Anda di halaman 1dari 45

Penyusunan

Anggaran
Bahan Baku

Rita Tri Yusnita


REVIEW

Kaitan dengan
materi
sebelumnya
Pengertian Bahan Baku

■ Bahan baku merupakan bahan langsung (direct material),


bahan mentah atau bahan utama yang membentuk suatu
produk.
■ Bahan baku berbeda dengan bahan penolong atau bahan
pembantu
■ Bahan penolong/pembantu (indirect material) adalah bahan
pelengkap yang melekat pada suatu produk
■ Misalnya; Kursi Rotan  bahan utamanya Rotan, bahan
penolongnya Paku, Lem, dll.
Pengertian Anggaran Biaya Bahan Baku
(BBB)
■ Bahan baku dipakai dianggarkan dalam satuan (unit) uang
disebut anggaran biaya bahan baku (BBB)
■ Anggaran Biaya Bahan Baku (BBB) adalah kuantitas standar
bahan baku dipakai (KSt) dikalikan harga standar bahan baku
(HSt) per unit, atau dinyatakan dengan rumus:
■ Anggaran BBB = KSt x HSt
■ Anggaran BBB disebut juga dengan Biaya Bahan Baku Standar
(BBBSt)
Pengertian Kuantitas Standar (KSt)
■ Bahan baku dipakai yang dianggarkan dalam satuan (unit)
barang disebut Kuantitas Standar bahan baku dipakai (KSt)
■ Kuantitas Standar bahan baku dipakai (KSt) adalah unit
ekuivalen produk (P) dikali kuantitas standar bahan baku per
unit produk (KSBB) atau dinyatakan dengan rumus:
■ KSt = P x KSBB
■ Unit ekuivalen produk (P) dihitung bila dalam anggaran produk
terdapat sediaan produk dalam proses, tetapi bila tidak
terdapat sediaan produk dalam proses, maka unit ekuivalen
produk = produk jadi dihasilkan periode ini
■ Misalnya anggaran produk Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT
selama tahun 2016 sebanyak 182 botol produk jadi (P),
kuantitas standar bahan baku per botol kecap (KSBB) yaitu
sebanyak 2 ons kedelai dan 2 ons gula merah. Harga per ons
kedelai Rp 100 (HSt) dan harga per ons gula merah Rp 60 (HSt)
■ Dari data tersebut berarti kuantitas standar bahan baku dipakai
(KSt) atau bahan baku dipakai dianggarkan dalam unit (satuan)
barang = 182 botol x 2 ons = 364 ons.
■ Berarti untuk memproduksi kecap sebanyak 182 botol maka
dibutuhkan bahan baku kedelai 364 ons dan gula merah 364
ons
■ Maka Biaya Bahan Baku total dapat dihitung sebagai
berikut:

Kedelai 364 ons x Rp 100 = Rp 36.400


Gula Merah 364 ons x Rp 60 = Rp 21.840
Jumlah biaya bahan baku (BBB) Rp 58.240
Ilustrasi 1
■ Anggaran produk pada Perusahaan kecap SEDAP NIKMAT
selama tahun 2016 sebanyak 182 botol
■ Bila terdapat sediaan produk dalam proses awal 10 botol
dengan tingkat penyelesaian biaya bahan baku (BBB) 80% dan
terdapat sediaan produk dalam proses akhir 18 botol dengan
tingkat penyelesaian BBB 100%. Perhitungan unit ekuivalen
produk menggunakan metode masuk pertama keluar pertama
(FIFO = First In First Out).
■ Kuantitas Standar bahan baku per botol kecap (KSBB)
sebanyak 2 ons kedelai dengan harga Rp 100 per ons dan 0,5
ons gula merah dengan harga per ons Rp 240 (HSt)
■ Berapakah Biaya Bahan Bakunya?
Jawaban Ilustrasi 1
Produk Jadi 182 botol
=
Sediaan Produk Dalam Proses Akhir 18 botol x 100% = 18 botol +
Produk Dihasilkan / Produk Diproses 200 botol
Sediaan Produk Dalam Proses Awal 10 botol x 80% = 8 botol –
Unit ekuivalen Produk (P) 192Botol

