Kelompok IX :
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Karena berka
t rahmat dan karunia-Nya, sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa kita sampaikan kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta kerabat, sahabat, dan pengikut beliau hing
ga akhir zaman.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Prof.
DR. Ridhani Fidzi M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah metodologi
penelitian PAI yang telah membimbing dan memberikan tugas pembuatan makala
h ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan bai
k dalam segi bacaan, isi, tulisan, dan sebagainya. Karena itu, Kami sangat mengha
rapkan kritik dan saran dari pembaca agar kiranya dapat membantu makalah ini m
enjadi lebih baik.
Kami sadar bahwa sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SW
T. Sedangkan manusia merupakan tempatnya kekurangan dan kesalahan. Semoga
makalah ini dapat menjadi penambah wawasan serta menjadi ilmu yang bermanfa
at bagi kita semuanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Populasi ....................................................................................................
B. Sampel ......................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan
rahasia ilmu secara obyektif, dengan dibentengi bukti-bukti yang lengkap dan
kokoh. Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu
gejala melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada
dasarnya, informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang
dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang
sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang
pikiran atau kesadaran seseorang.
Sebagian dari kualitas hasil suatu penelitian bergantung pada teknik
pengumpulan data yang digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian
ilmiah dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat,
dan reliable. Untuk memperoleh data seperti itu, peneliti dapat menggunakan
metode, teknik, prosedur, dan alat-alat yang dapat diandalkan. Ketidaktepatan
dalam penggunaan intrumen penelitian tersebut dapat menyebabkan
rendahnya kualitas penelitian.
Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian
adalah menentukan populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat
menganalisa data keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atau
komunitas tertentu. Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat
suatu kumpulan yang menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan
mempelajari sebagian dari kumpulan tersebut. Kemudian, peneliti akan
mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk memperoleh keakuratan
terhadap objek penelitian dan penganalisaan data.
Istilah populasi, sampel dan teknis sampling sering kali kita dengar,
namun terkadang istilah-istilah ini ada yang tidak dipahami betul. Oleh
karena itu, disini kami akan mencoba menjelaskan tentang pengertian
mengenai populasi, sampel teknik sampling dan menentkan sampel.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Populasi ?
2. Bagaimana karakteristik dari populasi ?
3. Apa saja jenis-jenis populasi ?
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Populasi
Jadi populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari
makhluk hidup, benda, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang
mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian
3
dapat pula diartikan sebagai keseluruhan unit analisis yang ciri-cirinya akan
diduga. Unit analisis adalah unit/satuan yang akan diteliti atau dianalisis.1
Penentuan populasi dapat dibantu oleh empat faktor yaitu isi, satuan,
cakupan (scope), waktu. Contoh: Suatu penelitian tentang pendapatan keluarga
petani di Kabupaten Bogor tahun 2019, maka populasinya dapat ditetapkan
dengan empat faktor tersebut:
1
Dameria Sinaga, Statistik Dasar, (Jakarta Timur : Uki Press :2014) , hal. 4
2
Muhammad Muhyi dkk, Metodologi Penelitian , ( Surabaya : Adi Buana University Press : 2018),
hal. 41
3
Dameria Sinaga, Statistik Dasar, (Jakarta Timur : Uki Press :2014) , hal. 5
4
d) Memberikan pedoman kepada apa atau siapa hasil penelitian itu dapat
digeneralisasikan. 4
Disamping itu persoalan populasi bagi suatu penelitian harus dibedakan ke dalam
sifat berikut ini:
4
Muri Yusuf, Metodologi Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan), (Jakarta :
Kencana : 2017), hal.182
5
Dameria Sinaga, Statistik Dasar, (Jakarta Timur : Uki Press :2014) , hal. 5
5
b) Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi uang unsur-unsurnya
memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan
batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.6
B. Sampel
Menurut Sugiyono (2018) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari populasi
tersebut harus betul-betul representatif atau mewakili populasi yang diteliti.
Pengertian sampel menurut para ahli lainnya dalam hal ini yakni Arikunto
(2019) menyatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi
yang akan diteliti.
