Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

“PENYUSUNAN ANGGARAN”

Disusun Oleh Kelompok 9 :

Aina Mutmainnah ML (206601160)


Aden Muhammad Afdal (206601162)
Ni Ketut Ayu Astiti (206601239)
Risky Juarta (206601245)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI 66 KENDARI

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah dengan judul “Penyusunan Anggaran” tepat pada waktunya.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem
Pengendalian Manajemen di kampus STIE 66 Kendari.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkan kami menyampaikan rasa
hormat dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas
telah memberikan bantuan dan dorongan kepada kami dalam menyelesaikan
penulisan makalah ini, terutama kepada :
1. Ibu Wahyuni Rahma, SE.,MM selaku dosen mata kuliah Sistem
Pengendalian Manajemen Kampus STIE 66 Kendari.
2. Teman-teman yang sudah membantu.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan
yang lebih luas kepada pembaca. Kami menyadari bahwa penulisan ini masih
banyak kekurangan baik bentuk, isi maupun tehnik penyajiannya.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima
demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 26 November 2022

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

MAKALAH SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN........................................1


“PENYUSUNAN ANGGARAN”............................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
BAB II.................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN....................................................................................................2
2.1. Pengertian Anggaran.............................................................................2
2.2. Jenis-jenis Anggaran..............................................................................3
2.3. Tujuan, fungsi dan Manfaat Anggaran...................................................4
2.4. Perbedaan budgeting dan Forecasting..................................................6
2.5. Hubungan Anggaran dan Perencanaan Stratejik...................................8
2.6. Proses Penyusunan Anggaran...............................................................9
2.7. Aspek Perilaku Dalam Penyusunan Anggaran.....................................14
2.8. Teknik Kualitatif Penyusunan Anggaran...............................................18
BAB III............................................................................................................... 19
PENUTUP......................................................................................................... 19
3.1. Kesimpulan...........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam menjalankan sebuah organisasi atau perusahaan pasti diperlukan
adanya perencanaan. Karena itu yang nantinya digunakan sebagai pijakan
dalam menjalankan berbagai aktivitas. Dengan begitu harapannya bisa
mencapai goal yang diharapkan.
Begitupun dengan perusahaan yang menjalankan bisnis, juga pasti
membuat perencanaan. Anggaran perusahaan adalah salah satu diantaranya,
yang ditulis secara sistematis terkait dengan perkiraan kegiatan, pengeluaran
maupun pemasukan perusahaan. Bedanya dengan perencanaan bagian lain,
anggaran dinyatakan seluruhnya dalam satuan moneter (uang).
Dari anggaran yang sudah disusun itu, direksi perusahaan bisa
mengetahui bagaimana sumber daya atau aset yang dimiliki perusahaan
nantinya dimanfaatkan. Begitu pula dengan sumber daya yang ditargetkan,
akan terlihat bagaimana aktivitas untuk memperolehnya.
Persaingan usaha yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk
beroperasi seefektif dan seefesien mungkin, oleh karena itu perusahaan dituntut
untuk mengetahui bagaimana penyusunan anggaran yang baik agar dapat
menarik investor dan kreditor Penyusunan anggaran merupakan proses
pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan
dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Dengan adanya
anggaran kita dapat mengestimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode
waktu tertentu yang dapat dinyatakan dalam ukuran finansial.
Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana
jangka pendek, yang dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan rencana
didasarkan atas dampak rencana kerja tersebut terhadap laba. Sistem
penganggaran memiliki peran yang penting dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Keberhasilan anggaran untuk mendukung tujuan perusahaan
dapat ditentukan dari sejauh manakah anggaran dapat memenuhi fungsi-
fungsinya. Hal ini tidak terlepas dari sistem penganggaran yang direncanakn
dengan baik. Permasalahan yang dihadapi adalah apakah sistem
penganggaran yang diterapkan perusahaan dapat digunakan sebagai alat
perencanaan dan pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan maksimal.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Anggaran


Anggaran adalah rencana kerja yang disusun secara tertulis, kuantitatif,
formal dan sistematis mengenai perkiraan kegiatan, penerimaan dan
pengeluaran yang dinyatakan dalam unit satuan moneter (uang) dan berlaku
untuk jangka waktu tertentu dalam menjalankan operasional sehari-hari.
Anggaran juga digunakan untuk mengarahkan suatu kegiatan dan juga
sebagai alat perbandingan dalam mengukur hasil pelaksanaan kegiatan,
sehingga proses pelaksanaan terkendali. Anggaran memperlihatkan bagaimana
sumber daya yang diharapkan akan diperoleh dan dipakai selama periode
waktu tertentu.
Anggaran memiliki dua peran penting di dalam sebuah organisasi, yaitu
pertama berperan sebagai alat perencanaan dan kedua berperan sebagai alat
pengendalian. Sebagai sebuah rencana tindakan, anggaran dapat digunakan
sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan organisasi atau unit organisasi
dengan cara membandingkan hasil yang sesungguhnya yang dicapai dengan
rencana yang telah ditetapkan.

Berikut definisi dan pengertian anggaran biaya dari beberapa sumber buku:

 Menurut Nafarin (2013), anggaran adalah rencana tertulis mengenai


kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk
jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang.
 Menurut Arikunto (2010), anggaran adalah suatu rencana yang disusun
secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang
dinyatakan dalam unit kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka
waktu periode tertentu yang akan datang.
 Menurut Bastian (2010), anggaran merupakan kumpulan pernyataan
mengenai perkiraan atas penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan
akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.
 Menurut Rudianto (2009), anggaran adalah rencana kerja organisasi di
masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal, dan
sistematis.

