Seperti yang terlihat diawal, hasil kerja Fayol menerima pengakuan yang terlambat.
Didalam catatan Lingkungan Perang Dunia II, terjemahan Constance Storr tentang
buku Fayol merupakan suatu kontribusi tepat waktu yang menyentuh suatu
pembaharuan ketertarikan dalam manajemen umum. Upaya pertama dalam periode
modern adalah William H. Newman dari Universitas Kolombia. Pada tahun 1950,
Newman mempunyai hak cipta materi terhadap Prinsip Administrasi, yang kemudian
dipublikasikan sebagai Tindakan Administratif, Teknik Organisasi dan Manajemen.
Newman mendefinisikan administrasi sebagai petunjuk, kepemimpinan, dan kontrol
terhadap upaya dari suatu kelompok perseorangan terhadap tujuan yang sama dan
mengembangkan suatu proses yang logis dari administrasi sebagai suatu aktivitas
cendekia yang terpisah. Elemen-elemen dalam Proses Newman yaitu
merencanakan, mengorganisir, mengumpulkan sumber-sumber, mengarahkan, dan
mengendalikan. Untuk Newman, merencanakan melibatkan pengenalan kebutuhan
dalam tindakan, investigasi dan analisa, mengusulkan tindakan, dan suatu
keputusan. Hasil dari perencanaan adalah pengembangan tiga kelompok besar dari
rencana-rencana: (1) tujuan atau sasaran, yang mendefenisikan tujuan dari upaya
organisasi dan membuat perencanaan terintegrasi lebih mudah; (2) rencana
penggunaan-tunggal, yang menetapkan suatu tindakan untuk cocok dalam suatu
situasi khusus dan terpakai ketika tujuan telah tercapai; dan (3) rencana berdiri,
yang bertahan sepanjang waktu dan diganti hanya ketika kesempatannya terjamin.
Meskipun elemen-elemen Newman sangat mirip dengan Fayol, tetapi mereka
memiliki fitur-fitur unik: (1) perbedaan antara tipe-tipe perencanaan, (2) elemen
pengumpulan sumber-sumber; dan (3) perlakuan terhadap koordinator dibawah
pengarahan daripada sebagai suatu aktivitas terpisah. Diluar kontribusi awal ini,
Newman membuat kontribusi yang signifikan dalam kebijakan bisnis dan untuk
kepentingan dari tujuan untuk membentuk karakter dalam suatu organisasi. Dia
merasa bahwa tujuan dasar dari suatu firma harus mendefinisikan tempat atau
kedudukannya dalam industri, mendefenisikan filosofi sosialnnya sebagai bisnis
warga, dan berfungsi untuk membangun filosofi manajerial umum dari perusahaan.
George Terry (1909-1979) merupakan yang pertama kali menyebut bukunya
Prinsip Manajemen. Terry mendefiniskan manajemen sebagai aktivitas yang
merencanakan, mengatur, dan mengendalikan operasi dari elemen dasar dari
manusia, materi, mesin, metode, keuangan, dan pasar, memberikan arahan dan
koordinasi, dan memberikan kepemimpinan terhadap upaya manusia, sehingga
untuk mencapai tujuan yang dicari dari perusahaan. Elemen-elemen Terry
mencakup perencanaan, pengaturan, pengarahan, pengkoordinasian, dan
pembimbingan upaya manusia kedalam suatu fungsi penggerak dan berhenti
memperlakukan pengkoordinasian sebagai suatu fungsi yang berbeda. Terry
mendefiniskan suatu prinsip sebagai suatu pernyataan mendasar dalam
penyediaan suatu arahan/bimbingan terhadap tindakan, dan prinsipnya, seperti
halnya Fayol, memberi penerangan terhadap pengetahuan dan bukannya hukum
dalam suatu pengertian ilmiah.
Pada tahun 1954, Departemen Angakatan Udara dipersiapkan dan
didistribusikan untuk pelatihan dan fungsi operasional Manual Angkatan Udara 25-1,
Proses Manajemen. Manual ini membangun lima fungsi dari manajemen:
perencanaan, pengaturan, pengkoordinasian, pengarahan dan pengendalian.
