Dosen Pengampu:
Oleh :
Kelompok 5
Kadek Noviantika Dewi (13)
Ida Bagus Putra Jaya (22)
Ni Luh Putu Diah Darma Yani (25)
Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas rahmat-nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Merumuskan Anggaran Biaya
Operasional” tepat pada waktunya. Adapun maksud dari penulisan makalah ini dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Penganggaran sebagai salah satu kriteria penilaian
terhadap perkuliahan yang dilakukan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan memiliki banyak
kekurangan baik dari segi pengolahan data maupun dari segi penyajian. Hal ini dikarenakan
pengetahuan dan pengalaman yang terbatas dari penulis dalam pengumpulan, pengolahan
dan penyusuanan makalah.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari dosen dan pembaca yang bersifat
membangun guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfat
bagi pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................6
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................6
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................8
2.1 Anggaran Biaya Perusahaan..........................................................................................8
2.2 Menyusun Anggaran Biaya Penjualan..........................................................................8
2.2.1 Pengertian Anggaran Penjualan..............................................................................8
2.2.2 Tujuan Penyusunan Anggaran Penjualan...............................................................9
2.2.3 Menyusun Anggaran Penjualan..............................................................................9
2.3 Menyusun Anggaran Biaya Administrasi dan Umum................................................16
2.3.1 Kegunaan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum..........................................20
2.4 Anggaran Biaya Laba Rugi.........................................................................................20
2.4.1 Kegunaan Anggaran Biaya Laba Rugi.................................................................21
2.4.2 Tujuan Penyusunan Anggaran Biaya Laba Rugi..................................................22
2.5 Menyusun Anggaran Biaya Laba Rugi.......................................................................22
BAB III KESIMPULAN & SARAN....................................................................................25
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................25
3.2 Saran............................................................................................................................25
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu anggaran biaya perusahaan?
2. Bagaimana cara menyusun anggaran perusahaan?
3. Bagaimana cara menyusun anggaran biaya administrasi dan umum?
4. Apa itu anggaran laba rugi?
5. Bagaimana cara menyusun anggaran laba rugi?
5
BAB II
PEMBAHASAN
1) Pakaian anak sebanyak 10.000 stel pakaian, dimana 60% merupakan pakaian anak
lelaki dan sisanya pakaian anak perempuan dengan harga masing-masing Rp.
30.000 dan Rp. 40.000 /stel.
2) Kemeja pria dewasa sebanyak 15.000 stel seharga Rp. 60.000 /stel
3) Celana panjang sebanyak 20.000 stel dimana 70% celana panjang pria dan sisanya
celana panjang wanita, dengan harga masing-masing Rp. 75.000 dan Rp. 85.000
/stel
7
4) Dari target penjualan tersebut diharapkan sebanyak 30% dapat dijual di wilayah
Bandung, 10% di wilayah Cirebon, 20% di wilayah Jawa tengah, sebanyak 25% di
wilayah Jawa timur, dan sisanya di Bali.
5) Dari total volume penjualan yang direncanakan untuk tahun 2017 tersebut,
dialokasikan masing-masing sebanyak 15% untuk bulan Oktober & Desember,
10% untuk bulan Januari, februari, September & November, dan sebanyak 5%
untuk bulan-bulan sisanya. Pengalokasian volume penjualan tersebut didasarkan
pada data historis penjualan tahun sebelumnya.
6) Perusahaan memiliki 9 orang wiraniaga, dan targetnya adalah:
Nama Wiraniaga Wilayah Target Penjualan
8
Bogel Jawa Tengah 50%
Anggaran penjualan yang hanya didasarkan pada jenis produk berisi volume
produk yang akan dijual dikalikan dengan harga jual perunit untuk setiap jenis
produk, maka akan menghasilkan jumlah penjualan dari setiap jenis produk
tersebut:
Anggaran Penjualan Berdasarkan Jenis Produk
Jumlah Anggaran
Jenis Produk Volume Harga Penjualan
9
Total Jumlah Anggaran Penjualan 2.800.000.000
Anggaran penjualan dapat pula disusun bedasarkan waktu bulanan, dimana untuk
menyusunnya cukup membagi/mengalokasikan volume penjualan tahunan ke bulan yang
ada.
