Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

STUDI KELAYAKAN BISNIS

“Pasar”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Studi Kelayakan Bisnis”

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

1. Iis Sholihatun Hafidah (030117823)


2. Khofifah Aini (030117854)
3. Milah (030117898)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DR. KHEZ. MUTTAQIEN
PURWAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, sehingga makalah ini
dapat disusun dengan tepat waktu. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena atas
rahmat dan nikmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyusun makalah tentang studi kelayakan
bisnis “pasar”.

Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu akan
kelancarannya penulis dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik dari
segi susunan kalimat maupun dari tata bahasanya, maka dari itu penulis menerima segala saran
dan kritikan sehingga penulis dapat memperbaiki makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat, terimakasih.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Purwakarta, 10 Maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………..………………......i

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….………………......ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………..1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….1

1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar …………………………………………………….……...………………..3

2.2 Aspek Pasar Dalam Studi Kelayakan Bisnis ……………………………..………………….3

2.3 Prospek Pasar ………………………………………………………... ……………………4

2.4 Segmentasi Pasar, Pasar Sasaran Dan Posisi Pasar…………………………………….……..6

2.5 Pengertian Permintaan Dan Penawaran……………………………….…….....…………….10

2.6 Bentuk Pasar…………………………………………………………………...……………11

2.7 Mengukur Dan Meramal Permintaan……… ……………………………….……………..12

2.8 Definisi Perilaku Konsumen…………………………………………………...……………14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………..22

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….……………………..23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebelum memulai sebuah bisnis, baik bisnis dibidang apapun itu. Sebaiknya
melakukan analisis terhadap pasar potensial yang akan dimasuki oleh produk atau
jasa yang akan dihasilkan oleh perusahaan dilakukan terlebih dahulu. Karena hasil
analisis menyatakan bahwa produk dari bisnis yang akan ditawarkan akan sulit
diterima oleh pasar potensialnya, maka rencana bisnis akan dianggap tidak layak.
Keseluruhan analisis ini hendaknya dilkukan dalam salah satu aspek dalam studi
kelayakan bisnis yaitu aspek pasar.

Aspek pasar adalah salah satu analisis yang harus dilakukan dalam studi
kelayakan bisnis, yang penting dalam membangun suatu bisnis, karena seorang
pembisnis harus mengetahui apa saja yang ada dalam suatu pasar, maka dari itu
penting mendalami analisis aspek pasar dalam studi kelayakan bisnis.

Begitu juga seorang pembisnis harus mengetahui para pelaku konsumennya agar
usaha yang dijalankan tetap lancar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu pasar?
2. Apa itu pengertian dari analisi aspek pasar dalam studi kelayakan bisnis ?
3. Bagaimana peranan penting pasar dalam menentukan kemajuan suatu
usaha atau bisnis?

1
4. Dan bagaimana para pelaku konsumen.
1.3 Tujuan Penulisan

1. Mampu memahami analisis aspek pasar dalam studi kelayakan bisnis


2. Mampu mengukur atau membangun pasar dari bisnis yang akan dijalankan
kedepannya
3. Memahami pelaku konsumen

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PASAR

Pasar, Menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual dan
pembeli, atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk
membentuk suatu harga.

Salah seorang ahli pemasaran, Stanton, mengemukakan pengertian yang lain


tentang pasar, yakni merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan
untuk puas, uang untuk belanja, dan kemauan untuk membelajakannya.

Faktor utama yang menunjang terjadinya pasar:

1. Orang dengan segala keinginannya


2. Daya belinya
3. Serta tingkah laku dalam pembeliannya.

2.2 ASPEK PASAR DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS

Aspek pasar merupakan sebuah upaya dalam mengetahui besarnya permintaan


pasar yang akan di terima dari masyarakat sekaligus juga untuk menempatkan posisi
yang menguntungkan bagi proyek yang akan di jalankan. Poin-poin penting yang
akan dianalisa dari sebuah aspek pasar adalah sebagai berikut:

a) Permintaan pasar terhadap produk yang akan di sediakan

3
b) Uraian analisis tingkat persaingan sekaligus strategi dalam pemasaran produk

c) Hasil metode dari aspek pasar yang dapat memangkan produk di tengah persaingan

