PENDAHULUAN
adalah mengurus, mengatur, dan mengelola. Jika dibubuhi oleh awalan pe dan
akhiran an pada setiap arti maka semuanya mengandung maksud adanya keteraturan
dan pengaturan sebab yang menjadi sasaran dari penguasaan, pengelolaan dan apalagi
dinamikanya.
salah satu fungsinya yaitu sebagai sumber informasi yangmemiliki fungsi sebagai
memori kolektif bangsa, aset organisasi, bukti akuntabilitas, serta dapat digunakan
dalam proses pengambilan keputusan. Berdasarkan hal tersebut maka arsip memiliki
peran yang sangat penting dalam kehidupan sehingga arsip menjadi ke butuhan baik
Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik menyebutkan bahwa setiap orang
Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa Arsip sebagai salah satu jenis
1
informasi publik yang berisi tentang rekaman-rekaman peristiwa kehidupan
Arsip perlu dikelola menggunakan pengelolaan arsip yang baik dan benar,
sehingga apabila ada pihak yang membutuhkan arsip tersebut akan disajikan dengan
cepat dan tepat. Banyak faktor yang mempengaruhi agar kearsipan mempunyai citra
yang positif antara lain adalah kerapihan penyimpanan, petugas yang terdidik dan
keamanan arsip dan sebagainya. Tetapi arsip tidak hanya sekedar untuk disimpan
saja, arsip juga perlu perawatan supaya keberadaan arsip tersebut tetap baik
khususnya keberadaan arsip dinamis aktif yang terdapat dalam kantor tersebut harus
diperhatikan karna ini termasuk arsip yang masih sering dipergunakan dalam kantor
dengan adanya Undang-undang khusus tentang kearsipan tersebut, arsip dalam suatu
guna bagi penyelengaraan pemerintah. Oleh sebab itu sebuah lembaga/pencipta arsip
merupakan arsip yang masih dipergunakan atau dipakai secara langsung dalam
2
kegiatan sehari-hari, maka lembaga yang bersangkutan diharapkan untuk dapat
Arsip yang merupakan salah satu layanan jasa kearsipan untuk menyediakan
informasi kepada pengguna yang membutuhkan. Hal tersebut juga dijelaskan dalam
Undang-undang No. 43 tahun 2009 tentang kearsipan pada pasal 3 dijelaskan bahwa
dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya. Arsip statis
warisan nasional dari generasi ke generasi yang perlu dipelihara dan dilestarikan
karena arsip statis merupakan arsip yang memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis
Dalam menjalankan fungsi pengelolaan arsip statis Pasal 64 ayat (1) Undang-
undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan mengatur bahwa
lembaga kearsipan wajib menjamin kemudahan akses arsip statis bagi kepentingan
pengguna arsip. Aksesarsip statis harus sesuai dengan aturan dan kaidah-kaidah yang
3
dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
model pengelolaan arsip manual dan elektronik sesuai dengan kepentingan instansi
dan kebutuhan pegawai yang diserahkan pada unit sumber daya manusia, hal ini
dikarenakan adanya keterkaitan dengan masalah instansi dan pegawai. Unit sumber
daya manusia berperan penting dalam pengelolaan dan penyimpanan arsip, di mana
dokumen yang akan disimpan pada filing cabinet dan lemari arsip.
Unit sumber daya manusia memiliki beberapa dokumen yang biasa di simpan
dalam filing cabinet seperti surat masuk, surat keluar, data personal pegawai dan lain
sebagainya. Dalam laporan praktik kerja lapangan ini lebih difokuskan pada prosedur
pengelolaan pengarsipan .
praktik kerja lapangan ini mengambil judul “Pengelolaan Pengarsipan Pada Kantor
4
1. Sebagai salah satu syarat dan kewajiban mahasiswa yang akan
instansi
kerja.
lingkungan perusahaan.
