Anda di halaman 1dari 18

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Metodologi Penelitian PAI Prof. DR. Ridhani Fidzi M. Pd

Populasi dan Sampel

Kelompok IX :

Nur Abdiyah ( 200101010329 )

Nazwa Monira (200101010231)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
2022 M/1443 H

1
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحىم‬

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Karena berka
t rahmat dan karunia-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa kita sampaikan kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta kerabat, sahabat, dan pengikut beliau hing
ga akhir zaman.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Prof.
DR. Ridhani Fidzi M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah metodologi
penelitian PAI yang telah membimbing dan memberikan tugas pembuatan makala
h ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan bai
k dalam segi bacaan, isi, tulisan, dan sebagainya. Karena itu, Kami sangat mengha
rapkan kritik dan saran dari pembaca agar kiranya dapat membantu makalah ini m
enjadi lebih baik.
Kami sadar bahwa sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SW
T. Sedangkan manusia merupakan tempatnya kekurangan dan kesalahan. Semoga
makalah ini dapat menjadi penambah wawasan serta menjadi ilmu yang bermanfa
at bagi kita semuanya.

Banjarmasin, Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Populasi ....................................................................................................
B. Sampel ......................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan
rahasia ilmu secara obyektif, dengan dibentengi bukti-bukti yang lengkap dan
kokoh. Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu
gejala melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada
dasarnya, informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang
dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang
sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang
pikiran atau kesadaran seseorang.
Sebagian dari kualitas hasil suatu penelitian bergantung pada teknik
pengumpulan data yang digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian
ilmiah dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat,
dan reliable. Untuk memperoleh data seperti itu, peneliti dapat menggunakan
metode, teknik, prosedur, dan alat-alat yang dapat diandalkan. Ketidaktepatan
dalam penggunaan intrumen penelitian tersebut dapat menyebabkan
rendahnya kualitas penelitian.
Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian
adalah menentukan populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat
menganalisa data keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atau
komunitas tertentu. Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat
suatu kumpulan yang menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan
mempelajari sebagian dari kumpulan tersebut. Kemudian, peneliti akan
mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk memperoleh keakuratan
terhadap objek penelitian dan penganalisaan data.
Istilah populasi, sampel dan teknis sampling sering kali kita dengar,
namun terkadang istilah-istilah ini ada yang tidak dipahami betul. Oleh
karena itu, disini kami akan mencoba menjelaskan tentang pengertian
mengenai populasi, sampel teknik sampling dan menentkan sampel.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Populasi ?
2. Bagaimana karakteristik dari populasi ?
3. Apa saja jenis-jenis populasi ?

C. Tujuan Penulisan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Populasi

Menurut Cooper dan Emory (1997) mengemukakan populasi adalah


seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa
kesimpulan. Menurut Kuncoro (2003) menyatakan populasi adalah kelompok
elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian
dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian. Selain
itu Nazir (1999) juga mengatakan populasi adalah kumpulan dari individu dengan
kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Populasi adalah kumpulan dari
ukuran-ukuran tentang sesuatu yang akan kita buat inferensinya. Populasi adalah
berkenaan dengan data, bukan dengan orangnya maupun bendanya. Somantri
(2006:62), populasi merupakan keseluruh elemen, atau unit elemen, atau unit
penelitian, atau unit analisis yang memiliki karakteristik tertentu yang dijadikan
sebagai objek penelitian. Gasperz (1989:25) juga mengatakan populasi tidak lain
adalah keseluruhan unsur-unsur yang akan diteliti atau yang akan dijadikan
sebagai objek penelitian, dan tentunya kesimpulan yang ditarik hanya berlaku
untuk keadaan dari objek-objek tersebut.

Sugiyono (1997:57) dikutip Riduwan (2003:7) memberikan pengertian


bahwa "Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri obyek atau subyek yang
menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Riduwan dan Tita Lestari
(1997:3) mengatakan bahwa "Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau
unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian."

