“STRATEGI PERTUMBUHAN”
Disusun Oleh:
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok
untuk mata kuliah “Manajemen Strategik” yang berjudul “Strategi Pertumbuhan”.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa, makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
Kesimpulan ................................................................................................................. 26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
mengalami gejala penurunan tren, seperti penurunan penjualan, target yang belum
terealisasi, dan lain sebagainya.
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan masalah ini antara lain :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengertian dan jenis dari strategi
pertumbuhan.
2. Untuk mengetahui bagaimana konsentrasi dalam strategi pertumbuhan tersebut.
3. Untuk mengetahui bagaimana perluasan pasar didalam strategi pertumbuhan
tersebut.
4. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan produk didalam strategi
pertumbuhan.
5. Untuk mengetahui integrasi vertikal dan horizontalnya.
6. Untuk mengetahui bagaimana divesifikasi konsentrik dan konglomersi di dalam
strategi pertumbuhan.
7. Untuk mengetahui bagaimana akuisisi didalam strategi pertumbuhan tersebut.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Berikut merupakan beberapa jenis dari strategi pertumbuhan ialah sebagai berikut:
1. Market Penetration (Penetrasi Pasar)
Jenis yang pertama ini dianggap sebagai strategi dengan risiko rendah. Sebuah
perusahaan menggunakan strategi market penetration atau penetrasi pasar untuk
mengembangkan volume bisnisnya dengan produk yang mereka miliki saat ini dan
5
sudah dipasarkan. Jadi tujuannya adalah untuk meningkatkan total penjualan produk
tersebut. Penetrasi pasar sering tertukar dengan pengembangan pasar.
Pada dasarnya, penetrasi pasar fokus pada loyalitas brand dan
mempertahankan konsumen. Caranya adalah menggunakan material pemasaran agar
dapat terhubung dengan konsumen. Produk maupun jasa yang digunakan adalah yang
sudah beredar di pasar. Misalnya dengan cara memberlakukan harga diskon atau
pembelian bundle. Dengan begitu, konsumen jadi lebih tertarik membeli produk Anda
daripada produk kompetitor atau pesaing.
Cara lainnya adalah menyediakan kemasan yang lebih berkualitas. Bisa juga
menyediakan konten kreatif berkualitas tinggi untuk makin meningkatkan brand
awareness. Penawaran produk dan servis baru ke pelanggan setia juga termasuk di
dalamnya.
6
4. Diversification (Diversifikasi)
Jenis strategi pertumbuhan yang terakhir ini sekaligus menjadi yang paling
berisiko. Strategi ini termasuk memperkenalkan produk baru ke pasar yang sama sekali
baru, di mana pengalaman bisnis Anda masih sangat minim di sana. Contohnya adalah
menawarkan produk ke area yang secara geografis sama sekali baru dan
memperkenalkan benefit produk Anda ke populasi lokal.
Tanpa ada dukungan dari ahli pengembangan pemasaran, strategi diversifikasi
berpeluang gagal. Tapi, jika bisa menjalankan strategi ini dengan baik dan sukses,
hasilnya akan sangat signifikan untuk kemajuan bisnis. Mengimplementasikan strategi
diversifikasi ini dapat membuat perusahaan mengalami penurunan finansial yang
ekstrem. Strategi ini hanya disarankan bagi bisnis yang sudah memiliki biaya dan
modal cukup.
1. Horizontal Diversification
2. Vertical Diversification
7
Sebuah perusahaan memasuki sektor yang dikelola pemasok atau
pelanggannya. Misalnya perusahaan yang berhubungan dengan rekonstruksi rumah
dan perkantoran. Perusahaan lalu memasuki sektor yang berhubungan, yaitu mulai
menjual cat tembok dan material bangunan lainnya agar dapat ditawarkan dalam bisnis.
