i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Ny kepada kita semua, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan para
sahabatnya, juga kita selaku umatnya hinggan akhir zaman.
Dalam penyusunan makalah dengan judul ”Pengembangan dan Strategi Pemasaran Dalam Pasar
Industri ” kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Strategi Pemasaran
yaitu Bapak Welly Hadi Gunawan, S.E., M.M., rekan-rekan konsentrasi Pemasaran kelas Manajemen
3I dan 3B serta pihak maupun sumber yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah yang kami susun jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar supaya di kesempatan selanjutnya kami bisa
lebih baik lagi dalam pembuatan makalah. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Secara geografis, perusahaan membuka pasar tambahan, baik melalui perluasan secara
regional, nasional maupun internasional.
2. Perusahaan berusaha menarik pangsa pasar yang lain dengan jalan mengembangkan
versi produk, misalnya produk yang ditawarkan dengan kemasan yang lebih luks, cara
pelayanan yang lebih istimewa, dengan memasuki jalur distribusi yang lain, atau
dengan memasang iklan pada media yang lain-lain.
1
2. Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik atau memengaruhi
konsumen lainnya. Sarana yang digunakan tidak berbeda dengan yang telah diuraikan
pada butir pertama diatas. Perbedaannya hanya pada sasaran atau target yang hendak
dicapai, yaitu pada konsumen saingan.
3. Perusahaan dapat meningkatkan usahanya dengan menarik yang bukan pemakai (non
user) atau calon konsumen yang berada dalam lingkungan pasarnya. Perbedaannya
terletak pada sasaran atau target yang hendak dicapai, yaitu para calon konsumen dan
yang bukan pemakai
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengembangan, strategi pemasaran, pasar industri dan strategi
pengembangan pasar industri?
2. Apa saja perilaku pembelian industri?
3. Bagaimana segmentasi mendapatkan keunggulan bersaing?
4. Bagaimana melakukan positioning untuk mendapatkan keunggulan bersaing?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Peserta Proses Pembelian di Pasar Industri
Unit pengambilan keputusan organisasi pembelian disebut “Pusat Pembelian” yaitu semua
individu dan unit yang berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan di pasar industri.
a. Pemakai, anggota organisasi yang akan mengunakan produk atau jasa, pemakai sering
sebagai pencetus usulan pembelian dan membantumendefinisikan spesifikasi produk.-
b. Pemberi Pengaruh, orang di dalam pusat pembelian suatu organisasi yangmempengaruhi
keputusan pembelian, mereka sering membantumendefinisikan spesifikasi dan juga
menyediakan informasi untuk mengevaluasi sejumlah alternatif.-
c. Pengambil Keputusan, orang di dalam pusat pembelian suatu organisasiyang memiliki
kekuatan formal dan informasi untuk memilih ataumenyetujui pemasok
yang harus dipilih.
d. Penjaga gawang, orang yang di dalam pusat pembelian suatu organisasiyang
mengendalikan arus informasi kepada orang lain.
2.3. Segmentasi Untuk Mendapatkan Keunggulan Bersaing
Segmentasi adalah menentukan target dari suatu kelompok pelanggan yang memiliki kebutuhan
dan keinginan yang serupa. Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu
menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar
tertentu.
3. Jenis Segmentasi
a. Segmen Pasar Demografis
Pembagian segmen pasar secara demografis, sesuai dengan namanya yakni melakukan
segmentasi terhadap target pasar dengan demografi mereka. Demografi sendiri
mencakup hal-hal seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, edukasi, hingga
ras, serta agama. Contohnya, produk-produk surat kabar yang biasanya ditujukan oleh
orang-orang dewasa, alih-alih untuk anak kecil. Ini dikarenakan orang dewasa sudah
bisa memahami berita serta memerlukan informasi yang disajikan oleh surat kabar
tersebut, dibandingkan dengan anak kecil.
b. Segmen Pasar Psikografis
Segmen pasar ini merupakan jenis segmentasi yang lebih spesifik dan mendetail
ketimbang segmen pasar demografis. Perusahaan melakukan segmentasi berdasarkan
psikografi manusia, yang meliputi sifat, pendapat, minat, hingga gaya hidup mereka.
