Dosen Pengampu :
Edison, S. E., MAP
Anggota Kelompok :
Muhammad Bintang Sanjaya – 20103160201107
Mohd. Jefri – 20103160201190
Muhammad Fadhlan Husaini – 20103160201269
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perencanaan dan Penganggaran” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Edison,
S. E., MAP pada mata kuliah Workshop Perencanaan Pembangunan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Edison, S. E., MAP selaku dosen pengampu Workshop
Perencanaan Pembangunan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pada sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup
untuk publik, sebaliknya pada sektor publik anggaran justru harus diinformasikan kepada
publik untuk dikritik, didiskusikan, dan diberi masukan. Proses penganggaran pembangunan
dimulai ketika perumusan strategi dan perencanaan strategik telah selesai dilakukan.
Penganggaran pembangunan harus diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, serta
pelaporan dan akan lebih efektif jika diawasi oleh lembaga pengawas khusus (oversight
body).
2
seseorang perencana adalah bahwa tujuan-tujuan mereka kurang dapat
dirumuskan secara tepat. Sering kali tujuan-tujuan tersebut. didefinisikan
secara kurang tegas, karena kadang kala tujuan-tujuan tersebut ditetapkan oleh
pihak lain.
d. Waktu, perencanaan mengacu ke masa depan. Salah satu unsur penting dalam
perencanaan adalah unsur waktu. Tujuan-tujuan perencanaan dirancang untuk
dicapai pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, perencanaan berkaitan
dengan masa depan.
2) Penganggaran
Anggaran pembangunan adalah alat bagi pemerintah untuk mengarahkan
pembangunan sosial dalam menjamin kesinambungan serta meningkatkan kualitas
hidup masyarakat. Anggaran pada pembangunan suatu daerah memuat berbagai
pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu
tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial. Pembentukan anggaran kerap kali
melibatkan unsur-unsur politik dan sejenisnya. Anggaran pembangunan adalah
anggaran yang dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat
seperti air, listrik, kualitas kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
3
perencanaan nasional yang terintegrasi dari daerah sampai pusat selama ini juga belum
memiliki landasan aturan yang bersifat mengikat.
Digulirkannya kebijakan otonomi daerah dan dihapuskannya GBHN (Garis Besar Haluan
Negara) yang selama ini dijadikan landasan dalam perencanaan, membawa implikasi akan
perlunya kerangka kebijakan yang mengatur sistem perencanaan pembangunan nasional yang
bersifat sistematis dan harmonis. Hal inilah yang menjadi landasan dikeluarkannya UU
Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SP2N).
4
Anggaran sebagai alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter
sekaligus dapat digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi perencanaan dan
pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas
penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.
5
Aliran informasi (sistem informasi finansial) yang tidak memadai yang
menjadi dasar mekanisme pengendalian rutin, mengidentifikasi masalah, dan
tindakan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada konsepnya, perencanaan suatu pembangunan dimulai dari penetapan tujuan
pembangunan, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan pembangunan tersebut secara
menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk
mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan pembangunan hingga
tercapainya tujuan tersebut. Sedangkan penganggaran merupakan pernyataan mengenai
estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam
ukuran finansial. Atau dengan kata lain penganggaran adalah proses atau metoda untuk
mempersiapkan suatu anggaran.
Menurut Conyers & Hills (1994), mendefinisikan perencanaan sebagai suatu proses yang
berkesinambungan, yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan atas berbagai
alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang
akan datang. Sedangkan anggaran pembangunan adalah alat bagi pemerintah untuk
mengarahkan pembangunan sosial dalam menjamin kesinambungan serta meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. Anggaran pada pembangunan suatu daerah memuat berbagai
pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu
yang dinyatakan dalam ukuran finansial. Pembentukan anggaran kerap kali melibatkan
unsur-unsur politik dan sejenisnya. Anggaran pembangunan adalah anggaran yang dibuat
untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan masyarakat seperti air, listrik, kualitas
kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Mengacu pada substansi amanat yang terkandung dalam UU 32/2004, UU 25/2004, serta
memperhatikan UU 17/2003, perencanaan daerah ditinjau dari dimensi waktunya terdiri atas
5 (lima) jenis, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra-SKPD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), dan
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Rerja-SKPD). Sedangkan pada jenis sistem
anggaran pembangunan daerah dalam perkembangannya telah menjadi instrumen kebijakan
multi-fungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pembangunan. Hal tersebut
terutama tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran yang secara langsung
merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan. Anggaran sebagai alat
perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat
digunakan sebagai alat pengendalian. Agar fungsi perencanaan dan pengawasan dapat
berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta pencatatan atas penerimaan dan
pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis.
7
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari
bentuk maupun isinya. Maka dari itu, penulis menyarankan kepada pembaca agar dapat
memberikan kritik dan saran demi perbaikan makalah yang penulis buat selanjutnya. Dan
semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
menambah ilmu pengetahuan yang lebih luas mengenai “Perencanaan dan Penganggaran”.
8
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Rudy M. Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja Sektor Publik, Jilid 1 ISBN 978-602-
17594-0-0. Hlm. 38-40
Haryanto. (2008). Perencanaan dan Penganggaran Daerah: Pendekatan Kinerja. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro Ed1ISBN: 000.000.000.000.0 hlm. 44-48.
Haryanto, Sahmuddin, dan Arifuddin, (2007). Akuntansi Sektor Publik. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Madjid, Noor Cholis. (2014). Bahan Ajar Konsep Perencanaan dan Penganggaran, Kementerian
Keuangan Republik Indonesia Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan PUSDIKLAT
Anggaran dan Perbendaharaan. Hlm. 5, 46-48.
Rahman, Abdul. (2015). "The Implementation of Performance Based Budgeting In Public Sector
(Indonesian Case: A Literature review) Research Journal of Finance and Accounting.
Vol.6, No.12, 2015. ISBN 2222-1697 (Paper) ISSN 2222-2847 (Online).