Anda di halaman 1dari 15

1.

Latar Belakang

Teknologi informasi semakin berkembang saat ini, setiap organisasi, instansi


dan perusahaan memanfaatkan teknologi dan sistem informasi untuk meningkatkan
kualitas organisasi, instansi, dan perusahaan tersebut agar dapat mengefesiensikan
waktu dan biaya dalam kegiatannya. Pembangunan dan pengembangan sistem
informasi pada suatu perusahaan kini semakin banyak diterapkan dengan tujuan
agar dapat meningkatkan suatu produktivitas, meningkatkan layanan,
mengkoordinasikan setiap bagian dalam organisasi atau perusahaan dan
meningkatkan kualitas kebijakan dalam manajemen.

PT. Mitra Karya Prospekta adalah sebuah perusahaan dalam bidang


pembangunan dan perdagangan umum. Kegiatan usaha yang dikerjakan seperti,
membangun properti dan menjual unit rumah-rumah selaku pengembang real
estate, menjadi kontraktor bangunan jalan dan jembatan. Salah satu diantara proyek
pembangunan properti yang dibangun oleh PT. Mitra Karya Prospekta adalah
Pangauban Silih Asih yang bertempat di desa Pangauban, kecamatan Batujajar,
Kabupaten Bandung Barat. Pembahasan atau objek pada penelitian ini berfokus
untuk melakukan monitoring proses pembangunan rumah setiap periodenya, dari
mulai menetapkan unit-unit yang dibangun, melakukan pengecekan bahan
bangunan, mengontrol kemajuan proses pembangunan unit-unit, mengontrol
pekerja yang ada untuk menentukan upah, hingga mencatat konsumen yang sudah
mengambil unit rumah dan konsumen yang baru melakukan pemesanan.

Pelaksanaan monitoring pada setiap periode pembangunan unit-unit rumah


di Perumahan Pangauban Silih Asih dilakukan melalui proses monitoring
pengerjaan unit dengan tahapan yaitu : melakukan pendataan unit-unit yang akan
dibangun beserta data tukang yang mengerjakan dan data mandor yang bertanggung
jawabnya sebagai laporan daftar pembangunan unit per periode [1], kemudian
dilakukan pengecekan data barang bangunan yang tersedia di gudang oleh bagian
gudang yang menghasilkan daftar ketersediaan barang di gudang kemudian bagian
gudang memberikan bahan bangunan yang tersedia kepada tukang untuk mulai
mengerjakan unit-unit, dan setiap mandor atau tukang dapat melakukan permintaan
barang ketika bahan bangunan habis dengan menyerahkan lembar permintaan

1
barang ke bagian gudang [2]. Kemudian proses pengerjaan unit dicek berdasarkan
laporan termin dari mandor yang kemudian dicek ulang pengerjaannya oleh bagian
administrasi kantor pusat yang menghasilkan laporan pengerjaan unit, setelah
melakukan pengecekan unit rumah, unit rumah tersebut dapat dipasarkan oleh sales
agar dapat dilakukan proses pengambilan unit oleh komsumen dengan memenuhi
berkas persyaratan yang ada dan untuk selanjutnya berkas persyaratan yang
konsumen serahkan dapat diajukan kepada pihak Bank oleh bagian marketing
kantor pusat.

Kendala yang terjadi dari proses-proses tersebut adalah data yang diserahkan
dan diterima berbentuk lembaran yang dapat menyebabkan terjadinya kehilangan
data, rusaknya data dan duplikasi data dalam proses merekap data permintaan
barang, data barang keluar, data unit rumah, data konsumen dan laporan pengerjaan
unit. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini yaitu dalam proses penyerahan data
permintaan barang dan data termin unit belum dapat dilakukan dilakukan secara
digital dari masing-masing bagian, sehingga untuk dilakukan pengecekan ulang
harus menunggu direkap dahulu sebelum membuat laporan pengerjaan termin.

Penelitian ini membuat sistem informasi mengenai monitoring pembangunan


unit rumah di perumahan Pangauban Silih Asih, monitoring yang dilakukan
meliputi pengecekan bahan bangunan, pengecekan perkembangan pembangunan
unit, pendataan konsumen dan perekapan pengerjaan unit yang dilakukan secara
langsung oleh setiap bagian yang bersangkutan. Sistem dapat memberikan
informasi terkait data bahan bangunan yang tersisa dan terpakai, serta data unit
rumah yang terjual [3]. Laporan yang dihasilkan dari data pembangunan unit ini
berupa daftar unit yang terjual dan daftar bahan bangunan yang tersisa di gudang.

