Anda di halaman 1dari 24

PENGANGGARAN

“Merumuskan Anggaran Biaya Operasional”

Dosen Pengampu:

I Dewa Arik Permana Putra, SE., MM

Oleh :

Kelompok 5
Kadek Noviantika Dewi (13)
Ida Bagus Putra Jaya (22)
Ni Luh Putu Diah Darma Yani (25)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas rahmat-nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Merumuskan Anggaran Biaya
Operasional” tepat pada waktunya. Adapun maksud dari penulisan makalah ini dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Penganggaran sebagai salah satu kriteria penilaian
terhadap perkuliahan yang dilakukan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan memiliki banyak
kekurangan baik dari segi pengolahan data maupun dari segi penyajian. Hal ini dikarenakan
pengetahuan dan pengalaman yang terbatas dari penulis dalam pengumpulan, pengolahan
dan penyusuanan makalah.
Penulis mengharapkan kritik dan saran dari dosen dan pembaca yang bersifat
membangun guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfat
bagi pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Denpasar, 06 Maret 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................6
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................6
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................8
2.1 Anggaran Biaya Perusahaan..........................................................................................8
2.2 Menyusun Anggaran Biaya Penjualan..........................................................................8
2.2.1 Pengertian Anggaran Penjualan..............................................................................8
2.2.2 Tujuan Penyusunan Anggaran Penjualan...............................................................9
2.2.3 Menyusun Anggaran Penjualan..............................................................................9
2.3 Menyusun Anggaran Biaya Administrasi dan Umum................................................16
2.3.1 Kegunaan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum..........................................20
2.4 Anggaran Biaya Laba Rugi.........................................................................................20
2.4.1 Kegunaan Anggaran Biaya Laba Rugi.................................................................21
2.4.2 Tujuan Penyusunan Anggaran Biaya Laba Rugi..................................................22
2.5 Menyusun Anggaran Biaya Laba Rugi.......................................................................22
BAB III KESIMPULAN & SARAN....................................................................................25
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................25
3.2 Saran............................................................................................................................25

3
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Anggaran penjualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses
menjual. Anggaran jualan disusun oleh fungi penjualan (dalam hal ini fungi manajer
penjualan atau yang lebih luas lagi fungsi manajer pemasaran). Anggaran jualan merupakan
rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan
pada periode tertentu. Jualan merupakan unsur dapatan (revenues) yang disebut dapatan
jualan (sales revenues).
Dimaksudkan dengan Budget Biaya Administrasi (administration expenses budget)
ialah Budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang Biaya
Administrasi yang ditanggung perusahaan dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama
periode tertentu yang akan datang. Di dalamnya mencakup perencanaan tentang jenis Biaya
Administrasi, jumlah Biaya Administrasi, dan waktu (bulan) kapan biaya-biaya tersebut
dibebankan, yang masing- masing dikaitkan dengan tempat (subbagian) di mana biaya
tersebut terjadi. Sedangkan yang dimaksud dengan Biaya Administrasi ialah semua biaya
yang terdapat serta teriadi di dalam lingkungan Bagian (kantor) Administrasi Umum.
Anggaran laba rugi merupakan satu jenis anggaran yang diperlukan oleh suatu
perusahaan untuk merencanakan besarnya laba yang ingin dicapai pada satu periode
anggaran. Disamping itu anggaran rugi-laba merupakan tujuan disusunnya dari anggaran
operasional. Unsur paling penting dalam anggaran laba rugi adalah biaya, dimana biaya
menentukan besarnya laba yang dicapai pada suatu periode tertentu. Oleh karena itu,
dengan adanya anggaran laba rugi diharapkan perusahaan dapat melakukan pengawasan
terhadap biaya sehingga laba yang direncanakan dapat tercapai.

4
I.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu anggaran biaya perusahaan?
2. Bagaimana cara menyusun anggaran perusahaan?
3. Bagaimana cara menyusun anggaran biaya administrasi dan umum?
4. Apa itu anggaran laba rugi?
5. Bagaimana cara menyusun anggaran laba rugi?

I.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu anggaran biaya perusahaan?


2. Untuk mengetahui bagaimana cara menyusun anggaran perusahaan?
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menyusun anggaran biaya administrasi dan
umum?
4. Untuk mengetahui apa itu anggaran laba rugi?
5. Untuk mengetahui bagaimana cara menyusun anggaran laba rugi?

5
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Anggaran Biaya Perusahaan


Agar perencanaan dan pengendalian dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan suatu
alat yakni anggaran. Untuk mendukung agar terciptanya peningkatan pendapatan, maka
diperlukan efisiensi yang menyangkut biaya operasional perusahaan atau organisasi,
sehingga dipandang perlu untuk dibuat anggaran biaya operasional.

Pendapat dari Herlianto (2011), anggaran biaya operasional bersangkutan dengan


aktivitas untuk menghasilkan laba perusahaan. Hasil akhir proses penyusunan anggaran
operasional adalah laba rugi yang diproyeksikan.

Anggaran biaya operasional merupakan alat pengendalian untuk menghindari terjadinya


pemborosan biaya, dengan kata lain agar menciptakan efisiensi biaya. Anggaran biaya
operasional dapat mencegah biaya yang sesungguhnya agar tidak melebihi jumlah yang
dianggarkan. Tujuan anggaran biaya operasional adalah mengarahkan kegiatan perusahaan
atau organisasi yang menyangkut operasi dapat tercapai.

Anggaran biaya operasional merupakan pernyataan yang disusun secara tertulis


mengenai rencana biaya operasional perusahaan mendatang, guna mencapai tujuan
perusahaan memperoleh laba yang maksimal. Penyusunan anggaran biaya operasional
sangat diperlukan karena memiliki tujuan dan manfaat bagi kegiatan perusahaan atau
organisasi.

II.2 Menyusun Anggaran Biaya Penjualan


II.2.1 Pengertian Anggaran Penjualan
Anggaran penjualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses
menjual. Anggaran jualan disusun oleh fungi penjualan (dalam hal ini fungi manajer
penjualan atau yang lebih luas lagi fungsi manajer pemasaran). Anggaran jualan
merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual
6
perusahaan pada periode tertentu. Jualan merupakan unsur dapatan (revenues) yang
disebut dapatan jualan (sales revenues).
Anggaran penjualan merupakan anggaran yang menerangkan secara terperinci dan
teliti tentang penjualan perusahaan dimasa mendatang yang didalamnya mencakup
tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang. Anggaran
penjualan perlu dikembangkan dengan teliti agar anggaran-anggaran operasi dan
anggaran finansial saling isi mengisi dan saling memantau dalam menyusun rencana
anggaran komprehensip.
II.2.2 Tujuan Penyusunan Anggaran Penjualan
Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah untuk:

1) Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.


2) Memasukkan pertimbangan/keputusan manajemen dalam proses perencanaan.
3) Memberikan informasi dalam profit planing control.

4) Mempermudah pengendalian penjualan.


II.2.3 Menyusun Anggaran Penjualan
PT. Garmindo adalah sebuah produsen pakaian yang berkedudukan di Cimahi. Setiap
wilayah pemasaran dipimpin seorang manajer cabang. Perusahaan ini memproduksi kemeja
anak laki-laki dan wanita, pakaian dewasa pria, celana panjang pria dan wanita. Untuk tahun
2017, perusahaan ini merencanakan menjual:

1) Pakaian anak sebanyak 10.000 stel pakaian, dimana 60% merupakan pakaian anak
lelaki dan sisanya pakaian anak perempuan dengan harga masing-masing Rp.
30.000 dan Rp. 40.000 /stel.
2) Kemeja pria dewasa sebanyak 15.000 stel seharga Rp. 60.000 /stel
3) Celana panjang sebanyak 20.000 stel dimana 70% celana panjang pria dan sisanya
celana panjang wanita, dengan harga masing-masing Rp. 75.000 dan Rp. 85.000
/stel

7
4) Dari target penjualan tersebut diharapkan sebanyak 30% dapat dijual di wilayah
Bandung, 10% di wilayah Cirebon, 20% di wilayah Jawa tengah, sebanyak 25% di
wilayah Jawa timur, dan sisanya di Bali.
5) Dari total volume penjualan yang direncanakan untuk tahun 2017 tersebut,
dialokasikan masing-masing sebanyak 15% untuk bulan Oktober & Desember,
10% untuk bulan Januari, februari, September & November, dan sebanyak 5%
untuk bulan-bulan sisanya. Pengalokasian volume penjualan tersebut didasarkan
pada data historis penjualan tahun sebelumnya.
6) Perusahaan memiliki 9 orang wiraniaga, dan targetnya adalah:
Nama Wiraniaga Wilayah Target Penjualan

