Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“Strategi Pemasaran”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Suud Fuadi, S.HI, M.Ag

Disusun Oleh Kelompok 6 :

Muhammad Ubaidilah 200204110024

Ahmad Hariyono 200204110035

Allamah Pramudita 200204110103

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2023

I
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan Rahmat
serta Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Strategi Pemasaran” dengan tepat waktu. Tak lupa shalawat serta salam kita curahkan kepada
sang baginda, Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa Islam dan Al-Quran sebagai
petunjuk hidup manusia. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah, untuk memenuhi
tugas mata kuliah Kewirausahaan. Serta sebagai penambah wawasan dan pengetahuan bagi
para pembaca dan penulis. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ustadz Suud Fuadi,
S.HI, M.Ag yang telah membimbing dan memberikan tugas ini, sehingga kami mendapatkan
pengetahuan baru serta wawasan yang luas. Kami menyadari terdapat banyak kesalahan–
kesalahan dan kekurangankekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami butuhkan pada makalah ini, agar menjadi makalah yang lebih baik
lagi.

Pemakalah

Malang, 22 Maret 2023

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………….………………………………..……………………………II

DAFTAR ISI…………………………………………………..…..…………………………III

PENDAHULUAN……………………………………………..……………………………..IV

1. Latar Belakang…………………………………………………………………………….IV

2. Rumusan Masalah…………………………………………………….…………………...IV

3. Tujuan……………………………………………………………………….………...…..IV

PEMBAHASAN………………………………………………………………………………1

A. Alasan Perlunya Strategi Pemasaran…………………………………………………..1


B. Segmentasi Pasar………………………………………………………………………1
C. Penentuan Pasar Sasaran dan Positioning……………………………………………..4
D. Strategi Produk dan Macam-Macam Produk Serta Portofolio Produk………………..5
E. Strategi Pasar…………………………………………………………………………11
F. Strategi Distribusi dan Promosi………………………………………………………12

PENUTUP……………………………...……………….…………………………...……….16

1. Kesimpulan………………………………….……………………………...……………...16

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...17

III
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Strategi pemasaran merupakan suatu rencana atau langkah-langkah yang dirancang


untuk mempromosikan produk atau jasa yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Tujuan
utama dari strategi pemasaran adalah untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan
keuntungan, dan memperluas pangsa pasar perusahaan. Strategi pemasaran melibatkan
berbagai taktik dan teknik untuk mencapai tujuan tersebut, seperti riset pasar, segmentasi pasar,
pengembangan produk, penentuan harga, promosi, dan distribusi.

Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, strategi pemasaran yang tepat dapat
menjadi faktor kunci dalam kesuksesan suatu perusahaan. Perusahaan harus dapat memahami
pasar dan konsumen mereka dengan baik, serta mengembangkan produk dan layanan yang
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu, perusahaan juga harus dapat
mengembangkan kampanye promosi yang efektif untuk menarik perhatian konsumen dan
meningkatkan kesadaran merek.

Dengan demikian, strategi pemasaran yang efektif dan efisien dapat membantu
perusahaan mencapai tujuan bisnisnya dan meningkatkan daya saingnya di pasar. Oleh karena
itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki strategi pemasaran yang baik dan terus
mengembangkannya untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar yang terus berubah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Strategi Pemasaran
2. Bagaimana menentukan Segmentasi Pasar
3. Bagaimana Penentuan Pasar Sasaran dan Positioning
4. Bagaimana Strategi Produk dan Macam-Macam Produk Serta Portofolio Produk
5. Bagaimana Strategi Pasar
6. Bagaimana Strategi Distribusi dan Promosi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Strategi Pemasaran
2. Untuk mengetahui menentukan Segmentasi Pasar
3. Untuk mengetahui Pasar Sasaran dan Positioning
4. Untuk mengetahui Strategi Produk dan Macam-Macam Produk Serta Portofolio Produk

IV
5. Untuk mengetahui Strategi Pasar
6. Untuk mengetahui Strategi Distribusi dan Promosi

V
PEMBAHASAN
A. Alasan Perlunya Startegi Pemasaran
Apa sebenarnya strategi pemasaran? Strategi pemasaran mengacu pada keseluruhan
rencana permainan bisnis untuk menjangkau calon konsumen dan mengubah mereka menjadi
pelanggan dari produk atau layanan mereka. Strategi pemasaran berisi proposisi nilai
perusahaan, pesan merek utama, data sesuai target demografi pelanggan, dan elemen tingkat
tinggi lainnya. Strategi pemasaran menggambarkan proses bagaimana bisnis dan organisasi
memahami pasar yang mereka targetkan dan bagaimana upaya mereka untuk memengaruhi
pelanggan demi mencapai keuntungan. Strategi pemasaran menunjukkan apa yang harus
dilakukan oleh organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Strategi pemasaran adalah pendekatan jangka panjang berwawasan ke depan dan
keseluruhan rencana permainan organisasi atau bisnis apa pun dengan tujuan mendasar untuk
mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dengan memahami kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Strategi pemasaran adalah strategi luas yang mencakup segala sesuatu
mulai dari bagaimana posisi bisnis itu sendiri, hingga kreatif, mitra strategis, hubungan media,
dan saluran serta taktik. Strategi pemasaran kompetitif berfokus pada bagaimana bisnis harus
mengalokasikan sumber daya pemasarannya untuk memfasilitasi pencapaian dan pemeliharaan
keunggulan posisi kompetitif di pasar.
Dari berbagai definisi strategi pemasaran yang didiskusikan sebelumnya, bisa ditarik
beberapa kata kunci tentang strategi pemasaran. Pertama, strategi pemasaran adalah peta biru
tentang apa yang harus diupayakan pemasar untuk mencapai tujuan. Kedua, strategi pemasaran
harus menggambarkan apa kebutuhan pelanggan dan bagaimana organisasi dapat memberikan
solusi terhadap kebutuhan tersebut. Ketiga, strategi pemasaran adalah keseluruhan rencana
bisnis pemasaran produk atau jasa tertentu.1

B. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah salah satu aspek penting dalam bisnis yang dapat memberi
begitu banyak manfaat terhadap perusahaan. Pada dasarnya, segmentasi pasar adalah suatu
strategi untuk mengenali target konsumen lebih dalam sehingga bisnis pun bisa dijalankan
dengan langkah tepat.
a. Pengertian dan Kegunaan Segmentasi Pasar

1
M Mardia et al., Strategi Pemasaran (Yayasan Kita Menulis, 2021),
https://books.google.co.id/books?id=ztkzEAAAQBAJ.

1
Pada dasarnya pasar memiliki sifat yang heterogen dan sangat luas yang mempunyai
berbagai kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda. Perusahaan tidak bisa menawarkan
suatu jenis produk untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bermacam-macam.
Artinya satu jenis produk hanya diperlukan kelompok pasar tertentu saja. Untuk itu perusahaan
perlu mengadakan pemilahan atau pengelompokan pasar yang sangat luas sehingga produk
yang ditawarkan benar-benar dapat memuaskan kelompok pasar yang dituju atau sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan mereka. Kegiatan ini disebut segmentasi pasar, sedang setiap
kelompok pasar yang dituju tersebut merupakan segmen pasar. Adapaun pengertian segmentasi
pasar menurut Kotler adalah sebagai berikut:
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan untuk suatu barang dan
jasa ke dalam beberapa kelompok yang lebih kecil, dimana para anggota masing-masing
kelompok mempunyai kesamaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.
Pada analisis segmentasi pasar, tugas pemasar adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kelompok-kelompok pembeli yang kebutuhannya berbeda.
2. Menentukan letak perbedaan kebutuhan dari masing-masing kelompok
3. Menentukan satu kelompok atau lebih kelompok pembeli yang pemenuhan
kebutuhannya sesuai dengan kemmapuan yang dimiliki perusahaan (effective targetting
of marketing program).
Faktor-faktor seperti kelompok usia, pendapatan, dan gaya hidup dangat berkorelasi
dengan pola pembelian mobil, jenis makanan, jasa-jasa keuangan, dan produk konsumsi
lainnya.
b. Fungsi Dan Kegunaaan Segementasi Pasar
Mengidentifikasi peluang pengembangan produk baru. Analisis yang cermat terhadap
beberapa segmen pasar potensial menunjukkan adanya satu atau dua kelompok pasar yang
memiliki kesamaan kebutuhan yang spesifik. Misal penawaran laptop computer atau komputer
jinjing. Produk ini tercipta karena adanya pasar yang terdiri dari orang-orang sibuk yang
menginginkan komputer dalam bentuk yang praktis, bisa dibawa kemana-mana.
Membantu mendesain program pemasaran dengan lebih efektif dalam meraih kelompok
pasar yang homogen atau memiliki kesamaan-kesamaan karakteristik. Dapat mengembangkan
strategi pengalokasian sumber-sumber pemasaran dengan lebih baik. Dengan melakukan

2
segmentasi pasar yang memfokuskan investasi pada segmen pasar yang spesifik maka akan
didapat keuntungan jangka panjang dalam memenangkan persaingan yang kompetitif.2
c. Tujuan Segmentasi Pasar
Setiap perusahaan memiliki tujuan berupa menaikkan penjualan maupun memberikan jasa
yang ditawarkan. Segmentasi pasar membantu perusahaan menjadi lebih berhati-hati dalam
mengambil langkah, tujuan segmentasi pasar berikut:
1. Target pasar menjadi lebih jelas
Salah satu alasan dilakukannya segmentasi pasar adalah karena pasar
bersifat heterogen. Segmentasi pasar dilakukan untuk mengelompokkan konsumen
yang memiliki kesamaan karakteristik baik perilaku, keinginan, gender maupun lokasi
tempat tinggal. Hal ini, dapat mempermudah perusahaan untuk membuat strategi
marketing di setiap kelompok konsumen dengan tepat.
2. Memahami kompetitor bisnis
Melakukan proses segmentasi juga bisa membantu dalam mengembangkan
perusahaan itu sendiri. Secara tidak langsung, perusahaan akan lebih mengetahui
mengenai target konsumen dan pesaing atau kompetitor mereka.

3. Mengembangan produk atau jasa


Segmentasi pasar juga akan memudahkan proses penentuan marketing
mix (product, promotion, price, place, people, process, physical evidence). Selain itu,
ketika Anda sudah memahami segmentasi pasar bisnis yang dimiliki, nantinya akan
membuat Anda mengembangkan produk maupun jasa menjadi lebih baik.3

d. Manfaat Segmentasi Pasar


Setelah mengetahui pengertian dan tujuan dari segmentasi pasar, berikut mengapa
segmentasi pasar menjadi penting untuk bisnis:
1. Memberikan pesan konten yang kuat dan tepat sasaran ke konsumen
2. Mengembangkan strategi marketing yang efektif
3. Menaikkan loyalitas konsumen
4. Memikat konsumen untuk membeli produk Anda

2
Mumuh Mulyana, “Segmentasi Pasar, Penargetan Pasar Dan Pemosisian,” Universitas Terbuka, 2019, 23–29,
https://osf.io/preprints/inarxiv/tcuj2/.
3
info.populix.co, “Segmentasi Pasar: Pengertian, Jenis, Tujuan Dan Contohnya,” info.populix.co, 2023,
https://info.populix.co/articles/segmentasi-pasar/.

