Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

“Anggaran Perusahaan Dagang”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dan Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan

Dosen Pengampu :

Taufik Hidayat, SE.,M.Si

Disusun Oleh :

KELOMPOK 7

Diya Ayu Mirza (7201220010)

Fatiha Keysa Alea Zailani (7203220012)

Meilyaz Chairanishah Br. Ginting (7203220005)

Hana Ira Angelina Marpaung (7193220009)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
kesehatan dan Rahmat serta Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Makalah dengan judul
“Anggaran Perusahaan Dagang” ini dengan tepat waktu yang bertujuan untuk memenuhi
tugas wajib pada mata kuliah Penganggaran Perusahaan.

Demikianlah, apabila ada sesuatu hal khususnya kata-kata yang kurang berkenaan
maupun kurang jelas, kami mohon harap pembaca dapat memakluminya. Semoga inti dari
tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih.

Medan, April 2023

Kelompok 7
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3

BAB I ......................................................................................................................................... 5

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 5

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 5

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 5

C. Tujuan ............................................................................................................................ 6

BAB II ....................................................................................................................................... 7

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 7

A. Siklus dan Prosedur Perusahaan Dagang................................................................... 7

B. Anggaran Penjualan ..................................................................................................... 9

C. Anggaran Pembelian .................................................................................................. 15

D. Anggaran Biaya Operasional ..................................................................................... 19

E. Anggaran Kas .............................................................................................................. 23

F. Anggaran Laba Rugi .................................................................................................. 24

G. Anggaran Neraca ........................................................................................................ 26

BAB III .................................................................................................................................... 31

PENUTUP ............................................................................................................................... 31
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 31

B. Saran ............................................................................................................................ 32

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 33


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan perusahaan yang meningkat pesat mengakibatkan semakin


meluasnya unit usaha yang berada dalam jangkauan. Meluasnya unit usaha dalam
perusahaan menuntut pihak manajemen atau pemilik untuk menentukan orang-
orang tertentu yang mampu dan bersedia diberi tanggung jawab yang lebih dalam
pengelolaan unit usaha tersebut.
Manajemen membutuhkan alat untuk mengkoordinasikan dan merencanakan
sumber daya perusahaan. Alat yang dapat digunakan oleh manajemen dalam
pengelolaan perusahaan adalah anggaran. Anggaran merupakan alat manajerial
yang menjamin pencapaian sasaran organisasi dan memberikan pedoman dalam
bentuk mata uang untuk operasional sehari-hari.
Proses penyusunan anggaran haruslah dianalisis guna mengetahui kuat atau
tidaknya unsur perencanaan keuangan. Lemahnya perencanaan anggaran pada
akhirnya akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan efektifitas unit kerja
perusahaan. Anggaran sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi maka
harus dipersiapkan sebaik-baiknya agar tidak terjadi bias atau penyimpangan.
Penyusunan anggaran tidak hanya dilaksanakan pada perusahaan manufaktur
akan tetapi juga pada perusahaan dagang dan jasa. Perusahaan dagang sendiri
memiliki beberapa jenis anggaran, diantaranya meliputi anggaran operasional
(anggaran penjualan, anggaran pembelian, anggaran biaya operasional,dan
anggaran laporan laba rugi), dan anggaran keuangan (anggaran kas dan anggaran
neraca).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:


a. Bagaimana anggaran penjualan dalam perusahaan dagang?
b. Bagaimana anggaran pembelian dalam perusahaan dagang?
c. Bagaimana anggaran operasional dalam perusahaan dagang
d. Bagaimana anggaran laba rugi dalam perusahaan dagang?
e. Bagaimana anggaran kas dalam perusahaan dagang?
f. Bagaimana anggaran neraca dalam perusahaan dagang?

C. Tujuan

Tujuan dalam makalah ini adalah:


a. Mengetahui anggaran penjualan dalam perusahaan dagang
b. Mengetahui anggaran pembelian dalam perusahaan dagang
c. Mengetahui anggaran operasional dalam perusahaan dagang
d. Mengetahui anggaran laba rugi dalam perusahaan dagang
e. Mengetahui anggaran kas dalam perusahaan dagang
f. Mengetahui anggaran neraca dalam perusahaan dagang
BAB II

PEMBAHASAN

A. Siklus dan Prosedur Perusahaan Dagang

Pengertian Perusahaan Dagang


Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk dijual tanpa
mengubah bentuk barang yang dibeli tersebut.Semua perusahaan baik jenis
manufaktur, maupun perusahaan dengan mempunyai sistem penganggaran masing-
masing dan tentunya berbeda-beda.

Prosedur Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang


Pada bab sebelumnya telah dibahas penganggaran untuk perusahaan manufaktur
dimana di dalamnya terdapat anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga
kerja, dan anggaran BOP. Pada bab ini akan dibahas penganggaran perusahaan
dagang yang meliputi transaksi pembelian, penjualan. Transaksi tersebut akan
mempengaruhi kas dan persediaan barang dagangan.

