SKRIPSI
OLEH
AN NISAA ZUMI
A1A316002
i
HALAMAN PENGESAHAN
Dewan Penguji
Mengesahkan
Dekan FKIP Ketua Jurusan
ii
!'°^a bertanda tangan di bawah ;ni
A I A3 t6002
Pendi‹ldan Pancaslla dnn Kewar negarag;t
F d 8n flmc Penyefahuan Sosial
Keguruar\ aa« IIo›« P ndidiLa»
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“You might be poor, your shoes might be broken, but your mind is a palace.”
-Frank McCourt
(1999)-
- An Nisaa Zumi
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas IX Pada
Mata Pelajaran PPKn Di SMP Negeri 5 Kota Jambi”. Penulisan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D selaku rektor Universitas
Jambi.
2. Bapak Prof. Dr. rer.nat. Asrial, M. Si selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.
3. Ibu Dr. Rosmiati, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi.
4. Bapak Drs. Irzal Anderson, M.Si selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi.
5. Bapak Drs. M. Salam, M.Si selaku Pembimbing Skripsi I yang telah
banyak meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam
memberikan bimbingan kepada penulis selama proses penyusunan
skripsi ini.
6. Bapak Heri Usmanto,S.Pd.,M.Pd selaku Pembimbing Skripsi II yang
telah banyak meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam
memberikan bimbingan kepada penulis selama proses penyusunan
skripsi ini.
7. Bapak Drs. H. Irwan.,M.Pd selaku Validator yang telah memberi
motivasi, dan bantuan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik.
8. Bapak dan Ibu Dosen Prodi PPKn Universitas Jambi yang telah
memberikan ilmu dan mendidik penulis dengan penuh kesabaran.
9. Bapak Ihsan. S.Pd selaku Kepala SMP N 5 Kota Jambi, serta Ibu Rita
Siringo-ringo, S.Pd selaku guru mata pelajaran PPKn SMP N 5 Kota
Jambi yang telah mengizinkan peneliti untuk meneliti di SMP N 5
Kota Jambi serta bersedia membantu peneliti dalam rangka
mengumpulkan data untuk penyusunan skripsi ini.
10. Terima kasih secara mendalam penulis sampaikan kepada kedua orang
tua, kakak dan adik atas do’a, dukungan, dan kasih sayang yang
diberikan sehingga penulis bersemangat untuk menyelesaikan skripsi
ini.
vi
11. Serta teman-teman seperjuangan angkatan 2016 Program Studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi.
Penulis sadar, meskipun usaha telah maksimal namun pasti tetap ada
kekurangan. Oleh karena itu penulis menerima saran dan kritik dari berbagai
pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Penulis sangat berharap karya ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata dengan tulus penulis berdo’a semoga amal kebaikan semua
pihak yang telah ikut serta dalam penyelesaian skripsi ini mendapat pahala yang
terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, Aamiin.
An Nisaa Zumi
NIM. A1A316002
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
x
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
Perhatian akan muncul jika adanya minat. Dalam dunia pendidikan, minat
seseorang, suatu benda, atau kegiatan tertentu. Dengan adanya unsur minat belajar
pada diri siswa, maka siswa akan memusatkan perhatiannya pada kegiatan belajar
itulah yang memungkinkan peserta didik belajar lebih giat dan memahami
pelajaran dengan baik. Secara sederhana menurut Enjang Idrus (2018:79) minat
adalah rasa suka atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu hal. Minat korelasi
dengan belajar yakni suatu usaha untuk membangkitkan terhadap sesuatu yang
dan proses pembelajaran tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak
faktor yang dapat mempengaruhi munculnya minat. Salah satu faktor yang dapat
membangkitkan dan merangsang minat adalah faktor bahan pelajaran yang akan
diajarkan kepada siswa. Minat juga dipengaruhi oleh faktor motivasi dan
lingkungan.
lingkungan pertama anak yang berisi orang-orang penting yang menjadi landasan
bagi pola sikap dan perilaku diri mereka. Keluarga adalah sekolah pertama bagi
anak, dan orang tua adalah guru pertamanya. Sebagai guru, orang tua memiliki
andil yang besar dalam pendidikan anaknya, baik dalam segi waktu, materi, dan
tenaga. Orang tua diharap mampu membuat kondisi rumah sedemikian rupa agar
dengan nalurinya, anak senantiasa ingin mengetahui segala hal dan mencoba
tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang
kurang baik dari orang tua dalam kehidupan sehari-hari memiliki pengaruh
kemampuan anak semakin berkembang serta pola pikir dan sosialnya menjadi
lebih dewasa.
3
tua/wali murid siswa untuk mendapatkan data lingkungan keluarga siswa, seperti
Tabel 1.1 Hasil Angket Pendahuluan Lingkungan Keluarga Siswa Di SMP Negeri 5 Kota
Jambi
NO. Indikator Lingkungan Keluarga Persentase (%)
4. Suasana Rumah/Keluarga
Rata-Rata
Sumber: Hasil olahan data oleh peneliti
Berdasarkan tabel 1.1 diatas hasilnya menunjukan bahwa dari cara orang
tua mendidik anak sebanyak 54%, hubungan orang tua dan anak sebanyak 61%,
Berdasarkan tabel 1.2 diatas dapat terlihat bahwa dari rata-rata hasil angket
lingkungan keluarga siswa yaitu sebanyak 58% masih dalam kategori sedang
(Arikunto,1998:57).
4
keluarga siswa yang dilihat dari pekerjaan orang tua siswa, mayoritas pekerjaan
orang tua siswa adalah berdagang, hal tersebut membuat orang tua siswa tidak
menetapkan jam/waktu belajar anak dirumah serta tidak memiliki banyak waktu
motivasi dari orang tua agar giat belajar. Orang tua yang jarang meluangkan
enggan untuk menceritakan masalah yang ia hadapi di sekolah kepada orang tua,
lingkungan keluarga siswa, hal tersebut dapat dilihat berdasarkan tempat tinggal
siswa, banyak siswa yang tinggal di sekitar pasar dan dekat dengan jalan raya
yang mana merupakan lingkungan yang ramai dan bising,. Hal tersebut tentu
lingkungan tempat tinggal yang ramai dan bising membuat keadaan rumah
menjadi tidak nyaman dan tidak tenang untuk belajar. Kemudian status
kepemilikan rumah yang mereka tempati juga beragam, ada yang milik pribadi,
namun tidak sedikit juga yang mengontrak, dan tinggal dengan kondisi rumah
yang sederhana. Tidak semua orang tua bisa menyediakan fasilitas yang anak
butuhkan untuk belajar dirumah seperti menyediakan ruang belajar khusus untuk
anak.
