Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ANGGARAN LABA/RUGI

DALAM PERUSAHAAN DAGANG

(Sebagai Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Penganggaran)

Oleh :

CINDY GRAFFITHA D’MILLEN

NPM 1901061010

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Anggaran Laba/Rugi Dalam Perusahaan Dagang” dengan
tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas ujian akhir semester pada mata kuliah penganggaran
di semester genap 2021. Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan kepada penulis dan
juga pembaca tentang penganggaran khusunya untuk anggaran laba/rugi perusahaan dagang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas masih harus diperdalam lagi tentang
penyusunan anggaran laba/rugi dalam beberapa sektor. Oleh karena itu saran dan kritik dari semua
pihak akan sangat membantu demi kebaikan penulis dan pembaca di masa yang akan datang.

Kotabumi, 19 Juli 2021

Penulis.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2. Tujuan .............................................................................................................. 2

BAB II Landasan Teori

2.1 Pengertian Anggaran ......................................................................................... 3

2.2 Tujuan Anggaran ............................................................................................. 4

2.3 Jenis-jenis Anggaran ........................................................................................ 4

2.4 Anggaran Laba/Rugi ........................................................................................ 5

BAB III Pembahasan ........................................................................................................ 8

BAB IV Rangkuman ......................................................................................................... 16

Daftar Pustaka .................................................................................................................. 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi seperti sekarang, anggaran merupakan salah satu elemen penting
dalam sistem pengendalian manajemen karena anggaran dapat dikatakan sebagai alat
perencanaan (planning) dan pengendalian (controlling) jangka pendek yang efektif dalam
suatu organisasi maupun pada sebuah perusahaan (Anthony & Govindarajjah 2005).

Perencanaan dan pengendalian anggaran yang baik akan membuat perusahaan bersaing
dalam persaingan di beberapa sektor usaha. Disamping itu anggaran tidak hanya sebagai
alat perencanaan dan pengendalian, tetapi juga sebagai koordinasi, komunikasi, dan
evaluasi kerja serta sebagai alat untuk mendelegasikan wewenang atasan kepada bahawan.

Secara umum tujuan didirikannya sebuah perusahaan adalah untuk menghasilkan laba.
Untuk dapat menghasilkan laba, setiap perusahaan harus menghasilkan produk yang dapat
dijual kepada konsumen. Dalam suatu akhir periode akuntansi sebuah perusahaan ada dua
hasil yang sering terjadi, yaitu antara laba ataupun rugi. Laporan laba/rugi kerap kali
dijadikan sebagai tolak ukur untuk menilai prestasi sebuah perusahaan atau sebagai dasar
ukuran penilaian. Pengukuran laba/rugi bukan hanya penting untuk menentukan prestasi
sebuah perusahaan, tetapi penting juga sebagai informasi untuk pembagian laba dan
penentuan kebijakan investasi. Oleh karena itu laba menjadi informasi yang dilihat oleh
beberapa profesi seperti pengusaha, analis keuangan, pemegang saham, ekonom, fiskus
dan lain sebagainya (Harahap 2001).

Berdasarkan pentingnya sebuah anggaran dan informasi laba rugi untuk sebuah perusahaan
maupun organisasi, penulis membuat makalah yang berjudul “Anggaran Laba/Rugi Dalam
Perusahaan Dagang” agar pembaca dapat mengetahui dan memahami bagaimana
pentingnya anggaran laba/rugi untuk sebuah perusahaan dan apa saja metode metode yang
tepat untuk menerapkan anggaran laba/rugi dalam sebuah perusahaan maupun organisasi.

