Etika Bisnis & Tata Kehidupan Manusia Kemunculan Etika Bisnis tidak bisa dilepaskan dari hadirnya etika dalam kehidupan bermasyarakat. Etika merupakan pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran moral, sehingga etika berbeda dengan ajaran moral, setidaknya tidak berada pada level yang sama. Moral bukanlah keilmuaan yang selalu berdasarkan pada fakta, namun moral merupakan persoalan nilai yang ditentukan oleh opini personal, sehingga berbeda pula dengan keilmuan yang sifatnya objektif, moral sepenuhnya bersifat subjektif.
Etika membantu manusia untuk menjadi manusia
yang bertanggungjawab. Lebih lanjut, Etika memberikan arah bagi manusia untuk berperilaku moral secara kritis dan rasional. Moralitas adalah istilah yang dipakai untuk mencakup praktik dan kegiatan yang membedakan apa yang baik dan apa yang buruk, aturan-aturan yang mengendali kan kegiatan itu dan nilai-nilai yang tersimbol di dalamnya yang dipelihara atau dijadikan sasaran oleh kegiatan dan praktik tersebut.
Moralitas suatu masyarakat berkaitan di satu pihak
dengan adat istiadat dan kebiasaan yang telah diterima selaku perilaku yang baik dan yang buruk oleh masyarakat atau kelompok yg bersangkutan. Sehingga, Moral mampu mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan. Misalnya jika bertindak tidak sesuai standar moral maka menyebutnya sebagai “immoral” merasa bersalah, menyesal dsb, mengalami hilangnya rasa percaya diri. Etika adalah cabang filsafat yang mempelajari baik buruknya perilaku manusia (K.Bertens).
Etika dapat diterjemahkan sebagai bentuk
tindakan dengan mendasarkan moral sebagai ukurannya. Moral dan ukurannya dapat dilihat dari berbagai segi seperti segi agama, hati nurani, dan aturan-aturan yang tertulis maupun tidak tertulis. Dimana semua itu dijadikan sebagai pandangan dalam memahami lebih dalam tentang Etika. Definisi Etika Bisnis Etika Bisnis adalah aturan-aturan yang menegaskan suatu bisnis boleh bertindak dan tidak boleh bertindak, dimana aturan-aturan tersebut dapat bersumber dari aturan tertulis maupun aturan tidak tertulis. Dan jika suatu bisnis melanggar aturan-aturan tersebut maka sangsi akan diterima. Dimana sangsi tersebut dapat berbentuk langsung maupun tidak langsung. Manusia memiliki sifat yang cenderung tidak pernah merasa puas terhadap apa yang diperoleh sehingga ia selalu merasa kurang dan terus mencari. Upaya ini dilakukan untuk mengubah kehidupan yang dimiliki terutama merubah nasib hidup. Sehingga banyak umat manusia yang bekerja keras untuk mengejar tercapainya penghidupan yang layak termasuk melupakan norma-norma yang berlaku. Ada yang beranggapan bahwa manusia mimiliki prinsip homo homoni lupus, yaitu manusia adalah serigala bagi manusia lainnya.
Kaidah ini berlaku dari sisi rasa ambisius
manusia untuk meraih keuntungan tanpa memikirkan nasib orang lain dan lebih mengutamakan kesenangan bagi dirinya. Dalam diri setiap manusia memiliki semangat motivasi dan berjuang demi mewujudkan mimpi- mimpi (terutama keinginan untuk terpenuhinya semua yang diinginkan). Dan Bisnis dianggap sebagai salah satu jalan yang bisa mendorong manusia untuk mempercepat memperoleh semua itu.
Kepemilikan bisnis yang bersifat profitable
menyebabkan seseorang memiliki peluang untuk meraih keuntungan dari setiap keputusan dan pengalokasian keuntungan terutama memiliki hak menikmati keuntungan tersebut. Manusia diberi kebebasan untuk menata dan membentuk tata kehidupannya menjadi lebih baik.
Di sisi lain, Bisnis memiliki aturan yang harus dipatuhi,
dan aturan dalam bisnis dilahirkan atas kesepakatan- kesepakatan di wilayah mana bisnis itu berada. Jika Bisnis di negara yang berpenduduk mayoritas Islam maka Etika Bisnis yang berlaku adalah Etika Bisnis Islam. Di daerah mayoritas beragama Hindu (contoh; Bali) Etika Bisnis berlaku di Bali berdasarkan Agama Hindu yg dianut sebagai besar masyarakatnya (seperti Perayaan Nyepi) semua kegiatan bisnis harus mengikutinya. Tidak ada kegiatan Bisnis saat Nyepi. Etika bisnis dalam suatu perusahaan agar dapat berjalan secara konsisten dan konsekuen diperlukan Kode Etik yang mengikat bagi stakeholder bisnis baik internal maupun eksternal.
Tujuan keberadaan kode etik ini untuk
memberikan cara pandang bagi pelaku bisnis dalam menjalankan aktivitas bisnis yang beretika. Ruang Lingkup Ilmu Etika Bisnis Tindakan dan keputusan perusahaan yang dilihat dari segi etika bisnis Kondisi-kondisi suatu perusahaan yang dianggap melanggar ketentuan etika bisnis, dang sangsi- sangsi yang akan diterima akibat perbuatan tersebut. Ukuran yang dipergunakan oleh suatu perusahaan dalam bidang etika bisnis. Peraturan dan ketentuan dalam bidang etika bisnis yang ditetapkan oleh lembaga. Permasalahan-permasalahan Umum Yang Terjadi Dalam Bidang Etika Bisnis
Pelanggaran etika bisnis dilakukan oleh pihak-
pihak yang mengerti dan paham tentang etika bisnis. Hal ini dilakukan dengan sengaja karena faktoringin mengejar keuntungan dan menghindari kewajiban-kewajiban yang selayaknya harus dipenuhi. Keputusan bisnis sering dilakukan dengan mengesampingkan norma-norma dan aturan- aturan yang berlaku. Sehingga keputusan bisnis sering mengedepankan materi atau mengejar target perolehan keuntungan semata, terutama keuntungan yang bersifat jangka pendek. Dengan kata lain, etika bisnis diabaikan. Keputusan bisnis dibuat secara sepihak tanpa memperhatikan ketentuan etik yang disahkan oleh lembaga yang berkompeten termasuk peraturan negara. (sering terjadinya berbenturan kepentingan aturan kode etik antrana pebisnis kecil dengan pebisnis besar) terutama ketika Ia berkeinginan untuk memperluas jaringan usahanya. Kondisi dan situasi realita menunjukkan kondisi dari pihak berwenang dalam menegakkan etika bisnis masih dianggap lemah. Sehingga peluang ini diambil oleh pihak tertentu untuk memanfaatkan kondisi demi keuntungan pribadi atau sekelompok orang.
Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (Per), Return On Equity (Roe) Dan Net Profit Margin (NPM) Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia