Anda di halaman 1dari 98

ht

tp
s:
//m
al
uk
u.
bp
s.g
o.
id
ht
tp
s:
//m
al
uk
u.b
ps.
go.
id

ii
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
PROVINSI MALUKU MENURUT PENGELUARAN
2016-2020

ISSN : 2442-7152
No. Publikasi : 81000.2106
Katalog BPS : 9302019.81

Ukuran Buku : 21 cm x 29,7 cm

id
Jumlah Halaman : xii + 84 halaman

go.
Penyusun Naskah :
p s.
BPS Provinsi Maluku
u .b
uk

Penyunting :
al
//m

BPS Provinsi Maluku


s:
tp

Desain Cover:
ht

BPS Provinsi Maluku

Diterbitkan oleh :
© BPS Provinsi Maluku

Dicetak Oleh :
BPS Provinsi Maluku

“Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan,


dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku untuk tujuan komersial
tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik”.

ii
ht
tp
s:
//m
al
uk
u.b
ps.
go.
id

ii
Seuntai Kata

P
roduk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu perangkat
data ekonomi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja
pembangunan ekonomi suatu wilayah (provinsi maupun kabupaten/kota).

id
Perangkat data ini dapat pula digunakan untuk kepentingan dan tujuan

o.
g
lain, seperti sebagai dasar pengembangan model-model ekonomi dalam rangka
s.
menyusun formulasi kebijakan, tingkat percepatan uang beredar (velocity of money),
p
.b

pendalaman sektor keuangan (financial deepening), penetapan pajak, kajian ekspor


u

dan impor dan lain sebagainya.


uk
al
//m

Menurut teori ekonomi makro, penghitungan PDRB dapat dilakukan melalui tiga
pendekatan, yaitu : pendekatan produksi/penyediaan (PDRB menurut Lapangan
s:

Usaha/industry), pendekatan pengeluaran/permintaan akhir (PDRB menurut


tp
ht

Pengeluaran/expenditure) serta pendekatan pendapatan (PDRB menurut


pendapatan/income). Ketiga pendekatan penghitungan tersebut secara teori akan
menghasilkan angka PDRB yang sama.

Publikasi ini secara khusus membahas mengenai PDRB menurut pendekatan


pengeluaran/permintaan akhir. Pendekatan ini dirinci menjadi beberapa komponen,
yaitu: Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non
Profit yang Melayani Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Investasi
(Pembentukan Modal Tetap Bruto dan Perubahan Inventori), Ekspor Luar Negeri,
Impor Luar Negeri, serta Ekspor Neto Antar Daerah (ekspor antar daerah dikurangi
dengan impor antar daerah).

v
Produk Domestik Regional Bruto Menurut
Pengeluaran Provinsi Maluku 2016 - 2020
Data PDRB dalam publikasi ini serta publikasi-publikasi selanjutnya
menggunakan tahun dasar 2010, serta sudah menerapkan konsep System of National
Accounts 2008 seperti yang direkomendasikan oleh United Nations.

Disadari bahwa data dan informasi yang disajikan dalam publikasi ini masih
memerlukan penyempurnaan. Oleh karena itu, setiap masukan yang bersifat
konstruktif sangat dihargai demi penyempurnaan isi publikasi ini selanjutnya.

Akhirnya, semoga publikasi ini bermanfaat bagi semua pihak yang


memerlukannya.

id
g o.
ps. Ambon, April 2021
Kepala Badan Pusat Statistik
.b

Provinsi Maluku
u
uk
al
//m

Asep Riyadi, S.Si., MM


s:
tp
ht

vi
Produk Domestik Regional Bruto Menurut
Pengeluaran Provinsi Maluku 2016 - 2020
Daftar Isi
- Seuntai Kata v
- Daftar Isi vii
- Daftar Gambar viii

id
o.
- Daftar Tabel ix
g
s.
- Daftar Lampiran xii
p
.b

- Pendahuluan 3
u
uk

- Metode Estimasi & Sumber Data 9


al
//m

- Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku Berdasakan 32


Data PDRB Pengeluaran Tahun 2016-2020
s:
tp

- Perkembangan Agregat PDRB Menurut Pengeluaran 61


ht

Provinsi Maluku Tahun 2016-2020


- Penutup 75

- Lampiran Tabel 79

vii
Produk Domestik Regional Bruto Menurut
Pengeluaran Provinsi Maluku 2016 - 2020
Daftar Gambar
- Perbandingan PDRB ADHB dan ADHK 2010 Menurut
35
Pengeluaran Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020

id
o.
g
p s.
.b
u
uk
al
//m
s:
tp
ht

viii
Produk Domestik Regional Bruto Menurut
Pengeluaran Provinsi Maluku 2016 - 2020
Daftar Tabel
- PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran
33
Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020
- PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Pengeluaran
34
Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020
- Distribusi PDRB ADHB Menurut Pengeluaran,

id
36

o.
Provinsi Maluku Tahun 2016-2020

g
- Pertumbuhan PDRB ADHK 2010 Menurut Pengeluaran,
s. 37
Provinsi Maluku Tahun 2016-2020
p
.b

- Indeks Implisit PDRB Pengeluaran, Provinsi Maluku


u

38
uk

Tahun 2016-2020
al

- Perkembangan Penggunaan Konsumsi Akhir Rumah Tangga


//m

39
Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020
s:

- Struktur Penggunaan Konsumsi Akhir Rumah Tangga


tp

41
Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020
ht

- Pertumbuhan Riil Penggunaan Konsumsi Akhir Rumah


42
Tangga Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020
- Pertumbuhan Implisit (Indeks Harga) Penggunaan Konsumsi
43
Akhir Rumah Tangga Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020
- Perkembangan Penggunaan Konsumsi Akhir LNPRT
44
Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020

ix
Produk Domestik Regional Bruto Menurut
Pengeluaran Provinsi Maluku 2016 - 2020
Daftar Tabel
- Perkembangan Penggunaan Konsumsi Akhir Pemerintah
46
Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020
- Struktur Pengeluaran Konsumsi Akhir Pemerintah
49
Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020
- Struktur PMTB Provinsi Maluku,

id
50

o.
Tahun 2016-2020

g
- Perkembangan dan Struktur Perubahan Inventori
s. 52
Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020
p
.b

- Perkembangan Ekspor Barang dan Jasa


u

54
uk

Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020


al

- Perkembangan Impor Barang dan Jasa


//m

56
Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020
s:

- Produk Domestik Regional Bruto dan PDRB Per Kapita


tp

62
Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020
ht

- Perbandingan PDRB Pengeluaran untuk Konsumsi Akhir


63
Rumah Tangga terhadap Ekspor, Tahun 2016-2020
- Perbandingan PDRB Pengeluaran untuk Konsumsi Akhir
64
Rumah Tangga terhadap PMTB, Tahun 2016-2020
- Proporsi Total Penggunaan Konsumsi Akhir Terhadap
65
PDRB Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020

x
Produk Domestik Regional Bruto Menurut
Pengeluaran Provinsi Maluku 2016 - 2020
Daftar Tabel
- Rasio Ekspor Terhadap PMTB,
66
Tahun 2016-2020
- Rasio PDRB Terhadap Impor Provinsi Maluku,
67
Tahun 2016-2020
- Sisi Keseimbangan Penyediaan dan Permintaan

id
68

o.
Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020

g
- Neraca Perdagangan Barang dan Jasa
s. 69
Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020
p
.b

- Rasio Perdagangan Internasional Provinsi Maluku,


u

70
uk

Tahun 2016-2020
al

- Incremental Capital Output Ratio Provinsi Maluku,


//m

72
Tahun 2016-2020
s:
tp
ht

xi
Produk Domestik Regional Bruto Menurut
Pengeluaran Provinsi Maluku 2016 - 2020
Daftar Lampiran
- Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Pengeluaran, 79
Provinsi Maluku Tahun 2016–2020
- Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga
Konstan 2010 Menurut Pengeluaran, 80
Provinsi Maluku Tahun 2016–2020

id
- Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto

go.
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran,
s. 81
Provinsi Maluku Tahun 2016–2020
p
.b

- Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas


u

Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Pengeluaran, 82


uk

Provinsi Maluku, Tahun 2016–2020


al

- Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto


//m

(2010=100) Menurut Pengeluaran, 83


s:

Provinsi Maluku Tahun 2016–2020


tp

- Laju Pertumbuhan Indeks Implisit Produk Domestik


ht

Regional Bruto (2010=100) Menurut Pengeluaran, 84


Provinsi Maluku Tahun 2016–2020

xii
Produk Domestik Regional Bruto Menurut
Pengeluaran Provinsi Maluku 2016 - 2020
ht
tp
s:
//m
al
uk
u.b
ps.
go.
id
ht
tp
s:
//m
al
uk
u.b
ps.
go.
id
BAB I Pendahuluan

BAB I
Pendahuluan

1.1 PENGERTIAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)

Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu


wilayah/regional dalam suatu periode tertentu adalah data Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh

id
seluruh unit usaha dalam suatu negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai

o.
barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi.

g
s.
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan
p
.b

jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun. Sedangkan
u

PDRB atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang
uk

dihitung menggunakan harga yang pada suatu tahun tertentu sebagai dasar. PDRB
al
//m

atas dasar harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran serta struktur
ekonomi. PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui
s:
tp

pertumbuhan ekonomi pada suatu periode ke periode (tahun ke tahun atau triwulan
ht

ke triwulan). Dalam publikasi ini tahun dasar yang digunakan adalah tahun 2010
dan ini tentu akan mencerminkan struktur ekonomi terkini.

Terdapat tiga pendekatan yang biasanya digunakan dalam menghitung


angka-angka PDRB, yaitu:

a. Menurut Pendekatan Produksi


Menurut pendekatan ini, PDRB adalah jumlah nilai tambah atas barang dan
jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara
dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Unit-unit produksi tersebut
dalam penyajiannya dikelompokkan menjadi 17 kategori lapangan usaha
yaitu: 1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, 2. Pertambangan dan
Penggalian, 3. Industri Pengolahan, 4. Pengadaan Listrik dan Gas, 5.
Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, 6. Konstruksi,
7. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, 8.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
3
BAB I Pendahuluan

Transportasi dan Pergudangan, 9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,


10. Informasi dan Komunikasi, 11. Jasa Keuangan dan Asuransi, 12. Real
Estat, 13. Jasa Perusahaan, 14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib, 15. Jasa Pendidikan, 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial, 17. Jasa lainnya. Setiap kategori lapangan usaha tersebut dirinci lagi
menjadi sub-sub kategori lapangan usaha.

b. Menurut Pendekatan Pendapatan


PDRB menurut pendekatan ini merupakan jumlah balas jasa yang diterima
oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu

id
negara dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Balas jasa faktor

o.
produksi yang dimaksud adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan

g
s.
keuntungan; semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak
p
langsung lainnya. Dalam definisi ini, PDRB mencakup juga penyusutan dan
.b

pajak tidak langsung neto (pajak atas produksi dan impor dikurangi subsidi).
u
uk
al

c. Menurut Pendekatan Pengeluaran


//m

PDRB adalah semua komponen permintaan akhir yang terdiri dari: (1)
s:

pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga (2) pengeluaran konsumsi akhir


tp

lembaga non profit yang melayani rumah tangga (3) pengeluaran konsumsi
ht

akhir pemerintah, (4) pembentukan modal tetap domestik bruto, (5) perubahan
inventori, dan (6) ekspor neto (ekspor dikurangi impor).

Secara konsep ketiga pendekatan tersebut akan menghasilkan angka yang


sama. Jadi, jumlah pengeluaran akan sama dengan jumlah barang dan jasa akhir
yang dihasilkan dan harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor
produksi. PDRB yang dihasilkan dengan cara ini disebut sebagai PDRB atas dasar
harga pasar, karena di dalamnya sudah dicakup pajak tak langsung neto.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
4
BAB I Pendahuluan

1.2 KEGUNAAN STATISTIK PDRB

Data pendapatan regional adalah salah satu indikator makro yang dapat
menunjukkan kondisi perekonomian nasional setiap tahun. Manfaat yang dapat
diperoleh dari data ini antara lain adalah:

1. PDRB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya


ekonomi yang dihasilkan oleh suatu negara. Nilai PDRB yang besar
menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar, begitu juga
sebaliknya.
2. PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju

id
pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke

o.
tahun.

g
3. Distribusi PDRB harga berlaku menurut sektor menunjukkan struktur
s.
p
perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu negara.
.b

Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis


u
uk

perekonomian suatu negara.


al

4. PDRB harga berlaku menurut pengeluaran menunjukkan produk barang dan


//m

jasa digunakan untuk tujuan konsumsi akhir, investasi dan diperdagangkan


s:

dengan pihak luar negeri.


tp

5. Distribusi PDRB menurut pengeluaran menunjukkan peranan kelembagaan


ht

dalam menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor
ekonomi.
6. PDRB pengeluaran atas dasar harga konstan bermanfaat untuk mengukur
laju pertumbuhan konsumsi akhir, investasi dan perdagangan luar negeri.
7. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per
kepala atau per satu orang penduduk.
8. PDRB per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui
pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu wilayah.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
5
BAB I Pendahuluan

id
g o.
s.
p
u .b
uk
al
//m
s:
tp
ht

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
6
ht
tp
s:
//m
al
uk
u.b
ps.
go.
id
ht
tp
s:
//m
al
uk
u.b
ps.
go.
id
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

BAB II
Metode Estimasi & Sumber Data

2.1 PENGELUARAN KONSUMSI AKHIR RUMAH TANGGA

i. Pendahuluan

Sektor rumah tangga mempunyai peran yang cukup besar dalam


perekonomian. Hal ini tercermin dari besarnya sumbangan konsumsi rumah

id
tangga dalam pembentukan PDRB pengeluaran. Di samping berperan

go.
sebagai konsumen akhir barang dan jasa, rumahtangga juga berperan
s.
sebagai produsen dan penyedia faktor produksi untuk aktivitas produksi yang
p
.b

dilakukan oleh sektor institusi lain.


u
uk
al

ii. Konsep dan Definisi


//m

Pengeluaran konsumsi akhir rumah tangga (PKRT) adalah pengeluaran


s:
tp

atas barang dan jasa oleh rumah tangga untuk tujuan konsumsi. Rumah
ht

tangga didefinisikan sebagai individu atau kelompok individu yang tinggal


bersama dalam suatu bangunan tempat tinggal. Mereka mengumpulkan
pendapatan, dapat memiliki harta dan kewajiban, serta mengkonsumsi barang
dan jasa secara bersama-sama, utamanya kelompok makanan dan
perumahan.

PKRT mencakup seluruh pengeluaran atas barang dan jasa oleh


residen suatu wilayah, baik yang dilakukan di dalam maupun di luar wilayah
domestik suatu region. Jenis-jenis barang dan jasa yang dikonsumsi
diklasifikasikan menurut COICOP (Classifications of Individual Consumption
by Purpose) seperti yang direkomendasikan oleh UN (United Nations), sbb:

1. Makanan dan minuman tidak beralkohol

2. Minuman beralkohol, tembakau dan narkotik

3. Pakaian dan alas kaki

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
9
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

4. Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya

5. Furniture, perlengkapan rumahtangga dan pemeliharaan rutin

6. Kesehatan

7. Angkutan

8. Komunikasi

9. Rekreasi/hiburan dan kebudayaan

10. Pendidikan

11. Penyediaan makan minum dan penginapan/hotel

id
12. Barang dan jasa lainnya

g o.
p s.
Namun karena keterbatasan data, maka 12 COICOP tersebut dikelompokkan
u.b

kembali manjadi hanya 7 COICOP, yaitu:


uk

1. Makanan, Minuman, dan Rokok


al
//m

2. Pakaian dan Alas Kaki


3. Perumahan, Perkakas, Perlengkapan dan Penyelenggaraan Rumah
s:
tp

Tangga
ht

4. Kesehatan dan Pendidikan


5. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi, dan Budaya
6. Hotel dan Restoran
7. Lainnya

Konsumsi rumah tangga mencakup juga hal-hal sbb:

 Imputasi jasa persewaan rumah milik sendiri (owner occupied


dwellings);

Nilai perkiraan sewa rumah milik sendiri harus diperhitungkan karena


rumah tangga pemilik, dianggap menghasilkan jasa persewaan rumah
bagi dirinya sendiri. Imputasi sewa rumah diperkirakan atas dasar harga
pasar, meskipun status rumah tersebut milik sendiri. Apabila rumah
tangga benar-benar menyewa, maka yang dihitung adalah biaya sewa

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
10
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

yang dibayar, baik dibayar penuh maupun tidak penuh karena mendapat
keringanan biaya (subsidi atau transfer).

 Barang yang diproduksi dan digunakan sendiri;

 Pemberian/hadiah dalam bentuk barang yang diterima dari pihak lain;

 Barang dan jasa yang dibeli langsung (direct purchase) oleh residen
diluar wilayah atau diluar negeri (diperlakukan sebagai impor).

Terdapat beberapa catatan yang perlu dikatahui berkaitan dengan PKRT ini,
yaitu:

id
o.
 Pembelian langsung oleh non-residen, diperlakukan sebagai ekspor dari

g
wilayah tersebut)
p s.

.b

Pembelian barang yang tidak diproduksi kembali (diduplikasi), seperti


u

barang antik, lukisan, dan hasil karya seni lainnya diperlakukan sebagai
uk

investasi atas barang berharga, bukan konsumsi rumah tangga.


al
//m

 Pengeluaran rumah tangga untuk keperluan biaya antara dan


s:

pembentukan modal di dalam aktivitas usaha rumah tangga, tidak


tp

termasuk dalam pengeluaran konsumsi rumah tangga. Contoh,


ht

pembelian barang dan jasa untuk keperluan usaha, perbaikan besar


rumah, dan pembelian rumah.

 Pengeluaran untuk keperluan transfer baik dalam bentuk uang atau


barang, tidak termasuk sebagai pengeluaran konsumsi rumah tangga.

iii. Penghitungan PKRT Tahunan

1. Sumber data

Sumber data yang digunakan untuk mengestimasi PKRT adalah :

 Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS, dalam bentuk


pengeluaran konsumsi per-kapita seminggu untuk makanan, dan
pengeluaran per-kapita sebulan untuk kelompok bukan makanan,

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
11
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

 Jumlah penduduk pertengahan tahun,

 Data Sekunder (dari BPS maupun dari luar BPS), dalam bentuk
data atau indikator suplai komoditas dan jenis pengeluaran
tertentu,

 Indeks Harga Konsumen (IHK).

2. Metode Penghitungan

Penghitungan PKRT didasarkan pada hasil Susenas. Akan tetapi,


karena hasil estimasi data pengeluaran rumah tangga yang berasal dari

id
o.
Susenas cenderung underestimate (terutama untuk kelompok bukan

g
makanan dan kelompok makanan jadi), maka perlu dilakukan
s.
penyesuaian (adjustment). Dalam melakukan adjustment, digunakan
p
.b

data sekunder dalam bentuk data atau indikator suplay dari berbagai
u
uk

sumber data di luar Susenas. Setelah diperoleh hasil adjustment, maka


al

yang dilakukan adalah mengganti hasil Susenas dengan hasil


//m

penghitungan yang didasarkan pada data sekunder. Penggantian


s:

dilakukan pada level komoditas, kelompok komoditas, atau jenis


tp

pengeluaran tertentu. Hal ini dilakukan karena hasil penghitungan dari


ht

data sekunder dianggap lebih mencerminkan PKRT yang sebenarnya.


