KB INSAN MULIA
KURIKULUM OPERASIONAL
SATUAN PENDIDIKAN
(KOSP)
KELOMPOK BERMAIN INSAN MULIA
TAHUN 2022/2023
DESA : GEMBONG
KECAMATAN : GEMBONG
KABUPATEN : PATI
PROVINSI : JAWA TENGAH
EMAIL : kbinsanmuliagembong@gmail.com
DESA : GEMBONG
KECAMATAN : GEMBONG
KABUPATEN : PATI
PROVINSI : JAWA TENGAH
EMAIL : kbinsanmuliagembong@gmail.com
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA KB INSAN MULIA GEMBONG
Nomor : 99/KB.IM/VII/2022
TENTANG
PENETAPAN KURIKULUM O P E R A S I O N A L S A T U A N
P E N D I D I K A N KB INSAN MULIA GEMBONG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Disahkan di : PATI
Tanggal : 8 Juli 2022
Menyetujui Mengesahkan
Ketua Komite Kepala Kelompok Bermain
KB Insan Mulia Gembong Insan Mulia Gembong
Mengetahui,
a.n. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati
Kepala Bidang PAUD dan Dikmas
A. Pendahuluan .................................................................................. 4
1. Latar Belakang ........................................................................ 4
2. Tujuan Penyusunan Kurikulum KB ....................................... 6
3. Dasar Operasional Penyusunan Kurikulum KB ..................... 6
a. Landasan Filosofis ............................................................ 6
b. Landasan Sosiologis .......................................................... 7
c. Landasan Psikopaedagogis ............................................... 7
d. Landasan Teoritis .............................................................. 7
e. Landasan Yuridis .............................................................. 8
f. Dasar Penyusunan Kurikulum .......................................... 9
B. Pengorganisasian Pembelajaran .................................................... 9
1. Kegiatan Intrakurikuler .......................................................... 9
a. Pendekatan ........................................................................ 10
b. Tema Pembelajaran dan Topik yang Dipersiapkan .......... 10
c. Penguatan Profil Pelajar Pancasila ................................... 12
2. Kegiatan Ekstrakurikuler ........................................................ 19
C. Rencana Pembelajaran .................................................................. 20
1. Tujuan Pembelajaran dari Elemen Capaian Pembelajaran .... 20
a. Nilai Agama dan Budi Pekerti ......................................... 20
b. Jati Diri ............................................................................ 20
c. Literasi Dasar dan STEAM ............................................. 22
2. Tujuan Kegiatan ..................................................................... 24
3. Pengaturan Waktu dan Beban Belajar ................................... 26
a. Intrakurikuler .................................................................... 26
b. Ekstrakurikuler .................................................................. 32
D. Evaluasi Pembelajaran .................................................................. 33
E. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional .......... 34
1. Pendampingan dan Evaluasi Kurikulum ............................... 34
a. Refleksi Mandiri ............................................................. 34
b. Kuesioner ........................................................................ 34
c. Wawancara ..................................................................... 34
d. Supervisi Pembelajaran .................................................. 34
e. Mentoring Guru .............................................................. 35
f. Penilaian Kinerja Guru ................................................... 35
2. Pengembangan Profesional Guru .......................................... 36
F. Pengembangan PAUD Holistic Intregatif ..................................... 46
G. Pembelajaran Coding .................................................................... 47
H. Pengembangan Hidup Sehat ......................................................... 47
I. Pengembangan Kehidupan Beragama .......................................... 48
J. Pengembangan Lifeskill ................................................................ 48
K. Kalender Pendidikan ..................................................................... 49
BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 55
BAB I
KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN
A. PESERTA DIDIK
Latar belakang peserta didik KB Insan Mulia Gembong berada pada tingkat
ekonomi menengah keatas dengan sarana prasarana yang cukup memadai dalam
mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar
belakang keagamaan mayoritas beragama islam.
Peserta didik KB Insan Mulia berusia 3-4 tahun berjumlah 71 anak yang terbagi
menjadi 2 rombongan belajar yaitu kelompok A (3-4 tahun) dan B (4-5 tahun).
Sebagian anak pernah bersekolah di Kelompok Bermain dan Satuan PAUD Sejenis
(SPS), sebagian lagi belajar mengaji di TPQ serta sebagian lagi belum pernah sekolah.
Hampir 80% peserta didik berasal dari keluarga pekerja. Ada yang bekerja
sebagai petani, pedagang, dan pendidik. Sebagiannya lagi berasal dari keluarga
pekerja kantor maupun pabrik. Anak-anak terbiasa bermain di alam, baik sekitar
rumah maupun sekolah. Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di
satuan pendidikan Kelompok Bermain berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta
didik dengan mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21
yang memuat ciri khas dan potensi lokal sekolah.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar
Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk
menumbuhkan iman, takwa kepada Allah SWT dan berakhlaq mulia, berkebhinekaan
global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif, dengan mengkoordir
keragaman tersebut.
C. PENDIDIK
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki posisi strategis dalam menghadapi
tuntutan dan perkembangan dunia yang memasuki era globalisasi karena pendidikan
memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi yang ada pada manusia, sesuai dengan
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional, bahwa jalur
pendidikan di Indonesia dibagi menjadi tiga jalur, yaitu Pendidikan Formal, Pendidikan
Nonformal dan Pendidikan Informal. Melalui ketiga jenis pendidikan ini diharapkan
potensi peserta didik berkembang sehingga menjadi manusia Indonesia yang beriman,
bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. Dalam
rangka menuju penyelenggaraan yang berkualitas perlu ditingkatkan profesionalisme
tenaga kependidikan non formal khususnya pendidik PAUD melalui berbagai cara dan
upaya sehingga pendidikan non formal dapat diterima dimasyarakat serta dapat
menghasilkan dasar pendidikan sejak dini melalui pembelajaran anak usia dini.
KB Insan Mulia Gembong memiliki pendidik sebanyak 8 orang, 75% pendidiknya
sudah memiliki kualifikasi S1 PAUD adapun 2 diantaranya sudah memiliki kualifikasi
guru profesional dan juga telah berhasil menjadi juara lembaga PAUD, Kepala Sekolah
dan Guru berprestasi di Kabupaten Pati.
D. TENAGA KEPENDIDIKAN
KB Insan Mulia Gembong juga memiliki 1 tenaga kependidikan sebagai operator
dapodik yang dalam hal ini masih dirangkap oleh guru kelas.
BAB II
VISI , MISI, DAN TUJUAN KB INSAN MULIA GEMBONG
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
PAUD merupakan pendidikan yang paling fundamental karena
perkembangan anak di masa selanjutnya sangat ditentukan oleh berbagai stimulasi
bermakna yang diberikan sejak usia dini. Pendidikan anak usia dini harus
dipersiapkan secara terencana dan bersifat holistic agar dimasa emas perkembangan
anak mendapatkan stimulasi yang utuh, sehingga mengembangkan berbagai potensi
yang dimiliki anak. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka
pengembangan potensi tersebut adalah dengan program pendidikan yang
terstruktur. Salah satu komponen untuk pendidikan yang terstruktur adalah
kurikulum.
