Anda di halaman 1dari 13

RANCANGAN BISNIS JASA FOTOGRAFI

DISUSUN OLEH:
PANDE LUH PUTU DIAN /1715051012
I GUSTI AGUNG MIA PRADITHA /1715051015
NI MADE WIDYANTI DWI PUTRI /1715051050
I KOMANG ADI SUARTAMA / 1715051126

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN


KELAS: 5C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2019

i
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-NYA kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “RANCANGAN
BISNIS JASA FOTOGRAFI” meskipun belum sepenuhnya berada pada tahap
yang sempurna.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
yang diberikan oleh Dosen Pengampu Nyoman Sugihartini, S. Pd, M. Pd dengan
tujuan memaparkan rancangan bisnis jasa fotografi. Kami menginginkan agar
pembaca dapat memahami materi tersebut. Kami menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Tapi, kami sudah berusaha semaksimal mungkin supaya makalah yang kami buat
mudah dipahami bagi pembaca sehingga kami juaga membutuhkan kritik dan
saran pembaca agar dapat menjadi masukan buat kami.
Kami ucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan kepada kami.
Semoga makalah yang kami buat bermanfaat bagi pembaca dan bisa digunakan
pedoman dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kami mohon maaf
apabila ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini agar pembaca dapat
memakluminya.

Singaraja, 3 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................. Error! Bookmark not defined.

PRAKATA .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 8
1.4 Manfaat Penulisan ......................................................................................... 8
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Analisis SWOT .............................................................................................. 9


2.2 Analisis Modal Usaha .................................................................................. 10
2.3 Strategi Pemasaran....................................................................................... 11
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 13


3.2 Saran ............................................................................................................ 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1. Alasan Pemilihan Usaha

Salah satu peluang bisnis yang sedang berkembang pada saat ini
adalah bisnis fotografi. Fotografi saat ini tidak hanya menjadi sekedar
hobi saja, tetapi juga menjadi gaya hidup sekaligus menjadi ladang
bisnis baru bagi penggemar fotografi. Pada dasarnya ada dua aliran
umum dalam fotografi, aliran tersebut dibedakan pada lokasi
pengambilan gambar. Indoor fotografi yaitu mengambil gambar di
dalam ruangan, Dalam indoor fotografi diperlukan alat tambahan
yang berfungsi sebagai sumber cahaya buatan yang dibutuhkan oleh
kamera seperti lampu studio atau pun flash (blitz). Sedangkan foto
outdoor yaitu pengambilan gambar yang dilakukan di luar ruangan
dengan memanfaatkan cahaya alami dari sinar matahari atau lainnya.
Foto outdoor juga dapat dibantu dengan tambahan flash.

Jenis-jenis pemintan fotografi yang beranekaragam membuat


usaha fotografi tidak membosankan. Peminat fotografi pun bisa
bereksplorasi dan menekuni lebih dari satu dari jenis peminatan
fotografi. seperti halnya pada peminatan jasa bisnis fotografi ini yang
bergerak pada underwater fotografi dengan spesifikasi jasa
pemotretan untuk underwater prewedding dan underwater
commercial.

Melalui sebuah foto kenangan demi kenangan dalam hidup yang


tidak mungkin kembali, akan diingat selalu dengan memandangi
foto, kesan yang terdapat dalam kenangan tersebut akan terasa jika
foto yang dihasilkan baik, menarik dan berkesan. Selain untuk
mengabadikan momen yang penting, sebuah foto juga dapat
mengandung nilai jual atau komersial, jurnalistik, ataupun nilai seni
yang tinggi tergantung pada kebutuhan seseorang untuk membuat
foto yang diinginkannya. Karena foto dibuat untuk menyampaikan

4
sesuatu yang ingin diingat dan memiliki pesan untuk disampaikan.
Foto yang baik dan berkualitas adalah foto yang memiliki pesan,
layak secara teknis, estetik dan artistik.