3. Concentric Diversification
Misalnya perusahaan atau toko roti yang awalnya hanya menjual roti saja dengan
masa pakai yang pendek. Lalu toko roti ini mulai mengembangkan usaha dengan cara
memproduksi kue kering atau bahan-bahan untuk membuat adonan roti dan kue.
4. Conglomerate Diversification
Terakhir adalah diversifikasi yang menyediakan produk atau jasa baru yang tak
ada hubungannya dengan teknologi dan promosi produk hingga peralatan yang
digunakan produk yang sudah ada saat ini. Tetapi tentunya harus yang berpeluang bisa
memikat pelanggan baru.
8
memfokuskan pada satu lini bisnis utamanya dengan menonjolkan prinsip melakukan
satu hal dengan sangat baik.
Market penetration atau penetrasi pasar adalah cara sebuah bisnis mengukur
seberapa banyak sebuah produk atau jasa digunakan oleh para konsumen dibanding
jumlah total pasar untuk produk yang ditawarkan tersebut.
9
a. Manfaat dan pentingnya penetrasi pasar:
b. meningkatkan penjualan
2. Pengembangan pasar
3. Pengembangan produk.
10
Sebuah perusahaan dapat menggunakan satu, dua, atau ketiganya sebagai bagian dari
upaya mereka untuk unggul dalam suatu industri. Ansoff menggambarkan strategi ini
dalam sebuah matriks.
11
untuk mendapatkan informasitentang kompetitor dan kebutuhan
pelanggan. Oleh karena itu, strategi ini akan memerlukanbanyak investasi
baru dalam penerapannya, sebab harus didahului oleh riset pasar.
Kegiatan perluasan pasar dapat dilakuka melalui dua cara, yaitu sebagai berikut.
1. Pengembangan Pasar (Market Development)Pengembangan pasar adalah
nama yang diberikan kepada suatu strategi pertumuhan unit bisnisyan
berusaha untuk menjual produk–produk yang telah ada di pasar–pasar
yang baru. Terdapatbanyak cara untuk mengaplikasikan strategi ini, antara
lain sebagai berikut.
- Geografis pasar baru, misalnya produk ekspor ke negara yang baru
- Dimensi atau kemasan produk yang baru
- Saluran distribusi yang baru
- Menerapkan kebijakan harga yang berbeda untuk menarik pelanggan
baru atau membuat segmen pasar yang baru.
2. Pengembangan Produk (Product Depelopment)
Pengembangan produk adalah nama yang diberikan kepada suatu strategi
pertumbuhan sebuahunit bisnis untuk memperkenalkan produk baru ke
pasar–pasar yang telah ada. Hal ini mungkinmemerlukan strategi
pengembangan kompetensi baru dan memerlukan program pemasaran
yangbaru pula untuk mengembangkan produk yang dapat diubah /
dikembangkan kepasar yang telah ada.
12
terhadap barang lama dengan mengkonversikannya ke dalam produk tersebut. Dengan
adanya pengembangan produk berarti perusahaan sudah memahami tentang kebutuhan
dan keinginan pasar.
Menurut Tjiptono (2008), pengembangan produk adalah strategi untuk produk
baru meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi,
dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008), pengembangan produk strategi untuk
pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk memodifikasi atau produk baru
ke segmen pasar yang ada sekarang pengembangan konsep produk menjadi produk
fisik dalam upaya memastikan bahwa ide produk bisa diubah menjadi produk yang bisa
diwujudkan secara efektif.
2.4.1 Tujuan Pengembangan Produk
13
kebutuhan perusahaan dan konsumen yang sudah ada tetap tertarik dengan penawaran
yang diberikan oleh suatu perusahaan serta menarik konsumen baru.
Menurut Kotler dan Keller (2008), strategi pengembangan produk terdapat
beberapa jenis, yaitu:
1. Memperbaiki yang sudah ada.
Dalam hal ini perusahaan menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk
membuat variasi dan memperbaiki produk yang ada. Dalam menggunakan cara
ini perusahaan tidak memiliki resiko besar, karena hanya akan melakukan
perubahan yang menyeluruh.