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab I Pasal I poin 19 adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Pendidikan anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi penyiapan sumber
daya manusia yang berkualitas dimasa mendatang. Oleh karena itu layanan PAUD
harus dirancang dengan seksama dengan memperhatikan perkembangan anak,
perubahan IPTEK serta budaya yang berkembang. Memahami kondisi tersebut,
maka KB Insan Mulia Gembong Desa Gembong Kec.Gembong Kab.Pati
memandang perlu untuk mengembangkan Kurikulum Operasianal Satuan
Pendidikan (KOSP).
KOSP KB Insan Mulia Gembong Desa Gembong Kec.Gembong Kab.Pati
disusun oleh pengelola penyelenggara pendidik dan Komite. Keberadaan KOSP
KB sangat penting karena sebagai acuan penyelenggaraan dan pengelolaan
keseluruhan program dan pelaksanan pembelajaran. KOSP juga dijadikan sebagai
patokan untuk melaksanakan pengukuran keberhasilan pencapaian tujuan, program
dan keseluruhan kegiatan pembelajaran. KOSP sebagai data bagi peningkatan dan
perbaikan mutu satuan pendidikan secara bertahap dan berkesinambungan.
Pengembangan kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.
2. Beragam dan terpadu.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
8. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan anak.
Dengan masih berkembangnya penularan virus Covid-19 di sekitar kita,
maka kita harus bersikap untuk memutus tali rantai penularan tersebut sehingga
untuk pembelajaran ke depan kita berusaha untuk tidak memakai pembelajaran
model tatap muka. Namun, selama proses penularan Covid-19 itu berkembang,
model yang kita terapkan di KB Insan Mulia Gembong dengan menggunakan
model daring atau jarak jauh. Oleh karena itu, penyesuaian kurikulum model
pembelajaran dan materi pelajaran harus kita lakukan untuk program kegiatan
belajar mengajar tahun yang akan datang di KB Insan Mulia Gembong sehingga
pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi
kenyataan apabila dilaksanakan di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik
dan benar.
Pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara
efektif sehingga mampu membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak. Dalam hal
ini para pelaksana kurikulum (guru) yang akan membumikan kurikulum ini dalam
proses pembelajaran. Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak sehingga anak
betah di sekolah. Atas dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di Kelompok
Bermain (KB) hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan
aktivitas, dan kreativitas anak, efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan
mengasyikkan. Dengan spirit seperti itulah kurikulum ini akan menjadi pedoman
yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di KB Insan
Mulia Gembong.
b. Landasan Sosiologis
KOSP Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan sesuai dengan tuntutan
dan norma-norma yang berlaku di masyarakat setempat.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat beragam.Satuan PAUD
merupakan representasi dari masyarakat yang beragam baik dari aspek strata
sosial-ekonomi, budaya, etnis, agama, kondisi fisik maupun mental. Untuk
mengakomodasi keberagaman itu, KOSP Pendidikan Anak Usia Dini
dikembangkan secara inklusif untuk memberi dasar terbentuknya sikap saling
menghargai dan tidak membeda-bedakan.
c. Landasan Psikopaedagogis
KOSP Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan mengacu pada
cara mendidik anak sebagai individu yang unik, memiliki kecepatan
perkembangan yang berbeda, dan belum mencapai masa operasional konkret,
dan karenanya digunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan
perkembangan dan potensi setiap anak.
d. Landasan Teoritis
KOSP Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan mengacu pada
teori pendidikan berbasis standar dan kurikulum berbasis kompetensi.
Pendidikan berbasis standar menetapkan adanya standar nasional sebagai
kualitas minimal penyelenggaraan pendidikan. Standar tersebut terdiri dari
standar tingkat pencapaian perkembangan anak, standar isi, standar proses,
standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Proses pengembangan kurikulum secara langsung berlandaskan pada empat
standar yakni standar tingkat pencapaian perkembangan anak, standar isi,
standar proses, dan standar penilaian pendidikan.
Sementara itu, empat standar lainnya dikembangkan lebih lanjut untuk
mendukung implementasi kurikulum. Kurikulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi anak
untuk mengembangkan kemampuan yang berupa sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. KOSP
Pendidikan Anak Usia Dini menerapkan pembelajaran dalam bentuk pemberian
pengalaman belajar langsung kepada anak yang dirancang sesuai dengan latar
belakang, karakteristik dan usia anak.
e. Landasan Yuridis
1. UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Perpres No. 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistic
Integratif
3. PP 57 TAHUN 2021 Standar Nasional Pendidikan
4. Permendikbud riset No. 4 Tahun 2022 (Perubahan PP 57)
5. Permendikbud riset No. 5 (Standar SKL)
6. Permendikbud riset No. 7 Tahun 2022 (Standar Isi)
7. Kep. Badan Standar Kurikulum dan Asesmen No. 009/H/KR/2022 Tentang
Dimensi , Elemen Profil, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada
Kurikukum Merdeka
8. Permendikbud riset No. 16 (Standar Proses)
9. Permendikbud riset No.21 Tahun 2022 (Standar Penilaian)
10.Permendikbud riset No. 56 Tahun 2022 (Penerapan KOSP)
11.Kep. Badan Standar Kurikulum dan Asesmen No. 034/h/k/2022 (Satuan
Pendidikan IKM) sebagai landasan yuridis pembuatan KOSP
12.Saran dan pendapat Stakeholder Pendidikan.
13.Rapat Tim Pengembang Kurikulum KB Insan Mulia Gembong
14.FGD (Focus Grup Discussion) Penyusun Draft KOSP PAUD Tahun Pelajaran
2022/2023 tanggal 18 Juni 2022 di gedung KPRI PENI Gembong.
B. Pengorganisasian Pembelajaran
1. Kegiatan Intrakurikuler
Pembelajaran Alokasi Waktu
Semester 1
Topik :
● Panca Indera Semester I :
● Syukuran Peringatan HUT RI (Pendekatan projek) 17 minggu
● Makanan dan minuman tradisional sehat bergizi
● Festival hasil bumi
● Pasar Tradisional
Semester 2
Topik :
● Sungaiku bersih Semester II :
● Saluran air (pendekatan projek) 17 minggu
● Ramadhan Ceria
● Beduk Masjid
● Pentas Akhirussanah (pendekatan projek)
Catatan:
Topik pembelajaran masih dapat disesuaikan dengan minat anak yang
muncul dan mempertimbangkan hasil evaluasi pembelajaran
Tujuan Pembelajaran masih dapat disesuaikan dengan minat anak yang
muncul dan mempertimbangkan hasil evaluasi pembelajaran
Durasi pelaksanaan setiap topik pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan
anak.
a. Pendekatan
Pembelajaran dilakukan dengan bermain menggunakan pendekatan:
1. Kelompok
Ragam main dibagi menjadi minimal 3 kelompok. Jumlah ragam main
dapat ditambahkan sesuai kebutuhan dan minat anak. Dalam pembelajaran,
anak dapat memilih kegiatan main sesuai minatnya.