5
Hal tersebut bisa saja menjadi penyebab kurang berminatnya siswa dalam
kegiatan belajar. Seperti yang dikatakan oleh Ahmad Susanto (2013:65) siswa
Permasalahan yang peneliti temukan ialah siswa kelas IX SMP N 5 Kota yang
kurang berminat dalam pembelajaran PPKn. Hal tersebut terlihat saat peneliti
siswa yang tidak memperhatikan guru ketika guru sedang menjelaskan materi,
siswa justru mengobrol, mengganggu teman, telat masuk kelas, mengantuk, dan
menunjukan bahwa siswa tidak mempunyai minat yang kuat untuk belajar. Hal ini
mengakibatkan materi yang disampaikan kurang diserap dengan baik oleh peserta
Tabel 1.3 Hasil Angket Pendahuluan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Di
SMP Negeri 5 Kota Jambi
NO. Indikator Minat Belajar Persentase (%)
1. Perasaan Senang
2. Ketertarikan Siswa
Rata-Rata
Sumber: Hasil olahan data oleh peneliti
6
siswa di SMP N 5 Kota Jambi, dapat dilihat bahwa dari rata-rata hasil angket
sebanyak 45%. Siswa yang memiliki perasaan senang terhadap pelajaran PPKn
sebanyak 43%, siswa yang menaruh perhatian dalam belajar PPKn sebanyak 45%,
kemudian siswa yang memiliki keterlibatan dalam belajar PPKn hanya sebanyak
42%. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum sepenuhnya
proses belajar mengajar, minat belajar siswa dapat menentukan jalannya proses
pembelajaran yang efektif, minat belajar mempunyai peranan yang penting untuk
di SMP N 5 Kota Jambi, yaitu Pajri Gunawan, dan Amanda Tasya mereka
hafalan, tugas yang diberikan terkesan membosankan, serta keluarga yang tidak
memberikan perhatian pada kegiatan belajar nya disekolah, sehingga mereka tidak
memiliki dorongan untuk berminat dan aktif dalam belajar. Kemudian ibu Rita
Siringo-ringo, S.Pd selaku guru mata pelajaran PPKn SMP N 5 Kota Jambi
membenarkan bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn dalam
mengajar, serta masih ada siswa yang tidak aktif dalam proses belajar mengajar
7
orang tuanya, dan hal tersebut mengakibatkan siswa kurang memiliki minat untuk
belajar.
Oleh karena itu, perlu sekali peran orang tua untuk memberikan dorongan
kepada anak agar tumbuh semangat untuk belajar, sehingga minat belajar tumbuh
dalam diri anak. Disinilah dapat dilihat betapa pentingnya peran lingkungan
keluarga yang nyaman dan kondusif sehingga anak memiliki minat belajar yang
Tidak perlu diragukan lagi, orang tua menduduki posisi sentral dalam proses
formal dan masyarakat. Orang tua perlu memberi anak suatu lingkungan
kehidupan yang aman, sehingga anak memiliki minat belajar. Keluargalah yang
memahami kebutuhan anak, serta orang tualah yang menyediakan sarana dan
fasilitas yang dapat membantu anak memenuhi rasa ingin tahunya. Sehingga
itu dalam proses pembelajaran di sekolah hendaknya setiap siswa memiliki minat
yang tinggi terhadap pelajaran yang diikutinya, dalam hal ini pelajaran PPKn agar
Belajar Siswa Kelas IX Pada Mata Pelajaran PPKn di SMP Negeri 5 Kota
Jambi”.
penelitian ini lebih fokus dan tidak menyimpang dari apa yang ingin di teliti serta
karena keterbatasan kemampuan dari peneliti, maka masalah yang diteliti dibatasi
dalam hal pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat belajar siswa kelas IX
belajar siswa kelas IX pada mata pelajaran PPKn di SMP N 5 Kota Jambi?
9
pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat belajar siswa kelas IX pada mata
1. Manfaat Teoritis
keluarga.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
c. Bagi Peneliti
a. Minat belajar
Menurut Enjang Idrus (2018:79) minat adalah rasa suka atau keinginan
yang tinggi terhadap sesuatu hal. Minat korelasi dengan belajar yakni
terbaik.
11
b. Lingkungan keluarga
BAB II
KAJIAN TEORETIK
keinginan untuk mengetahui, mempelajari, serta membuktikan lebih lanjut. Hal itu
atau konstan dalam memperhatikan dan mengulang suatu kegiatan. Pada semua
usia minat merupakan hal yang penting dalam kehidupan seseorang dan ini akan
menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhmya, dengan minat
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat
bidang pelajaran, mungkin sekali akan menjaga pikiran siswa, sehingga dia bisa
bagi seseorang dalam melakukan kegiatan dengan baik, sebagai aspek kejiwaan,
minat tidak saja dapat mewarnai perilaku seseorang, tetapi lebih dari itu minat
menaruh perhatian dan merelakan dirinya untuk terikat pada suatu kegiatan.
Menurut Dalyono (2005:56) minat dapat timbul karena daya tarik dari luar
dan juga datang dari hati sanubari. Minat yang besar terhadap segala sesuatu
merupakan modal yang besar, artinya untuk mencapai atau memperoleh benda
atau tujuan yang diminati itu. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan
prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi
yang rendah.
Dari berbagai pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan minat adalah suatu rasa suka atau rasa ketertarikan pada suatu
seseorang.
oleh faktor guru juga dipengaruhi oleh faktor siswa itu sendiri. Tingkah laku
tidak tertarik dengan pembelajaran tersebut. Ketertarikan siswa inilah yang sering
Menurut Enjang Idrus (2018:79) minat adalah rasa suka atau keinginan
yang tinggi terhadap sesuatu hal. Minat korelasi dengan belajar yakni suatu usaha
timbulnya minat belajar siswa secara tidak langsung mereka tergerak untuk
agar supaya minat yang timbul pada seseorang (siswa) tersebut akan terarah
mereka.
minat terhadap sesuatu, ia akan berusaha lebih keras untuk memperoleh sesuatu
yang diminatinya atau dengan kata lain dengan adanya minat dalam diri
Menumbuhkan minat belajar sejak dini memang perlu dilakukan karena ini
dan menekuni segala hal yang berkaitan dengan minatnya tersebut. Apalagi dalam
Minat adalah rasa antusias yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
suatu hal. Minat merupakan sesuatu yang harus ada dalam belajar supaya timbul
motivasi. Menurut Enjang Idrus (2018:72) usaha motivasi yang dapat dilakukan
keberhasilan belajar,
langsung,
berprestasi,
pendorong.
16
atau menekuni suatu mata pelajaran secara intensif dibanding dengan mata
pelajaran lainnya pada dasarnya dipengaruhi oleh minat siswa yang bersangkutan.
Proses pemilihan sampai diambilnya suatu keputusan oleh siswa untuk menekuni
ini secara psikologis sangat ditentukan oleh minatnya terhadap mata pelajaran itu
sendiri. Sebagai contoh, jika minat siswa terhadap mata pelajaran IPS misalnya,
pada dasarnya banyak yang memengaruhinya. Di antaranya iika materi IPS yang
dapat diamati dan dirasakan oleh siswa secara langsung (meaningful). Selain itu,
bisa saja minat siswa terhadap mata pelajaran IPS diduga juga dipengaruhi oleh
status sosial ekonominya. Siswa yang status sosial ekonominya di atas rata-rata,
Karena anak tidak dilahirkan lengkap dengan minat, hal tersebut karena minat
merupakan hasil dari pengalaman belajar. Pada semua usia, minat memiliki
peranan penting dalam kehidupan seseorang, dan memiliki dampak atas perilaku
dan sikap.
proses pembelajaran tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor
yang dapat mempengaruhi munculnya minat. Salah satu faktor yang dapat
membangkitkan dan merangsang minat adalah faktor bahan pelajaran yang akan
17
diajarkan kepada siswa. Minat juga dipengaruhi oleh faktor motivasi dan
lingkungan. Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang
bersifat internal ataupun eksternal. Seorang siswa yang ingin memperdalam PKn
tentang hukum misalnya, tentu akan terarah minatnya untuk membaca buku-buku
kesempatan. Jadi, dengan adanya kesempatan yang diberikan pada seseorang yang
pada awalnya tidak berminat terhadap pelajaran PKn, namun karena adanya
Anak yang berminat terhadap sebuah kegiatan akan berusaha lebih keras
untuk belajar dibandingkan dengan anak yang kurang berminat atau merasa bosan.
Berangkat dari konsep bahwa minat merupakan motif yang dipelajari, yang
dijadikan kesenangan.
18
Minat diperoleh melalui suatu proses belajar yang timbul melalui proses
terhadap objek yang diperoleh melalui proses belajar itulah yang kemudian
akan jauh lebih menyenangkan daripada mereka yang kurang berminat atau
merasa bosan. Berdasarkan uraian diatas, bisa disimpulkan bahwa yang menjadi
indikator minat belajar dalam penelitian ini adalah adanya pemusatan perhatian,
lingkungan pertama anak yang berisi orang-orang penting yang menjadi landasan
selalu akan menerima pengaruh dari tiga lingkungan pendidikan yang utama yakni
maupun lingkungan sosial manusia secara efisien dan efektif itulah yang disebut
pertama dan utama adalah keluarga. Makin bertambah usia seseorang, peranan
Menurut Hafi Ansari (1983:90) lingkungan adalah segala sesuatu yang ada
kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada anak
sebagai segala sesuatu yang ada di luar diri anak. Lingkungan yang dengan
membutuhkan pertolongan dari orang lain yang telah dewasa, anak harus dapat
lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya. Menurut Hasbullah
bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari
banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga. Keluarga juga merupakan
wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan
Untuk membawa anak kepada kedewasaan, maka orang tua harus memberi
teladan yang baik karena anak suka mengimitasi kepada orang yang lebih tua atau
orang tua nya. Dengan teladan yang baik, anak tidak merasa dipaksa. Dalam
memberikan sugesti kepada anak tidak dengan cara otoriter melainkan dengan
21
orang tua dengan anak dalam keluarga itu sendiri satu sama lain saling
pengalaman sehingga makin banyaklah hal-hal yang diketahui tentang baik dan
buruk, tentang hak dan kewajiban, tentang saling menyayangi dan sebagainya
dengan adanya hubungan satu sama lain. Dengan cara pergaulan antara orang tua
pendidikan.
yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia
Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak
semakin tampak dan penting. Peranan keluarga terutama dalam penanaman sikap
dan nilai hidup, pengembangan bakat serta pembinaan bakat dan kepribadian.
serta family yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar
pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang perhatian
22
dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau
tidaknya hubungan orang tua dengan anak-anak, tenang atau tidaknya situasi
dalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak.
belajar. Besar kecilnya rumah tempat tinggal, ada atau tidaknya peralatan atau
media belajar seperti papan tulis, gambar, peta, ada atau tidak kamar atau meja
belajar, dan sebagainya, semuanya itu juga turut menentukan keberhasilan belajar
seseorang.
Jadi, dengan adanya kontak antara anak dengan anggota yang berada
dalam lingkungan keluarga akan mempengaruhi pola sikap dan perilaku sang anak
dikemudian hari.
lebih terarah dan kondusif dalam menuntut ilmu. Menurut Umar Tirtarahardja
(2008: 164) secara umum fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta
didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial, dan
budaya) dengan berbagai lingkungan sekitarnya yang tersedia, agar dapat dicapai
Oleh karena itu, diperlukan berbagai usaha sadar untuk mengatur dan
pencapaian tujuan secara optimal, dan dalam waktu serta dengan daya atau dana
manusia makin lama semakin meningkat. Hal itu hanya dapat diwujudkan apabila
mana mestinya.
pendidikan, yaitu:
sendiri.
Jadi, peran orang tua sangat menentukan hubungan keluarga, jika orang
tua memberikan contoh sikap positif, maka tidak akan ada masalah. Namun, jika
orang tua memberikan contoh sikap yang negatif maka akan mempengaruhi
hubungan keluarga antara orang tua dan anak sampai pada masa dewasanya.
24
rumah menjadi nyaman dan tentram adalah sebuah keharusan. Rumah yang
oleh pikran-pikran yang penuh cinta kasih, untuk menciptakan suasana yang baik.
Upaya mencapai komunikasi yang baik, yaitu dengan membina dan memelihara
komunikasi didalam keluarga. Hubungan orang tua dengan anak pada umumnya
Menurut Yulia Singgih (2002:13) agar komunikasi dan hubungan timbal balik
dapat terpelihara dengan baik, maka hubungan timbal balik dalam keluarga harus
Komunikasi antar keluarga akan memberi rasa aman dan damai bila
berlandaskan kasih
menyimpan marah dan dendam, sehingga setiap hari yang baru dapat dimulai
dengan suasana yang segar dalam kasih dan damai, yang memberi kekuatan dan
dan juga sikap serta perilaku berbagai anggota keluarga terhadap anak dalam
keluarga tersebut.
orang tua merawat juga sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan jasmani
menghasilkan anak yang sehat dan cepat pertumbuhan badannya, dan anak dari
banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga. Keluarga juga merupakan
wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan
sehat bagi anak. Hal ini akan berakibat anak tidak dapat tentram,
baik, cepat berhasil, tapi malah menjadi takut hingga rasa harga
diri kurang. Orang tua yang lemah suka memanjakan anak, ia tidak
karena sikap orang tua nya yang salah, anak bisa benci belajar.
