Anda di halaman 1dari 195

KURIKULUM OPERASIONAL

SATUAN PENDIDIKAN SD NEGERI 7


BHUANA GIRI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

HALAMAN JUDUL

ALAMAT JALAN LINGGASANA - NANGKA


DESA BHUANA GIRI
KECAMATAN BEBANDEM
KABUPATEN KARANGASEM
LEMBAR PENGESAHAN

Kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Tahun Pelajaran 2022/2023,


mulai diberlakukan pada tanggal 11 Juli 2022 berdasarkan Surat

Ditetapkan di : Bhuana Giri


Pada tanggal : 11 Juli 2022

Menyetujui Mengesahkan
Ketua Komite SD Negeri 7 Bhuana Giri Kepala SD Negeri 7 Bhuana Giri

I Made Sana Putra Dewa Nyman Suastika,S.Pd.


NIP. 19621231 198404 1 073

Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga
Kabupaten Karangasem

I Wayan Sutrisna, SE. M.M


Pembina Tk. I, IV/b
NIP. 19640924 198602 1 002

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Landasan Pengembangan Kurikulum................................................................................6
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum..................................................................................11
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum..................................................................................15
E. Proseur Operasional.........................................................................................................18

BAB II TUJUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH............................................21


A. Tujuan Pendidikan Dasar.................................................................................................21
B. Visi Sekolah.....................................................................................................................21
C. Misi SD Negeri 7 Bhuana Giri........................................................................................22
D. Tujuan SD Negeri 7 Bhuana Giri....................................................................................23

BAB III STRUKTUR / PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN...................................25


A. Struktur Kurikulum..........................................................................................................25
B. Muatan Lokal...................................................................................................................36
C. Pengembangan Diri.........................................................................................................39
D. Beban Belajar................................................................................................................127
E. Rencana Pembelajaran...................................................................................................133
F. Asesmen Capaian Pembelajaran....................................................................................135
G. Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Profesional..........................................138
H. Ketuntatasan Belajar......................................................................................................140
A. Ekstrakurikuler..............................................................................................................142
I. Kenaiakan dan Kelulusan..............................................................................................144
J. Pendidikan Kecakapan Hidup.......................................................................................146

iii
K. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global.....................................................147
L. Pendidikan Karakter dan Penguatan Profil Pelajar Pancasila........................................147
M. Gerakan Literasi di Sekolah/ rumah..............................................................................155

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN...................................................................................156


A. Kalender Pendidikan......................................................................................................157
B. Pengaturan Permulaan Tahun Pelajaran........................................................................157
C. Jumlah Minggu Efektif..................................................................................................157
D. Jadwal Waktu Libur.......................................................................................................157

BAB V PENUTUP..................................................................................................................158

LAMPIRAN DOKUMEN......................................................................................................159

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 7 Bhuana Giri Tahun Pelajaran
2022/2023 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai visi, misi,
tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
khususnya yang telah dirumuskan oleh segenap stakeholders SD Negeri 7
Bhuana Giri dalam kerangka pencapaian tujuan Pendidikan Nasional.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 36 ayat (1) menyatakan
bahwa pengembangan kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri mengacu kepada
standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Ayat (2) menyatakan bahwa kurikulum pada semua jenjang pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik. Selanjutnya pada pasal 35 ayat (2) dinyatakan
bahwa standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan
kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan
pembiayaan. Berdasarkan semua ketentuan di atas dan dengan terbitnya
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Perturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
mengamanatkan kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar
dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada SI dan
SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP. Dengan
terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 20, 21, 22 dan 23 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan
Standar penilaian pendidikan dasar dan menengah, sehingga memperjelas
pelaksanaan peningkatan standar isi dan standar lulusan, khususnya penyusunan
Kurikulum di SD Negeri 7 Bhuana Giri. Kurikulum ini digunakan sebagai acuan
pendidikan di SD Negeri 7 Bhuana Giri yang disusun dan dikembangkan dalam
model pembelajaran.

1
Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna
mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan
sekolah pada khususnya, SD Negeri 7 Bhuana Giri sebagai lembaga pendidikan
tingkat dasar memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Tahun 2013.
Demi mewujudkan kurikulum yang bisa terimplementasi dengan baik
sesuai tuntutan para pemangku kepentingan pada SD Negeri 7 Bhuana Giri,
maka kondisi riil SD Negeri 7 Bhuana Giri dijadikan satu acuan yang sangat
penting mengingat kondisi nyata Sekolah Dasar Negeri 7 Bhuana Giri saat ini
terletak di Banjar Dinas Linggasana, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem,
Kabupaten Karangasem adalah sekolah yang didukung oleh potensi lingkungan
cukup kondusif, diantaranya suasana belajar yang nyaman, aman, dan tertib serta
perhatian masyarakat dan komite yang cukup tinggi terhadap pendidikan, dalam
pelaksanaannya belum semua guru memahami prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum tersebut dan pembelajaran belum sepenuhnya PAIKEM karena
pemahaman guru terhadap kurikulum belum optimal serta proses pembelajaran
belum sepenuhnya berpusat pada siswa karena kajian kompetensi dasar masih
rendah.
Potensi lingkungan sekolah yang mendukung pendidikan adalah bidang
seni budaya, dengan berbagai keterampilan yang digeluti oleh masyarakat
seperti seni tari dan seni tabuh. Fasilitas sekolah yang ada saat ini dalam kondisi
baik, diantaranya 6 kelas ruang belajar,1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1
ruang Perpustakaan, Pelinggih Padmasana, Kamar Mandi/WC dan 1 Gudang.
Transportasi yang digunakan oleh siswa ke sekolah adalah berjalan kaki. Yang
tinggal agak jauh dari sekolah diantar oleh orang tua menggunakan sepeda
motor. Kondisi tenaga pengajar saat ini berjumlah 11 orang terdiri dari 1 orang
Kepala Sekolah, 6 orang guru kelas PNS, 1 orang guru olahraga, 1 orang guru
agama Hindu, 1 orang pengabdi Perpustakaan, 1 orang penjaga sekolah
pengabdi. Guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik sebanyak 10 orang
guru sudah berkualifikasi S-1
Dalam operasional, sekolah hanya mengandalkan dari dana pemerintah
melalui dana BOS. Pendukung dari sekolah kebanyakan dari masyarakat

2
berekonomi menengah kebawah. Input dari siswa kelas I sangat mendukung
karena semua dari tamatan TK (100%).
Keadaan sosial ekonomi orang tua siswa sangat heterogen, dari
masyarakat ekonomi lemah sampai pada masyarakat ekonomi kuat. Demikian
pula perhatiannya untuk pendidikan. Dari 130 (seratus tiga puluh) siswa dari
kelas I s.d VI, Orang tuanya sebagaian besar sebagai Petani. Kemampuan
masyarakat untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan pada SD Negeri 7
Bhuana Giri secara financial sangat baik. Keadaan sosial ekonomi masyarakat
yang sangat baik, selain berpengaruh kepada roda penyelenggaraan pendidikan
secara langsung, berpengaruh pula kepada intensitas kegiatan belajar siswa di
rumah. Masih banyak siswa yang harus membantu keluarga untuk mencari
nafkah pokok dalam menyangga hidup, sehingga kesempatan bermain dan
belajar yang menjadi hak anak terpaksa terpangkas akibat kebutuhan tersebut.
Selama tahun pembelajaran 2019/2020, tidak ada siswa yang putus sekolah.
Sementara ini terdapat kesan dari pengamatan, wawancara dan diskusi dengan
orang tua siswa, masyarakat dan para guru bahwa mereka sangat
mengkawatirkan anak-anaknya. Mereka memiliki harapan besar terhadap anak-
anaknya di tengah situasi kehadiran teknologi yang semakin berkembang.
Orang tua dan msyarakat sangat kawatir kepada anaknya dimana mereka
menghabiskan waktunya dengan bermain gadget. Melihat dari kondisi itu, maka
saya sebagai kepala sekolah menyimpulkan dari sebagian besar hasil dikusi
tersebut adalah:

1. Bahwa perlunya pengembangan karakter tetap dilaksanakan di sekolah


2. Bahwa dalam rangka pengembangan karakter melalui kegiatan
pembiasaan di sekolah maupun di rumah
3. Bahwa dalam rangka melaksanakan kegiatan itu, guru dan kepala
sekolah secara berkelanjutan melaksanakan refleksi
4. Bahwa untuk menjamin kegiatan itu tetap dapat dilaksanakan adalah
dengan melakukan supervisi terhadap hasil refleksi siswa terhadap proses
belajarnya, guru terhadap proses belajar murid dan kepala sekolah
terhadap bagaimana guru mengaktifkan pembelajaran pada siswa

3
SD Negeri 7 Bhuana Giri adalah sekolah imbas Gugus IV Kecamatan
Bebandem. Keberadaannya sebagai SD Imbas harus bersaing dengan SD imbas
terdekat. Dampak dari hal tersebut SD Negeri 7 Bhuana Giri yang harus
berjuang agar mampu menjalankan tugas dan fungsinya, walaupun
sesungguhnya masih kekurangan tenaga Pendidikan. Sampai dengan saat ini SD
Negeri 7 Bhuana Giri memliliki 8 guru pendidik, 6 orang guru kelas (1 orang
pengabdi ) , 1 orang guru PJOK dan 1 orang guru mapel Agama Hindu dan 1
Penjaga Sekolah ( Pengabdi ).
Adapun sarana dan prasarana SD Negeri 7 Bhuana Giri yang memiliki 3
(tiga) unit gedung, dengan rincian ; (1) gedung I (unit satu) terdiri dari 4
(empat) ruangan yang dimanfaatkan sebagai ruang belajar kelas I,II,ruang guru
dan ruang kepala sekolah. (2) gedung II (unit dua) terdiri dari 2 (dua) ruangan
digunakan untuk ruang belajar kelas V dan VI (3) gedung III (unit tiga) terdiri
dari 2 ruangan digunakan untuk ruang belajar kelas III dan IV Gedung IV terdiri
dari 2 ruangan untuk ruang Perpustakaan dan gudang. Sekolah Dasar Negeri 7
Bhuana Giri didukung oleh 4 (empat) buah kamar mandi/WC untuk siswa.
Dalam rangka meningkatkan penghayatan keyakinan terhadap Tuhan, sesuai
dengan mayoritas pendukuknya (100%) umat Hindu maka SD Negeri 7 Bhuana
Giri membangun sebuah padmasana dengan pelataran seluas 3 x 3 meter.
Dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran, sampai dengan saat ini
SD Negeri 7 Bhuana Giri berupaya meningkatkan sarana pendidikan. Berupa
buku-buku meliputi buku referensi untuk guru, manajemen, karya guru, buku-
buku fiksi, referensi untuk siswa, penunjang, ensiklopedia, atlas, kamus, maupun
buku-buku pegangan pokok. Selain itu perpustakaan SD Negeri 7 Bhuana Giri
memiliki bahan pustaka berupa globe, bola langit, KIT IPA, KIT Matematika,
peta, dan alat belajar lain dalam jumlah yang cukup.
SD Negeri 7 Bhuana Giri memiliki alam lingkungan yang sejuk dan
berada di pinggir jalan , Beranjak dari keadaan lingkungan dan aktivitas
keseharian masyarakat pendukungnya, beberapa hal yang layak dijadikan
pertimbangan sebagai bahan pembelajaran antara lain materi matembang dan
nyastra bali sebagai potensi keunggulan lokal. Dalam pelaksanaannya, semua
pembelajaran itu diselenggarakan sesuai dengan kemampuan dan dukungan

4
yang diperoleh dari berbagai pihak. Pelaksanaannya diselenggarakan melalui
pengembangan diri.
Berdasarkan uraian di atas, Kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri Tahun
Pembelajaran 2022/2023 disusun untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik :
1. Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan keyakinan yang dianutnya, mampu berpikir dan berbuat
berdasarkan kebijaksanaan,
2. Belajar untuk memahami dan melaksanakan perbuatan yang didasari
oleh sikap/afektif yang bermartabat dan budi luhur,
3. Belajar untuk memahami dan menghayati, serta memiliki olah pikir
yang cerdas,
4. Belajar untuk mampu berlaksana dan/atau berbuat yang efektif secara
terampil,
5. Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain secara
demokratis, dan
6. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri yang meliputi
sifat/sikap religius, etika dan budi pekerti luhur, pengetahuan yang luas,
serta keterampilan hidup kompetitif melalui proses belajar yang
inovatif, interaktif, merangsang, menantang, dan menyenangkan sesuai
dengan pendekatan dan teori pembelajaran yang sedang berkembang.
Pengertian
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
2. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/ atau kelompok
mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi

5
dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi untuk penialian.

B. Landasan Pengembangan Kurikulum


1. Landasan Filosofis

Pengembangan Kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri Tahun Pelajaran


2022/2023ini, secara filosofis dilandasi oleh :

1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun


kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.

4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan


yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian,
dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism).

2. Landasan Hukum

Kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri dikembangan berdasarkan


kebijakan Pemerintah pusat. Pengembangannya kurikulum 2013 untuk kelas
I,II,III,IV,V dan VI mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 Tentang Kurikulum Tahun 2013
Oleh karena itu, landasan hukum yang digunakan dalam pengembangan
kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri tahun 2022/2023adalah :

1. Undang-Undang Republk Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

6
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara);
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 21 Tahun
2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah.
8. Permendikbud No 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Pada Dikdasmen;
9. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
Pada Dikdasmen;
10. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan
Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib;
11. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum
2013;
12. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada
Dikdasmen;
13. Permendikbud N0 57 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 sekolah
dasar/madrasah ibtidaiyah
14. Permendikbud N0 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar
Pada Dikdasmen;
15. Permendikbud No 195 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum
2013; dan
16. Peraturan Mendikbud No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

7
17. Peraturan Gubernur Bali Nomor 20 Tahun 2013, tentang Pelajaran
Bahasa Daerah Bali di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan;
18. Peraturan menteri pendidikan, dan kebudayaan, riset, dan tekhnologi
Republik Indonesia nomor 5 tahun 2022 tentang standar kompetensi
lulusan pada pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar,
dan jenjang pendidikan menengah.
19. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi
Bali Nomor 420/13449/BPTEKDIK/DISDIK, tentang Kalender
Pendidikan Bagi Sekolah/Madrasah Dalam Lingkungan Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali Tahun Pelajaran
2022/2023.Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 37 Tahun 2018.Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada
Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
20. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 37 Tahun 2018.Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum
2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
21. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun
2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran;
22. Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Anak Usia
Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah Berbentuk Sekolah
Menengah Atas Untuk Kondisi Tertentu;
23. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 719/P/2020
tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan
dalam Kondisi Khusus.

8
24. Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Kebijakan Merdeka
Belajar Dalam Penentuan Kelulusan Peserta Didik Dan Pelaksanaan
Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2020/2021
25. Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Corona
Virus Disease (Covid-19) Di Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan
26. Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pencegahan Corona
Virus Disease (Covid-19) Pada Satuan Pendidikan
27. Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
(Covid-19)
28. Permendikbudristek Nomor 56/M/2022 tentang Penerapan
Kurikulum Merdeka
29. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri
Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 01/Kb/2020,Nomor 516Tahun 2020, Nomor
HK.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 Tahun 2020 Tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran
2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
30. Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)
31. Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran
2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 Di Masa Pandemi
Corona Virus Disease 19 (Covid-19)
32. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 162/M/2021 Tentang Program Sekolah
Penggerak.
33. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Republik Indonesia nomor 16 tahun 2022 tentang standar

9
proses pada pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan
dasar, dan jenjang pendidikan menengah.
34. Peraturan menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan
teknologirepublik indonesianomor 21 tahun 2022 tentang
standar penilaian pendidikan pada pendidikan anak usia
dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan
menengah.
35. Keputusan kepala badan standar, kurikulum, dan asesmen
pendidikan kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan
teknologi nomor 008/h/kr/2022 tentang capaian
pembelajaran pada pendidikan anak usia dini, jenjang
pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah pada
kurikulum merdeka
36. Peraturan menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan
teknologi republik indonesia nomor 5 tahun 2022
tentangstandar kompetensi lulusan pada pendidikan anak
usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang
pendidikan menengah.
37. Peraturan menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan
teknologi republik indonesia nomor 7 tahun 2022
tentangstandar isi pada pendidikan anak usia dini, jenjang
pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah.
38. Keputusankepala badan standar, kurikulum, dan asesmen
pendidikan kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan
teknologi nomor 009/h/kr/2022 tentang dimensi, elemen,
dan subelemen profil pelajar pancasila pada kurikulum
merdeka.
39. Keputusan menteri pendidikan, kebudayaan, riset, dan
teknologi republik indonesia nomor 56/m/2022 tentang
pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan
pembelajaran

10
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Kurikulum disusun dengan tujuan untuk memberikan pedoman dan
arah/acuan kepada setiap pelaksana pendidikan (guru dan tenaga
kependidikan) di dalam menjalankan aktivitas kependidikan untuk
mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Secara khusus, Kurikulum SD
Negeri 7 Bhuana Giri disusun dengan tujuan :

1. Memberikan pedoman kepada guru dalam menyusun dan


mengembangkan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran.
2. Memberikan pedoman kepada guru dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran di dalam dan di luar kelas.
3. Memberikan pedoman dalam pengambilan keputusan menyangkut
penilaian /hasil belajar siswa.
4. Memberikan pedoman pihak manajemen (Kepala Sekolah dan staf)
dalam menentukan program-program peningkatan mutu
5. Mengakomodasi semua kemampuan dan keterampilan yang dimiliki
sekolah dan masyarakat sekitar yang kemudian dikembangkan di
sekolah secara teratur dan terorganissasi.
6. Untuk mengembangkan kemampuan siswa SD Negeri 7 Bhuana Giri
agar dapat mengabdikan dirinya bagi diri sendiri, keluarga, dan
masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, maka Kurikulum SD Negeri 7 Bhuana


Giri disusun dan dikembangkan serta dikelola berdasarkan acuan sebagai
berikut:
1. Peningkatan Iman dan Taqwa Serta Akhlak Mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum

11
disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri dikembangkan untuk
mendukung peningkatan iman dan taqwa serta ahlak mulia dengan
tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut
mendukung peningkatan iman, taqwa, dan akhlak mulia.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI.
Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya
wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI. Pengembangan
pendidikan karakter bangsa adalah salah satu wujud nyata dalam
menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan bangsa.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat Sesuai dengan
Tingkat Perkembangan serta Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan
martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri
(afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, pengembangan kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri
diarahkan untuk meningkatkan minat, kecerdasan intelektual,
emosional dan sosial, spiritual, dan kinestik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu
Demi tercapainya tujuan pendidikan yang mencerdaskan warga
Negara, SD Negeri 7 Bhuana Giri menerapkan kurikulum yang
mengarah kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan
kesetaraan warga negara dalam memperoleh pendidikan bermutu
sehingga tercapinya tujuan pendidikan nasional.

12
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain
kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan
mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggungjawab, membuat keputusan,
memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan,
berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi,
menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola
keuangan, kesehatan, dan tanggung jawab warga Negara. Kurikulum
harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu
mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses
pembelajaran.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Pengembangan kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri dilakukan
dengan berorientasi kepada pembelajaran pada penanaman dasar-dasar
pendidikan berkelanjutan yang menuju dunia kerja. Pengalaman
pembelajaran tersebut dilakukan sesuai dengan potensi yang dimiliki
oleh peserta didik, sehingga dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup, serta dasar-dasar sebagai bekal untuk melanjutkan
pendidikan pada jenjang sekolah yang lebih tinggi dilaksanakan
sebagai kegiatan yang terstruktur mapun tak terstruktur.
8. Perkembangan Iptek
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEK sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEK sehingga
tetap relevan dan konstektual dengan perubahan. Oleh karena itu,
kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri dikembangkan secara berkala
dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.

13
9. Keragaman Potensi, Karakteristik Daerah, dan karakteristik
Lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup
sehari-hari. Demikian pula halnya dengan lingkungan, potensi, serta
karakteristik yang mungkin berbeda dengan daerah lainnya. Oleh
karena itu, kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah yang terlaksana melalui pembelajaran secara
akademis maupun non akademis melalui ekstrakurikuler serta
pengembangan diri.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan
yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung berimbang
dan saling mengisi.
11. Dinamika Perkembangan Global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh
pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan
individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai
kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat
Kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat Bhuana Giri
dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budaya tersebut terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum
mempelajari budaya dari daerah lain
13. Karakteristik Satuan Pendidikan

14
Dasar dan landasan utama yang dijadikan pegangan dalam
mengembangkan kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri adalah Visi
“Terwujudnya siswa yang Cerdas, Berprestasi, dan Berbudaya
berdasarkan Srada dan Bakti” dengan sejumlah Misi dan Tujuan-
Tujuan yang telah ditetapkan.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dikembangkan
sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan
pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan
untuk pendidikan dasar Pengembangan KOSP mengacu pada SI dan
SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang
disusun oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite
sekolah. Selain itu mempertimbangkan juga Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan Sekolah Penggerak Kurikulum operasional yang
digunakan di satuan pendidikan untuk pembelajaran dikembangkan dan
dikelola oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada kerangka dasar
kurikulum dan struktur kurikulum satuan pendidikan pelaksana Program
Sekolah Penggerak yang ditetapkan oleh Pemerintah Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) SD Negeri 7 Bhuana Giri
dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Berpusat Pada Potensi, Perkembangan, Kebutuhan, Kepentingan


Peserta Didik, dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan
datang.

Kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri dikembangkan berdasarkan


prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian
tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan kompetensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta

15
didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan
pembelajaran berpusat pada peserta didik.Sebagai implementasi dari
prinsip ini, SD Negeri 7 Bhuana Giri melaksanakan pengembangan diri
seperti majejahitan, budaya bali, kepramukaan, tari/tabuh dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar di berbagai
perkumpulan masyarakat sampai dengan memiliki keterampilan yang
layak.

2. Belajar Sepanjang Hayat

Kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri diarahkan kepada proses


pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang
serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

3. Menyeluruh dan Berkesinambungan

Substansi kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri mencakup


keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan
antar semua jenjang kelas sesuai dengan SI dan SK minimal serta
keterpaduannya dengan kepentingan daerah dan masyarakat.

Berkaca dari semua uraian baik potensi maupun berbagai kekurangan yang
ada pada SD Negeri 7 Bhuana Giri, maka dalam penyusunan kurikulum tahun
pembelajaran 2022/2023yang menjadi perhatian dan prioritas untuk dilakukan
adalah upaya sebagai berikut :
1. Peningkatan wawasan Guru akan ditingkatkan dengan jalan
melaksanakan Diklat di tingkat sekolah, Gugus, Kecamatan, dan/atau
tingkat yang lebih tinggi dengan meningkatkan pencapaian standar
proses sesuai dengan Permendiknas No.41 Tahun 2007 dan
Permendikbud No. 65, sehingga pembelajaran berpusat pada peserta
didik dengan penekenan pada pendekatan saintifiks.

16
2. Meningkatkan keterampilan para guru dalam memanfaatkan sumber
dan media pembelajaran TIK melalui berbagai bentuk kegiatan
3. Akan dilakukan pengkajian terhadap potensi daerah sekitar
(lingkungan pengguna lulusan) yang nantinya diimplementasikan pada
muatan lokal, ekstrakurikuler, atau pengembangan diri yang variatif
dan tepat guna
4. Akan diusahakan mengoptimalkan putensi guru kelas/guru mata
pelajaran sesuai dengan kewenangannya dalam memprogram
Bimbingan dan Konseling, sehingga pengembangan diri melalui
pelayanan konseling dapat ditingkatkan.

A. Berangkat dari latar belakang keadaan para guru dan kesiapannya dalam
menyususn serta melaksanakan kurikulum maka dalam tahun pembelajaran
2022/2023, guru diberikan peranan yang lebih dalam menganalisis
kompetensi dasar sehingga mampu mengkaji dan menemukan materi, media,
dan sumber belajar yang tepat untuk dapat menuntaskan kompetensi dasar
tersebut dapat merancang strategi pembelajaran untuk mampu memberikan
pengalaman belajar yang efektif bagi peserta didik. Dengan demikian dapat
diharapkan adanya perubahan kualitas pembelajaran menuju peningkatan
kualitas kemampuan peserta didik. Kegiatan tersebut dimulai dari
penyusunan kurikulum yang juga merupakan salah satu upaya dalam
mencapai paling tidak 4 (empat) dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan
khususnya standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, dan
standar penilaian.

17
E. Proseur Operasional
Prinsip pelaksanaan/acuan operasional KOSP SD Negeri 7 Bhuana Giri adalah
sebagai berikut:

1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia


Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum
disusun agar sejauh mungkin semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif,
kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu,
kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat
perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial,
spritual, dan kinestetik peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman
karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan
pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup
sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan daerah.
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan
yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan
mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan
wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara
berimbang dan saling mengisi.

5. Tuntutan dunia kerja

18
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya
pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat
kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia
kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan
kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa
masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS
sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh
karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman
dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan
kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua
mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan
akhlak mulia.
8. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting dalam dinamika perkembangan
global dimana pasar bebas sangat berpengaruh pada semua aspek
kehidupan semua bangsa. Pergaulan antarbangsa yang semakin
dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing
serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
suku dan bangsa lain.

9. Kemampuan Kompetensi Masa Depan

19
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain
kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan
mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam
keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat
luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai
dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum
harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan
kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.
10. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan
kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka
NKRI. Kurikulum harus dapat mendorong berkembangnya wawasan
dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI. Muatan kekhasan daerah
harus dilakukan secara proporsional.
11. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang pelestarian
keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi padabudaya setempat
harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya
dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang
berkeadilan dan mendukung upaya kesetaraan jender.
13. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,
kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

20
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Sesuai dengan Undang-Undang UU SPN dan PP No 13 Tahun 2015


tentang Visi, Misi dan tujuan Satuan Pendidikan Nasional bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara demokratis serta bertangung jawab.

A. Tujuan Pendidikan Dasar


Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi Sekolah

Adapun Visi SD Negeri 7 Bhuana Giri adalah “Terwujudnya peserta didik


yang berprestasi, berkarakter, berbudaya, inovasi, dan pembelajar sepanjang
hayat”

Indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain:.