Sebagai contoh, perusahaan makanan cepat saji akan menargetkan pasar kepada orang-
orang yang umumnya tidak ingin direpotkan dengan memasak dan menyukai sesuatu
bersifat instan. Pasar mereka bukanlah orang-orang yang menikmati proses memasak.
c. Segmen Pasar Perilaku
Terdengar serupa dengan segmen pasar psikografis. Perbedaannya, dalam segmen
pasar perilaku, perusahaan akan menganalisis prospek dari suatu pasar dari tingkah
laku mereka ketika melakukan kegiatan dalam pasar. Lalu, perusahaan akan
mengarahkan konsumen ke dalam segmen pasar mereka. Iklan-iklan di media sosial
4
atau website yang kalian kunjungi. Iklan tersebut disesuaikan dengan perilaku kalian
di internet. Ini berdasarkan pencarian yang dilakukan dalam website tersebut, hingga
pemberian likes dalam media sosial.
d. Segmen Pasar Geografis
Segmen pasar geografis berarti melakukan segmentasi berdasarkan variabel-variabel
geografis. Variabel-variabel ini mencakup ketinggian, suhu, cuaca, iklim, populasi,
kultur, serta variabel lain yang dibutuhkan perusahaan. Contohnya ialah penjualan
produk pelayaran, yang biasanya ditargetkan untuk masyarakat yang tinggal di tepi
laut. Masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan atau daerah pegunungan umumnya
tidak memerlukan produk ters ebut. Mereka akan mencari produk lain sesuai dengan
kebutuhan lokasi mereka tinggal.
4. Syarat Segmentasi yang Efektif
Syarat-syarat segmentasi pasar yang efektif menurut Stanton dalam Sunyoto
(2012: 63-64) adalah sebagai berikut:
a. Dapat diukur (measurable), artinya sifat-sifat dari pembeli itu dapat terukur atau
didekati.
b. Terjangkau (accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai atau ditembus
oleh perusahaan.
c. Menguntungkan (substantial), artinya segmen pasar tersebut harus cukup besar dan
menguntungkan bagi perusahaan.
d. Dapat dilaksanakan (actionable), artinya semua program yang sudah direncanakan
untuk menarik konsumen dapat terlaksana dengan baik.
5. Manfaat Segmentasi Pasar
Menurut Stanton dalam Sunyoto (2012: 63) manfaat dari segmentasi pasar adalah sebagai
berikut:
a. Produsen akan lebih mudah untuk memilih kesempatan-kesempatan pemasaran.
b. Penjual atau produsen dapat mengetahui respons pemasaran yang berbedabeda,
sehingga dapat mengalokasikan anggarannya sesuai dengan berbagai segmen dengan
tepat.
c. Penjual atau produsen dapat memposisikan produknya dengan lebih baik sehingga
benar-benar cocok dengan permintaan pasar.
5
2.4. Positioning Untuk Mendapatkan Keunggulan Bersaing
Positioning adalah penempatan sebuah merek di pasar dimana merek itu akan mendapatkan
sambutan positif bagi para konsumen dibanding para pesaing (Tjiptono et al., 2008). Menurut
Kotler (1992) dalam Sunyoto (2012: 49-50) ada dua pilihan untuk mengetahui posisi para pesaing:
1. Menempatkan diri pada salah satu dari para pesaing dan berjuang untuk mendapatkan bagian
pasar. Pimpinan bisa melakukan ini jika merasa bahwa:
a. Perusahaan bisa membuat produk yang unggul.
b. Memiliki pasar yang cukup luas untuk dua pesaing.
c. Memiliki sumber daya lebih banyak daripada pesaingnya.
d. Paling cocok dengan kekuatan usaha perusahaan.
2. Mengembangkan produk baru yang belum pernah dibuat oleh pesaingnya, dengan begitu
perusahaan akan menjaring konsumen yang mencari produk unggul karena pesaingnya belum
pernah menawarkan. Sebelum melakukan ini perusahaan harus yakin bahwa:
a. Membuat produk dengan cepat.
b. Membuat produk dengan kualitas unggul tetapi dengan harga yang ekonomis.
c. Jumlah konsumen yang menyukai produk unggul memadai.
2.5. Studi Kasus
- Penulis: Davin Aditya Santoso dan Ratih Indriyani
- Volumen 3 Nomor 2
- Judul “Strategi Pengembangan Usaha Pada Depot Rice Box (Studi Kasus Pada Aspek
Pemasaran)”
- Abstrak:
Analisa terhadap faktor lingkungan internal dan eksternal pada suatu usaha berguna untuk
mengetahui kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman. Sehingga dapat diketahui hal-hal
yang mempengaruhi dalam pengembangan suatu usaha. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi Depot Rice Box.
