Dosen Pengajar:
RORO ENDAH KUMALASARI, SE., M.AK., PIA
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
2021
Jl. Turangga No.35-43, Lkr. Sel., Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40263
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan
rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas yang
berjudul: “AUDIT ATAS SIKLUS PERSEDIAAN DAN INTERNAL
CONTROL”. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penyusun, kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpula……………………………………………………………….23
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
Handoko (2015) menjelaskan bahwa persediaan (inventory) adalah suatu
istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya-sumber daya
organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.
Dari teori ini penulis menyimpulkan persediaan adalah suatu sumber daya yang
dapat disimpan untuk mengantisipasi adanya permintaan yang tinggi dari
konsumen.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Persediaan
6
2.2 Siklus Persediaan
1. Pemprosesan Pesanan
7
merupakan formulir yang digunakan sebagai permintaan kepada departemen
pembelian untuk memesan persediaan. Permintaan ini biasanya diawali oleh
personil dibagian persediaan ketika bahan baku diperlukan.
Penerimaan atas bahan baku yang dipesan, merupakan bagian siklus akuisisi dan
pembayaran, mencakup pemeriksaan jumlah dan kualitas bahan baku yang
diterima. Departemen penerimaan akan menyiapkan laporan penerimaan yang
menjadi bagian dari dokumentasi sebelum dilakukan pembayaran. Setelah
diperiksa bahan baku dikirim ke bagian penyimpanan, sedangkan salinan atas
dokumen penerimaan barang atau notifikasi elektronik atas peneriamaan barang
dikirim ke bagian pembelian , bagian penyimpanan dan bagian utang dagang.
4. Pemprosesan Produk
6. Pengiriman Barang
Jadi Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan
penagihan. Pengiriman actual atas barang ke konsumen untuk dibayarkan dengan
kas atau asset lainnya seperti piutang dagang akan menciptakan petukaran asset-
8
asset yang diperlukan dalam memenuhi criteria pengakuan pendapatan. Dalam
transaksi penjualan, pengiriman barang jadi menjadi pemicu dalam pengakuan
piutang dagang dan penjualan dakam system akuntansi. Pengiriman barang jadi
harus diotorisasi mengunakan dokumen pengiriman yang disetujui.
9
Prosedur Audit Awal
10
Pertama melakukan stock opname terutama pada persediaan barang yang
disimpan di gudang perusahaan tersebut. Pada barang consignment out dan
barang yang tersimpan di public warehouse dapat juga dilakukan stock
opname jika jumlahnya berupa material.
Namun jika sebaliknya dapat dilakukan cukup dengan konfirmasi.
Umumnya suatu perusahaan melakukan stock opname pada akhir tahun
atau beberapa saat sebelum dan setelah akhir tahun.
5. Adjustment Persediaan
Jika Anda membuat usulan adjustment sebelumnya. Maka lakukan
penyesuaian persediaan dari usulan yang Anda ajukan.
11
Serta rencanakan ketentuan mengenai kebijakan untuk penyesuaian
persediaan dari hasil stock opname yang akan anda lakukan.
Audit atas siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi 5 (lima)
aktifitas yang berbeda, yaitu :
1. Akuisisi dan pencatatan bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead.
Pada bagian ini, audit memiliki 3 (tiga) fungsi, yaitu pemrosesan atas
pembelian pesanan, penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku.
Auditor mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian internal atas ketiga
fungsi tersebut dan kemudian melakukan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi, baik transaksi siklus akuisisi dan pembayaran serta siklus
penggajian dan personalia. Pengujian terhadap pengendalian akuisisi bahan baku
dan biaya manufaktur tersebut harus berjalan efektif dan transaksi akuisisi
dinyatakan dengan benar. Bila tenaga kerja langsung merupakan bagian penting
dalam persediaan manufaktur, maka auditor harus melakukan verifikasi proses
akuntansi yang benar atas biaya inidalam siklus penggajian dan personalia.
Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakn fungsi terakhir. Proses ini
merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan, maka auditor harus
mendapatkan pemahaman dan pengujian pengendalian internal atas pencatatan
pengiriman sebagai bagian dari audit siklus ini, termasuk prosedur dalam
12
verifikasi akurasi kredit atas persediaan yang dicatat daalam berkas utama
persediaan perpetual.
Prosedur analitis adalah hal yang penting dalam audit persediaan dan
pergudangan, saperti halnya dalam siklus lain. Dalam melakukan prosedur analitis
yang menguji hubungan antara saldo akun persediaan dan akun laporan keuangan
lainnya. Auditor sering menggunakan informasi non-keuangan untuk menilai
kewajaran saldo terkait persediaan. Misalnya, auditor membutuhkan informasi
mengenai ukuran dan berat produk persediaan, metode penyimpanannya (rak,
tangki, dll) dan kapasitas fasilitas penyimpanan untuk menentukan apakah
persediaan yang tercatat konsisten dengan persediaan yang tersimpan. Setelah
13
melakukan pengujian yang benar atas pencatatan akuntansi biaya dan prosedur
analitis, auditor memiliki dasar untuk mendesain dan melakukan pengujian
perincian saldo persediaan.
1. Pengamanan Fisik
14
- Mengamati prosedur perhitungan klien.
- Melakukan tanya jawab kepada klien tentang prosedur perhitungan
mereka.
- Melakukan mengujian terpisah saat perhitungan fisik.