Prosedur penyusunan anggaran pada perusahaan dagang adalah sebagai berikut:


1. Penentuan Pedoman Anggaran
Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen puncak (direktur atau
komisaris) melakukan dua hal, yaitu:
a) Menetapkan rencana besar perusahaan seperti tujuan kebijakan asumsi
sebagai dasar penyusunan anggaran.
b) Membentuk panitia penyusunan anggaran yang terdiri dari direktur
sebagai ketua, manajer keuangan sebagai sekretaris, dan manajer lainnya
sebagai angggota.
2. Persiapan Anggaran
Manajer operasional sebelum menyusun anggaran penjualan (sales budget)
terlebih dahulu menyusun ramalan penjualan (sales forecast).
a) Setelah menyusun ramalan penjualan, manajer operasional bekerja sama
dengan manajer umum dan manajer keuangan untuk menyusun :
 Anggaran penjualan
 Anggaran pembelian
 Anggaran beban pemasaran
b) Manajer umum bekerja sama dengan manajer keuangan menyusun:
 Anggaran beban administrasi dan umum
c) Setelah itu manajer keuangan bekerja sama dengan manajer lainnya
menyusun:
 Anggaran laba rugi
 Anggaran neraca
 Anggarann kas
 Anggaran lainnya
3. Penentuan Anggaran
Pada tahap penentuan anggaran semua manajer beserta direksi mengadakan rapat
kegiatan :
a) Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen
anggaran
b) Koordinator dan penelaahan komponen anggaran
c) Pengesahan dan pendistribusian anggaran.
4. Pelaksanaan Anggaran
Untuk kepentingan pengawasaan setiap manajer membuat laporan realisasi
anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan realisis anggaran disampaikan pada
direksi.

Anggaran Perusahaan Dagang


Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk dijual tanpa
mengubah bentuk barang yang dibeli tersebut. Penyusunan anggaran perusahaan
dagang lebih sederhana dibandingkan dengan penyusunan anggaran pada perusahaan
manufaktur karena dalam perusahaan dagang tidak terdapat istilah bahan baku, tenaga
kerja langsung, overhead pabrik, produk jadi, dan produk dalam proses. Produk jadi
dan bahan baku terdapat dalam perusahaan manufaktur sedangkan barang dagangan
terdapat dalam perusahaan dagang. Sehingga, manajemen harus mengadakan estimasi
persediaan awal dan akhir barang dagangan agar dapat dibuat anggaran pembelian
barang dagangan.
Perusahaan dagang yang besar pada umumnya memiliki tiga divisi besar yaitu
divisi operasi, divisi pemasaran dan divisi administrasi. Divisi operasi bertugas
mengadakan pembelian dan penjualan barang dagangan serta menentukan harga
pokok barang dagang yang dijual. Divisi pemasaran mencari pelanggan atau mencari
order, sedangkan divisi administrasi menyajikan laporan kinerja perusahaan.
Secara umum anggaran perusahaan dagang terdiri dari anggaran operasional dan
anggaran keuangan atau keduanya biasa disebut anggaran induk. Berikut ini
digambarkan anggaran perusahaan dagang.

Manajer Operasional Manajer Keuangan

1. Anggaran Penjualan 1. Anggaran Biaya Administrasi


2. Anggaran Pembellian dan Umum
3. Anggaran Biaya Pemasaran 2. Anggaran Kas
3. Anggaran Laba Rugi
4. Anggaran Neraca

B. Anggaran Penjualan

Pengertian Anggaran Penjualan


Kegiatan penjualan memegang peranan penting dalam meningkatkan
penjualan.Tidak ada satu pun perusahaan yang mampu bertahan apabila perusahaan
tersebut tidak mampu menjual barang atau jasa yang dihasilkannya.Menjual (sell)
berarti menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu dan pada saat
tertentu. Penjualan (selling) berarti proses menjual, yaitu dari kegiatan penetapan
harga jual sampai produk didistribusikanke tangan konsumen (pembeli). Penjualan
(sales) adalah hasil penjualan atauhasil proses menjual.
Anggaran penjualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses
menjual. Anggaran penjualan adalah rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka
dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu. Anggaran Penjualan
merupakan titik awal dari menyusun anggaran karena merupakan anggaran dasar
penyusunan anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran jualan sering disebut
anggaran kunci.Sebelum menyusun anggaran jualan, biasanya dibuat ramalan
penjualan (sales forecast). Selain itu, perlu juga dipertimbangkan faktor yang dapat
berpengaruh terhadap penjualan misalnya musim lebaran atau yang lainnya.
Anggaran penjualan merupakan titik awal dari menyusun anggaran. Anggaran
penjualan meliputi :
a) Jenis produk yang akan dijual
b) Volume produk yang akan dijual
c) Harga produk persatuan
d) Wilayah pemasaran
e) Waktu pemasaran

Tujuan Anggaran Penjualan


Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000:174), Tujuan anggaran penjualan
yaitu:
a) Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa datang
b) Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen kedalam proses
perencanaan
c) Untuk memberikan informasi penting berisi pembentukan elemen lain dari
rencana laba yang menyeluruh
d) Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang
dilakukan.

