Anda di halaman 1dari 94

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KAHOOT DAN VARIASI SOAL

TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI DENGAN MOTIVASI


SEBAGAI PEMODERASI

(Skripsi)

Oleh
Bila Anggraini
1613031004

Pembimbing I : Drs. Nurdin, M.Si.


Pembimbing II : Dr. Pujiati, M.Pd.
Pembahas : Dr. Erlina Rufaidah, M.Si.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KAHOOT DAN VARIASI SOAL


TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI DENGAN
MOTIVASI SEBAGAI PEMODERASI

Oleh

BILA ANGGRAINI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kahoot


dan variasi soal terhadap prestasi belajar ekonomi dengan motivasi sebagai
pemoderasi. Populasi seluruh siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun
Pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 102 siswa dengan sampel 81 siswa yang
ditentukan menggunakan rumus Cochran. Metode yang digunakan dalam
penelitian adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto
dan survey. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah menggunakan uji
regresi linier dengan analisis jalur (path analysis). Berdasarkan analisis diperoleh
hasil penelitian sebagai berikut. Ada pengaruh penggunaan media kahoot, variasi
soal dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar ekonomi
siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun 2019/2020.

Kata kunci: Prestasi Belajar Ekonomi, Motivasi Belajar, Variasi Soal, dan
Penggunaan Media Kahoot
ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE USE KAHOOT MEDIA AND VARIATION OF


QUESTIONS ON ECONOMIC LEARNING ACHIEVEMENT WITH
MOTIVATION AS A MODERATOR

By

BILA ANGGRAINI

This study aims to determine whether there is an influence of the use of Kahoot
and the variation of questions on economic learning achievement with motivation
as a moderator. The populations are X grade social study students of SMA Negeri
1 Sumberejo in the 2019/2020 academic year, amouting to 102 students with a
sample of 81 students determined using the Cochran formula. The method used in
this research is decriptive verification method with ex post facto and survey
approaches. The hypothesis testing in this study used a linear regression test with
path analysis. Based on the analysis, the results of the study are as follows: There
is an influence of the use of kahoot media, veriation of questions and learning
motivation on the economic learning achievement of class X social study students
of SMA Negeri 1 Sumberejo 2019/2020.
Keywords: Economic Learning Achievement, Learning Motivation, Variation of
Questions, and The Use of Kahoot Media
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KAHOOT DAN VARIASI SOAL
TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI DENGAN
MOTIVASI SEBAGAI PEMODERASI

Oleh:
BILA ANGGRAINI

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN

Pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Program Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Bila Anggraini dan biasa disapa dengan Bila.


Penulis lahir tanggal 10 Agustus 1999, merupakan anak
pertama dari pasangan Bapak Sumarlan dan Ibu Sutriani.
Penulis berasal dari kecamatan Gisting, Kabupaten
Tanggamus.

Berikut Pendidikan formal yang pernah ditempuh.


1. Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Gisting Atas lulus pada tahun 2010.
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Gisting lulus pada tahun 2013.
3. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sumberejo lulus pada tahun 2016.
4. Pada tahun 2016 penulis di terima melalui jalur SNMPTN pada Program Studi
Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Lampung.

Tahun 2018 penulis mengikuti Field Trip kemudian melaksanakan Praktik


Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 2 Way Tenong dan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) di Pekon Sukananti Kec. Way Tenong Kab. Lampung Barat pada
tahun 2019. Penulis pernah mengikuti organisasi kampus yakni INTERNITY dan
Assets FKIP Unila.
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis sampai pada tahap ini.
Karya kecil ini ku persembahkan untuk

Kedua orang tuaku


Yang dengan tulus, ikhlas dan sabar merawat, mendidik, membesarkan dan
mendoakanku. Tak pernah bosan dan berhenti menasehati, mendukung,
memenuhi segala kebutuhanku dan memberikan kebebasan memilih jalan
hidupku.

Kakekku dan nenekku tersayang


Kakek Misar dan Nenek Yahmi yang telah menjadi orang tuaku kedua setelah
orang tuaku kandung yang ikut membesarkan, menasehati, dan mendoakanku di
setiap langkahku dan semoga Allah membalas semuanya dengan kebaikan.

Keluarga besar Bapak dan Ibu


Terimakasih untuk seluruh keluarga besar yang telah mendukung dan mendoakan
keberhasilanku, semoga aku bisa menjadi kebanggaan untuk kalian.

Sahabat-sahabatku
Terimakasih untuk semua warna yang pernah terlukis, tak mampu ku hitung
berapa banyak tawa dan tangis antara kita, semoga kita berjumpa di surga-Nya.
Semua guru, dosen, pendidik dan almamater tercinta
Terimakasih Pak Buk sudah mengajarkan banyak hal kepadaku, aku tak sanggup
membayarmu tapi doaku tak pernah padam, semoga Allah selalu meridhoi
kehidupanmu.
MOTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain.
(Q.S. Al-Insyirah 7-8)

Ketika kamu ikhlas melakukan sesuatu, yang kamu dapatkan bukan hanya apa
yang kamu inginkan. Bahkan lebih dari itu.
(Ridwan Santoso)

Belajarlah selagi yang lain sedang tidur. Bekerjalah selagi yang lain sedang
bermalas-malasan. Bersiap-siaplah selagi yang lain sedang bermain dan
bermimpilah selagi yang lain sedang berharap.
(William Arthur Ward)

Kerja Keras Kerja Ikhlas Kerja Tuntas


(Bila Anggraini)

Jangan putus asa sebelum ada usaha dan berdoa


(Bila Anggraini)
SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Penggunaan Media Kahoot dan Variasi Soal terhadap Prestasi Belajar Ekonomi

dengan Motivasi sebagai Pemoderasi”.

Sholawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan, motivasi, bimbingan serta saran semua pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Rektor, wakil rektor, segenap pimpinan dan tenaga kerja Universitas

Lampung.

2. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

3. Dr. Sunyono, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama

FKIP Universitas Lampung.

4. Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan

FKIP Universitas Lampung.

5. Dra. Riswanti Rini, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Alumni FKIP Universitas Lampung.


6. Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial FKIP Universitas Lampung.

7. Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

FKIP Universitas Lampung.

8. Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku pembimbing akademik dan pembimbing I yang

selalu memotivasi penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini. Bapak adalah

sosok panutan saya, selalu memberikan nasehat-nasehat untuk masa depan dan

memberikan solusi untuk hal yang saya bingungkan saat bercerita dengan

bapak. Terimakasih untuk semua saran dan motivasi yang telah bapak berikan.

9. Bapak dan Ibu Dosen FKIP Universitas Lampung khususnya Program Studi

Pendidikan Ekonomi Drs. I Komang Winatha, M.Si., Drs. Yon Rizal, M.Si.,

Rahmah Dianti Putri, S.E., M.Pd., Dr. Erlina Rufaidah, M.Si., Albet

Maydiantoro, M.Pd., Fanni Rahmawati, S.Pd., M.Pd., Rahmawati, S.Pd.,

M.Pd., Suroto, S.Pd., M.Pd., dan Widya Hestiningtyas, S.Pd., M.Pd., terima

kasih atas ilmu yang telah diberikan.

10. Bapak Nanang Istanto, S,Pd., M.M, selaku kepala SMA Negeri 1 Sumberejo

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di

SMA Negeri 1 Sumberejo.

11. Bapak Tota Situmorang, S.Pd selaku guru ekonomi di SMA Negeri 1

Sumberejo yang telah membimbing bila dari awal SMA hingga bila

melaksanakan penelitian untuk menyelesaikan masa studi kuliah bila terima

kasih pak kebaikan bapak.

12. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta Bapak Sumarlan dan Ibu

Sutriani, sosok malaikat ku yang memberikan kasih sayang tak terhingga,


perhatian yang amat luar biasa, kesabaran dalam membesarkan dan

mendidikku sampai kini,serta perjuangan yang telah kalian lakukan.

Terimakasih untu semua yang telah kalian berikan kepadaku, aku bangga

terlahir sebagi anak ibu dan bapak. Doakan agar aku bisa membahagiakan

kalian.

13. Keluarga besar Mbah Atemo Sadiman (alm), Mbah Dimin (alm) dan Mbah

Misar yang sudah banyak membantu dan mendukung serta mendoakan ku,

semoga Allah SWT selalu memberikan rezeki, kebahagiaan, dan kesehatan

untuk kalian semua.

14. Terimakasih untuk mas widodo yang selalu memberi motivasi untuk

menyelesaikan skripsi hingga selesai di tahap wisuda.

15. Sahabat-sahabat terbaikku Eka Rahmasari, Eka Sulistiya Ningsih, Azy

Suseno, Sandika Pratama, Hidayatullah, Joni Stiawan, Yola Purnama Dewi,

Mutoin Nur Amin, Yuki Rohayati, Jauharotul Kamalia, Galih Prastomo,

Winda Novita. Rahma yang selalu menemaniku dari SMP hingga kini sampai

kuliah yang memberiku motivasi, menasehatiku dan selalu ada setiap bila

butuhkan. Eka sahabat terbaikku yang menewani dari awal maba hingga

sekarang, sahabat yang paling semangat untuk aktivitas kuliah, pantang

menyerah. Azy, Sandika, Dayat, Joni, Yola, sahabat yang mengajari ku arti

sebuah tanggung jawab, sahabat yang paling semangat untuk memberi nasehat

dan partner ku saat mencari dosen hingga sekarang. Amin sahabat bila yang

selalu memberi masukan untuk menjadi wanita yang tangguh dan tetap

optimis, Yuki adk yang selalu memberi motivasi kepadaku tentang arti

kekuatan. Terimakasih juga buat kak Hadi Novian Salis yang sudah
mengajariku dari awal mahasiswa baru hingga menyelesikan masa studi bila.

Hingga bila repotkan saat kuliah, sampai saat pengeditan layout skripsi bila

bahkan merelakan waktu istirahatnya untuk tetap membantu bila dalam

penyelesaian skripsi bila. Semoga kebaikan kak hadi di balas Allah SWT,

Aaamiin ya robal alamin.

16. Teman-teman Pendidikan Ekonomi angkatan 2016, Abeta, Dinda, Dewanti,

Elia, Maul, Qiftiah, Mutiara, dan seluruh angkatan 2016 yang tidak dapat

disebutkan namanya satu persatu, terimakasih atas kebersamaan perjuangan

selama ini.

17. Untuk kakak tingkat dan adik tingkat angkatan 2012, 2013, 2014, 2015, 2017,

2018, dan 2019 terimakasih untuk menyemangati, semangat ya kuliahnya.

18. Keluarga kecilku, KKN dan PPK Pekon Sukananti, Kec. Way Tenong, Kab.

Lampung Barat. Ananda Karunia, Imam Komarudin, Titis Zulaiha, Rafifa

Rohadatul Aisy, Hilna Dina Sahaya, Sarah Aiman Nurhasanah, Puspa Dewi

S.W, Fadhilah Fajarini, Asri Fatimah, 55 hari kita bersama, senang bersama,

susah bersama, ceria bersama dan sedih bersama.

19. Keluarga KYP Al-Hijrah pekon Sukananti, Kec. Way Tenong, Kab. Lampung

Barat Kak Andi Irawan, S.Pd., M.PdT,M.eng sebagai pembina, Kak Rajoul

sebagi ketua dan kak Eko Supriadi sebagai sekretaris, dan kak Didi Aswan,

adk Ferri Setiawan, kak Jamrul, adk Doni dan anggota KYP AL-Hijrah yang

tidak bisa disebutkan satu persatu

20. Murid-muridku selama PPL di SMA Negeri 2 Way Tenong, Alex, Anton,

Julpi, Sigit, Doni, Dara, dan semua murid ku kelas X IPS, X IPA, XI IPS, XII

IPS dan murid-muridku selama penelitian di SMA Negeri 1 Sumberejo semua


kelas X IPS1, X IPS2, dan X IPS3 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Terimakasih untuk kebersamaannya selama disana. Semoga kalian dapat

menggapai cita-cita yang diinginkan.

21. Sahabat kosan ku zuli hartati, Resti, nisa dan ami yang selalu bersedia

membantu dan kurepotkan terimakasih kebersamaannya sampai saat ini.

22. Almamater tercinta SD Negeri 5 Gisting Atas, SD Negeri 1 Gisting Atas, SMP

Negeri 1 Gisting, dan SMA Negeri 1 Sumberejo yang sudah mengubah jalan

hidupku dan menjadi pribadi saat ini.

23. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini baik langung

atau tidak langsung semoga bernilai ibadah semoga Allah memberikan berkah,

rahmat, hidayah serta kemulian-Nya atas kebaikan dan pengorbanan bagi kita

semua.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh kata sempurna,

akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Badar Lampung, 10 Juni 2020


Penulis,

Bila Anggraini
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN RIWAYAT HIDUP
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN MOTO
SANWACANA
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 9
C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 10
D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian....................................................................................... 11
F. Manfaat Penelitian..................................................................................... 12
1. Manfaat Teoretis ....................................................................................... 12
2. Manfaat Praktis ......................................................................................... 13
G. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................................... 14
1. Obyek Penelitian .................................................................................. 14
2. Subyek Penelitian ................................................................................. 14
3. Tempat Penelitian ................................................................................. 14
4. Waktu Penelitian .................................................................................. 14
5. Ilmu Penelitian ...................................................................................... 14
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS .............. 15
A. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 15
1. Prestasi Belajar Ekonomi ..................................................................... 15
2. Motivasi Belajar ................................................................................... 21
3. Penggunaan Media Kahoot................................................................... 25
4. Variasi Soal .......................................................................................... 29
B. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 35
C. Kerangka Pikir........................................................................................... 39
D. Hipotesis .................................................................................................... 41
III. METODE PENELITIAN............................................................................... 43
A. Jenis dan Pendekatan ................................................................................. 43
B. Populasi dan Sampel ................................................................................. 44
1. Populasi ................................................................................................ 45
2. Sampel .................................................................................................. 46
3. Teknik Sampling .................................................................................. 47
C. Variabel Penelitian .................................................................................... 48
D. Definisi Konseptual dan Operasional Penelitian ....................................... 49
1. Definisi Konseptual Variabel ............................................................... 49
2. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 50
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 54
1. Observasi .............................................................................................. 54
2. Dokumentasi ......................................................................................... 54
3. Tes Prestasi Belajar Ekonomi ............................................................... 54
4. Kuesioner (Angket) .............................................................................. 55
F. Uji Persyaratan Instrumen ......................................................................... 55
1. Uji Validitas Angket ............................................................................. 56
2. Uji Reliabilitas Angket ......................................................................... 58
G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ......................................................... 61
1. Uji Normalitas ...................................................................................... 61
2. Uji Homogenitas ................................................................................... 62
H. Uji Kelinieran dan Keberartian Regresi .................................................... 63
1. Uji Kelinieran ....................................................................................... 63
2. Uji Multikolinearitas ............................................................................ 65
3. Uji Autokorelasi ................................................................................... 65
I. Pengujian Hipotesis ................................................................................... 69
1. Persyaratan Analisis Jalur..................................................................... 70
2. Langkah-langkah menguji Analisis Jalur ............................................. 71
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Hasil Ulangan Harian Pelajaran Ekonomi Kelas X IPS Semester


Ganjil SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020 ............ 3
Tabel 2. Hasil Angket Penggunaan Media Kahoot pada Kelas X IPS
Semester Ganjil SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran
2019/2020 ............................................................................................. 6
Tabel 3. Hasil Angket Motivasi Belajar pada Kelas X IPS Semester Ganjil
SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020 ....................... 8
Tabel 4. Konversi Penilaian .............................................................................. 20
Tabel 5. Jenis, Indikator, dan Cara Evalusi Prestasi ......................................... 21
Tabel 6. Penjelasan dan Pilihan Kata Kerja Operasional dari Ranah Kognitif
yang Telah Direvisi. ........................................................................... 32
Tabel 7. Penelitian yang relevan ....................................................................... 36
Tabel 8. Data Jumlah Siswa Kelas X IPS Di SMA Negeri 1 Sumberejo
Tahun Pelajaran 2019/2020. ............................................................... 45
Tabel 9. Perhitungan Jumlah Sampel untuk Masing-Masing Kelas ................. 47
Tabel 10. Indikator dan Sub Indikator Variabel ................................................. 52
Tabel 11. Indeks Korelasi Reliabilitas ............................................................... 59
Tabel 12. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket untuk Variabel X1 ................. 59
Tabel 13. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket untuk Variabel X2 ................. 60
Tabel 14. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket untuk Variabel Y .................. 60
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Taksonomi Bloom ............................................................................... 31


Gambar 2. Kerangka Pikir..................................................................................... 41

Gambar 3. Diagram Jalur Model Persamaan Struktural X1, X2, dan Y ke Z ........ 71
Gambar 4. Struktural 1 .......................................................................................... 72
Gambar 5. Structural 2 .......................................................................................... 72
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat dibutuhkan untuk membentuk karakter peserta didik baik

dari sikap maupun perbuatannya. Pendidikan karakter ialah proses

pengembangan kemampuan dan perilaku peserta didik agar menjadi manusia

mahluk yang berketuhanan (tunduk patuh pada ketuhanan), dan mengemban

amanah sebagai pemimpin. Pendidikan juga dapat dijadikan tolak ukur

kemampuan dan bakat peserta didik yang harus dikembangkan agar peserta

didik mempunyai bidang keilmuan yang lebih baik. Pendidikan ialah proses

pembelajaran kemampuan peserta didik dalam memahami sesuatu menjadi

lebih kritis.

Tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusia yang seutuhnya, yaitu

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, memiliki

budi pekerti luhur dan bertanggung jawab terhadap bangsa. Pendidikan juga

bertujuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik untuk

meraih tujuan yang diinginkan. Pendidikan dapat dijadikan motivasi peserta

didik dalam berlomba-lomba untuk menjadi lebih baik dalam segala aspek

kehidupan.
2

Motivasi peserta didik bisa ditingkatkan dengan cara memanfaatkan media

pembelajaran berbasis online seperti media Kahoot. Kahoot merupakan

website edukatif yang pada awalnya dinisiasi oleh Johan Brad, Jamie Brooker

dan Morten Versvik dalam sebuah joint project dengan Norwegian University

of Technology and Science pada Maret 2013. Pada bulan September 2013

Kahoot dibuka secara resmi untuk publik, Rofiyarti dan Sari (2017:166).

Media Kahoot sudah pernah diterapkan di mahasiswa sekolah vokasi Institut

Pertanian Bogor dalam mata kuliah bahasa inggris. Hasilnya yaitu

meningkatnya minat dan motivasi belajar bahasa inggris. Tempat yang

digunakan peneliti dalam penelitiannya yaitu SMA Negeri 1 Sumberejo

Kabupaten Tanggamus.

SMA Negeri 1 Sumberejo merupakan salah satu sekolah yang terletak di

Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung yang

menyiapkan peserta didik terutama untuk melanjutkan pendidikan pada

jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan bakat dan jurusannya. Jurusan di SMA

Negeri 1 Sumberejo ada tiga yaitu, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS), dan Ilmu-Ilmu Budaya (IBU). Mata pelajaran IPS

diantaranya ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, sejarah. SMA Negeri 1

Sumberejo merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan ujian online

selama 3 tahun di awali tahun 2016. Sehingga media Kahoot merupakan salah

satu alternatif untuk simulasi sebelum ujian online.


3

Manfaat media Kahoot yaitu bisa membantu dalam mengingat kembali materi

yang telah diberikan membuat mereka lebih bersemangat merasa senang dan

tidak bosan bisa berpartisipasi dengan aktif dalam mengerjakan latihan-

latihan, media Kahoot juga bisa menumbuhkan peningkatan minat dan

motivasi belajar.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Sumberejo di

peroleh informasi bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi

masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian

pelajaran ekonomi kelas X IPS semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020

pada Tabel berikut.

Tabel 1. Hasil Ulangan Harian Pelajaran Ekonomi Kelas X IPS


Semester Ganjil SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran
2019/2020

Nilai Jumlah
No Kelas Keterangan
< 76 ≥ 76 Siswa
1 X IPS 1 23 11 34 Nilai ketuntasan
2 X IPS 2 22 12 34 ditentukan sekolah
3 X IPS 3 17 17 34 bila nilai yang
Jumlah Siswa 62 40 102 diperoleh ≥ 75
Persentase 60,78% 39,22% 100%
Sumber: Guru Bidang Studi Ekonomi Kelas X

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui jumlah siswa yang memperoleh

nilai ulangan harian pada mata pelajaran ekonomi yang sesuai dengan Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 76 sebanyak 40 siswa dari 102 siswa atau

sebanyak 39,22% siswa yang memperoleh nilai KKM. Sedangkan 62 siswa

dari 102 siswa atau sebanyak 60,78% siswa belum mampu mencapai kriteria

ketuntasan minimal.
4

Prestasi belajar yang rendah ditunjukkan dengan nilai siswa yang masih di

bawah KKM disebabkan oleh beberapa faktor. Secara umum faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor

instrinsik (dari dalam diri siswa) dan faktor ekstrinsik (dari luar siswa). Faktor

yang berasal dari dalam diri siswa misalnya kesehatan jasmani, minat belajar,

kecerdasan, motivasi belajar, bakat siswa, kemampuan kognitif, dan sikap

siswa terhadap mata pelajaran. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri

siswa misalnya keluarga, lingkungan fisik dan sosial, kurikulum, metode

mengajar, guru, media pembelajaran, sarana serta fasilitas. Oleh karena itu,

prestasi belajar yang baik harus didukung oleh komponen-komponen yang

baik pula.

Faktor ekternal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah penggunaan media

pembelajaran. Media pembelajaran adalah suatu perantara yang dapat

digunakan untuk menyampaikan informasi dengan tujuan agar merangsang

siswa untuk belajar. Adanya media diharapkan proses pembelajaran menjadi

lebih mudah bagi siswa maupun guru, karena media pembelajaran untuk

mengatasi keterbatasan ruang dan waktu dalam belajar. Penggunaan media

pembelajaran juga bisa memberikan motivasi bagi siswa untuk belajar.

Namun, saat pelaksanaan pembelajaran penggunaan media pembelajaran

masih belum optimal. Hal ini bisa dilihat dari kurang bervariasinya media

yang digunakan guru dalam mata pelajaran ekonomi. Guru masih terpaku

pada buku yang diberikan kepada siswa, sehingga semangat belajar siswa

rendah.
5

Pembelajaran yang menyenangkan menjadi tolak ukur yang membuat siswa

termotivasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka pada

pelajaran. Masuknya era digital yang melibatkan segala proses kehidupan

dapat meningkatkan minat siswa dalam proses belajar mengajar menurut

Bennett (2008) Media belajar berbasis multimedia berupa audio dan visual.

Selain audio dan visual yang merangsang panca indra siswa, media belajar

tersebut juga harus bersifat interaktif yang mengedepankan kerjasama,

komunikasi dan interaksi antar siswa sehingga pembelajaran lebih powerful.

Salah satu jenis media pembelajaran berbasi kuis online yaitu Kahoot. Kahoot

merupakan aplikasi online dimana kuis berupa soal-soal tes dapat

dikembangkan dan disajikan dalam format “permainan”.

Bandung (2017) menyatakan bahwa diperlukan berbagai kreatifitas dalam

proses belajar mengajar agar suasana belajar lebih menarik, menyenangkan,

lebih bersemangat dan nyaman sehingga pelajaran dapat dipahami lebih

mudah. Guru lebih mudah menggunakan Aplikasi Kahoot dalam

mengevaluasi hasil pembelajaran siswa. Tidak bisa dipungkiri keberadaan

teknologi dapat menjadi media pembelajaran yang menarik serta dengan

memanfaatkan aplikasi pembelajaran dapat mempermudah guru dalam

mengelola dan menyampaikan pesan kepada Peserta Didik (Rofiyarti dan Sari,

2017: 165).

Berdasarkan hasil observasi pendahuluan penelitian bahwa SMA Negeri 1

Sumberejo sudah memiliki fasilitas internet dan LCD. Selain itu siswa dan

gurunya mayoritas sudah memiliki laptop dan smartphone yang bisa


6

digunakan dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, peneliti memanfaatkan

fasilitas yang diberikan Sekolah kepada siswa dengan menggunakan teknologi

digital untuk pembelajaran ekonomi khususnya pada materi bank sentral,

sistem pembayaran dan alat pembayaran. Hal ini terlihat dari hasil angket pada

penelitian pendahuluan terhadap 30 siswa kelas X IPS mengenai penggunaan

media Kahoot pada tabel berikut.

Tabel 2. Hasil Angket Penggunaan Media Kahoot pada Kelas X IPS


Semester Ganjil SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran
2019/2020

Tanggapan Jumlah
No Pernyataan
SS S KS TS STS Siswa
1 Penggunaan smartphone dalam 7 10 5 5 3 30
proses belajar
2 Mudah memahami pelajaran 10 10 6 4 0 30
ekonomi
3 Penggunaan fasilitas internet 7 10 6 4 3 30
4 Penerapan evaluasi 8 12 4 4 2 30
pembelajaran dalam presentasi
Jumlah 32 42 21 17 8 120
Persentase rata-rata 26 35 18 14 7 100
Sumber: Hasil angkat pra-penelitian terhadap siswa kelas X IPS SMA Negeri
1 Sumberejo

Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa siswa kelas X IPS SMA

Negeri 1 Sumberejo memiliki kemampuan untuk menggunakan media Kahoot

dengan siswa yang menyatakan sangat setuju sebesar 26%, setuju 35%,

kurang setuju 18%, tidak setuju 14%, dan yang sangat tidak setuju 7%.

Semangat siswa untuk berlatih bisa diterapkan melalui media Kahoot dan

dilihat dari kualitas butir tes maupun tingkat berfikir yang diperlukan dalam

mengerjakan soal. Selama ini taksonomi bloom untuk menunjukkan tingkat

berfikir pada ranah kognitif. Anderson dan teman-temannya pada tahun 2001,
7

melakukan revisi terhadap tingkatan berfikir Bloom dan diterbitkan pada buku

yang berjudul A Taxonomy for Learning and Teaching and Assesing: A

Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives.

Jumlah dan jenis proses kognitif tetap sama antara taksonomi bloom yang

sudah direvisi atau yang lama seperti dalam taksonomi yang lama, hanya

kategori analisis dan evaluasi ditukar urutannya dan kategori sintesis kini

dinamai mencipta (create). Taksonomi yang baru secara umum juga

menunjukkan penjenjangan, dari proses kognitif yang sederhana sampai ke

proses yang lebih kompleks sama halnya dengan taksonomi yang lama.

Namun demikian penjenjangan pada taksonomi yang baru lebih fleksibel

sifatnya. Artinya, untuk melakukan proses kognitif yang lebih tinggi tidak

mutlak disyaratkan penugasan proses kognitif yang lebih rendah. Berikut

adalah taksonomi proses kognitif yang baru:

Menghafal (Remember, CI), Memahami (Understand, C2), Mengaplikasikan

(Apply, C3), Menganalisis (Analyze, C4), Mengevaluasi (Evaluate, C5), dan

Mencipta (Create, C6).

Motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar yang berasal dari dalam

(internal). Motivasi belajar ialah dorongan yang berasal dari dalam atau luar

diri seseorang sehingga dapat menimbulkan kegiatan belajar. Peran motivasi

ini sangat penting untuk mendorong siswa agar memperoleh hasil prestasi

yang baik. Prestasi belajar yang optimal dapat disebabkan oleh motivasi

belajar dan semangat belajar siswa yang tinggi. Namun, pada saat

berlangsungnya proses pembelajaran motivasi setiap siswa dalam mengikuti

pelajaran berbeda-beda.
8

Selain itu, ada beberapa siswa yang masih beranggapan bahwa ekonomi

adalah mata pelajaran yang sulit sehinga motivasi siswa untuk belajar rendah.

Apabila motivasi belajar ekonomi rendah, penerapan media pembelajaran dan

variasi soal yang belum optimal maka prestasi belajar yang akan dicapai akan

rendah. Berikut hasil angket pada penelitian pendahuluan terhadap 30 siswa

kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo mengenai motivasi belajar pada tabel

berikut.