Itulah hal penting secara garis besar menganai aspek pasar, namun yang perlu
dilakukan lainnya adalah dengan menggunakan penelitian yang berkaitan langsung
dengan aspek pasar yang dapat di lakukan secara resmi dan tidak resmi sebagai salah
satu contohnya adalah dengan menggunakan penelitian pasar yakni dengan
melakukan penyebaran produk, spanduk dan selebaran yang mana ini akan
memberikan gambaran mengenai hasil yang di dapatkan yang di tuangkan oleh para
responden dari berbagai kalangan masarakat mengenai produk yang di tawarkan.

Kemudian, berlanjut dengan cara penelitaian pasar dengan cara melakukan


pengataman yakni dengan cara siapa saja yang mungkin dapat membeli produk yang
sudah hasilkan sebelumnya yang mana ini akan memberikan gambaran seberapa
besar mengenai market share yang tersedia dari keseluruah pasar yang potensial saat
ini.

Dengan kedua metode tersebut maka dapat di tarik kesimpulan yakni dengan
adanya Perencanaan Strategi Pemasaran. Perencanaan strategi pemasaran sendiri
berkaitan dengan keberlangsungan dari produk yang yang telah ada di pangsa pasar
potensal dengan dengan strategi yang cocok untuk memasakan produk yang
dapatmemberikan kesuksesan dengan cara melakukan perencaaan yang menggunakan
analisis yang sangat mendalam mengenai kondisi pasar dengan menggunakan metode
SWOTanalisis. Dengan begitu ini akan menghasilkan seberapa besar segmentasi dari
pesaing dan memberikan gambaran baru mengenai jalan keluar atau strategi dari
pemasaran produk yang baru

2.3 PROSPEK PASAR

4
a) Berapa Market Potensial Yang Tersedia.

Untuk mengetahui berapa market potensial yang tersedia maka dapat


menggunakan informasi yang telah lalu, dengan kata lain sang pemilik usaha sebelum
membuka usahanya harus terlebih dahulu melakukan perbandingan dengan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan usaha yang
akan di lakoninya.Sebagai contoh, Apabila akan membuka usaha rumah makan
bakmi jawa, tentunya pasar potensial yang tersedia sangat banyak sekali dari orang
yang berusia lanjut sampai dengan orang yang berusia muda.

b) Berapa Market Share Yang Tersedia Dari Seluruh Pasar Potensial.

Untuk mengetahui ini maka dapat melakukan pengamatan siapa saja yang bisa
atau mungkin dapat membeli produk yang dihasilkan, dengan mengetahui
perbandingan yang ada di dalam market potensial.Sebagai contoh, Apabila akan
membuka usaha berupa warung Bakmi Jawa, usahakan mempunyai tempat usaha
yang terletak di tengah perkampungan dan di pinggir jalan serta memiliki cita rasa
tersendiri, dengan alasan tidak semua orang yang lewat atau lingkungan sekitar akan
selalu membeli bakmi jawa yang sudah di hasilkan dan merasa cocok dengan cita rasa
tersebut.

c) Strategi Pemasaran Yang Akan Di Gunakan.

Untuk melakukan strategi pemasaran dapat menggunakan strategi Marketing


Mixyang di titik beratkan kepada Product Life Cycle atau keberlangsungan hidup
produk yang di hasilkan, ini ditujukan karena bila sebuah usaha sudah menjadi
dominan makatidak berarti tidak ada pesaing, justru sebaliknya, pasti akan ada
pesaing, dan kalau pesaing ini di biarkan maka jika terdapat kesalahan dalam
pemasokan dari perusahaan yang dominan sempat mengalami keterlambatan atau
hambatan, pangsa pasar yangkecil itu akan di manfaatkan oleh pesaing sebagai
senjata untuk merebut market potensial dari usaha yang sudah dominan

5
tersebut.Sebagai contoh, Apabila warung Bakmi jawa tadi sudah cukup terkenal dan
memiliki pelanggan potensial yang sudah memenuhi target penjualan perhari, akan
tetapi tempat yang di jadikan makan tidak di renovasi, sehingga saat para pelanggan
tersebut menikmati makannanya sering berdesakan dan kepanasan, apabila ada
pesaing yang membuka jenis usaha yang sama dan cita rasa yang mendekati dengan
warung bakmi tersebut serta memiliki tempat yang lebih luas dan nyaman untuk
menikmati makanan yang dihidangkan, maka tidak menutup kemungkinan apabila
lama kelamaan usaha bakmi jawa yang dominan tadi akan ditinggalkan oleh para
pelanggan potensialnya.