Tingginya permintaan jasa fotografi dipengaruhi oleh beberapa


hal, yang pertama yaitu meningkatnya angka status perkawinan.
Dengan melihat peningkatan jumlah status perkawinan semakin
banyak pula pasangan yang mengabadikan momen indah agar tidak
terlupakan begitu saja. Foto yang merekam jejak kehidupan
seseorang memang tidak akan diterkam waktu, apabila momen
tersebut merupakan peristiwa sekali dalam seumur hidup. Misalnya
seperti foto prewedding, tentu calon pengantin tidak akan melewati
momen istimewanya ini. Mereka akan memilih untuk memanggil
fotografer untuk mengabadikan momen terindahnya, semakin unik
maka semkin berkesan pula foto prewedding yang mereka pilih.

Bukan hanya foto prewedding saja yang menjadi pendukung


tingginya permintaan jasa fotografi, komersial fotografi juga menjadi
hal yang menjanjikan untuk dikembangkan, karena dalam sector
industry fesyen tidak lepas dari kerja sama dengan jasa fotografer.
Pada sector fotografi komersial bidang pemotretan fesyen dan beauty
fotografi menjadi sebuah kebutuhan khusus. Semakin
berkembangnya industri fashion dan produk kecantikan menjadikan
kebutuhan pemotretan dibidang fesyen meningkat tajam.

Melihat peningkatan status perkawinan dari tahun ke tahun, lalu


peningkatan subsektor industri fesyen di tanah air serta besarnya
permintaan dari masyarakat yang tentunya berhubungan secara
langsung dengan jasa fotografi menjadikan peluang yang
menjanjikan bagi bisnis fotografi.

Banyak jasa fotografi yang menawarkan konsep foto unik yang


dilakukan di darat dengan memanfaatkan tempat-tempat menarik.
Namun ada kalanya konsep demikian sudah terlalu banyak dipakai.
Bagi konsumen yang tetap menginginkan sesuatu yang berbeda untuk

5
merekam momen indah tersebut tak ada salahnya mencoba konsep
foto yang ditawarkan oleh jasa fotografi yang mengkhususkan diri
seperti underwater fotografi.

Minat khusus fotografi salah satunya adalah underwater fotografi


atau fotografi bawah air. Secara teknis, tentu yang digunakan untuk
underwater fotografi adalah kamera dengan housing (pelindung)
kedap air. Penemuan kamera digital yang disertai teknologi housing
dalam air, bahkan munculnya kamera waterproof, membuat
perkembangan underwater fotografi melesat. Bukan hanya kamera
high- end yang digemari, kamera low-end yang dilengkapi dengan
housing underwater pun mencuri hati penggemar fotografi. Namun
sampai saat ini peralatan kamera bawah air masih tergolong mahal.
Kamera pun banyak yang terintegrasi menjadi satu, tidak terpisah
antara kamera dengan housing.

Lantaran memakai kamera konvensional, ada keterbatasan jumlah


frame yang bisa digunakan di dalam air, Maka dari itu bisnis
fotografi ini yang bernama Ganesha Fotografi mengkhususkan
konsep underwater pada jasa fotografi yang ditawarkan. Melihat
adanya peluang deferensiasi yang belum banyak digeluti oleh
fotografer lain serta founder G Fotografi memang hobi olahraga
renang dan menggemari foto yang nyentrik. Dengan menggabungkan
faktor-faktor tersebut menjadi satu maka terbentuklah jasa
underwater fotografi.

2. Analisis Situasi

Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan


kreatifitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan
kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan
mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Aktivitas ekonomi kreatif meliputi 15 subsektor, yakni periklanan,
arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, fashion, video, film,
dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan,

6
penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan peranti lunak,
televisi dan radio, serta riset dan pengembangan (R&D) dan kuliner.
Maka dari itu bisnis fotografi merupakan subsektor video, film, dan
fotografi yaitu kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi, produksi
video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan
film. Termasuk didalamnya penulisan skrip, dubbing film,
sinematografi, sinetron dan eksibisi film.