2. Projek
Projek yang dilakukan sesuai dengan topik dengan melibatkan anak dan
orang tua.
Observasi terhadap anak yang melakukan kegiatan dilakukan pada setiap
proses pembelajaran. Hasil observasi ditindaklanjuti dengan melakukan
assesmen terhadap capaian anak.
Semester 2
1. Bermain dan Bekerjasama
2. Imajinasiku dan Kreativitaku
4. Imajinasiku
Proyek Pembelajaran “Kreasi Rumah Kardus”
a. Tujuan Kegiatan
Menunjukkan perilaku yang baik yang mencerminkan akhlak mulia.
Membangun hubungan sosial secara sehat.
Mengenali dan memahami cerita.
Mengomunikasikan pikiran dan perasaan secara lisan.
Membangun percakapan.
Menunjukkan minat dan berpartisipasi dalam kegiatan pramembaca.
Menunjukkan rasa ingin tahu dengan melakukan observasi, eksplorasi, dan
eksperimen.
Mengenal hubungan simbol dalam kehidupan sehari-hari yang
menunjukkan kemampuan dasar berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan
mampu memecahkan masalah.
Melakukan eksplorasi dan mengekspresikan diri dalam bentuk seni.
b. Capaian Pembelajaran
Nilai Agama dan Budi 1.1 Anak percaya kepada Tuhan Yang
Pekerti Maha Esa, mulai mengenal dan
mempraktikkan ajaran pokok sesuai
dengan agama dan kepercayaanNya..
Jati Diri 2.4 Anak menggunakan fungsi gerak
(motorik kasar, halus, dan taktil) untuk
mengeksplorasi dan memanipulasi
berbagai objek dan lingkungan sekitar
sebagai bentuk pengembangan diri.
Dasar-dasar Literasi, 3.4 Anak menunjukkan kemampuan dasar
Matematika, Sains, berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif.
Teknologi, Rekayasa, dan 3.3 Anak mengenali dan menggunakan
Seni: konsep pramatematika untuk
memecahkan masalah di dalam
kehidupan sehari-hari.
3.5 Anak menunjukkan rasa ingin tahu
melalui observasi, eksplorasi, dan
eksperimen dengan menggunakan
lingkungan sekitar dan media sebagai
sumber belajar, untuk mendapatkan
gagasan mengenai fenomena alam dan
sosial.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
Program Alokasi Waktu
Seni budaya khas Jawa
Drumband Semester I – II
Tarian Jawa
Olahraga permainan tradisional Semester I – II
C. Rencana Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran dari Elemen Capaian Pembelajaran
a. Karakteristik peserta didik dan budaya setempat terkait CP Nilai Agama
dan Budi Pekerti :
Sebagian besar peserta didik berasal dari keluarga pegawai, pedagang dan
keluarga yang mata pencahariannya bergantung dari hasil pertanian. Sebagiannya
lagi berasal dari keluarga pekerja serabutan maupun pengusaha UMKM. Terdapat
beberapa Masjid dan Musholla di sekitar KB Insan Mulia Gembong, sementara
untuk Gereja berada 10 meter di depan KB Insan Mulia Gembong. Masyarakat
sekitar terbiasa melakukan gotong royong dan bersilaturahmi satu sama lain saat
hari raya Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha serta hari natal.
No Elemen Capaian Tujuan Pembelajaran
pembelajaran
1. Anak mengenali dan Mengenali nilai agama Islam
mempraktikkan nilai dan
Mengenali kewajiban dalam agama Islam
kewajiban ajaran agamanya.
Menunjukkan sikap saling membantu dan
Anak mengamalkan nilai-nilai
bergotong royong
ajaran agamanya dalam
Mempraktekkan sikap menjaga dan
interaksi dengan sesama dan
merawat lingkungan sekitar.
alam (tumbuhan, hewan,
Mengenali perbedaan kepercayaan agama
lingkungan hidup). Anak
lain dan menghargai perbedaan
mengenal keberagaman dan
menunjukkan sikap menghargai
agama dan kepercayaan orang
lain
Lokasi KB Insan Mulia Gembong dikelilingi oleh usaha pembuatan tape singkong dan
beberapa kegiatan UMKM. Orang dewasa seperti kakak atau nenek yang ada di rumah
yang membantu mengasuh anak saat orang tua pergi bekerja. Anak juga terkadang ikut
bersama orang tua ke tempat pembuatan usaha pada saat libur sekolah. Anak - anak sering
berkumpul di salah satu halaman rumah temannya saat siang sampai sore hari untuk
bermain bersama.
c. Literasi Dasar dan STEAM
Karakteristik peserta didik dan budaya setempat terkait CP Elemen
Dasar - Dasar Literasi dan STEAM. Sebagian anak KB Insan Mulia Gembong
pernah bersekolah di Kelompok Bermain, sebagian lagi belajar mengaji di
TPQ serta sebagian lagi belum pernah sekolah. KB Insan Mulia Gembong
terletak di Jalan Kantor Kecamatan Gembong No.2 KM 14 Gembong Pati. Anak
- anak sering berkumpul di salah satu halaman rumah temannya saat siang sampai
sore hari untuk bermain bersama, sementara orang tua bekerja membuat batu bata
merah. Anak - anak bermain menggunakan bahan alam yang ada di sekitarnya
seperti bermain masak - masakan, congklak, ucing sumput (petak umpet), atau
bermain anjang-anjangan (bermain peran). Saat libur panjang atau panen raya,
anak -anak sering ikut ke tempat pembuatan batu bata merah untuk membantu
Orangtua.
Catatan :
Topik pembelajaran masih dapat disesuaikan dengan minat anak yang
muncul dan mempertimbangkan hasil evaluasi pembelajaran (Jika ada)
Tujuan Pembelajaran masih dapat disesuaikan dengan minat anak yang
muncul dan mempertimbangkan hasil evaluasi pembelajaran (Jika ada)
Durasi pelaksanaan setiap topik pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan
anak.
b. Ekstrakurikuler
D. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran yang dilakukan antara lain:
1. Asesmen capaian anak
Asesmen capaian anak dilakukan selama pembelajaran.
2. Evaluasi hasil belajar anak
Evaluasi hasil belajar anak dilakukan setiap 6 bulan (semester) dan dilaporkan
kepada orang tua.
3. Evaluasi program pembelajaran
Evaluasi terhadap kegiatan, media yang disediakan dan strategi yang digunakan
atau dilakukan oleh guru setiap minggu.