FIFO= Sediaan produk awal - , karena keluar pertama


sehingga mengurangi produk jadi. S. Produk Akhir +
Jadi:
KSt kedelai 192 botol x 2 ons = 384 ons Rp 100 per ons Rp 38.400
KSt gula merah 192 botol x 0,5 ons = 96 ons Rp 240 per ons Rp 23.040
Biaya Bahan Baku Setahun Rp 61.440
Ilustrasi 2
■ Anggaran produk pada Perusahaan kecap SEDAP NIKMAT selama tahun
2016 sebanyak 182 botol
■ Tidak terdapat sediaan Produk Dalam Proses (PDP) awal, tetapi terdapat
sediaan PDP akhir 10 botol dengan tingkat penyelesaian BBB 90%.
■ Produk terjual tahun ini 180 botol, sediaan produk jadi akhir 10 botol,
dan sediaan produk jadi awal 15 botol
■ Harga kedelai per ons Rp 100 (HSt) dan gula merah per ons Rp 240
(HSt)
■ Kuantitas Standar bahan baku per botolnya (KSBB) memerlukan 2 ons
kedelai dan 0,5 ons gula merah.
■ Berapakah Biaya Bahan Bakunya setahun?
Jawaban Ilustrasi 2
Jualan = 180 botol
Sediaan Produk Jadi Akhir = 10 botol +
Produk Siap Jual = 190 botol
Sediaan Produk Jadi Awal = 15 botol –
Produk Jadi = 175 botol
Sediaan PDP Akhir 10 botol x 90% = 9 botol +
Unit ekuivalen Produk (P) = 184 botol

Jadi:
KSt kedelai 184 botol x 2 ons = 368 ons Rp 100 per ons Rp 36.800
KSt gula merah 184 botol x 0,5 ons = 92 ons Rp 240 per ons Rp 22.080
Biaya Bahan Baku Setahun Rp 58.880
Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku
■ Dengan disusunnya anggaran bahan baku dapat diketahui kuantitas
bahan baku dipakai maupun kuantitas bahan baku yang akan dibeli
selama periode tertentu, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam
memakai dan membeli bahan baku
■ Dengan anggaran bahan baku dapat diketahui harga bahan baku,
sehingga dapat dijadikan pedoman harga beli bahan baku
■ Jumlah satuan uang bahan baku yang akan dibeli terdapat pada
anggaran bahan baku, sehingga dapat diketahui kas yang disediakan
untuk membeli bahan baku
■ Dalam anggaran bahan baku terdapat biaya bahan baku dan biaya bahan
baku merupakan salah satu unsur biaya pabrik, sehingga dapat
menentukan besarnya biaya pabrik dan biaya produksi
■ Secara keseluruhan, dengan anggaran bahan baku dimaksudkan untuk
menjaga kelancaran proses produksi
PENYUSUNAN
ANGGARAN BAHAN
BAKU
Penyusunan Anggaran Bahan Baku
■ Dasar penyusunan Anggaran Bahan Baku bersumber dari Anggaran
Produk, Sediaan Bahan Baku, dan harga standar Bahan Baku (HSt)

Belian Bahan Baku xx unit @ Rp xxx = Rp xxx


Sediaan Bahan Baku Awal xx unit @ Rp xxx = Rp xxx +
Bahan Baku Tersedia xx unit @ Rp xxx = Rp xxx
Sediaan Bahan Baku Akhir xx unit @ Rp xxx = Rp xxx -
Bahan Baku dipakai (BBB) Rp xxx
Ilustrasi 3
■ Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT pada tahun 2016 bermaksud
menyusun anggaran bahan baku dengan data sebagai berikut:
1. Anggaran produk setahun 182 unit produk jadi (finished good) (P)
2. Kuantitas standar bahan baku per unit produk 2 ons (KSBB)
3. Harga standar bahan baku per ons Rp 160 (HSt)
4. Anggaran sediaan bahan baku akhir 65 ons
5. Sediaan bahan baku awal 26 ons
■ Dari data tersebut dapat dihitung kuantitas standar bahan baku dipakai
(KSt) atau bahan baku dipakai yang dianggarkan setahun sebanyak =
182 unit x 2 ons = 364 ons.
■ Susunlah Tabel Anggaran Bahan Baku untuk tahun 2016!
Jawaban Ilustrasi 3
Perusahaan Kecap Sedap Nikmat
Anggaran Bahan Baku
Tahun yang berakhir 31 Desember 2016
Keterangan Dalam Ons Harga Per Ons Dalam Rp