Di dalam industri kreatif, kreatifitas memegang peranan sentral


sebagai sumber daya utama. Industri kreatif lebih banyak
membutuhkan sumber daya ktearif yang berasal dari kreatifitas
manusia daripada sumber daya fisik. Namun demikian, sumber daya
fisik tetap diperlukan terutama dalam peranannya sebagai media
kreatif. Pada proses penciptaan nilai pada umumnya tidak terjadi di
sektor industri kreatif. Hal ini tentunya berbeda dengan sektor
manapun dan industri konvensional lainnya. Industri kreatif
mengutamakan desain dalam penciptaan produk. Industri kreatif
membutuhkan kreativitas individu sebagai input utama dalam proses
penciptaan nilai.
Dalam pertumbuhan subsektor industri ini, subsektor Industri
fotografi diperkirakan memiliki prospek cukup bagus dimasyarakat
karena usaha fotografi pastinya harus bermodal kreativitas dan
keahlian namun dapat menghasilkan hasil yang lebih. Usaha ini
harus dijalankan dengan cara yang kreatif, terlebih lagi perkembangan
zaman semakin maju artinya para pesaing dalam dunia kerja semakin
banyak dan tidak bisa di pungkiri. Sehingga setiap pembisnis harus
salalu mencari ide ide yang kreatif agar memiliki keunikan yang lain
dibandingkan dengan pembisnis yang lain.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, adapun masalah yang
dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana analisis SWOT dalam bisnis jasa fotografi?
b. Bagaimana analisis modal dalam bisnis jasa fotografi?

7
c. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan dalam bisnis jasa fotografi
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk mendeskripsikan analisis SWOT dalam bisnis jasa fotografi.
b. Untuk mendeskripsikan analisis modal dalam bisnis jasa fotografi.
c. Untuk mendeskripsikan strategi pemasaran dalam bisnis jasa fotografi.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang kami harapkan dari penulisan makalah ini adalah:
a. Bagi pembaca, sebagai bahan referensi dan menambah wawasan
mengenai perancangan bisnis jasa fotografi.
b. Bagi penulis, sebagai wadah untuk menuangkan kreatifitas, penambah
wawasan mengenai perancangan bisnis jasa fotografi. Serta menambah
pengalaman dalam menyusun makalah.

8
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis SWOT
a. Strength
- Inovatif
Pelayanan foto prewedding dengan konsep natural dimana
mengabadikan kisah dari awal pengantin bertemu hingga menuju
pelaminan. Selain itu juga pelayanan pembuatan video pas acara
pernikahan.
Dalam pembuatan foto prewedding pelanggan bisa langsung dipanggil
ketempat yang diinginkan pelanggan atau melakukan foto di studio
kami.
- Penggunaan teknologi terbaru
Kamera yang canggih sehingga menghasilkan kualitas gambar yang
sangat baik. Nikon dan Cannon meruapakan contoh perusahaan yang
ternama dalam bidang teknologi fotografi dan penyedia peralatan
fotografi yang canggih yang mana pasti akan digunakan dalam usaha
ini
- Harga yang sesuai
Penggunaan sistem paket ditiap proyeknya agar terlihat lebih murah di
mata pelanggan.
b. Weakness
- Tenaga fotografer, videografer dan editor foto/video yang masih
kurang
- Masih kurangnya jaringan, karena bisnis terbilang baru
- Peralatan yang belum begitu lengkap, seperti komputer yang sering
macet saat proses editing video dan jumlah kamera yang masih sedikit
c. Opportunity
- Masyarakat sekarang sudah banyak yang ingin momen pernikahannya
diabadikan dalam bentuk foto ataupun video sehingga peluang dalam
bisnis ini semakin besar dari waktu ke waktu.
d. Threat

9
- Banyak orang yang sudah memiliki kamera maupun alat potret pribadi
lainnya
- Menjamurnya layanan cetak digital cepat dan kilat
Layanan cetak digital ini memungkinkan masyarakat mencetak sendiri
foto yang diambil dari digital camera atau HP berkamera tanpa harus
memanggil jasa foto prewedding
- Sudah banyak orang yang menguasi olah foto ataupun video karena
software editing tersebut sangat mudah untuk didapatkan dengan
gratis di internet.

