Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang yang selanjutnya disingkat KPKNL

adalah instansi vertikal DJKN yang berada di bawah clan bertanggung jawab langsung

kepada Kanwil DJKN, dan dalam hal ini merupakan pelaksana penatausahaan BMN di

tingkat daerah pada Pengelola Barang.

KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) bekerja untuk lelang

barang negara, utang piutang negara, penilaian aset negara serta pendataan aset negara.

Dalam peng-input-an data aset negara dapat dilakukan pada aplikasi SIMAN yang

mencakup, barang milik negara, utang piutang, daftar barang lelang. Sedangkan untuk

daftar komponen penilaian bangunan data di input melalui sebuah software DKPB Versi

3.1 yang digunakan oleh KPKNL Ternate dengan ketentuan perhitungan yang sudah

ditetapkan oleh DJKN.

Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN) merupakan aplikasi yang

digunakan untuk otomasi kegiatan pengelolaan BMN mulai dari perencanaan,

penggunaan, pemeliharaan, penatausahaan, pemanfaatan, pemindahtanganan,

pemusnahan, penghapusan, sampai dengan pengawasan dan pengendalian BMN. SIMAN

menggunakan database terpusat dan komunikasi data berbasis internet yang dapat

diakses oleh Pengelola Barang dan Pengguna.

Software Daftar Komponen Penilaian Bangunan (DKPB) merupakan salah satu alat

bantu dalam melakukan penilaian bangunan yang setiap tahun harus disesuaikan melalui

survei lapangan agar bisa mendapatkan hasil penilaian yang baik dan tepat.

1
2

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil lokasi Kerja Praktek di

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Maluku Utara dan membuat

laporan ini dengan judul “Penggunaan Sistem Informasi Manajamen Aset Negara (SIMAN)

dan Software DKPB untuk Pengolahan Data di KPKNL”

1.2 Dasar Pelaksanaan Kerja Praktek

Pembekalan bagi seorang sarjana teknik informatika tidak cukup dengan

pembekalan teori di bangku kuliah saja. Ada berbagai pengetahuan penting lain yang

hanya bisa didapat dari pengamatan visual di lapangan secara langsung, seperti

pemahaman yang lebih mendalam mengenai proses dan tahapan dalam membuat

sesuatu, keterampilan berkomunikasi, dan bekerja sama.

1.3 Ruang Lingkup Kerja Praktek

Ruang lingkup pekerjaan lapangan yang dibahas pada laporan ini tidak mencakup

seluruh pekerjaan. Pekerjaan-pekerjaan yang diamati selama masa kerja praktek adalah

meng-input database utilisasi belum PSP dari SIMAN ke microsoft excel dan meng-input

Daftar Komponen Penilaian Bangunan yang ada di Maluku Utara.

1.4 Tujuan Kerja Praktek

1.4.1 Tujuan Kerja Praktek Secara umum

Adapun tujuan dari pada kerja praktek mahasiswa adalah :

1. Melatih mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang nyata.

2. Mengasah kemampuan mahasiswa dalam penyelesaian masalah yang dialaminya

saat kerja praktek.

3. Memberikan pengalaman dan pelatihan pada mahasiswa agar dapat melakukan

kerja sama dengan baik di tempat kerja.


3

1.4.2 Tujuan Kerja Praktek Secara Khusus

Adapun tujuan kerja praktek mahasiswa secara khsus adalah :

1. Untuk memberikan wawasan, pengalaman dan pengenalan bagi penulis akan

kekayaan negara.

2. Karena tempat kerja mempunyai pegawai yang luar biasa yang mempunyai

pengalaman dan dapat kerja secara efesien dan kerja sama yang baik.

1.5 Kegunaan Kerja Praktek

Kegunaan Kerja Praktek yaitu untuk mengukur sejauh mana penguasaan ilmu yang

berkaitan dalam bidang teknologi dan informasi. Dan apa saja yang dikerjakan di kantor-

kantor, khususnya di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Ternate.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem

Sistem adalah jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan sedangkan prosedur adalah suatu

urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen

atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan

yang terjadi secara berulang-ulang[ CITATION EMu02 \l 14345 ]

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai

komponen-komponen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem

(environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah

(process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang saling melengkapi dalam mencapai

tujuan atau sasaran. Unsur-unsur yang saling melengkapi tersebut terdapat di dalam

sistem yang disebut dengan nama subsistem. Subsistem-subsistem tersebut harus selalu

berhubungan dan berinteraksi melalui komunikasi yang relevan sehingga sistem dapat

bekerja secar efektif dan efesien. (Swastikayana, 2011).

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Dari berbagai sudut pandang, sistem dapat diklarifikasikan sebagai berikut.

(Swastikayana, 2011):

1. Sistem abstrak dan sistem fisik sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran

atau ide-ide yang tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang

10
11

secara fisik dapat dilihat.