1
1.2 Tujuan
Tujuan dari penyusunan anggaran laba/rugi dalam perusahaan dagang diantaranya dapat
memberikan informasi kepada pihak manajemen tentang perkiraan laba atau rugi bersih
yang akan di tanggung oleh perusahaan dalam suatu periode anggaran sehingga dapat
mengantisipasi dan memperbaiki kegiatan operasional perusahaan di masa yang akan
datang.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Anggaran

Anggaran merupakan suatu rencana kegiatan yang disusun secara sistematis kegiatan
perusahaan yang berlaku dalam periode waktu yang akan datang dan diperlukan sebagai
pedoman kegiatan operasional perusahaan. Anggaran memperlihatkan bagaimana sumber
daya yang diharapkan akan diperoleh dan dipakai selama periode waktu tertentu. Anggaran
juga digunakan untuk mengarahkan suatu kegiatan dan juga sebagai alat perbandingan
dalam mengukur hasil pelaksanaan kegiatan, sehingga proses pelaksanaan terkendali.

Ada beberapa pengertian anggaran yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya sebagai
berikut :

Menurut Catur Sasongko dan Safrida Rumondang (2012:2) menyatakan “Anggaran adalah
rencana kegiatan yang dijalankan oleh manajemen dalam satu periode yang tertuang secara
kumulatif.”

Menurut Nafarin (2007:11) menyatakan bahwa “Anggaran adalah rencana tertulis


mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu
tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan ruang.”

Sedangkan menurut Rudianto (2009:2) dalam bukunya yang berjudul penganggaran,


“Anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam
bentuk kuantitatif, formal dan sistematis.”

Berdasarkan beberapa definisi diatas, anggaran juga memiliki beberapa karakteristik


seperti yang dikemukakan oleh Munandar (2000), yaitu :

1. Dinyatakan dalam satuan keuangan (moneter) walaupun angkanya bukan berasal dari
angka yang bukan satuan keuangan.
2. Mencakup kurun waktu satu tahun atau dalam periode tertentu lainnya.
3. Isinya menyangkut komitmen manajemen, yaitu manajer setuju untuk menerima
tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang telah dianggarkan.

3
4. Usulan anggaran dinilai dan disetujui oleh orang yang mempunyai wewenang lebih
tinggi daripada yang menyusunnya.
5. Jika anggaran sudah disahkan,, maka anggaran tersebut tidak dapat diubah, kecuali
dalam hal kasus.

2.2 Tujuan Anggaran

Menurut Catur Sasongko dan Safrida Rumondang dalam bukunya yang berjudul Anggaran
(cetakan ke empat belas tahun 2019), tujuan penyusunan anggaran adalah menyediakan
informasi kepada pihak manajemen perusahaan untuk digunakan oleh manajemen dalam
proses pengambilan keputusan.

Berikut ini adalah tujuan-tujuan lainnya yang terkait dengan penyusunan anggaran.

1. Perencanaan
Anggaran memberikan arahan bagi penyusunan tujuan dan kebijakan perusahaan.
2. Koordinasi
Anggaran dapat mempermudah koordinasi antar bagian-bagian di dalam perusahaan.
3. Motivasi
Anggaran membuat manajemen dapat menetapkan target-target tertentu yang harus
dicapai oleh perusahaan.
4. Pengendalian
Keberadaan anggaran di perusahaan memungkinkan manajemen untuk melakukan
fungsi pengendalian atas aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan di dalam perusahaan.

2.3 Jenis Jenis Anggaran

Perusahaan menyusun anggaran induk (master budget) yang dapat dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional
terdiri dari anggaran penjualan sampai anggaran (proformal) laba/rugi. Sedangkan
anggaran keuangan terdiri dari anggaran kas dan anggaran neraca.

1. Anggaran Penjualan, menyajikan jumlah unit barang dan jasa sekaligus harganya yang
diharapkan dapat terjual oleh perusahaan dimasa depan.