2. Memperluas lini produk.
Jenis pengembangan produk dilakukan perusahaan dengan cara menambah
item pada lini produk yang sudah ada atau menambah lini produk baru.
3. Menambah produk yang ada.
Perusahaan dalam hal ini menambah atau memberikan variasi pada produk
yang telah ada dan juga memperluas segmen pasar dengan melayani berbagai
macam konsumen atau pembeli yang memiliki selera yang berbeda-beda.
4. Meniru strategi pesaing.
Pada cara ini perusahaan meniru kebijakan pesaing yang dianggap
menguntungkan, seperti halnya penetapan harga.
5. Menambah lini produk.
Biasanya perusahaan memerlukan dana besar dalam penambahan produk baru
yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan lini produk yang telah ada. Karena
produk yang belum pernah diproduksi sebelumnya, serta dalam hal penggunaan
fasilitas-fasilitas untuk mempromosikannya memerlukan proses yang baru
pula.
Pengembangan produk baru bukan merupakan hal yang mudah bagi perusahaan
yang menjalankannya. Proses pengembangan produk untuk setiap perusahaan juga
14
berbeda, tergantung produk serta tingkat kompleksitasnya, dan umumnya kegiatan-
kegiatan ini lebih membutuhkan daya analisis intelektual dan manajemen organisasi.
Menurut Simamora (2000), terdapat delapan tahap yang harus dilalui dalam
pengembangan produk baru, yaitu:
1. Analisis Kebutuhan Pelanggan
15
Analisis bisnis mengestimasi kinerja komersial produk yang diusulkan.
Perolehan suatu proyeksi finansial yang akurat tergantung pada mutu ramalan
pendapatan dan biaya. Analisis bisnis normalnya dipecahkan pada beberapa tahap dan
proses perencanaan produk baru. Setelah manajemen memutuskan konsep produk dan
strategi pemasarannya, manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis proposal
tersebut. Untuk memperkirakan penjualan, perusahaan dapat melihat angka penjualan
historis produk sejenis dan melakukan survei untuk mengetahui opini pasar.
Perusahaan tersebut dapat memperkirakan penjualan minimum dan maksimum untuk
memperkirakan jangkauan risiko. Setelah mempersiapkan ramalan penjualan,
manajemen dapat memperkirakan biaya dan laba yang di harapkan dari produk
tersebut, yang memasukkan biaya-biaya pemasaran, penelitian, pengembangan,
akuntansi, dan keuangan.
5. Pengembangan Strategi Pemasaran
16
Pengembangan dan pengujian berkenaan dengan pembuatan karakteristik fisik barang
dan jasa baru yang dapat diterima bagi para pelanggan. Tujuannya adalah
mengkonversikan gagasan ke dalam produk aktual yang aman, memberikan manfaat
bagi para pelanggan, dan dapat diproduksi secara ekonomis oleh perusahaan.
7. Pengujian Produk dan Pasar
Pada tahapan ini, semua fasilitas sudah disiapkan sedemikian rupa, baik fasilitas
produksi maupun pemasarannya. Perusahaan yang sudah memasuki tahapan ini, harus
sudah mempersiapkan strategi penetapan harga dan keuntungan yang diharapkannya.
Di dalam tahapan ini, perusahaan sudah melaksanakan riset pemasaran terlebih dahulu,
terutama yang menyangkut kebutuhan, keinginan, selera, kepuasan para konsumen
yang akan dituju.
Strategi integrasi berarti menyatukan beberapa rentang bisnis mulai dari hulu,
jaringan pemasok hingga hilir, jaringan distributor serta secara horizontal kearah
pesaing. Strategi integrasi ada 3 bentuk yaitu: strategi integrasi ke depan: strategi
17
integrasi ke belakang: strategi integrasi horizontal. Seringkali secara keseluruhan
strategi ini disebut sebagai strategi integrasi vertical yang dijalankan untuk
memperoleh kendali atas distributor, pemasok, dan pesaing.