Tabel 3. Hasil Angket Motivasi Belajar pada Kelas X IPS Semester


Ganjil SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020

Tanggapan Jumlah
No Pernyataan
SS S KS TS STS Siswa
1 Pentingnya setiap mata 4 4 15 4 3 30
pelajaran
2 Aktif bertanya dalam proses 3 5 12 5 5 30
belajar
3 Mengerjakan ujian dengan 2 3 17 3 5 30
kemampuan sendiri
4 Semangat dalam belajar 4 6 10 7 3 30
Jumlah 13 18 54 19 16 120
Persentase rata-rata 11 15 45 16 13 100
Sumber: Hasil angkat pra-penelitian terhadap siswa kelas X IPS SMA Negeri
1 Sumberejo

Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa siswa kelas X IPS SMA N

1 Sumberejo memiliki motivasi belajar masih rendah terlihat dari pernyataan

siswa yang menjawab pernyataan di atas sangat setuju 11%, setuju 15%,

kurang setuju 45%, tidak setuju 16% dan yang sangat tidak setuju 13%.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Kahoot

dan Variasi Soal terhadap Prestasi Belajar Ekonomi dengan Motivasi

sebagai Pemoderasi”.
9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi

permasalahan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.

1. Rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yang

dibuktikan dari belum semua siswa mencapai nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM).

2. Belum diterapkannya alat evaluasi berupa kuis menggunakan aplikasi

Kahoot untuk mengembangkan pola pikir peserta didik agar bisa berpikir

luas dan merasa menyenangkan.

3. Bentuk tes berupa soal yang diberikan kurang bervariasi.

4. Motivasi belajar siswa masih rendah yang ditunjukkan dengan rendahnya

antusias siswa mengikuti pelajaran.

5. Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru.

6. Suasana pasif dalam kelas membuat siswa kurang dalam berkompetisi.

7. Kemampuan guru masih kurang dalam penggunaan media Kahoot.

8. Kurangnya kreatif dan inovatif dalam pembelajaran ekonomi karena masih

menggunakan metode konvensional.

9. Kurangnya perhatian terhadap pengembangankan konsep dan pemahaman.

10. Peserta didik masih beranggapan ekonomi adalah pelajaran yang sulit,

membosankan dan menakutkan.

11. Belum dimanfaatkannya secara maksimal teknologi informasi dan

komunikasi.

12. Belum ada evaluasi yang praktis yang dapat digunakan pada pembelajaran

ekonomi.
10

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, tampak bahwa

masalah prestasi belajar ekonomi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Oleh

karena keterbatasan waktu, biaya dan pengetahuan maka diperlakukan adanya

pembatasan masalah. Masalah yang akan dikaji pada penelitian dibatasi pada

Penggunaan Media Kahoot (X1), Variasi Soal (X2), Motivasi Belajar (Y), dan

Prestasi Belajar Ekonomi (Z). Tujuan pembatasan masalah ini adalah agar

penelitian ini lebih terarah, sehingga penelitian ini bisa menjadi penelitian

yang relevan dan gambaran yang diperoleh lebih jelas data yang akurat.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di

atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh penggunaan media Kahoot terhadap motivasi belajar

siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020?

2. Apakah ada pengaruh variasi soal terhadap motivasi belajar siswa kelas X

IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020?

3. Apakah ada hubungan penggunaan media Kahoot dengan variasi soal

siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020?

4. Apakah ada pengaruh langsung penggunaan media Kahoot terhadap

prestasi belajar ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo

Tahun Pelajaran 2019/2020?

5. Apakah ada pengaruh langsung variasi soal terhadap prestasi belajar

ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran

2019/2020?
11

6. Apakah ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi

siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020?

7. Apakah ada pengaruh penggunaan media Kahoot terhadap prestasi belajar

ekonomi melalui motivasi belajar siswa X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo

Tahun Pelajaran 2019/2020?

8. Apakah ada pengaruh variasi soal terhadap prestasi belajar ekonomi

melalui motivasi belajar siswa X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun

Pelajaran 2019/2020?

9. Apakah ada pengaruh penggunaan media Kahoot dan variasi soal secara

simultan terhadap motivasi belajar siswa X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo

Tahun Pelajaran 2019/2020?

10. Apakah ada pengaruh penggunaan media Kahoot, variasi soal dan

motivasi belajar secara simultan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa X

IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh penggunaan media Kahoot terhadap motivasi belajar siswa

kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020.

2. Pengaruh variasi soal terhadap motivasi belajar siswa kelas X IPS SMA

Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020.

3. Hubungan penggunaan media Kahoot dengan variasi soal siswa kelas X

IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020.


12

4. Pengaruh langsung penggunaan media Kahoot terhadap prestasi belajar

ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran

2019/2020.

5. Pengaruh langsung variasi soal terhadap prestasi belajar ekonomi siswa

kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020.

6. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas

X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020.

7. Pengaruh penggunaan media Kahoot terhadap prestasi belajar ekonomi

melalui motivasi belajar siswa X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun

Pelajaran 2019/2020.

8. Pengaruh variasi soal terhadap prestasi belajar ekonomi melalui motivasi

belajar siswa X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran

2019/2020.

9. Pengaruh penggunaan media Kahoot dan variasi soal secara simultan

terhadap motivasi belajar siswa X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun

Pelajaran 2019/2020.

10. Pengaruh penggunaan media Kahoot, variasi soal dan motivasi belajar

secara simultan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa X IPS SMA

Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan pikiran dan manfaat yang

berarti, yaitu manfaat:

1. Manfaat Teoretis

Manfaat teoritis penelitian sebagai berikut.


13

a. Bagi penulis, dapat menambah ilmu pengetahuan dan mengembangkan

ilmu yang telah diperoleh selama kuliah, sehingga terwujudnya

wahana ilmiah.

b. Bagi para akademisi, dapat digunakan sebagai bahan referensi atau

bahan kajian dalam menambah ilmu pengetahuan di bidang

pendidikan.

c. Bagi peneliti lebih lanjut, dapat dijadikan referensi di dalam

mengembangkan pengetahuan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar ekonomi yang belum dikaji dalam

penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis penelitian sebagai berikut.

a. Bagi siswa, menambah pengetahuan tentang media pembelajaran

online dan mengetahui faktor-faktor yang mendorong prestasi belajar

sehingga prestasi belajar siswa bisa meningkat.

b. Bagi guru, memberikan sumbangan inovasi dalam menggunakan

media Kahoot sehingga dapat meningkatkan kompetensi guru dalam

proses belajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

c. Bagi sekolah, dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran agar bisa

membantu meminimalisir faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar khususnya pada mata pelajaran ekonomi, yaitu pihak sekolah

mengambil kebijakan yang dapat mendukung terciptanya proses

belajar yang lebih afektif.


14

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian meliputi:

1. Obyek Penelitian

Ruang lingkup obyek penelitian ini adalah Penggunaan Media Kahoot

(X1), Variasi Soal (X2), Motivasi Belajar (Y), dan Prestasi Belajar

Ekonomi (Z).

2. Subyek Penelitian

Ruang lingkup subyek penelitian ini adalah seluruh kelas X IPS semester

genap.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Sumberejo.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2019/2020.

5. Ilmu Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah pendidikan ekonomi.


II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

Bagian tinjauan pustaka akan membahas teori-teori yang mendasari tentang

prestasi belajar, motivasi belajar, penggunaan media Kahoot dan variasi soal.

Tinjauan pustaka mempunyai makna peninjauan kembali pustaka-pustaka

yang terkait. Fungsi peninjauan kembali pustaka yang berkaitan dengan

merupakan hal yang mendasar dalam penelitian.

1. Prestasi Belajar Ekonomi

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses perubahan perilaku manusia dan mencakup

semua segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Perubahan

perilaku seseorang akan berubah jika seseorang tersebut yang memulai

merubah karena pengalaman yang dialami. Perubahan ini tidak hanya

berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tetapi juga kecakapan,

keterampilan, sikap, pengertian, harga diri dan penyesuaian diri.

Ada beberapa definisi tentang belajar, Menurut Sardiman (2010: 5)

antara lain dapat diuraikan sebagai berikut.

1) Cronbach memberikan definisi: Learning is shown by a change


inbehavior as a result of experience.
16

2) Harold Spears memberikan batasan: Learning is to observe, to


read, to invitate, to try something themselves, to listen, to follow
direction.
3) Geoch, mengatakan: Learning is a change in performance as a
result of practice.

Menurut Slameto (2010: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang di

lakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan ketiga definisi di atas, maka dapat di terangkan bahwa

belajar itu merupakan proses perubahan tingkah laku dari yang tidak

mengerti menjadi mengerti dan dari yang tidak tahu menjadi tahu

sehingga terjadi perubahan tingkah laku maupun penampilan,

perubahan ini semua terjadi setelah melakukan kegiatan seperti

membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, melihat dan lain

sebagainya.

b. Teori Belajar

Menurut Darsono (2000: 5) disebutkan bahwa teori-teori belajar dalam

pendidikan antara lain:

1) Teori Belajar Behavioris


Diantara tokoh yang mencetuskan teori behavioris adalah
Thorndike, Pavlov dan Skinner yang berasumsi bahwa manusia
adalah mahluk pasif, tidak mempunyai potensi psikologis yang
berhubungan dengan kegiatan belajar antara lain pikiran, persepsi,
motivasi dan emosi yang menyebabkan tingkah laku dapat diukur..
2) Teori Belajar Sosial
Teori ini dipelopori oleh Bandura yang menyatakan bahwa tingkah
laku manusia tidak hanya didorong oleh kekuatan dari dalam
dirinya melainkan oleh interaksi yang kontinu dan timbal balik
antara pribadi dan lingkungan. Teori ini mengandung dua konsep
utama yaitu: pemodelan, fase belajar.
17

3) Teori Belajar Kognitif


Ahli-ahli yang menganut aliran kognitif berpendapat bahwa belajar
adalah peristiwa internal artinya belajar baru dapat terjadi bila ada
kemampuan dalam diri orang yang belajar.
4) Teori Belajar Gestalt
Peletak dasar aliran ini adalah Wax wertheimer yang menyatakan
bahwa belajar diperlukan kemampuan mengorganisir obyek yang
dipersepsi sehingga menjadi suatu bentuk yang bermakna dan
mudah dipahami.
5) Teori Belajar Humanis
Teori ini menyatakan bahwa manusia dianggap sebagai individu
yang unik dan bisa mewujudkan potensi-potensi yang ada pada
dirinya.

Berdasarkan beberapa teori tersebut, dapat ditarik kesimpulan

bahwa belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan secara

sungguh-sungguh dan sistematis dengan memanfaatkan potensi

yang dimiliki, baik fisik maupun mental yang berupa panca indera,

otak, dan bagian tubuh lainnya. Demikian pula aspek kejiwaan

seperti intelegensi, bakat, minat, dan motivasi yang bertujuan

untuk mengadakan perubahan tingkah laku, kebiasaan, sikap,

keterampilan, serta menambah dalam berbagai disiplin ilmu.

c. Prestasi Belajar

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran

terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan

psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur

menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Menurut

Tu’u (2004: 75) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau angka yang

diberikan oleh guru. Sedangkan menurut Purwanto (2003: 98) Prestasi


18

belajar adalah suatu pembuktian yang akan menunjukkan sampai

dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian

tujuan-tujuan kurikule. Berdasarkan pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar ekonomi adalah hasil yang dicapai

oleh peserta didik dalam kegiatan belajar ekonomi yang ditunjukkan

dengan nilai atau angka dari hasil evaluasi setelah proses

pembelajaran.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Keberhasilan seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang

mempengaruhi pencapaian hasil belajar, yaitu berasal dari dalam diri

dan luar diri orang yang belajar. Slameto (2010: 54) menjelaskan

bahwa terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar

seseorang, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Kedua faktor tersebut

terdiri dari :

1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang
belajar seperti:
a) Faktor Jasmaniah, meliputi:
(1) Faktor kesehatan seperti pusing, kurang darah dan
gangguan fungsi alat indera.
(2) Cacat tubuh seperti buta, tuli, patah kaki dan patah tangan.
b) Faktor Psikologis, meliputi :
(1) Intelegensi
Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi
akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat
intelegensi yang rendah.
(2) Perhatian
Perhatian menurut Ghazali adalah keaktifan jiwa yang
dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu
obyek benda.
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
(4) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar.
19

(5) Motivasi
Seseorang akan berhasil dalam belajarnya bila mempunyai
penggerak atau pendorong untuk mencapai tujuan.
(6) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam
pertumbuhan seseorang.
(7) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau
bereaksi.
c) Faktor Kelelahan
Kelelahan dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat
dengan lemah lunglai, sedangkan kelelahan rohani terlihat
dengan kelesuan dan kebosanan.
2) Faktor eksternal
a) Keadaan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan utama dalam proses belajar
seperti cara mendidik orang tua.
b) Keadaan Sekolah
Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana siswa belajar
secara sistematis seperti cara mengajar guru.
c) Keadaan Masyarakat
Siswa akan mudah kena pengaruh lingkungan masyarakat
karena keberadaannya dalam lingkungan tersebut seperti teman
gaul.

e. Fungsi Prestasi Belajar

Menurut Arifin dalam Maziyyatin (2009), fungsi prestasi belajar yaitu:

1) Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah


dikuasai peserta didik.
2) Sebagai lambang hasrat ingin tahu
Hal ini didasarkan atas asumsi para ahli bahwa mereka menyebut
kalimat ini sebagai tendensi keingintahuan (couriosty).
3) Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan
Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan
pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan.
4) Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu instansi pendidikan.
Indikator intern dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas
suatu institusi pendidikan, indikator ekstern dapat dijadikan
indikator tingkat kesuksesan anak di masyarakat.
5) Dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak
didik.
Proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang
utama dan pertama karena anak didiklah yang mengharapkan dapat
menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam
kurikulum.
20

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi

prestasi belajar ialah petunjuk sampai dimana kemampuan daya

serap kita memahami suatu pelajaran.

f. Indikator Prestasi Belajar

Penilaian setiap mata pelajaran untuk mengetahui prestasi belajar yang

tercapai meliputi beberapa kompetensi. Menurut Kunandar (2013: 100)

penilaian sikap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan,

kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi

pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan skala 1-4

(kelipatan 0,33), sedangkan kompetensi sikap menggunakan skala

sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang (K). Berdasarkan

pendapat menurut Kunandar dapat diketahui bahwa konversi penilaian

adalah sebagai berikut.