Menurut Ikhsan (2009), anggaran merupakan istilah singkat dari


perencanaan laba yang terpadu dan meliputi pilihan-pilihan manajemen
dan tujuan-tujuan terhadap organisasi dan penyediaan dana sebagai
salah satu acuan dalam menjalankan operasional sehari-hari.

2
2.2. Jenis-jenis Anggaran
Menurut Rudianto (2009), anggaran dapat dikelompokkan
dalam dua jenis, yaitu:
a. Anggaran operasional
Anggaran operasional adalah rencana kerja perusahaan yang mencakup
semua kegiatan utama perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam
suatu periode tertentu. Anggaran operasional terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

1. Anggaran pendapatan.

Anggaran pendapatan merupakan rencana yang dibuat perusahaan


untuk memperoleh pendapatan pada kurun waktu tertentu.
Anggaran pendapatan dapat disusun berdasarkan jenis produk,
wilayah pemasaran, kelompok konsumen atau kelompok wiraniaga.
Di dalam kelompok anggaran ini biasanya terkandung pula ramalan
tentang beberapa kondisi tertentu yang berada di luar kendali
manajemen penjualan, misalnya keadaan ekonomi nasional dan
dunia, perubahan harga jual pesaing, dsb, sehingga manajer
pemasaran tidak dapat dituntut untuk sepenuhnya bertanggung
jawab terhadap pencapaian sasaran yang dianggarkan.

2. Anggaran biaya.

Anggaran biaya merupakan rencana biaya yang akan dikeluarkan


perusahaan untuk memperoleh pendapatan yang direncanakan.
Anggaran biaya biasanya disusun berdasarkan jenis biaya yang
dikeluarkan. Di dalam kelompok anggaran ini, dibedakan menjadi
anggaran biaya terukur dan anggaran biaya diskresioner. Anggaran
biaya terukur dirancang untuk mengukur efisiensi dan manajer
operasional memikul tanggung jawab penuh atas tercapainya
sasaran yang dianggarkan. Sedangkan anggaran biaya
diskresioner tidak dirancang untuk mengukur efisiensi dan
penyusunan anggaran bertanggung jawab untuk membelanjakan
jumlah yang telah ditetapkan.

3. Anggaran laba.

Anggaran laba adalah besarnya laba yang ingin diperoleh


perusahaan di dalam suatu periode tertentu di masa mendatang.
Anggaran laba sebenarnya merupakan gabungan dari anggaran
pendapatan dan anggaran biaya. Anggaran laba merupakan
rangkuman dari keseluruhan anggaran pendapatan dan anggaran
biaya.

3
b. Anggaran keuangan
Anggaran keuangan adalah anggaran yang berkaitan dengan rencana
pendukung aktivitas operasi perusahaan. Anggaran ini tidak berkaitan secara
langsung dengan aktivitas perusahaan untuk menghasilkan dan menjual produk.
Anggaran ini merupakan pendukung upaya perusahaan untuk menghasilkan
dan menjual produk perusahaan. Anggaran keuangan terdiri dari beberapa
jenis, yaitu:

1. Anggaran investasi.

Anggaran investasi adalah rencana perusahaan untuk membeli


barang-barang modal atau barang-barang yang dapat digunakan
untuk menghasilkan produk perusahaan di masa mendatang dalam
jangka panjang, seperti pembelian dan pembangunan gedung
kantor, bangunan pabrik, pembelian mesin, pembelian tanah, dan
sebagainya.

2. Anggaran kas.

Anggaran kas adalah rencana aktivitas penerimaan kas dan


pengeluaran kas perusahaan di dalam suatu periode tertentu,
beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan
pengeluaran kas tersebut.

3. Proyeksi neraca.

Proyeksi neraca adalah keuangan yang diinginkan


perusahaan di dalam suatu periode tertentu di masa mendatang.
Berarti, dalam proyeksi neraca tersebut mencakup jumlah harta
ingin dimiliki perusahaan beserta kewajiban-kewajiban yang harus
diselesaikan perusahaan di masa mendatang.

2.3. Tujuan, fungsi dan Manfaat Anggaran


Secara umum anggaran memiliki tujuan sebagai bahan informasi kepada
manajemen dalam pengambilan keputusan di perusahaan. Menurut Nafarin
(2013), tujuan anggaran adalah sebagai berikut:

1) Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan


investasi dana.
2) Mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.
3) Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil
yang maksimal.
4) Menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran
menjadi lebih jelas dan nyata terlihat.

4
Menurut Supriyono (1999), anggaran memiliki beberapa fungsi, yaitu:

1. Fungsi perencanaan.

Anggaran dapat berfungsi sebagai perencanaan karena dapat memilih


beberapa alternatif untuk dilaksanakan di masa depan dengan
mempertimbangkan tujuan perusahaan serta sumber-sumber ekonomi
yang dimiliki dan kendala-kendala yang akan dihadapi di masa yang akan
datang.

2. Fungsi koordinasi.

Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan


tindakan berbagai unit atau segmen yang ada di dalam perusahaan
agar dapat bekerja secara selaras ke arah pencapaian tujuan.

3. Fungsi komunikasi.

Dalam penyusunan anggaran, berbagai unit dan tingkatan organisasi


berkomunikasi dan berperan serta dalam proses penyusunan anggaran.

4. Fungsi motivasi.

Anggaran berfungsi pula sebagai alat untuk memotivasi para pelaksana


dalam melaksanakan tugas-tugas atau mencapai tujuan.

5. Fungsi pengendalian dan evaluasi.

Anggaran dapat berfungsi sebagai alat pengendalian kegiatan karena


anggaran yang sudah disetujui merupakan komitmen dari pelaksana
yang ikut berperan serta dalam penyusunan anggaran tersebut.

