Anda di halaman 1dari 19

REVIEW JURNAL PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN PROYEK SISTEM INFORMASI KONTRAKTOR

Judul : Perancangan Sistem Informasi Manajemen Proyek: Sistem Informasi


Kontraktor

Jurnal : Khatulistiwa Informatika

Volume & Halaman : Vol.5 No.2

Tahun : 2017

Penulis : Heru Setiawan & M. Qadafi Khairuzzaman

Reviewer: Muhammad Irvan Aldy Manurung

Tanggal: 13 Juli 2021

ABSTRAK

Penerapan teknologi informasi pada kegiatan ini bertujuan untuk


membantu serta memudahkan pengelolaan proses anggaran belanja, inovasi,
perubahan dan kebijakan-kebijakan lainnya yang bersifat strategis. Perancangan
sistem informasi manajemen proyek diharapkan dapat menjadi salah satu acuan
dan sumber solusi untuk permasalahan tersebut.

Oleh karena itu, penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode


Waterfall yang terdiri dari beberapa tahap yaitu : tahap analisa data, tahap
perencanaan, tahap implementasi dan tahap pengujian. Konsep perancangan
menggunakan metode object oriented dengan menggunakan UML (Unitied
Modelling Languange), yang terdiri dari : Use Case Diagram, Activity Diagram
dan Sequence Diagram. Hasil dari penelitian ini adalah berupa rancangan sistem
informasi manajemen proyek yang disesuaikan dengan kebutuhan prosedur serta
pemberkasan yang dibutuhkan.

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi saat ini dapat mempengaruhi


efektivitas operasional pada perusahaan / organisasi. Sebuah teknologi informasi
yang diterapkan dimanfaatkan sebagai salah satu solusi untuk meminimalisir
tingkat kesalahan pada pengguna, baik pelayanan kepada konsumen maupun
dalam memanajemen distribusi informasi dan data kepada sesama karyawan
perusahaan.

Dampak penerapan teknologi informasi yang semakin pesat ini sudah


merambah kepada semua bidang, tak terkecuali pada aspek-aspek pembangunan
dalam bidang jasa kontraktor. Seperti perusahaan jasa lainnya yang menyediakan
suatu program aplikasi sistem informasi dengan tujuan untuk membantu serta
memudahkan pengelolaan proses anggaran belanja, inovasi, perubahan dan
kebijakan-kebijakan lainnya yang bersifat strategis. Untuk melakukan pengaturan
dan pengendalian diperlukan kaidah-kaidah yang menjadi pedoman untuk
pelaksanaannya. “Manajemen proyek adalah aplikasi dari pengetahuan, keahlian,
alat dan teknik untuk melaksanakan aktivitas sesuai dengan kebutuhan proyek”.

TUJUAN

Tujuan utama dari manajemen proyek adalah agar proyek dapat


dilaksanakan dengan efisien, tepat waktu, dan mencapai hasil yang diinginkan.
Sering terjadi pada sebuah proyek yang berlarut pada pekerjaannya sehingga pada
akhirnya harus mengalami penjadwalan ulang. Oleh karena itu, peran perencanaan
dalam suatu proyek sangat penting, segala sesuatu harus dimulai dari rencana dan
harus disepakati bersama antara para stakeholder yang terlibat pada proyek.
METODE

A. Tahap Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak 

Pada tahap ini pengembang mendefinisikan batasan kegiatan, melakukan


analisis kebutuhan user, dan melakukan perancangan awal perangkat lunak
(perancangan arsitektural dan use case). 

B. Tahap Desain 

Tahap ini lebih di fokuskan pada perencanaan arsitektur sistem. Tahap ini
juga mendeteksi apakah arsitektur sistem yang diinginkan dapat ciptakan atau
tidak.

C. Pengkodean 

Pengimplementasian rancangan perangkat lunak yang telah dibuat


dilakukan pada tahap ini. Hasil pada tahap ini adalah program dengan desain yang
telah dibuat dengan desain yang telah ditentukan. 

D. Tahap Pengujian 

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logis dan fungsional
dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan
yang dibutuhkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Sistem Berjalan

1. Project Organisation 
Mendeskripsikan kebutuhan pengorganisasian pada manajemen proyek
secara keseluruhan, meliputi : perencanaan, penjadwalan, prosedur pendaftaran
dan pengajuan proyek pada fase pelelangan.

2. Scope 

Pada fase ini proyek telah mulai dilaksanakan, partisipasi dari rekan dan relasi
yang terkait didalam kontrak kerja harus diidentifikasi secara detail.

3. Planning 

Tahap perencanaan mendefinisikan spesifikasi pekerjaan yang akan


dilaksanakan, meliputi : penganggaran serta realisasi RAB (Rencana Anggaran
Biaya) yang telah disetujui.