4
2. Anggaran Produksi, memperlihatkan jumlah barang jadi yang harus diproduksi oleh
perusahaan dalam satu periode anggaran.
3. Anggaran Pemakaian Bahan Baku
4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, memperlihatkan jumlah jam tenaga kerja
langsung yang dibutuhkan untuk memproduksi barang jadi yang ditetapkan dalam
anggaran produksi
5. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
6. Anggaran Biaya Produksi
7. Anggaran Beban Operasi
8. Anggaran Laba Rugi
9. Anggaran Kas
10. Anggaran Neraca

2.4 Anggaran Laba Rugi

Anggaran laba rugi merupakan rencana laba atau rugi yang akan diperoleh dari anggaran
penjualan, produksi, beban operasional, biaya produksi yang akan ditanggung perusahaan
atau entitas pada satu periode anggaran. Secara sederhana, anggaran laba rugi adalah
jumlah laba dan atau rugi yang ingin diperoleh oleh perusahaan.

Anggaran laba rugi merupakan salah satu jenis anggaran yang harus dibuat oleh
suatuperusahaan. Tujuan perusahaan salah satunya yaitu mendapat keuntungan (profit).
Tetapi dalam suatu periode mungkin terjadi kerugian. Maka anggaran laba rugi sangat
penting untuk mengantisipasi adanya kerugian tersebut. Dengan anggaran laba rugi kita
dapat mengetahui besarnya laba maupun rugi perusahaan sehingga dapat digunakan untuk
memperbaiki operasional perusahaan di masa mendatang.

Penyusunan anggaran laba rugi bertujuan memberikan informasi kepada pihak manejemen
tentang perkiraan laba rugi bersih yang akan ditanggung oleh perusahaan dalam satu
periode anggaran. Informasi-informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan anggaran laba
rugi antara lain sebagai berikut :

1. Anggaran Penjualan, menyediakan informasi tentang perkiraan nilai penjualan dalam


satu periode anggaran.

5
2. Anggaran produksi, menyediakan informasi tentang nilai persediaan awal dan akhir
barang jadi yang akan digunakan dalam perhitungan beban pokok penjualan di
anggaran laba rugi
3. Anggaran biaya produksi, menyediakan informasi mengenai produksi pada satu
periode anggaran.
4. Anggaran beban produksi, menyediakan informasi tentang perkiraan nilai beban
penjualan dan administrasi perusahaan.
5. Tarif pajak penghasilan badan, tarif pajak penghasilan diperlukan untuk menentukan
jumlah beban pajak penghasilan yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam satu
periode anggaran
6. Anggaran kas, menyediakan informasi tentang beban bunga, pendapatan bunga, dan
beban piutang tak tertagih.

Penyusunan anggaran laba rugi perusahaan dagang tidak terlalu berbeda dengan anggaran
laba rugi yang ada di perusahaan manufaktur. Perbedaannya terletak pada penentuan beban
pokok penjualan yang lebih sedikit dibandingkan dengan perusahaan manufaktur, dan juga
untuk perusahaan dagang tidak ada pengelompokkan seperti perusahaan manufaktur yang
terdapat biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

Secara umum, terdapat 3 (tiga) metode yang dapat digunakan di dalam menyusun anggaran
laba suatu perusahaan, yaitu:

a. Metode A Posteriori
Metode a posteriori adalah metode penyusunan anggaran laba di mana jumlah laba
ditetapkan sesudah proses perencanaan ( planning ) secara keseluruhan, termasuk
penyusunan anggaran operasional. Anggaran laba merupakan bagian dari keseluruhan
perencanaan itu sendiri. Laba usaha (operasional) akan diketahui dengan sendirinya
setelah anggaran operasional disusun perusahaan. Berarti, metode ini menggunakan
anggaran penjualan ebagai titik tolak penyusunan anggaran operasional. Berikut m1
digambarkan prosedur penyusunan anggaran laba dengan menggunakan metode a
posteriori.

