Anda di halaman 1dari 12

ANGGARAN PERUSAHAN DAGANG

Disusun oleh :

Rindhu Rosyada Fahmi 0118101287

Vicky Lugina Handy 0118101298

Alvianus Tri Putra 0118101309

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Anggaran Perusahaan Dagang ” ini dengan baik.Kami juga berterima kasih kepada Ibu
Erly SherlitaS.E.,M.Si.,AK.,CA.selaku pembimbing dari tugas ini sehingga kami mendapatkan
banyak tambahan pengetahuan.Tidaklupa kami juga mengucapkan terimakasih atas
bantuandari pihak yang telah berkontribus idalam pembuatan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun kata bahasanya. Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Bandung, 27 April 2020


BAB 1

PENDAHULAN

1.1 Latar belakang

Perkembangan perusahaan yang meningkat pesat mengakibatkan semakin meluasnya


unit usaha yang berada dalam jangkauan. Meluasnya unit usaha dalam perusahaan menuntut
pihak manajemen atau pemilik untuk menentukan orang-orang tertentu yang mampu dan
bersedia diberi tanggung jawab yang lebih dalam pengelolaan unit usaha tersebut.
Manajemen membutuhkan alat untuk mengkoordinasikan dan merencanakan sumber daya
perusahaan. Alat yang dapat digunakan oleh manajemen dalam pengelolaan perusahaan
adalah anggaran. Anggaran merupakan alat manajerial yang menjamin pencapaian sasaran
organisasi dan memberikan pedoman dalam bentuk mata uang untuk operasional sehari-hari.

Proses penyusunan anggaran haruslah dianalisis guna mengetahui kuat atau


tidaknya unsur perencanaan keuangan. Lemahnya perencanaan anggaran efektifitas unit kerja
pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat efisiensi dan perusahaan. Anggaran sebagai alat
untuk melaksanakan strategi organisasi maka harus dipersiapkan sebaik-baiknya agar tidak
terjadi bias atau penyimpangan. Penyusunan anggaran tidak hanya dilaksanakan pada
perusahaan manufaktur akan tetapi juga pada perusahaan dagang dan jasa. Perusahaan
dagang sendiri memiliki beberapa jenis anggaran, diantaranya meliputi anggaran operasional
(anggaran penjualan, anggaran pembelian, anggaran biaya operasional,dan anggaran laporan
laba rugi), dan anggaran keuangan (anggaran kas dan anggaran neraca)

1.2 Rumusan Masalah

1. Menjelaskan apa itu pengertian anggaran perusahaan dagang


2. Menjelaskan anggaran induk perusahaan dagang
3. Contoh perhitungan dari anggaran perusahaan dagang

1.3. Tujuan

1. Mengetahui apa itu anggaran perusahaan dagang


2. Mengetahui apa apa saja yang ada pada anggaran induk perusahaan dagang
3. Mengetahui bagaimana cara penyelesaian perhitungan perusahaa dagang
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Siklus dan Prosedur Perusahaan Dagang

2.1.1 Pengertian Perusahaan Dagang


Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk dijual tanpa
mengubah bentuk barang yang dibeli tersebut.semua perusahaan baik jenis manufaktur,
maupun perusahaan dengan mempunyai sistem penganggaran masing-masing dan tentunya
berbeda-beda.

2.1.2 Prosedur Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang


Pada bab sebelumnya telah dibahas penganggaran untuk perusahaan manufaktur
dimana di dalamnya terdapat anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja, dan
anggaran BOP. Pada bab ini akan dibahas penganggaran perusahaan dagang yang meliputi
transaksi pembelian, penjualan. Transaksi tersebut akan mempengaruhi kas dan persediaan
barang dagangan. Prosedur penyusunan anggaran pada perusahaan dagang adalah sebagai
berikut:
1. Penentuan Pedoman Anggaran
Sebelum penyusunan anggaran, terlebih dahulu manajemen puncak (direktur atau komisaris)
melakukan dua hal, yaitu:
a. Menetapkan rencana besar perusahaan seperti tujuan kebijakan asumsi sebagai
dasar penyusunan anggaran.
b. Membentuk panitia penyusunan anggaran yang terdiri dari direktur sebagai ketua,
manajer keuangan sebagai sekretaris, dan manajer lainnya sebagai angggota.