3
5. Menjadikan bisnis Anda berbeda dengan kompetitor
6. Mengidentifikasi niche market (pasar) dengan tepat
7. Mengembangkan produk atau jasa dari bisnis

C. Penentuan Pasar Sasaran dan Positioning


Setelah memutuskan bagaimana menentukan segmen pasar, maka seorang ahli strategi
harus membuat keputusan mengenai berapa banyak segqmen yang akan digunakan. Untuk itu
ada tiga faktor yang diharus diperhatikan:
1. Besaran dan potensi pertumbuhan dari setap segmen
2. Daya tarik struktural segmensegrnen tersebut
3. Sasaran dan sumber daya perusahaan4
Melalui segmentasi pasar, bisnis dapat mengubah pasar yang lebih besar dan lebih
heterogen menjadi segmen yang lebih kecil dan lebih efektif untuk analisis mendalam
selanjutnya, memungkinkan bisnis untuk memulai proses mengidentifikasi pasar potensial
untuk produk yang dinilai rendah (targeting). Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam
upaya membangun dan mempertahankan harga pasar yang stabil antara lain adalah kemampuan
organisasi, peraturan kualitas atau keamanan produk, kondisi pasar, dan hasil analisis
kompetitor/pesaing.5
Ahli strategi harus memeriksa tujuan dan sumber daya organisasi setelah menentukan
ukuran, tingkat pengembangan, dan daya tarik struktural dari setiap segmen. Karena itu,
penting untuk mempertimbangkan seberapa baik setiap bagian sejalan dengan tujuan jangka
panjang bisnis. Oleh karena itu, penting untuk dipahami bahwa meskipun suatu sektor menarik,
hal itu dapat diabaikan jika bertentangan dengan tujuan bisnis jangka panjang. Agar semen
dapat beroperasi dengan sukses, penting juga untuk mempertimbangkan apakah perusahaan
memiliki pengetahuan, sumber daya, dan komitmen yang diperlukan. Akibatnya, dua poin
berikut memerlukan klarifikasi:
A. Apakah segmennya melebar atau menyusut? Membuat prakiraan masa depan untuk
volume penjualan dan laba suatu segmen sangat penting untuk menentukan apakah
segmen tersebut berkembang atau berkontraksi.

4
Ni Ketut Yulia Agustini, “Segmentasi Pasar, Penentuan Target Dan Penentuan Posisi,” Equilibrium, Jurnal
Ekonomi-Manajemen-Akuntansi 1, no. 2 (2003): 91–106,
http://journal.uwks.ac.id/index.php/equilibrium/article/download/169/159.
5
Dessy Kartika Yudityawati and Hadiah Fitriyah, “Strategi Pemasaran Dalam Perspektif Islam,” Jurnal
Manajemen Dan Bisnis Indonesia 8, no. 1 (2022): 42–48, doi:10.32528/jmbi.v8i1.7429.

4
B. Apakah bagian tersebut berubah? Ada tiga hal yang memerlukan pertimbangan.
Pengorganisasian segmen dan potensi perubahannya harus dipertimbangkan terlebih
dahulu. Kedua, penting untuk memeriksa keinginan masa depan untuk barang dan jasa
dari segmen pasar ini. Ketiga, penting untuk mempelajari secara berkala bagaimana
bagian ini bergerak.6
Positioning adalah proses menciptakan citra dan nilai (values) sehingga konsumen
pasar sasaran mengetahui posisi bisnis atau merek dalam kaitannya dengan para pesaingnya.
Karena pilihan mengenai gaya pemosisian secara langsung memengaruhi bauran pemasaran
secara keseluruhan, gaya Positioning merupakan komponen penting dari proses perencanaan
pemasaran. Akibatnya, bauran pemasaran dapat dilihat sebagai strategi menyeluruh untuk
memposisikan strategi pembelian perusahaan. Misalnya, jika sebuah bisnis berhasil mencapai
posisi kualitas tinggi, hal ini tercermin dalam semua elemen bauran pemasaran, termasuk
penetapan harga, distribusi, periklanan, dan strategi layanan purna jual.7
Positioning bisa juga mengacu pada bagaimana perusahaan menempatkan barang dan
jasanya di benak audiens targetnya. Pendekatan yang dapat digunakan dalam positioning
adalah menganalisis dengan karakteristik produk, keunggulan apa yang ditawarkan, gambar
apa yang hendak diciptakan, layanan atau layanan yang menjadi nilai utama, bagaimana
karakter dari staf/orang yang melayani atau memberikan pelayanan, dan selanjutnya memilih
saluran distribusi yang paling sesuai dengan karakteristik-karakteristik tersebut, sebagai contoh
produk yang perlu diberikan kepada pelanggan adalah makanan dan minuman yang dijual di
restoran. Restoran ini menawarkan layanan fine-dining sesuai dengan positioningnya, yang
mana diinginkan oleh pemilik/pengelola restoran tersebut.8

D. Strategi Produk dan Macam-macam Produk Serta Portofolio Produk


Dalam bahasan strategi produk, pada akhirnya setiap strategi dalam pemasaran produk
mempunyai tujuan agar posisi produk mereka dalam pasar tetap stabil atau tetap baik.9 Karena
pada strategi produk tidak dapat dipisahkan oleh konsumen, strategi produk biasanya
menjabarkan kebutuhan pasar yang ingin dilayani dengan berbagai tawaran produk. Selain itu,
strategi produk inilah yang akan menarik para konsumen karena melalui strategi pemasaran
produk perusahaan mempunyai pedoman dan langkah pengaman bila terjadi serangan balik