Langkah penghitungan di atas menghasilkan besarnya PKRT atas dasar
harga berlaku (ADHB). PKRT atas dasar harga konstan (ADHK) 2010,
diperoleh dengan cara mendeflate PKRT ADHB dengan IHK tahun
dasar 2010.
Untuk lebih jelasnya, langkah langkah penghitungan PKRT dapat
diringkas sbb:

1. Estimasi PKRT hasil Susenas:


a. Makanan = pengeluaran konsumsi perkapita seminggu x
(30/7) x 12 x jumlah penduduk pertengahan tahun.
b. Bukan makanan = pengeluaran konsumsi perkapita sebulan
x 12 x jumlah penduduk pertengahan tahun.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
12
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

2. Data poin ke 1 dikelompokkan menjadi 7 kelompok COICOP,


dengan beberapa komoditas yang mungkin dikontrol secara
tersendiri;
3. Terhadap data poin ke 3 dilakukan koreksi dengan menggunakan
data sekunder atau indikator suplai komoditas dari jenis
pengeluaran tertentu;
4. Diperoleh nilai PKRT tahun 2010 yang telah di-adjust;
5. Susun Indeks Implisit berdasarkan IHK Kota (Provinsi/Kota
terdekat);
6. PKRT ADHK 2010 diperoleh dengan membagi hasil poin ke 4

id
dengan hasil poin ke 5.

g o.
2.2 PENGELUARAN KONSUMSI AKHIR LNPRT
s.
p
.b

i Pendahuluan
u
uk

Sektor Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT)


al

muncul sebagai sektor tersendiri dalam suatu perekonomian wilayah. Sektor


//m

ini berperan dalam menyediakan barang dan jasa bagi anggotanya maupun
s:

bagi rumahtangga secara gratis atau pada tingkat harga yang tidak berarti
tp

secara ekonomi. Harga yang tak berarti secara ekonomi artinya harga
ht

tersebut biasanya dibawah harga pasar (tidak mengikuti harga pasar yang
berlaku).

ii Konsep dan definisi

LNPRT merupakan bagian dari lembaga non profit (LNP). Sesuai


dengan fungsinya, LNP dibedakan atas LNP yang melayani rumah tangga
dan LNP yang melayani bukan rumahtangga.

Karakteristik unit LNP adalah sbb :

 LNP umumnya adalah lembaga formal, tetapi terkadang merupakan


lembaga informal yang keberadaannya diakui oleh masyarakat;

 pengawasan terhadap jalannya organisasi dilakukan oleh anggota

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
13
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

terpilih yang punya hak sama, termasuk hak bicara atas keputusan
lembaga;

 setiap anggota mempunyai tanggung jawab tertentu dalam organisasi,


dan tidak berhak menguasai profit atau surplus, karena profit yang
diperoleh dari kegiatan usaha produktif dikuasai oleh lembaga;

 kebijaksanaan lembaga diputuskan secara kolektif oleh anggota terpilih,


dan kelompok ini berfungsi sebagai pelaksana dari dewan pengurus;

 istilah nonprofit tidak berarti bahwa lembaga ini tidak dapat menciptakan
surplus melalui kegiatan produktifnya, namun surplus yang diperoleh

id
biasanya diinvestasikan kembali pada aktivitas sejenis.

o.
LNPRT merupakan lembaga yang melayani anggotanya atau

g
s.
rumahtangga, serta tidak dikontrol oleh pemerintah. Anggota dari lembaga
p
.b

yang dimaksud disini adalah yang bukan berbentuk badan usaha. LNPRT
u

dibedakan atas 7 jenis lembaga, yaitu: Organisasi kemasyarakatan,


uk

Organisasi sosial, Organisasi profesi, Perkumpulan sosial/


al

kebudayaan/olahraga/ hobi, Lembaga swadaya masyarakat, Lembaga


//m

keagamaan, dan Organisasi bantuan kemanusiaan/beasiswa.


s:
tp
ht

iii Cakupan

Nilai PK-LNPRT sama dengan nilai output non-pasar yang dihasilkan


LNPRT. Nilai output non pasar tersebut dihitung berdasarkan nilai seluruh
pengeluaran LNPRT dalam rangka melakukan kegiatan operasionalnya.
Pengeluaran yang dimaksud terdiri dari :

a. Konsumsi antara, contoh : pembelian alat tulis, barang cetakan,


pembayaran listrik, air, telepon, teleks, faksimili, biaya rapat, seminar,
perjamuan, transportasi, bahan bakar, perjalanan dinas, belanja barang
dan jasa lain, sewa gedung, sewa perlengkapan kantor dll.
b. Kompensasi tenaga kerja, contoh : upah, gaji, lembur, honor, bonus dan
tunjangan lainnya
c. Penyusutan

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
14
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

d. Pajak lainnya atas produksi (dikurangi subsidi), contoh: PBB, STNK,


BBN dll.

iv Penghitungan PK-LNPRT Tahunan

1. Sumber data

 Hasil Survei Khusus Lembaga Non-profit (SK-LNP).


Informasi yang diperoleh dari hasil SKLNP adalah rata-rata
pengeluaran menurut jenis lembaga dan jenis pengeluaran.
 Hasil up-dating direktori LNPRT.

id
Informasi yang diperoleh dari hasil up-dating direktori LNPRT

o.
adalah jumlah populasi LNPRT menurut jenis lembaga.

g
 Indeks Harga Konsumen (IHK) s.
p
u .b

2. Metode Penghitungan
uk

PK-LNPRT diestimasi dengan menggunakan metode langsung,


al
//m

yaitu menggunakan hasil SKLNP. Tahapan estimasi PK-LNPRT adalah


sbb :
s:
tp

 Menghitung rata-rata pengeluaran menurut jenis lembaga dan


ht

jenis pengeluaran (barang dan jasa). Barang dan jasa yang


diperoleh secara cuma-cuma, nilainya diperkirakan sesuai harga
pasar yang berlaku. Rata-rata pengeluaran lembaga menurut
jenis-nya dihitung dengan rumus sbb :

xij
x ij 
ni

x ij : Rata-rata pengeluaran menurut jenis lembaga dan jenis


pengeluaran

xij : PK-LNPRT hasil survei menurut jenis lembaga dan jenis


pengeluaran

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
15
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

ni : Jumlah sampel LNPRT menurut jenis lembaga

i : Jenis lembaga LNPRT, i = 1, 2, 3, …, 7


j : jenis pengeluaran LNPRT, j = 1, 2, 3, …, 19

 Mengestimasi PK-LNPRT, dengan menggunakan rumusan sbb:

7 19
X   xij  Ni
i 1 j 1

X : PK-LNPRT ADHB

id
o.
Ni : Populasi LNPRT menurut jenis lembaga

g
s.
Hasil penghitungan di atas akan diperoleh besarnya PK-LNPRT atas
p
.b

dasar harga berlaku (ADHB). PK-LNPRT atas dasar harga konstan


u

(ADHK) 2010, diperoleh dengan cara mendeflate PK-LNPRT ADHB


uk

dengan IHK tahun dasar 2010.


al
//m
s:

2.3 PENGELUARAN KONSUMSI AKHIR PEMERINTAH


tp
ht

i Pendahuluan

Unit pemerintah adalah unit institusi yang dibentuk melalui proses politik,
serta mempunyai kekuasaan di bidang lembaga legislatif, yudikatif maupun
eksekutif atas unit institusi lain yang berada di dalam batas-batas wilayah
suatu negara/wilayah. Pemerintah juga mempunyai berbagai peran dan fungsi
lainnya, seperti sebagai penyedia barang dan jasa bagi kelompok atau
individu rumah tangga, sebagai pemungut dan pengelola pajak atau
pendapatan lain-nya, berfungsi mendistribusikan pendapatan atau
kesejahteraan melalui aktivitas transfer, serta terlibat di dalam produksi non-
pasar.

Dalam suatu perekonomian, unit pemerintah bisa berperan sebagai


konsumen maupun produsen, serta sebagai regulator yang menetapkan
berbagai kebijakan di bidang fiskal dan moneter. Sebagai konsumen,

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
16
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

pemerintah akan melakukan aktivitas konsumsi atas barang dan jasa akhir.
Sedangkan sebagai produsen, pemerintah akan melakukan aktivitas
memproduksi barang & jasa maupun aktivitas investasi.

ii Konsep dan Definisi

Besarnya nilai pengeluaran konsumsi akhir pemerintah (PK-P) sama


dengan nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan pemerintah untuk
dikonsumsi pemerintah itu sendiri. PK-P mencakup pembelian barang dan
jasa yang bersifat rutin, pembayaran upah dan gaji pegawai, transfer sosial

id
dalam bentuk barang, perkiraan penyusutan barang modal, dan nilai output

o.
dari Bank Indonesia, dikurangi dengan nilai penjualan barang dan jasa yang

g
dihasilkan unit produksi yang tak dapat
s. dipisahkan dari aktivitas
p
pemerintahan.
u .b

Aktivitas unit produksi pemerintah yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas
uk

pemerintahan secara umum, mencakup kegiatan sbb:


al
//m

1. Memproduksi barang yang sama atau sejenis dengan barang yang


diproduksi oleh perusahaan. Contoh, aktivitas pencetakan publikasi,
s:
tp

kartu pos, reproduksi karya seni, pembibitan tanaman di kebun


ht

percobaan dsb. Aktivitas menjual barang-barang semacam itu bersifat


insidentil dari fungsi pokok unit pemerintah.
2. Memproduksi jasa. Contoh, aktivitas penyelenggaraan rumah sakit,
sekolah, perguruan tinggi, museum, perpustakaan, tempat rekreasi dan
penyimpanan hasil karya seni yang dibiayai oleh pemerintah. Dalam hal
ini pemerintah memungut biaya yang umumnya tidak lebih dari seluruh
biaya yang dikeluarkan. Pendapatan yang diterima dari aktivitas
semacam ini disebut sebagai penerimaan non-komoditi (pendapatan
jasa).

iii Cakupan

Sektor pemerintahan terdiri dari pemerintah pusat dan pemerintah


daerah. Dalam melakukan aktivitasnya, unit pemerintah pusat akan mengacu

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
17
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

pada dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),


sedangkan unit pemerintah daerah (baik Provinsi, Kabupaten/Kota, maupun
Desa) mengacu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Daerah
(APBD).

Pengeluaran konsumsi akhir pemerintah (PK-P) Provinsi mencakup : a.


PK-Pemerintah Kabupaten/Kota yang berada di wilayah provinsi; b. PK-
Pemerintah Provinsi yang bersangkutan; c. PK-Pemerintah Pusat yang
merupakan bagian dari pemerintah Provinsi; d. PK-Pemerintah Desa/
Kelurahan/Nagari/Negeri yang ada di wilayah Provinsi bersangkutan.

id
o.
iv Penghitungan PDRB Tahunan

g
1. Sumber Data
p s.
.b

Data dasar yang digunakan untuk menghitung PK-P Provinsi


u

Tahunan adalah:
uk

a. Data realisasi APBN Tahunan (Kemenkeu)


al

b. Data realisasi APBD Tahunan (Kemenkeu)


//m

c. Statistik Keuangan Daerah (BPS)


s:

d. Output Bank Indonesia (BI)


tp

e. Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Kementerian Keuangan serta


ht

Indeks Harga dari BPS.

2. Metode Penghitungan
a. PK-P Provinsi Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
Secara umum, PK-P ADHB dihitung menggunakan rumusan
berikut :

PK-P ADHB =

Output non pasar – penjualan barang dan jasa + output Bank


Indonesia

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
18
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

Output non-pasar dihitung dengan pendekatan biaya yang


dikeluarkan, yaitu : Belanja pengadaan barang/jasa, bantuan sosial
dalam bentuk barang (yang dibeli dengan harga pasar), belanja
pegawai, dan penyusutan.
Untuk level Provinsi, PK-P Provinsi ADHB, dihitung berdasarkan
penjumlahan dari pengeluaran akhir konsumsi pemerintah Provinsi itu
sendiri ditambah pengeluaran akhir konsumsi pemerintah seluruh
pemerintahan Kabupaten/Kota yang ada di wilayah Provinsi tersebut
ditambah pengeluaran akhir seluruh pemerintah desa/kelurahan/nagari
yang ada di wilayah provinsi tersebut ditambah pengeluaran pemerintah

id
Pusat yang menjadi bagian dari Provinsi yang bersangkutan.

g o.
b. s.
PK-P Provinsi Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
p
Pengeluaran konsumsi pemerintah ADHK dihitung dengan
.b

menggunakan metode deflasi. Deflator yang digunakan adalah Indeks


u
uk

Harga Perdagangan Besar (IHPB) umum tanpa ekspor, Indeks Upah,


al

Indeks Implisit dari Produk Domestik Bruto komponen Pembentukan


//m

Modal Tetap Bruto, Indeks Harga Konsumen (IHK) umum.


s:
tp
ht

2.4 Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB)

i Pendahuluan

Aktivitas investasi merupakan salah satu faktor utama yang akan


mempengaruhi perkembangan ekonomi suatu negara/wilayah. Investasi disini
terdiri dari investasi fisik dan investasi finansial. Dalam konteks PDB/PDRB,
aktivitas investasi fisik ini tercermin pada komponen Pembentukan Modal
Tetap Bruto (PMTB) dan Perubahan Inventori.

PMTB erat kaitannya dengan keberadaan aset tetap (fixed asset) yang
dilibatkan dalam proses produksi. Secara garis besar aset tetap dapat
diklasifikasi menurut jenis barang modal seperti: bangunan dan konstruksi
lain, mesin dan perlengkapan, kendaraan, tumbuhan, ternak, dan barang
modal lainnya.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
19
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

ii Konsep dan Definisi

PMTB didefinisikan sebagai penambahan dan pengurangan aset tetap


pada suatu unit produksi, dalam kurun waktu tertentu. Penambahan barang
modal mencakup pengadaan, pembuatan, pembelian, sewa beli (financial
leasing) barang modal baru dari dalam negeri serta barang modal baru dan
bekas dari luar negeri (termasuk perbaikan besar, transfer atau barter barang
modal), dan pertumbuhan aset sumberdaya hayati yang dibudidaya.
Sedangkan pengurangan barang modal mencakup penjualan, transfer atau
barter, dan sewa beli (financial leasing) barang modal bekas pada pihak lain.
Pengecualian kehilangan yang disebabkan oleh bencana alam tidak dicatat

id
sebagai pengurangan.

g o.
Barang modal mempunyai usia pakai lebih dari satu tahun, serta akan
s.
mengalami penyusutan sepanjang usia pakai-nya. Istilah ”bruto”
p
.b

mengindikasikan bahwa di dalamnya masih mengandung unsur penyusutan.


u
uk

Penyusutan atau konsumsi barang modal (Consumption of Fixed Capital)


menggambarkan penurunan nilai barang modal yang digunakan dalam proses
al
//m

produksi secara normal selama satu periode.


s:
tp

iii Cakupan
ht

PMTB terdiri dari :

1. Penambahan dikurangi pengurangan aset (harta) baik barang baru


maupun barang bekas, seperti bangunan tempat tinggal,
bangunan bukan tempat tinggal, bangunan lainnya, mesin &
perlengkapan, alat transportasi, aset tumbuhan dan hewan yang
dibudidaya (cultivated asset), produk kekayaan intelektual
(intellectual property products), dan sebagai-nya;

2. Biaya alih kepemilikan aset non-finansial yang tidak diproduksi,


seperti lahan dan aset yang dipatenkan;

3. Perbaikan besar aset, yang bertujuan meningkatkan kapasitas


produksi dan usia pakai-nya (seperti overhaul mesin produksi,
reklamasi pantai, pembukaan, pengeringan dan pengairan hutan,

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
20
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

serta pencegahan banjir dan erosi).

iv Penghitungan PMTB Tahunan

1. Sumber data
a. Output industri konstruksi hasil penghitungan PDRB menurut
industri konstruksi dari BPS Prov/Kab/Kota.

b. Nilai impor 2 digit HS, yang merupakan barang modal impor dari
KPPBC (Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai)
setempat.

id
c. Indeks Produksi Industri Besar Sedang dari Statistik Industri Kecil

o.
g
& Rumah tangga (level provinsi). s.
p
d. Laporan keuangan perusahaan.
u.b

e. Publikasi Statistik Industri Besar dan Sedang level provinsi.


uk

f. IHPB dari Statistik Harga Perdagangan Besar.


al
//m

g. Publikasi Statistik Pertambangan dan Penggalian (migas dan non-


s:

migas).
tp

h. Publikasi Statistik Listrik, Gas & Air Minum.


ht

i. Publikasi Statistik Konstruksi.

j. Data Eksplorasi Mineral dari Kementerian Energi dan Sumber


Daya Mineral (ESDM).

k. Statistik Peternakan, Ditjen Peternakan.

2. Metode Penghitungan

Penghitungan PMTB dapat dilakukan melalui metode langsung


maupun tidak langsung, tergantung pada ketersediaan data yang
mungkin diperoleh di wilayah masing-masing. Pendekatan “langsung”
adalah dengan cara menghitung pembentukan modal (harta tetap) yang
dilakukan oleh berbagai sektor ekonomi (produsen) secara langsung.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
21
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

Sedangkan pendekatan “tidak langsung” adalah dengan menghitung


berdasarkan alokasi dari total penyediaan produk (barang dan jasa)
yang menjadi barang modal di berbagai industri, atau disebut sebagai
pendekatan “arus komoditas”. Dalam hal ini penyediaan atau “supply”
dari barang modal dapat berasal dari produksi dalam negeri (domestik)
maupun dari produk luar negeri (impor).

Pendekatan Langsung

Penghitungan PMTB secara langsung dilakukan dengan cara


menjumlahkan seluruh nilai PMTB yang terjadi di setiap industri (lapangan
usaha). Barang modal tersebut dinilai atas dasar harga (adh) pembelian, di

id
o.
dalamnya sudah termasuk biaya-biaya yang dikeluarkan, seperti biaya

g
transportasi, biaya instalasi, pajak-pajak, serta biaya lain yang terkait dengan
s.
pengadaan barang modal tersebut. Bagi barang modal yang berasal dari
p
.b

impor di dalamnya termasuk bea masuk dan pajak-pajak yang terkait dengan
u
uk

pengadaan atau alih kepemilikan barang modal tersebut.


al

Pada dasarnya data untuk penghitungan PMTB secara langsung dapat


//m

diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Data yang tersedia meliputi


s:

informasi/data tentang perubahan atas aset tetap (PMTB) yang dinilai ADHB
tp

atau harga pembelian (perolehan). Untuk memperoleh nilai PMTB ADHK,


ht

maka PMTB ADHB tersebut di “deflate” (dibagi) dengan indeks harga


perdagangan besar (IHPB) yang sesuai dengan kelompok barang modal.

