Skripsi
SKRIPSI
Oleh:
Dosen Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji 1 Penguji 2
Dosen Pembimbing
iii
ABSTRAK
“Pola Komunikasi Organisasi Dalam Pembentukan Akhlak Santri
Di Pondok Pesantren Nurul Falah Mekarjaya Sepatan Tangerang
Bnten”.
iv
KATA PENGANTAR
v
5. Dr. H. M. Yakub, M.A. Selaku Dosen Penasihat Akademik.
Yang telah membantu mengarahkan seluruh mahasiswa
untuk mengikuti proses kegiatan akademik.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam yang telah berbagi ilmu dan pengalaman yang berharga
bagi penulis.
7. Kedua orang tua penulis, H. Imam Fachrudin, S.Ag., S.H.
dan Iis Farhatun, S.Pd.I. terima kasih tak terhingga atas
dukungan, motivasi dan kasih sayangnya terhadap penulis.
8. Nana Anggraena, S.H. yang selalu mendampingi, dan
memberikan dukungan, pendapat, serta dorongan dalam
penyusunan dan penelitian skripsi ini hingga selesai.
9. Keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Falah yang selalu
memberikan dukungan, arahan, yang senantiasa memberikan
do’a dan restunya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian skripsi ini.
10. Saudari Anggri Wijayanti, S.Pd. Universitas Darussalam
Gontor. Yang senantiasa memberikan dukungan serta do’a
kepada penulis.
Dan akhir kata dari penulis, semoga segala bentuk motivasi,
dukungan, harapan dan keberkahan do’a yang diberikan kepada
penulis mendapatkan balasan yang berlimpah dan ridha Allah
SWT. Amin Ya rabbal Alamin.
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................. iv
viii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
2
Redi Panuju, Komunikasi Organisasi dari Konseptual-Teoritis ke Empirik
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hal.2.
4
Table 1.1
Kajian Terdahulu
No Nama Persamaan Perbedaan
Peneliti,
Tahun dan
Judul
1. Pola Keduanya Pada skripsi tersebut
Komunikasi membahas memilih siswa SDS
Guru Agama mengenai Jakarta Islamic School
Dalam pola sebagai subjek dan
Pembinaan komunikasi dilakukan penelitiannya
Akhlak Siswa dalam pada tahun 2016.
Sds Jakarta membentuk sedangkan peneliti
Islamic akhlak baik memilih Santri Nurul
School Joglo dan pada Falah untuk dijadikan
Jakarta Barat teori yang subjek Waktu penelitian
digunakan tersebut pada tahun 2022.
menggunaka
n teori pola
komunikasi.
2. Pola Kedua Pada skripsi tersebut
Komunikasi penelitian ini fokus pada pembinaan
Guru Agama menggunakan akhlak, sedangkan pada
dalam teori pola penelitian ini fokus dalam
Pembinaan komunikasi pembentukan Akhlak
Akhlak Siswa De Vito.
9
SMK Negeri
1 Pasuruan
E. Metodologi Penenlitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan
untuk memperoleh pemahaman yang otentik mengenai
pengalaman orang-orang, sebagaimana dirasakan orang
bersangkutan. Pada penulisan penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif yang sumber datanya diperoleh dari
hasil wawancara dengan narasumber dan dijelaskan dalam
bentuk kata-kata yang kemudian diteliti dari hasil data
pengamatan objek dan perilakunya.
10
b. Waktu Penelitian
Penelitian berlangsung selama kurang lebih tiga
bulan, yaitu dari tanggal 08 Februari 2023 – 17 April
2023.
3. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian utama
dalam komunikasi organisasi yang berperan aktif di
pondok pesantren, yaitu:
1) Kyai /Pengasuh
Kyai menjadi subjek terpenting dalam penelitian,
karena mempunyai peran yang netral dalam menjalankan
fungsi organisasi di pondok pesantren.
2) Ketua
Ketua pondok pesantren merupakan hal yang
terpenting dalam menjalankan komunikasi terhadap para
pengurus yang dimana menjadi penyambung komunikasi
dari kyai ke pengurus dan Ustadz.
11
3) Pengurus
Pengurus menjadi subjek dalam melaksanakan
pembinaan akhlak juga mengontrol peraturan yang ada
di pondok pesantren Nurul Falah.
4) Ustadz
Ustadz menjadi penengah dalam menjalankan fungsi
organisasi, karena pembentukan akhlak yang diberiakn
kepada santri, dilakukan oleh ustadz dengan berbagai
pendekatan.