Tujuan, atau misi dalam pengertian militer, menekankan pada perjanjian utama
sebagai batu fondasi dari semua aktivitas manajerial. Kepentingan pemerintah
dalam prosesnya sangat penting karena dua alasan: hal ini menandakan
ketertarikan lebih lanjut dalam penelitian manajemen sebagai suatu aktivitas
berbeda; dan hal ini mengakui keuniversalan manajemen diluar penekanan
sebelumnya dalam penelitian manajemen yang berkaitan dengan kepentingan
bisnis.
Harold Koontz (1908 1984) dan Cyril ODonnell (1900 1976) dari
Universitas California di Los Angeles mendefinisikan manajemen sebagai fungsi
untuk menyelesaikan sesuatu melalui orang lain. Mereka mengembangkan
gagasan Fayol tentang keuniversalan manajemen dan berusaha untuk menyediakan
suatu kerangka konseptual untuk presentasi yang tersusun dari prinsip manajemen.
Menurut Koontz dan ODonnell, manajer dikenal karena pekerjaan yang mereka
lakukan, yaitu merencanakan, mengorganisir, mengatur staf, mengarahkan, dan
mengendalikan. Para ahli ini menunjukkan bahwa, meskipun beberapa penguasa
memelihara bahwa fungsi tersebut dijalankan dalam susunan yang diberikan, dalam
prakteknya manajer sebenarnya menggunakan kelima-limanya secara bersamaan.
Mereka menekankan bahwa setiap fungsi tersebut berkontribusi untuk koordinasi
organisasi. Namun, kerjasama bukan merupakan fungsi yang terpisah dari dirinya
sendiri tetapi merupakan hasil dari pemanfaatan yang efektif dari kelima fungsi dasar
manajemen. Koontz dan ODonnell menawarkan beberapa prinsip dalam
pengorganisasian, contohnya prinsip keseimbangan antara kekuasaan dan
tanggungjawab dan prinsip persatuan dalam komando; dalam perencanaan,
prinsip faktor-faktor strategis; dan lain-lain. Naskah Koontz dan ODonnell menjadi
naskah yang abadi, bagian yang tak terpisahkan dari pencarian untuk suatu badan
pengetahuan manajemen yang sistematis.
Warisan Fayol dibangun dari elemen-elemen dan prinsip-prinsip dan melihat
suatu pekerjaan seorang manajer sebagai siklus atau proses dari suatu fungsi.
Mereka berupaya untuk mengidentifikasi manajemen sebagai aktivitas cendekia
yang berbeda yang universal secara alamiah. Mereka mencari suatu badan
pengetahuan yang diterima secara umum yang dapat disaring kedalam prinsip dan
oleh karena itu mengarahkan pada suatu teori umum manajemen. Kebutuhan
terhadap teori tersebut merupakan bukti; pasar yang lebih luas, teknologi canggih,
perluasaan penggunaan spesialias, dan lebih besar, bentuk organisasi yang lebih
rumit menuntut suatu sikap yang tepat dalam penanganan manusia dan
permasalahan sumber fisik. Teknik pokok, tetapi dana bakat manajerial yang
dibutuhkan dikembangkan untuk menangani peningkatan-berlebihan sumber massa
dalam peningkatan jumlah bisnis berlebih, pemerintahan, dan bentuk lain dari suatu
organisasi.
Penerapan perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian dicapai dalam
persetujuan yang besar. Komandi Fayol menjadi suatu sumber dari banyak
ketidaksetujuan dalam peristilahan; untuk beberapa bagaian menjadi pengarahan;
untuk yang lainnya pengawasan, pengarahan, penggerak atau apapun itu. Susunan
staf, yang mana Fayol telah menggabungkannya dibawah pengorganisasian,
mencapai beberapa pengakuan sebagai suatu fungsi yang berbeda , secara nyata
untuk sumber daya manusia atau secara lebih umum pengarahan terhadap
pengumpulan sumber-sumber. Koordinasi dimulai dan berlaku sebagai suatu fungsi
manajerial yang berbeda hingga 1954; setelah itu, hal itu menjadi bagian yang tak
terpisahkan dalam keseluruhan proses. Ketika pewaris Fayol mengembangkan
teoria manajemen umum, pembelajaran pendidikan bisnis harus dibimbing ke
beberapa perubahan ide tentang apa yang harus dikerjakan oleh manajer.
Tidak seperti hasil penelitian Morris Cooke untuk Carniege Fund pada tahun
1910, laporan ini ditanggapi secara serius oleh para pendidik. Ford Foundation
menugaskan dan membiayai sebuah penelitian oleh Robert A. Gordon dari
Universitas California di Barkeley dan James E. Howell dari Universitas Standford.