Saprol Bandung 60%

Badrul Bandung 40%

Brokk Cirebon 70%

Kupret Cirebon 30%

8
Bogel Jawa Tengah 50%

Pongo Jawa Tengah 50%

Brayy Jawa Timur 60%

Dados Jawa Timur 40%

Bahlul Bali 100%

Berdasarkan data tersebut buatlah anggaran penjualan berdasarkan Jenis


Produk, Waktu, Wilayah Pemasaran dan Wiraniaga !
Jawab :

Anggaran penjualan yang hanya didasarkan pada jenis produk berisi volume
produk yang akan dijual dikalikan dengan harga jual perunit untuk setiap jenis
produk, maka akan menghasilkan jumlah penjualan dari setiap jenis produk
tersebut:
Anggaran Penjualan Berdasarkan Jenis Produk

Jumlah Anggaran
Jenis Produk Volume Harga Penjualan

Pakaian anak Laki (PAL) 6.000 30.000 180.000.000

Pakaian anak perempuan (PAP) 4.000 40.000 160.000.000

Kemeja pria (KP) 15.000 60.000 900.000.000

Celana panjang pria (CPP) 14.000 75.000 1.050.000.000

Celana panjang wanita (CPW) 6.000 85.000 510.000.000

9
Total Jumlah Anggaran Penjualan 2.800.000.000

Anggaran penjualan dapat pula disusun bedasarkan waktu bulanan, dimana untuk
menyusunnya cukup membagi/mengalokasikan volume penjualan tahunan ke bulan yang
ada.
Anggaran Penjualan Bulanan

Produk

Bulan PAL PAP KP CPP CPW

Januari 600 400 1500 1400 600

Februari 600 400 1500 1400 600

Maret 300 200 750 700 300

April 300 200 750 700 300

Mei 300 200 750 700 300

Juni 300 200 750 700 300

Juli 300 200 750 700 300

Agustus 300 200 750 700 300

September 600 400 1500 1400 600

Oktober 900 600 2250 2100 900

Nopember 600 400 1500 1400 600

10
Desember 900 600 2250 2100 900

Total 6.000 4.000 15.000 14.000 6.000

11
Anggaran Penjualan Triwulan

Produk

Triwulan PAL PAP KP CPP CPW

I 1.500 1.000 3.750 3.500 1.500

II 900 600 2.250 2.100 900

III 1.200 800 3.000 2.800 1.200

IV 2.400 1.600 6.000 5.600 2.400

Total 6.000 4.000 15.000 14.000 6.000

Untuk menyusun anggaran penjualan perwilayah pemasaran, cukup


mengalikan volume penjualan total dalam setahun dengan target penjualan per
wilayah pemasaran, perjenis produknya.
Penjualan Per Wilayah Pemasaran

Vol Penjualan per Wilayah Jumlah


Jenis Volume Harga Anggaran
Produk BDG CRB Jateng Jatim Bali Total Per Unit Penjualan

PAL 1.800 600 1.200 1.500 900 6.000 30.000 180.000.000

PAP 1.200 400 800 1.000 600 4.000 40.000 160.000.000

KP 4.500 1.500 3.000 3.750 2.250 15.000 60.000 900.000.000

CPP 4.200 1.400 2.800 3.500 2.100 14.000 75.000 1.050.000.000

12
CPW 1.800 600 1.200 1.500 900 6.000 85.000 510.000.000

Total 2.800.000.000

13
Untuk menyusun anggaran penjualan berdasakan wiraniaga cukup mengalikan
volume penjualan total dari setiap jenis produk dengan target penjualan setiap wilayah
pemasaran dimana wiraniaga tersebut ditempatkan dengan target penjualan setiap
wiraniaga