Tabel 4. Konversi Penilaian

Nilai Kompetensi
Pengetahuan Huruf Huruf Sikap
Keterampilan
3,85 – 4,00 A 3,85 – 4,00 A SB
3,51 – 3,84 A- 3,51 – 3,84 A- (Sangat
Baik)
3, 18 – 3,50 B+ 3, 18 – 3,50 B+ B
2,51 – 2,84 B 2,51 – 2,84 B
2,84 – 2,50 C+ 2,84 – 2,50 C+ (Baik)
1,85 – 2,17 C 1,85 – 2,17 C C
1,51 – 1,84 C- 1,51 – 1,84 C- (Cukup)
1,18 – 1,50 D+ 1,18 – 1,50 D+ K
1,00 – 1,17 D- 1,00 – 1,17 D- (Kurang)

Prestasi belajar didukung beberapa indikator. Menurut Syah (2006:

150) kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar

siswa adalah mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya


21

prestasi tertentu). Jenis indikator, dan cara evaluasi prestasi menurut

Syah (2006: 151) adalah sebagai berikut.

Tabel 5. Jenis, Indikator, dan Cara Evalusi Prestasi

Ranah/ Jenis
No. Indikator Cara Evaluasi
Prestasi
A. Ranah Kognitif
1. Pengamatan a. Dapat menunjukkan 1) Tes lisan
2. Ingatan b. Dapat membandingkan 2) Tes tertulis
3. Pemahaman c. Dapat menghubungkan 3) Observasi
4. Penerapan
d. Dapat menjelaskan 4) Pemberian
5. Analisis
e. Dapat memberikan contoh tugas
f. Dapat menyimpulkan
B. Ranah Rasa/ Afektif
1. Penerimaan a. menunjukkan sikap 1) Tes tertulis
2. Sambutan menerima 2) Tes skala
3. Apresiasi b. menunjukkan sikap 3) Pemberian
4. Internalisasi menolak tugas
5. Karakteristik c. kesediaan memanfaatkan 4) Ekspesif
d. mengagumi
e. mengingkari
C. Karsa/Psikomotor
1. Keterampilan Mengkoordinasikan gerak 1) Observasi
bergerak dan mata, tangan, kaki, dan 2) Tes tindakan
bertindak anggota tubuh lainnya
2. Kecakapan a. Mengucapkan 1) Tes lisan
ekspresi verbal dan b. Membuat mimik dan 2) Observasi
nonverbal gerakan jasmani 3) Tes tindakan

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi.

Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan

secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan

(reiforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan

tertentu. Menurut Uno (2010: 23) hakikat motivasi belajar adalah

dorongan internal dan eksternal siswa-siswa yang sedang belajar

mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa

indikator atau unsur yang mendukung.


22

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi

adalah suatu dorongan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku

pada diri seseorang dalam mencapai tujuan yang telah dicapai.

Sedangkan motivasi belajar merupakan dorongan yang berasal dari

dalam dan luar diri seseorang sehingga bisa menumbuhkan rasa

semangat belajar siswa.

b. Teori Motivasi

Teori-teori motivasi tersebut dikemukakan oleh beberapa ahli dalam

Majid (2013:315), sebagai berikut.

1) Teori Motivasi Herzberg


Menurut Herzberg dalam Majid, ada dua jenis faktor yang
mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan
menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor tersebut adalah
faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
instrinsik).
2) Achievement Thory McClelland
McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai
prestasi atau need for Achievement (N.Ach) yang menyatakan
bahwa motivasi itu berbeda-beda sesuai dengan kekuatan
kebutuhan seseorang akan prestasi. McClelland menyatakan bahwa
ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
a) Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
b) Need for affiliation (kebutuhan akan sosial/hampir sama
dengan sosial need yang dikemukakan Maslow)
c) Need for power (dorongan untuk mengatur)

Berdasarkan beberapa teori di atas dapat diketahui bahwa motivasi

merupakan sesuatu hal yang berasal dari dalam dan luar diri

seseorang untuk meraih prestasi yang lebih baik.


23

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Siregar (2014: 53-54) terdapat enam unsur atau faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar dalam proses pembelajaran yaitu:

1) Cita-cita/ aspirasi pembelajar.


2) Kemampuan pembelajar
3) Kondisi pembelajar
4) Kondisi lingkungan pembelajar
5) Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajar
6) Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Dimyati (2009:97) tentang

unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu:

1) Cita-cita atau Aspirasi siswa


Cita-cita atau memperkuat motivasi belajar, sebab tercapainya
suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.
2) Kemampuan siswa
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau
kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi
siswa untuk melaksanakan tugas-tugas.
3) Kondisi siswa
Kondisi siswa meliputi jasmani dan rohani siswa berpengaruh
terhadap motivasi belajar.
4) Kondisi lingkungan siswa
Dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan indah maka
semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.
5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran
yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup.
6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Intensitas pergaualan guru dengan siswa mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan jiwa siswa.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa motivasi belajar dapat

dipengaruhi oleh faktor pengetahuan tentang semangat untuk belajar

dan kegunaan belajar.


24

d. Fungsi Motivasi Belajar

Motivasi inilah yang mendorong mereka untuk melakukan suatu

kegiatan atau pekerjaan. Begitu juga untuk belajar sangat diperlukan

adanya motivasi. Prestasi belajar akan menjadi optimal, maka berhasil

pula pelajaran itu. Jadi motivasi senantiasa dapat menentukan

intensitas usaha belajar bagi para siswa.

Menurut Sardiman (2012: 85) ada tiga fungsi motivasi yaitu sebagai

berikut.

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak.


Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut.

e. Indikator Motivasi Belajar

Indikator motivasi belajar menurut Uno (2010: 23) antara lain adalah:

1) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil.


Keinginan untuk memperoleh kesempurnaan hasil dalam
mengerjakan suatu tugas.
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
Dorongan atau kebutuhan dalam belajar bisa dikarenakan dorongan
dari dalam diri atau dorongan dari pihak luar
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan
Seseorang yang memiliki cita-cita jelas akan lebih termotivasi
untuk belajar agar dapat meraih cita-citanya tersebut.
4) Adanya penghargaan dalam belajar
Penghargaan yang bisa berupa pujian atau hadiah dan menghindar
dari kegagalan yang bersumber pada ketakutan akan kegagalan.
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
Siswa merasa asik untuk menyelesaikan tugas dikarenakan mereka
senang dan tertarik untuk melakukan dan menyelesaikan tugas
tersebut.
25

6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif


Lingkungan belajar yang kondusif akan turut meningkatkan
motivasi untuk belajar dan tidak mudah cepat bosan.

Mengacu pada indikator motivasi yang diuraikan di atas, maka

indikator motivasi belajar yang digunakan untuk instrumen dalam

penelitian ini terdiri dari enam indikator, yaitu: 1) Adanya hasrat dan

keinginan untuk berhasil, 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam

belajar, 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4) Adanya

penghargaan dalam belajar, 5) Adanya kegiatan yang menarik dalam

belajar, dan 6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif.

3. Penggunaan Media Kahoot

a. Pengertian Media Kahoot

Kahoot adalah aplikasi yang disajikan dalam bentuk permainan

bertujuan untuk mengikutsertakan peserta didik dalam merespon kuis,

diskusi, dan survei. Peserta didik yang ikut dalam permainan ini tidak

memerlukan akun baru karena dapat diakses langsung melalui web

browser yang tersedia di gadget, laptop, maupun komputer. Kuis,

forum diskusi, atau forum survei dapat dibuat setelah guru membuat

akun baru pada laman kahoot (Dellos, 20015: 49).

Dellos (2015: 50) dalam artikel yang berjudul “Kahoot! A Digital

Game Resource for Learning”menguraikan fitur-fitur yang tersedia

dalam aplikasi kahoot. Kuis tidak hanya dalam wujud soal tertulis

namun dapat disisipkan gambar, video, dan lagu untuk menunjang

daya pikirnya dalam memahami kuis.


26

Menurut Dewi (2018) Kahoot adalah suatu game interaktif berbasis

pendidikan yang didalamnya terdapat beberapa ikon untuk

dikembangkan. Salah satunya yaitu ikon kuis dimana pengguna dapat

membuat kuis menggunakan Kahoot untuk pembelajaran menjadi

menarik dan tidak membosankan.

Menurut Thomas (2014) yang dikutip oleh Dellos (2015: 50) bahwa

kecepatan dan kemudahan akses Kahoot menguntungkan peserta didik

dan guru dalam mengulas pelajaran baru maupun lama. Kahoot dapat

digunakan untuk bermacam-macam jenis penilaian dan tugas termasuk

penilaian formatif, diagnostik, proyek penelitian dan presentasi.

Kahoot memiliki dua alamat website yang berbeda yaitu

https://Kahoot.com// untuk pengajar dan https://Kahoot.it// untuk

pembelajar. Kahoot dapat diakses dan digunakan secara gratis,

termasuk semua fitur-fitur yang ada di dalamnya. Platform Kahoot

dapat digunakan untuk beberapa bentuk asesmen diantara kuis online,

survei, dan diskusi dimana ketiganya memiliki cara yang bermacam-

macam untuk dimainkan. Kahoot dapat dimainkan secara individu dan

berkelompok.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

Kahoot merupakan media pembelajaran berbasis games educatif online

untuk menyesuaikan pengajaran dengan tingkat pengetahuan siswa

dimana siswa mencoba menemukan jawaban yang benar atas

pertanyaan yang dipersiapkan sebelumnya oleh guru yang ditampilkan


27

ke layar proyektor dan juga dapat digunakan di perangkat apa saja

yang terhubung dengan internet (Komputer, notebook, tablet,

handphone, dan lain-lain), mendapatkan motivasi dengan

penghargaan, mendapatkan poin yang mereka menangkan dan

menemukan kesempatan untuk memperoleh keterampilan

mengendalikan informasi yang mereka pelajari di kelas dan menjadi

pemimpin dalam kompetisi kelompok juga.

b. Langkah-langkah penggunaan media Kahoot

Langkah-langkah dalam penggunaan Kahoot adalah sebagai berikut.

(1) guru memilih permainan yaitu berupa pertanyaan yang telah dibuat

sebelumnya; (2) guru membagikan pin yang muncul pada layar

sehingga siswa dapat menginput pin tersebut di perangkat mereka.

Siswa mengakses link Kahoot.it untuk memasukkan pin permainan;

(3) setiap siswa yang bermain memasukkan nickname mereka dan

kemudian permainan dimulai; (4) untuk setiap pertanyaan yang

terjawab, sistem akan melaporkan umpan balik langsung; (5) setelah

menjawab pertanyaan, siswa akan mengetahui apakah jawaban yang

diajukan betul atau salah melalui perangkatnya; (6) siswa diberi

peringkat berdasarkan skor mereka dalam memilih jawaban; (7) Guru

dapat mendiskusikan dengan siswa terkait jawaban dari pertanyaan

yang muncul; (8) pada akhirnya, setelah semua pertanyaan dijawab,

"pemenang" diketahui.
28

c. Manfaat Media Kahoot

1. Merangsang Minat Peserta didik

Games ini menarik dan dapat meningkatkan semangat peserta didik

untuk menjawab atau mengerjakan games yang telah diberikan

oleh guru kepada mereka, membuat peserta didik semangat dan

berlomba-lomba untuk menjawabnya, karena rasa penasaran

mereka terhadap pertanyaan atau game selanjutnya. Oleh sebab itu

membangkitkan semangat peserta didik untuk lebih giat lagi untuk

belajar.

2. Proses Pembelajaran Menjadi Menarik

Games ini bisa membangkitkan pengetahuan siswa, merangsang

reaksi mereka terhadap penjelasan guru, dan membantu mereka

mengkonkretkan sesuatu yang abstrak dan sebagainya.

3. Memantau Minat Peserta Didik

Games ini digunakan untuk melihat sampai mana peserta didik

memahami dan mengerti pembelajaran yang telah diberikan oleh

guru kepada mereka, serta melihat kemajuan siswa terhadap tujuan

pembelajaran, mengidentifikasi daerah-daerah dimana siswa akan

mendapat manfaat lebih dari pengajaran, lebih menantang

kesempatan belajar atau mereview pembelajaran.

d. Kelebihan dan Kekurangan Media Kahoot

Setiap pembuatan media pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya

masing-masing, termasuk pada media Kahoot. Kelebihan dari media


29

Kahoot adalah Kahoot menggunakan sistem permainan sehingga siswa

dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Dengan adanya sistem

kompetisi, siswa dapat termotivasi untuk menyimak materi

pembelajaran yang disampaikan dan materi pembelajaran dapat

menarik bagi siswa khususnya siswa tunarungu. Kelebihan lainnya

yaitu menggunakan teknologi sebagai media pembelajaran dapat

berkembang sesuai dengan era tekonologi masa kini.

Selain kelebihan, media Kahoot memiliki beberapa kekurangan yaitu

tidak adanya tampilan Kahoot terjemahan bahasa Indonesia. Namun,

apabila guru dapat memahami media dengan benar maka hal tersebut

dapat diatasi. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dipahami bahwa

kekurangan media tersebut dapat diatasi dengan penanganan oleh guru.

4. Variasi Soal

Penilaian merupakan upaya untuk mencari informasi guna mengetahui

proses dan hasil belajar selama peserta didik melaksanakan pembelajaran.

Rumusan tujuan pembelajaran dalam sistem pendidikan nasional, baik

tujuan kurikuler (mata pelajaran) maupun tujuan intruksional

(pembelajaran) terdiri atas tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor sebagaimana hasil belajar yang diklasifikikasikan dalam

taksonomi Benyamin Bloom.

Taksonomi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu

tassein yang berarti mengklasifikasikan dan nomos yang berarti aturan.

Jadi, taksonomi berarti tingkatan klasifikasi berdasarkan suatu aturan.


30

Taksonomi Bloom adalah struktur yang mengklasifikasikan tingkat

berfikir mulai dari tingkat yang rendah sampai tingkat yang tinggi.

