Anda di halaman 1dari 13

Tugas Teori Akuntansi (AKT464)

KONSEP DASAR DAN KONSEP SUDUT PANDANG

Dosen Pengampu:
Dr. Mukhzarudfa, S.E., M.Si.

Kelompok I
Mu’ammar Fauzan C1C017014
Gayandwip Nopaniriah C1C017038
Dinda Aulia C1C017050
Agustina Shinta Dewi C1C017062

Kelas R-010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVESITAS JAMBI
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………. i
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan……………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….. 3
2.1 Konsep Dasar………………………………………………………………. 3
2.1.1 Sumber Konsep Dasar……………………………………………… 3
2.1.2 Manfaat Konsep Dasar……………………………………………... 7
2.2 Konsep Sudut Pandang…………………………………………………….. 7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….. 10
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………… 10
3.2 Saran………………………………………………………………………... 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 11

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suwardjono (2005) menyatakan akuntansi sebagai perangkat pengetahuan
yang mempelajari perekayasaan (teknologi) penyediaan jasa berupa informasi
keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu
dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang
berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Tujuan
akuntansi adalah menghasilkan atau menemukan prinsip-prinsip umum untuk
menjustifikasi kebijakan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu (tujuan
pelaporan keuangan) bukan untuk mendapatkan kebenaran penjelasan (teori).
Prinsip-prinsip umum tersebut dicari untuk menjadi dasar penentu standar,
metoda, atau teknik yang diharapkan bermanfaat untuk mempengaruhi atau
memperbaiki praktik. Karena kebermanfaatan menjadi pertimbangan utama,
akuntansi tidak dapat bebas nilai karena faktor lingkungan harus dipertimbangkan.
Pertimbangan dalam ilmu dibimbing oleh metode ilmiah sementara pertimbangan
akuntansi dibimbing oleh kebermanfaatan dalam mencapai tujuan ekonomik
sehingga prinsip umum dalam akuntansi (termasuk asumsi) tidak harus dapat diuji
validitasnya. Namun demikian, penurunan prinsip umum dalam akuntansi masih
tetap memenuhi kriteria koheresi. Artinya prinsip akuntansi diturunkan secara
logis atas dasar asumsi atau premis yang disepakati sebagai prinsip penalaran.
Konsep dasar pemahaman akuntansi keuangan terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu aktiva, hutang, dan ekuitas. Dalam pengertian aktiva tidak terbatas
pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-
pengeluaran yang belum dialokasikan (deferred changes) atau biaya yang masih
harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak
berwujud lainnya (intangible asset) misalnya goodwill, hak paten, hak
menerbitkan, dan sebagainya. Hutang adalah semua kewajiban keuangan
perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini
merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur.

1
2

Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan ke dalam hutang lancar


(hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang. Ekuitas adalah hak atau
bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dapat pos modal
(modal saham), surplus, dan laba ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya (Munawir, 2004).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penyusun membuat
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar dalam teori akuntansi keuangan?
2. Bagaimana konsep sudut pandang dalam teori akuntansi keuangan?

1.3 Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan di atas, maka tujuan makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep dasar teori akuntansi keuangan.
2. Untuk mengetahui tentang konsep sudut pandang dalam teori akuntansi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar


Penalaran dalam perekayasaan pelaporan keuangan bersifat deduktif dan
normatif, oleh karena itu penyimpulan harus dimulai dari suatu premis atau
asumsi yang disepakati dan dianggap valid tanpa harus diuji kebenarannya.
Premis tersebut biasanya berbentuk konsep dan dinyatakan secara eksplisit atau
implisit. Konsep semacam itu sering disebut dengan berbagai nama yaitu postulat
(postulates), asumsi dasar (basic assumptions), basic features, prinsip umum
(broad principles), aksioma (axioms), doktrin (doctrines), konvensi (conventions),
fundamental (fundamentals), premis dasar, dan kendala (constraints). Konsep
tersebut secara umum disebut sebagai konsep dasar (basic concepts). Disebut
konsep dasar karena kalau konsep tersebut dianut akan terdapat implikasi atau
konsekuensi akuntansi tertentu (Suwardjono, Teori Akuntansi: Perekayasaan
Pelaporan Keuangan, 2014).
2.1.1 Sumber Konsep Dasar
Konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi atau
konseptualisasi karakteristik lingkungan tempat atau wilayah
diterapkannya pelaporan keuangan. Berbagai sumber atau penulis
mengajukan sehimpunan atau seperangkat konsep dasar yang isinya
berbeda-beda. Berikut adalah daftar seperangkat konsep dasar dari
beberapa sumber (Suwardjono, 2014):
1. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
IAI mengadopsi rerangka konseptual IASC sehingga konsep dasar
yang dipilih juga mengikuti IASC. Ada dua konsep dasar (dinamakan
asumsi pelandas atau underlying assumptions) yang disebut secara
spesifik dalam rerangka konseptual IASC. Konsep dasar tersebut
adalah:
a. Basis akrual (Accrual basis)
b. Usaha berlanjut (Going concern)