1. Pembelajar sepanjang hayat, membentuk generasi yang memiliki


motivasi untuk selalu belajar dan mengembangkan diri.
2. Berkarakter, mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam
aktualisasi kehidupan.
3. Inovatif, kemampuan seluruh warga sekolah memaknai keadaan
yang dinamis dan selalu berubah dengan berbagai tantangan dan
hambatan menjadi sebuah celah dalam mengembangkan diri untuk
menemukan solusi yang tepat, bermanfaat dan sesuai dengan
keadaan masa kini dan mempersiapkan masa depan.
4. Berprestasi, sebagai hasil akhir dalam sebuah proses, prestasi

21
merupakan tolak ukur sebuah proses. Prestasi tak hanya berkisar
pada kemampuan kognitif dalam ajang prestatif saja namun lebih
pada keberhasilan menemukan kemampuan diri, mengembangkan
talenta dan kecakapan hidup yang bermanfaat.
C. Misi SD Negeri 7 Bhuana Giri
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SD Negeri 7 Bhuana
Giri menjabarkan misi sekolah sebagai berikut:

1. Merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang


mampu memotivasi peserta didik.
2. Melaksanakan pembelajaran dengan metode saintifik.
3. Melengkapi sarana pembelajaran untuk mendukung kegiatan
pembelajaran.
4. Mengembangkan dan memfasilitasi peningkatan prestasi peserta
didik sesuai minat dan bakatnya melalui proses pendampingan dan
kerja sama dengan orang tua.
5. Memberikan bimbingan pada peserta didik yang mengalami
hambatan dalam pembelajaran.
6. Membimbing peserta didik agar memiliki karakter yang kuat dalam
kehidupan sehari-hari.
7. Membimbing peserta didik agar memiliki sikap toleransi dalam
kebhinekaan global, mencintai budaya lokal, dan menjunjung nilai
gotong royong.
8. Membiasakan peserta didik untuk berbicara yang sopan, berpakaian
yang rapi, dan disiplin waktu.
9. Membentuk peserta didik memiliki akhlak mulia melalui rutinitas
kegiatan keagamaan dan menerapkan ajaran agama melaui cara
berinteraksi di sekolah.
10.Mengembangkan kemandirian, nalar kritis dan kreativitas yang
memfasilitasi keragaman minat dan bakat peserta didik.
11.Mengembangkan program sekolah yang membentuk ide dan gagasan
cepat tanggap terhadap perubahan yang terjadi untuk merancang
inovasi.

22
12.Membimbing peserta didik agar mampu menjadi pembelajar
sepanjang hayat.

D. Tujuan SD Negeri 7 Bhuana Giri


Tujuan yang diharapkan oleh SD Negeri 7 Bhuana Giri dalam
implementasi kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah
yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)

1) Mengoptimalkan sarana sekolah untuk menunjang


rancangan pembelajaran yang memotivasi keinginan selalu
belajar.
2) Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
3) Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu
melaksanakan ibadah.
4) Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian
sosial.
5) Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi
kebhinekaan global di masyarakat.
6) Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
7) Menerapkan pondasi gotong royong dalam kegiatan kelas hingga
sekolah.
8) Melaksanakan program dan pembelajaran HOTS untuk
memperkuat bernalar kritis dan kreativitas.
9) Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi
dan numerasi.
10) Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.

2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)


1) Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan
kemampuan kognitif peserta didik mengarahkan pada

23
keterampilan dan kecakapan hidup sesuai bakat dan minatnya.
2) Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan
valid dengan sistem digitalisasi.
3) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-
surat pendek.
4) Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.
5) Meningkatkan kecintaan dan kebanggan terhadap potensi daerah.
6) Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau Corporate
Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk merancang
program pembelajaran berbasis budaya lokal.
7) Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana
untuk memberikan solusi dalam kehidupannya.
8) Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam
mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi
peserta didik.
3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)
1) Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang
menjadi ciri khas sekolah.
2) Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
3) Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu
peduli sosial dalam toleransi beragama.
4) Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk
meningkatkan kecintaan pada budaya lokal.
5) Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi,
dan dunia usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah
yang memfasilitasi berbagai keragaman potensi, minat dan bakat
peserta didik.
6) Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat
tanggap di lingkungan sekolah.
7) Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang
positif.
8) Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi

24
dan minat bakat peserta didik.

25
BAB III
STRUKTUR / PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Struktur Kurikulum
1. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri 7 Bhuana Giri
merupakan sebuah bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik
capaian pembelajaran, prinsip pembelajaran dan asesmen serta Profil
Pelajar Pancasila. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan ini
merupakan bentuk penyesuaian dari kerangka yang disusun pusat dengan
menyelaraskan potensi daerah, kemampuan sekolah dan latar belakang
peserta didik.

Kurikulum operasional di satuan pendidikan disusun mulai dengan


menganalisis mata pelajaran yang akan dimuat dalam kegiatan

26
intrakurikuler dengan sistem reguler. Kegiatan intrakurikuler ini dikemas
sebagai pembelajaran rutin enam hari efektif setiap minggunya. Hasil
analisis mata pelajaran akan dilanjutkan dengan mengemas pilihan
pembelajaran dalam bentuk tematik dan atau parsial dengan
mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila di dalamnya, kemudian dikemas
dalam bentuk yang lebih mengerucut dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran yang bersifat reflektif. Dalam menentukan pembelajaran
tematik dan parsial. SD 7 Bhuana Giri mempertimbangkan prinsip
pembelajaran, penentuan materi esensial dan juga pengolaborasian
pembelajaran terpadu dengan mengambil tema-tema yang kontekstual
dengan peserta didik, mudah dipahami dan dieksplorasi, dan up-date
dengan perkembangan informasi.

1. Kurikulum 2013 dan kurikulum Merdeka


Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 sebagian besar
menggunakan pendekatan tematik kecuali muatan Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti, PJOK, dan Muatan Lokal Bahasa Bali, yang
menggunakan pendekatan mata pelajaran. Khusus untuk kelas 4, 5, dan
6, mata pelajaran Matematika juga menggunakan pendekatan mata
pelajaran.

Adapun struktur kurikulum sesuai Permendikbud RI No 57


Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 yang dilaksanakan di SD Negeri 7
Bhuana Giri dapat dijelaskan sebagai berikut.

2. Muatan Pembelajaran Kurikulum 2013/Kurikulum Merdeka


Muatan pembelajaran berdasarkan kompetensi inti disusun Muatan
Pembelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan. Susunan Muatan Pembelajaran dan alokasi waktu
untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana tabel berikut.

27
Struktur Kurikulum 2013 Nasional

ALOKASI WAKTU BELAJAR

MATA PELAJARAN PER MINGGU

I II III IV V VI

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi 4 4 4 4 4 4


Pekerti

2. Pendidikan Pancasila dan 5 5 6 5 5 5


Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7

4. Matematika 5 6 6 6 6 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya *) 4 4 4 5 5 5

2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 4 4 4 4 4 4


Kesehatan*)

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36

ALOKASI WAKTU BELAJAR

28
MATA PELAJARAN PER MINGGU

II III V VI

Kelompok A

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 5 5

3. Bahasa Indonesia 9 10 7 7

4. Matematika 6 6 6 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam - - 4 4

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - 4 4

Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4

Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan


2. 4 4 4 4
Kesehatan

3 Bahasa Bali 2 2 2 2

4 Bahasa Inggris - - - -

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 34 36 40 40

STRUKTUR KURIKULUM 2013 SD NEGERI 7 BHUANA GIRI


KECAMATAN BEBANDEM TAHUN PELAJARAN 2022/2023 KELAS
2,3,5, DAN 6

Keterangan:

1. Sekolah menambah maksimal 4 jam pelajaran dari struktur kurikulum


nasional untuk setiap kelas;

29
2. Penambahan jumlah jam digunakan untuk Muatan Lokal Pendidikan
Bahasa Bali;
3. Alokasi waktu setiap jam adalah 35 menit;
4. Untuk kelas 1-3, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
tematik, kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PJOK serta
Muatan Lokal menggunakan pendekatan mata pelajaran;
5. Untuk kelas 4-6, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
tematik, kecuali Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Muatan Lokal,
Matematika, dan PJOK menggunakan pendekatan mata pelajaran.

Adapun Struktur Kurikulum Sesuai Keputusan Mendikbudristek RI


No56/M/2022 Tentang Pemulihan Pembelajaran Di SD Negeri 7
Bhuana Giri Dapat Dijelaskan Sebagai Berikut.

KELAS

/ALOKASI WAKTU BELAJAR

I IV

MATA PELAJARAN Proyek Proyek


Intra Jumlah Intra Jumlah
(Tahun/ (Tahun/ (Tahun/ (Tahun/ (Tahun/ (Tahun/

Minggu) Minggu) Minggu) Minggu) Minggu) Minggu)

Pendidikan Agama dan


1. 108(3) 36(1) 144(4) 108(3) 36(1) 144(4)
Budi Pekerti

2. Pendidikan Pancasila
144(4) 36(1) 180(5) 144(4) 36(1) 180(5)
dan Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia 216(6) 72(2) 288(8) 198(6) 54(2) 252(8)

4. Matematika 144(4) 36(1) 180(5) 170(5) 46(1) 216(6)

30
5. Ilmu Pengetahuan
170(5) 46(1) 216(6)
Alam dan Sosial

Seni Musik, Rupa,


6. 108(3) 36(1) 144(4) 108(3) 36(1) 144(4)
Teater, Tari

Pendidikan Jasmani,
7. Olah Raga dan 108(3) 36(1) 144(4) 108(3) 36(1) 144(4)
Kesehatan

8. Bahasa Bali 72(2) 72(2) 72(2) - 72(2)

Jumlah Alokasi Waktu


Per Minggu
900(25) 252(7) 1152(32) 1078(31) 290(8) 1368(39)

Keterangan :

1. Sekolah menambah maksimal 2 jam pelajaran dari struktur kurikulum


Merdeka untuk setiap kelas;
2. Penambahan jumlah jam digunakan untuk Muatan Lokal Pendidikan
Bahasa Bali
3. Alokasi waktu setiap jam adalah 35 menit;
4. Untuk kelas 1 dan 4, kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan
mata pelajaran; boleh memilih mapel atau tematik
5. Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi alokasi
waktu proyek (33 minggu untuk bahasa indonesia, 34 minggu untuk
matematika dan IPAS)
6. Projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk SD, dialokasikan sekitar
20% sampai dengan 30% beban belajar per-tahun.

Muatan Kurikulum yang digunakan sebagai mana tercantum dalam


Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi dan
Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Tentang Kompetensi Inti dan

31
Kompetensi Dasar. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Nomor 018/H/H.KR/2020 tentang
kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 pad
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Berbentuk Sekolah Menengah Atas untuk Kondisi Khusus. Sedangkan untuk
muatan kurikulum berupa capaian pembelajaran pada program Merdeka
sesuai keputusan Keputusan Mendikbudristek RI No56/M/2022 tentang
Pemulihan Pembelajaran.

Adapun Muatan Nasional Kurikulum 2013 SD Negeri 7 Bhuana Giri adalah


sebagai berikut.

3. Tingkat Kompetensi

KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran


agama yang dianutnya.

Sikap Sosial 2. Menunjukkan Perilaku:


a. jujur,
b. disiplin,
c. santun,
d. percaya diri,
e. peduli, dan
f. bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.

Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar
dengan cara :
a. mengamati,
b. menanya, dan

32
KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI

c. mencoba
Berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, di
sekolah, dan tempat bermain.

Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak:


a. Kreatif,
b. produktif,
c. kritis,
d. mandiri,
e. kolaboratif, dan
f. komunikatif,
Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan
kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang
mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.

4. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Capaian Pembelajaran.


1. Kompetensi Inti (Kurikulum 2013)

Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)


merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada setiap tingkat
kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui
Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar

33
antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi
vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada
kelas yang berbeda dapat dijaga pula.

Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;


2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan;
dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.
Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL
dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan
pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu,
gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata
pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang
antara pencapaian hard skills dan soft skills.

Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising


element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti
merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal
Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan
antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke
kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu
akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa.
Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar
satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran
yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga
terjadi proses saling memperkuat.

Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait


yaitu berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial
(kompetensi 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan

34
(kompetensi 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar
dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara
integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial
dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu
peserta didik belajar tentang pengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan
penerapan pengetahuan (kompetensi Inti kelompok 4). Kompetensi inti yang
digunakan sesuai dengan Keputusan Keputusan Mendikbudristek RI
No.56/M/2022 tentang Pemulihan Pembelajaran

2. Kompetensi Dasar (Kurikulum 2013)

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk


setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah
konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan
yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik.
Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata
pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat
terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang
sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata
pelajaran dapat dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai
disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang diperbolehkan menurut filosofi
rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena filosofi yang
dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian
landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk
kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi
esensialisme dan perenialisme.

Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk


setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SD/MI
untuk setiap mata pelajaran tercantum pada Lampiran Keputusan Kepala
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Pembukuan Nomor.
018/H/KR/2020 Tentang KI-KD K.13 pada DIKDASMEN untuk kodisi
khusus yang mencakup: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa

35
Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta daftar tema dan alokasi waktunya.
(terlampir)

3. Capaian Pembelajaran
Secara sederhana CP bisa didefinisikan sebagai kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap tahap
perkembangan peserta didik untuk setiap mata pelajaran pada satuan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Capaian pembelajaran memuat
sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara
komprehensif dalam bentuk narasi.

Capaian pembelajaran (learning outcomes) adalah suatu ungkapan


tujuan pendidikan, yang merupakan suatu pernyataan tentang apa yang
diharapkan diketahui, dipahami, dan dapat dikerjakan oleh peserta didik
setelah menyelesaikan suatu periode belajar. Capaian pembelajaran adalah
kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap,
keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja. Istilah capaian
pembelajaran kerapkali digunakan bergantian dengan kompetensi, meskipun
memiliki pengertian yang berbeda dari segi ruang lingkup pendekatannya.

Kompetensi adalah suatu bentuk capaian pembelajaran, bersifat lebih


terbatas. Ketercapaiannya biasanya dinyatakan dengan kompeten atau tidak
kompeten, lulus atau tidak lulus, dan bukan dalam bentuk peringkat (grade).
Capaian pembelajaran dapat dicapai dalam bentuk berbagai tingkatan, bahkan
dengan berbagai cara, dan hasilnya dapat diukur dengan berbagai cara pula,
tidak hanya dengan observasi langsung. Bentuk lain dari capaian
pembelajaran adalah “behavioural objectives”, dimana pencapaiannya dapat
diamati secara langsung. Capaian pembelajaran menunjukkan kemajuan
belajar yang digambarkan secara vertikal dari satu tingkat ke tingkat yang lain
serta didokumentasikan dalam suatu kerangka kualifikasi. Capaian
pembelajaran harus disertai dengan kriteria penilaian yang tepat yang dapat
digunakan untuk menilai bahwa hasil pembelajaran yang diharapkan telah
dicapai. Adapun tujuan Capaian Pembelajaran SD yaitu Capaian

36
pembelajaran menunjukkan kemajuan belajar yang digambarkan secara
vertikal dari satu tingkat ke tingkat yang lain serta didokumentasikan dalam
suatu kerangka kualifikasi. Selain itu, capaian pembelajaran juga harus
disertai dengan kriteria penilaian yang tepat yang dapat digunakan untuk
menilai bahwa hasil pembelajaran yang diharapkan telah dicapai.

Capaian pembelajaran –bersama dengan kriteria penilaian– hal


tersebut mengidentifikasi capaian pembelajaran sebagai tujuan belajar yang
terukur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa capaian pembelajaran
kedudukannya sangat penting dalam pelaksanaan dan penilaian. Pencapaian
CP hanya dapat diidentifikasi setelah siswa mengikuti proses pembelajaran
melalui penilaian dan harus dapat didemonstrasikan dalam kehidupan nyata.

Adapun prinsip CP harus dapat diukur dan spesifik, berdasarkan


hierarki tahapan konseptual proses pembelajaran yang hasil belajarnya dapat
digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa, seperti yang
dinyatakan oleh European Commission (2011) dalam (ECFOP, 2017:33),
bahkan secara spesifik Mahajan (2017:65) menyebutkan bahwa CP harus
ditulis berdasarkan Taksonomi Bloom karena telah terbukti relevan untuk
untuk membantu mengembangkan hasil belajar. Konsep taksonomi Bloom
sangat sederhana, yaitu: a. Sebelum memahami konsepnya, ingatlah dengan
baik, b. Pahami sebelum anda menerapkannya, c. Analisis proses sebelum
anda mengevaluasinya.
Capaian pembelajaran pada program Merdeka sesuai keputusan
Keputusan Mendikbudristek RI No56/M/2022 tentang Pemulihan
Pembelajaran yang mencakup: capaian Pembelajaran Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPAS, Seni Budaya dan
Prakarya, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, serta daftar tema
dan alokasi waktunya. (terlampir).

B. Muatan Lokal
Berdasarka Struktur Kurikulum Nasional SD/MI bahwa Muatan Lokal
yang terdapat pada Kelompok B terdapat Dua Bidang Studi yang wajib

37
diajarkan, yakni Seni Budaya dan Prakarya (SBDP) dan Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompotensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah. Muatan Lokal yang dipilih adalah: Bahasa Bali
Sehubungan dengan itu pelaksanaan pendidikan budi pekerti di daerah
Provinsi Bali berdasarkan Perda Nomor 20 Tahun 2013 yang ditindak lanjuti
dengan Lampiran Perda Tertanggal 26 April 2013 Tentang Peraturan Daerah
Provinsi Bali yang menggariskan bahwa Bahasa, Aksara dan Sastra Daerah Bali
pada Pendidikan Dasar dan Mengeah agar dijadikan muatan lokal wajib pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah, yang menentukan kenaikan kelas dan
kelulusan peserta didik. Dalam pelaksanaannya, alokasi waktu disesuaikan
dengan kebutuhan sekolah.

1) Bahasa Bali

Bahasa Daerah memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan dan
peradaban masyarakat Bali serta memiliki peran sentral dalam pengembangan
intelektual, sosial dan emosional peserta didik. Sebagai salah satu keunggulan
lokal di Bali, pembelajaran Bahasa Bali diharapkan dapat membantu peserta
didik untuk lebih mengenal, mencintai dan ikut melestarikan keunggulan lokal
Bali. Menyadari bahwa peran Bahasa Bali amat penting dalam kehidupan
masyarakat Bali, maka pengembangan bahasa Bali terus dilakukan, disesuaikan
dengan perkembangan teknologi dan tuntutan jaman. Pembelajaran bahasa Bali
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Bali
sesuai dengan tatakrama masyarakat Bali.

Sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia, Bahasa Bali berfungsi


sebagai: a) lambang kebanggaan daerah dan masyarakat Bali, b) lambang
identitas daerah dan masyarakat Bali, c) alat penghubung di dalam keluarga dan
masyarakat Bali, d) pendukung sastra daerah Bali dan sastra Indonesia.

Aksara Bali memiliki kedudukan yang sangat penting dalam


pengembangan budaya masyarakat Bali berfungsi sebagai: a) sarana

38
pengembangan kesastraan Bali, b) wadah/wahana pengembangan seni budaya
Bali, c) sarana pendidikan, adat dan budaya Bali.

Sastra Bali merupakan bukti historis masyarakat Bali, yang merupakan


salah satu bagian dari kebudayaan nasional berkedudukan sebagai wahana
ekspresi budaya yang di dalamnya mengandung pengolahan estetik, religius dan
sosial politik masyarakat Bali yang berfungsi sebagai: a) perekam perkembangan
kebudayaan daerah Bali, b) menumbuhkembangkan rasa solidaritas
kemanusiaan, c) sarana peningkatan harkat dan martabat manusia.

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Bali merupakan kualifikasi


kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan
pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan
sastra Bali. Dengan standar kompetensi mata pelajaran bahasa Bali ini
diharapkan:

a) Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,


kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap
hasil karya kesastraan sebagai hasil intelektual masyarakat Bali;

b) Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa


Bali peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan
sumber belajar;

c) Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan
dan kesastraan Bali sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan
kemampuan peserta didiknya;

d) Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan


kesastraan Bali sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang
tersedia;

Mata pelajaran Bahasa Bali bertujuan agar peserta didik memiliki


kemampuan sebagai berikut.
a) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku
dalam masyarakat Bali, baik secara lisan maupun tulis;

39
b) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa daerah
dan bahasa ibu;
c) Memahami bahasa Bali dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan;
d) Menggunakan bahasa Bali untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
serta kematangan emosional dan sosial;
e) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra Bali untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa Bali;
f) Menghargai dan membanggakan sastra Bali sebagai budaya dan hasil
intelektual masyarakat Bali.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Bali mencakup komponen
kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra Bali yang meliputi aspek-
aspek : Mendengarkan, Berbicara, Membaca, dan Menulis. Pada akhir
pendidikan di SD/MI, peserta didik telah membaca sekurang-kurangnya
sembilan buku sastra dan nonsastra Bali. (KI dan KD Terlampir)

C. Pengembangan Diri
Sejalan dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, yang
menegaskan bahwa, pendidikan merupakan usaha sadar den terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (pasal 1
butir 1). Selain itu dalam pasal 4 ayat (4) undang-undang tersebut dinyatakan
bahwa paradigma pembiasaan yang harus dibangun adalah pemberian
keteladanan, pembangunan kemauan dan pengembangan kreativitas dalam
konteks kehidupan sosial kultural sekolah. Pembiasaan diri atau pengembangan
diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan

40
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan
sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Pengembangan diri tersebut dimaknai bahwa ada dua kegiatan yang ada
dalam komponen pengembangan diri, yaitu kegiatan ekstrakurikuler dan
kegiatan pelayanan konseling. Kegiatan ekstrakuriker dapat difasilitasi dan
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan lainnya dan kegiatan
pelayanan konseling dilakukan oleh konselor (guru pembimbing) dan atau guru
kelas yang diberi tugas mengelola kegiatan pelayanan konseling.
1) Kegiatan bimbingan konseling
Kegiatan bimbingan diberikan kepada siswa yang mengalami
masalah baik dalam kesulitan belajar maupun bermasalah dalam sikap.
Bimbingan ini dimaksudkan memberikan layanan bimbingan kepada siswa
secara lebih dekat dan dengan rasan kekeluargaan dan kasih sayang.
Keguanaan bimbingan bagi siswa antara lain :
a) Membantu anak memecahkan masalahnya secara pribadi dan menjaga
kerahasiaannya.
b) Mencegah terjadinya masalah yang berlarut – larut pada siswa.
c) Membantu siswa dalam mencapai perkembangan yang optimal.
d) Memberikan bimbingan dan memotifasi siswa untuk bisa belajar dan
berkembang dengan baik.
Layanan bimbingan konseling diberikan baik dalam kelas maupun di luar
kelas sesuai dengan kebutuhan.
2) Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.62 Tahun
2014 tentang kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah pada Kurikulum 2013 terdiri atas:
1) Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib

41
Ektra kurikuler wajib yang dimaksud sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No.63 Tahun 2014 yaitu Pendidikan
Kepramukaan dilaksanakan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler wajib pada
pendidikan dasar dan menengah.
Dalam implementasinya, Ekstrakurikuler Pramuka pada SD Negeri 7
Bhuana Giri dilaksanakan dengan :
a) Sistem Blok, yang khusus digunakan sebagai pengenalan untuk peserta
didik kelas I (satu).
b) Sistem Aktualisasi, untuk semua peserta didik sesuai substansi tema
dan KD yang diajarkan.
c) Sistem Reguler, yaitu untuk peserta didik yang memang menetapkan
pilihannya pada Pramuka.
2) Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan.
Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang
dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan
minat peserta didik, kepadatan kegiatan, waktu yang tersedia, ketersediaan
pembina atau fasilitator, biaya, serta faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu
pengembangannya bukan hal yang wajib untuk dilaksanakan sekalipun telah
menjadi salah satu program dan tertuang pada kurikulum ini. Dalam hal
mengembangkan diri/ektrakurukuler, peserta didik dibebaskan untuk
mengikuti program-program tersebut pada jenis pendidikan non formal
dengan selalu memperhatikan kesanggupan dan keleluasaan peserta didik
agar hak-haknya untuk memperoleh kesempatan bermain dan belajar tidak
terpangkas.
Adapun ekstrakurikuler pilihan yang dilaksanakan di SDN 7 Bhuana Giri
terdiri dari
1) Kelompok Seni Budaya Daerah Bali yaitu Seni Tari
2) Kelompok Olahraga yaitu Catur

2. Program Inklusif

SD Negeri 7 Bhuana Giri belum termasuk sekolah inklusif, namun SD


Negeri 7 Bhuana Giri tetap mengusung keadilan dalam pendidikan di

42
mana, satuan pendidikan menerima peserta didik dengan berbagai latar
belakang kemampuan diri. Untuk alasan tersebut, Sekolahmerancang
program inklusif dalam bentuk program individu yang dapat
memfasilitasipeserta didik berkebutuhan khusus dengan kategori rendah.
Program individu disusun dengan penyesuaian kebutuhan masing-masing
peserta didik, baik akademik maupun non-akademik. Program ini disusun
oleh tim guru dengan melibatkan orang tua dan terapis atau psikolog. Hal
utama yang diperhatikan dalam proses penyusunan program ini adalah
bagaimana peserta didik dengan kebutuhan khusus mampu melakukan
kecakapan dasar, keterampilan hidup, dan penumbuhan percaya diri.
Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi baca, tulis
hitung, cara bersosialisasi dan kemandirian merupakan bentuk program
individu tersebut. Program ini pun akan dilakukan evaluasi secara berkala
setiap tiga bulan sekali atau bisa lebih cepat jika adakondisi khusus untuk
penyesuaian sehingga dapat terlihat bagaimana perkembangan peserta
didik. Pengondisian dalam lingkungan belajar dan bermain menjadi fokus
utama lainnya sehingga peserta didik mampu belajar hal positif dari
lingkungan sekitarnya, penerimaan yang baik dari lingkungan sekitar dan
terhindar dari kasus bullying.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional


Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa struktur kurikulum yang
tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut :
1) Kelompok mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia
2) Kelompok mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian
3) Kelompok mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4) Kelompok mata Pelajaran Estetika
5) Kelompok mata Pelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Selanjutnya dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005


tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan pula bahwa :
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia pada
SD/MI/SDLB/Paket A dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan
agama, kewarganegaraan,

43
kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olah
raga, dan kesehatan.
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian pada
SD/MI/SDLB/Paket A, dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan
agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya, dan
pendidikan jasmani.
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
SD/MI/SDLB/Paket A, dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan
bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial,
keterampilan/kejuruan, dan muatan lokal yang relevan.
d. Kelompok mata pelajaran estetika pada SD/MI/SDLB/Paket A,
dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya,
keterampilan, dan muatan lokal yang televan.
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan
padaSD/MI/SDLB/Paket A, dilaksanakan melalui muatan
dan/ataukegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan,
ilmu pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 24


Tahun 2016 tentang Struktur Kurikulum SD/MI, dinyatakan bahwa struktur
kurikulum tersebut meliputi 4 (empat) kompetensi inti, sebagai berikut ;
1) Kompetensi Inti Sikap Spiritual ( K.I 1 )
2) Kompetensi Inti Sikap Sosial ( K.I 2 )
3) Kompetensi Inti Pengetahuan ( K.I 3 )
4) Kompetensi Inti Keterampilan ( K.I 4 )

Dari uraian struktur kurikulum di atas, maka muatan kurikulum pada


tingkat nasional di SD Negeri 7 Bhuana Giri tahun 2022/2023terdiri atas
kelompok mata pelajaran A dan kelompok mata pelajaran B yang tertuang
dalam Permendikbud nomor 24 Tahun 2014 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah.
a) Mata pelajaran kelompok A (umum) terdiri atas:

