Anda di halaman 1dari 11

Performance Based Budgeting

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Akuntansi Sektor Publik


Dosen Pengampu: Doni Wirshandono Yogivaria, S.E., M.Ak.

Disusun Oleh:

Friskilla Margaritha Yohanna Raranta 190404020077

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kanjuruhan Malang

2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
karunia berupa kesehatan serta kemampuan berfikir bagi hambanya sehingga kami
mengerjakan tugas dengan kerja yang keras, kompak, dan ikhlas. Kami telah
merampungkan penyusunan makalah Akuntansi Sektor Publik dengan judul
"Performance Based Budgeting" tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini telah semaksimal mungkin kami upayakan dengan


bantuan dari banyak rujukan, sehingga dapat memperlancar penyusunannya.
Disamping itu, makalah ini disusun dengan tujuan agar pembacanya memahami
lebih dalam dengan mudah bagaimana sejarah pemikiran akuntansi syariah di
Indonesia dan dunia.

Kami menyadari sepenuhnya dalam penulisan makalah ini tentunya belum


sempurna. Jika menemui kesalahan penulisan maupun penyampaian kalimat yang
tidak tepat, itu akan menjadi evaluasi bagi kami. Semoga dari makalah sederhana
ini dapat diambil manfaatnya dan menjadi inspirasi bagi para pembaca untuk
menjadi manusia yang bermanfaat.

Malang, 19 Desember 2020

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar..........................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang.......................................................................................1
b. Rumusan Masalah..................................................................................1
c. Tujuan Penulisan....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

a. Mengenal Performance Based Budgeting..............................................3


b. Penerapan PBB di Indonesia..................................................................4
c. Faktor yg Mempengaruhi Penerapan PBB di Indonesia........................9

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan..........................................................................................16
b. Saran.....................................................................................................17

Daftar Pustaka......................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia anggaran dalam sektor publik mengalami beberapa
perkembangan setelah dilakukannya reformasi sektor publik di berbagai
Negara. Jenis anggaran yang pertama yang diterapkan yaitu Line Item
Budgeting atau sering disebut juga sebagai bagian dari anggaran
tradisional yang menyajikan belanja berdasarkan input atau sumberdaya
yang digunakan tetapi jenis anggaran tersebut memiliki kelemahan yaitu
tidak ada pengkaitan input terhadap output dan berfokus dengan input
tetapi tidak mengukur efisiensi dan efektivitas program. Kedua,
Incremental Budgeting yaitu sistem penganggaran yang hanya menjumlah
dan mengurangi jumlah anggaran tahun lalu dan digunakan untuk
perencanaan tahun yang akan datang. Ketiga, Planning Programming
Budgeting System (PPBS) sistem penganggaran yang disusun berdasarkan
program saja. Keempat, Zero Based Budgeting yaitu sistem penganggaran
yang berbasis nol atau dimulai dari nol. Kelima, Perfomance Based
Budgeting yaitu sistem penganggaran yang dilakukan dengan
memperhatikan keterkaitan antara input dan output serta hasil (outcome)
yang diharapkan dari kegiatan dan program termasuk efisiensi dalam
pencapaian keluaran dan hasil tersebut (Mahmudi, 2011). Setelah
mengalami beberapa perkembangan dalam sistem penganggaran maka saat
ini di Indonesia sudah menerapkan Penganggaran Berbasis Kinerja atau
Perfomance Based Budgeting. Kemenkeu (2012) menjelaskan bahwa
anggaran berbasis kinerja disusun karena cara penyusunan anggaran
tradisional tidak didasarkan pada analisa rangkaian kegiatan yang harus
dihubungkan dengan tujuan yang telah ditentukan, namun lebih
dititikberatkan pada kebutuhan untuk belanja atau pengeluaran dan sistem
pertanggung jawabannya tidak diperiksa dan diteliti apakah dana tersebut
telah digunakan secara efektif dan efisien atau tidak. Mardiasmo (2009),
menyatakan bahwa sistem anggaran kinerja pada dasarnya merupakan