Fungsi Anggaran Penjualan


Menurut M. Munandar (2000:50) secara umum, semua anggaran termasuk
anggaran penjualan, mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu :
a) Sebagai pedoman kerja
Sebagai pedoman kerja, anggaran berfungsi memberikan arah serta
memberikan target-target yang harus dicapai oleh perusahaan dimasa yang
akan datang. Sebelum anggaran disusun, suatu perusahaan seharusnya
mengembangkan rencana strategis yang dinyatakan dalam berbagai program.
Rencana strategis mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang bersifat strategis
yang akan dilakukan untuk jangka waktu 5 sampai 10 tahun kedepan. Rencana
strategis ini dapat dikembangkan menjadi tujuan jangka panjang dan jangka
pendek yang harus dicapai dalam waktu tertentu. Tujuan ini merupakan dasar
penyusunan anggaran dan seharusnya ada hubungan yang erat antara anggaran
dan rencana strategis. Dalam membangun hubungan ini, manajemen
seharusnya memastikan bahwa seluruh perhatian tidak hanya terfokus pada
rencana jangka pendek saja.
b) Sebagai alat pengkoordinasian kerja
Anggaran berfungsi sebagai alat pengkoordinasian kerja agar semua
bagian yang terdapat dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling
bekerja sama dengan baik, untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan.
Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan dapat lebih terjamin.
c) Sebagai alat pengawasan
Pelaksanaan pengendalian berkaitan erat dengan anggaran karena dalam
anggaran terdapat sasaran yang ingin dicapai oleh setiap pelaksana anggaran.
Dengan adanya pengendalian, manajemen perusahaan dapat melakukan
analisis dan penelitian terhadap kemungkinan dari penyimpangan tersebut
dilakukan tindakan koreksi dengan segera yang disesuaikan situasi dan kondisi
intern maupun ekstern perusahaan. Dengan demikian efektivitas penjualan
dapat tercapai dengan cara membandingkan dan menganalisis antara anggaran
penjualan dengan aktualnya, sehingga nampak penyimpangan yang terjadi.
Penyimpangan- penyimpangan tersebut digunakan sebagai dasar evaluasi dan
prestasi yang dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan dimasa yang
akan datang.

Manfaat Anggaran Penjualan


Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam Hehanusa (2003 p.406-407) manfaat
anggaran adalah :
a) Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran
mewakili kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam
suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang.
b) Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang
dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.
c) Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan
departemen (divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam
organisasi maupun dengan manajemen puncak.
d) Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya
dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
e) Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk
menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat
mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus
diambil.
f) Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk
bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan
antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.

Penyusunan Anggaran Penjualan


Dasar-dasar penyusunan anggaran :
a) Menyusun tujuan perusahaan
b) Menyusun strategi perusahaan

Penyusunan anggaran penjualan disajikan dalam tabel berikut:

Toko ABC
Anggaran Penjualan
Tiap Bulan Untuk Triwulan Pertama Tahun 2010

Keterangan November Desember Januari Febuari Maret


Penjualan xxx xxx xxx xxx xxx
a. 50% x Penjualan bulan bersangkutan xxx xxx xxx xxx xxx
b. 40% x Penjualan bulan lalu xxx xxx xxx xxx xxx
c. 9% x penjualan Dua bulan lalu xxx xxx xxx xxx xxx
Jumlah Kas Maasuk xxx xxx xxx xxx xxx
Kas masuk bulan Januari, Februari, Maret seperti tampak dalam tabel diatas dihitung
dari kriteria pembayaran dari penjualan kredit yaitu 50% dari penjualan bulan yang
bersangkutan, 40% dari penjualan bulan lalu, dan 9% dari penjualan 2 bulan lalu.

Contoh kasus penyusunan anggaran Penjualan:

Toko Kecap Haning meupakan sebuah toko grosir yang menjual kecap manis dan
kecap asin. Haning akan menyusun anggaran pada triwulan kedua tahun 2016 yakni
bulan April, Mei, dan Juni. Untuk keperluan penyusunan, digunakan data-data
sebagai berikut:

 Unit penjualan yang dianggarkan pada bulan April yaitu: kecap manis 510 unit
dan kecap asin 360 unit. Setiap bulan, penjualan untuk kecap manis
diperkirakan naik sebesar 20 unit dan untuk kecap asin naik sebesar 100 unit.
 Harga untuk kecap manis Rp4000 per unit, dan kecap asin Rp 3000 per unit.
 Seluruh Penjualan dilakukan sebagian tunai dan sebagian kredit. Penjualan
dilakukan 70% secara tunai, dan sisanya 30% secara kredit dibayar bulan yg
akan datang.
 Diketahui anggaran penjualan bulan Maret 2016 sebesar Rp3.100.000.

