Anda di halaman 1dari 24

KONSEP POKOK DALAM ASPEK PASAR SERTA, METODE PENGUKURAN

DAN PERAMALAN PERMINTAAN

DOSEN PENGEMPU: Tiksnayana Vipraprastha.SE.MM

OLEH KELOMPOK II:

1. Ni Putu Ayu Sudhiadnyani Dewi : 1802612010642 (04)


2. Ni Putu Priska Marti Devi : 1802612010643 (05)
3. I Wayan Januarta : 1802612010664 (06)
4. Kadek Handayani : 1802612010667 (07)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “Konsep Pokok
dalam Aspek Pasar serta Metode Pengukuran dan Peramalan Permintaan” dapat
terselesaikan dengan baik. Dalam rangka ikut berperan serta dalam menunjang proses
perkuliahan, kami tim penyusun menyelesaikan sebuah karya dalam bentuk makalah sebagai
pelengkap tugas mata kuliah “Studi Kelayakan Bisnis”. Selain itu, makalah ini bertujuan
untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami menyadari makalah yang saya tulis masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 25 Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah .................................................................................................. 1

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3

2.1 Karakteristik Aspek Pasar ....................................................................................... 3

2.2 Bentuk-bentuk Pasar ............................................................................................... 3

2.3 Data Dan Sumber Data............................................................................................ 4

2.4 Peramalan Permintaan (Forecasting Demand) ......................................................... 5

2.5 Strategi pemasaran .................................................................................................. 8

2.6 Bentuk-bentuk strategi Pemasaran .......................................................................... 8

2.7 Pendekatan Peramalan .......................................................................................... 11

2.8 Kendala Pemilihan Tehnik Peramalan ................................................................... 12

2.9 Pengukuran Permintaan Produk ............................................................................ 13

2.10 Peramalan Permintaan Produk yang Sudah Mapan ................................................ 14

2.11 Peramalan Permintaan Produk Baru ...................................................................... 14

2.12 Metode Time Series dan Metode Regresi Korelasi ................................................ 17

2.13 Pengawasan Peramalan ......................................................................................... 18

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 19

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 19

3.2 Saran..................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di masa yang lalu sebelum ilmu pemasaran berkembang dan dikenal secara luas
seperti sekarang ini, setiap perusahaan akan berusaha untuk terlebih dahulu berproduksi
sebanyak-banyaknya, baru kemudian berusaha menjualnya kembali. Perusahaan tidak
akan peduli dengan kondisi permintaan yang ada, sehingga banyak di antara produsen
mengalami kegagalan dan bahkan terus merugi.
Sekarang sudah banyak produsen yang terlebih dahulu melakukan riset pasar
dengan berbagai cara, misalnya dengan test pasar melalui pemasangan iklan, seolah-
olah barangnya sudah ada. Tujuannya yaitu untuk melihat kondisi permintaan yang ada
sekarang ini terhadap produk yang akan diproduksi, apakah mendapat tanggapan atau
tidak dari calon konsumen, baik kualitas maupun harga. Dari hasil test pasar perusahaan
sudah bisa meramalkan berapa besar pasar yang dapat diserap, bagaimana menyerap
pasar yang ada, termasuk yang ada di tangan para pesaing. Seorang pemasar harus bisa
selalu tahu lebih dahulu pasar yang akan dimasukinya, seperti:
1. Ada tidak pasarnya
2. Seberapa besarnya pasar yang ada
3. Potensi pasar
4. Tingkat persaingan yang ada,
Setelah para pemasar telah memperoleh data kondisi pasar yang akan dimasuki,
maka pemasar akan melakukan peramalan beberapa permintaan yang ada dan yang
akan datang serta berapa besar pasar yang harus direbut. Setelah itu barulah akan
diproduksi sesuai dengan permintaan yang telah diramalkan.
Dalam kaitannya dengan studi kelayakan bisnis (SKB) suatu usaha atau proyek,
aspek pasar dan pemasaran sangat menentukan hidup matinya suatu perusahaan.
Apabila aspek pasarnya itu tidak diteliti secara benar, bagaimana prosepeknya dimasa
yang akan datang, bukan mustahil tujuan perusahaan tidak akan pernah tercapai.
1.2 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Apa itu karakteristik aspek pasar?
2. Bagaimana cara mengolah data dan sumber data yang baik?
3. Bagaimana cara meramalkan permintaan dimasa yang datang?
4. Bagaimana cara mengembangkan strategi pemasaran?