6. Fungsi pendidik.

Anggaran juga berfungsi sebagai alat untuk mendidik para manajer


mengenai bagaimana bekerja secara terinci pada pusat
pertanggungjawaban yang dipimpin sekaligus menghubungkan
dengan pusat pertanggungjawaban lain di dalam organisasi yang
bersangkutan.

Anggaran memberikan beberapa manfaat untuk suatu organisasi.


Anggaran mendorong para manajer untuk mengembangkan arah organisasi
secara menyeluruh, mengantisipasi masalah, dan mengembangkan kebijakan
untuk masa depan. Anggaran juga membantu komunikasi dan koordinasi.
Secara formal, anggaran mengomunikasikan rencana organisasi pada tiap
karyawan.

5
Menurut Mardiasmo (2009), terdapat beberapa manfaat anggaran, yaitu:

1. Anggaran sebagai alat perencanaan (planning tool). Anggaran sektor


publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan
oleh sektor publik dari belanja perusahaan tersebut.
2. Anggaran sebagai alat pengendalian (control tool). Anggaran sebagai
instrumen pengendalian digunakan untuk menghindari adanya
pengeluaran yang terlalu besar atau adanya penggunaan dana yang
tidak semestinya dalam pengalokasian anggaran pada bidang lain yang
bukan merupakan prioritas.
3. Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal (fiscal tool). Anggaran sebagai
alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan ekonomi
dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut
dapat diketahui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat
dilakukan prediksi-prediksi dan estimasi ekonomi.
4. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi (coordination and
communication Tool). Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar
bagian dalam pemerintah. Anggaran publik yang disusun dengan baik
akan mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi suatu unit kerja dalam
pencapaian tujuan organisasi. Anggaran harus dikomunikasikan ke
seluruh bagian organisasi untuk dilaksanakan.
5. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja (performance measurement
tool). Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder
(eksekutif) kepada pemberi wewenang (legislatif), kinerja eksekutif akan
dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi
pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer publik dinilai berdasarkan
berapa yang berhasil dicapai dikaitkan dengan anggaran yang telah
ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk pengendalian
dan penilaian kinerja.
6. Anggaran sebagai alat motivasi (motivation tool). Anggaran dapat
digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya secara
ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.

2.4. Perbedaan budgeting dan Forecasting


Budgeting dan Forecasting merupakan 2 fungsi keuangan paling penting
untuk bisnis dalam ukuran berapa pun. Biasanya budgeting dan forecasting
digunakan bersama, namun bukan merupakan hal yang sama.
Apa yang dimaksud dengan Budgeting?
Budget merupakan financial outline tentang apa yang akan
terjadi pada bisnis dalam suatu periode tersebut, biasanya dalam
periode 1 tahun. Budget ini meliputi detail mengenai pendapatan,

6
biaya-biaya, arus kas dan posisi keuangan. Informasi ini
seharusnya tersedia di laporan keuangan perusahaan.
Tergantung pada ukuran bisnis, dalam proses
membuat budget, sering kali dilakukan di akhir tahun sebelumnya,
masing-masing departemen dan profit centre, akan memberikan
masukan dan akan dikelola oleh kepala keuangan.
Di perusahaan yang lebih kecil, budgeting biasanya
dikerjakan sendiri oleh pemilih perusahaan atau dengan bantuan
beberapa orang yang dipercaya/ penting (seperti Kepala
Accounting atau Keuangan).
Kebanyakan, penyusunan budgeting didasarkan pada
laporan keuangan pada periode sebelumnya, lalu dirubah sesuai
dengan perubahan kondisi bisnis di tahun berikutnya. Cara
demikian dapat meningkatkan akurasi data dan membutuhkan
perhatian yang lebih mendetail, namun belum tentu memberikan
hasil yang lebih baik.
Budget Sebagai Alat
Idealnya, budget digunakan sebagai management tool untuk
menjalankan bisnis. Hasil keuangan yang sebenarnya,
dibandingkan dengan nilai yang sudah dianggarkan dan jika ada
perbedaan, akan dievaluasi. Jika pengeluaran di bagian tertentu
lebih tinggi dari pada budget, maka perusahaan perlu
mempertimbangkan apakah kelebihan tersebut disebabkan oleh
adanya tambahan proses bisnis atau adanya pemborosan.
Apakah pendapatan dan laba berjalan sesuai dengan yang sudah
dianggarkan? Apakah ada tambahan pendapatan atau kehilangan pendapatan
yang menjadi bagian dari budget? Memeriksa kembali budget pada jangka
waktu berkala, merupakan fungsi utama dalam mengelola bisnis yang sedang
berjalan.
Pada beberapa perusahaan, budget juga dapat digunakan sebagai salah
satu factor kompensasi berbasis kinerja.
Apa yang dimaksud dengan Forecasting?
Forecasting merupakan proyeksi yang akan terjadi di level
yang lebih tinggi, secara umum pendapatan kunci dan pengeluaran
secara keseluruhan. Forecasting dapat dilakukan baik secara
jangka panjang dan jangka pendek dan bisa digunakan dari top-
down maupun bottom-up.
Forecasting jangka panjang mungkin dapat dilihat dalam
beberapa tahun dan melihat pada business-plan strategis. Secara

