“ Perencanaan Komunikasi ”
Disusun Oleh:
Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
Penulis
ii
DAFTAR SI
BAB I ..................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 3
PENUTUP ........................................................................................................................... 20
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 20
B. Saran ........................................................................................................................ 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
media. Pernyataan tertulis tentang segala sesuatu yang akan atau harus dilakukan dalam
kegiatan komunikasi tentu tidak hanya berupa paparan, tetapi harus merupakan uraian
sistematis dan terperinci sehingga dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaannya. Suatu
perencanaan yang baik adalah perencanaan yang digunakan sebagai pedoman yang dapat
mempermudah pelaksanaan suatu kegiatan. Hal ini disebabkan, tidak tertutup kemungkinan
bahwa dalam suatu proyek komunikasi orang-orang yang terlibat dalam proses perencanaan
belum tentu sekaligus terlibat sebagai pelaksana. Sebaliknya, para pelaksana kegiatan
perencanaannya.
untuk merancang dan melaksanakan program komunikasi karena kegiatan ini adalah sesuatu
yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Perencanaan
T. Hani Handoko (1986: 82) menjelaskan empat dasar tahapan perencanaan, yaitu:
3. Model Perencanaan
Udin dan Abin (2006: 24-25) merumuskan tahapan proses perencanaan yang
lebih logis dan sederhana untuk dipahami, yaitu sebagai berikut :
3
a. Need Assessment. Artinya, kajian terhadap kebutuhan yang mencakup
berbagai aspek, seperti keberhasilan, kesulitan, kekuatan, kelemahan,
sumber yang tersedia, sumber yang perlu disediakan, aspirasi rakyat yang
berkembang, harapan, dan cita-cita yang merupakan dampaan masyarakat.
g. Evaluation and Revision For Future Plan. Kegiatan untuk menilai tingkat
keberhasilan pelaksanaan rencana yang merupakan feedback untuk merevisi
dan mengadakan penyesuaian rencana untuk periode rencana berikutnya.
Dengan adanya feedback seperti ini, perencana memperoleh input yang
berharga untuk meningkatkan rencana pada tahan berikutnya.
4
4. Tahapan Perencanaan Komprehensif
5
B. PERENCANAAN KOMUNIKASI
6
berhasil dengan efektif dan efisien apabila dilakukan dengan perhitungan yang matang,
adanya kesamaan pandangan, kesamaan persepsi, dan adanya koordinasi dari para
elemen yang terlibat dalam pencapaian tujuan.
Secara teoretis, Tani Handoko (1986: 19) menyatakan alasan dua alasan dasar
diperlukan perencanaan, yaitu:
Pada umumnya, efek yang dihasilkan oleh komunikasi berkaitan dengan perubahan
sikap dan perilaku masyarakat. Mengubah sikap dan perilaku masyarakat bukan
pekerjaan yang mudah karena serangkaian variabel dan determinan yang sangat
kompleks melingkupi variabel perilaku dan sikap ini. Perubahan perilaku dengan
pendekatan komunikasi menghendaki ketepatan dalam penyampaian pesan tertentu
yang menjadi stimulus perilaku yang bersangkutan. Media yang digunakan, waktu yang
sesuai, dan suasana psikologis yang timbul merupakan hal-hal yang perlu diantisipasi.
Semuanya itu dapat dilakukan apabila dimulai dengan perencanaan yang baik.
7
Perencanaan dipandang penting bagi organisasi, menurut Udin dan Abin (2006:
3), karena alasan berikut ini.
Secara umum, Udin dan Abin (2006: 167-168) menguraikan beberapa jenis
perencanaan yang dapat diterapkan dalam manajemen komunikasi, yaitu sebagai
berikut.
a. Perencanaan adaptif
Perencanaan ini terjadi karena adanya tanggapan pada pengembangan
yang dilakukan secara eksternal. Dalam pengertian sempit, perencanaan adaptif
berarti pemecahan masalah, perencanaan ini dapat dengan mudah dipahami oleh
semua pihak.
8
b. Perencanaan kontigensi
Perencanaan ini merupakan pendekatan yang ditujukan untuk
menciptakan kondisi yang pengaruhnya dapat dielakkan dan diserap dengan
biaya atau kerugian minimal.
c. Perencanaan komplusif
Perencanaan komplusif menentukan perincian hal-hal yang seharusnya
dan diharapkan untuk dilakukan. Alat utamanya adalah reward (imbalan) bagi
yang berhasil dan punishment (hukuman) bagi yang tidak berhasil.
d. Perencanaan manipulatif
Perencanaan manipulatif mengandalkan berbaga3i jenis instrument
untuk mendapatkan kentungan. Alatnya adalah kesepakatan, pertukaran, dan
upaya memengaruhi orang lain.
e. Perencanaan indikatif.
Perencanaan indikatif menyebarkan informasi yang bertujuan untuk
memberikan sinyal yang benar kepada individu dengan harapan akan
mengambil tindakan yang tepat.
g. Perencanaan onotomi
Perencanaan ini merupakan perencanaan yang dilakukan sendiri dan
bukan sebagai dari perencanaannya.