5) Santri Pondok Pesantren
Santri merupakan pusat dari semua komunikasi yang
ada di organisasi mengalir kepadanya. Santri diberikan
pembentukkan akhlak melalui pimpinan, ketua, pengurus,
dan juga ustadz.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian yang akan diteliti ini adalah pada
komunikasi organisasi yang terjadi dalam menjalankan
pembentukan akhlak di pondok pesantren, antara Kyai,
ketua, pengurus, ustadz dengan santri, dan juga santri
dengan para pengurus pondok pesantren lainnya.
a. Observasi
Observasi merupkan cara yang dilakukan oleh peneliti
dalam memperoleh data yang digunakan untuk memenuhi
kegiatan penelitiannya. Observasi dilakukan dengan
mengunjungi secara langsung tempat subjek penelitian
3
yang akan diteliti. Pengamatan yang dilakukan terjadi di
Pondok Pesantren Nurul Falah dengan melakukan
pengamatan kepada pimpinan dan pengurus pondok
pesantren serta santri yang berkaitan dengan pembentukkan
akhlak lainnya.
b. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua
orang, melibatkan seorang yang ingin memperoleh
informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan
pertanyaanpertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.4
Wawancara ini dilakukan menggunakan bahasa iformal
atau percakapan yang biasa digunakan sehari-hari dan
bersifat sesuai dengan kondisi yang ada dilapngan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini adalah dengan
mencari dan mengumpulkan sumber data baik berupa foto
maupun catatan, buku, dan arsip-arsip tertulis lainnya
yang kemudian akan menjadi rujukan untuk kemudian
diteliti lebih lanjut. Dokumen-dokumen dapat
3
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008), h.175.
4
Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, hal.180.
13
5
Ibid, hal. 195.
14
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini, mengacu pada buku
pedoman Penulisan Karya Ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun
2017.
BAB I PENDAHULUAN:
Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah,
Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Kerangka
Pemikiran, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
6
Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), hal.331.
7
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008), hal.202.
15
A. Komunikasi Organisasi
1. Pengertian dan Fungsi Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
16
17
b. Fungsi Komunikasi
2
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 11.
18
Tabel 2.1
Fungsi Komunikasi
NO KOMUNIKATOR KOMUNIKAN
1 Informasi Pemahaman
Mendistribusikan Menerima dan memahami
informasi yang dimiliki informasi yang didapat untuk
keseluruh khalayak. di proses lebih lanjut.
2 Pendidikan Kesediaan Belajar
Memberikan arahan Mendapatkan pembelajaran
kepada lapisan masyarakat dari pengalaman hidup
bahwa pentingnya tugas tentang pentingnya mengerti
dan kewajiban yang arti kehidupan.
dimilikinya.
3 Menginspirasi Menikmati
Memberikan hiburan Melupakan sejenak
untuk masyarakat agar permasalahan untuk
bisa terus menyegarkan kembali
mengembangkan ide-ide pemikirannya.
kreatif.
4 Memengaruhi Memutuskan
Menjabarkan pendapat Berhak mempunyai
untuk kemudian keputusan untuk menerima
memperoleh keyakinan atau menolak sesuatu sesuai
dari ketentuan sikap dan dengan norma masyarakat.
pendapat.
19
1) Pola Lingkaran
B C
D E
2) Pola Roda
A
C B D
E
Gambar 2.2 Komunikasi dengan Pola Roda
3) Pola Y
A B
4) Pola Rantai
A B C D E
Gambar 2.4 Pola Komunikasi Rantai
C B
D E
6
Nuraini Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2010), hal. 180.
27
2) Fungsi Pembaharuan
Fungsi ini membuat organisasi menjadi lebih bisa
beradaptasi dengan prubahan yang terjadi di dalam
lingkungan. Pembaharuan terjadi dalam bentuk pesan
yang disampaikan yang bertujuan untuk memecahkan
masalah yang ada.714
4) Fungsi Tugas
Fungsi ini mencakup pemberian informasi
kepada semua anggota dalam melaksanakan tugas
secara efesien. Pesan yang disampaikan
7
Abdullah Masmuh, Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori dan
Praktek (Malang: UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang,
2008), hal. 74.
28
5) Fungsi Perintah
Fungsi ini untuk memengaruhi anggota yang
lain dengan cara memperbolehkan anggota
menerima, menafsirkan serta bertindak sesua
printah yang diterima. Hasilnya terlihat adanya
sejumlah anggota yang saling bergantungan
dengan organisasi tersebut.
6) Fungsi Relasional
Fungsi ini berfokus kepada pentingnya sebuah
keterampilan dalam hubungan sesama aggota.
Dapat dikatakan bahwa komunikasi
memperbolehkan anggota membuat hubungan dan
mempertahankannya yang memengaruhi secara
langsung.
9
Muhammad Fauqi Hajjaj, Tassawuf Islam dan Akhlak (Jakarta:Amzah, 2011),
hal. 234.