2. Persiapan Anggaran Manajer operasional sebelum menyusun anggaran penjualan (sales


budget) terlebih dahulu menyusun ramalan penjualan (sales forecast).
a. Setelah menyusun ramalan penjualan, manajer operasional bekerja sama dengan manajer
umum dan manajer keuangan untuk menyusun :
• Anggaran penjualan
• Anggaran pembelian
• Anggaran beban pemasaran
b. Manajer umum bekerja sama dengan manajer keuangan menyusun:
• Anggaran beban administrasi dan umum
c. Setelah itu manajer keuangan bekerja sama dengan manajer lainnya menyusun:
• Anggaran laba rugi
• Anggaran neraca
• Anggarann kas
• Anggaran lainnya

3. Penentuan Anggaran Pada tahap penentuan anggaran semua manajer beserta direksi
mengadakan rapat kegiatan :
a. Perundingan untuk menyesuaikan rencana akhir setiap komponen anggaran
b. Koordinator dan penelaahan komponen anggaran
c. Pengesahan dan pendistribusian anggaran.

4. Pelaksanaan Anggaran Untuk kepentingan pengawasaan setiap manajer membuat laporan


realisasi anggaran. Setelah dianalisis kemudian laporan realisis anggaran disampaikan pada
direksi.

2.1.3 Anggaran Perusahaan Dagang


Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk dijual tanpa
mengubah bentuk barang yang dibeli tersebut. Penyusunan anggaran perusahaan dagang
lebih sederhana dibandingkan dengan penyusunan anggaran pada perusahaan manufaktur
karena dalam perusahaan dagang tidak terdapat istilah bahan baku, tenaga kerja langsung,
overhead pabrik, produk jadi, dan produk dalam proses. Produk jadi dan bahan baku terdapat
dalam perusahaan manufaktur sedangkan barang dagangan terdapat dalam perusahaan
dagang. Sehingga, manajemen harus mengadakan estimasi persediaan awal dan akhir barang
dagangan agar dapat dibuat anggaran pembelian barang dagangan.
Perusahaan dagang yang besar pada umumnya memiliki tiga divisi besar yaitu divisi
operasi, divisi pemasaran dan divisi administrasi. Divisi operasi bertugas mengadakan
pembelian dan penjualan barang dagangan serta menentukan harga pokok barang dagang
yang dijual. Divisi pemasaran mencari pelanggan atau mencari 6 order, sedangkan divisi
administrasi menyajikan laporan kinerja perusahaan.

2.2. Anggaran Penjualan

2.2.1. Pengertian Anggaran


Penjualan Kegiatan penjualan memegang peranan penting dalam meningkatkan
penjualan.Tidak ada satu pun perusahaan yang mampu bertahan apabila perusahaan tersebut
tidak mampu menjual barang atau jasa yang dihasilkannya.Menjual (sell) berarti
menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu dan pada saat tertentu. Penjualan
(selling) berarti proses menjual, yaitu dari kegiatan penetapan harga jual sampai produk
didistribusikanke tangan konsumen (pembeli). Penjualan (sales) adalah hasil penjualan atau
hasil proses menjual.
Anggaran penjualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses
menjual. Anggaran penjualan adalah rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari
produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu. Anggaran Penjualan merupakan
titik awal dari menyusun anggaran karena merupakan anggaran dasar penyusunan anggaran
lainnya. Oleh karena itu, anggaran jualan sering 7 disebut anggaran kunci.Sebelum menyusun
anggaran jualan, biasanya dibuat ramalan penjualan (sales forecast). Selain itu, perlu juga
dipertimbangkan faktor yang dapat berpengaruh terhadap penjualan misalnya musim lebaran
atau yang lainnya.
Anggaran penjualan merupakan titik awal dari menyusun anggaran. Anggaran
penjualan meliputi :
• Jenis produk yang akan dijual
• Volume produk yang akan dijual
• Harga produk persatuan
• Wilayah pemasaran
• Waktu pemasaran

2.2.2 Tujuan Anggaran Penjualan Menurut Welsch Hilton dan Gordon


(2000:174)
tujuan anggaran penjualan yaitu:
a. Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa datang
b. Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam proses perencanaan
c. Untuk memberikan informasi penting berisi pembentukan elemen lain dari rencana laba
yang menyeluruh
d. Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan.