7
jangka pendek, biasanya dilakukan untuk tujuan
operasional. Forecasting pendapatan dapat mengakibatkan
adanya penyesuaian di rencana produksi, dan tingkat
persediaan. Forecasting yang baik juga dapat digunakan untuk
pinjaman bank. Sedangkan untuk di bidang usaha jasa dan
perusahaan jasa, biasanya forecasts ini digunakan untuk
menentukan staffing levels.
Forecast Sebagai Alat
Forecasting merupakan alat yang penting untuk membantu
perusahaan melakukan penyesuaian yang dibutuhkan seiring
dengan perubahan bisnis. Sebagai contoh, jika konsumen besar
akan melakukan pengurangan ataupun menambahkan ukuran
perusahaannya, maka ini juga akan berpengaruh terhadap
perusahaan, baik dari segi operasional dan arus kas.
Dalam membuat forecast, pertimbangkan untuk membuat
beberapa pertimbangan, jika kondisi baik atau optimis, kondisi
buruk atau pesimistis, dan yang terakhir adalah kondisi yang
sekiranya akan terjadi. Sehingga perusahaan dapat merencanakan
pengembangannya namun juga dapat menyesuaikan diri ketika
suatu hal tidak berjalan dengan semestinya.
Meskipun forecast dan budgeting memiliki fungsi yang berbeda, namun
keduanya akan saling melengkapi. Forecast yang baik, akan
menghasilkan budget yang lebih stabil. Sepanjang tahun, dengan
membandingkan dengan forecast terbaru terhadap budget yang sudah disusun,
perusahaan dapat melakukan penyesuaian yang sesuai dengan kondisi bisnis.

2.5. Hubungan Anggaran dan Perencanaan Stratejik


Pengendalian merupakan suatu proses mengevaluasi dan melihat ke
belakang, memutuskan apa yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkan
dengan perencanaan yang ada dalam anggaran. Anggaran organisasi
dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan kerja dan arahan penggunaan
sumber daya dalam rangka pencapaian target tertentu, sarana komunikasi dan
koordinasi antara karyawan/ pegawai yang meliputi suatu periode waktu
tertentu.
Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam
satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Untuk menyiapkan sebuah anggaran,
rencana strategis haruslah dikembangkan untuk aktivitas dan operasi di masa
depan. Strategi tersebut juga dapat digunakan ke dalam tujuan jangka panjang
dan jangka pendek.

8
Hubungan antara anggaran dan rencana strategis membantu manajemen
untuk memastikan bahwa semua perhatian tidak terfokus pada operasional
jangka pendek. Hal ini penting karena anggaran, sebagai rencana satu periode
memiliki sifat untuk jangka pendek. Proses penyusunan anggaran merupakan
kegiatan yang penting dan melibatkan berbagai pihak baik manajer tingkat atas
maupun manajer tingkat bawah, yang akan mempersiapkan dan mengevaluasi
berbagai alternatif dari tujuan anggaran.
Hubungan antara anggaran dan rencana strategis, yaitu :
1. Keduanya merupakan aktivitas perencanaan.
2. Fokus anggaran satu tahun, perencanaan strategi beberapa tahun.
3. Anggaran mengacu pada perencanaan strategi.
4. Dasar anggaran adalah pusat pertanggungjawaban, perencanaan
strategi adalah jenis produk atau program yang lain

2.6. Proses Penyusunan Anggaran


Berikut ini adalah tahapan proses penyusunan anggaran perusahaan

1. Identifikasi dan Evaluasi Variable Eksternal (Trendwatching)


Trendwatching merupakan pengamatan terhadap trend perubahan
lingkungan makro dan lingkungan industry untuk mengidentifikasi peluang yang
dapat diraih dan ancaman yang harus dihadapi perusahaan dalam setiap
lingkungan tersebut. Ada 2 jenis lingkungan yang berpengaruh besar pada
perusahaan, yaitu:

a. Lingkungan makro, Lingkungan makro terdiri dari empat kekuatan pokok


antara lain politik dan hukum, ekonomi, teknologi, dan sosial.
b. Lingkungan industri, Selain analisis lingkungan makro, perusahaan perlu
melakukan analisis trend perubahan yang terjadi dalam industri. Variabel ini
tidak dapat dikendalikan perusahaan namun dapat dipengaruhi oleh
perusahaan.
Terdapat 5 (lima) kekuatan yang mempengaruhi industri, antara lain:
1) Ancaman organisasi baru yang memasuki industri;
2) Kekuatan pemasok;
3) Kekuatan pembeli;
4) Dampak produk subsitusi;
5) Persaingan dalam industri.

9
Identifikasi variable eksternal ini mencakup suatu pertimbangan untuk
memilih variabel yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan.
Sehingga manaemen dapat mengambil manfaat dari akibat yang
menguntungkan dan meminimalkan akibat yang merugikan bagi perusahaan.
Tahap penting dalam analisis ini adalah evaluasi dari kekuatan dan
kelemahan perusahaan saat ini (analisis SWOT). Analisis SWOT dilakukan
dalam dua tahap, yaitu:
a. Analisis eksternal
Bertujuan untuk mempertimbangkan peluang dan ancaman yang dihadapi
perusahaan.
b. Analisis internal
Bertujuan untuk mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan intern
perusahaan.
Pendakatan anggaran yang komprehensif didasarkan pada ekpektasi dimana
aspek operasi yang penting akan dianalisis secara kritis dan dievaluasi setiap
periode dengan cara yang benar sehingga bantuan dari pihak yang independen
sangat penting bagi penilaian ini.
2. Pengembangan Tujuan Umum Perusahaan
Suatu perusahaan harus merumuskan tujuan umum yang ingin dicapai oleh
perusahaan sebelum merumuskan strategi. Tujuan umum ini berisi tentang:
a. Misi
Misi berfungsi sebagai pemfokus dan pemberi makna terhadap kehidupan kerja
seluruh anggita organisasi. Misi harus menetapkan bisnis perusahaan terpisah
dari bisnis pesaing.
b. Visi
Visi harus menjelaskan kondisi masa depan dari organisasi yang hendak
diwujudkan.
c. Keyakinan dasar
Merupakan keyakinan tentang kebenaran misi, visi dan langkah yang ditempuh
untuk mewujudkan visi. Keyakinan dasar ini merupakan pemicu semangat
seluruh anggota organisasi untuk mencapai tujuan.
d. Nilai dasar
Merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh seluruh anggota organisasi dan
mampu memandu mereka untuk memilih berbagai alternatif yang diperlukan
untuk menuju masa depan. Nilai dasar ini berfungsi sebagai pembatas