6
b. Metode A Priori
Metode a priori adalah metode penyusunan anggaran laba di mana jumlah laba
ditentukan terlebih dulu pada awal proses perencanaan (planning ) secara keseluruhan.
Berdasarkan jumlah laba yang telah ditentukan tersebut, perusahaan membuat
anggaran komprehensif. Jumlah laba yang ditetapkan pada awal proses perencanaan,
akan berpengaruh secara langsung terhadap seluruh anggaran operasional. Berarti,
metode ini menggunakan anggaran laba sebagai titik tolak penyusunan anggaran
operasional.
c. Metode Pragmatis
Metode pragmatis adalah metode penyusunan anggaran laba, di mana jumlah laba
yang direncanakan ditetapkan berdasarkan suatu standar tertentu yang telah teruji
secara empiris dan didukung oleh pengalaman. Dengan menggunakan suatu tingkat
target laba yang diperoleh dari pengalaman, pengharapan atau perbandingan, pihak
manajemen menentapkan standar laba relatif yang dianggap memadai bagi
perusahaannya.

7
BAB III
PEMBAHASAN

Menyusun Anggaran Laba/Rugi

Berikut ini adalah informasi yang dibutuhkan oleh PT. Mapple untuk menyusun anggaran
laba rugi bulan September 2020.

1. Anggaran produksi bulan september 2020 menyajikan informasi berikut :


Penjualan dalam unit 6.000
Ditambah: Persediaan akhir barang jadi 3.000
Total barang jadi yang dibutuhkan 9.000
Dikurangi: persediaan awal barang jadi 2.000
Jumlah barang jadi yang akan di produksi 7.000
2. Harga jual barang jadi per unit selama bulan september 2020 diperkirakan sebesar Rp.
120.000
3. Perusahaan menggunakan metode rata-rata dalam menghitung biaya persediaan dan
beban pokok penjualan.
4. Total biaya persediaan barang jadi per 1 september sebesar Rp. 50.000.000
5. Biaya produksi selama bulan september 2020 diperkirakan sebesar Rp. 400.000.000
6. Pajak penghasilan diperkirakan sebesar 30%
7. Beban penjualan untuk bulan september diperkirakan sebesar Rp. 50.000.000
8. Beban umum dan administrasi untuk bulan september diperkirakan sebear Rp.
10.000.000
9. Beban bunga bulan september diperkirakan sebesar Rp. 20.000.000

Susunlah anggaran laba/rugi untuk bulan september 2020!

8
Langkah 1.

Membuat format anggaran laba rugi seperti tabel dibawah ini.

PT. Mapple

Anggaran Laba Rugi

Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2020

Penjualan

Beban Pokok Penjualan

Saldo awal persediaan barang jadi

Biaya produksi

Persediaan barang jadi yg tersedia

(-) Persediaan akhir barang jadi

Beban pokok penjualan

Laba kotor yang dianggarkan

Beban Operasi :

Beban penjualan

Beban administrasi

Laba operasi yang dianggarkan

Pendapatan dan beban lain-lain

9
Beban bunga

Laba sebelum pajak penghasilan

Perkiraan beban pajak penghasilan

Laba bersih yang dianggarkan

Langkah 2.

Masukkan perkiraan nilai penjualan, yaitu Rp. 120.000 x 6.000 = 720.000.000

Langkah 3.

Masukkan data-data yang ada pada informasi soal, seperti biaya persediaan barang jadi
awal, biaya produksi, beban penjualan, beban umum dan administrasi, serta bebam bunga
untuk bulan september 2020

Langkah 4.

Hitung nilai persediaan akhir barang jadi menggunakan metode rata-rata (average)

Unit Biaya (Rp)

Produksi bulan september 7.000 400.000.000

Persediaan barang jadi awal 2.000 50.000.000

Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual 9.000 450.000.000

Biaya rata-rata persediaan untuk dijual sebesar Rp 50.000 (Rp. 450.000.000 / 9.000)

Adapun biaya persediaan akhir barang jadi adalah Rp. 150.000.000 (Rp. 50.000 x 3.000)

10
Langkah 5.

Hitung perkiraan beban pajak penghasilan yang diperoleh dengan mengalikan laba sebelum
pajak penghasilan dengan tarif pajak penghasilan.

Perkiraan pajak penghasilan adalah Rp. 183.000.000 (Rp. 610.000.000 x 30%)

Langkah 6.