1
5. Apa saja pendekatan peramalan?
6. Apa saja prosedur peramalan?
7. Apa saja kendala dalam pemilihan Teknik peramalan?
8. Bagaimana cara mengukur permintaan produk?
9. Bagaimana cara meramalkan produk yang sudah mapan?
10. Bagaimana cara meramalkan permintaan produk baru?
11. Apa saja metode time series dan metode regresi kolerasi?
12. Bagaimana cara pengawasan peramalan?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai dari makalah ini, yakni:
1. Untuk memahami karakteristik aspek pasar.
2. Untuk mengetahui cara mengolah data dan sumber data yang baik.
3. Untuk mengetahui strategi bauran pemasaran (Marketing Mix)
4. Untuk menganalisis peramalan pemasaran dimasa yang akan datang.
5. Untuk memahami faktor yang mempengaruhi pendekatan peramalan
6. Untuk memahami prosedur peramalan
7. Untuk mengetahui apa saja kendala dalam pemilihan Teknik peramalan
8. Untuk mengetahui cara pengukuran permintaan produk
9. Untuk memahami cara peramalan produk yang sudah mapan
10. Untuk mengetahui cara peramalan permintaan produk baru
11. Untuk mengetahui apa saja yang terdapat dalam metode time series dan metode
regresi kolerasi
12. Untuk memahami pengawasan peramalan

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik Aspek Pasar

Pasar didefinisikan sebagai tempat bertemunya penjual pembeli atau tempat


terjadinya transaksi jual dan beli sedangkan, pemasaran didefinisikan sebagai suatu
proses terjadi, transaksi jual dan beli.
Dari definisi singkat di atas, dapat disimpulkan bahwa pasar
bersifat statis sedangkan pemasaran bersifat dinamis. Jika kita menggunakan kata
pemasaran berarti kata tesebut sudah mengandung kata pasar. Pemasaran seringkali
disebut sebagai ujung tombak perusahaan. Ujung tombak pada sebuah tombak akan
menempati posisi terdepan dan analoginya pada perusahaan, pemasaran merupakan pos
terdepan bagi setiap perusahaa Tanpa adanya aktivitas pemasaaan maka tidak akan
tercipta sumber penghasilan. Jika sumber penghasilan tidak tercipta sedangkan biaya
dan beban sudah terjadi maka berarti perusahaan menderita kerugian.
Didalam sebuah konsep akuntansi laba akan diakui manakala transaksi
penjualan telah dilakukan. Sedangkan beban sudah dapat diakui sebagai, kerugian
apabila sudah dikeluarkan. Karena pemasaran merupakan ujung tombak. perusahaan
dan memegang peran yang sangat menentukan maka pemasaran dianggap mempunyai
dimensi pertama (dimensi utama). Para pemilik proyek bisnis harus lebih
memperhatikan berbagai aspek yang terkait dengan pemasaran.

Kajian aspek pasar berkaitan dengan ada tidaknya potensi pasar dan peluang
pasar dari usaha bisnis sedangkan kajian aspek pemasaran berkaitan dengan bagaimana
penerapan strategi pemasaran yang akan dilakukan untuk meraih sebagian pasar
potensial tersebut (market share). Karakteristik pokok aspek pasar:
1. Pasar permintaan nasional untuk produk/jasa tertentu tidak terlalu besar
2. Adanya garis pemisah yang cukup jelas dari segman pasar yang ada
3. Kebanyakan produk yang dibuat merupakan produk pengganti (substitusi)
4. Pemerintah seringkali ikut campur tangan dalam mempengaruhi mekanisme pasar
untuk jenis produk tertentu
2.2 Bentuk-bentuk Pasar

a. Pasar Persaingan Sempurna

3
Pasar persaingan sempurna (perfect competition market) merupakan pasar
tempat kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa.
Adapun ciri-ciri persaingan sempurna adalah sebagai berikut:
 Jumlah pembeli dan penjual banyak
 Barang dan jasa yang diperjualbelikan bersifat homogen
 Sumber produksi bebas bergerak
 Pembeli dan penjual mengetahui keadaan pasar
 Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar
 Bebas dari campur tangan pemerintah
b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna yaitu pasar di mana terdapat satu atau beberapa
penjual yang menguasai pasar atau harga, serta satu atau beberapa pembeli yang
menguasai pasar atau harga. Jika suatu perusahaan bisa mempengaruhi harga pasar,
maka pasar tempat perusahaan itu menjual produknya dapat digolongkan sebagai
pasar persaingan yang tidak sempurna. Contohnya yaitu PLN.

c. Pasar Persaingan Monopolistik


Kondisi pasar semacam ini akan terjadi jika pasar dikuasai oleh beberapa
penjual atau produsen dari satu jenis barang atau jasa yang berlainan kualitas,
bentuk, ukuran, atau yang diistilahkan sebagai product differentation (pembedaan
produk). Dengan kata lain, bahwa pasar persaingan monopolistik pada dasarnya
merupakan pasar di antara pasar persaingan sempurna dengan pasar monopoli.
Secara umum, terdapat ciri-ciri pasar persaingan monopolistik yaitu sebagai
berikut:
 Jumlah penjual atau produsen cukup banyak
 Masing-masing penjual atau produsen masih dapat mempengaruhi harga
 Barang yang diperjualbelikan tidak homogen

