Anda di halaman 1dari 280

IMPLEMENTASI DAKWAH MELALUI MEDIA SOSIAL

TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MUSLIM


MILENIAL DI JAKARTA UTARA

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

RIZKAH LESTARI
NIM 11140520000053

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H / 2019 M
ABSTRAK
Rizkah Lestari, NIM 11140520000053, Implementasi Dakwah
Melalui Media Sosial Terhadap Perubahan Perilaku Muslim
Milenial Di Jakarta Utara.

Perilaku muslim milenial saat ini cenderung mulai berubah


karena berkembangnya media komunikasi seperti internet atau
media sosial. Perubahan tersebut dapat bersifat posistif ataupun
negatif. Perilaku negatif pemanfaatan media sosial hanya sebagai
tempat mencurahkan keluh kesah, meyaksikan hal-hal yang kurang
bermanfaat. Perkembangan teknologi dan informasi tersebut
dimanfaatkan oleh para da’i seperti Ustad Felix Siauw, Ustadah
Oki Setianadewi dan ustad-ustad lainnya dengan berinovasi dalam
menyampaikan dakwah melalui media sosial. Tujuan dakwah
tersebut untuk dapat diterima dengan baik oleh semua kalangan
khususnya pemuda muslim milenial.
Tujuan penelitian ini untuk: 1) menjelaskan tahapan
implementasi dakwah yang di lakukan para da’i melalui media
sosial terhadap perubahan perilaku muslim milenial; 2)
menjelaskan faktor terjadinya perubahan perilaku muslim milenial.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
fenomenologi. Informan dalam penelitian adalah tiga pemuda
muslim milenial di Jakarta Utara. Teknik pengambilan data
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data
dalam penelitian menggunakan model Miles dan Huberman yaitu
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dari
sumber-sumber yang didapatkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) tahapan
implementasi dakwah melalui media sosial terhadap perubahan
perilaku muslim milenial meliputi tahapan pra-perubahan dan
tahapan pasca perubahan yang menurut teori kognitif terdiri dari:
reinforcement, observational learning, reciprocal determinism,
behavioral capability, self-effacy dan expectation; 2) faktor
terjadinya perubahan perilaku muslim milenial meliputi faktor
predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong.

Kata kunci: implementasi dakwah, media sosial, muslim milenial


dan perubahan perilaku

i
KATA PENGANTAR
‫ْــــــــم اللَّــــــــ ِه الرَّحْ َمــــــــ ِن ال َّر ِحيــــــــ ِم‬
ِ ‫بِس‬
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah
kepada Rasulullah SAW. keluarganya, para sahabatnya,
pengemban risalahnya dan kita selaku umatnya hingga akhir
zaman. Segala puji dan syukur selalu dipanjatkan ke hadirat Allah
SWT yang selalu melimpahkan hidayah, taufik serta rahmat dan
berkahnya kepada peneliti atas izin-Nya sehingga peneliti bisea
menyelesaikan skripsi dengan judul “Implementasi Dakwah
Melalui Media Sosial Terhadap Perubahan Perilaku Muslim
Milenial Di Jakarta Utara”
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang
tua peneliti, Ayahanda (Alm) Dori Saputra dan Ibunda (Almh)
Masroh yang selama ini telah memberikan dukungan baik dari segi
moril maupun materil, yang senantiasa memberikan ridho dengan
bagi langkah peneliti, yang tidak pernah berhenti untuk mengirim
do’a dan tidak habis membagi cinta serta kasih sayangnya sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada:
1. Suparto, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiah, S.Ag., BSW, MSW.
selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Shihabudin Noor,
M.A. selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, serta

ii
Drs. Cecep Castrawijaya, M.A. selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama.
2. Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si dan Artiarini Puspita Arwan,
M.Psi selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Bimbingan dan
Penyuluhan Islam.
3. Abdul Azis, M.Psi selaku dosen pembimbing yang senantiasa
meluangkan tenaga, waktu dan pikiran untuk memberikan
bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Dra. Musfirah Nurlaili, MA selaku Dosen Penasehat
Akademik Kelas B Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam
angkatan 2014.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada
penulis selama menempuh pendidikan di UIN Syarif
HIdayatullah Jakarta.
6. Pemimpin dan Karyawan Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi yang membantu mengurus surat
menyurat selama penyusunan skripsi.
7. Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, yang senantiasa memabantu penulis
dalam mencari buku-buku untuk menyusun skripsi.
8. Informan Joko Purnomo, Ayu Reni, Johan dan seluruh
significant other keluarga dan sahabat informan yang bersedia
membantu proses penelitian skripsi ini.

iii
9. Kakak dan keponakan-keponakan peneliti, Kang Fatimah,
Kang Syaifudin, Kang Saiful Anam, Kang Rahmat, Alm. Siti
Maryam, Bukhori, Sri Susilawati, Moh. Chanapi, Ka Arman,
Ba Yuli, Ba Uum, Ba Atun, Hapipi, Ka Heri, Rahmawati,
Nasirah Sidikah, Agung Firman Wahyudi, Arip Hidayatullah,
Aulia, Nazwa, Salsa, Sodik, Aira, Khairul, Ridwan, Adit
karena doa dan dukungan merekalah yang membuat penulis
mampu melewati semua kesulitan selama penyusunan skripsi
ini
10. Seluruh Keluarga Besar BPI UIN Jakarta khususnya angkatan
2014 Alfi Nur Laeli, Mayyadah Na’im dan semuanya yang
tidak bisa disebutkan satu persatu. Termakasih telah memberi
banyak arti kehidupan menemani penulis baik suka maupun
duka.
11. Ila Munziatul Aulia, Zamarotul Azkiyah, Rafika Ramelan,
Shofiatul Amini, Nisrinah, Dini, Ina dan Aat Atqiyah,
Mardiah yang selalu mendukung dan memeberikan semangat
kepada peneliti.
12. Dinda Tiara, Syifa Urachman, Reni Noviyanti dan Yuni
Rahmawati yang selalu mendengarkan keluh kesah dan selalu
memberi semangat dalam menjalankan skripsi ini.
13. Seluruh teman-teman FLP (Forum Lingkar Penah) Cabang
Ciputat, KPS (kKeluarga Pecinta Sastra) Cabang Ciputat,
TAQI (Tahfidz Qur’an Indonesia). ASSALAMU
JABODETABEK yang memberikan dukungan serta doa
kepada penulis dalam menyusun skripsi.

iv
Terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat peneliti
sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan
skripsi ini. Dengan tidak mengurangi rasa hormat kepada kalian
semua, peneliti mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Allah
SWT memberikan yang terbaik untuk kita semua Aamiin.
Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Jakarta, 21 Agustus 2019

Rizkah Lestari
NIM 11140520000053

v
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN
PERNYATAAN
ABSTRAK ......................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................... 1
B. Pembatasan Masalah ............................ 10
C. Rumusan Masalah ................................ 11
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............. 11
E. Metodologi Penelitian .......................... 12
F. Keabsahan Data Penelitian .................... 19
G. Sistematika Penulisan ........................... 24

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Implementasi Dakwah Melalui Media
Sosial .................................................... 26
1. Pengertian Dakwah ....................... 28
2. Unsur-Usur Dakwah ...................... 30
3. Pengertian Media Sosial ................ 31
4. Jenis-Jenis Media Dakwah ............ 34

vi
5. Implementasi Dakwah Melalui Media
Sosial ............................................. 34
B. Perubahan Perilaku Muslim Milenial ... 38
1. Pengertian Perubahan Perilaku Muslim
Milenial ......................................... 38
2. Bentuk Perubahan Perilaku Muslim
Milenial ......................................... 39
3. Dasar-Dasar Perubahan Perilaku Muslim
Milenial ......................................... 40
4. Proses Perubahan Perilaku Muslim
Milenial ......................................... 41
5. Faktor Perubahan Perilaku Muslim
Milenial ......................................... 42
C. Tinjauan Kajian Terdahulu ................... 46
D. Kerangka Berpikir ................................ 49

BAB III GAMBARAN UMUM MUSLIM MILENIAL


DI JAKARTA UTARA
A. Latar Belakang Muslim Milenial Di Jakarta
Utara ..................................................... 53
B. Ciri-ciri dan Karakteristik Muslim
Milenial Di Jakarta Utara ..................... 55
C. Perkembangan Psikologi Muslim
Milenial Di Jakarta Utara ..................... 57
D. Keadaan Sosial Ekonomi Muslim
Milenial Di Jakarta Utara ...................... 59

vii
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Deskripsi Informan ............................... 62
1. Informan Joko ............................... 62
2. Informan Ayu ................................ 65
3. Informan Johan .............................. 68
B. Temuan Lapangan ................................ 71
1. Tahapan Implementasi dakwah melalui
media sosial terhadap perubahan
perilaku muslim milenial Di Jakarta
Utara .............................................. 71
1) Proses Implementasi Dakwah
Melalui Media Sosial Terhadap
Perubahan Perilaku Muslim
Milenial ..................................... 71
1. Informan Joko .................... 71
2. Informan Ayu .................... 84
3. Informan Johan .................. 96
2. Faktor Perubahan Perilaku Muslim
Milenial ......................................... 108
1. Informan Joko ........................... 108
2. Informan Ayu ........................... 110
3. Informan Johan ......................... 112

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN


A. TahapTerjadinya Implementasi Dakwah
Melalui Media Sosial Terhadap Perubahan
Perilaku Muslim Milenial Di Jakarta

viii
Utara ...................................................... 117
1. Proses Implementasi Dakwah Melalui
Media Sosial Terhadap Perubaha Perilaku
Muslim Milenial Di Jakarta Utara ... 119
a. Tahap Pra-Perubahan Perilaku 122
b. Tahap Pasca Perubahan
Perilaku .................................... 123
B. Faktor Perubahan Perilaku Muslim
Milenial Di Jakarta Utara ...................... 132
1. Faktor Terjadinya Perubahan Perilaku
Muslim Milenial Di Jakarta Utara ... 132

BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................... 135
B. Implikasi ............................................... 136
C. Saran ..................................................... 136

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perbedaan Generasi (Lanscarster & Stillman) .... 56


Tabel 5.1 Perbandingan Yang Dilalui Masing-Masing
Informan ............................................................. 131

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Perubahan Perilaku ................................. 40


Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Dakwah Melalui Media
Sosial ................................................................. 49
Gambar 2.3 Proses Terjadinya Perubahan Perilaku Kognitif
Sosial ................................................................ 50
Gambar 4.1 Alur Proses Implementasi Dakwah Melalui Media
Sosial Terhadap Perubahan Perilaku Muslim
Milenial Joko ...................................................... 83
Gambar 4.2 Alur Proses Implementasi Dakwah Melalui Media
Sosial Terhadap Perubahan Perilaku Muslim
Milenial Ayu ....................................................... 95
Gambar 4.3 Alur Proses Implementasi Dakwah Melalui Media
Sosial Terhadap Perubahan Perilaku Muslim
Milenial Johan .................................................... 107

x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seluruh aspek mengalami perubahan yang cepat pada generasi
muslim milenial sekarang ini ditandai dengan hadirnya teknologi
komunikasi dan teknologi informasi. Generasi milenial, informasi
diwarnai dengan perkembangan internet dan berbagai media sosial
yang saat ini banyak digunakan pemuda muslim untuk membantu
kegiatan akses informasi dan eksistensi diri. Kemajuan teknologi
dan informasi membawa perubahan pada perilaku pemuda muslim
dimana sebelumnya pemuda muslim mencari informasi terkait
agama khususnya masih menggunakan media elektronik dan
media cetak. Saat ini pemuda muslim memanfaatkan kecanggihan
teknologi media sosial dalam pencarian informasi sehingga dapat
diperoleh dengan cepat dan mudah. Setiap aktivitas pemuda
muslim di seluruh dunia mampu dijangkau melalui media sosial
seperti twitter, instagram, facebook, youtube dan sebagainya tanpa
adanya batas-batas ruang, biaya, waktu, usia, suku, budaya
maupun agama yang dapat menghambat proses komunikasi.1
Fenomena pemakaian internet dan akses media sosial melalui
perangkat elektronik menjadi new lifestyle bagi pemuda muslim
terlihat pada penampilan, pola pikir serta kebiasaan yang dilakukan
sehari-harinya seperti menjadi muslim yang gaul, cerdas dan
sekaligus modern. Berkaitan dengan dakwah, peran media sosial

1
Poppy Panjaitan dan Arik Prasetya, Pengaruh Sosial Media
Terhadap Produktivitas Kerja Generasi Millennial (Studi Pada Karyawan PT
Aksara Putra I Cabang Bandara Internasional Juanda), Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB)/Vol. 48 No. 1 Juli 2017 h. 174

1
2

sangat strategis dalam upaya penyampaian pesan dakwah. Media


sosial mampu menembus batas-batas ruang dan waktu artinya
meski dengan jarak jauh komunikasi memungkinkan dilakukan.
Media juga menawarkan kecepatan waktu dalam menyediakan
beragam informasi. Banyaknya pengguna internet merupakan
salah satu pendukung dari adanya dakwah melalui media sosial.
Melihat kondisi pemuda muslim banyak yang sudah
memanfaatkan kemajuan teknologi, banyak pula pemuka agama
atau pendakwah yang memanfaatkan media sosial sebagai alat
untuk menyiarkan ajaran agama Islam, seperti yang dilakukan oleh
Ustd Felixsauw, Ustad Hanan Attaqi, Ustadzah Oki Setianadewi
dan yang lainnya, mereka menggunakan media sosial seperti
youtube, instagram, facebook hingga group whatsApp untuk
berdakwah menyebarkan agama Islam. Hal ini yang menjadi
potensi besar untuk mengembangkan dakwah melalui media
sosial. Hal ini sesuai dengan ungkapan Defferr tahun 1993 dan
Abdussalam tahun 1996 pada jurnal Universiti Brunei Darussalam,
Salinayanti Salim yang berjudul “An Exploration Of Media Work
Of A Convert Da’i: Specific Reference To Imam Suhaib Webb”
yang mengatakan bahwa:
“The media are considered suitable platform or tools
to Islam and to motivate people to sustain their faith.
Regardless of the types of media, it is belived that they
can be powerful tools to spead da’wah. It is because
some of the objectives of dak’wah are in line whit the
primary objective”s of the media; to inform and
persuade, to transform and to achieve certain goals.2
2
Saliyanti Salim, An Exploration Of Media Work Of A Convert Da’i;
Specific Reference To Imam Suhaib Web, JLD. 20, BIL. 1, 2018: 1-13 Vol. 20
No. 1, 2018, h. 2
3

Artinya bahwa media dianggap sebagai platform atau alat


yang sesuai untuk menarik atau mengajak masuk Islam dan untuk
keimanan pemuda muslim. Bagaimanapun jenis media, diyakini
bahwa media sosial bisa menjadi alat yang ampuh untuk
menyiarkan atau menyebarkan dakwah. Karena beberapa tujuan
dakwah sejalan dengan tujuan utama media sosial yaitu, untuk
menginformasikan dan membujuk, untuk mengubah dan mencapai
tujuan tertentu.
Hasil penelitian oleh Center for the study of Religion and
Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang Arah dan
Corak Keberagaman Kaum Muda Muslim melalui proyek
Enhancing the Roles of Religious Education in Countering Violent
Extremism in Indonesia (CONVEY) PPIM-UIN Jakarta dan
UNDAP tahun 2018 penting untuk melihat tren keberagamaan
masyarakat milenial Indonesia adalah moderat, akan tetapi
cenderung konservatif dan sedikit berpotensi radikal. Hal penting
dari riset CSRC selain itu adalah fenomena hibridasi identitas
(hybridation of identity). Menurut riset ini masyarakat milenial
khususnya pemuda muslim milenial mengalami proses
“persilangan” afiliasi dan orientasi keagamaan. hibridasi identitas
ini melahirkan identitas baru yang bercampur budaya, tradisi, nilai
dan prinsip, akibat proses interaksi intensif dan pencarian
pengetahuan agama di internet keadaan ini menunjukkan betapa
4

pemuda muslim milenial lebih “akomodatif” terhadap nilai-nilai


baru.3
Identitas pemuda muslim milenial merupakan identitas yang
unik. Mereka dalam proses “masa pencarian”, karena itu
pandangan keagamaan bersifat sementara, bukan pemahaman yang
konstan. Pemahaman mereka masih sangat mungkin berubah,
tergantung akses bacaan, pergaulan, lingkungan dan dengan siapa
mereka mendengar ceramah keagamaan. Untuk itu, perlu adanya
inovasi yang dilakukan pendakwah (da’i) dalam penyampaian
pesannya karena tujuan dakwah adalah mengajak baik berbentuk
lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara
sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain secara
individu maupun kelompok supaya timbul dalam diri pemuda
muslim satu pengertian, kesadaran sikap penghayatan serta
pengalaman terhadap pengajaran agama sebagai message yang
disampaikan kepadanya tanpa adanya unsur paksaan.4
Kegiatan dakwah ini antara lain didasarkan pada Al-Qur’an
surat An-Nahl ayat 125:5
َ ‫ك ِب ْالح ِْك َم ِة َو ْال َم ْوعِ َظ ِة ْال َح َس َن ِة َو َجاد ِْل ُه ْم ِبالَّتِيْ ه‬
‫ِي‬ َ ‫ا ُ ْدعُ إِلَى َس ِبي ِْل َر ِّب‬
َ ‫أَحْ َسنُ إِ َّن َربَّكَ هُ َو أَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬
َ‫ض َّل ع َْن َسبِ ْيلِ ِه َوهُ َو أَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين‬
“ serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantulah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih

3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, CSRC UIN Jakarta GELAR
Sosialisasi Penelitian di Medan, 2018. http://www..uinjkt.ac.id/id/csrc-uin-
jaakarta-gelar-sosialisasi-penelitian-di-medan/
4
Arifin, Psikologi Dakwah Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), h. 6
5
Kementrian Agama RI, AL-QUR’AN TIKRAR, (Bandung: PT
SYGMA EXAMEDIA ARKANLEEMA, 2014), h. 281
5

mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan


Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.”
Dalam tafsir Ibnu Katsir, ayat di atas menjelaskan bahwa
Allah SWT telah berfirman seraya memerintahkan Rasul-Nya,
Nabi Muhammad Saw agar menyeru umat manusia dengan penuh
hikmah. Ibnu Jarir mengatakan, apa yang telah diturunkan kepada
beliau berupa Al-Qur’an dan Sunnah serta pelajaran yang baik,
yang didalamnya berwujud larangan dan berbagai peristiwa yang
disebutkan agar mereka waspada terhadap siksa Allah SWT.
firman Allah SWT. “Dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih
baik”, yakni barang siapa yang membutuhkan dialog dan tukar
pikiran, maka hendaklah dilakukan dengan cara yang baik.6
Dakwah tidak hanya dilakukan sebatas pemeberian khutbah di
Masjid atau Mushalla, kantor-kantor, sekolah dan lembaga formal
lainnya. Tetapi seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi
informasi penyebaran dakwah Islamiyah bisa dilakukan melalui
media teknologi, seperti media televisi, radio, media cetak maupun
internet atau media sosial lainnya. Untuk mencapai media dakwah
yang efektif, maka diperlukan media. Fungsi media itu sendiri
adalah memberikan informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol
sosial.7
Proses dakwah merupakan kegiatan mengubah sikap, sifat,
pendapat dan tingkah laku orang lain sesuai dengan keinginan da’i.
Sedangkan untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan strategi

6
Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir. (Bogor: Pustaka Imam Syafi’I,
2003), h. 181
7
Ahmad Y. Samantho, Jurnalistik Islam, (Jakarta: Harakah 2002, 64)
6

yang sesuai dengan keadaan saat ini supaya apa yang ingin
disampaikan mampu dimengerti dan diterima dengan baik dan
mampu mengubah perilaku muslim milenial kembali
meningkatkan keimanan dan keshalehannya.
Perubahan perilaku muslim milenial merupakan suatu
paradigma bahwa pemuda muslim akan berubah sesuai dengan apa
yang dipelajari baik dari keluarga, teman, sahabat, tokoh agama,
media sosial ataupun belajar dari dirinya sendiri, proses
pembelajaran diri ini yang nantinya akan membentuk pemuda
muslim yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pemuda
muslim baik dalam kesehariannya ataupun dalam keadaan tertentu
dalam hal ini karena adanya perubahan generasi dan teknologi
yang semakin berkembang.8 Perubahan perilaku muslim milenial
ada yang berubah secara positif ada juga yang negatif, seperti
halnya ketiga muslim milenial yang bernama Joko, Ayu dan Johan
sebelum ketiganya mengenal dakwah melalui media sosial
ketiganya memanfaatkan media sosial hanya sebagai ajang
mencurahkan keluh kesah, meyaksikan hal-hal yang mencari
kesenangan sesaat contohnya, bermain game online, nonton film
dan saling berkomunikasi dan bahkan media sosial menjadi salah
satu penyebab ketiganya menyimpang dari aturan agama Islam.
Penyimpangan agama yang dilakukan muslim milenial adalah
berupa mabuk-mabukan, bermain judi, menonton film hingga
melupakan kewajibannya sebagai muslim seperti shalat, membuat
tato dan sebagainya. Penyimpangan agama ini yang menjadi

8
Aat Agustini, Promosi Kesehatan, Cet. I, (Yogyakarta: Group
Penerbit CV Budi Utama, 2014), h. 25
7

munculnya sebuah keresahan, kegelisahan dan kehampaan jiwa


yang dialaminya. Seperti salah satu muslim milinial Joko yang
kehilangan ayahandanya ketika dirinya belum mampu membiayai
kehidupannya dan keluarganya selain itu pacarnya meningalkan
dirinya sehingga Joko memilih untuk lari dari masalah dengan cara
mabuk-mabukan dan berjudi untuk mencari kesenangan sesaat
bahkan sampai meninggalkan shalat. Inilah salah satu perubahan
perilaku negatif yang dialami Joko ketika mendapatkan cobaan
atau ujian dari Allah dengan Joko memilih untuk meninggalkan
aturan agama Islam.
“Apa lagi kalau gue lagi ada masalah pasti gue
langsung beli tuh minuman, pokonya yang namanya
minuman alkohol gue tau kah. Mana shalat gue juga
bolong-bolong dan bahkan selain mabuk-mabukan gue
juga sering taruhan atau berjudi awalnya seneng-
seneng doang tapi lama kelamaan menajadi kebiasaan.”
(W1/Joko: 30-42)
(pre-eliminary dengan Joko, Sabtu, 15 Januari 2019)

Berbeda dengan muslim milenial Ayu yang meninggalkan


shalat karena kurangnya pemahaman tentang Islam di dalam
keluarganya dan juga karena salah dalam pergaulan. Keseharian
Ayu dalam menggunakan pakaian tidaklah sesuai dengan aturan
yang sudah ditetapkan oleh Allah dalam Al-Qur’an, Ayu lebih
memilih menggunkan hotpant, selalu melawan dan mengeluarkan
kata-kata kasar kepada orang tuanya dan bahkan gaya pacaran Ayu
melampaui batas semestinya.
“Dulu aku gak pake jilbab selalu pake kaos pendek
ama celana hotpants sehari-hari mah. Pergaulanku
lumayan bebas, boro-boro buat shalat inget shalat
ajah udah syukur Ka, belum lagi selalu mengucapkan
8

kata-kata kasar sama orang tua kalau disuruh gak


pernah jalan ujung-ujungnya malah berantem dan
pergi begitu ajah”
(pre-eliminary dengan Ayu, Sabtu, 2 Maret 2019)

Sedangkan muslim milenial Johan bukanlah pemeluk agama


Islam sejak kecil. Johan diasuh dan dibesarkan oleh keluarga
Nasrani yang taat akan agama, kehidupannya tidak lepas dari
minum-minuman beralkohol, berjudi dan menggunakan tato
bahkan Johan selalu menggunkan media untuk mencari
kesenangan semata seperti main game online, curhat dan
sebagainya.
“Ane salah satu pecandu minuman beralkohol meskipun
dengan kadar tidak terlalu tinggi, berjudi dan di badan
ane masih ada tato Kah soalnya susah ilangnya”
(W1/Johan: 162-165)
(pre-elimary dengan Johan, Sabtu 2 Februari 2019)

Dengan latar belakang yang berbeda-beda dan pemahaman


agama Islam yang berbeda pula maka, perubahan perilaku ketiga
muslim milenial ini tidaklah berubah dengan waktu yang singkat
tetapi membutuhkan tahap dan prosesnya. Menurut Teori Kognitif
Sosial tahapan perubahan perilaku muslim milenial terbagi
menjadi enam proses yaitu reciprocal determinism, behavioral
capability, expectation, reinforcement, self-efficacy dan
observation learning. Tahapan proses perubahan inilah yang
dilalui oleh ketiga informan muslim milenial untuk merubah
perilakunya menjadi lebih baik khususnya dalam keagamaan.
Pernyataan yang diberikan ketiga muslim milenial cukup
menjelaskan bahwa ketika pesan dakwah yang disampaikan
9

melalui media soisal mampu menarik minat dan mendorong


pemuda muslim yang selama 24 jam selalu aktif di media sosial ini
mempu mengubah perilaku ketiga informan ke arah yang religious.
Memasukkan aspek-aspek keagaman kedalam kehidupan sehari-
hari dan Al-Qur’an-Sunnah menjadi pedoman dan petunjuk
hidupnya. Perubahan perilaku ini disebabkan adanya perubahan
zaman atau generasi dari generasi X ke Generasi Y atau disebut
juga dengan geneasi milenial.
Membicarakan muslim milenial sangat erat kaitannya dengan
lingkungan sekitar yang memiliki peranan besar untuk menjadi
perantara sebuah perubahan. Sistem pendidikan menjadi salah satu
jalan untuk membentuk generasi muda intelektual yang akan
menjadi penerus estafet kepemimpinan. Tentu pembelajarann tidak
dapat selesai hanya di kelas saja, tapi juga pengasahan untuk
melatih karakter. Hal ini, sudah mulai luruh dari tahun ke tahun
yang akhirnya terganti dengan hadirnya internet atau media sosial
untuk memenuhi segala keperluan,9 Maka dari itu, pendakwah
harus mampu masuk di sagala lini kehidupan supaya pemuda
muslim mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya
sehingga mampu menjadi muslim milenial yang kuat akan
pengetahuan agama Islam dan juga mampu melewati dan
memecahkan permasalahan kehidupannya.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin mengetahui
lebih lanjut adakah tahapan apa sajakah yang dirasakan oleh
muslim milenial dengan adanya penerobosan terbaru yakni

9
Arum Faiza, Sabila J. Firda, dkk, Arus Metamorfosa Milenial,
(Kendal: Penerbit Ernest CV Ahmad Jaya Group, 2018), h. 123
10

dakwah melalui media sosial terhadap perubahan perilaku muslim


di zaman milenial seperti sekarang ini dan adakah faktor yang
mempengaruhi muslim milenial untuk merubah perilakunya.
Fenomena dan analisis permasalahan tersebut menarik untuk
diteliti dan belum ada secara khusus memperhatikan atau
menelitinya. Maka dari itu, Peneliti tertarik meneliti tentang
“Implementasi Dakwah Melalui Media Sosial Terhadap
Perubahan Perilaku Muslim Milenial Di Jakarta Utara”.
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan
sebelumnya, maka peneliti memfokuskan dan membatasi
pembahasan dan permasalahan hanya pada implementasi dakwah
melalui media sosial terhadap perubahan perilaku muslim milenial.
Implementasi dakwah melalui media sosial menurut peneliti
adalah penerapan pesan dakwah (materi dakwah) yang
disampaikan oleh da’i (Ustadah Oki Setianadewi, Ustad Felix
Siauw, Ustad Hanan Attaki, Ustad Adi Hidayat dan Ustad Solmet,
Ustad Somad) kepada mad’u (objek dakwah) melalui alat atau
sarana yang sesuai dengan kondisi yang ada yakni berupa media
sosial.
Perubahan perilaku muslim milenial merupakan suatu
paradigma bahwa pemuda muslim akan berubah sesuai dengan apa
yang dipelajari baik dari keluarga, teman, sahabat, tokoh agama,
media sosial ataupun belajar dari dirinya sendiri, proses
pembelajaran diri inilah yang nantinya akan membentuk pemuda
muslim tersebut, sedangkan pembentukan tersebut sangat
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pemuda muslim baik
11

dalam kesehariannya ataupun dalam keadaan tertentu dalam hal ini


karena adanya perubahan generasi dan teknologi yang semakin
berkembang.
Muslim milenial yang dimaksud adalah pemuda muslim yang
berada di Jakarta Utara khususnya Bahari, Gunung Sahari dan
Pademangan, aktif menggunakan media sosial untuk mempelajari
ilmu agama Islam, aktif di forum kajian online maupun offline dan
pemuda yang mengalami perubahan perilaku akibat adanya
dakwah melalui media soisal.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah
yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana tahapan implementasi dakwah para da’i
melalui media sosial terhadap perubahan perilaku muslim
milenial di Jakarta Utara?
2. Bagaimana faktor terjadinya perubahan perilaku muslim
milenial di Jakarta Utara?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk menjelaskan tahapan implementasi dakwah
para da’i melalui media sosial terhadap perubahan
perilaku mulim milenial di Jakarta Utara.
b. Untuk menjelaskan faktor terjadinya perubahan
perilaku muslim milenial di Jakarta Utara.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademik
12

1) Manfaat penelitian ini diharapkan menjadi


khasana ilmu pengetahuan yang meliputi ilmu
Bimbingan dan Penyuluhan Islam dalam
implementasi dakwah melalui media sosial
terhadap perunahan perilaku muslim milenial.
2) Penelitian ini diharapkan bisa memicu kesadaran
para akademisi Bimbingan dan Penyuluhan
Islam akan pentingnya dakwah melalui media
sosial terhadap perubahan perilaku muslim
milenial.
3) Penelitian ini diharapkan bisa menjadi pemicu
muslim diseluruh dunia khususnya Indonesia
untuk memanfaatkan media soisal dalam
perubahan perilaku dan tetap berpegang teguh
dengan agama Islam di tenngah-tengah zaman
milenial seperti saat ini
b. Manfaat Praktis
Agar dapat memahami dan mendalami ilmu
pengetahuan Peneliti di bidang ilmu dakwah dan ilmu
komunikasi khususnya dalam bidang Bimbingan dan
Penyuluhan Islam mengenai implementasi dakwah
melalui media sosial terhadap perubahan perilaku
muslim milenial.
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan ini digunakan untuk memahami dan menganalisa
13

bagaimana implementasi dakwah melalui media sosial


terhadap perubahan perilaku muslim milenial. Selain itu
penelitian ini bermaksud memahami fenomena tentang apa
yang dialami informan penelitian secara holistik dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dapat memanfaatkan
berbagai metode ilmiah sehingga muslim millennial dapat
tampil sebagai dirinya yang agamis ditengah-tengah zaman
millennial ini.10 Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif fenomenologi.
Fenomenologi diartikan sebagai pengalaman
fenomenologikal atau pengalaman subyektif, suatu studi
mengenai kesadaran dari perspektif seseorang.11 Berusaha
memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap
orang-orang yang berada dalam situasi-situasi tertentu.
Bagaimana suatu tindakan memberi makna-makna khusu
yang hanya dipahami oleh orang-orang yang melakukannya,
bagaimana tindakan dan perspektif tersebut mempengaruhi
dan dipengaruhi informan.
Hal tersebut yang membuat peneliti menggunakan studi
fenomenologi dengan harapan, pengalaman unik muslim
milenial dapat digambarkan sebagai pengalaman-pengalaman
personal hidup natural yang dilakukan muslim milenial.
Kemudian ditemukan esensi dari suatu fenomena sehingga

10
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Remaja Karya, 2007), h.12
11
(Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
Remaja Karya, 2007), h.14
14

dapat memahami implikasi dakwah melalui media sosial


terhadap perubahan perilaku muslim milenial secara
mendalam dan berusaha menemukan pola yang terbentuk
setelah melakukan perubahan perilaku muslim milenial.
2. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini Peneliti
menetapkan beberapa kriteria tertentu dalam menentukan
subjek penelitian, yaitu pemuda muslim di Jakarta Utara
yang aktif menggunakan media sosial untuk mempelajari
ilmu agama Islam, aktif di forum kajian online maupun
offline dan pemuda yang mengalami perubahan perilaku
akibat adanya dakwah melalui media soisal.
b. Objek Penelitian
Objek dari penlitian ini adalah “Implementasi Dakwah
Terhadap Perubahan Perilaku Muslim Milenial Di Jakarta
Utara”
3. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada pemuda muslim milenial
yang ada di sekitar wilayah Jakarta Utara yakni wilayah
Bahari, Gunung Sahari Mangga Dua dan Pademangan.
Alasan pengambilan berbeda wilayah karena berdasarkan
wawancara dan observasi awal terhadap salah satu informan
dan informan tersebut merekomendasikan teman-temannya
serta hasil pembacaan peneliti. Pemilihan kriteria informan
sebagai data pendukung dalam penelitian ini adalah orang
yang dianggap memahami informan yakni orang terdekat
15

(significant other) seperti ayah atau ibu, teman atau sahabat,


keluarga dekat atau yang lainnya yang mengetahui banyak
mengenai kehidupan informan. Pengambilan data penelitian
dimulai pada bulan Desember 2018 sampai Juli 2019.
4. Penentuan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder yaitu:
a. Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung
dari interaksi ketiga muslim milenial melalui wawancara
dan observasi mendalam. Wawancara ditunjukkan
untuk mengumpulkan informasi yang kompleks, yang
sebagian besar berisi mengenai ucapan (pendapat),
tindakan, perilaku dari ineraksi dan pengalaman pribadi
informan. Pengamatan langsung dimaksud untuk
mendapatkan data secara mendalam dengan mengalami
gejala atau peristiwa yang terjadi selama perubahan
perilaku.
b. Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari
anggota keluarga, kerabat atau sahabat dan tokoh agama
atau pembimbing. Selanjutnya data diperoleh dari
berbagai literatur dan referensi seperti buku, jurnal dan
setiap artikel yang mempunyai informasi terkait dengan
masalah yang diteliti.
16

5. Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh dan menghimpun data yang objektif,
maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument
penelitian sebagai berikut:12
a. Wawancara
Wawancara merupakan suatu kegiatan tanya jawab
dengan tatap muka (face to face) antara pewawwancara
(interviewer) dan yang diwawancarai (Interviewee) tentang
masalah yang teliti. Dalam tahap ini peneliti menggunakan
metode wawancara mendalam. Dalam wawancara mendalam
berlangsung diskusi terarah antara peneliti dan informan
menyangkkut masalah yang diteliti, oleh karena itu
pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan terbuka yang
memungkinkan peneliti mendapatkan informasi yang lebih
banyak dan informan diberikan kesempatan untuk menjawab
pertanyaan secara lebih luas.
Peneliti akan mendeskripsikan hasil wawancara dengan
cara deskripsi naratif dengan memperhatikan beberapa hal
berikut: fase waktu, momentum informan dan
mengkategorikan data primer (yang berhubungan dengan
masalah penelitian) dan data sekunder.
b. Observasi
Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematis
tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan
pengamatan dan pencatatan. Pada tahap pengumpulan ini

12
Imam Guanwan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan praktik,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), h. 143-155
17

peneliti mengumpulkan data dari beberapa kategori, yaitu


data yang berupa verbal, visual dan teks. Pada tahap ini juga
peneliti memaungkinkan merasakan apa yang subjek peneliti
rasakan. Dalam tahap ini peneliti juga menggunkan
observasi/pengamatan dengan konsep pengamatan
keterlibatan pasif, yaitu peneliti dalam kegiatan yang
dilakukan oleh para pelaku yang diamati dan dia juga tidak
melakukan sesuatu bentuk interaksi sosial dengan pelaku.
Keterlibatan peneliti dengan para pelaku terjuwud dengan
bentuk keberadaanya dalam area kegiatan yang diwujudkan
oleh tindakan-tindakan. Menurut peneliti dengan
menggunakan konsep tersebut akan membuat subjek
penelitian merasa lebih nyaman dan tidak terganggu, karena
sangat tidak memungkinkan bagi peneliti untuk terlibat secara
penuh kepada kegiatan-kegiatan subjek penelitian yang
dalam hal ini adalah remaja muslim generasi milenial Jakarta
Utara, karena sangat memicu kecanggungan dan keterbukaan
subjek penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumentasi yang berbentuk
tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (Life
Histories), cerita, biografi, peraruran kebijakan. Dokumentasi
yang bertuk gambar mislanya foto, gambar hidup, sketsa dan
lain-lain. Dokumentasi yang berbentuk karya misalnya karya
seni, yang dapat berupa gambar, patung, film dan lain-lainya.
18

Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunakan


metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
6. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model
Miles dan Huberman, mengemukakan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu:13
a. Data reduction merujuk pada proses pemilihan,
pemfokusan, penyederhanaan data yang terjadi selama
penelitian. Setelah memperoleh data dari narasumber dan
telah dipaparkan, apa bila ada data yang tidak relevan dan
tidak memiliki hubungan dengan tujuan pembahasan
penelitian dihilangkan atau direduksi.
b. Data Display yaitu data yang diperoleh dari penelitian
tentang pemahaman implementasi dakwah melalui media
sosial terhadap perubahan perilaku muslim milenial tanpa
ada manipulasi mengenai data yang didapat saat di
lapangan. Penyajian data ini bertujuan untuk
memudahkan pemahaman peristiwa yang terjadi.
c. Conclusion Drawing/verification merupakan penarikan
kesimpulan dan juga verifikasi denngan melihat pada
reduksi data sehingga kesimpulan dapat menjawab
rumusan masalah yang telah dikemukakan dan juga
melihat secara gambaran menyeluruh mengenai

13
Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta:
Rajawali Press, 2012), h. 129-136
19

implementasi dakwah melalui media sosial terhadap


perubahan perilaku muslim milenial.
F. Keabsahan Data Penelitia
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif ini meliputi
uji creadibility data (validitas internal), uji dependability
(reliabilitas) dan uji confirmability (obyektifitas).14
1. Uji creadibility data
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil
peneilitian kualitatis antara lain dilakukan dengan
perpanjangan pengamatan. Peningkatan ketekunan dalam
penelitian, triangulasi dan member check. Suatu data
penelitian data kualitatif dapat dilakukan valid apabila tidak
ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa
yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Dalam
proses pengecekan keabsahan data pada penelitian harus
melalui beberapa teknik pengujian data. Adapun teknik
pengecekan creadibility data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Perpanjang Pengamatan
Ketika peneliti melakukan perpanjangan pengamatan
berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan,
wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui
maupun yang baru. Perpanjang pengamatan ini berarti
hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin akrab
(tidak ada jarak lagi), semakin terbuka, saling mempercayai

14
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka
Setia, 2011), h.368-378
20

sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Maka,


perpanjangan pengamatan ini secara langsung adanya
perpanjangan keikutsertaan peneliti dengan informan.
Keikutsertaan peneliti sangan menentukan dalam
pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya
dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan
perpanjangan latar penelitian. Hal ini berarti penelitian
dilakukan di lapangan sebagai kejenuhan pengumpulan data
tercapai.15 Maksud dari perpanjangan pengamatan ini berlaku
juga sebagai perpanjangan keikutsertaan dalam penelitian ini
adalah usaha peneliti dalam melibatkan diri dalam beberapa
aktifitas keseharian informan. Setelah peneliti banyak
memperoleh informasi tentang data yang diperlukan dalam
kurun waktu penelitian maka peneliti akan menambah waktu
keterlibatan penelitian dalam beberapa hari tertentu sampai
dinyatakan bahwa data yang telah diperoleh dirasa dapat
dipertanggung jawabkan keabsahannya.
b. Meningkatkan Ketekunan (ketekunan pengamatan)
Ketekunan pengamatan dimaksudkan untuk menemukan
data dan informasi yang relevan dengan persoalan yang
sedang dicari oleh peneliti, kemudian peneliti memusatkan
diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Apabila
perpanjangnan keikutsertaan bermaksud untuk
memungkinkan peneliti terbuka terhadap pengaruh ganda
yaitu faktor-faktor kontekstual dan pengaruh bersama pada

15
Lexy J. Moleong, Metodologi Penellitian Kualitatif, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010), h. 327
21

peneliti dan subyek yang akhirnya mempengaruhi fenomena


yang diteliti. Maka ketekunan pengamatan bermaksud
menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang
sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari
dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara
rinci. Dengan kata lain, jika perpanjangan keikutsertaan
menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatan
menyediakan kedalaman.16
c. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk
keperluan penngecekan atau sebagai pembanding terhadap
data itu. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan
sabagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara dan berbagai waktu.17 Triangulasi yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1) Triangulasi Sumber menguji kredibilitas data dengan
cara mengecek data yang yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber.
2) Triangulasi Teknik menguji kredibilitas data dengan
cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan
teknik yang berbeda. Pengambilan data dilakukan
dengan tiga macam teknik yaitu pengumpulan data
yakni observasi, wawancara dan dokumentasi.