Pendekatan Tidak Langsung

Penghitungan PMTB dengan cara tidak langsung, disebut sebagai


pendekatan arus komoditas (commodity flow approach). Pendekatan ini
dilakukan dengan cara menghitung nilai penyediaan produk barang yang
dihasilkan oleh berbagai industri (supply), yang kemudian sebagian di
antaranya dialokasi menjadi barang modal. Penghitungan PMTB dalam
bentuk bangunan, dilakukan dengan menggunakan rasio tertentu dari nilai
output industri konstruksi, baik ADHB maupun ADHK.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
22
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

Penghitungan PMTB dalam bentuk mesin, alat angkutan dan barang


modal lainnya dibedakan atas barang modal yang berasal dari produksi
domestik, dan yang berasal dari impor. Untuk barang modal domestik, dapat
diperoleh dengan dua cara. Pertama, dengan mengalokasi output mesin, alat
angkutan dan barang modal lain yang menjadi pembentukan modal. Nilai
tersebut masih harus ditambah dengan biaya angkut dan margin
perdagangan, sehingga diperoleh PMTB ADHB. Untuk memperoleh nilai
ADHK adalah dengan men-deflate PMTB (ADHB) dengan IHPB yang sesuai
dengan jenis barang modal.

Pendekatan ke dua, yang harus dilakukan bila data output tidak tersedia

id
adalah dengan cara “ekstrapolasi” atau mengalikan PMTB ADHK dengan

o.
indeks produksi jenis barang modal yang sesuai. Untuk itu penghitungan

g
s.
PMTB diawali dengan menghitung PMTB ADHK terlebih dahulu. Selanjutnya
p
.b

untuk memperoleh PMTB ADHB, nilai PMTB ADHK tersebut di


u

“reflate”(dikalikan) dengan indeks harga masing-masing jenis barang modal


uk

yang sesuai (sebagai inflator). Hal ini mensyaratkan bahwa PMTB ADHK di
al

tahun-tahun sebelumnya sudah tersedia secara lengkap.


//m

Penghitungan PMTB dalam bentuk mesin, alat angkutan dan barang


s:
tp

modal lain yang berasal dari impor, dilakukan dengan menggunakan 2 (dua)
ht

cara.

Pertama, PMTB ADHB diperoleh dari total nilai barang impor.


Selanjutnya, barang modal tersebut dirinci menurut kelompok utama seperti
mesin-mesin, alat angkutan dan barang modal lain. Apabila rincian tersebut
tidak tersedia dapat digunakan rasio tertentu sebagai alokator (barang modal
impor kode HS 2 digit). Ke dua, untuk memperoleh PMTB ADHK adalah
dengan cara men“deflate” PMTB ADHB dengan menggunakan indeks harga
yang sesuai.

PMTB ADHB untuk barang modal tak-berwujud seperti eksplorasi


mineral, dihitung dengan cara mengumpulkan data laporan keuangan
perusahaan terbuka di bidang industri pertambangan. Dengan menggunakan
data panel, pertumbuhan ADHB dari aktivitas pertambangan itu menjadi
pengali nilai eksplorasi mineral pada periode sebelumnya. Sedangkan PMTB

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
23
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

ADHK-nya diperoleh dengan men-deflate nilai ADHB dengan indeks implisit


dari PDRB industri pertambangan. Selain itu, data dari ESDM dan BP Migas
diharapkan menjadi dasar atau data kontrol untuk data tahunan-nya. Untuk
perangkat lunak, PMTB ADHB diperoleh dengan cara mengumpulkan data
laporan keuangan perusahaan terbuka di bidang software. Untuk ADHK
diperoleh dengan men-deflate nilai ADHB dengan indeks implisit industri jasa
perusahaan.

Penghitungan PMTB hasil karya hiburan, sastra, dan seni original


(entertainment, literary, or artistic original products), data dikumpulkan adalah
nilai sinetron dan program acara televisi yang dapat dibuat. Sedangkan data

id
Impor film diperoleh dari nilai impor film. PMTB ADHK-nya diperoleh dengan

o.
cara mendeflate nilai ADHB dengan indeks implisit industri jasa hiburan dan

g
IHPB barang impor.
p s.
.b

Terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam penghitungan


u
uk

PMTB melalui pendekatan tak-langsung (arus komoditas), yaitu:


al

a. Rasio penggunaan output industri yang menjadi barang modal


//m

cenderung statis. Untuk memperbaiki diperlukan survei dalam skala


s:

yang besar.
tp

b. Nilai margin perdagangan dan angkutan (Trade and Transport Margin)


ht

sulit diperoleh.

c. Selang (Lag) waktu antara data tahun pengukuran (referensi) dengan


data publikasi yang diperoleh dari sumber data tertentu, terlalu lama.

2.5 PERUBAHAN INVENTORI

i Pendahuluan

Dalam aktivitas ekonomi, inventori berfungsi sebagai salah satu


komponen yang dibutuhkan untuk keberlangsungan proses produksi, di
samping tenaga kerja dan barang modal.

Dalam PDB/PDRB, komponen Perubahan Inventori merupakan bagian


dari Pembentukan Modal Bruto, atau yang lebih dikenal sebagai investasi fisik

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
24
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

yang terjadi pada kurun waktu tertentu di dalam suatu wilayah. Perubahan
inventori menggambarkan bagian dari investasi yang direalisasikan dalam
bentuk barang jadi, barang setengah jadi, serta bahan baku dan bahan
penolong pada satu periode tertentu. Ketersediaan data perubahan inventori
menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan analisis tentang aktivitas
investasi.

ii Konsep dan Definisi

Pengertian sederhana dari inventori (persediaan) adalah barang yang

id
dikuasai oleh produsen untuk tujuan diolah lebih lanjut (intermediate

o.
consumption) menjadi barang dalam bentuk lain, yang punya nilai ekonomi

g
maupun nilai manfaat yang lebih tinggi. Termasuk dalam pengertian ini adalah
s.
p
barang yang masih dalam proses pengerjaan (work in progress), serta barang
.b

jadi yang belum dipasarkan dan masih dikuasai oleh pihak produsen.
u
uk

Perubahan inventori adalah selisih antara nilai inventori pada akhir


al

periode akuntansi dengan nilai inventori pada awal periode akuntansi.


//m

Perubahan inventori menjelaskan tentang perubahan posisi barang inventori,


s:

yang dapat bermakna pertambahan (tanda positif) atau pengurangan


tp

(bertanda negatif).
ht

Bagi produsen, keberadaan inventori diperlukan untuk menjaga


kelangsungan proses produksi, sehingga perlu pencadangan baik dalam
bentuk bahan baku atau bahan penolong. Ketidakpastian yang disebabkan
pengaruh eksternal juga menjadi faktor pertimbangan bagi pengusaha untuk
melakukan pencadangan (khususnya bahan baku). Bagi pedagang,
pengadaan inventori lebih dipengaruhi oleh unsur spekulatif dengan harapan
untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Sedangkan bagi pemerintah,
kebijakan pencadangan khususnya komoditas strategis utamanya ditujukan
untuk menjaga stabilitas ekonomi, politik dan sosial. Karena menyangkut
kepentingan masyarakat luas (publik), maka perlu ada pencadangan untuk
beberapa komoditas bahan pokok seperti beras, terigu, minyak goreng dan
gula pasir. Bagi rumah tangga pengadaan inventori lebih ditujukan untuk
kemudahan dalam mengatur perilaku konsumsinya saja.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
25
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

iii Cakupan

Inventori dapat diklasifikasikan menurut jenis barang adalah sbb :

a. Inventori menurut industri, seperti produk atau hasil perkebunan,


kehutanan, perikanan, pertambangan, industri pengolahan, gas kota, air
bersih, serta konstruksi;

b. Berbagai jenis bahan baku & penolong (material & supplies), yaitu
semua bahan, komponen atau persediaan untuk diproses lebih lanjut
menjadi barang jadi;

c. Barang jadi, yaitu barang yang telah diproses tetapi belum terjual atau

id
belum digunakan, termasuk barang yang dijual dalam bentuk yang sama

o.
seperti pada waktu dibeli;

g
s.
d. Barang setengah jadi, yaitu barang-barang yang sebagian telah diolah
p
.b

atau belum selesai (tidak termasuk konstruksi yang belum selesai).


u
uk

e. Barang dagangan yang masih dikuasai oleh pedagang besar maupun


al

pedagang eceran untuk tujuan dijual;


//m

f. Ternak untuk tujuan dipotong;


s:
tp

g. Pengadaan barang oleh pedagang untuk tujuan dijual atau dipakai


ht

sebagai bahan bakar atau persediaan; dan

h. Persediaan pada pemerintah, yang mencakup barang strategis seperti


beras, kedelai, gula pasir, dan gandum.

iv Penghitungan Perubahan Inventori Tahunan

1. Sumber data

Sumber data yang digunakan untuk penghitungan komponen perubahan


inventori adalah :

 Laporan keuangan perusahaan-perusahaan terkait dari survei atau


dari mengunduh website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

 Laporan Keuangan Perusahaan BUMN/BUMD.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
26
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

 Data komoditas pertambangan dari publikasi statistik


pertambangan dan penggalian.

 Data Inventori Publikasi Tahunan Industri Besar Sedang.

 Data komoditas perkebunan.

 Indeks harga implisit PDRB industri terpilih, dan

 Indeks harga perdagangan besar (IHPB) terpilih.

 Data eksternal lain, seperti data persediaan beras dari Bulog, data
semen dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI), gula dari Dewan
Gula Indonesia (DGI), dan ternak dari Ditjennak Kementerian

id
o.
Pertanian.

g
ps.
.b

2. Metode Penghitungan
u
uk

Terdapat 2 metode yang digunakan dalam penghitungan komponen


al

perubahan inventori, yaitu pendekatan langsung dan pendekatan tidak


//m

langsung. Pendekatan langsung adalah pendekatan dari sisi “korporasi”,


s:

sedangkan pendekatan tidak langsung adalah pendekatan dari sisi


tp

“komoditas”.
ht

Di lihat dari sisi manfaat-nya, pendekatan secara langsung


menghasilkan data yang relatif lebih baik dibanding dengan pendekatan tidak
langsung. Pendekatan komoditas hanya dapat dilakukan jika data posisi
inventori tersedia secara rinci dan berkesinambungan.

Pendekatan Langsung

Dengan menggunakan pendekatan langsung, akan diperoleh nilai posisi


inventori di suatu waktu tertentu (umumnya di akhir tahun). Sumber data
utama adalah laporan neraca akhir tahun (balance sheet) perusahaan. Untuk
memperoleh nilai perubahan inventori ADHB, diperlukan data inventori di
tahun yang berurutan. Langkah penghitungan inventori dari laporan
keuangan, adalah sbb :

 Menghitung posisi inventori ADHK, dengan cara mendeflate stok awal

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
27
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

dan akhir dengan IHPB akhir tahun;

 Menghitung perubahan inventori ADHK dengan mengurangkan posisi di


tahun berjalan dengan di tahun sebelumnya; dan

 Menghitung perubahan inventori ADHB dengan menginflate perubahan


inventori ADHK dengan IHPB rata-rata tahunan.

Pendekatan Tidak Langsung

Pendekatan tidak langsung disebut juga dengan pendekatan arus


komoditas (commodity flow). Data utama yang digunakan adalah data volume
dan harga masing-masing barang inventori. Nilai perubahan barang inventori

id
ADHB diperoleh dengan cara menghitung perubahan volume stok akhir dan

o.
stok awal dikalikan rata-rata harga pembelian, atau harga penjualan bila data

g
s.
harga pembelian tidak tersedia. Perubahan barang inventori ADHK dihitung
p
.b

dengan: a. mendeflate nilai perubahan inventori ADHB dengan indeks harga


u

yang sesuai, b. mengalikan perubahan volume stok akhir dan stok awal
uk

dikalikan dengan harga barang di tahun dasar.


al
//m

Keterbatasan dan masalah yang dihadapi di dalam menghitung


komponen Perubahan Inventori adalah bahwa :
s:
tp

 Data inventori yang dibutuhkan adalah dalam bentuk posisi atau pada
ht

satu saat untuk periode waktu yang berurutan;

 Tidak seluruh komoditas inventori tersedia data volume dan harga-nya;

 Data perubahan inventori yang tersedia dalam bentuk volume umumnya


tidak disertai data harganya. Jika data harga inventori tidak tersedia,
maka dapat diasumsikan indeks harga komoditas inventori mengikuti
indeks implisit PDRB yang sesuai;

 Diperlukan adjustment dengan cara me-mark-up, guna untuk


melengkapi estimasi untuk industri yang datanya tidak tersedia;

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
28
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

2.6 EKSPOR IMPOR

i Pendahuluan

Aktivitas ekspor-impor dalam suatu wilayah diyakini telah terjadi sejak


lama, bahkan sebelum wilayah itu ditetapkan sebagai wilayah pemerintah.
Ragam barang dan jasa yang diproduksi serta disparitas harga, menjadi faktor
utama munculnya aktivitas ekspor impor. Daerah yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan-nya sendiri berusaha mendatangkan dari daerah atau bahkan
negara lain. Di sisi lain, daerah yang memproduksi barang dan jasa melebihi
dari kebutuhan domestik, terdorong untuk memperluas pasar ke luar daerah
atau bahkan ke luar negeri.

id
o.
Seiring perkembangan zaman, aktivitas produksi dan permintaan

g
s.
masyarakat atas barang dan jasa semakin meningkat dan beragam.
p
Kemajuan di bidang transportasi dan komunikasi juga turut memperlancar
.b

arus distribusi barang dan jasa. Kondisi tersebut semakin mendorong aktivitas
u
uk

ekspor-impor di suatu wilayah menjadi semakin berkembang.


al
//m

ii Konsep dan definisi


s:
tp

Ekspor-impor di suatu wilayah didefiniskan sebagai alih kepemilikan


ht

ekonomi (baik penjualan/pembelian, barter, hadiah ataupun hibah) atas


barang dan jasa antara residen wilayah tersebut dengan non-residen yang
berada di luar wilayah tersebut.

iii Cakupan

Ekspor-Impor pada suatu wilayah terdiri dari:

a. Ekspor/impor barang dari/ke Luar Negeri ke/dari provinsi tersebut


b. Ekspor/impor jasa dari/ke Luar Negeri ke/dari provinsi tersebut.
Cakupan jasa meliputi jasa pengangkutan, asuransi, komunikasi,
pariwisata, dan jasa lainnya
c. Net Ekspor antar daerah
- Ekspor antar daerah

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
29
BAB II Metode Estimasi & Sumber Data

- Impor antar daerah

iv Penghitungan Ekspor-Impor Tahunan

1. Sumber data

a. Data Statistik Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dari BPS (dalam


US$)
b. Data Statistik Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dari BPS (dalam US$)
c. Neraca Pembayaran Indonesia dari BI
d. Laporan Simopel, yaitu laporan (bulanan) bongkar muat barang di

id
pelabuhan;

o.
e. Informasi lalu-lintas barang yang keluar-masuk provinsi di jembatan

g
timbang; s.
p
f. Informasi lalu-lintas barang yang keluar-masuk provinsi dari hasil survei.
.b

g. Kurs transaksi rata-rata tertimbang dari Bank Indonesia


u
uk
al

2. Metode Penghitungan
//m

Ekspor-Impor barang luar negeri dinilai menurut harga free on board


s:
tp

(fob) dalam US$. Penghitungan ekspor barang luar negeri dilakukan dengan
ht

mengalikan nilai barang (sesuai PEB) dengan kurs transaksi beli rata-rata
tertimbang. Sedangkan Impor barang luar negeri dilakukan dengan
mengalikan nilai barang (sesuai PIB) dengan kurs transaksi jual rata-rata
tertimbang. Nilai ekspor-impor jasa berasal dari Neraca Pembayaran
Indonesia (NPI) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Disamping itu nilai
ekspor-impor tersebut masih ditambah/dikurangi dengan nilai pembelian
langsung (direct purchase) dan transaski yang tidak terdokumentasi
(undocumented trasnsaction) baik oleh residen maupun non residen.
Sedangkan net ekspor antar wilayah merupakan nilai sisa (residu) antara
PDRB lapangan usaha dengan PDRB pengeluaran.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
30
ht
tp
s:
//m
al
uk
u.b
ps.
go.
id
ht
tp
s:
//m
al
uk
u.b
ps.
go.
id
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

BAB III
Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku
Berdasarkan PDRB Pengeluaran
Tahun 2016 – 2020

P
erubahan struktur ekonomi Provinsi Maluku akibat proses pembangunan
ekonomi yang terjadi pada periode 2016 s.d 2020, tidak terlepas dari dua
faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal lebih dipengaruhi
oleh perkembangan maupun perubahan perilaku masing-masing komponen

id
pengeluaran akhir. Sedangkan faktor eksternal banyak dipengaruhi oleh perubahan

g o.
teknologi dan struktur perdagangan global sebagai akibat peningkatan perdagangan
s.
internasional.
p
.b

Data yang ada menunjukan bahwa setiap komponen pengeluaran mempunyai


u
uk

perilaku yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Sebagian besar produk atau
al

barang dan jasa yang tersedia di wilayah domestik Provinsi Maluku digunakan untuk
//m

memenuhi permintaan konsumsi akhir (Rumah Tangga, LNPRT dan Pemerintah).


s:

Sebagian lagi digunakan untuk investasi fisik (dalam bentuk PMTB dan perubahan
tp

inventori). Untuk lebih jelasnya, perilaku masing-masing komponen pengeluaran itu


ht

akan diuraikan pada bagian berikut;

3.1 TINJAUAN AGREGAT PDRB MALUKU MENURUT PENGELUARAN

Di tengah kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung melemah,


perekonomian Provinsi Maluku juga mengalami hal yang sama yaitu mengalami
penurunan yang signifikan pada tahun 2020 yang diakibatkan oleh Pandemi Covid-
19. Hal ini terlihat dari nilai PDRB yang melambat dan pertumbuhan ekonomi yang
menunjukan arah negatif selama kurun waktu 5 tahun terkahir. Penurunan
pertumbuhan ekonomi tersebut digambarkan melalui Nilai PDRB Atas dasar Harga
Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK), serta pertumbuhan pada
total PDRB. Sekalipun trend nilai PDRB yang mengalami peningkatan hingga tahun
2020 ini, tetapi nilai PDRB tahun 2020 tidak signifikan dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
32
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

Tabel 1. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku


Menurut Pengeluaran, Provinsi Maluku
Tahun 2016-2020
(Juta Rp)
Komponen Pengeluaran 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Konsumsi Rumah Tangga 26.646.284,39 28.656.669,59 30.096.578,75 32.753.525,98 33.008.212,31

2. Konsumsi LNPRT 842.364,16 926.069,91 1.015.212,52 1.165.111,44 1.235.628,21

3. Konsumsi Pemerintah 14.900.712,08 15.638.089,97 16.083.214,22 16.456.585,84 16.738.236,08

4. PMTB 11.000.818,97 12.270.579,83 14.022.769,53 15.473.279,84 15.335.053,41

5. Perubahan Inventori 189.107,46 212.602,35 249.311,38 265.525,84 286.020,66

id
6. Ekspor 7.794.487,53 7.826.808,67 6.007.862,05 6.189.279,72 6.379.802,09

go.
7. Impor 24.319.366,97 25.649.274,86 24.427.857,78 26.151.394,77 26.719.155,09
p s.
Total PDRB 37.054.407,62 39.881.545,47 43.047.090,66 46.151.913,88 46.263.797,67
u .b