4. Risk Management 

Pada fase ini, pimpinan menekankan fokus kegiatan pada kebijakan-kebijakan


pengawasan terkait pelaksanaan kegiatan proyek yang sedang berlangsung.

5. Progress and Performance. 

Fase ini merupakan bentuk kemajuan dan realisasi yang telah terlaksana pada
seluruh kegiatan proyek yang sedang berjalan. 

6. Auditing, Documentation and Closing 

Laporan akhir kegiatan proyek, pemberkasan dan dokumen serta dokumentasi


yang dilaksanakan di lapangan.

B. Tahap Analisa Kebutuhan 

Kebutuhan data dan informasi baik berupa fisik dan non fisik pada
penelitian ini didasarkan pada teknik pengumpulan data yang dilakukan.
C. Hasil Analisa Kebutuhan 

1. Kebutuhan Pengguna 

Identifikasi kebutuhan pengguna telah dilakukan dengan melalui pendataan awal,


melakukan pendekatan dan konsultasi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan proyek. 

2. Kebutuhan Informasi dalam bentuk laporan

Laporan merupakan dokumen yang wajib disediakan pada setiap pelaksanaan


proyek, dari laporan ini diperoleh rangkuman informasi yang harus diterjemahkan
dengan baik kepada implementasi pekerjaan dan pertanggungjawaban kepada
pihak stakeholder. 

3. Manajemen Dokumen 

Pengelolaan dokumen dapat berupa hard copy dan soft copy yang berfungsi
sebagai arsip dokumen proyek serta memfasilitasi kebutuhan administrasi kepada
seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan prosedur yang berjalan.

D. Analisa Kebutuhan Sistem Berjalan 

Kebutuhan data dan informasi yang dibutuhkan digambarkan melalui


diagram use case sistem berjalan.

E. Tahap Implementasi/ Pengkodean 

1. Perancangan Sistem Informasi 


Pada fase ini perancangan sistem informasi memasuki proses penerapan,
pembuatan aplikasi yang terkoneksi dengan database system yang dirancang harus
sesuai dengan spesifikasi kebutuhan administrasi dan prosedur kerja yang
djalankan pada pelaksanaan proyek.

2. Rancangan Dokumen
a. Data Perusahaan 

Data Perusahaan adalah data-data yang berhubungan dengan inti perusahaan di


mulai dari nama perusahaan, alamat perusahaan, nama direktur hingga nomor telp
direktur.

b. Data Komanditer 

Data Komanditer adalah data-data pemilik saham yang meliputi profil dan
biodata perusahaan itu sendiri. 

c. Data Akta 

Data Akta merupakan data-data yang berhubungan dengan didirikannya


perusahaan kontraktor yang diantaranya tanggal berdirinya dan telah di sahkan
secara hukum. 

d. Data IUJK 

Data IUJK merupakan kepanjangan dari Izin Usaha Jasa Kontruksi yang
berhubungan dengan data-data perizinan yang disahkan secara hukum dan
memiliki masa berlaku yang harus di perpanjang selama 3 tahun sekali.

e. Data SBU 

Data SBU merupakan kepanjangan dari Sertifikat Badan Usaha yang


bertujuan untuk mengklasifikasikan jenis pekerjaan yang dapat di lakukan
perusahaan. 

f. Data SITU 
Data SITU merupakan kepanjangan dari Surat Izin Tempat Usaha berisi data-
data perusahaan yang berhubungan dengan lokasi kantor. 

g. Data SIUP 

Data SIUP merupakan kepanjangan dari Surat Izin Usaha Perdagangan yang
berfungsi untuk melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. 

h. Data Personalia 

Data Personalia adalah data-data yang menampung personil/ tenaga ahli yang
diperuntukkan untuk mendukung kegiatan proyek. 

i. Data Pajak 

Data Pajak digunakan untuk menunjukkan bahwa perusahaan adalah taat


hukum diantaranya membayar pajak atas penghasilan yang di dapat. 

j. Data Logistik dan Perlengkapan 

Data ini mencakup seluruh sarana dan prasarana yang digunakan untuk
pelaksanaan proyek. 

k. Data Keuangan 

Data ini mencakup seluruh anggaran pembiayaan kegiatan proyek, mencakup


pemasukan dan pengeluaran.