Belian Bahan Baku 403 ons Rp 160 Rp 64.480

Sediaan Bahan Baku Awal + 26 ons Rp 160 Rp 4.160

Bahan Baku Tersedia 429 ons Rp 160 Rp 68.640

Sediaan Bahan Baku Akhir - 65 ons Rp 160 Rp 10.400

Bahan Baku Dipakai (BBB) 364 ons Rp 160 Rp 58.240

KSt x HSt = BBB


BIAYA BAHAN BAKU
STANDAR PER UNIT
PRODUK
(BBBSP)
Biaya Bahan Baku Standar per unit Produk

■ Biaya Bahan Baku Standar per unit produk (BBBSP) terdiri atas
kuantitas standar bahan baku dan harga standar bahan baku
■ Kuantitas Standar Bahan Baku (KSBB) adalah taksiran sejumlah
unit bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi satu unit
produk tertentu
■ Harga Standar Bahan Baku (HSt) adalah taksiran harga per unit
bahan baku (umumnya didapat dari daftar harga pemasok)
■ BBBSP = KSBB x HSt
BBB = KST X HST

KST = P X KSBB

BBBSP = KSBB X HST

BBB = BIAYA BAHAN BAKU


KST = KUANTITAS STANDAR BAHAN BAKU DIPAKAI
HST = HARGA STANDAR BAHAN BAKU PER UNIT
P = UNIT EKUIVALEN PRODUK
KSBB = KUANTITAS STANDAR BAHAN BAKU PER UNIT PRODUK
BBBSP = BIAYA BAHAN BAKU STANDAR PER UNIT PRODUK
Menghitung besaran KSBB

■ Misalkan untuk memproduksi kecap diperlukan bahan baku


kedelai dan gula merah.
■ Untuk memproduksi per botol kecap diperlukan kuantitas standar
bahan baku (KSBB) berupa kedelai dan gula merah sebagai
berikut:

Kedelai Gula Merah


Kecap Sedang 2 ons 2 ons
Kecap Manis 1 ons 3 ons
Kecap Asin 2 ons 1 ons
Mencari / Menghitung HSt
Kedelai 10.000 ons Gula Merah 8.000 ons
Harga Beli Bahan Baku Rp 900.000 Rp 400.000
Ongkos Angkut Rp 190.000 Rp 100.000
Potongan Beli BB (Rp 90.000) (Rp 20.000)
Harga Pokok Bahan Baku Rp 1.000.000 Rp 480.000

Harga Standar Bahan Baku (HSt) Kedelai = Rp 1.000.000 : 10.000 ons


= Rp 100 per ons
Harga Standar Bahan Baku (HSt) Gula Merah = Rp 480.000 : 8.000 ons
= Rp 60 per ons
BBBSP
■ Setelah diketahui data mengenai KSBB dan HSt maka dapat dihitung BBBSP
■ BBBSP = KSBB x HSt

Tabel 1. BBBSP Perusahaan Kecap Sedap Nikmat


Biaya Bahan Baku Standar per Botol Kecap
Tahun 2016
Jenis Kedelai Gula Merah Biaya Bahan Baku
Kecap Standar per Botol
KSBB HSt BBBSP KSBB HSt BBBSP Kecap

Sedang 2 ons Rp 100 Rp 200 2 ons Rp 60 Rp 120 Rp 320

Manis 1 ons Rp 100 Rp 100 3 ons Rp 60 Rp 180 Rp 280

Asin 2 ons Rp 100 Rp 200 1 ons Rp 60 Rp 60 Rp 260


ANGGARAN
BAHAN BAKU DIPAKAI
Anggaran Bahan Baku Dipakai

■ Anggaran Bahan Baku Dipakai dapat disusun dalam satuan


barang dan satuan uang (rupiah).
■ Anggaran Bahan Baku Dipakai yang disusun dalam satuan
uang disebut dengan Anggaran Biaya Bahan Baku
■ Anggaran BBB disusun berdasarkan Anggaran Bahan Baku
Dipakai dalam unit atau Kuantitas Standar Bahan Baku Dipakai
(KSt)
Kuantitas Standar Bahan Baku Dipakai (KSt)
■ Kuantitas Standar Bahan Baku dipakai disusun berdasarkan Anggaran Produk
ditambah dengan data kuantitas standar bahan baku per unit produk (KSBB)
■ Misalkan pada anggaran produk Perusahaan kecap Sedap Nikmat selama tahun
2016 memproduksi kecap setiap triwulan sbb:
Triwulan I Kecap Sedang 22 botol Triwulan III Kecap Sedang 24 botol
Kecap Manis 13 botol Kecap Manis 14 botol
Kecap Asin 9 botol Kecap Asin 9 botol
Jumlah I 44 botol Jumlah III 47 botol
Triwulan II Kecap Sedang 23 botol Triwulan IV Kecap Sedang 26 botol
Kecap Manis 13 botol Kecap Manis 14 botol
Kecap Asin 10 botol Kecap Asin 10 botol
Jumlah II 46 botol Jumlah IV 50 botol