2.4 SEGMENTASI PASAR, PASAR SASARAN DAN POSISI PASAR

a) Segmentasi Pasar

Segmetasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli


yang berbeda yang memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda pula.
Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa variabel yang harus
diperhatikan.Tujuannya adalah agar segmentasi yang telah dilakukan tepat sasaran.
Salah dalam menentukan variabel segmen akan berdampak gagalnya sasaran yang
ingin dicapai.

Variabel untuk melakukan segmentasi terdiri dari segmentasi pasar konsumen dan
segmentasi pasar industrial.Berikut ini variabel utama untuk melakukan segmentasi
pasar konsumen menurut Philip Kotler adalah sebagai berikut:

Segmentasi berdasarkan Geografik

 Bangsa
 Propinsi
 Kabupaten

6
 Kecamatan
 Iklim

Segmentasi berdasarkan Demografik

 Umur
 Jenis kelamin
 Ukuran keluarga
 Daur hidup keluarga
 Pendapatan
 Pekerjaan
 Pendidikan
 Agama
 Ras
 Kebangsaan

Segmentasi berdasarkan Psikografik


 Kelas social
 Gaya hidup
 Karakteristik kepribadian
 Segmentasi berdasarkan perilaku
 Pengetahuan
 Sikap
 Kegunaan
 Tanggap terhadap suatu produk

Variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar industrial adalah sebagai berikut:

7
Segmentasi berdasarkan Demografik:
 Jenis Industri
 Besar perusahaan
 Lokasi perusahaan

Karakteristik pengoprasian terdiri dari:


 Teknologi yang difokuskan
 Status pengguna (berat, sedang atau ringan)
 Kemampuan pelanggan

Pendekatan pembeli terdiri dari:


 Organisasi berfungsi pembeli
 Sifat hubungan yang ada
 Struktur kekuatan
 Kebijakan pembelian umum
 Kriteria

Karakteristik Personil Industri terdiri dari:


 Kesamaan pembeli
 Sikap terhadap resiko
 Kesetiaan

Faktor situasional terdiri dari:


 Urgensi
 Pengguna khusus
 Besarnya pesanan
b) Pasar Sasaran

8
Pasar Sasaran adalah mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian
memilihsalah satu dari segmen pasar atau lebih dilayani. Menetapkan pasar sasaran
dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran dan daya tarik segmen kemudian
dengan memilih segmen sasaran yang diinginkan. Kegiatan menetapkan pasar
sasaran meliputi:

1). Evaluasi Segmen Pasar

 Ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data tentang penjualan terakhir(dalam


rupiah), proyeksi laju pertumbuhan dan margin laba dari setiap segmen.
 Struktural segmen yang menarik dilihat dari segi profitabilitas.
 Sasaran dan sumber daya perusahaan.

2). Memilih Segmen Pasar

Memilih segmen yaitu menentukan satu atau lebih segmen yang memiliki
nilaitinggi bagi perusahaan , menentukan segmen mana dan beberapa banyak
yangdapat dilayani.

 Pemasaran serba sama, melayani semua pasar dan tawaran pasar dalam artitidak ada
perbedaan.
 Pemasaran serba aneka, merancang tawaran untuk semua pendapatan, tujuanatau
kepribadian.
 Pemasaran terpadu, khusus untuk sumber daya manusia yang terbatas.