3. Spesifikasi Hardware dan Software


a. Perangkat Keras (Hardware)
a) Monitor : 14.0”
b) Processor : Pentium (R) IV 1,00 GHz 
c) Memory : 1 GB (Minimum) 
d) Hardisk : 80 GB 
e) Keyboard : 108 Keys 
f) Printer : Dot Matrix

b. Perangkat Lunak (Software) 


a) OS (Operating System) : Microsoft Windows Xp x86, x6 Microsft
Windows 7 x86, x64 
b) Bahasa pemrograman :Microsoft Visual Basic 6.0, mySql 
c) Program atau Software pendukung : Crystal Report, Wamp Server
All API Guide, API Viewer 
d) Database server : mySql 5.5.8 

4. Pengujian
a. Stub Testing 

Merupakan suatu pengujian yang difokuskan pada pengujian struktur


kendali sebelum semua modul dituliskan.

b. Unit Testing 

Pengujian unit dilakukan untuk menguji setiap modul untuk menjamin


fungsi yang dijalankan oleh tiap-tipa modul.

c. Integration Testing 

Pengujian ini dilakukan dengan menganalisa interaksi dari modul-modul


yang menyusun sistem informasi untuk menjamin bahwa modul tersebut berjalan
dengan semestinya.

KESIMPULAN
Kegiatan dan pelaksanaan proyek terdiri dari bermacam proses dan prosedur yang
harus diselenggarakan bersama antara pihak kontraktor, konsultan dan stakeholder
selaku pemegang modal Pemanfaatan sistem informasi pada manajemen proyek
perlu dilakukan untuk memberikan berbagai kemudahan pada pelaksanaan proyek
yang dijalankan. Rancangan ini memberikan solusi melalui metode Waterfall
yang didasarkan pada kebutuhan perusahaan pada pengolahan data dan informasi
terkait pada prosedur dan pelaksanaan teknis pekerjaan.
a. Kelebihan : Rancangan ini memberikan solusi melalui metode Waterfall yang
didasarkan pada kebutuhan perusahaan pada pengolahan data dan informasi
terkait pada prosedur dan pelaksanaan teknis pekerjaan.
b. Kekurangan : Mengingat kebutuhan sarana dan prasarana
yang cukup kompleks pada pelaksanaan kegiatan
proyek, perlu difasilitasi kesiapan infrastruktur
yang optimal, baik dari segi sumber daya manusia,
peralatan dan perlengkapan serta sistem informasi
yang mampu merangkul keseluruhan prosedur
yang dibutuhkan oleh semua pihak yang terkait.

REVIEW JURNAL ANALISIS MANAJEMEN PROEK PERANGKAT


LUNAK SISTEM INFORMASI

Judul : Analisis Manajemen Proyek Perangkat Lunak Sistem Informasi

Akuntansi Pada Biro Sistem Informasi Pt. X.

Penulis : Alusyanti Primawati and Dewi Mustari

Jurnal : Journal of Information Systems

Volume           : 9

Tahun             : 2013
Nomor            : 2

Halaman         : 1-6

Reviewer: Muhammad Irvan Aldy Manurung

Tanggal: 13 Juli 2021

ABSTRAK

Perangkat lunak merupakan perantara antara sistem dimana ada perangkat


keras didalamnya dengan manusia sebagai pengguna.  Hasil analisis dari konsep
manajemen proyek perangkat lunak pada Biro Sistem Informasi PT. X saat proses
perancangan aplikasi sistem informasi akutansi PT. X bertujuan untuk menjawab
bagaimana konsep manajemen proyek Biro Sistem Informasi dalam merancang
aplikasi Sistem Informasi Akuntansi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah studi pustaka dengan pendekatan secara general empiris berdasarkan
pengalaman dan teori-teori yang berkaitan dengan manajemen proyek .

PENDAHULUAN

Perangkat lunak adalah contoh dari perkembangan teknologi informasi


,dalan pembuatan perangkat lunak di butuhkan manajemen sehingga di hasilkan
perangkat lunak yang baik dan efisien seorang manajer proyek IT harus mampu
melihat tingkat kesulitan dan kompleksitas proyek IT yang memerlukan perlakuan
khusus, yaitu:

a. Invisibility (kekasatan)
b. Complexity (kompleksitas)
c. Flexibility (fleksibilitas)
Manajemen proyek perangkat lunak diperlukan karena setiap proyek harus
mempunyai manajemennya sendiri agar biaya yang keluar sesuai dengan anggaran
yang telah di tetapkan dan waktu pengerjaan tidak terlalu lama atau terlalu lambat
dari waktu yang telah di tentukan serta kuliatas yang di hasilkan tidak buruk

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Penelitian ini adalan untuk menjawab bagaimana konsep


manajemen proyek Biro Sistem Informasi dalam merancang aplikasi Sistem
Informasi Akuntansi.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dari
berbagai kasus dalam artikel yang membahas bagaimana melaksanakan
manajemen proyek perangkat lunak yang sesuai dengan biaya dan jadwal yang
ditetapkan sehingga mengahasilkan analisis deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hirarki Structure dari rencana kerja atau penjadwalan proyek aplikasi