2. Sistem tertentu (deterministic) dan tak tentu ( probabilistic) Sistem tertentu

(deterministic) adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi. Sedangkan sistem

tak tentu (probabilistic) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

3. Sistem tertutup dan sistem terbuka Sistem tertutup adalah sistem yang tidak

berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem

yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

4. Sistem alamiah dan sistem buatan Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi

melalui proses alam, tidak melalui proses alam. Sedangkan sistem buatan adalah

sistem yang dirancang oleh manusia.

2.2 Informasi

Informasi adalah suatu data yang telah diproses sehingga dapat mengurangi

ketidakjelasan tentang keadaan atau suatu kejadian. Sedangkan kata data itu sendiri

adalah fakta atau kenyataan yang sebenarnya.

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si

penerima dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan

yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan dating. (Asmara, 2016)

2.3 Sistem Informasi

Suatu sistem yang dinyatakan sebagai sistem informasi adalah jika didalamnya

terdapat informasi yang bermanfaat bagi sistem organisasi, atau jika datanya pernah ada

dimasukkan, namun sudah kadarluasa. Sistem informasi yang baik adalah jika usernya

rajin memasukkan dan memeriksa data dari waktu ke waktu sehingga pimpinan dalam
12

sebuah organisasi mudah dalam mengakses informasi tentang kinerja sistem organisasi,

melalui keberadaan sistem informasi serta didasarkan pada data yang akurat dan

mutakhir.

Sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu

dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem informasi didalam sebuah organisasi menampung dan mengolah data yang

menghasilkan suatu informasi yang berguna, yang mendukung sebuah organisasi dan

karyawannya, pelanggan, pemasok dan mitra kerja. (Fauziah, 2011).

2.4 Data

Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang dihadapi ( the description of

things and event that we face ). Definisi data yang lain yakni merupakan kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata ( fact and

entity) adalah suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan

terjadi. [ CITATION Fir18 \l 1033 ]

Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi yang tidak

mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung kepada pemakai. Data dapat berupa

nilai terformat, teks, citra, audio dan video.

Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu. Misalnya, data yang

menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang.

Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol khususnya ( misalnya “+”

dan “$”) yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual.
13

Contoh teks adalah koran.

Citra (image ) adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto,

hasil rontgen, dan tanda tangan ataupun gambar yang lain.

Audio adalah data dalam bentuk suara. Instrumen musik, suara orang atau suara

binatang, gemercik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio.

Video menyatakan data dalam bentuk sejumlah gambar yang bergerak dan bisa

saja dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabadikan suatu kejadian

atau aktivitas. (Swastikayana, 2011).

2.5 Aset

Aset secara etimologis berasal dari kata bahasa Inggris yang diterjemahkan dalam

kata Asset. Secara etimologis aset didefinisikan sebagai sesuatu atau sesuatu yang

memiliki nilai (nilai ekonomis), nilai komersial (nilai komersial), atau nilai tukar (excange

value) yang dimiliki oleh agensi, organisasi, badan usaha, perorangan atau perorangan.

Sumber ekonomi atau kekayaan tersebut adalah semua sumber daya yang dimiliki, baik

itu dalam bentuk benda ataupun hak kuasa yang diperoleh di masa lalu dan dimaksudkan

agar memberikan manfaat di kemudian hari. Untuk mendapatkan pengakuan sebagai aset,

maka semua sumber ekonomi tersebut terlebih dahulu harus dapat diukur dengan satuan

mata uang, baik itu dollar, rupiah, atau mata uang lainnya [ CITATION Ach18 \l

1033 ].

Pertumbuhan nilai aset yang cukup signifikan, terutama untuk nilai BMN berupa aset

tetap, merupakan hasil dari pelaksanaan inventarisasi dan penilaian atas seluruh aset

Kementerian/Lembaga yang dilaksanakan pada tahun 2007 s.d. 2012. Pelaksanaan

inventarisasi dan penilaian merupakan bagian dari perbaikan tata kelola aset, yang juga
14

terbukti mampu mendongkrak opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat

(LKPP) dari opini Tidak Menyatakan Pendapat (TMP)/ disclaimer menjadi Wajar Dengan

Pengecualian pada tahun 2009. 

Salah satu penyebab opini disclaimer atas LKPP sebelum tahun 2009 (2004 s.d.

2008) adalah terkait dengan penyajian data aset pada neraca yang belum dapat diyakini

kewajarannya. Oleh karena itu, mulai tahun 2007, Kementerian Keuangan (dhi. DJKN)

menggulirkan program 3T, yaitu Tertib Administrasi, Tertib Fisik, dan Tertib Hukum,

dimana salah satu kegiatan prioritasnya adalah pelaksanaan inventarisasi dan penilaian.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan aset dari sisi

administrasi dan fisik, sekaligus memperbaiki penyajian nilai aset pada LKPP.

