Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Menyusun Anggaran Event

Tugas Mata Kuliah

Event Organizer

Dosen Pengampu :

Dini Cahyati, M.Pd

Disusun Oleh :

Jesyca Tara Adella 1911030324

Kelas : E

Prodi : Manajemen Pendidikan Islam

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

2021 M/ 1442 H
KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmannirrohim

Assalamuallaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan kesehatan, kesempatan,


kenikmatan, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam saya persembahkan kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafaatnya di
yaumil akhir. Aamiin Yaa Robbal Alamin.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusun makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengampu. Juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi saya. Pada kesempatan
ini saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga saya dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah yang membahas “menyusun anggaran event” tepat waktu.

Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna oleh karna itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di
kemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
saya dan pembaca pada umumnya. Aamiin.

Wassalammuallaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Banda Lampung, 25 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................1


B. Rumusan Masalah .............................................2
C. Tujuan Masalah .................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Anggaran..............................................3
B. Alasan Penggaran ..............................................4
C. Fungsi Anggara .................................................4
D. Tujuan Anggaran................................................6
E. Prinsip Anggaran................................................7
F. Kegunaan Anggaran bagi Manajemen Event.....8
G. Klasifikasi Anggaran ........................................8
H. Pembagian Anggaran Event...............................10
I. Pendapatan dan Pengeluaran Anggaran.............10
J. Rancangan Anggarann yang baik.......................11
K. Penetapan dan Persetujuan Anggaran ...............12
L. Pemantauan Anggaran .......................................13
M. Evaluasi Anggaran.............................................13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) event menjadi satu hal
penting dilakukan. Dalam pengelolaan event, dana adalah amunisi utama
yang harus dipersiapkan secara matang. Dengan membuat RAB,
penyelenggara dapat mengetahui seberapa banyak dana yang dibutuhkan
untuk mensukseskan jalannya event.
Cara yang paling umum dilakukan oleh penyelenggara event dalam
membuat rencana anggaran adalah dengan berpedoman pada tujuan event
yang diselenggarakan. Tujuan event ini bisa dibedakan berdasarkan jenis
kegiatannya (misalkan untuk event amal atau untuk komersil) dan berdasar
besar-kecilnya event. Semakin besar skala event yang akan dibuat, maka
semakin kompleks dalam membuat rencana anggaran.
Dalam membuat rencana anggara event, panitia penyelenggara
seharusnya sudah melakukan pengecekan terhadap semua harga terkini dari
setiap komponen. Apabila event tersebut akan dilangsungkan beberapa bulan
kedepan atau bahkan tahun depan, maka perlu dipikirkan biaya tambahan jika
terjadi kenaikan harga pada setiap barang yang akan dibelanjakan.
Penyusunan Rencana Aanggaran Biaya menjadi salah satu hal yang
penting dalam perencanaan sebuah event. Kesalahan dalam penyusunan
anggaran dapat berakibat pada kerugian pada jalannya acara. Bisa jadi dari
perencanaan yang tidak matang tersebut berakibat kurangnya biaya pada
event, alhasil panitia penyelenggara harus “nombok” untuk menutup semua
kekurangannya.

1
B. Rumusan
Berdasarkan latar belakang,maka dapat didefinisikan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengaan anggaran?
2. Apa saja alasan adanya penganggaran?
3. Apa saja fungsi, tujuan dan kegunaan anggaran?
4. Apa saja klasifikasi anggaran?
5. Apa saja pembagian dan pendapatan & pengeluaran anggaran?