9
h. Perencanaan pemulihan atau perbaikan (amelioratif)
Perencanaan ini dirancang untuk memulihkan pada keadaan semula,
tanpa pertimbangan mengenai hal-hal yang akan terjadi. Tujuannya adalah
kembali pada status quo.
i. Perencanaan normative
Perencanaan ini merupakan perencanaan jangka panjang,
perencanaannya untuk 25 sampai 40 tahun ke depan. Karakteristik utamanya
adalah sifat yang umum. Fungsi perencanaan ini untuk membentuk pedoman
dan arahan. Sifatnya menyeluruh sehingga fokusnya adalah pada perencanaan
keseluruhan.
j. Perencanaan fungsional.
Perencanaan fungsional memusatkan pada aspek tertentu dari seluruh
masalah. Pada dasarnya jenis perencanaan ini bersifat tersegmentasi, tetapi
tidak berfungsi sebagai pelengkap dari upaya perencanaan total.
Dikutip dari Middleton dan Lin (Zulkarnaen, 1994: 9-10) bahwa ada tiga prinsip
penting dalam menyusun rencana komunikasi yaitu sebagai berikut.
10
b. Fleksibel
Rencana yang disusun hendaknya tidak bersifat kaku. Perencanaan
hendaknya mempertimbangkan beberapa antisipasi terjadinya perubahan pada
pelaksnaan rencana. Dengan demikian, rencana yang dibuat masih dapat
dilaksanakan meskipun dengan penyesuaian.
c. Jelas konkret
Rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan harus dibuat dengan
jelas dan konkret. Artinya, rencana yang dibuat mudah dimengerti dan tidak
menimbulkan penafsiran ganda.
11
C. PARADIGMA DAN HAMBATAN PERENCANAAN KOMUNIKASI
12
2. Hambatan Penyusunan Perencanaan Komunikasi
Tani Handoko (1986: 17) mengelompokkan dua hambatan yang terjadi
dalam proses perencanaan, yaitu hambatan internal dan hambatan eksternal.
a. Hambatan Internal
Hambatan dari dalam perencana berkaitan dengan persoalan
kemampuan membuat rencana yang baik serta penyiapan infrastruktur
sebagai basis penyangga pelaksanaan suatu rencana
b. Hambatan Eksternal.
Hambatan ini berasal dari luar organisasi, yaitu sebagai berikut.
1) Adanya penolakan akan perubahan.
2) Sikap anggota organisasi atau masyarakat yang enggan
untuk melakukan perubahan.
3) Kelompok masyarakat yang menentang proses perencanaan.
4) Tersedianya ahli perencanaan bidang komunikasi yang
terbatas.
13
D. LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN KOMUNIKASI
1. Menganalisis Masalah
Permasalahan merupakan awal dari perencanaan.Hal ini dikarenakan
perencanaan komunikasi yang akan dibuat adalah upaya untuk menjawab
permasalahan yang dirumuskan.
Dalam melakukan analisi perhatian diarahkan pada faktor-faktor yang
menyebabkan perbedaan (gap) antara perilaku khalayak sasaran dan hal-hal
yang diinginkan atau yang hendak dituju.
Perumusan Masalah harus dapat menjelaskan beberapa hal
penting,diantaranya:
0. Metode
1. Objek
2. Hubungan antarvariabel
3. Tujuan dibuatnya komunikasi
2. Menganalisis Khalayak
Riset terhadap khalayak sangat dibutuhkan agar pesan komunikasi yang
disampaikan dapat tertuju pada target sasaran yang dituju.
Studi khalayak yang sering dilakukan adalah profil khalayak (audience
profile).Riset ini sangat penting untuk memberi tahukan karakteristik
khalayak.Seorang komunikator harus mampu memberi tahukan pesan yang
sesuai dengan karakteristik khalayaknya sehingga pesan tersebut dapat efektif
diterima oleh khalayaknya.
14
3. Merumuskan Tujuan Komunikasi
Menurut Zulkarnaen dkk.(1994:77,) tujuan komunikasi harus memenuhi
syarat berikut :
15
A. Gunakan suatu medium untuk salah satu atau keperluan tertentu.
16
Ada 8 prinsip yang dirumuskan,yaitu :
17
7. Pengembangan Pesan
Dalam mengembangkan pesan,yang perlu diperhatikan adalah
18
d. Uji coba dan penyesuaian,yaitu mencobakan media atau bahan yang telah
dikembangkan.
e. Implementasi atau pelaksanaan program
f. Monitor,evaluasi dan penyesuaian.Setelah monitoring dan evaluasi
dilakukan penyesuaian dalam rencana
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa perencanaan komunikasi perlu adanya penerapan
dan tahapan tahapan tertentu yang dapat membuat semuanya berjalan dengan baik. Semoga
dengan adanya makalah ini pembaca dapat bisa belajar tentang artinya perencanaan
komunikasi penunjang pembangunan
B. SARAN
Sebagai mahkluk sosial harus bisa berkomunikasi baik antar individu atau antar kelompok
individu. Belajar berkomunikasi dalam suatu organisasi sangatlah penting. Kita sebagai pelajar
atau mahasiswa wajib belajar berkomunikasi yang baik dan benar karena kalau tidak dimulai
dari sekarang akan mengalami banyak kerugian di masa yang akan datang. Diharapkan
pelajaran komunikasi tidak hanya dipelajari di luar kelas saja tetapi masuk ke pelajaran formal,
supaya nantinya dalam terjun ke masyarakat, pemerintahan, dan dunia kerja kita sudah
mempunyai skill dimana kita bisa berkomunikasi secara baik dan benar.
20
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal Yusuf. 2015. "Manajemen Komunikasi Filosofi, Konsep, dan Aplikasi".
Bandung : CV PUSTAKA SETIA
21