Sampai dengan saat ini, perbaikan tata kelola aset negara senantiasa terus

dilakukan secara berkelanjutan. Beberapa kegiatan yang saat ini masih berjalan

diantaranya adalah sertifikasi BMN berupa tanah. Kegiatan ini merupakan bagian dari

program tertib hukum atas aset. Perkembangan sertifikasi BMN berupa tanah dapat

diilustrasikan pada grafik berikut ini. Program percepatan sertifikasi dimulai pada tahun

2012, yaitu melalui kegiatan identifikasi dan pendataan atas BMN berupa tanah. Pada

tahun tersebut, BMN berupa tanah telah teridentifikasi sejumlah 87.497 bidang. Sebagian

diantaranya, yaitu 46.193 bidang, telah bersertifikat, sementara sisanya sejumlah 41.304

akan disertifikatkan secara bertahap.

Program percepatan sertifikasi dilaksanakan mulai tahun 2013 dengan prioritas

pada penyelesaian atas BMN berupa tanah yang telah berstatus free and clean (bukti

kepemilikan lengkap, fisik dikuasai oleh K/L, dan tidak dalam sengketa).  Melihat data tren

pencapaian sertifikasi BMN berupa tanah, dapat disimpulkan bahwa rata-rata realisasi
15

penyelesaian sertifikasi per tahun hanya mencapai 3.070 bidang. Oleh karena itu,

diperkirakan proses sertifikasi akan memerlukan waktu penyelesaian kurang lebih selama

13 tahun. Namun demikian, Kementerian Keuangan (dhi. DJKN) senantiasa terus

mengakselerasi program sertifikasi BMN dengan melakukan crash program bersama

Kementerian ATR/BPN dan Bappenas, sehingga diharapkan penyelesaian sertifikasi bisa

lebih cepat atau paling tidak sejalan dengan target Reforma Agraria Kementerian

ATR/BPN, dimana seluruh bidang tanah di Indonesia pada tahun 2025 harus sudah

bersertifikat[ CITATION DJK17 \l 1033 ]

2.6 SIMAN

Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN) merupakan aplikasi yang

digunakan untuk otomasi kegiatan pengelolaan BMN mulai dari perencanaan,

penggunaan, pemeliharaan, penatausahaan, pemanfaatan, pemindahtanganan,

pemusnahan, penghapusan, sampai dengan pengawasan dan pengendalian BMN. SIMAN

menggunakan database terpusat dan komunikasi data berbasis internet yang dapat

diakses oleh Pengelola Barang dan Pengguna. (DJKN, 2017)

2.6.1 Tujuan Pengembangan SIMAN

Adapun tujuan dari pengembangan SIMAN sebagai berikut:

1. Membangun sistem informasi manajemen aset negara yang standar untuk

Pengelola Barang dan Pengguna Barang.

2. Membangun database aset terpusat dengan memberikan otorisasi akses kepada

masing-masing user sesuai kewenangan yang dimiliki.


16

3. Membangun sistem otomasi proses pengajuan perencanaan, penggunaan,

pemeliharaan, pemanfaatan, pemindahtanganan, pemusnahan dan penghapusan

aset sehingga pengelolaan BMN menjadi lebih akurat, cepat, efisien serta

terdokumentasi secara digital.

4. Membangun sistem yang dapat mempermudah dan mempercepat penyajian

informasi terkait pengelolaan BMN secara akurat, dan up to date.

5. Membangun sistem monitoring online dan realtime yang dapat diakses Pengelola

Barang dan Pengguna Barang.

6. Meningkat efektitas, efisiensi serta optimalisasi pengelolaan BMN.

2.6.2 User SIMAN

1. SIMAN pada Pengguna Barang terdiri dari 4 (empat) level user, yaitu :

a. Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB),

Unit Akuntansi Pengguna Barang yang selanjutnya disingkat UAPB adalah unit

akuntansi BMN pada tingkat Kementerian/Lembaga yang melakukan kegiatan

penggabungan laporan BMN dari Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang

Eselon I.

b. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon 1 (UAPPB-E1),

Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon 1 yang selanjutnya disingkat

UAPPB-El adalah unit akuntansi Barang Milik Negara pada tingkat eselon 1 yang

melakukan kegiatan penggabungan laporan Barang Milik Negara dari UAPPB-W

dan UAKPB yang langsung berada dibawahnya.

c. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W), dan


17

Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah yang selanjutnya disingkat

UAPPB-W adalah unit akuntansi Barang Milik Negara pada tingkat wilayah atau

unit kerja lain yang ditetapkan sebagai UAPPB-W dan melakukan kegiatan

penggabungan laporan Barang Milik Negara dari UAKPB.

d. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB).

Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang yang selanjutnya disingkat UAKPB

adalah unit akuntansi Barang Milik Negara pada tingkat Satuan Kerja KPB yang

memiliki wewenang mengurus dan/ a tau menggunakan Barang Milik Negara .