E. Pendampingan dan Pengembangan Profesional
1. Pendampingan dan Evaluasi Kurikulum
a. Refleksi Mandiri
Pendampingan dan Evaluasi kurikulum dapat menyajikan bahan
informasi mengenai area – area kelemahan kurikulum sehingga dari hasil
evaluasi dapat dilakukan proses perbaikan menuju yang lebih baik. Evaluasi ini
dikenal dengan evaluasi formatif. Evaluasi ini biasanya dilakukan waktu proses
berjalan. Evaluasi kurikulum juga dapat menilai kebaikan kurikulum apakah
kurikulum tersebut masih tetap dilaksanakan atau tidak, yang dikenal evaluasi
sumatif.
b. Kuesioner
Dalam mengevaluasi kurikulum perlu juga menerapkan Kuesioner,
dimana kuesioner ini merupakan salah satu instrument krusial dalam
pengumpulan data evaluasi kurikulum, khususnya pengumpulan data primer.
Kuesioner dianggap penting dalam mengumpulkan informasi yang ditak dapat
dijawab oleh data sekunder sehingga data untuk mengevaluasi kurikulum
lengkap dan hasil evaluasi dapat tepat sesuai yang dibutuhkan.
c. Wawancara
Salah satu cara dalam mengevaluasi kurikulum perlu juga wawancara
atau interview yaitu kegiatan tanya jawabsecara lisan tentang seberapa jauh
keberhasilan kurikulum yang diterapkan, kelemahan-kelemahan apa saja, dll
sehingga memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam bentuk tulisan, atau
direkam secara audio, visual, atau audio visual, kepada pihak-pihak terkait
diberlakukannya kurikulum.
d. Supervisi Pembelajaran
Supervisi pembelajaran adalah kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Supervisi pembelajaran tidak terlepas dari penilaian kinerja guru
dalam mengelola pembelajaran. Esensi supervise pembelajaran sama sekali bukan
penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran. Membantu guru
mengembangkan kemampuan profesionalisme guru dalam pelaksanaan tugas.
Dalam rangka melaksanakan kegiatan supervise pembelajaran lazimnya dilakukan
oleh kepala sekolah dan atau pengawas sekolah. Kompetensi yang harus dimiliki
oleh seorang supervisor Pendidikan antara lain :
1. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan
perkembangan setiap bidang pengembangan di KB
2. Membimbing guru dalam menyusun silabus setiap bidang pengembangan di
KB berlandaskan standar isi, standar kompetensi, dan kompetensi dasar dan
prinsip-prinsip pengembangan KOSP.
3. Membantu guru dalam memilih dan menggunakan strategi/metode/tehnik
pembelajara/bimbingan. Yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa
melalui bidang pengembangan di KB.
4. Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
untuk setiap bidang pengembangan di KB.
e. Mentoring Guru
Mentoring adalah proses pembimbingan di mana seseorang dibimbing agar
dapat menemukan dan mengenali gambar diri, potensi diri, pola diri, tujuan hidup,
dan panggilan hidupnya. Proses mentoring mencakup konseling dan coaching.
Lalu apa yang membedakan antara mentoring dengan konseling
dan coaching? Coaching berfokus pada mengoptimalkan skill seseorang,
sedangkan konseling berfokus pada membuka hambatan diri agar potensi
seseorang dapat optimal. Mentoring adalah proses pembimbingan yang
menekankan pada relasi antara mentor dengan mentee-nya. Mentee dibimbing
agar dirinya sendiri dapat menemukan sendiri solusi. Mentor sangat jarang
memberikan nasihat langsung seperti “seharusnya begini atau jangan begini”,
tetapi lebih menekankan pada seni bertanya. Dalam coaching, jika skill orang
yang dibimbing sudah tercapai, maka relasi pembimbingannya selesai.
Guru pendamping/mentor adalah guru senior yang kompeten, yang bertugas
memberikan pendampingan kepada guru yang mengikuti PKB tersebut. Guru
pendamping/mentor dapat berasal dari sekolah maupun dari luar sekolah (jika
sekolah merasa belum memiliki guru yang memenuhi persyaratan yang
ditentukan)
f. Penilaian Kinerja Guru
Segera setelah selesai melakukan evaluasi diri, guru mengikuti proses
Penilaian Kinerja Formatif (lihat Pedoman Penilaian Kinerja). Penilaian Kinerja
ini diperlukan untuk menentukan profil kinerja guru dalam menetapkan apakah
guru akan mengikuti program peningkatan kinerja untuk mencapai standar
kompetensi profesinya atau kegiatan pengembangan kompetensi lebih lanjut.
3. Pengembangan Profesional Guru
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional dilakukan secara
internal oleh satuan pendidikan untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai
rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh para
pemimpin satuan pendidikan dan/atau guru yang dianggap sudah mampu untuk
melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional
dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara
berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.
Pendampingan dan pengembangan professional guru yang dilakukan secara terus
menerus dan berkelanjutan atau yang kita kenal dengan PKB.
PKB adalah bentuk pembelajaran berkelanjutan bagi guru yang merupakan
kendaraan utama dalam upaya membawa perubahan yang diinginkan berkaitan
dengan keberhasilan siswa. Dengan demikian semua siswa diharapkan dapat
mempunyai pengetahuan lebih, mempunyai keterampilan lebih baik, dan
menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang materi ajar serta mampu
memperlihatkan apa yang mereka ketahui dan mampu melakukannya. PKB
mencakup berbagai cara dan/atau pendekatan dimana guru secara berkesinambungan
belajar setelah memperoleh pendidikan dan/atau pelatihan awal sebagai guru. PKB
mendorong guru untuk memelihara dan meningkatkan standar mereka secara
keseluruhan mencakup bidang-bidang berkaitan dengan pekerjaannya sebagai
profesi. Dengan demikian, guru dapat memelihara, meningkatkan dan memperluas
pengetahuan dan keterampilannya serta membangun kualitas pribadi yang
dibutuhkan di dalam kehidupan profesionalnya. Lebih rinci lagi, kegiatan PKB ini
dilakukan di dalam sekolah secara mandiri yang dikelompokkan sebagai berikut.
a. Dilakukan oleh guru sendiri, antara lain:
Mengembangkan kurikulum yang mencakup topik-topik aktual/terkiniyang
berkaitan dengan sains dan teknologi, sosial, dsb, sesuai dengan kebutuhan
peserta didik;
Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik;
Mengevaluasi, menilai dan menganalis hasil belajar peserta didik yang dapat
menggambarkan kemampuan peserta didik sesungguhnya;
Menganalisis dan mengembangkan model pembelajaran berdasarkan umpan
balik yang diperoleh dari peserta didik terhadap pembelajarannya;
Menulis kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehari- hari sebagai bahan
untuk melakukan refleksi dan pengembangan pembelajaran;
Membaca dan mengkaji artikel dan/atau buku yang berkaitan dengan bidang
dan profesi untuk membantu pengembangan pembelajaran;
Melakukan penelitian mandiri (misalnya Penelitian Tindakan Kelas) dan
menuliskan hasil penelitian tersebut;
b. Dilakukan oleh guru bekerja sama dengan guru lain dalam satu sekolah, antara
lain:
saling mengobservasi dan memberikan saran untuk perbaikan
pembelajaran;
melakukan identifikasi, investigasi dan membahas permasalahan yang
dihadapi di kelas/sekolah;
menulis modul, buku panduan peserta didik, Lembar Kerja Peserta didik,
dsb;
membaca dan mengkaji artikel dan/atau buku yang berkaitan dengan
bidang dan profesi untuk membantu pengembangan pembelajaran;
mengembangkan kurikulum dan persiapan mengajar dengan menggunakan
TIK;
pelaksanan pembimbingan pada program induksi;
dan sebagainya.
e. Kegiatan PKB dapat dilakukan di luar lingkungan sekolah, misalnya oleh LPMP,
Dinas Pendidikan, PT/LPTK atau penyedia jasa lainnya hanya untuk memenuhi
kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh sekolah sendiri.