16
Sugiyono, Memahami penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2005), h. 124-125
17
Sugiyono, Memahami penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2005), h. 124-125
22

3) Triangulasi Waktu menguji kredibilitas data dengan cara


melakukan pengecekan dnegan wawancara, observasi
atau teknik lain dalam waktu, hari dan situasi kondisi
yang berbeda-beda. Maka pengecekan bisa dilakukan
secara berulang-ulang sampai ditemukan kepastian
datanya.
Tiga triangulasi dalam penelitian ini akan dilakukan
dengan mencocokkan data hasil temuan lapangan berupa data-
data yang di dapat melalui hasil observasi, hasil wawancara
kepada ketiga informan mengenai implementasi dakwah
melalui media sosial terhadap perubahan perilaku muslim
millennial.
d. Member Check
Member check adalah proses pengecekan data yang
diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member
check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi
data. Peneliti mengadakan member check dengan cara
melakukan proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada informan.
Proses pengecekan dilakukan melalui diskusi dan
wawancara pada informan dengan harapan informan bisa
memahami temuan peneliti. Selain itu, apabila data yang
ditemukan disepakati oleh pemberi data berarti data tersebut
valid, sehingga semakin kredibel. Pemberi data disini adalah
Key Informan dan Significan Other.
23

2. Uji dependability (reliabilitas)


Dependability menurut istilah konvensional disebut
“reliability” atau realitas. Suatu penelitian yang reliabel
adalah apabila orang lain dapat mengulangi atau
mereplikasikan proses penelitian tersebut. Dalam audit oleh
auditor yang independen atau pembimbing untuk mengaudit
keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.18
Dalam melakukan penelitian, ada berbagai hal yang harus di
audit oleh peneliti, meliputi: masalah atau fokus yang ada
dilapangan, sumber datannya, uji keabsahan data serta
kesimpulan dari peneliti.
3. Uji confirmability (objektifitas)
Uji confirmability ini merupakan pengganti konsep
objektivitas dalam penelitian Kualitatif. Pada penelitian
kualitatif, objektif diukur melalui orangnya atau peneliti
sendiri.19 Bagi penelitian kualitatif uji confirmability mirip
dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat
dilakukan secara bersamaan. Menguji corfirmability berarti
menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang
dilakukan. Bila hasil penelitian tersebut telah memenuhi
standar confirmability. Uji confirmability diperoleh dari hasil
yang dilakukan peneliti mengenai sumber data, analisis data
dan uji keabsahan.

18
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2014), h. 377
19
Afifuddin dan Beni Ahmad Sacbani, Mrtodologi Penelitian
Kualitatif, (Bandung: Pusaka Setia, 2009), hal. 151
24

G. Sistematika Penulisan
Dalam penelitian skripsi ini peneliti mngacu pada Keputusan
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomer: 507 Tahun 2017
TENTANG PEDOMAN KEPENULISAN KARYA ILMIYAH
(SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI) UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA. Sistematika penulisan dalam
penelitian ini terbagi dalam enam bab yaitu:
BAB I PENDAHULUAN. Isi BAB I ini merupakan
pendahuluan dari keseluruhan BAB yang ada pada skiripsi ini.
BAB I terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam BAB ini akan dipaparkan
mengenai landasan teori ataupun pembahasan yang terkait dengan
implementasi dakwah melalui media sosial. selain itu,
dideskripsikan pula tentang perubahan perilaku muslim milenial,
kajian pustaka dan kerangka berpikir.
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN.
Berisi dari Gamabaran Umum yang meliputi latar belakang
muslim milenial, perkembangan psikologi muslim milenial dan
keadaan sosial ekonomi muslim milenial.
BAB IV ATA DAN TEMUAN PENELITIAN. Isi BAB ini
berisi uraian penyajian data dan temuan penelitian yang meliputi
latar belakang informan proses terjadinya implementasi dakwah
melalui media sosial terhadap perubahan perilaku muslim milenial
dan faktor terjadinya perubahan perilaku muslim milenial.
25

BAB V PEMBAHASAN. Pada BAB ini berisi uraian yang


mengaitkan latar belakang, teori dan rumusan teori baru dari
peneliti meliputi tahap terjadinya implementasi dakwah melalui
media sosial terhadap perubahan perilaku muslim milenial,
proses dan faktor terjadinya perubahan perilaku muslim milenial.
BAB VI PENUTUP. Berisi tentang kesimpulan, implikasi dan
saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Implementasi Dakwah Melalui Media Sosial


1. Pengertian Dakwah
Ditinjau dari segi etimologi atau asal kata (bahasa),
dakwah berasal dari Bahasa Arab, kata dakwah berbentuk
sebagai “isim mashdar”. Kata ini brasal dari fi’il (kata kerja)
“da’a-yad’u”, artinya memanggil, mengajak atau menyeru.1
Secara terminologis dakwah telah banyak didefinisikan oleh
para ahli. Sayyid Quth memberi batasan dengan “mengajak”
atau “menyeru” kepada orang lain masuk kedalam sabil Allah
SWT bukan untuk kepada orang lain atau sekelompok orang.
Sedangkan secara terminologi dakwah adalah ajakan baik
berbentuk tulisan, lisan, tingkah laku dan sebagainya, yang
dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha
mempengaruhi orang lain secara individu maupun kelompok
agar timbul pada dirinya satu pengertian, kesadaran sikap
penghayatan serta pengalaman terhadap pengajaran agama
sebagai message yang disampaikan kepadanya tanpa adanya
unsur pemaksaan.2

1
Asmuni syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: AL
IKHLAS, 1983), h. 17
2
Arifin, Psikologi Dakwah Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), h. 6

26
27

Konteks dakwah dalam istilah ‘amar ma’ruf nahy-i


munkar secara lengkap dan popular dipakai adalah yang
terekam dalam Al-Qur’an, Surah Ali-Imran, ayat 104:3
ِ ‫َو ْلتَ ُكن ِّمن ُك ْم أُ َّمةُ ُُ يَ ْد ُعونَ إِلَى ْالخَ ي ِْر َويَأْ ُمرُونَ بِ ْال َم ْعر‬
َ‫ُوف َويَ ْنهَوْ ن‬
َ‫ع َِن ْال ُمن َك ِر َوأُوْ الَئِكَ هُ ُم ْال ُم ْفلِحُون‬
“Dan hendaklah ada diantara kamu golongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyeru pada ma’ruf dan
mencegah yang mungkar; mereka itulah orang-orang
yang beruntung” (QS Ali-Imran[3]: 104)

Ayat diatas, mengandung beberapa esensi dakwah yang


yaitu, pertama “hendaklah ada diantara kamu sekelompok
umat”. Kedua, yang tugas atau misinya menyeru kepada
kebajikan. Ketiga yaitu menyuruh kepaada yang ma’ruf dan
mencegah yang mungkar. Keempat, merekalah orang-orang
yang berjaya. Sementara itu, dalam surat Ali-Imran kalimat
yang senada, yang mengandung dua komponen dan pengertian
yaitu: pertama, kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan manusia. Kedua, menyeru kepada yang ma’ruf dan
mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah SWT.4
Sedangkan dakwah di dasarkan pada Al-Qur’an surat An-
Nahl ayat 125:5
‫ع إِلَى َسبِي ِْل َربِّكَ بِ ْال ِح ْك َم ِة َو ْال َموْ ِعظَ ِة ْال َح َسنَ ِة َو َجا ِد ْلهُ ْم بِالَّتِ ْي ِه َي‬ ُ ‫اُ ْد‬
َ‫ض َّل ع َْن َسبِ ْيلِ ِه َوهُ َو أَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْهتَ ِد ْين‬
َ ‫أَحْ َس ُن إِ َّن َربَّكَ هُ َو أَ ْعلَ ُم بِ َم ْن‬

3
Kementrian Agama RI, AL-QUR’AN TIKRAR, (Bandung: PT
SYGMA EXAMEDIA ARKANLEEMA, 2014), h. 63
4
Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 15
5
Kementrian Agama RI, AL-QUR’AN TIKRAR, (Bandung: PT
SYGMA EXAMEDIA ARKANLEEMA, 2014), h. 281
28

“ serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan


hikmah dan pelajaran yang baik dan bantulah mereka
dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah
yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk.”
Jika ditinjau dari perspektif ilmu komunikasi, maka
dakwah termasuk ke dalam komunikasi persuasive karena
komunikasi yang dilakukan bertujuan untuk mengubah atau
mempengaruhi kepercayaan, sikap dan perilaku seorang
muslim sehingga bertindak sesuai apa yang diharapkan
komunikator (da’i).
2. Unsur-Unsur Dakwah
Segala unsur yang berhubungan dengan proses
pelaksanaan dakwah dan sekaligus berkaitan dengan
kelangsungan dakwah disebut unsur-unsur dakwah
diantaranya adalah:
a. Subjek Dakwaah (Da’i), adalah orang yang aktif
melaksanakan dakwah kepada masyarakat. Da’i ini ada
yang melaksanakan dakwahnya secara individu ada juga
yang berdakwah secara kolektif melalui organisasi.6
b. Objek Dakwah (Mad’u), yaitu masyarakat atau orang
yang didakwahi, yakni diajak ke jalan Allah agar selamat
dunia dan akhirat. Masyarakat sebagai objek dakwah
sangat heterogen, misalnya ada masyarakat yang
berprofesi sebagai petani, pedagang, nelayan, pegawai,

6
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta: PT
RAJAGRAFINDO PERSADA, 2011), h. 8
29

buruh, artis, pelajar, mahasiswa, anggota, legislative,


eksekutif, karyawan lainnya. Bila kita lihat dari aspek
geografis, masyarakat ada yang tinggal di kota, desa,
pegunungan, pesisir bahkan ada juga yang tinggal di
pedalaman. Bila dilihat dari aspek agama, maka mad’u
ada yang muslim/mukmin, kafir, munafik, musyrik dan
sebagainya.
c. Metode Dakwah (Thariqoh al-Dakwah), yaitu cara atau
strategi yang harus dimiliki oleh da’i dalam melaksanakan
aktivitasnya. Metode dakwah ini secara umum ada tiga
berdasarkan Al-Qur’an An-Nahl; 125 yaitu: 7
1) Metode Bil Hikmah yaitu, berdakwah dengan
memperhatikan situasi dan kondisi sasaran dakwah
dengan menitikberatkan pada kemampuan mereka,
sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam
selanjutnya, mereka tidak lagi merasa terpaksa atau
keberatan.
2) Metode Mau’izhoh Hasanah yaitu berdakwah dengan
memberikan nasihat-nasihat atau menyampaikan
ajaran-ajaran Islam dengan rasa kasih saying,
sehingga nasihah dan ajaran Islam yang disampaikan
itu dapat menyentuh hati mereka.
3) Metode Mujadalah yaitu berdakwah dengan cara
bertukar pikiran dan membantah dengan cara yang
sebaik-baiknya dengan tidak memberikan tekanan-

7
Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, Cet.
Ke- I, (Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2005), h. 25
30

tekanan dan tidak pula dengan menjalankan yang


menjadi sasaran dakwah.
d. Materi Dakwah (maaddah al-Dakwah), materi dakwah
berisi pesan-pesan ajaran Islam agar diketahui, dipahami
dan diamalkan sebagai pedoman hidup.8 Secara umum,
materi dakwah dapat diklasifikasi menjadi tiga kelompok
yaitu: akidah, syari’ah dan akhlak.
e. Media Dakwah (Wasilah al-Dakwah), alat-alat yang
dipakai untuk menyampaikan ajaran Islam, yaitu:9
1. Lisan, inilah media dakwah yang paling sederhana
yang menggunakan lidah dan suara. Media ini dapat
berbentuk pidato, ceramah, kuliah, bimbingan,
penyuluhan dan sebagainya.
2. Tulisan, buku majalah, surat kabar, korespondensi
(surat, email, smas), sepanduk dan sebagainya.
3. Lukisan, gambar, karikatur dan sebagainya.
4. Audio visual yaitu alat dakwah yang merangsang
indra pendengaran atau penglihatan dan kedua-
duanya, bisa berbentuk televisi, slide, ohp, internet,
media sosial dan sebagainya.
5. Akhlak yaitu perbuatan-perbuatan nyata yang
mencerminkan ajaran Islam yang dapat dinikmati dan
didengarkan oleh mad’u.

8
Muhammad Habibi, Optimalisasi Dakwah Melalui Media Sosial
Di Era Milenial, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Usuluddin,
Adap dan Dakwah (FUAD), Jurnal Dakwah, Volume 12, Nomer 1, Tahun
2018, h.104
9
Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 20-21
31

3. Pengertian Media Sosial


Istilah media sosial itu terdiri dari dua kata yakni “media”
dan “sosial”. Media berasal dari bahasa latin “median” yang
merupakan bentuk jamak dari “medium”. Secatra etimologi
yang berarti alat perantara. Media adalah sarana bagaimana
pesan yang disebarkan oleh subjek (da’i) ke penerima
(mad’u). Sedangkan kata “sosial” diartikan sebagai kenyataan
sosial bahwa setiap individu melakukan aksi yang
memberikan kontribusi kepada masyarakat. Berarti media
soisal adalah sebuah sarana untuk menyampaikan pesan yang
disampaikan oleh da’i kepada si penerima saran atau
masyarakat luas.10
Media sosial adalah sarana yang dibuat untuk
memudahkan interaksi sosial dan komunikasi dua arah,
dengan semua kemudahan yang diberikan oleh media sosial
ini penyebaran informasi dari satu pemuda muslim ke pemuda
muslim lain menjadi sangat mudah.11 Media sosial adalah
medium di internet yang memungkinkan penggunanya
mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama,
berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain dan
membentuk ikatan sosial secara virtual.12

10
Eva Willya, Prasetyo Rumondor, Busran, Senarai Peneliti: Islam
Kontemporer Tinjauan Multikultur, Ed.1, Cet.1,(Yogyakarta: Penerbit
Republish (Group Penerbit CV BUDI UTAMA), 2018), h. 418
11
Cindy Rizal Putri P, Analisis Faktor Pengaruh Promosi Berbasis
Sosial MediaTerhadap Keputusan Pembelian Pelanggan Dalam Bidang Kuliner,
Fakultas Ekonomi UNDIP, Semarang 2011, h. 17
12
Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikas, budaya dan
Sosioteknologi, (Jakarta: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 11
32

Intertaksi antara mad’u dan media terdapat satu interaksi


sehingga melahirkan karakteristik media, yang
diklasifikasikan menjadi:13 media low involvement dan high
involvement. Media elektronik termasuk media low
involvement karena dipandang memiliki keterlibatan
pemakaian yang rendah. Pada saat orang medengarkan radio
misalnya, mad’u dapat melakukan pekerjaan yang lain, seperti
menyetrika, membuat minuman dan kerjaan sambilan lainnya.
Sementara itu, media cetak termasuk media high involvement
karena dipandang memiliki keterlibatan pemakaiannya yang
tinggi. Adapun media konvergensi seperti internet atau media
sosial, dipandang memiliki keterlibatan sangat tinggi karena
penggunanya berupaya memilih mana yang disukai, di-
download, upload dan dicetak.
Media Sosial menjangkau keberbagai penjuru dunia, yang
diharapkan bisa memberikan efek persuasi kepada masyarkat.
Da’i yang mampu memanfaatkan teknologi informasi secara
baik akan memperoleh banyak keuntungan dalam
menyebarkan pesan-pesannya sehingga bisa meyakinkan dan
memersuasi kelompok masyarakat yang lebih luas karena
media sosial menggunakan jenis media audio visual dimana
media terdiri dari media audio dan visual yang digunakan
sebagai perantara untuk penyampaian konsep, gagasan dan
pengalaman yang ditangkap oleh indra pendengaran dan

13
Bambang S. Ma’arif, Komunikasi Dakwah Paradigma Untuk Aksi,
Cet. I, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010), h. 157
33

penglihatan, sehingga memudahkan mad’u dalam memahami


pesan dakwah yang disampaikan.14
Menurut Azhar Arsyad sebagaimana dikutip oleh Moh.
Ali Aziz, oudio visual adalah produksi dan penggunaan materi
yang penyerapannya melalui pandangan dan pengarahan serta
tidak seluruhnya bergantung kepada pemahaman kata atau
symbol-simbol serupa. Penggunaan media sosial berjenis
media audio visual dalam penyampaian pesan dakwah adalah
supaya mad’u dapat lebih mudah memahami isi/pesan dakwah
yang disampaikan oleh da’i, karena dengan menggunakan
media audio visual mad’u dapat melihat dan mengamati secara
langsung pesan dakwah yang disampaikan oleh da’i.15
Karakteristik mad’u diselami oleh pendakwah secara
baik, tak terkecuali pada komunikasi dakwah bertatanan
massa. Mengidentifikasikan dan menarik perhatian mad’u
merupakan inti dan jiwa dari produksi, baik pada saat
mengudara maupun tidak. Apa yang menarik perhatian mad’u
menjadi sajian yang perlu disimak secara mendalam. Bila
masyarakat (mad’u) tersentuh jiwanya, mereka akan
mengikuti pesan-pesan yang disampaikan dan melakukan apa
yang disarankan.16

14
Ririh Nur Aini Putri, Komunikasi dakwah melalui media audio
visual dalam menanamkan akhlak pada santri TPA Aisyiyah Desa Margasari
Kecamatan Labuhan-Maringgai Kabupaten Lampung Timur, (Skripsi,
Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Raden Intan Lampung, 2017), h. 6
15
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Cet. Ke-II, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2009), h. 146
16
Bambang S. Ma’arif, Komunikasi Dakwah Paradigma Untuk Aksi,
Cet. I, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010), h. 158)
34

Jika sebelumnya komunikasi di dunia maya dilakukan


sebatas searah, kini bersifat interaktif, dua arah, terbuka dan
memungkinkan siapa saja untuk ikut berpartisipasi. Situs
media sosial sekarang ini seperti youtube, instagram,
facebook, twitter, line, whatsapp, telegram dan sebagainya.
4. Jenis-Jenis Media Dakwah
Jenis-jenis media secara umum dapat dibagi menjadi:17
1. Media Visual adalah media yang bisa dilihat, dibaca dan
diraba. Media ini mengandalkan indra penglihatan dan
peraba. Berbagai jenis media ini sangat mudah untuk
didapatkan maupun dibuat sendiri. Contoh: media foto,
gambar, komik, gambar temple, poster, majalah, buku,
miniatur, alat peraga dan sebagainya.
2. Media Audio adalah media yang bisa didengar saja,
menggunakan indra telinga sebagai salurannya. Contoh:
suara, music dan lagu, alat music, siaran radio dan
kasetsuara atau CD dan sebagainya.
3. Media Audio Visual adalah media yang bisa didengar dan
dilihat secara bersamaan. Contohnya: media drama,
pementasan, film, televisi, internet dan media sosial.
5. Implementasi Dakwah Melalui Media Sosisal
Kata implementasi dalam kamus besar bahasa Indonesia
diartikan pelaksanaan, penerapan.18 Dimana kata penerapan
itu sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah

17
Ruli Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat
Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaia, (Bandung: CV Wacana 2009) h. 21
18
Tim Penyusun Kamus, Pusat Pembinaan dan Pengembangan,
Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h. 487
35

proses, cara, perbuatan untuk menerapkan suatu hal.19 Sumber


lain menyebutkan bahwa penerapan adalah menggunakan
ilmu yang kita miliki untuk mengatasi suatu masalah yang
timbul.20 Artinya, memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk
membuat suatu solusi pada sebuah masalah. Jadi dapat
disimpulkan bahwa implementasi adalah penerapan ilmu yang
sudah didapatkan untuk membuat solusi pada sebuah masalah.
Dakwah adalah menyeru atau mengajak khalayak
(mad’u) untuk berada dijalan Allah. Sedangkan Media sosial
adalah medium di internet yang memungkinkan penggunanya
mempresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama,
berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain dan
membentuk ikatan sosial secara virtual.21 Media sosial adalah
sarana bagaimana pesan yang disebarkan oleh subjek (da’i) ke
penerima (khalayak) diterima dengan cepat dan tepat
sasaran.22
Maka implementasi dakwah melalui media sosial
menurut peneliti adalah penerapan pesan dakwah (materi
dakwah) yang disampaikan oleh da’i (subjek dakwah) kepada
mad’u (objek dakwah) melalui alat atau sarana yang sesuai
dengan kondisi yang ada yakni berupa media sosial.

19
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet.ke-3, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2002), h. 491
20
Socrates, Menepis Impian, (Yogyakarta: Media ABADI, 1994), h.
89
21
Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikas, budaya dan
Sosioteknologi, (Jakarta: Simbiosa Rekatama Media, 2015), h. 11
22
Eva Willya, Prasetyo Rumondor, Busran, Senarai Peneliti: Islam
Kontemporer Tinjauan Multikultur, Ed.1, Cet.1,(Yogyakarta: Penerbit
Republish (Group Penerbit CV BUDI UTAMA), 2018), h. 418
36

Fasilitas yang ada di media sosial bisa dijadikan sebagai


media dakwah di era teknologi dan informasi. Dakwah
menggunakan media sosial akan mampu mewarnai pemikiran
masyarakat bahwa dakwah tidak hanya forum pengajian
formal dan di atas mimbar. Penggunaan media sebagai salah
satu alternative emdia dakwah yang dianggap mampu
memberikan pesan-pesan relevan dengan perkembangan
teknologi dan komunikasi. Semakin banyaknya persoalan
dakwah di era ini mampu dijawab dengan berbagai
keunggulan yang dimilikinya. Para da’i bisa masuk kedalam
media sosial sebagai penyedia dan penyampaian pesan-pesan
Islami sebagaimana dalam ruang nyata seperti, berinteraksi,
berkomunikasi, berdiskusi, membaca buku, majalah dan surat
kabar, berbagai gagasan dan informasi, serta mengakses
hiburan.
Berbekal fasilitas yang diberikan oleh media sosial, para
da’i dapat memberikan pesan-pesan Islam pilihan sesuai minat
mad’u (objek dakwah), seperti memberikan materi lewat
update status, upload, artikel, gambar, video, chatting ataupun
berdiskusi lewat komentar-komentar dan group yang
difasilitaskan oleh media sosial yang langsung dapat
dijangkau oleh mad’u (objek dakwah) kapan pun dan di mana
pun mereka berada. Tentunya yang dimaksud objek dakwah
disini adalah pengguna media sosial. Dakwah yang seperti ini
termasuk kegiatan yang bisa menyentuh masyarakat pengguna
media sosial.
37

Dakwah melalui media sosial memiliki dua dampak yaitu


dampak positif dan dampak negatif.
a) Dampak Positif
Dengan adanya media sosial kita penyampaian pesan
dakwah dapat lebih mudah dan cepat, sekarang dunia
pendidikan, berita dan lainnya dapat ditransfer dengan mudah
diakses, tren perkembangan dakwah ini dimanfaatkan oleh
cendikiawan dakwah untuk lebih mengembangkan
dakwahnya lebih meluas dan mendunia dengan menggunkan
applikasi yang ada di media sosial diantaranya fecbook,
WhatsApp, YouTube dan sebagainya. Maka dari itu, dengan
adanya dakwah media sosial ini tidak ada lagi yang namanya
seorang muslim yang tidak mengetahui tentang agama Islam
karna sekarang telah tersedia di aplikasi yang bisa kita cari
dengan mudah.
b) Dampak Negatif
Dengan mudahnya informasi yang seorang muslim
peroleh maka terkadang juga dimanfaatkan oleh orang-orang
yang tidak bertanggung jawab seperti dengan menyebarkasn
berita hoax atau kebohongan dan kesalah pahaman umat.
Kesalahpahaman dan hoax mampu mengubah suatu kaum
atau seorang muslim mengubah perilakunya secara
signifikan. Seperti yang dilakukan oleh beberapa muslim
yangmengaku bahwa dirinya seorang Nabi dan memiliki
pengikut dimedia masa, ada juga yang dengan gamblangnya
menginfokan bahwa ajaran Islam adalah radikal atau teroris
38

padahal agam Islam adalah agama yang paling sempurna dan


tidak memaksa.
B. Perubahan Prilaku Muslim Milenial
1. Pengertian Perilaku Muslim Milenial
Perilaku merupakan hasil dari segala macam pengalaman
muslim milenial serta interaksi muslim milenial dengan
lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,
sikap dan tingkah laku. Dengan kata lain, perilaku merupakan
respon atau reaksi seorang muslim milenial terhadap stimulus
yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini
dapat bersifat pasif (tanpa tindakan: berpikir, berpendapat,
bersikap) maupun aktif (melakukan tindakan).23
Perubahan perilaku muslim milenial merupakan suatu
paradigma bahwa pemuda muslim akan berubah sesuai
dengan apa yang dipelajari baik dari keluarga, teman, sahabat,
tokoh agama, media sosial ataupun belajar dari dirinya sendiri,
proses pembelajaran diri inilah yang nantinya akan
membentuk pemuda muslim tersebut, sedangkan
pembentukan tersebut sangat disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan pemuda muslim baik dalam kesehariannya ataupun
dalam keadaan tertentu dalam hal ini karena adanya perubahan
generasi dan teknologi yang semakin berkembang.24
Dalam teori Stimulus Organisme Respons (SOR)
dijelaskan bahwa perilaku muslim milenial terjadi

23
Saifuddin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukuran, Cet. X,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 13
24
Aat Agustini, Promosi Kesehatan, Cet. I, (Yogyakarta: Group
Penerbit CV Budi Utama, 2014), h. 25
39

berdasarkan proses pemberian sebuah stimulus yang nantinya


akan di organisme oleh muslim millennial sehingga akan
melahirkan sebuah respon. Diantaranya yaitu:25
1) Respondent respons atau reflexive, yakni respon yang
ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan (stimulus)
tertentu yang relative tetap.
2) Operant respons atau Instrumental respon, yakni respon
yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh
stimulus atau rangsangan yang lain.
2. Bentuk Perubahan Perilaku Muslim Milenial
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus, maka
perilaku muslim milenial dikelompokkan menajadi dua,
yaitu:26
a. Perilaku tertutup (Covert behavior), yakni respon seorang
muslim milenial terhadap stimulus tersebut masih belum
dapat diamati oleh orang lain secara jelas. Seperti
perhatian, persepsi, pengetahuan dan sikap.
b. Perilaku terbuka (overt behavior), yakni respon seorang
muslim milenial terhadap stimulus tersebut sudah berupa
tindakan atau praktik yang dapat diamati oleh orang lain.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa meskipun
stimulusnya sama, bentuk perilaku yang dikeluarkan dari
setiap orang bisa saja berbeda.

25
Ahmad Kholid, Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori
Perilaku, Media dan Aplikasinya, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012), h.17
26
Ahmad Kholid, Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori
Perilaku, Media dan Aplikasinya, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012), h. 18-
19
40

Aliran bihavioristik memandang bahwa pola-pola


perilaku dapat dibentuk melalui proses pembiasaan dan
penguatan (reinforcement) dengan mengkondisikan atau
menciptakan stimulus-stimulus (rangsangan) tertentu dalam
lingkungan
3. Dasar-dasar Perubahan Perilaku Muslim Milenial
Menurut Ahmad Kholid, dasar-dasar perubahan perilaku
manusia ditentukan oleh tiga bagian, yaitu:
a. Pengetahuan, adalah hasil dari tahu ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek
tertentu.
b. Sikap, merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu
objek dengan cara tertentu, bentuk reaksinya dengann
positif dan negatif. Meliputi rasa suka dan tidak suka,
mendekati dan menghindari situasi, benda, orang,
kelompok dan kebijakan sosial.
c. Perilaku, merupakan hasil hubungan antara perangsangan
(stimulus) dan respon. Perilaku dibagi dalam tiga domain
yaitu, afektif, kognitif dan psikomotorik.

Pengetahuan

Perubahan
Sikap
Perilaku

Perilaku

Gambar 2.1:Alur Perubahan Perilaku


41

4. Proses Perubahan Perilaku Muslim Milenial


Enam konsep merupakan hal yang sangat penting dalam
teori Kognitif Sosial. Masing-masing konsep akan dijelaskann
di bawah dan kemudian diterapkan oleh musim milenial.27
a. Reciprocal Determinism (determinisme timbal balik),
berarti bahwa perubahan perilaku ditentukan dari
interaksi antara seseorang dan lingkungan dan teman
sekitarnya. Lingkungan dan teman dapat memepengaruhi
atau mengecilkan hati seseorang dalam suatu cara yang
sehat atau dapat menjadi gangguan.
b. Behavioral Capability (kapabilitas berperilaku),
berdasarkan pada kemampuan seorang muslim millennial
untuk mengubah suatu perilaku melalui pemilihan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
melakukan suatu perilaku yang diinginkan atau
memutuskan untuk merubah perilaku muslim millennial.
Contohnya menggunakan peragaan, video, materi cetak,
media sosial, rekaman diri dan simulasi.
c. Expectation (harapan), sesuatu yang diharapkan
seseorang sebagai hasil dari perubahan perilaku. Dengan
kata lain, imbalan apa yang Ia dapatkan seperti hadiah

27
Robert J. Bensley dan Jodi Brookins-Fisher, “Community Health
Education Methods: a pracitical guide,2 nd, 2003” di terjemah oleh Apriningsih,
Nova S. Indah Happy dan Palupi Widyastuti, Metode Pendidikan Kesehatan
Masyarakat, Ed.2, Cet.1, (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2009), h.
12-14
42

(reward). Hal ini biasanya disebut sebagai nilai positif


dari perilaku yang diinginkan.
d. Reinforcement (dorongan), tanggapan terhadap perilaku
seseorang yang dapat meningkatkan kesinambungan
perilaku. Dorongan positif akan dialami dalam bagaimana
perasaan seseorang terhadap cara mereka mlihat dan
merasakan, sedangkan dorongan yang berasal dari luar
contohnya seperti doa, foto sebelum dan sesudah dan
penghargaan.
e. Self-efficacy (keefektifan diri), berarti yakin bahwa kita
memiliki kemampuan untuk bertindak dan bertahan
dengan usaha kita. Seperti aktif dalam kegiatan yang
mamapu mengasah kemampuan muslim milenial.
f. Observational learning (pemebelajaran observasional),
kemampuan untuk belajar dengan mengamati orang lain.
5. Faktor Perubahan Perilaku Muslim Milenial
Perilaku muslim millennial tidak terjadi secara sporadik
(timbul dan hilang saat-saat tertentu), tetapi selalu ada
kelangsungan antara satu perbuatan dengan perbuatan
lainnya. Pembentukan atau perubahan perilaku seorang
muslim milenial dipengaruhi oleh dua faktor, antara lain:
1. Faktor personal, terdiri dari dua yaitu biologis dan
sisiopsikologis. Biologis menekankan pada pengaruh
struktur biologis terhadap perilaku manusia, dapat berupa
instink atau motif biologis. Sedangkan sosiopsikologis
43

menekankan pembentukan karakter seseorang


dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu:28
1) Afektif adalah timbul bila ada perubahan pada apa
yang dirasakan, disenangi atai dibenci khalayak, yang
meliputi segala yang berhubungan dengan emosi, sikap
serta nilai.
2) Kognisi yang berkaitan dengan perubahan pada apa
yang diketahuui, dipahami atau dipersepsi khalayak.
3) Behavioural yaitu merujuk perilaku yang nyata yang
diamati, yang mengikuti pola-pola tindakan, kegiatan
atau kebiasaan berperilaku.
2. Faktor situasional, terdiri dari tiga yaitu lingkungan,
tataruang, sosial.29
Ahmad kholid dalam buku Promosi Kesehatan Dengann
Pendekatan Teori Perilaku, Media dan Aplikasinya,
menyatakan bahwa perilaku dipengaruhi oleh tiga faktor
yaitu:30
1. Faktor Predisposisi (Predisposing Factors)
Termasuk didalamnya adalah pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan dan nilai.
a. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu objektertentu.

28
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Edisi Revisi Cet. Ke-2, (Jakarta:
Kencana Prenada Group, 2009), h. 455-458
29
Trubus Rahardiansah, Perilaku manusia dalam perspektif
straktural, sosial dan kultural, (Jakarta: Universitas Trisakti, 2013), h. 61-70
30
Ahmad Kholid, Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori
Prilaku, Media dan Aplikasinya, (Jakarta: RajaGrafindo, 2012), h. 23
44

Tingkat pengetahuan seseorang millennial secara rinci terdiri


dari enam tingkatan yaitu:31
1) Tahu (know), diartikan sebagai mengingat suatu materi
yang telah dipelajari sebelumnya termasuk menginngat
kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan
yang dipelajari.
2) Memahami (comprehension), diartikan sebagai suatu
kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang
objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan
materi secara benar.
3) Aplikasi (application), diartikan sebagai suatu
kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
4) Analisis (Analysis), diartikan sebagai kemampuan untuk
menjabarkan materi atau suatu objek di dalam struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu dengan
yang lain.
5) Sintesis (shynthesis), diartikan sebagai kemampuan untuk
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru.
6) Evaluasi (evaluation), diartikan sebagai penegtahuan
untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau
objek.