Jadi populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari
makhluk hidup, benda, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang
mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian

3
dapat pula diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan
diduga. Unit analisis adalah unit/satuan yang akan diteliti atau dianalisis.1

Misalnya akan melakukan penelitian di sekolah X, maka sekolah X ini


merupakan populasi. Sekolah X mempunyai sejumlah orang/subyek dan obyek
yang lain. Hal ini berarti populasi dalam arti jumlah/kuantitas. Tetapi sekolah X
juga mempunyai karakteristik orang-orangnya, misalnya motivasi kerjanya,
disiplin kerjanya, kepemimpinannya, iklim organisasinya dan lain-lain; dan juga
mempunyai karakteristik obyek yang lain, misalnya kebijakan, prosedur kerja, tata
ruang kelas, lulsan yang dihasilkan dan lain-lain.2

Penentuan populasi dapat dibantu oleh empat faktor yaitu isi, satuan,
cakupan (scope), waktu. Contoh: Suatu penelitian tentang pendapatan keluarga
petani di Kabupaten Bogor tahun 2019, maka populasinya dapat ditetapkan
dengan empat faktor tersebut:

 Isi → Semua keluarga petani


 Satuan → Petani penggarap/pemilik tanah
 Cakupan (scope) → Kabupaten Bogor
 Waktu → tahun 20193

Ada beberapa karakteristik mengenai populasi :

a) Merupakan keseluruhan dari unit analisis sesuai dengan informasi yang


akan diinginkan.
b) Dapat berupa manusia/individu, hewan, tumbuh-tumbuhan, benda-benda
atau objek maupun kejadian-kejadian yang terdapat dalam suatu area/
daerah tertentu yang telah ditetapkan.
c) Merupakan batas-batas yang mempunyai sifa-sifat tertentu yang
memungkinkan peneliti menarik kesimpulan dari keadaan itu.

1
Dameria Sinaga, Statistik Dasar, (Jakarta Timur : Uki Press :2014) , hal. 4
2
Muhammad Muhyi dkk, Metodologi Penelitian , ( Surabaya : Adi Buana University Press : 2018),
hal. 41
3
Dameria Sinaga, Statistik Dasar, (Jakarta Timur : Uki Press :2014) , hal. 5

4
d) Memberikan pedoman kepada apa atau siapa hasil penelitian itu dapat
digeneralisasikan. 4

Populasi dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:

 Populasi target merupakan populasi yang telah ditentukan sesuai dengan


permasalahan penelitian, dan hasil penelitian dari populasi tersebut ingin
disimpulkan.
 Populasi survei merupakan populasi yang terliput dalam penelitian yang
dilakukan.

Populasi terdiri dari unsur sampling yaitu unsur/unsur yang diambil


sebagai sampel. Kerangka sampling (sampling Frame) adalah daftar semua unsur
sampling dalam populasi sampling. Unsur sampling ini diambil dengan
menggunakan kerangka sampling (sampling frame).5

Populasi digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

a) Populasi terbatas (definite) yaitu objek penelitiannya dapat dihitung,


seperti luas sawah, jumlah ternak, jumlah murid, dan jumlah mahasiswa.
b) Populasi tak terbatas (infinite) yaitu objek penelitian yang mempunyai
jumlah yang tak terbatas, atau sulit dihitung jumlahnya; seperti pasir di
pantai.

Disamping itu persoalan populasi bagi suatu penelitian harus dibedakan ke dalam
sifat berikut ini:

a) Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya


memiliki sifat yang sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya
secara kuantitatif. Misalnya seorang dokter yang akan melihat golongan
darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja.

4
Muri Yusuf, Metodologi Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan), (Jakarta :
Kencana : 2017), hal.182
5
Dameria Sinaga, Statistik Dasar, (Jakarta Timur : Uki Press :2014) , hal. 5

5
b) Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi uang unsur-unsurnya
memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan
batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.6

B. Sampel
Menurut Sugiyono (2018) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari populasi
tersebut harus betul-betul representatif atau mewakili populasi yang diteliti.

Pengertian sampel menurut para ahli lainnya dalam hal ini yakni Arikunto
(2019) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi
yang akan diteliti.

Menurut Sujarweni (2015), sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik


yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Sampel juga
diambil dari populasi yang benar-benar mewakili dan valid yaitu dapat
mengukur sesuatu yang seharusnya diukur.

Ibrahim dan Nana Sudjana (2004) menjelaskan bahwa sampel memungkinkan


sebagian populasi untuk di jangkau dan mempunyai sebuah karakteristik yang
sama dengan populasi di mana sampel akan diambil. Menurut Gulo (2010)
sampel merupakan himpunan bagian/subset dari suatu populasi, sampel
memberikan gambaran yang benar mengenai populasi.

Berdasarkan pada pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa sampel


merupakan perwakilan atau bagian dari sebuah populasi yang telah
dihilangkan dengan metode tertentu.7

6
Ismiyanto, Metode Penelitian, (Semarang: FBS UNNES Jamaluddin : 2003), hal. 28
7
Ul’fah Hernaeny, M. Pd. "POPULASI DAN SAMPEL." Pengantar Statistika 1 (2021): h.
36.

