SKRIPSI
OLEH
ROSMITA
A1A116049
UNIVERSITAS JAMBI
2020
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING (STUDI KASUS HASIL
SKRIPSI
OLEH
ROSMITA
A1A116049
UNIVERSITAS JAMBI
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IPS SMA Negeri 9 Tanjung Jabung
Timur Tahun 2019/2020)”, yang disusun oleh Rosmita, Nomor Induk Mahasiswa
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Dosen Penguji:
Mengesahkan,
Prof. Dr. rer. Nat. H. Asrial, M.Si Dr. Rosmiati, S.Pd., M.Pd
NIP. 196308071990031002 NIP. 197703062003012001
Didaftarkan Tanggal :………………………
Nomor :………………………
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sembah sujud dan syukur kepada Allah SWT taburan cinta dan kasih sayang-Nya
telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenal
kanku dengan cinta. Atas karunia sertakemudahan yang Engkau berikan
akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat
dan salam selalu terlimpahkan keharibaan
Rasulullah Muhammad SAW.
v
MOTTO
“Jika tak mampu menyaingi orang shalih dalam ibadahnya, berlombalah dengan
“Tetaplah menjadi baik, jika beruntung, kamu akan menemukan orang baik. Jika
“Tanyakan pada dirimu, apa yang kamu cari dalam kehidupanmu. Bukankah
hanya satu kali dan semua yang kamu miliki hanyalah titipan Rabb. Jangan pernah
vi
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini benar-benar karya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan dalam
penyelesaian studi pada universitas lain kecuali sebagai acuan atau kutipan
dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Rosmita
NIM. A1A116049
vii
ABSTRAK
Rosmita, 2020. Efektivitas Pembelajaran Daring (Studi Kasus Hasil Belajar Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas X IPS SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur
Tahun 2019/2020): Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (I) Dr. Drs. Suratno,
M.Pd, (II) Ahmad Nasori, S.Pd., M.Pd.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa waktu yang lalu dikarenkan
adanya wabah COVID-19 yang melanda dunia diakhir 2019 hingga saat ini akhir
2020, pemerintah menerbitkan peraturan baru untuk siswa di liburkan beberapa
waktu namun siswa tetap dianjurkan belajar dari rumah sehingga sudah beberapa
bulan ini guru-guru harus lebih interaktif dan kreatif untuk menyampaikan
pembelajaran agar para siswa tidak ketinggalan pembelajaran. Salah satunya di
SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur pembelajaran ekonomi kelas X yang
dimana proses belajar siswa tetap dilaksanakan melalui aplikasi whatsapp dan
google form.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran daring
pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 9 Tanjung Jabung
Timur dengan ukuran ketuntasan KKM yang ditetapkan sekolah. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif dengan jenis fenomenologi. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan yaitu teknik purposive sampling dengan subjek penelitian
yaitu guru mata pelajaran ekonomi kelas X IPS dan 3 orang siswi kelas X IPS.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika dilihat dari hasil belajar nilai
rata-rata mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IPS pada pembelajaran daring
semester genap 2019/2020 diperoleh nilai rata-rata kelas X IPS 1 sebesar 78,3,
kelas X IPS 2 sebesar 78,9 dan kelas X IPS 3 sebesar 78 sementara jika
dibandingkan dengan hasil belajar siswa kelas X IPS pada semester ganjil dengan
perolehan nilai rata-rata kelas X IPS 1 sebesar 74,6, kelas X IPS 2 67,5 dan kelas
X IPS 3 sebesar 72,8. Maka perolehan hasil belajar siswa pada semester genap ini
mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat dikatakan bahwa jika dilihat
perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada semester genap maka
pembelajaran daring dapat dikatakan telah efektif. Namun jika dilihat dari
berbagai masalah yang dihadapi maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran
daring tersebut masih kurang efektif dan masih harus terus ditingkatkan dan
diperhatikan lagi baik itu dari guru maupun dari siswa.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan
semesta alam karena berkat rahmat dan karunia-Nya yang senantiasa dilimpahkan
menyelesaikan penyusunan skirpsi ini dengan baik untuk memenuhi salah satu
Ilmu Pendidikan program studi Pendidikan Ekonomi Universitas Jambi, dan tak
lupa pula sholawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju
zaman terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini. Adapun judul yang
penulis ambil dalam skripsi ini adalah, Keefektifan Pembelajaran Daring (Studi
Kasus Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IPS SMA Negeri 9 Tanjung
bimbingan, bantuan dan arahan dari berbagai pihak. Harapan penulis semoga
dengan adanya skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
2. Bapak Prof. Dr. rer. nat. Asrial, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan
3. Ibu Dr. Rosmiati, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan P-IPS Fakultas Keguruan
ix
4. Bapak Fachruddiansyah Muslim, S.Pd., M.Pd selaku Sekretaris Prodi
Jambi.
5. Bapak Dr. Drs. Suratno, M. Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah
arahan kepada penulis dengan penuh kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Ahmad Nasori, S.Pd., M.Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang
telah banyak meluangkan waktu dan tenaga demi memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis dengan penuh kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan
8. Bapak Aguzuar S.Pd., M.Pd selaku Kepala sekolah SMA Negeri 9 Tanjung
9. Bapak M. Ridwan, S.E., M.Pd selaku guru bidang studi ekonomi kelas X IPS
penelitian.
10. Yang teramat mulia keluarga saya, terutama Ayahanda M. Husein dan Ibunda
Siti Hamida yang telah banyak berkorban tak kenal lelah, selalu mendoakan
materi, terima kasih atas segala kasih sayang yang telah diberikan.
11. Adik Stefani Valiza Safitri, Kamelia dan Puput Ratna Sari selaku Siswi SMA
x
12. Saudaraku tercinta, Kakak Siti Nurhaisa, Adik Ambo Acok, dan Adik Widia
13. Para sahabatku Siska Rahayu, Dini Gustiari Tondang, Anni Sulastri, Ainun
Pendidikan Ekonomi Angkatan 2016 yang tidak bisa penulis sebutkan satu
14. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang mereka berikan kepada
penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dalam
penyusunannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran kepada
para pembaca. Akhir kata penulis berharap semoga ini dapat bermanfaat bagi
semua dan atas perhatianya dari semua pihak penulis menghaturkan terima kasih.
ROSMITA
NIM. A1A116049
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
MOTTO ..................................................................................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... vii
ABSTRAK..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORETIK
2.1 Pengertian Efektivitas Pembelajaran ...................................... 8
2.1.1 Indikator Efektivitas Pembelajran ............................... 10
2.2 Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi .................................. 11
2.2.1 Pengertian Belajar ...................................................... 11
2.2.2 Ciri-Ciri Belajar .......................................................... 13
2.2.3 Pengertian Pembelajaran ............................................. 15
2.2.4 Pengertian Pembelajaran Ekonomi.............................. 17
2.2.5 Pengertian Hasil Belajar ............................................. 18
2.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........ 19
2.2.7 Indikator Hasil Belajar ................................................ 23
xii
2.3 Pembelajaran Daring (pembelajaran online) ........................... 25
2.3.1 Pengertian Internet ........................................................ 25
2.3.2 Pengertian Pembelajaran Daring ................................... 28
2.3.3 Manfaat Pembelajaran Daring ....................................... 29
2.3.4 Ketentuan Pembelajaran Daring .................................... 30
2.3.5 Media Pembelajaran Daring .......................................... 31
2.4 Penelitian yang Relevan ......................................................... 35
2.5 Kerangka Berpikir.................................................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 39
3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................. 39
3.3 Data dan Sumber Data ........................................................... 41
3.4 Teknik Pengambilan Sampel .................................................. 42
3.5 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 44
3.6 Teknik Uji Validitas Data ...................................................... 46
3.6.1 Keterpercayaan (credibility) .......................................... 47
3.6.2 Keteralihan (transferability) .......................................... 47
3.6.3 Kebergantungan (dependability) ................................... 48
3.6.4 Kepastian (confirmability) ............................................ 48
3.7 Teknik Analisis Data.............................................................. 48
3.8 Prosedur Penelitian ................................................................ 49
3.8.1 Tahap Persiapan............................................................ 49
3.8.2 Tahap Pelaksanaan........................................................ 49
3.8.3 Tahap Akhir .................................................................. 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian ......................................... 51
4.2 Deskripsi Temuan Penelitian.................................................. 51
4.2.1 Profil SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur ................. 51
4.2.2 Struktur Organisasi SMA Negeri 9 Tanjung Jabung
Timur............................................................................ 53
4.2.3 Visi dan Misi Sekolah ................................................... 54
4.2.4 Hasil Observasi ............................................................. 54
xiii
4.3 Hasil Analisis Data Deskriptif Penelitian ............................... 57
4.3.1 Keefektifan Pembelajaran Daring Ekonomi .................. 57
4.3.2 Aplikasi WhatsApp ....................................................... 65
4.3.3 Fitur Google Form ........................................................ 68
4.3.4 Kemudahan dan Kendala Dalam Pembelajaran Daring.. 72
4.3.5 Hasil Belajar ................................................................. 74
4.4 Pembahasan ........................................................................... 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan............................................................................ 82
5.2 Implikasi ................................................................................ 83
5.3 Saran ..................................................................................... 83
DAFTAR RUJUKAN .................................................................................. 85
LAMPIRAN .............................................................................................. 89
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... 124
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Sumber Data Penelitian ................................................................... 42
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara ....................................................... 45
Tabel 4.1 Nilai Rapor Siswa Kelas X IPS Mata Pelajaran Ekonomi Sebelum
Diadakannya Pembelajaran Daring ............................................... 55
Tabel 4.2 Nilai Rapor Siswa Kelas X IPS Mata Pelajaran Ekonomi Setelah
Diadakannya Pembelajaran Daring ............................................... 76
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Komponen Pembelajaran Efektif.................................................. 9
Gambar 2.2 Konsep Pembelajaran Daring ....................................................... 34
Gambar 2.3 Skema Kerangka Berpikir ............................................................ 37
Gambar 3.1 Uji Keabsahan Data Dalam Penelitian Kualitatif ......................... 47
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah SMA Negeri 9 Tanjung Jabung
Timur ......................................................................................... 53
Gambar 4.2 Screenshoot Percakapan Group Chat WhatsApp Kelas X IPS ...... 58
Gambar 4.3 Screenshoot Chat Personal Siswa dan Guru Mata Pelajaran
Ekonomi..................................................................................... 66
Gambar 4.4 Soal Ujian Remedial Siswa Ekonomi Semester Genap Mata
Pelajaran Ekonomi ..................................................................... 68
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Surat Edaran No. 4 Than 2020 .................................................................. 90
2. Kisi-kisi Instumen Penelitian ..................................................................... 93
3. Hasil Wawancara ...................................................................................... 94
4. Data Rapor Nilai Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X IPS Semester
Ganjil 2019/2020 ...................................................................................... 104
5. Data Rapor Nilai Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X IPS Semester
Genap 2019/2020 ...................................................................................... 107
6. Gambar Hasil Penelitian ........................................................................... 120
7. Surat Izin Penelitian .................................................................................. 122
8. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .................................... 123
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
adalah usaha secara sadar dan terencana untuk menghasilkan suasana dalam
belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
guru yang terus berusaha untuk memberikan pembelajaran yang dapat dengan
mudah peserta didik pahami. Ada banyak cara yang guru dapat lakukan demi
aplikasi zoom, aplikasi whatsapp dan lain sebagainya. Penggunaan internet ini
tentunya akan sangat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Namun penggunaan ini tidak selalu efektif karena pertemuan tatap muka
secara langsung tentu lebih baik namun ada beberapa hal yang mengharuskan
siswa untuk belajar dari rumah dan guru harus lebih kreatif dalam membangun
1
2
siswanya dengan memanfaatkan jejaring sosial tersebut. Hal ini dilakukan agar
siswa tetap produktif dalam belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat
Prawiradilaga, dkk (2013: 26) yang menyatakan bahwa keefektifan TIK sebagai
media pembelajaran dan sumber belajar, selain memiliki kelebihan juga memiliki
sudah tidak diragukan lagi. Kemajuan teknologi pada saat ini dapat dirasakan oleh
semua lapisan masyarakat tidak terkecuali pada bidang pendidikan yang dimana
teknologi dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang mana orang dapat
belajar dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Saat ini masyarakat telah
akrab dengan internet sebagai salah satu revolusi teknologi informasi dan
komunikasi yang sangat membantu seperti halnya media sosial yang dimana ialah
jenis media sosial yang cukup populer saat ini seperti whatsapp, facebook,
adalah medium interaktif yang digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh dalam
rangka tukar-menukar informasi (media pengirim dan penerima pesan jarak jauh).