C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah :
1. Mengetahui apa itu anggaran dalam manajemen even
2. Mengetahui apa alasan perlu adanya anggaran
3. Mengetahui apa saja fungsi, tujuan dan kegunaan anggaran dalam
manajemen even
4. Mengetahui klasifikasi anggaran
5. Mengetahui pembagian dan pendapatan & pengeluaran anggaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Anggaran
Pengertian anggaran menurut Glenn A Welsch adalah suatu anggaran
dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi fungsi
perencanaan, koordinasi, dan pengawasan jadi bila anggaran di hubungkan
dengan seorang manajer di perusahaan maka anggaran meliputi fungsi
perencanaan, mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan
bidang bidang organisasional di dalam badan usaha. Pengertian anggaran
menurut Gome adalah Anggaran merupakan suatu dokumen yang berusaha
untuk mendamaikan prioritas program dengan sumber pendapatan yang di
proyeksikan prioritas.
Anggaran menggabungkan suatu pengumuman dari aktifitas organisasi
atau tujuan untuk suatu jangka waktu tertentu, dengan informasi mengenai
dana yang di butuhkan untuk aktifitas tersebut atau untuk mencapai tujuan
tersebut. Definisi anggaran menurut Mulyadi adalah Anggaran merupakan
suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam
satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang mencakup jangka
waktu 1 tahun Mengapa suatu anggaran diukur dalam satuan unit moneter?
karena suatu anggaran di kan alat sebagai penaksir harga yang berlaku pada
saat itu. Sedangkan pengertian suatu anggaran menurut Supriyono adalah
Perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian
(pengawasan) keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang.
Anggaran merupakan suatu jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana
kegiatan jangka panjang yang telah di tetapkan dalam proses penyusunan
program, dimana suatu anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka

3
waktu satu tahun yang nantinya akan membawa perusahaan pada kondisi
tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang sudah di tentukan.1
B. Alasan Penganggaran
Alasan perlu adanya penganggaran (budgeting) :
1. Untuk mengetahui seberapa banyak dana yang diperlukan dalam rangka
membiayai suatu program atau event yang akan diseleggarakan.
2. Atau untuk mengetahui program-program/event apa saja yang bisa
dilaksanakan dengan jumlah dana yang tersedia.
3. Setelah program dan jumlah biaya yang diperlukan diketahui secara pasti,
maka anggaran dapat berfungsi sebagai suatu pedoman atau daftar kerja
yang harus dipenuhi. Daftar ini dapat diatur susunannya sehingga
menyerupai sebuah jadwal kerja yang rapi.
4. Anggaran memaksakan disiplin atas pengeluaran dana sehingga
mencegah terjadi pemborosan atau pengeluaran yang berlebih, sehinggga
segala sesuatu yang berkaitan dengan pengeluaran dan pembiayaan akan
berjalan tepat sesuai rencana yang telah ditetapkan.
5. Setelah suatu program/event selesai, maka hasilnya dapat dibandingkan
dengan anggaran tadi guna mengetahui apakan dana yang sudah
disediakan memadai atau belum.

C. Fungsi Anggaran
Fungsi anggaran dapat dibagi menjadi 4 yaitu fungsi perancanaan,
pengawasan, koordinasi dan anggaran sebagai pedoman kerja. Keempat
fungsi tersebut masing- masing memiliki tujuan yang telah ditetapkan yaitu :
1. Fungsi Perencanaan
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini
merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan dasar
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Winardi memberikan
pengertian mengenai perencanaan sebagai berikut: "Perencanaan meliputi

1
Evenlina Lidia,event Organizer pemeran, (Jakarta; Indeks,2009)

4
2
tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dalam hal
memvisualisasi serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan yang
dianggap perlu untuk mencapai basil yang diinginkan.
Dari kutipan di atas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan
operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu
merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan di masa
datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan kegiatan tersebut, serta
bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya rencana tersebut, maka
aktifitas akan dapat terlaksana dengan baik.
2. Fungsi Pengawasan
Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam
perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar
rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dicapai. Dengan demikian
pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan
apabila perlu. Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara
prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau
apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam
mengelola perusahaan. Tujuan pengawasan itu bukanlah mencari
kesalahan akan tetapi mencegah dan nemperbaiki kesalahan. Sering
terjadi fungsi pengawasan itu disalah artikan yaitu mencari kesalahan
orang lain atau sebagai alat menjatuhkan hukuman suatu kesalahan yang
dibuat pada hal tujuan pengawasan untuk atas, itu menjamin tercapainya
tujuan-tujuan dan rencana perusahaan.
3. Fungsi Koordinasi
Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari
setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk menciptakan adanya

2
Goldbatt Joe, Special Event- Third Edition, ( New york : John Wiley and Sons, 2002)

5
koordinasi diperlukan perencanaan yang baik, yang dapat menunjukkan
3
keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian lainnya. Anggaran
yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana
yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga rencana
kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat
dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam
perusahaan karena semua berkaitan antara satu bagian dengan bagian
lainnya sudah diatur dengan baik.
4. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan
dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran
berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksir taksiran pada masa yang
akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian
dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatannya.