31
Ahmad Kholid, Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori
Prilaku, Media dan Aplikasinya, (Jakarta: RajaGrafindo, 2012), h. 24-26
45

b. Sikap
Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu
objek dengan cara tertentu, bentuk reaksinya dengan positif
dan negatif. Meliputi rasa suka, mendekati dan menghindari
situasi, benda, orang, kelompok dan bijaksanaan sosial.
c. Kepercayaan
Kepercayaan sering atau biasanya diperoleh dari orang
tua, kakek ataupun nenek. Seseorang menerima kepercayaan
itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian
terlebih dahulu.
d. Keyakinan
Suatu hal yang dianggap benar dan dianut sebagai aturan
yang dilakukan oleh masyarakat.
e. Nilai-Nilai
Dalam suatu masyarakat akan selalu berlaku nilai-nilai
yang menjadi pegangan sikap orang dalam menjalankan
hidup masyarkat.
2. Faktor Pendukung (Enabling Factors)
Faktor pendukung adalah faktor ketersediaan sumber-
sumber dan fasilitas yang memadai. Sumber-sumber dan
fasilitas tersebut sebagian harus digali dan dikembangkan dari
masyarakat itu sendiri. Faktor pendukung ada dua macam
yaitu; Fasilitas fisik dan fasilitas umum.
3. Faktor pendorong (Reinforcing Factors)
Faktor sikap atau perilaku yang dilakukan oleh toh
masyarakat atau tokoh agama.
46

C. Tinjauan Kajian Pustaka


Peneliti menemukan beberapa literatur dan tema yang
menunjang penelitian yang ditulis oleh Peneliti sendiri,
diantaranya sebagai berikut:
1. Nama Peneliti : Novia Ulva (421206747)
Judul Penelitian : Gambaran Perubahan Perilaku Remaja
Akibat Globalisasi (Studi Deskriptif Analitis di Kec.
Labuhan Timur Kab. Aceh Selatan)
Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa fakultas Dakwah
dan Komunikasi jurusan Bimbingan dan Konseling Islam,
Universitas Islam Negeri Ar-Raniyi Darussalam Banda
Aceh, 2018. Yang bertujuan untuk menngetahui dampak
globalisasi terhadap perilaku remaja di Labunhaji Timur dan
untuk mengetahui dampak perubahan globalisasi di daerah
Labuhanhaji Timur. Diperoleh hasil dampak globalisasi
terhadap perilaku remaja terdiri dari tiga faktor, yang
pertama akibat majunya teknologi seperti handphone yang
begitu canggih yang popular dikalangan remaja yang sering
disalah gunakan, yang kedua pergaulan bebas misalkan
kebanyakan remaja Labuhan Haji Timur sekarang bergaul
dengan siapa saja, dimana saja dan kapan saja dan yang
ketiga adanya keluarga yang memanjakan anaknya tanpa
fikir panjang. Dampak negatif terhadap globalisasi di
Labuhanhaji Timur, salah satunya kurangnya moral remaja
diakibatkan lingkungan pertemanan.
2. Nama Peneli : Meli Indah Lestari (1123101004)
47

Judul Penelitian : Implementasi Dakwah Mahasiswa Institut


Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto
Penelitian yang dilakukan mahasiswa fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, jurusan Bimbingan dan Konseling,
Institut Agama Islam Negeri Purwokerto 2016, yang
bertujuan untuk mengetahu apa yang dimaksud dakwah,
implementasi dakwah yang menurut kalangan mahasiswa
IAIN Purwokerto serta faktor pendukung dan hambatan
dakwah yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa.
Diperoleh hasil bahwa dakwah adalah suatu ajakan, seruan
dan penyampaian informasi. Mahasiswa juga
mengemukakan dakwah ada fardhu ‘ain dan fardhu
khifayah. Implementasi dakwahnya adalah dengan sharing,
diskusi, holaqoh, latihan public speaking, menulis blog,
memposting di media sosial, membuat artikel dimajalah
dinding, dan juga aktif dalam kegiatan kamus seperti HMI,
PMI, IMM, KSE, DEMA dan sebagainya.
3. Nama Peneliti : Restu Basuki (11730038)
Judul Penelitian : Pesan Dakwah Islam Melalui Media Sosial
(Studi Deskriptif Kualitatif Pada Penggunaan Display
Picture Blackberry Messeger dikalangan Remaja Masjid Al-
Muttaqin selama bulan Ramadhan 1436/2015)
Penelitian yang dilakukan mahasiswa fakultas Ilmu Sosial
dan Humaniora, jurusan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015. Yang
bertujuan untuk mengetahui pesan dakwah Islam melalui
media sosial pada pengguna Display Picture (DP)
48

Blackberry Messenger (BBM) dikalangan Remaja Masjid


Al-Muttaqin selama bulan Ramadhan 1435H/2015M yang
terdapat pada akun atau aplikasi BBM kode PIN 54013949.
Diperoleh hasil bahwa terdapat tujuh jenis pesan dakwah
Islam yang pertama tentang ayat-ayat Al-Qur’an yang
ditampilkan oleh adr. Gunarto anggota seksi dakwah, kedua
tentang hadits Nabi SAW disampaikan oleh sdri. Rismawati,
ketiga tentang pendapat dari sahabat Nabi SAW disampaikan
oleh Sdr. Cahyo Hernugroho, keempat tentang pendapat para
ulama yang ditampilkan olejh sdri. Septi Wuryani, kelima
pesan dakwah tentang hasil penelitian ilmiah yang
disampaikan oleh sdri. Rismawati, keenam tentang kisah dan
pengalaman teladan ditampilkan oleh Anik Risty, ketujuh
pesan dahwah tentang karya sastra yang disampaikan oleh
sendiri. Niken Rahayu, maka dari itu pesan dakwah Islam
dalam skripsi ini adalah untuk menunjukkan bahwa
penyampaian pesan dakwah dilakukan disetiap jenis pesan
dakwah Islam.
Dari beberapa tinjauan pustaka di atas belum pernah ada yang
membahas implementasi dakwah melalui media sosial terhadap
perubahan perilaku remaja muslim milenial, oleh karenanya di
penelitian ini peneliti lebih berfokus pada implementasi dakwah
melalui media sosial terhadap perubahan perilaku. Ditambah lagi
belum ada yang membahas tentang perubahan remaja muslim
milenial setelah mendapatkan dakwah di media sosial.
49

D. Kerangka Berpikir
Pada perinsipnya dakwah merupakan aktivitas mengubah
sasaran dakwah agar mengikuti dan menjalankan ajaran Islam.
Ajaran ini dilakukan dengan mendekati sasaran sesuai dengan
karakteristik mereka dan kecenderungan mereka ketika kita
menggunkan suatu media, maka jenis dan karakter pengguna
media harus dipahami, sebab perbedaan kultur pengguna
mempengaruhi kekuatan efek pengguna media.32

Materi Pesan

Sasaraan
Dakwah
Media (Mad’u)

Da’i
Gambar 2.2
Kerangka Berpikir Penelitian tentang Dakwah Melalui
Media Sosial

Gambar 2.2 memberikan gambar tentang bagaimana interaksi


anatara komponen yang terlibat dalam aktivitas dakwah. Materi
dakwah tidak akan dengan serta merta disampaikan kepada sasaran
dakwah dalam bentuk mentah. Para da’i perlu mendesain agar
sesuai dengan kondisi dan kekuatan tenteraksi da’i dengan sasaran
dakwah. Setelah pendakwah telah siap dengan materi dan pesan
yang akan ia sampaikan maka da’i memerlukan sebuah media yang
dapat membantu dalam menyampaikan pesan tersebut kepada

32
Mustofa, Prinsip Dakwah Via Media, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, Indonesia. APLIKASIA: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama.
Volume 16, Nomer 1, 2016, h. 51-53
50

sasaran dakwah (mad’u) media yang digunakan adalah media yang


sesuai dengan keadaan sekitar yakni media sosial.

Reciprocal Behavioral
Expectation
determinism Capability

Observational
Reinforcement Self-efficacy
Learning

Gambar 2.3
Proses Terjadinya Peubahan Perilaku Muslim Milenial
Menurut Teori Kognitif Sosial

Gambar 2.3 ini menggambarkan tentang proses pembentukan


atau perubahan perilaku muslim milenial yang diterapkan oleh
Teori Kognitif Soisal terdapat enam konsep dalam proses
perubahan perilaku yaitu (1) Reciprocal Determinism
(determinisme timbal balik), berarti bahwa perubahan perilaku
muslim milenial ditentukan dari interaksi antara pemuda muslim
dan lingkungannya. Lingkungan dapat mempengaruhi atau
mengecilkan hati seseorang dalam suatu cara yang sehat atau dapat
menjadi gangguan; (2) Behavioral Capability (kapabilitas
berperilaku), berdasarkan pada kemampuan pemuda muslim untuk
mengubah suatu perilaku melalui pemilihan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk melakukan suatu perilaku
yang diinginkan; (3) Expectation (harapan), sesuatu yang
diharapkan pemuda muslim sebagai hasil dari perubahan perilaku.
Dengan kata lain, imbalan apa yang dia pikirkan. Hal ini biasanya
disebut sebagai nilai positif dari perilaku yang diinginkan; (4)
Reinforcement (dorongan), tanggapan terhadap perilaku seseorang
51

yang dapat meningkatkan kesinambungan perilaku. Contohnya


seperti doa, foto sebelum dan sesudah dan penghargaan; (5) Self-
efficacy (keefektifan diri), berarti yakin bahwa kita memiliki
kemampuan untuk bertindak dan bertahan dengan usaha kita.
Seperti aktif dalam kegiatan yang mamapu mengasah kemampuan
muslim millennial; 6) Observational learning (pemebelajaran
observasional), kemampuan untuk belajar dengan mengamati
orang lain.
Dari pemaparan gambar 2.2 dan 2.3 dapat ditarik kesimpulan
bahwa unsur dakwah saling berkesinambungan dengan adanya
proses perubahan perilaku muslim milenial. Proses perubahan
perilaku muslim milenial itu membutuhkan faktor pendukung baik
secara doa, media atau pun motivasi atau dorongan yang dimana
dalam penelitian ini muslim milenial menggunakan media sosial
sebagai pendungnya, faktor pendorongnya yaitu memerlukan
seorang tokoh agama atau seorang da’i (Ustad Felix Siauw, Ustad
Hanan Attaki, Ustad Adi HIdayat, Ustad Yusuf Mansur) yang
sesuai dengan perkembangan zamannya dan dari da’i (tokoh
agama) tersebut mereka mendapatkan pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinana dan nilai-nilai agama yang mereka
butuhkan untuk menunjang perilaku muslim milenial dalam
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah melakukan beberapa proses atau tahap perubahan
perilaku muslim milenial tersebut akan mengimplementasikan apa
yang didapat kemudian mempraktekannya di kehidupan sehari-
harinya dan dengan terjadinya proses atau tahap perubahan
seorang muslim maka akan semakin meningkatkan keimanan dan
52

ketakwaan seseorang kepada Allah terlebih milenial seperti saat ini


dimana nilai-nilai agama haruslah dimiliki dan menjadi tameng
untuk diri muslim milenial sehingga menjadi muslim yang mampu
menegakkan agama Islam, memperkuat keimanan serta
kesalehannya dan tidak terterjebak akan perkembangan zaman dan
teknologi yang mampu mengalihkan diri seorang muslim kepada
Tuhan-Nya.
BAB III
GAMBARAN UMUM MUSLIM MILENIAL DI JAKARTA
UTARA

A. Latar Belakang Muslim Milenial Di Jakarta Utara


Dikala isu tentang kebangkitan Islam Kanan atau
Fundamentalis semakin meninggi. Ada sebuah generasi muda
muslim dengan genre yang berbeda. Pemuda-pemuda ini muslim
tetapi juga terbuka terhadap unsur-usur budaya luar mereka.
Pemuda ini hidup dan berkreativitas dalam arus modernitas dan
mereka ini sebagai agen Islam yang ramah dan terbuka terhadap
dunia modern. Merekalah yang disebut dengan muslim milenial,
dimana generasi muslim milenial ini hidup di jantung modernitas
dunia Eropa dan Amerika dimana seorang pemuda muslim yang
lahir di zaman cangihnya teknologi dan keterbukaan informasi. Hal
ini ternyata mampu melahirkan sebuah generasi yang terbuka
terhadap peradaban dan juga sekaligus tidak kehilangan identitas
keIslamannya, disebut dengan generasi muslim milenial.
Milenial sendiri adalah istilah cohort dalam demografi,
merupakan kata benda yang berarti pengikut atau kelompok. Saat
ini ada empat cohort besar dalam demografi, yaitu Baby Boomer
(lahir pada tahun 1946-1964), Gen-X (lahir pada tahun 1965-
1980), Millennial (lahir pada tahun 1981-2000)dan Gen-Z (lahir
pada tahun 2001-sekarang). Dalam literatur lain, menurut Absher
dan Amidjaya yang terdapat dalam buku H. Ali & Lilik Purwanto
“Millennial Nusantara Pahami Karakternya, Rebut Simpatinya”,
dalam literature lain menurut Absher dan Amidjaya bahwa

53
54

generasi milenial merupakan generasi yang lair berkisar antara


1982 sampai dengan 2002, selisih yang tidak terlalu signifikan.
Generasi muslim millennial saat ini adalah mereka yang berusia
17-36 tahun, mereka kini yang berperan sebagai mahasiswa, early
jobber (baru nekerja) dan orang tua muda. 1
Generasi muslim milenial di Indonesia bisa dipahami sebagai
populasi muslim Indonesia yang lahir dalam kurun 1980-2000 atau
sering disebut dengan generasi M. Hal ini mengikuti pembagian
generasi yang dilakukan oleh Pew Research Center dalam laporan
mereka bertajuk Millennials: A Portrait Of Generation Next pada
tahun 2010. Sementara itu mennurut data BPS RI, jumlah populasi
yang bisa di kaegorikan sebagai generasi muslim milenial ini
berkisar 29,97%, diambil dari total populasi penduduk berusia 15-
34 tahun yang berjumlah 34.45%.2
Secara karakteristik, generasi muslim milenial adalah generasi
muda muslim yang terikat oleh cara memandang dunia bahwa
keimanan dan modernitas bisa berjalan beriringan. Berbicara
tentang generasi muslim milenial maka artinya tentang pionir
muslim muda modern saat ini. Tidak semua muslim merupakan
bagian dari generasi milenial. Generasi muslim yang memiliki
kesamaan karakteristik, yaitu mereka yang percaya akan iman

1
H. Ali & Lilik Purwandi, Millennial Nusantara Pahami
Karakternya, Rebut Simpatinya, (Jakarta: PT Garamedia Pustaka Utama, 2017),
h. 3-4
2
Fand Pahpie, Siapakah Muslim Milennial Indonesia itu?, bagian II,
2018, h.2
55

sekaligus modernitaslah yang layak disebut dengan generasi


muslim milenial.3
Ekspresi beragama dan bergumulnya mereka dengan modern
barat amatlah menarik. Mereka tidak sebagaimana umat muslim
pada umumnya, yang setiap hari terlalu mencolokkan identitas
keIslamannya dengan jenggot panjang dan jubbah. Generasi
muslim Indonesia ini malah menunjukkan kalau mereka berIslam
juga bisa gaul, cerdas, update Feshion dan sekaligus modern.
B. Ciri-ciri dan Karakteristik Muslim Milenial Di Jakarta
Utara
Muslim milenial yang merupakan produk terbesar usia
produktif memegang peranan penting dalam pilar agama Islam.
Menurut penelitian Lanscaster & Stillman pada 2002 adanya
perbedaan dari generasi baby boomers, generasi muslim X dan
generasi muslim Y (muslim milenial), diantaranya adalah:4
Ciri-ciri dan karakteristik setiap generasi itu berbeda-beda
diantaranya perbedaan generasi X ke generasi Y. Generasi muslim
X ciri-ciri dan karakteristiknya adalah mampu beradaptasi, mampu
menerima perubahan dengan baik dan disebut sebagai generasi
muslim yang tanggu, memiliki karakteristik yang mandiri dan
loyal, sangat mengutarakan citra, ketenaran dan uang, tipe pekerja
keras, menghitung kontribusi yang telah diberikan perusahaan
terhadap hasil kerjanya, belajar agama hanya di forum pendidikan

3
Septia Amin, Generasi Muslim Milenial: Kolaborasi Iman dan
Modernitas (Bagian 1), 2018, h. 1
4
Yuyuk Nuryanto, Cakap Berdemokrasi Ala Generasi Milenial Buku
Pengayaan Materi Pelajaran Pkn, (Yogyakarta: Penerbit Depublish (Group
Penerbit CV Budi Utama), 2019), h.68-69
56

formal dan belum adanya perkembangan teknologi seperti generasi


muslim Y memiliki ciri-ciri dan karakteristik sebagai berikut;
teknologi yang semakin berkembang seperti hadirnya media sosial
ditengah-tengah kehidpan pemuda muslim dan dimanfaatkan
sebagai cara atau sarana untuk mendapatkan keilmuan tentang
agama Islam, setiap muslim berbeda-beda tergantung dimana
muslim itu dibesarkan, pola komunikasinya snagat terbuka
dibandingkan generasi-generasi sebelumnya, pemakaian media
yang fanatik dan kehidupannya sengat terpengaruh dengan
perkembangan teknologi.
Tabel: 3.1 Perbedaan Generasi (Lanscaster & Stillman)
Faktor Baby Boomers Generation Muslim Muslim Generation
Xers Millennial
Overview Generasi ini percaya Generasi yang tertutup, Sangat menghargai
(gambaran pada adanya peluang sangat independen perbedaan, lebih
secara luas) dan seringkali terlalu memilih bekerja sama
idealis untuk dari pada menerima
membuat perubahan perintah dan sanngat
positif di dunia. pragmatis ketika
Mereka juga memecahkan
kompetitif dan persoalan.
mencari cara untuk
melakukan perubahan
dari sistem yang
sudah ada.
Work habits Punya rasa optimis Menyadari adanya Memiliki rasa optimis
(kebiasaan yang tinggi, pekerja keragaman dan berpikir yang tinggi, fokus
dalam keras yang gelobal. Ingin pada prestasi, percaya
bekerja) menginginkan menyeimbangkan antara diri, percaya pada
penghargaan secara pekerjaan dengan nilai-nilai moral dan
personal, percaya kehidupan, bersifat sosial, menghargai
pada perubahan dan informal, mengandalkan adanya keragaman.
perkembangan diri diri sendiri,
sendiri. menggunakan
pendekatan praktis dalam
bekerja, ingin bersenang-
senang dalam bekerja,
senang bekerja dengan
teknologi terbaru.
57

C. Perkembangan Psikologi Muslim Milenial Di Jakarta


Utara
Muslim milenial sangat rentan terhadap perubahan
disekitarnya, dia akan mengikuti hal yang paling dominan yang
berada didekatnnya. Jadi kemungkinan terjadi perubahan drastis
dalam masa-masa pemuda muslim milenial akan mendorong
kearah mana pemuda muslim millennial itu akan berjalan, kearah
positif atau negatif, tergantung darimana dia memulai.
Pengaruh internet terhadap perkembangan pemuda muslim
milenial ada empat yaitu:5
1. Perkembangan Fisik
Seorang pemuda muslim milenial pada masanya mengalami
perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan
penampilan motorik. Perubahan-perubahan itu merupakan
peralihan dari fisik anak-anak menuju fisik orang dewasa. Fisik
pemuda muslim milenial bergerak menuju kematanngan.
2. Perkembangan Kognitif
Para pemuda muslim milenial sangat aktif membangun dunia
kognitifnya. Mereka sudah mempunyai pola pikir sendiri dalam
menanggapi masalah, memilah-milah dan mengorganisir ide-ide
dan menciptakan ide baru. Kemampuan pemuda muslim
milenial dalam belajar, memori, menalar, berpikir dan bahasa
sangat berkembang sehingga mereka dapat berpikir secara
abstrak atau tentang sesuatu yang abstrak. Pemuda muslim

5
Nur Ainiyah, Remaja Millennial dan Media Sosial: Media Sosial
Sebagai Media Informasi Pendidikan Bagi Remaja Millennial, Universitas
Ibrahim Sukorejo Situbondo, JPII Volume 2, April 2018, h. 227-228
58

milenial mampu berspekulasi, mereka mulai menanyakan


keabsahaan pemikiran yang ada dan mempertimbangkan banyak
alternatif pemikiran yang lain sehingga seringkali mereka
mengalami konflik pemahaman.
Internet dapat menjadi salah satu sarana pemuda muslim
milenial mendapatkan informasi serta jawaban-jawaban dari
maslah yang dihadapi. Internet dapat memperluas wawasan
berpikir pemuda muslim milenial, akan tetapi apabila seorang
muslim milenial kecanduan internet ia menjadi terikat pada
internet. Lalu internet dijadikan satu-satunya sumber kebenaran.
3. Perkembangan Emosional
Masa pemuda muslim milenial merupakan masa yang penuh
gejolak bagi pemuda muslim milenial, ketegangan emosi
meninggi karena adanya perubahan fisik dan kelenjar pencarian
identitas diri, serta konflik-konflik sosial. Selain itu pemuda
muslim milenial sangat rentang terhadap pendapat orang lain
tentang dirinya dan pemuda milenial ini juga sangat
memperhatikan dirinya.
4. Perkembangan Sosial
Pada masa ini, seorang pemuda muslim milenial melepaskan
diri dari orang tua. Mereka mulai menyesuaikan diri dengan
lawan jenis. Kelompok teman sebaya sangat berpengaruh dalam
pergaulan pemuda muslim milenial. Internet dapat membantu
pemuda muslim milenial dalam bersosialisasi, internet
memudahkan pemuda muslim milenial menjalin relasi dengan
teman atau lawan jenis. Jarak dan waktu tidak lagi menjadi
halangan dalam hal komunikasi.
59

Akan tetapi, sebuah penelitian mengungkapkan seorang


pemuda milenial yang kecanduan internet cenderung mengalami
penurunan keinginan untuk berkomunikasi secara langsung, tatap
muka khususnya dengan keluarga. Lebih dari itu, sebenarnya
internet telah membatasi pergaulan seorang pemuda muslim
milenial. pemuda milenial yang kecanduan internet hanya bisa
berelasi dengan mereka yang juga mampu mengakses internet.
D. Keadaan Sosial Ekonomi Muslim Milenial
Muslim milenial merupakan bagian dari kaum muda (youth)
yang sedang berhadapan dengan kompetisi yang semakin ketat
untuk mendapatkan pekerjaan. Muslim milenial adalah generasi
yang hidupnya terhubung 24 jam dengan internet. Mereka bukan
hanya berpergian secara fisik, tetapi juga secara virtual.untuk
meningkatkan potensi muslim milenial perlu memahami
karakteristikyang dimiliki masing-masim muslim milenial, dengan
memahami karakteristik muslim milenial akan memilik urgensi
tersendiri pada masa ini. Terlebih lagi jika dilihat kondisi
Indonesia yang sudah memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi
Asean) artinya persaingan tenaga kerja bukan hanya antar warga
negara Indonesia saja melainkan juga denngan warga negara
Asing, maka mengembangkan kompetensi, meningkatkan
produktifitas dan kreatifitas menjadi mutlak harus dipenuhi.
Dibandingkan muslim sebelumnya muslim milenial memiliki
karakter unik berdasarkan wilayah dan kondisi sosial-ekonomi.
Salah satu ciri utama muslim milenial ditandai oleh peningkatan
penggunaaan dan keakraban dengan komunikasi, media dan
teknologi digital. Karena dibesarkan oleh kemajuan teknologi
60

memiliki ciri-ciri kreatif, informative, mempunyai passion dan


produktif. Bukti nyata yang dapat diamati adalah hampir seluruh
muslim milenial menggunakan ponsel pintar, dengan
menggunakan perangkat tersebut para muslim milenial dapat
menajdi individu yang lebih produktif dan efesien. Dari perangkat
tersebut mereka mampu melakukan apapun dari sekedar mengirim
pesan singkat, mengakses situs tentang ilmu agama Islam dan juga
bertransaksi online. Oleh karena itu, pemuda muslim mampu
menciptakan peluang baru seiring dengan perkembangan teknologi
yang berupa media sosial.6 Seperti halnya ketiga informan muslim
milenial yang memanfaatkan media sosial dan perkembangan
teknologi sebagai pembelajaran Islam dan menjadikan peluang
bisnis sebagai mata pencaharian kerja atau kerja sampingan.
Joko yang dulunya bukanlah orang yang mengenal Islam
secara utuh tetapi dengan adanya media sosial kini dia merasa ada
kesamaan dengan beberapa orang diluar sana. Joko mengetahui itu
karena sempat melihat di media sosial tentang seseorang yang
memutuskan untuk berhijrah dengan masalah kelam seperti
dirinya.
“,,, oh iyah gue juga pernah tuh Kah baca status temen
FB gue ngerasa cobaan yang dihadapi pas hijrah jauh
lebih berat dari yang gue alami tau gak si Kah dia tuh
dulunya pemabok, judi dan maling juga pokonya orang
kampungnya tuh pada apatis deh ama dia sampe saat
Allah memberi ujian dengan kaki yang buntung akibat
ketabrak mobil pas ngejambret gitu nah awalnya dia gak
terima ama keadaan tapi lambat laun dia akhirnya

6
Badan Pusat Statistik, Statistik Gender Tematik: Profil Generasi
Milenial Indonesia, (Jakarta: Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, 2018), h. 18
61

ngerti denngan keadaan, dia mulai berhijrah dah tuh


pokonya singkat cerita dia sekarang bisa jadi penghapal
meskipun gak punya kaki dan ketika usianya 26 tahun
dia meninggal Kah dan yang bikin gue takjub itu
tetangganya ngiringin suka cita gitu melepas
kepergiannya kerenkan Kah gue pengen deh kaya gitu
setidaknya gue pengen jadi lebih baik lagi dan gue juga
pernah denger tuh kata salah satu Ustad di media sosial
katanya gini “ laki-laki yang baik akan di pertemukan
dengan perempuan yang baik dan sebaliknya” dari
kata-kata itu gue sadar si sebrengsek-brengseknya gue
gue juga pengen kali Kah dapat bidadari di dunia
hehe..”(W1/Joko: 304-334)

Tidak hanya Joko ynag mengalami hal tersebut Ayu dan Johan
pun mengalami hal yang serupa, bedanya Ayulah yang curhat
terhadap salah satu akun tepatnya akun Oki Setianadewi dimana
Oki Setianadewi ini adalah seorang pablik figure dan juga sebagai
mujahid atau Ustadah, beberapa kali Ayu bertanya kepada Mba
Oki tentang arti hijab bagi seorang perempuan dan masih banyak
lagi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan tentang perempuan.
Ayu memilih Oki Setianadewi karena cara penyampaiannya lebih
sederhana dan curhatnya Ayu tidak hanya pada Oki saja tetapi dia
juga berhubungan dengan teman-teman muslimahnya di group
WhatsApp dimana group tersebut terdiri dari orang-orang yang
beru memulai memperbaiki diri seperti dirinya dan juga orang-
orang yang sudah berhijrah
“… Ayu mulai mencari-cari caranya gimana sampe Ayu
langsung ngelaksanain shalat taubat tau Ka sesuai
petunjuk yang ada di google pokonya Ayu bener-bener
ngikutin tata cara yang ada di sana deh. Ayu sampe
ngefollow akun Ustad dan Ustadah Oki Setianadewi
dari situAyu belajar dari IG mereka dan saat itu juga
62

tepat banget Qodarullah saat itu Ustadah Oki sedang


bahas masalah perempuan nah dia menceritakan
tentang pengalaman dia juga tuh sebelum memutuskan
untuk berhijrah dari situ Ay merasa kaya ada dorongan
gitu di hati Ay dan keyakinan untuk berubah itu bener-
bener kuat banget., Ada dua group watshapp si yang
pertama group one day one ayat sama pengajian malam
minggu.”(W1/Ayu:120-149, 285-287)

Pengalaman Joko dan Ayu tidak jauh berbeda dengan Johan.


Ia memutuskan untuk menjadi muallaf itu juga masih ada campur
tangannya dengan media sosial, dimana dengan adanya dakwah di
media sosial mampu membantu Ia meyakinkan bahwa Islam
adalah agama yang paling tepat, yang memberikan ketenangan dan
kedamaian serta mampu menjawab segala keresahan yang ada
pada diri Johan.
Seperti pemaparan di atas, bahwasanya generasi muslim
millennial ini memanglah generasi gadget karena dari tiga
informan tersebut diketahui hampir setiap hari mereka
berhubungan dna berinteraksi dengan orang lain melalui gawainya.
Hal ini juga berpengaruh dengan ekonomi mereka dalam
menunjang kehidupan sehari-harinya, tidak menutup
kemungkinan bahwa dengan perubahan zaman pemuda lebih
banyak mendapat peluang dalam mengais rezeki terutama dari
media sosial, seperti Joko dan Johan dengan adanya media sosial
dan perubahan zaman kini dia bisa menikmati gawainya untuk
menambah pundi-pundi rezekinya diantaranya bekerja sebagai
driver online bedanya Joko menjadi driver ojek online ini hanyalah
sebagai sampingan saja sedangkan Johan menjadi driver ojek
online ini sebagai penghasilan tetapnya, selain sebagai driver ojek
63

online Joko juga memiliki kerjaan sampingan yaitu mengikuti


peluang dari bisnis paytren dimana pemegang sahamnya dipimpin
oleh Ustad Yusuf Mansur.
Sedangkan Ayu memanfaatkan fasilitas yang ada sebagai aktif
sebagai pengengguna saja seperti membeli pakaian muslim syar’i
tetapi tetap modis dan menggunakannya sesuai keperluannya saja,
karena Ayu hanyalah seorang karyawan yang bekerja di salah satu
PT yang ada di Permata Ancol terlebih keluarga Ayu termasuk
keluarga yang memiliki kedua orang tua yang dimana ayahnya
masih bekerja sebagai driver angkot dan ibunya sebagai tukang
jahit di rumahnya, terkadang ayu juga mempromosikan jahitan
ibunya melalui akun media sosialnya karna ibunya menerima
pesanan untuk meembuat baju.
BAB IV
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Deskripsi Informan
Joko, Ayu dan Johan adalah informan dalam penelitian,
pemuda muslim millennial yang berprofesi sebagai karyawan.
Ketiga informan ini memiliki pengalama hijrah yang berbeda-beda
dalam proses perubahan perilaku yang dialami. Melalui pengalam
prubahan perilaku ketiga informan dalam mentaqwakan diri
kepada Allah dengan cara yang saat ini digandrungi oleh kalangan
pemuda muslim millennial yakni mengimplementasikan dakwah
melalui media sosial tehadap perubahan perilaku muslim
millennial.
1. Informan Joko
Joko adalah anak kedua dari empat bersaudara yang bertempat
tinggal di Jalan Budi Mulia RT 007/RW010 No. 11 D
Pademangan Barat Jakarta Utara. Dua tahun lamanya Joko
mengalami perubahan yang sangat baik dari sebelumnya, dimana
dulu Joko adalah seorang pemuda yang menyia-nyiakan hidupnya
dan sangat jauh dari agama Islam. Dari SMP Joko sudah mengenal
dan mengkonsumsi rokok dan beberapa kali sering ikut tauran,
tiada hari tanpa rokok bahkan bukannya berhenti malah makin
menjadi-jadi puncaknya ketika Joko memasuki bangku SMA
dimana dia melampiaskan semua masalahnya kepada minuman
yang beralkohol. Meroko dan mabuk-mabuk adalah hal yang
selalu dilakukan oleh Joko untuk mencari pelampiasan atau
pelarian dari masalah, masalah yang dihadapinya tidaklah jauh

62
63

dari perempuan (putus cinta dan berantem). Tidak hanya itu saja
sebagai seorang muslim Joko seharusnya mengikuti syariat orang
Islam bukan hanya mengaku beragama Islam tetapi tidak
melaksanakan kewajibannya. Selama remaja sampai usianya 19
tahun Joko belum mampu mengikuti ajaran Islam yang sesuai
dengan syri’at, terbukti Joko sering meniggalkan sholat ddan juga
meminum-minuman haram. Padahal Joko sendiri mengetahui
bahwa apa yang dilakukannya itu merupakan perbuatan yang
salah tetapi pada saat itu Joko lebih memilih menacari kesenangan
dunia.
Kerika usia Joko tepat 19 tahun Ayahanda Joko meninggal
dunia, saat itu seakan-akan dunia runtuh dipundaknya, karena
ayahandanya adalah sosok ayah yang bertanggung jawab pada
keluarganya dan sosok panutan bagi dirinya. Sejak saat itu Joko
mulai memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah ayahnya
meninggal ini karena Joko adalah anak laki-laki satu-satunya di
dalam keluarganya, mau tidak mau Jokolah yang akan menjadi
tulang punggung keluarga untuk menafkahi ibu dan juga adik-
adiknya yang masih sekolah. Diawal ayahnya meninggal dunia
Joko masih belum nerima keadaan yang menimpanya sampai-
sampai Joko melarikan diri dengan menkonsumsi minuman
haram, kegiatan ini dilakukan sampai Joko merasa tenang setelah
itu Joko akan kembali kerumah saat pagi menjelang. Menurut
Joko pada saat itu hanyalah bagaimana caranya agar Ia bisa
melupakan permasalah ini semua, karena pada saat itu yang ada
dipikirnya hanyalah untuk menyenangi diri sendiri dan hidup
bebas seperti yang lainnya.
64

Tiga bulan setelah kematian ayahandanya, Joko mulai


menyadari apa yang dilakukannya dulu adalah hal yang sia-sia
untuk dirinya, meskipun Joko akan merasa lebih ringan
masalahnya setah mabuk-mabukan tetapi kini Joko mulai
menyadari bahwa kesenengan itu hanyalah fatamorgana yang
hanya kesenagan dan keringanan yang ada di saat itu saja
setelahnya Joko merasa hatinya hampa dan gelisa. Tepat pada saat
itu Joko memutuskan untuk merubah hidupnya kejalan yang lebih
baik lagi meskipun untuk berhenti meroko bukanlah hal yang
mudah karena Joko sudah kecanduan akan rokok tersebut tetapi
untuk mabuk-mabukannya Joko akan terus munhindari bahkan Ia
berhenti mabuk-mabukan pada saat itu.
Perubahan yang dialami Joko tidaklah semudah membalikan
telapak tangan karena terkadang bisikin setan lebih dominan di
hatinya sehingga kadang Ia masih suka melakukan yang
seharusnya tidak di lakukan. Karena untuk melaksanakan
kewajiaban seorang muslim yakni sholat lima waktu saja Ia masih
suka meninggalkan sholat dan bahkan puasa saja masih suka
bolong-bolong pada hal Joko mengetahui konsekuensi dari apa
yang Ia perbuat tetapi Joko masih suka meninggalkan perintah-
Nya. Proses perubahan ini dilakukan karena beberapa faktor yang
menadasari Joko harus berubah yang pertama karena ayahandanya
meninggal, keadaan yang mengharuskan Joko harus menafkahi
kehidupan Ibu dan adik-adiknya dan juga karena sebuah konten
dakwah yang ada di Youtube.
Ketika Joko mengambil keputusan untuk berubah maka hal
pertama yang dilakukan adalah meninggalkan perbuatan yang
65

buruk atau negatif yang selalu Ia lakukan dan pada saat itu jugalah
dia mualai melihat konten-konten dakwah di media sosial. Dari
sanalah Joko memantapkan hatinya untuk berhijrah dan
mengubah perilaku negatifnya kejalan yang lebih baik lagi. Tepat
ketika usia 21 tahun Joko memutuskan untuk berhijrah atau
memantapkan diri untuk merubah perilakunya ke jalan Allah. hal
yang paling mendasar untuk diubah adalah shalat tepat waktu dan
meninggalkan kebiasaannya yang dulu seperti mabuk-mabukan,
mangkanya sebisa mungkin di tengah-tengah kesibukannya
bekerja sebagai karyawan Hari-Hari dan juga driver OJOL Joko
selalu menyempatkan sholat di masjid dan sebisa mungkin harus
berjama’ah. Untuk menguatkan keyakinannya dan keistiqomahan
dengan keputusannya Joko mengikuti kegiatan dakwah yang ada
di media sosial bahkan selalu Joko merepost apa yang sudah dia
saksikan dan Joko juga sering menghadiri majelis-majelis ilmu
yang ada di Jakarta dan Joko juga aktif di pengajian serta menjadi
pengurus di Masjid Al-Huda yang berada di sekitar tempat
tinggalnya.
2. Informan Ayu
Ayu Reni yang biasa dipanggil Ay ini lahir dari keluarga yang
sangat sederhana ayahnya bernama Tarjan dan Wati nama ibunya.
Ayu memiliki da orang adik yang bernama Fahri kelas 1 SMA dan
Aya baru kelas 5 SD, Ay tinggal di Jalan Pemandangan (kalimati)
Rt 02/Rw 01 Gunung Sahari Jakarta Utara posisi rumah Ay berada
dipinggir jalan yang hanya dilewati satu mobil, dekat dengan
stasiun kereta Rajawali, untuk memenuhi kehidupan keluarga Ay
ayahnya bekerja sebagai supir angkutan umum sedangkan ibunya
66

hanya sebagai ibu rumah tangga dan tukang jahit, sedangkan Ayu
sendiri bekerja di PT yang berada di Ruko Permata Ancol.
Ayu menginginkan untuk melanjutkan pendidikannya tetapi
sayang ekonomi keluarganya tidak mempu untuk meneruskan
pendidikannya sehingga Ayu lebih memilih bekerja, selain itu
keluarga Ayu bukanlah orang yang sangat Islami kami hanya
mengetahui dasar-dasarnya agama Islam saja seperti shalat, puasa,
zakat, pergi haji, mengetahui larangan-larangan Allah tetapi
terkadang mereka juga lalai akan perintah Allah seperti shalat lima
waktu, meskipun Ayu dan keluarganya mengetahui bahwa
meninggalkan apa yang telah diperintahkan akan mendapat dosa
tetapi lambat laun semenjak ibu Wati aktif di majelis taklim ibu-
ibu maka pola kehidupan keluarga Ayu berubah orang tua Ayu
kini selalu mengutamakan shalat dan melarang tegas untk tidak
boleh meninggalkannya.
Hal ini berbeda dengan Ayu yang terkadang selalu
meninggalkan perintah shalat apa lagi ketika sedang di luar rumah
maka Ayu sering sekali meninggalkan shalat. Bahkan sampai
usianya 20 tahun pun Ayu masih sering meninggalkan perintah
dan aturan Allah seperti shalat dan menutup aurat. Orang tua Ayu
tidak pernah bosan dalam memberikan pengertian tentang agama
kepada Ayu tetapi saat itu Ayu belumlah terpanggil untuk
memperbaikinya. Sampai suatu ketika hal yang tidak diinginkan
oleh Ayu itu terjadi meskipun hal tersebut belumlah sepenuhnya
terjadi tetapi dari kejadian tersebut barulah Ayu menyadari atas
apa yang Ayu lakukan selama ini.
67