Jika teknologi ini dikaitkan dengan pendidikan maka dapat digunakan sebagai
media pembelajaran yang cukup efektif dan tentunya sudah tidak asing lagi bagi
siswa.
3
Lebih lanjut Prawiradilaga, dkk (2013: 26) juga menyatakan bahwa teknologi
dibutuhkan. Baik dalam bentuk suara, tulisan, visual, maupun dalam bentuk
dalam jaringan dimana pengajar dan siswa tidak perlu bertatap muka secara
memanfaatkan koneksi internet dapat saja terjadi dimana saja dan kapan saja.
Seperti halnya di salah satu SMA Negeri di Tanjung Jabung Timur tepatnya
yaitu sebuah virus yang melanda dunia pada akhir tahun 2019 hingga saat ini
akhir 2020. Adanya virus ini memberikan dampak yang luar biasa pada hampir
semua bidang, tidak terkecuali pada bidang pendidikan. Untuk menyikapi dampak
meminta untuk menutup semua sekolah. Dan salah satu tindakan lainnya yang
dilakukan pemerintah yaitu menerbitkan surat edaran No. 4 Tahun 2020 pada
Dengan adanya peraturan baru tersebut, maka siswa dan guru tidak
dianjurkan untuk belajar secara tatap muka dan mulai diganti dengan belajar dari
rumah. Hal ini tentu saja diperlukan penguasaan ilmu teknologi bagi guru dan
4
siswa agar pembelajaran jarak jauh tetap berjalan dengan efektif ditengah masa
pandemi ini.
Sehingga sudah beberapa bulan ini guru-guru harus lebih interaktif dan
Bapak M. Ridwan S.E., M.Pd yang dimana proses belajar siswa tetap
dilaksanakan melalui aplikasi whatsapp dan google form. Pemilihan kedua fitur
online ini dikarenakan dianggap paling mudah untuk diakses dan dalam
pelaksanaannya juga tidak terlalu rumit. Dimana siswa akan diberikan beberapa
tugas berupa foto yang akan dikirim melalui aplikasi whatsapp dan untuk ulangan
harian sendiri guru dan siswa memanfaatkan google form sebagai media.
Sementara untuk memantau siswa agar tetap belajar guru akan meminta siswa
untuk mengirimkan foto pada saat belajar di rumah dan melaporkannya kepada
Menurut Nufus pada sesi wawancara pada sebuah situs berita (CNN, 2020)
misalnya jaringan internet yang belum merata, akses internet yang mahal dan lain
sebagainya. Jika dilihat dari cara proses pembelajaran daring tersebut, maka
kemungkinan besar ada beberapa kendala yang akan dihadapi siswa dan guru.
Seperti yang kita ketahui wilayah Tanjung Jabung Timur sedikit kesulitan
mengenai jaringan/ signal dan kemungkinan ada beberapa siswa yang tidak
memiliki android untuk menunjang aplikasi belajar tersebut. Belum lagi siswa
Tidak hanya itu, daya listrik pada wilayah ini terkadang mati mulai pagi
hingga sore hari sehingga jaringan internet akan terganggu. Belum lagi dimasa
pandemi ini perekonomian merosot sehingga ada beberapa siswa yang harus
membantu orang tuanya yang bekerja sebagai nelayan dan petani. Artinya pada
wilayah tersebut pembelajaran daring ini tidak mudah. Hal ini akan berdampak
pada siswa dalam belajar yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X IPS SMA Negeri 9 Tanjung
daring pada pembelajaran ekonomi siswa kelas X IPS SMA Negeri 9 Tanjung
Jabung Timur?
kelas X IPS SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur dengan ukuran ketuntasan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat baik secara teoritis maupun secara
pihak seperti siswa, guru, sekolah dan peneliti. Manfaat praktis akan
1. Bagi Siswa
menjadi kritik dan saran bagi siswa agar dapat lebih meningkatkan
motivasi siswa untuk belajar ekonomi sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat.
2. Bagi Guru
3. Bagi Sekolah
7
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan bagi sekolah agar dapat
studi kasus hasil belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas X IPS
4. Bagi Peneliti
BAB II
KAJIAN TEORETIK
Secara etimologi kata “efektif” berasal dari kata Latin effectivus,yang berarti
kreatif, produktif, atau efektif. Ini muncul dalam bahasa Inggris pertengahan
antara 1300 dan 1400 M. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
definisi efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang
usaha atau tindakan. Menurut Kusumah (2020: 10-11) efektif merupakan sebuah
ukuran untuk mengatakan bahwa sebuah tujuan atau target yang diinginkan telah
keberhasilan dari suatu proses interaksi antarsiswa maupun antara siswa dan guru
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal yang sama juga
dikatakan Zen dan Syafril (2017: 182) menurutnya, pendidikan dikatakan efektif
(ideal) ialah bila hasil yang dicapai sesuai dengan rencana/ pogram yang dibuat
apabila terjadi perubahan tingkah laku yang positif dan tercapainya tujuan
efektif, di antaranya:
Sementara menurut Sani (2015: 41) pembelajaran yang efektif tidak terlepas
dari peran guru yang efektif, kondisi pembelajaran yang efektif, keterlibatan
Integrasi Aktivasi
Belajar akan efektif jika peserta didik Belajar akan efektif jika peserta didik
mengintegrasikan pengetahuan atau mengaktifkan pengetahuan mereka
keterampilan yang diperoleh dalam sebelumnya.
kehidupan sehari-hari
Sesuai Kebutuhan
Belajar akan efektif jika peserta
didik membutuhkan
pengetahuan dan keterampilan
dalam mengerjakan tugasnya
Aplikasi Demonstrasi
Belajar akan efektif jika peserta didik Belajar akan efektif jika peserta didik
mengaplikasikan pengetahuan dan melihat demonstrasi keterampilan yang
keterampilan yang diperolehnya. akan dipelajari.
2020: 7) keefektifan mengajar dalam proses interaksi belajar yang baik adalah
segala daya upaya yang dilakukan guru untuk membantu para siswa agar bisa
memberikan tes, sebab hasil tes dapat digunakan untuk mengevaluasi berbagai
pembelajaran adalah ukuran keberhasilan dari suatu proses interaksi antar siswa
maupun antara siswa dengan guru dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
spesifik, ilmu pengetahuan dan sikap dengan mudah, menyenangkan, dan dapat
guru dan akan menjadi tolak ukur keberhasilan guru dalam kelas. Jika dikaitkan
dengan hasil belajar maka pembelajaran dapat dikatakan efektif jika terdapat
perubahan yang positif pada siswa dan termasuk pada perolehan hasil belajar yang
dalam kegiatan pembelajaran dengan tujuan yang telah dirancang dan hasil yang
diberikan.