6
Agustini, “Segmentasi Pasar, Penentuan Target Dan Penentuan Posisi.”
7
Ibid.
8
Yudityawati and Fitriyah, “Strategi Pemasaran Dalam Perspektif Islam.”
9
Sari Rahayu, “Strategi Pemasaran Produk Dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan,” JPPISB 2, no. 1 (2023):
109–13. H. 111

5
atau munculnya pesaing-pesaing baru. Kepuasan konsumen juga masuk pada fungsi dari
strategi produk ini. Oleh karenanya, alangkah baiknya ketika akan mendirikan sebuah usaha
juga mempelajari bagaimana strategi dalam pemasaran produk yang akan dibangun oleh
pengusaha tersebut.
Sebelum masuk pada strategi, terdapat berbagai macam dan jenis produk sehingga perlu
diketahui agar dapat mengklasifikasikan strategi apa yang akan digunakan pada pemasaran
produk. Secara garis besar, produk dibagai menjadi dua jenis, yaitu produk konsumen dan
produk industri. Produk konsumsi (consumer products) adalah barang yang dipergunakan oleh
konsumen akhir atau rumah tangga dengan maksud tidak untuk dibisniskan atau dijual lagi.
Barang-barang yang termasuk jenis produk konsumsi ini antara lain sebagai berikut10:
• Barang kebutuhan sehari-hari (convenience goods), yaitu barang yang umumnya sering
kali dibeli, segera dan memerlukan usaha yang sangat kecil untuk memilikinya, misalnya
barang kelontong, baterai, dan sebagainya.
• Barang belanja (shopping goods), yaitu barang yang dalam proses pembelian dibeli oleh
konsumen dengan cara membandingkan berdasarkan kesesuaian mutu, harga,dan model,
misalnya pakaian, sepatu, sabun, dan lain sebagainya.
• Barang khusus (speaciality goods), yaitu barang yang memiliki ciri-ciri unik atau merk kas
dimana kelompok konsumen berusaha untuk memiliki atau membelinya, misalnya mobil,
kamera, dan lain sebagainya.
Produk industri (business products), adalah barang yang akan menjadi begitu luas
dipergunakan dalam program pengembangan pemasaran. Barang industri juga dapat dirinci
lebih lanjut jenisnya antara lain sebagai berikut.
• Bahan mentah, yaitu barang yang akan menjadi bahan baku secara fisik untuk
memproduksi produk lain, seperti hasil hutan, gandum, dan lain sebagainya.
• Bahan baku dan suku cadang pabrik, yaitu barang industri yang digunakan untuk suku
cadang yang aktual bagi produk lain, misalnya mesin, pasir, dan lain sebagainya.
• Perbekalan operasional, yaitu barang kebutuhan sehari-hari bagi sektor industri, misalnya
alat-alat kantor, dan lain-lain.
Adapun klasifikasi produk juga dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok,
antara lain:
1. Berdasarkan wujudnya, ada dua yaitu produk barang dan jasa

10
Muhammad Anang Firmansyah, Buku Pemasaran Produk Dan Merek, 1st ed. (Pasuruan: Qiara Media, 2019).

6
2. Berdasarkan aspek daya tahannya, ada dua yaitu barang tidak tahan lama dan tahan
lama.
3. Berdasarkan tujuan konsumsi, ada dua yaitu barang konsumsi dan barang industri.
Pada umumnya produk konsumen dibedakan menjadi empat jenis, antara lain:
a) Convenience goods
Merupakan barang yang pada umumnya memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering
dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum
(sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya antara lain produk
tembakau, sabun, surat kabar, dan sebagainya.
b) Shopping goods
Barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh
konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Contohnya alat-alat rumah tangga,
pakaian, furniture, mobil bekas dan lainnya.
c) Specialty goods
Barang-barang yang memiliki karakteristik dan/atau identifikasi merek yang unik
dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya.
Misalnya mobil Lamborghini, pakaian rancangan orang terkenal, kamera Nikon dan
sebagainya.
d) Unsoughht goods
Merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupun sudah
diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk membelinya. Contohnya
asuransi jiwa, ensiklopedia dan sebagainya.
Dalam merencanakan penwaran suatu produk, pemasar perlu memahami lima
tingkatan, yaitu:
1) Produk utama atau inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan
dan akan dikonsumsi pelanggan setiap produk. Seperti Laundry
2) Produk generic, produk dasar yang memenuhi fungsi produk paling
dasar/rancangan produk minimal dapat berfungsi. Seperti Laundry membutuhkan
detergen, setrika, pewangi pakaian, setrika, dan lain sebagainya.
3) Produk harapan (expected product) yaitu produk formal yang ditawarkan dengan
berbagai atribut dan kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati untuk
dibeli. Pelanggan mengharapkan keadaan dalam toko yang bersih dan nyaman,
pelayanan yang ramah dan jujur, kualitas hasil yang baik dengan budget yang