10
Chairul Akhmad. “Ensiklopedi Akhlak Nabi SAW: Definisi Akhlak”, artikel
diakses pada 17 februari 2023 dari http://www.republika.co.id/berita/dunia-
islam/khazanah/12/10/19/lxzga4-ensiklopedi-akhlak-nabi-saw-definisi-
akhlak.html
31
b. Jenis Akhlak
ِ ِذى ِي ِت ِ ِلس ِك ي
ِ ِن و ب ِك ِوا ِي و ِبا ِلن اح سا واعبِ ِدوا ِِِ و
ا ِلقِ ِر مى وا ِل ِمِن ِب ِه ـ ِوا ِل ِِ لال
وا ا ِد ِي لت
ِبى ِ ش ِر
ِ
اش
ت ِ جار جنِ وال صا ب ج وا ِب ِِِل ِ م ذى وا ِلجار
ِ ِبا ِِ ِن ال ِ ما ل ا ي
ِ ِم ِ ِ ِ ب ل ا ل ِ ِ
ا لق ِر
ي و ِ انِ ك
ِ ح ِل وا ِبى
ِ
ن
ِم ك س ِب
ب
ا ِِِ ي ِح م كان ِ م ِخت ِا ِِل فِ ِر
ِ ِِ لال ب ِل ِِ
ن ن ا
ِخ
و
ِ’ن و ِِل ِ ِِ ِغت ِب ِِِض ال ’من جتِ ِي ِيِِا ِ ِِي ِها ا ِمن
اثِ ت ِ ِج وا ل ِ ’ن ال ِ ِرا ن الِِ ِذ ِين وا ا
س س و ِمظ ا ِِن ِ ك ِثب
ِعظ ِوا
ِِ ِا ت وات ِ هت ِ ِ ِح ِم م ِب أ ِعض ِك مِ ِب ِع ضا
واب ن ِ ِق ِم ا ِ ِخ يت ر ا ِ ِح ِد ِك ا ِي
ِِِ ِِِلال ِوا ِو ِ ِي ِه ِا ِك ِم ِل ِِ
لال ِه ك ا ِ ِن ح
ر ِح ِي ِم
11
Quraish Shihab, Wawasan Al-qur’an(Bandung:Mizan, 1996), h. 261.
36
12
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010),
hal. 150.
37
13
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010),
hal. 153.
39
14
Nining Khairotul Aini, Model Kepemimpinan Transformasional Pondok
Pesantren (Surabaya: CV Jakad Media, 2021), hal. 73.
40
18
Purnomo, Op. Cit., hal. 27.
19
Purnomo, Op. Cit., hal. 28.
42
20
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional
Di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2015), hal. 18.
21
Dhofier, Op. Cit, hal. 88-89.
44
d. Pengertian kiyai
Kyai adalah orang yang memiliki ilmu agama
(Islam) plus amal dan akhlak yang sesuai dengan
ilmunya. Menurut Saiful Akhyar Lubis, menyatakan
bahwa “Kyai adalah tokoh sentral dalam suatu
pondok pesantren, maju mundurnya pondok pesantren
ditentukan oleh wibawa dan kharisma sang kyai.
Karena itu, tidak jarang terjadi, apabila sang kyai di
salah satu pondok pesantren wafat, maka pamor
pondok pesantren tersebut merosot karena kyai yang
menggantikannya tidak sepopuler kyai yang telah
wafat itu.22
22
Saiful Akhyar Lubis, Konseling Islami Kyai dan Pesantren, (Yogyakarta,
eLSAQ Press,2007), hal. 169.
47
D. Kerangka Berpikir
Menurut Joseph A. Devito, terdapat lima pola struktur
komunikasi yang terjadi dalam proses penyampaian dan
penerimaan pesan di kelompok dan organisasi. Dan dari
kelima pola komunikasi tersebut, terdapat satu bentuk yang
sangat berperan aktif dalam arus komunikasi organisasi yang
berlansung di Pondok Pesantren Nurul Falah. Dengan
menggunakan Pola Komunikasi Bintang/ Semua Saluran
Pengasuh/Kyai
Pengurus Ketua
Ustadz Santri
24
Davito, Komunikasi Antar Manusia, hal. 343.
BAB III
GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN
NURUL FALAH
A. Profil Pondok Pesantren Nurul Falah
1. Sejarah Berdirinya
1
Wawancara pribadi dengan ketua Ponpes Nurul Falah 05 Maret 2023, 09:22
48
49
a. Visi
b. Misi
B. Tujuan di Dirikan
C. Program-Program Yayasan
2
Ahmad Taufik, Ponpes Nurul Falah, buku panduan masa orientasi siswa
(MOS): Tahun Ajaran 2021-2022.
3
Wawancara pribadi dengan Ustazah Nur Afifah, Pembina Pondok Pesantren
Nurul Falah, 08 Maret 2023 19:00.
52
D. Jadwal Harian
Tabel 3.1
Jadwal Harian
NO JAM KEGIATAN
1 04.00-04.30 Qiyamul-Lail
2 04.30-05.30 Shalat Subuh & Wirid
3 05.30-06.30 Pengajian Kitab Kuning
4 06.30-07.00 Mandi Pagi dan Sarapan
5 07.15-12.30 Sekolah
6 12.30-13.00 Shalat Dzuhur & Wirid
7 13.00-14.45 Makan dan Istirahat Siang
8 15.00-16.00 Shalat Ashar & Wirid
9 16.00-17.00 Pengajian Al-Qur’an & Murojaah
Hafalan
10 17.00-18.00 Makan Sore dan Persiapan Sholat
maghrib
11 18.00-19.00 Pengajian kitab Kuning
12 19.15-20.00 Shalat Isya
13 20.00-22.00 Belajar kelompok & Muhadharoh
Sumber: jadwal harian santri.41
4
Pondok Pesantren Nurul Falah, Brosur pendaftaran santri baru (Sepatan
Tangerang 2021-2022).
53
Pengasuh
Ketua
MI MTs MA
Pengasuh
MR MDI
MA
Mudabbir
QA QDI QRS
Santri
5
Tommy Suprapto, Pengantar Ilmu Komunikasi (Yogyakarta: Caps, 2011, hal.
71.
55
Keterangan:
MA : Majlis Ammi
6
Dokumentasi Ponpes Nurul Falah
7
Sumber: Dokumentasi Pondok Pesantren Nurul Falah
57
BAB IV
HASIL TEMUAN PENELITIAN
3
Wawancara Pribadi dengan Moh. Daud Anhar. Ketua Yayasan Pondok
Pesantren Nurul Falah. Tangerang 10 Maret 2023 13:16
4
Joseph A. Davito, Komunikasi Antar Manusia. Penerjemah Agus Maulana
(Jakarta: Proffesional Books, 1997), h. 348
60
BAB V
PEMBAHASAN
a. Sumber
Dalam hal ini penyampaian informasi kepada
komunikan yaitu santri di pondok pesantren nurul falah
ini adalah pengasuh, ketua, pembina/ustadz.
b. Penerima
Dari informasi yang disampaikan oleh komunikator
ini utamanya adalah santri. Mereka menerima semua
pesan yang disampaikan binaan pembentukan akhlak dari
pengasuh dan para pengurus lainnya.
66
c. Effect/Umpan balik
Salah satu hal yang paling penting dalam proses pola
komunikasi di pesantren nurul falah. Respon yang diserap
para santri menjadi kunci utama keberhasilan karena pada
hakikatnya para santri berusaha menerapkan semua materi
yang diberikan dalam kehidupan mereka di lingkungan
pesantren maupun di lingkungan masyarakat.
B. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam
Pembetnukan Akhlak Santri di Pondok Pesantren Nurul
Falah
1. Pendukung Pola Komunikasi Akhlak Santri dalam
pembentukan Akhlak
a) Bahasa
Bahasa merupakan wadah penyambung
komunikasi, maka para pengurus pun juga
menerapkan bahasa yang muda dimengerti oleh santri.
Bahasa yang diterapkan adalah bahasa orang tua
kepada anaknya. Bahasa tersebut termasuk
lisan/tulisan. Bahasa lisan menjadi faktor utama
karena meliputi tutur kata yang sopan dan
mencerminkan bahwa sesungguhnya seorang muslim
yang mempunyai akhlak yang tercermin dalam
dirinya.
b) Keaktifan Santri
Santri yang aktif menjalani proses pendidikan baik
di lingkup pesantren ataupun di sekolah menjadi
pendorong untuk para santri lainnya. Mereka juga
67
A. Kesimpulan
69
70
73
74
JURNAL
A. Sari, A.V.S. Hubeis, S. Mangkuprawira, A. Saleh. Pengaruh
Pola Komunikasi Keluarga dalam Fungsi Sosialisasi
Keluarga terhadap Perkembangan Anak. Jurnal Dakwah
Dan Komunikasi, Vol 8 No. 2. (2010).
INTERNET
Abidin, Zainal. “Pengertian Pembinaan Menurut Psikologi”
Artikel diakses pada 10 mei 2023 dari
http://www.masbied.com/2012/04/09/pengertian-
pembinaan-menurut-psikologi.html
77
Tanya : Akhlak seperti apa yang harus dimiliki oleh para santri?
Tanya : Akhlak seperti apa yang harus ada di dalam diri para
santri?
Hasil Wawancara