2.3 Data Dan Sumber Data

Terdapat 2 jenis data yaitu data primer dan data sekunder


a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari peneliti secara langsung.
Ada berbagai cara untuk mengumpulkan data primer antara lain:

4
1. Metode Survey yaitu proses pengumpulan data dengan cara menginterview
orang-orang / konsumen dalam jumlah terbatas (sample) yang dipilih dari
sekumpulan orang yang lebih luas.
2. Metode Observasi adalah suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data
primer dengan mengobservasi sipelaku dan mencatat hasilnya.
3. Experimental Method. Metode ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab
akibat dengan menghilangkan penjelasan – penjelasan yang bertentangan
dengan hasil observasi. Percobaan ini dapat dilakukan di laboratorium ataupun
di lapangan.
b. Data Skunder
Data skunder adalah informasi yang telah ada pada suatu tempat yang
dikumpulkan untuk suatu maksud tertentu. Penggunaan sumber informasi data
sekunder penting bagi perusahaan karena bila data-data informasi yang diperlukan
dapat diperoleh dari data-data sekunder maka perusahaan tidak perlu mencari
melalui data primer.
Sumber-sumber data skunder:
1. Sumber internal yaitu sumber yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri.
Sumber intern mencakup: laporan laba rugi perusahaan, neraca, angka
penjualan, catatan persediaan, laporan riset sebelumnya, dan lain-lain.
2. Sumber external yaitu sumber yang berasal dari luar perusahaan, antara lain:
pemerintah, data komersial, majalah/ buku-buku, assosiasi profesional, sumber-
sumber lain.
2.3 Peramalan Permintaan (Forecasting Demand)

Peramalan adalah suatu proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa


datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi
yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Salah satu
jenis peramalan adalah peramalan permintaan. Peramalan permintaan (forecasting
demand) merupakan tingkat permintaan produk-produk yang diharapkan akan
terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada masa yang akan datang.
1. Karakteristik Peramalan Yang Baik
Peramalan yang baik itu mempunyai beberapa kriteria yang penting, antara lain
akurasi, biaya, dan kemudahan. Penjelasan dari kriteria-kriteria tersebut adalah
sebagai berikut:

5
a. Akurasi
Akurasi dari suatu hasil peramalan dapat diukur dengan hasil kebiasaan dan
kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bisa apabila
peramalan tersebut bila terlalu tinggi atau rendah dibandingkan dengan
kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dapat dikatakan konsisten
bila besarnya kesalahan peramalan relatif kecil.
Peramalan yang terlalu rendah akan mengakibatkan kekurangan persediaan,
sehingga permintaan konsumen tidak dapat dipenuhi segera akibatnya
perusahaan dimungkinkan kehilangan pelanggan dan kehilangan keuntungan
penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terjadinya
penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang terserap sia-sia dari hasil
peramalan ini berperan penting dalam menyeimbangkan persediaan yang ideal.
b. Biaya
Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan yaitu tergantung dari
jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan metode
peramalan yang dipaka. Ketiga factor pemicu tersebut akan mempengaruhi
berapa banyak data yang dibutuhkan, bagaimana pengolahan datanya (manual
atau komputerisasi), bagaimana cara penyimpanan datanya dan siapa tenaga
ahli yang diperbantukan. Metode peramalan harus disesuaikan dengan dana
yang tersedia dan tingkat akurasi yang ingin didapat misalnya item-item yang
penting akan diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah. Prinsip ini
merupakan hasil adopsi dari hokum Pareto (Analisa ABC).
c. Kemudahan
Penggunaan suatu metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan
mudah diaplikasikan akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Percuma
memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat diaplikasikan pada sistem
perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya manusia, maupun peralatan
teknologi.
2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Peramalan Permintaan
Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan tertentu sangat dipengaruhi
oleh berbagai faktor lingkungan yang saling berinteraksi dalam pasar yang berada
di luar kendali perusahaan. Dimana factor-faktor lingkungan tersebut akan
mempengaruhi peramalan. Berikut ini beberapa faktor lingkungan yang
mempengaruhi peramalan yaitu sbb:

6
1. Kondisi umum bisnis dan ekonomi
2. Reaksi dan tindakan pesaing
3. Tindakan pemerintah
4. Kecenderungan pasar
5. Siklus hidup produk
6. Gaya dan mode
7. Perubahan permintaan
8. konsumenInovasi teknologi