D. Tujuan Anggaran
Adapun tujuan penyusunan anggaran adalah :
1. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal,
sehingga bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa
yang hendak dicapai manajemen.
2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak
terkait sehingga anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
3. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud
mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi
individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
4. Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam
rangka memaksimalkan sumber daya.

3
Natoradja Sulyus, Event Organizing Dasar-Dasar Event Managemet, ( Jakarta : PT Gramedia
2011)

6
5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu
dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-
tidaknya tindakan koreksi.

E. Prinsip Penyusunan Anggaran


Prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi dan ditaati agar suatu anggaran
dapat disusun dan dilaksanakan sesuai dengan rencana, adalah sebagai
berikut:
1. Management involvement. Merupakan keterlibatan manajemen dalam
penyusunan rencana mempunyai makna bahwa manajemen mempunyai
komitmen yang kuat untuk mencapai segala sesuatu yang direncanakan.
2. Organizational adaption. Suatu rencana keuangan harus disusun
berdasarkan struktur organisasi dimana ada ketegasan wewenang dan
tanggung jawab. Seorang manajer tidak dapat memindahkan tanggung
jawab atas suatu pekerjaan walaupun dia dapat melimpahkan sebagian
wewenangnya kepada bawahannya.
3. Responsibility accounting. Agar rencana keuangan dapat dilaksanakan
dengan baik, maka harus didukung adanya suatu system responsibility
accounting yang polanya disesuaikan dengan pertanggung jawaban
manajemen keuangan perusahaan.
4. Goal orientation. Penetapan tujuan yang realistris akan menjamin
kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.
5. Full communication. Suatu perencanaan dan pengendalian dapat berjalan
secara efektif apabila antara tingkatan manajemen mempunyai
pemahaman yang sama tentang tanggung jawab dan sasaran yang akan
dicapai.
6. Realistic expectation. Dalam perencanaan, manajemen harus mentepakan
sasaran yang realistis, artinya memungkinkan dapat dicapai. Maka
sebaiknya manajemen harus menghindari konservatisme dan optimisme
yang berlebihan yang menjadikan sasaran tidak dapat dicapai.

7
7. Timeliness. Laporan-laporan mengenai realisasi rencana harus diterima
manajer yang berkompeten tepat pada waktunya agar informasi tersebut
berguna bagi manajemen.
8. Flexible application. Pernecanaan tidak boleh kaku tetapi harus terdapat
celah untuk perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi.
9. Reward and punishment. Manajemen harus melakukan penilaian kinerja
manajer berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan. Jadi manajer
yang kinerjanya dibawah atau melebihi standar harus dapat diketahui
sehingga pemberian suatu reward atau punishment oleh manajemen
menjadi transparan.

F. Kegunaan Anggaran Bagi Manajemen Event


Kegunaan anggaran bagi pihak manajemen Berdasarkan rencana -rencana
pengeluaran yang termuat dalam suatu anggaran. Pihak manajemen dapat
menilai sejauh mana kesesuaian antara perencanaan kerja manajemen event
dapat menilai jalannya event dengan rencana rencana yang dibuat secara
keseluruhan, serta seberapa banyak biaya yang perlu disediakan dengan
mempertimbangka nilai-nilal produktifnya. Lebih dari itu, pihak manajemen
juga mendapat landasan yang kuat untuk mengubah, menambah, atau
menguranginya sebelum rencana-rencana yang termaksud di dalam anggaran
tadi dilaksanakan. Dengan anggaran itu pihak manajemen juga dapat
mengetahui apa saja yang bisa dikerjakan dan yang tidak bisa dikerjakan
sesuai dengan personel dan sumber daya yang dimiliki.