5
1.3.2 Bagi Fakultas Ekonomi Unilak
Website : -
Email : -
Praktek Kerja Lapangan ini di mulai pada tanggal 01 Juli 2020 sampai
dengan 01 September 2020, jam kerja hari senin-jumat dimulai pukul 07.30
WIB s/d 16.30 WIB yang dilaksanakan di Kantor Inspektorat Provinsi Riau
6
yang beralamat di Jl. Cut Nyak Dien, Jadirejo, Kec. Sukajadi, Kota Pekanbaru,
Riau 28156
7
BAB II
Inspektorat Provinsi Riau sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2014
terpadu.
8
3. Pengusutan atas kebenaran laporan mengenai adanya indikasi
yang Profesional Dalam Rangka Mewujudkan Pemerintahan yang baik dan andal di
Provinsi Riau”.
9
2.2 Struktur Organisasi
manejer melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan
pembagian kerja dan sumber daya memiliki organisasi serta bagaimana keseluruhan
organisasi yang memuat terkait pembagian tugas dan tanggung jawab masin-
a. Kepala Inspektur
pemerintah daerah.
internal terhadap kinerja, keuangan dan tujuan tertentu, penyusunan laporan hasil
10
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsi
b. Inspektur Pembantu I
fungsi:
Pembantu I;
tertentu;
11
i. Pemeriksaan terpadu dengan Inspektorat Jenderal
Provinsi Riau;
c. Inspektur Pembantu II
12
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Inspektur
Pembantu II;
tertentu;
Provinsi Riau;
13
l. Pelaksanaan tugas pembantuan dan dana bantuan keuangan;
Pembantu III;
14
c. Penyelenggaraan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian
tertentu;
Provinsi Riau;
15
s. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai
e. Inspektur Pembantu IV
Pembantu IV.
16
h. Penanganan pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan tujuan
tertentu.
Provinsi Riau.
17
f. Sekretariat
pada Subbagian Perencanaan dan Keuangan, Subbagian Evaluasi dan Pelaporan, dan
tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
Daerah
mempunyai tugas:
18
lingkungan Subbagian Perencanaan, Keuangan dan Pengelolaan Barang Milik
Daerah.
pegawai.
undangan.
pelaksanaan kegiatan.
19
g. Melakukan pemantauan, evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas
h. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
pengawasan.
20
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
jabatan.
21
i. Melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, kebersihan,
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan
fungsinya.
22
Gambar 2. 1 : Struktur Organisasi Inspektorat Provinsi Riau
Inspektur
Sekretaris
Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara
Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Tata Cara
Khusus atau pemeriksaan serentak (pemtak) dalam rangka tujuan tertentu atas
(PNBP).
Inspektorat Provinsi dititik beratkan pada Pembinaan tugas pokok dan fungsi,
Kabupaten/kota.
24
IV. Menindak lanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Peraturan
yang bersumber dari rupiah murni maupun Pinjaman Hibah Luar Negeri serta
25
BAB III
PEMBAHASAN
demikian para ahli cenderung memberikan pengertian arsip yang berlainan satu
dengan yang lainnya, tergantung pada sudut pandang dan point penekanan utama
yang diberikan didalamnya sebagaimana dikemukakan oleh Gie (2000 : 18) bahwa
arsip adalah suatu kumpulan warkat yang disimpan secara sistematis karna
mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat secara cepat ditemukan
kembali.
Menurut Wiyasa (2003 : 79) arsip adalah kumpulan berkas baik berupa tulisan
maupun benda atau gambar yang diatur, diklasifikasikan, ditata, dan diatur serta
disimpan secara sistematis agar setiap kali diperlukan dapat segera ditemukan
kembali.