3. Langkah-Langkah Peramalan
Agar peramalan memberikan hasil yang memuaskan, maka haruslah mengikuti
prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan. Dengan
mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan paling tidak bisa menghindarai
kesalahan, sehingga hasil ramalan tidak perlu diragukan lagi.
Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam peramalan yaitu sebagai
berikut:
a. Mengumpulkan data
Data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa periode.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yaitu
data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti perpustakaan, majalah, serta
laporan lainnya dan pengumpulan data primer, data yang diperoleh dari
lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan
menyebarkan kuesioner.
b. Mengolah data
Data yang telah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data sehingga akan
diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan untuk melakukan peramalan
melalui metode peramalan yang ada.
c. Menentukan metode peramalan
Peramalan yang diinginkan yaitu dengan menggunkan metode yang paling
tepat. Pemilihan metode peramalan yaitu dengan mempertimbangkan faktor
horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan
kemudahan penggunaannya.
d. Memproyeksikan data

7
Agar dapat meminimaliskan penyimpangan terhadap perubahan maka perlu
dilakukannya proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan seperti
perubahan ekonomi, politik, sosial atau perubahan kemasyarkatan lainnya untuk
beberapa periode.
e. Mengambil keputusan
Hasil peramalan yang sudah dilakukan akan digunkan untuk mengambil
keputusan untuk membuat berbagai perencanaan seperti perencanaa produksi,
keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang.

2.4 Strategi pemasaran

Strategi merupakan langkah-langkah yang harus dijalankan oleh suatu


perusahaa untuk mencapai tujuannya. Kadang-kadang langkah yang harus dihadapi
sangat terjal dan berliku-liku namun ada pula langkah yang relatif mudah. Disamping
itu juga terdapat banyak rintangan atau cobaan yang dihadapi untuk mencapai tujuan,
oleh karena itu setiap langkah harus dijalankan secara hati-hati dan terarah.
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang
untukmerencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang
yangdapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarah pada
kegiatan atau usaha pemasaran, dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan
lingkungan yang selalu berubah agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk
mencapai perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang
digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
2.5 Bentuk-bentuk strategi Pemasaran

1. Strategi produk
Dalam strategi marketing mix, langkah yang pertama dilakukan adalah strategi
produk. Hal ini penting karena yang akan dijual adalah produk dan konsumen akan
mengenal perusahaan melalui produk yang ditawarkan. Dalam strategi produk yang
perlu diingat yaitu yang berkaitan dengan produk secara utuh, mulai dari nama
produk, bentuk, isi, atau pembungkus,karena strategi produk berkaitan dengan

8
produk secara keseluruhan, Strategi produk yang perlu dan harus dilakukan oleh
suatu perusahaan dalam mengembangkan produknya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan Logo dan Motto
Logo merupakan ciri khas dari suatu perusahaan produk, sedangkan motto
merupakan serangkaian kata yang berisikan misi dan visi perusahaan dalam
melayani masyarakat. Baik logo maupun motto harus dirancang secara baik dan
benar
b. Menciptakan Merk
Merek merupakan suatu tanda nama untuk produk bagi konsumen untuk mengenal
barang atau jasa yang ditawarkan. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama,
istilah, simbol dan desain.
c. Menciptakan Kemasan

Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Penciptaan kemasan pun harus


memenuhi berbagai persyaratan, seperti : Kualitas kemasan (tidak mudah rusak),
Bentuk atau ukurantermasuk desain harus menarik untuk menarik daya beli
konsumen.
d. keputusan Label
Label adalah sesuatu yang dilekatkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan
bagian dari kemasan.

2. Strategi Harga
Harga yaitu sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus dibayarkan konsumen
untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang diawarkan. Penentuan harga
merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan
harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan karena mengingat harga
merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan.
Jika kita Salah dalam menentukan harga akan berakibatkan fatal terhadap produk
yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut di pasar. Penentuan
harga yang akan ditetapkan harus dapat disesuaikan dengan tujuan perusahaan.
Adapun tujuan dari penetuan harga oleh suatu perusahaan secara umum adalah
sebagai berikut.
A. Untuk bertahan hidup

9
Jika tujuan perusahaan dalam menentukan harga yaitu untuk bertahan hidup,
maka penentuan harga dilakukan semurah mungkin. Tujuannya adalah agar
produk atau jasa yang ditawarkan laku dipasaran dengan harga murah, tetapi
masih dalam kondisi yang menguntungkan.
b. Untuk memaksimalkan laba
Penentuan harga bertujuan agar penjualan kita dapat meningkat, sehingga laba
menjadi maksimal. Penentuan harga biasanya dapat diakukan dengan harga
murah, sedang dan tinggi
c. Mutu produk
Tujuan penentuan suatu harga dengan pertimbangan mutu produk yaitu untuk
memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas
yang tinggi atau lebih tinggi dari kualitas pesaing. Biasanya harga akan
ditentukan setinggi mungkin karna masih ada anggapan bahwa produk yang
berkualitas adalah produk yang harganya lebih tinggi dibandingkan harga
pesaing.
d. Karena pesaing
Penentuan harga dengan melihat harga dari pesaing bertujuan agar harga yang
ditawarkan lebih kompetitif dibandingkan harga yang ditawarkan oleh pesaing.
Artinya dapat melebihi harga pesaing untuk produk tertentu atau sebaliknya bisa
lebih rendah.
e. Strategi Tempat
Sebelum kita memulai usaha kita terlebih dahulu melihat kondisi tempat yang
kita akan gunakan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi
usaha yaitu:
 Tingkat kepadatan penduduk sekitar
 Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi
 Khalayak ramai
 Pilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya rendah
 Tingkat keamaan yang mendukung.
3. Strategi Promosi
Promosi pada hakekatnya merupakan suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan
atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia

10
menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.

2.6 Pendekatan Peramalan

Untuk melakukan peramalan diperlukan perhitungan yang akurat sehingga diperlukan


peramalan yang tepat. Terdapat dua pendekatan umum untuk peramalan sebagaimana
ada dua cara untuk mengatasi semua model keputusan yaitu:
1. Peramalan Kuantitatif (quantitative forecast)
Peramalan yang menggunakan berbagai model matematis yang menggunakan data
historis dan variabel klausal untuk meramalkan penjualan.

2. Peramalan Kualitatif (qualitative forecast)


Peramalan yang menggabungkan beberapa faktor diantaranya seperti intuisi,
pengalaman pribadi dan sistem nilai pengambilan keputusan. Adapun didalam metode
peramalan model kualitatif ini terdapat beberapa teknik yakni antara lain sebagai
berikut:

a. Keputusan dari pendapat juri eksekutif


b. Metode Delphi
c. Gabungan dari tenaga penjualan
d. Survey pasar konsumen
e. Pendekatan naif
2.7 Prosedur Peramalan
Secara ringkas prosedur peramalan permintaan yang di lakukan dalam studi kelayakan
melalui tahapan sebagai berikut:
a. Analisa ekonomi, yakni dengan mengadakan proyek bisnis terhadap aspek-aspek
makro, terutama aspek kependudukan dan pendapatan. Tidak boleh melupakan juga
analisa pengaruh pada usulan proyek bisnis.
b. Analisa industry, yakni analisa terhadap permintaan pasar dari seluruh perusahaan yang
menghasilkan produk sejenis, dari produk yang diusulkan dalam studi kelayakan
proyek bisnis. Analisa ini mencakup peramalan permintaan potensial, yakni merupakan
kebutuhan konsumen terhadap prosukk tersebut dan analisa permintaan industry, yakni
jumlah permintaan real yang sudah dapat dipenuhi oleh perusahaan yang sudah ada.
Pada tahapan analisa ini telah dapat diketahui peluang pasar yang tersedia untuk usulan

11
proyek bisnis yang diajukan. Untuk tahapan a dan tahapan b, penggunaan data sekunder
Nampak demikian dominan.
c. Analisa penjualan masa lalu, hal ini dilakukan untuk melihat “market positioning”
produk dalam struktur persaingan dan daripadanya dapat diketahui “market-share”
produk tersebut. Jika proyek bisnis yang ada merupakan proyek bisnis baru bagi calon
investor, maka tahapan ini tidak dapat dilakukan. Pada keadaan demikian dilakukan
dengan menggunakan analogi penjualan perusahaan lain yang telah memproduksi
produk sejenis atau dengan mengambil analogi penjualan perusahaan lain yang telah
memproduksi produk sejenis atau dengan mengambil analogi dengan produk yang
mendekati kesamaan atau dapat pula dengan produk pengganti.
d. Analisa peramalan permintaan, baik untuk industry maupun untuk proyek bisnis yang
diusulkan. Pada tahapan ini terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi terhadap
kemungkinan variabel ekstrem untuk industry dan perubahan variabel intern
perusahaan, khususnya yang berkaitan dengan perencanaan program pemasaran di
masa yang akan datang.
e. Pengawasan hasil peramalan, yakni usaha melakukan minimalisasi kesalahan hasil
peramalan dari berbagai teknik peramalan yang digunakan, dan daripadanya dapat
ditentukan hasil peramalan yang memadai.

2.8 Kendala Pemilihan Tehnik Peramalan

Kendala-kendala yang dihadapi antara lain:

a. Waktu yang hendak di input, yakni rentangan waktu masa datang dari jangkauan
peramalan. Pada umumnya peramalan kualitatif memiliki rentangan waktu yang lebih
panjang dibanding dengan peramalan kuantitatif. Dalam pembahasan ini tentu saja
jangka waktu peramalan yang diperlukan adalah jangka waktu panjang paling tidak
sesuai dengan usia proyek bisnis.
b. Tingkah laku data, meliputi jumlah, ketetapan dan tingkah laku data masa lalu yang
tersedia. Apakah tingkah laku data menunjukkan hubungan persamaan linear, kuadrat
ataukah logaritma dan atau yang lain akan mempengaruhi teknik peramalan yang
digunakan.
c. Tipe model, yakni apakah model yang digunakan merupakan model time series,
kausalitas ataukah model lain yang lebih kompleks dan canggih akan mempengaruhi
teknik peramalan.