Sifat hubungan orang tua dan anak sering dilupakan. Faktor ini
juga sikap keras, kejam, acuh tak acuh akan menyebabkan hal yang
yang diperbuat orang tua tanpa disadari akan ditiru oleh anak-
tanggung jawab tumbuh pada diri anak. Orang tua yang sibuk
2. Suasana rumah/keluarga
sukar untuk belajar. Demikian juga suasana rumah yang selalu tegang
kesedihan, antara ayah dan ibu selalu cekcok atau selalu membisu akan
damai harmonis, agar anak betah tinggal dirumah. Keadaan ini akan
penelitian ini adalah cara mendidik anak, hubungan orang tua dan anak,
Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran wajib dari sekolah dasar
perilaku peserta didik. Sejatinya, PPKn adalah studi tentang kehidupan kita
perilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan dan filsafat bangsa
Pancasila. Sedangkan secara universal, manfaat PPKn yang wajib diikuti oleh
semua murid dan pendidik mulai dari sekolah dasar hingga tingkat perguruan
undangan pun mengacu pada nilai dari pancasila itu sendiri. Dengan
landasan paling luhur yang ada di negara kita. Oleh karena itu,
dini. Agar mereka mengerti dan memahami nilai luhur dari pancasila
mendalam. Bisa saja kita hafal kelima sila yang terkandung dalam
universitas. Hal ini tidak lain agar kita sebagai warga negara Indonesia
yang baik memahami betul apa arti sebenarnya dari pancasila sebagai
pancasila
nilai, butir, dan juga perilaku yang sejalan dengan pancasila. Nilai dan
pedoman yang berisi lima poin penting atau yang kita kenal dengan
nama lima sila yang berisi bagaimana cara agar kita dapat menjadi
warga negara yang baik. Bagaimana kita dapat menjadi warga negara
yang baik dan berguna bagi masyarakat, apabila kita tidak pernah
Dengan kata lain, individu akan menerima pengaruh dari lingkungan, memberi
respon kepada lingkungan, mencontoh atau belajar tentang berbagai hal dari
pengaruh terhadap seorang anak, sedangkan besar dan kecilnya pengaruh tersebut
pengaruh yang diberikan oleh lingkungan ada kalanya positif dan kadang-kadang
proses pembelajaran tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor
yang dapat mempengaruhi munculnya minat. Salah satu faktor yang dapat
membangkitkan dan merangsang minat adalah faktor bahan pelajaran yang akan
diajarkan kepada siswa. Minat juga dipengaruhi oleh faktor motivasi dan
lingkungan. Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang
bersifat internal ataupun eksternal. Seorang siswa yang ingin memperdalam PKn
tentang hukum misalnya, tentu akan terarah minatnya untuk membaca buku-buku
kesempatan. Jadi, dengan adanya kesempatan yang diberikan pada seseorang yang
pada awalnya tidak berminat terhadap pelajaran PKn, namun karena adanya
Adapun penelitian yang relevan dan dijadikan acuan oleh peneliti dalam
belajar PKn pada siswa kelas VII SLTP Negeri 3 Polokarto Kabupaten
belajar terhadap motivasi belajar PKn siswa kelas VII SMP Tunas
siswa pada mata pelajaran PKn terhadap motivasi belajar PKn siswa
kelas VII SMP Tunas Dharma Way Galih Kabupaten Lampung Selatan
Hasil Belajar PPKn Siswa Kelas VII SMP Negeri 7 Nganjuk. (Pramita
terikat hasil belajar PKn siswa SMPN 7 Nganjuk (Y) berdasarkan hasil
keluarga (X1) dan disiplin keluarga (X2) terhadap hasil belajar PPKn
6.9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
Interaksi Teman Sebaya Mata Pelajaran PKn siswa kelas IV, V, dan VI
signifikan antara peranan orang tua dan prestasi belajar PKn, dengan
Fhitung = 4,83 > Ftabel = 4,02, (2) terdapat hubungan yang signifikan
antara interaksi teman sebaya dan prestasi belajar PKn, dengan Fhitung
= 9,55 > Ftabel = 4,02, (3) terdapat hubungan yang signifikan secara
bersama-sama antara prestasi belajar PKn dan peranan orang tua serta
36
mata pelajaran PPKn siswa kelas XI IPS SMA N 1 Muaro Jambi. Dari
tertentu. Dengan adanya unsur minat belajar pada diri siswa, maka siswa akan
tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor yang dapat
dan merangsang minat adalah faktor bahan pelajaran yang akan diajarkan kepada
37
Faktor-faktor fisik, sosial dan psikologis yang ada dalam keluarga sangat
yang baik, dalam hal ini adanya pola asuh, relasi, perhatian orang tua, keadaan
ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan dan suasana keluarga yang baik
akan menimbulkan dorongan dan minat pada diri seseorang untuk belajar.
2.7 Hipotesis
yang akan diuji keberlakuannya, atau merupakan suatu jawaban sementara atas
sebagai berikut:
38
Kota Jambi.
minat belajar siswa (Y) kelas IX pada mata pelajaran PPKn di SMP N
5 Kota Jambi.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
Jl. Prof. DR. Moh. Yamin, Payo Lebar, Jambi Luar Kota, Kota Jambi, Jambi
36135. Waktu pelaksanaan penelitian ini terdiri dari observasi pada tanggal 27-31
Januari 2020, selanjutnya dilakukan uji coba angket penelitian pada tanggal 13
Juli 2020 dan penyebaran angket penelitian pada tanggal 16-27 Juli 2020.
terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah,
lingkungan keluarga terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn,
40
yang nantinya hasil dari penelitian ini berupa angka-angka dan kemudian
suatu atribut, nilai atau sifat dari objek, individu atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu antara satu dan lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk
kesimpulannya. Menurut hubungan antar satu variabel dengan variabel yang lain
keluarga (X).
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen/terikat adalah minat
3.4.1 Populasi
yang terdiri atas obyek, subyek, yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
yang akan dijadikan populasi dalam penelitian adalah siswa kelas IX yang terdiri
SMPN 5 Kota Jambi yang berjumlah 327 orang. Pemilihan populasi siswa
Jumlah Siswa
No. Kelas
(Populasi)
1. IX-A 30
2. IX-B 36
3. IX-C 32
4. IX-D 31
5. IX-E 33
6. IX-F 33
7. IX-G 30
8. IX-H 30
9. IX-I 36
10. IX-J 36
Jumlah 327
Sumber: Tata Usaha (TU) SMP N 5 Kota Jambi
42
3.4.2 Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
n= N
1+Ne2
n= Besaran sampel
N= Besaran populasi
76.5 dibulatkan menjadi 76 orang. Dengan demikian sampel penelitian ini adalah
76 orang siswa.
dilakukan pada unit sampling. Dengan demikian setiap unit sampling sebagai
unsur populasi yang terpencil memperoleh peluang yang sama untuk menjadi
43
sampel atau mewakili populasi. Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan
diambil untuk perwakilan tiap kelas peneliti menggunakan rumus Slovin, yakni
sebagai berikut:
= N
1+Ne2
= Besaran Sampel
N= Besaran Populasi
1. IX-A 30 7
2. IX-B 36 8
3. IX-C 32 8
4. IX-D 31 7
5. IX-E 33 8
6. IX-F 33 8
7. IX-G 30 7
8. IX-H 30 7
9. IX-I 36 8
10. IX-J 36 8
Jumlah Jumlah
327 76
Populasi Sampel
Keterangan: Sampel merupakan hasil olahan data oleh peneliti
44
penelitian. Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data
yang berbentuk angka atau bilangan. Dalam perolehan data terdapat berbagai
sendiri oleh peneliti secara langsung dari sumber pertama atau tempat objek
penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari siswa kelas
penelitian ini yang menjadi data sekunder adalah data siswa kelas IX yang
pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka,
45
sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu
Cara penyebaran angket yakni peneliti terlebih dahulu mendatangi sekolah dan
menemui staf tata usaha yang berwenang untuk meminta izin melakukan
penyebaran instrumen disertai dengan membawa surat izin penelitian dari pihak
diizinkan oleh pihak sekolah untuk melakukan penelian, peneliti dirujuk untuk
menemui guru mata pelajaran PPKn yang bersangkutan, yaitu ibu Rita Siringo-
responden di tiap kelas dan memberikan angket untuk diisi oleh responden.