3
4

2. Paul Grady
Grady (1965) mengidentifikasi 10 (sepuluh) konsep dasar yang
dianggap melandasi praktik bisnis dan akuntansi di Amerika. Grady
mendeskripsi konsep dasar sebagai konsep yang mendasari kualitas
kebermanfaatan dan keterandalan informasi akuntansi atau sebagai
keterbatasan (limitations) yang melekat pada statemen keuangan.
Kesepuluh konsep dasar tersebut adalah:
a. Struktur masyarakat dan pemerintah yang mengakui hak milik
pribadi (A society and government structure honoring private
property right)
b. Entitas bisnis spesifik (Spesific business entities)
c. Usaha berlanjut (Going concern)
d. Penyimbolan secara moneter dalam seperangkat akun (Monetary
expression in accounts)
e. Konsistensi antara perioda untuk entitas yang sama (Consistency
between periods for the same entity)
f. Keanekaragaman perlakuan akuntansi di antara entitas independen
(Diversity in accounting among independent entities)
g. Konservatisma (Conservatism)
h. Keterandalan data melalui pengendalian internal (Dependability of
data through internal control)
i. Materialitas (Materiality)
j. Ketepatwaktuan dalam pelaporan keuangan memerlukan taksiran
(Timeliness in financial reporting requires estimates)
3. Accounting Principles Board
Accounting Principles Board (APB) menyebut konseo dasar sebagai
ciri-ciri dasar (basic features) dan memusatnya dalam APB Statement
No. 4. APB mengidentifikasi 13 (tiga belas) konseo dasar yang
merupakan karakteristik lingkungan diterapkannnya akuntansi, yaitu:
a. Entitas akuntansi (Accounting entity)
5

b. Usaha berlanjut (Going concern)


c. Pengukuran sumber ekonomik dan kewajiban (Measurement of
economic resources and obligations)
d. Perioda-perioda waktu (Time periods)
e. Pengukuran dalam unit uang (Measurement in terms of money)
f. Akrual (Accrual)
g. Harga pertukaran (Exchange price)
h. Angka pendekatan (Approximation)
i. Pertimbangan (Judgement)
j. Informasi keuangan umum (General-purpose financial
information)
k. Statemen keuangan keuangan berkaitan secara mendasar
(Fundamentally related financial statements)
l. Substansi daripada bentuk (Substance over form)
m. Materialitas (Materiality)
4. Wolk, Tearney, dan Dodd
Wolk dan Tearney mendaftar empat konsep yang dianggap sebagai
postulat dan beberapa konsep lain sebagai prinsip berorientasi-
masukan (input-oriented principles) yaitu recognition, matching,
conservatism, disclosure, materiality, dan objectivity dan prinsip
berorientasi-keluaran (output-oriented principles) yaitu comparability,
consistency, dan uniformity. Keempat konsep yang dikategori sebagai
postulat adalah:
a. Usaha berlanjut (Going concern)
b. Perioda waktu (Time period)
c. Entitas akuntansi (Accounting entity)
d. Unit moneter (Monetary unit)
5. Anthony, Hawkins, dan Merchant
Penulis ini mengungkapkan 11 (sebelas) konsep yang dijadikan basis
dalam membahas isi, bentuk, susunan, dan arti penting statement
keuangan. Konsep dasar 1 – 5 dikategorikan sebagai pelandas
6