The Carnigie Coorporation mensponsori sebuah penelitian oleh Frank C. Pierson
dari Kampus Swarthmore. Meskipun para penulis dari dua laporan tersebut saling
bertukar informasi, mereka mencapai kesimpulan mereka secara perseorangan;
kedua laporan tersebut memberikan tuduhan tajam terhadap keadaan pendidikan
bisnis di Amerika Serikat. Kedua laporan tersebut menuliskan bahwa sekolah
administrasi bisnis berada dalam suatu keadaan yang kacau dalam berusaha untuk
mendefinisikan apa yang seharusnya diajarkan dan bagaimana hal itu seharusnya
dilaksanakan. Dengan berpegang pada aturan pendidikan yang usang, sekolah
bisnis tidak menyiapkan manajer yang cakap, imajinatif, fleksibel untuk lingkungan
yang selalu berubah. Sekolah-sekolah lebih menekankan pada kejuruan, yang
mana, memberikan pelatihan pada pekerjaan khusus, daripada mempersiapkan
individual yang berpendidikan secara lebih luas untuk pertumbuhan masa depan
yang maksimum dalam sebuah karir bisnis.
Jalan untuk mempersiapkan para manajer untuk berada dimasa depan dalam
perubahan isi dari kurikulum pendidikan bisnis. Lebih banyak penekanan diperlukan
untuk ditempatkan dalam sebuah pendidikan umum, khususnya dalam pengetahuan
sastra dan budaya; perluasan dalam matematika; dan perluasan dalam ilmu perilaku
dan sosial. Untuk pendidikan manajemen tertentu, Gordon dan Howell menuliskan
setidaknya 4 aspek yang berbeda dalam bidang organisasi dan manajemen; (1)
penyelesaian masalah manajerial melalui metode ilmiah dan analisa kuantitatif, (2)
teori organisasi; (3) prinsip manajeman; dan (4)hubungan kemanusiaan. Setiap
aspek memainkan sebua bagian dalam pembelajaran manajemen, dan para penulis
merekomendasikan beberapa penggabungan ide-ide tersebut kedalam rangkaian
kuliah yang akan lebih baik dalam mempersiapkan para pemimpin masa depan
daripada meninggalkan mereka dalam suatu potongan gambaran dari tugas-tugas
manajemen.
Untuk mencapai penggabungan tersebut, Gordon dan Howell
merekomendasikan kebijakan bisnis menjadi sebuah puncak dari kursus untuk
menyatukan secara bersama berbagai fungsi dari bisnis dan menyediakan
pandangan manajemen umum dalam sebuah perusahaan. Panggilan untuk lebih
banyak ilmu matematika dan perilaku menyebabkan masuknya lebih banyak para
spesialis dari latarbelakang non-bisnis kedalam sekolah bisnis. Dampak dari
perubahan ini akan diperika di bab selanjutnya. Apa yang berikutnya disini adalah
sebuah pandangam tentang bagaimana laporan Gordon dan Howell menginspirasi
Teori Rimba Manajemen.
Sebuah hasil langsung dari artikel rimba ini adalah sebuah simposium
pembedaan para guru dan para praktisi manajemen di Universitas California di Los
Angeles pada tahun 1962. Tujuan dari seminar itu adalah untuk mengumpulkan
sebuah grup dari ulama terkemuka dengan dengan penelitian yang beraneka ragam
dan pendekatan analitik terhadap manajemen, dan juga para praktisi yang tanggap
dan berpengalaman dari bidang seni manajerial dari bisnis, pendidikan dan
pemerintah. Ernest Dale mengajukan konferensi itu dengan mempertanyakan
keuniversalan manajemen. Dale, menganggap salah satu ajaran empiris dari
Koontz, melahirkan dua pendapat untuk menyangkal tesis universal; pertama, dia
menyatakan bahwa tiga organisasi dengan pengelolaan terbaik (menurut Jackson
Martindell) adalah Perusahaan Minyak Standar New Jersey, gereja Katolik-Roman
dan partai komunis. Penerapan doktrin keuniversalan kemudian berarti bahwa
seorang pelaksana komedi putar dari Kepala Eksekutif dari ketiga organisasi ini
adalah hal yang mustahil. Semenjak hal ini secara jelas tidak benar, keuniversalan
dan sifat dapat tergantikan dari manajemen oleh karena itu ditiadakan. Kedua, Dale
menyatakan bahwa gagasan seorang manajer universal bertolak belakang dengan
pengalaman aktual. Para eksekutif bisnis menghadapi frustasi yang hebat ketika
mengasumsikan jabatan pemerintahan dan personil militer masuk kedalam dunia
industri dipilih untuk menilai mereka dalam pengamanan kontrak-kontrak pemerintah
dan bukan untuk kemampuan manajerial yang mungkin mereka miliki.