Selesaikan penyusunan laba rugi dengan menghitung laba bersih yang dianggarkan dengan
mengurangkan laba sebelum pajak penghasilan dengan perkiraan beban pajak penghasilan.

PT. Mapple
Anggaran Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir pada 30 September 2020

Penjualan 720.000.000

Beban Pokok Penjualan

Saldo awal persediaan barang jadi 50.000.000

Biaya produksi 400.000.000

Persediaan barang jadi yg tersedia 450.000.000

(-) Persediaan akhir barang jadi (150.000.000)

Beban pokok penjualan 30.000.000

Laba kotor yang dianggarkan 690.000.000

Beban Operasi :

Beban penjualan 50.000.000

11
Beban administrasi 10.000.000 60.000.000

Laba operasi yang dianggarkan 630.000.000

Pendapatan dan beban lain-lain

Beban bunga 20.000.000 20.000.000

Laba sebelum pajak penghasilan 610.000.000

Perkiraan beban pajak penghasilan 183.000.000

Laba bersih yang dianggarkan 427.000.000

Dalam buku catur sasongko yang berjudul praktikum anggaran, terdapat anggaran laba
rugi perusahaan dagang dengan tambahan potongan penjualan seperti contoh di bawah
ini.

PT. SEMESTA RAYA


Anggaran Laba Rugi
untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2014

Penjualan 64.400.000.0000

Potongan Penjualan (1.334.672.000)

Penjualan Bersih 63.055.328.000

Beban Pokok Penjualan (16.509.940.000)

Laba Kotor 46.454.388.000

Beban Operasi

Beban penjualan 3.237.900.000

12
Beban administrasi 1.926.700.000

Total beban operasi (5.164.600.000)

Pendapatan (beban) lain-lain 41.380.788.000

Beban piutang tak tertagih

Laba sebelum pajak penghasilan badan

Perkiraan pajak penghasilan badan

Laba bersih yang dianggarkan 41.380.788.000

13
Membuat Anggaran Laba Rugi dengan metode A Posteriori

PT. Rakita adalah produsen rak TV yang belokasi di Malang-Jawa Timur. Pada akhir tahun
2013 perusahaan ini menyusun anggaran operasional untuk tahun 2014. Dari anggaran
operasional yang telah disusun, dapat diringkas beberapa hal berikut :

1. Perusahaan berencana menjual sebanyak 6.000 unit rak dengan harga jual Rp. 400.000
per unit, sehingga nilai penjualan yang dianggarkan sebesar Rp. 2.400.000.000
2. Biaya bahan baku dianggarkan sebesar Rp. 840.000.000, Biaya tenaga kerja langsung
dianggarkan sebesar Rp. 240.000.000, Biaya overhead pabrik dianggarkan sebesar Rp.
180.000.000
3. Biaya operasi dianggarkan sebesar Rp. 198.000.000 untuk biaya pemasaran serta
sebesar Rp. 180.000.000 untuk biaya administrasi dan umum
4. Pada akhir tahun 2014, diperkirakan nilai persediaan yang ada sebesar Rp. 95.000.000
dan pada awal tahun 2014 nilai persediaan diperkirakan sebesar Rp. 70.000.000

Berdasarkan data diatas, diminta untuk menyusun anggaran laba rugi menggunakan
metode a posteriori.

PT. Rakita
Anggaran Laba Rugi
Tahun 2014

Penjualan 2.400.000.000

Harga Pokok Penjualan

Biaya Bahan Baku 840.000.000

Biaya Tenaga Kerja 240.000.000


Langsung

Biaya Overhead Pabrik 180.000.000

14
Biaya Produksi 1.260.000.000

Persediaan awal barang jadi 70.000.000

Persediaan total barang jadi 1.330.000.000

Persediaan akhir barang jadi (95.000.000)

Harga pokok penjualan (1.235.000.000)

Laba Kotor 1.165.000.000

Biaya Komersial/Operasi (378.000.000)

