Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH MANAJEMEN KOMUNIKASI

“ Perencanaan Komunikasi ”

Dosen Pengampu : Uun Machsunah, MM

Disusun Oleh:

Anggita Felisha Anandari (210211051)

Dede Fiqri (210211070)

Eva Kholifah (210211069)

Nurul Hada Lafi Raidhalah (210211061)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON


KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah

ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih

terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan baik pikiran

maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa

pembaca praktekan dalam kehidupan sehari hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu

kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, 23 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR SI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii

BAB I ..................................................................................................................................... 2

PENDAHULUAN ................................................................................................................. 2

BAB II ................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................................... 3

A. KONSEP DASAR PERENCANAAN ........................................................................ 3 -5


B. PERENCANAAN KOMUNIKASI .......................................................................... 6 - 11
C. PARADIGMA DAN HAMBATAN PERENCANAAN KOMUNIKASI ............ 12 - 13
D. LANGKAH - LANGKAH PERENCANAAN KOMUNIKASI ........................... 14 – 19

BAB III ................................................................................................................................ 20

PENUTUP ........................................................................................................................... 20

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 20
B. Saran ........................................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Karena kegiatan komunikasi pada dasarnya berupa penyampaian informasi (pesan)

oleh komunikator kepada komunikan, perencanaan komunikasi berkaitan dengan perencanaan

media. Pernyataan tertulis tentang segala sesuatu yang akan atau harus dilakukan dalam

kegiatan komunikasi tentu tidak hanya berupa paparan, tetapi harus merupakan uraian

sistematis dan terperinci sehingga dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaannya. Suatu

perencanaan yang baik adalah perencanaan yang digunakan sebagai pedoman yang dapat

mempermudah pelaksanaan suatu kegiatan. Hal ini disebabkan, tidak tertutup kemungkinan

bahwa dalam suatu proyek komunikasi orang-orang yang terlibat dalam proses perencanaan

belum tentu sekaligus terlibat sebagai pelaksana. Sebaliknya, para pelaksana kegiatan

komunikasi mungkin bukan merupakan orang-orang yang terlibat dalam proses

perencanaannya.

Untuk meminimalkan tingkat kegagalan komunikasi, sebelum melakukan kegiatan

penyampaian pesan, dibuatlah perencanaan komunikasi. Perencanaan komunikasi ditujukan

untuk merancang dan melaksanakan program komunikasi karena kegiatan ini adalah sesuatu

yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR PERENCANAAN

1. Definisi Perencanaan

Menurut Sondang P. Siagian (1984; 63) mengartikan perencanaan sebagai


keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan
dikerjakan pada masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Inti perencanaan adalah aplikasi dari teori. Dalam kerangka
ini ada empat pilihan teori yang cocok dengn perencenaan komunikasi, yaitu teori
pembangunan, teori sosiologi, teori komunikasi, dan teori organisasi.

2. Dasar – Dasar Perencanaan

T. Hani Handoko (1986: 82) menjelaskan empat dasar tahapan perencanaan, yaitu:

a. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan


b. Merumuskan keadaan saat ini
c. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
d. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan

3. Model Perencanaan

Udin dan Abin (2006: 24-25) merumuskan tahapan proses perencanaan yang
lebih logis dan sederhana untuk dipahami, yaitu sebagai berikut :

3
a. Need Assessment. Artinya, kajian terhadap kebutuhan yang mencakup
berbagai aspek, seperti keberhasilan, kesulitan, kekuatan, kelemahan,
sumber yang tersedia, sumber yang perlu disediakan, aspirasi rakyat yang
berkembang, harapan, dan cita-cita yang merupakan dampaan masyarakat.

b. Formulation of goals and objective. Perumusan tujuan dan sasaran


perencanaan yang merulakan arah perencanaan serta merupakan jabaran
operasional dari aspirasi filosofis masyarakat.

c. Policy and Priority Setting. Penentuan dan penggarisan kebijakan dan


prioritas dalan perencanaan sebagai muara need assessment.