Anggaran Penjualan Bulanan
Produk
10
Desember 900 600 2250 2100 900
11
Anggaran Penjualan Triwulan
Produk
12
CPW 1.800 600 1.200 1.500 900 6.000 85.000 510.000.000
Total 2.800.000.000
13
Untuk menyusun anggaran penjualan berdasakan wiraniaga cukup mengalikan
volume penjualan total dari setiap jenis produk dengan target penjualan setiap wilayah
pemasaran dimana wiraniaga tersebut ditempatkan dengan target penjualan setiap
wiraniaga
14
semua biaya yang terdapat serta teriadi di dalam lingkungan Bagian (kantor)
Administrasi Umum.
15
Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang jumlahnya relative tidak
dipengaruhi oleh tingkat aktivitas perusahaan. Biaya ini juga tergolong biaya yang tidak
berubah dari waktu ke waktu, kecuali memang direncanakan untuk berubah. Perubahan
besarnya biaya administrasi dan umum, khususnya perubahan yang berupa penambahan
biaya, dapat disebabkan oleh berbagai hal, baik yang direncanakan secara internal oleh
perusahaan maupun faktor eksternal yang tidak terhindarkan, seperti: kenaikan gaji
direksi, kenaikan gaji pegawai, kenaikan tarif listrik, air dan telepon.
Contoh Kasus :
Berdasarkan data dan keterangan tersebut, maka biaya administrasi dan umum PT.
Tintamas dapat disusun sebagai berikut:
Gaji 4 orang staf administrasi direncanakan naik sebesar 20%, maka anggaran
biaya gaji untuk 4 orang staf ini adalah sebesar = Rp 96,000.000 x 120% = Rp
115.200.000 ditambah dengan rencana penambahan 2 orang staf baru dengan
gaji per bulan masing-masing sebesar Rp 1.500.000 per orang = 2 x 12 bulan x
Rp 1.500000 = Rp 36.000.000,sehingga total gaji staf administrasi yang
dianggarkan untuk tahun 2010 sebesar Rp 115,200.000 + Rp 36,000.000 = Rp
151.200.000.
16
Gaji manajer direncanakan naik sebesar 20%, maka anggaran gaji manajer
adalah sebesar = Rp 72,000.000 x 120% = Rp 86.400.000,
Gaji direktur direncanakan naik sebesar 15%6, maka anggaran gaji direktur
adalah sebesar Rp 84.000.000 x 115% = Rp 96.600.000.
Biaya listrik diperkirakan naik sebesar 209%6, maka biaya listrik yang
dianggarkan untuk tahun 2010 adalah sebesar = Rp 18.000.000 x 120% = Rp
21,600.000.
Karena biaya-biaya yang lain diperkirakan tidak berubah jumlahnya, maka total
biaya administrasi dan umum yang dianggarkan untuk tahun 2010 adalah
sebesar Rp 469.800.000.
Biaya administrasi dan umum cenderung memiliki sifat tetap, sehingga relatif tidak
dipengaruhi secara langsung oleh tingkat aktivitas tertentu. Karena itu biaya
administrasi dan umum cenderung dialokasikan dalam jumlah yang sama dari bulan ke
bulan, kecuali terdapat rencana kerja yang khusus pada bulan tertentu.
17
Dalam kasus PT. Tintamas, anggaran biaya administrasi dan umum tahunan dibagi
secara merata pada setiap bulan yang ada.
Gaji staf administrasi misalnya, dianggarkan sebesar Rp 151.200.000 dalam satu tahun.
Biaya satu tahun ini dibagi dengan 12 bulan, sehingga menghasilkan biaya sebesar Rp
12,600.000 per bulan. Setelah semua jenis biaya administrasi dan umum dihitung
dengan cara yang sama, maka akan menghasilkan biaya administrasi dan umum pada
bulan Januari sebesar Rp 39.500.000. Demikian pula dengan bulan-bulan berikutnya.
18
Pengertian dari anggaran rugi laba sendiri adalah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang penghasilan dan biaya-biaya perusahaan selama satu
periode. Biaya dimasukkan ke dalam laporan laba rugi untuk mengurangkan
penghasilan, sehingga selisihnya dapat berupa laba bersih (positif) atau rugi (negatif).
Laporan laba rugi dibuat dengan maksud untuk meringkas penghasilan dan biaya-biaya
perusahaan selama satu periode. Untuk pelaporannya, rugi laba secara ringkas
persamaannya dapat dibuat sebagai berikut:
Penghasilan – Biaya = Laba Bersih (atau Rugi)
19
Untuk melihat tanggungjawab manajer yang memimpin pusat laba, yang
dapat membandingkan prestasi dengan rencana yang telah disusun,
selanjutnya melihat sejauh mana kontribusi yang telah disumbangkan.