6
Ismiyanto, Metode Penelitian, (Semarang: FBS UNNES Jamaluddin : 2003), hal. 28
7
Ul’fah Hernaeny, M. Pd. "POPULASI DAN SAMPEL." Pengantar Statistika 1 (2021): h.
36.
6
Sampel atau sampling, juga memiliki beberapa tujuan, tahapan dan teknik
yang perlu diketahui. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
Tujuan Pengambilan Sampel
1. Keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya.
2. Populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak
memungkinkan untuk dilakukan pengambilan data pada seluruh posisi.
3. Adanya asumsi bahwa semua populasi seragam atau sama, sehingga dapat
diwakili oleh sampel.
8
Ul’fah Hernaeny, M. Pd. "POPULASI DAN SAMPEL." Pengantar Statistika 1 (2021): h.
37
7
1. Probabilty Sampling (Random Sample)
Probability sampling merupakan metode pengambilan sampel dengan cara
random atau acak. Dengan menggunakan cara pengambilan sampel ini,
seluruh anggota populasi diasumsikan memiliki kesempatan yang sama untuk
terpilih menjadi sampel penelitan. Kemudian metode ini juga terbagi ke
dalam beberapa macam yang lebih spesifik, diantaranya yaitu:
a. Systematic Random Sampling (Pengambilan Sampel Acak Sistematis)
Cara menggunakan metode pengambilan acak sistematis, yaitu dengan
menggunakan interval dalam memilih sampel penelitian. Misal sebuah
penelitian membutuhkan 10 sampel dari 100 orang, maka jumlah kelompok
intervalnya 100/10 =10. Kemudian responden dibagi ke dalam masing-
masing kelompok, dan diambil secara acak setiap kelompoknya.
Contoh systematic random sampling adalah pengambilan sampel pada setiap
orang atau pasien ke-10 yang datang ke puskesmas. Jadi setiap orang yang
datang pada urutan 10, 20, 30, dan seterusnya, maka itulah yang dijadikan
sebagai sampel penelitian.
8
menggunakan metode ini. Namun, metode atau cara yang sering digunakan
adalah simple random sampling dengan pengembalian.9
Kelebihan dari metode satu ini adalah, dapat mengurangi bias serta dapat
mengetahui standard error penelitian. Sementara kekurangannya adalah, tidak
adanya jaminan bahwa sampel yang terpilih benar-benar dapat
merepresentasikan populasi yang dimaksud. Contoh simple random sampling:
Di dalam sebuah penelitian dibutuhkan 30 sampel, sedangkan populasi
penelitiannya berjumlah 100 orang. Maka peneliti membuat undian untuk
bisa mendapatkan sampel pertama. Kemudian setelah mendapatkan sampel
pertama, nama yang telah terpilih dikembalikan lagi agar populasi tetap utuh.
Sehingga probalitas responden berikutnya tetap sama dengan responden yang
pertama. Langkah tersebut terus dilakukan hingga jumlah sampel sudah
memenuhi kebutuhan penelitian.
9
Ul’fah Hernaeny, M. Pd. "POPULASI DAN SAMPEL." Pengantar Statistika 1 (2021): h.
38.
10
Ul’fah Hernaeny, M. Pd. "POPULASI DAN SAMPEL." Pengantar Statistika 1 (2021): h.
39.
9
menengah, dan manajer tingkat atas. Proses pengacakan diambil dari masing-
masing kelompok tersebut.
a. Accidental Sampling
11
Ul’fah Hernaeny, M. Pd. "POPULASI DAN SAMPEL." Pengantar Statistika 1 (2021): h.
39-40.
10
Metode accidental sampling atau yang dapat disebut sampel tanpa sengaja ini,
peneliti akan mengambil sampel yang kebetulan ia temukan pada saat itu.
Metode penelitian ini sangat cocok untuk meneliti jenis kasus penyakit langka
yang sampelnya sangat sulit untuk ditemukan.