Kejadian yang menimpa Ayu ini adalah sebuah pelecehan


seksual yang dilakukan oleh teman-temannya dan pacarnya. Ayu
menyadari pelecehan seksual ini terjadi karena Ayu selalu
menggunakan pakaian yang terbuka seperti menggunakan hot
pants dan baju yang kekurangan bahan serta pulang yang selalu
malam. Pelecehan seksual yang dialami Ayu ini bukan hanya
pelecehan secara verbal (perkataan) tetapi juga sudah mencapai
suatu tindakan yang lebih intim meskipun belum sampai
kehubungan badan seperti berciuman, berpelukan dan hampir
tubuh bagian atas Ayu sering dijamah oleh pacarnya.
Ayu mengalami ini dari masa sekolah sampai usianya
menginjak 19 tahunan, awalnya Ayu merasa bangga atas apa yang
dimiliki oleh dirinya terlebih ketika ada laki-laki yang terang-
terangan menggodanya dan Ayu juga memiliki keyakinan bahwa
ketika punya pacar maka apa yang dimiliki Ayu juga milik
pacarnya apa lagi ketika kita sama-sama suka dan percaya sama
pacar kita. Hal ini terjadi ketika Ayu memacari laki-laki yang
lebih dewasa dari dirinya dan Ayu percaya bahwa dia benar-benar
serius menjalani hubungan bersama Ayu, sehingga Ayu
memberikan apa yang pacarnya inginkan tetapi Ayu selalu
menolak ketika pacarnya menginginkan hal lebih dari bagian
tubuh atasnya hingga pada suatu malam setelah ayu pulang kerja
pacarnya menjebaknya denngan membawa Ayu ketempat
kontrakkannya disanalah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
tetapi Allah Maha baik masih melindungi Ayu yang hampir
diperkosa oleh pacarnya.
68

Ketika malam itu Ayu benar-benar merasa terhina dan


dikhianati oleh pacar yang selama ini Ayu banggakan, tiap pulang
kerja Ayu selalu menangis di dalam kamarnya dan Ayu menjadi
antisipasti terhadap laki-laki, Ayu selalu memberikan jarang pada
semua laki-laki dan bahkan yang dulunya Ayu tipikal orang yang
ceria dan supel kini menjadi orang yang lebih pemurung dan lebih
banyak diam. Kejadian ini juga tidak diketahui oleh siapa pun baik
orang tua Ayu sendiri maupun saudara-saudaranya terkecuali
teman dekatnya Aini.
Setelah kejadian itu, Ayu mencoba menerimanya dan memulai
mengubah pakaiannya meskipun belum menutup kepalanya tetapi
Ayu sudah mencoba selalu menggunakan pakaian panjang dan
Ayu merasa bersalah dengan menyianyiakan nasihat orang tuanya
serta berdosa sama Allah. Akhirnya Ayu mencoba mendekatkan
diri kepada Allah kembali dengan tidak meninggalkan shalatnya.
Bahkan Ayu mulai mempelajari agama Islam dengan bantuan
media sosial seperti google untuk mencari artikel yang ia
butuhkan, mendengar cermah-ceramah yang ada di media soisal
seperti ig dna youtube.
3. Informan Johan
Johan seorang pemuda muslim millennial yang berusia 24
tahun bekerja sebagai driver ojek online dan juga anak angkat dari
ibu Lisa yang tinggal dikost-kostan Jalan Bahari Raya Rt12/Rw16
No.26 A Ancol Timur. Dari lahir sampai usia 20 tahun ia
beragama Kristen dan baru mengenal Islam saat usianya
menginjak 18 tahun ia mulai merasa kegelisahan dan kegundahan
terkait agama Kristen, maka dari itu secara diam-diam Johan
69

mulai mencari tahu tentang agama Islam tanpa sepengetahuan ibu


angkatnya.
Sedari kecil Johan sudah mulai bingung dengan teman-teman
rumahnya karena teman-temannya selalu beda dengan apa yang
Johan lakukan tetapi sayang pertanyaan-pertanyaan itu selalu
ditepis olehnya karena saat itu Johan belum mengetahui bahwa
agama itu ada banyak dan cara pelaksanaannya pun berbeda-beda
setiap agama menjalaninya.
Johan diberikan oleh orang tua kandungnya ke ibu Lisa karena
ada suatu masalah yang sampai saat ini Johan belum mengetahui
secara detail tetapi Johan mengetahui apa penyebabnya Johan
berada di tangan ibu Lisa. Awalnya Johan merasa kecewa akan
sikap orang tuanya yang memeberikan dirinya gitu ajah disaat
Johan masih membutuhkan ASI ibunya tetapi lagi-lagi Johan
harus berusaha ikhlas dan menerima dirinya diasuh oleh ibu Lisa
karena orang tuanya tidak mampu melunasi hutang maka dialah
yang menjadi jaminan karena kebetulan ibu Lisa menginginkan
anak karena ibu Lisa tidak memiliki anak dan pada saat itu juga
dirinya tidak begitu sehat setelah dilahir kan oleh ibunya dna
membutuhkan penanganan yang serius.
Orang tua kandung Johan hanyalah bekerja sebagai tukang
becak dan tukang kue keliling sehingga mengharuskan ibunya
untuk meminjam uang kepada tetangganya dan kebetulan ibu Lisa
ini orang yang suka meminjamkan uanng kepada tetangga-
tetangganya dengan bunga yang cukup besar yang harus menjadi
jaminannya tetapi karena keadaan yang mengharuskan untuk
meminjam dan akhirnya terjadilah Johan kecil yang harus menjadi
70

jaminannya. Ibu Lisa adalah seorang rentenir dan juga sosok ibu
yang selalu menggunakan kekerasan untuk mendidik Johan
keying lebih baik seperti ketika kecil Johan selalu dipukul oleh ibu
Lisa karena Johan tidak maumenuruti ibunya atau kalau Johan
tidak mau mengerjakan PR nya dan terkadang masalah sepele pun
selalu diseleaikan dengan cara membentak atau memukul.
Johan mengenal Islam ketika dirinya merasa penasaran
dengan teman-teman di lingkunngannya yang selalu melakukan
shalat dan puasa terlebih lagi mereka itu tidak melihat seperti apa
Tuhan itu sedang dirinya ketika dirinya sembahyang Johan
melihat bentuknya bahkan sampai di gantung yang biasa disebut
bapa atau salip sebagai lambang untuk berdoa. Dari rasa
penasaran dan keingintahuannya yang kuat akhirnya Johan
mencari tahu tentang agama Islam itu sendiri melalui media sosial
seperti artikel, youtube dan instagram. Tidak hanya itu saja, Johan
juga merasakan kegelishan yang sangat mendalam karena
menurutnya kehidupannya tidak ada yang berubah dan itu-itu saja.
Sejak saat itu, Johan mempelajari di media soisal serta ia
sering mendengar ceramah di salah satu masjid yang ada di
Kemayoran karena beberapa kali sering mendapat penumpang ke
arah sana dan dari sanalah ia mendoapat sebuah rasa ingin tahu
tentang agama Islam, hingga akhirnya tepat usia 21 Johan menjadi
mualaf dengan membaca syahadat di bantu oleh seorang ustad
yang ada disana yang bernama Ustad Ahmad Siddiq dan sampai
sekarang Johan masih menekuni agama Islam bersama dengan
pembimbingnya Ustad Ahmad dan juga teman sekaligus anak dari
Ustad Ahmad yang bernama Muhammad Farhan Siddiq.
71

B. Temuan Lapangan
Peneliti sempat mengalami beberapa hambatan ketika
pengambilan data. Disebabkan karena tidak semua muslim yang
lahir di zaman milenial ini mengalami implementasi dakwah
melalui media sosial terhadap perubahan perilaku. Menghadapi hal
tersebut, peneliti mengunakan kriteria yang sesuai dengan fokus
penelitian dengan bantuan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil dari observasi, wawancara dan dokumentasi maka peneliti
menemukan sebagai berikut:
1. Tahapan Implementasi Dakwah Melalui Media Sosial
Terhadap Perubahan Perilaku Muslim Milenial Di
Jakarta Utara
a. Proses Implementasi Dakwah Melalui Media Sosial
Terhadap Perubahan Perilaku Muslim Milenial Di Jakarta
Utara
1) Informan Joko
Tema 1: Gamabaran Pengalaman kehidupan keagamaan
dan pengalaman negatif sebelum berubah perilakunya.
Joko menggambarkan kehidupannya sebelum mengalami
perubahan perilakunya baik dari segi emosional, agama,
pengetahuan, kognitif, efektif dan perilakunya. Joko
menceritakan pengalaman beragamanya berawal dari
pendidikan sekolah karena keluarga Joko tidaklah terlalu
memaknai nilai-nilai agama Islam. Sebelum mengalami
perubahan perilaku kehidupan beragama Joko belum ada
penghayatan secara mendalam.
72

“…apa lagi kalau gue ada masalah pasti gue


langsung beli tuh miras, pokonya yang namanya
minuman alkohol gue tau Kah. Mana shalat gue
juga bolong-bolong lagi parah dah, selain mabuk-
mabukan gue juga sering ikut taruhan atau judi
gitu…” (W1/Joko:30-42)

Agama Islam hanya sebagai formalitas atau ritual ibadah


untuk memenuhi kewajiban sebagai makhluk Allah meskipun
begitu Joko masih suka meninggalkan kewajibannya.
Pemahaman dengan cara tersebut, membuat perilaku
kesehariannya tidak konsisten dengan nilai-nilai agama
Islam. Bahkan Joko menyebut dirinya sebagai munafik
karena sebenarnya Joko mengetahui tentang halal dan haram
serta mengetahui perintah dan larangan Allah tetapi masih
melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah.
Joko menceritakan sudah mengenal pacaran, minuman
keras dan taruhan dari semasa sekolah menengah pertama
hingga sekolah menengah atas dan selama itu pula Ia
melakukan perbuatan negatif. Perbuatan yang sangat keras
dilarang oleh agama Islam karena termasuk dosa besar
menurut nilai-nilai agama. Dalam hal ini, nilai-nilai Islam
pada Joko hanya sebatas pada pemahaman kognitif, belum
sampai pada penghayatan dan bahkan perwujudan dalam
perilaku yang nyata.
Tema 2: Munculnya Perasaan Kehilangan, Kebingungan
Dan Keresahan dan mempelajari semuanya dengan mengikuti
perkembangan zaman. (tahap reinforcement, observational
learning)
73

Joko mengalami keresahan dalam jiwa setelah kehilangan


orang yang selalu jadi panutan, Joko tidak menyangka
Ayahandanya meninggal begitu cepat ketika dia belum bisa
membahagiakannya dan belum lagi masalah percintaan yang
selalu membuat Joko menyerah akan hidupnya. Ketika usia
19 tahun Joko merasakan bahwa kehidupan yang dia alami
selama ini seolah-olah diam ditempat tanpa adanya pegangan
dan arahan sama sekali yang membuat hidupnya tidak
berwarna atau suram. Joko merenungi prilakunya selama ini,
meskipun dia mengetahui bahwa apa yang dia lakukan salah
dan tidak benar baik untuk dirinya dimasa depan maupun
agama. Tetapi saat itu hanya hal itulah yang bisa dia lakukan
untuk mempertahankan kehidupannya meskipun
bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam.
Joko mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya
dibutuhkan oleh dirinya, dia mulai mengubah pola pikirnya
dalam menyelesaikan masalah karena menurutnya apa yang
dia lakukan selama ini bukanlah penyelesaian secara dewasa
tetapi lebih kekanak-kanakan yang lari dari masalah.
“…sejak saat itu gue ngaku ama diri gue apa
yang gue lakuin ini salah, meskipun awalnya sempet
gak terima keadaan soalnya rasanya gue belum
sanggup dan belum bisa nngasilin apa-apa.
Kerjaan gue cuma seneng-seneng doang gak
mikirin kedepannya gimana. Nah pas saat itu baru
tuh gue punya tekat untuk berubah, saat itu gue
cuma berubah pola pikir dan meninggalkan
kebiasaan gue yang buruk” (W1/Joko:16-20)
74

Setelah meninggalkan perilakunya yang tidak baik Joko


mulai terbiasa dengan keadaan tetapi menurut Joko seolah-
olah masih ada yang kurang dan terkadang dia merasa
jiwanya ada yang kosong. Joko mencoba mencari tau
kekosakan itu disebakkan oleh apa hingga tanpa sengaja Joko
melihat konten dakwah di Youtube yakni Ustad Solmed, dari
acara tersebut ada satu titik di dalam jiwanya yang merasa
tercubit dan membuat dirinya menangis seolah mengingat
perilaku yang selama ini dia lakukan.
“… faktor yang bener-bener saat itu bikin gue
sadar bahkan gue sampe nangis Kah saat itu, gara-
gara liat ceramahnya Ustad solmed di
youtube…”(W1/Joko:71-81)

Dalam hal ini Joko memanfaatkan handphone android


yang dia beli ketika usia 19 tahun tepatnya setelah dia bekerja.
Dulu ketika Joko menggunakan BlackBerry Joko tidak
pernah sama sekali melihat konten dakwah karena pada masa
itu Joko masih SMA dan tidak pernah terbayangkan dengan
permasalahan yang menimpanya dan bahkan media sosial
pada saat itu belum sehitz sekarang. Pada saat itu media sosial
yang terkenal hanyalah facebook dan twitter untuk
mendapatkan informasi, tetapi tidak semua orang khususnya
pemuda muslim seperti Joko ini mengikuti atau brgabung
dalam konten dakwah atau Islami.
“…youtube pada saat itu cuma buat seneng-
seneng ajah lebih terkenal dengan kenegativan dari
pada yang positif. Pas gue kelas 3 SMK gue udah
ganti Hp BlackBerry tuh yang kkeypednya kecil-
kecil itu Kah, pada saat itu juga belum ada media
75

sosial yang kaya sekarang banyak banget instagram


ajah baru-baru ini booming tahun 2014anlah
soalnya gue sering gunain facebook dan twitter buat
upload foto atau curhatan gue..”(W1/Joko:194-
202, 203-220)
Dari konten youtube tersebut Joko memiliki keinginan
untuk memperbaiki perilakunya, setiap ada kesempatan atau
disela-sela kesibukannya Joko mencoba mencari artikel
tentang cara bertaubat. Ditengan-tenngah kegundahan dan
keresahannya tiba-tiba Alm. Ayahnya mendatanginya lewat
mimpi yang dimana Ayahandanya menyuruh Joko untuk
berubah dan segera bertaubat, dari mimpi itulah Joko merasa
tertampar dan memcobba memikirkan kembali apa yang telah
dia perbuat dan meyakinkan dirinya untuk kembali
kepadaNya.
Tema 3: gambaran kehidupan keagamaan setelah
mempelajari nilai-nilai keagamaan hingga adanya keinginan
untuk berubah. (tahap behavioral capability)
Setelah kejadian mimpi Alm.Ayahandanya dan juga
mempelajari nilai-nilai keagamaan melalui media sosial
youtube dan aertikel, akhirnya Joko memutuskan untuk
merubah perilakunya untuk menjalankan ibadah dengan
sungguh-sungguh dan juga menjauhkan hal-hal yang dilarang
oleh Allah SWT. Seperti meninggalkan minuman beralkohol
dan rajin mengerjakan shalat.
“pertama yang gue ubah itu shalat gue yah
meskipun gak tepat waktu dan masih suka
kebablasan kalau nyubuh padahal gue udah pasang
alarm tetep ajah kelewat terus hehe tapi gue
beneran Kah saat itu gue udah punya niat untuk
76

berubah tapi yah gitu ada ajah yang masih gue


tinggalin shalatnya. Dan gue juga udah berhenti
mabuk-mabukan dan berjudi….” (W1/Joko:89-99)
Ketika usia Joko sudah memasuki 21 tahun sampai saat
ini, Joko mempelajari nilai-nilai keagamaan semakin
mendalam dan yang tadinya shalat masih ada yang
kebablasan atau bolong-bolong tapi kini dia meyakinkan dan
bersungguh-sungguh untuk meluruskan niat kepada Allah
dan berusaha untuk tidak meninggalkan shalat dalam keadaan
apa pun karena Joko menyadari usianya semakin bertambah
dan umur tidak ada yang mengetahui, maka dari itu Joko ingin
mengubah dirinya menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
“Selama hampir dua tahun semenjak bokap gue
meninggal gue coba blajar mendalami Islam tetapi
belum kaya sekarang gue baru satu tahunlah ketika
usia gue ke 21 ampe saat ini jug ague masih belajar
Kah tapi insya Allah niat gue udah lurus udeh lillah
udah gak kaya kemarin-kemarin niat gue cuma
sampe mulut ajah belum sampe ke hati dan
tindakan” (W1/Joko:127-134)

Setelah itu, Joko mulai rajin melakukan shalat berjama’ah


di masjid dan juga mendengarkan ceramah-ceramah di masjid
maupun di media sosial dan Joko juga memberi jarak
pertemanannya sama teman-teman yang dulu berbuat tidak
baik.
Tema 4: Menemukan Kedamaian dan ketentramann Jiwa
melalui Ketaatan dan memperbanyak amalan Ibadah. (tahap
reciprocal determinism)
Setelah Joko mengerjakan shalat wajib dengan tepat
waktu dan khusyu kepada Allah serta menjauhkan
77

laranngannya perlahan tapi pasti Joko merasakan sebuh


ketenangan jiwa dan kedamaian di jiwanya, terlebih Joko juga
memperaktekkan puasa sunnah yang diajarkan oleh Nabi
Muhammad Saw yakni puasa senin kamis yah meskipun
belum bisa setiap rutin karena belum terbiasa melakukannya
tetapi Joko berusaha melaksanakannya.
Selain itu, Joko juga merasakan manfaat dari ibadah yang
telah dia lakukan untuk dirinya karena kini Joko mulai bisa
meredam amarahnya ketika mendapat masalah, berusaha
meredam hawa nafsunya setelah belajar berpuasa, ikhlas
menjalankan takdir hidupnya dan juga memiliki teman yang
selalu mendukung dan membantu Joko untuk dalam mentaati
perintah Allah SWT.
“Jujur Kah sebelum gue berubah gue gak
setenang sekarang, dulu mah boro-boro gue bisa
ngerjain dan nngejalanin hidup gue seindah ini, gak
tergesah-gesah nngambil keputusan, gak sabaran,
mudah sekali kehasut oleh setan dan selalu nngeliat
dari keuntungan gak menilai itu baikk (halal) apa
gaknya yang penting satu gue bisa ngasilin uang.
Atas izin Allah gue masih diberi kesempatan untuk
memperbaiki semuanya sekarang gue terus belajar
untuk ikhlas dan sabar, apa-apa harus dipikirkan
dulu ini sesuai ama ketentuan Allah apa gak,
berusaha gak mau mentingin ego gue dan sekarang
Alhamdulillah gue bisa ngerasain temen serta
saudara yang mau ngebimbing gue belajar
bareng…”(W2/Joko:38-46, 48-57)

Joko menyadari bahwa adanya timbal balik yang


didapatkan setelah dia melakukan perubahan dan Joko pun
meyakini kedamaian yang dia dapatkan dari apa yang telah
78

dia lakukan selama ini yaknni menjalankan perintah Allah.


maka dari itu, Joko mencari cara untuk menguatkan dan terus
meyakinkan agar menjadi istiqomah supaya ketaatan kepada
Allah-nya semakin meningkat.
Tema 5: gambaran kehidupan dan tindakan untuk
meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT dan
mempraktekannya kedalam kehidupan sehari-hari. (tahap
self-efficacy, tahap behavioral cabability, tahap observational
learning)
Joko mengakui selama 24 jam hidupnya selalu
bergantung dengan HP androidnya terlebih lagi Joko
memiliki kerjaan sampingan sebagai driver ojek online maka
dari itu Joko menyempatkan diri ditengah-tengah
kesibukannya. Dari 24 jam tersebut Joko mencoba
meluangkan waktunya untuk melakukan hal-hal yang
bermanfaat seperti mempelajari nilai-nilai keagamaan di
media sosial.
“selama 24 jam gue megang HP paling cuma
15-30 menit gue dengerin ceramah ustad yang ada
di IG kalau kontennya bagus biasanya gue repost di
IG gue ama di WA gue” (W1/Joko:288-292)

Joko mengusahakan untuk mencari apa yang mampu


membantu untuk mencapai suatu ketaatan dan meningkatkan
keimanan kepada Allah, karena Joko menyadari bahwa
tingkat keimanannya belumlah bisa dikatan stabil karena
godaan selalu ada lewat mana pun maka dari itu, Joko
mengupayakan untuk selalu aktif dalam kegiatan atau kajian-
79

kajian yang ada saat ini seperti kini Joko aktif mengikuti baik
kajian Ustad-Ustad yang ada di media sosial maupun aktif di
masjid yang ada di sekitar rumahnya.
“…pagi kerja di Hari-Hari lanjut ngojek online,
menyempatkan diri ikut kajian beberapa ustad
contohnya Ustad Felixsauw, Hanan Attaki dan
sebagainya dan sekarang gue seneng Kah bisa
belajar dari guru besar kaya Habib Lutfi, Habib
Bahar dan lainnya yang tadinya gak tau sekarang
Alhamdulillah gue tau itu pun karena gue ikut
kegiatan di masjid Kah dan Alhamdulillah gue
sekaranng udah aktif sebagai remaja masjid Al-
Huda…”(W2/Joko:72-86)

Pertama kali yang dilakukan Joko dalam merubah


perilakunya adalah memperbaiki akhlak dan aqidahnya,
selain aktif sebagai remaja masjid, Joko juga belajar
memperbaiki bacaan Al-Qur’an dari memperbaiki huruf
hijaiyyah, menghafal ayat, menghapal hadits dan
memperdalam makna kandungan yang ada di dalam Al-
Qur’an. Joko juga selalu mengajak teman-temannya yang
terdahulu untuk bergabung bersama Joko dalam merubah
perilakunya meskipun mereka hanya menganggapnya angin
lalu saja tetapi Joko tidak pernah lelah untuk mengajak
mereka.
“… kadang nih Kah kalau ada kegiatan di
masjid gue itu selalu ngajak teman-teman dulu dan
bahkan gue kadang ngajak mereka turun langsung
sebagai panitia juga biar mereka mau bergabung
dan mau memperbaiki akhlak dan aqidahnya. Oh
iya sekarang gue Juga lagi memperbaiki bacaan Al-
Qur’an gue di masjid Al-Huda…”(W2/Joko: 87-98)
80

Langkah yang diambil oleh Joko untuk merubah


perilakunya selain dengan belajar dan memahami makna Al-
Qur’an, Joko juga memilih memutuskan hubungannya
dengan kekasihnya karena menurutnya ketika kita sudah niat
untuk patuh dan taat pada perintah Allah maka jangan
setengah-setengah seperti larangaan mendekati zinah,
meskipun pacaran adalah salah satu perbuatan yang dilarang
oleh agam Islam maka Joko memutuskan untuk memilih
meninggalkan kekasihnya semata-mata untuk mentaati
perintah dan larangan Allah SWT.
“… udah gak mikir masalah cewe gue Kah semenjak
gue mutusin untuk merubah perilaku, gue mutusin
pacar gue. Gue pengennya kalau emang udah di
kasih jodohnya baru gue mau langsung nikah ajah
nah sekarang mah lagi ngumpulin duit buat
kesana…”(W2/Joko:109-121)

Semua yang dilakukan oleh Joko smeata-mata hanya


ingin mendapatkan ridho Allah SWT dan menjadi hamba serta
seorang muslim millennial yang mampu memperjuangkan dan
menegakkan agama Islam di seluruh dunia.
Tema 6: tekat untuk berubah perilakunya serta harapan
dan keinginan ketika memutuskan untuk merubah perilakunya
(tahap reciprocal determinism, tahap behavioral capability,
tahap expectation)
Joko memutuskan untuk merubah perilakunya karena dia
menyadari bahwa apa yang dia lakukan selama ini menyia-
nyiakan kehidupannya bahkan dahulu Joko hanya
mementingkan dunianya saja bahkan Joko hanya memikirkan
81

kesenangannya saja tanpa memikirkan dampak dan juga


akibat yang akan dia dapatkan dikemudian hari.
Memutuskan untuk mengubah perilakunya juga bukanlah
hal yang mudah untuk Joko, dia harus menerima cemoohan
tetangga dan teman-temannya. Joko sempat merasakan down
atas cemoohan tersebut akan tetapi Joko tidak goyah akan
keputusannya untuk berubah perilakunya bahkan disaat down
Joko semakin semangat untuk memperdalan nilai-nilai
keagamaannya di sela-sela kesibukannya.
“…. Pertama-tama gue mutusin hengkang dari
masa lalu gue ajah udah jadi cemoohan teman-
teman tongkrongan gue. Gue ampe diginiian
“yaelah Jo so alim lue”, “taubat lue”. Belum lagi
dari tetangga duileh sinis coy hahha sering banget
gue disindir gitu yah bodo amat gue si ngejalanin
hidup gue ngapain amat mikirin mereka meskipun
awalnya gue sempet down juga si di nyinyirin
temen-temen ama tetangga…”(W2/Joko:127-149)

Sungguh Joko sangat menyesal akan perilakunya


terdahulu maka dari itu Joko memutuskan untuk merubah
perilakunya dengan cara memperkuat keimanan dan
ketaatannya yang semata-mata hanya kepada Allah. Joko
meyakini salah satu Ustad di media sosila yang mengatakan
bahwasanya seburuk-buruknya perilaku kita, kita
meminginkan bidadari surga yang maksudnya seburuk-
buruknya Joko, dia juga menginginkan pendamping hidup
yang shalehah yang mampu menemaninya di surga kelak.
“… setidaknya gue pengen jadi lebih baik lagi dan
gue juga pernah denger tuh kata salah satu Ustad
di media sosial katanya gini “laki-laki yang abik
82

akan dipertemukan dengan perempuan baik juga


dan sebaliknya” nah dari kata-kata itu gue sadar si
seberengsek-berengseknya gue gue juga pengen
kali Kah dapet bidadari di dunia hehe”
(W1/Joko:319-325)

Selain itu, Joko juga meyakinkan dirinya bahwa apa yang


menjadi putusannya untuk merubah perilakunya ini murni atas
keinginannya bukan kerana tetangganya, teman-temannya
ataupun orang tuanya, akan tetapi atas dasar kesadaran bahwa
sebagai seorang muslim harusnya mentaati perintah dan
larangan Allah supaya bahagia di dunia maupun diakhirat.
Terlebih lagi Joko menyadari dunia hanyalah kehidupan
sementara yang seharusnya menjadi ladang untuk berlomba-
lomba mendapatkan tiket surga-Nya kelak.
“… sekarang mah tinggal buktiin apa yang guge
pilih dan terus meyakinkan diri gue bahwa tujuan
gue ini semata-mata karena Allah dan bukan karena
temen, ortu atau tetangga gue. Meskipun
kembalinya gue kefirah-Nya ini tujuannya untuk
mendapatkan jannah-Nya dan salah satunya
mempermudah jalannya ortu gue buat ke surge-
Nya” (W2/Joko:153-163)

Pernyataan Joko tersebut adalah gambaran bahwa selama


ini ia lupa terhadap kebesaran Allah, menyadari bahwa Allah
selama ini ada dalam setiap aspek kehidupan. Kehidupan ini
sebenarnya bukan tercipta dengan sendirinya tetapi kehidupan
ini sudah ada yang menciptakannya dan setiap makhluk yang
hidup akan kembali ke hadapan Allah dan mempertanggung
jawabkan semua perbuatannya di dunia ini.
83

Expectation

Self-Efficacy
Receprocal
Determinism
Behavioral
Capability
Observational
Learning

Reinsforcement
Joko

Tahap Implementasi Dakwah Melalui Media


Faktor terjadinya Perubahan Sosial Terhadap Perubahan Perilaku:
Perilaku: 1. Tahap Reinforcement; Joko merasakan
1. Faktor Predisposisi: rasa kehilangan orang yang disayang dan mulai
ingin mengetahui tentang merasakan kebingungan dan keresahan pada
agama Islam yang selama dirinya.
ini dilupakannya. 2. Tahap Observational Learning; mencari tahu
2. Faktor Pendukung: apa yang terjadi pada dirinya dan mencari
fasilitas atau sarana yang tahu tentang agama Islam di media sosial,
memadai, keluarga dan khususnya di Ig dan youtube.
lingkungan dalam 3. Tahap Behavioral Capability; Joko
membantu mempelajari memutuskan dan mulai mempelajari nilai-
agama Islam nilai agama seperti memperbaiki akidah
3. Faktor Pendorong: tokoh akhlak dan bacaan Al-Qur’an lalu bangkit
agama (pendakwah) dan terus konsisten setelah menyaksikan
salah satu konten dakwah.
4. Tahap Reciprocal Determinism; setelah
mempelajari nilai-nilai agama Islam Joko
merasakan ketenangan dan kedamaian di
jiwanya.
5. Tahap Self-Efficacy; aktif dalam kajian baik
online maupun kajian langsung dan aktif di
GEMA masjid Al-Huda
6. Tahap Expectation; Joko menginginkan
kebahagiaan di dunia dan akhirat yaitu
surganya Allah.