12
d. Biaya yang tersedia untuk maksud peramalan inidan lebih luas biaya yang tersedia
untuk penyusunan studi kelayakan proyek bisnis.
e. Tingkat ketepatan yang di inginkan, hal ini berkaitan dengan kebutuhan manajemen
dalam tingkat kecermatan, ketelitian peramalan yang diinginkan. Semakin tinggi
tingkat ketelitian yang diharapkan mungkin akan memerlukan penggunaan teknik
peramalan yang lebih kompleks, demikian biaya yang perlu disediakan.
f. Kemudahan penerapan, dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan manajemen, data,
dan biaya yang tersedia.

Dari keenam kendala pemilihan teknik peramalan tersebut diatas, dalam kenyataannya
sering dijumpai kendala biaya dan data yang tersedia merupakan kendala penentu
dalam pemilihan teknik peramalan.

2.9 Pengukuran Permintaan Produk

Ada beberapa metode dalam mengukur permintaan produk:

1. penggunaan data impor produk yang bersangkutan, jika selama ini sebelum proyek
yang bersangkutan ada belum pernah dihasilkan di dalam negeri, dan produk yang
bersangkutan merupakan produk subsitusi impor.
2. penggunaan data ekspor, impor, dan produksi dalam negri. formula yang digunkan
untuk keadaan ini adalah:

PE = P + (I - E) + DC

keterangan:
PE : Permintaan efektif yang di cari

P : Produksi dalam negri selama masa yang bersangkutan

I : Impor yang dilakukan

E : ekspor yang dilakukan

DC : jumlah perubahan cadangan produk.

13
3. metode rasio rantai yakni metode yang menghitung permintaan efektif dengan cara
membagi dalam komponen-komponen yang lebih kecil dari suatu mata rantai
urutan dari variable yang berpengaruh terhadap produk yang bersangkutan.

2.10 Peramalan Permintaan Produk yang Sudah Mapan

Batasan yang digunakan dalam pembahasan ini untuk pengertian


produk-produk yang sudah mapan adalah produk yang telah diproduksi oleh
investor. Dengan demikian, bisnis yang diusulkan adalah proyek bisnis
perluasan usaha dan konsumen telah mengenal produk yang bersangkutan baik
dari investor tersebut maupun dari investor lain. Dengan keadaan seperti
tersebut, maka data masa lalu dari produk yang bersangkutan dapat dicari dan
dikumpulkan. Beberapa metode yang dapat digunakan antara lain:

1. metode pendapatan
2. metode tes atau eksperimen
3. metode survey
4. metode time series
5. metode regresi korelatif
6. metode input output

2.11 Peramalan Permintaan Produk Baru

Ada beberapa metode yang akan di gunakan:

1. metode time series di mana metode ini hanya berdasarkan data dari masa yang lalu.
2. metode tren linier yang mana dapat di formulasikan:

Y = a + bX

Dimana pada metode ini juga di bagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu:

1. metode least square


pada awal data yang tersedia adalah mempunyai kecenderungan berbentuk garis lurus.
dan dapat di formulasikan sebagai berikut:

Y = a + bX

14
Dimana:

Y : variable yang akan di ramalkan

a : kostanta yang akan menunjukkan brsarnya harga

Y : (ramalan) apabila X sama dengan nol

b : variabilitas per x ysitu menunjukksn besarnya perubahan nilai y dari setiap


perubahan satu unit X

X : unit waktu yang dapat dinyatakan dalm minggu, bulan, semester, tahun
tergantung pada data perusahaan.

Sedangkan untuk mencari nilai a dan b dapat dengan rumus sebagai berikut:

aY Dan a XY
a= =Y a =
n
a X²

2. metode product moment


metode ini hampir sama dengan dmetode leaset squere hanya saja ini di gunakan dalam
meramalkan penjualan perusahaan untuk data yang tersedia adalah mempunyai
kecenderunan berbentuk garis lurus di mana persamaannya adalah:

Y = a + bX

. Dimana:

Y: variable yang akan di ramalkan

a: kostanta yang akan menunjukkan brsarnya harga Y apabila X sama dengan


0

b: variabilitas per x yaitu menunjukksn besarnya perubahan nilai y dari setiap


perubahan satu unit X

X: unit waktu yang dapat dinyatakan dalam minggu, bulan, semester, tahun
tergantung pada data perusahaan

Sedangkan untuk mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut:

15
Persamaan I Dengan syarat ∑x ≠ 0 Persamaan II

∑Y = n.a + b∑x ∑XY = a ∑x + b ∑x2

3. metode setengah rata-rata


metode setengah rat-rata ini masih tergolong metode tred linier di man data yang
tersedia tetap berbentuk linier jika kita gambar dalam bentuk grafik.