2. Rumusan Masalah

Pada uraian latar belakang diatas dapat didefinisikan terdapat permasalahan


terkait dengan data pembangunan unit, data pemintaan barang yang rentan
terjadinya kelebihan saat pengambilan barang dalam pengerjaan satu unit rumah
karena lembar permintaan barang yang diberikan kepada mandor dan bagian
gudang sering hilang yang berpengaruh pada saat merekap laporan permintaan
barang yang berkaitan dengan proses pengerjaan unit rumah dan mengakibatkan

2
terlambatnya proses pendataan termin dari mandor kepada bagian administrasi
kantor pusat untuk dilakukan crosscheck bangunan yang menghasilkan laporan
termin.

3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu membuat sistem informasi monitoring
pembangunan unit perumahan yang dapat memberikan informasi mengenai
monitoring pembangunan dan konsumen.

4. Batasan Masalah

Adapun batasan dari penelitian sistem informasi monitoring pembangunan


perumahan ini yaitu :

a. Pembangunan sistem informasi hanya mencakup informasi data unit


rumah, data pengeluaran barang dan data konsumen
b. Tidak meliputi transaksi pembayaran dan pembayaran upah.
c. Data unit rumah dan data konsumen diambil dari tahun 2016 sampai tahun
2017.
d. Data pembangunan unit rumah yang digunakan hanya periode tahap-1
sampai dengan tahap-5.
5. Keluaran dan Manfaat Penelitian
Keluaran dari penelitian ini adalah sistem informasi monitoring
pembangunan unit perumahan yang dapat menampilkan data pembangunan unit,
data konsumen dan data unit terjual oleh setiap bagian. Adapun manfaat yang akan
diperoleh dari penelitian ini adalah sistem memberikan informasi mengenai
perkembangan dalam pembangunan unit, history permintaan barang setiap unitnya,
dan dapat memberikan fitur untuk menghitung waktu pembangunan unit rumah.

6. Tinjauan Pustaka
Penelitian terhadap rancang bangun sistem informasi manajemen proyek
konstruksi berbasis web pada UD Surya Agung dibangun karena data perhitungan
rencana anggaran biaya (RAB), data penjadwalan kerja, dan data setiap
pembayaran yang dicatat secara manual dan penyerahan data berupa lembaran yang
menyebabkan sering terjadinya kesalahan dalam pencatatan jadwal pengerjaan

3
proyek, kesalahan menulis harga barang material atau harga jasa yang diberikan
kepada konsumen. Sistem yang dirancang ini salah satunya menghasilkan fitur
untuk melihat proses pengerjaan proyek dan penjadwalan dalam gantt charts yang
bermanfaat untuk memberi informasi perhitungan laba atau ruga pada proyek yang
telah dikerjakan [4].

Sistem informasi pelayanan konsumen pada perumahan Citra Grand City


Palembang, sistem ini dibangun dengan masukan data konsumen dan data komplain
konsumen agar konsumen dapat mengetahui informasi perbaikan yang sedang
dikerjakan oleh tukang atau pekerja serta data event yang berhubungan dengan
informasi peningkatan fasilitas yang disediakan pihak pengembang untuk
meningkatkan pelayanan dan saluran komunikasi dengan konsumen [5].

Manajemen pengerjaan proyek dilakukan pada PT. RR Jaya Abadi


berdasarkan data kemajuan proyek, data pekerja proyek, data perhitungan biaya
proyek dan perhitungan gaji, sistem yang dibangunan membantu perusahaan dalam
menampilkan informasi mengenai perincian biaya proyek dan kinerja pekerja dan
memudahkan site manajer untuk mengetahui kemajuan pengerjaan proyek dengan
menggunakan metodologi Relational Unified Process (RUP) [6].

Berdasarkan pada penelitian terdahulu, maka penelitian ini akan membangun


sistem informasi yang dapat memberikan informasi mengenai data bahan bangunan
yang digunakan dan bahan bangunan yang tersisa selama pembangunan per
periode, data unit yang selesai dan unit yang terjual serta mengetahui proses
kemajuan pengerjaan proyek yang sedang atau telah dibangun.

6.1 Pembangunan Perumahan


Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Pemukiman. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana
dan prasarana lingkungan. Pembangunan perumahan adalah salah satu wujud dari
pemenuhan kebutuhan perkotaan berfungsi sebagai lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung penghidupan yang terencana dan berkelanjutan, selain
itu perumahan juga dapat menjadi suatu investasi properti untuk masa yang akan
datang.