Berdasarkan analisis kebutuhan mekanisme PKB yang diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan guru untuk meningkatkan profesionalismenya
sebagai berikut.
1. Tahap 1: Setiap awal tahun guru melakukan evaluasi diri tentang apa yang
dilakukan sebelumnya. Guru di suatu sekolah, baik guru yang berpengalaman
maupun guru yang baru mulai mengajar, harus melakukan proses evaluasi diri,
dan mengikuti penilaian kinerja dan reviu tahunan pada awal tahun ajaran
dan/atau menjelang akhir tahun ajaran. Bagi guru yang mengajar lebih dari satu
sekolah, maka kegiatan evaluasi diri, PKG dan PKB dilakukan di sekolah
induknya. Evaluasi diri dilakukan dengan mengisi Format-1, yang memuat antara
lain sebagai berikut.
Semua usaha yang telah dilakukannya untuk mengembangkan
kompetensinya selama satu tahun terakhir, baik dengan mengikuti pelatihan
yang bersifat formal maupun informal (berkaitan dengan pengembangan
diri yang diorientasikan kepada peningkatan kualitas pembelajaran,
pengembangan pengetahuan dan keterampilan menghasilkan karya ilmiah
dan/atau karya innovatif).
Hasil atau dampak yang dirasakannya dari usaha tersebut.
Keberhasilan yang dicapainya dalam melaksanakan tugas selama satu tahun
terakhir, termasuk inovasi yang dilakukan dan kontribusinya terhadap
pengembangan sekolah, dsb.
Kendala yang dihadapinya dalam melaksanakan tugasnya (baik secara
internal yaitu pada dirinya sendiri maupun dari luar).
Kelemahan/kekurangan yang dirasakan masih ada pada dirinya (termasuk
keterampilan baru yang ingin dikuasainya).
Hasil dari proses Kegiatan induksi dan Penilaian Kinerja yang baru
dialaminya.
Kegiatan yang direncanakan akan dilakukan selama satu tahun ke depan
dalam rangka pengembangan diri.
Kegiatan yang direncanakan akan dilakukan selama kurun waktu tertentu
untuk memperbaiki Profil dan Angka Penilaian Kinerja.
Kegiatan yang direncanakan akan dilakukan sendiri.
Kegiatan yang direncanakan membutuhkan partisipasi atau kerja sama
dengan guru lain.
Pengembangan kompetensi yang masih dibutuhkannya serta bantuan lain
yang diperlukannya untuk mencapai tujuannya.
2. Tahap 2 : Segera setelah selesai melakukan evaluasi diri, guru mengikuti
proses Penilaian Kinerja Formatif (lihat Pedoman Penilaian Kinerja). Penilaian
Kinerja ini diperlukan untuk menentukan profil kinerja guru dalam menetapkan
apakah guru akan mengikuti program peningkatan kinerja untuk mencapai
standar kompetensi profesinya atau kegiatan pengembangan kompetensi lebih
lanjut.
3. Tahap 3 : Melalui konsultasi dengan Kepala Sekolah (jika koordinator PKB
adalah guru yang ditugaskan oleh Kepala Sekolah) dan Komite Sekolah, Guru
dan koordinator PKB membuat perencanaan kegiatan PKB (Format-2) bersifat
sementara (untuk selanjutnya dikoordinasikan dengan Koordinator PKB
Kabupaten/Kota dan Koordinator KKG/ MGMP) yang didasarkan
kepada:
evaluasi diri yang dilakukan oleh guru;
catatan pengamatan berkala yang pernah dilakukan oleh Guru Pembina (jika
ada), Pengawas, dan/atau Kepala Sekolah;
penilaian kinerja guru;
data dari sumber lain yang sudah dikumpulkan oleh koordinator PKB,
termasuk kebutuhan akan pengembangan sumber daya manusia yang
tercermin pada Rencana Pengembangan Sekolah.
4. Tahap 4 : Koordinator PKB Kabupaten/Kota, Kepala Sekolah (jika koordinator
PKB adalah guru yang ditugaskan oleh Kepala Sekolah), Koordinator
KKG/MGMP dan Koordinator PKB tingkat sekolah menetapkan dan menyetujui
rencana kegiatan PKB bersifat final yang memuat kegiatan PKB yang akan
dilakukan oleh guru sendiri dan/atau bersama-sama dengan guru lain di dalam
sekolah sebagai bagian dari kegiatan yang akan diadakan oleh sekolah tertentu,
kegiatan yang akan dikoordinasikan oleh KKG dan MGMP maupun kegiatan
yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan. Khusus kegiatan PKB yang
akan dilaksanakan di kabupaten/kota terlebih dahulu dikonsultasikan kepada
Kepala Dinas Pendidikan untuk memperoleh persetujuan. Dinas Pendidikan
Kabupaten/ Kota mengalokasikan anggaran untuk kegiatan PKB yang akan
dilaksanakan di kabupaten/kota dan memberikan anggaran atau subsidi kepada
sekolah maupun KKG/MGMP untuk menyelenggarakan PKB di tingkat sekolah
secara mandiri maupun melalui kegiatan jaringan sekolah.
5. Tahap 5 : Guru menerima rencana program PKB yang mencakup kegiatan yang
akan dilakukan di dalam dan/atau luar sekolah, yang telah dibahas dan disepakati
oleh koordinator PKB kabupaten/kota, kepala sekolah (jika koordinator PKB
adalah guru yang ditugaskan oleh Kepala Sekolah), koordinator KKG/MGMP
dan koordinator sekolah berdasarkan hasil konsultasi dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota. Setiap guru berhak menerima pembinaan berkelanjutan (jika
memang diperlukan) dari seorang guru yang berpengalaman dalam
melaksanakan proses pembelajaran dan telah mencapai standar kompetensi yang
telah ditetapkan serta memiliki kinerja minimal baik berdasaskan hasil PK GURU
dan ditunjuk/ditetapkan oleh kepala sekolah. Rencana kegiatan PKB juga
mencakup sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu setelah guru
mengikuti program PKB (lihat lampiran Format Laporan Kendali Kinerja Guru
pada pedoman PK GURU).