7
minim, ketepatan dan kecepatan dalam menyelesaikan laundry, kuantitas pakaian
sama dengan awal dilaundry dan tidak tertukar.
4) Produk pelengkap (equipmented product) yaitu berbagai atribut produk yang
dilengkapi/ditambahi berbagai manfaat dan layanan sehingga dapat menentukan
tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk asing. Terdapat pilihan
menu dalam penyelesaian laundry, seperti kilat (hitungan jam) dan biasa (dalam
hitunga hari), adanya pesan antar laundry, AC di toko jika pelanggan datang ke toko
sehingga pelanggan dapat menunggu laundry-an dengan nyaman, serta sofa
sehingga yang menunggu dapat beristirahat.
5) Produk potensial yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin
dikembangkan untuk suatu produk di masa yang akan dating. adanya member card
yang memberikan diskon setiap 10 kali laundry gratis 1 kali, seta adanya jaminan
dari pihak laundry jika ada kerusakan/kehilangan pakaian akan mengganti dari
harga pakaian.
Selain itu juga diperlukan atribut produk agar memberikan pengaruh besar pada strategi
pemasaran produk. Atribut produk memiliki pengaruh besar terhadap persepsi pembeli pada
produk, selain membedakan suatu produk dengan produk lain, atribut produk juga harus
mampu menjadi suatu daya tarik bagi konsumen. Hal tersebut karena secara fisik atribut produk
memberi berbagai manfaat yang dibutuhkan dan diinginkan pembeli. Menurut Kotler dan
Armstrong (2012), suatu produk biasanya diikuti oleh serangkaian atribut-atribut yang
menyertai produk meliputi beberapa hal, yaitu sebagai berikut:
1. Kualitas Produk
Kualitas Produk merupakan salah satu sarana positioning utama untuk pemasar. Ini
memiliki dampak langsung pada kinerja produk. Untuk itu, kualitas berhubungan erat
dengan nilai dan kepuasan pelanggan.
2. Fitur Produk
Fitur produk adalah suatu produk bisa ditawarkan dalam beragam fitur, model dasar,
model tanpa tambahan apapun, ini merupakan titik awal. Perusahaan bisa menciptakan
tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan lebih banyak fitur. Fitur yaitu
sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dengan produk
pesaing.
3. Gaya dan Desain Produk

8
Desain memiliki konsep yang lebih luas dibanding gaya (style). Selain
mempertimbangkan faktor penampilan, desain juga bertujuan untuk memperbaiki
kinerja produk, mengurangi biaya produksi dan menambah keunggulan bersaing.
4. Merek
Merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau kombinasi
semuanya, yang menunjukkan identitas pembuat atau penjual produk atau jasa.
Konsumen akan memandang merek sebagai bagian penting dari produk dan penetapan
merek bisa menambah nilai bagi suatu produk.
5. Kemasan
Kemasan (packaging) melibatkan perancangan dan produksi wadah atau pembungkus
sebuah produk. Fungsi utama kemasan yaitu menyimpan dan melindungi produk.
Kemasan yang didesain buruk dapat menyebabkan konsumen enggan membelinya dan
perusahaan akan kehilangan penjualan. Sebaliknya, jika kemasan inovatif akan bisa
memberikan manfaat pada perusahaan melebihi pesaing dan mendorong penjualan.
6. Label
Label bisa berupa penanda sederhana yang ditempelkan pada produk hingga rangkaian
huruf rumit yang menjadi bagian kemasan. Label ini memiliki beberapa fungsi,
diantaranya menunjukkan produk atau merek dan menggambarkan beberapa hal
tentang produk.
Menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd (2005) apabila perusahaan ingin
mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek
dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual
perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari :
1) Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah
produk
2) Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang
bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar
frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya
tahan produk.
3) Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana
karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari
konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.

9
4) Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk
menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap
produk.
5) Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan
memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan
terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
6) Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa
dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.
7) Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari
penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat
kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas
produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari
harga, merek, periklanan, reputasi, dan Negara asal.
Daur hidup produk (Product Life Cycle) merupakan konsep penting dalam pemasaran yang
dapat memberikan gambaran dinamika kompetitif suatu produk yaitu tahap-tahap yang berbeda
dalam sejarah penjualannya. Tiap tahapan produk mempunyai tantangan yang berbeda dan
dapat memberikan kontribusi laba yang berbeda. Sehingga dibutuhkan strategi pemasaran yang
handal. Tahapan produk dapat dibagi menjadi empat yaitu perkenalan, pertumbuhan,
kedewasaan, dan penurunan.
1. Perkenalan (Introduction): suatu periode awal pengenalan produk ke pasar agar
konsumen menyadari keberadaannya. Tahap ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan yang
lambat. Biaya promosi dan produksi sangat tinggi melebihi tingkat pendapatan sehingga tidak
ada penerimaan laba. Produk ditentukan dengan harga tinggi jika di pasar tidak ada pesaing
lain. Karena produknya masih belum dikenal oleh konsumen, pertumbuhan penjualan masih
lambat. Strategi pemasaran pada tahap perkenalan yaitu;
a) Strategi peluncuran cepat (rapid-skimming strategy) merupakan peluncuran produk baru
pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi.
b) Strategi peluncuran lambat (slow-skimming strategy) adalah peluncuran produk baru
dengan harga tinggi dan sedikit promosi.
c) Strategi penetrasi cepat (rapid-peneration strategy) merupakan peluncuran produk pada
harga rendah dengan biaya promosi yang besar.
d) Strategi penetrasi lambat (slow-peneration strategy) merupakan peluncuran produk baru
dengan harga rendah dan tingkat promosi rendah.