Toko Kecap Haning


Anggaran Penjualan
Untuk Periode Triwulan Kedua Tahun 2016
(dalam Rp)
April Mei Juni
Jenis
Qtty Qtty Qtty
Kecap Harga Total Harga Total Harga Total
(Botol) (Botol) (Botol)
Kecap
Manis 510 4.000 2.040.000 530 4.000 2.120.000 550 4.000 2.200.000

KecapAsin 360 3.000 1.080.000 460 3.000 1.380.000 560 3.000 1.680.000

Total 3.120.000 3.500.000 3.880.000


Jadi secara ringkas, anggaran penjualan Toko Kecap Haning pada triwulan kedua
tahun 2016 dapat ditampilkan seperti berikut:

Keterangan
Anggaran Penjualan

April 3.120.000

Mei 3.500.000

Juni 3.880.000
Triwulan
II 10.500.000

Anggaran Kas Masuk yang berasal dari penjualan kecap

Perhitungan untuk membuat anggaran kas masuk yang berasal dari penjualan kecap sebagai
berikut:

Penjualan Tunai = 70% x Rp3.120.000 = Rp2.184.000

Penerimaan Piutang = 30% x Rp3.100.000 (Penjualan bulan Maret) = Rp930.000

Jadi, kas masuk bulan April : Rp2.184.000 + Rp930.000 = Rp3.114.000

Keterangan April Mei Juni

Penjualan 3.120.000 3.500.000 3.880.000


Penjualan Tunai 2.184.000 2.450.000 2.716.000
Penerimaan Piutang
(dari penjualan kredit
930.000 936.000 1.050.000
bulan lalu)

Kas Masuk 3.114.000 3.386.000 3.766.000

C. Anggaran Pembelian

Pengertian Anggaran Pembelian


Anggaran pembelian adalah anggaran yang direncanakan secara terperinci
tentang pembelian barang dagang selama periode yang akan datang yang ada
didalamnya meliputi rencana tentang barang dagang yang akan dibeli dan waktu atau
kapan barang dagang tersebut akan dibeli.
Faktor-faktor yang diperlukan untuk pembelian barang dagangan sebagai
berikut :
a) Jumlah barang yang akan dibeli
b) Kualitas barang dagang yang akan dibel.
c) Harga barang
d) Persediaan awal
e) Persediaan akhir

Penyusunan Anggaran Pembelian Anggaran pembelian mencakup pembelian


barang agangan diwaktu yang akan datang yang didalamnya mengandung HPP
(Harga Pokok Penjualan) dan persediaan barang dagangan.

Harga pokok penjualan diperoleh dari :


 Harga pokok penjualan = Persediaan awal + pembelian bersih -
persediaan akhir
 Pembelian bersih = (pembelian + beban angkut pembelian) - (potongan
pembelian + retur pembelian dan pengurangan harga)

Anggaran pembelian disusun beserta dengan anggaran harga pokok penjualan dan
disajikan seperti tabel berikut :

Toko ABC

Anggaran Pembelian

Tiap Bulan untuk Triwulan Pertama Tahun 2010

(Dalam RP)

Keterangan Januari Febuar Maret April Mei


i
a. Penjualan Xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx

b. Harga pokok penjualan (65%) Xxxx xxxx xxxx

c. Persediaan barang dagangan akhir Xxxx xxxx xxxx

d. Barang siap dijual Xxxx xxxx xxxx (b+c)

e. Persediaaanbarang dagang awal Xxxx xxxx xxxx

f. Pembelian Xxxx xxxx xxxx (d-e)

g. Pembayaran pembelian Xxxx xxxx xxxx

Persediaan barang dagangan awal merupakan persediaan barang dagangan akhir bulan
lalu. Begitu juga dengan pembayaran pembelian, yaitu pembelian bulan lalu dibayar bulan
yang akan datang. Pembelian bulan bersangkutan merupakan utang dagang pada bulan
bersangkutan.

Harga pokok penjualan sesuai tabel di atas adalah sebesar 65% dari penjualan.
Contoh Anggaran Pembelian:

Data terkait dengan anggaran pembelian Toko Kecap Haning sebagai berikut:

 Persediaan tiap akhir bulan 80% harga pokok barang terjual (Persediaan akhir
80% dari penjualan bulan yang akan datang). (Persediaan awal 50% dari
penjualan bulan ini).
 Pembelian dilakukan 60% secara tunai, dan sisanya 40% kredit dibayar pada
bulan yang akan datang. Toko Haning memiliki utang dagang pada bulan Maret
2016 sebesar Rp520.000 dan dibayar pada bulan April 2016 Toko Haning

TOKO KECAP HANING

Anggaran Pembelian

Untuk Triwulan Kedua Tahun 2016 (Dalam Rupiah)

Bulan APRIL MEI JUNI


Kecap Kecap Kecap Kecap Kecap Kecap

Keterangan Manis Asin Manis Asin Manis Asin


Penjualan Bulan Yang 530 460 550 560 570 660

Akan Datang (Botol)


