PERUSAHAAN
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang dan Perencanaan dan Penganggaran ini.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Penganggaran, Pengertian dan Definisi ..................................................... 3
B. Jenis-jenis Anggaran .................................................................................. 3
C. Sistem Penyusunan Anggaran ................................................................... 4
D. Pendekatan Penyusunan Anggaran ........................................................... 7
E. Penyusunan Anggaran Operasioanal ........................................................ 8
F. Anggaran Fleksibel untuk perencanaan dan pengendalian ....................... 8
G. Jenis-jenis dari Anggaran ......................................................................... 9
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu perusahaan atau organisasi yang didirikan pastilah memiliki suatu
tujuan yang ingin dicapai dengan cara yang efektif dan efisien. Pencapaian tujuan
tersebut memerlukan perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan kerja yang baik.
Dari perencanaan dan kegiatan yang baik diharapkan mampu membantu dan
mempermudah organisasi dalam mencapa tujuannya secara efektif dan efisien. Oleh
karena itu setiap organisasi diharapkan menyusun anggaran, karena penganggaran itu
penting untuk membuat perencanaan dan mengendalikan kegiatan perusahaan.
Pengendalaian dan perencanaan harus disusun secara teliti,penuh pertimbangan dan
serta disesuakaan dengan kondisi perkembangan yang terjadi saat ini.
Perlunya anggaran bagi manajemen adalah dapat menjabarkan perencanaan,
pengawasan, pengendlian, koordinasi dan sebagai pendomankerja secara sistematis,
juga digunakan untuk mengetahui penyimpangan penyimpangan yang terjadi dan
terpenting untuk meningkatkan tanggung jawab dari masing-masing karyawan atas
pekerjaan yang menjadi kewajibannya.
B. Rumusan Masalah
1. Penganggaran, Pengertian dan Definisi
2. Jenis-jenis Anggaran
3. Sistem Penyusunan Anggaran
4. Pendekatan Penyusunan Anggaran
5. Penyusunan Anggaran Operasioanal
6. Anggaran Fleksibel untuk perencanaan dan pengendalian
C. Tujuan
1. Mengetahui Penganggaran, Pengertian dan Definisi
2. Mengetahui Jenis-jenis Anggaran
3. Mengetahui Sistem Penyusunan Anggaran
4. Mengetahui Pendekatan Penyusunan Anggaran
5. Mengetahui Penyusunan Anggaran Operasiol
6. Mengetahui Fleksibel untuk perencanaan dan pengendalian
BAB II
PEMBAHASAN
B. Jenis-jenis Anggaran
1. Appropriation Budget
Budget ini memberikan batas daripada pengeluaran yang boleh dilakukan. Batas
ini merupakan jumlah maksimum yang boleh dikeluarkan untuk suatu hal tertentu.
Misalnya : Anggaran dalam pemerintah.
2. Performance Budget
Budget yang didasarkan atas fungsi, aktivitas dan proyek. Karena ditujukan pada
fungsi dan kegiatan yang harus dilakukan, maka memungkinkan dibuatnya penilaian
daripada biaya-biaya yang dihadapkan pada hasil-hasil yang dicapai, dan kemungkinan
pula kita membuat penilaian prestasi (efisiensi).1
Sebaliknya dalam appopriation budget pengawasan hanya terbatas pada apakah
pengeluaran tidak melampaui jumlah yang telah ditetapkan, sedangkan mengenai
prestasi memuaskan atau tidak, tidak menjadi persoalan.
3. Fixed Budget
Fixed budget adalah budget yang dibuat untuk satu tingkat kegiatan (one level of
activity) selama jangka waktu tertentu.
Misalnya : Presentase dari kapasitas.
Jumlah produk yang dihasilkan selama jangka waktu tertentu.
Jumlah jam yang dikerjakan selama jangka waktu tertentu.
Anggaran ini disebut pula anggaran statis
4. Anggaran Fleksibel
Suatu anggaran yang dibuat dalm rentang aktivitas, artinya beberapa aktivitas dipecah-
pecah dari suatu rentang yang relevan. Dengan demikian fleksibel budget terdiri dari
serangkaian fixed budget, dengan masing-masing tingkat yang berlainan.