Sistem Informasi Akutansi berdasarkan hasil analisis dapat dilihat pada tabel II.
Pada proyek ini dibutuhkan sumber daya, salah satunya adalah sumber
daya manusia.Pada Bidang SDM ini sangatlah penting dan harus ahli dalam
bidangnya agar dalam  sesuatu yang di hasilkan benar dan sesuai yang di
inginkan,

Berdasarkan Hirarki Structure diatas maka rincian tugas yang


dilaksanakan oleh sumber daya manusia adalah: T1 (analisis sistem terdahulu),
T2 (analisis kebutuhan sistem yang akan dibuat), T3 (perancangan basis data), T4
(perancangan desain web), T5 (perancangan prosedur utama aplikasi), T6
(perancangan program keseluruhan), T7 (desain arsitektur jaringa internet), T8
(evaluasi aplikasi), T9(dokumentasi aplikasi), T10 (analisis resiko), T11
(pelaporan), T12 (pelatihan SDM), dan T13 (sosialisasi aplikasi).
Berdasarkan tugas rincian tugas makan dapat digambarkan dalam tabel III.

Dalam proyek ini tentunya ada beberapa tugas yang memiliki


ketergantungan yang memungkinkan berakibat terjadinya delay pada
proyek. Dan hal ini sangat dihindari oleh manajer.
a. Biaya Proyek
Biaya dalam proyek sebelumnya sudah  ditetapkan dalam proposal dan
biaya tersebut berupa estimasi.

a) Tangible Benefits: Sistem ini mempercepat perolehan data-data


(laporan keuangan,
keuntungan, dan kerugian yang dialami  perusahaan)

b) Intangible Benefits: Dengan adanya sistem yang baru ini,


diharapkan proses pengolahan  informasi keuangan dapat
terintegritas.

c) Pemantauan dan Ulasan Proyek


Selama masa pengerjaan proyek hal yang wajib di lakukan
adalah pemantauan agar hasil akhir yang di dapatkan sesuai
dengan yang di inginkan serta waktu pengerjaan sesuai dengan
jadwal yang telah di buat,Berikut adalah cara pemantauan dan
ulasan proyek yang dilakukan PT.X
a. Rapat kinerja 2 hari sekali
b. Analisis kesesuaian kebutuhan aplikasi
c. Membuat laporan berkala 1 minggu sekali.
d. Rapat evaluasi dengan waktu yang
situsional.
Pemantauan  proyek ini bertujuan untuk mengulas kesesuaian
proyek dengan
kebutuhan client serta menemukan kendala dalam proyek dan
cara mengatasinya sehingga dapat mengurangi resiko.
Berdasarkan kasus pada PT. X terdapat resiko perangkat
lunak yang mungkin terjadi, hasil analisis dijelaskan
pada tabel IV
.
Tabel di atas menjelaskan bahwa resiko resiko yang akan terjadi pada
proyek perangkat lunak sehingga manager dapat membuat strategi agar
meminimkan kemungkinan resiko tersebut terjadi. Berikut stategi sederhana untuk
mencegah resiko, dijelaskan pada tabel V.
SELEKSI PERSONIL

Untuk mendapatkan SMD yang kompeten di bidangnya manajer membuat


beberapa tahapan dalam memilih ataupun merekrut personil.Berikut tahapan
seleksi personil yang diterapkan oleh Biro Sistem Informasi PT.X:

a. Analisis CV calon personil


b. Test Teori Analisis dan Pemograman
c. Test Wawancara
d. Training Phase

KESIMPULAN

Fasilitas dan infrastruktur pendukung IT terus dikembangkan. Proyek-


proyek IT bermunculan dimana-mana, antara lain: proyek pembuatan situs
Internet, proyek pendirian menara komunikasi provider mobile phone, proyek
pembenahan jaringan komputer kantor, proyek pembuatan perangkat lunak untuk
aplikasi administrasi di suatu kantor dan lain-lainnya lagi. Biro Sistem Informasi
pada PT. X merupakan salah satu bagian yang terlibat dalam proyek IT. 

Pengetahuan manajemen proyek merupakan salah satu hal yang harus


dimiliki manajer proyek perangkat lunak. Keberhasihan sebuah proyek adalah
ketika produk diterima oleh pengguna. Demikian juga pada keberhasilan
proyek perangkat lunak ketika perangkat lunak diterima oleh pengguna karena
sesuai dengan kebutuhan. Dan dapat disimpulkan bahwa aktivitas manajemen
perangkat lunak pada Biro Sistem

Anda mungkin juga menyukai