Persentase Persediaan 80% 80% 80% 80% 80% 80%

Akhir (Dikali)
Persediaan Barang 424 368 440 448 456 528

Dagang Akhir
Penjualan Bulan Ini 510 360 530 460 550 560

(Botol)
934 728 970 908 1006 1088
Barang Siap Dijual

Persediaan Barang 255 180 265 230 275 280

Dagang Awal
679 548 705 678 731 808

Pembelian (Botol)
3.000 2.000 3.000 2.000 3.000 2000

Harga Pokok (Botol)


Pembelian 2.037.00 1.096.00 2.115.00 1.356.00 2.193.00 1.616.00
0 0 0 0 0 0
3.133.000 3.471.000 3.809.000

Total Pembelian

Anggaran Kas Keluar untuk Pembelian Barang Dagang Perhitungan untuk membuat
anggaran kas keluar untuk pembelian sebagai berikut:

Pembelian Tunai: 60% x Rp3.133.000 = Rp.1.879.800

Pembayaran Utang bulan Maret 2016 = Rp520.000

Jadi, kas masuk bulan April: Rp1.879.800+ Rp520.000= Rp2.399.800

TOKO KECAP HANING

ANGGARAN KAS KELUAR

Untuk Triwulan Kedua Tahun 2016 (Dalam Rupiah)

Keterangan April Mei Juni

Pembelian 3.133.000 3.471.000 3.809.000


Pembelian Tunai (60%) 1.879.800 2.082.600 2.285.400

Pembayaran Utang Bulan Lalu 520.000 751.920 833.040

Pembayaran Pembelian 2.399.800 2.834.520 3.118.440

D. Anggaran Biaya Operasional

Pengertian Anggaran Biaya Operasional


Anggaran biaya operasional adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan
dengan distribusi dan penjualan paroduk peerusahaan serta pengeluaran untuk
menjalankan roda perusahaan. Secara umum biaya operasional meliputi biaya
pemasaran serta biaya administrasi dan umum.

Biaya Pemasaran
Menurut Edy ( 2000 : 15 ) Biaya pemasaran adalah biaya yang meliputi semua
biaya dalam rangka kegiatan pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang dan jasa
perusahaan kepada pembeli sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas
Penganggaran pada biaya pemasaran adalah anggaran yang berisi biaya-biaya yang
berkaitan dengan jalannya kegiatan perusahaan dibagian penjualan. Yang termasuk
dalam biaya pemasaran seperti :
a) Gaji staf administrasi penjualan
b) Gaji manajer pemasaran
c) Biaya iklan atau promosi
d) Biaya listrik kantor
e) Biaya telepon kantor
f) Biaya depresiasi kantor
g) Biaya gudang
h) Biaya angkut
i) Biaya penagihan, dll

Biaya Administrasi dan Umum


Penganggaran pada biaya administrasi dan umum adalah budget yang
merencanakan secara lebih terperinci tentang biaya-biaya yang terdapat di lingkungan
kantor administrasi. Anggaran penjualan dan administrasi merupakan unsur dari
beban usaha.Beban penjualan adalah beban yang terjadi untuk kepentingan penjualan
produk utama. Sedangkan beban administrasi adalah beban yang umumnya terjadi
pada bagian personalia, bagian keuangan. Dan bagian umum, seperti:
a) Gaji staf administrasi
b) Gaji manajer dan Direktur
c) Biaya sewa (kantor, kendaraan, dsb)
d) Biaya korespondensi.
e) Biaya alat tulis, cetak kantor
f) Biaya depresiasi kendaraan umum dan direksi
g) Biaya depresiasi gedung kantor
h) Biaya pajak
i) beban umum lainnya.

Penyusunan Anggaran Biaya Operasional


Contoh Anggaran Biaya Operasional
Data yang terkait dengan penyusunan Anggaran Biaya Operasional sebagia berikut:
a) Perusahaan memiliki satu karyawan bagian penjualan yang digaji Rp 100.000
per bulan, dan satu karyawan bagian kasir/administrasi dengan gaji sama
Rp150.000
b) Komisi penjualan sebesar Rp200 per botol yang dijual.
c) Biaya Listrik Kantor Pemasaran dianggarkan sebesar Rp50.000 pada bulan
April, Rp60.000 pada Mei, dan Rp65.000 pada bulan Juni.
d) PT Monalisa mengiklankan produknya dengan brosur Rp50.000
e) Per bulan. Untuk menagih pelanggan yang melakukan penjualan secara
f) Kredit, dikenakan biaya penagihan sebesar Rp20.000 pada bulan April,
Rp25.000 pada bulan Mei dan Rp30.000 pada bulan Juni .
g) Biaya telepon administrasi untuk tiga bulan masing-masing sebesar
Rp40.000, Rp45.000, Rp50.000
h) Biaya Korespondensi masing-masing sebesar Rp 50.000 per bulan
i) Biaya ATK Rp 100.000 per bulan
j) Biaya Pajak Rp 40.000 per bulan.
k) Gedung senilai Rp1.000.000 disusutkan 10% setiap bulan
l) Kendaraan senilai Rp800.000 disusutkan 10% setiap bulan
m) Peralatan Kantor senilai Rp 300.000 disusutkan 10% per bulan