4
Pembangunan perumahan menjadi sebuah proyek yang berskala panjang
jika didukung oleh manajemen yang terorganisir. Pada pembangunan perumahan
selalu ada aturan-aturan pengerjaan unit yang telah ditetapkan dan harus
dilaksanakan, aturan tersebut sering disebut termin. Termin juga dapat dijadikan
sebagai acuan dalam besaran pembayaran. Sistem jaringan prasarana dasar yang
harus ada pada perumahan yaitu, jaringan jalan, saluran drainase, sanitasi, air
bersih, listrik, dan lain-lain. Dalam proses pembangunan perumahan ini dibutuhkan
manajemen proyek yang baik agar dapat terealisasi dengan baik, diantaranya
dengan merencanakan anggaran biaya dalam kegiatan pembangunan dan
melakukan penjadwalan proyek, melakukan pengawasan pengerjaan dan mengelola
data-data yang berkaitan dengan proses pembangunan yang bertujuan untuk
membantu proses penyusunan kegiatan dan penjadwalan proyek dan juga dapat
dijadikan sebagai sarana informasi bagi para pemangku kepentingan [7].

6.2 Sistem Monitoring


Monitoring didefinisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup
pengumpilan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu
proses yang sedang diimplementasikan. Monitoring dapat memberikan informasi
keberlangsungan proses untuk menetapkan langkah menuju perbaikan yang
berkesinambungan. Umumnya, hasil dari monitoring berupa proses laporan
pengerjaan yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian proses telah berjalan.
Sistem monitoring akan memberikan dampak yang baik bila dirancang dan
dilakukan secara efektif. Adapun tujuan dari sistem monitoring memastikan suatu
proses dilakukan sesuai prosedur yang berlaku, sehingga proses berjalan sesuai
jalur yang tersedia. Penggunaan bentuk sistem monitoring disesuaikan dengan
situasi dan kondisi organisasi. Situasi dan kondisi dapat berupa tujuan organisasi,
ukuran dan sifat proses bisnis perusahaan, serta budaya/etos kerja. Salah satu
penerapan sistem monitoring pada pembelian material di sebuah perusahaan yang
meliputi pengajuan request sampai dengan pembuatan Purchase Order (PO),
sistem monitoring diterapkan untuk memberikan informasi status pembelian
material dan sistem yang saling terintergrasi antar satu bagian ke bagian lainnya
agar laporan yang didapat segera dilakukan proses pengadaan [8].

5
6.3 System Development Life Cycle
Model pengembangan System Development Life Cycle terdiri dari beberapa
tahapan-tahapan berdasarkan analisa kebutuhan yang ada. Dimulai dari analisa
kebutuhan perangkat lunak yang akan dibuat, desain dari kebutuhan tersebut untuk
mempermudah dalam pengerjaannya. Kemudian segala kebutuhan tersebut di
implementasikan dengan dua tahap yaitu tahap analisa dan tahap evaluasi (User
Acceptance Test). Setelah melakukan implementasi, maka proses tersebut akan
dikembalikan kembali ke dalam tahap desain untuk pengembangan kembali
perangkat lunak ke versi yang terbaru.

Gambar 1. Fase System Development Life Cycle


Siklus hidup pengembangan sistem mempunyai beberapa tahapan, yaitu:
1. Planning, lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan
sistem.
2. Analisis sistem, mendefinisikan dan menganalisa informasi yang
dibutuhkan.
3. Perancangan sistem yang memiliki dua tujuan utama, yaitu memberikan
perancangan sistem logika atau perancangan sistem secara umum (general
system design), dan memberikan perancangan sistem secara terinci (detail
system design).
4. Implementasi sistem, proses mengganti atau meninggalkan sistem yang
lama dengan sistem baru.
5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah
dibuat
6. Operasi dan pemeliharaan

6
7. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengembangan
perangkat lunak model Waterfall. Metode ini digunakan untuk menganalisis
perancangan sistem yang akan dibangun mulai dari perencanaan hingga
implementasi. Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Tahapan Penelitian

Adapun tahapan-tahapan dalam membangun sistem informasi monitoring


pembangunan unit rumah yaitu perolehan data, proses analisis data, proses analisis
kebutuhan, perancangan sistem informasi monitoring pembangunan unit rumah ,
pembuatan sistem, pengujian dan evaluasi sistem dan dokumentasi.
Tahap pertama perolehan data melalui metode wawancara dengan narasumber
dengan setiap bagian yang bersangkutan dan melakukan studi literatur, data yang
diperoleh merupakan data yang dikelola oleh setiap bagian di Perum Pangauban
Silih Asih yaitu data barang, data termin unit berupa daftar pembangunan unit
rumah dan data konsumen sebagai bahan untuk membuat laporan pengerjaan unit.