dan meminta responden untuk mengisi angket yang peneliti berikan, peneliti
pengecekan terhadap angket tersebut, dan jika terdapat pertanyaan yang belum
terisi maka angket akan dikembalikan kepada responden untuk dilengkapi atau di
isi kembali. Berdasarkan angket yang telah lengkap tersebut peneliti melakukan
Menurut Sandu Siyoto (2015:84) alat ukur atau instrumen yang akan
disusun tentu saja harus memiliki validitas dan reliabilitas, agar data yang
diperoleh dari alat ukur itu bisa reliabel, valid dan disebut dengan validitas dan
reliabilitas alat ukur atau validitas dan reliabilitas instrumen. Dominikus Dolet
Kualitas itu sudah di standarkan dalam kriteria teknik pengujian validitas dan
realibilitas.
penelitian ini, untuk uji validitas instrument menggunakan rumus pearson product
√{n.∑X2-(∑X)2}.{n.∑Y2-(∑Y)2}
Dimana:
rhitung = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden
Kriteria putusan: Jika r hitung > r tabel berarti valid, sebaliknya jika rhitung< rtabel berarti
tidak valid.
sedangkan pernyataan angket variabel minat belajar dari total 20 item terdapat 17
item pernyataan yang valid. Kemudian untuk pernyataan yang tidak valid
dianggap gugur dan tidak digunakan pada saat penelitian karena sudah diwakilkan
dengan pernyataan lain yang masih satu indikator. Adapun untuk mengetahui r tabel
atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Menurut Sandu
suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Soal (perangkat soal) yang valid
pasti reliabel, tetapi soal yang reliabel belum tentu valid. Oleh karena itu soal
49
yang valid secara teoritis, juga sudah reliabel (andal) secara teoritis. Dalam
cronbach yaitu:
Keterangan:
bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6. Sebaliknya jika diketahui (r11) < 0,6 maka
instrumen yang dimaksud tidak reliabel. Adapun perhitungan dalam uji reabilitas
alpha sebesar 0,709 > 0,6 maka angket variabel lingkungan keluarga dinyatakan
reliabel.
alpha sebesar 0,803 > 0,6 maka angket variabel minat belajar dinyatakan reliabel.
merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh
hipotesis yang telah diajukan. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel
sehingga teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi sederhana.
Sebelum dilakukan uji regresi sederhana, maka terlebih dahulu dilakukan uji
prasyarat analisis data seperti uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linieritas.
Uji normalitas adalah salah satu uji asumsi klasik yang bertujuan untuk
membuktikan bahwa data yang akan diuji berdistribusi normal. Dalam penelitian
ini uji normalitas dilakukan dengan uji Kolgomorov Smirnov dengan bantuan
Kriteria putusan: Jika nilai signifikansinya > 0,05 maka distribusi data
bentuk garis lurus antara variabel bebas dan variabel terikat. Pengujian linieritas
pada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 24 pada taraf signifikansi
0,05. Adapun kriteria pengujian adalah apabila nilai signifikansinya >0,05 maka
hubungan antara variabel adalah linier atau berbentuk garis lurus, sebaliknya jika
nilai signifikansinya <0,05 maka hubungan antara variabel adalah non-linier atau
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diteliti mempunyai
varian yang sama. Uji homogenitas dapat dilakukan dengan rumus sebagai
berikut:
distribusi data berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama (homogen),
sebaliknya jika nila signifikansinya <0,05 maka distribusi data tidak berasal dari
hipotesis yang telah diajukan. Karena hipotesis merupakan proposisi yang akan
penelitian (Bambang Prasetyo, 2014: 76) maka perlu pengujian hipotesis, peneliti
melakukannya dengan bantuan program SPSS versi 24. Adapun langkah yang
dilakukan adalah:
hanya untuk satu variabel bebas (independent) dan satu variabel tak bebas
Y = a + bX
Dimana:
Y = Variabel terikat
X = Variabel Bebas
b= n∑XY-(∑X)(∑Y)
n∑X2-(∑X)2
53
3.10.2 Uji t
thitung= √ -2
√1- 2
Keterangan :
keputusan:
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
subyek penelitian yaitu pada kelas IX yang jumlah populasinya sebanyak 327
acak sehingga setiap responden memiliki kesempatan yang sama untuk dapat
slovin dengan taraf kesalahan 10% sehingga sample yang didapat dalam
dahulu diuji coba dengan jumlah responden sebanyak 20 orang yang kemudian
diuji validitas nya menggunakan rumus product person moment serta diuji
reabilitasnya menggunakan rumus alpha cronbach dengan bantuan SPSS versi 24.
jawaban terendah adalah 1 dan skor jawaban tertinggi adalah 5. Untuk mengetahui
versi 24. Berdasarkan output dari analisis data, maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
55
Valid N (listwise) 76
Sumber: Output SPSS 24
angket dengan jangkauan kelas (range) sebesar 15; skor minumum sebesar 39;
skor maximum sebesar 54; jumlah (sum) sebesar 3559; rata-rata (mean) sebesar
lima kategori yaitu: sangat baik sebanyak 0 responden (0%), baik sebanyak 30
responden (39%), cukup baik 46 responden (61%), kurang baik 0 responden (0%),
dan tidak baik sebanyak 0 responden (0%). Jika dilihat dari nilai rata-rata (mean)
variabel lingkungan keluarga yakni sebesar 46,83 berada pada kelas interval 33-48
siswa kelas IX di SMPN 5 Kota Jambi, indikator tersebut adalah: cara mendidik
anak, hubungan orang tua dan anak, contoh/bimbingan dari orang tua, dan suasana
dalam variabel lingkungan keluarga dapat dilihat dalam pembahasan di bawah ini:
data yang telah terkumpul dari responden melalui angket, maka untuk melihat
tinggi rendahnya kategori indikator cara mendidik anak dapat dilihat melalui tabel
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai frekuensi jawaban siswa
responden (1%), dan tidak baik sebanyak 0 responden (0%). Berdasarkan tabel di
57
atas, dapat diketahui indikator cara mendidik anak berada dalam kategori cukup
Dalam indikator hubungan orang tua dan anak terdapat empat pernyataan.
Berdasarkan data yang telah terkumpul dari responden melalui angket, maka
untuk melihat tinggi rendahnya kategori indikator hubungan orang tua dan anak
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Indikator Hubungan Orang Tua Dan Anak
Persentase
No. Kelas Interval Kategori Frekuensi (%)
1 17 - 20 Sangat Baik 0 0%
2 13 - 16 Baik 19 25%
3 9 - 12 Cukup Baik 54 71%
4 5 - 8 Kurang Baik 3 4%
5 1 - 4 Tidak Baik 0 0%
Jumlah 76 100%
Sumber: Microsoft office excel
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai frekuensi jawaban siswa
terhadap indikator hubungan orang tua dan anak dikelompokkan kedalam lima
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui indikator hubungan orang tua dan anak
dalam kategori cukup baik dengan persentase 71% yang terletak pada interval 9-
12.