Perhitungan untuk membuat anggaran operasional sebagai berikut:

Komisi Penjualan: Rp200 x 460 botol = Rp92.000

Gedung 1% x Rp1.000.000 = Rp10.000

Kendaraan 1% x Rp800.000 = Rp8.000

TOKO KECAP HANING

Anggaran Biaya Operasional

Untuk Periode Triwulan Kedua Tahun 2016 (Dalam Rp)

Keterangan April Mei Juni


3.120.000 3.500.000 3.880.000

Penjualan
Biaya Pemasaran:
100.000 100.000 100.000

Biaya Gaji bag. Penjualan


92.000 100.000 112.000

Komisi Penjualan
50.000 60.000 65.000

Biaya listrik kantor pemasaran


50.000 50.000 50.000

Biaya Iklan
20.000 25.000 30.000
Biaya Penagihan

Biaya Administrasi dan umum:


Gaji staf administrasi 150.000 150.000 150.000
40.000 45.000 50.000

Biaya telepon
50.000 50.000 50.000

Biaya korespondensi
100.000 100.000 100.000

Biaya ATK
40.0000 40.000 40.000

Biaya pajak
692.000 720.000 747.000

Jumlah Biaya Tunai


Biaya Usaha tidakTunai:
100.000 100.000 100.000

Biaya Depresiasi Gedung


80.000 80.000 80.000

Biaya Depresiasi Kendaraan


30.000 30.000 30.000

Biaya Dep peralatan kantor


210.000 210.000 210.000

Jumlah Biaya tidak tunai


482.000 510.000 537.000

Biaya Operasional Tunai


E. Anggaran Kas

Pengertian Anggaran Kas


Menurut Lukman Syamsudin, dalam bukunya “Manajemen Keuangan
Perusahaan” menyatakan bahwa: “Anggaran kas adalah suatu alat yang dapat
digunakan manajer keuangan untuk meramalkan atau memperkirakan kebutuhan-
kebutuhan dana jangka pendek dan untuk mengetahui kekurangan atau kelebihan
uang selama periode budget”.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa anggaran kas akan memiliki
peranan yang penting dalam mengendalikan kas, dimana kegunaannya terutama untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam menambah dana dari sumber-sumber
intern dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada setiap akhir tahun anggaran yang
ditetapkan
Menurut Any Agus Kana, (2001:225) dalam buku Anggaran Perusahaan
engeukakan bahwa : “Anggaran kas adalah perencanaan posisi kas dalam jangka
waktu tertentu yang terdiri dari dua bagian yaitu perencanaan penerimaan kas (aliran
kas masuk) dan perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar).
Menurut pendapat kelompok kami, anggaran kas adalah perencanaan kas dalam
jangka waktu tertentu sebagai gambaran tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas.

Tujuan Anggaran Kas


Tujuan pokok disajikan anggaran kas adalah untuk menyelesaikan anggaran
tentang likuiditas organisasi, dan untuk mengetahui posisi kemampuan membayar
kegiatan rutin (kewajiban jangka pendek).

Manfaat Anggaran Kas


Manfaat dari anggaran kas adalah:

a) Alat bantu manajemen dalam melakukan perencanaan sumber daya yang


akan diperoleh dan digunakan, serta mengendalikan bagaimana sumber
tersebut digunakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam
jangka waktu tertentu.
b) Anggaran dapat membantu manajemen dalam pengendalian kas, karena
anggaran kas memberikan informasi yang berguna tentang pola penerimaan
dan pengeluaran kas setiap periode operasi perusahaan.
c) Anggaran kas dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan, karena dalam
menjalankan suatu perusahaan dibutuhkan suatu efektivitas pengendalian
kas terhadap setiap perusahaan dalam kegiatan perusahaannya.

Fungsi Anggaran Kas


Fungsi dari anggaran kas adalah:
a) Menunjukkan jumlah dan waktu kas perusahaan dimasa yang akan datang
b) Memberikan dasar untuk melakukan tindakan perbaikan jika jumlah kas
dalam anggaran tidak cocok dengan jumlah yang sebenarnya terjadi
c) Anggaran kas memberikan dasar evaluasi atas kinerja manajer keuangan

Penyusunan Anggaran Kas Bagi Perusahaan Dagang


Anggaran kas bagi perusahaan sangatlah penting. Dengan menyusun anggaran
kas, akan dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus
kas karena operasi perusahaan.