2.5.1 Integrasi Vertikal
18
- Distributor saat ini berbiaya mahal atau tidak andal Ketersediaan
distributor yang berkualitas terbatas Perusahaan berada dalam industri
yang tumbuh pesat
1. Merger
2. Akuisisi, atau
3. Pengembangan internal.
19
fasilitas produksi, dan merekrut tenaga kerja secara sendiri. Itu biasanya lambat dan
membutuhkan sumber daya yang signifikan. Alternatif yang lebih cepat adalah dengan
mengakuisisi pemasok atau distributor. Strategi ini juga untuk menghindari
pembalasan dan reaksi kompetitif pesaing di pasar target. Ketika perusahaan masuk
sebagai pemain baru, itu menambah pasokan di pasar dan menekan harga dan
keuntungan.
20
2. Heinz dan Kraft Foods merger pada 25 Maret 2015 dan menggarap pasar
makanan olahan
4. Walt Disney Company mengakuisisi 21st Century Fox senilai $52,4 miliar pada
14 Desember 2017.
21
2.6.2 Diversifikasi konglomerat (Conglomerate Diversification)
Bentuk-Bentuk Akuisisi
1. Sebagai Salah Satu Bentuk Kombinasi Bisnis
22
Akuisisi sebagai salah satu bentuk kombinasi bisnis dapat dibedakan dalam dua
tipe yaitu Akuisisi Finansial dan Akuisisi Strategis. Pemilihan antara kedua
bentuk akuisisi ini adalah sangat penting dapat memberikan gambaran yang
jelas tentang latar belakang dan tujuan akuisisi.
2.7.1 Akuisisi Finansial
Akuisisi finansial merupakan suatu tindakan akuisisi terhadap satu atau
beberapa perusahaan tertentu dilaksanakan dengan tujuan yang untuk mencapai
keuntungan finansial. Kecenderungannya adalah usaha membeli perusahaan
target dengan harga semurah mungkin untuk dijual kembali dengan harga jual
yang lebih tinggi. Namun demikian apabila transaksi tersebut dilaksanakan
antar perusahaan yang berada dalam satu grup atau kepemilikan yang sama,
harga yang dibeli dapat menjadi lebih mahal atau pun lebih murah, tergantung
pada kepentingan dan keuntungan yang akan diperoleh pemilik mayoritas
bersangkutan. Motif utama akuisisi ini adalah untuk mengeruk keuntungan
finansial sebesar-besarnya.
2.7.2 Akuisisi Strategis
Akuisisi strategis merupakan suatu akuisisi yang dilaksanakan dengan
tujuan untuk menciptakan sinergi dengan didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan jangka panjang. Sinergi ini tidak hanya berupa sinergi finansial
tetapi juga mencakup sinergi produksi, sinergi distribusi, sinergi pengembangan
teknologi dan gabungan dari sinergi-sinergi tersebut.
Dalam rangka mewujudkan sinergi tersebut maka perusahaan pertama
mengakuisisi perusahaan kedua sehingga dapat menutup kelemahan-kelemahan
mereka yang sekaligus meningkatkan penjualan dan menampilkan kekuatan
yang lebih besar. Sinergi ini mencerminkan penggabungan dua yang akan
menghasilkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah
keuntungan yang dihasilkan apabila masing-masing faktor tersebut bekerja
sendiri-sendiri.
2. Segi Aplikasi Penjabaran.
a) Asset Acquisition
23
Asset acquisition merupakan suatu transaksi pembelian perusahaan untuk
mendapatkan sebagian atau seluruh aktiva perusahaan target. Pengalihan aktiva
tersebut direalisasikan melalui instrumen khusus untuk tiap aktiva perusahaan.