10
pengambilan keputusan oleh para anggota dalam rangka mewujudkan visi demi
tercapainya tujuan perusahaan.
Visi menjadi dasar perumusan tujuan perusahaan, karena tujuan
merupakan penjabaran dari visi perusahaan. Tujuan umum perusahaan
menggambarkan fondasi dasar tempat mengembangkan dan memperkuat
kebanggaan pada perusahaan bagi manajer, karyawan lain, pemilik, pelanggan,
dan perusahaan lain yang berhubungan secara komersial.
3. Pengembangan Sasaran Khusus Bagi Perusahaan
Tujuan dari tahap sasaran dalam proses anggaran ini adalah untuk
mengarahkan pernyataan tujuan umum ke fokus yang lebih tajam dan untuk
mentransformasikan informasi umum kepada informasi perencanaan yang lebih
spesifik. Manajemen eksekutif harus melaksanakan kepemimpinan pada tahap
perencanaan ini sehingga ada kerangka kerja yang nyata, jelas dan realistis
dalam operasi yang akan dilaksanakan untuk pencapaian sasaran yang bersifat
khusus. Hal ini akan memberikan suatu dasar bagi pengukuran kinerja.

4. Pengembangan dan Evaluasi Strategi Perusahaan


Strategi perusahaan adalah sasaran dasar, cara dan taktik yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang direncanakan. Tujuan dari
pengembangan dan penyebaran strategi adalah menemukan alaternatif terbaik
untuk mencapai tujuan umum yang direncanakan dan sasaran spesifik. Strategi
memberikan garis besar rencana tindakan bagi perusahaan. Manajemen
eksekutif harus kreatif dan langsung terlibat dalam pengembangan dan
penyesuaian strategi baru yang sedang dilaksanakan sesuai dengan variabel
relavan yang harus dikuasai manajemen.
Selain formulasi strategi, penilaian kembali strategi secara periodik juga
penting untuk menganalisis secara teliti semua variabel yang relevan dan akibat
yang mungkin terjadi atas perusahaan dimasa yang akan datang. Setiap
alternatif strategi harus dievaluasi secara mendalam dengan cara
mengidentifikasi manfaat dan kelemahan utama setiap strategi tersebut,
termasuk asumsi yang mendasari. Berikut kriteria untuk mengevaluasi strategi:

 Konsistensi intern, yaitu rencana tindakan yang mendukung satu dengan


yang lain;
 Realistik, yaitu rencana tindakan yang dipilih dapat dicapai meskipun
berisi tantangan;
 Berfokus ke pencarian peluang dan penyelesaian masalah, yaitu rencana
yang dipilih akan dapat mewujudkan peluang dan menyelesaikan
masalah utama dan mengarah ke isu strategi utama;

11
 Berkemampuan menyelasaikan sub problem, yaitu bahwa smua gejala
juga diselesaikan;
 Bermanfaat bagi customer, yang berarti rencana harus meng-improve
value yang dihasilkan bagi customer.

5. Instruksi Perencanaan Manajemen Eksekutif


Instruksi perencanaan eksekutif yang dikeluarkan manajemen tingkat
atas, mengkomunikasikan materi perencanaan yang diperlukan semua
tingkatan manajemen untuk berpartisipasi dalam pengembangan perencanaan
laba strategis dan taktis untuk tahun anggaran mendatang. Tahap ini
merupakan tahap komunikasi dari rencana substantif kepada manajemen
tingkat menengah dan tingkat bawah. Tahap ini juga menjelaskan tujuan umum,
sasaran spesifik, strategi perusahaan dan segala macam instruksi manajemen
eksekutif yang dibutuhkan untuk mengembangkan rencana laba yang strategis
dan taktis.
Perusahaan memerlukan suatu alat yang dikenal dengan cascading,
yaitu alat untuk mengkomunikasikan sasaran dan strategi ke jenjang organisasi
yang lebih rendah. Cascading pada dasarnya adalah proses pengubahan misi,
visi, keyakinan dasar, nilai dasar dan strategi anggota organisasi melalui
perilaku operasional. Cascading menjadi suatu proses sistematik
penginternalisasian misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar dan strategi
organisasi ke dalam diri setiap personel perusahaan sehingga menjadi share
mission, share vision, share beliefs, share value dan share strategies.
6. Persiapan dan Evaluasi Perencanaan Proyek
Konsep anggaran yang komprehensif mencakup suatu pendekatan yang
sistematis dan terintegrasi untuk membuat perencanan proyek, perencanaan
taktis dan perencanan strategik. Setiap manajemen perlu mengembangkan
tabel/grafik berdimensi waktu untuk keperluan pengambilan keputusan dan
perencanaan pada sub unitnya. Dalam tabel/grafik berdimensi waktu, biasanya
terdapat dua rencana, yaitu:
a. Rencana proyek
Rencana ini meliputi horizon waktu yang berbeda-beda kerana setiap proyek
mempunyai dimensi waktu yang unik, misalny: rencana untuk memperbaiki
produk yang ada, fasilitas fisik yang baru.
b. Rencana periodik
Merupakan kebutuhan manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi dan
mengendalikan operasi dalam jangka waktu yang relatif singkat dan konsisten
secara interim.
7. Pengembangan dan Persetujuan Rencana Laba Strategis dan
Taktis