Contoh dari penggunaan metode ini adalah, peneliti akan meneliti mengenai
penyakit yang di alami seorang Steven Johnson Syndrom. Yakni penyakit
yang dapat merusak seluruh mukosa atau lapisan tubuh akibat reaksi tubuh
terhadap antibiotik. Kasus yang dialami oleh Steven Johnson Syndrom ini
cukup langka dan sangat sulit untuk dapat menemukan kasus seperti itu.
Dengan demikian, peneliti langsung mengambil sampel pada saat itu juga,
saat mengetahui dan menemukan kasus tersebut. Kemudian peneliti akan
melanjutkan pencarian sampel hingga periode tertentu yang telah ditentukan
sendiri oleh peneliti. Teknik pengambilan sampel dengan metode ini juga
sangat cocok untuk meneliti sesuatu yang bersifat umum. Misalnya seorang
peneliti ingin meneliti kebersihan kota Depok, kemudian ia menanyakan
tentang kebersihan kota Surabaya kepada warga Depok yang ia temui saat itu
juga.
b. Purposive Sampling
Purposive sampling, yaitu teknik atau metode sampel yang cukup sering
digunakan. Metode ini menggunakan kriteria yang sudah dipilih oleh peneliti
dalam memilih sampel. Kriteria pemilihan ini terbagi ke dalam kriteria inklusi
dan kriteria eksklusi.
Kriteria inklusi adalah, kriteria sampel yang diinginkan peneliti berdasarkan
tujuan penelitian. Sedangkan kriteria ekslusi adalah, kriteria khusus yang
menyebabkan calon responden yang memenuhi kriteria inklusi harus
dikeluarkan dari kelompok penelitian. Misalnya, calon responden mengalami
penyakit gangguan psikologis yang bisa mempengaruhi hasil penelitian.12
12
Ul’fah Hernaeny, M. Pd. "POPULASI DAN SAMPEL." Pengantar Statistika 1 (2021): h.
41-42.
11
Contoh Purposive Sampling penelitian tentang nyeri pada pasien diabetes
mellitus yang mengalami luka pada tungkai kaki. Maka kriteria inklusi yang
dipakai antara lain:
1) Penderita Diabetes Melitus dengan luka gangrene (luka pada tungkai kaki)
2) Usia 18-59 tahun
3) Bisa membaca dan menulis
Kriteria eksklusi:
1) Penderita Diabetes Melitus yang memiliki penyakit penyerta lainnya
seperti gangguan ginjal, gagal jantung, nefropati, dan lain sebagainya.
2) Penderita Diabetes Melitus yang mengalami gangguan kejiwaan.
c. Snowball Sampling
Snowball sampling, merupakan teknik atau metode pengambilan sampel
berdasarkan korespondensi atau wawancara. Teknik atau metode ini
mengambil informasi dari sampel pertama agar bisa mendapatkan sampel
berikutnya. Demikian secara terus menerus hingga seluruh kebutuhan sampel
penelitian dapat terpenuhi. Teknik pengambilan sampel snowball atau yang
bisa disebut bola salju ini sangat cocok untuk digunakan penelitian mengenai
hal-hal yang sensitif dan membutuhkan privasi tingkat tinggi. Misalnya
tentang penelitian penderita HIV, ataupun kelompok khusus lainnya.
d. Quota Sampling
Teknik atau metode quota sampling, yaitu mengambil jumlah sampel
sebanyak jumlah yang telah ditentukan oleh peneliti. Kelebihan dari metode
atau teknik ini adalah praktis, karena sampel penelitian sudah diketahui
sebelumnya. Sedangkan kekurangannya adalah, bias dari penelitian cukup
tinggi apabila menggunakan metode ini. Teknik pengambilan sampel dengan
metode ini, umumnya digunakan pada penelitian yang memiliki jumlah
sampel terbatas. Misalnya penelitian pada pasien lupus atau penderita
penyakit tertentu. Di dalam suatu area atau daerah terdapat 10 penderita
12
penyakit lupus, maka populasi tersebut dapat dijadikan sampel secara
keseluruhan, inilah yang disebut dengan total quota sampling.
13
Ul’fah Hernaeny, M. Pd. "POPULASI DAN SAMPEL." Pengantar Statistika 1 (2021): h.
43-44.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
15