* Angka Sementara
uk

** Angka Sangat Sementara


al
//m

Nilai PDRB Maluku (ADHB) selama periode tahun 2016 s.d 2019
menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun. Sedangkan pada tahun
s:
tp

2020 tidak signifikan karena dipengaruhi oleh pandemi covid-19.


ht

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
33
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

Tabel 2. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010


Menurut Pengeluaran, Provinsi Maluku
Tahun 2016-2020
(Juta Rp)
Komponen Pengeluaran 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Konsumsi Rumah Tangga 17.597.738,52 18.552.829,92 19.221.732,78 20.261.857,58 20.157.946,29

2. Konsumsi LNPRT 621.911,35 652.150,34 693.011,83 751.263,52 751.158,83

3. Konsumsi Pemerintah 10.446.297,55 10.549.333,28 10.623.230,52 10.649.109,96 10.612.494,87

4. PMTB 8.177.012,36 8.679.359,48 9.427.748,55 9.999.057,82 9.670.421,13

5. Perubahan Inventori 129.248,99 136.897,60 146.314,72 145.838,32 149.882,89

id
6. Ekspor 5.403.558,74 5.347.384,78 4.771.434,50 4.429.172,47 4.061.803,02

o.
g
7. Impor 16.091.539,49 16.103.902,17 15.426.339,62 15.186.870,89 14.638.682,08
p s.
Total PDRB 26.284.228,02 27.814.053,22 29.457.133,27 31.049.428,77 30.765.024,95
u .b

* Angka Sementara
uk

** Angka Sangat Sementara


al
//m

Selain dinilai ADHB, PDRB menurut pengeluaran juga dinilai ADHK 2010 atau
s:

atas dasar harga berbagai produk yang dinilai dengan harga pada tahun 2010.
tp

Melalui pendekatan penghitungan ADHK, PDRB di masing-masing tahun dapat


ht

memberikan gambaran tentang perubahan PDRB secara volume atau secara


kuantitas saja (tanpa ada pengaruh perubahan harga). PDRB komponen
pengeluaran ADHK menggambarkan perubahan atau pertumbuhan ekonomi secara
riil, utamanya berkaitan dengan peningkatan volume permintaan atau konsumsi
akhir. Selama kurun waktu 2016–2020, gambaran tentang perkembangan ekonomi
Maluku berdasarkan PDRB ADHK dapat dilihat pada tabel 2 diatas. Sama halnya
dengan PDRB ADHB, seluruh komponen pengeluaran akhir PDRB ADHK juga
menunjukkan penurunan pada tahun 2020.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
34
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

Gambar 1. Perbandingan PDRB ADHB dan ADHK 2010


menurut Pengeluaran, Provinsi Maluku (Milyar Rupiah)
Tahun 2016-2020

ADHB
50,000
ADHK 2010
45,000
40,000
35,000
30,000
25,000
20,000
15,000

id
o.
10,000

g
5,000
0
p s.
2016 2017 2018 2019 2020
.b
u
uk
al

Pada grafik di atas, nampak bahwa pada umumnya nilai PDRB ADHB selalu
//m

lebih besar dari nilai PDRB ADHK. Perbedaan tersebut disebabkan karena ada
s:

pengaruh perubahan harga dalam perhitungan PDRB ADHB. Dalam PDRB ADHK
tp

pengaruh faktor harga telah ditiadakan. Tercatat PDRB ADHB tahun 2020 sebesar
ht

46.263,80 milyar rupiah sedangkan PDRB ADHK tahun yang sama sebesar
30.765,02 milyar rupiah.

Terbentuknya keseluruhan PDRB atau total PDRB merupakan kontribusi dari


semua komponen pengeluaran, yang terdiri dari konsumsi akhir rumah tangga (PK-
RT), konsumsi akhir LNPRT (PK-LNPRT), konsumsi akhir pemerintah (PK-P),
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), ekspor neto (E) atau ekspor dikurangi
impor.

Tabel 3. Distribusi PDRB ADHB

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
35
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

Menurut Pengeluaran, Provinsi Maluku


Tahun 2016-2020
(Persen)
Komponen Pengeluaran 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Konsumsi Rumah Tangga 71,91 71,85 69,91 70,97 71,35

2. Konsumsi LNPRT 2,27 2,32 2,35 2,52 2,67

3. Konsumsi Pemerintah 40,21 39,21 37,36 35,65 36,18

4. PMTB 29,69 30,77 32,58 33,53 33,15

5. Perubahan Inventori 0,51 0,53 0,58 0,58 0,62

6. Ekspor 21,04 19,63 13,96 13,41 13,79

id
o.
7. Impor 65,63 64,31 56,75 56,66 57,75

g
Total PDRB 100,00 100,00
s.
p
100,00 100,00 100,00

* Angka Sementara
.b

** Angka Sangat Sementara


u
uk

Berdasarkan tabel 3 diatas terlihat bahwa selama periode 2016-2020, produk


al
//m

yang dikonsumsi di wilayah domestik sebagian besar masih untuk memenuhi


kebutuhan konsumsi akhir rumah tangga (kisaran 70 persen). Ekspor juga
s:
tp

mempunyai peran sekitar 13 s.d 21 persen; demikian halnya impor sebagai


ht

komponen pengurang masih mempunyai peran sekitar 56 s.d 65 persen permintaan


domestik masih dipenuhi oleh produk dari impor. Di sisi lain, pengeluaran untuk
kapital (PMTB) juga mempunyai peran relatif besar dengan kontribusi sekitar 29 s.d
33 persen. Proporsi konsumsi akhir pemerintah berada pada rentang 35 s.d 40
persen. Hal ini menunjukkan bahwa peran pemerintah dalam menyerap produk
domestik sangat besar. Pada tahun 2016-2020 perdagangan Maluku menunjukkan
nilai ekspor lebih rendah dari nilai impor yang mengindikasikan kondisi “defisit”.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
36
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

Tabel 4. Pertumbuhan PDRB ADHK 2010


Menurut Pengeluaran, Provinsi Maluku
Tahun 2016-2020
(Persen)
Komponen Pengeluaran 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Konsumsi Rumah
Tangga 5,91 5,43 3,61 5,41 (0,51)

2. Konsumsi LNPRT 8,33 4,86 6,27 8,41 (0,01)

3. Konsumsi Pemerintah 2,57 0,99 0,70 0,24 (0,34)

4. PMTB 7,32 6,14 8,62 6,06 (3,29)

5. Perubahan Inventori 3,95 5,92 6,88 (0,33) 2,77

id
o.
6. Ekspor 4,24 (1,04) (10,77) (7,17) (8,29)

g
7. Impor 4,21 0,08 s.
p (4,21) (1,55) (3,61)
.b

Total PDRB 5,73 5,82 5,91 5,41 (0,92)


u

* Angka Sementara
uk

** Angka Sangat Sementara


al
//m

Agregat indikator makro lain yang dapat diturunkan dari data PDRB adalah
s:

pertumbuhan riil PDRB atau lebih dikenal dengan pertumbuhan ekonomi (economic
tp

growth), yang menggambarkan kinerja pembangunan di bidang ekonomi.


ht

Pertumbuhan ekonomi Maluku dari tahun 2016 s.d 2020 secara rata-rata mencapai
4,39 persen, dimana selama 4 tahun sebelumnya mengalami pertumbuhan diatas 5
persen masing-masing sebesar 5,73 persen (2016); 5,82 persen (2017); 5,91
persen (2018); 5,41 persen (2019), sedangkan pada tahun 2020 mengalami
kontraksi sebesar 0,92 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2018 yakni
sebesar 5,91 persen, sebaliknya yang terendah terjadi pada tahun 2020
(-0,92 persen).

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
37
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

Tabel 5. Indeks Implisit PDRB Pengeluaran, Provinsi Maluku


Tahun 2016-2020

(2010=100)
Komponen
2016 2017 2018 2019* 2020**
Pengeluaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Konsumsi Rumah
Tangga 151,42 154,46 156,58 161,65 163,75

2. Konsumsi LNPRT 135,45 142,00 146,49 155,09 164,50

3. Konsumsi
Pemerintah 142,64 148,24 151,40 154,53 157,72

4. PMTB 134,53 141,38 148,74 154,74 158,58

id
5. Perubahan Inventori 146,31 155,30 170,39 182,07 190,83

g o.
6. Ekspor 144,25 146,37 125,91 139,74 157,07
s.
p
7. Impor 151,13 159,27 158,35 172,20 182,52
u .b

140,98 143,39 146,13 148,64 150,38


Total PDRB
uk

* Angka Sementara
al

** Angka Sangat Sementara


//m

Sementara itu, indeks implisit1 PDRB yang menggambarkan tingkat


s:
tp

perubahan harga yang terjadi pada sisi konsumen, baik konsumen akhir (rumah
ht

tangga, LNPRT, dan pemerintahan) maupun konsumen lainnya (perusahaan dan


luar negeri) terhadap barang dan jasa, baik digunakan untuk keperluan konsumsi,
investasi maupun ekspor/impor juga menunjukkan peningkatan. Tren peningkatan
indeks implisit seperti terlihat pada tabel 5 di atas mengindikasikan bahwa
perubahan harga memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap PDRB
Provinsi Maluku selama periode 2016-2020.

1
Indeks perkembangan

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
38
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

3.2 PERKEMBANGAN KONSUMSI AKHIR RUMAH TANGGA

Konsumsi akhir rumah tangga menempati porsi terbesar dalam PDRB


menurut pengeluaran. Data berikut menunjukan hal tersebut, dimana sebagian
besar produk domestik dan produk impor digunakan untuk memenuhi konsumsi
akhir rumah tangga.

Tabel 6. Perkembangan Penggunaan Konsumsi Akhir Rumah Tangga


Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Total Konsumsi Rumah
Tangga

id
a. ADHB (Juta Rp) 26.646.284,39 28.656.669,59 30.096.578,75 32.753.525,98 33.008.212,31

o.
g
b. ADHK 2010 (Juta Rp) 17.597.738,52 18.552.829,92 19.221.732,78 20.261.857,58 20.157.946,29
p s.
Proporsi Terhadap PDRB 71,91 71,85 69,92 70,97 71,35
.b

(% ADHB)
Rata-rata konsumsi per
u

kapita/tahun
uk

a. ADHB (Juta Rp) 15,53 16,42 16,97 18,17 18,02


al

b. ADHK 2010 (Juta Rp) 10,26 10,63 10,84 11,24 11,00


//m

2
Pertumbuhan
s:

a. Total konsumsi RT 5,91 5,43 3,61 5,41 (0,51)


tp
ht

c. Perkapita 4,12 3,67 1,90 3,71 (2,09)

Jumlah Penduduk (ribu jiwa) 1.716 1.745 1.774 1.802 1.832


* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Data berikut, menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2016-2020 konsumsi


akhir rumah tangga mengalami peningkatan signifikan baik dalam nominal (ADHB)
namun terbalik dengan riil (ADHK) yang mengalami penurunan pada tahun 2020,
hal ini dipengaruhi kenaikan jumlah penduduk maupun jumlah rumah tangga.
Kenaikan jumlah penduduk mendorong terjadinya kenaikan nilai konsumsi rumah
tangga, yang pada gilirannya akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan. Porsi pengeluaran konsumsi rumah tangga terhadap PDRB pada

2
Diturunkan dari perhitungan PDRB (atas dasar harga konstan/ADHK 2010)

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
39
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

periode tahun 2016 s.d 2020 cukup berfluktuatif. Titik tertinggi terjadi pada tahun
2016 yaitu 71,91 persen dan titik terendah terjadi pada tahun 2018 yaitu 69,92
persen.
Pada masa pemulihan ekonomi, biasanya institusi rumah tangga
memperbaiki serta mengembalikan perilaku dan kebiasaan pola konsumsinya. Hal
tersebut terjadi karena secara umum tingkat pendapatan masyarakat akan naik dan
di sisi lain persediaan atau penawaram berbagai jenis barang dan jasa di pasar
domestik (termasuk yang berasal dari impor), sehingga kondisi semacam ini turut
menjadi pemicu meningkatnya belanja untuk keperluan konsumsi, termasuk
konsumsi rumah tangga.

id
Secara umum, rata-rata konsumsi per rumah tangga per kapita terus

o.
meningkat dari tahun ke tahun, baik menurut ADHB maupun ADHK 2010. Pada

g
s.
tahun 2016, secara agregat setiap rumah tangga di Provinsi Maluku menghabiskan
p
.b

dana sekitar 15,53 juta rupiah per tahun untuk membiayai konsumsi, baik dalam
u

bentuk makanan maupun bukan makanan (sandang, perumahan, pendidikan, dsb).


uk

Pengeluaran ini terus meningkat menjadi 16,42 juta rupiah (2017); menjadi 16,97
al

juta rupiah (2018) dan mencapai 18,17 juta rupiah (2019) dan mengalami
//m

penurunan 18,02 juta (2020) akibat pandemi covid-19.


s:
tp

Di sisi lain, rata-rata konsumsi per-kapita juga menunjukan kecenderungan


ht

yang searah dengan kenaikan jumlah penduduk, dan selalu diikuti pula oleh
kenaikan nilai konsumsinya. Pertumbuhan rata-rata konsumsi per-kapita
menunjukan peningkatan, baik ADHB maupun ADHK 2010, terkecuali pada tahun
2020 yang mengalami penurunan konsumsi per-kapita. Kondisi ini menunjukan
bahwa rata-rata konsumsi setiap penduduk di Provinsi Maluku meningkat, baik
secara kuantitas (volume) maupun secara nilai (termasuk juga peningkatan
kualitas). Peningkatan rata-rata konsumsi per-kapita secara “riil” berkisar antara
1,33-5,77 persen. Peningkatan ini secara otomatis berpengaruh terhadap
perubahan struktur konsumsi rumah tangga.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
40
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

Tabel 7. Struktur Penggunaan Konsumsi Akhir Rumah Tangga


Provinsi Maluku, Tahun 2016-20203
(Persen)
Komponen Pengeluaran 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

a. Makanan, Minuman, dan Rokok 62,24 62,41 62,67 62,93 63,27

b. Pakaian dan Alas Kaki 4,35 4,27 4,35 4,48 3,63

c. Perumahan, Perkakas,
Perlengkapan &
9,39 9,09 8,78 8,47 8,39
Penyelenggaraan RT

d. Kesehatan dan Pendidikan 10,01 9,98 9,91 10,04 10,96

e. Transportasi, Komunikasi,

id
7,19 7,31 7,41 7,40 7,27
Rekreasi, dan Budaya

o.
g
f. Hotel dan Restoran 3,81 3,91 3,91 3,82 3,69
s.
2,96 2,85 2,81
p
g. Lainnya 3,01 3,03
.b

Total Konsumsi 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


u
uk

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara
al
//m

Secara rata-rata data dari tahun 2016 s.d 2020, nampak pada struktur
s:

konsumsi akhir rumah tangga Provinsi Maluku, bahwa konsumsi makanan lebih
tp

tinggi dibandingkan konsumsi bukan makanan. Proporsi pengeluaran untuk


ht

makanan secara umum cenderung meningkat dan masih berada di atas 60 persen.
Proporsi untuk makanan pada masing-masing tahun tercatat sebagai berikut; 62,24
persen (2016); 62,41 persen (2017); 62,67 persen (2018); 62,93 persen (2019); dan
63,27 persen (2020).

Pola proporsi konsumsi di atas, menunjukkan tarik menarik antara kebutuhan


rumah tangga atas makanan dan non makanan yang masih cukup kuat.
Sungguhpun demikian, pengeluaran untuk kebutuhan non-makanan menjadi
semakin penting sebagai akibat dari perubahan dan pengaruh tatanan ekonomi
sosial dalam masyarakat. Pengeluaran tersebut di antaranya meliputi biaya untuk
pendidikan, pembelian alat dan perlengkapan elektronik, pembelian alat
transportasi, jasa komunikasi, jasa transportasi, jasa kesehatan, perjalanan wisata,
restoran, sewa bangunan tempat tinggal, jasa hiburan dan sebagainya.

3
Diturunkan dari perhitungan PDRB (atas dasar harga berlaku /ADHB )

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
41
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

Secara total, pertumbuhan konsumsi rumah tangga berturut-turut sebesar


5,91 persen (2016), sebesar 5,43 persen (2017); 3,61 persen (2018), 5,41 persen
(2019) dan selanjutnya pada tahun 2020 konsumsi rumah tangga mengalami
kontraksi yang cukup tajam sebesar 0,51 persen. Sementara itu, pertumbuhan rata-
rata konsumsi per-kapita pada masing-masing tahun adalah 4,12 persen (2016),
3,67 persen (2017), 1,91 persen (2018); 3,77 persen (2019), dan mengalami
kontraksi sebesar 2,14 persen (2020). Dari data tersebut terlihat bahwa peningkatan
total konsumsi “rill” rumah tangga lebih tinggi daripada peningkatan pertumbuhan
jumlah penduduk yang berada pada kisaran 1,67 persen. Hal ini mengindikasikan
telah terjadi perbaikan pada tingkat kesejahteraan masyarakat, meskipun tidak

id
dapat dijelaskan lebih jauh melalui perangkat data PDRB ini.

o.
g
Tabel 8. Pertumbuhan Riil Penggunaan Konsumsi Akhir Rumah Tangga
s.
Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020
p
.b

(Persen)
u

Komponen Pengeluaran 2016 2017 2018 2019* 2020**


uk

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


al

a. Makanan, Minuman, dan Rokok 6,04 6,04 4,58 5,68 0,66


//m

b. Pakaian dan Alas Kaki 6,80 3,45 3,69 5,84 (21,93)


s:
tp

c. Perumahan, Perkakas,
Perlengkapan &
ht

Penyelenggaraan RT 6,90 2,09 (0,34) 2,28 (2,22)

d. Kesehatan dan Pendidikan 4,55 4,73 1,96 7,52 7,28

e. Transportasi, Komunikasi,
5,70 5,64
Rekreasi, dan Budaya 4,30 6,31 (2,64)

f. Hotel dan Restoran 5,99 8,08 2,79 3,07 (5,11)

g. Lainnya 3,99 5,01 0,50 2,25 (2,76)

Total Konsumsi 5,91 5,43 3,61 5,41 (0,51)


* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Dilihat dari pertumbuhan “riil” nya, pengeluaran rumah tangga untuk kelompok
makanan maupun non makanan selama tahun 2016-2019 mengalami pertumbuhan
positif dari tahun ke tahun. Pertumbuhan “riil” ini menunjukan adanya perubahan

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
42
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

konsumsi rumah tangga dalam bentuk kuantum (volume) dari waktu ke waktu.
Informasi ini menunjukan terjadinya peningkatan kemakmuran masyarakat,
meskipun mungkin hanya dapat dinikmati oleh kelompok masyarakat tertentu.

Namun, sekali lagi akibat dampak dari pandemi Covid-19 yang terjadi,
pertumbuhan pengeluaran rumah tangga pada tahun 2020 untuk kelompok
makanan mengalami perlambatan sebesar 0,66 persen, dan untuk konsumsi non
makanan mengalami kontraksi sebesar 4,56 persen.