3). Menentukan Posisi Pasar (market positioning)

Menentukan posisi pasar yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk


produk atau suatu pasar. Kegiatan ini dilakukan setelah menentukan segmen mana
yang akan dimasuki, maka harus pula menentukan posisi mana yang ingin ditempati
salam semen tersebut. Strategi penentuan posisi pasar terdiri dari:

9
 Atas dasar atribut
 Kesempatan penggunaan
 Menurut kelas pengguna
 Langsung menghadapi pesaing
 Kelas produk

4). Memilih dan melaksanakan

Strategi penentuan posisi pasar:


a. Identifikasi keunggulan kompetitif yang bisa memberikan nilai yang terbesar dengan
cara mengadakan perbedaan, yaitu:
 Diferensiasi produk
 Diferensiasi jasa
 Diferensiasi personil
 Diferensiasi citra

b. Memilih keunggulan kompetitif yang tepat:


 Berapa banyak perbedaan dipromosikan
 Perbedaan mana yang dipromosikan

5). Mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi dipilih.

Untuk mengetahui besarnya pasar nyata, pasar potensil dan total pasar dalam
suatu wilayah perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian dilakukan untuk
memperoleh data, baik dengan metode yang relevan seperti malalui
survey,kuesioner atau dengan mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber.
Kemudian untuk mengetahui pasar nyata dan pasar potensil dapat digunakan
beberapa metode antara lain metode pendapat, metode eksperimen dan metode
survey.

10
2.5 PENGERTIAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
1. Permintaan
Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang
mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Permintaan
yang didukung oleh kekuatan tenaga beli disebut permintaan efektif, sedangkan
permintaan yang didasarkan pada kebutuhan saja disebut sebagai permintaan
potensial.

2. Penawaran
Disisi lain penwaran diartikan sebagai berbagai kuantitas barang yang ditawarkan di
pasar pada berbagai tingkat harga.
Faktor yang mempengaruhi penawaran
a. Harga barang-barang lain
b. Biaya fakror produksi
c. Tujuan perusahaan
d. Tingkat teknologi

2.6 BENTUK PASAR

Berikut ini dijelaskan secara ringkas bentuk-bentuk pasar produsen


1. Pasar persaingan sempurna
Pada pasar persaingan sempurna, aktivitas persaingannya tidaklah nampak karena
tidak terbatasnya jumlah produsen dan konsumen dapat menjual dan membeli
berapa saja tanpa ada batas asal bersedia membeli atau menjual pada harga pasar.
Jadi, pada pasar ini tidak ada gunanya mengadakan persaingan.
2. Pasar monopoli

11
Pasar yang dikuasai oleh seorang penjual saja. Dalam hal ini tidak ada barang
substitusi terhadap barang yang dijual oleh penjual tunggal tersebut, serta terdapat
hambatan untuk masuknya pesaing dari luar.
3. Pasar oligopoli

Dalam menentukan tingkat harga dant kuantitas produksi, karena pengaruh dari
pesaing sangat terasa, tindakan atau aktivitas pesaing perlu dimasukkan dalam
perhitungan.

4. Pasar persaingan monopolistik


Pasar ini merupakan campuran antara pasar persaingan sempurna dengan pasar
monopoli.

Berikut nya yaitu bentuk-bentuk pasar dilihat dari sisi konsumen.

1. Pasar konsumen
Pasar ini merupakan pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh
perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi.
2. Pasar industri
Pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau organisasi
untuk digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baoik untuk dijual maupun
disewakan.
3. Pasar penjual kembali (reseller)
Suatu pasar yang terdiri dari perorangan dan / atau yang biasa disebut para
pedagang menengah yang terdiri dari dealer, distributor, grossier, agent, dan retailer.
4. Pasar pemerintah
Merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau
menyewa barang atau jasa jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah,
misalnya disektor pendidikan, perhubungan, kesehatan, dan lain-lain.