58
Berdasarkan data yang telah terkumpul dari responden melalui angket, maka
4.5 Distribusi
Frekuensi Indikator Contoh/Bimbingan Dari Orang Tua
Persentase
No. Kelas Interval Kategori Frekuensi (%)
1 17 - 20 Sangat Baik 0 0%
2 13 - 16 Baik 32 42%
3 9 - 12 Cukup Baik 44 58%
4 5 - 8 Kurang Baik 0 0%
5 1 - 4 Tidak Baik 0 0%
Jumlah 76 100%
Sumber: Microsoft office excel
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai frekuensi jawaban siswa
tua dalam kategori cukup baik dengan persentase 58% yang terletak pada interval
9-12.
Berdasarkan data yang telah terkumpul dari responden melalui angket, maka
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai frekuensi jawaban siswa
yaitu: sangat baik sebanyak 0 responden (0%), baik sebanyak 4 responden (5%),
(12%), dan tidak baik sebanyak 0 responden (0%). Berdasarkan tabel di atas,
angket pernyataan tertutup yang berjumlah 17 item, dengan skor jawaban terendah
adalah 1 dan skor jawaban tertinggi adalah 5. Untuk mengetahui hasil analisis
variabel minat belajar, peneliti menggunakan bantuan SPSS versi 24. Berdasarkan
Berdasarkan hasil deskriptif variabel minat belajar (Y) dalam tabel diatas
jangkauan kelas (range) sebesar 13; skor minumum sebesar 43; skor maximum
sebesar 56; jumlah (sum) sebesar 3835; rata-rata (mean) sebesar 50,46; dan
siswa terhadap angket variabel minat belajar yang dikelompokkan kedalam lima
responden (37%), cukup baik 48 responden (63%), kurang baik 0 responden (0%),
dan tidak baik sebanyak 0 responden (0%). Jika dilihat dari nilai rata-rata (mean)
variabel lingkungan keluarga yakni sebesar 50,46 berada pada skala 35-51 dengan
minat belajar siswa berada pada kategori cukup baik. Dalam variabel minat
belajar, terdapat tiga indikator yang digunakan sebagai ukuran untuk mengukur
minat belajar siswa kelas IX di SMPN 5 Kota Jambi, indikator tersebut adalah:
pemusatan perhatian, perasaan senang, dan kemauan untuk terlibat aktif. Untuk
61
melihat tinggi rendahnya kategori dari setiap indikator dalam variabel minat
data yang telah terkumpul dari responden melalui angket, maka untuk melihat
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai frekuensi jawaban siswa
responden (1%), dan tidak baik sebanyak 0 responden (0%). Berdasarkan tabel di
atas, dapat diketahui indikator pemusatan perhatian berada dalam kategori cukup
yang telah terkumpul dari responden melalui angket, maka untuk melihat tinggi
rendahnya kategori indikator perasaan senang dapat dilihat melalui tabel distribusi
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai frekuensi jawaban siswa
(4%), dan tidak baik sebanyak 0 responden (0%). Berdasarkan tabel di atas, dapat
diketahui indikator perasaan senang berada dalam kategori cukup baik dengan
Berdasarkan data yang telah terkumpul dari responden melalui angket, maka
untuk melihat tinggi rendahnya kategori indikator kamauan untuk terlibat aktif
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai frekuensi jawaban siswa
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui indikator kemauan untuk terlibat aktif
berada dalam kategori cukup baik dengan persentase 82% yang terletak pada
interval 13-18.
0.200 lebih besar dari alpa (α=0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang
yang linear (garis lurus) maka perlu dilakukan uji linearitas terlebih dahulu. Untuk
menguji linearitas data pada penelitian ini peneliti dibantu dengan program SPSS
0,119. Sesuai dengan syarat uji linearitas, apabila nilai probabilitas > 0,05 maka
terdapat hubungan yang linear. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05
atau 0,119 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel lingkungan
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diteliti mempunyai
maka dalam proses pengujian dilakukan degan bantuan aplikasi SPSS 24.
bahwa varians dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama
lingkungan keluarga sebesar (sig=,363) atau 0,363 lebih besar dari alpa (α=0.05),
artinya distribusi data berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama
(homogen).
antara lingkungan keluarga terhadap minat belajar siswa kelas IX pada mata
keluarga (X) berpengaruh signifikan terhadap minat belajar (Y) digunakan analisis
regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS Versi 24. Dengan kaidah pengujian
belajar siswa kelas IX pada mata pelajaran PPKn di SMP N 5 Kota Jambi
analisis regresi linier sederhana dengan bantuan aplikasi SPSS versi 24, diperoleh
Dari tabel diatas didapatkan besarnya konstanta (a) = 23,914 dan diperoleh
koefisien regresi (b) antara lingkungan keluarga terhadap minat belajar sebesar
Y=a+bX
Y=23,914+0,567X
meningkat “1” maka minat belajar (Y) akan meningkat 0,567. Semakin besar nilai
lingkungan keluarga (X), akan semakin mendorong besarnya nilai minat belajar
(Y) siswa pada mata pelajaran PPKn. Selanjutnya, melakukan pengujian Uji-t
dengan kaidah pengujian jika t hitung > ttabel berarti terdapat hubungan yang
signifikan sebaliknya jika t hitung < ttabel berarti tidak terdapat pengaruh yang
kebebasan) = jumlah data (n) – banyak variabel (k) = 76 – 2 = 74, diperoleh hasil
ttabel yaitu 1,992 sehingga diketahui bahwa t hitung > ttabel atau 7,679 >1,992 . Maka
keluarga (X) terhadap variabel minat belajar (Y). Tahap selanjutnya adalah
(Y), peneliti menggunakan bantuan SPSS Versi 24 dengan hasil sebagai berikut:
terdapat hubungan antara lingkungan keluarga dengan minat belajar yang positif.