4. Waktu, seberapa banyak waktu yang diberikan kepada peserta didik untuk
yaitu: (1) kecermatan penguasaan perilaku yang dipelajari, (2) kecepatan unjuk
kerja, (3) tingkat alih belajar, (4) tingkat retensi dari apa yang dipelajari.
penelitian ini adalah apabila tiga aspek yang meliputi: (1) kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran baik; (2) aktivitas siswa dalam pembelajaran baik; (3)
hasil belajar siswa tuntas secara klasikal. Dengan demikian syarat aspek
Menurut Gagne (dalam Dahar, 2011: 2) belajar ialah suatu proses yang
didefinisikan sebagai suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam
perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut
dimiliki sebelumnya sehingga dengan kegiatan belajar itu manusia menjadi tahu,
Menurut Thobroni (2015: 15) belajar adalah aktivitas manusia yang sangat
vital dan secara terus-menerus akan dilakukan selama manusia tersebut masih
hidup. Manusia tidak mampu hidup sebagai manusia jika ia tidak dididik atau
belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.
suatu usaha yang dilakukan oleh individu untuk mendapatkan pengetahuan baru
dari berbagai pengalaman yang telah dilalui dengan tujuan untuk meningkatkan
Menurut Baharuddin dan Wahyuni (2006: 18-19) ada beberapa yang menjadi
c. Perubahan tingkah laku yang bersifat potensial. Ini berarti perubahan tersebut
tidak langsung dapat diamati melalui proses belajar yang sedang berlangsung.
hasil latihan.
Hal serupa juga dinyatakan oleh Nurochim, (2013: 7) bahwa ciri-ciri belajar
b. Perubahan yang terjadi dapat disimpan yang berarti tidak berlangsung secara
sesaat saja.
pengaruh obat-obatan.
berubah secara wajar tanpa adanya pengaruh latihan, maka dikatakan bahwa
itu berkat kematangan, bukan karena belajar. namun demikian seringkali kali
terjadi interaksi yang cukup rumit antara kematangan dan belajar dalam
mengubah tingkah laku, misalnya dalam hal berbicara. Setiap anak akan
14
tepat waktu, atau agak terlambat. Hal ini berarti dalam proses kematangan
laku. Perubahan tingkah laku tersebut tidak termasuk dalam belajar karena
bukan merupakan suatu hasil dari latihan dan pengalaman. Batasan tentang
pengalaman dan latihan inilah yang penting untuk dipahami sehingga kita
menetap.
Tingkah laku itu berupa performance yang nyata dan dapat diamati.
Perubahan akibat belajar itu membutuhkan waktu. Apabila kita ingin melihat
seseorang bertingkah laku pada waktu A dengan cara bertingkah laku pada
waktu B tetapi dalam suasana yang sama. Apabila tingkah laku seseorang
dalam suasana itu berbeda, maka dapat dikatakan telah terjadi “belajar”.
Dari pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar memiliki ciri-
ciri adanya perubahan yang terjadi pada seseorang yang bersifat tidak sementara
dan diperoleh dari berbagai pengalaman dari lingkungan sekitar yang diharapkan
“pembelajaran” berasal dari kata “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan
proses, cara perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Menurut
pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dan
siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka langsung
pembelajaran.
segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi
yang berlangsung antara pendidik dengan siswa. Kimble dan Garmezy (dalam
perubahan perilaku yang relative tetap dan merupakan hasil praktik yang diulang-
bukan diajarkan. Subjek belajar yang dimaksud adalah siswa atau disebut juga
pembelajar yang menjadi pusat kegiatan belajar. siswa sebagai subjek juga
Sementara sebelumnya, Dick dan Carey (dalam Makki & Aflahah, 2019 : 6)
belajar (kondisi iternal) pada diri siswa (pebelajar). Dengan kata lain, belajar
akan berhasil jika pebelajar (siswa) secara aktif melakukan sendiri proses belajar
suatu pemrosesan informasi melalui suatu tindakan yang terjadi antara guru dan
siswa baik secara langsung maupun tidak langsung salah satunya dengan
17
jaringan internet.
Menurut Leonard Silk (dalam Rosyidi, 2011: 25) ilmu ekonomi adalah suatu
studi tentang kekayaan dan merupakan bagian yang penting dalam studi tentang
manusia. Hal ini disebabkan oleh sifat manusia yang berdasarkan kerjanya sehari-
hari yang terus berusaha memenuhi kebutuhannya. Secara umum ilmu ekonomi
dapat dikatakan bahwa ilmu yang mempelajari tingkah laku maupun nilai-nilai
Menurut Yulhendri dan Syofyan ( 2016: 2-5) ilmu ekonomi adalah bagian
dari ilmu sosial yang mempelajari tentang perilaku manusia dan masyarakat, baik
secara individu maupun secara luas. Jika dikaitkan dengan pendidikan, maka
berguna untuk dipelajari oleh setiap individu karena ekonomi termasuk ilmu
terapan yang sangat berguna untuk beradaptasi dengan lingkungan dan masa
depan.
dengan hasil belajar yaitu output dari proses belajar yang telah dilakukan oleh
18
siswa sebagai reward yang akan diterima. Menurut Susanto (2016: 5) hasil belajar
sendiri, baik menyangkut aspek kognitif, prikomotik, dan afektif sebagai hasil
kegiatan belajar yang telah dilakukan. Menurut Husamah, Pantiwati, Restian dan
Sumarsono (2018: 20) hasil belajar hakekatnya yaitu adanya perubahan perilaku
sebagai hasil adanya proses belajar yang ditandai dengan perubahan pengetahuan,
bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya
salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Hal ini berarti, hasil pembelajaran
Wahyuningsih (2020 : 65) hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh
dalam proses tertentu. Sementara, Sinar (2018: 22) hasil belajar adalah hasil
Penyelesaian belajar ini bisa berbentuk hasil dalam satu sub pokok bahasan,
19
maupun dalam beberapa pokok bahasan yang dilakukan dalamsatu test, yang
melaksanakan belajar dapat ditentukan seberapa besar hasil belajar yang dicapai
seseorang. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah
adanya perubahan yang terjadi pada siswa baik dalam bentuk perubahan tingkah
yang dapat diukur melalui proses evaluasi yang dilakukan oleh guru berdasarkan
tujuan yang telah ditetapkan dan diperoleh hasil belajar berupa angka maupun
Menurut Wasliman (dalam Susanto, 2016: 12) hasil belajar yang telah dicapai
mempengaruhinya, baik itu dari faktor internal maupun faktor eksternal. Lebih
1) Faktor internal; faktor ini merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
dari:
yang terima oleh anak tersebut akan mempengaruhi cepat dan lambat
diberikan.
b. Kesiapan atau kematangan siswa; seorang anak yang memiliki usia yang
baik. Oleh sebab itu, pembelajaran akan lebih berhasil apabila diiringi
c. Bakat anak; setiap orang memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda-
itu, maka bakat yang dimiliki oleh siswa akan mempengaruhi tinggi
perolehan hasil belajar yang tinggi. Hal ini dikarenakan siswa akan
belajar.
2) Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri siswa baik itu berasal dari
yaitu:
21
siswa tersebut yang dimana terdapat sarana dan prasarana yang memadai
apabila siswa bergaul dengan masyarakat yang dapat memberikan dampak positif
baginya maka siswa akan termotivasi dalam belajar begitu pula sebaliknya.
1) Faktor Intern
kemampuan kognitif.
2) Faktor Ekstern
budaya.
guru.
a. Faktor jasmaniah
b. Faktor psikologis
a. Faktor keluarga
b. Faktor sekolah
c. Faktor masyarakat
Dari beberapa pernyataan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada
beberapa hal yang menjadi faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu faktor
internal (berasal dari dalam diri siswa) dan faktor eksternal (berasal dari
lingkungan siswa). Jika dikaitkan dengan penelitian ini, maka ada beberapa faktor
yang mempengaruhi hasil belajar secara daring. Faktor internal, yaitu ditemukan
menurunkan motivasi siswa untuk belajar. hal ini terjadi karena kondisi siswa
yang diharuskan belajar dari rumah sehingga siswa akan merasa bosan dan
lamanya waktu tidak bertemu dengan teman-teman sekelas. Hal ini sejalan dengan
penyataan Chen & Jang (dalam Rochmawati, dkk 2020: 8) dimana dalam
penelitiannya ditemukan bahwa masalah umum yang ada dalam bidang e-learnig
perubahan yang terjadi pada siswa baik itu perubahan pengetahuan hingga
23
perubahan pada perilaku siswa itu sendiri. Menurut Benjamin S. Bloom (dalam
Suprijono, 2010: 6) indikator hasil belajar terdiri dari ranah kemampuan kognitif,
berkaitan dengan nilai dan sikap yang mengalami perubahan apabila telah
dari hasil belajar kognitif dan afektif yaitu ranah yang berkaitan dengan
dan intelektual.
dapat berupa:
untuk mengukur keberhasilan dalam belajar dapat dilihat dari aspek kognitif
(segala sesuatu yang melibatkan aktivitas otak), aspek afektif (berkaitan dengan
sikap dan nilai) dan aspek psikomotorik (keterampilan). Pada penelitian ini akan
difokuskan pada aspek kognitif dimana siswa akan diberikan evaluasi baik itu
berupa tes tertulis maupun pertanyaan lisan dari guru untuk mengetahui sejauh
25
akan mengukur seberapa besar peningkatan hasil belajar ekonomi siswa setelah
yang saling berhubungan satu sama lain. Hal ini sejalan dengan pernyataan
Arsyad (2014: 195) yang menyebutkan bahwa pengertian internet adalah sebuah
jaringan komputer yang saling terhubung dan dapat berkomuniasi satu sama lain
secara global/ internasional baik melalui kabel, radio, satelit, dan lain-lain.
Adapun beberapa manfaat dari internet yaitu, sebagai sarana informasi, sarana
bertukar informasi dengan orang lain tanpa harus bertatap muka secara langsung.
internet merupakan sebuah jaringan yang menjadi salah satu penghubung dalam
proses komunikasi dan informasi secara tidak langsung. Oleh karenanya sangat
Menurut Rusman (2014: 341) dengan adanya jaringan internet siswa dapat
berperan sebagai peneliti, bahkan menjadi seorang analisis, dan tidak hanya
sebagai konsumen informasi saja. Siswa dan guru tidak perlu bertemu secara fisik
26
dikelas, karena siswa dapat mempelajari bahan ajar dan mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan oleh guru dengan memanfaatkan akses internet bahkan siswa juga
dapat saling berkirim pesan kepada temannya yang lain untuk berdiskusi. Adapun
dengan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak memerlukan
ruang kelas.
diantaranya:
a. Kelebihan
berikut:
fasilitas yang tersedia dari internet kapan saja tanpa dibatasi oleh jarak,
2. Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar yang terdapat
di internet.