2.2.3. Fungsi Anggaran Penjualan Menurut M. Munandar (2000:50)


Secara umum, semua anggaran termasuk anggaran penjualan, mempunyai tiga fungsi pokok,
yaitu :
a. Sebagai pedoman kerja Sebagai pedoman kerja, anggaran berfungsi memberikan
arah serta memberikan target-target yang harus dicapai oleh perusahaan dimasa yang akan
datang. Sebelum anggaran disusun, suatu perusahaan seharusnya mengembangkan rencana
strategis yang dinyatakan dalam berbagai program. Rencana strategis mengidentifikasi
aktivitas-aktivitas yang bersifat strategis yang akan dilakukan untuk jangka waktu 5 sampai
10 tahun kedepan. Rencana strategis ini dapat dikembangkan menjadi tujuan jangka panjang
dan jangka pendek yang harus dicapai dalam waktu tertentu. Tujuan ini merupakan dasar
penyusunan anggaran dan 8 seharusnya ada hubungan yang erat antara anggaran dan rencana
strategis. Dalam membangun hubungan ini, manajemen seharusnya memastikan bahwa
seluruh perhatian tidak hanya terfokus pada rencana jangka pendek saja.
b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja Anggaran berfungsi sebagai alat
pengkoordinasian kerja agar semua bagian yang terdapat dalam perusahaan dapat saling
menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan.
Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan dapat lebih terjamin.
c. Sebagai alat pengawasan Pelaksanaan pengendalian berkaitan erat dengan anggaran
karena dalam anggaran terdapat sasaran yang ingin dicapai oleh setiap pelaksana anggaran.
Dengan adanya pengendalian, manajemen perusahaan dapat melakukan analisis dan
penelitian terhadap kemungkinan dari penyimpangan tersebut dilakukan tindakan koreksi
dengan segera yang disesuaikan situasi dan kondisi intern maupun ekstern perusahaan.
Dengan demikian efektivitas penjualan dapat tercapai dengan cara membandingkan dan
menganalisis antara anggaran penjualan dengan aktualnya, sehingga nampak penyimpangan
yang terjadi. Penyimpangan penyimpangan tersebut digunakan sebagai dasar evaluasi dan
prestasi yang dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

2.2.4. Manfaat Anggaran Penjualan Menurut Marconi dan Siegel (1983) dalam
Hehanusa (2003, p.406-407)
a. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili
kesepakatan negosiasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai
tujuan kegiatan di masa yang akan datang.
b. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang
dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.
c. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen
(divisi) yang satu dengan departemen (divisi) lainnya dalam organisasi maupun dengan
manajemen puncak.
d. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya
dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
e. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan
bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk
menentukan tindakan koreksi yang harus diambil.
f. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajer dan karyawan untuk bekerja
dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan
perusahaan dengan tujuan karyawan.

2.2.5. Penyusunan Anggaran Penjualan Dasar-dasar penyusunan anggaran


a. Menyusun tujuan perusahaan
b. Menyusun strategi perusahaan
c. Menyusun forecast penjualan yaitu semua teknik untuk memproyeksikan tingkat
permintaan konsumen potensial pada suatu tahun tertentu dengan asumsi tertentu.

2.3 Anggaran pembelian

2.3.1 Pengertian anggaran pembelian


Sejumlah uang yang akan dibelikan barang dagangan. Anggaran itu meliputi unsur2
estimasi persediaan akhir barang dagangan, estimasi persediaan akhir barang dagangan,
estimasi persediaan awal barang dagangan, dan harga pokok penjualan barang dagangan.

2.4 Anggaran biaya operasional

2.4.1 Pengertian anggaran biaya operasional


Anggaran perusahaan ini terdiri dari biaya pemasaran serta biaya administrasi umum
yaitu dapat berupa: gaji pegawai, komisi para tenaga penjual, biaya sewa kantor, biaya
asuransi, penyusutan harta tetap, dan biaya lain2

2.5 Anggaran Kas usaha dagang

Terdiri dari :
1. Penerimaan kas yang berasal dari penerimaan modal dasar pemilik perusahaan (saldo kas
awal periode),penerimaan penjualan tunai,penerimaan piutang penerimaan lain-lain,
2. Pengeluaran kas yaitu pembelian barang dagangansecara tunai,pembayaran utang
dagang,pembayaran,pembayaran biaya operasional,dan lain-lain
2.6Anggaran laba rugi usaha dagang

Terdiri dari unsur unsur pendapatan atau pejualanbarang dagangan,harga pokok


penjualan barang dagangan,laba kotor,biaya operasional,beban bunga ,beban pajak,danlaba
bersih.anggaran laba rugi menentukan penilaian kegiatan manajemen.manajemen yang
profesional akan mampu menyusun anggraran laba yang sesuai dengan keinginan pemilik
bisnis dan mampu memuwujudkan atau merealisasikannya.