d. Progran and Project Formulation. Rumusan program dan proyek kegiatan


yang merupakan komponen operasional perencanaan.

e. Feasibility Testing. Feasibility terting dilakukan melalui alokasi sumber


yang tersedia terutama sumber dana, biaya suatu rencana yang disusun
secara logis akurat dan cermat merupakan petunjuk tingkat kelayakan
rencana. Jika rencana dengan alokasi biaya tidak akurat, dianggap memiliki
tingkat feasibilitas yang kecil.

f. Plan Implementation. Pelaksanaan rencana untuk mewujudkan rencana


yang tertulis dalam perbuatan atau action. Penjabaran rencana dalam
perbuatan menentukan suatu rencana itu feasible, baik, dan efektif.

g. Evaluation and Revision For Future Plan. Kegiatan untuk menilai tingkat
keberhasilan pelaksanaan rencana yang merupakan feedback untuk merevisi
dan mengadakan penyesuaian rencana untuk periode rencana berikutnya.
Dengan adanya feedback seperti ini, perencana memperoleh input yang
berharga untuk meningkatkan rencana pada tahan berikutnya.

4
4. Tahapan Perencanaan Komprehensif

Kegiatan perencanaan adalah kegiatan yang sistematis, sehinggal dalam


menyusun dan pelaksanaan perencanaan diperlukan tahapan yang sesuai dengan
jenis perencaan. Ada beberapa model langkah perencanaan yang ditawarkan para
ahli untuk dipilih dan dikembangkan. Banghart dan Trull (1973) menyebutkan
tahapan untuk perencanaan yang komprehensif, yaitu sebagai berikut.

A. Prolog, yaitu pendahuluan atau langkah persiapan untuk memulai kegiatan


perencanaan.
B. Identifikasi Masalah, mencakup menentukan ruang lingkup permasalahan
perencanaan, mengkaji hal-hal yang telah direncanakan, membandingkan
hal-hal yang telah dicapai, sumber daya yang tersedia dan batasannya, serta
mengembangkan bagian-bagian perencanaan dan prioritas perencanaan.
C. Mengkaji permasalahan perencanaan mencakup mengkaji permasalahan
atau sub-permasalahan, pengumpulan data, dan tabulasi data, serta proyeksi.
D. Mengembangkan rencana mencakup identifikasi kecenderungan yang ada,
merumuskan tujuan umum dan khusus, serta menyusun rencana.
E. Menilai rencana yang telah disusun mencakup simulasi rencana, evaluasi
rencana, dan memilih rencana.
F. Menguraikan rencana yang mencakup merumuskan masalah, menyusun
hasil rumusan dalam bentuk final plan draft atau rencana terakhir.
G. Melaksanakan rencana mencakup persiapan rencana operasional,
persetujuan dan pengesahan rencana, serta mengatur unit-unit organisasi.
H. Umpan balik perlaksanaan rencana mencakup memantau pelaksanaan
rencana, evaluasi pelaksanaan rencana, dan mengadakan penyesuaian atau
perubahan.

5
B. PERENCANAAN KOMUNIKASI

1. Pengertian Perencanaan Komunikasi

Menurut Robin Mehall (Cangara, 2013: 45), perencanaan komunikasi adalah


dokumen tertulis yang menggambarkan segala hal yang harus dilakukan berhubungan
dengan komunikasi dalam mencapai tujuan sehingga tujuan tersebut dapat dicapai, dan
kepada siapa program komunikasi ditujukan dengan peralatan dan dalam jangka waktu
berapa lama hal itu bisa dicapai, dan cara mengukur (evaluasi) hasil-hasil yang
diperoleh dari program tersebut.
Dalam perspektif makro organisasi, Cangara (Kenmada W., 2013: 8)
menegaskan bahwa perencanaan komunikasi dilandasi dari kebijakan komunikasi,
membutuhkan perangkat strategi komunikasi yang dijabarkan lagi dalam operasional
komunikasi. Oleh karena itu, ia menjelaskan hubungan antara kebijakan komunikasi,
perencanaan komunikasi, strategi komunikasi, dan operasionalisasi komunikasi
sebagaimana pada gambar berikut ini.