Gambar 4.1 Alur Proses Implementasi Dakwah Melalui Media


Sosial Terhadap Perubahan Perilaku Muslim Milenial Joko
84

2) Informan Ayu
Tema 1: Gambaran Pengalaman Kehidupan Keagamaan
dan Pengalaman Negatif Sebelum Berubah Perilaku.
Ayu menceritakan pengalaman kehidupan agamanya
sebelum terjadinya perubahan perilaku. Ayu mengetahui
bahwa nilai-nilai agama Islam itu sangatlah penting bagi
kehidupan sehari-hari tetapi Ayu selalu meninggalkan
perintah agama Islam seperti meninggalkan shalat dan
kewajiban menutup aurat bagi seorang perempuan yang
sudah balig.
Keluarga Ayu sendiri baru mendalami agama ketika ibu
Ayu yaitu Ibu Wati mengikuti majelis taklim yang ada di
daerah rumahnya dan sejak saat itu orang tuanya selalu
menyuruh anak-anaknya untuk taat atas perintah Allah, Ayu
pun mengikutinnya kalau dirumah tetapi karena Ayu lebih
sering berada di luar rumah karena bekerja maka Ayu pun
sering meninggalkannya bahkan Ayu juga sering membantah
perkataan oranng tuanya.
“Dulu kan waktu belum berubah yah begitu
pergaulannyalumayan bebas, boro-boro buat shalat
inget shalat ajah udah syukur Ka, belum lagi selalu
mengucapkan kata-kata kasar sama orang tua
kalau disuruh gak pernah jalan ujung-ujungnya
malah berantem dan pergi begitu ajah
..”(W1/Ayu:208-213)
85

Selain itu, Ayu juga sering menggunkan pakaian yang


mengikuti kebarat-baratan seperti menggunakan baju yang
kekurangan bahan dan bahkan ia berani menggunakan celana
hot pants, padahal Ayu mengetahui bahwa di dalam ajaran
agama Islam pakaian yang kekurangan bahan, kecowo-
cowaan dan yang menampakkan lekuk tubuhnya itu dilarang
sangat keras tetapi lagi-lagi Ayu melanggar aturan agama
tersebut karena lingkungan dan teman-teman Ayu
mendukung akan Ayu menggunakan seperti itu. Menurutnya
apa yang Ayu dan teman-temannya pakai adalah sebuah tren
saat ini dan kalau mereka tidak mengikuti zaman maka
mereka akan di anggap cupu oleh lingkungan teman-
temannya.
“… dulukan aku gak pake jilbab selalu pake
kaos pendek hot pants sehari-hari
mah”(W1/Ayu:6-12)

Saat itu, Ayu merasa bangga dengan apa yang ada pada
tubuhnya karena ketika ia sedanng jalan pasti ada ajah yang
bilang dia cantik, sexsi dan masih banyak lagi pujian-pujian
yang katakana oleh mereka, bahkan kekasihnya pun
mengatakan hal yang serupa dan sebagai perempuan pujian-
pujian itu membuat Ayu merasa senang dan bangga atas
dirinya.
Gaya pacara yang Ayu lakukan bahkan saat belum
berubah bisa dibilang sangat merugikan dirinya, karena
hampir setiap pacar-pacarnya Ayu terdahulu sudah
merasakan setengah dari tubuh Ayu dan menurutnya itu
86

adalah hal yang lumrah ketika kita berpacaran dan saat itu
sama sekali tidak merasa bersalah sama orang tua dan
agamanya.
Hingga suatu ketika Ayu mendapatkan pelecehan seksual
dari pacarnya yang kebetulan saat itu Ayu sudah benar-benar
merasa percaya dengan kekasihnya karena menurutnya
kekasihnya ini bisa dipercaya, dewasa karena kebetulan
usianya memang lebih tua dari Ayu akan tetapi di suatu
malam ketika kekasih Ayu menjemputnya pulang kerja dan
saat itulah Ayu hampir diperkosa oleh kekasihnya. Ayu selalu
memberontak dan bahkan sampai Ayu mendapat tamparan
dari kekasihnya itu, saat itu yang hanya Ayu bisa lakukan
hanya berdoa kepada Allah dan memohon ampun dan
pertolongan agar Ayu bisa keluar dari kungkungan
kekasihnya hingga entah dapet dari mana Ayu mampu
meloloskan diri dari kekasihnya itu dan detik itu Ayu bener-
benar merasa berdosa atas apa yang ia lakukan selama ini.
“…bukannya langsung pulanng kerumah Ay dia
malah mengajak Ay ke kostannya dia, ay pikir cuma
mampir bentar eh gak taunya hiks..hiks dia mau
berbuat yang macem-macem untungnya saat itu
Allah masih ngijinin Ay buat sadar dan inget bahwa
apa yang akan terjadi nanti akan berakibat fatal
buat Ay..”(W1/Ayu:51-85)

Akhirnya Ayu menyadari bahwa Allah selalu


menyayanginya meskipun Ayu sadar bahwa dirinya telah
jauh dari jalan-Nya dan bahkan selalu mengabaikan
perintahnya.
87

Tema 2: adanya dorongan setelah menyaksikan konten


dakwah di media sosial, terus menerus mempelajari nilai-nilai
agama Islam dimedia sosial hingga memutuskan untuk
berubah. (tahap reinforcement, tahap observational learning,
tahap behavioral capability )
Ketika usia 20 tahun Ayu menyadari bahwa selama ini ia
tidak mensyukuri atas nikmat dan kesempurnaan yang Allah
titipkan ditubuhnya bahkan selama ini ia amat sangat menyia-
nyiakan kesempurnaan itu sehingga orang yang tidak berhak
atas tubuhnya mampu melihatnya dan ketika ia menyaksikan
ceramah di youtube Ayu mulai menyadari bahwa siksaat yang
diberikan oleh Allah sangatlah mengerikan untuk orang-
orang yang tidak mematuhi perintahnya.
“…sampe usia 20 tahun belum juga menutup
aurat sampe Ayu dengar ceramah di youtube
tentang siksa seorang wanita tidak berhijab ya
Allah Ka masa setiap kita keluar gak pake kerudung
berarti sama ajah satu langkah kaki kaki bapak kita
keneraka..”(W1/Ayu:17-31)

Hari demi hari Ayu jadi aktif melihat konten dakwah


dimedia soisla karena rasa penasaran dan ingin mengetahui
ilmu agama lebih banyak lagi, hingga Ayu melihat konten
dakwah Ustadah Oki Setianadewi yang menceritakan kisah
perjalan hijrahnya dan saat itu Ayu semakin gencar mencari
ilmu di media sosial.
“awal berubahnya itu sebulan setelah kejadian
itu Ka, semenjak itu Ayu mulai merapihkan pakaian
meskipun belum pake kerudung tapi Ay udah mulai
mempelajari agama Islam dan sempet tuh Ay
searching di google cara meminta ampun kepada
88

Allah atauu taubat, nah dari situ Ayu mulai


mencari-cari caranya gimana sampe Ayu langsung
melaksanakan shalat taubat tau Ka sesuai petunjuk
yang ada di google pokoknya Ayu bener-bener
ngikutin tata caranya yang ada disana deh. Ayu
sampe ngefollow akun ustad dan ustadzah Oki
Stianan dari situ Ayu belajar dari IG mereka”
(W1/Ayu:119-130)

Ayu memutuskan untuk berubah perilakunya baik dari


segi agama maupun dari perilakunya, ia mulai menyadari
bahwa apa yang ia lakukan selama ini mampu
menjerumuskan dirinya kehal-hal yang tidak diinginkan dan
bahkan mampu membuat dirinya menyesal seumur hidup.
Dia memutuskan menata kehidupannya kembali dengan
mendekatkan diri kepada Allah dengan mentaati perintahnya
kgusunya menjalankan kewajibannya seorang muslim yakni
shalat 5 waktu dan juga mencoba mengikhlaskan semua
kejadian itu.
“Ayu sungguh-sungguh ingin bertaubat dan Ayu juga
sudah pasrah dan ikhlas menerima semuanya ko Ka, Ayu
mau membenah diri Ayu biar terus berada dijalan Allah
dan menguatkan keimanan serta akhlak Ayu agar lebih
baik lagi.”(W1/Ayu:107-114)

Awal berubah Ayu tidaklah langsung menutup auratnya


akan tetapi Ayu berusaha untuk merapihkan pakaiannya yang
jauh lebih sopan dan tidak mengundang sahwat laki-laki. Dari
media sosial inilah Ayu mendapatkan pembelajaran dan
mampu membantu Ayu untuk memperbaiki kesalahan dan
kelalaian yang telah ia lakukan selama ini.
89

Tema 3: mengimplementasikan keagamaan dalam


kehidupan seharari-hari dan sikap tegas dalam mengambil
tindakan dan keputusan untuk berubah. (tahap self-effecacy,
tahap behavioral capability)
Akhirnya, Ayu merasa yakin dan mantap untuk merubah
penampilannya hingga menggunakan kerudung ketika
hendak keluar, tetapi dalam prosesnya Ayu mengalami
sebuah kebimbangan atas apa yang telah menjadi
keputusannya untuk menggunakan kerudung karena ditempat
kerjanya yang dulu tidak diperkenankan untuk menggunakan
hijab karena rata-rata temannya yang disana tidak
menggunakan jilbab dan bahkan lingkungan kerjanya yang
dulu itu sama sekali tidak terlalu mementingkan tentang nilai-
nilai agama Islam, akan tetapi Ayu meyakinkan dirinya untuk
benar-benar berubah karena Allah maka Ayu merelakan
hengkang dari tempat kerjanya yang dahulu dan Ayu
bersyukur orang tuanya mengizinkan Ayu untuk keluar dari
sana setelah ia menjelaskan keinginannya untuk berubah.
“…disana Ay suka risih sama lingkungannya
soalnya rata-rata disana gak pada pake kerudung,
makanya pas Ay mutusin untuk merubah perilaku
Ay keluar dari situ”(W2/Ayu:55-60)

Ayu memilih hengkang bukan semata-mata tanpa alasan


yang jelas tetapi Ayu memutuskan sesuatu atas dasar apa
yang ia ketahui dari belajar, karena ayu sebelumnya
menyaksikan ceramah dari salah satu ustad yang diamna
ustad tersebut membahas tentanng meningkatkan keimanan
90

diri seseorang dan salah satunya adalah mendapatkan


lingkungan yang bisa membantu kita untuk berubah.
Maka dari itu, Ayu mencoba mengikuti dan
mengimplementasikan apa yang telah ia pelajari kedalah
kehidupan sehari-harinya, karena Ayu meyakini bahwa jika
niatnya baik maka Allah akan mengabulkan apa yang kita
butuhkan.
“Waktu itu sempet liat kajian ustad gitu nah
disana beliau menjelaskan bahwa kalau kita niat
untuk merubah dan meningkatkan keimanan kita
salah satunya adalah berteman dengan orang-
orang yang shaleh dan lingkungan yang baik dan
mendukung. Mangkanya saat itu Ay memutuskan
untuk berhenti Ka dan selang dua bulan
Alhamdulillah Ayu diterima di salah satu PT dan
disitu lingkungan serta teman-temannya sesuai
dengan apa yang dibutuhkan Ay Ka”(W2/Ayu:67-
76)

Ayu memiliki tekat yang kuat dalam menjalankan peroses


perubahan dan tidak mau berubah dengan setengah-setengah.
Ia sungguh-sungguh dalam mempelajari dan menekuni nilai-
nilai agama Islam.
Tema 4: mendalami nilai-nilai keagamaan bersama
seseorang, menemukan rasa damai, percaya diri setelah
memasukan nilai-nilai keagaman dalam aspek kehidupan
(tahap reciprocal determinism, tahap observasional learning)
Ayu menemui sahabatnya untuk membantu dan
menguatkan dirinya agar tidak goyah karena selain belajar
otodidak dari media sosial Ayu juga membutuhkan seseorang
yang mampu mengingatkan dirinya ketika keimanannya
91

sedang goyah, karena di awal Ayu memperbaiki pakaiannya


dengan kemana-mana menggunakan gamis dan kerudung
lingkungan dan teman-teman Ayu pun tidak menerima begitu
saja mereka selalu bergunjing dan mengatakan hal-hal yang
terkadang menyakiti hatinya.
Akan tetapi, Ayu berusaha menanggapinya dengan
senyum dan tidak lupa selalu mendoakan mereka yang terbaik
seperti salah satu ustad yang mengatakan di sebuah kajian
instagram “doakanlah mereka yang mendzalimimu sehingga
Allah menghapus segala dosanya dan semoga Allah titipkan
hidayah kepadanya karena Allahlah sebaik-baiknya
pelindung kita (Al-Imran’:173)”.
“..Masya Allah kata-katanya bikin aku downd
banget Ka. Waktu awal-awal Ay pake gamis ama
kerudung tuh tetangga dan teman Ay pada nyeletuk
“tumben lue Ay pake kerudung”, “pakeannya
bener”, insyaf lue Ay”, biasanya juga kaya jablay
lue kalau pakai baju….”(W1/Ayu:226-236)

Selain itu, Ayu juga belajar memperbaiki bacaan Al-


Qur’an dan memahami tafsirannya bersama dengan Aini
karena terakhir ia mengaji itu ketika Ayu SMP selebihnya ia
lalai akan kitab suci agamanya dan Aini dengan sabar
membantu Ayu untuk mengingatkan kembali serta
memasukkan Ayu dalam sebuah pengajian rutinan.
“Semenjak aku deket sama Ai Aku diajak untuk
belajar membaca Al-Qur’an dan di sela-sela kita
ngaji juga diberikan pengetahuan tentang ayat
yang tadi kita baca Ka” (W1/Ayu:168-173)
92

Ayu tidaklah main-main dalam mempelajari agama Islam


terbukti ia mengikuti saran dari temannya Aini untuk selalu
mendatangi tempat kajian dan juga sebisa mungkin disela-
sela pekerjaannya harus selalu mencarger keimanannya
dengan menyaksikan dakwah atau membaca buku tentang
keIslaman.
Tema 5: Usaha untuk mempertahankan keputusan yang
telah dipilih dan ada hubungan yang mempengaruhi usha
tersebut (tahap self-efficacy, tahap reciprocal determinis)
Ayu mengikuti saran yang diberikan oleh temannya Aini
untuk memperkuat keimanannya, maka dari itu ia aktif dalam
sebuah kajian online di media sosial yang dimana anak muda
saat ini sangat mengidolkan dan banyaknya yang menjadi
mad’unya yakni seperti ustadz Adi Hidayat, Hanan Attaki dan
ustadz-ustadz lainnya yang sedang dicenderungi oleh
kalangan muda milenial.
“Ay mengikuti ustadz Adi Hidayat ama Hanan
Attaki kadang juga Ayu dateng Ka kekajiannya itu
pun kalau Ayu ada waktu dan juga jaraknya deket
kalau jauh mah gak dateng..”(W1/Ayu:269-276)

Selain aktif di kajian online maupun offline atau datang


langsung ke majelis-majelis ilmu, Ayu juga aktif di goroup
whatsapp dan juga aktif dikajian malam minggu bersama
dengan sahabatnya Aini. Tetapi kalau group di whatsapp ini
dimasukkan oleh teman SMAnya dulu yang mengetahui
bahwa Ayu sudah berubah maka dengan senang hati ai
menerimanya.
93

“Ada Ka cuma ada dua di whatsapp yang


pertama group one day one ayat sama group
pengajian malam minggu”(W1/Ayu:281-283)

Setelah mengalami proses perubahan ini Ayu merasakan


kebahagian dan rasa syukur kepada Allah yang selalu
memberi pertolongan dan bimbingannya melalui orang-orang
yang sayang sama dirinya. Ayu juga merasa tambah percaya
diri akan penampilannya yang sekarang dan juga merasa
kedamaian dan ketenangan yang haqiqi dan seolah jiwanya
tidak lagi kosong meskipun Ayu tidak menutup kemungkinan
keimanannya kadang naik turun ketika Allah sedang
mengujinya melalui cobaan yang datang tanpa kita ketahui.
“Ayu ngerasa Allah tuh baik banget sama Ayu
soalnya dari awal Ayu memperbaiki perilaku kaya
dipermudah ajah gitu Ka, bahkan ketika orang
menghujat tapi Allah selalu menunjukkan jalan-
Nya. Ayu tambah percaya diri dan adem ajah
kayanya meskipun masalah pasti ada yah namanya
juga hidup yahkan Ka.” (W2/Ayu:81-86, 89-91)

Ayu mengalami perubahan yang sangat signifikan dan ia


selalu mengikutidan mentaati ap ayanng telah pelajari dalam
kehidupannya sehari-hari, ia juga mencoba menahan apabila
gudaan datang menghampirinya.
Tema 6: harapan serta keinginan setelah memutuskan
untuk berubah (tahap expectation)
Ayu menyadari bahwa perilakunya yang dulu sangatlah
merugikan dirinya maupun orang tuanya dikemudian hari, ia
tidak ingin kedua orang tuanya mengalami kehidupan yang
sulit karena harus menanggung malu atas apa yang telah ia
94

perbuat dan juga seburuk-buruknya dirinya Ayu juga


menginginkan kelak di akhirat nanti ia dan keluarganya
mendapatkan kenikmatan yang haqiqi yakni tempat
berkumpulnya orang-orang shaleh yaitu surganya Allah.
“Mangkanya salah satu aku berubah juga
karena aku sayang sama orang tuaku dan Aku gak
mau langkah mereka ke surga kahalang oleh
perbuatanku, Ka”(W1/Ayu:259-263)

Keinginan dan harapan inilah yang menjadi penyemangat


dan sebagai tujuan dari apa yang Ayu ingikan karena ia
menyadari bahwa manusia diciptakan oleh Allah ke dunia
semata-mata hanya untuk patuh dan taat hanya kepada Allah
dan menjadi khalifah atau perantara Allah dalam mensyiarkan
agama Islam ke seluruh dunia.
95

Expectation
Reciprocal
Determinism
Self-Efficacy
Behavioral
Capability
Observational
Lerning
Reinforcement
Ayu

Faktor Terjadinya Implementasi


Tahap Proses Implementasi Dakwah Melalui Dakwah Melalui Media Sosial
Media Sosial Terhadap Perubahan Perilaku Terhadap Perubahan Perilaku
Muslim Millennial: Muslim Millennial:
1. Tahap reinforcement: Ayu mendapatkan 1. Faktor pendukung: sarana
dorongan atau motivasi untuk berubah setelah media sosial yang memadai
menyaksikan ceramah di media soisal. sehingga Ayu memperdalam
2. Tahap Observational Learninng: Media sosial dan mempelajari agama Islam
lah yang membantu Ayu ketika pertama kali dengan mudah.
memutuskan unttuk berubah, mempelajai 2. Faktor pendorong: Pesan yang
bacaan Al-Qur’an. disampaikan oleh da’i sangatlah
3. Tahap behavioral capability: Ayu memutuskan menarik dan menyentuh
untuk berubah dengan cara mendekatkan diri jiwanya sehingga Ayu yakin
kepada Allah dan Ayu berhenti dari tempat untuk merubah perilakunya.
kerjanya karena lingkungannya tidak sesuai dan 3. Faktor predisposisi: adanya
tidak mendukung dalam keputusannya. pengetahuan yang baru dan
4. Tahap self-efficacy: Ayu berhenti dari tempat bertambahnya ilmu
kerjanya karena lingkungannya tidak sesuai dan pengetahuan Ayu tentang
tidak mendukung dalam keputusannya. agama Islam sehingga Ayu
5. Tahap reciprocal determinism: Ayu merasa memperbaiki dirinya dan
jiwanya damai, tentram dan merasa percaya diri memutuskan kembali kepada
dan Ayu juga sesekali menasehati adik dan Allah SWT.
keluarganya tentang keagamaan.
6. Tahap expectation: ayu mengharapkan apa yang
ia jalankan sesekarang menjadi bekal dan
penolongnya dikemudian hari.

Gambar 4.2 Alur Proses Implementasi Dakwah Melalui Media


Sosial Terhadap Perubahan Perilaku Muslim Milenial Ayu
96

3) Informan Johan
Tema 1: Gamabaran kehidupan keagamaan sebelum dan
sesudah berubah perilakunya.
Hidup dalam keluarga yang memiliki keyakian bukan
agama Islam maka aturan dalam hidupnya pun bukanlah
berasar dari agama Islam itu sendiri. Meskipun dari kecil
Johan memeluk agama Nasrani tapi ia dan ibu angkatnya
sangatlah taat kepada agamanya terdahulu bahkan ibu angkat
Johan sendiri bekerja di Gereja.
Sebelum merubah perilakunya Johan terkenal dengan
pemabuk karena hampir setiap hari ia dan teman-temannya
selalu menghabiskan waktunya hanya dengan mabuk
walaupun kadar alkoholnya rendah tetapi ia sering
meminumnya bahkan sudah seperti pecantu alkohol selain itu
Johan juga gemar yang namanya berjudi karena menurutnya
judi dan alkohol itu suatu kenikmatan dunia dan diagamanya
juga tidak terlalu ketat akan peraturan itu apalagi ia juga tau
batasan-batasan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
karena ia serinng datang ke Gereja untuk ibadah.
“Ane salah satu pecandu minuman yang
beralkohol meskipun kadar alkoholnya tidak terlalu
tinggi dan berjudi ini yang selalu ane lakukan
dulu.”(W1/Johan:162-165)

Tetapi setelah Johan memutuskan untuk memeluk agama


Islam dan menjadi muallaf maka kebiasaan yang dulu pun
perlahan-lahan hilang dan memahami syariat Islam, dengan
bantuan media sosial ia mempelajari gerakan shalat dan
sebagainya dan ketika ia memutuskan untuk memeluk agam
97

Islam ibu angkat Johan malah mengusurnya dari rumah


sehingga mau tidak mau ia memilih untuk mengontrak karena
ia tidak memiliki saudara atau pun kerabat. Menurut ibu
angkatnya Islam adalah keras, banyak aturan dan agama
Islam itu salah karena agamanyalah yang benar dan mudah
diikuti.
“Respon mama Lisa saat itu marah sama ane
sampe-sampe ane diusir dari rumah mama lisa”
(W1/Johan:85-97)

Setelah membaca dua kalimat syahadat yang dibimbing


langsung oleh Ustad Ahmad Siddiq kini Johan menjalani
syariat Islam dengan sungguh-sungguh terbukti ia mencoba
menjalani puasa yang dilakukan umat muslim lainnya tetapi
awal-awal di tahun pertama ia masuk Islam ia sempat
mengikuti puasa Ramadhan, puasa Ramadhan ini adlah ujian
terbesar yang ia hadapi karena ia bener-bener tidak bisa dan
tidak sanggup untuk melakukan apapun, tidak sanggup
menahan lapar dan dahaga terlebih lagi ia lelah dengan shalat
Terawih yang rakaatnya banyak, karena agama terdahulu
tidak ada tuh hari istimewah meskipun ada palingan cuma
malam Natal itupun tidak dengan sujud terus menerus
mangkanya awal pertama ia berubah perilakunya Johan
merasa kesulitan.
“Waktu tahun pertama puasa ane bener-bener
gak kuat semua-muanya dari nahan lapar apa lagi
kalau kerjanya kaya ane aduh coabaan dah hehe,
terus juga banyak banget rakaat ketika terawih
aduh ane bener-bener syok banget tuh awal-awal
mah.” (W1/Johan:298-315)
98

Tahun berganti tahun Johan mampu mengikuti apa yang


ada di dalam Islam dengan sungguh-sungguh dan juga ia tidak
malu untuk bertanya ketika ia memang tidak mengetahuinya
dan tidak pernah merasa lelah untuk belajar tentang agama
Islam.
Tema 2: lingkungan yang membentuknya untuk berubah,
sehingga ada keinginan untuk mempelajari agama Islam di
media sosial (tahap reciprocal determinism, tahap
observational learning)
Lingkungan yang membentuk Johan dalam menentukan
perilakunya seperti apa karena dari kecil Johan dikelilingi
dengan tetangga yang memeluk agama Islam yah meskipun
mereka bukanlah orang-orang yang sangat religious tetapi
mereka selalu mengikuti dan melaksanakan apa yang ada di
ajaran agama Islam seperti shalat, puasa, membayar zakat dan
pergi haji.
Dari sanalah Johan memiliki berbagai pertanyaan tentang
apa yang ia lihat seperti kenapa si orang Islam harus shalat
setiap waktu?, mengapa mereka harus puasa selama itu? Dan
banyak sekali kata mengapa dna kenapa yang inilah yang
bersarang di otak Johan. Hingga rasa penasaran itulah yang
akhirnya mengharuskan ia bertanya-tanya kepada teman-
temannya yang beragama islam.
“Lingkungan dan temen-temenlah yang
membuat ane menimbulkan rasa penasaran tentang
agama Islam, sempet nanya-nanya kenapa si orang
Islam harus shalat tepat waktu?”(W1/Johan:30-38)
99

Dari sanalah Johan merasa jiwanya merasa terpanggil


untuk menegtahui Islam lebih lanjut apa lagi ia sempat sempat
merasakan kegelisahan sehingga ia selalu merenung dengan
apa yang ia lakukan selama hidupnya, mencari tahu tentang
perasaan yang membuat dirinya cemas, ketakutan dan
merasakan jiwanya seolah-olah ada yang kosong. Hingga
suatu hari ia mencoba mencari tahu di google dan sempat juga
bertanya dengan teman-temannya tetapi apa yang
disampaikan teman-temannya ini belumlah sampai membuat
ia tenang justru semakin hari ia merasakan kegelisahan yang
sangat kuat, alhasil ia mencoba mengikuti cara yang
dilakukan orang Islam ketika merasakan kegelisahan di dalam
jiwanya. Ia mengikuti tahap demi tahap yang ada di artikel
tersebut setelah menjalaninya entah mengapa seolah-olah ada
secercah harapan disana hingga ia terus melakukan itu dan
keresahan itu berangsur-angsur menghilang.
Tepat ketika usianya 20 tahun Johan menguatkan mental
untuk untuk meyakinkan dirinya untuk memeluk agama Islam
karena ia sempat menyaksikan sebuah video di youtube yang
membahas tentang sejah Islam dan tentang agama Islam itu
apa dan dari sanalah ia mengetahui tentang agama Islam.
“Ane jadi sering searching tentang Islam dan
sampai usia ane udah 20 tahun ane nguatin mental
dan meyakinkan diri ane untuk bener-bener masuk
Islam itu gak lepas dari salah satu video yang ane
liat di youtube…” (W1/Johan:48-52)

Akhirnya Johan memilih mempelajari agama Islam di


media sosial karena cara yang diajarkan agama Islam inilah
100

yang mampu membuat dirinya nyaman dan tidak lagi merasa


ketakutan.
Tema 3: mengambil keputusan untuk menjadi muallaf,
mendapat dukungan penuh dari keluarga kandung dan
terlebih adanya media yang membantunya dalam proses
memeprtbaiki diri (tahap behavioral capability, tahap
reinforcement, tahap observational learning)
Setelah mempelajari Islam terus menurus hingga diam-
diam Johan sering mendengarkan ceramah di Masjid-Masjid
yang ada di jalan akhirnya tepat ketika usianya ke 21 tahun ia
yakin untuk memeluk agama Islam dan menjadi muallaf
meskipun saat itu orang tua angkatnya tidak mengetahui kalau
ia masuk agama Islam tetapi Johan yakin lambat laun ibu
angkatnya mau menerima keputusannya ini.
“Ketika usia nae 21 tahun ane bener-bener
masuk Islam dengan mengucaokan syahadat
disaksikan oleh jama’ah masjid setempat dan saat
itulah ane masuk Islam.”(W1/Johan:58-62)

Johan terus menata hidupnya sesuai dengan syariat Islam


dan ketika sudah mengucapkan dua kalimat syahadat yang
dibantu oleh Ustad Ahmad Siddiq, ia diberikan mandat oleh
Ustad Ahmad untuk meminta izin kepada orang tua
kandungnya karena bagaimana pun ridha orang tua adalah
ridhonya Allah maka dari itu Ustad Ahmad menegaskan
kepada Johan untuk menemukan kedua orang tua kandungnya
dan meminta ridhonya.
Johan mengikuti apa yang dikatakan Ustad Ahmad dan
akhirnya ia menghubungi orang tua kandungnya dan meminta
101

penjelasaan serta meminta doa kepada orang tua dan


keluarganya supaya apa yang dilakukan Johan selalu diberi
kemudahan dan diridhoi oleh Allah SWT.
“Pas pertama ketemu orang tua kandunng ane
nangis sambil minta maaf kea ne atas perbuatannya
terdahulu dan pas tau akhirnya ane mutusin jadi
muallaf mereka bersyukur akhirnya ane balik lagi
seperti mereka.”(W2/Joham:66-75)

Johan mencoba melapangkan hatinya untuk menerima


segala ketetapan yang diberikan oleh Allah kepada dirinya,
mengikhlaskan apa yang telah terjadi dan semakin giatan
dalam belajar meskipun ia harus mengojek demi menafkahi
dirinya dan sebisa mungkin memberika rezekinya untuk
kedua orang tuanya (orang tua kandung dan angkatnya)
karena bagaimana pun merekalah yang melahirkan dna
merawatnya.
Ia terus belajar untuk meninggalkan perilaku buruknya
dengan mempelajari nilai-nilai Islam di media sosial karena
Johan tidak bisa yang selalu terus menerus datang ketempat
kajian atau majelis taklim maka dari itu ia lebih memilih
mengandalkan media sosial meskipun ia menyaksikan video
di youtube hanya 15 menit tapi menurut Johan itu lebih baik
dari pada tidak sama sekali karena Johan menyadari bahwa
tubuh kita juga membutuhkan asupan keIslaman supaya
mampu meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT.
“Ane selalu melihat konten dakwah karena dari
situ ane tahu dan bisa belajar lagi dari ceramah-
ceramah para ustad. Untuk waktunya biasanya ane
gunain sehabis shalat fardhu Kah yah kira-kira 15
102

menitanlah ane pahamin maknah dari ceramah-


ceramah itu. (W1/Johan:214-219)

Ia sadar dan meyakinkan bahwa dalam belajar tidak ada


yang mudah karena Johan mengakui dari kecil ia tidak
mengetahui tentang ajaran Islam ia hanya tahu bahwa ada
agama selain agamanya terdahulu, maka dari itu ia harus
merelakan waktunya untuk mempelajari agama Islam dari
mana pun terlebih dengan adanya media sosial setidaknya
membantu dalam mengenal agama Islam itu sendiri.
Tema 4: Gambaran tentang tindakan yang dilakukan
untuk menguatkan keputusan untuk merubah perilaku dan
pemanfaatkan atau timbal balik setelah mendapatkan
informasi atau pengetahuan terkait keagamaan kepada orang
lain (tahap self-efficacy, tahap reciprocal determinism)
Setelah mengambil keputusan dan mempelajari ilmu
agama Islam atau nilai-nilai Islam di media sosial ia juga
mempelajari dan mendekatkan diri pada lingkungan seperti
hadir di setiap kegiatan Islam, kajian-kajian di masjid atau
forum-forum Islam hal ini dilakukan untuk memperkuat
keimanannya serta memperdalam agama Islam yang baru ia
kenal ini supaya ia menjadi hamba Allah yang taat akan
perintah-Nya dan mengetahui apa saja yang dilarang-Nya.
“Alhamdulillah biasanya ane selalu sempetin
dateng kalau emang jaraknya masih terjangkau dan
emang ane lagi senggang baru ane dateng tapi gak
setiap saat juga Kah. Palingan kalau ustad favorite
ane ajah kaya Ustad Abdul Somad, Ustad
Felixsiauw dan Ustad Yusuf
Mansur”(W1/Johan:250-256, 269-276, 281-290)
103

Dalam memahami agama Islam tidak hanya waktu yang


diperlukan tetapi Johan menyadari bahwa mental juga sangat
dibutuhkan karena ketika mental kita tidak kuat maka besar
kemungkinan kita akan mengulangi hal yang seperti
sebalumnya (perbuatan negatif) sebaliknya jika ketika kita
memiliki mental yang kuat maka bagaimana pun cobaan atau
kesusahan yang diberikan Allah kepadanya itu semua semata-
mata karena Allah ingin menguji kita untuk seberapa tinggi
tingakat atau kuatkah keimanan kita kepada-Nya sehingga
kita tidak berpaling darinya.
Salah satu ujian yang di berikan oleh Allah kepadanya
adalah dengan berada di antara dua keluarga yang memiliki
beda keyakinan, tetapi hal itu tidak menyurutkan tekat dan
semangatnya untuk menuntun ibu angkatnya untuk mengenal
agama Islam dan mencoba memberikan pemahaman terkait
larangan seseorang yang meminjamkan hartanya kepada
orang lain dengan melebihkan pembayaran dari nominal yang
dipinjam (riba).
Dalam hal ini Johan tidak memaksa ibu angkatnya untuk
memeluk agam Islam tetapi ia hanya ingin memaparkan atas
ilmu yang sudah ia dapat dari ustad-ustadnya dan ia
melakukan ini juga karena ia pernah mendengar dari salah
satu ustad yang mengatakan bahwa “sampaikanlah apa yang
kamu ketahui walaupun hanya satu ayat”, maka dari itu ia
mencoba menyampaikan dan memberitahu kebenaran yang ia
ketahui.
104

“Sedikit-sedikit ane memberikan pemahaman


kepada Mama Lisa terkait tentang riba dan yang
lainnya dan Alhamdulillah sekarang Mama Lisa
udah gak jadi rentenir lagi karena ane kasih
pemahaman terkait uang riba.” (W1/Johan:241-
246)

Allah-lah yang Maha Mengetahui mana yang


bersungguh-sungguh dijalan-Nya dan mana muslim yang
hanya mengaku muslim dan Johan yakin bahwa Allah-lah
yang Maha membolak-balikkan hati hambanya terbukti dulu
ia bukanlah seorang muslim yang mengenal dan mentaati
ajaran agama Islam tetapi sekarang ia mempelajari bahkan
aktif dalam beberapa kajian atau forum Islam dan Allah-lah
yang mempertemukan Johan dengan keluarga kandungnya
yang selama ini tidak ia ketahui keberadaannya.
Tema 5: Merasa bangga dan bersyukur atas apa yang
menjadi pilihannya, lebih tenang, lebih terarah dan terlebih
lagi adanya kesamaan kehidupan dari tokoh agama yang
diidolakannya (tahap reinforcement, tahap expectation)
Allah selalu menolong umatnya ketika salah satu umatnya
sedang kesusahan hal ini adalah suatu kepastian yang Johan
ketahui sesuai dengan apa yang ia pelajari karena Johan
pernah merasakan keterpurukan serta keresahan tapi dengan
kemurahan dan kasih sayang-Nya Dia menunjukkan jalan-
Nya kepada Johan meskipun saat itu ia belum mengenal-Nya
tetapi Dia selalu menampakkan kebesaran-kebesaran-Nya,
hingga akhirnya Johan memilih memeluk agama Islam tetapi
hal itu tidaklah mudah ia harus di jauhi oleh ibu angkatnya
105

yang selalu merawatnya sedari kecil padahal ia tidak memiliki


saudara di Jakarta tetapi Johan berusaha sabar dalam
menghadapinya hingga akhirnya Muhammad Farhan Siddiq
selaku sahabatnyalah yang membantunya dan terus
menguatkannya dalam hal apapun itu.
Suatu hari Johan di ajak oleh sehabatnya itu datang di
kajian daerah bintaro dan bertepatan itu adalah kajian Ustad
FelixSiauw dan sepanjang jalan Farhan menceritakan sosok
Ustad Felix ini dengan antusias dan menggebu-gebu dan
ternyata Johan baru mengetahui bahwa ustad felix yang
dahulunya dalah seorang Nasrani dan kini menjadi Muallaf
dan sering juga beliau diremehkan hingga di judge
menyebarkan agama yang radikal tetapi perjuangan beliau
sungguh hebat hingga sekarang banyak orang yang segan oleh
beliau karena itulah Johan merasa seperti ada dorongan yang
baru untuk terus berusaha mewujudkan mimpinya untuk
selalu berada dijalan-Nya dan menggapai surga-Nya.
“Ustad Felixsiauw ini mungkin menjadi
gambaran buat diri dan sebagai salah satu
mendorong ane untuk terus memeperdalami agama
Islam karena mungkin kita sama-sama sebagai
muallaf jadi ane sering belajar dari beliau terkait
tentang pandangan Islam”(W1/Johan:260-268)

Hidup itu adalah pilihan, baik dan buruk itu adalah pilihan
yang harus kita pilih semua diberi kebebasan untuk
memilihnya tetapi inginlah bahwa suatu saat akan ada hari
dimana kita harus mempertanggung jawabkannya atas pilihan
yang telah kita pilih. Semua mempunyai hak dalam memilih
106

begitupula dengan Johan yang berhak atas pilihan hidupnya


yang memilih meninggalkan agama Nasrani demi memeluk
agama Islam yang baru beberapa tahun ini ia pelajar tetapi ia
tak pernah menyesali atas keputusan atau pilihannya bahkan
kini ia merasa bangga atas pilihan hidupnya karena setelah ia
menjalani atau masuk Islam kehidupannya kini lebih terarah,
merasa kedamaian ia peroleh.
“Sekarang hidup ane jadi lebih terarah, terus
lebih tentram dan damai yang ane rasain. Udah gitu
kaya ada satu titik dimana titik itu sekaranag bih
nikmat gituKah susah Kah diungkapin. Yang pasti
ane bersyukur Allah mengizinkan dan memanggil
ane untuk mengenal Islam seperti sekaarang ini.
(W1/Johan:75-81, 327-348, 359-365)

Kata mereka Islam itu keras dan banyak aturan ini dan itu,
jalas agama Islam seperti itu Islam harus keras dan tegas
dalam hal apapun karena agama Islam adalah agama yang
paling sempurna karena hanya Islamlah yang mengatur
semua aspek kehidupan dari permasalahan sekecil biji padi
sampai permasalahan sebesar muka bumi. Agama Islam
mampu menyelesaikan dan memecahkan permasalahan
tersebut dengan mengkaji Al-Qur’an dengan baik dan
mengamalkannya dengan baik pula.
Menurut Johan aturan yang ditetapkan bukan semata-
mata untuk menyusahkan manusia atau hamba-Nya tetapi
aturan itu diberikan untuk melindungi dan menjaga kita di
dunia supaya apa yang kita lakukan selalu berada di jalan
yang lurus seperti jalan yang Allah bernikmat. Johan sadar
atas apa yang ia pilih dan berusaha sebaik mungkin untuk
107

selalu mempertahankannya sampai waktunya tiba dan


kembali kepada-Nya.

Expectation
Self-Efficacy

Reinforcement

Behavioral
Capability
Receprocal
Determinism
Observational
Learning
Johan

Faktor Terjadinya Implementasi


Tahap Proses Implementasi Dakwah Melalui Dakwah Melalui Media Sosial
Media Sosial Terhadap Perubahan Perilaku Terhadap Perubahan Perilaku
Muslim Millennial: Muslim Millennial:
1. Tahap reciprocal determinism: 1. Faktor Pendukung; adanya
Lingkungan tempat tinggal Johanlah fasilitas yang memadai
yang merubah perilakunya, menasehati Johan dalam memahami dan
ibu angkatnya. mempelajari agama Islam
2. Tahap observational learning: Johan yakni dengan bantuan media
mempelajari dan mencari tahu tentang sosial.
agama Islam di media sosial, 15 menit 2. Faktor Pendorong: adanya
unruk memahami konten dakwah pembimbing atau tokoh
tersebut. agama (da’i) yang
3. Tahap behavioral capability: Johan membantu proses perubahan
meyakinkan dan memantapkan dirinya perilaku (menjadi muallaf).
untuk merubah keyakinannya dari agama 3. Faktor Predisposisi: adanya
Nasrani ke agama Islam. rasa ingin tahu yang tinggi
4. Tahap reinforcemet: adanya dukungan terhadap agama Islam.
yang diberikan oleh orang tua kandung
Johan, tokoh agama.
5. Tahap self-efficacy: Johan aktif dikajian-
kajian online ataupun secara langsung.
6. Tahap expectation; hidup Johan sekarang
lebih tenang, terarah setelah mendalami
ilmu gama Islam serta ia ingin
mendapatkan surganya Allah.