7
Tahap kedua, analisa data terhadap data barang, data termin, data unit dan data
konsumen yang bertujuan untuk mengidentifikasi pengguna yang terlibat dalam
pengelolaan data tersebut serta hasil akhir seperti apa yang akan diambil dari semua
data yang telah direkap perbulan dan perperiode pembangunannya.

Tahap ketiga, analisis kebutuhan terhadap sistem informasi monitoring


pembangunan unit rumah berdasarkan sistem yang sedang berjalan. Adapun
gambaran sistem yang sedang berjalan dapat dilihat pada Gambar 3.

Pengelolaan Data Unit Rumah

Koordinator Lapangan Mandor

Mulai

Surat Perintah
Pembangunan Unit
Rumah

Mengelola
data unit
rumah

Daftar bangunan Daftar bangunan


unit unit

Mengelola
data tukang/
pekerja

Data pembangunan Data pembangunan


1 unit rumah unit rumah
Phase

Gambar 3. Gambaran Umum Sistem Berjalan Pengelolaan Data Unit Rumah

8
Pengelolaan Data Bahan Bangunan
Administrasi Kantor
Bagian Gudang Mandor Supplier
Pusat

Mulai

1 2

Daftar pengajuan
Data pembangunan pembelian bahan
unit rumah bangunan

Memeriksa Memesan bahan


bahan bangunan bangun

Memenuhi Menerima Daftar pembelian


ya Daftar pembelian bahan bangunan
kebutuhan ? bahan bangun
bahan bangunan

tidak

Membuat daftar Penerimaan bahan Mengirim bahan


pengajuan bangunan 9 bangunan
bahan bangunan

Nota pembelian

Daftar pengajuan
pembelian bahan
2
bangunan

Nota pembelian

Merekap data
bahan bangunan
diterima

Daftar pengajuan
pembelian bahan
3
bangunan
Phase

Gambar 4. Gambaran Umum Sistem Berjalan Pengelolaan Data Bahan


Bangunan

9
Proses Pengerjaan Unit Rumah
Mandor Administrasi Lapangan Kp Administrasi Kantor Pusat Bagian Gudang

Mulai

Data pengajuan Data termin unit


1
termin unit
Data permintaan
bahan bangunan
Data pembangunan
unit rumah Memeriksa
ulang Membuat laporan
termin
Memeriksa
Mencatat
bahan bangunan
pengajuan data Sesuai dan
termin unit ya
tidak termin ?
Laporan termin unit
6 mingguan
Mencatat status Bahan tersedia ?
Melakukan ya
Data pengajuan keterangan
verifikasi tidak
termin unit pengecekan
4

Merekap data Membuat


Bahan bangunan permintaan pengajuan
tersedia ? barang pembelian
5 Data termin unit 6 10 bahan bangunan

ya
tidak
Data Permintaan
Melakukan bahan bangunan 2
Laporan termin unit Laporan keluar
verifikasi
Melakukan mingguan bahan bangunan
verifikasi
Daftar pengajuan
8 pembelian bahan
Status bahan Status bahan bangunan
Status Kasbon Membuat laporan
bangunan habis bangunan habis pengerjaan unit

8 9
Mencatat
permintaan
bahan bangunan
Laporan Pengerjaan
11 Unit Rumah Data Permintaan Penerimaan bahan
bahan bangunan bangunan
Data permintaan
7 bahan bangunan

Merekap data
bahan bangunan

Laporan keluar
10 bahan bangunan
Phase

Gambar 5. Gambaran Umum Sistem Berjalan Data Pengerjaan Unit Rumah

10
Pengelolaan Data Konsumen
Sales Konsumen Marketing Pihak Bank

13
Mulai

12
Daftar wawancara
konsumen

Data pembangunan Berkas konsumen


unit rumah (KTP, KK, dll)
Wawancara
konsumen

Memasarkan Memilih unit


unit rumah rumah

Disetujui ? tidak
Data pemilihan unit
rumah
ya

12 Membuat jadwal Membuat surat


akad penolakan
12

Data pemilihan unit


rumah
Daftar konsumen
Berkas konsumen (KTP, Daftar akad konsumen ditolak
KK, dll)
Berkas konsumen
12
(KTP, KK, dll)
14 15
Memeriksa
ulang
Data pemilihan unit
rumah

Berkas konsumen (KTP,


KK, dll)
Lengkap dan tidak
bermasalah ? tidak
ya

ya
Membayar DP
rumah
Menyerahkan
berkas ke Bank
Selesai

Daftar wawancara Daftar wawancara 13


konsumen konsumen

Daftar akad konsumen


14 15

Daftar konsumen
Daftar akad konsumen
ditolak
Daftar konsumen
ditolak

Merekap data
konsumen

Laporan Konsumen
16
Phase

Selesai

Gambar 6. Gambaran Umum Sistem Berjalan Pengelolaan Data Konsumen

Tahap keempat perancangan sistem informasi monitoring pembangunan


unit rumah, perancangan sistem merupakan tahapan memodelkan sistem
berdasarkan analisis sistem dan analisa data yang telah dilakukan sebelumnya.