Tabel 9. Pertumbuhan Implisit (Indeks Harga) Penggunaan Konsumsi Akhir

id
Rumah Tangga Provinsi Maluku, Tahun 2016-20204

o.
(Persen)

g
Komponen Pengeluaran 2016 2017 s. 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
p
.b

4,40 1,71 0,85 3,40 0,65


a. Makanan, Minuman, dan Rokok
u
uk

6,12 2,07 3,20 5,96 4,38


b. Pakaian dan Alas Kaki
al

c. Perumahan, Perkakas,
//m

Perlengkapan & 4,25 1,98 1,83 2,65 2,07


Penyelenggaraan RT
s:

5,44 2,38 2,24 2,55 2,53


d. Kesehatan dan Pendidikan
tp

e. Transportasi, Komunikasi, 3,42 3,45 2,13 2,24 1,58


ht

Rekreasi, dan Budaya


5,98 2,12 2,08 3,22 2,41
f. Hotel dan Restoran
6,63 2,95 2,35 2,32 2,18
g. Lainnya

Total Konsumsi 4,62 2,01 1,37 3,24 1,30

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Sementara itu, tingkat perubahan harga yang secara implisit disajikan dalam
tabel 9, menunjukan pertumbuhan implisit yang fluktuatif setiap tahun-nya untuk
setiap kelompok konsumsi. Kenaikan harga (inflasi) relatif tinggi terjadi pada tahun
2016 masing-masing 4,62 persen. Kenaikan harga relatif rendah terjadi pada tahun

4
Tingkat perubahan harga produk konsumsi

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
43
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

2020 yakni sebesar 1,30 persen, sementara harga berfluktuasi pada tahun 2017
hingga tahun 2019 dengan kisaran diantara nilain tahun 2016 dan 2020. Rincian
peningkatan harga pada kelompok makanan, minuman dan rokok sebesar 4,40
persen (2016); 1,71 persen (2017), 0,85 persen (2018), 3,40 persen (2019) dan
0,65 persen (2020). Sementara itu, konsumsi pakaian dan alas kaki sebesar 6,12
persen (2016) menjadi 2,07 persen (2017). Kemudian pada tahun berikutnya yaitu
3,20 persen (2018) menjadi 5,96 persen (2019), dan terakhir menjadi 4,38 persen
(2020). Pada periode tahun 2016 s.d 2020, harga kelompok makanan melambat
lebih dalam dari kelompok konsumsi lainnya.

id
3.3 PERKEMBANGAN KONSUMSI AKHIR LNPRT

o.
Komponen konsumsi akhir LNPRT peranannya dalam PDRB menurut

g
s.
pengeluaran sangat minor dibandingkan dengan komponen pengeluaran lainnya.
p
.b

Hal ini menunjukkan bahwa peranan institusi ini dalam perekonomian suatu wilayah
u

semestinya dapat lebih ditingkatkan lagi. Data berikut menunjukan hal tersebut,
uk

dimana dapat dilihat dari proporsinya terhadap PDRB yang relatif masih kecil.
al
//m

Tabel 10. Perkembangan Penggunaan Konsumsi Akhir LNPRT


s:

Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020


tp

Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**


ht

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Total Konsumsi LNPRT

a. ADHB (Juta Rp) 842.364,16 926.069,91 1.015.212,51 1.165.111,43 1.235.628,21

b. ADHK 2010 (Juta Rp) 621.911,35 652.150,34 693.011,83 751.263,52 751.158,83

Proporsi Terhadap PDRB


(% ADHB) 2,27 2,32 2,35 2,52 2,67

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Proporsi LNPRT Provinsi Maluku seperti yang tersaji pada tabel 10 di atas
berkisar antara 2,27 persen hingga 2,67 persen. Meskipun mengalami peningkatan
secara absolut, namun proporsi komponen ini menunjukan fluktuasi dari tahun ke
tahun. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh pertambahan yang terjadi pada komponen
pengeluaran lainnya. Tercatat pada tabel di atas bahwa pada tahun 2020, kontribusi

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
44
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

LNPRT terhadap PDRB merupakan yang tertinggi dari sejak tahun 2016, yaitu
sebesar 2,67 persen, dan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang
memberikan kontribusi sebesar 2,52 persen terhadap PDRB yang dipengaruhi oleh
adanya Pilkada di 4 Kabupaten/Kota d Provinsi Maluku.

3.4 PERKEMBANGAN KONSUMSI AKHIR PEMERINTAH

Konsumsi akhir pemerintah bersama dengan pengeluaran akhir rumah tangga


dan LNPRT merupakan jumlah dari konsumsi akhir dalam suatu perekonomian
suatu wilayah. Pemerintah merupakan salah satu institusi yang mempunyai peran

id
ganda, disamping sebagai konsumen serta regulator dalam proses perekonomian.

o.
Peranan konsumsi pemerintah dalam perekonomian Provinsi Maluku serta

g
s.
bagaimana perkembangannya akan dijelaskan dalam uraian dibawah ini :
p
u .b
uk
al
//m
s:
tp
ht

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
45
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

Tabel 11. Perkembangan Penggunaan Konsumsi Akhir Pemerintah


Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Total Konsumsi Pemerintah


14.900.712,08 15.638.089,97 16.083.214,22 16.456.585,84 16.738.236,08
a. ADHB (Juta Rp)
10.446.297,55 10.549.333,28 10.623.230,52 10.649.109,96 10.612.494,87
b. ADHK 2010 (Juta Rp)

Proporsi Terhadap PDRB (% 40,21 39,21 37,36 35,66 36,18


ADHB)
Konsumsi Pemerintah per
kapita
8,68 8,96 9,07 9,13 9,14
a. ADHB (Juta Rp)

id
o.
6,09 6,05 5,99 5,91 5,79
b. ADHK 2010 (Juta Rp)

g
Konsumsi Pemerintah per s.
pegawai pemerintah
p
a. ADHB (Juta Rp) 216,80 230,67 242,63 243,63 243,82
u .b

b. ADHK 2010 (Juta Rp) 151,99 155,61 160,26 160,26 157,78


uk

5
Pertumbuhan
al

a. Total konsumsi
2,57 0,99 0,70 0,24 (0,34)
pemerintah
//m

b. Konsumsi perkapita 0,83 (0,70) (0.95) (1,37) (1,92)


s:

c. Konsumsi per-pegawai (12,92) 2,37 2,99 (1,55) (0,71)


tp

Jumlah Pegawai
68.731 67.795 66.287 67.494 67.741
ht

6
Pemerintah
Jumlah Penduduk (ribu jiwa) 1.716 1.745 1.774 1.802 1.832
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Secara total, pengeluaran konsumsi akhir pemerintah menunjukan


peningkatan, baik untuk ADHB maupun ADHK 2010. Pada tahun 2016, total
pengeluaran konsumsi akhir pemerintah ADHB tercatat sebesar 14.900,71 miliar
rupiah, kemudian meningkat terus hingga pada tahun 2020 nilainya mencapai
16.738,23 miliar rupiah. Demikian halnya dengan konsumsi pemerintah ADHK 2010,
yang juga mengalami peningkatan pada masing-masing tahun. Hal ini
mengindikasikan, bahwa secara riil telah terjadi kenaikan pengeluaran pemerintah
dari sisi kuantitas.

5
Diturunkan dari perhitungan PDRB (atas dasar harga konstan/ADHK 2010)
6
Tidak termasuk polisi dan militer

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
46
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

Menarik untuk dicermati lebih lanjut bahwa proporsi pengeluaran akhir


pemerintah terhadap PDRB juga mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun di mana
sepanjang periode tersebut, proporsi terendah terjadi pada tahun 2019 yakni 35,66
persen; sedangkan proporsi tertinggi pada tahun 2016 yang mencapai 40,21
persen.

Dalam prakteknya, pengeluaran pemerintah seringkali dikaitkan dengan


luasnya cakupan layanan yang diberikan pada masyarakat (publik). Kondisi tersebut
dapat diartikan bahwa setiap rupiah pengeluaran pemerintah harus ditujukan untuk
melayani penduduk, baik langsung maupun tidak langsung. Pengeluaran konsumsi
pemerintah secara total menunjukkan peningkatan, hal ini diikuti oleh adanya

id
peningkatan pada rata-rata konsumsi pemerintah per-kapita. Pada tahun 2016

g o.
konsumsi pemerintah per-kapita ADHB sebesar 8,69 juta rupiah, dan terus
s.
meningkat pada tahun-tahun berikutnya (lihat tabel 11).
p
.b

Rata-rata konsumsi pemerintah per-kapita ADHK (2010) juga menunjukkan


u
uk

adanya peningkatan setiap tahunnya (lihat tabel 11). Peningkatan tersebut


al

menunjukkan adanya peningkatan pengeluaran konsumsi pemerintah secara


//m

kuantitas. Hal tersebut juga dapat dilihat dari laju pertumbuhannya yang sebesar
s:

6,09 persen pada tahun 2016, dan selanjutnya menunjukan tren perlambatan
tp

secara berturut-turut sebesar 6,05 persen (2017), 5,99 persen (2018), 5,91 persen
ht

(2019) dan semakin melambat pada tahun 2020 menjadi 5,79 persen.

Rata-rata konsumsi per pegawai pemerintah ADHB menunjukkan


kecenderungan yang meningkat. Pada tahun 2016 konsumsi pemerintah
per-pegawai pemerintah sebesar 216,80 juta rupiah, kemudian berfluktuasi pada
tahun-tahun berikutnya (lihat tabel 11). Pada tingkat harga konstan 2010 indikator
pemerataan menurut pegawai ini juga menunjukkan fluktuasi dari waktu ke waktu.
Persentase pertumbuhan yang positif terjadi pada tahun 2017 dan 2018 diantaranya
2,38 persen dan 2,99 persen, sedangkan pertumbuhan yang mengalami kontraksi
terjadi pada tahun 2016, 2019 dan 2020 sebesar 12,92 persen, 1,55 persen dan
0,71 persen.

Pengeluaran konsumsi akhir pemerintah terus berfluktuasi (baik ADHB)


maupun ADHK 2010). Hal tersebut diikuti pula dengan jumlah pegawai pemerintah

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
47
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

yang juga cenderung mengalami fluktuasi. Selama periode tahun 2016 s.d 2020
jumlah pegawai pemerintah mengalami fluktuasi. Tercatat pada tahun 2016 menjadi
68.731 orang dan menurun menjadi 67.795 orang di tahun 2017, selanjutnya
mengalami penurunan menjadi 66.287 orang (2018), kemudian meningkat
sebanyak 67.494 orang (2019) dan 67.741 orang (2020). Dalam kurun waktu 2016
ke 2020, secara total terjadi penurunan jumlah pegawai pemerintah sebanyak 990
orang.

Hal lain yang patut dicermati adalah rasio, yaitu perbandingan antara jumlah
pegawai pemerintah dengan jumlah penduduk. Data di atas menunjukkan bahwa
jumlah pegawai pemerintah mengalami penurunan secara siginifikan dari tahun

id
2016 ke tahun 2020. Sementara jumlah penduduk meningkat juga dari sejumlah

o.
1,72 juta orang pada tahun 2016 menjadi 1,83 juta orang pada tahun 2020 atau

g
sekitar 116.332 orang (tabel 11).
s.
p
.b

Gambaran tentang konsumsi akhir pemerintah secara “riil” menunjukkan


u
uk

peningkatan baik secara keseluruhan maupun rata-rata (per penduduk maupun per
pegawai pemerintah). Parameter ini adalah pendekatan untuk mengukur
al
//m

pemerataan kesempatan masyarakat atas penggunaan sumber daya finansial oleh


pemerintah.
s:
tp
ht

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
48
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

Tabel 12. Struktur Pengeluaran Konsumsi Akhir Pemerintah


Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)

7
Total Konsumsi Akhir (belanja) pemerintah
a. Konsumsi Kolektif (Juta Rp) 10.069.478,75 10.532.210,69 10.801.086,62 11.024.765,09 11.209.947,71
67,58 67,35 67,16 66,99 66,97
% (Juta Rp)

b. Konsumsi Individu (Juta Rp) 4.831.233,33 5.105.879,28 5.282.127,60 5.431.820.75 5.528.288.37


32,42 32,65 32,84 33,01 33,03
% (Juta Rp)
Total Konsumsi (Juta Rp) 14.900.712,08 15.638.089,97 16.083.214,22 16.456.585,84 16.738.236,08
% (Juta Rp) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Pertumbuhan riil (ADHK2010) (%)

id
a. Konsumsi Kolektif 2,35 0,68 0,65 0,18 (0,49)

o.
b. Konsumsi Individu 3,02 1,62 0,80 0,36 (0,04)

g
Total Konsumsi 2,57 s.
0,99 0,70 0,24 (0,34)
8
p
Pertumbuhan Indeks Harga (%) implisit
.b

a. Konsumsi Kolektif 5,11 3,89 1,89 1,88 2,18


u

b. Konsumsi Individu 6,20 4,00 2,63 2,46 1,82


uk

Total Konsumsi 5,46 3,92 2,13 2,07 2,06


al
//m

Secara struktur, bagian terbesar dari pengeluaran pemerintah adalah untuk


s:

konsumsi kolektif. Rata-rata 67,21 persen pengeluaran pemerintah adalah untuk


tp

membiayai belanja konsumsi kolektif. Secara nominal, pengeluaran ini mengalami


ht

peningkatan dari tahun ke tahun (lihat tabel 12). Proporsinya terhadap total
konsumsi akhir pemerintah cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2016 proporsinya mencapai 67,58 persen. Kondisi ini berfluktuasi
hingga tahun 2020 dengan proporsi sebesar 66,97 persen. Hal yang sama juga
terjadi di Konsumsi individu secara nominal mengalami fluktuasi dari tahun ketahun
(lihat tabel 12), dimana secara umum proporsi konsumsi individu ini pada periode
2016-2020 tidak signifikan setiap tahunnya. Proporsi tertinggi untuk konsumsi
individu ini terjadi pada tahun 2020 yakni sebesar 33,03 persen, meningkat dari
tahun-tahun sebelumnya.

7 Diturunkan dari perhitungan PDRB (atas dasar harga berlaku /ADHB)


8 Tingkat perubahan harga produk konsumsi

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
49
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

3.5 PERKEMBANGAN PEMBENTUKAN MODAL TETAP BRUTO

Komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pada sajian PDRB


menurut pengeluaran, lebih menjelaskan tentang bagian dari pendapatan (income)
yang direalisasikan menjadi investasi (fisik). Atau pada sisi yang berbeda dapat pula
diartikan sebagai gambaran dari berbagai produk barang dan jasa yang sebagian
digunakan sebagai investasi fisik (kapital)9. Fungsi kapital adalah sebagai input
tidak langsung (indirect input) di dalam proses produksi pada berbagai lapangan
usaha. Kapital ini dapat berasal dari produksi domestik maupun dari impor.

Tabel 13. Struktur PMTB Provinsi Maluku,

id
Tahun 2016-2020

g o.
Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2)
p s. (3) (4) (5) (6)
.b

Total PMTB
u

11.000.818,97 12.270.579,83 14.022.769,53 15.473.279,84 15.335.053,41


a. ADHB (Juta Rp)
uk

8.177.012,36 8.679.359,48 9.427.748,55 9.999.057,82 9.670.421,13


b. ADHK 2010 (Juta Rp)
al
//m

29,69 30,77 32,58 33,53 33,15


Proporsi terhadap PDRB (% - ADHB)
10
s:

Struktur PMTB
tp

7.212.586,82 8.110.297,84 9.332.575,01 10.284.787,66 10.205.134,18


a. Bangunan (Juta Rp)
ht

65,56 66,10 66,55 66,47 66,55


(%)
3.788.232,15 4.160.281,99 4.690.194,52 5.188.492,18 5.129.919,23
b. Non Bangunan (Juta Rp)
34,44 33,90 33,45 33,53 33,45
(%)
11.000.818,97 12.270.579,83 14.022.769,53 15.473.279,84 15.335.053,41
Total PMTB (Juta Rp)

(%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


11
Pertumbuhan (%)
a. Bangunan 6,50 7,19 8.84 5,01 (3,65)
a. Non Bangunan 8,78 4,31 8,23 7,97 (2,64)
Total PMTB 7,32 6,14 8,62 6,06 (3,29)
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

9 Selain bagian lain yang menjadi konsumsi antara, konsumsi akhir, ataupun diekspor
10 Diturunkan dari perhitungan PDRB (atas dasar harga berlaku /ADHB )
11 Diturunkan dari perhitungan PDRB (atas dasar harga konstan/ADHK 2010)

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
50
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

Selain pertumbuhan komponen konsumsi akhir (rumah tangga maupun


pemerintah) yang berfluktuasi, komponen PMTB juga menunjukkan fluktuasi baik
secara nominal maupun riil. Secara umum selama kurun waktu 2016-2020
berfluktuasi dimana pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2018 yang mencapai
besaran angka 8,62 persen, kemudian mengalami kontraksi pertumbuhan pada
tahun 2020 menjadi 3,29 persen. Pertumbuhan PMTB pada masing-masing sub
komponen sangat bervariasi antar tahunnya. Bangunan merupakan sub komponen
dengan proporsi terbesar dalam pembentukan modal tetap bruto. Pertumbuhan di
sektor bangunan meskipun cenderung meningkat tetapi polanya relatif stabil bila
dibandingkan dengan pertumbuhan sub komponen PMTB non bangunan.

id
Proporsi non bangunan terhadap total PMTB relatif berfluktuasi selama

o.
periode 2016-2019 (tabel 13) dan mengalami penurunan pada tahun 2020.

g
s.
Perubahan yang terjadi pada proporsi tersebut tidak lepas dari pengaruh
p
pertumbuhan yang terjadi pada masing-masing sub komponen PMTB tersebut.
.b

Pertumbuhan “riil” sub komponen bangunan pada tahun 2016 sebesar 6,50 persen.
u
uk

Keadaan tahun 2017 mengalami kenaikan yaitu menjadi 7,19 persen, tahun 2018
al

mengalami kenaikan menjadi 8,84 persen. Selanjutnya pada tahun 2019 sedikit
//m

mengalami penurunan menjadi 5,01 persen akan tetapi pada tahun 2020 laju
s:

pertumbuhan subkomponen PMTB Bangunan mengalami kontraksi sebesar 3,65


tp

persen.
ht

Sementara jika dilihat pertumbuhannya, sub komponen non bangunan


menunjukkan pola yang sangat variatif antar tahunnya. Dalam periode tahun 2016
s.d 2019 pertumbuhan bangunan cenderung meningkat secara berfluktuasi dan
mengalami kontraksi juga pada tahun 2020. Pada tahun 2016 sebesar 8,78 persen;
selanjutnya mengalami perlambatan pada tahun 2017 menjadi 4,31 persen, dan
mengalami peningkatan sebesar 8,23 persen pada tahun 2018. Selanjutnya pada
tahun 2019 Subkomponen Non Bangunan mengalami perlambatan menjadi 7,97
persen dan mengalami kontraksi sebesar 2,64 persen pada tahun 2020.