27
setiap saat, karena bahan ajar yang telah diberikan akan tersimpan di
informasi tambahan.
5. Pendidik dan peserta didik dapat melakukan diskusi secara online untuk
b. Kekurangan
1. Kurangnya interaksi antara peserta didik dan pendidik atau bahkan sesama
peserta didik.
menggunakan komputer.
cenderung gagal.
tentang internet.
pendidikan memiliki dua sisi yang berbeda dimana internet akan sangat
menyalahgunakan internet.
siswa dan guru berada dilokasi yang berbeda sehingga memerlukan sistem
yang dibutuhkan didalamnya. Pembelajaran ini dapat dilakukan dimana saja dan
jauh. Istilah pembelajaran ini menyiratkan bahwa siswa dan guru tidak harus
fleksibilitas akses.
online adalah kegiatan belajar yang tidak terikat waktu, tempat, dan ritme
kehadiran guru atau pengajar, serta dapat menggunakan sarana media elektronik
pembelajaran daring atau yang biasa dikenal dengan online learning merupakan
sebuah mekanisme pembelajaran yang memanfaatkan TIK, dalam hal ini melalui
intenet. Salah satu keunggulan pemanfaatan teknologi ini adalah fleksibilitas kita
pembelajaran yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan hanya
memanfaatkan akses internet namun ini juga berarti bahwa pembelajaran ini
Kemajuan teknologi saat ini sangat berdampak kepada semua pihak tidak
daring. Dengan adanya teknologi ini dalam pendidikan sangat bermanfaat untuk
mencapai efesiensi dalam pendidikan seperti efesiensi dalam waktu belajar, lebih
mudah untuk mengakses materi pembelajaran maupun sumber belajar itu sendiri.
Menurut Meidawati, dkk (dalam Pohan, 2020: 7) ada beberapa manfaat dari
1. Dapat membangun komunikasi dan diskusi yang sangat efisien antara siswa
dan guru.
2. Siswa dapat berinteraksi dan berdiskusi antar siswa lainnya tanpa melalui guru
3. Dapat memudahkan interaksi antara guru, siswa dan oang tua siswa
5. Guru dapat dengan mudah memberikan materi kepada siswa baik berupa
6. Siswa dapat dengan mudah mencari dan mengunduh bahan ajar tersebut
7. Guru dapat membuat soal maupun kuis dimana saja dan kapan saja tanpa batas
waktu.
pembelajaran daring ini sangat membantu guru dan siswa dalam proses
pembelajaran yang dimana guru hanya perlu mempersiapkan materi bahan ajar
bulan kedepan dan siswa tetap belajar dirumah melalui pembelajaran daring
terdapat beberapa ketentuan yang harus dipenuhi baik oleh guru maupun siswa.
Pembelajaran daring yang ditentukan oleh pemerintah telah diatur pada Peraturan
3. Belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara
5. Bukti belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan
Dari pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa pada saat ini pemerintah tidak
ingin membebankan dan memaksakan siswa pada proses belajar. Melihat dari hal
ini peran guru sangat dibutuhkan untuk membangun proses belajar yang interaktif.
Dalam pembelajaran daring guru tidak dibatasi oleh aturan dalam memilih
dan menggunakan media online yang akan digunakan. Namun guru harus
mengacu pada prinsip pembelajaran daring yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Artinya media yang digunakan oleh guru dapat pula digunakan oleh siswa
diantaranya:
1. Aplikasi WhatsApp
32
bisa mengirim pesan teks, gambar, suara, lokasi, dan bahkan video kepada
penggunanya untuk bertukar pesan tanpa biaya SMS karena aplikasi ini
dapat melakukan obrolan online, berbagi file, bertukar foto dan lain
sebagainya.
untuk mengirimkan lokasi dan berbagai koordinat peta, dan document yang
fitur-fitur ini tersedia guna untuk memudahkan penggunanya dan semua file
Dalam penelitian Rahatri ( 2019: 148) menyatakan bahwa pada Mei 2018
terdapat 1,5 Milliar jumlah pengguna whatsapp dan terdapat 65 milliar pesan
yang sudah terkirim dalam perhari melalui aplikasi ini. Jadi dari beberapa
komunikasi dan berbagi informasi. Namun disisi yang berbeda aplikasi ini
sangat membutuhkan ponsel yang memadai dan sangat terikat dengan jaringan
internet. Jadi dapat dipastikan jika seseorang yang berada di wilayah yang
minim akan koneksi jaringan maka tidak akan dapat menggunakan aplikasi
ini.
2. Google Form
Menurut Sudaryo, Sofiati, Madidjati dan Hadiana (2019: 1) google form atau
yang biasa disebut juga google formulir adalah salah satu fitur dalam google yang
google form merupakan salah satu aplikasi dari google yang bersifat umum, dapat
diakses secara gratis jika memiliki akun google. Dengan menggunakan google
form pengguna dapat membuat suatu form yang dapat ditemukan oleh semua
dalam jaringan dapat dilakukan oleh guru hanya dengan meng-input soal. Namun
dalam hal ini diperlukan ketelatenan oleh guru dalam meng-input soal secara
isi oleh orang tua siswa dan akan menjadi arsip sekolah. Dengan
34
menggunakan aplikasi ini pihak sekolah tidak perlu lagi menyediakan kertas,
artinya orang tua siswa hanya perlu mengisi form-form tertentu dan akan
2. Absensi siswa, guru akan membuat daftar nama absensi siswa dan guru akan
3. Ujian atau tugas berbasis online, guru dapat menggunakan aplikasi ini sebagai
ini sebagai media. Dengan menggunakan aplikasi google form guru dapat
mengatur penyelenggaraan ujian atau kuis dan dapat pula mengatur kapan
Dari pernyataan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa google form
merupakan salah satu fitur bawaan dari google yang dapat memfasilitasi formulir
proses validasi data dan informasi. Namun fitur ini sangat bergantung pada
Pada gambar diatas menjelaskan bahwa secara lebih detail bagaimana siswa
jenis materi yang telah disiapkan oleh pengajar, di antaranya powerpoint slides,
tautan ke youtube, tautan ke website atau file, multimedia contents, video clips,
efektif dan efisien bila masing-masing pihak memerankan tugasnya dengan baik,
serta terlibat secara aktif, baik secara sosial, kognitif, dan pengajaran.
tujuan dan sikap respon saat mengakses portal rumah belajar. Tingkat
36
3. Rahartri (2019). WhatsApp media komunikasi efektif masa kini (studi kasus
penelitian ini yaitu WhatsApp adalah media komunikasi efektif masa kini yang
4. Mulatsih Bekti (2020). Penerapan aplikasi google classroom, google form, dan
diperoleh rerata nilai pengetahuan kimia siswa sebesar 79,217, dan persentase
siswa yang nilai hasil belajarnya telah melampaui KKM sebesar 77,25%.
Dari pengertian diatas yang menyatakan bahwa variabel terikat (Y) dan
variabel bebas (X) saling berhubungan, maka penelitian ini akan mengkaji
variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar siswa dan variabel bebas (X) yaitu
daring tersebut apakah efektif untuk menigkatkan hasil belajar siswa atau malah
sebaliknya.
pembelajaran online adalah kegiatan belajar yang tidak terikat waktu, tempat, dan
ritme kehadiran guru atau pengajar, serta dapat menggunakan sarana media
sendiri, baik menyangkut aspek kognitif, prikomotik, dan afektif sebagai hasil
Dari hasil pengamatan langsung yang dilakukan peneliti dan berdasarkan latar
daring dapat membantu proses pembelajaran dari rumah yang dilakukan saat ini.
Adapun kerangka berpikir yang dapat dilihat pada bagan alur berikut ini.
Mata Pelajaran
Ekonomi
Pembelajaran Daring
Proses Wawancara
Analisis Data
Kesimpulan
38
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur atau lebih
tepatnya di Jl. Lintas Lagan No.1 Kampung Laut, Kelurahan Tanjung Solok,
Kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada semester genap
(dalam Moleong, 2014: 11) salah satu ciri penelitian kualitatif ialah ciri deskriptif
yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.
Dengan demikian, data yang berasal dari hasil wawancara, foto, catatan lapangan,
videotap, catatan, dokumen pribadi dan lain sebagainya maka laporan penelitian
penelitian yang digunakan untuk meneliti di lapangan hal-hal yang sedang terjadi.
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, baik itu secara
holistik dan dengan cara deskripsi baik itu dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
39
Pernyataan diatas juga sejalan dengan pernyataan Sugiyono (2017: 15) yang
pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti bertindak sebagai instrumen
kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball,
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian ini lebih menekankan pada makna dari
pada generalisasi.
berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh
data yang valid melalui beberapa cara diantaranya wawancara yang mendalam,
kepercayaan.
40
menurut Sukmadinata (2013: 63) yaitu mencoba mencari arti dari pengalaman
tujuan dari penelitian fenomenologi ini adalah mencari dan menemukan makna
dari hal-hal yang esensial atau mendasar dari pengalaman hidup tesebut.
Pendapat serupa juga dinyatakan oleh Moleong (2014: 15) yang menurutnya
studi.
Triyono (2013: 202) menyatakan bahwa data adalah semua fakta atau
keterangan tentang sesuatu yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu
pencatatan, wawancara, dokumen, tes, atau kuesioner yang diperoleh secara valid.
Menurut Lofland dan Lofland (dalam Moleong, 2014: 157) sumber data utama
dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data
Menurut Ananda dan Fadhli (2018: 41) data kualitatif yaitu data yang
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh oleh orang yang melakukan penelitian.
