Di dalam teori akuntansi terdapat dua jenis teori yang dikenal dengan Teori
Akuntansi Positif dan Teori Akuntansi Normatif. Berikut adalah penjelasan
mengenai teori akuntansi positif dan teori akuntansi normatif:
Hal ini disebabkan oleh pengalaman praktek langsung yang telah dilakukan
misalnya pernyataan tentang laporan keuangan yang seharusnya didasarkan
pada metode pengukuran tertentu atau dihasilkan melalui kegiatan “semi –
research”.
Teori ini lebih berkonsentrasi pada pengukuran tunggal yang benar untuk
aktiva dan laba.
Di beberapa kasus, teori ini didasarkan pada konsep ekonomi tentang laba
dan kemakmuran atau konsep ekonomi pengambilan keputusan rasional.
Konsep tersebut didasarkan pada penyesuaian rekening karena pengaruh
inflasi atau dari nilai pasar dari aktiva.
Para ahli bidang akuntansi telah menyatakan bahwa teori akuntansi positif
lebih diterapkan dibandingkan teori akuntansi normatif.
Hipotesis ini didasari asumsi bahwa sangat mahalnya nilai informasi bagi
individu untuk menentukan kondisi laba akuntansi apakah betul-betul
menunjukkan monopoli laba.
Selain itu, mahalnya bagi individu untuk melaksanakan kontrak dengan
berbagai pihak dalam proses politik untuk menegakkan regulasi dan aturan
hukum, yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.