Gambar 4.3 Alur Proses Implementasi Dakwah Melalui Media


Sosial Terhadap Perubahan Perilaku Muslim Milenial Johan
108

2. Faktor Terjadinya Implementasi Dakwah Melalui Media


Sosial Terhadap Perubahan Perilaku Muslim Milenial Di
Jakarta Utara
1. Informan Joko
Tema 1: Munculnya kesadaran atas pengalaman
keagamaan karena adanya rasa ingin mengetahui tentang
agama Islam yang selama ini dilupakan faktor predisposisi,
adanya fasilitas dan sarana yang madai membantu
mempelajari agama Islam serta lingkungan dan keluarga
faktor pendukung dan semakin survive dengan faktor
pendorong dengan adanya tokoh agama (pendakwah). (tahap
reinforcement, observational learning, behavioral capability,
self-efficacy, reciprocal determinism, expectation)
Joko menceritakan pengalaman keagamaannya dimulai
ketika ia mendapatkan kesadaran pada dirinya yang telah
menyia-nyiakan kehidupannya melalui ujian yang diberikan
oleh Allah dengan meninggalnya ayahanda Joko dan juga
sulitnya keadaan ekonomi keluarganya. Joko mulai mencari
dan mempelajari nilai-nilai agama yang telah lama ia abaikan
dengan menggunakan smartphonenya untuk mencari
pemahaman nilai-nilai agama Islam seperti membuka konten
dakwah di google dan youtube.
“karena saat itu gue pengen belajar bener-
bener nah akhirnya gue cari artikel di google
tentang agama Islam dan video dakwah Ustad
Solmed Kah di youtube. Awal pertama mah gue
nyari tentang cara taubat yang diterima oleh Allah
tuh seperti apa nah saat itulah gue mulai mencari
109

tau lebih banyak lagi terkait agama


Islam.”(W1/Joko:264-271)
Selain itu, Joko juga mengikuti kajian yang di adakan oleh
beberapa Ustad yang sedang hits di media sosial untuk
menambah ilmu pengetahuannya tentang nilai-nilai agama
Islam, karena menurut Joko topik yang disampaikan oleh
ustad-ustad di media sosial ini sangatlah mudah dimengerti
dan dipahaminya.
“ustad-ustad yang sekarang apa lagi yang
terkenal di medsos itu mereka membawakannya tuh
simple tapi ngena banget topik pembahasannya tuh
sederhana tapi bisa bikin kita mikir
gitu..”(W1/Joko:294-302)

Usaha yang dilakukan oleh Joko ini tidaklah sebentar


melainkan bertahun-tahun tepatnya dua tahun setelah
ayahandanya meninggal dunia, selain itu juga Joko
mendapatkan dukungan dari orang terdekatnya seperti ibu
dan temannya. Ibunya selalu memberikan dukungan seperti
menasihati dan mendoakan Joko ketika selesai shalat.
“Alhamdulillah Kah ada temen gue yang
namanya gilang tuh dia dukung perubahan gue
kaya sekarang dan terlebih lagi Alhamdulillahnya
nyokap dukung gue banget sampe-sampe dia kala
selesai shalat suka nangis gitu kenapa gue tau
soalnya waktu itu gak sengaja gue liat dia pas
selesai sholat” (W1/Joko:164-170)

Joko kini telah mengimplementasikan apa yang ia dapat


dari usaha pencariannya tentang nilai-nilai agama Islam
dalam kehidupan sehari-harinya dan Joko juga sanngat
bersyukur kepada Allah atas apa yang telah diberikan
110

kepadanya serta belajar ikhlas dan sabar dalam menghadapi


ujian dikemudian harinya.
2. Informan Ayu
Tema 1: adanya faktor pendukung, sarana media sosial
yang memadai untuk belajar dan faktor pendorong, pesan
pendakwah yang disampaikan dengan menarik (tahap
observational, tahap reciprocal determinism, tahap
reinforcement)
Ayu memanfaatkan media soisal sebagai tempatnya
belajar memahami agama Islam karena di zaman millennial
ini memudahkan Ayu untuk mencaritahu tentang sesuatu
yang dibutuhkannya baik dari aplikasi whatsapp, instagram,
google, facebook maupun youtube disana banyak sekali
pengetahuan yang bisa kita dapatkan bahkan mempermudah
Ayu mencari sosok sahabat yang tak pernah dikontak
sebelumnya.
“setelah proses itu Ay coba cari kontak temen
Ay yang dulu zaman sekolah tuh alim banget nah
pas udah ketemu di FB langsung aku chat niatnya
buat bantu aku untuk berubah..”(W1/Ayu:140-146)

Memilih media sosial sebagai tempat untuk menambah


pengetahuannya karena Ayu merasa bahwa apa yang
disampaiakan oleh ustad atau pendakwahnya mudah
dimengerti, menarik dan yang pastinya benar-benar sesuai
dengan apa yang ada di Al-Qur’an terlebih lagi ustad-ustad
yang di media sosial tidak menjudge kita tetapi memaparkan
atau mencontohkan kebenaran.
111

“mereka itu menjelaskan tidak tanggung-


tanggung dan mudah dimengerti apa lagi enaknya
sekarang tuh bisa komen-komenan sama ustad
ustadah tersebut dan mereka juga selalu bales ko
jadi enak ajah Ka sekarang mah lebih mudah kalau
kita beneran mau belajar mahudah tersedia
Ka”(W1/Ayu:161-167)

Selain pesannya yang ringat dan juga mengena di hati


Ayu, tokoh agama atau sosok seorang da’i juga berpengaruh
dalam proses perubahan yang Ayu alami. Seperti Ayu merasa
cocok dan mudah terserap ilmunya apa bila yang
menyampaikan ustad yang diidolakan olehnya yakni Ustad
Adi Hidayat, Ustadah Oki Setiana dan masih banyak lainnya.
“Saat itu juga tepat banget Qodarullah saat itu
Ustadah Oki sedang bahas masalah perempuan nah
dia menceritakan tentang pengalaman dia juga
sebelum memutuskan untuk berubah dari situ Ay
merasa kaya ada dorongan gitu di hati Ay dan
keyakianan untuk berubah tuh bener-bener kuat
banget.”(W1/ayu:132-139)

Dengan fasilitas dan sarana yang memadai inilah Ayu


memplajari agama Islam dengan baik meski kesibukan selalu
ada tetapi tidak menutup kemungkinan untuk belajar karena
sekali klik ia bisa mendapatkan atau belajar dimanapun dan
kapan pun.
Tema 2: adanya faktor predisposisi, adanya pengetahuan
yang dimiliki sehingga bertindak sesuai dengan apa yang
diketahui untuk mengapai tujuannya (tahap behavioral
capability, tahap self-efficacy, tahap expectation)
112

Ayu mempertanggungjawabkan keputusan yang telah


dipilihnya dengan cara mengikuti apa yang diajarkan dan
mengikuti pesan yang disampaikan oleh da’i atau pendakwah
di media sosial seperti menahan dirinya untuk membagikan
foto dirinya kemedia sosial karena setelah Ayu menyaksikan
dan memplajari serta mencari tahu tentang foto yang di
upload di media sosial maka dari itu ia lebih memilih
mengirim fotonya ke sahabatnya Ai dan itu dilakukann
sampai sekarang.
“soalnya aku pernah denger salah satu ceramah
di instagram tentang perempuan yang selalu
memamerkan keindahannya ke publik nah kalau
kata ustad “sangat disayangkan jika paras
cantikmu dijadikan kebejatan seorang laki-laki dan
nafsunya, tutuplah keindahanmu untuk mahrammu”
nah sejak saat itu Ay coba menahan diri untuk
upload diri Ay ke medsos meskipun hasrat untuk
mengupload sangat besar tapi coba Ay tepis dan
terus beristigfar tapi Ay tetep upload si Ka di kolom
chat pribadi Ay sendiri dan kalau emang menginkan
pujian Ay kirim ke fotonya ke Ai temen
Ay”(W2/Ayu:133-146,154-158)

Meskipun Ayu bukan terlahir dari keluarga yang agamis


tetapi Ayu menginginkan untuk mencoba memperbaiki
agama dan memasukkan nilai-nilai keagamaan di dalam
hidupnya. Ia mengetahu bahwa tidak ada yang bisa
memastikan bahwa keimanan yang kita miliki akan terus
meningkat kalau kita sendiri tidak mencari cara untuk
meningkatkan keimanan dan ketaatan tersebut. maka dari itu,
Ayu selalu berusaha mencari tahu dan belajar dimana pun ia
berada.
113

3. Informan Johan
Tema 1: Faktor pendukung fasilitas yang memadai seperti
yang ia dapat dari media sosial dipertegas dengan danya
faktor predisposisi, rasa ingin tahu dan selalu bertanya-tanya
tentang Tuhan yang ada di agama Islam yang menguatkan
untuk merubah perilakunya (tahap reciprocal determinism,
tahap observational learning, tahap behavioral capability)
Dukungan yang diberikan oleh Johan bukan hanya dari
orang terdekat saja tetapi dukungan dari hasil perkembangan
zaman ini juga mampu membantu Johan dalam mempelajari
agama Islam, di zaman millennial ini orang dengan mudahnya
mencari tahu tentang apa yang dkita inginkan sepertihalnya
Johan yang merasa diri dan jiwanya terpanggil untuk
mengetahui tentang agama Islam lebih dalam, hal ini tidak
membutuhkan waktu yang lama ia tinggal membuka applikasi
yang ada di smartphonenya ia bisa melihat tentang kehidupan
agama Islam di seluruh penjuru dunia serta mengetahui
tentang ajaran agama Islam itu sendiri.
Salah satu keunggulan media sosial di zaman millennial
inilah yang membantu Johan dalam mempelajari ilmu agama
Islam dengan mudah dan cepat tanpa mengganggu aktifitas
sehari-harinya.
“Youtube, google buat nyari artikel dan
instagram, karena sekarnag tuh udah mudah banget
Kah apa yang kita butuhin udah tersedia di HP dulu
Cuma liat artikel ajah di google sekarang semakin
berkembangnya zaman ane bisa liat dan belajar
juga tuh di youtubetinggal tulis ajah apa yang kita
mau cari udah ketemu bahkan ane belajar shalat itu
114

dari youtube karena jauh lebih mudah


menghapalnya…” (w1/Johan:197-210)

Rasa ingin tahu Johan semakin hari semakin bertambah


karena ia rajin untuk mengikuti kajian-kajian baik online
maupun kajian secara langsung, sepertihalnya ketika ia baru
pertama kali memutuskan untuk berubah ia amat sangat
penasaran akan Tuhannya orang Islam dan banyak hal yang
lainnya yang ingin ia ketahui tentang agama Islam.
“Kalau yang bikin ane tersadar itu ketika
membahas tentang Allah, disitu ane mikir tuh “iya
juga yah ane memohon sama Tuhan yang diem ajah
diiket” terus juga sempet mikir kalau Tuhan itu
punya anak dan sebagainya berarti ia sama kaya
kita dong yang amsih membutuhkan bantuan?”dan
masih banyak lagi deh pemikiran-pemikiran tentang
Allah dan ane juga mendapat pengetahuan terkait
tentang hutang piutang dan tentang riba mka dari
itu ane mencoba menasehati ibu angkat ane tentang
hal tersebut ”(W1/Johan:231-238)

Untuk meningkatkan keimanan agama Islam Johan harus


terus menambah keilmuannya suapaya keimanannya tidak
akan goyah karena jika kita diibaratkan dengan handphone
kita bisa bayangkan hampir setiap hari handphone kita
gunakan setiap hari pastilah handphone kita butuh cashan
untuk dapat digunakan atau hidup dengan baik begitu pula
dengan manusia yang notabennya hampir setiap hari selalu
berhubungan langsung dengan manusia dan lingkungan
lainnya maka dari itu manusia juga membutuhkan yang
namanya energi keimanan supaya kehidupan kita ini selalu
115

berlandasan dengan Al-Qur’an dan Hadits serta sesuai dengan


perintah-Nya.
Tema 2: Faktor Pendorong, pendakwah atau da’i yang
menyampaikan pesan yang menarik sehingga mampu
diterima oleh mad’unya dan juga adanya motivasi yang kuat
dari tokoh agama. (tahap reinforcement, tahap self-efficacy,
tahap expectation)
Dalam proses memeperbaiki perilaku atau mengubah
keyakinan seseorang bukanlah hal yang mudah, Johan harus
mempelajari terlebih dahulu tentang keyakianan yang akan di
pilihnya serta menetapkan jiwanya untuk terus bersyungguh-
sungguh dan niat karena Allah. Maka dari itu Johan
membutuhkan dukungan dan dorongan dari orang terdrkatnya
dan terlebih lagi dukungan atau bimbingan dari seseorang
yang mengetahui ilmunyalah yang ia butuhkan.
Selain media soisal sebagai tempat untuk mempelajari
ilmu agama, seorang pembimbing juga sangatlah dibutukan
untukmemberikan masukan dan arahan yang tepat bagi
seseorang yang baru mengenal Islam seperti halnya Johan
dari awal Johan memutuskan untuk menjadi muallaf Johan
selalu dibimbingan oleh tokoh agama atau seorang
pendakwah (da’i) yang membantu proses perubahannya.
“Awal-awal memutuskan untuk berubah tuh
berat banget si soalnya kaya minuman alkohol
itukan udah jadi kebiasaan kalau makan atau
kumpul pasti selalu ada minuman beralkohol
soalnya kalau gak tuh kaya ada yang kurang gitu,
waktu awal-awal disaranin sama ustad Ahmad dan
temen ane Farhan disuruh minum racikan gitu
116

racikan itu ane minum sampe setahun dan


alhamdulillah sekarang ane udah gak
mengkonsumsi minuman alkohol lagi”
(W1/Johan:179-186, 220-226, 63-71)

Sejak mendapat pengalaman dan keilmuan dari berbagai


media sosial atau pembimbing kini Johan menjalani
kehidupannya jauh lebih tenang dan terus berusaha supaya
nilai-nilai keagamaan Islam selalu dipraktekkan kedalam
kehidupan sehari-harinya dan juga Johan tidak pernah lelah
untuk mengajak, mendoakan dan membimbing ibu angkatnya
supaya dikemudian hari bisa bersama-sama belajar tentang
agama Islam serta bersama-sama meraih Jannahnya.
BAB V
PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Tahap Terjadinya Implementasi Dakwah Melalui Media


Sosial Terhadap Perubahan Perilaku Muslim Milenial Di
Jakarta
Menanamkan dan menumbuhkan kembali nilai-nilai
keagamaan Islam pada diri seorang muslim milenial yang telah
lama meninggalkan dan menajuhkan nilai-nilai agama Islam atau
aturan-aturan Allah SWT yang telah ditetapkan-Nya dengan
memanfaatkan kecanggihan yang ada pada saat ini, sehingga
muslim milenial selalu mampu menguatkan keimanan dan
keIslamannya di setiap saat tanpa harus menghadiri majelis taklim
atau forum Islam, atas dasar inilah penelitian dilakukan untuk
mengetahui bagaimana implementasi dakwah melalui media sosial
terhadap perubahan perilaku muslim milenial pada kasus ketiga
informan yang mengalami perubahan perilaku.
Seperti yang telah diketahui bahwa istilah implementasi
dakwah melalui media sosial terhadap perubahan perilaku muslim
milenial merupakan penerapan hasil dari segala macam
pengalaman dari diri muslim sendiri maupun karena faktor
pendukung lainnya serta interaksi muslim milenial dengan
lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap
dan tingkah laku.1

1
Saifuddin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukuran, Cet. X,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 13

117
118

Untuk mengetahui bagaimana terbentuknya implementasi


dakwah melalui media sosial terhadap perubahan perilaku muslim
milenial yang dilakukan oleh ketiga informan. Maka menggunakan
teori yang diungkapkan oleh Robert J. bensley dan Jodi brookins-
fisher2 terkait implementasi dakwah melalui media sosial terhadap
perubahan perilaku muslim milenial yaitu enam tahap yang harus
dilalui oleh muslim millennial yang menginginkan perubahan
perilaku. Tahap-tahap tersebut yaitu reciprocal determinism,
behavioral capability expectation, reinforcement, self-efficacy,
observational learning.
Peneliti hanya ingin menggali secara mendalam bagaimana
nilai-nilai keagamaan hadir pada kehidupan sehari-hari muslim
milenial dengan seutuh-utuhnya untuk mendekatkan diri kepada
Allah, dengan menggunakan tahapan teori perubahan perilaku
sehingga dapat mempermudah dalam mengindikasikan tingkat
keagaman dan didukung oleh kehidupan keagamaan sebelum
terjadinya perubahan perilaku. Terlihat dari masing-masing
informan memiliki kebiasaan negatif di masa lalunya yang suram.
Penelian ini disebabkan karena penelitian ini adalah
pendekatan fenomenologi maka konsep awalnya adalah untuk
mengeksplorasikan secara personal pada ketiga informan
berdasarkan peristiwa pengalaman natural. Hal inilah yang
menjadi fokus penelitian dimana implementasi dakwah melalui

2
Robert J. Bensley dan Jodi Brookins-Fisher, “Community Health
Education Methods: a pracitical guide,2 nd, 2003” di terjemah oleh
Apriningsih, Nova S. Indah Happy dan Palupi Widyastuti, Metode Pendidikan
Kesehatan Masyarakat, Ed.2, Cet.1, (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,
2009), h. 12-14
119

media sosial terhadap perubahan perilaku muslim milenial di


Jakarta Utara membutuhkan strategi yang matang mulai dari
afeksi, kognitif, behavioral dan beberapa faktor yakni faktor
pendukung lainnya Selain itu, proses dan waktu yang cukup
panjang untuk bisa mengetahuinya. Berdasarkan permasalahan
tersebut maka peneliti ingin menggali lebih mendalam terkait
implementasi dakwah melalui media sosial terhadap perubahan
perilaku muslim milenial di Jakarta Utara. Apa saja proses
terjadinya implementasi dakwah melalui media sosial terhadap
perubahan perilaku muslim milenial tersebut dan bagaimana faktor
pendukung ketiga indorman tersebut.
1. Proses implementasi dakwah melalui media sosial
terhadap perubahan perilaku muslim milenial Di Jakarta
Utara
Proses ini terjadi pada muslim milenial yang terjadi pada
masing-masing informan. Untuk mengetahui gambaran yang jelas
dan dimana saja perbedaan dan persamaan tahap yang dilalui oleh
masing-masing informan mengenai proses terbentuknya
implementasi dakwah melalui media sosial terhadap perubahan
perilaku muslim milenal di Jakarta Utara dapat dikelompokkan
dalam dua tahap yaitu tahap pra perubahan perilaku dan pasca
perubahan perilaku muslim milenial.
Pada tahap pra-perubahan perilaku akan menggambarkan
kehidupan keagamaan muslim milenial dan kebiasaan yang
dilakukannya sebelum adanya peruabhan, untuk pasca perubahan
perilaku menggambarkan sesuai tahap yang diungkapkan oleh
teori perubahan perilaku dari Robert J. bensley dan Jodi brookins-
120

fisher3 terkait proses implementasi dakwah melalui media sosial


terhadap perubahan perilaku muslim milenial di Jakarta yaitu
terdapat enam tahapan yaitu reciprocal determinism, behavioral
capability, expectation, reinforcement, self-efficacy,
observational learning.
a. Tahap Pra-Perubahan Perilaku
Pada tahap pra perubahan perilaku ada beberapa tema yang
muncul yaitu gambaran kehidupan keagamaan dan kebiasaan
masa lalu yang suram. Masing-masing informan menceritakan
bahwa faktor utama terjadinya proses implementasi dakwah
melalui media sosial terhadap perubahan perilaku muslim
milenial adalah kehidupan keagamaan yang belum matang.
Kehidupan keagamaan ketiga informan sebelum mengalami
perubahan perilaku adalah bersandar pada ajaran agama yang
formalitas sekedar tau dan tak melaksanakannya dan turunan
dari orang tua. Terlihat pada Joko sebelum mengalami
perubahan perilaku, menggambarkan bahwa dirinya jarang
melaksanakan perintah Allah seperti shalat lima waktu.
(W1/Joko:30-42)
Melaksanakan shalat hanya ketika terdesak padahal Joko
mengakui beragama Islam adalah kepercayaannya. Islam hanya
sebagai identitas luarnya saja belum sampai mendalam. Joko
menceritakan bahwa dalam melaksanakan shalatnya masih
setengah-setengah karena belum merasakan adanya hubunngan

3
Apriningsih, Nova S. Indah Happy dan Palupi Widyastuti, Metode
Pendidikan Kesehatan Masyarat, Ed.2, Cet. I, (Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC 2009), h. 12-14
121

atau keharusan untuk menjalankan syari’at Allah seperti


memasukan nilai-nilai agama kedalam kehidupaan sehari-
harinya yaitu Joko mengakui secara terus terang kehidupan masa
lalunya banyak dosa seperti mabuk-mabukan dan berjudi. Tetapi
setelah Joko mengetahui dosa atau hukuman bila seorang
muslim meninggalkan shalatnya, maka dari itu Joko mencoba
mempelajari kembali tentang nlai-nilai keagamaan di media
sosial yang bersifat audio visual karena dengan menggunakan
media audio visual pesan yang disampaikan para da’i dapat
diserap dengan baik oleh Joko karena pada saat pesan
disampaikan Joko tidak hanya bisa mendengar tetapi juga Joko
melihat atau merasakan pesan apa yang ingin disampikan. Joko
menyadari bahwa dakwah melalui media sosial jenis media
audio visual ini haruslah dilakukan terus menerus dan
menyaksikan video tersebut harus dari awal hingga akhir
sehingga sesuai dengan isi pesan yang disampaikan oleh para
da’i.
Hampir sama dengan kehidupan keagamaan yang dialami
oleh Ayu yang melupakan nilai-nilai agama Islam. Ayu
memutuskan untuk mempelajari agama Islam setelah Ayu
mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh pacarnya dan
setelah mendapatkan pengetahuan setelah menyaksikan video
ceramah di media sosial. (W1/Ayu:119-130) keberagaman yang
dimiliki Ayu setelah menyaksikan video di media sosial yang
bersifat audio visual ini mengubah pola pikir Ayu yang
sebelumnya hanya mengetahui dan menjadi pendengar bahkan
seperti tidak peduli akan hal-hal sekitar tetapi setelah mengenal
122

dakwah di media sosial bersifat audio visual ketika menemukan


hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang semestika Ayu jauh
lebih berani mengutarakannya.
Sedangkan pada informan yang ketiga yaitu Johan yang
menggambarkan kehidupan keagamaannya tidak jauh berbeda
dengan pengalaman keagamaan Joko dan Ayu, yang
membedakannya adalah Johan baru mengenal agama Islam
setelah Johan mempelajari agama Islam dan memutuskan untuk
pindah agama atau menjadi muallaf serta membutuhkan faktor
pendukung seperti ustad secara nyata yang bisa membimbing
dirinya (W1/Johan:58-62).
Dapat disimpulkan bahwa kehidupan keagamaan atau
perilaku ketiga informan disebabkan oleh minimnya ilmu
pengetahuan tentang agama Islam sehingga ketiganya
mengalami kemunduran dan bahkan menyimpang dari aturan-
aturan yang telah ditetapkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an dan
Hadits. Hal ini sesuai dengan teori Ahmad kholid4 bahwa ketika
seorang muslim milenial ingin merubah perilakunya maka
muslim milenial tersebut telah memiliki dasar-dasar perubahan
perilaku seperti adanya pengetahuan yang dimiliki ketiga
informan dari sanalah ketiga informan memiliki sikap
bagaimana usaha atau tindakan ketiganya dalam mencapai
perubahan tersebut dan sehingga menghasilkan perilaku yang

4
Ahmad Kholid, Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori
Perilaku, Media dan Aplikasinya, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012), h,
18-19
123

sesuai dengan apa yang ketiga informan harapkan dalam hal ini
adalah menjalankan nilai-nilai agama Islam.
b. Tahap Pasca Perubahan Perilaku
Pada tahap pasca perubahan perilaku tema yang sering
muncul adalah perubahan keagamaan menuju arah yang lebih
matang jika dibandingkan dengan tahap pra-perubahan perilaku.
Menghayati, mengevaluasi, introspeksi diri, secara mendalam
atas apa yang telah dilakuakannya. Sebagaian besar ketiga
informan mengalami kegelisahan, kekosongan jiwa, kehampaan
dan ketakutan yang ada pada dirinya. Setelah itu informan
mencari tahu tentang kekosongan jiwa yang dialaminya hingga
ketingga informan mempelajari secara diam-diam melalui media
soisal yang saat ini sedang digandrungi oleh muslim milenial.
Pada tahap pertama yang dialami Joko adalah tahap tahap
reimforcement dimana Joko merasakan kehilangan ayahnya
ketika usia masih muda, merasakan kebingungan dan keresahan
pada dirinya (W1/Joko:16-20). Setelah itu, mamasuki tahap
observational learning yakni Joko mencari tahu tentang tentang
kegelisahan dan kekosongan jiwanya melalui media sosial
(W1/Joko:71-81), tahap behavioral capability yang
memutuskan Joko untuk mangambil sebuah keputusan untuk
berubah dengan mempelajari ilmu agama Islam (W1/Joko:89-
91) setelah mempelajari dan mendekatkan diri dengan agama
Islam jiwa Joko kembali tenang, damai dan Joko merasa
ketakutannya selama inii karena Joko menjauhi agama Islam
yang padahal disanalah kunci dari semua masalahnya inilah
salah satu tahap reciprocal determinism (W1/Joko:48-57).
124

Selanjutnya tahap self-efficacy yaitu tahapan dimana Joko


harus terus mengisi keimanan dan keilmuannya tentang agama
Islam seperti aktif di kajian online maupun datang langsung ke
kajian dan Joko kini juga jadi bagian dari remaja masjid di
daerahnya supaya kadar keimanan dan pengetahuannya terus
menambah (W1/Joko:72-86, 288-292) hingga tahap expectasi
yang diinginkan Joko sesuai dengan apa yang ia harapkan yaitu
semata-mata hanya untuk terus membantunya untuk selalu dekat
dengan Allah dan menjadi muslim yang shaleh, sehingga kelak
menggapai suatu kebahagiaan yang kekal di akhirat
nanti.(W1/Joko:153-164)
Untuk informan Ayu mengalami perubahan perilakunya
setelah terjadi sutu peristiwa yang mungkin akan membuat
dirinya menyesal seumur hidup jika peristiwa itu terjadi yakni
pelecehan seksual yang hampir terjadi hubungan badan layaknya
suami istri antara Ayu dengan mantan pacarnya terdahulu.
Peristiwa inilah yang membuat Ayu merasakan sebuah
penyesalan, ketakutan, pendiam dan keresahan. Ayu memasuki
tahap reinforcement dimana Ayu merasakan ada sebuah
dorongan atau motivasi dari konten dakwah yang Ayu klik tanpa
sengaja tetapi dampak yang dihasilkan dari konten dakwah
tersebut sangatlah dahsyat karena yang tadinya resah, takut dan
gelisah hilang gitu ajah bahkan Ayu merasa jauh lebih tenang
dan pikirannya seolah terbuka setelah menyaksikan konten
dakwah tersebut (W1/Ayu:17-31)
Setelah itu, tahap observational learning dilakukan Ayu
untuk terus membaca artikel dan menyaksikan konten dakwah di
125

media sosial supaya menambah penegtahuan tentang agama


Islam (W1Ayu:19-30) hingga tahap behavioral capability lah
yang mengharuskan Ayu untuk memutuskan berubah
perilakunya dengan cara mendekatkan dirinya kepada Allah
SWT (W1Ayu:107-114) dan selanjutnya tahap self-efficacy
dimana Ayu meningkatkan keimanan dan pengetahuannya
dengan cara aktif di berbagai konten/ kajian dakwah di media
sosial, aktif mengaji bersama Ai temannya dalam meperbaiki
bacaan dan mengetahui kandungan dalam Al-Qur’an maupun di
WA group (W1/Ayu:281-283). Hingga pada akhirnya Ayu
mendapatkan apa yang diinginkan olehnya dengan berlomba-
lomba mencari kebaikan di dunia ini tidak lain dan tidak bukan
hanyalah Surga Allah SWT yang menjadikan Ayu medapatkan
tahap expectation yang sangat luar biasa dalam menjalankan
perubahannya.
Berbeda dengan Joko dan Ayu yang pada dasarnya mereka
terlahir dari keluarga yang beragama Islam sehingga ilmu agama
Islam sejatinya sudah melekat pada diri kedua informan, mereka
meninggalkan dan berpaling dari Allah itu karena mereka
memilih hidup dengan mengejar kesenangan dunia sesaat tetapi
pada dasarnya mereka memahami tentang agama Islam,
sedangkan informan yang ketiga yakni Johan adalah seorang
yang hidup dianatara keluarga berkeyakinan Nasrani dan sedari
kecil tidak pernah tahu tentang agama lainnya,
Joko dan Ayu merubah perilakunya karena adanya sebuah
dorongan yang mengharuskan dan memaksanya untuk menjadi
lebih baik dengan cara mendalami ilmu agama, sedangkan Johan
126

berawal dari sebuah lingkungan tempat tinggalnya yang


mayoritas memiliki keyakinan yang berbeda darinnya yaitu
agama Islam. Johan merasa asing karena merasa berbeda dari
teman-temannya, Johan menyadari perbedaan-perbedaan yang
dilakukan dirinya dan juga lingkungannya hingga suyang
mendapat pelajar dari media sosial yang semakin atu ketika
muncul sebuah pertanyaan-pertanyaan yang selalu mengganggu
kesehariannya hinggu membuat jiwa Johan merasa resah dan
gelisa yang Johan sendiri tidak menegtahui kenapa pertanyaan-
pertanyaan itu justru membuat dirinya merasa kekosongan di
jiwanya Johan mengalami tahap reciprocal determinim dimana
lingkungan yang membuat Johan untuk mencari tahu tentanng
agamanya dan agama Islam, dengan sembunyi-sembunyi Johan
mencari tahu lewat smartphonenya yang sudah canggih di zaman
milenial ini untuk mencari sebuah kebenaran yang sebenar-
benarnya (W1/Johan:30-38).
Johan hanya mengandalkan handphondnya saja untuk
mengetahui tentang agama Islam di media sosial seperti youtube
dan membaca artikel dan karena profesinya sebagai driver ojeg
online sehingga Johan sering mendengar kajian yang ada di
masjid ketika sedang menganter jemput penumpangnya tahap
observational learning inilah yang membantu Johan belajar
tentanng Islam (W1/Johan:48-52) sehingga ketika usia Johan 21
tahun ia memutuskan untuk masuk Islam dengan mengucapkan
dua kalimat syahadat yang di bantu oleh Ustad Ahmad untuk
mengIslamkannya inilah tahap behavioral capability yang
127

akhirnya Johan mengambil keputusan untuk menjadi muallaf


(W1/Johan:58-62).
Selain itu, permaslahan yang di hadapi Johan sangatlah
kompleks karena Johan adalah anak angkat ibu Lisa, orang tua
kandungnya memberikan Johan yang baru lahir sebagai sebuah
jaminan untuk membayar hutang-hutangnya kepada ibu Lisa dan
ibu Lisa lah yang merawatnya tetapi amat disayangkan cara
mendidik yang dilakukan ibu Lisa ini sangatlah mengganggu
psikis dan mental Johan sendiri karena sedari kecil Johan selalu
dipukul dengan gantungan baju, sapu atau barang-barang yang
ada disekitarnya saat itu. Meskipun begitu Johan selalu patuh
dengan ibu angkatnya hingga Johan rela menjadi amukan dan
pukulan dari ibu Lisa, beberapa kali Johan hampir menyerah
seerti kabur dari rumah tetapi Johan tidak punya sanak saudara
di Jakarta dan terlebih lagi Johan begitu menyayangi ibu
angkatnya. Johan baru mengetahui bukan anak kandung ibu Lisa
ketika usianya sudah SMA awalnya ia marah atas tindakan
orangtua kandungnya yang memberikannya keorang hanya demi
membayar hutang-hutang mereka. Lambat laun Johan bisa
menerima keadaan dan hingga saat ini hubungannya mulai
membaik dengan orang tua kandungnya dan itupun karena dia
menginginkan sebuah kedamaian dalam hidupnya terlebih lagi
ketika Johan mengenal Islam Johan mengetahui betapa
berharganya orang tua yang kita punya karena ridho orang tua
termasuk ridhonya Allah.
Maka dari itu, ketika Johan ingin masuk Islam Ustad Ahmad
selaku pembimbing yang mengajari dan mensyahadatkan
128

dirinya meminta Joko untuk meminta izin kepada orang tua


kandungnya dan disinilah tahap reinforcement dimana Johan
mendapatkan motivasi dan dukungan dari kedua orang tua
kandungnya, mereka mengikhlaskan serta mendukung seratus
persen atas pilihannya (w1/Johan: 66-75).
Keputusan yang diambil Johan kini semakin kuat dan hal
inilah yang memicu semangat Johan untuk mempelajari Islam
dan mentaati segala perintahNya, dengan mengambil sebuah
tindakan dengan melalui tahap self-efficacy yakni Johan
mengikuti segala aktifitas yang mampu meningkatkan kekuatan
keimanan serta pengetahuannya tentang agama Islam dengan
cara aktif dikajian online serta belajar langsung dengan
dibimbing oleh Ustad Ahmad dan bahkan di tahun pertama
masuk Islam Johan tinggal di rumah Ustad Ahmad tujuannya
untuk memudahkan Johan belajar lebih cepat tentang agama
Islam (W1/Johan:250-256, 269-276, 281-290). Tahap yang
selalu diulang-ulang inilah yang membantu proses perubahan
perilaku Johan hingga Johan merasakan sebuah ketenangan
setelah memeluk agama Islam, kehidupannya lebih terarah dan
kini hidupnya memiliki tujuan yakni mendapatkan tempat disisi
Allah diakhirat kelak ini termasuk tahap akhir yakni tahap
expectation suatu pengharapan yang dijadikan sebuah tujuan
setelah melakukan perubahan perilaku.
Ketiga informan mengetahui bahwa introspeksi diri dan
memohon ampun atau bertaubat kepada Allah atas yang pernah
dilakukan saat sebelum adanya perubahan perilaku cukup
menjadi obat untuk menenangkan jiwa. Terdapat dua bentuk
129

dalam perubahan perilaku menurut Ahmad Kholid5 yang


dimunculkan oleh ketiga informan sebagai berikut:
1) Perilaku Tertutup (covert behavior)
Pertama kali ketiga informan mendapatkan pencerahan
melalui sebuah pesan yang disampaikan oleh seorang da’i di
media sosial inilah yang tanpa disadari mampu menimbulkan
pertanyaan-pertanyaan dan menimbulkan sebuah perasaan
resah, gelisah dan takut akan sesuatu yang tidak diketahui
sehingga terjadilah konflik batin yang berakhir dengan
timbulnya sebuah rasa ingin tahu, rasa ingin mempelajari ilmu
agama Islam yang sebenar-benarnya dan ingin berubah kejalan
yang benar.
Bentuk perilaku seperti inilah yang menimbulkan adanya
sebuah interaksi anatara diri ketiga informan dengan Tuhan-
Nya yang dipraktekkan dengan cara seperti melaksanakan
shalat lima waktu, mempelajari nilai-nilai Islam untuk
menambah pengetahuannya dan merubah perilakunya secara
bertahap dan awal perubahan ketiga informan ini tidaklah
langsunng terjun kemasyarakat tetapi mereka lebih
mempelajarinya ilmu agama Islam terlebih dahulu kepada
ahlinya dan juga media sosial sebagai sarana ketiga informan
untuk mempelajari ilmu agama Islam.(W1/Joko:16-20,
W1/Ayu:17-31 ) dan W1/Johan:30-38)
2) Perilaku Terbuka (overt behavior)

5
Ahmad Kholid, Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori
Perilaku, Media dan Aplikasinya, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012), h.
18-19
130

Bentuk perilaku ini adalah dimana ketiga informan telah


memahami dan mengetahui tentang nilai-nilai keagamaan
maka dari itu ketiga informan mengikuti berbagai aktifitas
yang ada di masyarakat sehingga masyarakat mengetahui
bahwa ketiga informan telah mengalami fase perubahan dan
selain itu juga ketiga informan menghaapkan sebuah dukungan
atas perubahannya dari masyarakat setempat.
Implikasi dari bentuk terbuka ini adalah ketiga informan
mengikuti berbagai kajian yang ada baik online maupun
langusung ke masjid-masjid dan acara-acara kajian Islam
lainnya dan bahkan salah satunya bahkan ada yang aktif
sebagai remaja Masjid.(W1/Joko:288-292, W1/Ayu:267-276
dan W1/Johan:269-276 )
Alur dan perbedaan tahap yang dilakukan ketiga informan
merupakan salah satu upaya pencapaian terbentuknya
implementasi dakwah melalui media sosial terhadap perubahan
perilaku muslim milenial. Meskipun adanya perbedaan atau
tidak dilakukan secara akan tetapi ketiga informan melaluinya
dengan berbentuk spiral yang artinya mereka saling
berhubungan. Semua tahapan tersebut sebagai usaha mencari
solusi yang terbaik bagi ketiga informan untuk bangkit dari
kondisi masa lalu yang kelam san suram atau yang ajauh dari
syariat agama Islam menjadi seorang yang baru yang lebih
mengetahui tentang syariat dan nilai-nilai agama Islam atau
seorang agamis yang hidup di zaman milenial yang serba
canggih ini.
131

Tabel 5.1: Perbandingan Tahap Yang Dilalui Oleh Masing-


Masing Informan.
Tahapan Proses Tahapan Proses TahapanProses
Informan Joko Informan Ayu Informan Johan
Pertama yaitu tahap Pertama yaitu tahap Pertama yaitu tahap
reinforcement reinforcement reciprocal
determinism
Kedua yaitu tahap Kedua yaitu tahap Kedua yaitu tahap
observational observational learning Observational Learning
learning
Ketiga yaitu tahap Ketiga yaitu tahap Ketiga yaitu tahap
behavioral capability behavioral capability behavioral capability
Keempat yaitu tahap Keempat yaitu tahap Keempet yaitu tahap
reciprocal self-efficacy reinforcement
determinism
Kelima yaitu tahap Kelima yaitu tahap Kelima yaitu tahap
self-effiacy determinism self-efficacy
Keenam yaitu tahap Keenam yaitu tahap Keenam yaitu tahap
expectational expectational expectational