3.6 PERKEMBANGAN PERUBAHAN INVENTORI

Secara konsep, yang dimaksud dengan perubahan inventori adalah


perubahan dalam bentuk “persediaan” berbagai barang yang belum digunakan
lebih lanjut dalam proses produksi, konsumsi ataupun investasi (kapital). Perubahan

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
51
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

yang dimaksud disini bisa berarti penambahan (bertanda positif) dan atau
pengurangan (bertanda negatif).

Secara teori, tanda dari komponen perubahan inventori dalam suatu kurun
waktu tidak mungkin seragam, sebab dalam kondisi perekonomian paling ideal
sekalipun tidak akan terjadi penambahan persediaan barang/jasa saja atau
pengurangan barang/jasa saja secara terus-menerus. Penumpukan persediaan
barang/jasa secara terus menerus menunjukkan inefisiensi ekonomi, sebab pada
kondisi tersebut perekonomian dianggap boros. Sebaliknya, pengurangan
persediaan barang/jasa menunjukkan inefektivitas ekonomi karena
ketidakmampuan perekonomian dalam menyediakan barang/jasa untuk konsumsi

id
secara keseluruhan, sehingga perekonomian dianggap kurang tepat dalam

o.
memperkirakan perhitungan.

g
s.
p
u .b

Tabel 14. Perkembangan dan Struktur Perubahan Inventori


uk

Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020


al

Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**


//m

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


s:

Total Nilai Inventori


tp

189.107,46 212.602,35 249.311,38 265.525,84 286.020,66


a. ADHB (Juta Rp)
ht

129.248,99 136.897,60 146.314,72 145.838,32 149.882,89


b. ADHK 2010 (Juta Rp)

Proporsi Terhadap PDRB 0,51 0,53 0,58 0,58 0,62


(% ADHB)
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Berbeda dengan komponen pengeluaran lain yang dapat dianalisis agak rinci,
perubahan inventori baru dapat dianalisis dari sisi proporsinya saja. Perbedaan
dalam pendekatan dan tata cara estimasi menyebabkan komponen inventori tidak
banyak dikaji lebih. Hal utama yang dapat dilihat dari komponen ini adalah, bahwa
proporsi dalam PDRB pada umumnya mempunyai besaran atau nilai yang
berfluktuasi, baik dalam level maupun tandanya (positif atau negatif).

Pada Tahun 2016 perubahan inventori sebesar 189.107,46 juta rupiah,


kemudian meningkat menjadi 212.602,35 juta rupiah tahun 2017. Selanjutnya pada

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
52
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi 249.311,38 juta rupiah, tahun 2019
mengalami peningkatan menjadi 265.525,84 juta rupiah, selanjutnya pada tahun
2020 mengalami kenaikan menjadi 286.020,66 juta rupiah. Rasio tertinggi terjadi di
tahun 2020 yaitu sebesar 0,62 persen, sedangkan rasio terendah terjadi tahun 2016
yaitu 0,51 persen.

3.7 PERKEMBANGAN EKSPOR BARANG DAN JASA LUAR NEGERI

Dalam struktur permintaan akhir, transaksi ekspor menggambarkan berbagai


produk barang dan jasa yang tidak dikonsumsi di wilayah ekonomi domestik, tetapi

id
dikonsumsi oleh pihak luar negeri, baik secara langsung maupun tidak langsung.

o.
Termasuk pula dalam ekspor pembelian oleh badan-badan internasional, kedutaan

g
s.
besar (termasuk konsulat), awak kapal (udara maupun laut) yang singgah dan
p
sebagainya.
u .b
uk
al
//m
s:
tp
ht

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
53
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

Tabel 15. Perkembangan Ekspor Barang dan Jasa


Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Total Nilai Ekspor

a. ADHB (Juta Rp) 3,632,285.02 3,382,387.72 2,557,821.62 2,067,840.64 2,173,724.84


b. ADHK 2010 (Juta Rp) 2,174,295.38 1,970,597.98 1,455,729.32 1,182,617.59 1,221,821.15
Proporsi Terhadap PDRB 8,27 7,08 4,84 3,81 3,97
(% ADHB)
12
Struktur Ekspor
a. Barang (Juta Rp) 3.587.456,36 3.335.368,71 2.506.370,96 2.009.078,73 2.123.314,10
98,77 98,61 97,99 97,16 97,68
(%)

id
o.
b. Jasa (Juta Rp) 44.828,66 47.019,00 51.450,67 58.761,91 50.410,74

g
1,23 1,39 2,01 2,84 2,32
(%) s.
3.632.285,02 3.382.387,72 2.557.821,62 2.067.840,64 2.173.724,84
p
Total Ekspor (Juta Rp)
.b

(%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


u

13
Pertumbuhan (%)
uk

a. Barang (1,71) (9,52) (26,60) (19,36) 3,91


al

b. Jasa (4,88) 1,62 4,22 8,25 (16,87)


//m

Total Ekspor (1,75) (9,37) (26,13) (18,76) 3,31


* Angka Sementara
s:

** Angka Sangat Sementara


tp
ht

Secara total, nilai ekspor luar negeri ADHB tahun 2020 menunjukkan sedikit
kenaikan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2016, nilai ekspor mencapai 3.632
milyar rupiah dan tahun 2017 kembali mengalami penurunan menjadi 3.382 milyar
rupiah, selanjutnya tahun 2018 mengalami penurunan menjadi 2.557 milyar rupiah,
selanjutnya pada tahun 2019 kembali mengalami penurunan menjadi 2.067 milyar
rupiah dan pada tahun 2020 naik menjadi 2.173 milyar rupiah..

Menurut komposisinya, sebagian besar ekspor luar negeri Provinsi Maluku


berupa barang (rata-rata 98 persen), sisanya adalah ekspor dalam bentuk jasa.
Sedangkan pertumbuhan riil total ekspor mencapai angka tertinggi, yaitu pada tahun
2020 sebesar 3,31 persen, yang didorong oleh ekspor barang. Sementara itu
pertumbuhan terendah terjadi tahun 2018 yakni berkontraksi sebesar 26,13 persen.

12
Diturunkan dari perhitungan PDRB (ADHB )
13 Diturunkan dari perhitungan PDRB (ADHK 2000)

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
54
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

Pertumbuhan tersebut didorong dengan pertumbuhan ekspor barang pada tahun


2018 yang juga menunjukkan kontraksi, yaitu sebesar 26,60 persen.

3.8 PERKEMBANGAN IMPOR BARANG DAN JASA LUAR NEGERI

Aktifitas pengeluaran (konsumsi rumah tangga, LNPRT, dan pemerintah)


maupun PMTB (termasuk inventori) dan ekspor, didalamnya terkandung produk
yang berasal dari impor. PDRB menggambarkan produk yang benar-benar
dihasilkan oleh ekonomi domestik Maluku. Sehingga untuk mengukur potensi dan
besaran produk domestik, maka komponen impor tersebut harus dikeluarkan dari

id
penghitungan yaitu dengan cara mengurangkan nilai PDRB (E) dengan nilai

o.
impornya. Hasil pengurangan inilah yang secara konsep harus sama dengan nilai

g
s.
PDRB menurut lapangan usaha (sektor). Berbeda dengan komponen ekspor,
p
transaksi impor menjelaskan ada tambahan penyediaan (supply) produk di wilayah
.b

ekonomi domestik yang berasal dari non residen. Impor terdiri dari produk barang
u
uk

maupun jasa, meskipun rincian penggolongannya bisa berbeda dengan ekspor.


al
//m
s:
tp
ht

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
55
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

Tabel 16. Perkembangan Impor Barang dan Jasa


Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Total Nilai Impor

a. ADHB (Juta Rp) 5,431,135.36 6,309,005.44 8,144,887.29 5,961,232.35 3,177,148.56

b. ADHK 2010 (Juta Rp) 2,518,555.39 2,685,769.84 3,320,146.45 2,395,003.82 1,924,555.50


Proporsi Terhadap PDRB 14,66 15,82 18,92 12,92 6,87
(% ADHB)
14
Struktur Impor
a. Barang (Juta Rp) 5.255.467,85 6.121.757,38 7.942.551,84 5.745.071,80 2.978.041,63
96,77 97,03 97,52 96,37 93,73

id
(%)

o.
b. Jasa (Juta Rp) 175.667,50 187.248,06 202.335,46 216.160,55 199.106,93

g
3,23 2,97 s. 2,48 3,63 6,27
(%)
p
Total Impor (Juta Rp) 5.431.135,36 6.309.005,44 8.144.887,29 5.961.232,35 3.177.148,56
.b

(%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00


u
uk

15
Pertumbuhan (%)
a. Barang (0,74) 6,82 24,42 (29,02) (20,14)
al

(2,33) 2,61 4,80 4,29 (10,16)


//m

b. Jasa
Total Impor (0,81) 6,64 23,62 (27,86) (19,64)
s:

* Angka Sementara
tp

** Angka Sangat Sementara


ht

Tabel 16 menunjukan impor luar negeri Provinsi Maluku yang berfluktuasi


pada periode tahun 2016 s.d 2020 dari tahun ke tahun baik secara ADHB maupun
ADHK. Pertumbuhan tahun 2016 impor luar negeri mengalami kontraksi sebesar
0,81 persen yang dipicu oleh menurunnya nilai impor barang dan jasa. Selanjutnya
tahun 2017 nilai impor mengalami peningkatan sebesar 6,64 persen yang didorong
oleh meningkatnya nilai impor barang dan jasa secara berbarengan. Tahun 2018
impor Maluku mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 23,62 persen,
lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, yang didorong oleh meningkatnya nilai
impor barang yang signifikan dibandingkan impor jasa. Sedangkan tahun 2019 dan
tahun 2020 nilai impor pada barang dan jasa mengalami kontraksi sebesar 27,86
persen (2019) dan 19,64 persen (2020).

14
Diturunkan dari perhitungan PDRB (ADHB )
15 Diturunkan dari perhitungan PDRB (ADHK 2010)

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
56
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

Proporsi total nilai impor terhadap PDRB terbesar terjadi pada tahun 2018
sebesar 18,92 persen dan proporsi total nila impor terendah terjadi pada tahun 2020
yakni sebesar 6,87 persen. Proporsi tahun-tahun lainnya secara rata-rata lebih dari
10-15 persen.

Menurut komposisinya, sebagian besar produk impor berbentuk barang yang


memiliki porsi rata-rata sekitar 95 hingga 97 persen, sedangkan sisanya dalam
bentuk impor jasa. Selama periode 2016-2020, impor luar negeri dalam bentuk
barang cenderung mengalami peningkatan, sebalinya impor jasa cenderung
mengalami penurunan.

id
o.
3.9 PERKEMBANGAN NET EKSPOR ANTAR DAERAH

g
s.
Net ekspor antar daerah didefinisikan sebagai ekspor antar daerah dikurangi
p
impor antar daerah. Berbeda dengan penghitungan ekspor-impor barang dan jasa
u .b

luar negeri, pada penghitungan ekspor-impor antar daerah tidak tersedia sumber
uk

data yang sesuai dengan konsep dan definisi yang ditentukan. Sumber data yang
al

tersedia selama ini hanya menunjukkan adanya transaksi namun tidak diketahui
//m

berapa nilai uang yang terjadi dalam transaksi tersebut. Keberadaan data dengan
s:

kondisi seperti ini menyebabkan penghitungan ekspor-impor antar provinsi


tp

menjadikan komponen ini (dalam series PDRB ADHK 2010) diperlakukan sebagai
ht

item penyeimbang (residual), yakni perbedaan antara total PDRB menurut


pengeluaran dengan total PDRB menurut lapangan usaha. Ketersediaan data yang
ada lebih sesuai untuk dimanfaatkan sebagai informasi pendukung.

Komponen ini secara implisit mencakup dua unsur pokok yaitu: ekspor antar
daerah dan impor antar daerah. Sama halnya dengan perubahan inventori, net
ekspor antar daerah juga hasilnya dapat memiliki 2 (dua) angka, positif atau negatif.
Jika komponen ini bertanda “positif” berarti nilai ekspor antar daerah lebih besar
dari pada impor antar daerah, demikian pula sebaliknya.

Pada saat ini metode yang digunakan untuk memisahkan net ekspor antar
daerah menjadi nilai ekspor antar daerah dan nilai impor antar daerah dilakukan
dengan metode tidak langsung, yaitu dengan metode cross hauling. Metode ini
bekerja dengan memanfaatkan sifat keseimbangan permintaan (demand) dan
penyediaan (supply) setiap komoditas di suatu perekonomian. Penghitung ekspor

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
57
BAB III Tinjauan Perekonomian Provinsi Maluku

impor dengan metode cross-hauling diawali dengan metode commodity balance.


Metode commodity balance adalah metode penghitungan ekspor-impor dengan
memanfaatkan Tabel Input-Output “bayangan”. Dalam metode ini, transksi ekspor-
impor dipandang sebagai item penyeimbang (balancing item) dalam keseimbangan
demand dan supply suatu perekonomian.

Selama 2016-2020, nilai net ekspor antar daerah Provinsi Maluku selalu
bernilai negatif baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
Hal ini berarti bahwa pemenuhan kebutuhan domestik dari produk residen Provinsi
Maluku sendiri belum mencukupi jumlah kebutuhan total. Sehingga, nilai output
yang dihasilkan oleh residen Provinsi Maluku digunakan untuk memenuhi

id
kebutuhan tersebut dalam bentuk impor.

g o.
s.
p
u .b
uk
al
//m
s:
tp
ht

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
58
ht
tp
s:
//m
al
uk
u.b
ps.
go.
id
ht
tp
s:
//m
al
uk
u.b
ps.
go.
id
BAB IV Perkembangan Agregat PDRB

BAB IV
Perkembangan Agregat PDRB
Menurut Pengeluaran Provinsi Maluku
Tahun 2016 – 2020

B
erbagai indikator ekonomi makro yang lazim digunakan dalam analisis
sosial ekonomi dapat diturunkan dari data PRDB, baik PDRB menurut
lapangan usaha maupun PDRB menurut pengeluaran. Meskipun secara
total mempunyai nilai yang sama, namun PDRB yang diukur melalui pendekatan

id
lapangan usaha atau pengeluaran mempunyai dua dimensi yang berbeda. Secara

o.
garis besar kedua dimensi tersebut mampu untuk menggambarkan bagaimana nilai

g
s.
tambah produk diciptakan dan siapa pengguna akhir dari produk tersebut. Berikut ini
p
akan disajikan beberapa rasio (perbandingan relatif) guna melengkapi analisis, di
u .b

tengah keterbatasan informasi yang tersedia.


uk
al

4.1 PDRB (NOMINAL)


//m

Agregat ini menjelaskan nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan di dalam
s:
tp

suatu wilayah ekonomi domestik, di mana di dalamnya masih terkandung nilai


ht

penyusutan. PDRB dapat digunakan sebagai ukuran “produktivitas”, karena


menjelaskan kemampuan wilayah dalam menghasilkan produk domestik, yang
dihitung melalui 3 (tiga) pendekatan, yaitu pendekatan nilai tambah, pengeluaran,
dan pendapatan.

Dari series data PDRB pengeluaran dapat diturunkan beberapa ukuran yang
berkaitan dengan PDRB maupun variabel pendukung lain (seperti rumah tangga,
dan tenaga kerja). Sebagai contoh, untuk melihat perkembangan tingkat
pemerataan, misalnya, maka disajikan data PDRB perkapita.

PDRB per-kapita Provinsi Maluku menunjukkan peningkatan dari tahun ke


tahun (tabel 17), seiring dengan kenaikan jumlah penduduk. Indikator ini
menunjukkan bahwa secara ekonomi setiap penduduk Provinsi Maluku rata-rata
mampu menciptakan PDRB atau (nilai tambah) sebesar nilai perkapita di masing-
masing tahun tersebut.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 61
BAB IV Perkembangan Agregat PDRB

Sementara itu pertumbuhan per-kapita secara “riil” juga selalu meningkat di


kisaran 1 hingga 5 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut diikuti pula oleh
penambahan jumlah penduduk, yang meningkat rata-rata pada kisaran 1,67 persen
setiap tahunnya, dengan demikian maka pertumbuhan per-kapita tersebut tidak saja
terjadi secara “riil” tetapi juga terjadi secara kualitas.

Tabel 17. Produk Domestik Regional Bruto dan PDRB Per Kapita
Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)

id
o.
Nilai PDRB (Juta Rp)

g
a. ADHB 37.054.407,62 39.881.545,47 43.047.090,66 46.151.913,88 46.263.797,67
s.
b. ADHK 2010 26.284.228,02 27.814.053,22 29.457.133,27 31.049.428,77 30.765.024,95
p
.b

PDRB Perkapita (Juta Rp)


u

a. ADHB 21,60 22,85 24,27 25,61 25,25


uk

b. ADHK 2010 15,32 15,94 16,60 17,23 16,79


al
//m

Pertumbuhan ADHK 2010 (%) 5,73 5,82 5,91 5,41 (0,92)


3,94 4,05 4,20 3,91 (2,54)
PDRB Perkapita ADHK 2010 (%)
s:
tp

Jumlah Penduduk (ribu jiwa) 1.716 1.745 1.774 1.802 1.832


ht

Pertumbuhan (%) 1,72 1,70 1,67 1,58 1,61


* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

4.2 PERBANDINGAN PENGELUARAN PDRB UNTUK KONSUMSI


AKHIR RUMAH TANGGA TERHADAP EKSPOR

Indikator ini menunjukkan perbandingan antara produk yang dikonsumsi


rumah tangga di wilayah domestik dengan produk yang di ekspor baik ke luar negeri
maupun di dalam negeri. Selama ini konsumsi rumah tangga mempunyai kontribusi
yang sangat dominan dalam PDRB Provinsi Maluku menurut pengeluaran (sekitar
71,35 persen), yang artinya bahwa seluruh produk yang dihasilkan di wilayah
Provinsi Maluku sebagian besar digunakan untuk konsumsi akhir rumah tangga,
namun di dalamnya termasuk pula sebagian besar produk yang berasal dari impor.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 62
BAB IV Perkembangan Agregat PDRB

Tabel 18. Perbandingan PDRB Pengeluaran untuk Konsumsi Akhir


Rumah Tangga terhadap Ekspor, Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Total Konsumsi RT (Juta Rp) 26.646.284,39 28.656.669,59 30.096.578,75 32.753.525,98 33.008.212,31

Total Ekspor (Juta Rp) 7.794.487,53 7.826.808,67 6.007.862,05 6.189.279,72 6.379.802,09

Perbandingan Konsumsi RT 3,42 3,66 5,01 5,29 5,17


terhadap Ekspor

Data pada tabel 18 menunjukkan bahwa pada tahun 2016-2020 produk yang

id
digunakan untuk konsumsi rumah tangga mencapai lebih 3 kali dari yang dieskpor.

g o.
Hal ini berarti bahwa sebagian besar penyediaan (supply) domestik diserap untuk
s.
memenuhi permintaan konsumsi akhir rumah tangga. Peningkatan rasio yang relatif
p
.b

tajam pada tahun 2019 (5,29) lebih disebabkan karena peningkatan yang tidak
u

terlalu besar pada nilai ekspor, sementara sebaliknya konsumsi rumah tangga justru
uk

meningkat. Secara implisit data tersebut menjelaskan, bahwa nilai konsumsi akhir
al
//m

rumah tangga semakin meningkat dan atau sebaliknya nilai ekspor semakin
menurun. Peningkatan dan penurunan tersebut disebabkan oleh perubahan volume
s:
tp

maupun harga. Selain itu, peningkatan yang relatif tajam juga disebabkan oleh
ht

perbedaan pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang lebih cepat dibandingkan


dengan pertumbuhan ekspor.