26
b. Arsip adalah naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh badan-
arsip sebagai segala kertas, buku, foto, film, rekaman suara, gambar peta, bagan atau
dokumen-dokumen lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya, asli atau
salinannya, serta dengan segala penciptaannya, dan yang dihasilkan atau diterima
pekerjaan, atau kegiatan pemerintahan yang lain atau karna pentingnya informasi
surat yang mengandung arti dan mempunyai kegunaan baik kepentingan suatu
instatnsi. Arsip disimpan dengan metode tertentu sehingga dapat dengan mudah dan
3.1.2 Kearsipan
1 pasal 1 kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan dengan arsip. Menurut Ig.
Wursanto (2007 : 19) “kearsipan atau filing adalah proses kegiatan pengurusan atau
27
dapat ditemukan kembali dengan mudah dan cepat apabila sewaktu-waktu
diperlukan”.
dengan aturan dan prosedur yang berlaku. Pendapat itu berkenaan dengan kegiatan
kearsipan yang dikemukakan oleh Mulyono, dkk (1985 : 3) bahwa ada tiga(3) unsur
Pendapat lain yang menjelaskan bahwa kearsipan adalah hal yang sangat
penting untuk suatu organisasi adalah pendapat yang dikemukakan oleh Barthos
atau proses pengaturan yang berhubungan dengan pengurusan arsip mulai dari
arsip yang bertujuan untuk menjaga keselamatan arsip yang bertujuan untuk menjaga
28
Berdasarkan jenisnya, arsip dapat dibedakan menjadi beberapa macam
tergantung dari segi jenis peninjauannya. Jenis arsip menurut fungsi dan kegunaannya
ini tidak hanya berupa kertas atau surat saja, tetapi juga termasuk
bahan tertulis atau bahan tercetak yang direkam dalam pita kaset,
lain-lain.
disimpan ditempat yang lebih aman dan sulit dijangkau. Arsip ini
tidak lagi berada pada organisasi atau kantor pencipta arsip tersebut
1997 : 32).
29
3.2 Pengelolaa Arsip Inspektorat Provinsi Riau
kegiatan administrasi suatu perusahaan, untuk itu arsip yang telah disimpan
sangatlah penting, karena berisi tentang data instansi pada suatu perusahaan. Sebagai
pelaksana bagian sumber daya manusia yang bertugas menyimpan dan memelihara
arsip, memiliki kewajiban untuk menjaga dan merawat arsip dari segala macam
pelaksana sumber daya manusia memiliki tugas menyimpan dan memelihara arsip.
Penyimpanan arsip yang telah digunakan oleh Inspektorat Provinsi Riau yaitu melalui
prosedur pengarsipan tersebut sangat membantu bagian sumber daya manusia dalam
inspektorat Provinsi Riau. Untuk itu perlu dilakukan pembahasan mengenai prosedur
ini berdasarkan pengamatan tentang pengarsipan yang ada pada bagian sumber maya
Manusia. Seluruh arsip data berada pada kantor Inspektorat Provinsi Riau dan
ditangani langsung oleh pelaksana bagian sumber daya manusia karena untuk
30
3.3.1 Prosedur Pengarsipan secara Manual
secara manual, karena dokumen yang dikelola masih berupa kertas, Compact Disk
(CD) maupun media fisik lainnya. Hal inilah yang menjadikan pengelolaan arsip
secara manual masih relevan untuk dibahas pada era digital ini. adapun prosedur
penyimpanan arsip menurut sistem tanggal. Hal ini dilakukan agar bagian
sumber daya manusia lebih mudah dan cepat dalam mengarsip dokumen
31
5. Setelah rapi di masukkan pada map folder, langkah selanjutnya yaitu
penataan map folder pada lemari arsip. sehingga dalam pencarian file data
penuh terhadap kecepatan akses tentang informasi yang ada dalam dokumen
perusahaan. Berikut akan dijelaskan prosedur pengarsipan secara elektronik yang ada
32
3. Pemindahan dokumen dari hard file ke dalam soft file melalui mesin scan
melainkan semua file yang telah di-scan tersimpan urut menjadi satu.
Untuk itu perlu adanya pemisahan antara file yang satu dengan file yang
lainnya (ekstract).