44
1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3) Bahasa Indonesia
4) Matematika
5) Ilmu Pengetahuan Alam
6) Ilmu Pengetahuan Sosial
b) Mata pelajaran kelompok B (umum) terdiri atas:
1) Seni Budaya dan Prakarya
2) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Penerapan Kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri memuat 8 (delapan) mata


pelajaran pokok untuk kelas III, V dan VI, serta 6 (enam) muatan pelajaran
untuk kelas II (4 mata pelajaran kelompok A dan 2 mata pelajaran kelompok B).
Dalam proses pembelajaran, pendekatan saintifiks, merupakan 45ocus yang
implementasikan sesuai karakter materi yang sedang dipelajari peserta didik.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 57 tahun 2014, tentang Kurikulum 2013
Sekolah Dasar, Permendikbud No 24 tahun 2016 tentang KI dan KD untuk
Pendidikan Dasar dan Menengah, maka SD Negeri 7 Bhuana Giri merumuskan
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Muatan nasional Kelas II, III, V dan VI
sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Hindu


Dan Budi Pekerti SD.
Kelas II
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SPIRITUAL)
1. menerima dan 1.1 menerima konsep Atma sebagai sumber
menjalankan hidup bagi makhluk hidup
ajaran agama 1.2 menerima ajaran Tri Murti sebagai

45
yang dianutnya perwujudan dari Sang Hyang Widhi
1.3 memanjatkan puji syukur kehadapan
Sang Hyang Widhi bahwa kita dapat
menghindarkan diri dari perilaku Tri
Mala
1.4 menerima ajaran Catur Paramitha
sebagai karunia Sang Hyang Widhi
untuk mencapai kehidupan yang
harmonis
1.5 menerima keteladanan tokoh-tokoh
dalam cerita Ramayana
1.6 menerima perkembangan sejarah
agama Hindu sebagai wujud
penghormatan kepada leluhur
KOMPETENSI INTI 2
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SOSIAL)
2. menunjukkan 2.1 perilaku jujur antar sesama manusia
perilaku jujur, bahwa kita bersumber pada Atma
disiplin, 2.2 disiplin melaksanakan sujud bhakti
bertanggung kehadapan Sang Hyang Widhi dalam
jawab, santun, wujud beliau sebagai Tri Murti
peduli, dan 2.3 disiplin antar sesama untuk
percaya diri menghindarkan diri dari perilaku Tri
dalam Mala
berinteraksi 2.4 berperilaku santun dalam mewujudkan
dengan keluarga, budi pekerti luhur sesuai ajaran Catur
teman, dan guru Paramita
2.5 peduli terhadap tokoh-tokoh dalam
cerita Ramayana yang telah
memberikan tuntunan hidup
2.6 peduli terhadap sejarah perkembangan
agama Hindu di daerah setempat

46
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. memahami 3.1 memahami Atma sebagai sumber hidup
pengetahuan bagi makhluk hidup
faktual dengan 3.2 memahami ajaran Tri Murti sebagai
cara mengamati perwujudan Sang Hyang Widhi
[mendengar, 3.3 mengenal ajaran Tri Mala yang harus
melihat, dihindari dalam kehidupan sehari-hari
membaca] dan 3.4 mengenal ajaran Catur Paramitha untuk
menanya mencapai kehidupan yang harmonis
berdasarkan rasa 3.5 memahami tokoh cerita Ramayana
ingin tahu dalam kehidupan sehari-hari
tentang dirinya, 3.6 memahami perkembangan sejarah
makhluk ciptaan agama Hindu di daerah setempat
tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda
yang dijumpainya
di rumah dan di
sekolah
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. menyajikan 4.1 mengilustrasikan Atma sebagai sumber
pengetahuan hidup bagi makhluk hidup
faktual dalam 4.2 menyajikan contoh sujud bhakti
bahasa yang jelas kehadapan Sang Hyang Widhi dalam
dan logis, dalam wujud Tri Murti
karya yang 4.3 menyajikan cara menghindari perilaku
estetis, dalam Tri Mala dalam kehidupan sehari-hari
gerakan yang 4.4 menerapkan ajaran Catur Paramitha
mencerminkan dalam rangka mengharmonisasi
anak sehat, dan kehidupan umat manusia

47
dalam tindakan 4.5 menceritakan tokoh-tokoh Ramayana
yang yang berperilaku Dharma dan Adharma
mencerminkan 4.6 menceritakan secara singkat sejarah
perilaku anak perkembangan agama Hindu di daerah
beriman dan setempat
berakhlak mulia

KELAS: III
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SPIRITUAL)
1. menerima dan 1.1 menerima ajaran Tri Parartha untuk
menjalankan mencapai kebahagiaan dalam
ajaran agama kehidupan sehari-hari
yang dianutnya 1.2 menerima ajaran Daiwi Sampad dalam
kitab Bhagavadgita untuk dijalankan
dan Asuri Sampad untuk dihindari
1.3 menerima karakter yang baik tokoh
utama dalam Mahabharata sehingga
dapat berpikir, berkata, dan berperilaku
yang baik
1.4 menerima nama-nama planet/astronomi
dalam ajaran Veda
1.5 menerima tari sakral dan tari profan
sebagai implementasi ajaran Veda
1.6 membiasakan diri menjalankan
sembahyang dan berdoa dalam
kehidupan sehari-hari
KOMPETENSI INTI 2
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SOSIAL)

48
2. menunjukkan 2.1 peduli antar sesama dalam menerapkan
perilaku jujur, ajaran Tri Parartha untuk mewujudkan
disiplin, kehidupan yang harmonis
bertanggung 2.2 mengamalkan ajaran Daiwi Sampad
jawab, santun, dan menghindari perilaku Asuri
peduli, dan Sampad
percaya diri 2.3 menunjukkan perilaku jujur yang
dalam dijiwai nilai-nilai kepemimpinan tokoh-
berinteraksi tokoh utama Mahabharata
dengan keluarga, 2.4 peduli terhadap nama-nama
teman, guru dan planet/astronomi dalam ajaran Veda
tetangganya 2.5 peduli terhadap karya seni, baik tari
sakral maupun tari profan, sebagai
bentuk pengamalan ajaran Veda
2.6 disiplin menjalankan sembahyang dan
berdoa dalam kehidupan sehari-hari
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. memahami 3.1 mengenal ajaran Tri Parartha untuk
pengetahuan mencapai keharmonisan hidup
faktual dengan 3.2 mengenal ajaran Daiwi Sampad dan
cara mengamati Asuri Sampad yang bersumber pada
[mendengar, kitab Bhagavadgita
melihat, 3.3 memahami tokoh-tokoh utama
membaca] dan Mahabharata dalam rangka meneladani
menanya nilai-nilai kepemimpinannya
berdasarkan rasa 3.4 mengenal nama-nama planet/astronomi
ingin tahu dalam ajaran Veda
tentang dirinya, 3.5 mengenal tari sakral dan tari profan
makhluk ciptaan dalam kehidupan keagamaan
tuhan dan 3.6 memahami sembahyang dan berdoa
kegiatannya, dan dalam ajaran Hindu

49
benda-benda
yang dijumpainya
di rumah dan di
sekolah
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. menyajikan 4.1 mempraktikkan ajaran Tri Parartha
pengetahuan untuk mencapai keharmonisan hidup
faktual dalam 4.2 mencontohkan ajaran Daiwi Sampad
bahasa yang jelas dan Asuri Sampad dalam kitab
dan logis, dalam Bhagavadgita
karya yang 4.3 menceritakan secara singkat tokoh-
estetis, dalam tokoh utama dalam Mahabharata
gerakan yang 4.4 menyajikan nama-nama
mencerminkan planet/astronomi dalam ajaran Veda
anak sehat, dan 4.5 menyajikan tari sakral dan tari profan
dalam tindakan dalam kehidupan keagamaan
yang 4.6 menyajikan cara sembahyang dan
mencerminkan berdoa dalam ajaran Hindu
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia

KELAS: V
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SPIRITUAL)
1. menerima, 1.1 menjalankan kitab Suci Veda sebagai
menjalankan, dan sumber hukum Hindu
menghargai ajaran 1.2 menjalankan ajaran Catur Marga Yoga

50
agama yang sebagai jalan mencapai Moksha
dianutnya 1.3 menerima kemahakuasaan Sang Hyang
Widhi sebagai Cadhu Sakti
1.4 menjalankan ajaran Catur Guru sebagai
landasan bertindak
1.5 menghargai tempat-tempat suci dalam
agama Hindu
KOMPETENSI INTI 2
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SOSIAL)
2. menunjukkan 2.1 disiplin melaksanakan ajaran kitab suci
perilaku jujur, Veda sebagai pedoman dalam segala
disiplin, tindakan
bertanggung 2.2 disiplin melaksanakan ajaran Catur
jawab,santun, Marga Yoga sebagai jalan mencapai
peduli, dan kesempurnaan hidup (Moksha)
percaya diri dalam 2.3 menunjukkan perilaku disiplin sebagai
berinteraksi wujud rasa tanggung jawab atas
dengan keluarga, kebesaran Sang Hyang Widhi sebagai
teman, guru, dan Cadhu Sakti
tetangganya serta 2.4 menunjukkan perilaku disiplin
cinta tanah air menjalankan ajaran Catur Guru sebagai
wujud bhakti kepada guru
2.5 menunjukkan perilaku bertanggung
jawab untuk menjaga kelestarian tempat
suci

KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. memahami 3.1 memahami kitab suci Veda sebagai
pengetahuan sumber hukum Hindu
faktual dan 3.2 mengenal ajaran Catur Marga Yoga
konseptual dengan dalam agama Hindu

51
cara mengamati, 3.3 memahami kemahakuasaan Sang Hyang
menanya dan Widhi sebagai Cadhu Sakti
mencoba 3.4 mengenal ajaran Catur Guru yang patut
berdasarkan rasa dihormati
ingin tahu tentang 3.5 mengenal tempat-tempat suci dalam
dirinya, makhluk agama Hindu
ciptaan tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah, di sekolah
dan tempat
bermain
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 menyajikan contoh-contoh kitab Veda
pengetahuan Sruti dan Veda Smerti sebagai sumber
faktual dalam hukum Hindu
bahasa yang jelas, 4.2 menerapkan ajaran Catur Marga Yoga
sistematis dan sebagai jalan mencapai kesempurnaan
logis, dalam karya hidup
yang estetis, dalam 4.3 menyajikan ajaran Cadhu Sakti atas
gerakan yang kemahakuasaan Sang Hyang Widhi
mencerminkan penguasa alam semesta
anak sehat,dan 4.4 menerapkan ajaran Catur Guru dalam
dalam tindakan kehidupan sehari-hari
yang 4.5 menyajikan bentuk dan struktur tempat
mencerminkan suci dalam agama Hindu
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia

52
KELAS: VI
Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan
Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa
mampu:
KOMPETENSI INTI 1
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SPIRITUAL)
1. menerima, 1.1 menerima kitab suci Bhagavadgita
menjalankan, dan sebagai tuntunan hidup
menghargai ajaran 1.2 menjalankan ajaran Panca Sraddha
agama yang sebagai dasar keyakinan umat Hindu
dianutnya 1.3 menjalankan ajaran Tattvam Asi dalam
cerita Itihasa
1.4 menerima ajaran Sad Ripu sebagai
perilaku yang harus dihindari
1.5 menerima ajaran Tri Rna sebagai hutang
manusia yang wajib dibayar
KOMPETENSI INTI 2
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SOSIAL)
2. menunjukkan 2.1 disiplin terhadap isi kitab suci
perilaku jujur, Bhagavadgita sebagai tuntunan hidup
disiplin, 2.2 menunjukkan perilaku disiplin terhadap
bertanggung isi ajaran Panca Sraddha
jawab,santun, 2.3 menunjukkan perilaku Tattvam Asi yang
peduli, dan tertuang dalam cerita Itihasa
percaya diri dalam 2.4 menunjukkan perilaku bertanggung
berinteraksi jawab sebagai wujud menghindari Sad
dengan keluarga, Ripu
teman, guru, dan 2.5 menunjukkan perilaku disiplin terhadap
tetangganya serta ajaran Panca Yadnya sebagai pengamalan

53
cinta tanah air Tri Rna
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. memahami 3.1 memahami isi pokok Bhagavadgita
pengetahuan sebagai tuntunan hidup
faktual dan 3.2 memahami ajaran Panca Sraddha sebagai
konseptual dengan dasar meningkatkan keyakinan
cara mengamati, 3.3 memahami ajaran Tattvam Asi dalam
menanya dan cerita Itihasa
mencoba 3.4 memahami ajaran Sad Ripu sebagai
berdasarkan rasa perilaku yang harus dihindari dalam
ingin tahu tentang kehidupan sehari-hari
dirinya, makhluk 3.5 memahami ajaran Tri Rna sebagai hutang
ciptaan tuhan dan yang dibawa sejak lahir
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah, di sekolah
dan tempat
bermain
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 menyajikan dengan cara melantunkan
pengetahuan sloka-sloka dalam Bhagavadgita
faktual dalam 4.2 menyajikan contoh Panca Sraddha dalam
bahasa yang jelas, kehidupan
sistematis dan 4.3 menyajikan cerita Tattvam Asi yang
logis, dalam karya tertuang dalam Itihasa
yang estetis, dalam 4.4 menyajikan contoh perilaku Sad Ripu
gerakan yang yang harus dikendalik
mencerminkan 4.5 menerapkan ajaran Tri Rna dalam
anak sehat,dan kehidupan sehari-hari

54
dalam tindakan
yang
mencerminkan
perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia

2. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila Dan


Kewarganegaraan SD/MI

KELAS II

KOMPETENSI INTI 1
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SPIRITUAL)
1. Menunjukkan perilaku 1.1 Menerima hubungan gambar bintang,
jujur, disiplin, rantai, pohon beringin, kepala
tanggung jawab, banteng, dan padi kapas dan sila-sila
santun, peduli, dan Pancasila sebagai anugerah Tuhan
percaya diri dalam Yang Maha Esa
berinteraksi dengan 1.2 Menunjukkan sikap patuh aturan
keluarga, teman, dan agama yang dianut dalam kehidupan
guru sehari-hari di sekolah
1.3 Menerima keberagaman karakteristik
individu sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa di sekolah
1.4 Menerima keberagaman di sekolah
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa
KOMPETENSI INTI 2
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SOSIAL)
2. Menunjukkan perilaku 2.1 Bersikap bekerja sama, disiplin, dan
jujur, disiplin, peduli sesuai dengan sila-sila

55
tanggung jawab, Pancasila dalam lambang negara
santun, peduli, dan “Garuda Pancasila dalam kehidupan
percaya diri dalam sehari-hari
berinteraksi dengan 2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku di
keluarga, teman, dan rumah dan tata tertib yang berlaku di
guru sekolah
2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
keberagaman karakteristik individu
di sekolah
2.4 Menampilkan sikap kerja sama
dalam keberagaman di sekolah
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Mengidentifikasi hubungan antara
pengetahuan faktual simbol dan sila-sila Pancasila dalam
dengan cara lambang negara “Garuda Pancasila”
mengamati 3.2 Mengidentifikasi aturan dan tata tertib
[mendengar, melihat, yang berlaku di sekolah
membaca] dan 3.3 Mengidentifikasi jenis-jenis
menanya berdasarkan keberagaman karakteristik individu di
rasa ingin tahu tentang sekolah
dirinya, makhluk 3.4 Memahami makna bersatu dalam
ciptaan Tuhan dan keberagaman di sekolah
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Menjelaskan hubungan gambar pada
pengetahuan faktual lambang Negara dengan sila-sila
dalam bahasa yang Pancasila

56
jelas dan logis, dalam 4.2 Menceritakan kegiatan sesuai aturan
karya yang estetis, dan tata tertib yang berlaku di sekolah
dalam gerakan yang 4.3 Mengelompokkan jenis-jenis
mencerminkan anak keberagaman karakteristik individu di
sehat, dan dalam sekolah
tindakan yang 4.4 Menceritakan pengalaman melakukan
mencerminkan kegiatan yang mencerminkan
perilaku anak beriman persatuan dalam keberagaman di
dan berakhlak mulia sekolah

KELAS: III

KOMPETENSI INTI 1
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SPIRITUAL)
1. Menerima dan 1.1 Menerima arti bintang, rantai, pohon
menjalankan ajaran beringin, kepala banteng, dan padi
agama yang kapas pada lambang negara “Garuda
dianutnya Pancasila” sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa
1.2 Menghargai kewajiban dan hak sebagai
anggota keluarga dan warga sekolah
sebagai wujud rasa syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa
1.3 Mensyukuri keberagaman karakteristik
individu di lingkungan sekitar sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1.4 Mensyukuri makna bersatu dalam
keberagaman di lingkungan sekitar
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha
Esa

57
KOMPETENSI INTI 2
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SOSIAL)
2. Menunjukkan 2.1 Bersikap jujur, peduli, kasih sayang
perilaku jujur, sesuai dengan sila-sila Pancasila dalam
disiplin, tanggung lambang negara “Garuda Pancasila”
jawab, santun, peduli, 2.2 Melaksanakan kewajiban dan hak
dan percaya diri sebagai anggota keluarga dan warga
dalam berinteraksi sekolah
dengan keluarga, 2.3 Menampilkan kebersamaan dalam
teman, guru dan keberagaman karakteristik individu di
tetangganya lingkungan sekitar
2.4 Menampilkan sikap kerja sama sebagai
wujud bersatu dalam keberagaman di
lingkungan sekit
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Memahami arti gambar pada lambang
pengetahuan faktual negara “Garuda Pancasila”
dengan cara 3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak
mengamati sebagai anggota keluarga dan warga
[mendengar, melihat, sekolah
membaca] dan 3.3 Menjelaskan makna keberagaman
menanya berdasarkan karakteristik individu di lingkungan
rasa ingin tahu sekitar
tentang dirinya, 3.4 Memahami makna bersatu dalam
makhluk ciptaan keberagaman di lingkungan sekitar
Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah

58
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Menceritakan arti gambar pada
pengetahuan faktual lambang negara “Garuda Pancasila”
dalam bahasa yang 4.2 Menyajikan hasil identifikasi
jelas dan logis, dalam kewajiban dan hak sebagai anggota
karya yang estetis, keluarga dan warga sekolah
dalam gerakan yang 4.3 Menyajikan makna keberagaman
mencerminkan anak karakteristik individu di lingkungan
sehat, dan dalam sekitar
tindakan yang 4.4 Menyajikan bentuk-bentuk
mencerminkan perilaku kebersatuan dalam keberagaman di
anak beriman dan lingkungan sekitar
berakhlak mulia

KELAS: V

KOMPETENSI INTI 1
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SPIRITUAL)
1. Menerima,
1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
menjalankan dan
Esa atas nilai-nilai Pancasila dalam
menghargai ajaran
kehidupan sehari-hari
agama yang
dianutnya

KOMPETENSI INTI 1
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SPIRITUAL)

59
1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan
tanggug jawab sebagai warga
masyarakat dan umat beragama dalam
kehidupan sehari-hari
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial budaya
masayarakat sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa dalam konteks Bhineka
Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri manfaat persatuan dan
kesatuan sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa
KOMPETENSI INTI 2
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SOSIAL)
2. Menunjukkan 2.1 Bersikap tanggung jawab, cinta tanah
perilaku jujur, air, dan rela berkorban sesuai nilai-nilai
disiplin, tanggung sila Pancasila
jawab, santun, peduli, 2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab
dan percaya diri dalam memenuhi kewajiban dan hak
dalam berinteraksi sebagai warga masyarakat dalam
dengan keluarga, kehidupan sehari-hari
teman, guru dan 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman
tetangganya serta sosial budaya masyarakat dalam konteks
cinta tanah air Bhineka Tunggal Ika
2.4 Menampilkan sikap jujur pada
penerapan nilai-nilai persatuan dan
kesatuan untuk membangun kerukunan
di bidang sosial budaya
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)

60
3. Memahami 3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai Pancasila
pengetahuan faktual dalam kehidupan sehari-hari
dengan cara mengamati 3.2 Memahami hak, kewajiban dan
[mendengar, melihat, tanggung jawab sebagai warga dalam
membaca] dan kehidupan sehari-hari
menanya berdasarkan 3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya
rasa ingin tahu tentang masyarakat
dirinya, makhluk 3.4 Menggali manfaat persatuan dan
ciptaan Tuhan dan kesatuan untuk membangun
kegiatannya, dan kerukunan hidup
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Menyajikan hasil identifikasi nilai-
pengetahuan faktual nilai Pancasila dalam kehidupan
dalam bahasa yang sehari-hari
jelas dan logis, dalam 4.2 Menjelaskan hak, kewajiban, dan
karya yang estetis, tanggung jawab sebagai warga
dalam gerakan yang masyarakat dalam kehidupan sehari-
mencerminkan anak hari
sehat, dan dalam 4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang
tindakan yang mendukung keberagaman sosial
mencerminkan budaya masyarakat
perilaku anak 4.4 Menyajikan hasil penggalian tentang
beriman dan manfaat persatuan dan kesatuan
berakhlak mulia untuk membangun kerukunan.

61
KELAS: VI

KOMPETENSI INTI 1
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SPIRITUAL)

62
1. Menerima, 1.1 Bersyukur kepada Tuhan Yang
menjalankan dan Maha Esa atas nilai-nilai Pancasila
menghargai ajaran secara utuh sebagai satu kesatuan
agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari
1.2 Menghargai makna kewajiban, hak,
dan tanggung jawab sebagai warga
negara dalam menjalankan agama
1.3 Mensyukuri keberagaman sosial,
budaya, dan ekonomi masyarakat
sebagai anugerah Tuhan Yang
Maha Esa dalam konteks Bhineka
Tunggal Ika
1.4 Mensyukuri persatuan dan
kesatuan sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa beserta dampaknya
KOMPETENSI INTI 2
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SOSIAL)
2. Menunjukkan perilaku 2.1 Bersikap penuh tanggung jawab
jujur, disiplin, sesuai nilai-nilai Pancasila dalam
tanggung jawab, kehidupan sehari-hari
santun, peduli, dan 2.2 Melaksanakan kewajiban, hak, dan
percaya diri dalam tanggung jawab sebagai warga
berinteraksi dengan negara sebagai wujud cinta tanah air
keluarga, teman, guru
dan tetangganya serta 2.3 Bersikap toleran dalam keberagaman
cinta tanah air sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat dalam konteks Bhineka
Tunggal Ika
2.4 Menampilkan sikap tanggung jawab
terhadap penerapan nilai persatuan
dan kesatuan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara

63
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Menganalisis penerapan nilai-nilai
pengetahuan faktual Pancasila dalam kehdupan sehari-
dengan cara hari
mengamati 3.2 Menganalisis pelaksanaan
[mendengar, melihat, kewajiban, hak, dan tanggung
membaca] dan jawab sebagai warga negara beserta
menanya berdasarkan dampaknya dalam kehidupan
rasa ingin tahu tentang sehari-hari
dirinya, makhluk 3.3 Menelaah keberagaman sosial,
ciptaan Tuhan dan budaya, dan ekonomi masyarakat
kegiatannya, dan 3.4 Menelaah persatuan dan kesatuan
benda-benda yang terhadap kehidupan berbangsa dan
dijumpainya di rumah bernegara beserta dampaknya
dan di sekolah
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)

64
4. Menyajikan 4.1 Menyajikan hasil analisis
pengetahuan faktual pelaksanaan nilai-nilai Pancasila
dalam bahasa yang dalam kehidupan sehari-hari
jelas dan logis, dalam 4.2 Menyajikan hasil analisis
karya yang estetis, pelaksanaan kewajiban, ha, dan
dalam gerakan yang tanggung jawab sebagai warga
mencerminkan anak masyarakat beserta dampaknya
sehat, dan dalam dalam kehidupan sehari-hari
tindakan yang 4.3 Mengampanyekan manfaat
mencerminkan keanekaragaman sosial, budaya,
perilaku anak beriman dan ekonomi
dan berakhlak mulia 4.4 Menyajikan hasil telaah persatuan
dan kesatuan terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara beserta
dampaknya

3. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia SD/MI


KELAS II

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial,
yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.