Ketiga informan berusaha untuk bangkit dan kembali


kejalan Allah tanpa adanya paksaan dari siapa pun dan
memanfaatkan dakwah melalui media sosial yang ada di zaman
milenial ini. Hal ini sejalan dengan pendapat media soisal
adalah sebuah sarana untuk menyampaikan pesan yang
disampaikan oleh da’i kepada si penerima sasaran atau
masyarakat luas. Sedangkan dakwah adalah ajakan baik secara
tulisan, lisan, tingkah laku dan sebagainya, yang dilakukan
secara sadar dan berencana mempengaruhi orang lain secara
individual maupun kelompok agar timbul pada dirinya satu
pengertian, kesadaran sikap penghayatan serta pengalaman
132

terhadap pengajaran agama sebagai message yang disampaikan


kepadanya tanpa adanya unsur pemaksaan.6
Hal inilah yang menjadi suatu keberhasilan seorang da’i
ketika apa yang disampaikan mampu diikuti dan diserap
ilmunya oleh mad’u yang semakin mendekatkan dirinya kepada
Allah SWT dan menjalankan kehidupan sehari-harinya sesuai
dengan syariat agama Islam. Setelah memutuskan untuk
merubah perilakunya ketiga informan menemukan kehidupan
barunya yakni ketertaringan untuk mengenal eksistensi Allah
seperti memasukan nilai-nilai keagamaan kedalam aspek
kehidupan, menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya
dan mampu berjuang di jalan Allah ditengah-tengah
perkembangan zaman seperti saat ini.
B. Faktor terjadinya perubahan perilaku muslim milenial di
Jakarta Utara
1. Faktor Terjadinya Perubahan Perilaku Muslim
Milenial Di Jakarta Utara
Perubahan perilaku muslim millennial merupakan suatu
paradigma bahwa pemuda muslim akan berubah sesuai dengan apa
yang dipelajari baik dari keluarga, teman, sahabat, tokoh agama,
media sosial ataupun belajar dari dirinya sendiri, proses
pembelajaran diri inilah yang nantinya akan membentuk pemuda
muslim tersebut, sedangkan pembentukan tersebut sangat
disesuaikan dnegan kondindisi dan kebutuhan pemuda muslim
baik dalam kesehariannya ataupun dalam keadaan tertentu dalam

6
Arifin, Psikologi Dakwah Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), h.
6
133

hal ini karena adanya perubahan generasi dan teknologi yang


semakin berkembang.7
Faktor-Faktor Yang Terjadinya Perubahan Perilaku Menurut
Ahmad Khalid dalam bukunya yang berjudul “Promosi Kesehatan
Denagn Pendekatan Teori Perilaku, Media dan Aplikasi”,
diantaranya yaitu: Faktor predisposisi adalah faktor yang terwujud
dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakianan dan nilai-
nilai, faktor pendukung adalah faktor ketersediaan sumber-sumber
dan fasilitas yang memadai seperti meluangkan waktu, media
sosial dan sebagainya. Faktor pendorong yakni faktor sikap atau
perilaku yang dilakukan oleh tokoh masyarakat atau tokoh agama.
Pada dasarnya faktor terjadinya implementasi dakwah melalui
media sosial perubahan perilaku muslim milenial merupakan
faktor yang paling mendasar untuk melihat, mengukur sejauh mana
ketiga informan untuk memutuskan untuk survive kembali
sehingga memebentuk pribadi yang beragama. Faktor tersebut
dapat mencakup perubahan kognitif, efektif dan behavioral menuju
perubahan perilaku kemudian akan menjadi alasan utama untuk
menyebut ketiga informan mengalami implementasi dakwah
melalui media sosial terhadap perubahan perilaku muslim milenial
serta sebagai tolak ukur dasar sejauh mana arah perkembangan
keagamaanya.
Mengingat tidak semua muslim di zaman milenial ini
mengalami perubahan perilaku yang positif khususnya perilaku
keagamaannya memanfaatkan media soisal, namun ada juga

7
Aat Agustini, Promosi Kesehatan, Cet. I, (Yogyakarta: Group
Penerbit CV Budi Utama,2014), h. 25
134

muslim milenial yang justru cenderung menggunakan media sosial


kearah yang negatif yang berujung menjauhkan diri muslim
milenial dari nilai-nilai keagamaan.pada ketiga informan faktor
yang lebih dominan yaitu faktor pendukung dimana dalam
penelitian ini adalah media sosial itu sendiri yang menjadi sarana
penyampaian pesan dakwah untuk disebar luaskan keseluruh dunia
(mad’u/khalayak sasar). Pengalaman masa lalu yang membentuk
kesadaran, rasa ingin tahu, pengalaman menjalankan nilai-nilai
keagamaan dan orang-oarang terdekat serta tokoh agama atau
pendakwah merupakan faktor dari pendorong.
Ketiga informan tidak berlarut-larut dalam kedukaan,
munculnya inisiatif untuk mencari solusi mengubah hidupnya ke
arah yang lebih baik. Keinginan kuat ketiga informan untuk
menjadi hamba yang patuh dan taat dengan agama, selain itu ketiga
informan mulai memperlihatkan dirinya sebagai seorang muslim
yang bertanggung jawab, berkepemimpinan dalam Islam dan
berusaha surveive akan aturan-aturan agama Islam. Perlahan-lahan
ketiga informan memasukkan nilai-nilai keagamaan kedalam
kehidupan sehari-hari dan menerima apa yang terjadi pada ketiga
informan sudah menajdi taqdir dari-Nya.
Proses perubahan perilaku dan mengakui kesalahan serta
kebiasaan negatif masa lalunya membuat ketiga informan untuk
memilih bertaubat dan keinginan untuk selalu berdekatan dengan
Allah. Keinginan untuk bertaubat dan untuk mendekatkan
merupakan faktor predisposisi dimana ketiga informan
menjalankan ibadah shalat dan ibadah lainnya dengan khusyu
mengharapkan ridho Allah SWT.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian analisis yang dilakukan maka
kesimpulan penelitian ini sebagai berikut:
1. Tahapan implementasi dakwah melalui media sosial terhadap
perubahan perilaku muslim milenial di Jakarta Utara adalah
adanya Proses implementasi dakwah melalui media sosial
terhadap perubahan perilaku muslim milenial di Jakarta Utara
terjadi tidak secara berurutan antara tahap satu ke tahap
selanjutnya, akan tetapi terjadi secara spiral. Ketiga informan
mengalami perbedaan yang sangat signifikan ini disebabkan
oleh pengalaman ketiga informan terdahulu yang
mempengaruhi proses perubahan perilaku. Seperti halnya
informan Johan dari tahap pertama sampai tahap keenam
berbeda dengan informan Joko dan Ayu yanng memiliki
kesamaan pada tahap pertama sampai ketiga dan tahap
keempat sampai keenam menyesuaikan keadaan keduanya.
Hal ini disebabkan adanya perbedaan masa lalu dan latar
belakang keagamaan yang paling mendominasi menyebabkan
terjadinya perbedaan tahap proses implementasi dakwah
melalui media sosial terhadap perubahan perilaku muslim
milenial di Jakarta Utara.
2. Faktor terjadinya perubahan perilaku muslim milenial di
Jakarta Utara yaitu faktor pendukung seperti media sosial
yangn semakin berkembang dan berkembanngnya
penyampaian dakwah sehingga mad’u atau khalayak sasar

135
136

dapat mengetahui pesan yang disampaikan pendakwah di


mana saja dan kapan saja, kedua faktor predisposisi yaitu
adanya rasa ingin tahu terhadap agama Islam sebagai salah
satu pemecah dalam permasalahan hidup ketiga informan dan
yang ketiga adalah faktor pendorong yakni adanya tokoh
agama atau pendakwah yang menyampaikan pesan secara
menarik sehingga menimbulkan sebuah dorongan untuk
menajadi lebih baik serta adanya motivasi dari kerabat dan
orang tua.
B. Implikasi
Hasil penelitian ini menjadi bukti bahwa dakwah melalui
media sosial penting untuk perubahan perilaku muslim milenial ke
arah keagamaan yang lebih taat dan patuh akan aturan yang telah
ditetapkan Allah SWT kepada umat manusia. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menajdikan para pekerja sosial khususnya
pendakwah, pembimbing atau penyuluh agama Islam untuk
memberikan dan menyampaikan pesan dakwahnya semenarik
mungkin sehingga memunculkan dorongan atau motivasi pada
muslim milenial dan dapat meningkatkan keimanan dan ibadahnya
kepada Allah serta muslim milenial mampu menyelesaikan
permasalahan hidupnya dengan cara yang sesuai dengan agama
Islam. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
membuat muslim milenial lebih mengembangkan bakat dan
kemampuannya di tengah-tengah perkembangan zaman ini.
C. Saran
Saran yang diberikan oleh peneliti selanjutnya adalah
penelitian ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
137

memahami perubahan perilaku muslim milenial. Tidak mudah


untuk memahami pengalaman perubahan perilaku muslim milenial
ketiga informan, peneliti sangat kesulitan dalam
menghubungkannya untuk menjadi data ilmiah. Peneliti hanya bisa
membuktikannya dengan cara membandingkan kehidupan pra dan
pasca perubahan muslim milenial sehingga akan terkontruksi data
yang ilmiah.
Kesulitan teori tentang implementasi dakwah melalui media
sosial terhadap perubahan perilaku muslim milenial adalah
problem utama dalam menganalisis penelitian ini. Akan tetapi
dalam penelitian ini, peneliti benar-benar sudah berusaha
semaksimal mungkin untuk menjelaskan fenomena implementasi
dakwah melalui media sosial terhadap perubahan perilaku muslim
milenial dengan menghubungkannya dengan teori dakwah, media
sosial dan perubahan perilaku. Sehingga dapat menjadi salah satu
sudut pandang dalam melihat fenomena dakwah melalui media
sosial terhadap perubahan perilaku muslim di zaman milenial ini
dengan beragam perspektif dan dapat memberikan kontribusi
bersifat membangun dan beragam. Hendaknya informan
senantiasa untuk selalu meningkatkan keimanan dan ketaatan
kepada Allah dalam keadaan dan kondisi apa pun.
Sedangkan untuk keluarga dan masyarakat dikarenakan ada
unsur penting dalam menentukan keberhasilan menuju perubahan
perilaku muslim milennial yang seutuhnya, khusunya bagi
keluarga memiliki peran penting sebagai suport terbesar bagi
ketiga informan. Memberikan stimulus positif adalah langkah awal
untuk meningkatkan kebahagiaan dan segala bentuk motivasi yang
138

diberikan oleh masyarakat dan lingkungan sangatlah membantu


imforman untuk tetap bertahan ketika masalah dan ujian itu datang
dan terus mempelajari agama Islam.
Peneliti mengakui dengan kesadaran penuh bahwa masih
banyak kekurangan dalam penelitian ini sehingga keterbatasan
dalam penelitian tersebut diharapkan bagi peneliti selanjutnya
untuk menggali lebih mendalam dengan fenomena sama atau
berbeda sehingga mampu menemukan satu hal yang harus sebagai
pembanding dengan peneliti ini.
DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin dan Beni Ahmad Sacbani. 2009. Mrtodologi Penelitian


kualitatif Bandung: Pusaka Setia
Agustin, Aat. 2014. Promosi Kesehatan. Cet. I. Yogyakarta: Group
Penerbit CV Budi Utama
Ainiyah, Nur. 2018. Remaja Millennial dan Media Sosial: Media
Sosial Sebagai Media Informasi Pendidikan Bagi Remaja
Millennial. Universitas Ibrahim Sukorejo Situbondo, JPII
Volume 2: 227-231

Ali, H & Lilik Purwandi. 2017. Millennial Nusantara Pahami


Karakternya Rebut Simpatinya. Jakarta: PT Garamedia
Pustaka Utama
Amien, Septia. 2018. Generasi Muslim Milenial: Kolaborasi Iman
dan Modernitas (Bagian 1). Juga dapat diunduh
https://www.kompasiana.com/aminseptia/5a756a8bcbe52
3435c4fc0a2/generasi-muslim-milenial-kolaborasi-iman-
dan-modernitas-bagian-1
Apriningsih, Nova S. Indah Happy dan Palupi Widyastuti. 2009.
Metode Pendidikan Kesehatan Masyarakat. Ed.2. Cet.1.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Arifin. 1997. Psikologi Dakwah Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Aziz, Ali Moh. 2009. Ilmu Dakwah. Edisi Revisi. Cet. Ke-2.
Jakarta: Kencana Prenada Group
Azwar, Saifuddin. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukuran.
Cet. X. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Badan Pusat Statistik (BPS). 2018. Statistik Gender Tematik:
Profil Generasi Milenial Indonesia. Jakarta: Kementrian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Badruttamam, Nurul. 2005. Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher.
Cet. Ke- I. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, CSRC UIN Jakarta GELAR
Sosialisasi Penelitian di Medan, 2018. Berita UIN Online:
UIN Syarif Jakarta. http://www.uinjkt.ac.id/id/csrc/uin-
jakarta-gelar-sosialisasi-penelitian-di-medan/
Cindy Rizal Putri P. 2011. Analisis Faktor Pengaruh Promosi
Berbasis Sosial MediaTerhadap Keputusan Pembelian
Pelanggan Dalam Bidang Kuliner, Fakultas Ekonomi
UNDIP. Juga dapat diunduh pada
http://eprint.binus.ac.id/14206/1/2012-1-00408-MN
Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cet.ke-3.
Jakarta: Balai Pustaka
Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data.
Jakarta: Rajawali Press
Faiza, Arum, Sabila J. Firda, dkk. 2018. Arus Metamorfosa
Milenial. Kendal: Penerbit Ernest CV Ahmad Jaya Group
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan
praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara
Habibi, Muhammad. 2018. Optimalisasi Dakwah Melalui Media
Sosial Di Era Milenial. Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam Fakultas Usuluddin, Adap dan Dakwah (FUAD)
Jurnal Dakwah, Volume 12, Nomer 1: 101-116

Ilahi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya
Katsir, Ibnu. 2003. Tafsir Ibnu Katsir. Bogor: Pustaka Imam
Syafi’i
Kementrian Agama RI. 2014. AL-QUR’AN TIKRAR. Bandung: PT
SYGMA EXAMEDIA ARKANLEEMA
Kholid, Ahmad. 2012. Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan
Teori Perilaku,Media dan Aplikasinya. Jakarta:
RajaGrafindo Persada
Ma’arif S. Bambang. 2010. Komunikasi Dakwah Paradigma
Untuk Aksi, Cet. I. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV
Pustaka Setia
Moleong, J Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Karya
Moleong, J. Lexy. 2010. Metodologi Penellitian Kualitatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Mustofa. 2016. Prinsip Dakwah Via Media. APLIKASIA: Jurnal
Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama. Volume 16, Nomer 1: 51-55
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial Perspektif Komunikas,
budaya dan Sosioteknologi. Jakarta: Simbiosa Rekatama
Media
Nuryanto, Yuyuk. 2019. Cakap Berdemokrasi Ala Generasi
Milenial Buku Pengayaan Materi Pelajaran PKN.
Yogyakarta: Penerbit Depublish (Group Penerbit CV Budi
Utama)
Pahpie, Fand. 2018. Siapakah Muslim Milennial Indonesia itu?,
Juga dapat diunduh
http://www.google.com/amp/s/geotime.co.id/kolom/agam
a/siapakah-muslim-milenial-indonesia-itu-i/amp/
Panjaitan, Poppy dan Arik Prasetya. 2017. Pengaruh Sosial Media
Terhadap Produktivitas Kerja Generasi Millennial (Studi
Pada Karyawan PT Aksara Putra I Cabang Bandara
Internasional Juanda), Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB)/Vol. 48 No. 1
Putri, Nur Aini Ririh. 2017. Komunikasi dakwah melalui media
audio visual dalam menanamkan akhlak pada santri TPA
Aisyiyah Desa Margasari Kecamatan Labuhan-Maringgai
Kabupaten Lampung Timur. Skripsi, Komunikasi dan
Penyiaran Islam, UIN Raden Intan Lampung

Rahardiansah, Rahardiansah 2013. Perilaku Manusia Dalam


Perspektif Straktural, Sosial Dan Kultural. Jakarta:
Universitas Trisakti
Salim, Saliyanti. 2018. An Exploration Of Media Work Of A
Convert Da’i; Specific Reference To Imam Suhaib Web,
Jurnal Internasional Universitas Brunei Darussalam, JLD.
20, BIL. 1 Vol. 20 No. 1: 1-13
Samanto Y. Ahmad. 2002. Jurnalistik Islam. Jakarta: Harakah
Saputra, Wahidin. 2011. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT
RAJAGRAFINDO PERSADA
Socrates. 1994. Menepis Impian. Yogyakarta: Media ABADI
Sugiyono. 2005. Memahami penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta
Susilana, Ruli dan Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran:
Hakikat Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian.
Bandung: CV Wacana
Syukir, Asmuni, 1983. Dasar-Dasar Strategi Dakwah. Surabaya:
AL IKHLAS
Tim Penyusun Kamus.1995. Pusat Pembinaan dan Pengembangan,
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Willya, Eva, Prasetyo Rumondor dan Busran. 2018. Senarai
Peneliti: Islam Kontemporer Tinjauan Multikultur. Ed.1.
Cet.1. Yogyakarta: Penerbit Republish (Group Penerbit CV
BUDI UTAMA)
Lampiran I
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

A. Pedoman Guide Observasi


Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :

Tabel 1. Blue Print Guide Observasi Penelitian


Implementasi Dakwah Melalui Media Sosial Terhadap
Perubahan Perilaku Muslim Milenial

Keterangan Implementasi Dakwah


Melalui Media Sosial tehadap
No. Aspek
Perubahan Perilaku Muslim
Millennial
1. Keseharian Informan Permulaan terjadinya proses
menjalani kehidupan implementasi dakwah melalui media
sebagai muslim millennial sosial terhadap perubahan perilaku
muslim millennial pada informan yakni:
a. Reciprocal Determinism
(determinisme timbal balik), berarti
bahwa perubahan perilaku ditentukan
dari interaksi antara seseorang dan
lingkungannya. Lingkungan dapat
memepengaruhi atau mengecilkan
hati seseorang dalam suatuu cara
yang sehat atau dapat menjadi
gangguan;
b. Behavioral Capability (kapabilitas
berperilaku), berdasarkan pada
kemampuan seseorang untuk
mengubah suatu perilaku melalui
pemilihan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk
melakukan suatu perilaku yang
diinginkan;
c. Expectation (harapan), sesuatu yang
diharapkan seseorang sebagai hasil
dari perubahan perilaku. Dengan kata
lain, imbalan apa yang dia pikirkan.
Hal ini biasanya disebut sebagai nilai
positif dari perilaku yang diinginkan;
d. Reinforcement (dorongan),
tanggapan terhadap perilaku
seseorang yang dapat meningkatkan
kesinambungan perilaku. Contohnya
seperti doa, foto sebelum dan sesudah
dan penghargaan;
e. Self-efficacy (keefektifan diri), berarti
yakin bahwa kita memiliki
kemampuan untuk bertindak dan
bertahan dengan usaha kita. Seperti
aktif dalam kegiatan yang mamapu
mengasah kemampuan muslim
millennial;
f. Observational learning
(pemebelajaran observasional),
kemampuan untuk belajar dengan
mengamati orang lain.
2. Megamati kondisi Bagaimana penampilan dan sikap ketika
informan penelitian pada informan diwawancarai?
saat wawancara Bagaimana ekspresi, gesture tubuh dan
berlangsung intonasi suara?
3. Mengamati kondisi Bagaimana informan mendalami ilmu
informan penelitian dalam agama Islam?
meningkatkan keimanan Bagaimana cara informan mengetahui
kepada Allah dan sesama tentang ajaran agama Islam?
manusia Bagaimana suasana hati, emosi dan
perasaan informan setelah mengetahui
tentang ajaran agama Islam?
II. Tabel Blue Print Wawancara (Key Informan)
B. Guide Wawancara Pada Informan (Key Informan)
Nama Informan :
Usia :
Alamat :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Hari/tanggal wawancara :
Waktu :
Lokasi Wawancara :
Tujuan Wawancara :
Kode Wawancara :

No. Indikator Pertanyaan


1. Identitas Informan a. Bisakah Anda menceritakan identitas anda
secara keseluruhan?
b. Bagaimanakah perilaku Anda terdahulu?
c. Bagaimana proses Anda ketika memutuskan
untuk berubah perilaku?
d. Apakah yang Anda rasakan setelah terjadinya
perubahan perilaku?
2. Proses terjadinya a. Usaha dan tindakan apa yang Anda lakukan
implementasi untuk merubah perilaku?
dakwah melalui b. Apa yang meyakinkan Anda untuk merubah
media sosial perilaku Anda dari sebelumnya?
terhadap perubahan c. Bagaimana interaksi anda dengan
perilaku lingkungan?
d. Bagaimanakah dukungan dan bantuan dari
luar diri Anda dalam membantu keinginan
Anda untuk berubah?
3. Apa faktor a. Apakah sebab utama Anda memilih untuk
pendukung melakukan perubahan perilaku?
terjadinya b. Bisa Anda ceritakan, apa saja yang paling
perubahan perilaku utama membuat Anda untuk bangkit dari
muslim millennial? perilaku yang jauh sama Allah hingga
memutuskan untuk kembali kepadaNya?
III. Tabel Blue Print Wawancara (significan Other)
C. Guide Wawancara Pada Informan (Significan Other)
Nama Informan :
Usia :
Alamat :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Hari/tanggal wawancara :
Waktu :
Lokasi Wawancara :
Tujuan Wawancara :
Kode Wawancara :

No. Indikator Pertanyaan


1. Identitas diri significan a. Bisa Anda jelaskan tentang diri Anda?
other b. Bagaimana kedekatan Anda dengan
Informan?
c. Bagaimana relasi Anda dengan
informan dan sejauh mana Anda
mengenal informan?
2. Persepsi terkait indikator a. Bagaimana sikap dan perilaku
utama yang bisa dikatakan keseharian informan sehari-hari?
terjadinya implementasi b. Bagaiana tingkat kesadaran informan
dakwah melalui media melaksanakan atau menjalankan
sosial terhadap perubahan perintah Allah?
perilaku muslim milenial c. Adakah perubahan pada diri informan
dari sebelum dan sesudah mendapatkan
bimbingan?
Lampiran II

Tabel 2. Rincian Proses Pelaksanaan Pengumpulan Data


dengan Informan I (Joko) dan Significan Other.

No. Hari/Tanggal Kegiatan Interviewee Lokasi


1. Selasa, 15 Observasi dan Informan Jodi Dirumah Informan
Januari 2019 Wawancara dan Masjid Al-Huda
2. Sabtu, 19 Wawancara Ibu kandung Dirumah Informan
Januari 2019 lebih Informan
mendalam dan (significan other)
menggali
pengalaman
masa lalu
Informan
3. Sabtu, 26 Wawancara Sahabat dekat Di Masjid Al-Huda
Januari 2019 lebih Informan, Gilang
mendalam (significan other)
tentang
Informan
4. Sabtu, 26 Observasi Diri Informan Joko Masjid Al-Huda
Januari- 14 aktivitas
April 2019 sehari-hari
5. Minggu, 27 Observasi Informan Dirumah Informan
Januari 2019 kegiatan Joko
di rumah
Lampiran III

Tabel 3. Rincian Proses Pengumpulan Data dengan Informan


II (Ayu Reni) dan Significan Other

No. Hari/Tanggal Kegiatan Interviewee Lokasi


1. Sabtu, 2 Maret Wawancara Informan Di rumah
2019 meminta izin Ayu Reni Informan
sebagai Informan
penelitian dan
sekaligus menggali
data
2, Sabtu, 3 Maret Menggali Informan Di depan rumah
2019 informasi lebih Ayu Reni Ayu
mendalam
3, Minggu, 10 Menggali lebih
Orang Tua Di rumah
Mareti 2019 mendalam Ayu Reni Informan
pengalaman (significan
informan Ayu Reniother)
4. Sabtu, 16 Maret Menggali perilakuAini sahabat Di rumah Aini
2019 keseharian informan
informan Ayu ReniAyu Reni
(signifacan
other)
5. Minggu, 17 Observasi perilaku Informan Di Masjid
Februari – 29 keseharian Ayu Reni
April 2019 informan
Tabel 4. Rincian Proses Pengumpulan data dengan Informan
(Johan) dan Significan Others

Pendidikan dan
No. Hari/Tanggal Kegiatan Interviewee
Pekerjaan
1. Sabtu, 2 Wawancara Informan Di rumah Johan
Februari 2019 meminta izin Johan
sebagai informan
penelitian dan
sekaligus menggali
data
2. Sabtu, 9 Menggali Informan Di rumah Johan
Februari 2019 informasi lebih Johan
mendalam
3. Minggu, 10 Menggali lebihOrang tua Di rumah Johan
Maret 2019 mendalam terkait Johan
pengalaman Johan (significan
other)
4. Sabtu, 9 Menggali perilaku M Farhan Di gang deket
Februari 2019 keseharian Johan sahabat rumah informan
informan Johan
Johan
(significan
other)
5. Minggu, 17 Observasi kegiatan Informan Di rumah
Februari – Johan di rumah Johan
Jum’at 23 April
2019
Lampiran V

Tabel 1. Rangkuman Hasil Wawancara & Observasi Pada


Informan Joko

Latar Belakang Keluarga Joko Baris Wawancara


1) Gambaran Keluarga Joko yaitu:
a. Joko anak kedua dari empat bersaudara.
b. Joko adalah anak laki-laki satu-satunya dari Alm.
Bapak Sariman dan Ibu Lili Cholifah.
c. Setelah ayahanda wafat Joko menjadi tulang
punggung keluarga karna kaka pertamanya sudah
(W2/Joko: 15-30)
menikah dan tiga adik perempuannya kini
(W1/Ibu Lili: 20-28)
mengenyam pendidikan di tingkat SD, SMP dan
SMA
d. Joko bekerja di Pasar Modern bagian gudang dan
bekerja sambilan yakni Ojek Online.
e. Keluarga Joko memiliki keyakinan agama Islam
adalah agama yang dipercayainya.
2) Gambaran Lingkungan dan Masyarakat di sekitar
rumah Joko:
a. Lingkungan rumah Joko berada di tengah-tengah kota
dengan sebagian besar masyarakatnya menganut Observasi Joko
agama Islam dan mayoritas pekerjaannya adalah
karyawan swasta dan pedagang.
b. Lokasi rumah Joko berada di dalam gang kecil, padat
penduduk, dekat dengan masjid Al-Huda dan kantor
RW 10.
c. Dirumah yang berlantai dua, memiliki 2 kamar diatas, (W2/Joko: 5-9, 66-70)
1 kamar mandi dan dapur serta ruang bersantai untuk
nonton TV dan terkadangg menjadi tempat tidur.
d. Joko aktif dalam remaja masjid dan kegiatan yang ada Observasi Joko
di masyarakat.
3) Latar Belakang Agama dan Pendidikan Joko:
a. Joko meyakini agama yang dianutnya adalah agama
Islam tetapi dulu ia sempat lalai tetapi setelah
mengetahui bahwa apa yang kita lakukan di dunia
(W1/Ibu Lili: 60-80)
akan dipertanggung jawabkan maka Jodi perlahan tapi
pasti memperbaiki sholatnya dan Ibadah lainnya.
b. Pendidikan Joko adalah SD, SMP, dan SMK.
c. Joko memiliki sifat yang keras kepala dan emosional.
4) Gamabaran kehidupan Joko sebelum
memutuskan untuk berhijrah:
a. Joko sering meninggalkan sholat, membuang
waktunya dengan sia-sia, cuek dengan ajaran-ajaran (W1/Joko:30-40)
agama Islam. Bahkan Jodi sempat terjerumus dengan
minuman haram demi mendapatkan ketenangan.
b. Joko tidak mengikuti kegiatan yang berbau Islam,
sering meninggalkan puasa Ramadhan, berpacaran Observasi Joko
dengan menyentuh lawan jenis yang jelas-jelas bukan
mahramnya.
c. Mengkonsumsi minuman keras tujuannya untuk
mencari kesenangan sesaat
d. Berjudi dengan teman-temannya
5) Gambaran Keseharian Joko setelah berhijrah
(berprilaku yang lebih baik:
a. Sebisa mungkin dan dimanapun Joko selalu (W1/Joko:90-98)
menyempatkan diri untuk sholat berjama’ah dimasjid
b. Mulai menjalankan syariat yang telah ditetapkan oleh
Allah
c. Mengikuti dan aktif mengikuti kajian di media sosial Observasi Joko
dan masjid di dekat rumahnya.
d. Menjauhkan hal-hal yang dilarang Allah SWT.
Lampiran VI

Tabel 2. Hasil Wawancara dan Observasi Informan Ayu Reni

Latar Belakang Keluarga Ayu Reni Baris Wawancara


1) Gambaran Keluarga Ayu yaitu:
a. Ayu adalah anak pertama dari bapak Tarjan dan Ibu Wati.
b. Ayu memiliki dua orang adik, adik pertama laki-laki yang
sedang duduk di bangku SMA dan yang kedua
perempuan yang masih Sekolah Dasar (SD).
c. Ayah Ayu bekerja sebagai supir mikrolet dan ibunya (W2/Ayu:35-36 dan 70-76)
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan menjahit.
d. Ayu bekerja di salah satu PT yang berada di Ruko
Permata Ancol.
e. Keluarga Ayu memiliki keyakinan agama Islam adalah
agama yang dipercayainya.
2) Gambaran Lingkungan dan Masyarakat di sekitar
rumah Ayu:
a. Lingkungan rumah ayu berada di tengah-tengah kota
dengan sebagian besar masyarakatnya menganut agama
Islam dan mayoritas pekerjaannya adalah karyawan
swasta dan pedagang. Observasi Ayu
b. Lokasi rumah Ayu berada di Jalan Pemandangan I
(Kalimati) Rt 02/Rw 01 Gunung Sahari Jakarta Utara,
rumah Ayu berada di pinggir jalan yang hanya dilewati
mampu dilewati satu mobil, dekat dengan stasiun kereta
Rajawali.
c. Dirumah yang berlantai dua, memiliki 2 kamar diatas,
dibawah memiliki 1 kamar tidur dan 1 kamar mandi yang
berseblahan dengan dapur sisanya yang tidak terlalu luas
dijadikan tempat untuk menonton TV dan bersantai. Observasi Ayu
e. Masyarakat disekitar rumah Ayu suka bergotong royong
dengan sesame tetangga.
3) Latar Belakang Agama dan Pendidikan Ayu:
a. Ayu dan keluarganya adalah beragama Islam tetapi sering
meninggalkan shalat. (W1/Ibu Wati: 76)
d. Pendidikan Ayu adalah SD, SMP, dan SMA.
e. Ayu adalah perempuan berani dan mudah bergaul.
4) Gamabaran kehidupan Ayu sebelum memutuskan
untuk berhijrah:
a. Ayu sering meninggalkan sholat karena ada faktor malas
yang mendasarinya, selalu pulang tengah malam,
(W1/Ayu:50-90)
berpakaian kurang bahan.
b. Gawainya selalu aktif dengan internet tetapi tidak
digunakan untuk hal-hal yang positif dan lebih sering
untuk menonton drama, film atau acara talkshow, cuek
dengan kehidupannya.
c. Pernah mengalami pelecehan seksual oleh temannya baik
secara verbal ataupun tindakan.
5) Gambaran Keseharian Ayu setelah berhijrah
(berprilaku yang lebih baik:
a. Sebisa mungkin shalatnya tidak bolong-bolong,
melancarkan bacaan Al-Qur’an dan mengamalkannya.
b. Mulai mempelajari dan memperaktekkan tentang agama
Islam melalui forum kajian online atau mengikuti kajian
secara langsung dengan teman-temannya. Observasi Ayu
e. Mengikuti dan aktif mengikuti kajian di media sosial
f. Sekarang lebih tertutup dan menjaga pandangan kepada
lawan jenis.
Lampiran VII
Tabel 3. Hasil Wawancara dan Observasi Informan Johan
Latar Belakang Keluarga Johan Baris Wawancara
1) Gambaran Keluarga Johan yaitu:
a. Johan adalah salah satu anak yang dipelihara oleh ibu
Lisa sedari kecil.
b. Johan semasa kecil tinggal dengan orang tua angkat
yang atau lebih tepatnya orang tua tunggal yang
Observasi Joko
merawatnya.
c. Johan anak tunggal dan ibunya bekerja disalah satu
(W1/Johan:59-88)
gereja sebagai pembantu disalah satu sekolah yang
dibawah naungan gereja tersebut.
d. Johan bekerja sebagai driver ojek online.
e. Johan masuk agama Islam ketika usia 21 tahun.
f. Ibu Lisa beragama Katolik.
2) Gambaran Lingkungan dan Masyarakat di sekitar
rumah Johan:
a. Lingkangan rumah Johan berada di lingkungan yang
rata-rata masyarakatnya bekerja sebagai karyawan dan (W1/Johan:30-31)
juga pedagang.
b. Johan tingal ditengah-tengah masyarakat muslim.
c. Lokasi rumah Johan berada di Jalan Bahari Raya Rt
12/Rw 16 No. 26A Ancol Timur. Rumah Johan ini
berada di gang kecil yang hanya bisa dilewati oleh
motor.
d. Masyarakat disekitar rumah Johan suka bergotong
royong dengan sesama tetangga. Observasi Johan
3) Latar Belakang Agama dan Pendidikan Johan:
a. Johan dan keluarganya memiliki pemahaman yang
berbeda tentang agama. Johan beragama Islam
sedangkan Ibunya Katolik. Observasi Johan
b. Pendidikan terakhir Johan adalah SMA.
c. Johan adalah seseorang yang supel, mudah bergaul,
bekerja keras dan tidak mudah menyerah.
4) Gamabaran kehidupan Johan sebelum
memutuskan untuk berhijrah:
a. Johan tidak mengenal tentang agama Islam.
Kehidupannya bebas tidak memiliki aturan agama,
(W1/Johan:159-170)
alkohol teman dekatnya dan bersentuhan dnegan lawan
jenis sudah biasa.
b. Gawainya selalu aktif dengan internet tetapi tidak
digunakan untuk hal-hal yang positif dan lebih sering
untuk game online, menonton hal yang tidak senonoh
dan chattingan.
5) Gambaran Keseharian Johan setelah berhijrah
(berprilaku yang lebih baik:
a. Sebisa mungkin dimanapun dan kapanpun harus
dibiasakan untuk shalat berjama’ah.
(W1/Johan:180-210)
b. Mulai mempelajari dan memperaktekkan tentang
agama Islam melalui forum kajian online atau
mengikuti kajian secara langsung dengan teman-
Observasi Johan
temannya.
c. Mengikuti dan aktif mengikuti kajian di media sosial.
d. Selalu berkumpul dengan orang-orang sholeh untuk
menguatkan keimanannya.
Lampiran VIII

VERBATIM WAWANCARA DENGAN INFORMAN


(KEY INFORMAN)