6. Untuk kebutuhan upload (unggah) file data pada website, file yang telah di-
7. Langkah terakhir agar file data dapat tersimpan lebih aman dari berbagai
bentuk gangguan adalah dengan upload (unggah) file tersebut pada website
secara pribadi oleh masing-masing SDM. Hal ini bertujuan sebagai bukti
33
perseorangan setiap SDM apabila dibutuhkan sewaktu-waktu oleh
1. Membuat Surat – Menyurat Surat yang dibuat tidak pernah sama, Sesuai
5. Merekap Barang
Inspektorat Provinsi Riau untuk arsip yaitu menggunakan metode kearsipan lateral
filing. Arsip tersebut disimpan dalam lemari arsip secara lateral filing disusun sesuai
Nomor dan nama yang terdapat pada map arsip. Di dalam map folder terdapat map
antara dokumen permanen dengan dokumen tidak permanen. Pembatas pada setiap
34
3.3.6 Pemusnahan Arsip
pemusnahan arsip data personal pegawai terutama arsip inaktif dalam dokumen tidak
permanen yang telah memasuki masapenyimpanan arsip lebih dari 10 tahun yaitu
penghancur arsip. Apabila terdapat dokumen yang ganda dalam penyimpanan arsip,
dengan cara tersebut dapat menghemat biaya serta dapat dengan mudah dilakukan
oleh pelaksana sumber daya manusia. Akan tetapi, membutuhkan waktu yang lama
dalam memilah dokumen. Bagian sumber daya manusia memilih cara pemusnahan
terpakai, sehingga dokumen tersebut tidak menumpuk pada kantor bagian sumber
daya manusia dan tidak mengganggu proses kerja. Mengingat seluruh arsip tersimpan
pada kantor bagian sumber daya manusia dan dikelola langsung oleh pelaksana
Proses penemuan kembali arsip yang terdapat pada bagian sumber daya
menurut abjad dan numerik yaitu dilakukan secara manual. Dengan menggunakan
metode tersebut dapat membantu bagian sumber daya manusia dalam penemuan
35
kembali arsip. Bagian sumber daya manusia dalam penemuan kembali arsip terbantu
dengan adanya pemakaian Nomor. Penemuan kembali arsip tersebut bertujuan untuk
menemukan arsip dengan cepat dan tepat. Dimana arsip tersebut berfungsi sebagai
hambatan selama praktik kerja lapangan diantaranya adalah kurangnya sarana dan
prasana dalam pelaksanaan praktik kerja lapangan, misalnya computer sering blank,
mesin scan yang kurang optimal, jaringan internet yang loading lama, dan sarana dan
prasarana dalam penyimpanan arsip yang kurang memadai. Sarana dan prasarana
yang kurang memadai dalam hal penyimpanan arsip meliputi tidak ada pengatur suhu
ruangan arsip, kurangnya kebersihan ruangan arsip, dan penerangan cahaya ruangan
arsip yang kurang optimal. Sarana dan prasarana dalam penyimpanan dokumen yang
sebagai guide dan ditulis manual menggunakan bolpoin. Hal ini yang menyebabkan
36
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Prosedur pengarsipan secara manual (Life Cycle Model) yang ada pada
pada bagian sumber daya manusia kantor Inspektorat telah menggunakan alat
klasifikasi arsip menurut abjad untuk dokumen yang permanen serta metode
37
4.2 Saran
Inspektorat Daerah Provinsi Riau, maka penulis menyampaikan saran yang dirasa
perlu demi kemajuan dalam meraih kesuksesan Kantor Inspektorat Daerah Provinsi
Riau , yaitu : Dalam pembuatan laporan sebaiknya diberikan bimbingan yang penuh
38
REFERENSI
Ali, Faried. 2011. Teori dan Konsep Administrasi. Jakarta : Rajawali Pers
The Liang Gie. 1971. Efisiensi Kerja Bagi Aparatur Administrasi Negara RI.
39