2. Tujuan Perencanaan Komunikasi

Tujuan perencanaan komunikasi adalah untuk membantu pencapaian tujuan


masyarakat. Pencapaian tujuan ini memerlukan serangkaian aktivitas yang melibatkan
berbagai aspek, berbagai manusia dan bergerak dalam dimensi waktu yang akan datang
yang sifat dan keadaannya tidak dapat ditentukan dengan pasti. Pencapaian tujuan akan

6
berhasil dengan efektif dan efisien apabila dilakukan dengan perhitungan yang matang,
adanya kesamaan pandangan, kesamaan persepsi, dan adanya koordinasi dari para
elemen yang terlibat dalam pencapaian tujuan.

Secara teoretis, Tani Handoko (1986: 19) menyatakan alasan dua alasan dasar
diperlukan perencanaan, yaitu:

a. Protective benefit, dihasilkan dari pengurangan terjadinya kesalahan dalam pembuatan


keputusan

b. Positive benefit, dalam bentuk meningkatnya keberhasilan pencapaian tujuan.


Komunikasi dengan serangkaian fungsi yang melekat padanya dikehendaki untuk
memberikan efek kepada khalayak luas.

Pada umumnya, efek yang dihasilkan oleh komunikasi berkaitan dengan perubahan
sikap dan perilaku masyarakat. Mengubah sikap dan perilaku masyarakat bukan
pekerjaan yang mudah karena serangkaian variabel dan determinan yang sangat
kompleks melingkupi variabel perilaku dan sikap ini. Perubahan perilaku dengan
pendekatan komunikasi menghendaki ketepatan dalam penyampaian pesan tertentu
yang menjadi stimulus perilaku yang bersangkutan. Media yang digunakan, waktu yang
sesuai, dan suasana psikologis yang timbul merupakan hal-hal yang perlu diantisipasi.
Semuanya itu dapat dilakukan apabila dimulai dengan perencanaan yang baik.

3. Fungsi Perencanaan Komunikasi

Udin dan Abin (2006: 5) merumuskan fungsi perencanaan, termasuk


perencanaan komunikasi, yaitu:

A. Pedoman pelaksanaan dan pengendalian;


B. Menghindari pemborosan sumber daya;
C. Alat bagi pengembangan quality assurance
D. Upaya untuk memenuhi accountability kelembagaan.

7
Perencanaan dipandang penting bagi organisasi, menurut Udin dan Abin (2006:
3), karena alasan berikut ini.

A. Dengan perencanaan, diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan,


pedoman bagi pelaksana kegiatan yang ditujukan pada pencapaian tujuan.
B. Dengan perencanaan, dapat dilakukan perkiraan (forecasting) terhadap hal-
hal pada masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai
potensi dan prospek perkembangan, tetapi juga hambatan dan risiko yang
mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan agar ketidakpastian dapat
dibatasi sedini mungkin.
C. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif
tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara
yang terbaik.
D. Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan
dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran, ataupun kegiatan usahanya.
E. Dengan adanya rencana, ada suatu alat pengukur atau standar untuk
mengadakan pengawasan, evaluasi kinerja usaha, atau organisasi.

4. Jenis Perencanaan Komunikasi

Secara umum, Udin dan Abin (2006: 167-168) menguraikan beberapa jenis
perencanaan yang dapat diterapkan dalam manajemen komunikasi, yaitu sebagai
berikut.

a. Perencanaan adaptif
Perencanaan ini terjadi karena adanya tanggapan pada pengembangan
yang dilakukan secara eksternal. Dalam pengertian sempit, perencanaan adaptif
berarti pemecahan masalah, perencanaan ini dapat dengan mudah dipahami oleh
semua pihak.