12
Setelah manajer dari berbagai pusat tanggung jawab menerima instruksi
perencanaan manajemen eksekutif dan rencana proyek, maka manajer dari
berbagai pusat tanggung jawab dapat memulai aktivitas intensifnya untuk
mengembangkan rencana laba secara strategis maupun taktis yang disusun
secara bersamaan.
Rencana laba strategik jangka panjang merupakan perencanaan
perusahaan untuk jangka waktu yang relatif lama, yakni lebih dari satu tahun
atau bahkan lebih dari lima tahun. Rencana laba strategik jangka panjang dibuat
sesuai dengan tujuan umum perusahaan, sasaran strategik, dan strategi jangka
panjang yang telah ditentukan sebelumnya. Bagian formal dari rencana ini
meliputi: laporan laba/rugi, neraca, proyeksi arus kas, rencana belanja modal,
tuntutan karyawan, rencana penelitian dan rencana penetrasi pasar jangka
panjang. Rencana jangka panjang meliputi semua bidang aktivitas utama yang
diantisipasi:
a. Penjualan, harga pokok dan laba;
b. Proyek besar dan penambahan investasi modal;
c. Arus kas dan pembiayaan;
d. Kebutuhan dan persyaratan personel;
e. Pengembalian investasi;
f. Penelitian dan pengembangan;
g. Informasi tentang persaingan dipasar dan analisis pangsa pasar.
Rencana laba taktis merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan
perusahaan. Manajer, pemilik perusahaan dan pihak lain yang berkepentingan
biasanya memerlukan jadwal, hasil dari rencana laba secara periodik, laporan
kinerja dan evaluasi mengenai progress perusahaan. Laporan rencana dan
progress biasanya dibuat bulanan, tiga bulanan atau tahunan.
Bila kedua rencana laba tersebut selesai dibuat, proses persetujuan
dimulai. Proses ini meliputi persetujuan, ketidaksetujuan atau saran perbaikan.
Setelah proses persetujuan partisipasif selesai untuk setiap pusat tanggung
jawab dan semua perbedaan yang relevan diselesaikan, berbagai rencana dan
program dari pusat tanggungjawab utama digabungkan ke dalam semua
rencana laba strategis dan taktis bagi perusahaan dalam satu kesatuan.
8. Pelaksanaan Rencana Laba
Pelaksanaan rencana manajemen yang telah dikembangkan dan
disetujui dalam proses perencanaan melibatkan fungsi manajemen yaitu
pengarahan bawahan dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
Manajemen yang efektif di semua tingkat mengharuskan tujuan, sasaran,
strategi dan kebijakan perusahaan dikomunikasikan dan dimengerti oleh
bawahannya. Perencanaan laba yang luas dan program pengendalian dapat
membantu melaksanakan fungsi ini. Rencana, strategi, dan kebijakan yang
dibuat melalui partisipasi yang besar menetapkan dasar bagi komunikasi yang
efektif.

13
9. Penggunaan Laporan Kinerja Periodik
Setelah rencana laba diimplementasikan selama periode tertentu, maka
diperlukan laporan kinerja periodik yang dibuat berdasarkan laporan bulanan.
Laporan kinerja ini mencakup:
a. Laporan kinerja aktual periodik ;
b. Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang direncanakan;
c. Memperlihatkan setiap perbedaan sebagai varians kinerja yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan.
Perbedaan yang jelas harus dibuat antara laporan keuangan ekternal dan
internal. Laporan internal dapat diklasifikasikan menjadi:
a. Laporan statistik yang memberikan statistik kuantitatif internal dasar
mengenai operasi perusahaan;
b. Laporan manajerial yang khusus mengenai masalah yang tidak berulang
dan masalah khusus;
c. Laporan kinerja periodik.
Laporan kinerja jangka pendek penting untuk pengendalian yang efektif.
10. Penggunaan Anggaran Biaya Fleksibel
Konsep anggaran fleksibel (anggaran variabel) hanya digunakan pada
biaya yang terpisah dari rencana laba, sehingga anggaran variabel hanya
bersifat tambahan. Anggaran fleksibel memberikan informasi yang realistik
mengenai biaya yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah anggaran
untuk berbagai macam volume output atau tingkat aktivitas dari setiap pusat
tanggung jawab.
Anggaran fleksibel menyediakan rumus untuk setiap biaya dalam pusat
tanggung jawab. Rumus tersebut menunjukkan hubungan dari biaya terhadap
output (volume kerja). Rumus anggaran fleksibel dapat diterapkan dalam
laporan pengendalian kinerja dan untuk mengembangkan jumlah biaya dalam
rencana laba taktis. Jika rumus ini dikembangkan bersamaan rencana laba
strategis dan taktis, maka dapat digunakan untuk menghitung jumlah biaya yang
dianggarkan dalam rencana laba taktis. Perhitungan dilakukan dengan
mengalikan output atau aktivitas yang direncanakan dari setiap pusat tanggung
jawab dengan tarif biaya variabel yang berhubungan untuk setiap pusat
tanggung jawab dan kemudian ditambah dengan biaya tetap untuk pusat
tersebut (Y = a + bX).
11. Penerapan Tindak Lanjut
Dalam hal ini perlu pemisahan yang jelas antara sebab dan akibat.
Variasi kinerja adalah sebuah akibat (hasil), manajemen harus dapat
menentukan sebab yang mendasarinya. Identifikasi sebab adalah tanggung
jawab manajemen lini. Analisis untuk menentukan sebab akibat ini harus

14
diprioritaskan untuk menentukan variasi kinerja yang menguntungkan dan tidak
menguntungkan. Pada kasus yang tidak menguntungkan maka setelah berhasil
mengidentifikasi sebab yang mendasari, maka suatu alternatif tindakan
perbaikan perlu dipilih dan kemudian diterapkan.
Dalam kasus varians yang menguntungkan, sebab yang mendasari juga
harus diidentifikasi. Penyebab yang mendasari dapat menjadi informasi yang
bernilai bagi peningkatan efisiensi dan bagi pengembangan dukungan yang
positif pada operasi dan bagi karyawan yang kurang berhasil.