Selanjutnya dalam kerangka konsep ini, Bloom membagi tujuan

pendidikan menjadi tiga domain atau ranah kemampuan yakni: kognitif,

afektif, dan psikomotorik.

a. Tingkatan pada Ranah Kognitif

Ranah kognitif menurut Bloom terdiri atas enam level, yaitu: 1)

pengetahuan (knowledge); 2) pemahaman (comprehension); 3)

penerapan (application); 4) penguraian atau penjabaran (analysis); 5)

pemaduan (synthesis); dan 6) penilaian (evaluation). Namun pada

tahun 2001 Lorin Anderson Krathwohl salah seorang murid Bloom

dan para pakar psikologi aliran kognitivisme berusaha untuk

melakukan revisi untuk memperbaiki taksonomi Bloom agar sesuai

dengan perkembangan dan kemajuan zaman. Namun demikian, revisi

taksonomi Bloom tersebut hanya dilakukan pada ranah kognitif saja.

Revisi Taksonomi Bloom menurut Krathwohl (2001) dijelaskan

sebagai berikut.

1. Perubahan pada dimensi tingkat berpikir (level taksonomi) dari


kata benda menjadi kata kerja.
2. Urutan tingkat berpikir dari urutan terendah sampai dengan yang
tertinggi masih sama, namun pada tingkat berpikir sintesis
dihilangkan dan diganti evaluasi, sedangkan evaluasi yang semula
merupakan tingkat berpikir tertinggi diganti dengan creating
(menciptakan).

Revisi Taksonomi Bloom menurut Krathwohl (2001) dijelaskan

sebagai berikut.
31

1) Pada tingkat berpikir pertama, yang semula pengetahuan


(knowledge) diubah menjadi mengingat (remembering).
2) Pada tingkat berpikir kedua, yang semula pemahaman
(comprehension) diganti dengan memahami (understanding
memahami).
3) Pada tingkat berpikir ketiga, yang semula penerapan (application)
diubah menjadi menerapkan (applying).
4) Pada tingkat berpikir keempat, yang semula analysis menjadi
menganalisis (analyzing).
5) Pada tingkat berpikir kelima, yang semula synthesis dinaikkan
tingkatannya menjadi level enam tetapi diganti dengan mencipta
(creating).
6) Pada tingkat berpikir keenam, yang semula evaluation diturunkan
menjadi peringkat lima, yaitu menilai (evaluating).

Taksonomi Bloom ini banyak digunakan dalam merumuskan tujuan

pembelajaran yang dikenal dengan C1 sampai dengan C6. Level

taksonomi Bloom dapat digambarkan sebagai berikut.

creating

evaluating

analyzing

applying

undestanding

Remembering

New Version

Gambar 1. Taksonomi Bloom


Berdasarkan Gambar 1 di atas dapat diinterprestasikan sebagai

berikut.

1) Sebelum kita memahami suatu istilah, prosedur, atau konsep, maka

kita terlebih dahulu harus mengingatnya.


32

2) Sebelum kita menerapkan suatu konsep atau prosedur, maka

terlebih dahulu kita harus memahaminya.

3) Sebelum kita menganalisis suatu fakta, prosedur, atau konsep,

maka kita terlebih dahulu kita harus mampu menganalisis.

4) Sebelum kita harus mampu mengingat, memahami,

mengaplikasikan, menganalisis dan mengevaluasi.

Berikut adalah penjelasan dan pilihan kata kerja operasional dari ranah

kognitif yang telah direvisi terlihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Penjelasan dan pilihan kata kerja operasional dari


ranah kognitif yang telah direvisi.

Ranah Kognitif
No. Klasifikasi Penjelasan Kata Kerja Kunci
1 Mengingat Kemampuan Menempatkan,
menyebutkan kembali menyebutkan menyusun
pengetahuan yang telah daftar, menjelaskan,
diperoleh sebelumnya. menempatkan,
Contoh: menyebutkan menyebutkan, menyusun
tingkatan berpikir pada daftar, menjelaskan,
revisi taksnonomi Bloom. menemukan kembali,
menyatakan, mengurutkan,
memahami, dan sebagainya.

2 Memahami Kemampuan memahami Menjelaskan,


instruksi, prosedur, menerjemahkan,
konsep atau gagasan menguraikan, mengartikan,
yang telah dipelajari, baik menyatakan kembali,
secara lisan maupun menafsirkan,
tertulis atau dalam bentuk menginterprestasikan,
tabel atau grafik. Contoh: mendiskusikan, menyeleksi,
mampu membuat tabel mendeteksi, melaporkan,
untuk menjelaskan menduga, mengelompokkan,
anggaran atau merangkum,
merangkum materi menganalogikan, mengubah,
pelajaran secara memperkirakan.
sistematis.

3 Menerapkan Kemampuan melakukan Memilih, menerapkan,


sesuatu dan melaksanakan, mengubah,
mengaplikasikan konsep menggunakan,
dalam situasi tertentu. mendemonstrasikan,
Contoh: melakukan memodifikasi,
proses penerimaan menginterprestasikan,
33

Tabel 6. Lanjutan
pegawai baru sesuai menunjukkan,
dengan sistem yang membuktikan,
berlaku. menggambarkan,
mengoperasikan.

4 Menganalisis Kemampuan Mengkaji ulang,


memisahkan konsep ke membedakan,
dalam beberapa mengkontraskan,
komponen dan memisahkan,
menghubungkan satu menghubungkan,
sama lain untuk menunjukan hubungan,
memperoleh antar variabel, memecah
menganalisis penyebab menjadi beberapa bagian,
meningkatnya harga menduga,
pokok penjualan dalam mempertimbangkan,
laporan keuangan dengan mencirikan, mengubah
memisahkan komponen- struktur, melakukan
komponenya. pengetesan,
mengintegrasikan,
mengorganisir,
mengkerangkakan.
5 Mengevaluasi/ Kemampuan menentukan Membandingkan,
Menilai tingkatan sesuatu menyeleksi,
berdasarkan kriteria, mempertahankan,
norma, standar tertentu. menjustifikasi, mengkritik,
Contoh: membuat skala membenarkan,
penilaian untuk menilai menyalahkan, mengkaji
perilaku ahlak mulia ulang dan memprediksi.
peserta didik.

6 Mencipta Kemampuan menyatukan Merakit, merancang,


atau memadukan menemukan, menciptakan,
berbagai unsur menjadi memperoleh,
sesuatu yang bermakna mengembangkan,
atau membentuk sesuatu memformulasikan,
yang baru dan orisinil. membangun, membentuk,
Contoh: membuat RPP melengkapi, membuat,
dengan mengintegrasikan menyempurnakan,
materi dan model melakukan inovasi,
pembelajaran. mendisain, menghasilkan
karya.

Berikut contoh soal pada masing-masing tingkat berpikir dimulai dari

cognitif 1 (C1) sampai dengan cognitif 6 (C6).

1) Pada tingkat berpikir mengingat (C1)

Sebutkan jenis-jenis koperasi berdasarkan karakteristik usahanya.

2) Pada tingkat berpikir memahami (C2)


34

Apa yang dimaksud dengan simpanan pokok dalam koperasi?

3) Pada tingkat berpikir menerapkan/mengaplikasi (C3)

Jika disekolahanmu akan dibentuk koperasi sekolah, maka sumber

dananya diperoleh dari mana?

4) Pada tingkat berpikir menganalisis (C4)

Terdapat istilah sisa hasil usaha dan deviden, jelaskan pengertian

masing-masing istilah tersebut dan bagaimana cara pembagiannya?

5) Pada tingkat berpikir mengevaluasi (C5)

Jika disekolahmu akan didirikan koperasi, jenis koperasi apa yang

kamu anggap sesuai? Apa alasanmu?

6) Pada tingkat berpikir mengkreasi (C6)

Buatlah proposal jika kamu diminta untuk mendirikan koperasi

sekolah.

b. Tingkatan pada Ranah Ranah Afektif

Kecakapan hidup merupakan bagian dari kompetensi yang harus

dimiliki peserta didik setelah mengikuti pembelajaran melekat pada

semua mata pelajaran. Beberapa kompetensi kecakapan hidup yang

berkaitan dengan ranah afektif diantaranya: tanggungjawab, disiplin,

kerjasama, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain, dan

kemampuan mengendalikan diri (Mardapi; 2004).

Hasil belajar peserta didik akan dihargai dan dirasakan bermanfaat

bagi masyarakat jika peserta didik memiliki perilaku yang sesuai

dengan nilai dan norma yang sesuai dan berlaku dalam masyarakat.
35

Menurut Popham (1995), ranah afektif menentukan keberhasilan

belajar seseorang, orang yang tidak memiliki minat, sikap positip, dan

motivasi belajar pada mata pelajaran tertentu, maka sulit untuk

mampu mencapai keberhasilan belajar secara optimal.

c. Tingkatan pada Ranah Psikomotor

Menurut Mardapi (2003), keterampilan psikomotor ada enam tahapan

yaitu gerakan refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, gerakan

fisik, gerakan terampil, dan komunikasi nondiskursif. Gerakan reflek

adalah adalah respon motorik atau gerak tanpa sadar yang muncul

ketika bayi lahir. Gerakan dasar adalah gerakan yang mengarah pada

keterampilan komplek yang khusus. Kemampuan perpetual adalah

kombinasi kemampuan kognitif dan motorik atau gerak. Kemampuan

fisik adalah kemampuan untuk mengembangkan gerakan terampil.

Gerakan terampil adalah gerakan yang memerlukan belajar, seperti

keterampilan dalam olah raga. Komunikasi nondiskursif adalah

kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan gerakan.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan digunakan untuk membandingkan hasil penelitian penulis

dengan penelitian terdahulu maka dibawah ini penulis akan menuliskan

beberapa penelitian yang relevan yang ada kaitannya dengan pokok masalah.
36

Tabel 7. Penelitian yang relevan

No. Nama Judul Hasil Penelitian


1 Khairunisa Pengaruh Hasil penelitian menunjukkan
(2015) penggunaan media bahwa: 1) terdapat pengaruh
pembelajaran dan positif
motivasi belajar dan signifikan Penggunaan
terhadap prestasi Media Pembelajaran terhadap
belajar mengetik Prestasi Belajar Mengetik
manual siswa kelas Manual dengan rx1y =0,530;
XI administrasi r2x1y = 0,281; dan thitung
perkantoran di (6,299) > ttabel (1,670) pada
SMK Negeri 1 taraf signifikansi 5%. 2)
Yogyakarta terdapat pengaruh positif dan
signifikan Motivasi Belajar
terhadap Prestasi Belajar
Mengetik Manual dengan rx2y
= 0,810 r2x2y = dengan rx2y =
0,810 r2x2y = 0,656; dan nilai
thitung (9,520) > ttabel (1,670)
pada taraf signifikansi 5%. 3)
terdapat pengaruh positif dan
signifikan Penggunaan Media
Pembelajaran dan Motivasi
Belajar secara bersama-sama
terhadap Prestasi Belajar
Mengetik Manual dengan
Ry(1,2) = 0,838; R2 = 0,702;
dan nilai Fhitung (71,770) >
Ftabel (3,150) pada taraf
signifikansi 5%.

2 Fanni Pengaruh model Berdasarkan hasil analisis data


Rahmawati work-based dan pembahasan, dapat
(2015) learning dan disimpulkan bahwa: Terdapat
metode demonstrasi perbedaan pengaruh secara
terhadap prestasi signifikan penggunaan model
belajar menata work-based learing dan
produk ditinjau dari cooperative learning metode
motivasi belajar demonstrasi terhadap prestasi
siswa kelas XI belajar menata produk =
pemasaran SMK 46.126 > = 3,997 ) (1)
Negeri 6 Surakarta pada taraf signifikan 0,05 atau
tahun ajaran 5%. (2) Terdapat perbedaan
2014/2015 pengaruh secara signifikan
antara tingkat motivasi belajar
tinggi dan motivasi belajar
37

Tabel 7. Lanjutan
rendah terhadap prestasi
belajar menata produk ( =
28.351 > = 3,997 ) pada taraf
signifikan 0,05 atau 5%. (3)
Terdapat interaksi pengaruh
antara model pembelajaran
dan tingkat motivasi belajar
siswa terhadap prestasi belajar
menata produk ( = 4.299 > =
3,997) pada taraf signifikan
0,05 atau 5%.

3 Iswahyuni Pengaruh motivasi Hasil penelitian menunjukkan


(2017) belajar terhadap gambaran motivasi belajar IPS
prestasi belajar IPS siswa SMP Negeri 4
siswa SMP Negeri Sungguminasa Kabupaten
4 Sungguminasa Gowa berada pada kategori
Kabupaten Gowa tinggi, gambaran prestasi
belajar IPS siswa SMP Negeri
4 Sungguminasa Kabupaten
Gowa berada pada kategori
cukup tinggi, pengaruh
motivasi belajar IPS siswa
SMP Negeri 4 Sungguminasa
Kabupaten Gowa berada pada
kategori sedang.

4 Anis Susanti Pengaruh motivasi Hasil penelitian menunjukkan


(2015) belajar siswa bahwa terdapat pengaruh yang
terhadap prestasi faktor motivasi intrinsik siswa
belajar matematika terhadap prestasi belajar
Siswa matematika siswa (2) faktor
motivasi ekstrinsik siswa
terhadap prestasi belajar
matematika siswa (3) faktor
motivasi intrinsik dan
ekstrinsik siswa terhadap
prestasi belajar matematika
siswa (4) faktor motivasi
intrinsik siswa yang lebih
dominan berpengaruh
terhadap prestasi belajar
matematika siswa. Hubungan
antara variabel dapat
diformulasikan dengan rumus
sebagai berikut. Y=21,353 +
1,474 X1 + 0,485 X2 .
38

Tabel 7. Lanjutan
5 Irwan Irwan, Efektifitas Hasil penelitian ini
Zaky Farid penggunaan menunjukkan bahwa Kahoot
Luthfi, Atri Kahoot! untuk dapat menjadi Alternatif
Waldi meningkatkan hasil media pembelajaran interaktif
Jurnal belajar siswa di perguruan tinggi karena
Pendidikan [Effectiveness of terbukti secara signifikan
Vol. 8 (1) Using Kahoot! to dapat meningkatkan hasil
Tahun 2019 Improve Studen belajar siswa dengan nilai F
Learning (1,58) = 0,001, p<0,05 yang
Outcomes] artinya terdapat perbedaan
antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen dimana rata-rata
kelas eksperimen (M=13,33,
SD=3,30) lebih tinggi dari
pada kelas kontrol (M=10,50,
SD=2,81).