Sehingga dapat disusun strategi alternatif melalui alat SWOT yaitu matrix SWOT. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif studi kasus.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi pustaka, pengamatan atau
observasi. Penentuan narasumber menggunakan teknik snowball sampling.Keabsahan data
diuji dengan triangulasi sumber. Dari hasil penelitian, Depot Rice Box memiliki
beberapa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang saling berkaitan. Peneliti
mencoba membuat strategi yang sesuai dengan matrix SWOT untuk aspek pemasaran
karena Depot Rice Box tidak memiliki strategi pemasaran yang optimal. Sementara
untuk analisis lingkungan eksternal menggunakan Porter’s Five Forces, menunjukkan
adanya ancaman persaingan perusahaan sejenis. Oleh karena itu peneliti menyarankan
agar Depot Rice Box melakukan kegiatan pemasaran yang lebih gencar, mengingat pasar
belum jenuh terhadap produk Depot Rice Box
- Hasil Penelitian dan Pembahasan
a. Segmenting
6
Menurut hasil wawancara dengan pemilik, proses segmentasi dilakukan
berdasarkan demografi dan psikografis. Maksud dari demografi adalah
pengelompokan didasarkan pada pendapatan rata-rata konsumen per bulan yaitu
ekonomi rendah hingga menengah, umur yaitu antara usia anak-anak hingga usia
dewasa, gender yaitu jenis kelamin laki-laki maupun perempuan, pekerjaan yang
sebagian besar bekerja di kantor, pendidikan mulai Taman Kanak-Kanak hingga
Perguruan Tinggi, etnis yaitu semua etnis di Indonesia, dan agama yaitu semua
agama di Indonesia. Psikografis adalah pengelompokan didasarkan pada gaya hidup
atau tren masa kini. Hasil wawancara ini juga diperkuat dengan pernyataan kepala
pengawas dan operasional dan kepala dapur yang mengatakan bahwa proses
segmentasi dilakukan berdasarkan aspek pendapatan dan aspek tren atau gaya hidup.
Depot Rice Box mematok harga yang terjangkau untuk masyarakat yang mempunyai
pendapatan rendah hingga menengah. Harga yang dipatok yaitu mulai dari Rp
13.000 untuk makanan dan Rp 3000 untuk minuman sehingga konsumen dapat
menikmati makanan yang enak dengan harga yang tidak menguras kantong dari
konsumen yang mempunyai pendapatan rendah sampai menegah. Untuk aspek gaya
hidup karena produk makanan dan minuman dari Depot Rice Box disesuaikan dengan
gaya hidup konsumen. Makanan dan minuman di Depot Rice Box selalu berinovasi
yang selalu mengikuti tren sehingga menarik minat dari konsumen. Karena menyediakan
masakan Chinese Food maka tren yang diikuti yaitu inovasi makanan yang
berhubungan dengan Chinese Food, salah satu contohnya yaitu Nasi Goreng Itam
yang memakai tinta cumi yang diolah dengan bahan-bahan dan bumbu-bumbu alami
pilihan terbaik.
b. Targeting
Untuk Targeting, target dari depot menurut pemilik dan kepala pengawas dan
operasional adalah kalangan masyarakat yang mempunyai pendapatan rendah
hingga menengah, karyawan, anak kuliahan, dan ibu rumah tangga yang malas
memasak di rumah karena terlalu sibuk.
c. Positioning
Positioning depot menurut hasil wawancara dengan pemilik dan kepala pengawas dan
operasional yaitu dengan harga yang terjangkau. Harga yang terjangkau menjadi
sesuatu yang diingat oleh masyarakat dengan pendapatan yang rendah hingga
menengah. Bauran Pemasaran (Product, Price, Place, Promotion).
- Product
Depot Rice Box memproduksi berbagai macam makanan dan minuman Chinese
Food yang yang diolah dengan berbagai macam varian sepeti nasi, mie, kwetiau,
bihun, sayuran, appetizer seperti cakue isi, lumpia, jamur isi, dan lain-lain. Jenis
7
makanan dengan varian olahan terbanyak yaitu jenis makanan nasi karena
kebanyakan konsumen suka olahan makanan nasi sehingga varian olahan nasi
lebih banyak dan salah satu makanan ciri khas (features) dari Depot Rice Box
yaitu Nasi Goreng Itam yang menggunakan tinta cumi. Packaging untuk
delivery service menggunakan box berbentuk persegi enam yang berwarna oranye.
Dengan desain packagingyang unik dan menarik juga akan menambahkan citra
positif dari konsumen kepada produk makanan tersebut. Untuk ukuran porsi (size)
cukup banyak karena konsumen lebih puas dengan porsi yang banyak tetapi juga
disesuaikan juga dengan harga bahan baku dan lain-lain. Kualitas (quality)dan mutu
makanan dan minuman sangat diperhatikan oleh para kepala bagian yang sesuai
dengan standar depot dikarenakan brand name Depot Rice Box masih belum
terlalu dikenal masyarakat sehingga konsumen yang sudah pernah mencoba makan
akan tertarik untuk datang kembali. Dalam hal pelayanan Depot Rice Box selalu
berusaha memberikan yang terbaik untuk konsumen, baik pelayanan di dalam
Depot maupun delivery service. Depot Rice Box juga menjamin jika terjadi suatu
kesalahan dalam hal pelayanan akan diganti saat itu juga oleh pihak Depot
yang tidak disengaja. Pengembangan produk makanan dan minuman juga terus
dilakukan disamping tidak meninggalkan identitas atau ciri khas dalam Depot Rice
Box.