G. Klasifikasi Anggaran
 Anggaran berdasarkan ruang lingkup terbagi menjadi:
1. Anggaran Komprehensif (Comprehensive Budget), yaitu anggaran
perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang menyeluruh
yang mencakup seluruh aktivitas perusahaan.
 Substantive Plan, merupakan rencana yang mencerminkan tujuan
apa yang hendak dicapai oleh suatu perusahaan beserta strategi

8
yang dipakai dan asumsi-asumsinya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang.4
 Financial Plan, merupakan penjabaran dari segala hal yang
direncanakan, menjadi suatu anggaran keuangan yang diharapkan.
2. Anggaran Parsial (Partial Budget) yaitu anggaran perusahaan yang
disusun dengan ruang lingkup yang terbatas yang mencakup sebagian
dari kegiatan perusahaan.
 Anggaran berdasarkan fleksibilitas, terbagi menjadi:
1. Anggaran tetap (fixed buget) yaitu anggaran yang disusun untuk
periode tertentu dimana volumenya telah ditentukan, dan berdasarkan
volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan expenses, namun
tidak diadakan revisi secara periodik.
2. Anggaran berkelanjutan (continues budget) yaitu anggaran yang
disusun untuk periode waktu tertentu dimana volumenya sudah
ditentukan, berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost,
dan expenses, tetapi diadakan revisi secara periodic dan ditambahkan
anggaran untuk satu triwulan pada periode anggaran berikutnya.
 Anggaran berdasarkan jangka waktu, terbagi menjadi:
1. Anggaran jangka pendek, yaitu anggaran operasional yang
menunjukkan rencana oeprasi atau kegiatan untuk satu periode
akuntansi yang akan datang. Anggaran ini terdiri dari:
 Anggaran penjualan
 Anggaran produksi,
 Anggaran pemakaian bahan langsung
 Anggaran pembelian bahan baku
 Anggaran upah langsung
 Anggaran pembelian biaya overhead
 Anggaran persediaan bahan baku dan barang jadi
 Anggaran biaya penjualan dan promosi5

4
Noor, Any , Manajemen Event, ( Bandung : Alfabeta, 2013)

9
 Anggaran biaya administrasi
 Anggaran kas
 Anggaran piutang, dan lain sebagainya.
2. Anggaran Jangka Panjang, yaitu anggaran yang menunjukkan rencana
investasi dalam tahun anggaran dengan waktu lebih dari satu tahun.

H. Pembagian Anggaran Event


1. Before Event (Pemasukan dan pengeluaran sebelum event dilaksanakan).
2. During Event (Pemasukan dan pengeluaran pada saat event dilaksanakan).
3. After Event ( pemasukan dan pengeluaran sesudah event dilaksanakan).

I. Pendapatan dan Pengeluaran Anggaran

Item Pengeluaran Sumber Pemasukan


Biaya sewa Hibah
Hadiah/pengahargaan Sponsor
Dekorasi
In kind support (barter)

Jasa boga Penjualan tiket


Transportasi Pendaftaran peserta
Akomodasi Dana bantuan pemerintah/swasta dan kontrak
Sewa lokasi/venue Bunga hasil inverstasi (rekening event di
bank)
Hiburan Komisi rekanan (hotel, penginapan, dll).
Iklan
Percetakan
Administrasi
Pembelian peralatan, dll.

J. Rancangan Anggaran yang Baik


Berikut ini adalah cara membuat rencana anggaran yang baik :
1. Membuat Break-down acara secara detil.
Hal ini berfungsi untuk mengetahui secara rinci berbagai kebutuhan event,
mempermudah penetapan harga tiap komponen barang, dan
5
Rob Harris dan Allen Johnny, Perencanaan dan Pengelolaan Event dan Festival , ( Sidney :
University of Technology, 2002)

10
mempermudah dalam memberikan tanggung jawab pada tiap divisi
panitia.
2. Lakukan Survey harga.
Melakukan survey harga merupakan satu hal yang tidak boleh dilewatkan
untuk mengetahui secara pasti semua harga kebutuhan event. Jangan
sepelekan hal-hal kecil yang sering kali luput dari perhatian. Pastikan
harga yang didapat adalah harga pasti di pasaran dan bukan hasil dari
perkiraan saja. Untuk efisiensi, pilihlah supplier atau vendor yang bisa
memberikan harga paling rendah namun mampu memberi kualitas terbaik.
3. Survey biaya keamanan dan perijinan event.
Perijinan menjadi satu hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan saat
menyelenggarakan event. Untuk itu lakukan survey prosedur perijinan
beserta biaya keamanan yang dibutuhkan dalam event tersebut. Event yang
diselenggarakan untuk skala lokal biasanya akan memiliki prosedur yang
berbeda jika dibanding dengan event skala nasional. Begitu juga dengan
biaya keamanannya. Tingkat perijinan keamanan untuk event yang
memobilisasi massa tinggi biasanya memiliki prosedur dan biaya yang
berbeda jika dibandingkan dengan event lokal. Setiap daerah biasanya
memiliki kebijakannya masing-masing.
4. Survey biaya Publikasi dan perijinannya.
Media publikasi merupakan sarana untuk menginformasikan event kepada
publik yang lebih luas. Biasanya untuk perijinan publikasi seperti spanduk,
baliho, poster maupun media luar lainnya dapat diurus di pemerintah
kota/pemerintah kabupaten di tiap daerah. Mintalah daftar biaya pajak
masing-masing titik dengan detail, setiap tempat biasanya akan memiliki
harga yang berbeda-beda. Dalam membuat rencana anggaran publikasi,
6
daftar biaya pajak bisa dicantumkan secara detail, ditambah biaya
produksi, dan biaya pemasangan.
5. Survey pajak hiburan dan prosedurnya.