Penyerangan Dale terhadap para universalis hanyalah semburan
pembukaan. Fritz Roethlisberger sedikit lebih kritis; dia mengakui hasil singkat dari
penelitian perilaku tetapi merasa bahwa teori umum merupakan hal yang mustahil
jika para peneliti mengalihkan beberapa perhatiannya untuk menjelaskan apa yang
telah dipelajari sebelumnya melalui percobaan. Robert Schlaifer, mewakili para ahli
teori keputusan, menyatakan bahwa dia meyakinkan bahwa teori keputusan tidak
dan tidak akan pernah menjadi salah satu bagian dari teori manajemen. Herbert
Simmon dari awal tidak setuju dengan rimba Koontz. Simon menegakkan bahwa
tidak ada rimba, tidak ada kekeliruan semantik dan dia gembira oleh kemajuan yang
kita buat ... kearah penciptaan suatu ilmu manajemen yang layak dan sebuah seni
yang berdasar pada hal yang ilmiah. Menurut Simon, teori manajemen jauh dari
menjadi sebuah rimba, dan menjadi seorang penerima dan kontributor dari sistem
teori. Penelitian tentang sistem yang rumit membutuhkan masukan yang beragam,
dari ahli empiris, ahli teori keputusan, ahli keperilakuan, dan lain-lain, dan untuk
masa depan manajemen diajukan untuk janji dari perpaduan dalam ilmu
manajemen.
Dari pandangan-pandangan yang berbeda ini, diskusi lebih lanjut
menghasilkan beberapa wawasan baru. Dalam melaporkan observasi dari diskusi
ini, Robert Tannenbaum menuliskan bahwa semantik merupakan masalah utama
dan bahwa orang-orang lebih memilih untuk bermain dengan aman dengan
menggunakan jargon mereka sendiri dan berbiacara hanya dari lingkungan yang
mereka kenali. Simon menantang penggunaan jargon sebagai penandaan
pertumbuhan dari sebuah disiplin yang membutuhkan sebuah kosakata baru untuk
mengungkapkan ide-ide baru. R. C. Davis menantang penjelasan Dale tentang ahli
klasik; yang lainnya terlibat dalam perluasan untuk mendefiniskan istilah-istilah; dan
Wilfred Brown meringkas sedikit banyak dari hal-hal yang peka dalam konferensi
ketika dia mengatakan, Terus terang, tuan-tuan, saya tidak dapat mengikuti sedikit
banyak apa yang telah disampaikan dalam diskusi ini.
Seperti yang disimpulkan Koontz, kekeliruan semantik merupakan bukti kuat
diskusi tersebut. Sebagai suatu kesimpulan, Koontz menawarkan sebuah
pendekatan eklektik yang akan menjaga manajemen sebagai sebuah disiplin itu
sendiri tetapi manajemen akan mampu untuk mendukung dirinya sendiri dengan
menggambarkan temuan-temuan yang sesuai dari banyak disiplin ilmu lainnya.
Koontz masih tetap berharap bahwa fungsi dari perencanaan, pengorganisasian,
pengaturan staf, pengarahan dan pengkontrolan dapat membentuk inti dari disiplin
manajemen dan, ketika diperkuat oleh penganut ekletik, maka pendekatan proses
akan membimbing ke suatu teori umum. Simposium UCLA merupakan indikasi
keadaan yang tidak sesuai dari teori manajemen. Mungkin seharusnya topik seminar
diganti menjadi Apakah Ada yang Mendengarkan? Para akademisi hanya dapat
mengerti dari mereka berasal dari spesialis yang sama, dan para praktisi tidak akan
mengerti dengan para akademisi begitupun sebaliknya.