3
sistem yang mencakup kegiatan penyusunan program dan tolok ukur
kinerja sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan sasaran program,
serta anggaran berbasis kinerja dapat memadukan perencanaan kinerja
dengan anggaran tahunan dimana akan terlihat keterkaitan antara dana
yang tersedia dengan hasil yang diharapkan.Sejak berlakunya anggaran
berbasis kinerja atau performance based budgeting di Indonesia ternyata
memunculkan pedoman yang diterbitkan untuk implementasi dan
pelaksanaan penganggaran di lingkungan pemerintahan. Termasuk yang
diatur dalamnya adalah pencantuman indikator kinerja dalam dokumen
dokumen perencanaan dan penganggaran serta penggunaan indikator
kinerja tersebut dalam proses penyusunan anggaran pemerintah.
Dokumen-dokumen tersebut meliputi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD),
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) pada tingkat pemerintah daerah (provinsi dan
kabupaten atau kota). Sedangkan, pada tingkat satuan kerja pemerintah
daerah (SKPD) meliputi Rencana Stratejik (Renstra) SKPD, Rencana
Kerja (Renja) SKPD dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana anda mengenal Performance Based Budgeting?
2. Bagaimana penerapan PBB di Indonesia?
3. Apa sajakah faktor yang dapat mempengaruhi penerapan PBB di
Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejauh mana kita dapat mengenal dan mempelajari
Performance Based Budgeting
2. Untuk mengetahui penerapan PBB di Indonesia
3. Untuk mengetahui faktor – faktor yang ada dalam penerapan PBB di
Indonesia

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Mengenal Performance Based Budgeting

1. Pengertian

Pengertian anggaran pertamanya di kemukakan oleh, gunawan


adisaputro dan marwan asri (1996;16) yaitu Bussines Budget adalah
suatu pendekatan yang sistematis didalam melakasranakan tanggung
jawab manajemen didalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Sedangkan menurut salah satu para ahli mengemukakan bahwa
anggaran adalah suatu rencana yang sistematis yang meliputi seluruh
kegiatan perusahaan yang dinyatakan daalam unit kesatuan moneter
dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang
( Mulyadi 2001; 488) Selain itu Pengertian anggaran (budget) ialah
suatu rencana yang disusun secara sistematis, meliputi seluruh
kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan
berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang
(Munandar, 1986). Proses penyusunan anggaran merupakan proses
akuntansi dan proses manajemen. Proses akuntansi karena penyusunan
anggaran merupakan studi mekanisme, prosedur merakit data, dan
format anggaran. Proses manajemen karena penyusunan anggaran
merupakan proses penetapan peran tiap kepala unit/satuan kerja dalam
pelaksanaan program atau bagian dari program dan penetapan
pusatpusat pertanggungjawaban. Anggaran merupakan rencana
tindakan manajerial untuk mencapai tujuan organisasi. Negara/daerah
sebagai suatu entitas sector public juga memanfaatkan anggaran
sebagai alat untuk mencapai tujuan. Anggaran pemerintah daerah kita
kenal sebagai APBD. APBD sebagai anggaran sektor publik harus
mencakup aspek perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas publik.
Anggaran daerah pada hakikatnya merupakan perwujudan amanat

5
rakyat kepada eksekutif dan legislatif untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran.

2. Prinsip dan Tujuan Penganggaran Berbasis Kinerja

Secara umum prinsip-prinsip anggaran berbasis kinerja didasarkan pada


konsep Value For Money yang juga dikenal dengan konsep 3E
( Ekonomis, Efisiensi, dan Efektifitas ) dan prinsip Good Corporate
Governance, termasuk adanya pertanggung jawaban para pengambil
keputusan atas penggunaan uang yang dianggarkan untuk mencapai
tujuan, sasaran dan indikator yang ditetapkan. Elemen-elemen yang
penting untuk diperhatikan dalam penganggaran berbasis kinerja adalah
tujuan yang disepakati dan ukuran pencapaiannya serta pengumpulan
informasi yang sistematis atas realisasi pencapaian kinerja dapat
diandalkan dan konsisten, sehingga dapat diperbandingkan antara biaya
dengan prestasinya. Menurut Anonim (2009), Prinsip-prinsip yang
digunakan dalam penganggaran berbasis kinerja :
 Alokasi Anggaran Berorientasi pada Kinerja (output and outcome
oriented).
Alokasi anggaran yang disusun dalam dokumen rencana kerja dan
anggaran dimaksudkan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-
besarnya dengan menggunakan sumber daya yang efisien. Dalam
hal ini, program/kegiatan harus diarahkan untuk mencapai hasil
dan keluaran yang telah ditetapkan dalam rencana.