6 Gres Dyah Studi Penerapan Dengan penggunaan media


Kusuma Media Kuis kuis interaktif berbasis game
Ningrum Interaktif Berbasis edukasi Kahoot! Lebih baik
Jurnal Ilmiah dibandingkan menggunakan
Game Edukasi
Ilmu media kuis berbasis
Pendidikan Vol. Kahoot! Terhadap powerpoint.
9 No 1. Hal. 01- hasil belajar
81 Mahasiswa
ISSN
2086-4450
Sintang
April 2018

7 Khabidin Efektifitas Hasil penelitian ini


2019 penerapan aplikasi menunjukan seberapa tinggi
Kahoot dalam efektifitas penerapan aplikasi
Kahoot dalam
mengkondisikan
mengkondisikan kelas pada
kelas pada mata mata pelajaran pendidikan
pelajaran agama islam di SMPN 1
pendidikan agama Pagentan Kabupaten
islam di SMPN 1 Banjarnegara. Sebesar tabel di
Pagetan Kabupaten atas menjelaskan nilai Sig. (2-
Banjarnegara tailed) yaitu sebesar nilai T-
29,116 dengan P=0,000,
adalah (p=0,000 < 0,05) yang
mengandung pengertian
bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan. Berdasarkan
data tersebut data tersebut
dapat disimpulkan bahwa ada
39

Tabel 7. Lanjutan
perbedaan antara efektifitas
penerapan Kahoot dalam
mengkondisikan kelas dalam
mata pelajaran pendidikan
agama Islam di SMPN 1
Pagentan Kabupaten
Banjarnegara.
8 Andi Nadya Meningkatkan hasil Hasil yang diperoleh dari
Kamila belajar bahasa siklus II yaitu seluruh siswa
Anggraeni inggris melalui tunarungu kelas X mengalami
peningkatan dalam hasil
media Kahoot!
(2018) belajar percakapan bahasa
Pada siswa inggris dan sudah mencapai
tunarungu kelas x nilai ketuntasan.

C. Kerangka Pikir

Prestasi belajar siswa merupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik

dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Tingkat keberhasilan dalam

pencapaian pembelajaran bergantung dengan bagaimana proses pembelajaran

telah berlangsung.

Media pembelajaran adalah suatu perantara yang digunakan untuk

menyampaikan informasi atau pelajaran dengan tujuan agar merangsang

peserta didik untuk belajar. Sedangkan penggunaan media pembelajaran

merupakan cara yang dilakukan untuk menyampaikan informasi berupa materi

pembelajaran. Adanya media diharapkan proses pembelajaran akan lebih

mudah bagi peserta didik, karena media pembelajaran dapat mengatasi

keterbatasan ruang dan waktu belajar, selain itu media juga dapat memberikan

motivasi bagi peserta didik untuk belajar dan melalui media Kahoot ini

memberi kemungkinan kepada pembacanya untuk menentukan apakah materi

yang dihadapinya itu sesuai dengan keperluan atau tidak. Ada berbagai
40

macam media pembelajaran yang dapat guru gunakan. Salah satu media yang

dapat guru gunakan adalah media Kahoot.

Media Kahoot merupakan salah satu media yang dapat diakses melalui

jaringan internet. Dalam media Kahoot terdapat dua pilihan bermain yaitu

bermain secara classic dan bermain secara team mode. Guru bisa memilih

salah satu cara bermain yang ada di media Kahoot. Selain media Kahoot, guru

juga dapat menggunakan variasi soal yang sesuai dengan ranah berpikir siswa.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variasi soal C1 sampai C6 karena

berdasarkan hasil observasi masih ada beberapa siswa yang merasa kesulitan

dalam mengerjakan soal. Sehingga mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu motivasi belajar peserta

didik. Motivasi belajar merupakan dorongan yang berasal dari dalam atau luar

diri seseorang sehingga dapat menimbulkan kegiatan belajar. Adanya motivasi

dalam diri seorang siswa akan mendorong siswa aktif melakukan kegiatan

belajar secara rutin dan terus menerus untuk mencapai prestasi belajar yang

optimal. Oleh karena itu, motivasi belajar diduga mempunyai pengaruh positif

dalam pencapaian prestasi belajar siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dugaan adanya pengaruh Penggunaan

Media Kahoot (X1), Variasi Soal (X2), dan Motivasi Belajar (Y) terhadap

Prestasi Belajar Ekonomi (Z), maka dapat digambarkan kerangka pikir dalam

penelitian ini sebagai berikut.


41

Penggunaan
Media Kahoot
(X1)

Motivasi Belajar (Y) Prestasi Belajar


Ekonomi
(Z)

Variasi Soal
(X2)
Gambar 2. Kerangka Pikir

Berdasarkan Gambar 2 di atas dapat dilihat garis dengan dua anak panah yang

menghubungkan antara X1 dan X2. Hal ini sesuai dengan syarat analisis path.

(Riduwan, 2012).

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Ada pengaruh penggunaan media Kahoot terhadap motivasi belajar siswa

kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020.

2. Ada pengaruh variasi soal terhadap motivasi belajar siswa kelas X IPS

SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020.

3. Ada hubungan penggunaan media Kahoot dengan variasi soal siswa kelas

X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020.

4. Ada pengaruh langsung penggunaan media Kahoot terhadap prestasi

belajar ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun

Pelajaran 2019/2020.

5. Ada pengaruh langsung variasi soal terhadap prestasi belajar ekonomi

siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020.


42

6. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa

kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020.

7. Ada pengaruh penggunaan media Kahoot terhadap prestasi belajar

ekonomi melalui motivasi belajar siswa X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo

Tahun Pelajaran 2019/2020.

8. Ada pengaruh variasi soal terhadap prestasi belajar ekonomi melalui

motivasi belajar siswa X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran

2019/2020.

9. Ada pengaruh penggunaan media Kahoot dan variasi soal secara bersama-

sama terhadap motivasi belajar siswa X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo

Tahun Pelajaran 2019/2020.

10. Ada pengaruh penggunaan media Kahoot, variasi soal dan motivasi belajar

secara simultan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa X IPS SMA

Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020.


III. METODE PENELITIAN

Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan varibel penelitian. Hal lain yang

juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasi variabel, teknik

pengumpulan data, uji persyaratan instrumen, teknik analisis data, uji kelinieran

dan uji hipotesis. Adapun pembahasannya akan dijelaskan lebih rinci berikut ini.

A. Jenis dan Pendekatan

Peneilitian ini merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan secara terencana

dan sistematis untuk mendapatkan jawaban pemecahan masalah terhadap

fenomena-fenomena tertentu penelitian ini telah ditetapkan, maka jenis

penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post

facto dan survey.

Penilitian deskriptif adalah penilitian yang bertujuan untuk menggambarkan

atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga,

masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang

tampak atau sebagaimana adanya. Tujuan penelitian ini merupakan verifikatif

yaitu untuk menentukkan tingkat pengaruh variabel-variabel dalam suatu

kondisi.
44

Pendekatan ex post facto adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk

mengumpulkan data dengan cara mengambil secara langsung di area

penelitian yang dapat menggambarkan data-data masa lalu dan kondisi

lapangan sebelum dilaksanakan penelitian lebih lanjut. Sedangkan pendekatan

survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah

(bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data,

misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan

sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen), Sugiyono (2015: 6).

Secara khusus penelitian ini hanya mendeskripsikan pengaruh penggunaan

media Kahoot dan variasi soal terhadap prestasi belajar ekonomi dengan

motivasi sebagai pemoderasi.

B. Populasi dan Sampel

Bagian ini mengemukakan secara lebih rinci tentang populasi dan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini. Pada pembahasan sampel akan dibagi

tentang teknik penentuan besarnya sampel dan teknik pengambilan sampel

tersebut. Adapun penjelasannya lebih rinci akan dijelaskan berikut ini.


45

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya menurut

Sugiyono (2015: 80).

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas X IPS semester ganjil SMA Negeri 1

Sumberejo tahun ajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa 102 anak, yang

terbagi dalam tiga kelas yaitu kelas X IPS 1 sebanyak 34 anak, kelas X

IPS 2 sebanyak 34 anak, dan kelas X IPS 3 sebanyak 34 anak.

Tabel 8. Data Jumlah Siswa Kelas X IPS Di SMA Negeri 1


Sumberejo Tahun Pelajaran 2019/2020.

Jumlah (Siswa)
Jumlah Siswa
No Kelas Laki-
Perempuan (Populasi)
laki
1 X IPS 1 16 18 34
2 X IPS 2 15 19 34
3 X IPS 3 15 19 34
Jumlah 46 56 102
Sumber: Guru Ekonomi SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran
2019/2020

Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa dalam penelitian ini

jumlah populasi yang akan diteliti sebanyak 102 siswa kelas X IPS di

SMAN 1 Sumberejo, terdiri dari 46 laki-laki dan 56 perempuan.


46

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2015: 81), Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel didefinisikan

sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh (master) yang diambil

dengan menggunakan cara-cara tertentu. Untuk menentukan besarnya

sampel dari populasi digunakan rumus Cochran yang didasarkan pada

jenis kelamin yaitu:

. .
= . .
(Sudarmanto, 2011)

²

Keterangan:

n = Jumlah sampel minimal


N = Ukuran populasi
t = Tingkat kepercayaan (digunakan 0,95 sehingga nilai t=1,96)
d = Taraf kekeliruan (digunakan 0,05)
p = proporsi dari karakteristik tertentu (golongan)
q = 1-p
1 = Bilangan konstan

Berdasarkan rumus di atas besarnya sampel dalam penelitian ini adalah:

p= = 0,4509; (Proporsi untuk siswa laki-laki)

q = 1 – 0,4509 = 0,5491; (Proporsi untuk siswa perempuan)

t² . p . q = 1,96² x 0,4509 x 0,5491 = 0,9511

d² = 0,05² = 0,0025

0,9511
0,0025
n=
1 0,9511
1 + 102 − 1"
0,0025
#$ , #$ ,
n= = = 80,6 dibulatkan menjadi 81
#,% ,%
47

Berdasarkan perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa besarnya sampel

dalam penelitian ini adalah 81 siswa. Dengan menggunakan rumus

Cochran ini maka dalam menentukan besarnya sampel

mempertimbangkan atau memasukkan karakter yang terdapat pada

populasi sehingga diharapkan penentuan besarnya sampel tersebut akan

dapat mencerminkan kondisi populasi yang sebenarnya.

3. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel adalah probability sampling dengan

menggunakan simple random sampling yaitu pengambilan anggota

sampel dari populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi itu (Sugiyono, 2015: 82). Untuk menentukan besarnya

sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional agar

sampel yang diambil lebih proporsional (Nazir, 2000: 80) hal ini

dilakukan dengan cara:

&'()*+ ,*(-.)
Jumlah sampel tiap kelas = &'()*+ -/-')*,0
X jumlah tiap kelas

Tabel 9. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas

No Kelas Jumlah Sampel Pembulatan

81
1 X IPS 1 × 34 = 27,00 27
102
81
2 X IPS 2 × 34 = 27,00 27
102
81
3 X IPS 3 × 34 = 27,00 27
102
Jumlah 81
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2019
48

C. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2015: 38) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

1. Variabel Bebas (variabel independent)

Sugiyono (2015: 39) menjelaskan bahwa “variabel bebas (independen)

adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen)”. Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah media Kahoot dan variasi soal.

2. Variabel Terikat (variabel dependent)

Sugiyono (2015: 39) menjelaskan bahwa variabel terikat (dependent)

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi

belajar ekonomi.

3. Variabel Moderator

Sugiyono (2015: 39) menjelaskan bahwa variabel yang mempengaruhi

(memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independent

dengan dependent. Variabel tersebut juga disebut sebagai variabel

independen kedua. Variabel moderator dalam penelitian ini yaitu motivasi

belajar siswa.
49

D. Definisi Konseptual dan Operasional Penelitian

1. Definisi Konseptual Variabel

Definisi Konseptual adalah definisi yang diberikan kepada suatu konstrak

guna menjelaskan suatu konsep variabel baik variabel bebas maupun

variabel terikat. Adapun definisi konseptual dari variabel bebas, variabel

moderator, dan variabel terikat dalam penelitian sebagai berikut.

a. Pembelajaran aktif dengan Media Kahoot

Menurut Dewi (2018) Kahoot adalah suatu game interaktif berbasis

pendidikan yang didalamnya terdapat beberapa ikon untuk

dikembangkan. Salah satunya yaitu ikon kuis dimana pengguna dapat

membuat kuis menggunakan Kahoot untuk pembelajaran menjadi

menarik dan tidak membosankan.

b. Variasi Soal merupakan segala bentuk soal yang dilihat dari tingkat

berfikir siswa dimulai dari cognitif 1 (C1) sampai dengan cognitif 6

(C6). Revisi Taksonomi Bloom tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1) Pada tingkat berpikir satu yang semula pengetahuan (knowledge)

diubah menjadi mengingat (remembering).

2) Pada tingkat berpikir dua yang semula pemahaman

(comprehension) diganti dengan memahami (understanding).

3) Pada tingkat berpikir tiga yang semula penerapan (application)

diubah menjadi menerapkan (applying).


50

4) Pada tingkat berpikir empat yang semula analysis menjadi

menganalisis (analyzing).

5) Pada tingkat berpikir lima yang semula synthesis dinaikkan

tingkatannya menjadi level 6 tetapi diganti dengan mencipta

(creating).

6) Pada tingkat berpikir enam yang semula evaluation diturunkan

menjadi peringkat 5, yaitu menilai (evaluating).

c. Uno (2010: 23) hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan

eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan

perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator

atau unsur yang mendukung.

d. Menurut Tu’u (2004: 75) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau angka yang

diberikan oleh guru.

2. Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2017: 31), definisi operasional adalah penentuan

kontrak atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang

dapat diukur. Definisi operasional merupakan definisi yang menerangkan

cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan mengoperasikan kontrak,

sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk bisa melakukan

republikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara

pengukuran kontrak yang lebih baik. Definisi operasional dalam peneliti


51

ini terdiri dari 2 variabel bebas, satu variabel moderator, dan satu variabel

terikat.

1. Penggunaan Media Kahoot

Penggunaan media Kahoot adalah penggunaan suatu perantara atau

media online untuk menyampaikan informasi dengan tujuan agar

merangsang peserta didik untuk belajar. Adanya media diharapkan

proses pembelajaran akan lebih mudah bagi siswa. Pada penelitian ini

diukur dengan keterampilan menggunakan media Kahoot yang berbasis

online, fungsi media Kahoot, manfaat media Kahoot, dan langkah-

langkah media Kahoot.

2. Variasi Soal

Taxsonomy Bloom adalah struktur yang mengklasifikasikan tingkat

berfikir mulai dari tingkat yang rendah sampai tingkat yang paling

tinggi. Pada penelitian ini diukur dengan variasi soal yang berbentuk

menghafal, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi,

mencipta.

3. Motivasi Belajar

Motivasi adalah dorongan yang menjadi penggerak seseorang untuk

mencapai tujuan tertentu. Dorongan tersebut dapat berasal dari dalam

diri individu maupun dari luar individu. Sedangkan motivasi belajar

adalah dorongan yang menjadi penggerak seseorang untuk belajar, baik

dari dalam diri individu maupun dari luar individu. Pada penelitian ini

motivasi belajar diukur dengan indikator kesadaran untuk belajar,


52

dorongan dari dalam diri siswa untuk belajar dan dorongan yang berasal

dari luar individu siswa untuk belajar.

4. Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh peserta didik pada

proses pembelajaran. Hasil tersebut dapat berupa nilai tes atau angka

dari soal tes atau evaluasi yang diberikan guru. Pada penelitian ini

prestasi belajar diukur dengan nilai ekonomi ujian tengah semester

kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo tahun pelajaran 2019/2020

terlihat pada Tabel berikut.

Tabel 10. Indikator dan Sub Indikator Variabel

No. Variabel Indikator Sub Indikator Skala


1 Penggunaan a. Keterampilan Keterampilan Interval
Media menggunakan menggunakan media dengan cara
Kahoot (X1) media yang Kahoot skala Rating-
berbasis online Scale
b. Media yang 1) Bentuk media
digunakan guru pembelajaran
yang digunakan
2) Penggunaan
media
pembelajaran
c. Sumber belajar Tersedianya fasilitas
yang menarik internet sebagai
sumber belajar
d. Ketersediaan LCD 1) Keterampilan
untuk belajar dalam melakukan
presentasi
2) Keterampilan
siswa dalam
menggunakan
komputer
3) Penggunaan
Komputer
53

Tabel 10. Lanjutan


2 Variasi Soal a. Menghafal Kemampuan Interval
(X2) (Remembering, melakukan sesuatu dengan cara
C1) dan mengaplikasikan skala Rating-
konsep dalam situasi Scale
b. Memahami Kemampuan
(Undestanding, memisahkan konsep
C2) ke dalam beberapa
komponen dan
menghubungkan satu
sama lain.
c. Mengaplikasikan Kemampuan
(Applying, C3) menentukan
tingkatan sesuatu
berdasarkan kriteria
Norma, standar
tertentu.
d. Menganalisis Kemampuan
(Analyzing, C4) menyatukan atau
memadukan berbagai
unsur menjadi
sesuatu yang
bermakna.
e. Mengevaluasi Kemampuan
(Evaluating, C5) menentukan
tingkatan sesuatu
berdsasarkan kriteria
norma, standar
tertentu.
f. Mencipta Kemampuan
g. (Creating, C6) menyatukan atau
memadukan berbagai
unsur menjadi
sesuatu yang
bermakna
3 Motivasi a. Dorongan Internal 1) Adanya hasrat Interval
Belajar (Y) dan keinginan dengan cara
2) Adanya dorongan skala Rating-
dan kebutuhan Scale
dalam
3) Adanya harapan
dan cita-cita masa
depan
b. Dorongan 1) Adanya
Eksternal penghargaan
dalam belajar
2) Adanya kegiatan
yang menarik
dalam belajar
3) Adanya
lingkungan
belajar yang
kondusif sehingga
memungkinkan
peserta didik
dapat belajar
dengan baik
54

Tabel 10. Lanjutan


Prestasi Nilai Ujian Tengah Ujian Tengah Interval
Belajar (Z) Semester genap mata Semester berupa soal dengan cara
pelajaran ekonomi tes berbentuk pilihan skala Rating-
kelas X IPS SMA ganda kelas X IPS Scale
Negeri 1 Sumberejo SMA Negeri 1
Sumberejo pada mata
pelajaran ekonomi
semester genap

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang

penting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan Sutrisno Hadi dalam

Sugiyono (2015: 145). Observasi ini digunakan untuk memperoleh,

menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai

tingkah laku dengan melihat atau mengamati secara langsung siswa kelas

X IPS terkait prestasi belajar mata pelajaran ekonomi dan beberapa faktor

yang diduga mempengaruhinya di SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun

Pelajaran 2019/2020.

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang sudah

tersedia dalam bentuk catatan. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan

data tentang nilai siswa, profil sekolah, sarana dan prasarana, serta jumlah

siswa yang akan diteliti.

3. Tes Prestasi Belajar Ekonomi

Menurut Arikunto (2010: 266) menyatakan bahwa untuk mengukur ada

atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, digunakan


55

tes. Metode tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa berupa

prestasi belajar ekonomi. Tes yang digunakan berupa tes pengetahuan

pelajaran ekonomi, tes tertulis berbentuk pilihan ganda. Tes tertulis dalam

bentuk pilihan ganda masing-masing butir soal memiliki bobot skor dan

variasi soal yang berbeda. Tes tertulis dipergunakan untuk menentukan

variasi soal dan prestasi belajar ekonomi yang dilaksanakan pada tahap

akhir proses pembelajaran.

4. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur

dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono, 2015:142).

Pada penelitian ini, angket digunakan untuk memperoleh informasi

mengenai pengaruh media Kahoot, motivasi belajar mata pelajaran

ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Pelajaran

2019/2020.

F. Uji Persyaratan Instrumen

Alat ukur atau instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk

mendapatkan data penelitian. Sedangkan pengumpulan data yang baik akan

dapat dipergunakan untuk pengumpulan data yang obyektif dan mampu

menguji hipotesis penelitian. Ada dua syarat pokok untuk dapat dikatakan

sebagai alat pengumpulan data yang baik, yaitu uji validitas dan reliabilitas.
56

1. Uji Validitas Angket

Validitas dapat diartikan sebagai suatu tes pengukuran yang menunjukkan

validitas atau kesahihan suatu instrumen. Seperti pendapat Arikunto (2010:

58) yang menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang

menunjang tingkat validitas atau kesahihan suatu instrumen, sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak

diukur, sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan

data dari variabel untuk mengukur tingkat validitas angket yang diteliti

secara tepat. Untuk mengukur tingkat validitas angket digunakan rumus

korelasi product moment dengan rumus:

89∑;<= − 9∑;=9∑<=
567 =
>?98∑; = − 9∑;=²@ + ?98∑< = − 9∑<=²@

Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara X dengan Y
N = Jumlah responden/sampel
∑XY = skor rata-rata dari X dan Y
∑X = Jumlah skor item X
∑Y = Jumlah skor total item Y
∑X2 = Jumlah kuadrat skor butir pernyataan X
∑Y2 = Jumlah kuadrat skor total item Y

Kriteria pengujian dalam, apabila rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi

0,05 maka item soal tersebut adalah valid dan sebaliknya jika rhitung < rtabel

maka item soal tersebut tidak valid. (Suharsimi Arikunto, 2006: 72).

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji coba angket pada variabel

penggunaan media Kahoot (X1), motivasi belajar (Y) dan uji coba soal tes

pada variabel variasi soal (X2) kepada 20 responden, dan kemudian


57

dihitung mengunakan perangkat lunak SPSS. Hasil perhitungan kemudian

dicocokan dengan Tabel r Product Moment dengan A = 0,05 adalah 0,444.

Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah jika rhitung > rtabel,

maka soal tersebut valid dan sebaliknya (Rusman, 2015: 40). Berdasarkan

kriteria tersebut, terdapat 1 pernyataan yang tidak valid dan dalam

penelitian ini pernyataan tersebut didrop. Dengan demikian, angket yang

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 19 soal pernyataan. (dapat

dilihat pada lampiran).

Berdasarkan hasil analisis uji validitas soal tes variasi soal (X2), kepada 20

responden dinyatakan 30 butir soal tes di nyatakan valid semua dengan

rhitung di atas rtabel yaitu 0,444.

Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah jika rhitung > rtabel,

maka soal tersebut valid dan sebaliknya (Rusman, 2015: 40). Dengan

demikian, soal yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 soal

pertanyaan. (dapat dilihat pada lampiran).

Berdasarkan hasil analisis uji validitas angket motivasi belajar (Y) kepada

20 responden terdapat 3 butir soal pernyataan yang tidak valid dari 20 butir

pernyataan, 3 butir soal pernyataan yang dinyatakan tidak valid tersebut

yaitu butir soal pernyataan no 4 dengan rhitung 0,353, no 6 dengan rhitung

0,414, no 13 dengan rhitung 0,299, dan sebaliknya yang valid yaitu butir soal

pernyataan no 1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, yang

dinyatakan valid dengan rhitung di atas r tabel yaitu 0,444.


58

Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah jika rhitung > rtabel,

maka soal tersebut valid dan sebaliknya (Rusman, 2015: 40). Berdasarkan

kriteria tersebut, terdapat 3 pernyataan yang tidak valid dan dalam

penelitian ini pernyataan tersebut didrop. Dengan demikian, angket yang

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 17 soal pernyataan. (dapat

dilihat pada lampiran).

2. Uji Reliabilitas Angket

Suatu tes dapat dikatakan reliabel (taraf kepercayaan) yang tinggi jika tes

tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Jadi reliabilitas tes adalah

ketetapan hasil tes atau seandainya hasilnya berubah-berubah, perubahan

yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Reliabilitas merupakan syarat

untuk pengujian validitas, oleh karena itu walaupun instrumen yang valid

umumnya pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas perlu dilakukan

(Rusman, 2015: 40). Untuk mengukur tingkat reliabilitas instrumen dapat

digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut :

∑B²C
5 " 1−
−1 B²D

Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
n = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σ²E = Jumlah varians butir
σ²F = Varians total

Dengan kriteria pengujian jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05,

maka alat ukur tersebut reliabel, Begitu pula sebaliknya, jika rhitung < rtabel

maka alat ukur tersebut tidak reliabel (Suharsimi Arikunto, 2006: 109).
59

Dengan kriteria uji rhitung > rtabel maka pengukuran tersebut reliabel dan

sebaliknya apabila rhitung < rtabel maka pengukuran tersebut tidak reliabel.

Jika alat instrumen tersebut reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran

mengenai indek r pada Tabel berikut:

Tabel 11. Indeks Korelasi Reliabilitas

Besarnya Nilai r11 Kriteria


0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Sedang/Cukup
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
Sumber: Rusman, 2016: 71

Berikut disajikan tabel hasil uji reliabilitas angket pada 20 responden

dengan 19 item pernyataan.

Tabel 12. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket untuk Variabel X1

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


,964 19
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2020

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS di atas, hasil data yang diperoleh

menunjukkan bahwa rhitung > rtabel, yaitu 0,964 > 0,444. Hal ini berarti alat

instrumen yang digunakan adalah reliabel. Jika dilihat pada kriteria

penafsiran mengenai indeks korelasinya r=0,961, maka memiliki tingkat

reliabel sangat tinggi.


60

Tabel 13. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket untuk Variabel X2

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


,959 30
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2020

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS di atas, hasil data yang diperoleh

menunjukkan bahwa rhitung > rtabel, yaitu 0,959 > 0,444. Hal ini berarti alat

instrumen yang digunakan adalah reliabel. Jika dilihat pada kriteria

penafsiran mengenai indeks korelasinya r=0,959, maka memiliki tingkat

reliabel sangat tinggi.

Tabel 14. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket untuk Variabel Y

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


,883 17
Sumber: Hasil Pengolahan Data Tahun 2020

Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 14 di atas, hasil data yang diperoleh

menunjukkan bahwa rhitung > rtabel, yaitu 0,883 > 0,444. Hal ini berarti alat

instrumen yang digunakan adalah reliabel. Jika dilihat pada kriteria

penafsiran mengenai indeks korelasinya r=0,883, maka memiliki tingkat

reliabel sangat tinggi.


61

G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik

Menggunakan alat analisis statistik parametrik selain diperlukan data yang

interval dan rasio juga harus diperlukan persyaratan uji normalitas dan

homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji

normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.

Alasannya menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, karena datanya

berbentuk interval yang disusun berdasarkan distribusi frekuensi komulatif

dengan menggunakan kelas-kelas interval.

Uji Kolmogorov-Smirnov diasumsikan bahwa distribusi variabel yang

sedang diuji mempunyai sebaran kontinue. Kelebihan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov dibandingkan dengan uji normalitas yang lain adalah

sederhana tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat

dengan pengamat lain. Jadi uji Kolmogorov-Smirnov, sangat tepat

digunakan untuk uji normalitas pada penelitian ini. Rumus uji

Kolmogorov-Smirnov, adalah sebagai berikut.

D = HIJ|LM9JN= − O 9JN=|; N = 1, 2, 3...

Keterangan:
fo (xi) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif relatif dari distribusi teoritis
dalam kondisi H0
Sn (xi) = Distribusi frekuensi kumulatif dari pengamatan sebanyak n
62

Syarat hipotesis yang digunakan:

H0 : Distribusi variabel mengikuti distribusi normal

H1 : Distribusi variabel tidak mengikuti distribusi normal

Cara membandingkan nilai D terhadap nilai D pada Tabel Kolmogorof

Smirnov dengan taraf nyata A maka aturan pengambilan keputusan dalam

uji ini adalah:

Jika D < D tabel maka terima H0

Jika D > D tabel maka tolak H0

Keputusan juga dapat diambil dengan berdasarkan nilai Kolmogorof

Smirnov Z, jika KSZ < QA maka terima H0, demikian juga sebaliknya.