6
Noorsasetya, Ananta Haris, Modul Perkuliahan Event Management, ( Universitas Mercu Buana :
Budgeting Menuyusun Anggaran Event , 2015)

11
Secara umum pajak hiburan adalah 10% dan dapat dibayarkan ke
Dispenda. Angka ini bisa dijadikan sebagai patokan berapa pengeluaran
pajak yang harus kita bayarkan.
6. Membuat RAB cadangan.
Harapan dalam membuat event terkadang tidaklah sesuai dengan
kenyataan yang ada. Untuk itu buatlah rencana antisipasi dengan membuat
beberapa RAB cadangan. Meskipun terlihat sepele, hal ini akan berguna
pada saat pendapatan event di luar ekspektasi, misalnya banyak sponsor
yang tidak goal, minimnya donasi, penjualan tiket tidak sesuai target, dan
lain-lain.

K. Penetapan Dan Persetujuan Anggaran


Setelah biaya dan pemasukan diperkirakan, dan tingkat anggaran yang sesuai
telah ditentukan, tugas selanjutnya adalah menempatkan biaya-biaya ini ke
dalam dokumen anggaran. Dokumen seperti ini dapat berbasis kertas tetapi
penggunaan spreadsheet lebih dianjurkan. Alasannya adalah, sebagaimana
ditunjukkan sebelumnya, bahwa skenario-skenario berbeda berikut
dampaknya pada dasarnya dapat dinilai dengan cepat. Efek dari misalnya,
merubah harga tiket, atau menaikkan satu atau beberapa item biaya, dapat
segera ditentukan, sehingga membantu pengambilan keputusan. Setelah
rancangan anggaran dibuat, rancangan ini harus disetujui oleh mereka yang
memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk event. Proses persetujuan
berfungsi sebagai peluang untuk penilaian kritis akhir dari anggaran dan
sebagai cara menciptakan rasa memilikinya.Karena banyak dari pengeluaran
untuk banyak jenis event terjadi sebelum pemasukan didapat (mis.sewa venue
dan deposit peralatan) mungkin bagi sebuah event menghadapi masalah cash
flow. Karenanya, merupakan praktek yang bijak untuk memperkirakan
pengeluaran selama periode persiapan sebelum terselenggaranya event. Ini
dapat dilakukan dengan menggunakan periode-periode yang ditentukan (mis.
satu bulan) dan memperkirakan biaya untuk periode-periode ini. Jika potensi
masalah cash flow teridentifikasi melalui proses ini, serangkaian tindakan

12
dapat diambil. Misalnya, pemasok dapat diajak bernegosiasi untuk
memperpanjang masa pembayaran atau sponsor dapat mencairkan dana lebih
awal.

L. Pemantauan Anggaran
Rencana keuangan bisa saja menjadi gagal jika tidak ketet dipantau. Padahal
ada beragam alat yang dapat digunakan mewujudkan tujuan ini. Individu dan
panitia yang bertanggung-jawab atas tugas-tugas tertentu dapat menyiapkan
pernyataan pemasukan dan pengeluaran. Pernyataan-pernyataan ini harus
menunjukkan seberapa banyak yang sebenarnya dikeluarkan dalam suatu
periode tertentu (mis. bulanan atau kwartalan) dan apa yang tersisa dari
alokasi anggaran keseluruhan untuk area itu. Mengenai sisi pemasukan,
mereka dapat menyatakan seberapa banyak pemasukan yang diperoleh,
berapa persentase ini dari jumlah yang dianggarkan secara keseluruhan untuk
sebuah item tertentu (misalnya tiket) dan bagaimana jumlah yang diterima
pada tanggal tertentu dibandingkan dengan proyeksi.