10
2. Pertumbuhan (Growth): suatu periode peningkatan pertumbuhan penjualan yang sangat
cepat dan peningkatan laba yang cukup berarti. Pesaing berusaha memasarkan produk yang
hampir sama atau bahkan dengan kualitas lebih baik karena menyadari kesuksesan produk
tersebut. Pada tahap ini strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan diantaranya
dengan meningkatkan kualitas produk dan menambah keistimewaan produk baru, mencari
segmen baru, mencari saluran distribusi baru, serta melakukan promosi melalui iklan untuk
meyakinkan pembeli tentang kualitas produk tersebut.
3. Kedewasaan (Maturity): suatu periode penurunan dalam pertumbuhan pasar karena
produk telah diterima oleh sebagian pasar potensial. Laba tidak mengalami peningkatan yang
cukup berarti atau stabil bahkan bisa saja menurun karena perusahaan melakukan upaya
perlawanan pesaing di pasar. Beberapa strategi pemasaran akan menawarkan diskon khusus
dan pembedaan pada rancangan produk yang sudah ada untuk mempertahankan pangsa pasar.
4. Penurunan (Decline): Periode dimana tingkat penjualan dan laba mengalami penurunan
yang cukup drastis. Hal ini karena permintaan konsumen sangat berkurang dan pesaing
semakin bertambah di pasaran. Penurunan penjualan ini disebabkan antara lain oleh
perkembangan teknologi, pergeseran selera konsumen, serta meningkatnya persaingan dalam
negeri dan luar negeri.
Terdapat beberapa strategi yang dapat ditempuh pada tahap ini, yaitu:
a) Meningkatkan investasi perusahaan (untuk mendominasi atau memperkuat
posisi persaingannya)
b) Mempertahankan tingkat investasi perusahaan sampai ketidakpastian
tentang industri itu terselesaikan
c) Melepaskan bisnis itu secepatnya dengan menjual asetnya sehingga
mendapatkan keuntungan.

E. Strategi Harga
Harga adalah nilai yang akan dibayarkan untuk produk atau jasa dalam bobot, ukuran,
atau jumlah yang telah ditentukan sebelumnya. Adnyana mendefinisikan harga sebagai jumlah
uang yang dibebankan untuk suatu barang atau jasa atau jumlah nilai yang ditukar oleh
konsumen sebagai imbalan atas keuntungan memiliki atau menggunakan suatu barang atau
jasa. Adnyana melanjutkan dengan mengatakan bahwa semua komponen bauran pemasaran
lainnya menggambarkan biaya, sedangkan harga adalah satu-satunya komponen yang benar-

11
benar menghasilkan pendapatan.11 Satu-satunya komponen bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan atau uang untuk bisnis adalah harga. Harga adalah jumlah moneter
atau ukuran lain (seperti barang dan jasa lainnya) yang ditukar dengan hak untuk menggunakan
komoditas atau jasa, menurut teori pemasaran. Pemahaman ini konsisten dengan gagasan bisnis
tentang pertukaran (exchange).
Faktor yang secara langsung mempengaruhi pendapatan bisnis adalah harga. Jumlah
barang yang dijual dipengaruhi oleh tingkat harga yang ditetapkan. Kuantitas yang terjual
mempengaruhi biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan efisiensi produksi, sehingga harga
juga berpengaruh terhadap biaya. Akibatnya, harga mempengaruhi pendapatan total dan biaya
total, membuat keputusan harga dan strategi penting dalam setiap bisnis.
Dari sudut pandang konsumen, harga sering digunakan sebagai ukuran nilai ketika
dikorelasikan dengan keuntungan yang dirasakan dari suatu barang atau jasa. Rasio harga
terhadap keuntungan yang dirasakan dikenal sebagai nilai (value). Akibatnya, jika konsumen
merasakan lebih banyak keuntungan pada titik harga tertentu, kinerja mereka juga akan
meningkat. Selain itu, konsumen membandingkan kapasitas barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan mereka dengan barang atau jasa yang sebanding ketika membayar nilai barang atau
jasa.
Dalam proses pengambilan keputusan konsumen, harga memainkan dua peran kunci:
peran alokatif dan peran informasi. Fungsi harga dalam membantu konsumen dalam
menentukan cara memperoleh manfaat atau utilitas terbesar yang diantisipasi berdasarkan
pembelian dikenal sebagai peran alokatif harga. Oleh karena itu, adanya harga dapat membantu
konsumen menentukan berapa banyak uang yang akan dibelanjakan untuk barang dan jasa
yang berbeda. Pembeli memilih alokasi dana yang diinginkan setelah membandingkan harga
jual dari berbagai alternatif. Fungsi harga dalam "mendidik" pelanggan tentang faktor produk
seperti kualitas dikenal sebagai peran informasi harga. Ini sangat membantu ketika pembeli
merasa kesulitan untuk mengevaluasi fitur atau kegunaan produk secara objektif. Konsensus
umum adalah bahwa barang mahal harus berkualitas baik.12

F. Strategi Distribusi dan Promosi

11
I Made Adnyana, “STRATEGI PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN KEAMANAN TERHADAP PENGAMBILAN
KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH BLIBLI.COM SEBAGAI PASAR ONLINE DI JAKARTA,” Jurnal Ilmu
Dan Budaya 41 (2020).
12
Verina Secapramana, “Model Dalam Strategi Penetapan Harga,” Unitas 9, no. 1 (2017): 30–43.