65
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Merinci ungkapan, ajakan, perintah,
pengetahuan faktual penolakan yang terdapat dalam teks
dengan cara cerita atau lagu yang menggambarkan
mengamati sikap hidup rukun
(mendengar, 3.2 Menguraikan kosakata dan konsep
melihat, membaca) tentang keragaman benda berdasarkan
dan menanya bentuk dan wujudnya dalam bahasa
berdasarkan rasa Indonesia atau bahasa daerah melalui
ingin tahu tentang teks tulis, lisan, visual, dan/atau
dirinya, makhluk eksplorasi lingkungan.
ciptaan Tuhan dan 3.3 Menentukan kosakata dan konsep tentang
kegiatannya, dan lingkungan geografis, kehidupan
benda-benda yang ekonomi, sosial dan budaya di
dijumpainya di lingkungan sekitar dalam bahasa
rumah dan di Indonesia atau bahasa daerah melalui
sekolah teks tulis, lisan, visual, dan/atau
eksplorasi lingkungan.
3.4 Menenetukan kosakata dan konsep
tentang lingkungan sehat dan lingkungan
tidak sehat di lingkungan sekitar serta
cara menjaga kesehatan lingkungan
dalam Bahasa Indonesia atau bahasa
daerah melalui teks tulis, lisan, visual,
dan/atau eksplorasi lingkungan
3.5 Mencermati puisi anak dalam bahasa
Indonesia atau bahasa daerah melalui

66
teks tulis dan lisan
3.6 Mencermati ungkapan permintaan maaf
dan tolong melalui teks tentang budaya
santun sebagai gambaran sikap hidup
rukun dalam kemajemukan masyarakat
Indonesia
3.7 Mencermati tulisan tegak bersambung
dalam cerita dengan memperhatikan
penggunaan huruf kapital (awal kalimat,
nama bulan dan hari, nama orang) serta
mengenal tanda titik pada kalimat berita
dan tanda tanya pada kalimat tanya
3.8 Menggali informasi dari dongeng
binatang (fabel) tentang sikap hidup
rukun dari teks lisan dan tulis dengan
tujuan untuk kesenangan

3.9 Menentukan kata sapaan dalam dongeng


secara lisan dan tulis
3.10 Mencermati penggunaan huruf kapital
(nama Tuhan nama orang, nama agama)
serta tanda titik dan tanda tanya dalam
kalimat yang benar
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Menirukan ungkapan, ajakan, perintah,
pengetahuan faktual penolakan dalam cerita atau lagu anak-
dalam bahasa yang anak dengan bahasa yang santun
jelas dan logis, 4.2 Melaporkan penggunaan kosakata
dalam karya yang Bahasa Indonesia yang tepat atau bahasa
estetis, dalam daerah hasil pengamatan tentang

67
gerakan yang keragaman benda berdasarkan bentuk
mencerminkan anak dan wujudnya dalam bentuk teks tulis,
sehat, dan dalam lisan, dan visual
tindakan yang 4.3 Melaporkan penggunaan kosakata
mencerminkan Bahasa Indonesia yang tepat atau bahasa
perilaku anak daerah hasil pengamatan tentang
beriman dan lingkungan geografis, kehidupan
berakhlak mulia ekonomi, sosial dan budaya di
lingkungan sekitar dalam bentuk teks
tulis, lisan, dan visual
4.4 Menyajikan penggunaan kosakata bahasa
Indonesia yang tepat atau bahasa daerah
hasil pengamatan tentang lingkungan
sehat dan lingkungan tidak sehat di
lingkungan sekitar serta cara menjaga
kesehatan lingkungan dalam bentuk teks
tulis, lisan, dan visual
4.5 Membacakan teks puisi anak tentang
alam dan lingkungan dalam bahasa
Indonesia dengan lafal, intonasi, dan
ekspresi yang tepat sebagai bentuk
ungkapan diri
4.6 Menyampaikan ungkapan-ungkapan
santun (menggunakan kata “maaf”,
“tolong”) untuk hidup rukun dalam
kemajemukan
4.7 Menulis dengan tulisan tegak
bersambung menggunakan huruf kapital
(awal kalimat, nama bulan, hari, dan
nama diri) serta tanda titik pada kalimat
berita dan tanda tanya pada kalimat tanya
dengan benar

68
4.8 Menceritakan kembali teks dongeng
binatang (fabel) yang menggambarkan
sikap hidup rukun yang telah dibaca
secara nyaring sebagai bentuk ungkapan
diri
4.9 Menirukan kata sapaan dalam dongeng
secara lisan dan tulis
4.10 Menulis teks dengan menggunakan huruf
kapital (nama Tuhan, nama agama, nama
orang), serta tanda titik dan tanda tanya
pada akhir kalimat dengan benar

KELAS III

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Menggali informasi tentang konsep

69
pengetahuan faktual perubahan wujud benda dalam kehidupan
dengan cara sehari-hari yang disajikan dalam bentuk
mengamati lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi
(mendengar, lingkungan
melihat, membaca) 3.2 Menggali informasi tentang sumber dan
dan menanya bentuk energi yang disajikan dalam
berdasarkan rasa bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau
ingin tahu tentang eksplorasi lingkungan
dirinya, makhluk 3.3 Menggali informasi tentang perubahan
ciptaan Tuhan dan cuaca dan pengaruhnya terhadap
kegiatannya, dan kehidupan manusia yang disajikan dalam
benda-benda yang bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau
dijumpainya di eksplorasi lingkungan
rumah dan di 3.4 Mencermati kosakata dalam teks tentang
sekolah konsep ciri-ciri, kebutuhan (makanan dan
tempat hidup), pertumbuhan, dan
perkembangan makhluk hidup yang ada
di lingkungan setempat yang disajikan
dalam bentuk lisan, tulis, visual, dan/atau
eksplorasi lingkungan
3.5 Menggali informasi tentang cara-cara
perawatan tumbuhan dan hewan melalui
wawancara dan/atau eksplorasi
lingkungan
3.6 Mencermati isi teks informasi tentang
perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi di
lingkungan setempat
3.7 Mencermati informasi tentang konsep
delapan arah mata angin dan
pemanfaatannya dalam denah dalam teks
lisan, tulis, visual, dan/atau eksplorasi

70
lingkungan
3.8 Menguraikan pesan dalam dongeng yang
disajikan secara lisan, tulis, dan visual
dengan tujuan untuk kesenangan
3.9 Mengidentifi-kasi lambang/ simbol
(rambu lalu lintas, pramuka, dan lambang
negara) beserta artinya dalam teks lisan,
tulis, visual, dan/atau eksplorasi
lingkungan
3.10 Mencermati ungkapan atau kalimat
saran, masukan, dan penyelesaian
masalah (sederhana) dalam teks tulis.

KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Menyajikan hasil informasi tentang
pengetahuan faktual konsep perubahan wujud benda dalam
dalam bahasa yang kehidupan sehari-hari dalam bentuk
jelas, sistematis dan lisan, tulis, dan visual menggunakan
logis, dalam karya kosakata baku dan kalimat efektif
yang estetis, dalam 4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi
gerakan yang tentang konsep sumber dan bentuk energi
mencerminkan anak dalam bentuk tulis dan visual
sehat, dan dalam menggunakan kosakata baku dan kalimat
tindakan yang efektif
mencerminkan 4.3 Menyajikan hasil penggalian informasi
perilaku anak tentang konsep perubahan cuaca dan
beriman dan pengaruhnya terhadap kehidupan
berakhlak mulia manusia dalam bentuk tulis
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif

71
4.4 Menyajikan laporan tentang konsep ciri-
ciri, kebutuhan (makanan dan tempat
hidup), pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup yang ada di lingkungan
setempat secara tertulis menggunakan
kosakata baku dan kalimat efektif
4.5 Menyajikan hasil wawancara tentang
cara-cara perawatan tumbuhan dan
hewan dalam bentuk tulis dan visual
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
4.6 Meringkas informasi tentang
perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi di
lingkungan setempat secara tertulis
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
4.7 Menjelaskan konsep delapan arah mata
angin dan pemanfaatannya dalam denah
dalam bentuk tulis dan visual
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
4.8 Memeragakan pesan dalam dongeng
sebagai bentuk ungkapan diri
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif
4.9 Menyajikan hasil identifikasi tentang
lambang/simbol (rambu lalu lintas,
pramuka, dan lambang negara) beserta
artinya dalam bentuk visual dan tulis
menggunakan kosakata baku dan kalimat
efektif

72
4.10 Memeragakan ungkapan atau kalimat
saran, masukan, dan penyelesaian
masalah (sederhana) sebagai bentuk
ungkapan diri menggunakan kosakata
baku dan kalimat efektif yang dibuat
sendiri

KELAS V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap
sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Menentukan pokok pikiran dalam teks
pengetahuan faktual lisan dan tulis
dan konseptual 3.2 Mengklasifikasi informasi yang didapat
dengan cara dari buku ke dalam aspek: apa, di mana,
mengamati,

73
menanya dan kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana
mencoba
berdasarkan rasa 3.3 Meringkas teks penjelasan (eksplanasi)
ingin tahu tentang dari media cetak atau elektronik
dirinya, makhluk 3.4 Menganalisis informasi yang
ciptaan Tuhan dan disampaikan paparan iklan dari media
kegiatannya, dan cetak atau elektronik
benda- benda yang 3.5 Menggali informasi penting dari teks
dijumpainya di narasi sejarah yang disajikan secara lisan
rumah, di sekolah dan tulis menggunakan aspek: apa, di
dan tempat bermain mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana
3.6 Menggali isi dan amanat pantun yang
disajikan secara lisan dan tulis dengan
tujuan untuk kesenangan
3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling
berkaitan pada teks nonfiksi
3.8 Menguraikan urutan peristiwa atau
tindakan yang terdapat pada teks nonfiksi
3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif
dan ejaan dalam surat undangan (ulang
tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas,
dll.)
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Menyajikan hasil identifikasi pokok
pengetahuan faktual pikiran dalam teks tulis dan lisan secara
dan konseptual lisan, tulis, dan visual
dalam bahasa yang 4.2 Menyajikan hasil klasifikasi informasi
jelas, sistematis, yang didapat dari buku yang
logis dan kritis, dikelompokkan dalam aspek: apa, di
dalam karya yang mana, kapan, siapa, mengapa, dan

74
estetis, dalam bagaimana menggunakan kosakata baku
gerakan yang 4.3 Menyajikan ringkasan teks penjelasan
mencerminkan anak (eksplanasi) dari media cetak atau
sehat, dan dalam elektronik dengan menggunakan
tindakan yang kosakata baku dan kalimat efektif secara
mencerminkan lisan, tulis, dan visual
perilaku anak 4.4 Memeragakan kembali informasi yang
beriman dan disampaikan paparan iklan dari media
berakhlak mulia cetak atau elektronik dengan bantuan
lisan, tulis, dan visual
4.5 Memaparkan informasi penting dari teks
narasi sejarah menggunakan aspek: apa,
di mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana serta kosakata baku dan
kalimat efektif
4.6 Melisankan pantun hasil karya pribadi
dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang
tepat sebagai bentuk ungkapan diri
4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling
berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam
tulisan dengan bahasa sendiri
4.8 Menyajikan kembali peristiwa atau
tindakan dengan memperhatikan latar
cerita yang terdapat pada teks fiksi
4.9 Membuat surat undangan (ulang tahun,
kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.)
dengan kalimat efektif dan memperhati-
kan penggunaan ejaan

KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

75
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi
sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.

KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Menyimpulkan informasi berdasarkan
pengetahuan faktual teks laporan hasil pengamatan yang
dan konseptual didengar dan dibaca
dengan cara 3.2 Menggali isi teks penjelasan (eksplanasi)
mengamati, ilmiah yang didengar dan dibaca
menanya dan 3.3 Menggali isi teks pidato yang didengar
mencoba dan dibaca
berdasarkan rasa 3.4 Menggali informasi penting dari buku
ingin tahu tentang sejarah menggunakan aspek: apa, di
dirinya, makhluk mana, kapan, siapa, mengapa, dan
ciptaan Tuhan dan bagaimana
kegiatannya, dan 3.5 Membandingkan karakteristik teks puisi
benda- benda yang dan teks prosa
dijumpainya di 3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks

76
rumah, di sekolah formulir (pendaftaran, kartu anggota,
dan tempat bermain pengiriman uang melalui bank/kantor
pos, daftar riwayat hidup, dsb.)
3.7 Memperkirakan informasi yang dapat
diperoleh dari teks nonfiksi sebelum
membaca (hanya berdasarkan membaca
judulnya saja)
3.8 Menggali informasi yang terdapat pada
teks nonfiksi
3.9 Menelusuri tuturan dan tindakan tokoh
serta penceritaan penulis dalam teks fiksi
3.10 Mengaitkan peristiwa yang dialami tokoh
dalam cerita fiksi dengan pengalaman
pribadi
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Menyajikan simpulan secara lisan dan
pengetahuan faktual tulis dari teks laporan hasil pengamatan
dan konseptual atau wawancara yang diperkuat oleh
dalam bahasa yang bukti
jelas, sistematis, 4.2 Menyajikan hasil penggalian informasi
logis dan kritis, dari teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah
dalam karya yang secara lisan, tulis, dan visual dengan
estetis, dalam menggunakan kosakata baku dan kalimat
gerakan yang efektif
mencerminkan anak 4.3 Menyampaikan pidato hasil karya pribadi
sehat, dan dalam dengan menggunakan kosakata baku dan
tindakan yang kalimat efektif sebagai bentuk ungkapan
mencerminkan diri
perilaku anak 4.4 Memaparkan informasi penting dari buku
beriman dan sejarah secara lisan, tulis, dan visual
berakhlak mulia dengan menggunakan aspek: apa, di

77
mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana serta memperhatikan
penggunaan kosakata baku dan kalimat
efektif
4.5 Mengubah teks puisi ke dalam teks prosa
dengan tetap memperhatikan makna isi
teks puisi

4.6 Mengisi teks formulir (pendaftaran, kartu


anggota, pengiriman uang melalui
bank/kantor pos, daftar riwayat hidup,
dll.) sesuai petunjuk pengisiannya
4.7 Menyampaikan kemungkinan informasi
yang diperoleh berdasarkan membaca
judul teks nonfiksi secara lisan, tulis, dan
visual
4.8 Menyampaikan hasil membandingkan
informasi yang diharapkan dengan
informasi yang diperoleh setelah
membaca teks nonfiksi secara lisan, tulis,
dan visual
4.9 Menyampaikan penjelasan tentang
tuturan dan tindakan tokoh serta
penceritaan penulis dalam teks fiksi
secara lisan, tulis, dan visual
4.10 Menyajikan hasil pengaitan peristiwa
yang dialami tokoh dalam cerita fiksi
dengan pengalaman pribadi secara lisan,
tulis, dan visual

4. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Matematika SD/MI

78
KELAS II

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial,
yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Menjelaskan makna bilangan cacah dan
pengetahuan menentukan lambangnya berdasarkan
faktual dengan nilai tempat dengan menggunakan model
cara mengamati konkret serta cara membacanya
(mendengar, 3.2 Membandingkan dua bilangan cacah
melihat, membaca) 3.3 Menjelaskan dan melakukan
dan menanya penjumlahan dan pengurangan bilangan
berdasarkan rasa yang melibatkan bilangan cacah sampai
ingin tahu tentang dengan 999 dalam kehidupan sehari-hari
dirinya, makhluk serta mengaitkan penjumlahan dan
ciptaan Tuhan dan pengurangan
kegiatannya, dan 3.4 Menjelaskan perkalian dan pembagian

79
benda-benda yang yang melibatkan bilangan cacah dengan
dijumpainya di hasil kali sampai dengan 100 dalam
rumah dan di kehidupan sehari-hari serta mengaitkan
sekolah perkalian dan pembagian
3.5 Menjelaskan nilai dan kesetaraan
pecahan mata uang
3.6 Menjelaskan dan menentukan panjang
(termasuk jarak), berat, dan waktu dalam
satuan baku, yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
3.7 Menjelaskan pecahan 1/2, 1/3 , dan 1/4
menggunakan benda-benda konkret
dalam kehidupan sehari-hari
3.8 Menjelaskan ruas garis dengan
menggunakan model konkret bangun
datar dan bangun ruang
3.9 Menjelaskan bangun datar dan bangun
ruang berdasarkan ciri-cirinya
3.10 Menjelaskan pola barisan bangun datar
dan bangun ruang menggunakan gambar
atau benda konkret
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Membaca dan menyajikan bilangan
pengetahuan faktual cacah dan lambangnya berdasarkan nilai
dalam bahasa yang tempat dengan menggunakan model
jelas dan logis, konkret
dalam karya yang 4.2 Mengurutkan bilangan-bilangan dari
estetis, dalam bilangan terkecil ke bilangan terbesar
gerakan yang atau sebaliknya
mencerminkan anak 4.3 Menyelesaikan masalah penjumlahan
sehat, dan dalam dan pengurangan bilangan yang

80
tindakan yang melibatkan bilangan cacah sampai
mencerminkan dengan 999 dalam kehidupan sehari-hari
perilaku anak serta mengaitkan penjumlahan dan
beriman dan pengurangan
berakhlak mulia 4.4 Menyelesaikan masalah perkalian dan
pembagian yang melibatkan bilangan
cacah dengan hasil kali sampai dengan
100 dalam kehidupan sehari-hari serta
mengaitkan perkalian dan pembagian
4.5 Mengurutkan nilai mata uang serta
mendemonstrasikan berbagai kesetaraan
pecahan mata uang
4.6 Melakukan pengukuran panjang
(termasuk jarak), berat, dan waktu dalam
satuan baku, yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari
4.7 Menyajikan pecahan 1/2, 1/3 , dan 1/4
yang bersesuaian dengan bagian dari
keseluruhan suatu benda konkret dalam
kehidupan sehari-hari
4.8 Mengidentifikasi ruas garis dengan
menggunakan model konkret bangun
datar dan bangun ruang
4.9 Mengklasifikasi bangun datar dan
bangun ruang berdasarkan ciri-cirinya
4.10 Memprediksi pola barisan bangun datar
dan bangun ruang menggunakan gambar
atau benda konkret

KELAS III

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

81
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.

KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Menjelaskan sifat-sifat operas hitung
pengetahuan faktual pada bilangan cacah
dengan cara 3.2 Menjelaskan bilangan cacah dan pecahan
mengamati sederhana (seperti 1/2, 1/3 , dan 1/4)
(mendengar, yang disajikan pada garis bilangan
melihat, membaca) 3.3 Menyatakan suatu bilangan sebagai
dan menanya jumlah, selisih, hasil kali, atau hasil bagi
berdasarkan rasa dua bilangan cacah
ingin tahu tentang 3.4 Menggeneralisasi ide pecahan sebagai
dirinya, makhluk bagian dari keseluruhan menggunakan
ciptaan Tuhan dan benda-benda konkret
kegiatannya, dan 3.5 Menjelaskan dan melakukan
benda-benda yang penjumlahan dan pengurangan pecahan
dijumpainya di berpenyebut sama

82
rumah dan di 3.6 Menjelaskan dan menentukan lama
sekolah waktu suatu kejadian berlangsung
3.7 Mendeskripsikan dan menentukan
hubungan antar satuan baku untuk
panjang, berat, dan waktu yang
umumnya digunakan dalam kehidupan
sehari-hari
3.8 Menjelaskan dan menentukan luas dan
volume dalam satuan tidak baku dengan
menggunakan benda konkret
3.9 Menjelaskan simetri lipat dan simetri
putar pada bangun datar menggunakan
benda konkret
3.10 Menjelaskan dan menentukan keliling
bangun datar
3.11 Menjelaskan sudut, jenis sudut (sudut
siku-siku, sudut lancip, dan sudut
tumpul), dan satuan pengukuran tidak
baku
3.12 Menganalisis berbagai bangun datar
berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki
3.13 Menjelaskan data berkaitan dengan diri
peserta didik yang disajikan dalam
diagram gambar
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Menyelesaikan masalah yang melibatkan
pengetahuan faktual penggunaan sifat-sifat operasi hitung
dalam bahasa yang pada bilangan cacah
jelas, sistematis dan 4.2 Menggunakan bilangan cacah dan
logis, dalam karya pecahan sederhana (seperti 1/2, 1/3 , dan
yang estetis, dalam 1/4 ) yang disajikan pada garis bilangan

83
gerakan yang 4.3 Menilai apakah suatu bilangan dapat
mencerminkan anak dinyatakan sebagai jumlah, selisih, hasil
sehat, dan dalam kali, atau hasil bagi dua bilangan cacah
tindakan yang 4.4 Menyajikan pecahan sebagai bagian dari
mencerminkan keseluruhan menggunakan benda-benda
perilaku anak konkret
beriman dan 4.5 Menyelesaikan masalah penjumlahan dan
berakhlak mulia pengurangan pecahan berpenyebut sama
4.6 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
lama waktu suatu kejadian berlangsung
4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan hubungan antarsatuan baku untuk
panjang, berat, dan waktu yang
umumnya digunakan dalam kehidupan
sehari-hari
4.8 volume dalam satuan tidak baku dengan
menggunakan benda konkret
4.9 Mengidentifikasi simetri lipat dan simetri
putar pada bangun datar menggunakan
benda konkret
4.10 Menyajikan dan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan keliling bangun
datar
4.11 Mengidentifikasi jenis sudut, (sudut siku-
siku, sudut lancip, dan sudut tumpul),
dan satuan pengukuran tidak baku
4.12 Mengelompokkan berbagai bangun datar
berdasarkan sifat-sifat yang dimiliki
4.13 Menyajikan data berkaitan dengan diri
peserta didik yang disajikan dalam
diagram gambar

84
KELAS V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap
sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Menjelaskan dan melakukan
pengetahuan penjumlahan dan pengurangan dua
faktual dan pecahan dengan penyebut berbeda
konseptual dengan 3.2 Menjelaskan dan melakukan perkalian
cara mengamati dan pembagian pecahan dan desimal
dan menanya 3.3 Menjelaskan perbandingan dua besaran
berdasarkan rasa yang berbeda (kecepatan sebagai
ingin tahu tentang perbandingan jarak dengan waktu, debit
dirinya, makhluk sebagai perbandingan volume dan
ciptaan Tuhan dan waktu)
kegiatannya, dan 3.4 Menjelaskan skala melalui denah
benda-benda yang 3.5 Menjelaskan, dan menentukan volume

85
dijumpainya di bangun ruang dengan menggunakan
rumah, di sekolah, satuan volume (seperti kubus satuan)
dan tempat serta hubungan pangkat tiga dengan akar
bermain pangkat tiga
3.6 Menjelaskan dan menemukan jaring-
jaring bangun ruang sederhana (kubus
dan balok)
3.7 Menjelaskan data yang berkaitan dengan
diri peserta didik atau lingkungan sekitar
serta cara pengumpulannya
3.8 Menjelaskan penyajian data yang
berkaitan dengan diri peserta didik dan
membandingkan dengan data dari
lingkungan sekitar dalam bentuk daftar,
tabel, diagram gambar (piktogram),
diagram batang, atau diagram garis

KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
pengetahuan dengan penjumlahan dan pengurangan
faktual dan dua pecahan dengan penyebut berbeda
konseptual dalam 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
bahasa yang jelas, dengan perkalian dan pembagian
sistematis, logis pecahan dan desimal
dan kritis, dalam 4.3 menyelesaikan masalah yang berkaitan
karya yang estetis, dengan perbandingan dua besaran yang
dalam gerakan berbeda (kecepatan, debit)

86
yang 4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
mencerminkan dengan skala pada denah
anak sehat, dan 4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dalam tindakan dengan volume bangun ruang dengan
yang menggunakan satuan volume (seperti
mencerminkan kubus satuan) melibatkan pangkat tiga
perilaku anak dan akar pangkat tiga
beriman dan 4.6 Membuat jaring-jaring bangun ruang
berakhlak mulia sederhana (kubus dan balok)
4.7 Menganalisis data yang berkaitan dengan
diri peserta didik atau lingkungan sekitar
serta cara pengumpulannya
4.8 Mengorganisasikan dan menyajikan data
yang berkaitan dengan diri peserta didik
dan membandingkan dengan data dari
lingkungan sekitar dalam bentuk daftar,
tabel, diagram gambar (piktogram),
diagram batang, atau diagram garis

KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi
sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

87
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Menjelaskan bilangan bulat negatif
pengetahuan faktual (termasuk menggunakan garis bilangan)
dan konseptual 3.2 Menjelaskan dan melakukan operasi
dengan cara penjumlahan, pengurangan, perkalian,
mengamati, dan pembagian yang melibatkan bilangan
menanya, dan bulat negatif
mencoba 3.3 Menjelaskan dan melakukan operasi
berdasarkan rasa hitung campuran yang melibatkan
ingin tahu tentang bilangan cacah, pecahan dan/atau
dirinya, makhluk desimal dalam berbagai bentuk sesuai
ciptaan Tuhan dan urutan operasi
kegiatannya, dan 3.4 Menjelaskan titik pusat, jari-jari,
benda-benda yang diameter, busur, tali busur, tembereng,
dijumpainya di dan juring
rumah, di sekolah, 3.5 Menjelaskan taksiran keliling dan luas
dan tempat bermain lingkaran
3.6 Membandingkan prisma, tabung, limas,
kerucut, dan bola.
3.7 Menjelaskan bangun ruang yang
merupakan gabungan dari beberapa
bangun ruang, serta luas permukaan dan
volumenya
3.8 Menjelaskan dan membandingkan
modus, median, dan mean dari data
tunggal untuk menentukan nilai mana

88
yang paling tepat mewakili data
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Menggunakan konsep bilangan bulat
pengetahuan faktual negatif (termasuk mengggunakan garis
dan konseptual bilangan) untuk menyatakan situasi
dalam bahasa yang sehari-hari
jelas, sistematis, 4.2 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
logis dan kritis, dengan operasi penjumlahan,
dalam karya yang pengurangan, perkalian, dan pembagian
estetis, dalam yang melibatkan bilangan bulat negatif
gerakan yang dalam kehidupan sehari-hari
mencerminkan anak 4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
sehat, dan dalam operasi hitung campuran yang
tindakan yang melibatkan bilangan cacah, pecahan
mencerminkan dan/atau desimal dalam berbagai bentuk
perilaku anak sesuai urutan operasi
beriman dan 4.4 Mengidentifikasi titik pusat, jari-jari,
berakhlak mulia diameter, busur, tali busur, tembereng,
dan juring
4.5 Menaksir keliling dan luas lingkaran
serta menggunakannya untuk
menyelesaikan masalah
4.6 Mengidentifikasi prisma, tabung, limas,
kerucut, dan bola
4.7 Mengidentifikasi bangun ruang yang
merupakan gabungan dari beberapa
bangun ruang, serta luas permukaan dan
volumenya
4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan modus, median, dan mean dari
data tunggal dalam penyelesaian masalah

89
5. Kompetensi Inti Dan Komptensi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam
SD/MI

KELAS V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap
sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah

dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan


kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Menjelaskan alat gerak dan fungsinya
pengetahuan pada hewan dan manusia serta cara
faktual dan memelihara kesehatan alat gerak manusia
konseptual dengan 3.2 Menjelaskan organ pernafasan dan

90
cara mengamati fungsinya pada hewan dan manusia, serta
dan menanya cara memelihara kesehatan organ
berdasarkan rasa pernapasan manusia
ingin tahu tentang 3.3 Menjelaskan organ pencernaan dan
dirinya, makhluk fungsinya pada hewan dan manusia serta
ciptaan Tuhan dan cara memelihara kesehatan organ
kegiatannya, dan pencernaan manusia
benda-benda yang 3.4 Menjelaskan organ peredaran darah dan
dijumpainya di fungsinya pada hewan dan manusia serta
rumah, di sekolah, cara memelihara kesehatan organ
dan tempat peredaran darah manusia
bermain 3.5 Menganalisis hubungan antar komponen
ekosistem dan jaring-jaring makanan di
lingkungan sekitar
3.6 Menerapkan konsep perpindahan kalor
dalam kehidupan sehari-hari
3.7 Menganalisis pengaruh kalor terhadap
perubahan suhu dan wujud benda dalam
kehidupan sehari-hari
3.8 Menganalisis siklus air dan dampaknya
pada peristiwa di bumi serta
kelangsungan mahluk hidup
3.9 Mengelompokkan materi dalam
kehidupan sehari-hari berdasarkan
komponen penyusunnya (zat tunggal dan
campuran)
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Membuat model sederhana alat gerak
pengetahuan manusia atau hewan
faktual dan 4.2 Membuat model sederhana organ
konseptual dalam pernapasan manusia

91
bahasa yang jelas, 4.3 Menyajikan karya tentang konsep organ
sistematis, logis dan fungsi pencernaan pada hewan atau
dan kritis, dalam manusia.
karya yang estetis, 4.4 Menyajikan karya tentang organ
dalam gerakan peredaran darah pada manusia
yang 4.5 Membuat karya tentang konsep jaring-
mencerminkan jaring makanan dalam suatu ekosistem
anak sehat, dan 4.6 Melaporkan hasil pengamatan tentang
dalam tindakan perpindahan kalor
yang 4.7 Melaporkan hasil pengamatan tentang
mencerminkan perpindahan kalor
perilaku anak 4.8 Membuat karya tentang skema siklus air
beriman dan berdasarkan informasi dari berbagai
berakhlak mulia sumber
4.9 Melaporkan hasil pengamatan sifat-sifat
campuran dan komponen penyusunnya
dalam kehidupan sehari-hari

KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi
sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,

92
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Membandingkan cara perkembangbiakan
pengetahuan faktual tumbuhan dan hewan
dan konseptual 3.2 Menghubungkan ciri pubertas pada laki-
dengan cara laki dan perempuan dengan kesehatan
mengamati, reproduksi
menanya, dan 3.3 Menganalisis cara makhluk hidup
mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan
berdasarkan rasa 3.4 Mengidentifikasi komponen-komponen
ingin tahu tentang listrik dan fungsinya dalam rangkaian
dirinya, makhluk listrik sederhana
ciptaan Tuhan dan 3.5 Mengidentifikasi sifat-sifat magnet
kegiatannya, dan dalam kehidupan sehari-hari
benda-benda yang 3.6 Menjelaskan cara menghasilkan,
dijumpainya di menyalurkan, dan menghemat energi
rumah, di sekolah, listrik
dan tempat bermain 3.7 Menjelaskan sistem tata surya dan
karakteristik anggota tata surya
3.8 Menjelaskan peristiwa rotasi dan revolusi
bumi serta terjadinya gerhana bulan dan
gerhana matahari
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Menyajikan karya tentang

93
pengetahuan faktual perkembangangbiakan tumbuhan
dan konseptual 4.2 Menyajikan karya tentang cara
dalam bahasa yang menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami
jelas, sistematis, 4.3 Menyajikan karya tentang cara makhluk
logis dan kritis, hidup menyesuaikan diri dengan
dalam karya yang lingkungannya, sebagai hasil penelusuran
estetis, dalam berbagai sumber
gerakan yang 4.4 Melakukan percobaan rangkaian listrik
mencerminkan anak sederhana secara seri dan paralel
sehat, dan dalam 4.5 Membuat laporan hasil percobaan
tindakan yang tentang sifat-sifat magnet dan
mencerminkan penerapannya dalam kehidupan sehari-
perilaku anak hari
beriman dan 4.6 Menyajikan karya tentang berbagai cara
berakhlak mulia melakukan penghematan energi dan
usulan sumber alternatif energi listrik

4.7 Membuat model sistem tata surya


4.8 Membuat model gerhana bulan dan
gerhana matahari

6. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial


(IPS) SD/MI

KELAS V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap

94
sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis
pengetahuan Indonesia sebagai negara
faktual dan kepulauan/maritim dan agraris serta
konseptual dengan pengaruhnya terhadap kehidupan
cara mengamati ekonomi, sosial, budaya, komunikasi,
dan menanya serta transportasi
berdasarkan rasa 3.2 Menganalisis bentuk bentuk interaksi
ingin tahu tentang manusia dengan lingkungan dan
dirinya, makhluk pengaruhnya terhadap pembangunan
ciptaan Tuhan dan sosial, budaya, dan ekonomi
kegiatannya, dan masyarakat Indonesia.
benda-benda yang 3.3 Menganalisis peran ekonomi dalam
dijumpainya di upaya menyejahterakan kehidupan
rumah, di sekolah, masyarakat di bidang sosial dan budaya
dan tempat untuk memperkuat kesatuan dan
bermain persatuan bangsa.
3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting
penyebab penjajahan bangsa Indonesia
dan upaya bangsa Indonesia dalam

95
mempertahankan kedaulatannya.
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Menyajikan hasil identifikasi
pengetahuan karakteristik geografis Indonesia
faktual dan sebagai negara kepulauan/maritim dan
konseptual dalam agraris serta pengaruhnya terhadap
bahasa yang jelas, kehidupan ekonomi, sosial, budaya,
sistematis, logis komunikasi, serta transportasi.
dan kritis, dalam 4.2 Menyajikan hasil analisis tentang
karya yang estetis, interaksi manusia dengan lingkungan
dalam gerakan dan pengaruhnya terhadap
yang pembangunan sosial, budaya, dan
mencerminkan ekonomi masyarakat Indonesia.
anak sehat, dan 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang peran
dalam tindakan ekonomi dalam upaya menyejahterakan
yang kehidupan masyarakat di bidang sosial
mencerminkan dan budaya untuk memperkuat
perilaku anak kesatuan dan persatuan bangsa.
beriman dan 4.4 Menyajikan hasil identifikasi mengenai
berakhlak mulia faktor-faktor penting penyebab
penjajahan bangsa Indonesia dan upaya
bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kedaulatannya.

KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi

96
sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Mengidentifikasi karakteristik geografis
pengetahuan faktual dan kehidupan sosial budaya, ekonomi,
dan konseptual politik di wilayah ASEAN.
dengan cara 3.2 Menganalisis perubahan sosial budaya
mengamati, dalam rangka modernisasi bangsa
menanya, dan Indonesia.
mencoba 3.3 Menganalisis posisi dan peran Indonesia
berdasarkan rasa dalam kerja sama di bidang ekonomi,
ingin tahu tentang politik, sosial, budaya, teknologi, dan
dirinya, makhluk pendidikan dalam lingkup ASEAN.
ciptaan Tuhan dan 3.4 Memahami makna proklamasi
kegiatannya, dan kemerdekaan, upaya mempertahankan
benda-benda yang kemerdekaan, dan upaya
dijumpainya di mengembangkan kehidupan kebangsaan
rumah, di sekolah, yang sejahtera.
dan tempat bermain
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Menyajikan hasil identifikasi

97
pengetahuan faktual karakteristik geografis dan kehidupan
dan konseptual sosial budaya, ekonomi, dan politik di
dalam bahasa yang wilayah ASEAN.
jelas, sistematis, 4.2 Menyajikan hasil analisis mengenai
logis dan kritis, perubahan sosial budaya dalam rangka
dalam karya yang modernisasi bangsa Indonesia.
estetis, dalam 4.3 Menyajikan hasil analisis tentang posisi
gerakan yang dan peran Indonesia dalam kerja sama di
mencerminkan anak bidang ekonomi, politik, sosial, budaya,
sehat, dan dalam teknologi, dan pendidikan dalam lingkup
tindakan yang ASEAN.
mencerminkan 4.4 Menyajikan laporan tentang makna
perilaku anak proklamasi kemerdekaan, upaya
beriman dan mempertahankan kemerdekaan, dan
berakhlak mulia upaya mengembangkan kehidupan
kebangsaan yang sejahtera.

7. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Seni Budaya Dan Prakarya


SD/MI

KELAS II

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial,
yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua

98
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan 3.1 mengenal karya imajinatif dua
faktual dengan cara dan tiga dimensi
mengamati (mendengar, 3.2 mengenal pola irama sederhana
melihat, membaca) dan melalui lagu anak-anak
menanya berdasarkan rasa 3.3 mengenal gerak keseharian dan
ingin tahu tentang dirinya, alam dalam tari
makhluk ciptaan Tuhan dan 3.4 mengenal pengolahan bahan alam
kegiatannya, dan benda- dan buatan dalam berkarya
benda yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan pengetahuan 4.1 membuat karya imajinatif dua
faktual dalam bahasa yang dan tiga dimensi
jelas dan logis, dalam karya 4.2 menampilkan pola irama
yang estetis, dalam gerakan sederhana melalui lagu anak-anak
yang mencerminkan anak 4.3 meragakan gerak keseharian dan
sehat, dan dalam tindakan alam dalam tari
yang mencerminkan perilaku 4.4 membuat hiasan dari bahan alam
anak beriman dan berakhlak dan buatan
mulia

99
KELAS III

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.

KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 mengetahui unsur-unsur
dengan cara mengamati rupa dalam karya dekoratif
(mendengar, melihat, membaca) 3.2 mengetahui bentuk dan
dan menanya berdasarkan rasa variasi pola irama dalam
ingin tahu tentang dirinya, lagu
makhluk ciptaan Tuhan dan 3.3 mengetahui dinamika gerak
kegiatannya, dan benda-benda tari
yang dijumpainya di rumah dan 3.4 mengetahui teknik potong,
di sekolah lipat, dan sambung

100
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan pengetahuan faktual 4.1 membuat karya dekoratif
dalam bahasa yang jelas, 4.2 menampilkan bentuk dan
sistematis dan logis, dalam karya variasi irama melalui lagu
yang estetis, dalam gerakan yang 4.3 meragakan dinamika gerak
mencerminkan anak sehat, dan tari
dalam tindakan yang 4.4 membuat karya dengan
mencerminkan perilaku anak teknik potong, lipat, dan
beriman dan berakhlak mulia sambung

KELAS V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap
sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI DASAR

101
(PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 memahami gambar cerita
dan konseptual dengan cara 3.2 memahami tangga nada
mengamati, menanya dan 3.3 memahami pola lantai dalam
mencoba berdasarkan rasa ingin tari kreasi daerah
tahu tentang dirinya, makhluk 3.4 memahami karya seni rupa
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, daerah
dan benda- benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah
dan tempat bermain

KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan pengetahuan faktual 4.1 membuat gambar cerita
dan konseptual dalam bahasa yang 4.2 menyanyikan lagu-lagu
jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam berbagai tangga nada
dalam karya yang estetis, dalam dengan iringan musik
gerakan yang mencerminkan anak 4.3 mempraktikkan pola lantai
sehat, dan dalam tindakan yang pada gerak tari kreasi dearah
mencerminkan perilaku anak 4.4 membuat karya seni rupa
beriman dan berakhlak mulia daerah

KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.

102
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi
sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami pengetahuan faktual 3.1 memahami reklame
dan konseptual dengan cara 3.2 memahami interval nada
mengamati, menanya dan 3.3 memahami penampilan tari
mencoba berdasarkan rasa ingin kreasi daerah
tahu tentang dirinya, makhluk 3.4 memahami patung
ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda- benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah
dan tempat bermain
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan pengetahuan faktual 4.1 membuat reklame
dan konseptual dalam bahasa 4.2 memainkan interval nada
yang jelas, sistematis, logis dan melalui lagu dan alat musik
kritis, dalam karya yang estetis, 4.3 menampilkan tari kreasi
dalam gerakan yang daerah
mencerminkan anak sehat, dan 4.4 membuat patung

103
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia

8. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani,


Olahraga, Dan Kesehatan SD/MI
KELAS II

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial,
yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru”. Kedua
kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect
teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3 (PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Memahami variasi gerak dasar lokomotor
pengetahuan sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha,
faktual dengan dan keterhubungan dalam berbagai bentuk
cara mengamati permainan sederhana dan atau tradisional
(mendengar, 3.2 Memahami variasi gerak dasar non-
melihat, lokomotor sesuai dengan konsep tubuh,
membaca) dan ruang, usaha, dan keterhubungan dalam

104
menanya berbagai bentuk permainan sederhana dan
berdasarkan rasa atau tradisional
ingin tahu tentang 3.3 Memahami variasi gerak dasar manipulatif
dirinya, makhluk sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha,
ciptaan Tuhan dan keterhubungan dalam berbagai bentuk
dan kegiatannya, permainan sederhana dan atau tradisional
dan benda-benda 3.4 Memahami bergerak secara seimbang,
yang dijumpainya lentur, dan kuat dalam rangka
di rumah dan di pengembangan kebugaran jasmani melalui
sekolah permainan sederhana dan atau tradisional
3.5 Memahami variasi berbagai pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor
tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dalam aktivitas senam lantai
3.6 Memahami penggunaan variasi gerak dasar
lokomotor dan non-lokomotor sesuai dengan
irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama
3.7 Memahami prosedur penggunaan gerak
dasar lokomotor, non-lokomotor,dan
manipulatif dalam bentuk permainan, dan
menjaga keselamatan diri/orang lain dalam
aktivitas air
3.8 Memahami manfaat pemanasan dan
pendinginan, serta berbagai hal yang harus
dilakukan dan dihindari sebelum, selama,
dan setelah melakukan aktivitas fisik
3.9 Memahami cara menjaga kebersihan
lingkungan (tempat tidur, rumah, kelas,
lingkungan sekolah, dan lain-lain)
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

105
4
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Mempraktikkan variasi gerak dasar
pengetahuan lokomotor sesuai dengan konsep tubuh,
faktual dalam ruang, usaha, dan keterhubungan dalam
bahasa yang jelas berbagai bentuk permainan sederhana dan
dan logis, dalam atau tradisional
karya yang 4.2 Mempraktikkan variasi gerak dasar non-
estetis, dalam lokomotor sesuai dengan konsep tubuh,
gerakan yang ruang, usaha, dan keterhubungan dalam
mencerminkan berbagai bentuk permainan sederhana dan
anak sehat, dan atau tradisional
dalam tindakan
yang
mencerminkan
perilaku anak 4.3 Mempraktikkan variasi gerak dasar
beriman dan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh,
berakhlak mulia ruang, usaha, dan keterhubungan dalam
berbagai bentuk permainan sederhana dan
atau tradisional
4.4 Mempraktikkan prosedur bergerak secara
seimbang, lentur, dan kuat dalam rangka
pengembangan kebugaran jasmani melalui
permainan sederhana dan atau tradisional
4.5 Mempraktikkan variasi berbagai pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor
tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dalam aktivitas senam lantai
4.6 Mempraktikkan penggunaan variasi gerak
dasar lokomotor dan non-lokomotor sesuai
dengan irama (ketukan) tanpa/dengan musik

106
dalam aktivitas gerak berirama
4.7 Mempraktikkan penggunaan gerak dasar
lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif
dalam bentuk permainan, dan menjaga
keselamatan diri/orang lain dalam aktivitas
air
4.8 Menceritakan manfaat pemanasan dan
pendinginan, serta berbagai hal yang harus
dilakukan dan dihindari sebelum, selama,
dan setelah melakukan aktivitas fisik
4.9 Menceritakan cara menjaga kebersihan
lingkungan (tempat tidur, rumah, kelas,
lingkungan sekolah).

KELAS III

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya”.
Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung
(indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut.

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

107
3 (PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Memahami kombinasi gerak dasar
pengetahuan lokomotor sesuai dengan konsep tubuh,
faktual dengan ruang, usaha, dan keterhubungan dalam
cara mengamati berbagai bentuk permainan sederhana dan
(mendengar, atau tradisional
melihat, 3.2 Memahami kombinasi gerak dasar non-
membaca) dan lokomotor sesuai dengan konsep tubuh,
menanya ruang, usaha, dan keterhubungan dalam
berdasarkan rasa berbagai bentuk permainan sederhana dan
ingin tahu tentang atau tradisional
dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan
dan kegiatannya,
dan benda-benda
yang dijumpainya 3.3 Memahami kombinasi gerak dasar
di rumah dan di manipulatif sesuai dengan konsep tubuh,
sekolah ruang, usaha, dan keterhubungan dalam
berbagai bentuk permainan sederhana dan
atau tradisional
3.4 Memahami bergerak secara seimbang,
lentur, lincah, dan berdaya tahan dalam
rangka pengembangan kebugaran jasmani
melalui permainan sederhana dan atau
tradisional
3.5 Memahami kombinasi berbagai pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor,
tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan,
dan mendarat) dalam aktivitas senam lantai
3.6 Memahami penggunaan kombinasi gerak
dasar lokomotor, non-lokomotor dan

108
manipulatif sesuai dengan irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak
berirama
3.7 Memahami prosedur gerak dasar
mengambang (water trappen) dan meluncur
di air serta menjaga keselamatan diri/orang
lain dalam aktivitas air***
3.8 Memahami bentuk dan manfaat istirahat dan
pengisian waktu luang untuk menjaga
kesehatan
3.9 Memahami perlunya memilih makanan
bergizi dan jajanan sehat untuk menjaga
kesehatan tubuh
KOMPETENSI INTI
4 KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Mempraktikkan gerak kombinasi gerak
pengetahuan dasar lokomotor sesuai dengan konsep
faktual dalam tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan
bahasa yang jelas, dalam berbagai bentuk permainan sederhana
sistematis dan dan atau tradisional
logis, dalam 4.2 Mempraktikkan gerak kombinasi gerak
karya yang dasar non-lokomotor sesuai dengan konsep
estetis, dalam tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan
gerakan yang dalam berbagai bentuk permainan sederhana
mencerminkan dan atau tradisional
anak sehat, dan 4.3 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar
dalam tindakan manipulatif sesuai dengan konsep tubuh,
yang ruang, usaha, dan keterhubungan dalam
mencerminkan berbagai bentuk permainan sederhana dan
perilaku anak atau tradisional
beriman dan 4.4 Mempraktikkan bergerak secara seimbang,

109
berakhlak mulia lentur, lincah, dan berdaya tahan dalam
rangka pengembangan kebugaran jasmani
melalui permainan sederhana dan atau
tradisional
4.5 Mempraktikkan kombinasi berbagai pola
gerak dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor,
tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) dalam aktivitas senam lantai
4.6 Mempraktikkan penggunaan kombinasi
gerak dasar lokomotor, non-lokomotor dan
manipulatif sesuai dengan irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak
berirama
4.7 Mempraktikkan gerak dasar mengambang
(water trappen) dan meluncur di air serta
menjaga keselamatan diri/orang lain dalam
aktivitas air***
4.8 Menceritakan bentuk dan manfaat istirahat
dan pengisian waktu luang untuk menjaga
kesehatan
4.9 Menceritakan perlunya memilih makanan
bergizi dan jajanan sehat untuk menjaga
kesehatan tubuh

KELAS V

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi


sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

110
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi sikap
sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta
kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan
sebagai berikut.
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3 (PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Memahami kombinasi gerak lokomotor,
pengetahuan non-lokomotor, dan manipulatif sesuai
faktual dan dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
konseptual keterhubungan dalam berbagai permainan
dengan cara bola besar sederhana dan atau tradisional
mengamati, 3.2 Memahami kombinasi gerak dasar
menanya dan lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif
mencoba sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha,
berdasarkan rasa dan keterhubungan dalam berbagai
ingin tahu tentang permainan bola kecil sederhana dan atau
dirinya, makhluk tradisional
ciptaan Tuhan 3.3 Memahami kombinasi gerak dasar jalan,
dan kegiatannya, lari, lompat, dan lempar melalui
dan benda- benda permainan/olahraga yang dimodifikasi dan
yang dijumpainya atau olahraga tradisional
di rumah, di 3.4 Menerapkan variasi gerak dasar lokomotor
sekolah dan dan non lokomotor untuk membentuk gerak

111
tempat bermain dasar seni beladiri
3.5 Memahami aktivitas latihan daya tahan
jantung (cardio respiratory) untuk
pengembangan kebugaran jasmani
3.6 Memahami kombinasi pola gerak dominan
(bertumpu, bergantung, keseimbangan,
berpindah/lokomotor, tolakan, putaran,
ayunan, melayang, dan mendarat) untuk
membentuk keterampilan dasar senam
menggunakan alat
3.7 Memahami penggunaan kombinasi gerak
dasar langkah dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama
3.8 Memahami salah satu gaya renang dengan
koordinasi yang baik pada jarak tertentu
3.9 Memahami konsep pemeliharaan diri dan
orang lain dari penyakit menular dan tidak
menular
3.10 Memahami bahaya merokok, minuman
keras, dan narkotika, zat-zat aditif (NAPZA)
dan obat berbahaya lainnya terhadap
kesehatan tubuh
KOMPETENSI INTI
4 KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Mempraktikkan kombinasi gerak lokomotor,
pengetahuan non-lokomotor, dan manipulatif sesuai
faktual dan dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
konseptual dalam keterhubungan dalam berbagai permainan
bahasa yang jelas, bola besar sederhana dan atau tradisional
sistematis, logis 4.2 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar

112
dan kritis, dalam lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif
karya yang sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha,
estetis, dalam dan keterhubungan dalam berbagai
gerakan yang permainan bola kecil sederhana dan atau
mencerminkan tradisional
anak sehat, dan 4.3 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar
dalam tindakan jalan, lari, lompat, dan lempar melalui
yang permainan/olahraga yang dimodifikasi dan
mencerminkan atau olahraga tradisional
perilaku anak 4.4 Mempraktikkan variasi gerak dasar
beriman dan lokomotor dan non lokomotor untuk
berakhlak mulia membentuk gerak dasar seni beladiri
4.5 Mempraktikkan aktivitas latihan daya tahan
jantung (cardio respiratory) untuk
pengembangan kebugaran jasmani
4.6 Mempraktikkan kombinasi pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor,
tolakan, putaran, ayunan, melayang, dan
mendarat) untuk membentuk keterampilan
dasar senam menggunakan alat
4.7 Mempraktikkan pengunaan kombinasi gerak
dasar langkah dan ayunan lengan mengikuti
irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam
aktivitas gerak berirama
4.8 Mempraktikkan salah satu gaya renang
dengan koordinasi yang baik pada jarak
tertentu
4.9 Menerapkan konsep pemeliharaan diri dan
orang lain dari penyakit menular dan tidak
menular
4.10 Memaparkan bahaya merokok, meminum

113
minuman keras, dan mengonsumsi
narkotika, zat-zat aditif (NAPZA) dan obat
berbahaya lainnya terhadap kesehatan tubuh

KELAS: VI
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap
spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,
dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan,
dan menghargai ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan kompetensi
sikap sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan
guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai
berikut.
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3 (PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Memahami variasi dan kombinasi gerak dasar
pengetahuan lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif
faktual dan dengan kontrol yang baik dalam permainan
konseptual dengan bola besar sederhana dan atau tradisional*
cara mengamati, 3.2 Memahami variasi dan kombinasi gerak dasar
menanya dan lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif
mencoba dengan kontrol yang baik dalam permainan

114
berdasarkan rasa bola kecil sederhana dan atau tradisional*
ingin tahu tentang 3.3 Memahami variasi dan kombinasi gerak dasar
dirinya, makhluk jalan, lari, lompat, dan lempar dengan kontrol
ciptaan Tuhan dan yang baik melalui permainan dan atau
kegiatannya, dan olahraga tradisional
benda- benda 3.4 Memahami variasi dan kombinasi gerak dasar
yang dijumpainya lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif
di rumah, di untuk membentuk gerak dasar seni beladiri**
sekolah dan 3.5 Memahami latihan kebugaran jasmani dan
tempat bermain pengukuran tingkat kebugaran jasmani
pribadi secara sederhana (contoh: menghitung
denyut nadi, menghitung kemampuan
melakukan push up, menghitung kelenturan
tungkai)
3.6 Memahami rangkaian tiga pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan mendarat)
dengan konsisten, tepat dan terkontrol dalam
aktivitas senam
3.7 Memahami penggunaan variasi dan
kombinasi gerak dasar rangkaian langkah dan
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak
berirama
3.8 Memahami keterampilan salah satu gaya
renang dan dasar-dasar penyelamatan diri***
3.9 Memahami perlunya pemeliharaan kebersihan
alat reproduksi
KOMPETENSI INTI
4 KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)

115
4. Menyajikan 4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak
pengetahuan dasar lokomotor, non-lokomotor, dan
faktual dan manipulatif dengan kontrol yang baik dalam
konseptual dalam permainan bola besar sederhana dan atau
bahasa yang jelas, tradisional*
sistematis, logis 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak
dan kritis, dalam dasar lokomotor, non-lokomotor, dan
karya yang estetis, manipulatif dengan kontrol yang baik dalam
dalam gerakan permainan bola kecil sederhana dan atau
yang tradisional*
mencerminkan 4.3 Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak
anak sehat, dan dasar jalan, lari, lompat, dan lempar dengan
dalam tindakan kontrol yang baik melalui permainan dan atau
yang olahraga tradisional
mencerminkan 4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak
perilaku anak dasar lokomotor, non lokomotor, dan
beriman dan manipulatif untuk membentuk gerak dasar
berakhlak mulia seni beladiri**
4.5 Mempratikkan latihan kebugaran jasmani dan
pengukuran tingkat kebugaran jasmani
pribadi secara sederhana (contoh: menghitung
denyut nadi, menghitung kemampuan
melakukan push up, menghitung kelenturan
tungkai)
4.6 Mempraktikkan rangkaian tiga pola gerak
dominan (bertumpu, bergantung,
keseimbangan, berpindah/lokomotor, tolakan,
putaran, ayunan, melayang, dan mendarat)
dengan konsisten, tepat dan terkontrol dalam
aktivitas senam
4.7 Mempraktikkan penggunaan variasi dan
kombinasi gerak dasar rangkaian langkah dan

116
ayunan lengan mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak
berirama
4.8 Mempraktikkan keterampilan salah satu gaya
renang dan dasar-dasar penyelamatan diri***
4.9 Memaparkan perlunya pemeliharaan
kebersihan alat reproduksi

Keterangan:
*) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola kecil
dapat dipilih sesuai dengan sarana prasarana yang tersedia. (Dan
dipastikan Guru tidak mengajarkan pada salah satu pembelajaran yang
diminati oleh gurunya melainkan diminati oleh siswanya agar siswa tidak
terpaksa dan PJOK menjadi momok bagi siswanya)
**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga aktifitas
beladiri lainnya (karate, yudo, taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi
dan kondisi sekolah. Olahraga beladiri pencaksilat mulai diajarkan pada
kelas IV dikarenakan karakterisrtik psikis anak kelas I. II dan III belum
cukup untuk menerima aktifitas pembelajaran beladiri.
***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan kondisi,
jikalau tidak bisa dilaksanakan digantikan dengan aktifitas fisik lainnya
yang terdapat di lingkup materi.

A. Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan
pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan
keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik
terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat tinggalnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.79 Tahun
2014 tentang muatan lokal Kurikulum 2013 dapat berupa Muatan lokal antara

117
lain dapat berupa (a) seni budaya, (b) prakarya, (c) pendidikan jasmani,
olahraga, dan kesehatan, (d) bahasa, dan/atau (e) teknologi.
Adapun Muatan lokal yang diterapkan di SD Negeri 7 Bhuana Giri terdiri
dari ; Bahasa Bali dan Mejejaitan (Kelas I sampai dengan kelas VI).
Penerapannya disesuaikan dengan ketersediaan dan kesiapan guru, sarana dan
sumber belajar, serta yang terpenting adalah beban jam belajar yang
diperbolehkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 57 tahun 2014, tentang Kurikulum
2013 Sekolah Dasar, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.79
Tahun 2014 tentang muatan lokal Kurikulum 2013 dapat berupa Muatan lokal
dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 20 Tahun 2013, tentang Pelajaran Bahasa
Daerah Bali di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, maka SD Negeri 7 Bhuana Giri
merumuskan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Kelas I s/d
VI sebagai berikut:
1) Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Bahasa, Aksara, Dan Sastra
Bali/Bahasa Bali

a. Latar Belakang
Bahasa Bali memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan dan
peradaban masyarakat Bali serta memiliki peran sentral dalam pengembangan
intelektual, sosial dan emosional peserta didik. Sebagai salah satu keunggulan
lokal di Bali, pembelajaran bahasa Bali diharapkan dapat membantu peserta
didik untuk lebih mengenal, mencintai dan ikut melestarikan keunggulan lokal
Bali. Menyadari bahwa peran bahasa Bali amat penting dalam kehidupan
masyarakat Bali, maka pengembangan bahasa Bali terus dilakukan, disesuaikan
dengan perkembangan teknologi dan tuntutan jaman. Pembelajaran bahasa Bali
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Bali
sesuai dengan tatakrama masyarakat Bali.
Sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia, bahasa Bali berfungsi
sebagai:
1) lambang kebanggaan daerah dan masyarakat Bali;
2) lambang identitas daerah dan masyarakat Bali;

118
3) alat penghubung di dalam keluarga dan masyarakat Bali;
4) pendukung sastra daerah Bali dan sastra Indonesia.
Aksara Bali memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
pengembangan budaya masyarakat Bali berfungsi sebagai:
1) sarana pengembangan kesastraan Bali;
2) wadah/wahana pengembangan seni budaya Bali;
3) sarana pendidikan, adat dan budaya Bali.
Sastra Bali merupakan bukti historis masyarakat Bali, yang merupakan
salah satu bagian dari kebudayaan nasional berkedudukan sebagai wahana
ekspresi budaya yang didalamnya mengandung pengolahan estetik, religius dan
sosial politik masyarakat Bali yang berfungsi sebagai:
1) perekam perkembangan kebudayaan daerah Bali;
2) menumbuhkembangkan rasa solidaritas kemanusiaan;
3) sarana peningkatan harkat dan martabat manusia.
Kompetensi Inti mata pelajaran bahasa Bali merupakan kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan
pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan
sastra Bali. Kompetensi Inti yang didasarkan atas acuan kurikulum yang
diterapkan adalah kurikulum Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali dengan dasar
Keputusan Gubernur Bali Nomor 20 tahun 2013.
Dengan standar kompetensi/kompetensi inti mata pelajaran bahasa Bali ini
diharapkan:
1) peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan
kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan
penghargaan terhadap hasil karya kesastraan sebagai hasil intelektual
masyarakat Bali;
2) guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi
bahasa Bali peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan
berbahasa dan sumber belajar;
3) guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar
kebahasaan dan kesastraan Bali sesuai dengan kondisi lingkungan
sekolah dan kemampuan peserta didiknya;

119
4) sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan
kesastraan Bali sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber
belajar yang tersedia;
b. Tujuan
Mata pelajaran Bahasa Bali bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku dalam masyarakat Bali, baik secara lisan maupun tulis;
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa
daerah dan bahasa ibu;
3) Memahami bahasa Bali dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan;
4) Menggunakan bahasa Bali untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial;

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra Bali untuk memperluas


wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan berbahasa Bali;
6) Menghargai dan membanggakan sastra Bali sebagai budaya dan hasil
intelektual masyarakat Bali.
7) Sebagai pegangan bagi guru dalam mengembangkan pembelajaran
Bahasa Daerah Bali untuk Sekolah Dasar.
Adapun Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar Bahasa, Aksara, Dan Sastra
Bali/Bahasa Bali sebagai berikut.