■ Jumlah I + II+ III + IV = 187 botol


Tabel 2. KSt Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT
Kuantitas Standar Bahan Baku Dipakai
Tahun Berakhir 31 Desember 2016
Kedelai Gula Merah
Produk (P)
Triwulan Jenis Kecap KSBB KSt KSBB KSt
botol ons ons ons ons
I Sedang 22 2 44 2 44
Manis 13 1 13 3 39
Asin 9 2 18 1 9
Ingat: 44 75 92
II Sedang 23 2 46 2 46
KSt = P x Manis 13 1 13 3 39
Asin 10 2 20 1 10
KSBB 46 79 95
III Sedang 24 2 48 2 48
Manis 14 1 14 3 42
Asin 9 2 18 1 9
47 80 99
IV Sedang 26 2 52 2 52
Manis 14 1 14 3 42
Asin 10 2 20 1 10
50 86 104
Setahun 187 320 390
■ Anggaran Produk pada perusahaan kecap tsb. merupakan
anggaran produk jadi, karena tidak terdapat sediaan produk
dalam proses, maka produk jadi dihasilkan sama dengan unit
ekuivalen produk (P).
■ Anggaran Biaya Bahan Baku
– Dari data yang terdapat dalam Tabel 1. BBBSP dan Tabel 2. KSt,
maka dapat disusun anggaran biaya bahan baku (BBB) seperti
dalam Tabel 3. Anggaran BBB
– BBB = KSt x HSt
Atau
– Unit Ekuivalen Produk (P) x BBBSP
Tabel 3. BBB Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT
Anggaran Biaya Bahan Baku
Tahun Berakhir 31 Desember 2016

Kedelai Gula Merah Jumlah


Biaya
Triwulan KSt HSt KSt HSt
BBB BBB Bahan
(ons) Per ons (ons) Per ons Baku
I 75 Rp 100 Rp 7.500 92 Rp 60 Rp 5.520 Rp 13.020
II 79 Rp 100 Rp 7.900 95 Rp 60 Rp 5.700 Rp 13.600
III 80 Rp 100 Rp 8.000 99 Rp 60 Rp 5.940 Rp 13.940
IV 86 Rp 100 Rp 8.600 104 Rp 60 Rp 6.240 Rp 14.840
Setahun 320 Rp 100 Rp 32.000 390 Rp 60 Rp 23.400 Rp 55.400
■ Buatlah Anggaran Biaya Bahan Baku Milan Distro
■ Misalkan Milan distro memproduksi 2 jenis produk, yaitu kaos dan
sweater, untuk memproduksi satu buah kaos diperlukan kuantitas
standar bahan baku (KSBB) berupa Kain 5 Meter dan benang 5
buah, Sedangkan satu buah Sweater diperlukan kuantitas standar
bahan baku (KSBB) berupa Kain 15 Meter dan benang 10 buah,
dengan Harga standat bahan baku sebagai berikut:
■ Kain = Rp. 50.000/meter
■ Benang = Rp. 10.000/buah
■ anggaran produk Milan Distro selama tahun 2020 setiap
Bulan sbb:
Jan Kaos 20 Pc September Kaos 16 Pc
Sweater 15 Pc Sweater 16 Pc
Feb Kaos 16 Pc Oktober Kaos 21 Pc
Sweater 17 Pc Sweater 10 Pc
Maret Kaos 20 Pc November Kaos 22 Pc
Sweater 13 Pc Sweater 11 Pc
April Kaos 15 Pc Desember Kaos 17 Pc
Sweater 17 Pc Sweater 20 Pc
Mei Kaos 18 Pc
Sweater 16 Pc
Juni Kaos 15 Pc
Sweater 15 Pc
Juli Kaos 19 Pc
Sweater 14 Pc
Agustus Kaos 20 Pc
Sweater 17 Pc
ANGGARAN SEDIAAN
BAHAN BAKU
Anggaran Sediaan Bahan Baku

