ASPEK TEKNIS/OPERASI
(Makalah)
Disusun Oleh:
Amatasya Rizki Agustin 1653031006
Bila Anggraini 1613031004
Letty Meisitha 1613031042
Suci Hijrotul Awwaliyah 1653031004
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Aspek Teknis atau Operasi” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan di dalamnya, dan juga kami berterima kasih pada Bapak Albet
Maydiantoro, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis yang
telah memberikan bimbingan serta arahan dalam pembuatan makalah.
Kelompok 5
ii
iii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
iv
DAFTAR PUSTAKA
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
Aspek teknis dan operasi merupakan suatu yang berkenaan dengan proses
pembangunan suatu perusahaan secara teknis dan pengoperasiannya setelah
perusahaan tersebut dibangun.
Berdasarkan analisa ini dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya
investasi termasuk biaya eksploitasinya. Pelaksanaan dari evaluasi aspek ini
sering kali tidak dapat memberikan suatu keputusan baku atau dengan kata lain
masih tersedia alternative jawaban. Karenannya perlu diperhatikan suatu atau
beberapa pengalaman pada perusahaan lain yang serupa dilokasi lain yang
mengunakan teknik dan operasi serupa. Keberhasilan penggunaan teknologi
sejenis ditempat lain sangat membantu dalam pengambilan keputusan akhir,
setidaknya memperhatikan pengalaman ditempat lain tidak bisa dikesampingkan.
Berbeda dengan aspek teknis, aspek operasi umumnya kurang mendapat perhatian
dalam pembuatan studi kelayakan bisnis, karena kebanyakan studi kelayakan
bisnis berpusat pada tiga aspek yaitu pasar, teknik dan keuangan. Kebanyakan
pembuat studi kelayakan bisnis merasa bahwa ketiga aspek sudah baik maka
pihak yang menjalankan proyeksi tersebut akan senang.
1
2
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Jadi, aspek
teknis/operasi adalah untuk menilai kesiagaan perusahaan dalam menjalankan
usahanya. Penilaian terhadap aspek ini sangat penting karena menyangkut hal-hal
seperti masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak ( layout ), penyusunan
peralatan pabrik dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi.
Kelengkapan kajian aspek operasi sangat tergantung dari jenis usaha yang akan
dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri.
Langkah selanjutnya dalam penentuan kelayakan suatu rencana bisnis adalah
menganalisis aspek teknis dan teknologi. Evaluasi aspek teknis ini mempelajari
kebutuhan-kebutuhan teknis bisnis, seperti penentuan kapasitas produksi, jenis
teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi bisnis dan letak
perusahaan yang paling menguntungkan. Lalu dari kesimpulannya dapat dibuat
rencana jumlah biaya pengadaan harta tetapnya.
3
4
4
5
5
6
1. Dekat pemerintahan
2. Dekat lembaga keuangan
3. Dekat dengan pasar
4. Tersedia saran dan prasarana
Sedangkan pertimbangan untuk lokasi gudang yang umum dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Di kawasan industri
2. Dekat dengan pasar
3. Dekat dengan bahan baku
4. Tersedianya sarana dan prasarana
Penilaian lokasi yang tepat akan memberikan berbagai keuntungan bagi
perusahaan, baik dari segi finansial maupun non-finansial. Keuntungan yang
diperoleh dengan mendapatkan lokasi yang tepat antara lain adalah :
1. Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan
2. Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah
maupun kualifikasinya
3. Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam
jumlah yang diinginkan secara terus–menerus
4. Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha, karena biasanya sudah
diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu–waktu
5. Memiliki nilai atau harga ekonomis yang lebih tinggi di masa yang akan
datang
6. Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan
pemerintah setempat
6
7
1 Pasar 40 25 35 20
2 Bahan Baku 30 20 25 15
3 Transportasi 15 7 13 8
4 Tenaga Kerja 10 10 9 11
5 Lainnya 5 4 5 4
Jumlah 100 66 87 58
Berdasarkan metode penilaian hasil value maka lokasi yang tertinggi yang
dipilih yaitu kota Bandung dengan nilai 87.
7
8
3 Biaya Operasi 60 65 55
4 Biaya Umum 70 75 65
5 Biaya Lainnya 10 10 5
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
2. 𝐷. 𝑂𝐶
𝑄= √
𝐶𝐶
Dimana :
D = demand
Q = quantity
D/Q = jumlah pemesanan selama setahun
Q/2 = rata – rata persediaan
OC = ordering cost (biaya pemesanan)
CC = carrying cost (biaya penyimpanan)
13
14
𝐷𝑄
𝐶𝑐 = biaya pemesanan/ tahun
𝑄
Dengan demikian total biaya/ tahun adalah
𝑄 𝐷
𝑇𝐶 = 𝐶𝑐 + 𝐶𝑐
2 𝑄
Jadi:
2. 𝐷. 𝑂𝐶
𝑄= √
𝐶𝐶
Contoh soal
PT. Ie Alang menginginkan barang 6000 unit/ tahun dengan biaya pemesanan Rp.