KELAS II

KOMPETENSI INTI 1
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SPIRITUAL)
1. Menerima dan 1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa
menjalankan Ajaran berupa bahasa Bali yang dikenal sebagai aset
agama yang dianutnya budaya bangsa dan sarana belajar di tengah
keberagaman bahasa daerah

120
1.2 Menerima keagungan Tuhan Yang Maha
Esa atas keberadaan keluarga serta
penciptaan hewan dan tumbuhan dalam
bahasa Bali
KOMPETENSI INTI 2
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SOSIAL)
2. Memiliki perilaku 2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu
jujur, disiplin, terhadap alam sekitar, hewan dan tumbuhan
tanggung jawab, melalui pemanfaatan Aksara dan bahasa
santun, peduli, dan Bali
percaya diri, dalam 2.2 Memiliki prilaku santun dan jujur melalui
berinteraksi, dengan bertanya kepada orang lain tentang kegiatan
keluarga, teman, dan sehari-hari dengan menggunakan pilihan
guru kata yang tepat melalui pemanfaatan bahasa
Bali
2.3 Memiliki rasa percaya diri dan tanggung
jawab berkaitan dengan menceritakan
kegiatan sehari-hari melalui pemanfaatan
bahasa Bali
2.4 Memiliki speilaku jujur dan peduli dengan
budaya Bali melalui melantunkan gending-
gending Bali yang sederhana (sekar rare)
2.5 Memiliki prilaku santun dan jujur dalam
bermain peran berkaitan dengan kegiatan
sejhari-hari dari cerita yang dipelajari
melalui pemanfaatan bahasa Bali
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Mengenal teks deskripsi laporan sederhana
pengetahuan faktual tentang alam sekitar, hewan, dan tumbuhan
dengan cara mengamati dengan bantuan guru atau teman dalam
dan mencoba bahasa Bali lisan dan tulis

121
(mendengar, melihat, 3.2 Mengenal teks dongeng/cerita (satua)
membaca) dan pendek memulai membaca dengan bantuan
menanya berdasarkan guru atau teman dalam bahasa Bali lisan dan
rasa ingin tahu secara tulis
kritis tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan 3.3 Mengenal teks buku harian tentang kegiatan
dan kegiatannya, serta anggota keluarga melalui membaca dengan
benda-benda yang bantuan guru atau teman dalam bahasa Bali
dijumpainya di rumah, lisan atau tulis
dan di sekolah 3.4 Mengenal penulisan puisi Bali dengan huruf
tegak bersambung yang rapi melalui bantuan
guru atau teman dalam bahasa Bali
3.5 Mengenal teks permintaan maaf dan
menyampaikanpesan pendek tentang sikap
hidup rukun dalam keluarga dan teman
dalam bahasa Bali lisan dan tulis
3.6 Menganal isi teks pendek berbahasa Bali
melalui membaca nyaring dengan lafal dan
intonasi yang tepat
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 Mengamati dan mencoba menyajikan teks
pengetahuan faktual laporan sederhana tentang alam sekitar,
dalam bahasa yang hewan, dan tumbuhan secara mandiri dalam
jelas, logis dan bahasa Bali lisan dan tulis
sistematis, dalam karya 4.2 Memperagakan dan menceritakan teks
yang estetis dalam dongeng/cerita (satua) pendek secara
gerakan yang mandiri dalam bahasa bali lisan dan tulis
mencerminkan anak 4.3 Mengungkapkan teks buku harian tentang
sehat, dan dalam kegiatan anggotakeluarga secara mandiri
tindakan yang dalam bahasa bali lisan dan tulis
mencerminkan perilaku 4.4 Melantunkan dan menyajikan teks puisi

122
anak beriman dan dang ending-gending Bali secara mandiri
berakhlak mulia dalam bahasa Bali lisan atau tulis
4.5 Menggunakan dan menyampaikan teks
pendek permintaan maaf dan pesan pendek
tentang sikap hidup rukun dalam keluarga
dan teman secara mandiri dalam bahasa Bali
lisan dan tulis
4.6 Menyajikan isi teks pendek berbahasa Bali
secara mandiri dengan bahasa yang santun

Kelas III

KOMPETENSI INTI 1
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SPIRITUAL)
1. Menerima dan 1.1 Meresapi makna anugrah tuhan yang maha esa berupa
menjalankan Ajaran bahasa bali yang dikenal sebagai asset budaya bangsa
agama yang dianutnya yang harus dilestarikan
1.2 meresapi pentingnya bahasa bali bagi kehidupan
masyarakat dalam bidang ekonomi social, budaya dan
religius
KOMPETENSI INTI 2
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SOSIAL)
2. Memiliki perilaku 2.1 Memiliki kepedulian dan rasa tanggungjawab terhadap
jujur, disiplin, makhlukhidup dan alam semesta melalui satua bali
tanggung jawab, dengan pemanfaatan bahasa bali
santun, peduli, dan 2.2 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab untuk
percaya diri, dalam melestarikan bahasa dan budaya bali melalui gending
berinteraksi, dengan bali
keluarga, teman, dan 2.3 Memiliki perilaku santun dan jujur terhadap
guru perkembangan teknologi komunikasi melalui
pemanfaatan bahasa bali
2.4 Memiliki rasa percaya diri dan kepedulian terhadap
kondisi alam dan lingkungan social melalui

123
pemanfaatan aksara bali sederhana
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami 3.1 Menggali informasi tentang undur intrinsikkarya sastra
pengatahuan factual dari naskah satua bali dengan bantuan guru dan teman
dengan cara mengamati dalam bahasa bali lisan dan tertulis
dan mencoba 3.2 Menguraikan makna yang terdapatpada teks gending
(mendengar, melihat, bali tentang nilai sosial budaya, pendidikan dan religius
membaca) serta dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa bali lisan
menanya berdasarkan dan tulis
rasa ingin tahu secara 3.3 Mengemukakan isi teks dialog tentang perkembangan
kritis tentang dirinya, teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta
mahluk ciptaan Tuhan permasalahan dan lingkungan sosial di daerah dengan
dan kegiatan, dan bantuan guru dan teman dalam bahasa bali lisan dan
benda-benda yang tulis
dijumpainya di rumah, 3.4 Menggali informasi dari teks wacana dengan
sekolah dan tempat menggunakan aksara bali sederhana dengan bantuan
bermain guru atau teman dalam bahasa bali lisan dan tulis
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan 4.1 mengamati dan mengolah isi teks laporan informasi
pengetahuan faktual hasil observasi tentang perubahan wujud benda, sumber
dalam bahasa yang energy, perubahan energy, energy alternative,
logis dan sistematis, perubahan iklim dan cuaca, rupa bumi dan
dalam karya yang perubahannya, serta alam semesta secara mandiri dalam
estetis dalam gerakan bahasa bali lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa
yang mencerminkan kata bahasa daerah untuk membantu penyajian.
anak sehat, dan dalam 4.2 menerangkan dan mempraktikkan teks arahan/petunjuk
tindakan yang tentang perawatan hewan dan tumbuhan serta daur
mencerminkan perilaku hidup hewan dan perkembangbiakan tanaman secara
anak beriman dan mandiri dalam bahasa bali lisan dan tulis yang dapat
berakhlak mulia diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu

124
penyajian
4.3 mengolah dan menyajikan teks surat tanggapan pribadi
tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi,
dan transportasi serta permasalahan dan lingkungan
social di daerah secara mandiri dalam bahasa bali lisan
dan tulis yang diisi dengan kosa kata bahasa daerah
untuk membantu penyajian.
4.4 menyampaikan teks dongeng tentang kondisi alam
dalam bentuk permainan peran secara mandiri dalam
bahasa bali lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
4.5 mendemontrasikan teks permainan/dolanan daerah
tentang kehidupan hewan dan tumbuhan secara mandiri
dalam bahasa bali lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian

KELAS : V

KOMPETENSI INTI 1
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SPIRITUAL)
1. Menerima, 1.1 Meresapi makna angerah Tuhan Yang Maha
menghargai, dan Esa berupa bahasa, aksara, dan sastra Bali
menjalankan ajaran yang diakui sebagai sarana belajar untuk
agama yang dianutnya memperoleh ilmu pengetahuan
1.2 Meresapi anugerah Tuhan Yang Maha Esa
atas keberadaan proses kehidupan bangsa,
budaya dan lingkungan alam
2.
KOMPETENSI INTI 2
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SOSIAL)
3. Memiliki perilaku 3.1 Memiliki kepedulian dan tanggung jawab
jujur, hdisiplin, terhadap makanan dan rantai makanan serta

125
tanggung jawab, kesehatan melalui memanfaatan bahasa dan
santun, peduli, dan aksara Bali sebagai aset budaya
percaya diri, dalam 3.2 Memiliki prilaku jujur dan disiplin melalui
berinteraksi, dengan pemanfaatan bahasa dan aksara bali sebagai
keluarga, teman, dan aset budaya dalam kehidupan sehari-hari
guru 3.3 Memiliki prilaku santun dan jujur serta
bertanggung jawab dan disiplin dengan
memperhatikan santun berbahasa bali
3.4 Memiliki kepedulian, tanggung jawab, dan
rasa cinta tabah air serta kehidupan berbangsa
dan bernegara melalui pemanfaatan bahasa
dan aksara bali sebagai aset budaya
3.5 Memiliki rasa percaya diri dan cinta tanah air
tentang nilai-nilai perkembangan sastra dan
budaya bali melalui pemanfaatan bahasa dan
aksara Bali sebagai aset budaya
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
4. Memahami 4.1 Menggali informasi dari kesusastraan Bali
pengatahuan factual tentang makanan, kesehatan manusia,
dengan cara keseimbangan ekosistem, serta alam dan
mengamati dan pengaruh kegiatanmanusia dengan bantuan
mencoba (mendengar, guru dan teman dalam bahasa dan aksara bali
melihat, membaca) lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
serta menanya kosa kata baku
berdasarkan rasa ingin 4.2 Menguraikan isi teks penjelasan tentang
tahu secara kritis anggota tubuh (manusia, hewan, tumbuhan)
tentang dirinya, dan fungsinya denga bantuan guru dan teman
mahluk ciptaan Tuhan dalam bahasa dan aksara Bali lisan dan tulis
dan kegiatan, dan dengan memilih dan memilah kosa kata baku
benda-benda yang 4.3 Menguraikan isi teks paparan peristiwa sehari-
dijumpainya di rumah, hari dengan bantuan guru dan teman dalam

126
sekolah dan tempat bahasa dan aksara Bali lisan dan tulis dengan
bermain memilih dan memilah kosa kata baku
4.4 Menggali informasi dari teks pantun dan syair
tentang peristiwa kehidupan sehari-hari
dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
dan aksara Bali lisan dan tulis dengan memilih
dan memilah kosa kata baku
4.5 Menggali informasi dari teks cerita narasi
tentang budaya bali dengan bantuan guru dan
teman dalam bahasa dan aksara Bali secara
lisan maupun tulis dengan memilih dan
memilah kosa kata baku
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
5. Menyajikan 5.1 Mengamati, mengolah dan menyajikan teks
pengetahuan faktual laporan buku tentang makanan, kesehatan
dalam bahasa yang manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam
logis dan sistematis, dan pengaruh kagiatan manusia dengan
dalam karya yang bantuan guru dan teman dalam bahasa dan
estetis dalam gerakan aksara Bali lisan dan tulis dengan memilih dan
yang mencerminkan memilah kosa kata baku
anak sehat, dan dalam 5.2 Menyampaikan teks penjelasan tentang
tindakan yang anggota tubuh (manusia, hewan, tumbuhan)
mencerminkan dan fungsinya dengan bantuan guru dan teman
perilaku anak beriman dalam bahasa dan aksara Bali lisan dan tulis
dan berakhlak mulia dengan memilih dan memilah kosa kata baku
5.3 Menyajikan teks paparan iklan peristiwa
sehari-hari dengan bantuan guru dan teman
dalam bahasa dan aksara Bali lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosa kata baku
5.4 Melantunkan dan menyajikan teks pantun dan
syair tentang peristiwa kehidupan sehari-hari

127
dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
dan aksara bali lisan dan tulis dengan memilih
dan memilah kosa kata baku
5.5 Mengolah dan menyajikan teks cerita narasi
sejarah budaya bali dengan bantuan guru dan
teman dalam bahasa dan aksara Bali secara
lisan maupun tulis dengan memilih dan
memilah kosa kata baku

Kelas VI

KOMPETENSI INTI 1
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SPIRITUAL)
1. Menerima, menghargai, 1.1 Meresapi makna anugrah tuhan yang maha esa berupa
dan menjalankan ajaran bahasa bali sebagai asset budaya dan sarana belajar d
agama yang dianutnya itengah keberagaman bahasa daerah

Meresapi makna anugrah tuhan yang maha esa atas


keberadaan cirri khusus bahasa bali sebagai asset budaya dan
sarana belajar di tengan keberagaman bahasa daerah

KOMPETENSI INTI 2
KOMPETENSI DASAR
(SIKAP SOSIAL)

128
2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Memiliki kepedulian dan tanggugjawab tentang ciri
hdisiplin, tanggung khusus makhluk hidup dan lingkungan melalui
jawab, santun, peduli, pemanfaatan bahasa bali
dan percaya diri, dalam 2.2 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu tentang ragam
berinteraksi, dengan puisi bali anyar, gending-gending bali dan dongeng
keluarga, teman, dan (satua) melaluipemanfaatan bahasa bali
guru 2.3 Memiliki sikap disiplin dan rasa cinta terhadap budaya
bali dan sistem pemerintahan serta masyarakat daerah
bali melalui pemanfaatan bahasa bali
2.4 Memili kesetiaan dan kebanggaan terhadap keutuhan
wilayah bali melalui cerita rakyat berbahasa bali
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI DASAR
(PENGETAHUAN)
3. Memahami
3.1 Menggali informasi dari teks laporan investigasi tentang
pengatahuan factual
permainan tradisional daerah bali (maplalian) dengan
dengan cara mengamati
bantuan guru dan teman dalam bahasa bali lisan dan
dan mencoba
tulis dengan menggunakan aksara bali
(mendengar, melihat,
3.2 Menguraikan isi teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah
membaca) serta
tentang drama pendek secara mandiri dengan bantuan
menanya berdasarkan
guru dan teman dalam bahasa bali secara lisan dan tulis
rasa ingin tahu secara
kritis tentang dirinya,
mahluk ciptaan Tuhan 3.3 Menguraikan isi teks pidato persuasif tentang cinta
dan kegiatan, dan terhadap budaya bali dan sistem pemerintahan serta
benda-benda yang layanan masyarakat daerah dengan bantuan guru dan
dijumpainya di rumah, teman dalam bahasa bali lisan dan tulis
sekolah dan tempat 3.4 Menggali informasi darri teks cerita fiksi yang
bermain mendukung sejarah kebudayaan bali sebagai aset
budaya dalam hubungannya dengan negara tetangga
dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa bali lisan
dan tulis

129
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI DASAR
(KETERAMPILAN)
4. Menyajikan Mengamati, menelaah dan menyajikan teks laporan
pengetahuan faktual invertigasi tentang ciri khusus permainan tradisional
dalam bahasa yang logis daerah bali (meplalianan) dalam bahasa bali lisan dan
dan sistematis, dalam tulis dengan menggunakan aksara bali
karya yang estetis dalam Menyajikan teks penjelasan (eksplanasi) ilmiah tentang
gerakan yang drama pendek secara mandiri dengan bantuan guru dan
mencerminkan anak teman dalam bahasa bali secara lisan dan tulis
sehat, dan dalam Menyampaikan teks pidato persuasif tentang cerita terhadap
tindakan yang budaya bali dan sistem pemerintahan serta layanan
mencerminkan perilaku masyarakat daerah dengan bantuan guru dan teman
anak beriman dan dalam bahasa bali lisan dan tulis
berakhlak mulia Mengolah dan menyajikan teks cerita fiksi yang mendukung
sejarah kebudayaan bali sebagai aset budaya dalam
hubungannya dengan negara tetangga dengan bantuan
guru dan teman dalam bahasa bali lisan dan tulis

D. Beban Belajar
Sejalan dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, yang
menegaskan bahwa, pendidikan merupakan usaha sadar den terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (pasal 1
butir 1). Selain itu dalam pasal 4 ayat (4) undang-undang tersebut dinyatakan
bahwa paradigma pembiasaan yang harus dibangun adalah pemberian
keteladanan, pembangunan kemauan dan pengembangan kreativitas dalam
konteks kehidupan sosial kultural sekolah. Pembiasaan diri atau pengembangan
diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan

130
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan
sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Pengembangan diri tersebut dimaknai bahwa ada dua kegiatan yang ada
dalam komponen pengembangan diri, yaitu kegiatan ekstrakurikuler dan
kegiatan pelayanan konseling. Kegiatan ekstrakuriker dapat difasilitasi dan
dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan lainnya dan kegiatan
pelayanan konseling dilakukan oleh konselor (guru pembimbing) dan atau guru
kelas yang diberi tugas mengelola kegiatan pelayanan konseling.
3) Kegiatan bimbingan konseling
Kegiatan bimbingan diberikan kepada siswa yang mengalami
masalah baik dalam kesulitan belajar maupun bermasalah dalam sikap.
Bimbingan ini dimaksudkan memberikan layanan bimbingan kepada siswa
secara lebih dekat dan dengan rasan kekeluargaan dan kasih sayang.
Keguanaan bimbingan bagi siswa antara lain :
e) Membantu anak memecahkan masalahnya secara pribadi dan menjaga
kerahasiaannya.
f) Mencegah terjadinya masalah yang berlarut – larut pada siswa.
g) Membantu siswa dalam mencapai perkembangan yang optimal.
h) Memberikan bimbingan dan memotifasi siswa untuk bisa belajar dan
berkembang dengan baik.
Layanan bimbingan konseling diberikan baik dalam kelas maupun di luar
kelas sesuai dengan kebutuhan.
4) Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.62 Tahun
2014 tentang kegiatan ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah pada Kurikulum 2013 terdiri atas:

131
3) Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib
Ektra kurikuler wajib yang dimaksud sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan No.63 Tahun 2014 yaitu Pendidikan
Kepramukaan dilaksanakan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler wajib pada
pendidikan dasar dan menengah.
Dalam implementasinya, Ekstrakurikuler Pramuka pada SD Negeri 7
Bhuana Giri dilaksanakan dengan :
a) Sistem Blok, yang khusus digunakan sebagai pengenalan untuk peserta
didik kelas I (satu).
b) Sistem Aktualisasi, untuk semua peserta didik sesuai substansi tema
dan KD yang diajarkan.
c) Sistem Reguler, yaitu untuk peserta didik yang memang menetapkan
pilihannya pada Pramuka.
4) Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan.

1. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti
peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun
pembelajaran.

Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan


dalam jam pembelajaran per minggu.

- Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 34 jam pembelajaran.


- Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 36 jam pembelajaran.
- Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 38 jam pembelajaran.
- Beban belajar satu minggu Kelas IV adalah 40 jam pembelajaran
- Beban belajar satu minggu Kelas V adalah 40 jam pelajaran
- Beban belajar satu minggu Kelas VI adalah 40 jam pembelajaran.
- Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
- Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, V dan VI dalam satu semester paling
sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu.

132
- Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.

- Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14


minggu dan paling banyak 16 minggu.
- Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan
paling banyak 40 minggu.
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan
alokasi waktu untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah secara nasional
sebagaimana tabel berikut.

Beban belajar yang digunakan dalam Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar
Negeri 7 Bhuana Giri adalah sistem paket sebagaimana tertera dalam
Struktur kurikulum, yaitu :

Satu jam Waktu Jumlah jam


Jumlah jam Minggu pembelajaran/j
Kela pembelajaran per tahun
pembelajaran efektif Per- am per-tahun
s tatap (@60
per-minggu tahun ajaran
muka/menit menit)

2 35 34 36 42840 714

3 35 36 36 45360 756

5 35 38 36 47880 798

6 35 40 36 50400 840

1. Bahasa Bali Kelas 2S/D 6 sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri
bukan bagian dari SBdP atau PJOK karena masing-masing memiliki KD
sendiri-sendiri.
2. Penambahan Bahasa Bali di Kelas 2,35 dan 6 dengan tambahan alokasi
waktu @ 2 jam, sehinggga beban mengajar Kelas 2,3,5 dan 6 dengan

133
tambahan alokasi waktu 2 jam sehingga beban mengajar Kelas II 36
jam,kelas III 38 jam, Kelas V 40 Jam ,dan Kelas VI 40 jam per minggu.
Tabel 1. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas I

(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

ALOKASI
ALOKASI TOTAL JP
NO MATA PELAJARAN PROJEK
PERTAHUN PERTAHUN
PERTAHUN
Pendidikan Agama Hindu dan Budi
1 108 (3) 36 144
Pekerti*
2 Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
3 Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
4 Matematika 144 (4) 36 180
5 PJOK 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**
1. Seni
musik
6 108 (3) 36 144
2. Seni rupa
3. Seni teater
4. Seni tari
7 Bahasa Inggris*** 72 (2) 72
8 Bahasa Bali*** 72 (2) 72
Total 828 (23) 1080

Keterangan :

Asumsi 1 Tahun = 36 Minggu

1 JP = 35 Menit

*Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing

**Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni
rupa, seni tearer, seni tari)

134
***Paling banyak 2JP per minggu atau 72JP per tahun sebagai mata pelajaran
pilihan

****Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, muatan lokal atau
mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Tabel 2. Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI kelas IV

(Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

ALOKASI
ALOKASI TOTAL JP
NO MATA PELAJARAN PROJEK
PERTAHUN PERTAHUN
PERTAHUN
Pendidikan Agama Hindu dan Budi
1 108 (3) 36 144
Pekerti*
2 Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
3 Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
4 Matematika 180 (5) 36 216
5 IPAS 180 (5) 36 216
6 PJOK 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**
5. Seni
musik
6. Seni
7 108 (3) 36 144
rupa
7. Seni
teater
8. Seni tari
8 Bahasa Inggris*** 72 (2) 72
9 Bahasa Bali*** 72 (2) 72
Total 828 (23) 1080
Keterangan :

Asumsi 1 Tahun = 36 Minggu

135
1 JP = 35 Menit

*Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing

**Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni
rupa, seni tearer, seni tari)

***Paling banyak 2JP per minggu atau 72JP per tahun sebagai mata pelajaran
pilihan

****Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, muatan lokal


atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan

E. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan
merencanakan proses pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran
merupakan kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran
berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran
yang menarik, menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi
pembelajar sepanjang hayat.

Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.


2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SD Negeri 7 Bhuana Giriterdiri
dari silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun
rutin secara sederhana, aktual dan mudah dipahami untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga melalui
Rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh proses
pembelajaran bisa efektif dan efisien.

136
Silabus SD Negeri 7 Bhuana Giridibuat dalam bentuk matriks yang memuat
alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan
sumber belajar.

1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian


pembelajaran yang berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan,
mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan
sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten,
terarah dan terukur.. Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan
pembelajaran sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan pembelajaran
harus menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/ materi,
keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap
fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan
pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk
menyusun rencana pelaksaanaan pembelajaran.

4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap,


pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran.
Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan
sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan
mendukung pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD Negeri 7 Bhuana Giri
disusun dalam bentuk sederhana dengan keterbacaan yang baik yang memuat
tiga poin utama dalam proses pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran,
aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan penilaian. Tujuan pembelajaran
merupakan penerjemahan tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur
pencapaian dan keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam
langkah-langkah aktivitas peserta didik yang menarik dan menyiratkan model
dan strategi pembelajaran yang kontekstual dan menarik sesuai diferensiasi
karakteristik peserta didik serta mampu mengakomodir minat bakat peserta
didik. Dalam kegiatan pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan dan
penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran

137
disusun prediksi respon peserta didik sehingga menjaga alur pembelajaran
yang tetap terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian dilakukan selama proses
pembelajaran dan pasca pembelajaran yang dirancang untuk mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Di akhir bagian RPP, terdapat kolom refleksi untuk mengulas
kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan dinamis.

F. Asesmen Capaian Pembelajaran

Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh
pendidik, Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil
belajar oleh pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses
pengumpulan informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik
dalam aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan
secara terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:

a. memantau proses pembelajaran,

b. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,

c. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan


evaluasi hasil belajar,

d. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.

Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap, pengetahuan


dan keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan
kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat berdasarkan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya diperuntukkan
peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional.
Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga
pembelajaran tetap berkelanjutan.
Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar
didasarkan pada prinsip asesmen. Dimana asesmen dilakukan
mempertimbangkan karakteristik peserta didik pada setiap kelas berdasarkan

138
pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai semua aspek kompetensi yang
tertera pada tujuan pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan diukur
dengan prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar
pengambilan keputusan terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang
berkepentingan. Asesmen di SD Negeri 7 Bhuana Giri bersifat kontinuitas
tidak tersekat perkelas, sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan
referensi untuk asesmen kemudian. Sistem asesmen yang sistematis dan
mengacu pada kriteria harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis,
prosedur dan hasil akhirnya.

Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek


sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme
asesmen hasil belajar oleh pendidik meliputi:

1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat


penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui
penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian
pembelajaran.
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan
sebagai sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi
tanggung jawab wali kelas atau guru kelas.
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam
bentuk deskripsi.

5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan,


dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai disampaikan
dalam bentuk deskripsi.

6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,


portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang
dinilai.

7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh


pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.

139
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar.
Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik
terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan


balik pasca penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program
remedial dan pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta
didik mengerjakan post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester
dan penilaian akhir semester serta Asesmen akhir tahun.

Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria, yaitu


pertama, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua, ketuntasan
mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan, dan ketiga,
penilaian baik pada kompetensi sikap sistematis dan mengacu pada kriteria
harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya.

Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap,


aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil
belajar oleh pendidik meliputi:

1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat


penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui
penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian
pembelajaran.
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan
sebagai sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi
tanggungjawab wali kelas atau guru kelas.
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam
bentuk deskripsi.
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes
lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai
disampaikan dalam bentuk deskripsi.

140
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek,
portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang
dinilai.
7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh
pendidik disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar.
Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman
peserta didik terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil
Pelajar Pancasila. Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk
menentukan umpan balik pasca penilaian terhadap peserta didik, yaitu
pelaksanaan program remedial dan pengayaan. Proses evaluasi ini
dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan post tes harian,
penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester
serta Asesmen akhir tahun.

Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria, yaitu


pertama, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua,
ketuntasan mata pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan
keterampilan, dan ketiga, penilaian baik pada kompetensi sikap.

G. Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Profesional

Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SD


Negeri 7 Bhuana Giri dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan
untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah dan/atau
guru yang dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi,
pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap
dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan
pendidikan,sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.

Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional


ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta
menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan
dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala Sekolah dan/atau

141
guru yang berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi.
Proses pendampingan dan pengembangan professionalini dilakukan melalui;

a. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu


bulan sekali oleh Kepala Sekolah.
b. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) SD Negeri 7 Bhuana Giri,
yang dilaksanakan sesuai program kerja KKG secara reguler, seperti
kegiatan mingguan untuk pendampingan penyusunan atau revisi alur
tujuan pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan ini merupakan
pendampingan oleh Kepala Sekolah dan guru yang berkompetensi.
c. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion
(FGD), dilakukan minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan
dengan mengundang narasumber yang berkompeten dari beberapa
perguruan tinggi yang telah bekerja sama, instansi terkait dan
praktisi pendidikan.
SD Negeri 7 Bhuana Giri melakukan evaluasi kurikulum secara regular,
yaitu jangka pendek satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali
dengan mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan
kebijakan maupun update perkembangan terkini dalam proses
pembelajaran.

Evaluasi kurikulum dilakukanberdasarkan hasil evaluasi pembelajaran


yang dilakukan secara reflektif, yaitu:

1. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah


pembelajaran berdasarkan catatan anekdotal selama proses
pembelajaran, penilaian dan refleksi ketercapaian tujuan
pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk perbaikan rencana
pembelajaran atau RPP pada hari berikutnya.
2. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team
teaching) setelah satu unit pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini
digunakan untuk merefleksikanproses belajar, ketercapaian tujuan
dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses
belajar dan perangkat ajar, yaitu alur tujuan pembelajaran dan modul

142
ajar.
3. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching)
setelah satu semester selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan
refleksi pembelajaran dan hasil asesmen peserta didik yang telah
disampaikan pada laporan hasil belajar peserta didik.
4. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan,
tujuan sekolah, misi dan visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri dilakukan
oleh tim pengembang kurikulum sekolah bersama kepala sekola dan komite
sekolah serta pihak lainnya yang telah mengadakan kerja sama dengan
sekolah. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan
pada evaluasi pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan
kegiatan Kelompok Kerja Guru, hasil kerja peserta didik dan kuesioner
peserta didik dan orang tua. Informasi yang berimbang dan berdasarkan data
tersebut diharapkan menjadi bahan evaluasi untuk semakin meningkatkan
kualitas pelayanan sekolah kepada peserta didik, peningkatan prestasi dan
hubungan kerja sama dengan pihak lain.

H. Ketuntatasan Belajar
Dalam penetapan ketuntasan belajar, sekolah menetapkan kriteria
ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas,
daya dukung, dan tingkat kemampuan awal peserta didik (intake) dalam
penyelenggaraan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria
Ketuntasan Belajar (KKB) untuk mencapai ketuntasan ideal. Tahun
Pelajaran 2022/2023kami menentukan dengan mempertimbangkan KKM
dari masing-masing nilai yang paling rendah. Maka SD Negeri 7 Bhuana
Giri dapat mengambil kesimpulan KKM satuan pendidikan di SD Negeri 7
Bhuana Giri adalah 70 (tujuh puluh) dengan rentang nilai sebagai berikut :
Nilai : 70- 79 ( C )
80- 89 ( B )
90-100 ( A )

143
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang
berbeda. Oleh karena itu, maka ditetapkan KKB sebagai berikut :

Kriteria Ketuntasan Belajar ( KKB )

Alokasi Waktu Ra
Komponen Kelas ta
No Ra
I II III IV V VI
ta
1 KI 1 (Sikap Spiritual)
a Ketaatan Beribadah B B B B B B B
b Perilaku Syukur B B B B B B B
c Berdoa Sebelum dan Sesudah B B B B B B B
d Melakukan Kegiatan B B B B B B B
e Toleransi dalam beribadah B B B B B B B
2 KI 2 (Sikap Sosial)
a Jujur B B B B B B B
b Disiplin B B B B B B B
c Tanggung Jawab B B B B B B B
d Santun B B B B B B B
e Peduli B B B B B B B
f Percaya Diri B B B B B B B
g Kerja Sama B B B B B B B
3 K3 (Pengetahuan)
Muatan Nasional
a Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 79 80 77
Pendidikan Pancasila dan
b 72 74 77 75 74
Kewarganegaraan
c Bahasa Indonesia 70 72 75 75 73
d Matematika 70 70 70 70 70
e Ilmu Pengetahuan Alam - 70 70 70

144
f Ilmu Pengetahuan Sosial - 75 75 74
g Seni Budaya dan Prakarya 75 75 77 75 75
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
h 72 75 78 78 75
Kesehatan
Muatan Lokal
a Bahasa Bali 70 73 75 75 73
b Dharma Gita 70 70 75 75 73
4 KI 4 (Ketrampilan)
Muatan Nasional
a Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 79 80 77
Pendidikan Pancasila dan
b 72 74 77 75 74
Kewarganegaraan
c Bahasa Indonesia 70 72 75 75 73
d Matematika 70 70 70 70 70
e Ilmu Pengetahuan Alam - 70 70 70
f Ilmu Pengetahuan Sosial - 75 75 74
g Seni Budaya dan Prakarya 75 75 77 75 75
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
h 72 75 78 78 75
Kesehatan
Muatan Lokal
a Bahasa Bali 70 73 75 75 73

A. Ekstrakurikuler
− Pramuka B B B B B B B

- Catur B B B B B B B

Satuan pendidikan ini menggunakan prinsip mastery learning (ketuntasan


belajar), ada perlakuan khusus untuk peserta didik yang belum maupun sudah

145
mencapai ketuntasan. Peserta didik yang belum mencapai KKB harus mengikuti
kegiatan remedial, sedangkan peserta didik yang sudah mencapai KKB
mengikuti kegiatan pengayaan.

1) Program Remedial(Perbaikan)
a) Remedial wajib diikuti oleh peserta didik yang belum mencapai
KKB dalam setiap kompetensi dasar dan/atau indikator.
b) Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam/di luar jam pembelajaran.
c) Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial
penilaian.
d) Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
e) Nilai remedial tidak melampaui KKB.
2) Program Pengayaan
a) Pengayaan boleh diikuti oleh peserta didik yang telah mencapai
KKB dalam setiap kompetensi dasar.
b) Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/di luar jam
pembelajaran.
c) Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun
nontes.
d) Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya dapat
digunakan.

3) Upaya Sekolah dalam Peningkatan KKB


a) Terhadap siswa
- Motifasi dan dorongan melalui pelaksanaan pembelajaran yang
kompetitif
- Pemberian reward atas tingkat keberhasilan siswa
- Sosialisasi tentang kaitan kebutuhan hidup yang terus berubah
dan berkembang dengan pendidikan yang diintegrasikan pada
tiap mata pelajan.

146
- Membiasakan siswa belajar mandiri, aktif dan kompetitif melalui
berbagai kegiatan.
- Meningkatakan minat baca dengan melaksanakan kegiatan wajib
baca di perpustakaan sekolah.
b) Terhadap guru
- Pembaharuan metode pembelajaran
- Melaksanakan tertib adminisrtasi
- Menyusun dan memberikan kegiatan pembelajaran dengan
metode dan strategi yang beragam dan sesuai denga kebutuhan
siswa.
- Melaksanakan pembelajaran yang PAIKEM
- Dapat memberikan pelayanan dan bimbingan dengan tepat
- Guru aktif dalam mencari informasi tentang perkembangan
pendidikan dan ilmu pengetahuan di bidang IT

c) Orang tua siswa


- Memberikan motifasi agar dapat memberikan bimbingan dan
pendampingan terhadap kegiatan belajar anak didik dirumah
- Memberikan sosialisasi melalui rapat komite dan orang tua siswa
tentang pentingnya peran orang tua dalam dunia pendidikan anak

I. Kenaiakan dan Kelulusan


1. Kenaikan Kelas
Kenaikan Kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.
Kriteria dan penentuan kenaikan kelas adalah sebagai berikut.
a) Kriteria kenaikan kelas
1) Nilai rapor diambil dari nilai pengamatan, nilai harian, nilai
tugas/PR, nilai tes PTS, dan nilai tes PAS dujumlahkan untuk
mencari nilai rata-rata setiap siswa dalam satu mata pelajaran, yang
sesuai dengan standar ketuntasan belajar (SKB) di SDN 7 Bhuana
Giri
2) Memiliki raport di kelasnya masing-masing.

147
b) Penentuan kenaikan kelas
1) Penentuan siswa yang naik kelas dilakukan oleh sekolah dalam suatu
rapat Dewan Guru dengan mempertimbangkan standar ketuntasan
belajar, sikap/penilaian/budi pekerti dan kehadiran siswa yang
bersangkutan.
2) Siswa yang dinyatakan naik kelas, rapornya dituliskan naik ke kelas
3) Siswa yang tidak naik kelas harus mengulang di kelasnya

2. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan
menengah setelah :
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
b) Memperoleh nilai minimal, baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
c) Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi
Kriteria dan Penentuan Kelulusan SDN 7 Bhuana Giri
a) Kriteria kelulusan
Hasil ujian dituangkan ke dalam blangko daftar nilai ujian. Hasil ujian
dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk penentuan
kelulusan dengan kriteria sebagai berikut :
1) Memiliki rapor kelas VI
2) Telah mengikuti ujian sekolah dan memiliki nilai untuk seluruh mata
pelajaran yang diujikan, minimal nilai masing-masing mata pelajaran
51,0
3) Memperoleh Nilai Sekolah (NS) seperti berikut

STANDAR
NO KOMPONEN MATA PELAJARAN
KELULUSAN
1 Bahasa Indonesia 52,0

148
2 Matematika 49,0
3 Ilmu Pengetahuan Alam 52,0
4 Pendidikan Kewarganegaraan 51,0
5 Ilmu Pengetahuan Sosial 51,0
JUMLAH 255
RATA-RATA 51,0

b) Penentuan kelulusan
1) Penentuan siswa yang lulus dilakukan oleh sekolah dalam suatu
rapat dewan guru dengan mempertimbangkan nilai rapor, nilai
ujian sekolah, sikap/prilaku/budipekerti siswa yang bersangkutan
dan memenuhi kriteria kelulusan.
2) Siswa yang dinyatakan lulus diberi ijazah dan rapor sampai dengan
semester 2 kelas VI Sekolah Dasar.
3) Siswa yang tidak lulus tidak memperoleh ijazah dan mengulang di
kelas terakhir.
J. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup dalam pengembangannya terintegrasi dengan
semua mata pelajaran. Aspek kecakapan hidup yang dikembangkan
meliputi Kecakapan Personal dan Sosial.
a) Kecakapan Personal meliputi :
1) Kesadaran diri antara lain :
 Nasionalisme,
 Integritas,
 Kemandirian,
 Gotong royong,
 Religius
2) Kecakapan berpikir antara lain :
 Mencari informasi dilakukan dengan kegiatan observasi,
membaca, bertanya, dan menganalisa.
b) Kecakapan Sosial meliputi :
1) Kecakapan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan.

149
2) Kecakapan bekerjasama.

K. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


a) Pendidikan berbasis keunggulan lokal
Kabupaten Karangasem memiliki kekhasan sebagai daerah industri dan
wisata,maka untuk menyikapi tantangan yang dihadapi saat ini serta
melestarikan keunggulan kabupaten Karangasem, peserta didik dituntut
memiliki kemampuan pendidikan berwawasan lokal diantaranya :
1) Bidang industri (wine) dan pariwisata (kearifan lokal masing-masing
daerah) yang menjadi ciri khas kabupaten Karangasem akan diusahakan
semaksimal mungkin menjadi media pembelajaran diberbagai mata
pelajaran.
2) Seni dan Budaya Karangasem dilatihkan kepada peserta didik dalam
kegiatan ekstrakurikuler.
b) Pendidikan berbasis keunggulan global
Menyikapi tantangan era globalisasi yang semakin besar,arus informasi
semakin cepat dan persaingan semakin kuat,maka dipersiapkan sejak dini
berbagai kegiatan yang menunjang diantaranya :
1) Pembelajaran bahasa inggris sebagai bahasa Internasional lebih
ditingkatkan
2) memberikan pemahaman dampak informasi dari media

L. Pendidikan Karakter dan Penguatan Profil Pelajar Pancasila

1. Pendidikan Karakter

Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa tidak


dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintregrasi ke dalam mata pelajaran,
pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu
mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa ke dalam Kurikulum, silabus dan RPP yang sudah ada. Indikator
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa ada 2 jenis yaitu :
1. Indikator sekolah dan kelas
2. Indikator untuk mata pelajaran

150
Indikator sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh Kepala
Sekolah, guru dan personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi sekolah sebagai lembaga pelaksana pendidikan budaya dan
karakter bangsa dan berkenan dengan kegiatan sekolah yang telah diprogramkan
dan kegiatan sekolah sehari-hari (rutin).
Indikator mata pelajaran menggambarkan perilaku efektif seorang
peserta didik berkenaan mata pelajaran tertentu. Perilaku yang dikembangkan
dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa bersifat progresif, artinya
berkembang semakin kompleks antara satu jenjang kelas dengan jenjang kelas
diatasnya, bahkan dalam jenjang kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan
dalam menentukan berapa lama suatu perilaku harus dikembangkan sebelum ke
perilaku yang lebih kompleks.
Pembelajaran pendidikan budaya dan karakter bangsa menggunakan
pendekatan proses belajar aktif dan berpusat pada anak, dilakukan melalui
berbagai kegiatan di kelas, sekolah, dan masyarakat. Di kelas dikembangkan
melalui kegiatan belajar yang biasa dilakukan guru dengan cara integrasi. Di
sekolah dikembangkan dengan upaya pengkondisian atau perencanaan sejak
awal tahun pelajaran, dan dimasukkan ke Kalender Akademik dan yang
dilakukan sehari-hari sebagai bagian dari budaya sekolah sehingga peserta didik
memiliki kesempatan untuk memunculkan perilaku yang menunjukkan nilai-
nilai budaya dan karakter bangsa. Di masyarakat dikembangkan melalui
kegiatan ekstra kurikuler dengan melakukan kunjungan ke tempat-tempat yang
menumbuhkan rasa cinta tanah air dan melakukan pengabdian masyarakat untuk
menumbuhkan kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
Untuk tahun pelajaran 2022/2023SD Negeri 7 Bhuana Giri, Kec.
Bebandem, Kab. Karangasem mengimplementasikan delapan (5) nilai budaya
dan karakter bangsa. Pendidikan karakter dan budaya tersebut adalah:
Nasionalisme, Integritas, Kemandirian, Gotong royong, dan Religius.
Sebagai implementasi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa SD Negeri 7
Bhuana Giri melaksanakan pembiasaan berupa :
1) Kegiatan Pembiasaan
a) Pembiasaan Rutin

151
Merupakan proses pembentukan akhlak, penanaman dan pengamalan
kedisplinan dan ajaran Agama Hindu
- Sembahyang Tri Sandya bersama
- Upacara Bendera
b) Pembisaan Terprogram
Merupakan pembentukan sikap/tingkah laku dan penanaman/pengamalan
ajaran Agama Hindu. Sembahyang pada hari suci agama
- Purnama / Tilem
- Hari Raya Saraswati
- Hari Raya Ciwaratri
- Pesraman
2) Kegiatan Keteladanan
a) Pembinaan ketertiban pakaian seragam anak sekolah (PSAS)
b) Pembinaan kedisiplinan
c) Penanaman budaya minat baca
d) Penanaman budaya keteladanan :
- Penanaman budaya bersih diri
- Penanaman budaya bersih lingkungan kelas dan sekolah
- Penanaman budaya lingkungan hijau
- Peringatan hari bumi dan lingkungan hidup
3) Kegiatan Nasionalisme
a) Peringatan hari Kemerdekaan RI
b) Peringatan hari Pahlawan
c) Peringatan hari Pendidikan Nasional
- Seminar Pendidikan
- Bedah buku
4) Pekan Kreativitas siswa
a) Lomba kreativitas dan karya cipta
b) Ekskul on the road
5) Pembinaan dan bimbingan bagi calon siswa teladan dan siswa peserta
Olimpiade MIPA
6) Outdor learning and training

152
a) Kunjungan belajar
b) Outbond

Kegiatan lain dalam pembiasaan diri dapat dilaksanakan sebagai


berikut:

Kegiatan Contoh

Rutin, yaitu kegiatan yang  Piket kelas


dilakukan terjadwal  Sembahyang Tri Sandya bersama
 Sembahyang pada Hari Suci Agama
 Bakti sosial dan kegiatan kebersihan
Spontan, adalah kegiatan  Memberi dan menjawab salam
tidak terjadwal dalam  Meminta maaf
kejadian khusus  Berterima kasih
 Mengunjungi orang yang sakit
 Membuang sampah pada tempatnya
 Menolong orang yang sedang dalam
kesusahan
 Melerai pertengkaran
 Bersalaman saat bertemu orang tua atau guru
Keteladanan, adalah  Mengambil sampah yang berserakan
kegiatan dalam bentuk  Cara berbicara yang sopan
perilaku sehari-hari  Mengucapkan terima kasih
 Meminta maaf
 Menghargai pendapat orang lain
 Memberikan kesempatan terhadap pendapat
yang berbeda
 Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
 Penugasan peserta didik secara bergilir
 Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat
pada peraturan)

153
Kegiatan Contoh

 Memberi salam ketika bertemu


 Berpakaian sesuai jadwal, rapi, dan bersih
 Menjaga kebersihan kakus/ wc
 Membiasakan mencuci tangan
 Menata dan memelihara taman kelas
 Laki-laki berambut pendek dan tidak
diwarnai
 Wanita menata rapi rambut ( ikat / bando )
 Memberi kabar jika tidak hadir pada hari
efektif
 Menepati janji
 Memberikan penghargaan kepada orang yang
berprestasi
 Berperilaku santun
 Pengendalian diri yang baik
 Memuji pada orang yang jujur
 Mengakui kebenaran orang lain
 Mengakui kesalahan diri sendiri
 Berani mengambil keputusan
 Berani berkata benar
 Menghindari kebiasaan menyontek
 Melindungi kaum yang lemah
 Membantu kaum yang fakir
 Sabar mendengarkan orang lain
 Mengunjungi teman yang sakit
 Membela kehormatan bangsa
 Mengembalikan barang yang bukan miliknya
 Antri
 Mendamaikan

154
Kegiatan Contoh

 Menerapkan 5 S ( Senyum, salam, sapa,


sopan-santun dan sabar )

Nilai yang ditanamkan pada kegiatan Pengembangan Diri yang


ditetapkan SDN 7 Bhuana Giri adalah sebagai berikut ini.
Jenis Nilai-nilai yang
Strategi
Pengembangan Diri ditanamkan
A. Kegiatan  religious  Latihan terprogram
Ekstrakurikuler  nasionalis (kepemimpinan,
1. Kepramukaan  mandiri berorganisasi)

 integritas
 gotong royong
2. Tenis Meja,  Sportifitas  Melalui latihan rutin (antara
atletik  Mandiri lain: tenis meja, badminton,
 integritas atletik dan baris berbaris

 nasionalis  Perlombaan olah raga

3. Seni ( Dharma  religious  Latihan rutin


Gita / seni tari)  nasionalis  Melaksanakan Dharma Gita
 mandiri di Hari Suci Agama
 integritas  Berkompetisi internal dan
eksternal
 Pagelaran seni
4. Keagamaan  Religius  Latihan rutin
(Yoga)  mandiri  Berkompetisi internal dan
 integritas eksternal

155
Adapun penilaian pengembangan karakter bangsa dilakukan secara terus
menerus oleh guru dengan mengacu pada indikator pencapaian nilai-nilai
budaya dan karakter, melalui pengamatan guru ketika seorang peserta didik
melakukan suatu tindakan di sekolah, model anecdotal record (catatan yang
dibuat guru ketika melihat adanya perilaku yang berkenaan dengan nilai
yang dikembangkan), maupun memberikan tugas yang berisikan suatu
persoalan atau kejadian yang memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menunjukkan nilai yang dimilikinya.

2. Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024:
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong
royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, seperti ditunjukkan oleh
gambar berikut:

Keenam ciri tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

156
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan
Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya
serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada
manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.

2. Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya,
dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain,
sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan
terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan
dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi
mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural
dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab
terhadap pengalaman kebinekaan.

3. Bergotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu
kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka
rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan
berbagi.

4. Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang
bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari
mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta
regulasi diri.

5. Bernalar kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi
baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai

157
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran,
merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.

6. Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang
orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif
terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya
dan tindakan yang orisinal.

M. Gerakan Literasi di Sekolah/ rumah


Literasi sekolah merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan
menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktifitas antara lain
membaca, melihat, menyimak, menulis dan atau berbicara. Gerakan literasi
sekolah (GLS) bertujuan untuk menumbuhkan minat peserta didik terhadap
bacaan dan terhadap kegiatan membaca.
Kegiatan Literasi Sekolah yang terdapat di SDN 7 Bhuana Giri telah
terintegrasi di kelas yaitu membaca buku atau menyimak bacaan selama 15
menit sebelum pembelajaran dimulai. Selain itu, di SDN 7 Bhuana Giri
mendukung pelaksanaan GLS berupa pemanfaatan sarana dan prasarasna
sekolah seperti perpustakaan. Dengan diterapkannya hal tersaebut
diharapkan menambah minat dan wawasan siswa melalui gerakan
membaca/literasi.

158
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Untuk menjamin dan memberikan arah, pengendalian, dan pengaturan


penyelenggaraan pelaksanaan kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri Tahun
Pembelajaran 2022/2023, maka perlu penataan dan pengaturan waktu yang pasti
sehingga implementasi kurikulum menjadi lebih efektif dan efesien.
Sehubungan denga hal tersebut maka kalender pendidikan menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dengan kurikulum ini.
Untuk Tahun Pembelajaran 2022/2023, kalender pendidikan SD Negeri 7
Bhuana Giri disusun berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olahraga Provinsi Bali 420/ 24694 /UPTD BPT/DISDIKPORA, tanggal 28
Maret 2022 tentang Kalender Pendidikan Bagi Sekolah/Madrasah Dalam
Lingkungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali Tahun
Pelajaran 2022/2023. Selain itu yang tidak luput menjadi perhatian adalah
adanya hari-hari tertentu yang tidak mungkin digunakan sebagai hari efektif
sekolah sebagai akibat adanya aktivitas masyarakat di lingkungan sekolah.
Aktivitas tersebut berupa upacara/upakara adat yang wajib dilaksanakan oleh
semua warga Desa Bhuana Giri.
Berdasarkan uraian tersebut, setelah menelaah kalender pendidikan dari
pihak Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali setelah dianalisa
dan dipadukan dengan kondisi masyarakat, dari 365 hari dalam setahun,
diprediksi bahwa terdapat 52 hari Minggu, 11 hari libur umum, 29 hari libur
khusus, dan 23 hari libur semester/akhir tahun pelajaran. Sisanya adalah hari-
hari yang digunakan untuk masuk sekolah yang berjumlah 251 hari (± 41
minggu) dengan mempertimbangkan 1 minggu efetif adalah 6 hari.
Setelah diadakan penghitungan pemanfaatan hari-hari tersebut untuk
kegiatan PTS, PAS,PAT, USBN, kegiatan Ko-Kurikuler, serta kegiatan rapat
staf sekolah, maka hanya tersedia 244 hari yang dapat digunakan untuk kegiatan
pembelajaran termasuk penilaian (ulangan harian, uji kompetensi yang
dilaksanakan bukan oleh pihak sekolah, penilaian lainnya, serta berbagai
kegiatan lain yang didasarkan oleh instansi induk). Dari 244 hari tatap muka,

159
133 berada di semester 1 dan hanya 111 hari tatap muka pada semester 2. Lebih
rinci, kalender pendidikan SD Negeri 7 Bhuana Giri tersaji pada halaman berikut
ini antara lain dalam bentuk kalender umum, analisis kemanfaatan waktu,
kalender kegiatan umum, dan kalender kepala sekolah. Selanjutnya kalender
tersebut dijabarkan oleh masing-masing guru dan ditambah kalender lain yang
diperlukan.