2.7 MENGUKUR DAN MERAMAL PERMINTAAN

12
1. Mengukur permintaan pasar pada saat ini
Ada tiga metode mengestimasi permintaan yaitu
a. Mengestimasi total permintaan pasar
Total permintaan pasar suatu produk adalah total volume yang dibeli oleh
sekelompok konsumen tertentu dalam suatu wilayah geografis tertentu selama
jangka waktu tertentu dalam suatu lingkungan pemasaran tertentu.
b. Mengestimasi wilayah permintaan pasar
Dalam memilih wilayah yang terbaik, serta mengalokasikan anggaran pemasaran
yang optimal, dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode marker-build up
dan market factor index.
c. Mengestimasi penjual aktual dan pangsa pasar.
Perusahaan perlu mengetahui penjualan sebenarnya dari industri bersangkutan yang
terjadi dipasar, jadi ia harus mengidentifikasi para pesaingnya dan mengestimasi
penjualan mereka.
2. Meramal permintaan mendatang
Beberapa cara untuk meramal penjualan masa datang, diantaranya dipaparkan
berikut ini.
a. Survei niat pembeli
Yaitu dengan menanyakan kepada mereka secara langsung harapan mereka secara
langsung dengan harapan merekat akan menjawab secara objektif.
b. Pendapat para tenaga penjual (wiraniaga)
Yaitu para perusahaan meminta para tenaga penjualnya untuk mengestiamasi
penjualan tiap produk untuk daerah mereka masing-masing, kemudian semua
estimasi individu dijumlahkan untuk mendapat ramalan penjualan secara
keseluruhan. Dalam mengestimasi, dibutuhkan bermacam data.
c. Pendapat para ahli
Yaitu pendapat yang dihasilkan berdasarkan data dan analisis yang yang lengkap
dan ilmiah baik dari para akedemisi maupun para praktisi.

13
2.8 DEFINISI PERILAKU KONSUMEN

Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses
pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti melakukan
pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk. Perilaku konsumen merupakan hal-
hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.

Yang termasuk ke dalam perilaku konsumen selain mengenai kualitas produk,


juga meliputi harga produk atau jasa tersebut. Jika harga suatu produk tidak terlalu
tinggi, maka konsumen tidak akan terlalu lama membutuhkan waktu untuk
memikirkan dan melakukan aktifitas perilaku konsumen. Namun jika harga suatu
barang atau jasa tersebut bisa dibilang tinggi, atau mahal, maka konsumen tersebut
akan memberikan effort lebih terhadap barang tersebut. Pembeli tersebut akan
semakin lama melakukan perilaku konsumen, seperti melihat, menanyakan,
mengevaluasi, dan mempertimbangkan.

 Jenis Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen 1

Jenis-jenis perilaku konsumen ini sendiri berbeda-beda dan bermacam-macam.


Misalkan Anda ingin membeli buah mangga, maka yang termasuk ke dalam perilaku
konsumen sebelum membeli adalah mencium bau mangga tersebut untuk memastikan
apakah sudah matang, kemudian meneliti dari bentuknya, apakah ada sisi yang busuk,
menekan-nekan mangga tersebut juga untuk memastikan tingkat kematangan mangga
tersebut, dan lain sebaginya. Hal ini juga dapat diterapkan pada pembelian produk
jangka panjang, misalnya peralatan elektronik, gadget, alat-alat furniture, dan lain
sebagainya.

14
Untuk produk jasa, misalkan jasa tour wisata, pasti Anda akan mengecek terlebih
dahulu dari testimoni pembeli, track record perusahaan jasa travel itu sendiri, dan lain
sebaginya. Pada intinya, setiap konsumen yang akan membeli suatu produk atau
menggunakan sebuah jasa, maka konsumen tersebut pasti melakukan apa yang
disebut sebagi perilaku konsumen.

Pada dasarnya, perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu perilaku
konsumen yang bersifat rasional dan irrasional. Yang dimaksudkan dengan perilaku
konsumen yang bersifat rasional adalah tindakan perilaku konsumen dalam
pembelian suatu barang dan jasa yang mengedepankan aspek-aspek konsumen secara
umum, yaitu seperti tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan utama/primer, serta
daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen pembelinya. Sedangkan perilaku
konsumen yang bersifat irrasional adalah perilaku konsumen yang mudah terbujuk
oleh iming-iming diskon atau marketing dari suatu produk tanpa mengedepankan
aspek kebutuhan atau kepentingan. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa ciri-ciri
yang menjadi dasar perbedaan antara perilaku konsumen yang bersifat rasional dan
perilaku konsumen yang bersifat irrasional.

 Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:
1. Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
2. Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
3. Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin
4. Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen

 Beberapa ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:


1. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun
elektronik
2. Konsumen memilih barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas

15
3. Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau
prestise

 Proses pembentukan perilaku konsumen

Perilaku konsumen dilakukan berdasarkan suatu proses sebelum dan sesudah seorang
konsumen melakukan proses pembelian suatu barang maupun jasa. Dalam perilaku
konsumen tersebut, seorang pembeli akan melakukan penilaian yang kemudian pada
akhirnya akan mempengaruhi proses pengambilan keputusannya atas pembelian
barang atau jasa tersebut. Berikut beberapa tahapan pengambilan keputusan seorang
konsumen :

1. Pengenalan Masalah.

Biasanya seorang konsumen melakukan pembelian atas dasar kebutuhan atau untuk
menyelesaikan keperluan, masalah dan kepentingan yang dihadapi. Jika tidak ada
pengenalan masalah terlebih dahulu, maka konsumen juga tidak akan tahu produk
mana yang harus dibeli.

2. Pencarian Informasi.

Setelah mengetahui permasalahan yang dialami, maka pada saat itu seorang
konsumen akan aktif mencari tahu tentang bagaimana cara penyelesaian masalahnya
tersebut. Dalam mencari sumber atau informasi, seseorang dapat melakukannya dari
diri sendiri (internal) maupun dari orang lain (eksternal) seperti masukan, sharing
pengalaman, dan lain sebagainya.

3. Mengevaluasi Alternatif.

Setelah konsumen mendapatkan berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam


pengambilan keputusan, maka hal selanjutnya yang dilakukan oleh konsumen
tersebut adalah mengevaluasi segala alternatif keputusan maupun informasi yang

16
diperoleh. Hal itu lah yang menjadi landasan dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi.

4. Keputusan Pembelian.

Proses selanjutnya setelah melakukan evaluasi pada alternatif-alternatif keputusan


yang ada adalah konsumen tersebut akan melalui proses yang disebut dengan
keputusan pembelian. Waktu yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan
ini tidak sama, yaitu tergantung dari hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
proses pembelian atau pengambilan keputusan tersebut.

5. Evaluasi Pasca-Pembelian.

Proses lanjutan yang biasanya dilakukan seorang konsumen setelah melakukan proses
dan keputusan pembelian adalah mengevaluasi pembeliannya tersebut. Evaluasi yang
dilakukan mencakup pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti apakah barang tersebut
sudah sesuai dengan harapan, sudah tepat guna, tidak mengecewakan, dan lain
sebagainya. Hal ini akan menimbulkan sikap kepuasan dan ketidakpuasan barang
oleh konsumen, mengecewakan dan tidak mengecewakan. Hal tersebut akan
berdampak pada pengulangan pembelian barang atau tidak. Jika barang memuaskan
dan tidak mengecewakan, maka konsumen akan mengingat merk produk tersebut
sehingga akan terjadi pengulangan pembelian di masa mendatang. Namun jika
barang tidak memuasakan dan mengecewakan, maka konsumen juga akan mengingat
merk barang tersebut dengan tujuan agar tidak mengulang kembali membeli barang
tersebut di masa yang akan datang.

 Cara Mengenali Perilaku Konsumen

17
Dalam disiplin ilmu ekonomi terdapat 3 pendekatan untuk mengenali perilaku
konsumen, pendekatan-pendekatan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pendekatan Interpretif.

Pendekatan ini adalah pendekatan yang membahas secara mendalam hal-hal


mendasar mengenai perilaku konsumen. Dalam pendekatan ini menggunakan teknik
observasi langsung yaitu menggunakan teknik wawancara yang dilakukan secara
mendalam dan menyeluruh. Selain wawancara, pendekatan ini juga mengutamakan
focus group discussion. Semua hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan
mengenai makna suatu produk atau jasa bagi konsumen, serta perasaan yang dialami
konsumen ketika membeli kemudian menggunakan produk maupun jasa tersebut.