2. SIMAN Pengelola Barang, terdiri dari 3 (tiga) level user, yaitu :

a. Kantor Pusat DJKN,

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang selanjutnya disingkat DJKN adalah

Unit Eselon I pada Kementerian Keuangan yang mempunyai tugas merumuskan

serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang kekayaan

negara, piutang, dan lelang

b. Kantor Wilayah DJKN, dan

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang selanjutnya disebut

Kanwil DJKN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang

berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal.

c. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang yang selanjutnya disingkat

KPKNL adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang

berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kanwil DJKN


BAB III

METODOLOGI PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Waktu dan Tempat Kerja Praktek

Kerja Praktek dilaksanakan selama 2 (dua) Bulan, di mulai dari tanggal 2 2 Oktober

sampai dengan 22 Desember 2018 di KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan

Lelang) Ternate, jalan Yas Sudarso No.2, Kelurahan Stadion Kecamatan Ternate Tengah,

Kota Ternate, Maluku Utara

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode yang penulis lakukan dalam pengumpulan yaitu mewawancarai para staf

yang bertugas untuk melakukan peng-input-an daftar komponen penilaian bangunan dan

database utilisasi belum PSP dari SIMAN ke microsoft excel.

3.3 Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Pada saat kerja praktek di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Maluku

Utara, penulis ditempatkan di bagian Penilaian dan PKN (Pengolahan Kekayaan Negara),

yang dalam pelaksanaannya penulis ditugaskan untuk meng-input daftar komponen

penilaian banguna dan meng-input database utilisasi belum PSP dari SIMAN ke microsoft

excel.

3.3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

a. Observasi

Observasi yang dilakukan dengan turut membantu karyawan dalam melaksanakan

pekerjaan–pekerjaan kantor. Sehingga metode pengumpulan data tersebut menjadi

penting selama pelaksanaan kerja praktek.

13
14

b. Dokumentasi

Dokumentasi yang didapatkan kegiatan dan aktifitas Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang berupa pengambilan foto atau gambar mengenai kegiatan

pelaksanaan kerja praktek, sehingga dokumentasi juga dapat menjadi sebuah bukti dalam

proses pelaksanaan kerja praktek.

c. Praktek

Praktek dilakukan untuk meng-input daftar komponen penilaian bangunan dan data

aset negara yang merupakan kegiatan dari tujuan kerja praktek itu sendiri, sehingga dalam

melakukan kerja praktek teknis ini benar-benar diperlukan dalam menyelesaikan tugas

kerja praktek.

d. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang jelas dalam tahapan

pelaksanaan kerja praktek serta tata cara peng-input-an daftar komponen penilaian

bangunan dan data untuk aset negara, sehingga metode ini harus dipakai untuk

kelancaran kerja praktek.

e. Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja Praktek yang dilakukan selama kurang lebih 2 bulan di Kantor Pelayanan

Kekayaan Negara dan Lelang cukup memberikan hasil yang baik pada penulis selaku

mahasiswa, sehingga penulis mampu mengerti peng- input-an daftar komponen penilaian

barang dan data aset Negara yang telah diambil dari dokumen aset Negara dan di dalam

Aplikasi yang ada di dalam kantor untuk dijadikan sebagai laporan kerja.
BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI KERJA PRAKTEK

4.2 Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Kota Ternate

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Kota Ternate merupakan salah

satu kantor yang berada di bawah naungan kementrian keuangan Republik Indonesia.

KPKNL bekerja untuk lelang barang negara, utang piutang negara, penilaian aset negara

serta pendataan aset negara Maluku Utara.

4.3 Visi Dan Misi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang

4.2.1 Visi

Menjadi pengelola kekayaan negara yang profesional dan akuntabel untuk sebesar-

besar kemakmuran rakyat.

4.2.2 Misi

1. Mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran, dan efektivitas

pengelolaan kekayaan negara.

2. Mengamankan kekayaan negara secara fisik, administrasi, dan hukum.

3. Meningkatkan tata kelola dan nilai  tambah pengelolaan investasi pemerintah

4. Mewujudkan nilai kekayaan negara yang wajar  dan dapat dijadikan acuan dalam

berbagai keperluan.

5. Melaksanakan pengurusan piutang negara yang efektif, efisien,  transparan, dan

akuntabel.

6. Mewujudkan lelang yang efisien, transparan, akuntabel, adil, dan kompetitif sebagai

instrumen jual beli yang mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat.

15
16

4.3 Struktur Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Ternate

Kepala Kantor

Subbagian Umum

Seksi Pengelolaan Seksi Pelayanan Seksi Pelayanan Seksi Hukum dan Seksi Kepatuhan
Seksi Piutang Negara
Kekayaan Negara Penilaian Lelang Informasi Internal

Kelompok Jabatan
Fungsional

Gambar 4.1 : Struktur Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang


Strukutr KPKNL tidak beda jauh dengan kebanyakan kantor lainnya yaitu terdapat

Kepala Kantor, Sub bagian Umum, dan beberapa seksi yang sesuai dengan kebutuhan

kantor, terdapat Seksi Pengolahan Kekayaan Negara, Seksi Palayanan Penilaian, Seksi

Piutang Negara, Seksi Pelayanan Lelang, Seksi Hukum dan Informasi, Seksi Kepatuhan

Internal dan beberapa pegawai kantor yang lainnya.