Y’ = a + bX

Untuk mencari nilai a dan b adalah:

Y1 = a + bx1

Y2 = a + bx2

4. Metode Kuadratik

Metode kuadratik adalah metode merupakan trend nonlinier dan jika kita gambar
berbentuk garis melengkung. Sedangkan persamaan dari bentuk metode kuadratik
adalah:

Y = A + BX + Cx2

Di mana:

Y : variable yang akan di ramalkan

a : kostanta yang akan menunjukkan brsarnya harga Y apabila X sama dengan 0

b dan c adalah variable per X, yaitu menunjukkan besarnya perubahan satu unit
X.

X : unit waktu yang dapat dinyatakan dalam minggu, bulan, semester, tahun
tergantung pada data perusahaan

Sedangkan koovisiennya adalah;

A = (∑ y - c ∑X2) / n

16
B = (∑ XY / ∑x2)

C = (n ∑X 2Y) - ((∑X2) (∑Y))

(n ∑X4) - ((∑X2)2)

Dengan syarat ∑X2 sama dengan 0

5. metode exponencial sederhana


metode ini digunakan jika data histories di gambar menjadi kurva kecenderungan
berbentuk naik dan turun, akan tetapi kenaikan atau penurunan tidak terlalu tajam.
Maka fungsi persamaannya:

y’ = a. bx yang dapat disederhanakan menjadi fungsilogaritma yaitu:

y’ = log a + log b x

dengan syarat ∑x = 0

maka koefisien a dan b dapat dicari dengan:

log a = ∑ log Y dan log b = ∑ log Y

N ∑X2

2.12 Metode Time Series dan Metode Regresi Korelasi

a. Metode Time Series


Banyak bisnis meramal permintaannya dengan mendasarkan pada data historis.
Didalam data historis runtut waktu, misalnya data penjualan masa lalu, terdapat
empat komponen, yaitu tren, variasi siklis, variasi musim, dan variasi tidak
beraturan. Keempat komponen tersebut dapat dipisahkan dan dapat diproyeksikan
untuk menemukan permintaan masa datang.
Komponen pertama adalah trend (T) merupakan suatu kecenderungan prestasi
masa lalu baik kecenderungan meningkat ataupun menurun yang menunjukkan
aktivitas ekonomi didalam dinamika perekonomian dan merupakan dengan keadaan
jangka panjang di dalam ukuran waktu menurut fenomena ekonomi.
Komponen kedua adalah variasi siklis. Kompone ntersebut menunjukkan
gerakan perubahan penjualan. Penjualan dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi secara
luas yang cenderung bersifat periodic.

17
Komponen ketiga adalah variasi musim, yakni suatu pola perubahan tertentu
yang bersifat periodic dalam satu tahun. Satuan waktu yang dipakai bisa harian,
mingguan, bulanan atau triwulanan. Komponen tersebut sangat erat hubungannya
dengan factor iklim, hari libur dan kebiasaan dagang.
Komponen keempat adalah komponen beraturan, artinya segala kejadian yang
tidak bisa di duga dan diramalkan semula. Misalnya, adanya pemogokan total
seluruh negeri untut menuntut upah, bencana alam, kebakaran, dan lain sebagainya.
Analisis runtut waktu terdiri dari dekomposisi rencana penjualan murni
kedalam empat komponen tersebut. Kemudian komponen-komponen tersebut
digabungkan untuk menghasilkan peramalan penjualan
b. Metode Regresi-Korelasi
Dalam rangka menyusun peramalan penjualan produk perusahaan ternyata
terdapat beberapa perusahaan di mana penjualan produknya mempunyai
ketergantungtan terhadap penjualan produk yang lain. Produk yang mempengaruhi
tersebut dapt berasal atau diproduksi oleh perusahaan yang sama atau juga
diproduksi atau di jual oleh perusahan yang lain.

2.13 Pengawasan Peramalan

Tidak selamanya teknik peramalan yang digunakan selalu tepat karena teknik
peramalan yang digunakan belum tentu sesuai dengan sifat datanya atau disebabkan
oleh kondisi diluar bisnis yang mengharuskan bisnis perlu menyesuaikan diri. Oleh
karena itu perlu diadakan pengawasan peramalan sehingga dapat diketahui sudah sesuai
atau tidaknya teknik peramalan yang digunakan dengan secepatnya. Kemudian memilih
dan menentukan teknik peramalan yang lebih sesuai atau melakukan perubahan batas
toleransi sehingga dapat menampung penyimpangan yang terjadi.
Pada prinsipnya, pengawasan peramalan dilakukan dengan membandingkan
hasil peramalan dengan kenyataan yang terjadi. Penggunaan teknik peramalan yang
menghasilkan penyimpangan terkecil adalah teknik peramalan yang paling sesuai. Jadi,
semakin kecil nilai penyimpangan yang terjadi semakin tepat teknik peramalan tersebut
digunakan.