Anggaran Penjualan Per Wiraniaga

Nama Volume Penjualan per Jenis Produk

Wiraniaga Wilayah PAL PAP KP CPP CPW

Saprol Bandung 1.080 720 2.700 2.520 1.080


Badrul Bandung 720 480 1.800 1.680 720
Brokk Cirebon 420 280 1.050 980 420
Kupret Cirebon 180 120 450 420 180
Bogel Jateng 600 400 1.500 1.400 600
Cepot Jateng 600 400 1.500 1.400 600
Brayy Jatim 900 600 2.250 2.100 900
Dados Jatim 600 400 1.500 1.400 600
Bahlul Bali 900 600 2.250 2.100 900
Total 6.000 4.000 15.000 14.000 6.000

II.3 Menyusun Anggaran Biaya Administrasi dan Umum


Dimaksudkan dengan Budget Biaya Administrasi (administration expenses budget)
ialah Budget yang merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang Biaya
Administrasi yang ditanggung perusahaan dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama
periode tertentu yang akan datang. Di dalamnya mencakup perencanaan tentang jenis
Biaya Administrasi, jumlah Biaya Administrasi, dan waktu (bulan) kapan biaya-biaya
tersebut dibebankan, yang masing- masing dikaitkan dengan tempat (subbagian) di
mana biaya tersebut terjadi. Sedangkan yang dimaksud dengan Biaya Administrasi ialah

14
semua biaya yang terdapat serta teriadi di dalam lingkungan Bagian (kantor)
Administrasi Umum.

Dari pengertian tersebut dapatlah diketahui bahwa bilamana perusahaan membagi


Bagian (kantor) Administrasi Umum menjadi beberapa Subbagian, maka rencana
tentang Biaya Administrasi dari masing-masing Subbagian tersebut juga harus diperinci
dan dipisah- kan secara jelas. Adapun pembagian Bagian Administrasi Umum menjadi
beberapa Subbagian banyak tergantung pada masing-masing perusahaan. Perusahaan
besar, yang urusan administrasinya cukup banyak dan kompleks, akan membagi Bagian
Admininistrasi Umum ke dalam banyak Subbagian. Sebaliknya, perusahaan kecil, yang
urusan administrasinya cukup sederhana, hanya akan membagi Bagian Administrasi
Umum ke dalam dua atau tiga Subbagian saja. Beberapa Subbagian yang biasanya
terdapat dalam perusahaan, antara lain:
1) Subbagian Kesekretariatan (Tata Usaha), yang bertanggung jawab dan
menangani urusan surat-menyurat, dokumentasi, dan kearsipan.
2) Subbagian Pembukuan (Akuntansi), yang bertanggung jawab dan menangani
urusan pencatatan pembukuan (Akuntansi) dan beberapa masalah keuangan.
3) Subbagian Rumah Tangga, yang bertanggung jawab dan menangani urusan
kebersihan (baik di dalam ruangan maupun di luar rangan), urusan penyediaan
konsumsi bagi karyawan, urusan pe-nyambutan serta penyediaan akomodasi
bagi tamu-tamu perusa-haan, dan urusan-urusan lain yang sejenis.
4) Subbagian Perlengkapan, yang bertanggung jawab dan mena-ngani urusan
perlengkapan-perlengkapan dan keperluan-keper-luan kantor administrasi,
seperti misalnya penyediaan kertas, karbon, tinta printer, pita printer, dan
sebagainya. Di samping itu juga bertanggung jawab dan menangani urusan
pemeliharaan dan perbaikan peralatan (perabot) kantor administrasi, seperti mi-
sanya meja kursi, almari, filling cabinet, komputer, dan sebagai-nya.
5) Subbagian Hubungan Masyarakat (humas), yang bertanggung¡awab menjadi
penghubung serta menjembatani antara perusa-haan dengan pihak luar, seperti
misalnya pejabat birokrasi, relasi perusahaan, organisasi dan lembaga
masyarakat, dan sebagai-nya.