2.7 Anggaran posisi keuangan

Terdiri dari aset,utang,ekuitas,dan laba.anggaran posisi keuangan berasal dari


anggaran kas,anggaran piutang,anggaran persediaan barang dagangan,utang dagang,utang
biaya,utang jangka panjang,modal dan anggaran laba rugi.pemilik dan manajemenperusahaan
dapat mengetahui seluruh aktivitasnya di masa mendatangyang disusun berdasarkan prediksi
bisnis yang dikaitkan dengan prediksi kondisi ekonomi
Contoh Kasus

Perusahaan sepatu memproduksi 2 merek sepatu yaitu merek Bross dan Joss. Masing –
masing merek dipasarkan di dua daerah ,yaitu Jawa dan Bali. Data yang tersedia adalah
sebagai berikut :

Hasil peramalan terhadap harga jual masing – masing merek pada setiap sektor untuk tahun
2012 adalah sebagai berikut :

Merek Jawa Bali


Joss Rp 325,00 Rp 350,00
Bross Rp 425,00 Rp 450,00

Hasil peramalan penjualan dalam unit untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Joss Bross
Bulan
Jawa Bali Jawa Bali
Januari 2000 3000 3000 4000
Februari 2200 3400 3300 4500
Maret 2400 3400 3500 4600
 
Kuartal 1 6600 9000 8000 10000
Kuartal 2 7000 9900 8500 10300
Kuartal 3 5000 7000 6000 8000

Berdasarkan data diatas susunlah suatu anggaran penjualan bagian perusahaan tersebut
Penyelesain kasus :

Joss Bross
Bulan Jawa Bali Jawa Bali Jumlah(RP)
Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah
Januari 2000 650000 3000 1050000 3000 1275000 4000 1800000 4775000
Februari 2200 715000 3400 1190000 3300 1402500 4500 2025000 5332000
Maret 2300 747500 3400 1190000 3500 1487500 4600 2070000 5495000
325 350 425 450
Kuartal 1 6600 2145000 9000 3150000 8000 3400000 10000 4500000 13195000
Kuartal 2 7000 2275000 9900 3465000 8500 3612500 10300 4635000 13987500
Kuartal 3 5000 1625000 7000 2450000 6000 2550000 8000 3600000 10225000
Jumlah 25100 325 8157500 35700 350 2495000 32300 425 13727500 41400 450 18630000 53010000
KESIMPULAN

Anggaran penjualan (Sales Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang di dalamnya
meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) barang
yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah)
penjualannya. Didalam anggaran penjualan terdapat sedikitnya dua metode penaksiran, yang
pertama metode trend moment dan yang kedua adalah metode trand least square. Adapun
tujuan dibuatnya anggaran penjualan pada perusahaan adalah:

1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan.

2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan.

3. Memberikan informasi dalam profit planing control.

4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan.

Pada umumnya dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya suatu perusahaan akan


menghadapi dua permasalahan utama yang mempunyai hubungan timbal balik sangat erat,
yaitu permasalahan yang berhubungan dengan penjualan dan permasalahan yang
berhubungan dengan produksi. Dari permasalahan ini terdapat dua alternatif hubungan timbal
balik antara anggaran penjualan dan anggaran produksi. Alternatif pertama adalah besar
kecilnya perusahaan dipengaruhi oleh besar kecilnya penjualan. Sedangkan alternatif kedua
adalah besar kecilnya penjualan dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi. Dan lebih baik
menggunakan trend garis lengkung untuk semua produk agar dapat melihat metode mana
yang lebih baik bagi produk tertentu dengan melihat standar kesalahan prediksi
masingmasing produk dengan kedua metode

Anda mungkin juga menyukai