2. Pendekatan Tradisional yang didasari pada teori dan metode dari Ilmu Psikologi
Kognitif, Sosial dan Behavioral serta Ilmu Sosiologi.

Pendekatan ini menggunakan studi lapangan berupa eksperimen yang didukung


dengan survey dengan tujuan untuk menguji hipotesa penelitian yang berkaitan
dengan teori. Kemudian dicari sebuah pemahaman mengenai proses seorang
konsumen menganalisa beberapa informasi, membuat keputusan, dan pengaruh
lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen tersebut. Tujuan utama dari
pendekatan ini adalah untuk mengembangkan teori dan metode yang relatif. Yang
mana akan digunakan untuk menjelaskan perilaku konsumen serta pembuatan
keputusan konsumen.

3. Pendekatan Sains Pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari Ilmu
Ekonomi dan Statistika.

Penelitian dalam pendekatan ini menggunakan pengembangan teori dari Abraham


Maslow yaitu Teori Hierarki Kebutuhan Maslow. Teori tersebut berisi tentang

18
hierarki kebutuhan manusia yang kemudian diuji coba dengan model Ilmu
Matematika. Pendekatan ini dilakukan untuk memprediksi moving rate analysis atau
pengaruh startegi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi.

Semua pendekatan yang dijelaskan diatas mempunyai nilai-nilai tertentu yang dapat
memberikan pemahaman mengenai perilaku konsumen. Selain itu dapat pula
diterapkan untuk strategi marketing jika dilihat dari tingkatan maupun sudut pandang
analisis yang berbeda-beda. Ketiga pendekatan ini dapat digunakan oleh suatu
pemilik bisnis atau perusahaan, baik dengan menggunakan salah satu dari pendekatan
tersebut maupun dengan menggunakan ketiga pendekatan sekaligus. Semuanya
tergantung dari jenis-jenis masalah yang dihadapi oleh masing-masing bisnis dan
suatu perusahaan.

Tips Termudah Mengenali Perilaku Konsumen

Dalam perkuliahan Berburu Peluang Usaha di Ciputrauceo.com terdapat beberapa


cara mudah untuk dapat mengidentifikasi perilaku konsumen. Pengenalan ini dapat
dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelian oleh konsumen. Empat cara ini
juga sering dilakukan oleh para pelaku usaha di masa lalu yang kini terbukti telah
sukses dalam mengenali perilaku konsumen. Berikut ini adalah cara-cara tersebut :

1. Membaca Buku.

Membaca buku seringkali dilakukan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan


spesifik mengenai suatu hal. Usahakan Anda menjadi perpustakaan berjalan, yaitu
seseorang yang mengetahui segala hal dan segala informasi terkait passion Anda.

2. Menjelajahi Internet.

Internet akan semakin mempermudah seseorang untuk mendapatkan informasi.


Semakin berkembang kemajuan teknologi juga akan semakin mempermudah
seseorang untuk mendapatkan pengetahuan.

19
3. Interaksi Langsung ke Konsumen

Tidak ada salahnya bertanya langsung kepada konsumen yang lain ketika melakukan
proses pembelian, saling berkonsultasi dan mendapatkan masukan dari kedua belah
pihak, baik dari penjual maupun pembeli yang lain.

4. Berkomunikasi dan Memperkenalkan Diri

Pelaku pasar adalah penjual dan pembeli, maka dari itu biasanya seseorang yang akan
melakukan pembelian akan lebih sering berkomunikasi, bertanya, dan aktif untuk
mencari tahu.

Mengenali Masalah Konsumen

Sebagai produsen atau penjual barang dan jasa, maka Anda perlu mengetahui cara-
cara mengenali masalah konsumen. Hal ini diperlukan agar masalah yang dialami
oleh konsumen tersebut dapat Anda ubah menjadi sebuah peluang. Jika Anda dapat
memperbaiki kekurangan penjualan atau mengetahui hal apa yang sering menjadi
masalah konsumen, maka hal tersebut akan menjadi perbaikan bagi penjualan dan
bisnis Anda. Berikut terdapat beberapa tips agar Anda dapat mengenali masalah
konsumen :