F. Anggaran Laba Rugi

Pengertian Anggaran Laba Rugi


Anggaran laba rugi adalah suatu anggaran yang memuat ringkasan proyeksi dari
berbagai komponen pendapatan dan biaya selama periode anggaran (M.Nafarin,
2004:62) Menurut pendapat kelompok kami, anggaran laba rugi adalah anggaran yang
dibuat pada periode tertentu, berisi taksiran- taksiran tentang penghasilan dan tentang
biaya perusahaan secara garis besar.

Tujuan Anggaran Laba RugI


Penyusunan anggaran Laba Rugi memiliki beberapa tujuan diantarannya sebagai
beikut:
a) Untuk memberikan informasi kepada pihak manajemen tentang perkiraan
laba/rugi bersih yang akan ditanggung oleh perusahaan dalam suatu periode
anggaran.
b) Untuk perencanaan dan penkoordinasian dari kegiatan perusahaan dan divisi.
Sebagai contoh anggaran laba rugi, dipakai sebagai dasar untuk memastikan
bahwa fasilitas produksi sesuai dengan ramalan penjualan dan tersediannya kas
sesuai dengan pengeluaran yang perkiraan.
c) Untuk sasaran pemeriksaan yang terakhir untuk anggaran laba. Meskipun
kerangka anggaran telah dissetujui oleh manajemen sebelumnnya, akan tetapi
perlu pengkajian lebih lanjut yang berguna dalam penyusunan anggaran tersebut.
d) Untuk melihat tanggungjawab manajer yang memimpin pusat laba, yang dapat
membandingkan prestasi dengan rencana yang telah disusun selanjutnnya
melihat sejumlah mana kontribusi yang telah disumbangkan.
e) Untuk menilai prestasi dan keuangan bagi perusahaan dimasa datang dan
melakukan tindakan koreksi terhadap apa yang telah dicapai.

Manfaat Anggaran Laba


Bagi perusahaan:
a) Sebagai pengecekan final atas wajar tidaknya anggaran.
b) Untuk perencanaan dan pengkoordinasian seluruh kegiatan perusahaan / divisi.
c) Membebankan tanggung jawab kepada setiap manajer atas sumbangan
prestasinya untuk perusahaan /divisi.
d) Untuk alokasi sumber dana setiap pusat pertanggungjawaban.

Bagi manajemen puncak:


a) Untuk menelaah total prestasi perusahaan yang diharapkan pada tahun yang akan
datang dan untuk menentukan tindakan koreksi jika prestasi tidak memuaskan.
b) Untuk mengendalikan divisi.
c) Untuk berpresatsi dalam perencanaan divisional.
d) Untuk perencanaan dan koordinasi kegiatan perusahaan secara keseuruhan.

Penyusunan Anggaran Laba Rugi.


Penyusunan anggaran laba rugi dilakasananakan setelah menyusun anggaran
beban usaha dan anggaran operasional. Anggaran laba rugi merupakan tujuan dari
penyusunan anggaran operasional. Oleh karena itu, dalam penyusunan anggaran laba
rugi diperlukan beberapa unsur dari anggaran operasional seperti: anggaran penjualan,
anggaran pembelian, dan anggaran beban penjualan dan administrasi. Anggaran laba
rugi disusun dari beberapa perhitungan dan anggaran yang baru disebutkan tadi dan
disajikan seperti tampilan berikut ini:

Toko ABC

Anggaran Laba Rugi

Tiap Akhir Bulan untuk Kuartal Pertama tahun 2010

Keterangan Januari Februari Maret April


.
Penjualan Xxxx Xxxx xxxx Xxxx

Harga Pokok Penjualan Xxx Xxx xxx xxx

Laba Kotor (1-2) Xxx Xxx xxx xxx

Beban Usaha Xxx Xxx xxx xxx

Laba Bersih (3-4) Xxx Xxx xxx xxx

PT Monalisa menerima pendapatan diluar usaha yaitu menyewakan halaman


gedungnya untuk penjual sosis, harga sewa sebesar Rp300.000 per bulan.

Perhitungan Harga Pokok Penjualan:


Persediaaan awal: (Kecap manis 255 unit x 4000) + (Kecap Asin 180 unit x 3000) =
Rp 1.560.000
Persediaan Akhir: (Kecap manis 424 unit x 4000) + (Kecap Asin 368 unit x 3000) =
Rp 2.800.000

G. Anggaran Neraca

Pengertian Anggaran Neraca


Anggaran neraca adalah anggaran yang menunujuk implikasiberbagai macam
anggaran pada elemen-elemen neraca yaitu aktiva,utang dan modal tahun yang
akan datang. Budget neraca adalah budget tentang posisi finansial perusahaan pada
suatu saat tertentu yang yang akan datang yang berisi taksiran-taksiran secara
garis besar.
Informasi dan laporan yang diperlukan dalam Menyusun anggaran neraca untuk
suatu periode anggaran adalah sebagai berikut :
a) Neraca perusahaan periode lalu
b) Anggaran kas untuk periode anggaran periode mendatang
c) Anggaran laba rugi untuk anggaran periode anggaran mendatang

Tujuan Anggaran Neraca


Tujuan anggaran neraca adalah untuk menyajikan informasi kepada manajemen
tentang hasil akhir dari seluruh anggaran yang telah disusun sebelumnya (anggaran
penjualan sampai anggaran kas).