Data ini disebut juga data asli atau data baru. Dalam penelitian ini, data primer
2. Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah ada.
terdahulu. Data ini disebut juga data yang telah tersedia. Dalam penelitian ini
menggunakan populasi, karena penelitian ini berangkat dari kasus tertentu yang
ada pada situasi sosial tertentu. Sampel pada penelitian kualitatif dinamankan
analisis. Penggunaan teknik ini dirasa peneliti cukup tepat karena guru yang
Pada penelitian ini, guru mata pelajaran ekonomi menjadi narasumber utama
untuk siswa, peneliti menggunakan data nilai semua kelas IPS yang terdiri dari 3
kelas dengan jumlah siswa 103 orang yang akan dilihat nilai perolehan hasil
belajar pada semester ganjil yang belum menggunakan pembelajaran daring dan
nilai pada semester genap setelah penggunaan pembelajaran daring guna untuk
siswa, peneliti memilih 3 orang dari beberapa kelas tersebut dengan pertimbangan
bahwa melihat dari acuan nilai hasil belajar yang diperoleh siswa dan wilayah
dimana siswa tersebut berasal serta kesediaan siswa tersebut untuk diwawancarai
dan diminta kerja sama dalam perolehan beberapa data seperti screen shoot
percakapan siswa pada aplikasi whatsapp baik itu dari group maupun chat pribadi
Maka dari itu peneliti memutuskan yang menjadi sampel pada penelitian ini
yaitu guru mata pelajaran ekonomi dan 3 siswa kelas X IPS yang diantaranya 2
orang berasal dari wilayah dengan jaringan yang lancar dengan perolehan nilai
43
yang baik dan 1 orang berasal dari wilayah dengan jaringan yang kurang
Menurut Khairinal (2016: 338) teknik pengumpulan data terdiri dari data primer
dan data sekunder. Data primer merupakan pengumpulan data penelitian yang
membaca dan mempelajari sumber-sumber yang sudah jadi dan tersedia berupa:
buku, laporan, tabel, brosur, foto, video, majalah, iklan yang diperoleh dari
1) Observasi
koesioner, ragam gambar, dan rekaman suara. Sukmadinata (2013: 220) juga
dilaksanakan pada awal mula pembelajaran daring dimulai dan pada saat itu
dan google form. Pada observasi ini ditemukan beberapa kendala yang
44
dihadapi oleh siswa, diantaranya kendala jaringan yang buruk, kuota internet
yang terbatas, daya listrik yang terkadang mati, jadwal pelajaran yang masih
2) Wawancara
dilakukan secara berkelompok. Pada penelitian ini yang akan menjadi sumber
data primer yaitu guru mata pelajaran ekonomi kelas X IPS dan sumber data
3) Dokumentasi
45
mengetahui data dari jumlah siswa dan hasil belajar siswa kelas X IPS
pembelajaran daring tersebut. Dokumentasi ini berupa data leger setiap kelas
X IPS dan data lainnya berupa beberapa hasil screenshoot yang peneliti
Menurut Djaali dan Muljono (dalam Ananda dan Fadhli, 2018: 110) validitas
(validity) berasal dari kata valid yang memiliki arti sah atau tepat. Validitas berarti
sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan kredibilitas. Dalam
penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada
perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi
pada obyek yang diteliti. Menurut Satori dan Komariah (2011: 164) penelitian
dependability, confirmability.
46
Keterpercayaan
(Credibility)
Keteralihan
(Transferability)
Uji keabsahan data
Kebergantungan
(Dependability)
Kepastian
(Confirmability)
data yang diperoleh dari berbagai sumber. Sementara menurut Sugiyono (2017:
368) ada beberapa cara untuk pengujian kredibilitas data dalam penelitian
Satori dan Komariah 2011: 165) mengatakan bahwa bagi penelitian, kredibilitas
tergantung pada si pemakai yakni, sampai manakah hasil penelitian itu dapat
47
penelitian ini diserahkan kepada pemakainya. Hal ini berarti suatu penelitian yang
memiliki nilai transferabilitasnya tinggi maka akan senantiasa dicari orang lain
Menurut Satori dan Komariah (2011: 167) kepastian atau audit kepastian
yaitu bahwa data yang diperoleh dapat dilacak kebenarannya dan sumber
berarti menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang dilakukan.
Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan
Menurut Bogdan (dalam Sugiyono, 2017: 334) analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Menurut Bogdan dan
Biklen (dalam Moleong, 2014: 248) analisis data kualitatif adalah upaya yang
48
mempelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
1. Melakukan pencatatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber
3. Berpikir dengan jalan membuat agar data mempunyai makna, mencapai pola
yang dilakukan oleh peneliti dari awal hingga akhir tercapainya tujuan penelitian
yang valid dan mempermudah proses penelitian. Pada prosedur penelitian ini
terdapat tiga tahap, yaitu tahap persiapan atau pra penelitian, tahap pelaksanaan
dan tahap akhir. Adapun langkah-langkah dari tahap penelitian ini sebagai berikut:
diteliti.
49
narasumber.
Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan oleh peneliti yaitu mengumpulkan
valid.
dilakukan yaitu tahap akhir dimana peneliti akan menganalisis dan menyusun data
BAB IV
berlokasi di Jl. Lintas Lagan No. 01 Kampung Laut RT.6 Dusun Tanjung Solok
Kel. Tanjung Solok Kec. Kuala Jambi Kab. Tanjung Jabung Timur Prov. Jambi.
ini yaitu guru mata pelajaran ekonomi kelas X IPS dan beberapa siswa kelas X
(Studi Kasus Hasil Belajar Matapelajaran Ekonomi Kelas X IPS SMA Negeri 9
NPSN : 10505165
Alamat Sekolah : Jl. Lintas Lagan No. 01 Kampung Laut Rt. 06 Kel.
E-mail : Sman9tanjabtim@yahoo.co.id
Akreditasi Sekolah :B
i. Tempat ibadah/musholla
j. Lapangan sekolah
tahap pembangunan.
52
struktur organisasi dari pengurus sekolah SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur
yang mana di pimpin oleh Bapak Aguzuar, S.Pd,. M.Pd dengan wakil Kepsek
bidang kurikulum yaitu Bapak Ridwan, S.E, M.Pd dan wakil kepsek bidang
kesiswaan yaitu Bapak Abdul Kasim, S.E. Untuk lebih jelasnya Struktur
Organisasi Sekolah SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur dapat dilihat dari
KEPALA SEKOLAH
AGUZUAR, S.Pd,. M.Pd
WALI KELAS X MIPA I WALI KELAS X MIPA WALI KELAS X IIS WALI KELAS X IIS WALI KELAS X IIS III WALI KELAS XI MIPA
BETTY ARYANI, HADES ASHADI, S.Pd SUSI ANDRIANI, HENDRI N. S.Pd SORTA LAMRIA T,S.Pd ROSMIATI, S.Ag
WALI KELAS XI MIPA WALI KELAS XI MIPA III WALI KELAS XI IIS I WALI KELAS XI IIS II
WALI KELAS XII MIPA WALI KELAS XII MIPA II WALI KELAS XII IIS I WALI KELAS XII IIS II
Visi
lulusan ke depan dengan memperhatikan potensi yang sesuai dengan norma dan
harapan masyarakat.
Misi
Untuk melengkapi visi yang telah ditentukan, maka akan ada misi yang akan
2. Menghasilkan insan yang berakhlaq mulia serta memiliki pribadi yang baik
lingkungan
(ICT).
pembelajaran daring disekolah. Dari hasil observasi yang dilakukan dapat dilihat
bahwa penggunaan media daring berupa aplikasi whatsapp sangat mudah untuk
terkecuali guru dan siswa. Namun seperti yang telah dijelaskan bahwa kendala
54
yang dihadapi kebanyakan siswa adalah terjadi error karena memori penyimpanan
yang penuh, tetapi menurut peneliti hal ini dapat diatasi dengan cara siswa dapat
diperlukan lagi.
Sementara untuk google form kendala yang dihadapi guru yaitu pada saat
awal mula membuat soal. Hal ini dikarenakan guru belum begitu memahami
tentang fitur tersebut sehingga guru harus mencari informasi kepada sesama guru
lainnya. Siswa pun juga mengalami kendala seperti error dan lain sebagainya.
Peneliti juga melihat dari beberapa siswa disekitar Tanjung Jabung Timur
hingga Kampung Laut yang menjadi lingkup siswa yang belajar di SMA Negeri 9
studi kasus hasil belajar ekonomi ini dikarenakan didaerah ini terlihat masih
cukup banyak kendala yang kemungkinan akan dihadapi guru dan siswa dalam
Pada saat observasi, peneliti menemukan seorang siswa yang berada di daerah
Kampung Singkep dimana dilokasi ini sangat sulit untuk mendapatkan jaringan
siswa, untuk mendapatkan jaringan yang bagus dan lancar mereka harus ketepi
jalan hingga harus mencari warnet terdekat. Namun kendala tidak hanya sampai
disitu saja, mereka harus membayar diwarnet dengan harga Rp. 5.000 per jamnya
itu pun dengan jaringan yang tidak terlalu lancar, mengingat banyaknya siswa
mereka harus ketepian jalan atau ketepian jembatan untuk mendapatkan jaringan.
55
Hal ini tidak memungkinkan siswa untuk fokus belajar. Salah satu cara untuk
dirumahnya yang tentunya harus kembali mengeluarkan biaya yang tidak sedikit,
mereka harus membayar kisaran Rp. 1.500.000 hingga Rp. 3.000.000 untuk biaya
pemasangan wi-fi dan Rp. 50.000 per bulan untuk satu saluran handphone/laptop.
Berbeda lagi didaerah Teluk Majelis dan Kampung Laut dimana peserta didik
disini masih sedikit beruntung perihal jaringan karena didaerah ini telah terdapat
tower jaringan sehingga peserta didik dapat memilih kartu jaringan yang jauh
lebih terjangkau seperti XL, Axiss, M3 hingga jaringan Tri. Namun kendala yang
sering dihadapi siswa disini yaitu PLN yang terkadang mati sehingga jaringan
sering terganggu.