3. Fleksibilitas

Pengelolaan anggaran untuk mencapai hasil dengan tetap menjaga prinsip


akuntabilitas (let the manager manages) Prinsip tersebut menggambarkan
keleluasaan manager unit kerja dalam melaksanakan kegiatan untuk
mencapai keluaran sesuai rencana. Keleluasaan tersebut meliputi
penentuan cara dan tahapan suatu kegiatan untuk mencapai keluaran dan
hasilnya pada saat pelaksanaan kegiatan, yang memungkinkan berbeda

6
dengan rencana kegiatan. Cara dan tahapan kegiatan beserta alokasi
anggaran pada saat perencanaan merupakan dasar dalam pelaksanaan
kegiatan. Dalam rangka akuntabilitas pengelolaan keuangan negara
seorang manager unit kerja bertanggung jawab atas penggunaan dana dan
pencapaian kinerja yang telah ditetapkan (outcome).

4. Money Follow Function, Function Followed by Structure

Money follow function merupakan prinsip yang menggambarkan bahwa


pengalokasian anggaran untuk mendanai suatu kegiatan didasarkan pada
tugas dan fungsi unit kerja sesuai maksud pendiriannya (biasanya
dinyatakan dalam peraturan perundangan yang berlaku).

B. Penerapan PBB di Indonesia

UU No.17/2003 ttg Keuangan Negara:

 Dalam rangka penyusunan RAPBN, menteri/ pimpinan lembaga


selaku pengguna anggaran/ pengguna barang menyusun Rencana
Kerja dan Anggaran Kementerian/ Lembaga. (ps 14 ayat 1)

 RKAKL sebagaimana dimaksud ayat 1 disusun berdasarkan


prestasi kerja / kinerja yang akan dicapai. (ps 14 ayat 2)

PP No. 20 tahun 2004 Pasal 3 ayat 2:

 Program dan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1,


disusun dengan pendekatan berbasis kinerja, kerangka pengeluaran
jangka menengah, dan penganggaran terpadu”.

PP 21/2004 (Pasal 4):

 RKA-KL disusun dengan menggunakan pendekatan sebagai


berikut:

7
a. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah;

b. Penganggaran terpadu;

c. Penganggaran berbasis kinerja

C. Faktor yang Dapat Mempengaruhi PBB di Indonesia

1. Faktor organisasional
 Ketiadaan kepemimpinan (leadership) yang konsisten
 Ketiadaan kesepakatan mengenai tujuan reformasi
 Ketiadaan sistem & yang menangani pencatatan/ perekaman
 Inersia
2. Teknis/proses
 Pendefinisian program yang tidak tepat/memadai,
 Struktur program & anggaran dalam PBB tidak selalu bisa
langsung diterjemahkan dalam struktur anggaran dan
perbendaharaan,
 Indikator/ukuran kinerja yang tidak tepat dan berimbang,
 Data mengenai kinerja yang tidak reliable,
 Masalah-masalah dalam pemberian insentif berdasarkan kinerja,
 Dukungan anggota parlemen.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bussines Budget adalah suatu pendekatan yang sistematis didalam
melakasranakan tanggung jawab manajemen didalam perencanaan,
koordinasi dan pengawasan. Sedangkan menurut salah satu para ahli
mengemukakan bahwa anggaran adalah suatu rencana yang sistematis
yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan daalam unit
kesatuan moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang
akan datang ( Mulyadi 2001; 488).
Terdapat dua faktor yang mempengaruhi penerapan PBB di
Indonesia yaitu organisasional dan teknis/proses diantaranya ketiadaan
kepemimpinan (leadership) yang konsisten, ketiadaan kesepakatan
mengenai tujuan reformasi, dll.

B. Saran
Penulis mengharapkan dengan adanya makalah ini maka bisa
mengetahui mengenai konsep dasar dalam anggran berbasis kinerja
sehingga dapat menambah wawsan kita mengenai Anggaran berbasis
kinerja dan dapat membawa manfaat yang berarti bagi perkembangan
pemerintah daerah dimasa yang akan datang.

9
Daftar Pustaka

http://spi.uin-alauddin.ac.id/index.php/2016/11/12/penganggaran-berbasis-kinerja-
performance-based-budgeting/ (Diambil, Senin 21 Desember 2020)

http://repository.uin-suska.ac.id/3726/2/BAB%20I.pdf (Diambil, Senin 21


Desember 2020)

http://eprints.umm.ac.id/34799/1/jiptummpp-gdl-fadhlanalc-46522-1-pendahul-
n.pdf (Diambil, Senin 21 Desember 2020)

https://www.coursehero.com/file/55903624/Makalah-Pertemuan-ke-5docx/
(Diambil, Senin 21 Desember 2020)

10

Anda mungkin juga menyukai