12
Strategi Distribusi adalah jenis rencana untuk mendistribusikan barang dan jasa kepada
konsumen pada tahap akhir dari siklus pembelian mereka. Menurut Reza, tujuan dari rencana
distribusi adalah untuk memastikan bahwa produk terkirim ke pelanggan yang dituju dalam
jumlah, kualitas, dan lokasi yang mereka butuhkan. Produsen menggunakan saluran distribusi
untuk memasarkan barang dan jasa mereka.13
Tak perlu dikatakan bahwa harus ada perantara dalam proses mendapatkan barang atau
produk lain dari produsen ke pelanggan. Jembatan akan muncul dari perantara. Pendekatan ini
disebut sebagai strategi distribusi. Nantinya dalam sebuah strategi, ini akan lebih dikenal
sebagai saluran distribusi. Jika diamati lebih dekat, kumpulan saluran menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki kekuatan atas produk atau layanan yang dapat mereka tawarkan kepada
klien.
Ada banyak macam distribusi yang harus dipahami dalam distribusi strategis. Jenis-
jenis inilah yang harus diperhatikan baik oleh produsen maupun konsumen. Tentu saja, tujuan
dari sebuah rencana adalah untuk mencapai keuntungan dengan hasil yang sebaik mungkin.
Metode distribusi yang berbeda ada, termasuk yang berikut:
1. Strategi Distribusi Intensif, yaitu metode yang digunakan untuk mendukung
penempatan produk niaga. Distribusi dalam ritel, atau yang terkadang disebut sebagai
langkah ritel, biasanya dilakukan oleh bisnis tertentu. Distribusi adalah nama lain untuk
pengencer. Sebagai ilustrasi mie instan. Barang dagangan semacam ini tersedia di
semua jenis toko, termasuk supermarket, minimarket, dan toko kelontong.
2. Strategi Distribusi Selektif, yaitu, taktik ini tidak diragukan lagi berusaha untuk
memiliki pengaruh terbesar pada produksi produk tertentu. Perbedaan antara strategi
ini dengan strategi sebelumnya adalah produsen akan memilih distributor yang tepat
melalui strategi yang satu ini untuk mendiseminasikan barangnya.
3. Produk dengan kualitas dan kuantitas produk yang prima adalah kebutuhan produksi
yang dinyatakan. Akibatnya, tidak mungkin menghentikan proses distribusi secara
penuh atau meluas. Tentu saja, ini adalah salah satu taktik yang bisa digunakan secara
efektif di wilayah tertentu. Tentu saja, mengelola distribusi barang dengan kualitas dan
biaya tinggi bisa menjadi tantangan. Taktik ini disebut eksklusif karena konsumen juga
ada dalam jumlah kecil.14

13
Reza Fahrizi Hernanta, “Analisis Strategi Distribusi ( Studi Pada Distributor Pt . Unilever Indonesia , Tbk Area
Kota Batu ) ( Study on Distributor of Pt . Unilever Indonesia , Tbk Batu City Area ),” Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis, Universitas Brawijaya, 2017, 1–18.
14
Anggi, “Strategi Distribusi: Pengertian, Jenis, Dan Contohnya Dalam Bisnis,” Accurate, 2020,
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-lengkap-strategi-distribusi/.

13
Gamal menyatakan bahwa strategi promosi adalah rencana menyeluruh yang
terintegrasi untuk mengoptimalkan keunggulan organisasi dan strategi lain untuk menjamin
promosi, yang berarti bahwa komunikasi tentang barang atau jasa yang akan dipasarkan
organisasi dapat berfungsi secara efektif sesuai dengan tujuannya. Strategi promosi terdiri dari
enam komponen utama: strategi pengeluaran promosi, pengetahuan tentang strategi bauran
promosi, strategi pemilihan media, pemahaman tentang strategi penyalinan iklan, strategi
penjualan, dan pemahaman tentang strategi motivasi.
1. Rencana pengeluaran untuk promosi, khususnya: Anggaran pemasaran mencakup
anggaran untuk promosi. Namun, berapa banyak uang yang harus dialokasikan untuk
iklan tidak ditentukan dengan jelas. Pengeluaran untuk promosi bervariasi berdasarkan
produk atau kondisi pasar, yang merupakan faktor penyebabnya.
2. Strategi Bauran Promosi bertujuan untuk mendistribusikan setiap teknik promosi
seefisien mungkin. Kesulitan pekerjaan diperparah oleh fakta bahwa keefektifan
masing-masing metode bervariasi dan, yang paling bermasalah, beberapa di antaranya
terkadang tumpang tindih. Variabel berikut mempengaruhi campuran kemajuan:
a. Faktor produk, khususnya dengan mempertimbangkan fitur dan cara produk
dibeli, dimakan, dan dilihat.
b. Faktor pasar. Pasar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap strategi
promosi karena memiliki berbagai saluran dan tahapan, masing-masing
membutuhkan tingkat perawatan yang unik.
c. Faktor pelanggan. Pelanggan rumah tangga lebih mudah dimenangkan oleh
iklan karena ini adalah cara yang paling ramah untuk berhubungan dengan
mereka. Namun, jika perusahaan ingin menarik pelanggan industri, ia harus
menggunakan Personal selling untuk dapat menawarkan pembenaran khusus
dan layanan terkait.
d. Faktor anggaran, peluang untuk menggunakan iklan nasional juga besar jika
bisnis memiliki anggaran promosi yang cukup besar. Bisnis dapat memutuskan
untuk menggunakan iklan bersama di pasar lokal atau regional, penjualan
pribadi, promosi penjualan, atau pendanaan terbatas.
e. Faktor bauran pemasaran, konsumen sering mengasosiasikan harga tinggi
dengan kualitas tinggi. Distribusi langsung memerlukan penggunaan penjualan
manusia karena karakteristiknya, sedangkan distribusi tidak langsung
memerlukan promosi karena jarang menggunakan tenaga penjualan. Siklus