Beberapa orang tetap optimis bahwa suatu teori umum dapat dikembangkan,
William Frederick merefleksikan keoptimisan ini pada tahun 1963 ketika dia
menyatakan: Diantara mungkin lima tahun tentunya tidak lebih dari 10 tahun
sebuah teori umum akan berkembang, dinyatakan dan secara umum diterima dalam
lingkaran manajemen. Seorang penulis mengembangkan sebuah pola taksonomi
matriks setelah tabel periodik yang akan mengklasifikasi konsep manajemen dalam
harapan untuk menolong pengembangan sebuah teori umum. Yang lainnya, seperti
George Odiorne, mengemukakan bahwa situasi manajemen terlalu rumit untuk
prinsip yang tepat dan proposisi yang akan menghasilkan sebuah teori yang
berkesan. Menurut Odiorne, Manajer yang sukses itu adalah yang terlalu sibuk
berhasil (mengadakan) untuk menghabiskan banyak waktu pada teori-teori yang
dimana dapat menjelaskan kesuksesannya ... hal ini tidak berarti bahwa prinsip-
prinsip tidak ada disana (tetapi ada) ... belum ditemukan ataupun dijelaskan. Oleh
karena itu para manager harus memutuskan dan bertindak, beralih dari satu situasi
ke situasi yang lain. Para manajer beriorientasi pada tindakan, tidak berpikir, dan
pragmatis, tidak teoritis, dan situasi manajerial yang bervariasi dan berbeda-beda
dalam menantang teori.
Secara singkat, pro dan kontra terhadap berbagai penulis hanya
mengilutrasikan apa yang Koontz katakan pada bagian awal bahwa sebuah teori
belukar ada. Setelah pencarian berlanjut, cara lain untuk menjelaskan tugas para
manajer diberikan.
KESIMPULAN
Kebangkitan ulang dari teori manajemen umum muncul ketika organisasi tumbuh
dan bergolongan, ketika lebih banyak spesialis datang dalam organisasi, ketika
tulisan teknologi dan pasar Perang Dunia II membutuhkan pengembangan, dan
ketika proses pembuatan keputusan menjadi lebih beragam dan rumit. Pewaris fayol
mengambil alih elemennyadan membentuknya menjadi pendekatan proses
manajemen. Penelitian pendidikan bisnis membimbing pada sebuah formulasi ulang
dari kurikulum, mengindetifikasi keragaman yang Koontz ubah menjadi sebuah
rimba, dan membawan spesialis yang tidak berlatih bisnis kedalam sekolah bisnis.
Dalam praktek manajemen, para manajer melihat ke jepang atau ke beberapa
praktek yang ditemukan dalam organisasi yang dikelola dengan baik sebagai sebuah
upaya untuk menyelamatkan dari penurunan hasil. Tindakan ini tidak menyediakan
harapan untuk perbaikan dengan cepat baik memberikan bukti unggul secara mudah
untuk diukur dan diimplementasikan. Koontz mengunjungi ulang rimbanya dan
menemukan lebih banyak ajaran, lebih beragam, dalam manajemen. Laporan Porter
dan mcKibbin memperbaharui keadaan pendidikan manajemen dan mengkritisi
penyimpangan yang dialami akademia. Drucker, juga, menekankan kebutuhan untuk
meningkatkan praktek manajemen dan menyalahkan seringnya kehampaan dalam
hasil penellitian dari para akademik.
Hal itu akan sangat pesimis untuk menyimpulkan bahwa tidak ada harapa untuk
peningkatan. Henri Fayol tidak menjawab semua pertanyaan sepanjang waktu tetapi
teori manajemen umumnya menyediakan sebuah kerangka untuk area lain untuk
mengolah. Perencanaan tetap menajdi batu fondasi dan penelitian kebijakan dan
strategi bisnis memperluas fungsi manajemen tersebut. Pengorganisasian dalam
manajemen tradisional telah menimbulkan ketertarikan lebih jauh dalam teori
organisasi; penetapan staf telah dikembangkan dari manajemen perseorangan
menjadi manajemen sumber daya manusia. Fungsi pengarahan/pembimbingan
merupakan stimulus pada pemahaman perilaku kelompok, motivasi, kepemimpinan
dan masalah orang-orang dalam organisasi. Akhirnya, pengkontrollan disediakan
untuk pengumpulan data yang akan diubah menjadi informasi untuk manajemen
untuk diukur, dievaluasi dan untuk mengambil tindakan yang tepat, jika dibutuhkan.
Bab selanjutnya akan menjelaskan bagaimana area ini telah berkembang dan
menambakan sebuah pemahaman dari teori umum manajemen.