Adapun mengenai hasil belajar siswa kelas X IPS pada mata pelajaran
Tabel 4.2 Nilai rapor siswa kelas X IPS matapelajaran ekonomi sebelum
Sumber: guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur
Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti terlihat pada mata pelajaran
ekonomi kelas X IPS dengan standar nilai KKM sebesar 70 terdapat nilai rata-rata
kelas IPS 1 sebesar 74,6 dengan semua siswa mendapatkan nilai tuntas, sementara
kelas IPS 2 memperoleh nilai rata-rata sebesar 67,5 dan terdapat 2 orang siswa
56
dengan nilai dibawah standar KKM dan 2 orang siswa lainnya yang tidak
memiliki keterangan nilai, selanjutnya kelas IPS 3 yang memperoleh nilai rata-
rata sebesar 72,8 dengan 1 orang siswa yang tidak memiliki keterangan nilai.
Jika dilihat dari perolehan nilai semester ganjil yang rata-rata peserta didik
dapat memperoleh nilai standar KKM maka dapat disimpulkan bahwa melihat
dari beberapa permasalahan yang akan dihadapi, ada kemungkinan hasil belajar
siswa maupun antara siswa dengan guru dalam situasi edukatif untuk
yang efektif tidak terlepas dari peran guru yang efektif, kondisi pembelajaran
mendukung.
57
ini ditemukan bahwa guru telah melakukan pembelajaran daring sejak bulan
Maret lalu dan telah melakukan beberapa perencanaan proses pembelajaran daring
yang dapat digunakan dengan mudah oleh guru dan siswa dengan melalui
beberapa fitur maupun aplikasi. Hal ini diperkuat dengan pernyataan guru mata
“Dalam setahun ini dikarenakan adanya COVID-19 ini dan sesuai dengan
instruksi dari SKB 4 Mentri dan dinas pendidikan bahwa pembelajaran tatap
muka diganti dengan pembelajaran daring yang dimulai dari bulan Maret
sebenarnya kemarin dimulai dari sekitar tanggal 16 namun karena ada masa
libur akibat virus ini, tetapi bersamaan dengan itu siswa kelas X diliburkan
karena siswa kelas XII sedang ujian setelah itu baru dilaksanakan
pembelajaran daring yang dimana siswa kelas X hanya diberikan tugas pada
saat itu, tapi belum ada perintah untuk memberikan pembelajaran daring
baru sekitar bulan Maret baru ada perintah untuk mengadakan pembelajaran
daring”
sebagai berikut:
form untuk sementara hanya itu dulu yang sesuai dengan kemampuan yang
Bapak miliki”
58
yang kita selama ini umum yang kita gunakan, banyak guru yang
pembelajaran siswa agar dapat lebih mudah diakses oleh guru dan siswa. Namun
ada beberapa kendala yang dilontarkan oleh guru dimana ketika peneliti mulai
kita ini, karena kondisi signal termasuk lampu yang kadang mati,
Guru : “Selama ini memang banyak keluhan sekali dari siswa terutama
karena dia memang terbiasa dengan tatap muka belajar dikelas tiba-
mungkin bahkan tidak pernah sama sekali buka WA itu bagi dia
terkadang juga ada dan juga tidak merasa nyamannya seperti kalau
kita kasih tugas kepada siswa yang seharusnya kalau pada saat
daring mungkin hanya ada pada saat ulangan pertama hanya ada 10
supaya siswa yang lain juga mendapatkan nilai yang sama, ya tidak
Dari peryataan guru diatas, maka dapat dikatakan ada banyak kendala yang
masih dihadapi guru dan peserta didik namun terlihat cukup jelas bahwa guru
kepada semua peserta didik untuk dapat ikut dalam proses pembelajaran baik itu
dari pengumpulan tugas hingga ujian dengan tujuan agar peserta didik
Sementara jika dilihat dari sisi para siswa maka tanggapan mereka cukup
berbeda mengenai pembelajaran daring dimana ada beberapa siswi yang menjadi
1. Siswi kelas X IPS 1 yang bernama Stefani Valiza Safitri bertempat tinggal di
Teluk Majelis. Siswi ini merupakan salah satu peserta didik di kelas X IPS 1
2. Siswi kelas X IPS 1 yang bernama Kamelia juga bertempat tinggal di Teluk
Majelis. Siswi ini memperoleh nilai pengetahuan ekonomi sebesar 84 dan nilai
3. Siswi kelas X IPS 2 yang bernama Puput Ratna Sari yang bertempat tinggal di
80.000”
masih ada peserta didik yang kurang memahami tentang pembelajaran dalam
jaringan. Hal ini berarti akan menjadi pengalaman pertama bagi peserta didik
dalam proses pembelajaran yang dianggap baru dan masih asing. Tidak hanya itu,
dari pernyataan tersebut juga dapat disimpulkan bahwa peserta didik juga sangat
62
tergantung juga lah kalo mati lampu sulit sinyal. Kendalanya dulu
pas jam HP di cas kan gitu guru tu kadang langsung kasih absen jadi
Kamelia : “Kalau saya dari Teluk Majelis kalau sinyal bagus tapi kadang
Puput : “Sinyalnya kak yang susah karena saya berada di daerah sungai
Dari pernyataan ini, maka dapat dikatakan bahwa salah satu kendala dalam
proses pembelajaran daring ialah jaringan/signal yang sulit baik itu karena
daerahnya yang tidak terjangkau maupun karena persoalan PLN yang mati
Kamelia : “Ada iya dan ada tidaknya, kalau semangatnya karena bisa lihat
belinya pun kadang pakai duit sendiri hasil kerja kocek pinang
Puput : “Termotivasi kak tapi kadang senang kadang idak kak, senangnya tu
kadang sinyalnya susah kak, kuota juga mahal apalagi kalau pakai
sebulan kak kadang dak nyampe. Pernah juga dikasih pulsa 25.000
bahwa peserta didik mulai mengeluhkan tentang dana yang harus dikeluarkan
untuk pembelajaran daring saat ini sehigga semangat peserta didik dalam belajar
Kamelia : “Lebih nyaman kalau tatap muka karena bisa dijelaskan langsung”
Puput : “Tidak nyaman kak, kadang susah juga kalo daring kak, kalo dak
ada buku harus minjam dulu ke perpus, kalo sinyal susah gitu,
64
guru”
Dari pernyataan ini, semua siswi sepakat merasa kurang nyaman dengan
tatap muka karena materi lebih mudah untuk dipahami. Setelah itu, peneliti
kembali mengingatkan peserta didik mengenai manfaat daring pada saat ini.
Kamelia : “Daring sangat bermanfaat karena kan musim pandemi ni dak bisa
tatap muka”
Dari beberapa pertanyaan diatas yang telah diajukan peneliti kepada guru dan
peserta didik maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada saat ini, jalan terbaik
media online walaupun itu tidak terlepas dari banyaknya kendala yang harus
dana yang harus dikeluarkan peserta didik dan guru baik itu berupa paket data
maupun pulsa dan usaha para guru dan pemerintah untuk menemukan solusi
anda dapat mengirim pesan teks, gambar, suara, lokasi, dan bahkan video kepada
teman-teman anda menggunakan ponsel apapun. Dari pernyataan ini, maka tidak
65
heran jika banyak guru yang lebih memilih untuk memanfaatkan aplikasi ini untuk
menyebutkan bahwa salah satu media pembelajaran daring yang digunakan adalah
aplikasi whatsapp. Hal ini diperkuat dengan pernyataan guru sebagai berikut:
Hal ini juga dinyatakan oleh salah seorang peserta didik yang menjadi
Sumber: Screenshoot group ekonomi whatsapp dari salah satu handphone siswa
66
Seperti pernyataan guru sebelumnya tentang group kelas, dari gambar ini
terlihat beberapa percakapan peserta didik yang tergabung dalam sebuah group
kelas yang dimana ketua kelas memberikan intruksi sesuai dengan pernyataan
guru ekonomi agar dapat mengakses link untuk ulangan semester genap yang telah
Pada aplikasi ini, tersedia pula untuk peserta didik dapat melakukan
komunikasi secara personal kepada guru dan begitu pun sebaliknya yang
didukung dengan berbagai fitur yang dapat bermanfaat bagi penggunanya, mulai
dari dapat mengirim dan menerima dalam bentuk gambar, suara, file, bahkan
video. Jika berbicara mengenai komunikasi personal maka siswa dan guru
matapelajaran ekonomi di SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur ini pun juga
menggunakan fitur tersebut dalam proses pembelajaran. Hal ini kemukakan oleh
Peneliti : Apakah Bapak dapat melakukan chat secara personal kepada siswa?
Guru : “Tentu saja bisa, selama ini juga misalnya kita memberi tugas
Peneliti : Apakah siswa dapat melakukan chat secara personal kepada guru?
Stefani : “Bisa kak, kalau ngumpulkan tugas lewat WA pribadi guru bae, dak
Kamelia : “Bisa kak, kalau ngumpulkan tugas lewat WA kirim ke guru, chat
pribadi”
Puput : “Bisa kak, contohnya kalau ngumpulkan tugas cuma kalo belajar
bahwa siswa dan guru dapat berkomunikasi secara langsung melalui chat pribadi
yang digunakan untuk mengumpulkan tugas mau pun dapat bertanya langsung
jika ada materi yang kurang dipahami oleh siswa. Hal ini juga terlihat pada
gambar dibawah ini dimana seorang siswa sedang menyerahkan tugas ekonomi
Sumber: Screenshoot group ekonomi whatsapp dari salah satu handphone siswa
melakukan pendataan pada saat pendaftaran siswa baru, absensi siswa, dan ujian
atau tugas berbasis online. Dari pengertian diatas dapat diketehui bahwa google
form merupakan salah satu fitur yang disediakan google untuk dapat
pendidikan maka google form dapat digunakan dalam pelaksanaan absensi siswa,
form dalam proses evalusi pembelajaran siswa. Pernyataan ini disebutkan oleh
menggunakan Google form untuk sementara hanya itu dulu yang sesuai
Dari pernyataan ini dapat diketahui bahwa pada pembelajaran ekonomi guru
menggunakan google form untuk ulangan harian dan ujian semester siswa.
Sementara untuk mengakses google form yang telah disediakan oleh guru, siswa
dapat mengakses melalui link yang diberikan oleh guru melalui whatsapp.
Adapun salah satu link ekonomi yang dapat diakses siswa untuk ujian yaitu,
http://forms.gle/j84MyZvHS6VR8YX6.