4.3 PERBANDINGAN PENGELUARAN PDRB UNTUK KONSUMSI


AKHIR RUMAH TANGGA TERHADAP PMTB

Rasio ini merupakan perbandingan antara produk yang digunakan untuk


konsumsi akhir rumah tangga dengan yang digunakan untuk investasi fisik
(pembentukan modal tetap). Sekilas nampak bahwa sebagian besar penggunaan
produk yang tersedia di wilayah domestik Maluku digunakan untuk konsumsi akhir
rumah tangga.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 63
BAB IV Perkembangan Agregat PDRB

Tabel 19. Perbandingan PDRB Pengeluaran untuk Konsumsi Akhir


Rumah Tangga terhadap PMTB, Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)

26.646.284,39 28.656.669,59 30.096.578,75 32.753.525,98 33.008.212,31


Total Konsumsi RT (Juta Rp)

11.000.818,97 12.270.579,83 14.022.769,53 15.473.279,84 15.335.053,41


Total PMTB (Juta Rp)

Perbandingan Konsumsi RT
2,42 2,34 2,15 2,12 2,15
terhadap PMTB
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Seperti halnya terhadap ekspor, rasio konsumsi rumah tangga terhadap

id
o.
PMTB cenderung stabil selama periode tahun 2016-2020 dengan nilai rata-rata 2,23

g
persen, Hal ini berarti bahwa konsumsi rumah tangga masih lebih besar
s.
dibandingkan investasi aset tetap sebesar 2,23 kali lipat. Nilai investasi maupun nilai
p
.b

konsumsi rumah tangga memiliki pola sama-sama meningkat.


u
uk
al

4.4 PROPORSI KONSUMSI AKHIR TERHADAP PDRB


//m

Konsumsi akhir adalah penggunaan berbagai produk barang dan jasa akhir
s:
tp

(baik berasal dari produk domestik maupun impor), untuk menunjang aktivitas
ht

ekonomi. Pelaku konsumsi akhir meliputi rumah tangga, LNPRT, dan pemerintah.
Walaupun ketiga institusi tersebut mempunyai fungsi yang berbeda dalam sistem
ekonomi, tetapi sama-sama membelanjakan sebagian pendapatannya untuk tujuan
konsumsi akhir.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 64
BAB IV Perkembangan Agregat PDRB

Tabel 20. Proporsi Total Penggunaan Konsumsi Akhir Terhadap PDRB


Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020
Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Konsumsi Akhir (ADHB) (Juta Rp)

26.646.284,39 28.656.669,59 30.096.578,75 32.753.525,98 33.008.212,31


a. Rumah Tangga

842.364,16 926.069,91 1.015.212,52 1.165.111,44 1.235.628,21


b. LNPRT

c. Pemerintah 14.900.712,08 15.638.089,97 16.083.214,22 16.456.585,84 16.738.236,08

Jumlah 42.389.360,63 45.220.829,47 47.195.005,47 50.375.223,23 50.982.076,59

id
go.
PDRB (ADHB) 37.054.407,62 39.881.545,47 43.047.090,66 46.151.913,88 46.263.797,67
p s.
114,40 113,39 109,64 109,15 110,20
Proporsi
u .b

* Angka Sementara
uk

** Angka Sangat Sementara


al

Sebagian besar barang dan jasa yang berada di wilayah domestik digunakan
//m

untuk memenuhi permintaan konsumsi akhir (lebih dari 60 persen). Meskipun


s:

konsumsi akhir makin meningkat setiap tahunnya, namun proporsinya terhadap


tp

PDRB cenderung berfluktuasi setiap tahunnya. Dalam hal ini, produk yang tidak
ht

digunakan menjadi konsumsi akhir (PMTB atau eskpor) memiliki peran yang relatif
kecil.

4.5 PERBANDINGAN EKSPOR TERHADAP PMTB

Ekspor merupakan produk yang tidak dikonsumsi di wilayah domestik, tetapi


diperdagangkan ke luar wilayah Provinsi Maluku. Untuk menghasilkan produk yang
diekspor kemungkinan besar menggunakan kapital (PMTB). Sementara di sisi lain
sebagian barang yang diekspor bisa pula berupa barang kapital. Rasio ekspor
terhadap PMTB dimaksudkan untuk menunjukkan perbandingan antara nilai produk
ekspor dengan nilai produk yang menjadi kapital (PMTB).

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 65
BAB IV Perkembangan Agregat PDRB

Tabel 21. Rasio Ekspor Terhadap PMTB,


Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)

7.794.487,53 7.826.808,67 6.007.862,05 6.189.279,72 6.379.802,09


Ekspor (ADHB) (Juta Rp)

11.000.818,97 12.270.579,83 14.022.769,53 15.473.279,84 15.335.053,41


Total PMTB (ADHB) (Juta Rp)

Ratio Ekspor terhadap PMTB 0,71 0,64 0,43 0,40 0,42

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

id
Selama kurun waktu 2016-2020 ekspor mempunyai nilai yang lebih rendah

o.
dari PMTB (tabel 21). Untuk menghasilkan seluruh produk domestik (termasuk

g
s.
ekspor) diisyaratkan tersedianya sejumlah kapital (yang di dalamnya termasuk pula
p
.b

kapital impor). Rasio tertinggi terjadi pada tahun 2016 sebesar 0,71 dan terendah
u

terjadi pada tahun 2019 sebesar 0,40. Peningkatan rasio yang terjadi selama
uk

periode 2019-2020 menunjukan bahwa kenaikan nilai Ekspor relatif lebih pesat
al

dibandingkan kenaikan nilai PMTB.


//m
s:
tp

4.6 PERBANDINGAN PDRB TERHADAP IMPOR


ht

Rasio ini memberikan gambaran tentang perbandingan antara produk yang


dihasilkan di wilayah ekonomi domestik (PDRB) dengan produk yang berasal dari
impor. Selain itu data tersebut menjelaskan tentang ketergantungan PDRB terhadap
produk yang dihasilkan oleh negara lain. Jika rasionya kecil berarti ketergantungan
akan impor semakin tinggi, dan sebaliknya.

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 66
BAB IV Perkembangan Agregat PDRB

Tabel 22. Rasio PDRB Terhadap Impor


Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018* 2019* 2020**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB (ADHB) (Juta Rp) 37.054.407,62 39.881.545,47 43.047.090,66 46.151.913,88 46.263.797,67

24.319.366,97 25.649.274,86 24.427.857,78 26.151.394,77 26.719.155,09


Total Impor (ADHB) (Juta Rp)

Ratio PDRB terhadap Impor 1,52 1,55 1,76 1,76 1,73

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

id
Rasio PDRB terhadap impor tahun 2016-2020 menunjukan tren yang

go.
fluktuasi. Tercatat tahun 2016 sebesar 1,52; kemudian naik menjadi 1,55 pada
s.
tahun 2017; selanjutnya kembali meningkat menjadi 1,76 pada tahun 2018 dan
p
.b

2019 kemudian menurun pada tahun 2020 menjadi 1,73. Rasio tertinggi yang terjadi
u

pada tahun 2018- 2019 (1,76), lebih disebabkan peningkatan PDRB. Peningkatan
uk

rasio menunjukkan berkurangnya ketergantungan PDRB terhadap produk impor.


al
//m
s:

4.7 KESEIMBANGAN TOTAL PENYEDIAAN DAN TOTAL


tp

PERMINTAAN
ht

Rasio ini dapat menunjukkan seberapa jauh ketergantungan ekonomi suatu


daerah oleh produk yang berasal dari impor. Ketergantungan (ketidakseimbangan)
tersebut dapat dilihat melalui keseimbangan antara total penyediaan (supply)
dengan total permintaan akhir (demand).

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 67
BAB IV Perkembangan Agregat PDRB

Tabel 23. Sisi Keseimbangan Penyediaan dan Permintaan


Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Total Penyediaan

PDRB (ADHB) (Juta Rp) 37.054.407,62 39.881.545,47 43.047.090,66 46.151.913,88 46.263.797,67

60,37 60,86 63,80 63,83 63,39


%

Total Nilai Impor (ADHB) 24.319.366,97 25.649.274,86 24.427.857,78 26.151.394,77 26.719.155,09


(Juta Rp)
39,63 39,14 36,20 36,17 36,61
%

id
o.
61.373.774,57 65.530.820,32 67.474.948,43 72.303.308,64 72.982.952,74
Total Permintaan Akhir 1

g
% 100,00 100,00
s.
p
100,00 100,00 100,00

* Angka Sementara
.b

** Angka Sangat Sementara


u
uk
al

Dari tabel tersebut diatas, dapat dilihat bahwa untuk memenuhi permintaan
//m

akhir domestik, sebagian produk masih harus didatangkan dari luar Provinsi Maluku,
s:

dengan rentang 36 s.d 40 persen. Dengan kata lain, kebutuhan masyarakat baru
tp

bisa dipenuhi sekitar 60-64 persen dari selisih hasil produksi domestik. Dalam kurun
ht

waktu tersebut, tendensi permintaan (akhir) masyarakat terus meningkat setiap


tahunnya, dari 61.373.774,57 juta rupiah di tahun 2016 menjadi sebesar
72.982.952,74 juta rupiah di tahun 2020.

Di sisi lain “penyediaan” produk barang dan jasa yang mampu dihasilkan oleh
ekonomi domestik selama kurun waktu lima tahun terus menunjukan peningkatan.
Karena produk domestik tidak mampu mencukupi seluruh kebutuhan permintaan
yang terus meingkat, maka berbagai produk barang dan jasa perlu diimpor. Pada
tahun 2020 persentase impor terhadap permintaan akhir sebesar 36,61 persen atau
26.719.155,09 juta rupiah.

1 Termasuk diskrepansi statistik

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 68
BAB IV Perkembangan Agregat PDRB

4.8 NERACA PERDAGANGAN (TRADE BALANCE)

Transaksi devisa yang berasal dari perdagangan barang dan jasa dengan
pihak luar negeri (non-residen) dapat dilihat melalui neraca perdagangan. Secara
konsep, selisih antara nilai ekspor dan nilai impor disebut sebagai “Ekspor Neto”,
apabila nilai ekspor lebih besar dari nilai impor, maka terjadi surplus, dan sebaliknya
yang terjadi adalah defisit. Dilihat dari arus uang yang masuk atau keluar, apabila
tingkat keseimbangan dalam posisi surplus, maka terjadi aliran devisa masuk,
sebaliknya kalau posisinya defisit maka terjadi aliran devisa keluar. Dalam hal ini
dapat dijelaskan bahwa kekuatan ekonomi suatu wilayah di antaranya ditentukan
oleh proses tersebut.

id
o.
Selain gambaran posisi neraca perdagangan, dapat juga dilihat perbandingan

g
s.
(rasio) antara nilai ekspor terhadap impor, meskipun hanya berlaku secara total.
p
Namun rasio tersebut tidak dapat merefleksikan perbandingan menurut jenis
.b

komoditas, harga maupun kuantum. Apabila rasio lebih besar dari 1 (satu) maka
u
uk

nilai ekspor lebih tinggi daripada nilai impor, sebaliknya apabila rasio kurang dari 1
al

(satu) berarti nilai impor lebih tinggi dari pada nilai ekspor. Besar kecilnya ekspor
//m

atau impor suatu negara sangat tergantung kepada kondisi ekonomi serta
s:

kebutuhan masyarakatnya.
tp
ht

Tabel 24. Neraca Perdagangan Barang dan Jasa


Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**


(1) (3) (4) (5) (6)

Nilai Ekspor 7.794.487,53 7.826.808,67 6.007.862,05 6.189.279,72 6.379.802,09


(ADHB) (Juta Rp)

Nilai Impor 24.319.366,97 25.649.274,86 24.427.857,78 26.151.394,77 26.719.155,09


(ADHB) (Juta Rp)

Net Ekspor (X – M) (16.524.879,44) (17.822.466,18) (18.419.995,72) (19.962.115,05) (20.339.353,00)


(Juta Rp)
Ratio Ekspor terhadap 0,32 0,31 0,25 0,24 0,24
Impor
* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 69
BAB IV Perkembangan Agregat PDRB

Selama periode 2016-2020, posisi perdagangan barang dan jasa Provinsi


Maluku dengan luar negeri dan antar provinsi, selalu menunjukkan nilai negatif. Hal
ini menunjukkan neraca perdagangan barang dan jasa Provinsi Maluku selalu
dalam posisi defisit. Nilai impor yang lebih besar dari ekspor menyebabkan adanya
aliran devisa keluar. Defisit perdagangan Provinsi Maluku yang terjadi antara tahun
2016 sampai dengan 2020 tercatat masing-masing sebesar minus 16.524,87 milyar
rupiah (2016); 17.822,46 milyar rupiah (2017); 18.419,99 milyar rupiah (2018);
19.962,11 milyar rupiah (2019) dan 20.339,35 milyar rupiah (2020).

Sementara rasio ekspor terhadap impor cenderung menurun dari tahun


2016-2020, dengan kata lain pertumbuhan impor lebih besar dibandingkan

id
o.
pertumbuhan ekspor.

4.9 RASIO PERDAGANGAN INTERNASIONAL (RPI)


g
ps.
.b

Rasio ini menunjukkan perbandingan aktivitas perdagangan internasional dari


u

suatu wilayah, apakah didominasi oleh ekspor atau impor luar negeri (LN).
uk

Formulasinya diperoleh dengan menghitung selisih antara ekspor LN dikurangi


al

impor LN dibagi dengan jumlah ekspor LN dan impor LN. Koefisien RPI berkisar
//m

antara -1 s.d + 1 ( - 1 < RPI < +1 ). Jika RPI berkisar antara minus 1, maka
s:

perdagangan internasional didominasi oleh impor, sedangkan apabila berkisar


tp

antara positif 1, maka perdagangan internasional didominasi oleh transaksi ekspor.


ht

Tabel 25. Rasio Perdagangan Internasional


Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Nilai Ekspor LN 3.632.285,02 3.382.387,72 2.557.821,62 2.067.840,64 2.173.724,84


(ADHB) (Juta Rp)

Nilai Impor LN 5.431.135,26 6.309.005,44 8.144.887,29 5.961.232,35 3.177.148,56


(ADHB) (Juta Rp)

(X – M) (1.798.850,24) (2.926.617,72) (5.587.065,67) (3.893.391,71) (1.003.423,72)


(Juta Rp)

(X + M) 9.063.420,28 9.691.393,16 10.702.708,92 8.029.072,99 5.350.873,40


(Juta Rp)
(0,20) (0,30) (0,51) (0.48) (0.19)
RPI

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 70
BAB IV Perkembangan Agregat PDRB

Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa pada periode tahun 2016-2020,
posisi ekspor selalu lebih rendah dari impor, mengindikasikan bahwa perdagangan
internasionalnya didominasi oleh kegiatan impor, ditandai dengan nilai rasio yang
negatif.

4.10 INCREMENTAL CAPITAL OUTPUT RATIO (ICOR)

”ICOR” merupakan parameter ekonomi makro yang menggambarkan rasio


investasi kapital/modal terhadap hasil yang diperoleh (output) dengan
menggunakan investasi tersebut. ICOR juga bisa diartikan sebagai dampak

id
penambahan kapital terhadap penambahan sejumlah output (keluaran).

g o.
Kapital diartikan sebagai barang modal fisik yang dibuat oleh manusia dari
s.
p
sumber daya alam, untuk digunakan secara terus menerus dan berulang dalam
.b

proses produksi. Sedangkan output adalah besarnya nilai keluaran dari suatu
u
uk

proses ekonomi (produksi) yang dalam hal ini digambarkan melalui parameter ”Nilai
Tambah”.
al
//m

Dengan menggunakan rasio ini, maka ICOR mampu menjelaskan


s:

perbandingan antara penambahan kapital terhadap output atau yang diartikan juga
tp
ht

bahwa setiap pertambahan satu unit nilai output (keluaran) akan membutuhkan
penambahan kapital sebanyak ”K” unit. Formula :

K I It
ICOR   
Y Y Yt  Yt 1

Di mana: I t = PMTB tahun ke t

Yt = Output tahun ke t

Yt 1 = Output tahun ke t-1

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 71
BAB IV Perkembangan Agregat PDRB

Tabel 26. Incremental Capital Output Ratio


Provinsi Maluku, Tahun 2016-2020

Uraian 2016 2017 2018 2019* 2020**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)

PDRB (ADHK 2010) 26.284.228,02 27.814.053,22 29.457.133,27 31.049.428,77 30.765.024,95


(Juta Rp)

Perubahan 1.425.031,45 1.529.825,20 1.643.080,05 1.592.295,50 (284.403,82)


(Juta Rp)

PMTB (ADHK 2010) 8.177.012,36 8.679.359,48 9.427.748,55 9.999.057,82 9.670.421,13


(Juta Rp)
5,74 5,67 5,74 6,28 (34,00)
ICOR

* Angka Sementara

id
** Angka Sangat Sementara

go.
s.
Data di atas menunjukkan besaran ICOR periode tahun 2016-2020 di Provinsi
p
Maluku cenderung mengalami peningkatan, kecuali pada tahun 2020 sebesar minus
u .b

34 persen.
uk
al
//m
s:
tp
ht

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 72
ht
tp
s:
//m
al
uk
u.b
ps.
go.
id
ht
tp
s:
//m
al
uk
u.b
ps.
go.
id
BAB V Penutup

BAB V
Penutup

1. PDRB menurut penggunaan tahun 2016 s.d 2020 dapat menggambarkan


perubahan struktur dan perkembangan kondisi ekonomi Provinsi Maluku pada
periode bersangkutan. Analisis ekonomi dari sisi PDRB pengeluaran akan
berbeda dengan analisis dari sisi lapangan usaha (industri) yang lebih fokus
pada perilaku produksi. Analisis PDRB pengeluaran terfokus pada perilaku

id
penggunaan barang dan jasa akhir, baik untuk tujuan konsumsi akhir,

.
go
investasi (fisik), maupun perdagangan internasional dan antar daerah. Empat
.
ps
kelompok sektor atau pelaku ekonomi yang menggunakan barang dan jasa
akhir dalam suatu perekonomian adalah rumah tangga, lembaga non-profit
b
u.

yang melayani rumah tangga/LNPRT, pemerintah, dan perusahaan.


uk
al

2. Publikasi ini menyajikan analisis sederhana tentang perilaku konsumsi,


//m

investasi, dan perdagangan luar negeri dan perdagangan antar daerah yang
s:

dimaksud. Analisis didasarkan pada indikator yang diturunkan dari PDRB


tp

pengeluaran. Analisis tersebut juga dilengkapi dengan indikator sosial


ht

demografi (seperti penduduk, rumah tangga, dan pegawai negeri), sehingga


hasil analisis yang disajikan menjadi lebih informatif.

