Milton
Friedman;
mengembangakan
teori atau hipotesa yang
menghasilkan prediksi yang valid dan bermakna untuk prediksi atau
phenomena yang belum pernah diamati
2. Efisiensi Pasar
Kondisi yang perlu ada untuk suatu pasar yang efisien:
a. Tidak ada biaya transaksi dalam perdagangan sekuritas
b. Semua informasi tersedia tanpa biaya bagi seluruh peserta pasar
c. Semua setuju atas implikasi dari informasi saat ini terhadap harga dan
distribusi sekarang dari harga-harga setiap sekuritas di masa depan
Implikasinya, dalam pasar yang efisien, seseorang sulit mendapatkan
laba ekonomis ketika melakukan perdagangan berdasarkan informasi
Tiga jenis efisiensi pasar:
a.
Efisiensi bentuk lemah (The Weak Form) mengasumsikan bahwa
harga sekuritas pada suatu waktu mencerminkan sepenuhnya
informasi yang terkandung dalam serangkaian harga-harga di masa
lalu
b.
Efisiensi bentuk semikuat (The Semistrong Form) menyatakan
bahwa harga sekuritas mencerminkan semua informasi yang tersedia
(dipublikasikan), termasuk harga-harga di masa lalu
c.
Efisiensi bentuk kuat (The Strong Form) mengisyaratkan bahwa
harga sekuritas mencerminkan seluruh informasi, termasuk informasi
yang tidak tersedia secara umum (public)
Riset-riset akuntansi menggunakan asumsi bentuk semikuat.
3. Kelemahan Teori Positif
a. Teori akuntansi positif tidak memberikan resep dan oleh karena itu tidak
menyediakan sarana untuk memperbaiki praktik akuntansi
b. Teori akuntansi positif tidak bebas nilai, karena tidak ada rumusan yang
pasti yakni yaitu tidak adanya pedoman seperti apa yang harus dilakukan
c. Teori akuntansi tidak ada unsur paksaan, dan membiarkan orang lain
untuk menafsirkan sendiri. Maksudnya tidak ingin memaksakan
pandangan mereka pada orang lain tapi lebih suka memberikan informasi
tentang implikasi yang diharapkan dari tindakan tertentu dan
membiarkan orang untuk memutuskan sendiri apa yang harus mereka
lakukan
d. teori akuntansi positif memiliki asumsi dasar bahwa semua tindakan
dikendalikan oleh keinginan untuk memaksimalkan kesejahteraan
seseorang. Bagi banyak peneliti asumsi seperti itu menunjukan
perspektif yang terlalu negatif dari manusia.
BEHAVIOURAL ACC RESEARCH
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), kerangka dasar disebut dengan istilah Kerangka Dasar Penyusunan
dan Penyajian Laporan Keuangan yang didefinisikan sebagai konsep-konsep pemikiran yang mendasari
penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal. (IAI, 2004, hal. 1)
Kerangka dasar juga bermanfaat untuk memilih metode yang paling tepat untuk pelaporan aktivitas
perusahaan. Hal ini disebabkan standar untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang ada
menyediakan lebih dari satu pilihan pelaporan untuk transaksi tertentu.
IAI (2004, hal. 1) menyatakan bahwa tujuan kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan
adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi:
1.
2.
3.
Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
4.
Para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
2.
Memungkinkan entitas untuk memilih metode akuntansi mereka sendiri dalam batas-batas prinsip akuntansi
yang berlaku umum dianggap diinginkan oleh beberapa .
3.
Indonesia bagian dari IFAC, yang harus tunduk pada SMO (Statement
Membership Obligation), salah satunya menggunakan IFRS sebagai
accounting standard.
Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia
sebagai anggota G20 forum.
Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di Washington DC, 15
November 2008 :
Strengthening Transparency and Accountability
Manfaat IFRS
Meningkatkan daya banding laporan keuangan
Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal
Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi
perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan
Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan
biaya untuk analisis keuangan bagi para analis
Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practise
Permasalahan dalam adopsi dan implementasi IFRS
Translasi standar internasional
Ketidaksesuaian standar internasional dengan hukum nasional
Struktur dan kompleksitas standar internasional
Frekuensi perubahan dan kompleksitas standar internasional
Dampak IFRS terhadap sistem akuntansi dan pelaporan
Peningkatan penggunaan nilai wajar
Diperlukan sumber daya yang kompeten untuk menentukan nilai wajar atau
bahkan perlu menyewa jasa konsultan penilai terutama untuk aset-aset yang
tidak memiliki nilai pasar aktif
Penggunaan estimasi atau judgement
Akibat karakteristik IFRS yang lebih berbasis prinsip, akan lebih banyak
dibutuhkan judgement untuk menentukan bagaimana suatu transaksi
keuangan dicatat.
Persyaratan pengungkapan yang lebih banyak ataupun rinci
IFRS mensyaratkan pengungkapan berbagai informasi tentang risiko baik
kualitatif maupun kuantitatif
MEASUREMENT ASSETS
N Basis pengukuran
o
1
Historical Cost
Biaya
Pada
saat
transaksi
Reproduction Cost
Atribut lain
Keterangan
Acquisition cost
Entry Price
Exit Price
Harga
Jual
yang
diharapkan, dikurangi
Biaya Penjualan
Exit Price
Selling Price
Market Value
Current Value
Fair Value
Current Value
Value in Use
Deprival Value
Nilai Pasar (Baik
Entry Price maupun
Exit Price )
untuk
penilaian
Jumlah dimana
aset dan
kewajiban
yang
dapat
dipertukarkan di pasar
Nilai dimana suatu aset dapat
dipertukarkan/ suatu kewajiban
diselesaikan,
Dengan asumsi
transaksi fair, knowleadgeable,
willing parties in an arms length
transaction
Nilai Wajar dapat berupa Nilai
Wajar Aktual atau Estimasi
Nilai Suatu Aset bagi Entitas
bisnis
Kerugian yang diderita
pemilik jika aset dirampas
oleh
Level 1
Menggunakan harga aset-aset dan utang-utang yang sama di dalam
referensi pasar-pasar yang aktif kapanpun informasi tersedia.