1
Kamaruddin Ahmad, Akuntansi Manajemen, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,2014) hlm 183
Sistem pertanggungjawabannya hanya menggunakan kuitansi pengeluaran saja,
tanpa diperiksa dan diteliti apakah dana telah digunakan secara efektif/efisien atau tidak.
Mula-mula pemerintah memberi jatah dana untuk tiap-tiap departemen2 lembaga
kemudian setiap departemen/lembaga mengambil jatah dana tersebut dan
menggunakannya untuk melaksanakan kegiatan sampai habis. Setelah dana tersebut
habis dipakai, setiap departemen/lembaga melaporkan bahwa dana tersebut sudah
dipakai. Jadi tolok ukur keberhasilan anggaran tersebut adalah pada hasil kerja,
maksudnya jika anggaran tersebut seimbang (balance) maka anggaran tersebut dapat
dikatakan berhasil, tetapi jika anggaran tersebut defisit atau surplus, berarti anggaran
tersebut gagal.
Jelaslah, di sini bahwa sistem anggaran tradisional lebih menekan pada segi
pertanggungjawaban keuangan (dana) dari sudut akuntansinya saja tanpa diuji efisien
tidaknya penggunaan dana tersebut. Anggaran diartikan semata-mata sebagai alat dan
sebagai dasar legitimasi (pengabsahan) berapa besarnya pengeluaran negara dan berapa
besarnya penerimaan yang dibutuhkan untuk menutup pengeluaran tersebut.
2
Kamaruddin Ahmad, Akuntansi Manajemen, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,2014) hlm 187google-
site-verification: google9578d684d787f4e5.html
kerjanya. Pengelompokan pos-pos anggaran didasarkan atas kegiatan dan telah
ditetapkan suatu tolok ukur berupa standar biaya dan hasil kerjanya. Salah satu syarat
utama untuk penerapan sistem ini adalah digunakannya sistem akuntansi biaya sebagai
alat untuk menentukan biaya masing-masing program dan akuntansi biaya sebagai alat
untuk mengukur tingkat efisiensi pengeluaran dana.
Tolok ukur keberhasilan sistem anggaran ini adalah performance atau prestasi
dari tujuan atau hasil anggaran itu dengan menggunakan dana secara efisien.
Setelah keempat tahap, di atas selesai disusun, barulah memasuki tahap selanjutnya
yang terdiri dari :
1. Menyusun program pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan
2. Berdasarkan program pelaksanaan ditentukan berapa jumlah dana yang diperlukan
untuk melaksanakan program-program tersebut.
Selain ketiga bentuk sistem penganggaran tersebut di atas, dikenal pula sistem
penganggaran yang dinamakan Zero Based Budgeting (ZBB). ZBB merupakan sistem
penganggaran yang didasarkan pada perkiraan kegiatan tahun yang bersangkutan, bukan
pada apa yang telah dilakukan pada masa lalu. ZBB mensyaratkan adanya evaluasi atas
semua kegiatan atau pengeluaran dan semua kegiatan dimulai dari basis nol, tidak ada
level pengeluaran minimum tertentu.
A. Kesimpulan
Perencanaan adalah pandangan kedepan untuk melihat tindakan apa yang
seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan tujuan tertentu. Sedangkan
pengendalian adalah melihat kebelakang,menentukan apakah yang sebenarnya telah
terjadi, dan membandingkan dengan hasil yang direncanakan sebelumnya.
Dalam organisasi dan perusahaan anggaran sangat dibutuhkan untuk sebagai alat
untuk pengawasan dan pengendalian dan juga untuk esiensi dan efektifitas dana suatu
organisasi. Anggran juga mempunyai beberrapa komponen dantaranya anggaran
operational dan keuangan, dan masih terbagi beberapa komponen lagi, dan semuanya
saling mempunyai keterkaitan satu sama lainnya.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini tentang “Penganggaran dan Perencanaan Pengendalian”,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya Pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan Judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan Saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan Penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini Berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA