SKRIPSI
OLEH:
SKRIPSI
OLEH:
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Jambi, 2023
Pembimbing I
Jambi, 2023
Pembimbing II
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Tim Penguji
Mengetahui,
Ketual Program Studi
iv
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri
dan merupakan jiplakan dari hasil penelitian pihak lain. Apabila dikemudian hari
terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini merupakan jiplakan atau plagiat,
saya bersedia menerima sanksi di cabut gelar dan ditarik ijazah.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaraan dan tanggung jawab.
Jambi,....................... 2023
Yang membuat pernyataan,
v
MOTTO
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
viii
10. Kerabat angkatan 2019, terkhususnya teman-teman yang selalu ada untuk
memberikan semangat selama kuliah dan dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari dalam penyususunan skripsi ini masih jauh dari kata
sempura, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan. Semoga dengan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat di
kemudian hari.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
PERNYATAAN .............................................................................................. v
MOTTO .......................................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 9
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 9
1.4 Kegunaan Penulisan ....................................................................... 10
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Objek/Lokasi Penelitian ................................................................. 44
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 45
4.2.1 Nilai-nilai demokrasi dalam kegiatan organisasi siswa intra Sekolah
di SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat .................................... 46
4.2.2 Kendala dalam pembentukan nilai-nilai demokrasi dalam kegiatan
organisasi siswa intra Sekolah di SMA Negeri 1 Tanjung Jabung
Barat ............................................................................................ 59
4.2 Pembahasan .................................................................................... 61
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Pencalonan Ketua Osis SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat .......... 7
Tabel 3.1 Lembar pengamatan observasi ......................................................... 38
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu cara pengembangan budaya atau nilai demokrasi yaitu melalui
Menurut Zamroni dalam Taniredja dkk (2012: 56) partisipasi generasi baru
dalam sistem politik yang demokratis akan terjadi apabila generasi baru memiliki
kualitas dan kemampuan antara lain: (1) memiliki identitas diri termasuk
komitmen untuk tujuan-tujuan sosial yang lebih luas dan kemampuan untuk
kesadaran bahwa kebijakan yang diputuskan dalam proses politik baik langsung
1
2
demokrasi dan fungsi-fungsi lembaga yang ada, isu-isu yang penting, dan cara-
(trust) dan keraguraguan (skeptis) atas kehidupan politik yang ada, sehingga
memberikan suatu pemikiran, sikap dan tindakan tidak asal ikut atau sebaliknya
tidak asal berbeda, melainkan partisipasi yang rasional; (5) memiliki kebebasan
untuk memilih dan mengambil keputusan; (6) memiliki kapasitas dan kemauan
memiliki rasa hormat kepada individu baik dalam kelompoknya maupun yang ada
fihak lain; (9) memiliki kemampuan dan kemauan untuk mengambil peran
untuk dapat berbuat kebaikan baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-
sama, termasuk memiliki keyakinan bahwa institusi yang ada harus memberi
respon yang baik terhadap tindakan yang dilakukan oleh warga masyarakat.
dengan sendirinya dalam diri generasi muda, melainkan hasil rekayasa sosial
didik: (1) memiliki kpengetahuan tentang sistem politik ekonomi, (2) memahami
isu kontrovesial, (4) mampu menemukan secara personel model-model yang dapat
(6) memiliki self esifikasi yang positif dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan
politik.
dukungan dari masyarakat terhadap sistem poltik yang ada, yang akan membawa
akibat sistem politik runtuh dan diganti. Oleh karena itu pendidikan
tujuan untuk menyiapkan generasi muda yang berwawasan global dan memiliki
tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,
nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Oleh karena itu setia negara atau
dan terutama lewat sistem persekolahan. Berdasarkan hal tersebut penerapan nilai-
sarana dan instrumen untuk mengalihkan ilmu pengetahuan bukan hanya telah
mereduksi makna hakiki dan fungsi pendidikan, tetapi juga menyepelekan warga
didik dan arah ke depan. Hakikat sesungguhnya dari pendidikan adalah untuk
untuk diwujudkan di era milenial ini yang mempunyai dua mata sisi uang, disatu
sisi merupakan peluang untuk kemajuan dan di sisi lain ancaman terhadap krisis
identitas suatu bangsa dengan menghadirkan revolusi industry 4.0 yang seiring
dengan mudahnya berbagai kultur dan peradaban baru dari berbagai bangsa di
dunia masuk dan tidak sepenuhnya cocok dengan budaya masyarakat Indonesia.
Itu artinya, dunia pendidikan dalam mencetak sumber daya manusia yang bermutu
kehidupan yang nyata. Kehidupan sekolah merupakan jembatan atau transisi bagi
anak dalam rangka penanaman nilai-nilai demokrasi dalam diri seorang anak. Hal
ini dilakukan sekolah merupakan pengganti orang tua dalam mendidik seorang
anak.
demokrasi yang telah diajarkan maka sekolah memberikan sarana kepada siswa
berupa organisasi. Organisasi ini bertujuan mengajarkan kepada siswa untuk lebih
dapat berguna sebagai bekal siswa yang nantinya akan terjun dalam kehidupan
tersebut OSIS merupakan salah satu organisasi yang dapat melaksanakan nilai-
nilai demokrasi di sekolah, karena OSIS merupakan suatu organisasi yang berada
Civics, terlihat adanya perilaku demokratis yang ditunjukkan siswa di sekolah (di
dalam kelas, di luar kelas atau lingkungan sekolah). Perilaku yang tampak di
dalam rapat OSIS, bebas memilih dan dipilih menjadi pengurus OSIS, adanya
kerja sama antar individu atau kelompok dalam menyelesaikan masalah, adanya
Intra Sekolah (OSIS) tentu saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya
Februari s/d 15 Februari 2023 di SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat disini
sendiri sudah menerapkan apa yang menjadi nilai-nilai demokrasi. Seperti nilai
satu sama lain menghargai perbedaan keyakinan perbedaan budaya dan lain-lain.
keberadaannya bagi siswa. Pembentukan OSIS di sekolah tidak lepas dari peran
pembina, mulai dari pemilihan pengurus OSIS sampai dengan pemilihan ketua
OSIS yang dilakukan secara demokratis. Seperti pada pemilihan ketua OSIS yang
7
diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat pada 8 Februari 2023.
Dalam acara pemilihan tersebut terdapat 4 kandidat yang sudah terseleksi dari 8
calon kandidat. Proses seleksi ketua OSIS melalui beberapa tahapan seleksi
diantaranya pemaparan visi misi, video profil, dan seleksi wawancara, dari
tahapan tersebut berhasil terpilih 4 kandidat utama calon ketua OSIS yaitu
Azzahra Maulida Putri (XI-AN4), Silfi Saskia Wardani (XI-DG2), Aditya Arya
Yudha (XI-PG3), dan Hanggayuh Restu Gusti (XI-PG3) menyampaikan visi misi,
debat antar calon ketua OSIS, dan berikutnya dilakukan pemungutan suara. Dalam
pemungutan suara yang dilakukan diperoleh hasil Aditya dengan suara terbanyak
174 suara, Silfi memperoleh 147 suara, Azzahra memperoleh 98 suara, dan
inilah hasil dari demokrasi dan pastinya akan menjadi yang terbaik untuk masa
depan dan kemajuan OSIS di SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat, kegiatan
pemilihan ketua OSIS diharapkan dapat membekali siswa tentang karakter dan
Tabel 1. Daftar pencalonan Ketua Osis SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat
Memberikan kebebasan dalam hal yang diinginkan sesuai dengan norma dan etika
8
Selain itu ada juga kegiatan lainnya seperti kegiatan penerimaan siswa
baru atau MOS yang dilakukan oleh kepengurusan OSIS di SMA Negeri 1
Tanjung Jabung Barat. Hal ini sejalan dengan pernyataan dari pembina dan
pengurus OSIS tersebut menyatakan bahwa OSIS berperan sebagai wadah bagi
Pada saat sebelum diadakan kegiatan MOS pengurus dan pembina OSIS
kelasnya untuk membimbing siswa baru mengikuti kegiatan MOS selain itu juga
bertugas untuk menjemput pemateri yaitu guru SMA Negeri 1 Tanjung Jabung
Barat yang bertugas untuk memberikan materi MOS kepada siswa baru, hal ini
bertujuan apabila guru yang bersangkutan lupa bisa segera diingatkan dengan cara
dan pengurus OSIS menyatakan bahwa OSIS berperan sebagai wadah bagi siswa
untuk belajar berorganisasi. Melalui OSIS, siswa pengurus OSIS belajar bekerja
macam kegiatan, misalnya kegiatan MOS, kegiatan class meeting dan lainnya.
Selain itu OSIS juga berperan sebagai tempat untuk belajar bekerja sama baik
9
antar pengurus OSIS, antara pengurus OSIS dengan pembina OSIS sebagai
pembimbing yang telah ditunjuk oleh sekolah. Antara pengurus OSIS dan
pembina harus mampu saling berkeja sama untuk membawa OSIS mencapai
tujuannya. Jika peranan OSIS sebagai penggerak telah berjalan maka selanjutnya
Dalam hal ini siswa di SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat menarik
untuk dicermati, oleh karena itu peneliti tertarik untuk membahas hal ini secara
lebih mendalam. Hal ini didasarkan karena sikap dan prilaku demokratis ini
Karena alasan tersebut peneliti akan melakukan penelitian dengan judul: “Analisis
adalah:
1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis penulisan ini memiliki kegunaan sebagai bahan masukan dalam
masa-masa yang akan datang atau selanjutnya. Selain itu, penulisan ini juga
2. Kegunaan Praktis
a) Bagi masyarakat:
pendidikan demokrasi dan semoga saja hasil penulisan ini juga bermanfaat
b) Bagi sekolah
c) Bagi Jurusan
yang relevan dengan fokus bidang kajian secara mendalam dan untuk
d) Bagi Penulis
KAJIAN TEORETIK
yang telah di yakini dan secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang.
orang lain, kebersamaan, percaya diri tidak mengantungkan diri pada orang lain
OSIS. Nilai-nilai demokrasi yang dapat diambil dari kegiatan OSIS menurut
sama untuk memilih dan menyalurkan aspirasi sesuai dengan hati nurani
masing-masing tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Selain itu juga
12
13
hidup yang tidak hanya berkaitan dengan kepentingan individu saja tetapi juga
dalam masyarakat.
semua siswa. Menurut Suseno, (2013:67) nilai demokrasi adalah nilai yang harus
sekali jumlah dan sangat bervariasi nilai yang banyak tersebut dapat
yaitu sebagai berikut. Jadi yang dimaksud nilai-nilai demokrasi adalah takaran,
harga sebuah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak
14
keanekaragaman dalam masyarakat, serta perlakuan yang sama bagi semua warga
negara.
1. Kebebasan Berpendapat
pendapat senantiasa muncul dari setiap warga negara dalam era pemerintahan
terbuka saat ini. Dalam masa transisi menuju demokrasi saat ini, perubahan-
umumnya.
pemerintah atau unsur swasta. Semakin cepat dan efektif cara pemerintahan
pendapat yang miring atau bertolak belakang dengan garis kebijakan rezim di
anggap sebagai ancaman bagi rezim yang berkuasa. Bila pendapat ini di
salurkan melalui tulisan, buku, produk seni, atau yang lain, maka pemerintah
atau gerak-gerik tokoh. Para intelejen sangat represif yang terlalu sering
2. Kebebasan Berkelompok
dengan melarang pembentukan partai selain apa yang disetujui oleh rezim
3. Kebebasan Berpastisipasi
Oleh karena itu, urgensi untuk mengembangkan budaya kontak lansung ini
hubungan langsung dengan pejabat akan semakin besar. Oleh karena itu,
sistem politik bekerja lebih baik. Bentuk yang keempat adalah mencalonkan
diri dalam pemilihan jabatan mulai dari pemilihan lurah, bupati, walikota,
yang berlaku.
4. Kerjasama
masyarakat. Akan tetapi, kerjasama hanya mungkin terjadi jika setiap orang
Diperlukan kompetisi satu sama lain sebagai pendorong bagi kelompok untuk
5. Kesetaraan Antar-Warga
Kesetaraan disini diartikan sebagai adanya kesempatan yang sama bagi setiap
warga negara. Kesetaraan memberikan tempat bagi setiap warga negara tanpa
membedakan etnis, bahasa, daerah, maupun agama. Nilai ini diperlukan bagi
semua sektor pemerintahan dan masyarakat. Diperlukan usaha keras agar tidak
Kesetaraan sulit diharapkan dalam rezim otoriter seperti era Orde Baru. Dalam
era reprisif itu, tidak semua warga negara memiliki hak dan kesempatan yang
sama.
6. Kedaulatan Rakyat
Mereka berbuat sesuka hati dalam bentuk menikmati semua fasilitas dan
sulit dikembangkan. Dalam era ORBA, praktis para politisi bisa dikatakan
tidak accauntable. Mereka berbuat sesuka hati alam bentuk menikmati semua
kelompok. Kondisi rezim ini sangat bertolak belakang dengan kondisi rezim
akan sulit berkembang bila rasa saling percaya satu sama lain tidak
8. Kesetaraan gender
kedudukan laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama di depan umum,
karenanya semuanya memiliki kodrat yang sama. Oleh karena itu, demokrasi
1998. Namun, hal itu hanyalah sebagian kecil solusi dalam persoalan
kesetaraan gender. Masih ada banyak hal yang perlu dilakukan dalam
adalah sebuah gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak
semua siswa.
sebagai berikut:
1. Interaksi dan komunikasi yang lancar antara guru, siswa, dan orang
dilingkungan sekolah.
dan indikator untuk sekolah dasar sikap demokratis adalah sebagai berikut:
bekerja.
pemimpinnya.
penulis gunakan yaitu menurut pendapat dari teori Alamsyah (2014:77) yang
1) Memberikan kebebasan dalam hal yang diinginkan sesuai dengan norma dan
sebagai berikut:
status sosial. Dalam pendidikan nilai demokrasi yang ditanamkan adalah tidak
memandang perbedaan antara satu dengan yang lainnya baik itu hubungan antara
siswa dengan siswa atau hubungan siswa dengan gurunya seperti sikap saling
sebagai berikut:
kita.
atau tugas.
mereka dapat bersikap mandiri baik itu dalam cara berfikir maupun berinteraksi
pendidikan yang turut menunjang peningkatan kualitas belajar siswa dan dapat
organisasi sebagai suatu hal yang lebih dinamis dari pada sebuah wadah.
Organisasi dilihat sebagai sebuah satuan sistem sosial yang bertujuan untuk
dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang
untuk mencapai suatu tujuan bersama.akan tetapi perlu kita fahami bahwa yang
menjadi dasar organisasi,bukan “siapa” akan tetapi “apanya” yang berarti bahwa
oleh beberapa orang yang memiliki sifat atau semua kesamaan tentang latar
belakang, identitas, harapan, dan berbagai hal lainnya untuk mencapai tujuan
Dari beberapa penjelasan yang telah disampaikan oleh para ahli diatas
dapat ditarik kesimpulan bahwa organisasi merupakan sebuah wadah atau struktur
kecil yang diadakan guna mengkoordinasi kegiatan dua orang atau lebih, dengan
pembagian kerja yang terstruktur guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.
dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian/alat organisasi lain di luar
sekolah. OSIS sebagai suatu sistem merupakan tempat siswa bekerjasama untuk
mencapai tujuan yang sama. OSIS juga sebagai kumpulan siswa yang
mencapai tujuan.
1. Secara Semantis
adalah OSIS. OSIS adalah Organisasi Intra Sekolah yang masing-masing kata
sebagai satuan atau kelompok kerjasama yang dilakukan oleh para siswa
belajar mengajar yang dalam hal ini Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
2. Secara Organis
OSIS adalah satu-satunya tempat organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh
karena itu, setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah
OSIS di sekolah yang lainnya serta tidak menjadi bagian dari organisasi lain
3. Secara Fungsional
terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari
27
empat jalur pembinaan kesiswaan, di samping ketiga jalur yang lain yaitu
4. Secara Sistemik
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang
beriman.
kreativitas, serta minat para siswa ke dalam salah satu wadah yang bebas dari
berbagai macam pengaruh negatif dari luar sekolah. Sebagai tempat dan sarana
1. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) sebagai Wadah Organisasi Siswa Intra
adalah suatu perangsang dan dorongan bagi seseorang agar dapat melakukan
sesuatu yang lebih baik dan produktif. Sedangkan motivator adalah yang
dirinya, orang lain, dan lingkungannya dalam mengikuti kegiatan sekolah dan
Bagi pengurus yang piket WAJIB hadir 20 menit sebelum jam pelajaran
pertama dimulai.
13. Selain pengurus OSIS dilarang masuk kedalam ruangan tanpa izin
peserta didik menjadi sosok seorang warga negara yang baik. Seperti apa yang
30
yang berbunyi:
karakter demokratis peserta didik. Menurut Moldovan dan Nicoleta dalam Hamisa
berdemokrasi untuk mengetahui apa yang menjadi hak dan tanggung jawab
Riyanto (dalam Hamdi, dkk, 2019) Sebagai salah satu upaya pembinaan
preventif”.
pandang sebagai seseorang yang rajin, disiplin, bahkan cerdas. Dapat di amati dan
disekolah khususnya dalam organisasi OSIS sudah berjalan, dimana muatan yang
tercantum dalam tujuan OSIS sudah sangat jelas demokrasi menjadi salah satu
point penting di dalam kegiatan OSIS, OSIS sendiri merupakan organisasi intra
sekolah yang dimana mempunyai tugas sebagai perwakilan dari seluruh peserta
31
didik sekaligus motor atau penggerak dalam setiap kegiatan yang berkaitan
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Tujuannya adalah agar
kewarganegaraan.
anti-korupsi.
dan komunikasi.
nilai demokrasi serta membentuk karakter warga negara yang cerdas dan
Pramuka. Kegiatan itu dilakukan untuk melatih siswa saling bekerja sama
dengan siswa lain, melatih siswa untuk menyelesaikan masalah dengan cara
musyawarah asalkan dapat menghargai orang lain dan melatih siswa untuk
Muhammadiyah Surakarta.
motivasi agar siswa lebih aktif, memberikan motivasi agar dapat menerima
33
Agus Reza Suyono, Tahun 2016, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Muhammadiyah Ponorogo.
Barat.
Pembentukan karakter peserta didik perlu diterapkan sejak usia dini karena
karakter membentuk karakter sejak dini sangat penting untuk mencetak generasi
siswa intra sekolah di SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat. Untuk lebih jelasnya,
Pembentukan
Nilai-Nilai Demokrasi
Kegiatan Organisasi
METODE PENULISAN
semester genap tahun ajaran 2023. Penulisan ini tentang analisis nilai-nilai
kualitatif. Sebab seputar fenomena yang dialami topik penulisan seperti perilaku,
persepsi, motivasi dan kata-kata dan bahasa dalam konteks khusus yang
menggunakan berbagai metode alamiah yang alami dalam format yang holistik
dan deskriptif. Selain itu, penulisan dilakukan di alam dan diperoleh data berupa
informasi maupun opini. Oleh karena itu, penulis menggunakan kualitatif karena
penulisan kualitatif adalah cara menyelidiki dan menafsirkan makna dari individu
atau kelompok orang yang berbeda yang ditugaskan untuk masalah sosial atau
kemanusiaan.
Merujuk pada penjelasan diatas, maka penulisan ini termasuk dalam jenis
penulisan fenomenologi. Hal ini tercermin dari tujuan penulisan yang ingin
36
37
Sumber data primer adalah sumber data yang memberikan data secara langsung
kepada pengumpul data dan sumber data sekunder adalah sumber yang tidak
memberikan data secara langsung kepada pengumpul data, misalnya oleh orang
lain atau dokumen. Oleh karena itu, sumber data primer berasal dari wawancara
Dalam hal ini dengan menggunakan data kualitatif kita dapat mengetahui
pengurus organisasi siswa intra sekolah di SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat.
Sumber data utama dalam penulisan ini adalah dokumen yang berasal dari data-
Informan dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
guru, anggota OSIS dan siswa kelas VII SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat.
Hal ini berdasarkan pada hasil pengamatan dari penulis saat penulisan. Melalui
1. Pengamatan/Observasi
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih dan terjadi
Wawancara dalam penulisan ini ditujukan guru, anggota OSIS serta siswa
kelas VII SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat. Adapun wawancara ini
3. Dokumentasi
Dokumen tertulis seperti buku harian, kisah hidup, cerita, biografi, peraturan,
kebijakan, dll. Dokumen dalam format gambar seperti foto, gambar langsung
dan sketsa. Dokumen berupa karya seni, seperti patung, film, dll. Adapun
dari sumber yang berbeda dengan cara yang berbeda dan pada waktu yang
berbeda. Ada tiga jenis triangulasi: triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan
informasi dari kepala sekolah, triangulasi guru dan memperluasnya kepada siswa.
40
berbeda dan apa yang konkrit dalam pandangan yang sama. Triangulasi teknik
siswa, wawancara dan dokumentasi. Data dikatakan reliabel jika hasil dari ketiga
dikelola, mensintesisnya, mencari dan menemukan pola, apa yang penting dan apa
upaya yang tergantung pada apa yang ditemukan serta menentukan apa yang harus
Metode analisis data yang dipakai dalam penulisan ini merupakan metode
analisis data deskriptif kualitatif. Miles dan Huberman dalam Satori dan Komariah
data dengan menggunakan model Miles dan Huberman. Model tersebut terdiri
dari tiga fase: reduksi data, visualisasi data dan kesimpulan. Di bawah ini adalah
penjelasan lebih rinci tentang skema analisis data dan model analisis data oleh
1. Reduksi data
mencari tema dan pola serta membuang yang tidak diperlukan. Selama periode
masing-masing agar lebih rinci dan mudah diolah. Penulis memilah-milah data
yang berupa penanaman nilai demokrasi, serta hasil observasi analisis nilai-
organisasi siswa intra sekolah di SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat. Data
mengambil yang pokok dan esensial, serta menyisihkan data yang dianggap
tidak diperlukan. Misalnya saat wawancara dengan kepala sekolah atau guru
terdapat jawaban yang tidak sesuai dengan apa yang diinginkan seperti dalam
jawaban dari kepala sekolah atau guru terlalu luas maka akan diambil inti dari
jawaban tersebut.
2. Display data
dapat dipaparkan dalam bentuk uraian singkat, flowchart, bagan dan lainnya.
Negeri 1 Tanjung Jabung Barat. Dalam penulisan ini, data tersebut disajikan
secara deskriptif.
42
3. Penarikan Kesimpulan
hasil reduksi data yang mengacu pada rumusan masalah sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Setelah itu data dibandingkan antara data satu dengan
data lainnya kemudian dapat ditarik kesimpulan yang menjadi jawaban dari
suatu permasalahan.
Prosedur dalam penulisan ini dilakukan dengan tiga tahapan yang dimana
laporan. Pada tahap pertama yaitu tahap perencanaan diawali dengan menentukan
tempat penulisan yaitu SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat. Pemilihan sekolah
tersebut didasari pada landasan dalam penulisan ini yaitu analisis nilai-nilai
teknik yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah data diperoleh dan
analisis. Selain itu hasil penulisan akan menjawab rumusan masalah yang telah
dibuat.
BAB IV
SMA negeri ini pertama kali berdiri pada tahun 2019. Pada waktu ini
pemerintah yaitu SMA 2013 IPS. SMAN 1 Tanjung Jabung Barat dibawah
operator bernama Syaipulloh. SMAN 1 Tanjung Jabung Barat adalah salah satu
satuan pendidikan dengan jenjang SMA di Sriwijaya, Kec. Tungkal Ilir, Kab.
SMAN 1 Tanjung Jabung Barat beralamat di Jl. Jend. Sudirman No. 172,
Sriwijaya, Kec. Tungkal Ilir, Kab. Tanjung Jabung Barat, Jambi, dengan kode pos
kegiatan belajar mengajar. Sumber listrik yang digunakan oleh SMAN 1 Tanjung
Jabung Barat berasal dari PLN. SMAN 1 Tanjung Jabung Barat menyediakan
akses internet yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar
menjadi lebih mudah. Provider yang digunakan SMAN 1 Tanjung Jabung Barat
44
45
yang maha esa, kreatif, cinta keberagaman, cinta lingkungan dan menyenangkan
serta menjadikan siswa maupun siswi berakhlak mulia yang berasas kepada
pancasila.
sekolah di SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat, maka dapat disajikan deskripsi
berbagai kegiatan yang ada di sekolah salah satunya melalui kegiatan OSIS,
kegiatan yang dapat membetuk nilai demorasi melalui kegiatan OSIS antara lain :
kerja Organisasi intra sekolah (OSIS) di SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat
tanggal 13 Mei 2023 yaitu pada saat rapat persiapan untuk pemilihan ketua
OSIS, Rapat dilaksanakan sepulang sekolah jam 13.00 di ruang OSIS SMA
Negeri 1 Tanjung Jabung Barat, rapat tersebut merupakan agenda rapat yang
kerja yang tertuang dalam rencana tahunan. Rencana tahunan berisi jadwal
terlampir). Rencana tahunan ini terdiri atas dua jenis program kerja yang harus
dilakukan oleh pengurus OSIS. Adapun program kerja OSIS terbagi dua yakni
47
program kerja pokok dan insidental. Progam kerja pokok adalah program kerja
seperti siswa atau pengurus OSIS dilatih untuk bersikap aktif mengemukakan
selaku Wakil Ketua II (Mitramuda II) OSIS SMA Negeri 1 Tanjung Jabung
apa yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS
SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat, tepatnya dalam bab VIII tentang
yang berbunyi:
Untuk setiap masa bakti, pengurus dilengkapi program kerja dengan ketentuan
sebagai berikut:
2) Program kerja ditinjau ulang setiap 6 bulan sekali dalam satu tahun.
pembagian dana kepada OSIS dan sub seksi dibawah kepengurusan OSIS.
dilaksanakannya kegiatan.
kerja mereka tertuang dalam rencana tahunan yang dibuat ketika awal masa
jabatan. Dalam rencana tahunan ini berisi berbagai macam program kerja yang
telah terjadwal dari bulan November sampai November lagi. Rencana tahunan
direncanakan tadi. Rencana tahunan dan daftar program kerja pengurus OSIS
diawali dengan pemilihan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS yang dilakukan
dengan cara pemilihan umum. Pemilihan umum ini dikoordinir oleh Majelis
pemilihan umum. Dimulai dari pemasangan oleh ketua dan wakil hingga
Pemilihan ketua atau wakil ketua OSIS dilaksanakan setiap satu tahun
sekali, pemilihan ketua OSIS sudah menjadi agenda rutin yang di muat dalam
peneliti lakukan pada (tanggal 15 Mei 2023) pemilihan ketua, wakil ketua
OSIS dilaksanakan ditiap kelas, kotak suara dibawa oleh panitia ketiap tiap
kelas bukan dengan berkumpul atau antri ketempat pemilihan tujuannya agar
tidak ada siswa yang golput maka OSIS membagi beberapa pengurusnya
untuk setiap tiap kelas, sebelumnya OSIS sudah memberikan arahan terlebih
pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS dapat membentuk nilai-nilai demokrasi
ketua OSIS?
boleh dan bisa menjadi ketua dan pengurus OSIS. Namun, mengingat tugas
dan tanggung jawab pengurus OSIS. Namun, mengingat tugas dan tanggung
jawab pengurus OSIS cukup berat, maka diperlukan seleksi untuk menentukan
siapa saja yang boleh dan berhak menjadi pengurus OSIS. Seleksi ini penting
karena citra baik sebuah sekolah juga tergantung pada image yang dibangun
oleh pengurus OSIS, melalui kegiatan yang mereka rencanakan dan lakukan.
Musyawarah besar OSIS adalah salah satu kegiatan atau program kerja
OSIS yang dilaksanakan setelah masa bakti OSIS sebelumnya berakhir dan
memunculkan ketua OSIS yang baru artinya setelah pemilihan ketua dan
AD/ART baru atau membuat kegiatan-kegiatan baru untuk masa bakti ketua
OSIS yang baru musyawarah ini dihadiri oleh perwakilan lintas organisasi
51
seperti rohis, paskibra, pramuka, PMR, serta perwakilan dan setiap kelas dan
sebagainya.
Dalam musyawarah ini setiap anggota yang hadir memberi usulan serta
gagasannya terkait dengan rancangan kegiatan atau program kerja satu tahun
kedatangan tamu studi banding dari OSIS sekolah lain. Setiap pengurus OSIS
mengatakan bahwa:
Syagata, selaku kepala seksi (kasi) VIII OSIS SMA Negeri 1 Tanjung Jabung
a) Memberikan Kebebasan
secara bebas tanpa di batasi sesuai dengan kehendak dan pemikiran masing-
menyampaikan ide dan gagasannya secara terbuka tanpa diskriminasi, hal lain
yang dilakukan OSIS adalah membuat kotak saran guna mengetahui apa saja
untuk menjadikan musyawarah atau rapat tersebut dapat berjalan lancar. Salah
satu cara mereka adalah dengan memberikan ruang bagi peserta musyawarah
suatu pendapat anggota lain dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan
dimaksudkan agar musyawarah itu berjalan dengan arahan yang jelas sehingga
perwakilan kelas untuk menentukan lokasi, tema kegiatan dan lain sebagainya.
suasana musyawarah.
dari pengurus OSIS dan para perwakilan kelas tidak terkontrol sehingga
rapat adalah hal yang wajar di mata mereka. Namun keadaan ini mampu
disikapi dengan bijak oleh mereka. Cara mereka menyikapi hal ini, dengan
saudara DZY, selaku kasi IX OSIS SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat
perbedaan pendapat dalam suatu musyawarah atau rapat adalah hal yang wajar
di mata mereka.
memahami serta menyetujui apa yang menjadi ide atau gagasan kita terkadang
kedatangan tamu studi banding dari OSIS SMA Negeri 1 Tanjung Jabung
Barat. Setiap pengurus OSIS mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
57
itu terjadi perbedaan pendapat, pengurus akan melakukan voting. Voting ini
Anugerah Iman selaku kepala seksi (kasi) I OSIS SMA Negeri 1 Tanjung
Hal yang sama juga diungkapkan oleh saudara YSS, selaku kepala
seksi (kasi) VIII OSIS SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat periode 2023-
sekalipun hal tersebut berbeda, selain itu jika ada perbedaan sekalipun cara
setiap usulan dan gagasan lalu dipilah dan dipilih dan setelahnya disepakati
bahwa salah satu bentuk menghormati perbedaan pendapat adalah dengan cara
c) Saling menghargai
lain serta memberi kesempatan yang sama terhadap orang lain. Kita tidak
dapat memaksakan setiap kehendak kita diterima oleh orang laian, terkadang
kita harus memahami ada beberapa orang yang tidak dapat sependapat dengan
kita.
kegiatan rapat atau musyawarah hal tersebut ditunjukan dengan tidak boleh
temananya.
Barat
Pada bagian ini akan dibahas mengenai kendala dalam pembentukan nilai
Jabung Barat. Semua hal-hal yang menghambat atau bahkan menghalangi OSIS
dalam membentuk nilai demokrasi akan dibahas pada bagian ini. Setiap organisasi
OSIS di SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat yang mengalami kendala dalam
a. Faktor penghambat
sendiri ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang
kurangnya dana untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh OSIS anggaran yang
Untuk faktor eksternalnya adalah dukungan orang tua yaitu terkadang orang
sekolah maka anak akan pulang terlalu sore sehingga membuat orang tua
khawatir.
b. Faktor pendukung
OSIS (Oraganisasi Intra Sekolah) yaitu pihak sekolah, serta motivasi siswa
sebuah kegiatan yang dipelopori OSIS pihak sekolah ikut serta bertanggung
kemauan dalam diri siswa. Karena kemauan dari siswa merupakan tujuan yang
ingin dicapai dari diri individu tersebut. Dengan adanya kemauuan tersebut
ikut berprtisipasi dalam kegiatan agar kegiatan dapat berjalan dengan baik
keterlibatan siswa.
4.3 Pembahasan
Setelah memaparkan data umum, data khusus, serta penyajian data obyek
penelitian di SMA Negeri 1 Tanjung Jabung Barat. Maka yang akan dilakukan
suatu Negara akan tumbuh subur apabila dijaga oleh warga Negara yang memiliki
62
kesadaran warga bangsa atas cita-cita demokrasi yang melahirkan kesadaran serta
berbagai kegiatan yang ada di sekolah salah satunya melalui kegiatan OSIS,
kegiatan yang dapat membetuk nilai demorasi melalui kegiatan OSIS antara lain :
diawali dengan pemilihan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS yang dilakukan
63
dengan cara pemilihan umum. Pemilihan umum ini di koordinir oleh Majelis
pemilihan umum. Dimulai dari pemasangan oleh ketua dan wakil hingga
boleh dan bisa menjadi ketua dan pengurus OSIS. Namun, mengingat tugas
dan tanggung jawab pengurus OSIS. Namun, mengingat tugas dan tanggung
jawab pengurus OSIS cukup berat, maka diperlukan seleksi untuk menentukan
siapa saja yang boleh dan berhak menjadi pengurus OSIS. Seleksi ini penting
karena citra baik sebuah sekolah juga tergantung pada image yang dibangun
oleh pengurus OSIS, melalui kegiatan yang mereka rencanakan dan lakukan.
Musyawarah besar OSIS adalah salah satu kegiatan atau program kerja
OSIS yang dilaksanakan setelah masa bakti OSIS sebelumnya berakhir dan
memunculkan ketua OSIS yang baru artinya setelah pemilihan ketua dan
AD/ART baru atau membuat kegiatan-kegiatan baru untuk masa bakti ketua
OSIS yang baru musyawarah ini dihadiri oleh perwakilan lintas organisasi
seperti rohis, paskibra, pramuka, PMR, serta perwakilan dan setiap kelas dan
sebagainya.
yang menjadi tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Tentunya hal ini
kewajiban yang harus disamakan antar pengurus, menggunakan akal sehat dan
hati nurani yang luhur dan memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
Lalu mereka juga berpendapat bahwa ketika sebuah keputusan itu sudah
semua pengurus OSIS harus dengan penuh kesadaran untuk beritikad baik dan
pengurus OSIS, itu semua merupakan hal yang lumrah terjadi dalam suatu
a) Memberikan kebebasan
secara bebas tanpa di batasi sesuai dengan kehendak dan pemikiran masing-
masing. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Dahl dalam
bagi warga negra biasa yang wajib dijamin dengan undang-undang dalam
bagaimana sebuah nilai demokrasi dapat berjalan dengan baik, karena dengan
pendapat yang benar harus diterima dan diakui kebenarannya, dan setiap
pendapat yang salah dapat diluruskan. Sehingga dengan seperti itu tercipta
kata mufakat antar sesama dalam berpendapat. Kebebasan berpendapat saat ini
perlu dikedepankan dengan tanggung jawab yang dipikul atas setiap pendapat
berpendapat.
menyampaikan ide dan gagasannya secara terbuka tanpa diskriminasi, hal lain
yang dilakukan OSIS adalah membuat kotak saran guna mengetahaui apa saja
sekalipun hal tersebut berbeda, selain itu jika ada perbedaan sekalipun cara
setiap usulan dan gagasan lalu dipilah dan dipilih dan setelahnya disepakati
bahwa salah satu bentuk menghormati perbedaan pendapat adalah dengan cara
c) Saling menghargai
lain serta memberi kesempatan yang sama terhadap orang lain. Kita tidak
dapat memaksakan setiap kehendak kita diterima oleh orang lain, terkadang
kita harus memahami ada beberapa orang yang tidak dapat sependapat dengan
kita.
kegiatan rapat atau musyawarah hal tersebut ditunjukan dengan tidak boleh
orang lain.
BAB V
5.1 Kesimpulan
OSIS seperti kegiatan rapat OSIS, pemilihan ketua OSIS, musyawarah OSIS,
cukup baik melalui beberapa kegiatan yang ada di organisasi OSIS yang telah
pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS. Yang terakhir kegiatan musyawarah
besar OSIS
Tanjung Jabung Barat adalah pertama dari pihak sekolah yang ikut
yang kedua faktor motivasi atau kemauan dari peserta didik sebagai anggota
68
69
Faktor penghambat tersebut terbagi dari faktor internal dan eksternal untuk
faktor internal yaitu kendala dalam pelaksanaan kegiatan OSIS adalah dana,
dana yang diberikan atau dianggarkan pihak sekolah masih belum bisa
untuk mengikuti kegiatan OSIS dengan berbagai alasan sepeti contoh; OSIS
membuat orang tau khawatir karena dengan mengikuti rapat biasanya peserta
didik akan pulang sore untuk kendala eksternal sendiri Pembina memiliki
inisiatif untuk terlebih dahulu peserta didik meminat ijin kepada orang tua.
5.2 Saran
anggaran atau dana untuk setiap pelaksanaan kegiatan yang telah ada dalam
3. Bagi peserta didik baik anggota atau pengurus agar lebih semangat lagi dalam
Imas Kurniasih dan Berlin Sani, (2016). Demokrasi Ekonomi. (Jakarta: Kata Pena)
71
72
Nur Irwanto dan Yusuf Suryana, (2016). Demokrasi di indonesia Teori dan
Praktik. (Surabaya: Genta Group Production)
Hari/Tanggal : ....................................................................
Pukul : ....................................................................
Narasumber : ....................................................................
Hari/Tanggal : ....................................................................
Pukul : ....................................................................
Narasumber : ....................................................................
No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pelaksanaan program Biasanya awal kepengurusan ini kita
kerja OSIS? akan membentuk rapat koordinasi
kemudian kita akan merecruitmen
anak-anak dari kelas 10 dan 11
kemudian nanti dari kelas 10 dan 11
itu akan kita sharing dan kita adakan
tes tulis dan tes wawancara. Untuk
petugas yang mewawancarainya ya
dari anak-anak periode sebelumnya,
ternyata antusiasnya tinggi, anak-anak
senang dalam mewawancarainya.
Karena yang menjadi pewawancara
sendiri dari anggota OSIS sendiri,
pembina hanya menyiapkan dengan
anak-anak OSIS pengurus inti untuk
menyiapkan instrumennya, jadi
panduan yang di pertanyakan untuk
calon anggota OSIS itu sama semua
cuma yang membedakan adalah
penanyanya saja. Ternyata itu
dampaknya bagus mereka mempunyai
semangat yang tinggi.
saya setting.
Hari/Tanggal : ....................................................................
Pukul : ....................................................................
Narasumber : ....................................................................
No Pertanyaan Jawaban
1 Apa alasan anda memilih menjadi Untuk menjadi pemimpin yg lebih
pengurus OSIS? baik dan menjadi contoh untuk
teman-teman di lingkungan sekolah
dan di rumah dll
2 Apa saja syarat menjadi pengurus Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
OSIS? Esa, memiliki budi pekerti yang
baik dan sopan santun terhadap
orang tua, guru dan temanteman,
memiliki bakat sebagai pemimpin.
3 Sikap apa saja yang seharusnya Menjadi pemaham yang baik,
dimiliki oleh pengurus OSIS? mampu berkomunikasi dengan baik,
mampu bertanggung jawab, mampu
bersahabat, menjadi teladan
4 Bagaimana pelaksanaan program Alhamdulilah baik.
kerja OSIS? Apakah semua program
kerja yang direncanakan berjalan
dengan baik ?
5 Apa sajahkan bentuk program kerja Keagamaan, membentuk
OSIS yang dapat membentuk nilai ekstrakurikuler keagamaan untuk
demokrasi siswa? setiap agama di sekolah.
Kesenian.
Gedung sekolah