69
Gambar 4.3 Soal ujian remedial siswa ekonomi semester genap mata
pelajaran ekonmi
Dari gambar diatas terlihat bahwa dengan mengklik link tersebut maka akan
muncul tampilan soal-soal yang telah disediakan guru dan keterangan poin setiap
soal yang akan diterima siswa. Jadi setelah siswa selesai mengerjakan soal-soal
maka siswa dapat langsung melihat perolehan hasil ujian atau ulangan yang telah
dilaksanakan. Namun terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh guru dan
siswa pada saat mengakses fitur ini. Kendala tersebut dinyatakan oleh guru dan
siswa pada saat sesi wawancara yang dilakukan peneliti. Adapun kendala yang
Guru : “Iya betul ya, kalau bagi Bapak untuk mengajar ekonomi,
belum terbiasa tetapi karena ada atas bimbingan beberapa guru yang
baik”
Stefani : “Ada kak, kalo google kadang pas mau masuk ke link tu tiba-tiba
sebulan jadi harus kumpulkan duit dulu kalau di Teluk Majelis dak
namun dari sisi guru kendala yang dihadapi pada saat pembuatan soal yang
google form. Sementara dari sisi siswa kendala yang dihadapi lebih dominan error
pada saat mengakses google form baik itu karena sinyal yang kurang memadai
atau bahkan karena memori penyimpanan handphone siswa yang telah mencapai
Dari hasil observasi dan didukung oleh hasil penelitian berupa wawancara
yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa
tersebut. Namun ada beberapa hal juga yang menjadi kendala utama dalam proses
pembelajaran daring pada mata pelajaran ekonomi kelas X IPS SMA Negeri 9
Tanjung Jabung Timur Tahun 2019/2020. Adapun kemudahan atau kelebihan dan
1) Proses pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Ini
6) Siswa dapat memanfaatkan berbagai fitur belajar online, mulai dari yang
7) Siswa dapat dengan mudah melakukan diskusi baik itu dengan guru
Tanjung Jabung Timur ada beberapa wilayah yang masih minim jangkauan
4) Cuaca, salah satu kendala lainnya yaitu cuaca yang apabila hujan turun,
5) Kuota internet, merupakan kendala yang cukup berat bagi siswa. Hal ini
yaitu kartu telkomsel yang mana akan dikenakan harga paket data yang
cukup mahal.
yang menumpuk dan lainnya sehingga motivasi siswa untuk belajar akan
semakin menurut.
tidak cukup sehingga pada saat mengakses google form bahkan whatsapp
9) Berkurangnya interaksi antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa.
Walaupun siswa dan guru dapat berkomunikasi secara online, namun akan
10) Kurangnya pengawasan siswa dalam belajar, tidak semua orang tua
kognitif, prikomotik, dan afektif sebagai hasil kegiatan belajar yang telah
dilakukan. Pada penelitian ini, standar KKM yang ditetapkan untuk matapelajaran
ekonomi yaitu sebesar 70. Pada saat observasi dilakukan terlihat nilai rata-rata
siswa dari kelas X IPS mampu mencapai standar KKM yang ditetapkan pada
Pembelajaran daring mulai dilaksanakan pada bulan Maret yang lalu dan
siswa telah melaksanakan ujian semester genap, ini berarti proses pembelajaran
telah berjalan selama beberapa bulan dan tentunya siswa sudah dapat melihat
Peneliti : Apakah dengan pembelajaran daring saat ini telah mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan, seperti pencapaian KKM siswa?
Guru : “Ya sebenarnya sih kalau kita pikir-pikir ya mungkin kalau dari
siswa tidak hadir pada saat pemberian tugas karena mereka juga
tuanya”
Dari pernyataan guru diatas, maka ada kemungkinan nilai siswa pada
semester genap akan mengalami penurunan. Pertanyaan yang sama pun diberikan
Peneliti : Apakah siswa merasa dapat mencapai KKM yang telah ditentukan
oleh guru?
Stefani : “Iya merasa kak, KKM nya untuk ekonomi 70 kak, karena ngerjain
tugasnya tu kan bisa liat buku, bisa liat langsung digoogle jadi
Kamelia : “KKM untuk ekonomi 70, kalau ada tugas tu mudah soalnya bisa
nilai yang melebihi KKM karena bisa nengok google, bisa nengok
Berbeda dengan pendapat guru, para peserta didik terlihat sangat optimis
dapat memperoleh nilai melebihi standar KKM. Menurut beberapa siswi yang
dimana saja justru dapat mempermudah mereka dalam mengerjakan tugas dari
guru. Hal ini dikarenakan guru tidak dapat mengawasi siswa secara langsung
dalam proses ujian maupun ulangan sehingga peserta didik dapat dengan leluasa
Tabel 4.2 Nilai rapor siswa kelas X IPS matapelajaran ekonomi setelah
3. IPS 3 32 70 78 77
Sumber: guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur
Dari data hasil belajar siswa kelas X IPS pada semester genap ditemukan
bahwa nilai rata-rata siswa mengalami kenaikan dimana kelas X IPS 1 pada
semester ganjil memperoleh nilai rata-rata pengetahuan sebesar 74,6 dan nilai
pengetahuan siswa sebesar 78,3 dan nilai keterampilan turun diangka 79,3.
76
Selanjutnya kelas X IPS 2 diketahui pada semester ganjil memperoleh nilai rata-
rata pengetahuan sebesar 67,5 dan nilai keterampilan sebesar 73,5 sementara pada
dan nilai keterampilan 76,4. Kemudian pada kelas X IPS 3 pada semester ganjil
siswa meningkat menjadi 78 untuk nilai pengetahuan dan nilai keterampilan turun
menjadi 77.
Dari perbandingan nilai rata-rata pada semester ganjil dan semester genap
diperoleh data bahwa dengan pembelajaran daring nilai rata-rata siswa disetiap
kelas mengalami peningkatan. Namun jika lebih diperhatikan lagi, pada nilai
semester genap ada beberapa siswa yang justru memperoleh nilai dibawah standar
KKM sementara pada semester ganjil nilai yang didapat melebihi KKM. Hal ini
yang dihadapai siswa dan guru dimana ada beberapa wilayah yang sulit terjangkau
jaringan, PLN yang terkadang mati dan jaringan terganggu, kuota yang harus
terpenuhi, handphone siswa yang terkadang error saat mengakses google dan
whatsapp. Pembelajaran daring memang menuntut siswa untuk lebih aktif dalam
memperoleh informasi karena jika tidak, maka siswa akan tertinggal update tugas
baru dari guru. Tidak hanya siswa, guru juga dituntut untuk dapat lebih kreatif
setiap siswa serta dapat mempermudah siswa dalam hal mengumpulkan tugas.
4.4 Pembahasan
77
oleh sekolah yang siswa dan guru berada dilokasi yang berbeda sehingga
diakukan dimana saja dan kapan saja tegantung pada ketersediaan alat pendukung
ekonomi ini, diketahui guru dan siswa sepakat untuk menggunakan aplikasi
whatsaap dan fitur google form sebagai media pembelajaran daring untuk
whatsaap yaitu dapat bertukar informasi dalam bentuk pesan teks, gambar, suara,
lokasi, video, hingga file dalam format pdf, doc, dan lainnya. Sementara fitur
google form dapat digunakan untuk membantu proses evaluasi dan penilaian
19 dan intruksi dari dinas pendidikan maka pembelajaran tatap muka yang
menjadi pembelajaran daring yang mulai diberlakukan pada bulan Maret 2020.
terbiasa dengan pembelajaran tatap muka dan guru juga masih belum terbiasa
78
dengan pembelajaran menggunakan google form. Hal ini pun harus ditanggapi
serius dengan guru dan pihak sekolah dengan memberikan kebebasan para guru
untuk menggunakan media daring apa saja yang telah disepakati oleh guru dan
siswa agar proses pembelajaran dapat dilakukan semudah dan senyaman mungkin
Dari wawancara mengenai media daring, guru dan siswa sepakat untuk
menggunakan media aplikasi whatsapp dan google form yang dimana aplikasi
whatsapp digunakan untuk berkomunikasi dengan siswa baik itu melalui group
kelas maupun secara pribadi. Penggunaan aplikasi ini dalam pembelajaran yaitu,
siswa akan diberikan tugas melalui perintah langsung dari guru yang biasanya
melalui group whatsapp yang telah ditentukan sebelumnya, baik itu berupa
tulisan, voice note, video pembelajaran maupun dalam bentuk gambar dan siswa
perintah yang telah di berikan oleh guru. Seperti pengumpulan tugas berupa
gambar, file pdf, maupun rekaman video. Aplikasi ini pun merupakan aplikasi
yang paling umum digunakan oleh masyarakat dan mudah untuk diakses sehingga
Sementara google form digunakan untuk absensi, ulangan dan ujian semester.
Google form ini merupakan salah satu fitur yang disediakan oleh goole dan fitur
ini menjadi salah satu media daring yang digunakan pada mata pelajaran ekonomi
Namun fitur ini belum terbiasa digunakan oleh siswa dan guru sebelumnya
sehingga guru sedikit mengalami kendala untuk awal-awal penggunaan dan siswa
terkendala dengan kuota yang terbatas, signal yang kadang terganggu belum lagi
79
ada lokasi beberapa siswa yang masih kurang terjangkau jaringan hingga
Sehingga menurut guru ekonomi, ada banyak sekali keluhan siswa dalam
google form. Sementara menurut siswa, mereka kaget karena harus belajar secara
daring yang sebelumnya belum pernah mereka lakukan. Ditambah lagi mereka
harus mengeluarkan biaya untuk memenuhi penggunaan paket data selama daring.
Adapun mengenai kendala yang dihadapi guru dan siswa seperti yang telah
SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur ini terbagi atastiga lokasi yang berbeda
yaitu terdapat dari wilayah Kampung Laut, Teluk Majelis dan Kampung Singkep.