3. Data dapat disajikan dalam bentuk series data dari tahun 2016 s.d 2020,
sehingga mudah di dalam menggambarkan perubahan atau kecenderungan
yang terjadi antara waktu. Masing-masing parameter disajikan dalam satuan
yang berbeda (rupiah, indeks, persentase, rasio, unit, dsb) sesuai dengan
tujuan analisis dan karakteristik masing-masing data.

4. Data dan indikator yang diturunkan dari sajian data PDRB menurut
pengeluaran, dapat dijadikan acuan bagi pengembangan dan perluasan
indikator ekonomi makro lain seperti pendapatan disposabel, tabungan, serta
model ekonomi sederhana yang saling berkaitan antara seluruh variabel
ekonomi dan variabel yang tersedia. Bahkan secara langsung maupun tidak

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
75
BAB V Penutup

langsung dapat dikaitkan dengan tampilan data ekonomi makro lain seperti
PDRB menurut lapangan usaha (industri), Tabel Input-Output, Sistem Neraca
Sosial Ekonomi (SNSE) dan bahkan Neraca Arus Dana.

5. Sebagian data tentang interaksi dengan luar negeri (external account) secara
agregat disajikan di sini, seperti ekspor dan impor, dan transfer berjalan
(current transfer) neto. Transaksi eksternal ini menggambarkan seberapa jauh
ketergantungan ekonomi Provinsi Maluku terhadap ekonomi daerah lain.

. id
. go
b ps
u.
uk
al
//m
s:
tp
ht

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020
76
ht
tp
s:
//m
al
uk
u.b
ps.
go.
id
ht
tp
s:
//m
al
uk
u.b
ps.
go.
id
Lampiran Tabel

Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku


Menurut Pengeluaran, Provinsi Maluku
Tahun 2016-2020
(Juta Rp)
Komponen Pengeluaran 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pengeluran Konsumsi Rumah


26.646.284,39 28.656.669,59 30.096.578,75 32.753.525,98 33.008.212,31
Tangga
1.a. Makanan, Minuman, dan Rokok 16,583,336.59 17,885,361.55 18,862,569.71 20.612.448,24 20.883.825,86
1.b. Pakaian dan Alas Kaki 1,158,629.36 1,223,456.07 1,309,235.16 1.468.328,39 1.196.553,44
1.c. Perumahan, Perkakas,
Perlengkapan dan Penyelenggaraan 2,501,595.32 2,604,451.21 2,643,184.70 2.775.058,85 2.769.519,09
Rumah Tangga
1.d. Kesehatan dan Pendidikan 2,667,530.97 2,860,048.11 2,981,637.87 3.287.665,67 3.616.232,37
1.e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi,
1,916,718.65 2,094,510.95 2,231,120.62 2.424.851,95 2.398.252,85
dan Budaya
1.f. Hotel dan Restoran 1,016,033.84 1,121,409.30 1,176,633.90 1.251.791,05 1.216.455,58
1.g. Lainnya 802,439.67 867,432.40 892,196.79 933.381,82 927.373,11

id
o.
2. Pengeluran Konsumsi LNPRT 842.364,16 926.069,91 1.015.212,52 1.165.111,44 1.235.628,21

g
3. Pengeluran Konsumsi Pemerintah 14.900.712,08
p s.
15.638.089,97 16.083.214,22 16.456.585,84 16.738.236,08
3.a. Konsumsi Kolektif 10.069.478,75 10.532.210,69 10.801.086,62 11.024.765,09 11.209.947,71
.b

3.b. Konsumsi Individu 4.831.233,33 5.105.879,28 5.282.127,60 5.431.820.75 5.528.288.37


u
uk

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 11.000.818,97 12.270.579,83 14.022.769,53 15.473.279,84 15.335.053,41


al

4.a. Bangunan 7.212.586,82 8.110.297,84 9.332.575,01 10.284.787,66 10.205.134,18


4.b. Non-Bangunan 3.788.232,15 4.160.281,99 4.690.194,52 5.188.492,18 5.129.919,23
//m

5. Perubahan Inventori 189.107,46 212.602,35 249.311,38 265.525,84 286.020,66


s:

6. Ekspor Luar Negeri 3.632.285,02 3.382.387,72 2.557.821,62 2.067.840,64 2.173.724,84


tp

6.a. Barang 3.587.456,36 3.335.368,71 2.506.370,96 2.009.078,73 2.123.314,10


ht

6.b. Jasa 44.828,66 47.019,00 51.450,67 58.761,91 50.410,74

7. Impor Luar Negeri 5.431.135,36 6.309.005,44 8.144.887,29 5.961.232,35 3.177.148,56


7.a. Barang 5.255.467,85 6.121.757,38 7.942.551,84 5.745.071,80 2.978.041,63
7.b. Jasa 175.667,50 187.248,06 202.335,46 216.160,55 199.106,93

8. Net Ekspor Antar Daerah (14.726.029,10) (14.895.848,46) (12.832.930,05) (16.068.723,35) (19.335.929,29)


8.a. Ekspor 4.162.202,51 4.444.420,95 3.450.040,43 4.121.439,08 4.206.077,25
8.b. Impor 18.888.231,61 19.340.269,42 16.282.970,48 20.190.162,43 23.542.006,53

PDRB (1+2+3+4+5+6-7+8) 37.054.407,62 39.881.545,47 43.047.090,66 46.151.913,88 46.263.797,67

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

79

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 79
Lampiran Tabel

Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Pengeluaran, Provinsi Maluku
Tahun 2016-2020

(Juta Rp)
2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pengeluran Konsumsi Rumah


17.597.738,52 18.552.829,92 19.221.732,78 20.261.857,58 20.157.946,29
Tangga
1.a. Makanan, Minuman, dan Rokok 10,787,840.56 11,439,706.55 11,963,164.11 12.642.857,85 12.726.228,25
1.b. Pakaian dan Alas Kaki 794,157.80 821,590.62 851,931.01 894.710,82 704.005,35
1.c. Perumahan, Perkakas,
Perlengkapan dan Penyelenggaraan 1,691,228.32 1,726,533.73 1,720,637.65 1.759.800,48 1.720.723,16
Rumah Tangga
1.d. Kesehatan dan Pendidikan 1,753,569.26 1,836,471.76 1,872,553.75 2.013.437,03 2.159.941,39
1.e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi,
1,372,154.23 1,449,485.19 1,511,754.63 1.607.075,82 1.564.683,62
dan Budaya
1.f. Hotel dan Restoran 658,793.50 712,013.33 731,845.27 754.323,48 715.814,37
1.g. Lainnya

id
539,994.84 567,028.74 569,846.34 582.652,09 566.550,15

o.
2. Pengeluran Konsumsi LNPRT 621.911,35 652.150,34 693.011,83 751.263,52 751.158,83

g
3. Pengeluran Konsumsi Pemerintah 10.446.297,55
s.
10.549.333,28 10.623.230,52
p
10.649.109,96 10.612.494,87
3.a. Konsumsi Kolektif 7.005.479,66 7.052.842,84 7.098.821,20 7.111.842,36 7.076.762,00
.b

3.b. Konsumsi Individu 3.440.817,89 3.496.490,44 3.524.409,32 3.537.267,60 3.535.732,87


u
uk

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 8.177.012,36 8.679.359,48 9,427,748.55 9.999.057,82 9.670.421,13


al

4.a. Bangunan 5.209.415,65 5.583.857,13 6.077.398,67 6.381.747,42 6.148.777,04


4.b. Non-Bangunan
//m

2.967.596,71 3.095.502,34 3.350.349,88 3.617.310,40 3.521.644,08

5. Perubahan Inventori 129,248.99 136,897.60 146,314.72 145.838,32 149.882,89


s:
tp

6. Ekspor Luar Negeri 2.174.295,38 1.970.597,98 1.455.729,32 1.182.617,59 1.221.821,15


ht

6.a. Barang 2.144.720,39 1.940.543,52 1.424.406,88 1.148.711,77 1.193.636,45


6.b. Jasa 29.575,00 30.054,45 31.322,44 33.905,82 28.184,70

7. Impor Luar Negeri 2,518,555.39 2.685.769,84 3.320.146,45 2.395.003,82 1.924.555,50


7.a. Barang 2,411,908.44 2.576.341,64 3.205.461,77 2.275.395,06 1.817.098,03
7.b. Jasa 106,646.95 109.428,20 114.684,68 119.608,76 107.457,47

8. Net Ekspor Antar Daerah (10,343,720.74) (10.041.345,53) (8.790.487,99) (9.545.312,19) (9.874.144,70)


8.a. Ekspor 3,229,263.36 3.376.786,80 3.315.705,18 3.246.554,88 2.839.981,87
8.b. Impor 13,572,984.10 13.418.132,33 12.106.193,17 12.791.867,07 12.714.126,57

PDRB (1+2+3+4+5+6-7+8) 26.284.228,02 27.814.053,22 29.457.133,27 31.049.428,77 30.765.024,95

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

80

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 80
Lampiran Tabel

Tabel 3. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Berlaku Menurut Pengeluaran, Provinsi Maluku
Tahun 2016-2020

(Persen)
Komponen Pengeluaran 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pengeluran Konsumsi Rumah


71,91 71,85 69,92 70,97 71,35
Tangga
1.a. Makanan, Minuman, dan Rokok 44.75 44.85 43.82 44,66 45,14
1.b. Pakaian dan Alas Kaki 3.13 3.07 3.04 3,18 2,59
1.c. Perumahan, Perkakas,
Perlengkapan dan 6.75 6.53 6.14 6,01 5,99
Penyelenggaraan Rumah Tangga
1.d. Kesehatan dan Pendidikan 7.20 7.17 6.93 7,12 7,82
1.e. Transportasi, Komunikasi,
5.17 5.25 5.18 5,25 5,18
Rekreasi, dan Budaya
1.f. Hotel dan Restoran 2.74 2.81 2.73 2,71 2,63

id
1.g. Lainnya 2.17 2.18 2.07 2,02 2,00

o.
g
2. Pengeluran Konsumsi LNPRT 2.27 2.32 s. 2.35 2,52 2,67
p
3. Pengeluran Konsumsi Pemerintah
.b

40,21 39,21 37.36 35,66 36,18


3.a. Konsumsi Kolektif
u

27,17 26,41 25.08 23,89 24,23


uk

3.b. Konsumsi Individu 13,04 12,80 12.27 11,17 11,95


al

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 29.69 30.77 32,58 33,53 33,15


//m

4.a. Bangunan 19.46 20.34 21,68 22,28 22,06


s:

4.b. Non-Bangunan 10.22 10.43 10,90 11,24 11,09


tp

5. Perubahan Inventori 0,51 0,53 0,58 0,58 0,62


ht

6. Ekspor Luar Negeri 9,80 8,48 5,94 4,48 4,70


6.a. Barang 9,68 8,36 5,82 4,35 4,59
6.b. Jasa 0,12 0,12 0,12 0,13 0,11

7. Impor Luar Negeri 14,66 15.82 18,92 12,92 6,87


7.a. Barang 14,18 15,35 18,45 12,45 6,44
7.b. Jasa 0,47 0,47 0,47 0,47 0,43

8. Net Ekspor Antar Daerah (39,74) (37,35) (29,81) (34,82) (41,79)


8.a. Ekspor 11,23 11.14 8,01 8,93 9,09
8.b. Impor 50,97 48,49 37,83 43,75 50,89

PDRB (1+2+3+4+5+6-7+8) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

81

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 81
Lampiran Tabel

Tabel 4. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar


Harga Konstan 2010 Menurut Pengeluaran, Provinsi Maluku
Tahun 2016-2020

(Persen)
Komponen Pengeluaran 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pengeluran Konsumsi Rumah


5.91 5.43 3.61 5,41 (0,51)
Tangga
1.a. Makanan, Minuman, dan Rokok 6.04 6.04 4.58 5,68 0,66
1.b. Pakaian dan Alas Kaki 6.80 3.45 3.69 5,84 (21,93)
1.c. Perumahan, Perkakas,
Perlengkapan dan Penyelenggaraan 6.90 2.09 (0,34) 2,28 (2,22)
Rumah Tangga
1.d. Kesehatan dan Pendidikan 4.55 4.73 1.96 7,52 7,28
1.e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi,

id
5.70 5.64 4.30 6,31 (2,64)
dan Budaya

o.
1.f. Hotel dan Restoran 5.99 8.08 2.79 3,07 (5,11)

g
1.g. Lainnya 3.99 5.01 0.50 2,25 (2,76)
p s.
2. Pengeluran Konsumsi LNPRT 8.33 4.86 6.27 8,41 (0,01)
.b

3. Pengeluran Konsumsi Pemerintah


u

2.57 0.99 0,70 0,24 (0,34)


uk

3.a. Konsumsi Kolektif 2.35 0.68 0.65 0,18 (0,49)


3.b. Konsumsi Individu 3.02 1.62 0.80 0,36 (0,04)
al
//m

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 7.32 6.14 8.62 6,06 (3,29)


4.a. Bangunan 6.50 7.19 8.84 5,01 (3,65)
s:

4.b. Non-Bangunan 8.78 4.31 8.23 7,97 (2,64)


tp
ht

5. Perubahan Inventori  3.95 5.92 6.88 (0,33) 2,77

6. Ekspor Luar Negeri (1.75) (9.37) (26.13) (18,76) 3,31


6.a. Barang (1.71) (9.52) (26,60) (19,36) 3,91
6.b. Jasa (4.88) 1.62 4.22 8,25 (16,87)

7. Impor Luar Negeri (0.81) 6.64 23,62 (27,86) (19,64)


7.a. Barang (0.74) 6.82 24,42 (29,02) (20,14)
7.b. Jasa (2.33) 2.61 4,80 4,29 (10,16)

8. Net Ekspor Antar Daerah 4.14 (2.92) (12.46) 8,59 3,44


8.a. Ekspor 8.71 4.57 (1,81) (2,09) (12,52)
8.b. Impor 5.19 (1.14) (9.78) 5,66 (0,61)

PDRB 5.73 5.82 5.91 5,41 (0,92)

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

82

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 82
Lampiran Tabel

Tabel 5. Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto


(2010=100) Menurut Pengeluaran, Provinsi Maluku
Tahun 2016-2020

Komponen Pengeluaran 2016 2017 2018 2019* 2020**


(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pengeluran Konsumsi Rumah


151.42 154.46 156,58 161,65 163,75
Tangga
1.a. Makanan, Minuman, dan Rokok 153.72 156.34 157,67 163,04 164,10
1.b. Pakaian dan Alas Kaki 145.89 148.91 153,68 162,84 169,96
1.c. Perumahan, Perkakas,
Perlengkapan dan 147.92 150.85 153,62 157,69 160,95
Penyelenggaraan Rumah Tangga
1.d. Kesehatan dan Pendidikan 152.12 155.74 159,23 163,29 167,42
1.e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi,
139.69 144.50 147,58 150,89 153,27
dan Budaya

id
1.f. Hotel dan Restoran 154.23 157.50 160,78 165,95 169,94

o.
1.g. Lainnya 148.60 152.98 156.57 160,20 163,69

g
2. Pengeluran Konsumsi LNPRT 135.45 142.00
p s. 146,49 155,09 164,50
.b

3. Pengeluran Konsumsi Pemerintah 142.64 148,24 151,40 154,53 157,72


u

3.a. Konsumsi Kolektif 143.74 149.33 152,15 155,02 158,41


uk

3.b. Konsumsi Individu 140.41 146.03 149,87 153,56 156,35


al

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 134,53 141,38 148,74 154,75 158,58


//m

4.a. Bangunan 138,45 145,25 153,56 161,16 165,97


s:

4.b. Non-Bangunan 127,65 134,40 139,99 143,44 145,67


tp

5. Perubahan Inventori 146.31 155.30 170.39 182,07 190,83


ht

6. Ekspor Luar Negeri 167.06 171.64 175,71 174,85 177,91


6.a. Barang 167.27 171.88 175,96 174,90 177,89
6.b. Jasa 151.58 156.45 164,26 173,31 178,86

7. Impor Luar Negeri 215.64 234.90 245,32 248,90 165,08


7.a. Barang 217.90 237.61 247,78 252,49 163,89
7.b. Jasa 164.72 171.12 176,43 180,72 185,29

8. Net Ekspor Antar Daerah 142.37 148.35 145,99 168,34 195,82


8.a. Ekspor 128.89 131.62 104,05 126,95 148,10
8.b. Impor 139.16 144.14 134.50 157,84 185,16

PDRB 140,98 143,39 146,13 148,64 150,38

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

83

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 83
Lampiran Tabel

Tabel 6. Laju Pertumbuhan Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto


(2010=100) Menurut Pengeluaran, Provinsi Maluku
Tahun 2016-2020

(Persen)
Komponen Pengeluaran 2016 2017 2018 2019* 2020**
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pengeluran Konsumsi Rumah 4,62 2,01 1,37 3,24 1,30


Tangga
1.a. Makanan, Minuman, dan Rokok 4.40 1.71 0,85 3,40 0,65
1.b. Pakaian dan Alas Kaki 6.12 2.07 3,20 5,96 4,38
1.c. Perumahan, Perkakas, 4.25 1.98 1,83 2,65 2,07
Perlengkapan dan
Penyelenggaraan Rumah Tangga
1.d. Kesehatan dan Pendidikan 5.44 2.38 2,24 2,55 2,53
1.e. Transportasi, Komunikasi, Rekreasi, 3.42 3.45 2,13 2,24 1,58
dan Budaya
1.f. Hotel dan Restoran 5.98 2.12 2,08 3,22 2,41

id
1.g. Lainnya 6.63 2.95 2,35 2,32 2,18

o.
g
2. Pengeluran Konsumsi LNPRT 3.83 4.84 3,16 5,87 6,07
p s.
3. Pengeluran Konsumsi Pemerintah 5.46 3.92 2,13 2,07 2,06
.b

3.a. Konsumsi Kolektif 5.11 3.89 1,89 1,88 2,18


u

3.b. Konsumsi Individu 6.20 4.00 2,63 2,46 1,82


uk
al

4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 6.18 5.09 5,21 4,04 2,47


//m

4.a. Bangunan 5.62 4.91 5,73 4,95 2,99


4.b. Non-Bangunan 7.41 5.28 4,16 2,46 1,56
s:
tp

5. Perubahan Inventori 7.27 6.14 9,72 6,85 4,81


ht

6. Ekspor Luar Negeri 6.64 2.75 2,37 -0,49 1,75


6.a. Barang 6.66 2.76 2,37 -0,60 1,71
6.b. Jasa 5.24 3.21 5,00 5,51 3,20

7. Impor Luar Negeri 6.37 8.93 4,43 1,46 (33,68)


7.a. Barang 6.31 9.05 4,28 1,90 (35,09)
7.b. Jasa 7.54 3.88 3,10 2,43 2,53

8. Net Ekspor Antar Daerah 14.32 4.20 (1.59) 15,31 16,33


8.a. Ekspor 12.92 2.12 (20.94) 22,01 16,66
8.b. Impor 13.93 3.57 (6.68) 17,35 17,31

PDRB 2,04 1,71 1,92 1,71 1,17

* Angka Sementara
** Angka Sangat Sementara

84

Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Maluku


Menurut Pengeluaran 2016 - 2020 84
ht
tp
s:
//m
al
uk
u.b
ps.
go.
id

Anda mungkin juga menyukai