15
Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang jumlahnya relative tidak
dipengaruhi oleh tingkat aktivitas perusahaan. Biaya ini juga tergolong biaya yang tidak
berubah dari waktu ke waktu, kecuali memang direncanakan untuk berubah. Perubahan
besarnya biaya administrasi dan umum, khususnya perubahan yang berupa penambahan
biaya, dapat disebabkan oleh berbagai hal, baik yang direncanakan secara internal oleh
perusahaan maupun faktor eksternal yang tidak terhindarkan, seperti: kenaikan gaji
direksi, kenaikan gaji pegawai, kenaikan tarif listrik, air dan telepon.
Contoh Kasus :

Berdasarkan data dan keterangan tersebut, maka biaya administrasi dan umum PT.
Tintamas dapat disusun sebagai berikut:
 Gaji 4 orang staf administrasi direncanakan naik sebesar 20%, maka anggaran
biaya gaji untuk 4 orang staf ini adalah sebesar = Rp 96,000.000 x 120% = Rp
115.200.000 ditambah dengan rencana penambahan 2 orang staf baru dengan
gaji per bulan masing-masing sebesar Rp 1.500.000 per orang = 2 x 12 bulan x
Rp 1.500000 = Rp 36.000.000,sehingga total gaji staf administrasi yang
dianggarkan untuk tahun 2010 sebesar Rp 115,200.000 + Rp 36,000.000 = Rp
151.200.000.

16
 Gaji manajer direncanakan naik sebesar 20%, maka anggaran gaji manajer
adalah sebesar = Rp 72,000.000 x 120% = Rp 86.400.000,

 Gaji direktur direncanakan naik sebesar 15%6, maka anggaran gaji direktur
adalah sebesar Rp 84.000.000 x 115% = Rp 96.600.000.
 Biaya listrik diperkirakan naik sebesar 209%6, maka biaya listrik yang
dianggarkan untuk tahun 2010 adalah sebesar = Rp 18.000.000 x 120% = Rp
21,600.000.
 Karena biaya-biaya yang lain diperkirakan tidak berubah jumlahnya, maka total
biaya administrasi dan umum yang dianggarkan untuk tahun 2010 adalah
sebesar Rp 469.800.000.
Biaya administrasi dan umum cenderung memiliki sifat tetap, sehingga relatif tidak
dipengaruhi secara langsung oleh tingkat aktivitas tertentu. Karena itu biaya
administrasi dan umum cenderung dialokasikan dalam jumlah yang sama dari bulan ke
bulan, kecuali terdapat rencana kerja yang khusus pada bulan tertentu.

17
Dalam kasus PT. Tintamas, anggaran biaya administrasi dan umum tahunan dibagi
secara merata pada setiap bulan yang ada.
Gaji staf administrasi misalnya, dianggarkan sebesar Rp 151.200.000 dalam satu tahun.
Biaya satu tahun ini dibagi dengan 12 bulan, sehingga menghasilkan biaya sebesar Rp
12,600.000 per bulan. Setelah semua jenis biaya administrasi dan umum dihitung
dengan cara yang sama, maka akan menghasilkan biaya administrasi dan umum pada
bulan Januari sebesar Rp 39.500.000. Demikian pula dengan bulan-bulan berikutnya.

II.3.1 Kegunaan Anggaran Biaya Administrasi dan Umum


Secara umum, Budget Biaya Administrasi mempunyai tiga ke-gunaan pokok,
yaitu sebagai pedoman kerja, sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi
kerja, dan sebagai alat manajemen untuk melakukan evaluasi tau pengawasan kerja.
Seringkali kegu-naan umum semacam ini disebut juga sebagai kegunaan manajerial,
karena berkaitan era dengan fungsi manajemen, terutama di bidang perencanaan
(planning), pengkoordinasian (coordinating), dan penga-wasan (controlling).

Sedangkan secara khusus, Budget Biaya Administrasi mempu-nyai beberapa


kegunaan penting, antara lain sebagai dasar untuk menyusun Budget Kas, karena
sebagian dari Biaya Administrasi me-merlukan pembayaran atau pengeluaran Kas.
Sedangkan sebagian lain dari Biaya Administrasi tidak memerlukan pembayaran atau
pengeluaran Kas, seperti misalya biaya depresiasi dari Altiva Tetap yang ada di
lingkungan Bagian (kantor) Administrasi Umum.

II.4 Anggaran Biaya Laba Rugi


Anggaran laba rugi merupakan satu jenis anggaran yang diperlukan oleh suatu
perusahaan untuk merencanakan besarnya laba yang ingin dicapai pada satu periode
anggaran. Disamping itu anggaran rugi-laba merupakan tujuan disusunnya dari
anggaran operasional. Unsur paling penting dalam anggaran laba rugi adalah biaya,
dimana biaya menentukan besarnya laba yang dicapai pada suatu periode tertentu. Oleh
karena itu, dengan adanya anggaran laba rugi diharapkan perusahaan dapat melakukan
pengawasan terhadap biaya sehingga laba yang direncanakan dapat tercapai.