Dalam hal kewajiban (liabilities) tidak secara otomatis dialihkan kepada
pembeli. Pembeli dapat mengambil alih kewajiban tersebut bilamana telah ada
persetujuan sebelumnya dalam kontrak akuisisi.
b) Stock Acquisition
Stock acquisition merupakan suatu transaksi pembelian sebagian atau seluruh
saham perusahaan target. Apabila penjual hanya dimiliki oleh segelintir orang
dan bukan merupakan perusahaan publik maka proses akuisisi saham ini adalah
yang mudah. Sebaliknya apabila perusahaan target merupakan perusahaan
publik yang sahamnya dimiliki oleh banyak orang maka proses akuisisinya
bukanlah merupakan hal yang mudah dan membutuhkan waktu. yang relatif
lama. Penjualan saham ini lebih sering terjadi dibandingkan dengan penjualan
aktiva yang aktiva yang mana hal ini seringkali lebih dikarenakan penjual
tersebut masih terikat pada kontrak-kontrak tertentu seperti leases, franchises
atau perijinan lainnya yang tidak dapat dialihkan kepada pembeli.
c) Statutory Mergers
Statutory mergers merupakan kombinasi antara dua perusahaan atau lebih
sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam undang-undang. Konsekuensi
dari merger ini adalah salah satu perusahaan secara hukum masih tetap berdiri
sedangkan perusahaan lainnya. harus dilikuidasi. Perusahaan yang
dipertahankan tersebut tidak hanya mewarisi aktiva dan kewajibannya tetapi
juga mewarisi aktiva dan kewajiban perusahaan yang dilikuidasi.
Kemungkinan. lainnya adalah dipertahankannya perusahaan penjual sedangkan
perusahaan pembeli yang dilikuidasi. Hal ini terjadi apabila penjual memiliki
aktiva yang lebih berharga dan tidak dapat dialihkan karena pertimbangan akan
faktor legal dan faktor- faktor lainnya. Penggabungan tersebut sering disebut
"reverse merger".
d) Statutory Consolidation
24
Statutory consolidation juga merupakan kombinasi dua perusahaan atau
lebih yang tunduk pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan
membutuhkan persetujuan terlebih dahulu dari stockholders dan board of
directors.
3. Sumber-Sumber Pembelanjaan Akuisisi Dalam beberapa tahun belakangan ini
pasar uang uang telah berkembang cukup siknifikan. Sumber pembiayaan
untuk suatu akuisisi menjadi lebih beraneka ragam, yaitu:
a) Private Placement Pemeran utamanya adalah commercial banks,
perusahaan asuransi, dana pensiun dan modal ventura. Kemampuan suatu
lembaga tertentu untuk turut berpartisipasi dalam sebagian atau seluruh
private placement tersebut pada prinsipnya tergantung pada masalah
peraturan dan hukum yang berlaku.
b) Public Markets
Pelaksanaan go public melalui pasar modal merupakan salah satu alternatif
yang cukup layak.
c) Sellers
Pembelanjaan penjual selalu diterapkan karena penjual seringkali
memperoleh keuntungan melalui partisipasi tersebut.
d) Buyers
Kesempatan pembeli untuk mendapatkan dana lewat suatu penawaran
saham atau penerbitan obligasi yang sesuai dengan perjanjian dan pada
suatu saat yang ditentukan, obligasi tersebut dikonversikan menjadi equity
(convertible bonds).
25
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih
sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali
mencampuradukkan ke dua kata tersebut. Strategi sering dikaitkan dengan Visi dan
Misi, walaupun strategi biasanya lebih terkait dengan jangka pendek dan jangka
panjang. Strategi konsentrasi adalah jenis strategi pertumbuhan dan merupakan strategi
yang paling umum dijumpai pada berbagai perusahaan dimana perusahaan hanya
memfokuskan pada satu lini bisnis utamanya dengan menonjolkan prinsip melakukan
satu hal dengan sangat baik.
26
DAFTAR PUSTAKA
27