6. Tahap 6: Guru mengikuti program PKB yang telah direncanakan baik di dalam
dan/atau di luar sekolah. Sekolah berkewajiban menjamin bahwa
kesibukan guru mengikuti kegiatan PKB tidak mengurangi kualitas
pembelajaran peserta didik di kelasnya. Ada perbedaan antara pelaksanaan PKB
bagi guru-guru yang hasil PK GURUnya telah mencapai atau lebih standar
kompetensi profesi dengan guru-guru yang hasil PK GURUnya masih belum
mencapai standar komptensi profesi. Bagi guru-guru yang telah mendapatkan
hasil PK GURU formatifnya sama atau di atas standar akan mengikuti program
PKB agar memiliki ilmu pengetahuan yang kuat, tuntas dan tidak setengah-
tengah serta memiliki kepribadian yang matang, kuat dan seimbang agar
mampu memberikan layanan pendidikan sesuai dengan perkembangan masa
kini. Sedangkan khusus bagi guru-guru yang mengikuti program PKB untuk
mencapai standar kompetensi profesi (guru-guru yang hasil PK GURU
formatifnya di bawah standar kompetensi yang ditetapkan) harus
mempertimbangkan beberapa hal, yaitu:
(i) jenis kompetensi yang perlu ditingkatkan;
(ii) daya dukung yang tersedia di sekolah;
(iii) catatan hasil evaluasi diri, refleksi diri, dan hasil PK GURU; serta
(iv) target perubahan/peningkatan yang diharapkan akan terjadi setelah guru
mengikuti kegiatan PKB untuk mencapai standar kompetensi profesi. Dalam
penyusunan rencana PKB untuk mencapai standar kompetensi profesi
khususnya bagi guru- guru yang hasil PK GURU-nya di bawah standar, yang
ditetapkan dengan kata lain guru berkinerja rendah perlu mencantumkan tahap
pelaksanaannya. Selain itu, dalam rencana PKB tersebut juga perlu
mencantumkan pihak-pihak yang terlibat dalam keseluruhan proses, mulai
tengah semester 1 sampai dengan tengah semester 2, sebelum pelaksanaan PK
GURU sumatif di akhir tahun ajaran. Tahapan kegiatan PKB tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut
Tahap Uraian
Informal Pada tahap ini, guru yang bersangkutan bersama koordinator PKB
atau kepala sekolah, menganalisis hasil PK GURU dan menetapkan
solusi untuk mengatasinya. Guru kemudian diberi kesempatan
selama 4 – 6 minggu sebelum dilakukan penilaian kemajuan
pertama untuk mengetahui hasil peningkatan kompetensi yang
dilakukan guru secara mandiri atau bersama kelompok guru lain.
Semua hal yang dilakukan guru selama tahap ini harus sesuai
dengan recana kegiatan yang telah disusun. Jika pada penilaian
kemajuan pertama, guru telah berhasil meningkatkan
kompetensinya, yakni memperoleh nilai yang lebih tinggi
dibandingkan nilai formatif untuk kompetensi termaksud, maka
guru dapat langsung melaksanakan PKB untuk peningkatan
profesionalisme.
Formal Jika guru tidak/belum menunjukkan peningkatan kompetensi pada
penilaian kemajuan pertama (tahap informal), maka koordinator
PKB bersama kepala sekolah dapat menentukan proses selanjutnya
yang harus dilakukan oleh guru. Proses peningkatan pada tahap ini
antara lain:
Guru melakukan peningkatan kompetensi di sekolah dengan
pendampingan, artinya guru harus bekerja sama dengan seorang
guru
pendamping yang akan memberikan dukungan untuk melakukan
kegiatan peningkat
Tahap Uraian
kompetensi yang diperlukan, meliputi kompetensi pedagogik
dan/atau profesional. Selama 4 – 6 minggu, guru pendamping
wajib memberikan masukan dan bimbingan secara intensif untuk
meningkatkan kompetensi terkait, sebelum dilakukan penilaian
kemajuan kedua.
Untuk peningkatan kompetensi tertentu yang tidak dapat
dilakukan di sekolah, guru dapat melakukan peningkatan
kompetensinya di luar sekolah. Dalam hal ini, guru dapat
mengikuti pelatihan tertentu dengan persetujuan koordinator PKB
dan kepala sekolah. Sebagai contoh, guru dapat mengikuti
pelatihan yang diperlukan di P4TK, LPMP, LPTK, atau lembaga
lain yang sejenis, selama 4 – 6 minggu sebelum dilakukan
penilaian kemajuan kedua pada waktu yang telah disepakati oleh
guru yang bersangkutan dengan penilai (sebelum akhir tahun
ajaran), untuk mengetahui kemajuan capaian peningkat-an
kompetensi guru. Hasil penilaian kemajuan tahap kedua ini akan
ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku. Koordinator PKB
dan/atau kepala sekolah wajib memantau keikutsertaan guru
dalam kegiatan ini.
Guru tidak perlu mengikuti PKB untuk pencapaian standar
kompetensi profesi di tahun berikutnya apabila pada PK GURU
sumatif di akhir tahun ajaran guru tidak lagi mempunyai nilai di
bawah standar pada semua kompetensi yang dinilai. Namun, bila
pada PK GURU sumatif tersebut masih terdapat nilai di bawah
standar, maka guru harus mengikuti program PKB pencapaian
standar kompetensi profesi kembali di tahun berikutnya untuk
meningkatkan kompetensinya yang masih mendapatkan nilai di
bawah standar. Dalam hal ini, guru dinyatakan telah mencapai
kemajuan jika guru dapat meningkatkan minimal 50% dari jumlah
kompetensi yang menurut hasil PK GURU formatif
perlu ditingkatkan. Jika guru tidak mencapai
Tahap Uraian
kondisi tersebut, maka guru dapat dikenakan sangsi, antara lain
berupa pengurangan jam mengajar (<24 jam) dengan maksud agar
guru dapat lebih berkonsentrasi dalam mempersiapkan
pelaksanaan belajar mengajarnya. Jika guru masih tidak dapat
menunjukkan peningkatan kinerja yang ditargetkan dalam 2 (dua)
tahun pelaksanaan PKB pencapaian standar kompetensi profesi,
maka guru dapat dikenakan sangsi kepegawaian setelah melalui
proses tertentu sesuai aturan kepegawaian. Proses pelaksanaan
sangsi kepegawaian ini dilaksanakan dengan cara: koordinator
PKB melaporkan guru yang bersangkutan kepada kepala sekolah
untuk selanjutnya diteruskan kepada dinas pendidikan setempat
agar dapat diproses lebih lanjut sesuai
aturan yang berlaku.
G. Pembelajaran Coding
OSP dikembangkan dengan prinsip keragaman (diversifikasi) agar memungkinkan
penyesuaian program Pendidikan pada satuan Pendidikan dengan kondisi dan kekhasan
potensi yang ada didaerah dan peserta didik.