11
Perancangan kebutuhan fungsional dimodelkan menggunakan pemodelan
berorientasi objek, serta perancangan database serta perancangan antarmuka.
Tahap kelima pembuatan sistem, tahap pembuatan sistem ini yaitu mulai
membangun sistem dengan mengacu pada perancangan yang telah dibuat. Pada
tahap perancangan sebelumnya telah didefinisikan spesifikasi kebutuhan perangkat
lunak yang akan dibangun disertai dengan perancangan database dan perancangan
antarmuka.
Tahap keenam pengujian sistem, pengujian merupakan tahapan yang
dilakukan pada saat sistem telah selesai dibuat, pengujian dilakukan melalui
pengujian berbasis fungsi dan akan dilakukan evaluasi ketika terdapat fungsi yang
tidak sesuai.
Tahap ketujuh dokumentasi, mendokumentasikan seluruh aktifitas baik
dokumentasi secara fungsional maupun non-fungsional. Dokumentasi bertujuan
untuk catatan secara spesifik, ringkas dan relevan yang akan diterima oleh
pengguna.
8. Jadwal Penelitian

Dalam rangka menyelesaikan penelitian, telah disusun dalam jadwal penelitian


pada Tabel 1.
Tabel 1. Jadwal penelitian dalam empat bulan
Bulan ke- Bulan ke- Bulan ke- Bulan ke-

No Kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perolehan data pembangunan
unit, data barang, data termin,
1 dan data konsumen dengan
menggunakan metode
wawancara.
Analisis terhadap data yang
diperoleh dari Perumahan
2 Pangauban Silih Asih dan dari
Perusahaan pusat PT. Mitra
Karya Prospekta

12
Bulan ke- Bulan ke- Bulan ke- Bulan ke-
No Kegiatan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Analisi kebutuhan dengan
3 menggambarkan sistem yang
sedang berjalan di perusahaan
Perancangan Sistem Informasi
4 Monitoring Pembangunan Unit
Perumahan
5 Pembuatan sistem
6 Pengujian dan evaluasi sistem
7 Dokumentasi

13
9. Referensi

[1] H. Benizar dan D. R. Prehanto, “Rancang Bangun Sistem Informasi Laporan


Pengawasan Proyek Berbasis Web Pada PT. Hutan Alam,” Jurnal Manajemen
Informatika , vol. 7 No 1, pp. 11-20, 2017.

[2] I. Irawan, E. Kurniawan dan A. Rahman, “Sistem Informasi Manajemen


Proyek Pada PT. Alfin Putera Perkasa Palembang,” Palembang, 2016.

[3] H. F. Syaputra dan B. O. Lubis, “Sistem Informasi Pembelian Rumah Kredit


Berbasis Web,” dalam Seminar National Inovasi dan Tren (SNIT), Jakarta ,
2015.

[4] G. Gabriel, Y. dan L. P. Dewi , “Rancang Bangun Sistem Informasi


Manajemen Proyek Konstruksi Berbasis Web Pada UD Surya Agung,”
Surabaya, 2016.

[5] A. Sutiono, T. A. Budi K dan D. I. Ricoida, “Sistem Informasi Pelayanan


Konsumen Pada Perumahan Citra Grand City Palembang,” Palembang, 2016.

[6] Y. D. A. Putri dan A. Rokhana, “Sistem Informasi Manajemen Proyek Properti


Pada PT. RR Jaya Abadi,” Palembang, 2016.

[7] A. R. Dhuha, F. Pradana dan B. Priyambadha, “Pengembangan Sistem Aplikasi


Manajemen Proyek Berbasis Web Pada PT. Swadaya Graha,” Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, vol. 1 No 11, pp.
1367 - 1375, 2017.

[8] A. Zain dan H. Susanto, “Sistem Informasi Monitoring Pembelian Material


Pada K5-Project IKPT Toyo,” Journal INTEK , vol. 4 No 1, pp. 27 - 33, 2017.

14
15

Anda mungkin juga menyukai