8
b. Perencanaan kontigensi
Perencanaan ini merupakan pendekatan yang ditujukan untuk
menciptakan kondisi yang pengaruhnya dapat dielakkan dan diserap dengan
biaya atau kerugian minimal.

c. Perencanaan komplusif
Perencanaan komplusif menentukan perincian hal-hal yang seharusnya
dan diharapkan untuk dilakukan. Alat utamanya adalah reward (imbalan) bagi
yang berhasil dan punishment (hukuman) bagi yang tidak berhasil.

d. Perencanaan manipulatif
Perencanaan manipulatif mengandalkan berbaga3i jenis instrument
untuk mendapatkan kentungan. Alatnya adalah kesepakatan, pertukaran, dan
upaya memengaruhi orang lain.

e. Perencanaan indikatif.
Perencanaan indikatif menyebarkan informasi yang bertujuan untuk
memberikan sinyal yang benar kepada individu dengan harapan akan
mengambil tindakan yang tepat.

f. Perencanaan bertahap (incremental)


Perencanaan bertahap adalah perencanaan yang mengambil langkah
pendek, mengoreksi kesalahan ketika perencanaan dilaksanakan.

g. Perencanaan onotomi
Perencanaan ini merupakan perencanaan yang dilakukan sendiri dan
bukan sebagai dari perencanaannya.

9
h. Perencanaan pemulihan atau perbaikan (amelioratif)
Perencanaan ini dirancang untuk memulihkan pada keadaan semula,
tanpa pertimbangan mengenai hal-hal yang akan terjadi. Tujuannya adalah
kembali pada status quo.

i. Perencanaan normative
Perencanaan ini merupakan perencanaan jangka panjang,
perencanaannya untuk 25 sampai 40 tahun ke depan. Karakteristik utamanya
adalah sifat yang umum. Fungsi perencanaan ini untuk membentuk pedoman
dan arahan. Sifatnya menyeluruh sehingga fokusnya adalah pada perencanaan
keseluruhan.

j. Perencanaan fungsional.
Perencanaan fungsional memusatkan pada aspek tertentu dari seluruh
masalah. Pada dasarnya jenis perencanaan ini bersifat tersegmentasi, tetapi
tidak berfungsi sebagai pelengkap dari upaya perencanaan total.

5. Prinsip Penyusunan Perencanaan Komunikasi

Dikutip dari Middleton dan Lin (Zulkarnaen, 1994: 9-10) bahwa ada tiga prinsip
penting dalam menyusun rencana komunikasi yaitu sebagai berikut.

a. Perencanaan komunikasi membutuhkan konsultasi


Perencanaan merupakan pegangan atau patokan bersama. Oleh karena itu,
rencana hendaknya merupakan cerminan aspirasi bersama. Rencana yang
disusun secara bersama akan dilaksanakan dengan baik oleh semua pihak yang
menyusunnya.

10
b. Fleksibel
Rencana yang disusun hendaknya tidak bersifat kaku. Perencanaan
hendaknya mempertimbangkan beberapa antisipasi terjadinya perubahan pada
pelaksnaan rencana. Dengan demikian, rencana yang dibuat masih dapat
dilaksanakan meskipun dengan penyesuaian.

c. Jelas konkret
Rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan harus dibuat dengan
jelas dan konkret. Artinya, rencana yang dibuat mudah dimengerti dan tidak
menimbulkan penafsiran ganda.

6. Pendekatan dalam Perencanaan Komunikasi

Perencanaan komunikasi merupakan wilayah yang memiliki kajian sangat luas,


di dalamnya terdapat teknologi, organisasi, sosial, budaya, politik, dan keuangan yang
saling memengaruhi satu sama lain.
Dalam mengkaji perencanaan komunikasi, pendekatan sistem (the system
approachs) merupakan salah satu jalan terbaik untuk memahami perencanaan
komunikasi. Pendekatan ini melihat bahwa permasalahan perencanaan komunikasi
tidak dapat dianalisis dengan membagi-bagi persoalan secara terpisah. Perencanaan
komunikasi adalah peristiwa yang sangat kompleks. Oleh karena itu, permasalahan
tersebut harus dilihat sebagai kesatuan sistem dari unsur-unsur yang berkaitan yang
saling berintraksi.