statement posisi keuangan (neraca), sedangkan konsep dasar 6 – 11


dikategorikan sebagai pelandas statement laba-rugi. Sebelas konsep
tersebut adalah:
a. Pengukuran dengan unit uang (Money measurement)
b. Entitas (Entity)
c. Usaha berlanjut (Going concern)
d. Kos (Cost)
e. Aspek ganda (Dual aspect)
f. Perioda akuntansi (Accounting period)
g. Konservatisma (Conservatism)
h. Realisasi (Realization)
i. Penandingan (Matching)
j. Konsistensi (Consistency)
k. Materialitas (Materiality)
6. Paton dan Littleton
Seperangkat konsep dasar yang dikemukakan Paton dan Littleton
(1970) merupakan konsep-konsep dasar yang dikenalkan sebelum
sumber-sumber yang disebut sebelumnya. Berikut adalah konsep-
konsep dasar yang dikemukakan P&L:
a. Entitas bisnis atau kesatuan usaha (The business entity)
b. Kontinuitas kegiatan/usaha (Continuity of activity)
c. Penghargaan sepakatan (Measured consideration)
d. Kos melekat (Costs attach)
e. Upaya dan capaian/hasil (Effort and accomplishment)
f. Bukti terverifikasi dan objektif (Verifiable, objective evidence)
g. Asumsi (Assumptions)
Suatu konsep dasar acapkali merupakan turunan atau konsekuensi
logis dari konsep dasar yang lain sehingga terjadi perbedaan tentang
banyaknya konsep-konsep yang masuk dalam seperangkat konsep dasar.
Konsep-konsep dasar yang diuraikan oleh P&L sebenarnya sudah cukup
lengkap karena dapat menjelaskan tentang faktor lingkungan dan praktik
7

akuntansi yang berjalan pada jamannya. P&L juga menunjukkan kaitan


antara konsep dasar yang satu dengan yang lain secara koheren. Dapat
dikatakan demikian karena konsep dasar yang satu berkaitan dengan
konsep dasar yang lain secara logis sehingga membentuk satu kesatuan.

2.1.2 Manfaat Konsep Dasar


Suwardjono (2014) mengungkapkan bahwa konsep dasar
mempunyai banyak manfaat bagi penyusun standar dalam berargumen
untuk menentukan konsep, prinsip, metode, atau teknik yang akan
dijadikan standar. Dalam tiap standar yang diterbitkan (Statement of
Financial Accounting Standards), misalnya, FASB menyertakan bagian
yang disebut Basis Penyimpulan (Basis for Conclusions atau Background
Information) yang di dalamnya terrefleksi konsep dasar yang dianut baik
secara eksplisit maupun implisit. P&L menegaskan bahwa penyusunan
standar harus dilandasi oleh pemikiran atau penalaran yang jelas dan
bersih (hallmarks of clear thinking).
Kam (1990) dalam Suwardjono (2014) menyatakan bahwa praktik
yang sehat harus dilandasi oleh teori yang sehat pula (good practice is
based on good theory). Bahwa standar harus objektif dan tak memihak
(impersonal and impartial) berarti bahwa standar harus bebas dari selera
dan kepentingan pribadi atau kelompok. Pemilihan istilah, misalnya, harus
didasarkan atas pikiran yang jernih dan kaidah kebahasaan yang baik
bukannya atas selera seseorang yang berkuasa. Demikian juga, standar
akuntansi tidak harus tunduk pada apa yang nyatanya dipraktikkan tetapi
harus lebih berorientasi ke masa depan demi perbaikan secara bertahap
(gradual improvement).

2.2 Konsep Sudut Pandang


Konsep teoritis akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan
kebenarannya sendiri (aksioma) yang sudah diterima umum karena kesesuaiannya
dengan (untuk menopang dan mewujudkan) tujuan laporan keuangan yang
8

menggambarkan sifat-sifat akuntansi yang disajikan sesuai kebutuhan dan


penekanannya yang berperan dalam ekonomi bebas yang ditandai oleh adanya
pengakuran pada pemilikan pribadi (Harahap, 2008). Berikut adalah sejumlah
konsep teori yang dipakai dalam perumusan dasar akuntansi (Hery, 2013):
1. Proprietory Theory
Pusat perhatian dari pencatatan akuntansi dan penyajian laporan keuangan
adalah pemilik, bukan entitas. Tujuan utama konsep ini adalah menentukan
dan menganalisis besarnya kekayaan bersih yang menjadi hak pemilik.
Menurut konsep teori ini, persamaan akuntansi dirumuskan sebagai berikut:

Aktiva – Kewajiban = Ekuitas Pemilik

2. Entity Theory
Pusat perhatian dari pencatatan akuntansi dan penyajian laporan keuangan
adalah entitas, bukan pemilik. Entitas dianggap memiliki kekayaan dan juga
kewajiban kepada kreditur maupun pemegang saham. Menurut konsep teori
ini, persamaan akuntansi dirumuskan sebagai berikut:

Aktiva = Ekuitas
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham

3. Fund Theory
Pusat perhatian dari pencatatan dan penyajian laporan keuangan adalah
sekelompok aktiva yang penggunaannya telah dibatasi. Aktiva yang
penggunaannya dibatasi dinamakan sebagai “fund”, dimana masing-masing
pos dana memiliki ketentuan dan tujuan penggunaan yang berbeda. Menurut
konsep teori ini, persamaan akuntansi dirumuskan sebagai berikut:

Aktiva = Pembatasan Aktiva

4. Enterprise Theory
Pusat perhatian dari penyajian informasi akuntansi adalah pihak-pihak yang
terkait dengan perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pelaporan akuntansi jangan hanya menyediakan informasi untuk pemilik saja,
9

tetapi juga ditujukan untuk pihak-pihak lainnya yang telah turut memberikan
kontribusi ke perusahaan.
5. Residual Equity Theory
Pusat perhatian dari pelaporan akuntansi adalah pemegang saham biasa.
Investor saham biasa merupakan pemilik perusahaan yang sesungguhnya
dalam perusahaan perseroan. Menurut konsep teori ini, persamaan akuntansi
dirumuskan sebagai berikut:

Ekuitas Residu = Aktiva – Kewajiban – Ekuitas Preferen

6. Commander Theory
Pusat perhatian dari penyajian informasi akuntansi adalah pihak-pihak yang
memiliki kekuasaan atau wewenang untuk melakukan pengendalian ekonomi
secara efektif atas sumber daya perusahaan. Penekanan informasi menurut
konsep teori ini adalah terletak pada pertanggungjawaban (stewardship).
7. Investor Theory
Pusat perhatian dari penyajian informasi akuntansi adalah mereka yang
tergolong sebagai specific equity (para kreditur dan pemegang saham,
preferen) dan residual equity (pemegang saham biasa). Menurut konsep teori
ini, persamaan akuntansi dirumuskan sebagai berikut:

Aktiva = Ekuitas Khusus + Ekuitas Residu


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan di atas, maka kesimpulan yang dapat
diambil adalah konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi atau
konseptualisasi karakteristik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya
pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan bersifat deduktif dan normatif, oleh
karena itu penyimpulan harus dimulai dari suatu premis atau asumsi yang
disepakati dan dianggap valid tanpa harus diuji kebenarannya. Dalam konsep
dasar juga mempunyai manfaat, yaitu bagi penyusun standar dalam berargumen
untuk menentukan konsep, prinsip, metode, atau teknik yang akan dijadikan
standar. Dalam tiap standar yang diterbitkan (Statement of Financial Accounting
Standards), misalnya, FASB menyertakan bagian yang disebut basis penyimpulan
(Basis for Conclusions atau Background Information) yang di dalamnya
terrefleksi konsep dasar yang dianut baik secara eksplisit maupun implisit. Dalam
perumusan dasar akuntansi ada sejumlah konsep yang dipakai menjadi konsep
sudut pandang, yaitu proprietory theory, entity theory, fund theory, residual equity
theory, commander theory, dan investor theory.

3.2 Saran
Penentuan sudut pandang akuntansi yang tepat dalam praktik akuntansi
yang berbeda-beda sangatlah diperlukan. Terlebih informasi yang dihasilkan
akuntansi tersebut untuk membuat perencanaan yang efektif, pengawasan, dan
pengambilan keputusan oleh manajemen dan pertanggungjawaban organisasi
kepada para investor, kreditur, badan pemerintah, dan sebagainya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, S. S. (2008). TEORI AKUNTANSI (10th ed.). Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada.

Hery. (2013). Teori Akuntansi: Suatu Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbit


Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Munawir, S. (2004). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Suwardjono. (2005). Teori Akuntansi: Perekayasaan Akuntansi Keuangan.


Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Suwardjono. (2014). Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan (3rd


ed.). Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

11

Anda mungkin juga menyukai