2.2 Analisis Modal Usaha


1. Peralatan atau Investasi Barang

No Alat atai Investasi Barang Frek Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Kamera Canon EOS 5D


1 1 48.325.000.- 48.325.000.-
Mark III

Kamera Canon EOS 80D


2 1 17.999.000.- 17.999.000.-
Kit1

3 Lampu Studio 2 650.000.- 1.300.000.-

4 Light Stand 2 350.000.- 700.000.-

5 Soft Box 2 1.200.000.- 2.400.000.-

6 Umbrela Light 2 75.000.- 150.000.-

7 Triger 2 350.000.- 700.000.-

8 Layar Pas Foto 2 25.000.- 50.000.-

9 Wall Paper Baground Foto 20 m 35.000.- 700.000.-

10 Komputer/Laptop 1 3.500.000.- 3.500.000.-

11 Memori Card 2 75.000.- 150.000.-

Jumlah Total 75.274.000.-

10
2. Peralatan Penunjang

No Nama Peralatan Frek Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

1 Etalase 2 960.000.- 1.920.000.-

2 Meja Komputer 1 250.000.- 200.000.-

3 Lemari Studio / Pakayan 1 1.500.000.- 1.400.000.-

4 Sewa Tempat Usaha 7.000.000,-

Jumlah 10.520.000,-

3. Rekapitulasi Dana
No. Rancangan Biaya Jumlah
1. Alat dan Bahan Rp. 75.274.000,-
2. Peralatan Penunjang Rp. 10.520.000,-
Total Biaya Rp. 85.794.000,

2.3 Strategi Pemasaran


Dalam prinsip penjualan, strategi pemasaran merupakan hal wajib yang
harus dilaksanakan dalam melakukan suatu usaha, karena dengan startegi,
penjual dapat mengukur, dan mengevaluasi tentang produk yang dipasarkannya,
seberapa produk itu laku, bagaimana barang itu dinilai oleh konsumennya, serta
tentang nilai-nilai lain yang terdapat didalam produk. Dalam hal ini dengan
melakukan strategi pemasaran para penjual dapat mengetahui produk seperti
apa yang harus dipasarkan, bagaimana produk dapat laku dipasarkan, dan yang
utamanya adalah dapat meningkatkan penjualan produk tersebut. Strategi yang
dilakukan untuk mengembangkan dan memajukan bisnis dalam usaha jasa
fotografi dilakukan secara online dan offline. Adapun strategi yang dimaksud
sebagai berikut:
1. Strategi Pemasaran Secara Online :
a. Membuat akun media social (Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-
lain)
b. Membuat website resmi
2. Strategi Pemasaran Secara Offline :

11
a. Memiliki lokasi strategis agar calon pelanggan mudah menemukannya
b. Menyiapkan promosi cetak dengan desain yang menarik, seperti :
contoh album foto sehingga pelanggan dapat menafsirkan hasil karya
yang akan mereka sewa, kartu nama, brosur, dan lain-lain.
c. Bekerjasama dengan beberapa supplier (vendor) pernikahan, seperti :
perias pengantin, penyedia jasa dekorasi pernikahan, dan lain-lain.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Fotografi merupakan salah satu peluang bisnis yang sedang berkembang


pada saat ini, tidak hanya sekedar menjadi hobi fotografi juga menjadi gaya
hidup sekaligus menjadi ladang bisnis baru bagi penggemarnya. Terdapat dua
aliran umum dalam fotografi, aliran tersebut dibedakan berdasarkan lokasi
pengambilan gambar. Indoor fotografi yaitu mengambil gambar di dalam
ruangan dan foto outdoor yaitu pengambilan gambar yang dilakukan di luar
ruangan dengan memanfaatkan cahaya alami dari sinar matahari atau lainnya.
Tingginya permintaan jasa fotografi dipengaruhi oleh beberapa hal, yang
pertama yaitu meningkatnya angka status perkawinan. Dengan melihat
peningkatan jumlah status perkawinan semakin banyak pula pasangan yang
mengabadikan momen indah agar tidak terlupakan begitu saja. Foto yang
merekam jejak kehidupan seseorang memang tidak akan diterkam waktu,
apabila momen tersebut merupakan peristiwa sekali dalam seumur hidup.
3.2 Saran
Menurut kami, seorang pengusaha perlu mengetahui dan membuat sebuah
rancangan bisnis agar usaha yang ingin dikembangkan dapat berjalan secara tepat
dan terstruktur. Selain itu dengan dibuatnya rancangan bisnis juga dapat
mengetahui seberapa besar modal yang dibutuhkan dalam bisnis yang
dikembangkan dan dengan adanya rancangan bisnis dapat meminimalisir
kegagalan dari usaha tersebut.

13

Anda mungkin juga menyukai