44,3%= 55,7%) merupakan kontribusi variabel lain di luar dari variabel yang
diteliti oleh peneliti. Untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan kedua variabel
berada dalam kategori cukup baik. Kategori tersebut berkaitan dengan indikator
cara mendidik anak, hubungan orang tua dan anak, contoh atau bimbingan dari
mengoptimalkan peran nya agar menciptakan suasana rumah yang tetram dan
pengaruh terhadap seorang anak, sedangkan besar dan kecilnya pengaruh tersebut
pengaruh yang diberikan oleh lingkungan ada kalanya positif dan kadang-kadang
analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar
siswa kelas IX pada mata pelajaran PPKn di SMP N 5 Kota Jambi berada dalam
perhatian, perasaan senang, serta berkaitan juga dengan kemauan untuk terlibat
aktif. Peserta didik diharapkan senantiasa senang dalam belajar dan menaruh
perhatiannya secara utuh terhadap pelajaran agar minat belajarnya semakin baik
belajar siswa secara tidak langsung mereka tergerak untuk melakukan aktivitas,
namun minat tersebut masih perlu adanya sentuhan-sentuhan agar supaya minat
yang timbul pada seseorang (siswa) tersebut akan terarah kepada tujuan tertentu
minat belajar siswa kelas IX pada mata pelajaran PPKn di SMP N 5 Kota Jambi.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta analisis data yang
pengaruh yang signifikan terhadap minat belajar siswa kelas IX pada mata
pelajaran PPKn di SMP N 5 Kota Jambi. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini
pengaruh signifikan lingkungan keluarga (X) terhadap minat belajar (Y) siswa
variabel minat belajar (Y) siswa kelas IX pada mata pelajaran PPKn di SMP N 5
Kota Jambi bernilai positif, hal tersebut menunjukan jika keadaan lingkungan
keluarga siswa semakin baik atau mengalami peningkatan, maka hal tersebut akan
mendorong minat belajar siswa kelas IX di SMP N 5 Kota Jambi khususnya pada
mata pelajaran PPKn. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Hafi Ansari
anak, sedangkan besar dan kecilnya pengaruh tersebut ditentukan oleh intensitet
lingkungan itu sendiri. Begitu pula kadang-kadang pengaruh yang diberikan oleh
pendidikan.
Oleh karena itu diharapkan orang tua mampu menciptakan suasana yang
nyaman ketika dirumah sehingga karena jika hal tersebut tercapai tentunya anak
akan memiliki minat belajar yang tinggi ketika belajar, baik disekolah maupun
dirumah.
terhadap minat belajar siswa kelas IX pada mata pelajaran PPKn, secara parsial
71
menggunakan uji-t yang hasilnya bahwa nilai t hitung adalah 7,679 dan nilai t tabel
adalah 1,992. Karena nilai t hitung > ttabel atau 7,679 >1,992, maka disimpulkan
minat belajar. Hal tersebut sesuai dengan kaidah pengujian Uji-t, yaitu jika thitung >
ttabel berarti terdapat hubungan yang signifikan, sebaliknya jika thitung < ttabel
berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis data
lingkungan adalah segala hal yang mempengaruhi individu, sehingga individu itu
muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi
munculnya minat. Salah satu faktor yang dapat membangkitkan dan merangsang
minat adalah faktor bahan pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa. Minat juga
minat belajar dapat dilihat dari koefisien determinasi R Square sebesar 0,443
variabel lain di luar dari variabel yang diteliti oleh peneliti. Pengaruh yang
ditimbulkan variabel lingkungan keluarga (X) terhadap variabel minat belajar (Y)
72
berada dalam kategori cukup baik, hal tersebut berkaitan dengan peran orang tua
dalam cara mendidik anak, hubungan orang tua dan anak, contoh atau bimbingan
orang tua mampu untuk mengoptimalkan lingkungan keluarga yang nyaman agar
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
terhadap variabel minat belajar (Y) siswa kelas IX pada mata pelajaran PPKn di
(X) terhadap variabel minat belajar (Y) memiliki arah yang positif. Hal tersebut
dapat diketahui pada uji koefisien determinasi lingkungan keluarga terhadap minat
kontribusi variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Pengaruh yang positif ini
keluarga, maka akan semakin mendorong minat belajar siswa, khususnya pada
5.2 Implikasi
1. Implikasi Teoritis
mata pelajaran PPKn. Siswa yang memiliki lingkungan keluarga yang nyaman
dan kondusif tentunya akan memiliki minat belajar yang tinggi. Diharapkan orang
tua mampu menciptakan suasana yang nyaman ketika dirumah sehingga anak
74
akan memiliki minat belajar yang tinggi ketika belajar, baik disekolah maupun
dirumah.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan bagi keluarga siswa dalam
menciptakan suasana rumah yang tentram dan nyaman sehingga anak akan merasa
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa hal yang penulis sarankan
antara lain:
1. Bagi keluarga siswa sebagai masukan agar mampu menciptan suasana rumah
yang tetram dan nyaman ketika siswa berada dirumah dan senantiasa memberikan
2. Bagi sekolah diharapkan mampu menjalin komunikasi yang baik dengan pihak
keluarga siswa sehingga antara pihak keluarga dan sekolah mampu mengontrol
DAFTAR PUSTAKA
Darmadi. (2018). Membaca Yuk: Strategi Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak
Sejak Usia Dini. Jakarta: Guepedia
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
A. PETUNJUK PENGISIAN
1. Sebelum mengisi pernyataan-pernyataan berikut dimohon kesediaan anda untuk membaca petunjuk
pengisian
2. Jawablah dengan jujur pernyataan-pernyataan dibawah ini
3. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia menurut pengalaman masing-masing.
4. Alternatif jawaban adalah sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
B. PERNYATAAN
JAWABAN
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
A. CARA MENDIDIK ANAK
Orang tua mendidik anak dengan sikap keras, segala sesuatu ditentukan
1.
oleh orang tua
2. Orang tua memberi motivasi agar anak giat belajar
Orang tua senantiasa memastikan anak faham apa yang anak
3.
harapkan/impikan
B. HUBUNGAN ORANG TUA DAN ANAK
4. Orang tua meluangkan waktu untuk bersenda gurau dengan anak-anak
5. Orang tua membicarakan kebutuhan keluarga bersama anak-anak
6. Orang tua memarahi anak ketika anak melakukan kesalahan
7. Orang tua memanjakan anak dengan memberikan apapun yang anak minta
C. CONTOH/BIMBINGAN DARI ORANG TUA
Orang tua terlalu sibuk bekerja sehingga kurang memiliki waktu untuk
8.
membimbing anak-anak
Orang tua memiliki banyak anak yang harus diurus sehingga kurang
9.
memahami permasalahan yang dihadapi anak
10. Orang tua menyempatkan waktu untuk membimbing anak belajar dirumah
11. Orang tua mencontohkan perilaku yang baik di rumah
D. SUASANA RUMAH/KELUARGA
12. Tempat belajar anak jauh dari kebisingan
Jika saya mengalami kesulitan belajar, maka saudara saya membantu saya
13.
mengatasi kesulitan belajar tersebut
Anggota keluarga memberikan dukungan kepada saya untuk belajar dengan
14. tidak menyalakan TV, radio, musik atau berbincang dengan keras saat saya
belajar
15. Saya sering bertengkar/berselisih faham dengan saudara saya
16. Pendapat atau gagasan saya tidak dihargai dalam musyawarah keluarga
79
A. PETUNJUK PENGISIAN
1. Sebelum mengisi pernyataan-pernyataan berikut dimohon kesediaan anda untuk membaca petunjuk
pengisian
2. Jawablah dengan jujur pernyataan-pernyataan dibawah ini
3. Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia menurut pengalaman masing-masing.
4. Alternatif jawaban adalah sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
B. PERNYATAAN
Pernyataan Jawaban
No.
SS S R TS STS
A. PEMUSATAN PERHATIAN
Saya memperhatikan materi yang diberikan oleh guru saat pelajaran
1.