Dalam perhitungan menggunakan software komputer keputusan atas

hipotesis yang diajukan dapat menggunakan nilai signifikansi (Asymp.

Significance). Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari A maka tolak H0

demikian juga sebaliknya. (Sugiyono, 2011: 156-159).

2. Uji Homogenitas

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan statistik

parametrik yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk

mengetahui apakah data berasal dari populasi yang bervarians homogen

atau tidak. Untuk melakukan pengujian homogenitas populasi diperlukan

hipotesis sebagai berikut.

H0 : Data populasi bervarians homogen

Ha : Data populasi tidak bervarians homogen


63

Kriteria pengujian dengan membandingkan nilai signifikansi dengan

tingkat alpha yang ditentukan sebelumnya. Karena A yang ditetapkan

sebesar 0,05 (5%), maka kriterianya berdasarkan penapat Sudarmanto

(2005: 123) yaitu.

a. Terima H0 apabila nilai significancy > 0,05

b. Tolak H0 apabila nilai significancy < 0,05

H. Uji Kelinieran dan Keberartian Regresi

1. Uji Kelinieran

Uji kelinieran dan regresi dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan

pengujian hipotesis. Untuk regresi linier yang didapat dari data X dan Y,

apakah sudah mempunyai pola regresi yang berbentuk linier atau tidak

serta koefesien arahnya berarti atau tidak dilakukan linieritas regresi.

Pengujian terhadap regresi ini menggunakan Analisis Varians (ANAVA).

Pertama dilakukan menghitung jumlah kuadrat-kuadrat (JK) dari berbagai

sumber varians. Untuk menguji apakah model linier yang diambil benar

cocok dengan keadaan atau tidak, pengujian ini dilakukan dengan rumus

sebagai berikut.

JKT = ∑Y2

9∑R=
JK (a) =
S

9X=9R=
JK (b/a) = T∑XY – Y
S

9R=
JK (E) = ∑XY T∑Y2 – SZ
Y

JK (S) = JK (T) – JK (a) – JK (b/a)


64

JK (TC) = JK (S)- JK (E)

Seluruh sumber varians mempunyai derajat kebebasan (dk) yaitu 1 untuk

koefisien A, 1 untuk regresi b/a, n untuk total, n-2 untuk sisa, k-2 untuk

tuna cocok, dan n-k untuk galat. Dengan adanya dk, maka besarnya

kuadrat tengah (KT) dapat dihitung dengan jalan membagi dk dengan dk

nya masing-masing seperti sebagai berikut.


]
[\ 9 =
^
KT untuk koefisien a =

]
[\ 9 =
^
KT untuk koefisien b/a =

[\ 9_=
KT untuk total = `

[\ 9a=
KT untuk sisa = `

[\ 9_b=
KT untuk tuna cocok = c

[\ 9d=
KT untuk koefisien galat = ` c

Kriteria pengujian

a. Jika Fhitung ≥ F(1-A )(n-2), maka tolak H0 berarti koefisien arah berarti

dan sebaliknya. Jika Fhitung ≤ F(1-A )(n-2), maka diterima H0 berarti

koefisien arah tidak berarti.

b. Jika Fhitung ≤ F (1-2)(n-1), maka tolak H0 berarti koefisien berarti regresi

linier dan sebaliknya. Jika Fhitung ≥ F (1-2)(n-1), maka diterima H0 berarti

regresi tidak linier.

c. Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = (k-2) dan

dk penyebut = (n-k) (Sudjana,2002:332)


65

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Sudarmanto (2005: 136-138), uji asumsi tentang

multikolinearitas dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada

tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas (independen) yang

satu dengan variabel bebas (independen) lainnya. Ada tidaknya korelasi

antar variabel independen dapat diketahui dengan memanfaatkan statistik

korelasi product moment dari Pearson.

S ∑ 67 ∑ 6 ∑ 7
rxy =
>S ∑ 6 9∑ 6= =9∑ 7 9∑ 7= =
(Arikunto, 2009: 72)
Keterangan :
r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
x = Skor butir soal
y = Skor total
n = Jumlah sampel

Rumusan hipotesis yaitu:

H0 : tidak terdapat hubungan antarvariabel independen.

H1 : terdapat hubungan antar variabel independen.

Kriteria pengujian sebagai berikut.

Apabila rhitung< rtabel dengan dk = n dan α = 0,05 maka H ditolak

sebaliknya jika rhitung> rtabel maka H diterima

3. Uji Autokorelasi

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di

antara data pengamatan atau tidak (Sudarmanto 2005: 142-143) Adanya

autokorelasi dapat mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak

minimum dan uji t tidak dapat digunakan, karena akan memberikan


66

kesimpulan yang salah. Ada atau tidaknya autokorelasi dapat dideteksi

dengan menggunakan uji Durbin- Waston. Ukuran yang digunakan untuk

menyatakan ada atau tidaknya autokorelasi, yaitu apabila nilai statistik

Durbin- Waston mendekati angka 2, maka dapat dinyatakan bahwa data

pengamatan tidak memiliki autokorelasi.

Tahap-tahap pengujian dengan uji Durbin-Waston sebagai berikut.

a. Carilah nilai-nilai residu dengan OLS (Ordinary Least Square) dari

persamaan yang akan diuji dan hitung statistik d dengan menggunakan

persamaan D =∑D 9hD − hD = ∑D hD .

b. Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen kemudian

lihat tabel Statistik Durbin-Waston untuk mendapatkan nilai-nilai kritis

d yaitu nilai Durbin-Waston Upper, du dan nilai Durbin-Waston

Lower, dll.

c. Menggunakan terlebih dahulu Hipotesis Nol bahwa tidak ada

otokorelasi positif dan Hipotesis Alternatif.

Ho = ρ < 0 (tidak ada autokorelasi positif)

Ha = ρ> 0 (ada autokorelasi positif)

Mengambil keputusan yang tepat.

Jika d < dL, tolak H0

Jika d > dU, tidak menolak H0

Jika dL < d, < dU, tidak tersimpulkan

Keadaan tertentu, terutama untuk menguji persamaan beda pertama, uji

d dua sisi akan lebih cepat. Langkah-langkah 1 dan 2 persis sama di


67

atas sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis nol bahwa tidak

ada autokorelasi.

H0 : ρ = 0

H0 : ρ = 0

Aturan keputusan yang tepat adalah.

a) Apabila d < dL, menolak H0

b) Apabila d > 4-dL menolak H0

c) Apabila 4 – d > dh tidak menolak H0

d) Apabila yang lainnya tidak tersimpulkan (Sarwoko, 2005: 141)

Rumus hipotesis yaitu:

H0 : tidak terjadi adanya autokorelasi diantara dua pengamatan

H1 : terjadinya adanya autokorelasi diantara dua pengamatan

Kriteria pengujian untuk menyatakan ada tidaknya autokorelasi, yaitu

apabila nilai statistik Durbin-Watson mendekati angka 2, maka dapat

dinyatakan bahwa data pengamatan tersebut tidak memiliki

aotokorelasi, dalam hal sebaliknya, maka dinyatakan terdapat

autokorelasi (Sudarmanto, 2005:147-148).

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah varian residual

absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan (Sudarmanto 2005:

147-148). Pengamatan yang digunakan untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas yaitu rank korelasi dari Spearman.


68

∑jZ
rs = 1-6 i l
k 9k =

Keterangan:
d1 = perubahan dalam rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang
berbeda dari individu atau fenomena ke i.
n = banyaknya individu atau fenomena yang diberikan rank.

Koefisien korelasi rank tersebut dapat dipergunakan untuk mendeteksi

heteroskedastisitas sebagai berikut:

Y1 = β0 + β1Xt + ui

a. Langkah 1. Cocokan regresi terhadap data mengenai Y dan X atau

dapatkan residual ei.

b. Langkah 2. Dengan mengabaikan tanda ei, yaitu dengan mengambil

nilai mutlaknya ei, meranking baik harga mutlak ei dan Xi, sesuai

dengan urutan yang meningkat atau menurun dan menghitung

koefisien rank korelasi Spearman

rs = 1-6 ik 9k∑j Z
l
=

c. Langkah 3. Dengan mengasumsikan bahwa koefisien rank korelasi

populasi Ps, adalah 0 dan N > 8 tingkat penting (signifikan) dari rs,

yang disemepel depan diuji dengan pengujian t sebagai berikut:

m
t = i n√km l dengan derajat kebebasan = N-2
n
69

Hipotesis.

H0 : Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan

dan nilai mutlak dari residualnya.

H1 : Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan

nilai mutlak dari residualnya.

Dengan derajat kebebassan = N-2

Jika nilai t yang dihitung melebihi nilai tkritis, kita bisa menerima hipotesis

adanya heteroskedastisitas, kalau tidak kita bisa menolaknya. Jika model

regresi meliputi lebih dari satu variabel X, rs dapat dihitung antara e1 dan

tiap variabel X secara terpisah dan dapat diuji untuk tingkat penting secara

terpisah dengan pengujian t.

I. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah menggunakan uji regresi linier

dengan analisis jalur. Analisis jalur (Path Analysis) merupakan pengembangan

analisis multi regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk

khusus dari analisis jalur. Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan

menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat (bukan

bentuk hubungan interaktif/reciprocal). Dengan demikian dalam model

hubungan antar variabel tersebut, terdapat variabel independen yang dalam hal

ini disebut variabel Eksogen, dan variabel dependen yang disebut variabel

endogen (Sugiyono 2011: 297).

Analisis ini digunakan diagram jalur untuk membantu konseptualisasi

masalah atau menguji hipotesis yang kompleks. Dengan menggunakan


70

diagram tersebut, kita dapat menghitung pengaruh langsung dan tidak

langsung dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengaruh-

pengaruh tersebut tercermin dalam koefisien jalur. Dengan kata lain, analisis

jalur (path analysis) merupakan suatu bentuk pengembangan dari model

regresi dan korelasi, yang digunakan untuk menguji kecocokan tentang

matriks korelasi terhadap dua atau lebih model sebab-akibat yang

diperbandingkan oleh peneliti. Pada umumnya model tersebut dilukiskan

dalam bentuk lingkaran dan garis di mana anak panah tunggal menandai

adanya hubungan sebab akibat (Sugiyono, 2011).

1. Persyaratan Analisis Jalur

Analisis jalur mensyaratkan asusmsi seperti yang biasanya digunakan

dalam analisis regresi, khusus sensitif terhadap model yang spesifik.

Sebab, kesalahan dalam menetukan relevansi variabel menyebabkan

adanya pengaruh yang substansial terhadap koefisien jalur. Koefsien jalur

biasanya digunakan untuk mengukur seberapa penting perbedaan jalur

yang langsung dan tidak langsung tersebut merupakan sebab-akibat

terhadap variabel terikat. Penafsiran seperti itu harus dikerjakan dalam

konteks perbandingan model alternatif.

Penggunaan analisis jalur dalam analisis data penelitian didasarkan pada

beberapa asumsi sebagai berikut.

a. Hubungan antar-variabel adalah linier, artinya perubahan yang terjadi

pada variabel merupakan fungsi perubahan linier dari variabel lainnya

yang bersifat kausal.


71

b. Variabel-variabel residual tidak berkolerasi dengan variabel yang

mendahuluinya, dan tidak juga berkorelasi dengan variabel yang lain.

c. Dalam model hubungan variabel hanya terdapat jalur kausal/sebab-

akibat searah.

d. Data setiap variabel yang dianalisis adalah data interval dan berasal

dari sumber yang sama.

2. Langkah-langkah menguji Analisis Jalur

Secara singkat, langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis jalur

adalah sebagai berikut.

a. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural

Struktur : Y = ρqr X + ρqr X + ρq ε

b. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi.


Gambar diagram jalur lengkap dengan model struktural dan persamaan
strukturalnya sesuai dengan hipotesis yang diajukan ialah sebagai
berikut.

Penggunaan ε ε
Media Kahoot
(X1)
ρqr ρtr

r # ρtq
Motivasi Prestasi Belajar
Belajar Ekonomi
ρqr ρtr
(Y) (Z)

Variasi Soal
(X2)
Gambar 3. Diagram jalur model persamaan struktural X1, X2,
dan Y ke Z
72

Penggunaan
Media Kahoot ε
(X1)
ρqr

r #
Motivasi Belajar
(Y)

ρqr

Variasi Soal
(X2)

Gambar 4. Struktural 1

Diagram jalur model persamaan struktural X1, X2, dan Y ke Z ialah

sebagai berikut.

Penggunaan
Media Kahoot ε
(X1)

ρqr

r #
Prestasi Belajar
(Z)

ρqr

Variasi Soal
(X2)

Gambar 5. Structural 2
73

Persamaan struktural untuk diagram jalur yaitu:

Y = ρYX1 + ρYX2+€1

Z = ρZX1+ρZX2+ρZY+€2

c. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan)

Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:

Ha = ρYX1 = ρYX2 =......= ρYXk ≠ 0

H0 = ρYX1 = ρYX2 =......= ρYXk = 0

Kaidah pengujian signifikansi manual sebagai berikut.

9` c = uvwx
F= = uvwx
k9` c

Keterangan:
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas
R qrc = R square
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak H0 artinya signifikan dan
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka terima H0 artinya signifikan

d. Menghitung koefisien jalur secara individual

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis


statistik berikut:
Hz = ρYX1 > 0;
Hz = ρYX1 = 0;

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang

dihitung dengan rumus (Kusnadi, 2005: 12)

{| }~ ; (dk = n – k -1)
n•}~

Keterangan: statistik seρk1 diperoleh hasil komputasi SPSS Selanjutnya

untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai


74

probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar

pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig, maka H€ diterima dan Hz ditolak, artinya tidak

signifikan.

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig, maka H€ ditolak dan Hz ditolak, artinya

signifikan.

e. Meringkas dan Menyimpulkan.

Anda mungkin juga menyukai