Secara umum, KOSP bermuatan pembelajaran coding bertujuan untuk mewujudkan
kepribadian peserta didik baik sikap, pengetahuan, maupun ketrampilan terkait praktik
coding agar anak usia dini dapat berkembang dengan budaya bernalar untuk menyelesaikan
masalah sederhana (problem solving) sehari-hari. Hal ini dilakukan dengan memberikan
pengetahuan awal pada anak tentang konsep coding dalam konteks bermain yang
menyenangkan disertai dengan contoh-contoh kongkrit (nyata) dalam kehidupan sehari-hari
dengan sedapat-dapatnya mengintegrasikan keseleruhan aspek perkembangan anak usia dini.
Jika diterapkan secara utuh, maka KOSP bermuatan pembelajaran coding diharapkan dapat
memberikan manfaat dalam menumbuhkembangkan daya nalar anak usia dini yang terkait
erat dengan aspek kognitif serta aspek perkembangan anak lainnya.
H. Pengembangan Hidup Sehat
Apabila pembelajarn tatap muka sudah dimulai, pastikan mengikuti protokol
kesehatan untuk menjaga kesehatan diri anak, guru dan orang tua.
1. Protokol kesehatan di rumah
a. Cek suhu tubuh, jika suhu tubuh di atas 37,3 C, jangan berangkat ke sekolah
b. Selalu pakai masker (jangan lepas masker selama disekolah, jangan tukar masker
dengan teman, jangan pegang masker teman)
c. Bawa tempat masker kotor
2. Protokol selama di perjalanan sekolah
a. Berjalan jangan berkerumunan
b. Jaga jarak minimal 1,5 meter
3. Protokol selama di sekolah
a. Cuci tangan pakai sabun selama 20 detik setiap 1-2 jam sekali
b. Bawa bekal sendiri
c. Bawa alat makan sendiri
4. Protokol selama saat kegiatan belajar mengajar
a. Maksimal 5 anak per kelas
b. Jaga jarak duduk1,5 meter
c. Bawa alat tulis sendiri
5. Protokol selama pulang sekolah
a. Tetap jaga jarak
b. Langsung pulang kerumah
6. Protokol selama sampai di rumah
a. Lepas sepatu dan meletakkan barang di luar
b. Langsung mandi
I. Pengembangan Kehidupan Beragama
a. Di rumah
Salah satu perilaku yang dapat ditanamkan yaitu berdoa sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan sehari-hari (berdoa sebelum makan, sesudah makan, sebelum tidur,
dan bangun tidur, dll) secara rutin dibiasakan pada anak dengan cara anak diminta
mengucapkan doa-doa tersebut dengan suara lembut dan khusyu’.
b. Di sekolah
Proses pembelajaran di sekolah ditanamkan secara terus menerus melalui
pembiasaan anak secara langsung ketika melakukan suatu kegiatan (mulai dari berdoa
sebelum belajar maupun berdoa sesudah belajar) dan menjelaskan kenapa kia harus
berdoa, dan menjelaskan pula makna doa tersebut.pengembangan hidup beragama
dilakukan dengan belajar sambil bermain. Belajar melalui bermain ini dapat memberi
kesempatan bagi anak untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan
berkreasi dan belajar secara menyenangkan.
J. Pengembangan Lifeskill
Lifeskill adalah pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan social,
kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk berkerja, berusaha, dan atau hidup
mandiri. Untuk anak usia dini yang ingin kami terapkan pada mereka di antaranya disiplin,
mandiri, mau berusaha, dan tidak mudah menyerah. Kemasan yang kami berikan pada anak
adalah dengan bermain dan mencoba. Kegiatan untuk menstimulus kemauan dan
kemampuan anak antara lain.
1. Bangun sendiri.
2. Merapikan kamar sendiri.
3. Gosok gigi sendiri.
4. Mandi sendiri.
5. Pakai dan melepas baju sendiri.
6. Melipat baju sendiri.
7. Makan sendiri.
8. Berwudhu dan mempelajari gerakan sholat, dll.
9.
K. Kalender Pendidikan
KALENDER PENDIDIKAN
KB INSAN MULIA GEMBONG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
SEMESTER I
Kegiatan
Hari Juli 2022 HBE Tangga
Uraian
l
1
Minggu 3 10 24 31 1-9 Libur semester II th pelajaran 2021/2022
7
11 1
Senin 4 25 3 11 Awal masuk th pelajaran 2022/2023
8
12 1
Selasa 5 26 3 11-16 MOM awal masuk thn pelajaran 2022/2023
9
13 2
Rabu 6 27 3 18-23 Tema Aku sayang bumi Minggu I
0
14 2
Kamis 7 28 3 25-29 Tema Aku sayang bumi Minggu II
1
Jum’at 1 8 15 2 29 3 30 Tahun Baru Hijriyyah (1 muharram 1444)
2
2
Sabtu 2 9 16 30 2 Amal Jum’at berkah
3
Jumlah Hari Efektif Belajar (HBE) 17
Kegiatan
Hari Agustus 2022 HBE
Tanggal Uraian
2
Minggu 7 14 28
1
2
Senin 1 8 15 29 5 1-6 Tema Aku Sayang Bumi Minggu III
2
2
Selasa 2 9 16 30 5 8-13 Tema Aku sayang Bumi Minggu IV
3
17 2 31
Rabu 3 10 4 15-20 Tema Aku sayang bumi Minggu V
4
2
Kamis 4 11 18 4 17 Upacara Kemerdekaan RI
5
2
Jum’at 5 12 19 4 20 Lomba Peringatan Kemerdekaan RI
6
20 2 Amal Tema Aku Sayang Bumi Minggu VI
Sabtu 6 13 4 22-27
7 Amal Jum’at berkah
Kegiatan
Hari September 2022 HBE
Tanggal Uraian
Minggu 4 11 18 25
Senin 5 12 19 26 4 5-10 Tema Aku Sayang Bumi Minggu VII
Kegiatan
Hari Oktober 2022 HBE
Tanggal Uraian
3
Minggu 2 9 16 23 1 Upacara Hari Kesaktian Pancasila
0
1 3
Senin 3 17 24 5 3-7 Tema Aku cinta Indonesia Minggu XI
0 1
1
Selasa 4 18 25 4 8 Peringatan Maulid Nabi
1
1 Berjanji dan tahlil dalam peringatan Maulud
Rabu 5 19 26 4 14
2 Nabi Muhammad SAW
1
Kamis 6 20 27 4 10-15 Tema Cinta Indonesia Minggu XII
3
1
Jum’at 7 21 28 3 17-22 Tema Cinta Indonesia Minggu XIII
4
1 1 24-29 Tema Cinta Indonesia Minggu XIV
Sabtu 8 22 29 3
5 28 Hari Sumpah Pemuda