M. Evaluasi Anggaran
Evaluasi anggaran adalah tindakan yang dilakukan untuk menelusuri
penyimpangan atas anggaran ke departemen yang bersangkutan dan
digunakan sebagai dasar untuk penilaian kinerja departemen (Kenis, 1979).
Hal ini akan mempengaruhi tingkah laku, sikap dan kinerja manajer. Punitive
approach dapat mengakibatkan rendahnya motivasi dan sikap yang negatif.
sedangkan supportive approach dapat mengakibatkan sikap dan perilaku yang
positif. Evaluasi secara mendasar mempunyai 4 tujuan yaitu :
1. Meyakinkan bahwa kinerja yang sesungguhnya sesuai dengan kinerja
yang diharapkan.
2. Memudahkan untuk membandingkan antara kinerja individu satu dengan
lainnya.
3. Sistem evaluasi kinerja dapat memicu suatu isyarat tanda bahaya,
memberi sinyal mengenai masalah-masalah yang mungkin terjadi dan,

13
4. Untuk menilai pembuatan keputusan manajemen.7

BAB III
7
Sulistyowati, Nin dan Harisma, Eka, Modul Manajemen Event , ( Politeknik Negeri Jakarta , 2016)

14
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anggaran Adalah sebuah aspek yang paling utama dalam merancang konsep
dari penyelenggaraan event, karena sudah dipastikan apabila tidak ada dana
maka eventpun tidak akan terlaksana. Berdasarkan penjelasan secara
keseluruhan, hal terpenting yang harus kita ketahui mengenai anggaran yaitu
anggaran memiliki keterbatasan-keterbatasan seperti yang dikemukakan oleh
Ellen Christina, dkk (2002:19) yaitu:
1. Dalam penyusunan anggaran, penaksiran yang dipakai belum tentu
dengan keadaan yang sebenarnya.
2. Seringkali keadaan yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran
mengalami perkembangan yang jauh berbeda daripada yang
direncanakan.
3. Karena penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, maka secara
potensial dapat menimbulkan persoalan-persoalan hubungan lerja yang
dapat menghambat proses pelaksanaan anggaran.
4. Penganggarah tidak dapat terlepas dari penilaian subjektif pembuat
kebijakan terutama pada saat data dan informasi tidak lengkap dan tidak
cukup.
5. Hal yang telah disebutkan diatas merupakan hal terpenting yang harus
diketahui oleh seseorang sebelum menyusun anggaran. Agar anggaran
yang disusun dapat direalisasikan secara tepat, efektif dan efisien serta
sesuai dengan tujuan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

15
Evelina Lidia. Event Organizer Pameran, Jakarta: Indeks, 2009.

Goldbatt Joe. Special Event-Third Edition.New York: John Wiley and Sons, 2002.

Little John Stephen dan Karen A. Foss. Teori Komunikasi, Jakarta: Salemba

Hmanika, 2009.

Natoradjo Sulyus. Event organizing Dasar-dasar Event Management,

PT Gramedia, Jakarta.2011

Noor. Any, Manajemen Event, Bandung Penerbit Alfabeta, 2013

Noorsasetya, Ananta Haris. Modul Perkuliahan Event Management:

Budgeting Menyusun Anggaran Event. Universitas Mercu Buana. 2015.

Rob Harris dan Allen Johnny. Perencanaan dan Pengelolaan Event dan

Festival. Sidney: University of Technology.2002.

Saputro Johan 10730062. Skripsi (PerencanaanEvent Manajement Festival


Kesenian Yogyakarta sebagai Media Komunikasi Identitas Yogyakarta),

UIN Sunan Kalijaga, Yogyakart.2014.

Suseno, Kimpling Indro. 2010. Untung Besar Bisnis Event Organizer.Yogyakarta:

Indonesia Cerdas

Sulistyowati, Nina dan Harisma, Eka. Modul Manajemen Event JPD 2316.

Politeknik Negeri Jakarta. 2016

16

Anda mungkin juga menyukai