2.7. Aspek Perilaku Dalam Penyusunan Anggaran


1. Pandangan Perilaku terhadap Proses Penyusunan Anggaran
a. Penetapan Tujuan
Untuk menyusun rencana yang realistis dan menciptakan anggaran yang
praktis, interaksi yang ekstensif diperlukan antara manajer lini dan manajer
staf organisasi. Pengontrol dan direktur perencanaan memainkan peranan kunci
dalam proses manusia dari penyusunan anggaran ini. Pentingnya
perkembangan perusahaan maka manajer tingkat bawah dan para karyawan
diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses penetapan tujuan
karena mereka akan lebih menerima tujuan yang turut mereka formulasikan.
b. Implementasi
Pada tahap ini rencana formal digunakan untuk mengkomunikasikan
tujuan dan strategi organisasi, serta untuk memotivasi orang secara positif
dalam organisasi. Hal ini memberikan target kinerja terperinci bagi mereka yang
bertanggung jawab mengambil tindakan. Agar rencana tersebut berhasil,
rencana itu harus dikomunikasikan secara efektif.
c. Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Setelah diimplementasikan, anggaran berfungsi sebagai elemen kunci
dalam sistem pengendalian dan menjadi tolok ukur terhadap kinerja
aktual. Untuk menyusun suatu anggaran atau rencana laba, terdapat langkah-
langkah tertentu yang harus diambil sebagai berikut.
1) Manajemen puncak harus memutuskan apa yang menjadi tujuan
jangka pendek perusahan dan strategi mana yang akan digunakan untuk
mencapainya.
2) Tujuan harus ditetapkan dan sumber daya dialokasikan.
3) Suatu anggaran atau rencana laba yang komprehensif harus disusun,
kemudian disetujui oleh manajemen puncak.
4) Anggaran digunakan untuk mengendalikan biaya dan menentukan
bidang masalah dalam organisasi tersebut dengan membandingkan hasil
kinerja aktual dengan tujuan yang telah dianggarkan secara periodik.

15
2. Konsekuensi Disfungsional dari Proses Penyusunan Anggaran
a. Rasa Tidak Percaya
Suatu anggaran terdiri atas seperangkat tujuan-tujuan tertentu. Walaupun
anggaran tersebut dapat disesuaikan untuk kejadian-kejadian yang tidak
diantisipasi, anggaran menampilkan rasa tidak percaya, rasa pertumbuhan, dan
mengarah pada kinerja yang menurun.
b. Resistensi
Pada proses anggaran memerlukan waktu dan perhatian yang besar.
Manajer atau penyelia mungkin merasa terlalu terbebani dengan permintaan
yang ekstensif atas waktu dan tanggung jawab rutin mereka. Oleh karena itu,
mereka tidak ingin terlibat dalam proses penyusunan anggaran.
c. Konflik Internal
Konflik internal dapat berkembang sebagai akibat dari interaksi ini, atau
sebagai akibat dari laporan kinerja yang membandingkan satu departemen
dengan departemen lain. Gejala-gejala umum dari konflik adalah
ketidakmampuan mencapai kerja sama antar-pribadi dan antar-kelompok
selama prosesn penyusunan anggaran.
d. Efek Samping Lain yang Tidak Diinginkan
Anggaran akan menghasilkan pengaruh lain yang tidak diinginkan. Salah
satu pengaruh lainnya adalah terbentuknya kelompok-kelompok informal kecil
yang menentang tujuan anggaran. Kelompok-kelompok ini biasanya dibentuk
untuk melawan konflik internal dan tekanan yang diciptakan oleh anggaran
tersebut.
3. Relevansi Konsep Ilmu Keprilakuan dalam Lingkungan
Perencanaan
a. Dampak dari Lingkungan Perencanaan
Pada dasarnya lingkungan perencanaan mengacu pada struktur, proses,
pola-pola interaksi dalam penetapan kerja. Hal tersebut kadang kala disebut
dengan budaya atau iklim organisasi.
b. Ukuran dan Struktur Organisasi
Ukuran dan struktur pada organisasi mempengaruhi prilaku manusia dan
pola interaksi dalam tahap penetapan tujuan, implementasi, dann pengendalian
serta evaluasi terhadap proses perencanaan.
c. Gaya Kepemimpinan

16
Gaya kepemimpinan juga dapat mempengaruhi lingkungan perencanaan
organisasi. Teori X dari McGregor menjelaskan gaya kepemimpinan yang
otoriter dan dikendalikan secara ketat, dimana kebutuhan efisiensi dan
pengendalian mengharuskan pendekatan manajerial tersebut untuk berurusan
dengan bawahannya. Berbeda dengan Teori Y yang dikemukakan oleh
McCregor dan gaya kepemimpinan Likert mendorong tingkat keterlibatan dan
partisipasi karyawan dalam penentuan tujuan dan pengembilan keputusan.
d. Stabilitas Lingkungan Organisasi
Faktor lingkungan eksternal juga mempengaruhi lingkungan perencanaan
yang meliputi iklim politik dan ekonomi, ketersediaan pasokan, struktur industri
yang melayani organisasi dan hakikat persaingan.
4. Konsep–konsep Keprilakuan Yang Relevan dalam Proses Penyusunan
Anggaran
a. Tahap Penetapan Tujuan
Selama tahap penetapan tujuan baik tujuan umum ataupun tujuan
khusus dari manajemen puncak diterjemahkan kedalam target-target yang pasti
dan dapat diukur bagi organisasi serta bagi setiap submit utama.
b. Keselarasan Tujuan
Masalah utama dalam penetapan tujuan adalah mencapai suatu tingkat
keselarasan tujuan atau kompatibilitas yang mungkin diantara tujuan-tujuan
organisasi, subunit-subunit dan anggota-anggota yang turut berpartisipasi.