A. Kalender Pendidikan
B. Pengaturan Permulaan Tahun Pelajaran
C. Jumlah Minggu Efektif
D. Jadwal Waktu Libur

160
BAB V
PENUTUP

161
LAMPIRAN DOKUMEN

162
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM
DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
KECAMATAN BEBANDEM
SEKOLAH DASAR NEGERI 7 BHUANA GIRI
Alamat Jln. Linggasana - Nangka,Bhuana Giri,Kec. Bebandem, Kab.
Karangasem

KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI 7 BHUANA GIRI


NOMOR : 422.1 /191/ SDN7BG / 2022
TENTANG

KALENDER PENDIDIKAN SD NEGERI 7 BHUANA GIRI


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

KEPALA SD NEGERI 7 BHUANA GIRI

Menimbang :
a. bahwa dalam rangka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
dan guna memantapkan mutu pendidikan di SD Negeri 7
Bhuana Giri, perlu adanya pengaturan penggunaan waktu
sekolah secara optimal dengan memperhatikan hari belajar
sekolah efektif dan hari libur sekolah
b. bahwa karena kekhasan Bali sebagai daerah budaya perlu
mengatur hari-hari libur berkaitan dengan upacara keagamaan.
c. bahwa berhubungan dengan butir a dan b di atas, dipandang
perlu menetapkan Kalender Pendidikan SD Negeri 7 Bhuana
Giri Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan Keputusan Kepala SD
Negeri 7 Bhuana Giri

Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara tahun 2003 Nomor 78,
tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

163
2. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tetang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diuba
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 45, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105)
sebagaimana tela diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5157); Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tent ang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

164
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18
tahun 2016 tentang Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
bagi siswa baru;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
tahun 2017 tentang Hari Sekolah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menegah Atas, Sekolah
Menengah Kejuruan;
8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor : 34 tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan;
9. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor125/U/2002 tanggal 31 Juli
2002 tentang Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di
Sekolah/Madrasah;
10. Keputusan Bersama antara Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan dan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
963 tahun 20201, Nomor 3 Tahun 2021, dan Nomor 4 Tahun 2021 tentang
Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2022;
11. Surat edaran Gubernur Bali Nomor 003.1/12593/PK/BKD tanggal 4
Nopember 2021, Prihal Hari Libur Nasional, Cuti Bersama, dan Dispensasi
Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2022
12. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi
Bali Nomor: B.31.420/24694/UPTD BPTP/DIKPORA tanggal 28 Maret
2022 tentang Kalender Pendidikan Provinsi Bali Tahun Pelajaran 2022/2023

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA SD NEGERI 7 BHUANA


GIRI TENTANG KALENDER PENDIDIKAN SD
NEGERI 7 BHUANA GIRI TAHUN PELAJARAN
2022/2023

165
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Yang dimaksud dalam keputusan ini :


1. Sekolah adalah: SD Negeri 7 Bhuana Giri
2. Perencanaan Pengaturan Kelas adalah :
a. Pengaturan kelas untuk keperluan administrasi sekolah.
b. Pengaturan tempat duduk sesuai dengan jenis dan tingkat sekolah
dengan memperhatikan kemampuan dan keadaan fisik, jenis kelamin
siswa tiap kelas, penempatan denah sekolah pada papan pengumuman
dan kegiatan lain yang sejenis.
c. Pengaturan ruang kelas untuk memudahkan siswa dapat mengetahui
ruang belajar masing-masing
3. Hari Efektif Sekolah adalah: Hari sekolah yang dipergunakan untuk
kegiatan proses belajar mengajar sesuai dengan ketentuan kurikulum.
4. Hari Belajar Sekolah adalah: Hari belajar yang betul-betul dipergunakan
untuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan kurikulum.
5. Minggu Belajar Sekolah Efektif adalah: Masa belajar selama enam atau
lima hari sekolah yang betul-betul dipergunakan untuk kegiatan belajar
mengajar dan yang tidak boleh kurang dari jumlah jam pelajaran per
minggu sesuai dengan ketentuan kurikulum
6. Semester adalah: Sistem penyelenggaraan Pendidikan pada Sekolah yang
membagi 1 (satu) tahun pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester
2 (dua)
7. Libur semester adalah: Libur yang diadakan pada akhir setiap semester 1
dan semester 2, masing-masing diatur sebagai berikut: libur semester 1,
14 (empat belas) hari kalender dan libur semester 2, 14 (empat belas) hari
kalender.
8. Libur Umum adalah: Libur yang diadakan untuk memperingati hari besar
keagamaan dan hari-hari besar Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah
9. Libur Khusus adalah: Libur yang diadakan sehubungan dengan
peringatan keagamaan, keadaan musim, bencana alam atau libur lain

166
diluar ketentuan tentang libur umum yang ditetapkan oleh Pemerintah
Daerah
10. Libur Sekolah adalah: Hari libur yang ditetapkan untuk tidak diadakan
proses pembelajaran disekolah yang terdiri atas hari libur semester, hari
libur khusus, hari libur umum, dan libur akhir semester

BAB II
PERMULAAN DAN AKHIR TAHUN PELAJARAN

Pasal 2
Tahun pelajaran 2022/2023 dimulai pada hari Senin, 11 Juli 2022 dan
berakhir pada hari Sabtu, 8 Juni 2023

BAB III
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DAN PERSIAPAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Pasal 3
1. Penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2022/2023 dimulai dari
bulan Mei sampai dengan Juli 2022 dengan tahapan sebagai berikut : (a).
Pemberitahuan ke masyarakat, (b). Pendaftaran, (c) Seleksi, (d).
pengumuman siswa yang diterima, dan (e). Pendaftaran ulang siswa yang
diterima, dengan mengacu kepada Pedoman Penerimaan Peserta Didik
Baru Tahun Pelajaran 2022/2023;
2. Perencanaan kelas dan penyusunan jadwal pelajaran dilaksanakan bulan
Mei 2022

BAB IV
PERMULAAN TAHUN PELAJARAN

Pasal 4

167
Pelaksanaan hari pertama masuk sekolah dimulai tanggal 11 Juli s.d 16 Juli
2022

Pasal 5

Kegiatan hari-hari pertama masuk sekolah dapat diisi dengan kegiatan Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) :
1. Pengenalan Sekolah dan cara belajar;
2. Pengumpulan data untuk kepentingan Tenaga Administrasi Sekolah
termasuk pengumpulan data melalui angket orang tua, angket siswa,
kuisioner dan pengisian catatan kumulatif yang lazim disebut Buku
Laporan Pribadi
3. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) diisi dengan kegiatan
bridging course (persiapan-persiapan belajar pada jenjang Sekolah yang
lebih tinggi), Budi Pekerti/Agama, peningkatan sradha dan bhakti
generasi muda, Kerja Bakti, Pemisahan sampah plastik, Reboisasi,
Pengenalan Sekolah dan lain lain yang bersifat mendidik serta tidak
boleh digunakan untuk kegiatan yang mengarah pada perploncoan.
4. Bagi Kelas II sampai dengan Kelas VI diisi dengan kegiatan sesuai
dengan situasi dan kondisi setempat, misalnya: Bakti Sosial, Porseni,
Pendalaman Materi, Tes Penyegaran BidangStudi/Mata Pelajaran dan
sebagainya.

BAB V
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Pasal 6
Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan mulai hari Senin tanggal 18 Juli
2022

Pasal 7
Pada permulaan semester, guru berkewajiban membuat persiapan yang
matang agar proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan yang efektif.

168
Sekolah beserta guru sebagai pengelola proses belajar mengajar wajib
mempersiapkan kegiatan antara lain :
1. Pemetaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
2. Menyusun Program Tahunan
3. Program Semester
Dalam penyusunan dokumen Program Semester ditempuh langkah-
langkah sebagai berikut :
A. Menentukan hari belajar efektif untuk semester yang
bersangkutan dengan menyisihkan waktu untuk ulangan
akhir semester dan remedial.
B. Mengkaji Standar Isi mengacu kepada Kurikulum yang
digunakan.
C. Menyusun Jadwal Penilaian Pembelajaran
D. Menyusun Silabus
E. Menyusun RPP (Rencana Program Pembelajaran) dan / atau
melaksanakan RPP :
F. RPP dibuat berdasarkan silabus yang telah ditentukan dalam
program pengajaran semester.
G. RPP merupakan persiapan / perencanaan guru untuk
mengelola proses belajar mengajar yang siap digunakan
pada saat tatap muka dalam kelas
H. Berbagai kegiatan ekstrakurikuler, kokurikuler, administrasi
kurikuler, pendekatan belajar mengajar dan penilaian serta
bimbingan karier.

Pasal 8
Penyerahan rapor kepada siswa dilaksanakan :
1. Untuk semester 1, dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Desember 2022
2. Untuk semester 2, dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Juni 2023

Pasal 9

169
Sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan pendidikan 5 (lima) atau 6
(enam) hari belajar perminggu yang setara dengan 200 hari sampai dengan
245 hari belajar efektif per tahun sepanjang tidak mengurangi jumlah jam
belajar efektif yang telah ditetapkan.

BAB VI
KEGIATAN TENGAH SEMESTER

Pasal 10

1. Tengah semester adalah penggalan paruh waktu yang ada pada


semester 1 dan semester 2
2. Pada tengah semester 1 dan semester 2 sekolah melakukan
kegiatan pekan olahraga dan seni (Porseni), karyawisata,
lomba kreatifitas, atau praktek pembelajaran yang bertujuan
untuk mengembangkan bakat, kepribadian, prestasi dan
kreatifitas siswa dalam rangka pengembangan pendidikan anak
seutuhnya.
3. Kegiatan Tengah Semester direncanakan dan dilaksanakan
oleh sekolah selama 4 (empat) hari
BAB VII
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Pasal 11
1. Penilaian hasil belajar meliputi Penilaian Harian, Penilaian
Tengah Semester, Penilaian Akhir Semester, Penilaian Akhir
Tahun, Ujian Akhir Sekolah dan Asesmen Nasional.
2. Untuk Akhir Semester 2 (Dua) tahun pelajaran 2022/2023
untuk jenjang SD dilaksanakan stelah Ujian Akhir Sekolah
atau sejenisnya.
3. Pelaksanaan Asesmen Nasional dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan

170
Kebudayaan Riset dan Teknologi atau lembaga yang
berwenang.

Pasal 12

Waktu pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah atau yang sejenisnya untuk


jenjang SD diselenggarakan antara bulan Pebruari sampai dengan bulan
Mei Tahun 2023 atau sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi atau
lembaga yang berwenang.

BAB VIII
HARI EFEKTIF BELAJAR SEKOLAH DAN HARI LIBUR

Pasal 13

Jumlah Hari Efektif Belajar Sekolah dalam satu tahun pelajaran sekurang-
kurangnya 200 (dua ratus) hari, sebanyak-banyaknya 245 (dua ratus empat
puluh lima) hari.

Pasal 14

Jumlah Hari Efektif Belajar Sekolah pada tahun pelajaran 2022 / 2023
dengan sistem semester sebagai berikut :

1. Semester 1 (ganjil) selama 133 hari, mulai pada hari Senin,


tanggal 11 Juli 2022 dan berakhir pada hari Sabtu, tanggal
17 Desember 2022;
2. Semester 2 (genap) selama 111 hari, mulai hari Senin, tanggal
16 Januari 2023 dan berakhir pada hari Sabtu, tanggal 10
Juni 2023.

BAB IX
HARI LIBUR SEKOLAH
Pasal 15

171
Libur Semester jenjang Sekolah Dasar diatur sebagai berikut :
4. Libur Semester 1 (ganjil) berlangsung selama 12 (empat belas)
hari kerja mulai hari Senin, tanggal 19 Desember 2022
sampai dengan hari Sabtu, 31 Desember 2022.
5. Libur Semester 2 (genap) berlangsung selama 12 (empat belas)
hari kalender mulai hari Senin, tanggal 12 Juni 2023 sampai
hari Sabtu, tanggal 24 Juni 2023.
6. Libur akhir tahun pelajaran 2022 /2023 berlangsung selama 12
(empat belas) hari kalender mulai hari Senin, tanggal 26
Juni 2023 sampai dengan hari Sabtu, tanggal 8 Juli 2023

Pasal 16

1. Libur dalam bulan puasa selama 2 (dua) hari kalender, yaitu


pada awal Puasa 1 (satu) hari dan 1 (satu) hari sebelum hari
raya Idul Fitri, berlaku bagi siswa yang menjalankan ibadah
puasa;
2. Libur pada permulaan bulan puasa tersebut pada ayat (1) akan
disesuaikan dengan keputusan Pemerintah mengenai
permulaan bulan Puasa dan Idul Fitri.

Pasal 17

1. Hari-hari Libur Nasional Tahun 2022 sebagai berikut :


a. Hari Raya Idul Adha : Sabtu, 9 Juli 2022
b. Hari tahun Baru Hijriah : Sabtu, 30 Juli 2022
c. Hari Kemerdekaan RI 77 : Rabu, 17 Agustus 2022
d. Maulid Nabi : Selasa, 19 Oktober 2022
e. Hari Raya Natal : Minggu, 25 Desember 2022

172
2. Perkiraan Hari Libur Nasional Tahun 2023 (sambil menunggu
Keputusan bersama antara Menteri Agama, Menteri
Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi ) sebagai berikut :
a. Tahun Baru Masehi : Minggu, 1 Januari 2023
b. Tahun Baru Imlek 2574 : Selasa, 1 Februari 2023
c. Hari Isra Mi’raj : Rabu, 18 Januari 2023
d. Hari Raya Nyepi : Kamis, 22 Maret 2023
e. Hari Raya Jumat Agung : Jumat, 7 April 2023
f. Hari Raya Idul Fitri : Jumat dan Sabtu, 21 dan 22 April
2023
g. Hari Buruh Nasional : Senin, 1 Mei 2023
h. Hari Raya Waisak : Sabtu, 6 Mei 2023
i. Hari Kenaikan Isa Almasih : Kamis, 18 Mei 2023
j. Hari Lahir Pancasila : Kamis, 1 Juni 2023
k. Hari Idul Adha : Kamis, 29 Juni 2023

Pasal 18

1. Hari Libur Khusus Tahun 2022, sebagai berikut :


a. Hari Suci Saraswati : Sabtu, 22 Oktober 2022
b. Hari Suci Pagerwesi : Rabu, 26 Oktober 2022

2. Perkiraan Hari Khusus Tahun 2023 (sambil menunggu Surat Edaran


Gubernur Provinsi Bali, tentang libur khusus hari-hari besar keagamaan
bagi Umat Hindu di Bali) sebagai berikut :
a. Hari Suci Galungan : Rabu, 4 Januari 2023
b. Hari Suci Kuningan : Sabtu, 14 Januari 2023
c. Hari Suci Siwaratri ; Sabtu 20 Januari 2023
d. Hari Tilem Kesanga (Tawur Agung) : Selasa, 21 Maret 2023
e. Hari Raya Ngembak Geni : Kamis, 23 Maret 2023
f. Hari Raya Saraswati : Sabtu, 20 Mei 2023

173
g. Hari Raya Pagerwesi : Rabu, 24 Mei 2023

BAB X
PENUTUP

Pasal 19
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam keputusan ini akan
diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri.
2. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini akan diadakan perbaikan seperlunya.
3. Keputusan ini mulai berlaku tahun pelajaran 2022/2023

Ditetapkan di : Bhuana Giri


Pada tanggal : 11 Juni 2022
Kepala SD Negeri 7 Bhuana Giri

Dewa Nyoman Suastika, S.Pd


NIP. 19621231 198404 1 073

Lampiran 1: Keputusan Kepala SD Negeri 4 Bhuana Giri


Nomor : 422.1 /191/ SDN7BG / 2022 Tanggal : 11 Juni 2022

URAIAN KEGIATAN KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2022/2023


NO KEGIATAN WAKTU KETERANGAN

174
1 Permulaan 11 Juli 2022
Tahun
Pelajaran
2022/2023

2 Dimulainya 11 s.d 16 Juli 2022


Masa
Pengenalan
Lingkungan
Sekolah
(MPLS)

3 Hari Efektif 11 Juli s.d 17 Hari belajar efektif 133 hari


Sekolah Desember 2022
Semester I

4 Penilaian Minggu Pertama Kegiatan Penilaian Tengah


Tengah Bulan September Semester 1
Semester I 2022

5 Kegiatan 19 s.d 22 September Diisi kegiatan Porseni, Karya


Tengah 2022 Wisata, Lomba Kreatifitas
Semester 1 Pengembangan Bakat dan
Prestasi Siswa

6 Penilaian 21 Nopember 2022 Kegiatan Penilaian Akhir


Akhir s.d 3 Desember Semester I
Semester I 2022

7 Penyerahan 17 Desember 2022 Dilaksanakan pada hari kerja


Rapor satu hari sebelum libur
Semester I semester

8 Libur 19 Desember 2022 12 (dua belas) hari kalender


Semester I s.d 31 Desember

175
2022

9 Hari Efektif 16 Januari 2023 s.d Hari belajar efektif 111 hari
Sekolah 10 Juni 2023
Semester II

10 Penilaian Minggu Pertama Kegiatan Penilaian Tengah


Tengah Bulan Maret 2023 Semester 2
Semester 2

11 Kegiatan 13 s.d 16 Maret Diisi kegiatan Porseni, Karya


Tengah 2023 Wisata, Lomba Kreatifitas
Semester II Pengembangan Bakat dan
Prestasi Siswa

12 Penilaian 15 s.d 27 Mei 2023 Kegiatan Penilaian Akhir


Akhir Tahun Semester II
Semester II

13 Ujian Akhir Antara nulan Maret Mengacu kepada Keputusan


Sekolah sampai dengan Menteri Pendidikan
bulan Mei 2023 Kebudayaan Riset dan
Teknologi

14 Penyerahan 10 Juni 2023 Dilaksanakan pada hari kerja


Rapor satu hari sebelum libur
Semester II semester

15 Libur 112 s.d 24 Juni 2023 12 (empat belas) hari kalender


Semester II

16 Libur Akhir 26 Juni s.d 8 Juli 12 (empat belas) hari kalender


Tahun 2023
Pelajaran

17 Tahapan Mei s.d Juli 2023 Mengikuti Pedoman


Penerimaan

176
Peserta Didik Penerimaan Peserta Didik Baru
Baru

18 Akhir Tahun 10 Juni 2023


Pelajaran
2022/2023

19 Permulaan 10 Juli 2023


Tahun
Pelajaran
2023/2024

20 Kelebihan Kelebihan hari belajar efektif agar dimanfaatkan


hari belajar untuk kegiatan pembelajaran dalam upaya
peningkatan mutu Peserta Didik

Mengetahui,
Kepala SD Negeri 7 Bhuana Giri

Dewa Nyoman Suastika,S.Pd


NIP. 19621231 198404 1 073

177
Lampiran 2: Keputusan Kepala SD Negeri 7 Bhuana Giri
Nomor : 422.1 / 191/ SDN7BG / 2022 Tanggal : 11 Juni 2022

PERKIRAAN JADWAL LIBUR SEKOLAH DAN KEGIATAN


SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

No HARI LIBUR DAN HARI, TANGGAL


KEGIATAN

1 Libur Umum/Nasional

- Hari Raya Idul Adha Sabtu, 9 Juli 2022

- Tahun Baru Hijriah Sabtu, 30 Juli 2022

- Hari Kemerdekaan RI 77 Rabu, 17 Agustus 2022

- Maulid Nabi Muhammad Sabtu, 8 Oktober 2022


SAW

- Hari Raya Natal Minggu, 25 Desember 2022

- Tahun Baru Masehi Minggu, 1 Januari 2023

- Hari Raya Isra Miraj Rabu, 18 Januari 2023

- Tahun Baru Imlek 2574 Selasa, 1 Februari 2023

- Hari Raya Nyepi Kamis, 22 Maret 2023

- Hari Raya Jumat Agung Jumat, 7 April 2023

- Hari Raya Idul Fitri Jumat dan Sabtu, 21 dan 22 April


2023

- Hari Buruh Nasional Senin, 1 Mei 2023

178
- Hari Raya Waisak Sabtu, 6 Mei 2023

- Hari Kenaikan Isa Almasih Kamis, 18 Mei 2023

- Hari Lahir Pañcaúìla Kamis, 1 Juni 2022

- Hari Idul Adha Kamis, 29 Juni 2023

2 Libur Khusus

- Hari Saraswatì Sabtu, 22 Oktober 2022

- Hari Pagerwesi Rabu, 26 Oktober 2022

- Hari Suci Galungan Rabu, 4 Januari 2023

- Hari suci Kuningan Sabti, 14 Januari 2023

- Hari Suci Siwaratri Sabtu, 20 Januari 2023

- Hari Tilem Kesangan (tawur Selasa, 21 Maret 2023


Agung)
- Hari Ngembak Geni Kamis, 23 Maret 2023

- Hari Suci Saraswatì Sabtu, 20 Mei 2023

- Hari Pagerwesi Rabu, 24 Mei 2023

3 Kegiatan Lain

- Masa Pengenalan Lingkungan Senin - Sabtu, 11 s.d 16 Juli 2022


Sekolah (MPLS)
- Kegiatan Tengah Semester I Senin - Kamis, 19 s.d 22 September
2022

- Pembagian Raport Semester I Sabtu, 17 Desember 2022

- Kegiatan Tengah Semester II Senin - Kamis, 13 s.d 16 Maret 2023

- Pembagian Raport Semester II Sabtu, 10 Juni 2023

179
4 Libur Semester I 19 Desember 2022 s.d 31 Desember
2022

5 Libur Semester II 12 s.d 24 Juni 2023

6 Libur Akhir Tahun Pelajaran 26 Juni s.d 8 Juli 2023

Kepala SD Negeri 7 Bhuana Giri

Dewa Nyoman Suastika,S.Pd


NIP. 19621231 198404 1 073

180
Lampiran 3: Keputusan Kepala SD Negeri 4 Bhuana Giri
Nomor : 422.1 / 191 / SDN7BG / 2022 Tanggal : 11 Juni 2022

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Juli 2022 Agustus


2022
Minggu 7 14 21 28

Senin 1 8 15 22 29

Selasa 2 9 16 23 30

Rabu 3 10 17 24 31

Kamis 4 11 18 25

Jumat 5 12 19
26

Sabtu 6 13 20 27

September 2022 Oktober


2022

181
Nopember 2022 Desember
2022

Januari 2023 Februari 2023

Minggu 1 8 15 22 29 Minggu 5 12 19 26

2 9 16 23 30 Senin 6 13 20 27
Senin

Selasa 3
10 17 24 31 Selasa 7 14 21 28
4
Rabu 11 18 25 Rabu 1 8 15 22
5
Kamis 12 19 26 Kamis 2 9 16 23
Jumat 13 20
6 27 Jumat 3 10 17 24
Sabtu 14
7 21 28 Sabtu 4 11 18 25

Maret 2023 April 2023

Minggu 5 12 19 26 Minggu 2 9 16 23 30

Senin 6 13 20 27 Senin 3 10 17 24

Minggu 411 11 18 25
Selasa 7 14 21 28 Selasa 4 18 25

Rabu 1 8 15 22 29 Rabu
Senin 5 512 12
19 26
19 26
Kamis 2 9 16 23 30 Kamis 6 13 20 27
Selasa 6 13 20 27
Jumat 3 10 17 24 31 Jumat 7 14 21 28

Sabtu 4 11 18 25 Rabu 1
Sabtu 8 715 14
22 21
29 28

Mei 2023 Kamis 1 8 15 22 29


Juni 2023
Jumat 2 9 16 23 30

Sabtu 10 17 24
Minggu 7 14 21 28
3
Senin 1 8 15 22 29

2 9 16 23 30
Selasa
24
3 10 17 31
Rabu
4 Kamis
11 18 25
Kamis
Jumat 5 12 19 26
20
Sabtu 6 13 27
182
Juli 2023
Awal Tahun Pelajaran
Minggu 2 9 16 23 30 Kegiatan/Jeda Tengah
Semester
Senin 3 10 17 24 31
Pembagian Rapor
Selasa 4 11 18 25 Libur Semester

Rabu 5 12 19 26 Libur Akhir Semester


Libur Umum Nasional
Kamis 6 13 20 27
Purnama
Jumat 7 14 21 28 Tilem

Sabtu 1 8 15 22 29 Libur khusus

183
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 7 Bhuana Giri

Dewa Nyoman Suastika,S.Pd


NIP. 19621231 198404 1 073

184
Lampiran 4: Keputusan Kepala SD Negeri 4 Bhuana Giri
Nomor : 422.1 / 191/ SDN7BG/ 2022 Tanggal : 11 Juni 2022

JUMLAH HARI EFEKTIF


KALENDER PENDIDIKAN SD NEGERI 7 BHUANA GIRI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SEMESTER 1

JUMLAH HARI EFEKTIF


KALENDER PENDIDIKAN SD NEGERI 7 BHUANA GIRI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SEMESTER 2

185
Mengetahui,
Kepala SD Negeri 7 Bhuana Giri

Dewa Nyoman Suastika,S.Pd


NIP. 19621231 198404 1 073

186
Lampiran 5 : Keputusan Kepala SD Negeri 4 Bhuana Giri
Nomor : 422.1/ 191 / SDN7BG / 2022 Tanggal : 11 Juni 2022

JUMLAH HARI LIBUR


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

187
Catatan: semua kegiatan pada tabel di atas merupakan kalender pendidikan yang
penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

Mengetahui,

Kepala SD Negeri 7 Bhuana Giri

Dewa Nyoman Suastika,S.Pd


NIP. 19621231 198404 1 073

188
BAB V

PENUTUP

SARAN DAN SIMPULAN


SIMPULAN

Pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 32 Tahun


2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan
wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan.Desentralisasi
pengelolaan pendidikan dengan diberikannya wewenang kepada sekolah untuk
menyusun kurikulum mengacu pada Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tenatng fungsi dan tujuan
pendidikan nasional dan pasal 35 tentang standar nasional pendidikanBentuk
nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya
kewenangan kepada sekolah untuk mengambil kepurusan berkenaan dengan
pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kuriklum, baik dalam
penusunannya maupun pelaksanaannya di Sekolah.
Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 7 Bhuana Giri yang
beragam mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan Nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas
standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaaian pendidikan..
Kurikulum tingkat satuan pendidikan Sekolah Dasar Negeri 7 Bhuana
Giri dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan
menengah. Kurikulum ini disusun berdasarkan acuan BNSP, Peraturan
Perundang – undangan, Permendiknas,dan Peraturan Pemerintah Daerah.
Kurikulum SD Negeri 7 Bhuana Giri telah disusun oleh satu tim penyusun yang
terdiri dari : Unsur Sekolah, Komite, Pemuka Masyarakat dan Pemangku
Kepentingan Pendidikan di bawah rekomendasi dari Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olah Raga Kabupaten Karangasem dan Korwil Dinas Pendidikan Pemuda
dan Olah Raga Kecamatan Bebandem.

189
Kurikulum K13 SD Negeri 7 Bhuana Giri ini mengembangkan nilai-nilai
budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang
terjadi di sekolah. Nilai-niai yang dimaksud diantaranya : nasionalisme,
integritas, kemandirian, gotong royong, dan religius. Nilai-nilai melingkupi dan
terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya sekolah.
Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa selain mengembangkan
dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar yang
akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat mencerminkan
budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan budaya
bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui
serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun
serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar
sekolah. Pembiasaan-pembiasan dalam kehidupan, seperti: nasionalisme,
integritas, kemandirian, gotong royong, dan religius dsb. perlu dimulai dari
lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di
masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada
akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya
merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar.

SARAN
Dengan memperhatikan keseluruhan isi Kurikulum Tahun 2013 ini
seluruh pemangku kepentingan pendidikan hendaknya :
- Dapat menjadikan kurikulum yang telah disusun bersama sebagai acuan
dalam pengembangan silabus dan RPP sebagai bahan dasar dalam
pengajaran.
- Dapat menjadikan kurikulum sebagai acuan dalam pengembangan
pembelajaran dalam rangka mencapai cita – cita pendidikan nasional
- Dapat menjadikan kurikulum sebagai acuan dalam pemenuhan kebutuhan
pendidikan peserta didik
- Dapat menjadikan kurikulum sebagai acuan dalam pencapaian kompetensi
yang ditentukan.

190
- Dapat menjadikan kurikulum sebagai acuan dalam pembelajaran sehingga
tebentuknya lulusan yang memiliki dedikasi tinggi.

191

Anda mungkin juga menyukai