11
C. PARADIGMA DAN HAMBATAN PERENCANAAN KOMUNIKASI

1. Paradigma Perencanaan Komunikasi


Paradigma dapat didefinisikan sebagai cara pandang terhadap sesuatu
dengan tata cara tertentu. Perkembangan paradigma dalam perencanaan
komunikasi meliputi hal-hal berikut ini.
a. Basic financial planning, mencari atau mengembangkan kontrol
operasional yang lebih baik melalui budgeting yang sesuai.

b. Forecast-based planning, mencari atau mengembangkan model


perencanaan yang lebih baik bagi pertumbuhan dengan cara mencoba
memprediksi setelah satu tahun ke depan.

c. Externally oriented planning, senantiasa meningkatkan tingkat


responsiveness terhadap perubahan pasar dan kompetitor dengan cara
berpikir strategis.

d. Strategic management, mengembangkan model pengelolaan terhadap


resources yang ada untuk mendapatkan keuntungan yang kompetitif,
sekaligus membuka peluang untuk masalah selanjutnya.

Paradigma tersebut mengalami perubahan. Beberapa hal perubahan


paradigma, yaitu:

A. Kompleksitas kebutuhan dan keinginan stakeholder, serta


perubahan kebutuhan konsumen yang berkembang dengan pesat.
B. Persaingan yang semakin ketat diantara para competitor
C. Munculnya kesadaran bahwa konsumen dan para user yang lain
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan eksistensi
lembaga atau institusi yang bersangkutan.

12
2. Hambatan Penyusunan Perencanaan Komunikasi
Tani Handoko (1986: 17) mengelompokkan dua hambatan yang terjadi
dalam proses perencanaan, yaitu hambatan internal dan hambatan eksternal.
a. Hambatan Internal
Hambatan dari dalam perencana berkaitan dengan persoalan
kemampuan membuat rencana yang baik serta penyiapan infrastruktur
sebagai basis penyangga pelaksanaan suatu rencana

1) Kurangnya pengetahuan tentang organisasi dan lingkungan yang


melingkupinya sering membuat kesulitan para perencana untuk
memformulasikan suatu rencana
2) Kurangnya pengetahuan tentang lingkungan organisasi atau
masyarakat akan menyulitkan para pembuat rencana untuk
melakukan peramalan masa depan.
3) Kesalahan dalam peramalan akan menyebabkan ketidak-akuratan
pembuatan rencana.

b. Hambatan Eksternal.
Hambatan ini berasal dari luar organisasi, yaitu sebagai berikut.
1) Adanya penolakan akan perubahan.
2) Sikap anggota organisasi atau masyarakat yang enggan
untuk melakukan perubahan.
3) Kelompok masyarakat yang menentang proses perencanaan.
4) Tersedianya ahli perencanaan bidang komunikasi yang
terbatas.

13
D. LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN KOMUNIKASI

Assifi dan French (Zulkarnaen dkk., 1994:20) merumuskan 8 langkah-langkah


perencanaan komunikasi yang lebih sederhana,yaitu :

1. Menganalisis Masalah
Permasalahan merupakan awal dari perencanaan.Hal ini dikarenakan
perencanaan komunikasi yang akan dibuat adalah upaya untuk menjawab
permasalahan yang dirumuskan.
Dalam melakukan analisi perhatian diarahkan pada faktor-faktor yang
menyebabkan perbedaan (gap) antara perilaku khalayak sasaran dan hal-hal
yang diinginkan atau yang hendak dituju.
Perumusan Masalah harus dapat menjelaskan beberapa hal
penting,diantaranya:
0. Metode
1. Objek
2. Hubungan antarvariabel
3. Tujuan dibuatnya komunikasi

2. Menganalisis Khalayak
Riset terhadap khalayak sangat dibutuhkan agar pesan komunikasi yang
disampaikan dapat tertuju pada target sasaran yang dituju.
Studi khalayak yang sering dilakukan adalah profil khalayak (audience
profile).Riset ini sangat penting untuk memberi tahukan karakteristik
khalayak.Seorang komunikator harus mampu memberi tahukan pesan yang
sesuai dengan karakteristik khalayaknya sehingga pesan tersebut dapat efektif
diterima oleh khalayaknya.