Laba Usaha Sebelum Pajak 787.000.000

15
BAB IV

RANGKUMAN

Anggaran merupakan salah satu elemen penting dalam sistem pengendalian manajemen
karena anggaran dapat dikatakan sebagai alat perencanaan (planning) dan pengendalian
(controlling) jangka pendek yang efektif dalam suatu organisasi maupun pada sebuah
perusahaan. Perencanaan dan pengendalian anggaran yang baik akan membuat perusahaan
bersaing dalam persaingan di beberapa sektor usaha. Disamping itu anggaran tidak hanya
sebagai alat perencanaan dan pengendalian, tetapi juga sebagai koordinasi, komunikasi,
dan evaluasi kerja serta sebagai alat untuk mendelegasikan wewenang atasan kepada
bahawan.

Perusahaan menyusun anggaran induk (master budget) yang dapat dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional
terdiri dari anggaran penjualan sampai anggaran (proformal) laba/rugi. Sedangkan
anggaran keuangan terdiri dari anggaran kas dan anggaran neraca.

1. Anggaran Penjualan
2. Anggaran Produksi
3. Anggaran Pemakaian Bahan Baku
4. Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung
5. Anggaran Biaya Overhead Pabrik
6. Anggaran Biaya Produksi
7. Anggaran Beban Operasi
8. Anggaran Laba Rugi
9. Anggaran Kas
10. Anggaran Neraca

Anggaran laba rugi merupakan rencana laba atau rugi yang akan diperoleh dari anggaran
penjualan, produksi, beban operasional, biaya produksi yang akan ditanggung perusahaan
atau entitas pada satu periode anggaran. Secara sederhana, anggaran laba rugi adalah

16
jumlah laba dan atau rugi yang ingin diperoleh oleh perusahaan. Penyusunan anggaran laba
rugi bertujuan memberikan informasi kepada pihak manajemen tentang perkiraan laba atau
rugi bersih yang akan ditanggung oleh perusahaan dalam satu periode anggaran. Informasi-
informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan anggaran laba rugi diperoleh dari anggaran-
anggaran yang telah disusun sebelumnya, yaitu:

1. Anggaran penjualan
2. Anggaran produksi
3. Anggaran biaya produksi
4. Anggaran beban operasi
5. Tarif pajak penghasilan badan
6. Anggaran kas

Sementara itu, anggaran laba rugi merupakan salah satu jenis anggaran yang harus dibuat
oleh suatu perusahaan. Tujuan perusahaan salah satunya yaitu mendapat keuntungan
(profit). Tetapi dalam suatu periode mungkin terjadi kerugian.

Oleh karena itu anggaran laba rugi sangat penting untuk mengantisipasi adanya kerugian
tersebut. Dengan anggaran laba rugi kita dapat mengetahui besarnya laba maupun rugi
perusahaan sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki operasional perusahaan di masa
mendatang.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sawang, Meita dan Yayuk Nurjannah. 2014. Jurnal Analisa Anggaran dan Realisasi Dengan
Metode Varians Terhadap Laporan Laba Rugi. Bogor.

Sasongko, Catur dan Safrida Rumondang. 2010. Buku Anggaran. Salemba Empat.

Sasongko, Catur. 2015. Praktikum Anggaran. Salemba Empat.

Jurnal.id. Metode & Format Menyusun Anggaran Laba Rugi.


https://www.jurnal.id/id/blog/2018-ketahui-3-metode-menyusun-anggaran-laba-rugi-untuk-
bisnis-anda/

Dokumen.tips. Soal Anggaran Laba. https://dokumen.tips/documents/contoh-soal-anggaran-


laba.html

Jurnal.id. Menyiapkan laporan laba rugi perusahaan dagang.


https://www.jurnal.id/id/blog/cara-menyiapkan-laporan-laba-rugi-dan-hpp-perusahaan-
dagang/

Modul Praktikum Penganggaran Perusahaan dan Pemerintah. Universitas Sumatera Utara.

18

Anda mungkin juga menyukai