- Price
Menurut hasil wawancara dengan ketiga narasumber, pemilik mengatakan bahwa
dalam penentuan harga Depot Rice Box melakukan pertimbangan berdasarkan biaya
bahan baku, biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi, dan harga dari produk
pesaing. Alasan penentuan harga berdasarkan biaya bahan baku karena harga
bahan baku bisa menjadi sangat mahal sehingga untuk menutupi biaya produksi
beberapa kali ada sedikit peningkatan dalam harga makanan dan minuman
walaupun hanya sedikit. Untuk produk yang hampir sama digunakan metode
penentuan harga berdasarkan harga pesaing. Dalam penentuan harga dari produk
pesaing ada selisih harga sekitar Rp 1.000 sampai Rp 1.500 untuk harga
makanan dan minuman. Konsumen yang pernah makan di Depot Rice Box
mengatakan bahwa harga nasi goreng ayam Depot Rice Box sedikit lebih murah
dibandingkan pesaing sedangkan mie goreng ayam dari Depot Rice Box sedikit lebih
mahal dibandingkan pesaing. Selisih harganya sekitar Rp 1.000 sampai Rp 1.500
untuk makanan maupun minuman. Untuk harga makanan dimulai dengan harga
Rp 13.000 dan untuk minuman dimulai dengan harga Rp 3.000. Untuk pemotongan
harga atau diskon Depot Rice Box tidak ada karena harga yang ditetapkan sudah
8
sangat mepet dengan biaya produksi. Selain itu kepala keuangan juga mengatakan
bahwa harga yang ditawarkan sudah sesuai dan tidak perlu ada potongan lagi.
- Place
Menurut hasil wawancara dengan ketiga narasumber, pemilik mengatakan bahwa
tidak menggunakan jasa distributor untuk menjual produk makanan dan
minumannya. Untuk saluran distribusi bahan baku dimulai dari supplier dikirim
ke kantor, lalu dari kantor didistrubusikan ke outlet pusat dan outlet cabang.
Dalam pendistribusian bahan baku dari kantor ke outlet pusat dan outlet cabang
memakai kendaraan milik pemilik yaitu truk. Untuk lingkupan pasar dari Depot Rice
Box saat ini berada di daerah Surabaya saja. Depot Rice Box juga menyediakan
layanan pemesanan atau delivery service yang tidak dikenakan biaya ongkos kirim.
Menurut kepala pengawas dan operasional serta kepala dapur juga mengatakan
bahwa lingkupan pasar penjualan sampai saat ini hanya berada di wilayah Surabaya
saja. Menurut pemilik, lokasi dari Depot Rice Box cukup strategis karena
dekat dengan daerah perkantoran, perumahan, dan kampus. Dengan lokasi tersebut
Depot Rice Box dapat memanfaatkan untuk menarik konsumen kalangan
karyawan, anak kuliahan, dan ibu rumah tangga yang tidak sempat memasak
karena terlalu sibuk. Kepala pengawas dan operasional serta kepala dapur
juga mengatakan bahwa lokasi dari Depot Rice Box cukup strategis karena dekat
dengan kampus, perkantoran, dan perumahan.
- Promotion
Promosi yang telah dilakukan oleh Depot Rice Box adalah iklan, brosur dan
lain-lain. Menurut wawancara dengan pemilik yang menyatakan bahwa promosi
yang dilakukan selama ini dengan mulut ke mulut saja, belum ada alternatif lain
dalam pemasaran yang dilakukan dengan alasan karena pemilik tidak fokus pada
pemasaran dan juga tidak ada seorang yang ahli dalam pemasaran yang
membantu untuk mengembangkan pemasaran sehingga pemasaran yang
dilakukan sekarang tidak optimal. Menurut kepala dapur mengatakan bahwa
promosi yang dilakukan oleh Depot Rice Box hanya dari mulut ke mulut. Kepala
pengawas dan operasional juga mengatakan bahwa Depot Rice Box melakukan
promosi selama ini dengan cara mulut ke mulut dan belum ada yang lainnya.
9
BAB III
PENUTUP
10
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/303063974/Pasar-Industri
https://id.scribd.com/doc/73532540/Makalah-PASAR-INDUSTRI
https://id.scribd.com/document/399254952/Segmentasi-Pasar-Penargetan-Dan-Positioning-Untuk-
Keunggulan-Bersaing
Davin aditya Santoso, Ratih Indriyani. (2015). Strategi Pengembangan Usaha pada Depot Rice Box
(Studi Kasus pada Aspek Pemasaran). Jurnal AGORA 3 (2).
https://www.neliti.com/id/publications/36403/. Diakses 01 April 2024.
11