1. Jadilah Pelanggan

Anda harus melihat sisi dari seorang pelanggan, tidak selalu menjadi sisi seorang
penjual. Misalkan Anda pergi ke pusat perbelanjaan, tentu secara otomatis Anda
harus menempatkan diri sebagai konsumen. Nah, hal apa saja yang Anda temui di
pusat perbelanjaan tersebut yang Anda anggap merupakan suatu kekurangan.
Misalnya tentang pelayanan pegawai yang kurang tanggap atau kurang ramah,
ketersediaan produk, kualitas produk, dan lain sebagainya. Dari situ Anda akan dapat
mengetahui dan belajar tentang masalah-masalah yang sering dialami oleh konsumen.

2. Amati Sekeliling Konsumen dan Kompetitor

20
Hal lain yang dapat Anda lakukan adalah mengamati lingkungan dan keadaan di
sekeliling konsumen maupun kompetitor bisnis Anda. Dengan mengamati bisnis yang
hampir mirip atau serupa dengan bisnis Anda, maka Anda dapat melihat kekurangan-
kekurangan yang mungkin dapat terjadi pada sektor bisnis tersebut. Sehingga Anda
dapat dengan cepat melakukan tindakan pencegahan maupun perbaikan pada bisnis
Anda.

3. Menambah Kenalan dan Membuka Pemikiran

Menambah kenalan dan jaringan pertemanan adalah hal yang sangat positif bagi
Anda dan bisnis Anda. Selain menambah relasi, partner kerja, juga dapat menambah
networking atau jaringan bagi bisnis Anda. Dalam memulai perkenalan yang baru,
usahakan untuk tidak mengatakan hal-hal yang negatif seperti menyinggung perasaan
lawan bicara, berbicara sombong dan egois, mengatakan hal-hal yang menyangkut
SARA, dan lain sebagainya. Pembicaraan dalam perkenalan baru hendaknya
memiliki hal-hal yang positif seperti kalimat-kalimat yang mendukung dan tidak
merendahkan lawan bicara.

4. Bertanya Langsung Masalah yang Dihadapi oleh Pelanggan

Tidak ada salahnya bertanya kepada pelanggan lain tentang pandangannya mengenai
bisnis Anda. Anda dapat memulai sebuah perkenalan dengan pelanggan yang lainnya
dengan cara menanyakan hal-hal yang ringan terlebih dahulu, seperti sapaan, kalimat
basa-basi, dan lain sebagainya. Kemudian Anda juga dapat meminta masukan atau
pendapat mengenai bisnis yang Anda jalankan, sehingga Anda dapat mengetahui apa
saja keluhan atau masalah yang sering dialami oleh para konsumen.

21
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Maka tugas analisis dalam melakukan studi kelayakan bisnis (SKB) dari aspek
pasar adalah sebagai berikut :

 Mampu menentukan produk atau jasa yang akan dijadikan bencmark bagi
rancangan produk/jasa yang akan dijual. Jika belum ada produk yang beredar
di pasar, maka rancangan produk / jasa dari studi ini akan menjadi pelopor di
pasar.
 Mampu menentukan jenis pasar yang akan di pilih baik dari sisi produsen
maupun konsumen.
 Mampu melakukan analisis untuk dapat menentukan pergerakan kemampuan
para produsen dalam penawarannya di pasar, baik untuk masa sekarang
maupun untuk ke masa depan.
 Analisis hendaknya mampu memberikan informasi tentang pangsa pasar
produk-produk sejenis yang dianggap sebagai pesaing baik untuk saat ini
maupun prakiraan ke depan.

Aspek pasar sangat penting dilakukan dalam menjalankan suatu bisnis. Karena
sebelum membuat suatu produk, perusahaan atau perorangan harus mengetahui
terlebih dahulu produk atau jasa yang sedang banyak diminati oleh konsumen.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/34740809/LAPORAN_HASIL_STUDI_KELAYAKAN_
BISNIS_ASPEK_PASAR?show_app_store_popup=true
https://www.academia.edu/38235071/Aspek_Pasar_Studi_Kelayakan_Bisnis

23

Anda mungkin juga menyukai