Jumlah Hari Efektif Belajar (HBE) 23 31 Proyek Tema Aku Cinta Indonesia
Kegiatan
Nopember 2022 HBE
Hari Tanggal Uraian
2
Minggu 6 13 27 1-5 Tema Cinta Indonesia Minggu XV
0
2
Senin 7 14 28 7-12 Tema Cinta Indonesia Minggu XVI
1
Selasa 1 8 15 2 29 10 Hari Pahlawan
2
2
Rabu 2 9 16 30 Amal Jum’at berkah
3
3 2
Kamis 10 17 14-19 Tema Cinta Indonesia Minggu XVII
4
2
Jum’at 4 11 18 21--25 Pengayaan tem bermain dan bekerjasama
5
2
Sabtu 5 12 19 28-30 Pengayaan Tema Aku Sayang Bumi
6
Jumlah Hari Efektif Belajar (HBE) 26 30 Puncak tema Aku cinta Indonesia
Kegiatan
Hari Desember 2022 HBE
Tanggal Uraian
1 Pengayaan Tema Aku cinta
Minggu 4 11 25 1-10
8 Indonesia
1
Senin 5 12 26 2 12-15 Class meeting
9
6 2
Selasa 13 27 2 16 Bermain bebas
0
7 2
Rabu 14 28 2 17 Penyerahan BLBH ( Buku raport)
1
1 8 2 Libur Semester I Th pelajaran
Kamis 15 29 3 19-31
2 2022/2023
9 2
Jum’at 2 16 30 3 24 Cuti bersama
3
3 10 17 2
Sabtu 31 3 25 Hari Natal
4
Jumlah Hari Efektif Belajar (HBE) 15
SEMESTER II
Hari Kegiatan
Januari 2023 HBE
Tanggal Uraian
Minggu 15 2
1 8 29
2
2
Senin 2 9 16 30 5 1 Tahun Baru 2023
3
2 31
Selasa 3 10 17 5 2-7 Tema bermain dan bekerjasama Minggu I
4
2
Rabu 4 11 18 4 9-14 Tema bermain dan bekerjasama Minggu II
5
2
Kamis 5 12 19 4 16-21 Tema bermain dan bekerjasama Minggu III
6
2
Jum’at 6 13 20 4 Amal Jum’at berkah
7
2
Sabtu 7 14 21 4 23-28 Tema bermain dan bekerjasama Minggu IV
8
Jumlah Hari Efektif Belajar (HBE) 26 31 Puncak Tema Rekreasi
HB Kegiatan
Hari Februari 2023
E Tanggal Uraian
1
Minggu 5 19 26 1-4 Tema bermain dan bekerjasama Minggu V
2
1 27
Senin 6 20 4 6-11 Tema bermain dan bekerjasama Minggu VI
3
1
Selasa 7 21 28 4 13-17 Tema bermain dan bekerjasama Minggu VII
4
1 22
Rabu 1 8 3 18 Th Baru Isro’ Mi’roj
5
1
Kamis 2 9 23 4 Amal Jum’at berkah
6
1
Jum’at 3 10 24 4 22 Tahun Baru Implek
7
1
Sabtu 4 11 25 3 20-25 Tema bermain dan bekerjasama VIII
8
Jumlah Hari Efektif Belajar (HBE) 22 28 ProyekTema bermain dan bekerjasama
Kegiatan
Hari Maret 2023 HBE
Tanggal Uraian
Minggu 5 12 19 26 1-4 Kegiatan bermain bebas
Rabu 1 8 15 22 29 4 18 Isro’Mi’roj
Kegiatan
Hari April 2023 HBE
Tanggal Uraian
23 30 Kegiatan pesantren kilat dan
13
Minggu 2 9 16 pembagian ta’jil
Amal Jum’at berkah
Senin 3 10 17 24 3 1-8 Tema Imajinasi dan Kreativitas Minggu XIII
Selasa 4 11 18 25 3 7 Wafat Isa AL Masih
Rabu 5 12 19 26 3 10-15 Tema Imajinasi dan Kreativitas Minggu XIV
Kamis 6 13 20 27 3 21 Cuti hari raya idul fitri
Jum’at 7 14 21 28 2 22-23 Libur hari raya idul fitri
Sabtu 1 8 15 22 29 4 24-27 Cuti hari raya idul fitri
Jumlah Hari Efektif Belajar (HBE) 18 28 Halal Bihalal
Kegiatan
Hari Mei 2023 HBE
Tanggal Uraian
1 Hari Buruh
Minggu 7 14 21 28
Amal Jum’at berkah
Senin 1 8 15 22 29 4 2 Upacara Hari Pendidikan
Selasa 2 9 16 23 30 4 6 Hari Waisak
Rabu 3 10 17 24 31 5 3-13 Tema Imajinasi dan Kreativitas XV
Kamis 4 11 18 25 3 15-20 Tema Imajinasi dan Kreativitas XVI
Jum’at 5 12 19 26 4 18 Kenaikan Yesus Kristus
Sabtu 20 22-27 Tema Imajinasi dan Kreativitas XVII
6 13 27 3
29-31 Pengayaan Tema Alam Semesta
Jumlah Hari Efektif Belajar (HBE) 23 31 Puncak tema Alam Semesta
Kegiatan
Hari Juni 2023 HBE
Tanggal Uraian
11 1 Hari Lahir Pancasila
Minggu 4 18 25
A. HARAPAN PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan dan pengembangan kurikulum KB Insan Mulia Gembong Kec.
Gembong Kab. Pati, kami memiliki harapan bahwa KOSP PAUD dapat dijadikan pedoman
dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk memberikan layanan pada masyarakat
agar anak dapat sedini mungkin memperoleh rangsangan pendidikan membantu
mengembangkkan kemandirian kemampuan bekomunikasi, bersosialisasi, kreatif, serta
kemampuan yang dimiliki, membentuk karakter anak sejak dini agar berkembang sesuai
dengan harapan dan kaidah yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan menyiapkann
peserta didik untuk pendidikan lebih lanjut.
KOSP KB Insan Mulia Gembong ini menggambarkan perencanaan program secara
menyeluruh selama satu tahun ajaran sesuai karakteristik serta visi misinya. Harapannya
Kurikulum Operasional KB Insan Mulia Gembong dapat dijadikan acuan bagi pendidik dan
tenaga kependidikan, orang tua serta pihak terkait dalam melaksanakan layanan PAUD secara
holistik integratif. Kurikulum Operasional ini tidak menutup kemungkinan dapat terjadi
perbaikan dalam pelaksanaannya, maka saran dan masukan tetap dibutuhkan agar KB Insan
Mulia Gembong dapat memberikan layanan yang terbaik bagi anak-anak.
B. RENCANA REVISI DAN PERBAIKAN
Prinsip keabadian tidak berlaku bagi kurikulum. Kurikulum yang
telah dikembangkan harus siap untuk selalu direview dengan pertimbangan :
1. Perubahan kebijakan pendidikan, terutama bidang PAUD.
2. Perubahan jenis program layanan satuan pendidikan PAUD.
3. Perubahan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan PAUD.
4. Perubahan kondisi dan standar input-output satuan pendidikan PAUD.
5. Perubahan sarana dan prasarana penunjang di satuan pendidikan PAUD.
6. Perubahan IPTEK yang signifikan terhadap bidang PAUD.
7. Perubahan sosial budaya anak dan masyarakat.
8. Perubahan situasi dan kondisi domisili lingkungan PAUD.