4.4 Deskripsi Jabatan

4.4.1 Kepala Kantor      

KPKNL Ternate dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang melaksanakan tugas

dalam hal pelayanan di bidang Kekayaan negara, penilaian, pengurusan piutang negara,

dan lelang serta bertanggung jawab untuk mewujudkan sistem pelayanan yang

terkoordinasi dan terintegrasi di bidang kekayaan negara, penilaian, piutang negara, dan
17

lelang serta pelaksanaan pengelolaan administrasi kantor yang rapi dan tertib. Kepala

KPKNL Ternate saat ini Bapak Muhammad Arif Setyawantika.

4.4.2 Sub Bagian Umum

Dalam rangka mendukung kelancaran pelayanan, Sub Bagian Umum menerapkan

prosedur pengadministrasian alat tulis kantor yaitu barang persediaan dimasukkan dan

disimpan dalam gudang ATK dan dicatat dalam buku persediaan, kemudian didistribusikan

kepada masing-masing seksi sesuai surat permintaan barang dengan diterbitkan SPMB

(Surat Perintah Mengeluarkan Barang) yang ditandatangani oleh Kepala Sub Bagian.

Jumlah ATK yang dikeluarkan dicatat dalam Buku Persediaan. Prosedur

pengadministrasian jenis barang inventaris yang ada dibukukan dalam buku inventaris

KPKNL Ternate serta dicatat dalam Daftar Inventaris Ruangan (DIR). Untuk tanah dan

bangunan serta kendaraan bermotor dicatat dalam Kartu Inventaris Barang (KIB). Seluruh

prosedur pengelolaanan tersebut telah menggunakan sistim komputerisasi yang dikenal

dengan Sistim Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN).

Dalam rangka pemutakhiran data pegawai telah digunakan basis data kepegawaian

yang komprehensif berbasis komputer dan dikenal dengan Sistem Manajemen

Kepegawaian (SIMPEG). Dengan adanya basis data tersebut maka data kepegawaian

dapat diakses dengan cepat dan mudah.

Usulan pegawai yang akan mengikuti Diklat termasuk usulan kenaikan pangkat,

kenaikan gaji berkala, dan pemberian penghargaan seperti Satya Lencana dapat lebih

cepat dengan adanya basis data tersebut.


18

4.4.3 Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara/PKN

Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara bertugas melaksanakan inventarisasi,

Pengelolaan, pendayagunaan, pengamanan, serta memberikan analisa dan pertimbangan

dalam hal penghapusan dan pemindahtanganan BMN. Langkah awal dalam pengelolaan

kekayaan negara, dimulai dengan Penertiban Barang Milik Negara, melalui kegiatan

inventarisasi Barang Milik Negara pada Satuan Kerja Kementrian/Lembaga;

Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara bertanggung jawab dalam pemantauan dan

pendataan Barang Milik Negara (BMN) pada Satuan Kerja (Satker) Kementrian/Lembaga

yang berkedudukan di Kota Ternate, termasuk Instansi Pemerintah Daerah Penerima

Dana Konsentrasi dan Tugas Pembantuan serta barang rampasan dan kekayaan negara

lainnya

4.4.4 Seksi Pelayanan Penilaian

Pelayanan Penilaian dilaksanakan oleh Seksi Pelayanan Penilaian dengan

melakukan penilaian terhadap kekayaan negara berupa sumber daya alam, real properti,

properti khusus dan usaha serta penilaian atas permintaan Badan Hukum Pemerintah dan

penilaian terhadap objek-objek penilaian yang diamanatkan oleh Undang-Undang atau

Peraturan Pemerintah. Peran Seksi Penilaian sangat strategis dalam rangka penyusunan

LKPP dan penilaian barang jaminan piutang negara. Kedepan penilaian diarahkan untuk

penilaian BMN dalam rangka pemanfaatan dan pemindahtanganan;

4.4.5 Seksi Pelayanan Lelang

Transaksi penjualan melalui lelang, memberikan keuntungan bagi masyarakat

ataupun instansi-instansi yang membutuhkan. Bagi masyarakat penjualan melalui lelang

memberikan jaminan kepastian hukum atas barang-barang yang dibeli serta mendapatkan
19

transaksi yang transparan dan efisien karena biaya-biaya yang dibebankan teramat

rendah, sedangkan bagi instansi atau badan-badan usaha yang dilayani menjadi  media

untuk mendapatkan dana segar dalam waktu yang relatif cepat. Seksi Pelayanan Lelang

melakukan pemeriksaan dokumen persyaratan lelang dan dokumen objek lelang,

penyiapan dan pelaksanaan lelang, serta penyusunan minuta Risalah Lelang.