Poin penting dalam persyaratan PSA 07 adalah adanya perbedaan antara orang
yang melakukan pengamatan atas perhitungan fisik persediaan dan orang yang
bertanggungjawab atas perhitungannya. Klien bertanggungjawab untuk menyusun
prosedur perhitungan fisik akurat atas penyediaan dan membuat pencatatannya.
Auditor bertanggungjawab mengevaluasi dan mengamati prosedur klien termasuk
melakukan pengujian perhitungan persediaan dan mengambil kesimpulan apakah
persediaan fisik sudah memadai.
c. Keputusan Audit
d. Penetapan waktu
15
Auditor menutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir
tahun, terutama dengan dasar akurasi berkas utama persediaan perpetual. Saat
klien melakukan perhitungan interim, yang disetujui auditor bila pengendalian
internal efektif, auditor pada saat itu melakukan pengamatan atas prhitungan
persediaan dan menguji transaksi yang tercatat dalam pencatatan persediaan dari
tanggal perhitungan hingga akhir tahun.
e. Jumlah sampel
Jumlah jenis persediaan yang harus dihitung auditor sering kali sulit
ditentukan karena auditor harus berkonsentrasi untuk mengamati prosedur klien
agar memudahkan jumlah sampel dalam pengamatan fisik dapat diambil dari
jumlah total jam yang dihabiskan, bukan jumlah jenis persediaan yang dihitung.
f. Pemilihan sampel
16
satu tim menghitung persediaan dan tim kedua menghitung kembali untuk
menguji akurasinya, maka auditor harus menginformasikan keadaaan manajemen
jika kedua tim ini bekerja bersama-sama
Prosedur penetapan harga dan kompilasi bertujuan untuk pisah batas yang
dilakukan sebagai bagian dari penjualan dan akuisisi. Auditor dapat menggunakan
informasi yang diperolah dari klien sebagai kerangka referensi, termasuk deskripsi
masing-masing persediaan, jumlah, harga per unit, dan nilai perluasannya.
Adapun tujuan audit dan pengujian terkait atas penetapan harga dan kompilasi
persediaan,
17
b. Penilaian Persediaan
18
biaya per jam atas tenaga kerja dan jumlah jam kerja yang diperlukan untuk
membuat satu unit output. Auditor dapat menetukan jumlah jam kerja untuk
memproduksi barang dari spesifikasi rancangan atau sumber serupa. Dalam
overhead manufaktur, auditor harus mengevaluasi metode yang digunakan untuk
menguji konsistensi dan kewajaran dan menghitung kembali biaya untuk
menentukan apakah biaya overhead sudah benar. Jika klien memiliki pencatatan
biaya standar, maka metode yang tepat untuk menentukan penilaian adalah
dengan menalaah dan menganalisis selisih.
19
Saat auditor menguji pengendalian dan melakukan pengujian substantif
atas transaksi dan saldo persediaan terkait, mereka juga mengintegrasikan
pengujian yang berhubungan dengan tujuan audit terkait saldo, dengan melakukan
pengujian yang memenuhi 4 tujuan penyajian dan pengungkapan. Standar
akuntansi mensyaratkan pengungkapan atas metode penilaian persediaan dan
informasi persediaan lainnya yang relevan, seperti informasi LIFO cadangan, pada
penjelasan tambahan. Auditor harus memperoleh pemahaman atas pengendalian
klien sehubungan dengan pengungkapan persediaan yang melakukan pengujian
pengendalian tersebut dan pengujian substantif untuk memperoleh bukti memadai
bagi keempat tujuan penyajian dan pengungkapan.
20
Dengan adanya persediaan, maka jika terjadi permintaan yang berlebih
dari para pelanggan, maka perusahaan dapat menutupi permintaan tersebut
dengan persediaan yang tersedia digudang, sehingga para pelanggan akan
merasa dihargai karena kita selalu memenuhi permintaan yang mereka
butuhkan, sehingga kita dapat membuat mereka loyal pada perusahaan
kita.
Study Kasus
er
21
Ditemukan hasil stock opname di toko Komputer Jaya sebagai berikut seperti
table di atas
Ditemukan adanya 1 barang hilang 2 barang rusak dan 3 salah catat maka disini
kita sebagai auditor, harus melakukan pengendalian internal terhadap fisik
persediaan, pencatatan persediaan, jumlah persediaan
22
FLOW CHART AUDIT ATAS SIKLUS PERSEDIAAN DAN INTERNA
CONTROL
Mulai
Menghitung jumlah
barang
Mencatat semua
jumlah barang
Mencocokan
Kartu stock
jumlah barang
Dilakukan
penulusuran stock
keluaran masuk
ya
23
selesai
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
jadi dapat disimpulkan bahwa seorang audit perlu memehami beberapa aspek dari
segi fisik dan data keuangan yang ada, dan di sisi lain siklus pengendalian
ternyata belum memadai bila di terpakan di beberpa perusahaan.
24
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.nscpolteksby.ac.id/156/7/7%20Bab%20IV.pdf
https://pdfcoffee.com/contoh-kasus-audit-persediaan-pergudangan-dan-
utang-dagang2-pdf-free.html
https://www.kompasiana.com/shofarahmawati/565bbe2e1fafbde424436fe6/pe
ntingnya-pengendalian-intern-terhadap-persediaan?page=2&page_images=1
https://accounting.binus.ac.id/2020/12/20/internal-controls/
25