6
Sampel atau sampling, juga memiliki beberapa tujuan, tahapan dan teknik
yang perlu diketahui. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
Tujuan Pengambilan Sampel
1. Keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya.
2. Populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak
memungkinkan untuk dilakukan pengambilan data pada seluruh posisi.
3. Adanya asumsi bahwa semua populasi seragam atau sama, sehingga dapat
diwakili oleh sampel.

Tahapan Pengambilan Sampel


1. Menentukan kerangka sampel dan mengumpulkan semua peristiwa
2. Mendefinisikan populasi yang akan diamanati atau diteliti
3. Menentukan metode atau teknik sampling yang tepat
4.Melakukan pengambilan sampel (pengumpuland data)
5. Melakukan koreksi atau pemeriksaan ulan pada saat proses sampling

Teknik Pengambilan Sampel


Terdapat berbagai macam cara untuk mengambil sampel, tergantung pada
jenis penelitian yang dilakukan. Namun secara garis besar, metode
pengambilan sampel terdiri dari 2 macam yaitu :
1. Probabilty Sampling (Random Sample)
2. Non-Probabilty Sampling (Non-Random Sample)
Kedua jenis metode pengambilan sampel tersebut terdiri dari pengambilan
secara acak, dan pengambilan sampel secara tidak acak. Kemudian keduanya
juga memiliki sub-sub lain seperti purposive sampling, cluster sampling,
snowball sampling dan lain sebagainya.8

8
Ul’fah Hernaeny, M. Pd. "POPULASI DAN SAMPEL." Pengantar Statistika 1 (2021): h.
37

7
1. Probabilty Sampling (Random Sample)
Probability sampling merupakan metode pengambilan sampel dengan cara
random atau acak. Dengan menggunakan cara pengambilan sampel ini,
seluruh anggota populasi diasumsikan memiliki kesempatan yang sama untuk
terpilih menjadi sampel penelitan. Kemudian metode ini juga terbagi ke
dalam beberapa macam yang lebih spesifik, diantaranya yaitu:
a. Systematic Random Sampling (Pengambilan Sampel Acak Sistematis)
Cara menggunakan metode pengambilan acak sistematis, yaitu dengan
menggunakan interval dalam memilih sampel penelitian. Misal sebuah
penelitian membutuhkan 10 sampel dari 100 orang, maka jumlah kelompok
intervalnya 100/10 =10. Kemudian responden dibagi ke dalam masing-
masing kelompok, dan diambil secara acak setiap kelompoknya.
Contoh systematic random sampling adalah pengambilan sampel pada setiap
orang atau pasien ke-10 yang datang ke puskesmas. Jadi setiap orang yang
datang pada urutan 10, 20, 30, dan seterusnya, maka itulah yang dijadikan
sebagai sampel penelitian.

b. Simple Random Sampling (Pengambilan Sampel Acak Sederhana)


Simple random sampling atau yang dapat diartikan sebagai pengambilan acak
sederhana. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode ini,
dapat memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap anggota
populasi untuk menjadi sampel penelitian. Cara pengambilannya yaitu dengan
menggunakan nomor undian.
Namun ada dua pendapat mengenai metode pengambilan sampel acak
sederhana ini. Pendapat pertama menyatakan bahwa, setiap nomor yang
terpilih harus dikembalikan lagi agar setiap sampel memiliki prosentase
kesempatan yang sama. Kemudian pendapat yang kedua yaitu, tidak
diperlukan pengembalian nomor pada pengambilan sampel dengan

8
menggunakan metode ini. Namun, metode atau cara yang sering digunakan
adalah simple random sampling dengan pengembalian.9
Kelebihan dari metode satu ini adalah, dapat mengurangi bias serta dapat
mengetahui standard error penelitian. Sementara kekurangannya adalah, tidak
adanya jaminan bahwa sampel yang terpilih benar-benar dapat
merepresentasikan populasi yang dimaksud. Contoh simple random sampling:
Di dalam sebuah penelitian dibutuhkan 30 sampel, sedangkan populasi
penelitiannya berjumlah 100 orang. Maka peneliti membuat undian untuk
bisa mendapatkan sampel pertama. Kemudian setelah mendapatkan sampel
pertama, nama yang telah terpilih dikembalikan lagi agar populasi tetap utuh.
Sehingga probalitas responden berikutnya tetap sama dengan responden yang
pertama. Langkah tersebut terus dilakukan hingga jumlah sampel sudah
memenuhi kebutuhan penelitian.

c. Cluster Random Sampling (Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area)


Cluster Random Sampling atau pengambilan sampel acak berdasar area,
merupakan teknik sampel secara berkelompok. Pengambilan sampel dengan
metode ini dilakukan berdasar pada kelompok atau area tertentu. Sehingga
tujuan dari metode cluster random sampling antara lain yaitu, untuk meneliti
mengenai suatu hal pada bagian- bagian yang berbeda di dalam suatu instansi.
Contoh cluster random sampling: Penelitian mengenai kepuasan pasien di
sebuah ruang rawat inap, ruang IGD, ruang poli di RS Anak dan lain
sebagainya.10

d. Stratifed Random Sampling (Pengambilan Sampel Acak Berstrata)


Metode stratifed random sampling atau pengambilan sampel acak berstrata,
yaitu mengambil sampel berdasarkan tingakatan tertentu. Misalnya penelitian
tentang motivasi kerja pada manajer tingkat bawah, manajer tingkat

9
Ul’fah Hernaeny, M. Pd. "POPULASI DAN SAMPEL." Pengantar Statistika 1 (2021): h.
38.
10
Ul’fah Hernaeny, M. Pd. "POPULASI DAN SAMPEL." Pengantar Statistika 1 (2021): h.
39.

9
menengah, dan manajer tingkat atas. Proses pengacakan diambil dari masing-
masing kelompok tersebut.

e. Multi Stage Sampling (Teknik Pengambilan Sampel Acak Bertingkat)


Metode atau proses pengambilan sampel yang terakhir ini yaitu dilakukan
secara bertingkat. Baik itu bertingkat dua, tiga, atau selebihnya. Contoh:
Kecamatan -> Gugus -> Desa -> RW -> RT

2. Non-Probabilty Sampling (Non-Random Sample)


Non-Probability Sampling adalah teknik sampling yang memberikan
kesempatan atau peluang yang tidak sama bagi setiap anggota populasi atau
setiap unsur untuk dipilih sebagai sampel. Eleman-elemen sampel dipilih
berdasarkan kebijaksanaan peneliti sendiri. Dalam non probability sampling,
tiap-tiap elemen tidak diketahui apakah mempunyai kesempatan menjadi
elemen-elemen sampel tersebut ataukah tidak. Dalam sampel jenis ini, tidak
seluruh elemen memiliki peluang untuk terpilih menjadi sampel, dengan
begitu temuan hasil studi yang memakai sampling jenis ini tidak bisa
langsung digeneralisasikan sebagai sebuah hasil penelitian terhadap populasi.
Tujuan dari peneliti memakai sampling ini yaitu untuk generalisasi terhadap
populasi yang tidak begitu penting, dibanding dengan penemuan yang
diperoleh ketika melakukan sebuah penelitian, atau peneliti mempunyai
hambatan-hambatan sehingga melakukan penghematan sumber daya yang ia
miliki. Menurut Riduwan (2015) Non-Probability Sampling adalah teknik
sampling yang tidak memberikan peluang atau kesempatan pada setiap
anggota populasi untuk dijadikan sebagai anggota sampel. Metode ini juga
terbagi ke dalam beberapa macam yang lebih spesifik, diantaranya yaitu:11

a. Accidental Sampling

11
Ul’fah Hernaeny, M. Pd. "POPULASI DAN SAMPEL." Pengantar Statistika 1 (2021): h.
39-40.

10
Metode accidental sampling atau yang dapat disebut sampel tanpa sengaja ini,
peneliti akan mengambil sampel yang kebetulan ia temukan pada saat itu.
Metode penelitian ini sangat cocok untuk meneliti jenis kasus penyakit langka
yang sampelnya sangat sulit untuk ditemukan.
Contoh dari penggunaan metode ini adalah, peneliti akan meneliti mengenai
penyakit yang di alami seorang Steven Johnson Syndrom. Yakni penyakit
yang dapat merusak seluruh mukosa atau lapisan tubuh akibat reaksi tubuh
terhadap antibiotik. Kasus yang dialami oleh Steven Johnson Syndrom ini
cukup langka dan sangat sulit untuk dapat menemukan kasus seperti itu.
Dengan demikian, peneliti langsung mengambil sampel pada saat itu juga,
saat mengetahui dan menemukan kasus tersebut. Kemudian peneliti akan
melanjutkan pencarian sampel hingga periode tertentu yang telah ditentukan
sendiri oleh peneliti. Teknik pengambilan sampel dengan metode ini juga
sangat cocok untuk meneliti sesuatu yang bersifat umum. Misalnya seorang
peneliti ingin meneliti kebersihan kota Depok, kemudian ia menanyakan
tentang kebersihan kota Surabaya kepada warga Depok yang ia temui saat itu
juga.