■ Sediaan Bahan Baku awal periode mendatang merupakan


sediaan bahan baku akhir periode sekarang.
■ Menyusun Anggaran Sediaan Bahan Baku harus diketahui
dulu data mengenai:
– Anggaran Biaya Bahan Baku  lihat Tabel 3. Anggaran BBB
– Perputaran persediaan bahan baku
– Sediaan Bahan Baku Awal
■ Untuk menentukan besarnya sediaan bahan baku akhir
dapat digunakan rumus:
𝐵𝐵𝐵
■ 𝑆𝐵𝐵𝑋 = 𝑥 2 − 𝑆𝐵𝐴𝐴
𝑇𝑃𝑆𝐵𝐵
■ SBBX = Sediaan Bahan Baku Akhir
■ BBB = Biaya Bahan Baku
■ SBBA = Sediaan Bahan Baku Awal
■ TPSBB = Tingkat Perputaran Sediaan Bahan Baku
Ilustrasi
Dengan contoh soal yang sama, menyambung dari soal
sebelumnya (lihat juga Tabel 3), dan data tambahan yang
diketahui sebagai berikut:
Data sediaan bahan baku awal tahun 2016:
Kedelai 10 ons x Rp 100 = Rp 1.000
Gula Merah 15 ons x Rp 60 = Rp 900
Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT menetapkan perputaran
sediaan bahan baku 8 kali
Dari data-data tersebut di atas, buatlah Anggaran Sediaan Bahan
Baku
Tabel 4 Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT
Anggaran Sediaan Bahan Baku Akhir
Tiap Akhir Triwulan 2016
Kedelai Gula Merah Jumlah
Tri
SBBX
wulan SBBX HSt SBBX SBBX HSt SBBX
Perhitungan Perhitungan (Rp)
(Rp) (Rp) (ons) (Rp) (Rp) (ons)
I (7500:8) x 2 - 1000 875 100 8,75 (5520:8) x 2 – 900 480 60 8,00 1.355
15,7
II (7900:8) x 2 - 875 1100 100 11,00 (5700:8) x 2 – 480 945 60 2.045
5
III (8000:8) x 2 - 1100 900 100 9,00 (8940:8) x 2 – 945 540 60 9,00 1.440
IV (8600:8) x 2 - 900 1250 100 12,5 (6240:8) x 2 - 540 1020 60 17,00 2.270

𝐵𝐵𝐵 SBBX dalam ons dihitung dengan cara


𝑆𝐵𝐵𝑋 = 𝑥 2 − 𝑆𝐵𝐴𝐴
𝑇𝑃𝑆𝐵𝐵 (SBXX dalam Rp : HSt)
ANGGARAN BELIAN
BAHAN BAKU
Anggaran Belian Bahan Baku

■ Untuk menyusun anggaran belian bahan baku diperlukan


data:

1. Anggaran biaya bahan baku (Lihat Tabel 3)


2. Anggaran sediaan bahan baku (Lihat Tabel 4)
3. Data sediaan bahan baku awal
– Data sediaan bahan baku awal tahun 2016:
– Kedelai 10 ons x Rp 100 = Rp 1.000
– Gula Merah 15 ons x Rp 60 = Rp 900
Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT
Anggaran Belian Bahan Baku
Tiap Triwulan pada Tahun 2016
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Setahun
Keterangan
Ons Rp Ons Rp Ons Rp Ons Rp Ons Rp
Biaya Bahan Baku
Kedelai 75 Rp 7,500 79 Rp 7,900 80 Rp 8,000 86 Rp 8,600 320 Rp 32,000
Gula Merah 92 Rp 5,520 95 Rp 5,700 99 Rp 5,940 104 Rp 6,240 390 Rp 23,400
Jumlah I 167 Rp13,020 174 Rp13,600 179 Rp13,940 190 Rp 14,840 710 Rp 55,400
Sediaan Akhir
Kedelai 8.75 Rp 875 11 Rp 1,100 9 Rp 900 12.5 Rp 1,250 12.5 Rp 1,250
Gula Merah 8 Rp 480 15.75 Rp 945 9 Rp 540 17 Rp 1,020 17 Rp 1,020
Jumlah 2 16.75 Rp 1,355 26.75 Rp 2,045 18 Rp 1,440 29.5 Rp 2,270 29.5 Rp 2,270
Bahan Baku Tersedia
Kedelai 83.75 Rp 8,375 90 Rp 9,000 89 Rp 8,900 98.5 Rp 9,850 332.5 Rp 33,250
Gula Merah 100 Rp 6,000 110.75 Rp 6,645 108 Rp 6,480 121 Rp 7,260 407 Rp 24,420
Jumlah 3 183.75 Rp14,375 200.75 Rp 15,645 197 Rp15,380 219.5 Rp 17,110 739.5 Rp 57,670
Sediaan Awal
Kedelai 10 Rp 1,000 8.75 Rp 875 11 Rp 1,100 9 Rp 900 10 Rp 1,000
Gula Merah 15 Rp 900 8 Rp 480 15.75 Rp 945 9 Rp 540 15 Rp 900
Jumlah 4 25 Rp 1,900 16.75 Rp 1,355 26.75 Rp 2,045 18 Rp 1,440 25 Rp 1,900
Belian Bahan Baku
Kedelai 73.75 Rp 7,375 81.25 Rp 8,125 78 Rp 7,800 89.5 Rp 8,950 322.5 Rp 32,250
Gula Merah 85 Rp 5,100 102.75 Rp 6,165 92.25 Rp 5,535 112 Rp 6,720 392 Rp 23,520
Jumlah 5 158.75 Rp12,475 184 Rp 14,290 170.25 Rp13,335 201.5 Rp 15,670 714.5 Rp 55,770
LAPORAN BELIAN
BAHAN BAKU
Laporan Belian Bahan Baku