5,-/ unit sedangkan biaya penyimpanan Rp. 6,-/ unit. Ada diminta untuk
menghitung pesanan paling ekonomis dengan EOQ.
Jawab :
D/ Th = 6.000 unit
CC = Rp. 6/ unit/ tahun
OC = Rp. 5/ pesan
2. 𝐷. 𝑂𝐶
𝑄= √
𝐶𝐶
2𝑥6.000𝑥5
𝑄= √
6
𝑄 = √10.000
Q = 100 unit
Jadi, pesanan yang paling ekonomis adalah 100 unit
𝑄 𝐷
𝑇𝐶 = 𝐶𝑐 + 𝐶𝑐
2 𝑄
100 6.000
𝑇𝐶 = 6+ 5
2 100
TC = Rp. 600,-
14
15
Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pesanan 100 unit adalah Rp. 600,-
Jika D diukur dengan rupiah, maka CC dan Q juga diukur dengan rupiah, dengan
menggunakan rumusdi atas maka diperoleh hasilnya sebagai berikut :
Harga per unit Rp. 15,-
D/ Tahun = 15 x 6.000 = Rp. 90.000,-
Cc = 6 / 15 = 600
2𝑥90.000𝑥5
𝑄(𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑟𝑢𝑝𝑖𝑎ℎ) = √
40
15
16
2.1000.2000.12000
Qo = √
(2000 − 1000)16
𝑄𝑜 = √3.000.000
Qo = 1.732 Unit
𝑄𝑜 (𝑃 − 𝐷) 𝐷
𝑇𝑐 = 𝐶𝐶 + 𝑂𝐶
2𝑃 𝑄
1732 (2000 − 1000) 1000
TC = (16) + (12000)
2 (2000) 2000
TaR= Rp. 12.928,-
16
17
17
18
A. JAWABAN
1. Hal – hal yang perlu dilakukan dalam aspek teknis/ operasi ;
a) Penentuan lokasi
b) Luas produksi
c) Tata letak (layout)
d) Penyusunan peralatan pabrik
e) Proses peralatan pabrik
f) Proses produksinya
g) Pemilihan teknologi
18
19
19
20
20
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam mendirikan sebuah usaha perlu adanya sistem teknis dan operasi
yang mendukung proses kegiatan perusahaan mulai dari penentuan lokasi usaha
yang dekat dengan bahan baku, tata letak pabrik yang aman dari lingkungan
sekitar.
Menyediakan pembuangan limbah pabrik supaya tidak mencemari udara
dan daerah sekitar perusahaan. Pemilihan teknologi yang bagus dan mendukung
proses produksi dan persediaan bahan baku. Maka dalam hal ini perlu ada
peninjauan lokasi usaha serta kenyamanan, keamanan, fasilitas perusahaan yang
mendukung proses kegiatan perusahaan.
3.2 Saran
21
22
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Arys. 2014. “Konsumsi Tumbuh 20%, Bisnis Hilir Kakao Makin Cerah”,
diakses pada tanggal 26 September 2014 dari http://industri.bisnis.com/
read/20140324/99/213442/konsumsi-tumbuh-20-bisnis-hilir-kakao-makin-cerah
Anonim, 2014. “Koperasi dan UMKM dalam Angka”, diakses pada tanggal 3
Februari 2015 dari http://www.neraca.co.id/article/ 39432/Koperasi-dan-UMKM-
Dalam-Angka
Jumingan, 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 23 No. 1 Juni 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Hussen Umar “Studi Kelayakan Bisnis” Jakarta PT Gramedia Utama, November
2009, cetakan kesepuluh
Dr. Kasmir, S.E.,M.M dan Jakfar, S.E.,M.M “Studi Kelayakan Bisnis” Jakarta
Kencana Prenada Media Group, April 2013, cetakan kesembilan edisi revisi
Jurnal PASTI Volume VIII No 1, 122 – 141
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 10, 2017: 5489-5523 ISSN : 2302-8912
Reka Integra ISSN: 2338-5081 © Jurusan Teknik Industri Itenas | No.03 | Vol.01
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014
Reka Integra ISSN:2338-5081 ©Jurusan Teknik Industri Itenas | No.04 | Vol. 01
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014
22