2) Bagi manajemen puncak (top management) dapat digunakan:
Untuk menilai prestasi ekonomi dan keuangan bagi perusahaan dimasa
datang dan melakukan tindakan koreksi terhadap apa yang telah tercapai.
Untuk merencanakan dan mengkoordinasikan aktivitas perusahaan secara
menyeluruh.
Untuk pembanding prestasi kerja antar divisi.
Untuk pengawasan aktivitas divisi yang ada didalam lingkup perusahaan.
II.4.2 Tujuan Penyusunan Anggaran Biaya Laba Rugi
Sedangkan tujuan dari disajikannya pelaporan laba rugi, secara ringkas adalah
sebagai berikut:
1) Sebagai indikator efesiensi penggunaan dana yang tertahan dalam perusahaan
yang diwujudkan dalam tingkat kembaliannya.
2) Sebagai dasar pengukuran prestasi manajemen.
3) Sebagai dasar penentuan besarnya perencanaan pajak.
4) Sebagai alat pengendalian sumber daya ekonomi suatu negara.
5) Sebagai konpensasi dan pembagian bonus.
6) Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.
7) Sebagai dasar bentuk kenaikan kemakmuran
8) Sebagai dasar pembagian deviden.
II.5 Menyusun Anggaran Biaya Laba Rugi
Untuk menyusun atau menyajikan laporan anggaran laba rugi, terdapat dua
pendekatan yang bisa dipakai yaitu:
1) Laporan Laba-Rugi metode Full Costing; dimana bentuk penyajian Laporan
Laba-Rugi metode Full Costing adalah sebagai berikut:
20
Catatan: Laporan Laba-rugi tersebut menyajikan biaya-biaya menurut hubungan
biaya dengan fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur, yaitu fungsi produksi,
fungsi pemasaran dan fungsi administrasi dan umum.
2) Laporan Laba-Rugi metode Variable Costing; dimana bentuk penyajian Laporan
Laba-Rugi metode Variable Costing:
21
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari perbedaan laba rugi dalam metode full
costing dengan metode variable costing adalah:
1) Dalam metode full costing, dapat terjadi penundaan sebagian biaya overhead
pabrik tetap pada periode berjalan ke periode berikutnya bila tidak semua produk
pada periode yang sama. Sedangkan dalam metode variable costing seluruh
biaya tetap overhead pabrik telah diperlakukan sebagai beban pada periode
berjalan, sehingga tidak terdapat bagian biaya overhead pada tahun berjalan
yang dibebankan kepada tahun berikutnya.
2) Jumlah persediaan akhir dalam metode variable costing lebih rendah dibanding
metode full costing. Alasannya adalah dalam variable costing hanya biaya
produksi variabel yang dapat diperhitungkan sebagai biaya produksi.
3) Laporan laba rugi full costing tidak membedakan antara biaya tetap dan biaya
variabel, sehingga tidak cukup memadai untuk analisis hubungan biaya volume
dan laba dalam rangka perencanaan dan pengendalian.
4) Dalam praktiknya, variable costing tidak dapat digunakan secara eksternal untuk
kepentingan pelaporan keuangan kepada masyarakat umum atau tujuan
perpajakan.
22
BAB III
KESIMPULAN & SARAN
III.1 Kesimpulan
Anggaran penjualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses
menjual. Menjual berarti menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu
dan pada saat tertentu. Penjualan berarti proses kegiatan menjual, yaitu dari kegiatan
penetapan harga jual sampai produk didistribusikan ke tangan konsumen. Jualan adalah
hasil penjualan atau hasil proses menjual. Jadi, penjualan memiliki arti yang berbeda
dengan jualan.
Anggaran laba rugi merupakan satu jenis anggaran yang diperlukan oleh suatu
perusahaan untuk merencanakan besarnya laba yang ingin dicapai pada satu periode
anggaran. Disamping itu anggaran rugi-laba merupakan tujuan disusunnya dari
anggaran operasional.
III.2 Saran
Makalah ini sangat bermanfaat untuk diterapkan pada kegiatan keuangan perusahaan
karena cara perhitungan yang bagus untuk pengambilan keputusan tentunya terhadap
suatu anggaran biaya operasioanl pada perusahaan. Kami menyadari bahwa makalah
kami ini masih jauh dari kata sempurna, tentunya msih terdapat kekurangan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca terhadap segala sesuatu yang
kurang pada makalah ini. Agar menjadi pembelajaran bagi kami supaya kedepan kami
dapat menyelesaikan makalah dalam bentuk lebih baik lagi.
23
DAFTAR PUSTAKA
24