18
Pengertian dari anggaran rugi laba sendiri adalah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang penghasilan dan biaya-biaya perusahaan selama satu
periode. Biaya dimasukkan ke dalam laporan laba rugi untuk mengurangkan
penghasilan, sehingga selisihnya dapat berupa laba bersih (positif) atau rugi (negatif).
Laporan laba rugi dibuat dengan maksud untuk meringkas penghasilan dan biaya-biaya
perusahaan selama satu periode. Untuk pelaporannya, rugi laba secara ringkas
persamaannya dapat dibuat sebagai berikut:
Penghasilan – Biaya = Laba Bersih (atau Rugi)

II.4.1 Kegunaan Anggaran Biaya Laba Rugi


Suatu anggaran laba-rugi umumnya dapat dipergunakan perusahaan secara
keseluruhan, ataupun pusat laba untuk alokasi sumber daya dalam mencapai sasaran dan
pengkoordinasian kegiatan perusahaan dan divisi, bahan pengecekan terakhir atas
ketetapan anggaran biaya dan untuk penugasan tanggungjawab setiap manajer, serta
penentuan kontribusi terhadap perusahaan atau divisi dari segi prestasi keuangan.
Secara lebih detail anggaran laba rugi dapat dipergunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
1) Untuk perusahaan secara menyeluruh dan untuk pusat laba secara khusus
anggaran tersebut dapat digunakan:
 Untuk mengalokasikan sumber daya yang ada di dalam perusahaan.
Anggaran yang telah disahkan, merupakan dasar wewenang bagi orang
yang mempunyai wewenang untuk menggunakan sumber daya yang ada
dalam perusahaan untuk mencapai sasaran anggaran.
 Untuk perencanaan dan pengkoordinasian dan kegiatan perusahaan dan
divisi. Sebagai contoh anggaran laba rugi dipakai sebagai dasar untuk
memastikan bahwa fasilitas produksi sesuai dengan ramalan penjualan dan
tersedianya kas sesuai dengan pengeluaran yang diperkirakan.
 Untuk sasaran pemeriksaan yang terakhir untuk anggaran laba rugi.
Meskipun kerangka anggaran telah disetujui oleh manajemen ebelumnya,
akan tetapi perlu pengkajian lebih lanjut yang berguna dalam
penyempurnaan anggaran tersebut.

19
 Untuk melihat tanggungjawab manajer yang memimpin pusat laba, yang
dapat membandingkan prestasi dengan rencana yang telah disusun,
selanjutnya melihat sejauh mana kontribusi yang telah disumbangkan.
2) Bagi manajemen puncak (top management) dapat digunakan:
 Untuk menilai prestasi ekonomi dan keuangan bagi perusahaan dimasa
datang dan melakukan tindakan koreksi terhadap apa yang telah tercapai.
 Untuk merencanakan dan mengkoordinasikan aktivitas perusahaan secara
menyeluruh.
 Untuk pembanding prestasi kerja antar divisi.
 Untuk pengawasan aktivitas divisi yang ada didalam lingkup perusahaan.
II.4.2 Tujuan Penyusunan Anggaran Biaya Laba Rugi
Sedangkan tujuan dari disajikannya pelaporan laba rugi, secara ringkas adalah
sebagai berikut:
1) Sebagai indikator efesiensi penggunaan dana yang tertahan dalam perusahaan
yang diwujudkan dalam tingkat kembaliannya.
2) Sebagai dasar pengukuran prestasi manajemen.
3) Sebagai dasar penentuan besarnya perencanaan pajak.
4) Sebagai alat pengendalian sumber daya ekonomi suatu negara.
5) Sebagai konpensasi dan pembagian bonus.
6) Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.
7) Sebagai dasar bentuk kenaikan kemakmuran
8) Sebagai dasar pembagian deviden.
II.5 Menyusun Anggaran Biaya Laba Rugi
Untuk menyusun atau menyajikan laporan anggaran laba rugi, terdapat dua
pendekatan yang bisa dipakai yaitu:
1) Laporan Laba-Rugi metode Full Costing; dimana bentuk penyajian Laporan
Laba-Rugi metode Full Costing adalah sebagai berikut:

20
Catatan: Laporan Laba-rugi tersebut menyajikan biaya-biaya menurut hubungan
biaya dengan fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur, yaitu fungsi produksi,
fungsi pemasaran dan fungsi administrasi dan umum.
2) Laporan Laba-Rugi metode Variable Costing; dimana bentuk penyajian Laporan
Laba-Rugi metode Variable Costing:

21
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari perbedaan laba rugi dalam metode full
costing dengan metode variable costing adalah:
1) Dalam metode full costing, dapat terjadi penundaan sebagian biaya overhead
pabrik tetap pada periode berjalan ke periode berikutnya bila tidak semua produk
pada periode yang sama. Sedangkan dalam metode variable costing seluruh
biaya tetap overhead pabrik telah diperlakukan sebagai beban pada periode
berjalan, sehingga tidak terdapat bagian biaya overhead pada tahun berjalan
yang dibebankan kepada tahun berikutnya.
2) Jumlah persediaan akhir dalam metode variable costing lebih rendah dibanding
metode full costing. Alasannya adalah dalam variable costing hanya biaya
produksi variabel yang dapat diperhitungkan sebagai biaya produksi.
3) Laporan laba rugi full costing tidak membedakan antara biaya tetap dan biaya
variabel, sehingga tidak cukup memadai untuk analisis hubungan biaya volume
dan laba dalam rangka perencanaan dan pengendalian.
4) Dalam praktiknya, variable costing tidak dapat digunakan secara eksternal untuk
kepentingan pelaporan keuangan kepada masyarakat umum atau tujuan
perpajakan.

22
BAB III
KESIMPULAN & SARAN

III.1 Kesimpulan

Anggaran biaya operasional merupakan alat pengendalian untuk menghindari


terjadinya pemborosan biaya, dengan kata lain agar menciptakan efisiensi biaya.
Anggaran biaya operasional dapat mencegah biaya yang sesungguhnya agar tidak
melebihi jumlah yang dianggarkan.

Anggaran penjualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses
menjual. Menjual berarti menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu
dan pada saat tertentu. Penjualan berarti proses kegiatan menjual, yaitu dari kegiatan
penetapan harga jual sampai produk didistribusikan ke tangan konsumen. Jualan adalah
hasil penjualan atau hasil proses menjual. Jadi, penjualan memiliki arti yang berbeda
dengan jualan.

Budget Biaya Administrasi (administration expenses budget) ialah Budget yang


merencanakan secara sistematis dan lebih terperinci tentang Biaya Administrasi yang
ditanggung perusahaan dari waktu ke waktu (bulan ke bulan) selama periode tertentu
yang akan datang.

Anggaran laba rugi merupakan satu jenis anggaran yang diperlukan oleh suatu
perusahaan untuk merencanakan besarnya laba yang ingin dicapai pada satu periode
anggaran. Disamping itu anggaran rugi-laba merupakan tujuan disusunnya dari
anggaran operasional.

III.2 Saran

Makalah ini sangat bermanfaat untuk diterapkan pada kegiatan keuangan perusahaan
karena cara perhitungan yang bagus untuk pengambilan keputusan tentunya terhadap
suatu anggaran biaya operasioanl pada perusahaan. Kami menyadari bahwa makalah
kami ini masih jauh dari kata sempurna, tentunya msih terdapat kekurangan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca terhadap segala sesuatu yang
kurang pada makalah ini. Agar menjadi pembelajaran bagi kami supaya kedepan kami
dapat menyelesaikan makalah dalam bentuk lebih baik lagi.

23
DAFTAR PUSTAKA

Herlianto, D. (2011). Teknik Penyusunan Anggaran Operasional Perusahaan.


Sasongko, Catur, Parulian Safrida, S. 2010. Anggaran. Salemba Empat: Jakarta.
Rudianto. 2009. Penganggaran: Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran. Penerbit
Erlangga: Jakarta.
Nafarin, M. 2018. Penganggaran Perusahaan: Edisi 3. Salemba Empat: Jakarta

24

Anda mungkin juga menyukai