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kelompok kami buat yaitu:

1. Karakteristik aspek pasar terdiri dari pasar permintaan nasional atau produk jasa
tertentu tidak terlalu besar, adanya garis pemisah yang cukup jelas dari segman pasar
yang ada, kebanyakan produk yang dibuat merupakan produk pengganti, dan
pemerintah sering ikut campur tangan dalam mempengaruhi mekanisme pasar.
2. Data dan sumber data dimana terdapat dua jenis data yang mempengaruhi yaitu data
primer dan data sekunder.
3. Peramalan dan permintaan terdapat beberapa pengaruh dari peramalan permintaan
yaitu karakteristik peramalan yang baik, faktor-faktor yang mempengaruhi peramlan
permintaan dan langkah-langkah peramalan.
4. Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai
perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan
melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani
pasar sasaran tersebut
5. Pendekatan peramalan Terdapat dua pendekatan umum untuk peramalan sebagaimana
ada dua cara untuk mengatasi semua model keputusan yaitu pendekatan kualitatif dan
kuantitatif.
6. Prosedur peramalan yang di lakukan dalam studi kelayakan melalui tahapan yaitu
Analisa ekonomi, Analisa industry, Analisa penjualan masa lalu, Analisa peramalan
permintaan, dan pengawasan hasil peramalan
7. Kendala pemilihan Teknik peramalan kendala-kendala yang dihadapi yaitu waktu yang
hendak di input, tingkah laku data, tipe model, biaya yang tersedia, tingkat ketepatan
yang diinginkan, dan kemudahan penerapan.
8. Pengukuran permintaan produk ada beberapa metode dalam pengukuran permintaan
produk yaitu penggunaan data impor produk yang bersangukatan, penggunaan data
ekspor, impor dan produksi dalam negri dan metode rasio rantai.
9. Peramalan produk yang sudah mapan yaitu produk yang telah diproduksi oleh
investor. Dengan demikian, bisnis yang diusulkan adalah proyek bisnis perluasan
usaha dan konsumen telah mengenal produk yang bersangkutan baik dari investor
tersebut maupun dari investor lain.

19
10. Peramalan permintaan produk baru metode yang digunakan yaitu metode time series
dan metode tren linear.
11. Metode time series dan metode regresi kolerasi
a. Metode time series adalah metode peramalan dengan menggunakan analisa pola
hubungan antara variabel yang akan dipekirakan dengan variabel waktu.
b. Metode regresi kolerasi yaitu dalam rangka menyusun peramalan penjualan
produk perusahaan ternyata terdapat beberapa perusahaan di mana penjualan
produknya mempunyai ketergantungtan terhadap penjualan produk yang lain.
Produk yang mempengaruhi tersebut dapt berasal atau diproduksi oleh perusahaan
yang sama atau juga diproduksi atau di jual oleh perusahan yang lain
12. Pengawasan peramalan dilakukan dengan membandingkan hasil peramalan dengan
kenyataan yang terjadi. Penggunaan teknik peramalan yang menghasilkan
penyimpangan terkecil adalah teknik peramalan yang paling sesuai.

3.2 Saran
Untuk mengembangkan serta mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan, hendaknya perusahaan memperhatikan aspek-aspek penting di di dalam
dunia pasar dan pemasaransehingga produsen dan konsumen dapat memahami dan
mengerti aspek pasar. maka secara otomatis pihak produsen dan konsumen akan bisa
mengukur dan meramalkan tentang permintaan dan penawaran pasar yang akan datang,
sehingga pihak tersebut tidak merasa saling dirugikan diantara sesamanya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, Jakfar. 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Kencana Prenad Media Group, Jakarta

Johan, Suwinto, Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu.


Swastha Banu dan Sukotjo Ibnu, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 1993
Muhammad, Suwrasono, Husnan, Suad, Studi Kelyakan Proyek, Jogjakarta: UPP AMP
YKPN
Jumingan. 2009. Studi Kelayakan Bisnis.Gilingan: PT Bumi Aksara.
Husnan, Suad. Suwarsono Muhammad. 2014.Studi Kelayakan Proyek Bisnis.Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Salemba
Empat
Subagyo, Pangestu. 2002. Forecasting Konsep dan Aplikasi. Jakarta: BPFE
http://teknikelektronika.com/analisis-regresi-linear-sederhana-simple-linear-regression/

21

Anda mungkin juga menyukai