14
hidup merek dagang mirip dengan siklus hidup produk. Perusahaan baru
membutuhkan iklan yang signifikan selama fase penempatan agar diperhatikan.
3. Strategi Pemilihan Media. Dalam strategi promosi, tujuan strategi pemilihan media
adalah untuk memilih media yang tepat untuk kampanye iklan agar pelanggan
mengetahui, memahami, membentuk opini tentang, dan membeli produk yang dibuat
oleh bisnis.
4. Strategi penjualan, situasi pelanggan dipindahkan ke tahap pembelian (dalam proses
pengambilan keputusan). Apakah volume penjualan yang akan dicapai didasarkan pada
per area operasi atau per wiraniaga dalam area operasi, tujuan penjualan yang
disebutkan dalam tujuan penjualan ini umumnya dapat dipecah berdasarkan taktik.
Sasaran operasi sering dinyatakan dalam batas pengeluaran maksimal, target margin
kotor, atau sasaran tertentu seperti akuisisi pelanggan.
5. Strategi Motivasi: Untuk memotivasi pelanggan untuk membeli barang yang
ditawarkan dan untuk menilai seberapa baik kontribusi tenaga penjualan, strategi ini
memerlukan pendekatan motivasi.
6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Promosi:
a. Sifat pasar, yang meliputi tiga variabel seperti jenis konsumen, luasnya geografi
pasar, dan konsentrasi pasar.
b. Sifat Produk, seorang manajer pemasaran harus teliti dan tepat ketika
mengidentifikasi pasar sasaran untuk menentukan jenis bauran promosi.
c. Dana hidup produk, fase fundamental dari kehidupan produk akan berdampak
pada strateginya. Produser harus mensimulasikan permintaan utama selama
tahap silikon. Selain itu, perantara perlu dibujuk dengan sejumlah metode
sebelum dia menerima tanggung jawab untuk membantu pemasaran. Karena
pemasaran awalnya membujuk pelanggan sebelum penjualan pribadi. Promosi
perlu dilakukan secara aktif, dimulai dari bauran promosi.
d. Sumber Daya yang Dapat Diakses Karena program periklanan tidak akan efektif
jika dana langka, jumlah uang yang tersedia merupakan elemen penentu. Bisnis
kecil dengan sumber daya terbatas biasanya menyukai kolaborasi dengan orang
lain, penjualan pribadi, dan pameran ruang perusahaan. Tema harus

15
diperhatikan dalam mempromosikan bauran promosi, dimana tema merupakan
daya tarik promosi yang diberi bentuk unik dan menarik perhatian.15
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, strategi pemasaran sangatlah penting bagi kesuksesan suatu
perusahaan di pasar yang semakin kompetitif. Dengan strategi pemasaran yang tepat,
perusahaan dapat meningkatkan penjualan, meningkatkan keuntungan, dan memperluas
pangsa pasar mereka. Strategi pemasaran yang efektif melibatkan pemahaman yang baik
tentang pasar dan konsumen, pengembangan produk dan layanan yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen, serta kampanye promosi yang efektif untuk meningkatkan
kesadaran merek.
Dengan terus mengembangkan strategi pemasaran yang baik dan terus memperbarui
dengan perkembangan pasar dan teknologi, perusahaan dapat tetap relevan dan kompetitif di
pasar yang terus berubah. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memberikan
perhatian yang cukup pada strategi pemasaran dan menjadikannya sebagai bagian penting dari
rencana bisnis mereka.

15
GAMAL THABRONI, “Strategi Promosi: Pengertian, 6 Strategi Pokok & Faktor Yang Mempengaruhi,” 2022,
https://serupa.id/strategi-promosi-pengertian-6-strategi-pokok-faktor-yang-mempengaruhi/.

16
DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, I Made. “STRATEGI PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN KEAMANAN


TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MASYARAKAT DALAM MEMILIH
BLIBLI.COM SEBAGAI PASAR ONLINE DI JAKARTA.” Jurnal Ilmu Dan Budaya
41 (2020).
Agustini, Ni Ketut Yulia. “Segmentasi Pasar, Penentuan Target Dan Penentuan Posisi.”
Equilibrium, Jurnal Ekonomi-Manajemen-Akuntansi 1, no. 2 (2003): 91–106.
http://journal.uwks.ac.id/index.php/equilibrium/article/download/169/159.
Anggi. “Strategi Distribusi: Pengertian, Jenis, Dan Contohnya Dalam Bisnis.” Accurate, 2020.
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-lengkap-strategi-distribusi/.
Firmansyah, Muhammad Anang. Buku Pemasaran Produk Dan Merek. 1st ed. Pasuruan: Qiara
Media, 2019.
Hernanta, Reza Fahrizi. “Analisis Strategi Distribusi ( Studi Pada Distributor Pt . Unilever
Indonesia , Tbk Area Kota Batu ) ( Study on Distributor of Pt . Unilever Indonesia , Tbk
Batu City Area ).” Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Brawijaya, 2017, 1–18.
info.populix.co. “Segmentasi Pasar: Pengertian, Jenis, Tujuan Dan Contohnya.”
info.populix.co, 2023. https://info.populix.co/articles/segmentasi-pasar/.
Mardia, M, M L P Hutabarat, M Simanjuntak, R Sipayung, L Saragih, H M P Simarmata, S
Sulasih, et al. Strategi Pemasaran. Yayasan Kita Menulis, 2021.
https://books.google.co.id/books?id=ztkzEAAAQBAJ.
Mulyana, Mumuh. “Segmentasi Pasar, Penargetan Pasar Dan Pemosisian.” Universitas
Terbuka, 2019, 23–29. https://osf.io/preprints/inarxiv/tcuj2/.
Rahayu, Sari. “Strategi Pemasaran Produk Dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan.”
JPPISB 2, no. 1 (2023): 109–13.
Secapramana, Verina. “Model Dalam Strategi Penetapan Harga.” Unitas 9, no. 1 (2017): 30–
43.
THABRONI, GAMAL. “Strategi Promosi: Pengertian, 6 Strategi Pokok & Faktor Yang
Mempengaruhi,” 2022. https://serupa.id/strategi-promosi-pengertian-6-strategi-pokok-
faktor-yang-mempengaruhi/.
Yudityawati, Dessy Kartika, and Hadiah Fitriyah. “Strategi Pemasaran Dalam Perspektif
Islam.” Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia 8, no. 1 (2022): 42–48.
doi:10.32528/jmbi.v8i1.7429.

17

Anda mungkin juga menyukai