Manfaat Anggaran Neraca


Manfaat dari anggaran neraca adalah :
a) Sebagai pengungkap beberapa kondisi keuangan yang tidak
menguntungkan yang ingin di hindarkan manajemen
b) Sebagai pengecek terakhir mengenai kekuatan metematis dari semua
jadwal lain
c) Sebagai alat pengawas kerja yang membantu manajemen dalam memimpin
jalannya perusahaan
d) Sebagai alat untuk menyoroti sumberdaya dan kewajiban di masa yang akan
dating

Penyusunan Anggaran Neraca


Anggaran neraca disusun atas dasar neraca awal periode disesuaikan dengan
data yang termuat pada berbagai anggaran periode yang bersangkutan. Menyusun
anggaran neraca merupakan tujuan dari anggaran keuangan. Anggaran neraca yang
disusun berasal dari anggaran kas dan anggaran operasional terdahulu.
Tampilan dari anggaran neraca adalah sebagai berikut :

Contoh Anggaran Neraca


Untuk menyusun anggaran neraca diperlukan anggaran depresiasi dan anggaran
perubahan modal untuk mempermudah penyusunan anggaran neraca.

TOKO KECAP HANING

Anggaran Deprsiasi

Untuk Triwulan Kedua Tahun2016 (Dalam Rp)


Aset Tetap Bersih 1.782.000 1.782.000 1.782.000

Keterangan April Mei Juni


Gedung 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Penyusutan Gedung (10.000) (10.000) (10.000)
Total 990.000 990.000 990.000
Kendaraan 800.000 800.000 800.000
Depresiasi Kendaraan (8.000) (8.000) (8.000)
Total 792.000 792.000 792.000

Modal awal Tuan Haning untuk membeli barang dagangan, gedung dan lain-
lain pada triwulan kedua masing-masing sebesar Rp3.861.080, Rp 4.097.960, dan
Rp 3.723.4

Toko kecap Haning

Anggaran Perubahan Modal

Untuk Periode yang Berakhir Triwulan Kedua Tahun 2016 (Dalam Rp)

Piutang dagang dan utang dagang akan dibayar bulan yang berikutnya.
Perhitungan Piutang dagang bulan Juni diperoleh dari 40% x Penjualan
kredit bulan Mei, sedangkan Utang bulan Juni diperoleh dari 30% x Pembelian
kredit bulan Mei.
Toko kecap Haning

Anggaran Neraca

Untuk Periode yang Berakhir Triwulan Kedua Tahun 2016 (Dalam Rp)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Anggaran adalah suatu rencana terinci yang disusun secara sistematis dan
dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif. Anggaran untuk perusahaan
dagang merupakan anggaran yang terdiri dari anggaran operasional dan anggaran
keuangan perusahaan dagang. Anggaran perusahaan dagang terdiri dari anggaran
penjualan, pembelian, biaya operasional dan anggaran laba rugi.Sedangkan anggaran
keuangan terdiri dari anggaran kas dan anggaran neraca.
Anggaran Penjualan merupakan titik awal dari menyusun anggaran. Anggaran
pembelian adalah anggaran yang direncanakan secara terperinci tentang pembelian
barang dagang selama periode yang akan datang yang ada didalamnya meliputi
rencana tentang barang dagang yang akan dibeli dan waktu atau kapan barang dagang
tersebut akan dibeli. Anggaran biaya operasional adalah semua rencana pengeluaran
yang berkaitan dengan distribusi dan penjualan paroduk perusahaan serta pengeluaran
untuk menjalankan roda perusahaan.
Anggaran laba rugi adalah suatu anggaran yang memuat ringkasan proyeksi
dari berbagai komponen pendapatan dan biaya selama periode anggaran. Anggaran kas
adalah anggaran yang merencanakan jumlah kas beserta perubahan yang memuat
perkiraan arus kas masuk dan arus kas keluar. Anggaran neraca adalah anggaran yang
menunujukan implikasi berbagai macam anggaran pada elemen-elemen neraca yaitu
aktiva, utang dan modal tahun yang akan datang. Dalam perusahaan dagang masalah
penyusunan anggaran merupakan masalah penting dalam perkembangan suatu
perusahaan. Laba yang maksimal merupakan tujuan penting dalam perkembangan
suatu perusahaan khususnya perusahaan dagang.
B. Saran

Dengan adanya makalah ini penulis berharap pembacasemakin memahami materi


mengenai Anggaran Perusahaan Jasa Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempumaan makalah kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan & M. Asri. 2013. Anggaran Perusahaan Buku 1.


Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

M.Nafarin. 2004. Penganggaran Perusahaan. Jakarta : Salemba Empat


https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-kas

Anda mungkin juga menyukai