Jika mengenai jaringan maka wilayah Kampung Singkep menjadi wilayah yang
bisa dikatakan cukup sulit terjangkau jaringan karena lokasi ini belum terdapat
Tidak hanya mengenai jaringan, siswa dan guru juga terkendala dengan daya
listrik yang terkadang mati sehingga jaringan terganggu dan kuota internet yang
bisa terbilang mahal. Pada awal-awal penggunaan daring menurut siswa, mereka
diberikan bantuan pulsa sebesar Rp. 25.000 namun hanya sekali saja dan itu pun
belum memenuhi kebutuhan paket data internet siswa. Namun akhir-akhir ini,
pemerintah kembali memberikan bantuan paket data internet kepada siswa sebesar
80
35 giga byte yang terbagi dalam 30 giga kouta khusus belajar dan 5 giga kouta
Adapun mengenai hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X
IPS semester genap diketahui bahwa dengan nilai rata-rata siswa IPS kelas X
sebelumnya. Namun seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa ada beberapa
siswa yang sebelumnya memperoleh nilai melebihi standar KKM dan setelah
KKM.
81
BAB V
5.1 Kesimpulan
daring (studi kasus hasil belajar mata pelajaran ekonomi kelas X IPS SMA Negeri
9 Kuala Jambi tahun 2019/2020) yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka
dapat disimpulkan bahwa jika dilihat dari hasil belajar nilai rata-rata mata
pelajaran ekonomi siswa kelas X IPS pada pembelajaran daring semester genap
2019/2020 maka dapat dikatakan pembelajaran daring tersebut telah efektif karena
dari data yang diperoleh jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa kelas X IPS
pada semester ganjil maka perolehan hasil belajar siswa pada semester genap ini
aplikasi whatsapp dan google form sudah sangat membantu mempermudah guru
Namun jika dilihat dari berbagai masalah yang dihadapi maka dapat
dikatakan bahwa pembelajaran daring tersebut masih kurang efektif dan masih
harus terus ditingkatkan dan diperhatikan lagi baik itu dari guru maupun dari
siswa. Seperti yang diharapkan guru mata pelajaran ekonomi bahwa tidak hanya
pengetahuan guru dan siswa mengenai media pembelajaran daring dapat terus
bertambah.
82
5.2 Implikasi
mengembangkan media pembelajaran daring lainnya. Hal ini juga dapat menjadi
masukan dan saran bagi guru dan siswa yang akan datang dalam penggunaan
5.3 Saran
pembelajaran daring (studi kasus hasil belajar mata pelajaran ekonomi kelas X
IPS SMA Negeri 9 Kuala Jambi tahun 2019/2020), maka penulis mengajukan
1. Perlunya guru untuk terus meningkatkan kompetensi TIK sehingga guru dapat
pembelajaran.
2. Perlunya jadwal belajar yang akurat dan harus di ketahui oleh semua siswa
4. Perlunya dibangun motivasi siswa untuk belajar daring dikarenakan guru tidak
dapat membimbing siswa secara langsung sehingga siswa harus belajar secara
mandiri.
5. Untuk calon peneliti selanjutnya jika meneliti dengan tema yang sama
hendaknya lebih tekun dan bersabar pada saat pengumpulan data, agar data
yang diperoleh dapat menjawab apa yang menjadi fokus penelitian, peneliti
83
berharap agar penelitian dapat bermanfaat bagi untuk berbagai pihak dan
dapat menjadi tolak ukur penelitian selanjutnya agar lebih baik lagi karena
DAFTAR RUJUKAN
Santoso, B. Harry, Fadly Adrian, Panca O. Hadi Putra. 2020. Mengemas Materi
Online Learning. Yogyakarta: Andi
Satori, Djam’an, Aan Komariah. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Alfabeta
Sinar. 2018. Metode Active Learnig. Sleman: CV Budi Utama
Sudaryo, Yoyo, Nunung Ayu Sofiati, Adam Medidjati, Ana Hadiana. 2019.
Metode Penelitian Survei Online dengan Google Forms. Yogyakarta:
ANDI
Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Sumarsono, Puji, Siti Inganah, Daroe Iswatiningsih, Husamah. 2020. Belajar dan
Pembelajaran di Era Milenial. 2020: Universitas Muhammadiyah Malang
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Thobroni. M. 2015. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Yogyakarta:
Arruz Media
Triyono. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Ombak
Wahyuningsih, Endang Sri. 2020. Model Pembelajaran Mastery Learning Upaya
Peningkatan Keaktifan danHasil Belajar. Sleman: CV Budi Utama
Yulhendri. dan Syofyan, Rita. 2016. Pendidikan Ekonomi untuk Sekolah
Menengah Perencanaan, Strategi, dan Materi Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
87
88
LAMPIRAN-LAMPIRAN
89
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
HASIL WAWANCARA
Ekonomi
proses pembelajaran?
Bapak Ridwan : “Dalam setahun ini dikarenakan adanya COVID-19 ini dan
dari sekitar tanggal 16 namun karena ada masa libur akibat virus
tugas pada saat itu, tapi belum ada perintah untuk memberikan
Bapak Ridwan : “Sebenarnya kalau dilihat banyak sekali mungkin masalah yang
masing-masing guru”
Rosmita : Bagaimana Bapak menentukan media daring apa saja yang akan
diterapkan?
Bapak Ridwan : “Sebenarnya tidak ya kalau yang kita tahu kan hanya WA yang
belum terbiasa dan memang tidak diajarkan pada saat itu hanya
tersebut”
Bapak Ridwan : “(Whatsapp dan Google form) kalau untuk mengakses paling
segala macam bagi anak kemudian bahkan ada anak juga yang
Bapak Ridwan : “Selama ini memang banyak keluhan sekali dari siswa terutama
yang lainnya”
siswa?
Bapak Ridwan : “Tentu saja bisa, selama ini juga misalnya kita memberi tugas
Bapak Ridwan : “Kalau bagi Bapak, kalau untuk sementara ini WA cukup
inikan mungkin hanya dua (WhatsApp dan Google Form) itu saja
lainnya”
KKM siswa?
Bapak Ridwan : “Ya sebenarnya sih kalau kita pikir-pikir ya mungkin kalau dari
siswa tidak hadir pada saat pemberian tugas karena mereka juga
seperti kalau kita kasih tugas kepada siswa yang seharusnya kalau
ini?
Bapak Ridwan : “Kalau untuk WhatsApp untuk sementara ini tidak ada, ya
Bapak Ridwan : “Iya betul ya, kalau bagi Bapak untuk mengajar ekonomi,
Rosmita : Pesan dan Kesan Bapak mengenai pembelajaran daring saat ini
daring) model yang kita selama ini umum yang kita gunakan,
ya pembelajaran daring”
101
Kelas : X IPS 1
daring?
Stefani : “Sebelumnya tidak ada dikasih tau jadi guru langsung kasih
Stefani : “Sebelumnya tidak ada, jadi cuma di kasih link dari guru”
guru?
Stefani : “Bisa kak, kalau ngumpulkan tugas lewat WA pribadi guru bae,
mendapatkan informasi?
kadang tiba-tiba gitu, kalo pas jam HP di cas kan gitu guru tu
jadwal”
103
Stefani : “Dengan aplikasi google lain juga dengan youtube kalo untuk
Stefani : “Iya merasa kak, KKM nya untuk ekonomi 70 kak, karena
ini?
Stefani : “Ada kak, kalo google kadang pas mau masuk ke link tu tiba-tiba
jelas, materinya langsung dijelasin sama guru jadi lebih tahu, kalo
mengumpulkan tugas”.
105
Narasumber : Kamelia
Kelas : X IPS 1
daring?
80.000”
Kamelia : “Iya kak dikasih tau sama guru lewat group kelas
kelas”
106
Kamelia : “Sebelumnya tidak ada dikasih tau jadi guru langsung kasih
Kamelia : “Sebelumnya kalau google form saya tidak tahu tapi kalau
Kamelia : “saya dari Teluk Majelis kalau sinyal bagus tapi kadang
Kamelia : “Ada iya dan ada tidaknya, kalau semangatnya karena bisa lihat
mahal belinya pun kadang pakai duit sendiri hasil kerja kocek
guru?
Kamelia : “Bisa kak, kalau ngumpulkan tugas lewat WA kirim ke guru, chat
pribadi”
107
mendapatkan informasi?
Kamelia : “KKM untuk ekonomi 70, kalau ada tugas tu mudah soalnya bisa
langsung ”
ini?
bisa lihat google jadi nilai bisa naik tapi kalau google ni kadang
Kamelia : “Perbedaannya kalo tatap muka kan bisa dijelaskan sama guru
Kelas : X IPS 2
google form”
Puput : “Sinyalnya kak yang susah karena saya berada di daerah sungai
cambang”
juga dikasih pulsa 25.000 sama sekolah tapi cuma sekali, dak
guru?
Puput : “Bisa kak, contohnya kalau ngumpulkan tugas cuma kalo belajar
mendapatkan informasi?
Puput : “Sinyal susah, kalo mati lampu sinyal susah, kuota juga susah”
111
Puput : “Iya kami memerlukan aplikasi lain seperti google class room”
nilai yang melebihi KKM karena bisa nengok google, bisa nengok
Puput : “Tidak nyaman kak, kadang susah juga kalo daring kak, kalo dak
ada buku harus minjam dulu ke perpus, kalo sinyal susah gitu,
sama guru”
ini?
Puput : “Ada kak, waktu memori habis kalo nak buka WA tu susah, kuota
daring?
Lampiran 4
1. Kelas X IPS 1
2. Kelas X IPS 2
3. Kelas X IPS 3
Lampiran 5
1. Kelas X IPS 1
2. Kelas X IPS 2
3. Kelas X IPS 3
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
RIWAYAT HIDUP
di Kecamatan Muara Sabak Barat Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tahun
2010. Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan Pendidikan Sekolah Menengah
Tanjung Jabung Timur dan tamat pada tahun 2013 kemudian pada tahun yang
sama peneliti melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 9 Kuala Jambi
dan selesai pada tahun 2016. Pada tahun tersebut peneliti melanjutkan pendidikan
jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial melalui jalur UMB (ujian masuk
Pendidikan.