14
3. Merumuskan Tujuan Komunikasi
Menurut Zulkarnaen dkk.(1994:77,) tujuan komunikasi harus memenuhi
syarat berikut :

a. Mengidentifikasi khalayak yang akan dicapai

b. Mengidentifikasi jenis dan besarnya perubahan yang diharapkan pada


pihak khalayak.

c. Mengidentifikasi jenis pengukuran yang akan digunakan

d. Mengidentifikasi batas waktu (time frame) pencapaian tujuan.

4. Pemilihan Media dan Saluran Komunikasi


Untuk berlangsung nya komunikasi,diperlukan saluran yang
memungkinkan penyampaiannya pesan kepada khalayak yang dituju.Salah satu
saluran tersebut adalah media massa,yaitu : sarana teknis yang memungkinkan
terlaksana nya proses komunikasi. Langkah-langkah memilih media atau
saluran:

1) Daftar semua media yang ada


2) Mengevaluasi setiap media,dalam arti pendekatan komunikasi gang
digunakan
3) Menentukan metersediaan media
4) Menentukan cost-effective media
5) Menggunakan kombinasi beberapa media.

5. Merencanakan Produksi Media


Untuk suatu program komunikasi,tidak hanya satu medium yang
dipilih,tetapi bergantung pada sasaran program komunikasi yang direncanakan.
Sebagai pegangan umum dalam menyusun bauran media,dapat
digunakan prinsip sebagai berikut :

15
A. Gunakan suatu medium untuk salah satu atau keperluan tertentu.

B. Pilih semua medium yang memiliki karakteristik unik atau kelebihan


tertentu yang bermanfaat untuk mencapai tujuan.

C. Pilih sebuah medium yang telah akrab dan memiliki akses

D. Pilih sebuah medium yang mudah mengakomodasi pesan-pesan “yang


melokal”jika perlu

E. Pilih medium yang dukungan operasionalnya tersedia,bahannya dapat


dikembangankan dan diproduksi setempat

F. Gunakan suatu kombinasi media yang dapat saling melengkapi dan


memiliki kekuatan fungsional utama atau titik berat yang berbeda.

Pengalaman di lapangan serta studi riset empiris mengenai efek media


komunikasi menunjukkan bahwa penggunaan saluran multiple media yang
mencakup suatu kombinasi saluran-saluran massa,kelompok,dan
interpersonal apabila dipilih dengan tepat dan dimanfaatkan,lebih efektif
daripada menggunakan suatu medium komunikasi secara tunggal.

6. Merencanakan Manajemen Komunikasi


Perencanaan manajemen dapat berupa perancangan struktur
manajerial.Mekanisme yang perlu disiapkan adalah alur dana
berjalan,koordinasi dilapangan,dan lain sebagainya.
Prinsip penting perencanaan komunikasi yang diungkapkan Middleton
dan Lin lebih diperdalam lagi oleh Udin dan Abin )2006:53-54).

16
Ada 8 prinsip yang dirumuskan,yaitu :

a. Significance,yaitu tingkat kebermaknaan yang bergantung pada


kepentingan sosial dari tujuan komunikasi yang diusulkan.

b. Feasibility,yaitu kelayakan teknis dan perkiraan biaya merupakan


aspek yang harus dilihat secara realistis

c. Relevance,yaitu konsep relevan bagi implementasi rencana


komunikasi.

d. Definitiveness,yaitu penggunaan teknik simulaso untuk menjalankan


rencana dengan menggunakan data model buatan.Tujuannya adalah
untuk meminimumkan kejadian yang tidak diharapkan yang akan
mengalihkan sumber daya dari tujuan yang direncanakan.

