Disusun Oleh:
2020
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
karunia berupa kesehatan serta kemampuan berfikir bagi hambanya sehingga kami
mengerjakan tugas dengan kerja yang keras, kompak, dan ikhlas. Kami telah
merampungkan penyusunan makalah Akuntansi Sektor Publik dengan judul
"Performance Based Budgeting" tepat pada waktunya.
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang.......................................................................................1
b. Rumusan Masalah..................................................................................1
c. Tujuan Penulisan....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
a. Kesimpulan..........................................................................................16
b. Saran.....................................................................................................17
Daftar Pustaka......................................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia anggaran dalam sektor publik mengalami beberapa
perkembangan setelah dilakukannya reformasi sektor publik di berbagai
Negara. Jenis anggaran yang pertama yang diterapkan yaitu Line Item
Budgeting atau sering disebut juga sebagai bagian dari anggaran
tradisional yang menyajikan belanja berdasarkan input atau sumberdaya
yang digunakan tetapi jenis anggaran tersebut memiliki kelemahan yaitu
tidak ada pengkaitan input terhadap output dan berfokus dengan input
tetapi tidak mengukur efisiensi dan efektivitas program. Kedua,
Incremental Budgeting yaitu sistem penganggaran yang hanya menjumlah
dan mengurangi jumlah anggaran tahun lalu dan digunakan untuk
perencanaan tahun yang akan datang. Ketiga, Planning Programming
Budgeting System (PPBS) sistem penganggaran yang disusun berdasarkan
program saja. Keempat, Zero Based Budgeting yaitu sistem penganggaran
yang berbasis nol atau dimulai dari nol. Kelima, Perfomance Based
Budgeting yaitu sistem penganggaran yang dilakukan dengan
memperhatikan keterkaitan antara input dan output serta hasil (outcome)
yang diharapkan dari kegiatan dan program termasuk efisiensi dalam
pencapaian keluaran dan hasil tersebut (Mahmudi, 2011). Setelah
mengalami beberapa perkembangan dalam sistem penganggaran maka saat
ini di Indonesia sudah menerapkan Penganggaran Berbasis Kinerja atau
Perfomance Based Budgeting. Kemenkeu (2012) menjelaskan bahwa
anggaran berbasis kinerja disusun karena cara penyusunan anggaran
tradisional tidak didasarkan pada analisa rangkaian kegiatan yang harus
dihubungkan dengan tujuan yang telah ditentukan, namun lebih
dititikberatkan pada kebutuhan untuk belanja atau pengeluaran dan sistem
pertanggung jawabannya tidak diperiksa dan diteliti apakah dana tersebut
telah digunakan secara efektif dan efisien atau tidak. Mardiasmo (2009),
menyatakan bahwa sistem anggaran kinerja pada dasarnya merupakan
3
sistem yang mencakup kegiatan penyusunan program dan tolok ukur
kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran program,
serta anggaran berbasis kinerja dapat memadukan perencanaan kinerja
dengan anggaran tahunan dimana akan terlihat keterkaitan antara dana
yang tersedia dengan hasil yang diharapkan.Sejak berlakunya anggaran
berbasis kinerja atau performance based budgeting di Indonesia ternyata
memunculkan pedoman yang diterbitkan untuk implementasi dan
pelaksanaan penganggaran di lingkungan pemerintahan. Termasuk yang
diatur dalamnya adalah pencantuman indikator kinerja dalam dokumen
dokumen perencanaan dan penganggaran serta penggunaan indikator
kinerja tersebut dalam proses penyusunan anggaran pemerintah.
Dokumen-dokumen tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) pada tingkat pemerintah daerah (provinsi dan
kabupaten atau kota). Sedangkan, pada tingkat satuan kerja pemerintah
daerah (SKPD) meliputi Rencana Stratejik (Renstra) SKPD, Rencana
Kerja (Renja) SKPD dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anda mengenal Performance Based Budgeting?
2. Bagaimana penerapan PBB di Indonesia?
3. Apa sajakah faktor yang dapat mempengaruhi penerapan PBB di
Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejauh mana kita dapat mengenal dan mempelajari
Performance Based Budgeting
2. Untuk mengetahui penerapan PBB di Indonesia
3. Untuk mengetahui faktor – faktor yang ada dalam penerapan PBB di
Indonesia
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
5
rakyat kepada eksekutif dan legislatif untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran.
3. Fleksibilitas
6
dengan rencana kegiatan. Cara dan tahapan kegiatan beserta alokasi
anggaran pada saat perencanaan merupakan dasar dalam pelaksanaan
kegiatan. Dalam rangka akuntabilitas pengelolaan keuangan negara
seorang manager unit kerja bertanggung jawab atas penggunaan dana dan
pencapaian kinerja yang telah ditetapkan (outcome).
7
a. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah;
b. Penganggaran terpadu;
1. Faktor organisasional
Ketiadaan kepemimpinan (leadership) yang konsisten
Ketiadaan kesepakatan mengenai tujuan reformasi
Ketiadaan sistem & yang menangani pencatatan/ perekaman
Inersia
2. Teknis/proses
Pendefinisian program yang tidak tepat/memadai,
Struktur program & anggaran dalam PBB tidak selalu bisa
langsung diterjemahkan dalam struktur anggaran dan
perbendaharaan,
Indikator/ukuran kinerja yang tidak tepat dan berimbang,
Data mengenai kinerja yang tidak reliable,
Masalah-masalah dalam pemberian insentif berdasarkan kinerja,
Dukungan anggota parlemen.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bussines Budget adalah suatu pendekatan yang sistematis didalam
melakasranakan tanggung jawab manajemen didalam perencanaan,
koordinasi dan pengawasan. Sedangkan menurut salah satu para ahli
mengemukakan bahwa anggaran adalah suatu rencana yang sistematis
yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan daalam unit
kesatuan moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang
akan datang ( Mulyadi 2001; 488).
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi penerapan PBB di
Indonesia yaitu organisasional dan teknis/proses diantaranya ketiadaan
kepemimpinan (leadership) yang konsisten, ketiadaan kesepakatan
mengenai tujuan reformasi, dll.
B. Saran
Penulis mengharapkan dengan adanya makalah ini maka bisa
mengetahui mengenai konsep dasar dalam anggran berbasis kinerja
sehingga dapat menambah wawsan kita mengenai Anggaran berbasis
kinerja dan dapat membawa manfaat yang berarti bagi perkembangan
pemerintah daerah dimasa yang akan datang.
9
Daftar Pustaka
http://spi.uin-alauddin.ac.id/index.php/2016/11/12/penganggaran-berbasis-kinerja-
performance-based-budgeting/ (Diambil, Senin 21 Desember 2020)
http://eprints.umm.ac.id/34799/1/jiptummpp-gdl-fadhlanalc-46522-1-pendahul-
n.pdf (Diambil, Senin 21 Desember 2020)
https://www.coursehero.com/file/55903624/Makalah-Pertemuan-ke-5docx/
(Diambil, Senin 21 Desember 2020)
10