4.4.6 Seksi Utang Piutang

Seksi Piutang Negara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan bimbingan

teknis dan pemantauan pelaksanaan penetapan, penagihan, dan eksekusi, pertimbangan

atas usul penghapusan, keringanan hutang, pencegahan bepergian ke luar negeri, paksa

badan atau penyelesaian piutang negara, bimbingan teknis verifikasi pengurusan,

penggalian potensi dan pengurusan piutang negara lingkup, yang pembagian beban

kerjanya diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur Jenderal.

4.4.7 Seksi Hukum dan Informasi

Seksi Hukum dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

bimbingan dan pelaksanaan pelayanan bantuan hukum, penelaahan hukum, serta

penanganan perkara di bidang kekayaan negara, penilaian, pengurusan piutang negara

dan lelang. Seksi Hukum dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

bimbingan dan pelaksanaan pelayanan hukum, penelaahan hukum, serta penanganan

perkara di bidang kekayaan negara, penilaian, pengurusan piutang negara dan lelang,

Serta Pengolahan Data dan Layanan Informasi mempunyai tugas melakukan pengolahan

data, dan penyajian informasi di bidang kekayaan negara, penilaian, piutang negara dan

lelang, serta pengelolaan jaringan komunikasi data.


20

4.4.8 Kepatuhan Internal

Kepatuhan Internal kerja yaitu memantau kerja yang di lakukan pegawai dalam

kantor, mengurus urusan dalam internal kantor, seksi kepatuhan internal juga terlibat

dalam penangan seksi lelang karna pengurusan dokumen pembeli dalam lelang yang

melibatkan kepatuhan internal. Kinerja dalam kepatuhan internal juga sangat di anjurkan

karena bagian kepatuhan internal sebagai fondasi awal untuk mengontrol kinerja pegawai

kantor, kerja kepatuhan internal juga tidak terlalu banyak sehingga dalam seksi kepatuhan

internal tidak membutuhkan banyak tenaga kerja paling sedikit seksi internal berjumlah

dua orang yang berkerja dalam seksi kepatuhan internal. Karena seperti yang dikatakan

sebelumnya kerja kepatuhan internal tidak terlalu banyak sehingga tidak membutuhkan

tenaga kerja yang banyak, akan tetapi kepatuhan internal jugfa membantu seksi lain bukan

hanya mengontrol pegawai kantor saja.

4.5 Letak Geografis

Lokasi Kerja Praktek di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Ternate Jl.

Yos Sudarso No 02, Kecamatan Ternate Tengah, Provinsi Maluku Utara. Letak geografis

sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Panti Asuhan Rumah Sejahtra Ternate

b. Sebelah Selatan : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ternate

c. Sebelah Timur : Stadion Gelora Kie Raha Ternate

d. Sebelah Barat : Kantor Pengolahan Kekayaan dan Aset Daerah Maluku Utara
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Kerja Praktek

Setelah melakukan Kerja Praktek, kami mendapat pengetahuan tentang bagaimana

cara menggunakan SIMAN untuk mengelolah data pengguna barang di KPKNL.

5.2 Penggunaan SIMAN

Terdapat beberapa langkah untuk mengakses atau menggunakan aplikasi SIMAN

sebagai berikut :

1. Login SIMAN

Untuk mengakses SIMAN, terlebih dahulu harus melakukan login ke SIMAN dengan

menggunakan user dan password pengelola maupun pengguna.

Gambar 5.1 Login SIMAN

Pada gambar 5.1 login SIMAN menggunakan user dan password pengguna dalam

hal ini koordinator UAKPB.

2. Tampilan Halaman Plugin SIMAN

21
22

Setelah login berhasil pengelola akan masuk di halaman plugin SIMAN yang terdiri

dari 10 plugin, yaitu plugin identitas, update plugin, remove plugin, master aset,

perencanaan, pemutakhiran data, inventarisasi 5 th-an, penelusuran aset, wasdal, dan

penilaian kembali seperti pada gambar 5.2

Gambar 5.2 Tampilan Halaman Plugin

a. Plugin Identitas

Plugin identitas merupakan plugin yang terdapat di dalam SIMAN dan berisi

informasi tentang identitas user, unit kerja, dan profil satuan kerja seperti pada

gambar 5.3, gambar 5.4, dan gambar 5.5


23

Gambar 5.3 Tampilan Identitas User

Gambar 5.4 Tampilan Unit Kerja


24

Gambar 5.5 Tampilan Profil Satuan Kerja

b. Update Plugin

Update plugin digunakan untuk meng-update setiap plugin yang ada di SIMAN

sesuai dengan pembaharuan yang paling terbaru, seperti pada gambar 5.6

Gambar 5.6 Tampilan Update Plugin


25

c. Remove Plugin

Remove plugin digunakan untuk menghapus setiap plugin yang sudah tidak

diperlukan oleh SIMAN, seperti pada gambar 5.7

Gambar 5.7 Tampilan Remove Plugin

d. Plugin Master Aset

Plugin Master Aset digunakan untuk mengecek aset-aset yang diambil dari SIMAK

BMN yaitu persediaan, tanah, alat angkutan, peralatan dan mesin non TIK,

peralatan dan mesin khusus TIK, alat senjata, bangunan gedung, rumah negara,

jalan dan jembatan, bangunan air dan irigasi, instalasi dan jaringan, dan lain – lain

seperti pada gambar 5.8


26

Gambar 5.8 Tampilan Plugin Master Aset

e. Plugin Pengelolaan

Plugin Pengelolaan digunakan untuk pengelolaan PSP BMN dan penjualan, seperti

pada 5.9

Gambar 5.9 Tampilan Plugin Pengelolaan


27

f. Plugin Penelusuran Aset

Plugin Penelusuran Aset untuk penelusuran lokasi, nilai, serta analisis BMN seperti

pada gambar 5.10

Gambar 5.10 Tampilan Plugin Penelusuran Aset

g. Plugin Monitoring

Plugin Monitoring digunakan untuk mencetak laporan aset, seperti gambar 5.11

Gambar 5.11 Tampilan Plugin Monitoring


28

h. Plugin WASDAL

Plugin WASDAL digunakan untuk memonitoring tindak lanjut surat keputusan yang

diterbitkan oleh Pengelola dan mencetak laporan Wasdal seperti gambar 5.12

Gambar 5.12 Tampilan Plugin WASDAL

i. Plugin Pemutakhiran Data

Plugin Pemutakhiran Data digunakan sebagai alat bantu analisis dan dan

memberikan persetujuan Rekonsiliasi BMN tingkat Satker dan Wilayah, seperti

gambar 5.13
29

Gambar 5.13 Tampilan Plugin Pemutakhiran Data

j. Plugin Dashboard

Plugin Dashboard digunakan untuk melihat perencanaan RKBMN , kondisi BMN

Master Aset, Rekonsiliasi BMN UAKPB, Nilai BMN Master Aset, Penetapan Status,

dan Nilai Rekonsiliasi BMN dalam bentuk grafik, seperti gambar 5.14
30

Gambar 5.14 Tampilan Plugin Dashboard

k. Plugin Penilaian Kembali

Plugin Penilaian Kembali berfungsi untuk mendukung pelaksanaan Penilaian

Kembali BMN tahun 2017 – 2018 mulai dari persiapan data awal, pencetakan

Kertas Kerja Inventarisasi, Download Form Pendataan, Update Data Hasil

Inventarisasi, Pencetakan Laporan, dan Tindak Lanjut (Rekonsiliasi Penilaian

Kembali), seperti pada gambar 5.15

Gambar 5.15 Tampilan Plugin Penilaian Kembali


31

3. Pencarian data belum PSP di WASDAL

Untuk ekspor data belum PSP ke Excel, user harus memilih plugin wasdal dan

memilih menu monitoring wasdal untuk penggunaan BMN, kemudian lakukan

pencarian kode satuan kerja (satker) yang ingin di ekspor, seperti pada gambar 5.16

Gambar 5.16 Tampilan Pencarian data belum PSP

4. Ekspor data belum PSP ke Excel

Setelah menemukan data satker yang belum PSP, lakukan proses ekspor data ke

excel seperti gambar 5.17

Gambar 5.17 Ekspor Data Belum PSP ke Excel


32

5. Hasil ekspor data belum PSP

Data yang berhasil di ekspor kemudian disimpan pada folder-folder sesuai dengan

nama satker dan kode satker yang digunakan, seperti pada gambar 5.18

Gambar 5.18 Hasil Ekspor data belum PSP

6. Input ke database utilisasi belum PSP

Kemudian input data satker belum PSP ke dalam database utilisasi di excel, seperti

pada gambar 5.19

Gambar 5.19 Input Database Utilisasi Belum PSP ke Excel


33

5.3 Daftar Komponen Penilaian Bangunan (DKPB)

Daftar Komponen Penilaian Bangunan (DKPB) merupakan salah satu alat bantu

dalam melakukan penilaian bangunan yang setiap tahun harus disesuaikan melalui survei

lapangan agar bisa mendapatkan hasil penilaian yang baik dan tepat.

Penggunaan DKPB

KPKNL Ternate menggunakan sebuah software untuk membantu melakukan

perhitungan penilaian bangunan setelah melakukan survei lapangan. Berikut ini adalah

langkah-langkah menggunakan software DKPB :

1. Input Data Hasil Survei DKPB di Maluku Utara

Buka Software DKPB lalu isikan harga setiap item berdasarkan hasil survei yang

telah dilakukan seperti gambar 5.20

Gambar 5.20 Input Hasil Survei DKPB


34

2. Simpan dan Cetak DKPB

Setelah melakukan pengisian data hasil survei DKPB 2018 dan sudah diverifikasi,

klik sheet DKPB untuk menampilkan hasil akhir dari DKPB yang akan dijadikan sebagai

laporan di pusat dalam bentuk softcopy dan hardcopy seperti pada gambar 5.21

Gambar 5.21 DKPB 2018


35

5.4 Analisis SIMAN

SIMAN memerlukan sinkronisasi data dari SIMAK BMN untuk monitoring data. Hal

ini dikarenakan data yang diperoleh dari SIMAN harus di isi terlebih dahulu oleh pengguna

SIMAK BMN. Selain itu proses update plugin yang ada di SIMAN juga tidak otomatis,

melainkan pengguna harus men-download update plugin yang ada di website DJKN.

Untuk interaksi manusia dan komputer, SIMAN membutuhkan beberapa tahapan yang

cukup banyak dalam melakukan proses peng inputan data, sehingga membutuhkan

pengguna yang sudah terbiasa menggunakan aplikasi dekstop. Sisi keamanan SIMAN

masih kurang, karena setiap orang bisa menggunakan SIMAN hanya dengan mendowload

aplikasi SIMAN yang di DJKN serta plugins yang ada di SIMAN dan menginstalnya dengan

mudah.

5.5 Kelebihan SIMAN

1. Database aset terpusat dengan memberikan otorisasi akses kepada masing-masing

user sesuai kewenangan yang dimiliki.

2. Sistem otomasi proses pengajuan perencanaan, penggunaan, pemeliharaan,

pemanfaatan, pemindahtanganan, pemusnahan dan penghapusan aset sehingga

pengelolaan BMN menjadi lebih akurat, cepat, efisien serta terdokumentasi secara

digital.

3. Sistem yang dapat mempermudah dan mempercepat penyajian informasi terkait

pengelolaan BMN secara akurat, dan up to date.

5.6 Kekurangan SIMAN

1. Proses update plugin tidak otomatis

2. Aplikasi dan plugin dapat diperoleh dengan mudah


BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan selama kerja praktek di Kantor Pelayanan

Kekayaan Negara dan Lelang Ternate, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. SIMAN dapat menangani proses pengolahan data Aset Negara sesuai dengan

fungsi dan tujuan. SIMAN juga dapat merekap informasi tentang data Aset Negara

yang milik negara, disewakan, rusak, dan di Lelang. Proses peng-inputan data yang

sangat mudah dilakukan, dengan adanya proses peng- inputan yang sangat mudah

data lebih cepat di pantau oleh kantor pusat dan data aset negara juga lebih

terjamin.

2. Software DKPB memudahkan pegawai KPKNL khususnya di bagian penilaian untuk

melakukan verifikasi hasil survei lapangan serta pembuatan laporan akhir DKPB.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil analisis aplikasi SIMAN di KPKNL Ternate, terdapat beberapa

saran yaitu :

1. Untuk proses pembaharuan plugin sebaiknya dilakukan secara otomatis oleh sistem

tanpa harus men-download plugin.

2. Untuk pengisian data yang dilakukan pengguna sebaiknya diperlukan validasi data,

agar tidak terjadi kekosongan data

3. Untuk keamanan sebaiknya dalam proses download aplikasi perlu adanya verifikasi

data.
DAFTAR PUSTAKA

Arif, A. Y. (2018, 5 9). Pengertian Aset Dan Jenis-Jenisnya . Retrieved from


Rocketmanajemen: https://rocketmanajemen.com/definisi-aset/#a
Asmara, R. (2016). Sistem Informasi Pengolahan Data Penanggulangan Bencana Pada
Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang
Pariaman, 3(2).

DJKN. (2017, 04 04). Pengelolaan Kekayaan Negara : Dulu, Kini, dan Mendatang .
Retrieved from Direktorat Jendral Kekayaan Negara:
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12547/Pengelolaan-Kekayaan-
Negara-Dulu-Kini-dan-Mendatang.html (di akses 04 Januari 2019 pukul 10.00 AM)
Fauziah, I. (2011). Prototype Aplikasi Info Rekening Listrik Pln ( Irt ) Berbasis Mobile .
Universitas Islam Negeri Syarif Hidyatullah Jakarta.
Firmansyah. (2018). Pengertian Data Beserta Fungsi Data dan Jenis-jenis Data yang
Wajib Anda Ketahui. Retrieved from nesabamedia:
https://www.nesabamedia.com/pengertian-data/
Mulyasa, E. (2002). Majemen Berbasis Sekolah. Majemen Berbasis Sekolah, 90.
Swastikayana, I. W. E. (2011). Sistem informasi Geografis Berbasis Web Untuk Pemetaan
Pariwisata Kabupaten Gianyar (Studi Kasus Pada Dinas Pariwisata Kabupaten
Gianyar). Sistem Informasi Geografis, 1(1), 1–163.

Anda mungkin juga menyukai