PPKn
2. Saya memahami materi yang telah disampaikan oleh guru
3. Saya berbicara dengan teman ketika guru mengajar
4. Saya mengantuk ketika guru mengajar
5. Saya sering meminta izin keluar kelas ketika guru PPKn mengajar
6. Saya bermain sendiri ketika guru sedang mengajar
B. PERASAAN SENANG
Saya membaca buku PPKn terlebih dahulu ketika guru PPKn belum
7.
datang ke kelas pada saat jam pelajaran PPKn
8. Saya selalu bersemangat mengerjakan soal-soal dan tugas PPKn
Saya suka jika guru memberikan tugas dengan metode yang berbeda
9.
dari sebelumnya
10 Saya kurang bersemangat untuk belajar karena guru membosankan
Suasana kelas yang ramai membuat saya tidak bersemangat untuk
11.
belajar
C. KEMAUAN UNTUK TERLIBAT AKTIF
Saya berusaha menyampaikan gagasan saya ketika proses
12.
pembelajaran PPKn berlangsung
13. Saya selalu maju kedepan kelas jika guru menunjuk saya
Saya tidak pernah bertanya kepada guru apabila mengalami
14.
kesulitan belajar
15. Saya malas mengerjakan PR
16. Saya lebih memilih bermain daripada harus belajar
17. Saya sering membolos pada saat jam pelajaran PPKn
80
37 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 1 2 2 3 3 43
38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 44
39 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 44
40 5 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 1 1 3 3 45
41 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 44
42 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 4 4 2 2 48
43 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 2 2 3 3 42
44 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 2 2 3 4 43
45 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 43
46 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 46
47 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 1 1 2 3 3 45
48 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 2 49
49 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 2 2 49
50 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 1 49
51 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 1 2 2 3 3 46
52 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 4 3 1 2 3 3 46
53 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 1 1 3 4 45
54 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 46
55 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 45
56 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 47
57 3 2 2 3 3 1 1 2 2 3 4 2 3 3 3 3 40
58 3 2 1 3 3 1 1 2 2 3 4 2 3 3 3 3 39
59 4 2 1 3 3 1 1 2 2 3 4 2 3 3 3 3 40
60 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 46
61 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 4 4 2 2 48
62 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 47
63 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 47
64 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 2 50
65 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 2 2 52
66 4 4 4 4 3 2 2 3 3 4 5 2 4 4 1 1 50
67 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 2 49
68 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 1 1 49
69 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 2 2 51
70 5 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 50
71 5 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 4 4 2 2 50
72 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 47
73 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 4 4 2 2 49
74 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 2 4 4 49
75 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 49
76 4 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 43
84
38 2 2 4 4 4 4 1 1 2 4 3 1 1 4 4 4 4 49
39 1 1 5 4 4 4 1 1 1 5 5 1 1 4 4 4 3 49
40 2 2 4 4 4 4 1 1 1 5 4 1 1 4 4 4 4 50
41 2 2 4 4 4 3 1 1 2 4 4 1 1 4 4 4 4 49
42 5 5 2 2 2 2 4 5 5 2 2 5 5 1 1 1 1 50
43 2 2 3 3 3 3 1 1 3 4 4 1 1 4 4 4 4 47
44 2 2 4 3 3 3 1 1 3 4 4 1 1 4 4 4 4 48
45 2 2 4 4 3 3 1 1 3 4 4 1 1 4 4 4 3 48
46 4 4 2 2 2 2 4 5 5 2 3 5 5 1 1 1 1 49
47 2 2 5 4 4 4 1 1 1 4 4 1 1 4 4 4 4 50
48 5 5 2 2 2 2 3 4 4 1 3 5 5 2 2 2 2 51
49 5 4 2 2 2 2 4 4 4 1 2 5 5 2 2 2 2 50
50 5 5 2 2 2 2 3 4 4 2 2 5 4 2 2 2 2 50
51 2 2 4 4 4 4 1 1 2 4 4 1 1 4 5 4 4 51
52 1 1 4 4 4 4 1 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4 51
53 2 2 4 4 4 4 1 1 2 4 4 1 1 4 4 4 4 50
54 2 2 5 5 4 4 1 1 1 4 4 1 1 4 4 4 4 51
55 4 4 2 2 2 1 4 4 4 1 2 5 5 2 2 2 2 48
56 2 2 4 4 4 4 1 1 3 2 3 2 2 4 4 4 4 50
57 4 4 2 1 2 2 4 4 4 2 4 4 4 1 1 1 1 45
58 4 4 1 1 2 2 4 4 4 2 4 4 4 1 1 1 1 44
59 4 4 1 2 2 2 4 4 4 1 2 4 4 2 2 2 1 45
60 4 4 2 2 2 2 4 5 5 2 3 5 5 1 1 1 1 49
61 4 4 2 2 2 2 4 5 5 2 3 5 5 1 1 1 1 49
62 2 2 3 3 3 3 1 1 2 5 4 1 1 5 4 4 4 48
63 2 2 4 3 3 3 1 1 3 4 4 1 1 4 4 4 4 48
64 5 4 2 2 2 2 4 4 5 2 3 5 5 2 2 2 2 53
65 5 5 2 2 2 2 4 5 5 2 3 5 5 2 2 2 2 55
66 4 4 2 2 2 2 4 5 5 2 3 5 5 2 2 2 2 53
67 5 5 2 2 2 2 3 4 4 1 3 5 5 2 2 3 2 52
68 4 4 2 2 2 2 4 5 4 2 3 5 5 2 2 2 2 52
69 5 4 2 2 2 2 4 5 5 2 3 5 5 2 2 2 2 54
70 1 1 5 5 5 5 1 1 1 5 5 1 1 4 4 4 4 53
71 5 5 2 2 2 2 4 4 5 2 3 5 5 2 2 2 2 54
72 2 2 5 4 4 4 1 1 1 4 4 1 1 4 4 4 4 50
73 4 4 2 2 2 2 4 4 5 2 3 5 5 2 2 2 2 52
74 2 2 5 5 5 4 1 1 1 4 4 1 1 4 4 4 4 52
75 3 2 4 4 4 4 1 1 2 4 4 1 1 4 5 4 4 52
76 2 2 3 3 4 3 1 1 1 4 3 1 1 4 4 4 4 45
86
Lampiran 5. Dokumentasi
87
88
An Nisaa Zumi, dilahirkan di Jakarta pada tanggal 12 Juli 1998 dari pasangan
suami istri yang bernama Zulkifli dan Rumiyati. Peneliti merupakan anak ke dua
dari tiga bersaudara. Peneliti mengawali pendidikan sekolah dasar di SDN 08 PG
Kramat Jakarta Pusat pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2010. Kemudian
peneliti melajutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP N 2 Jakarta
Pusat pada tahun 2010 dan tamat pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan
pendidikan di SMA N 10 Muaro Jambi pada tahun 2013 dan lulus pada tahun
2016. Pada tahun 2016, peneliti melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi,
tepatnya di Universitas Jambi. Peneliti memilih Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi melalui jalur
SBMPTN. Peneliti menyelesaikan kuliah Strata 1 (S1) pada tahun 2020.