c. Partisipasi
Suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau
lebih pihak di mana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan
terhadap mereka yang membuatnya.
d. Manfaat Partisipasi
Salah satu manfaat dari partisipasi yang berhasil adalah bahwa
partisipan menjadi terlibat secara emosi dan bukan dalam pekerjaan mereka.
Pada dasarnya partisipasi dapat meningkatkan moral dan mendorong insiatif
yang lebih besar pada semua tingkatan manajemen.
e. Batasan dan Permasalahan Partisipasi
Bahkan dalam kondisi yang paling ideal sekalipun, partisipasi dalam
penetapan tujuan mempunyai keterbatasan tersendiri. Karena proses partisipasi
memberikan kekuasaan kepada para manajer untuk menetapkan hasil isi dari
anggaran mereka, kekuasaan ini bisa digunakan dengan cara yang memiliki
konsekuensi disfungsional bagi organisasi itu sendiri.

17
f. Tahap Implementasi
Setelah tujuan organisasi ditetapkan, maka direktur perencanaan
mengkonsolidasikannya ke dalam anggaran formal yang komprehensif. Cetak
biru untuk tindakan ditingkat perusahaan ini kemudian disetujui oleh dewan
direksi, komisaris. Anggaran tersebut kemudian diimplementasikan melalui
komunikasi kepada karyawan dalam orgnisasi.
g. Pengkomunikasian Anggaran
Kontroler atau direktur perencanaan bertanggung jawab
untuk mengimplementasikan anggaran. Hal ini dicapai dengan cara
mengkomunikasikan sasaran operasional yang disetujui kepada orang-orang
tingkat organisasi yang lebih rendah.
h. Kerja Sama dan Koordinasi
Kerja sama dan koordinasi adalah seni menggabungkan secara efektif
seluruh sumber daya organisasi. Dari sudut pandang keprilakuan, hal ini berarti
menggabungkan bakat dan kekuatan dari setiap partisipan organisasi dan
membuatnya berjuang untuk mencapai tujuan yang sama.
i. Tahap Pengendalian dan Evaluasi Kinerja
Dalam tahap pengendalian dan evaluasi kinerja, kinerja aktual
dibandingkan dengan standar yang dianggarkan guna menentukan bidang-
bidang permasalahan dalam organisasi tersebut dan menyarankan tindakan
yang sesuai untuk memperbaiki kinerja yang dibawah standar.
j. Laporan-laporan Kinerja
Untuk mempertahankan kemdali atas biaya dan menjaga agar karyawan
termotivasi kea rah pencapaian sasaran, laporan kinerja sebaiknya disusun dan
didistribusikan setiap bulan. Penerbitan laporan kinerja secara berkala dan tepat
waktu akan mempengaruhi dan mendorong pada moral karyawan.

2.8. Teknik Kualitatif Penyusunan Anggaran

1. Simulasi
Simulasi adalah metode yang membangun model dari situasi riil dan
kemudian memanipulasi model ini sedemikian rupa untuk mengambil
kesimpulan tentang situasi riil.

2. Estimasi Probabilitas
Tiap angka dalam anggaran adalah estimasi titik, yaitu jumlah tunggal
yang paling mungkin. Setelah anggaran disetujui, digunakan model komputer

18
untuk mensubstitusi distribusi probabilitas untuk setiap estimasi titik, kemudian
dijalankan beberapa kali, dan distribusi probabilitas dari perkiraan laba dapat
dihitung dan digunakan untuk tujuan perencanaan. Ini disebut proses Monte
Carlo.

19
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada hakikatnya suatu anggaran itu merupakan bagian yang sangat penting
untuk perencanaan efektif jangka pendek dan control dalam organisasi. Dengan
adanya suatu anggaran maka setiap perusahaan dapat mengestimasikan
kinerja yang hendak di capai selama jangka waktu tertentu,mengidentifikasi
sumber daya dan komitmen, dan pengangaran berperan penting dalam
perencanaan, pengendalian, dan untuk pembuatan serta pengambilan
keputusan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Fitriani. (2016, September 20). Aspek Keperilakuan dalam Penganggaran.


Retrieved from 1fitriani:
https://1fitriani.blogspot.com/2016/09/normal-0-false-false-false-in-
x-none-x_20.html

Ilmu, D. (2018, Maret 18). Contoh Anggaran Penjualan. Retrieved from


Dokter Ilmu: http://dokterilmuu.blogspot.com/2018/03/contoh-
anggaran-penjualan.html

Kumalasari, I. (2020, February 15). Perbedaan Budgeting dan


Forecasting. Retrieved from Drs. J. Tanzil & Associates:
https://www.jtanzilco.com/blog/detail/1561/slug/perbedaan-
budgeting-dan-forecasting

Liswonderland. (2011, Agustus 24). Penyusunan Anggaran. Retrieved


from Learn Our World:
https://learnourworld.wordpress.com/2011/08/24/penyusunan-
anggaran/

Poerwanto, H. (2013, February 4). Proses Penyusunan Anggaran


Perusahaan. Retrieved from Hendra Budget:
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/pengertian-
definisi-manfaat-tujuan-anggaran/proses-penyusunan-anggaran

Riadi, M. (2019, November 23). Pengertian, Fungsi, Jenis dan Metode


Penyusunan Anggaran. Retrieved from Kajian Pustaka:
https://www.kajianpustaka.com/2019/11/pengertian-fungsi-jenis-
dan-metode-penyusunan-anggaran.html

21

Anda mungkin juga menyukai