■ Pembelian yang secara actual (nyata) atau real terjadi harus


dibuat Laporannya  berupa Laporan Belian Bahan Baku
■ Dalam Laporan Belian Bahan Baku memuat perbandingan
antara Anggaran dengan Realisasi

Realisasi
Anggaran Versus
(Laporan)
■ Misalkan anggaran belian bahan baku bulan Pebruari tahun 2016 Perusahaan Kecap
SEDAP NIKMAT dibandingkan dengan laporan belian bahan baku (realisasi)

Perusahaan Kecap SEDAP NIKMAT


Laporan Belian Bahan Baku
Bulan Februari 2016
Anggaran Realisasi Bulan Ini Realisasi Sampai Bulan Ini
Keterangan
Ons Rp Ons Rp Ons % Rp %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Kedelai 73,75 7.375 24 2.280 49 66% 4.780 65%
Gula Merah 85 5.100 26 1.560 53 62% 3.207 63%
Jumlah 158,75 12.475 50 3.840 102 64% 7.987 64%

• Nilai yang ada dalam Realisasi Sampai Bulan Ini, adalah akumulasi bulan Januari
dan Februari.
Keterangan Laporan Belian Bahan Baku

■ Persentase realisasi dalam ons kolom (7) diperoleh dengan cara


data kolom (6) dibagi data kolom (2) dikalikan 100%.
■ Persentase realisasi dalam Rp kolom (9) diperoleh dengan cara
data kolom (8) dibagi data kolom (3) dikalikan 100%.
■ Pada kolom (7), kedelai 66%, dan pada kolom (9) 65%  hal ini
menunjukkan terdapat penghematan harga kedelai 1%
■ Sebaliknya dengan gula merah, kolom (7) sebesar 62% dan kolom
(9) 63%  hal ini berarti terdapat pemborosan harga gula merah
1%
■ Pemborosan harga gula merah 1% terntu saja tidak dapat
dibenarkan, kecuali tidak mengganggu arus kas dan dalam
keadaan darurat.
Anggaran Sedian Bahan Baku
Dengan contoh soal yang sama, menyambung dari soal
sebelumnya (lihat juga Hasil Tugas 5.0), dan data tambahan yang
diketahui sebagai berikut:
Data sediaan bahan baku awal tahun 2020:
Kain 10 meter x Rp 50.000 = Rp 500.000
Benang 10 buah x Rp 10.000 = Rp 100.000
Perusahaan Milan Distro menetapkan perputaran sediaan bahan
baku 10 kali
Dari data-data tersebut di atas, buatlah Anggaran Sediaan Bahan
Baku
TUGAS 7.0
Anggaran Belian Bahan Baku
■ Untuk menyusun anggaran belian bahan baku diperlukan
data:
1. Anggaran biaya bahan baku (Lihat Tugas 5.0)
2. Anggaran sediaan bahan baku (Lihat Tugas 6.0)
3. Data sediaan bahan baku awal
– Data sediaan bahan baku awal tahun 2020:
– Kain 10 meter x Rp 50.000 = Rp 500.000
– Benang 10 buah x Rp 10.000 = Rp 100.000

Anda mungkin juga menyukai