e. Adaptability,yaitu perencanaan yang dinamis dan dapat berubah


sesuai dengan informasi sebagai umpan balik sistem.

f. Time,yaitu siklus alamiah pokok bahasan pada


perencanaan,kebutuhan untuk mengubah situasi yang tidak dapat
dipikul.

g. Monitoring,yaitu untuk menjamin rencana bekerja secara efektif.

h. Subject matter,Yaitu pokok bahasan yang akan direncanakan,yang


terdiri atas sasaran dan tujuan,program,sumber daya,anggaran,dan
konteks sosial.

17
7. Pengembangan Pesan
Dalam mengembangkan pesan,yang perlu diperhatikan adalah

a. Targetkan pada kelompok yang spesifik


b. Focus pada problem yang spesifik
c. Berorientasi tindakan
d. Sederhana dan terarah
e. Cocok dan sesuai dengan kelompok sasaran yang dituju
f. Mudah dimengerti
g. Menarik dan memikat

Hal-hal pokok yang perlu diketahui sebelum melakukan pengembangan


program komunikasi,antara lain:

A. Persepsi masyarakat mengenai masalah yang dihadapi

B. Kebiasaan hidup masyarakat yang berkaitan dengan masalah yang


hendak diatasi

C. Bahasa dan perbendaharaan simbol yang dimiliki masyarakat


berkaitan dengan masalah yang akan diatasi

D. Pendekatan yang diterima di tengah masyarakat.

8. Merencanakan Monitoring dan Evaluasi Komunikasi.


John Hopkins University mengembangkan model perencanaan
komunikasi yang lebih singkat. yaitu :

a. Riset,yang terdiri atas penelitian mengenai persepsi khalayak,saluran


komunikasi.
b. Rencana,terdiri atas pengembangan pesan dan pemilihan media,dll.
c. Pengembangan bahan yang digunakan dalam program komunikasi

18
d. Uji coba dan penyesuaian,yaitu mencobakan media atau bahan yang telah
dikembangkan.
e. Implementasi atau pelaksanaan program
f. Monitor,evaluasi dan penyesuaian.Setelah monitoring dan evaluasi
dilakukan penyesuaian dalam rencana

Dari beberapa model perencanaan program komunikasi yang dipaparkan


diatas,ada beberapa tahapan yang sama disetiap model,yaitu :

a. Masalah yang dihadapi


b. Khalayak yang dituju
c. Tujuan yang ingin dicapai
d. Pendekatan yang digunakan
e. Pesan yang akan disampaikan
f. Media atau saluran yang paling tepat
g. Evaluasi dan monitoring program

19
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari penjelasan di atas diketahui bahwa perencanaan komunikasi perlu adanya penerapan
dan tahapan tahapan tertentu yang dapat membuat semuanya berjalan dengan baik. Semoga
dengan adanya makalah ini pembaca dapat bisa belajar tentang artinya perencanaan
komunikasi penunjang pembangunan

B. SARAN

Sebagai mahkluk sosial harus bisa berkomunikasi baik antar individu atau antar kelompok
individu. Belajar berkomunikasi dalam suatu organisasi sangatlah penting. Kita sebagai pelajar
atau mahasiswa wajib belajar berkomunikasi yang baik dan benar karena kalau tidak dimulai
dari sekarang akan mengalami banyak kerugian di masa yang akan datang. Diharapkan
pelajaran komunikasi tidak hanya dipelajari di luar kelas saja tetapi masuk ke pelajaran formal,
supaya nantinya dalam terjun ke masyarakat, pemerintahan, dan dunia kerja kita sudah
mempunyai skill dimana kita bisa berkomunikasi secara baik dan benar.

20
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal Yusuf. 2015. "Manajemen Komunikasi Filosofi, Konsep, dan Aplikasi".
Bandung : CV PUSTAKA SETIA

21

Anda mungkin juga menyukai