Level 2
Jika harga-harga untuk aset-aset dan utang-utang yang sama di dalam pasarpasar yang aktif tidak tersedia, maka penilaian akan diestimasi pada hargaharga aset-aset atau utang-utang yang mirip di dalam pasar-pasar aktif.
Level 3
Jika harga-harga untuk aset-aset dan utang-utang sama atau serupa di dalam
pasar-pasar aktif tidak tersedia, atau perbedaan antara aset-aset dan utangutang yang serupa tidak dapat menentukan obyektivitas, fair value akan
diestimasi menggunakan penilaian dengan bermacam-macam teknik yang
konsisten dengan market approach, pendekatan pendapatan dan biaya.
LIABILITIES
Mengapa cara bagaimana mengukur aset dan kewajiban itu penting:
Mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna laporan keuangan
Mempengaruhi kestabilan dan likuiditas keuangan yang digunakan sebagai
sinyal informasi oleh analis, pemberi pinjaman, investor, dan lainnya
Mempengaruhi leverage ratio dan langkah langkah likuiditas
Mempengaruhi keputusan investasi dan peminjaman, keputusan pemasok
dan cara perusahaan dikelola
Mempengaruhi tingkat keuntungan berbasis pada bonus yang dibayarkan
kepada manajer
Bagaimana cara melaporkan
Subjective Value
a. Manajer berusaha untuk menahan aset dan kewajiban yang menjanjikan
untuk menghasilkan target pengembalian perusahaan.
b. Manajer menentukan tipe dan jumlah aset yang paling tepat dan
metodeyang diterapkan perusahaan untuk membiayai mereka
c. Tidak ada basis ekonomi yang lebih memilih satu aset atau susunan
pembiayaan dibanding yang lain, semuanya tergantung dari tujuan
perusahaan
d. Manajemen merumuskan nilai subjektif untuk masing-masing rencana
operasi
e. Masing-masing jawaban pertanyaan mewakili rencana tertentu dari
manajemen operasi dan masing masing rencana melibatkan pola
pembayaran yang diharapkan
True Economic Value
a. Merupakan nilai yang paling berguna bagi pengguna laporan keuangan
b. Sangat subjektif dan futuristik konsep yang berhubungan dengan keinginan
orang untuk satu item dan mungken berlawanan dengan pihak lain
c. Ada banyak variabel yang mempengaruhi keinginan orang dan nilai yang
mereka tempatkan
d. List variabel ditekan menjadi sejumlah kecil dan lebih dapat dimanage
tergantung pada tujuan untuk menetapkan nilai
e. True economic value tidak dapat diketahui
f. Kita tidak tahu berapa bobot yang harus ditetapkan pada variabel
Cost vs Value
Cost adalah pengorbanan yang terjadi dalam aktivitas ekonomi, yang diberikan
atau hilang untuk dikonsumsi, ditabung/disimpan, ditukar atau diproduksi.
Komponen cost:
Harga Beli
EXPENSE
Critism of Matching
Menyebabkan balance sheet terkucilkan, hanya kumpulan cost yang belum
terjadi nunggu abis
Great deal of judgment, kurang kasih evidence yang obyektif
Susah menentukan cause and effect yang bisa diatribusi ke ekspense
Alokasi tidak dapat dibenarkan karena harus mengukitu 3 syarat: Menurut
Thomas dalam buku Teori Akuntansi (Godfrey,1994) alokasi tersebut secara
teoritis tidak tepat. Terdapat tiga krtiteria untuk menyesuaikan alokasi yaitu :
Additivity
Apabila alokasi diambil dari total nilai, maka jumlah dari pengalokasian
tersebut harus sama dari total nilai sebelum alokasi, tidak kurang tidak lebih.
Misalnya, alokasi beban penyusutan kendaraan tiap tahun maka jumlah
alokasi untuk setiap tahun tersebut harus sama dengan nilai kendaraan
sebelum alokasi.
Uanambiguity
Pengalokasian harus dilakukan dengan cara yang jelas sesuai dengan metode
yang dipilih.
Defenseability
Akuntan yang telah memilih suatu metode akuntansi harus dapat
menyediakan
pernyataan
yang
meyakinkan
pilihannya
dan
mempertahankannya dari kemungkinan adanya metode alternatif lainnya.
Matcing
Proses matching melibatkan pengakuan bersama atau gabungan dari revenue
dan expense yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari
transaksi atau peristiwa lain yang sama.
Cara yang ideal dalam menyandingkan beban dengan pendapatan adalah
dengan menghubungkan penyebab dengan akibatnya, dimana sebabakibat itu sulit dibuktikan;
Jika menghubungkan penyebab dengan akibat tidak dapat dilakukan, cara
alternatif untuk menyandingkan revenue dengan expense adalah
menggunakan prosedur alokasi sistematis dan rasional.