b. Purposive Sampling
Purposive sampling, yaitu teknik atau metode sampel yang cukup sering
digunakan. Metode ini menggunakan kriteria yang sudah dipilih oleh peneliti
dalam memilih sampel. Kriteria pemilihan ini terbagi ke dalam kriteria inklusi
dan kriteria eksklusi.
Kriteria inklusi adalah, kriteria sampel yang diinginkan peneliti berdasarkan
tujuan penelitian. Sedangkan kriteria ekslusi adalah, kriteria khusus yang
menyebabkan calon responden yang memenuhi kriteria inklusi harus
dikeluarkan dari kelompok penelitian. Misalnya, calon responden mengalami
penyakit gangguan psikologis yang bisa mempengaruhi hasil penelitian.12

12
Ul’fah Hernaeny, M. Pd. "POPULASI DAN SAMPEL." Pengantar Statistika 1 (2021): h.
41-42.

11
Contoh Purposive Sampling penelitian tentang nyeri pada pasien diabetes
mellitus yang mengalami luka pada tungkai kaki. Maka kriteria inklusi yang
dipakai antara lain:
1) Penderita Diabetes Melitus dengan luka gangrene (luka pada tungkai kaki)
2) Usia 18-59 tahun
3) Bisa membaca dan menulis
Kriteria eksklusi:
1) Penderita Diabetes Melitus yang memiliki penyakit penyerta lainnya
seperti gangguan ginjal, gagal jantung, nefropati, dan lain sebagainya.
2) Penderita Diabetes Melitus yang mengalami gangguan kejiwaan.

c. Snowball Sampling
Snowball sampling, merupakan teknik atau metode pengambilan sampel
berdasarkan korespondensi atau wawancara. Teknik atau metode ini
mengambil informasi dari sampel pertama agar bisa mendapatkan sampel
berikutnya. Demikian secara terus menerus hingga seluruh kebutuhan sampel
penelitian dapat terpenuhi. Teknik pengambilan sampel snowball atau yang
bisa disebut bola salju ini sangat cocok untuk digunakan penelitian mengenai
hal-hal yang sensitif dan membutuhkan privasi tingkat tinggi. Misalnya
tentang penelitian penderita HIV, ataupun kelompok khusus lainnya.

d. Quota Sampling
Teknik atau metode quota sampling, yaitu mengambil jumlah sampel
sebanyak jumlah yang telah ditentukan oleh peneliti. Kelebihan dari metode
atau teknik ini adalah praktis, karena sampel penelitian sudah diketahui
sebelumnya. Sedangkan kekurangannya adalah, bias dari penelitian cukup
tinggi apabila menggunakan metode ini. Teknik pengambilan sampel dengan
metode ini, umumnya digunakan pada penelitian yang memiliki jumlah
sampel terbatas. Misalnya penelitian pada pasien lupus atau penderita
penyakit tertentu. Di dalam suatu area atau daerah terdapat 10 penderita

12
penyakit lupus, maka populasi tersebut dapat dijadikan sampel secara
keseluruhan, inilah yang disebut dengan total quota sampling.

e. Teknik Sampel Jenuh


Terakhir yaitu teknik atau metode sampel jenuh. Teknik ini adalah penentuan
sampel yang menjadikan semua anggota populasi sebagai sampel, dengan
syarat populasi yang ada kurang dari 30 orang.

Keuntungan Penelitian Sampel


Menurut penyampaian William G. Cochran (1991) pada buku yang ia tulis
mengenai sampling method, paling tidak ada 4 keuntungan atau benefit ketika
suatu proses penelitian menggunakan sampel. Apa saja keuntungan dari
penelitian sampel tersebut? Berikut keuntungan dari penelitian sampel:
1. Mengurangi biaya (Reduce Cost)
2. Lebih cepat (Greater Speed)
3. Jangkauan lebih luas (Greater Scope)
4. Akurasi lebih baik (Greater Accuracy)13

13
Ul’fah Hernaeny, M. Pd. "POPULASI DAN SAMPEL." Pengantar Statistika 1 (2021): h.
43-44.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

14
DAFTAR PUSTAKA

Ismiyanti. 2003. Metode Penelitian. Semarang : FBS UNNES Jamaluddin.

Yusuf, Muri. 2017. Metodologi Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, dan


Penelitian Gabungan). Jakarta : Kencana.

Sinaga, Dameria. 2014. Statistik Dasar,Jakarta Timur : Uki Press.

Muhyi, Muhammad dkk. 2018. Metodologi Penelitian , Surabaya : Adi


Buana University Press.

Ul’fah Hernaeny, M. P. (2021). POPULASI DAN SAMPEL. Pengantar St


atistika 1, 33.

15

Anda mungkin juga menyukai