Nama : Joko Purnomo


Usia : 22 Tahun
Alamat : Jalan Budi Mulia rt 007/R
010 No.11 D
Pademangan Barat, Jakarta
Utara
Pekerjaan : Karyawan dan driver online
Pendidikan : SMK
Hari/Tanggal : Sabtu, 15 Januari 2019
Waktu Wawancara :
Lokasi Wawancara : Masjid Al-Huda
Tujuan Waawancara : Menggali Informasi
Wawancara ke- :I
Kode Wawancara : WI/Joko
Baris Verbatin Interpretasi
1 Apa si Jo yang melatarbelakangi kamu
untuk berubah kearah yang lebih baik?
Jujur Kah gue sadar bahwa apa yang gue
lakukan selama ini tuh sia-sia banget dan gue Ketika usia 19 tahun dan
5 ngerasa gue bodoh banget ampe tersesat kaya kehilangan orang terdekat
gitu, saat gue ngerasa kehilangan orang yang Informan mulai menyadari bahwa
selama ini jadi panutan gue yaitu bapak gue, berperilaku negatif itu merugikan
saat itu usia gue baru 19 tahun baru bekerja dirinya.
menjadi karyawan JNE, nah sejak saat itu gue
10 ngaku ama diri gue apa yang gue lakuin ini
salah, meskipun awalnya gue sempet gak
terima keadaan soalnya rasanya gue belum
sanggup dan belum bisa ngasilin apa-apa.
Kerjaan gue cuma seneng-seneng doang gak
15 mikirin kedepannya gimana. Nah pas saat itu
baru tuh gue punya tekat untuk berubah tapi
gue belum berubah kaya sekarang Kah, saat itu Adanya dorongan untuk
gue cuma berubah pola pikir dan mengubah pola piker dan
meninggalkan kebiasaan gue yang buruk itu. meninggakan kebaiasaan yang
20 Emang kebiasaan kamu yang dulu kaya buruk.
gimana Jo?
Yah pokonya sesuatu yang gak bisa lue
percaya Kah bahkan gue malu Kah sama lu, itu
25 pengalaman yang terkadang bikin gue nyesek
atas keburukan gue dimasa lalu.
Gak usah malu Jo setiap orang punya
jalannya masing-masing, jadi emang
perilaku apa yang ingin kamu ubah Jo?
Demi Allah Kah gue pernah konsumsi
30 minuman keras, setiap gue lagi nongkrong
ama anak-anak yang namanya tuh miras udeh
gue sering minum, apa lagi kalau gue ada
masalah pasti gue langsung beli tuh minuman, Pengalaman informan terkait
pokonya yang namanya minuman alkohor gue perilaku negatif yang diantaranya
35 tau Kah. Mana shalat gue juga bolong-bolong mabuk-mabukan. Minggalkan
lagi parah dah. Apa yang lue liat sekarang ituh shalat lima waktu, ikut taruhan
jauh banget ama yang dulu Kah, selain mabuk- atau berjudi untuk mencari
mabukan gue juga sering ikut taruhann atau kesenangan lainnya.
judi gitu awalnya buat seneng-seneng doang
40 tapi lama kelamaan jadi keseringan.
Emang biasanya masalah apa sampai-
sampai kamu memilih mabok-mabokan
Jo?
Yah biasalah Kah anak muda yekan hehe putus
cinta ama kalau gue kesel ama kehidupan gue,
45 saat itu yang ada dibenak gue cuma cara itu
doang yang bisa bikin gue seneng dan
ngeluarin apa yang gue rasain. Saat itu gue gak
mikirin dampaknya gimana yang gue tau itu
bikin gue happy dan enak. Meskipun gue tau Masalah yang dialami Informan:
50 apa yang gue lakuin ini salah dan dosa tapi putus cinta dan masalah keluarga
bagi gue saat itu gak punya pilihan lain dan menjadi dasar Informan
hanya dengan begitu gue bisa ngelupain melakukan perbuatan negatif.
semuanya meskipun ketika gue udeh sadar
pasti keinget lagi masalahnya. Tapi jujur Kah
55 gue gak pernah sama sekali nyentuh barang
haram selain alkohol karena bagi gue, gue
boleh rusak tapi rusaknya bukan barang haram
itu. Meskipun banyak banget temen gue yang
nawarin gue buat nyobain narkoba tapi gue
60 masih inget keluarga gue kalau gue sampe
terjerumus kesitu gue gak kebayang mau taro
dimana muka emak gue kalau tau anaknya
pemake. Gini-gini gue juga masih inget dosa
ama keluarga gue Kah hehe.
65 Alhamdulillah kalau masih inget dosa hehe,
oh iya Jo terus hal apa yang akhirnya kamu
bener-bener sadar bahwa apa yang kamu
lakukan itu salah?
Sebenernya selain faktor bapak gue meninggal
masih ada faktor yang bener-bener saat itu gue
70 sadar bahkan gue sampe nangis Kah saat itu,
gara-gara liat ceramahnya Ustad Solmet di
YouTube yang saat itu ngebahas tentang hari
akhir sumpah saat itu hati gue berasa kaya
orang dicubit keceng banget sumpah sakit Kah
dan lue tau Kah saat itu juga gue kebayang Faktor lain yang membuat
75 perilaku buruk gue selama ini gue gak mau Informan harus berubah selain
kalau orang tua gue gak bisa masuk surga meninggalnya ayahanda juga ada
cuma gara-gara kelakukan gue di dunia. media sosial khususnya YouTube
Seburuk-buruknya gue di dunia gue juga yang menjadi perantara Informan
pengen nyium bau surga. Nah saat itu gue coba untuk berubah.
80 memperbaiki diri gue Kah.
Berarti karna kamu liat ceramah Ustad
Solmet jadinya kamu memperbaiki diri
kamu, lalu apa yang pertama kali kamu
ubah saat itu Jo?
85 Iyah Kah betul, pertama yang gue ubah itu
shalat gue yah meskipun gak tepat waktu dan
masih suka kebablasan kalau nyubuh padahal
nih yah gue udah pasang alrm di HP gue tetep
ajah kelewat terus hehe tapi gue beneran Kah
90 saat itu gue udah punya niat untuk berubah tapi
yah gitu ada ajah yang masih gue tinggalin
shalatnya. Dan gue juga udah berhenti mabuk-
mabuk dan berjudi soalnya saat itu gue kasian
ama emak gue nyari uang sendirian mana Pembuktian dan tindakan untuk
95 sering sakit lagi jadinya uang yang biasa gue berubah keperilaku yang baik,
pake buat seneng-seneng buat biaya keluarga yaitu dengan menguatkan Niat dan
gue dan bayar utang emak gue yang kadang Shalat 5 waktu Informan yang
minjem uang tetangga buat makan gue ama masih suka meninggalkan
ade-ade gue. Soalnya semenjak bokap gue shalatnya, serta meninggalkan
100 meninggal gue coba berpikir dewasa Kah perbuatan mabuk-mabukan.
masa iyah umur gue udah 19 tahun mau ke 20
masih ajah nyusahin emak gue kan gak banget
Kah, makanya sebisa mungkin gue tahan tuh
kebiasaan buruk gue dan saat itu kalau ada
105 masalah gue lebih sering pergi kemana gitu
buat nenangin pikiran gue selain shalat. Keadaan ekonomi Informan.
Yah gak papa-papa Jo yang penting ada
niat tetap semangat Jo, oh iyah kira-kira
untuk bisa sampe kaya sekarang itu
110 berama lama Jo?
Selama hampir dua tahun semenjak bokap gue
meninggal gue coba belajar mendalami Islam
tetapi untuk kaya sekarang gue baru satu
tahunanlah ketika usia gue ke 21 ampe saat ini
125 juga gue masih belajar Kah tapi insya Allah
niat gue udah lurus udeh lillah gak kaya
kemarin-kemarin niat gue cuma sampe mulut
ajah belum sampe ke hati dan tindakan. Minta
doanya yeh Kah semoga niat gue kedepannya
tetep lurus biar bisa istiqomah.
130 Aamiin Ya Rabb bismillah yah Jo, nah
untuk keluarga sendiri gimana Jo Proses perubahan perilaku yang
tanggapannya liat kamu sekarang? dijalani Informan selama 2 tahun
Sejauh ini si emak gue ok ok ajah Kah malah dan terbukti berubahnya (adanya
seneng katanya liat anaknya bisa berguana tindakan) pada usia 21 tahun.
135 juga parahkan Kah emak gue hehe, paling
nyokap cuma mesen si ama gue katanya “lue
udeh gede Jo jangan bikin masalah terus
pikirin masa depan lue dan emak bersyukur da
ama jalan yang lue pilih sekarang setidaknya
140 amanah bapak lue bisa terwujud”. Jujur nih
Kah gue sejak nyokap bilang kaya gitu rasa
gue pengen nangis karna gue kepikiran
perbuatan-perbuatan gue yang tanpa sadar
bikin nyokap khawatir dan itu jadi beban
145 nyokap gue, dan saat itu juga kayanya di hati Motivasi yang diberikan oleh
gue tuh kaya ngucap gini “pokonya lue harus keluarga Informan diantaranya ibu
berubah ko ingen bahagiain orang tua lue yang Informan.
tinggal satu-satunya” udah itu doang tuh yang
ampe sekarang jadi penguat dan motivasi buat
150 gue.
Alhamdulillah kalau respon emak kamu
baik tinggal nguatin iman ajah yah Jo, btw
temen-temen tongkrongan gimana Jo ada
yang ikut juga kaya kamu sekarang?
155 Iyah Alhamdulillah Kah ada temen gue yang Dukungan yang diberikan oleh
namanya gilang tuh dia dukung perubahan gue teman dan ibu informan untuk
kaya sekarang dan terlebih lagi merubah perilakunya.
Alhamdulillahnya nyokap dukung gue banget
sampe-sampe dia kala selesai shalat suka
160 nangis gitu kenapa gue tau soalnya waktu itu
gak sengaja gue liat dia pas selesai sholat, tapi
kalau masalah temen-temen tongkrongan gue
gak ada Kah mereka masih pengen bebas
katanya dan emang mereka tuh susah banget
165 Kah tapi kalau kita pergi bareng gue selalu
nyempatin tuh buat melipir ke masjid dan
selalu gue ajak kadang ada satu dua orang
yang ikut gue tapi begitupun gue udah
bersyukur liat temen gue yang mau shalat.
Oh gitu Alhamdulillah gitu juga Jo
170 setidaknya kamu udah mengajak dan
meskipun sedikit yang mengikuti kamu
untuk sholat pada saat itu, kita doakan saja
semoga mereka semua mendapat petunjuk
dari Allah. Ngomong nih Jo udah berapa
175 lama si kamu menggunakan media sosial
buat nyari info atau komunikasi?
Aamiin Kah Insya Allah gue selalu doain
mereka biar kita sama-sama ke jannah aamiin.
Kalau dibilang berapa lama gue ngikutin
180 kajian yah baru-baru ini setelah gue hijrah
Kah, tapi untuk make smartphone kaya gini Kelas 2 SMK aplikasi yang
sejak umur gue tujuh belas tahun tepatnya pas terkenal di media sosial baru ada
gue kelas 2 SMK saat itu gue cuma punya hp hanya Facebook dan Teitter
esia yang bisa buat internetan soalnya kita tempat ngeksis.
185 dulu lebih sering ngegunain Facebook ama
Twitter Kah buat ngeksis doang, kalau kita
mau maen game kita palingan pergi ke warnet
nah disana biasanya kita bisa nonton
YouTube. Dulu seinget gue konten Youtube
190 pada saat itu cuma buat seneng-seneng ajah
lebih terkenal dengan kenegativannya dari
pada yang positif, soalnya waktu gue SMK
temen-temen gue banyak banget buka hal-hal
yang tidak senono disitu bahkan orang selalu Kelas 3 SMK mulai terkenal
195 berpikir kalau kita buka YouTube pasti dikira dengan BBM (BlackBerry
ke hal-hal negatif. Pas gue kelas 3 SMK gue Messenger) dan di tahun 2014 baru
udah ganti HP Blackbarry tuh yang keypednya buming instagram
kecil-kecil itu Kah, pada saat itu juga belum
ada media sosial yang kaya sekarang banyak
200 banget Instagram ajah baru-baru ini buming
tahun 2014an lah soalnya gue lebih sering
gunain Facebook ama Twitter buat upload foto
atau curhatan gue hehe. Tapi ketika usia gue Dampak negatif aplikasi media
Sembilan belas tahunan deh kalau gak salah sosial khususnya YouTube yang
205 udah mulai buming tuh yang namanya dirasakan Informan dari masa
Instagram tapi emang belum semuanya bisa SMK.
make saat itu hanya oranng yang memiliki hp
android bagus aje yang bisa karenakan dia
specs atau ram yang digunakan lumayan. Nah
210 kalau dibilang pake media sosial dulu jmah
palingan cuma FB, BBM, WA ama Twitter
doang nah media sosial lainnya itu ada seiring 3 SMK Joko menggunkan media
berjalannya waktukan Kah. sosial BlackBerry, FB dan twitter
Nah kalau untuk pertama kalinya kamu liat untuk chatting dan
215 konten dakwah atau cerah itu kapan Jo? mengekspresikan apa yang Ia
Oh kalau itu mah tepatnya pas gue udah pake rasakan.
hp android yang bagus pas usia gue Sembilan
belas tahun tuh, kan saat itu gue udah mulai
kerja Kah udah punya penghasilan jadi bisa
220 buat beli hp yang lebih bagus.
Terus kenapa pada saat itu kamu liatnya
ceramah Ustad Solmed kan banyak Ustad
lainnya Jo?
Dulu pas gue Sembilan belas tahun itu tuh
225 belum ada yang namanya kajian di medsos
meskipun ada beda juga pembawaannya beda
Kah gak kaya sekarang, dulu itu kebanyakan Informasi terkait dakwah yang
Ustadnya lebih sering berada ceramah di didapatkan oleh Informan hanya
mimbar atau acara-acara Islam gitu terus ketika informan mengadihiri cerah
divideoin ama warga kalau gak ama di masjid atau ada acara-acara
230 managernya terus mereka yang nyebar gak Islam lainnya. Memilih Ustad
kaya sekarang kita bisa interaksi langsung ama Solmet sebagai pembimbing
para ustad itu meskipun tidak bertemu secara pertama kali ketika memutuskan
tatap muka. Nah kenapa gue milih Ustad untuk merubah perilakunya.
Solmed salah satunya itu gue gak sengaja ikut
235 hadir di acara maulid di daerah rumah gue nah
kebetulan si penceramahnya itu beliau nah
terus gaya penyampaiaannya pada saat itu
emang enak nyantai, gak menggurui, mudah
dimengerti, terus juga orangnya gak kaku bisa
240 bercanda gitu. Terus kebetulan pada zaman itu
ustad solmed adalah salah satu ustad kondang
yang lagi ngehits jadi saat itu gue udah ngefans
ama die mangkanya kenapa pas gue mau
berubah gue cari video-video ceramahnya
245 beliau di google.
Jadi awal kamu memutuskan untuk
merubah perilakumu pas liat konten
dakwah di google?
Iyah Kah karena saat itu gue pengen belajar Google dan youtube cara informan
250 bener-bener nah akhirnya gue cari artikel di mendapatkan pengetahuan dan
google tentang agama Islam dan video dakwah memutuskan untuk berubah
Ustad Solmed Kah di youtube. Awal pertama perilaku
mah gue nyari tentang cara taubat yang nya.
diterima oleh Allah tuh seperti apa nah saat
255 itulah gue mulai mencari tau lebih banyak lagi
terkait agama Islam.
Oh gitu yah, terus menurut kamu dengan
adanya dakwah di medsos tuh gimana si?
Gue si seneng banget karena biar giamana pun
medsos ngebantu gue banget dari awal gue
260 hijrah ampe sekarang, dulu idol ague Ustad
Solmet doang karena menurut gue ustad-ustad
yang lain itu kolot soalnya selalu ngebahas
yang menurut gue topiknya terlalu berat dan
menurut kita yang masih muda itu jenuh dan
265 gak paham mangkanya banyak anak muda
kaya gue bosen kalau dengerin ceramah
mereka. Tapi dengan adanya kajian atau
ceramah di medsos bikin mudah kita untuk Media sosial saat ini membantu
belajar dan bertanya langsung tanpa kenal Informan mempelajari agama
270 waktu Kah contohnya gue kalau gue lagi Islam dibantu dengan video yang
gundah gue bingung mau nanya kemana ke ada di akun Instagram para Ustad.
ustad daerah rumah gue gak mungkin malu
jadi kadang-kadang gue suka nanya-nanya
gitu ama ustad yang sekarang lagi ngehits di
275 medsos, terus kadang-kadang gue juga suka
ikut komen-komen di akun IG nya beberapa
Ustad. Terus juga ustad-ustad yang sekarang
apalagi yang terkenal di medsos itu mereka
membawakannya tuh simple tapi ngena banget Topik pembahasan mudah
280 topik pembahasannya tuh sederhana tapi bisa dimengerti dan membuat Informan
bikin kita mikir gitu mangkanya selalu berfikir kembali tentang
bersukur dengan adanya media sosial yang kehidupannya.
semakin canggih ini gue bisa belajar barenga
ama sahabat-sahabat yang insya Allah
285 menguatkan keimanan kita.
Berapa sering si kamu mengunakan HP
untuk menyaksikan konten dakwah?
Selama 24 jam gue megang HP paling cuma Dari 24 jam aktifitas Informan
290 15-30 menit gue dengerin ceramah ustad yang dalam menggunakan HPnya hanya
ada di IG kalau kontennya bagus biasannya 15-30 menit untuk membuka dan
gue repost di IG gue ama di status WA gue. menyaksikan dakwah di media
Dan semenjak gue masuk dan bergabung di sosial di Instagram, youtobe dan
masjid dan masuk jadi pengurus masjid WA
295 kadang temen-temen gue sering tuh ngasih
info tentang Islam sekarang melalui link
palingan dari situ si, oh iya gue juga pernah tuh
Kah baca status temen FB gue yang ngerepost Media sosial Facebook
curhatan tentang kisah perjalanan hijrah memberikan contoh atau
300 temennya sumpah ngebaca itu gue pengen gambaran pengalaman hijrah yang
nagis Kah gue ngerasa cobaan yang dia hadapi dirasakan oleh teman Informan.
pas hijarah jauh lebih berat dari yang gue
alami tau gak si Kah dia tuh dulunya pemabok,
judi dan maling juga pokonya orang
305 kampungnya tuh pada apatis deh ama dia
sampe saat Allah memberi ujian dengan kaki
yang buntung akibat ketabrak mobil pas
ngejambret gitu nah awalnya dia gak terima
ama keadaan dia tapi lambat laut dia akhirnya Seburuk-buruknya informan
310 ngerti dengan keadaan dia mulai berhijah dah mengininkan bidadari di dunia.
tuh pokonya singkat cerita dia sekarang bisa
jadi penghapal meskipun gak punya kaki dan
ketika usianya 26 tahun dia meninggal Kah
dan yang bikin gue takjub itu tetangganya
315 ngiringin suka cita gitu ngelepas
kepergihannya keren kan Kah gue pengen deh
kaya gitu setidaknya gue pengen jadi lebih
baik lagi dan gue juga pernah denger tuh kata
salah satu ustad di media sosial katanya gini
320 “laki-laki yang baik akan dipertemukan
dengan perempuan yang baik juga dan
sebaliknya” nah dari kata-kata itu gue sadar si
seberengsek-berengseknya gue gue juga
pengen kali Kah dapet bidadari di dunia hehe.
325 Aamiin semoga dapet bidadarinya yah Jo
hehe.
Yasudah saya pulang dulu yah Jo.
Terimakasih sebelumnya.
Assalammualaikum.
33
Pengkatagorian dari Wawancara Informan Mengenai
Implementasi Dakwah Melalui Media Sosial Terhadap
Perubahan Perilaku Muslim Milenial
Interpretasi Sub Kategori Kategorisasi
Pengalaman informain terkait
perilaku negatif yang
diantaranya mabuk-mabukan.
Meninggalkan shalat lima
waktu.
Ikut taruhan atau berjudi untuk
mencari kesenangan lainnya.
gambaran kondisi
(W1/Joko: 30-42)
informan sebelum adanya
perubahan perilaku dan
memperdalam ilmu
Agama

Masalah yang dialami


informan adalah putus cinta
faktor yang menimbulkan
dan masalah keluarga menjadi
informan memilih
dasar informan melakukan
perilaku negatif
perbuatan negatif. (W1/Joko:
46-49)
Ketika usia 19 tahun dan Awal mula proses
Tahap dimana
kehilangan orang terdekan perubahan
informan mendapat
(ayahanda) bahwa perilaku
dorongan
negatif merugikan
(reinforcement)
diri.(W1/Joko:3-14)
Google dan youtube cara
informan mendapatkan
pengetahuan dan memutuskan
untuk berubah perilakunya.
(W1/Joko:264-271)
dan kemampuan
Motivasi yang diberikan oleh Faktor Predisposisi,
untuk belajar dengan
keluarga informan diantaranya Pendukung (Enabling
mengamati orang
ibu informan. (W1/Joko: 140- Factors), faktor
lain atau media
158) ketersediaan sumber-
Dukungan yang diberikan oleh sumber dan fasilitas yang (observational
teman dan ibu informan untuk memadai. learning)
merubah perilakunya.
(W1/Joko:164-170)
Topic pembahasann mudah
dimengerti dan membuat
informan berfikir kembali
tentang kehidpannya.
(W1/Joko:294-302)
Faktor informan harus berubah
selain meninggalnya ayahanda
juga ada media sosial khusunya
youtube perantara informan
untuk berubah.(W1/Joko: 71-
81)
Dengan menguatkan Niat dan Pembuktian dan tindakan Tahap menuju
Shalat 5 waktu, meninggalkan dari proses perubahan behavioral
perbuatan mabuk- capability,
mabukan.(W1/Joko: 89-99) kemampuan
Keadaan ekonomi seseorang untuk
(W1/Joko:100-102) mengubah suatu
perilaku yang
diinginkan.
Informasi terkait dakwah yang Adanya tindakan dan Tahap Self-efficacy
didapatkan oleh Informan usaha untuk mencapai (keefektifan diri)
hanya ketika informan perubahan.
mengadihiri cerah di masjid
atau ada acara-acara Islam
lainnya. Memilih Ustad Solmet
sebagai pembimbing pertama
kali ketika memutuskan untuk
merubah perilakunya.
(W1/Joko: 232-255)
Media sosial Facebook Tahap dimana informan Tahap ini dinamakan
memberikan contoh atau mengamati dan dengan observation
gambaran pengalaman hijrah mempelajari pengalam learning
yang dirasakan oleh teman orang lain. Hal ini (pemebelajaran
informan. (W1/Joko: 304-333) termasuk dalam faktor observasional).
Dari 24 jam aktifitas informan predisposisi yng berupa
dalam menggunakan HPnya pengetahuan.
hanya 15-30 menit untuk
membuka dan menyaksikan
dakwah di media sosial di
Instagram, WA dan youtube.
(W1/Joko: 305-309)
Seburuk-buruknya perilaku Suatu harapan dan Tahap Expectation
informan menginginkan keinginan untuk merubah (harapan) dimana
bidadari di dunia. (W1/Joko: perilaku ketika seorang
334-342) merubah perilaku
yang diinginkan
maka akan mendapat
reword.
VERBATIM WAWANCARA INFORMAN
(KEY INFORMAN)
Nama : Joko Purnomo
Usia : 22 Tahun
Alamat : Jalan Budi Mulia Rt
007/Rw
010 No.11 D
Pademangan Barat, Jakarta
Utara
Pekerjaan : Karyawan dan driver online
Pendidikan : SMK
Hari/Tanggal :
Waktu Wawancara :
Lokasi Wawancara : Rumah
Tujuan Waawancara : Menggali Informasi
Wawancara ke- :2
Kode Wawancara : W2/Joko
Baris Verbatim Interpretasi
1 Assalammualikum Jo, gimane nih kabarnya?
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh
Alhamdulillah bae Kah, lue sendiri gimane
kabarnye?
Alhamdulillah bae juga Jo, eh btw adek-adek lu
5 pada kemana? Ini rumah dua lantai yah Jo?
Biasa Kah lagi pada maen mereka mah, entar jam
sepuluh baru pada dateng, iyah Kah ada kamar juga
di atas dua di bawah buat nonton tv ama kamar
mandi dapur yah ginilah keadaannya, Kah.
10 Emm gitu toh yah Alhamdulillah Jo masih bisa
berteduh dari derasnya hujan hehe, kamu
pulang kerja jam berapa biasanya?
Gue pulang kerja dari Hari-Hari itu biasanya jam Bekerja di Hari-Hari pulang
lima dan selebihnya gue manfaatin buat ngojek jam 5 sore dan ojek online.
online Kah mayan kan buat nambah-nambah
15 pemasukan gue.
Iyah Jo, emanng udah berapa lama kamu kerja
di Hari-Hari?
Baru 1 tahun ini Kah dulu gue pernah jadi OB, sales 1 tahun bekerja di Hari-Hari
kasur gitu yang suka ada di mall-mall, karyawan sebelumnya bekerja sebagai
20 JNE nah terakhir ini. Gue sering pindah-pindah OB, Sales di Moll dan
kerjanya soalnnya kalau gak srek ama gue yah gue karyawan JNE.
pindah ajah tapi sekarang kalau mau keluar tuh
mikir-mikir dulu Kah soalnnya kan bokap udeh gak
ada jadi yah gue yang jadi tulannng punggung
25 keluarga gue soalnya gue anak laki-laki satu-
satunya Kah dikeluarga gue, mangkanya gue Informan sebagai tulang
manfaatin tuh gadget gue untuk ngojek online punggung keluarga.
mayakan kan Kah dari pada gue maen gak jelas
yang ngabisin uang.
30 Iyah Jo, Jo gimana si pengalaman kamu
sebelum dan sesudah kamu kemabali ke jalan
Allah?
Jujur Kah sebelum gue berubah gue gak setenang
sekarang, dulu mah boro-boro gue bisa ngerjain dan
ngejalanin hidup gue seindah ini, gak tergesah-
35 gesah ngambil keputusan, gak sabaran, mudah Sebelum informan hijrah
sekali terhasut oleh setan dan selalu ngelihat dari belum pernah merasakan
keuntungan gak menilai itu baik (halal) apa gaknya ketenangan dan keindahan
yang penting satu gue bisa ngasilin uang banyak. seperti saat ini.
tapi semua itu seiring belajarnya waktu dan atas
40 izin Allah gue masih diberi kesempatan untuk
memperbaiki semuannya sekarang gue terus belajar
untuk ikhlas, sabar, apa-apa harus dipikir dulu ini
sesuai ama ama ketentuan Allah apa gak, berusaha
gak mau mentingin ego gue dan sekarang
45 Alhamdulillah gue bisa ngerasain temen serta
saudara yang mau ngembing gue mau belajar Ketika belajar Ikhlas, sabar,
barenng sampe ke jannah. berfikir positif, dan belajar
Kadang gue suka mikir gini ko kenapa gak dari menurunkan egonya maka
dulu ajah yah gue kaya sekarangnya? Tapi gue gak akan mendapatkan teman
50 marah sama Allah meskipun baru diberi hidayah yang membimbing kita
ama Allahnya sekarang justru gue bersyukur banget kejalan yang benar.
di sisa umur gue sekarang gua masih disayang ama
Allah makanya bisa ngerasain keindahan dan
kebahagiaan yang amat luar biasa ini.
55 Alhamdulillah semoga selalu istiqamah yah Jo,
kalau kegiatan sekarang apa ajah Jo? Informan sadar akan
Aamiin makasih Kah, Alhamdulillah hidup gue perbuatannya selama ini dan
sekarang lebih terarah dari sebelumnya. Kegiatan mensyukuri hidayah yang
gue sekarang si lebih menggali ilmu untuk diberikan Allah.
60 mempersiapkan syurga dikemudian hari Kah, pagi
kerja di Hari-Hari lanjut ngojek online,
menyempatkan diri ikut kajian beberapa Ustad
contohnya Ustad Felixsiauw, Hanan Attaki dan
sebagainya, dan sekarang gue seneng Kah bisa
65 belajar dari guru-guru besar kaya Habib Lutfi,
Habib Bahar dan Habib-Habib lainnya yang
tadinya gue gak tau sekarang Alhamdulillah gue tau
itu pun karena gue ikut kegiatan di masjid Kah dan
Alhamdulillah gue sekarang udah aktif sebagai
remaja masjid Al-Huda. Kadang nih Kah kalau ada
kegiatan di masjid gue itu selalu ngajak temen-
70 temen sekolah gue dulu dan bahkan gue kadang
ngajak mereka turun langsung sebagai panitia juga
biar mereka mau bergabung dan mau memperbaiki Mengikuti kajian Ustad di
akhlak dan aqidahnya. media sosial ataupun secara
Oh iyah sekarang gue juga lagi memperbaiki langsung diantaranya Ustad
75 bacaan Al-Qur’an gue di masjid Al-Huda kapan- Felixsiauw, Hanan Attaki,
kapan Lue bisa ikut Kah ada ko yang untuk Habib Lutfi dan Habib Bahar.
akhwatnya tapi ba’da Isya di masjid kalau Aktif sebagai remaja masjid
ikhwannya itu ba’ada maghrib. Al-Huda
Waah boleh tuh Insya Allah kapan-kapan aku
80 dateng ikutan ngaji hehe, btw nyokap gimana
ko masih kerja apa gimana semjak bokap kamu
meninggal? Mengajak temen-temannya
Siip Kah. Nyokap sekarang jadi ibu rumah tangga dulu untuk gabung di masjid.
ajah Kah semjak gue udah bisa ngasilin uang Memperbaiki Aqidah dan
85 nyokap gue suruh berhenti kerja kasian Kah liatnya Akhalak yang Informan
udah tua masa masih kerja. Lagian semenjak bokap perbaiki.
meninggal gua mencoba ikhlas dan lebih dewasa
lagi untuk belajar tanggungjawab ama keluarga dan
fokus gue sekarang yah nyokap ama adek-adek gua
90 ajah si Kah udah gak mikir masalah cewe gue Kah Memperbaiki bacaan Al-
semenajak gue mutusin untuk merubah perilaku Qur’an di masjid Al-Huda
gue udah putusin pacar gue. Gue pengennya kalau ba’da magrib dan Isya khusus
emang udah di kasih jodohnya baru gue mau akhwat.
langsung nikah ajah nah sekarang mah lagi
95 ngumpulin duit buat kesana. Karna impian gue
sekarang sebelum nikah gue udah punya rumah
buat keluarga gue nanti dan punya usaha buat karir
gue sendiri.
Masya Allah semoga terlaksana yah Jo
100 mimpinya dilancarkan semuanya yah. Oh iyah
Jo gimana si penjalanan hijrah kamu dan Ibu informan tidak bekerja
gimana tanggapan orang-orang terdekat? karena sudah tua.
Aamiin aamiin makasih banyak Kah. Wah kalau
perjalanan hijrah gue itu gak mudah banget Kah
105 pertama-tama gue mutusin hengkang dari masa lalu Informan belajar mengkhilas
gue ajah udah jadi cemoohan temen-temen dan lebih dewasa semjak
tongkrongan gue. Gue ampe diginiin ama temen bapaknya meninggal dunia.
gue “yaelah Jo so alim luh”, “taubat lue”, “gak asik Informan memutuskan
lue sekarang susah kumpulnya”. Belum lagi dari pacarnya setelah
110 tetangga gue duileh sinis coy hahaha sering banget memutuskan untuk merubah
dah gue disindir gitu tapi yah bodo amat gue si yang perilakunya.
ngejalanin hidup gue ngapain amat mikirin mereka
meskipun awalnya gue sempet downd juga si di
nyinyirin dari temen-temen ama tetangga tapi gue
115 coba ngeyakinin diri gue kalau apa yang gue pilih Pertama kali hijrah informan
ini emang yang terbaik dan Insya Allah gue serius mendapatkan cemoohan dari
untuuk berubah gak seperti yang mereka cap ke gue teman-taman dan masyarakat
dan Alhamdulillahnya mungkin karna mereka sekitar. Dan sempet downd
semua liat kesungguhan gue kali yah sekarang karena dikucilkan oleh orang
120 mereka lebih ngehormatin pilihan gue sekarang gak sekitarnya.
kaya awal-awal
Masya Allah semangat yah Jo Allah mah da kan
gak tidur jadi Insya Allah kalau niat kita baik Pemberian dukungan kepada
juga akan berdampak baik buat kita Insya Informan.
125 Allah.
Iyah Kah gua juga yakin itu jadi tugas gue sekarang
mah tinggal buktiin apa yang gue pilih dan terus
mencoba meluruskan niat gue dan terus
meyakinkan diri gue bahwa tujuan gue ini semata- Kembali ke jalan Allah untuk
130 mata karena Allah bukan karena temen, ortu atau mendapatkan balan surge-
tetangga gue. Meskipun kembalinya gue ke fitrah- Nya.
Nya ini tujuannya untuk mendapatkan Jannahnya
dan salah satunya mempermudah jalannya ortu gue
buat ke surga-Nya.
135 Iyah betuk Jo, selagi niat kita lillah mah jalanin
ajah dan terus doain orang-orang yang selalu
mencemooh kita biar mereka bersama-sama
memperbaiki diri ke jalan yang lebih baik.
Iyah kah Insya Allah terselip doa gue untuk mereka
140 ko.
Iyah semangaat dah pokonya untuk menjadi
yang lebih baik, udah malam juga nih saya balik
dulu yah Jo terimakasih banyak atas waktunya
dan pengalamanya selama ini semoga apa yang
145 kita lakukan menjadi suatu amal jariyah
dikemudian hari.
Aamiin jangan kapok yah Kah ama gue, dan boleh
kan kalau misalnya gue nanya-naya terkait
keIslaman sama lue?
150 Insya Allah boleh sok ajah malah saya seneng
bisa belajar bareng kamu Jo, kalau memang
saya bisa bantu Insya Allah dibantu, yaudah
saya pulang dulu yah sekali lagi terimakasih
banyak Jo. Wassalammualaikum
Siip kah Waalaikumsalam.
Pengkatagorian dari Wawancara Informan Mengenai
Implementasi Dakwah Melalui Media Sosial Terhadap
Perubahan Perilaku Muslim Milenial
Interpretasi Sub Kategori Kategorisasi
Bekerja di Hari-Hari pulang jam 5 Identitas Informan
sore dan ojek online (W2/Joko: 16-
19)
1 tahun bekerja di Hari-Hari
sebelumnya bekerja sebagai OB,
Sales di Moll dan karyawan JNE.
(W2/Joko:22-27)
Informan sebagai tulang punggung
keluarga. (W2/Joko: 29-34)
Sebelum informan berubah Proses dimana adanya Tahap ini dinamakan
perilakunya belum pernah timbal balik atas apa yang Reciprocal
merasakan ketenangan dan kita lakukan dengan cara Determinism
keindahan seperti ini. (W2/Joko:38- berserah diri kepada Allah (seterminasi timbal
46) dan ikhlas atas ketetapan- balik)
Ketika belajar ikhlas, sabar, selalu Nya.
berpikir positif dan menurunkan ego
maka akan mendapatkan teman
yang membimbing kita kejalan yang
benar. (W2/Joko: 48-57)
Mengikuti kajian Ustad di media Proses yang dilakukan yaituTahap behavioral
sosial ataupun secara langsung mempelajari dan capability
diantaranya Ustad Felixsiauw, memeperdalam ilmu (kapabilitas
Hanan Attaki, Habib Lutfi dan pengetahuan tentang agama berperilaku) lalu
Habib Bahar. Aktif sebagai remaja Islam. Faktor pendukung. dilanjutkan dengan
masjid Al-Huda . (W2/Joko:72-86) tahap observational
learning
Mengajak teman-temannya yang (pembelajaran
terdahulu untuk bergabung di Faktor pendorong observasional)
masjid. Aqidah dan akhlak yang (Reinforcing Factors),
informan perbaiki. (W2/Joko:86- Faktor sikap atau perilaku
91) yang dilakukan oleh toh
masyarakat atau tokoh Tahap Self-efficacy
Mdemperbaiki bacaan Al-Qur’an di agama. (keefektifan diri),
Masjid al-Huda ba’da Maghrib dan berarti yakin bahwa
Isya’ khusus akhwat (W/2Joko: 93- kita memiliki
97) kemampuan untuk
Informan belajar mengikhlaskan Menyibukkan diri dengan bertindak dan
dan lebih dewasa semenjak hal yang positif dan bertahan dengan
bapaknya meninggal dunia. usaha kita. Seperti
Informan memutuskan pacaranya bertindak sesuai dengan aktif dalam kegiatan
setelah memutuskan untuk merubah ajaran agama Islam. yang mamapu
perilakunya. (W2/Joko: 109-121) mengasah
kemampuan muslim
millennial.
Pertama kali hijrah informan Reciprocal
mendapatkan cemoohan dari teman- Determinism
teman dan masyarakat sekitar. Dan (determinisme timbal
sempat downd karena dikucikan balik), berarti bahwa
oleh sekitarnya. (W2/Joko:127-149) perubahan perilaku
ditentukan dari
interaksi antara
seseorang dan
lingkungannya. Baik
positif maupun
negatif.
Peneliti memberi dukungan kepada Pemberian support dan Reinforcement
informan. (W2/Joko:150-152) dukungan. (dorongan),
tanggapan terhadap
perilaku seseorang
yang dapat
meningkatkan
kesinambungan
perilaku.
Kembali kejalan Allah untuk Expectation
mendapatkan balasan Surga-Nya. (harapan), sesuatu
(W2/Joko:153-163) yang diharapkan
seseorang sebagai
hasil dari perubahan
perilaku. Dengan kata
lain, imbalan apa
yang Ia dapatkan
seperti hadiah
(reward)
VERBATIM WAWANCARA DENGAN SIGNIFICAN
OTHER
Nama : Lili Cholifah (Ibu Kandung Joko)
Usia : 40 tahun
Alamat : Jalan Budi Mullia RT 007/RW 010 No.
11D Pademangan
Barat Jakarta Utara
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Hari/Tanggal : Sabtu, 19 Januari 2019
Lokasi Wawancara : Rumah Ibu Lili
Tujuan Wawancara : Menggali lebih dalam
Wawancara Ke-1 :1
Kode Wawancara : W1/Ibu Lili
Baris Verbatim Interpretasi
1 Assalammualaikum Bu, sebelumnya saya minta
maaf telah mengambil waktunya sebentar.
Maaf mengganggu saya Rizkah temennya Joko
5 mau main sekalian ngobrol-ngobrol sama Ibu,
bolehkan Bu?
Waalaikumsalam oh iyah Rizkah silahkan, tapi
kayanya baru liat kamu deh disini?
10 Iyah Bu hehe kebetulan baru sempat
berkunjung kesini dan kebetulan saya baru
kenal Joko.
Oh gitu pantes rasanya Ibu baru liat kamu Nak. Oh
iya ayuk diminum dulu maaf yah bisanya nyediain
15 seadanya.
Iyah Bu makasih yah Bu jadi ngerepotin.
Enggak ko Nak, oh iyah ada yang bisa Ibu bantu
Nak?
Iyah Bu, Joko itu anak keberapa yah Bu?
20 Emm Joko itu anak kedua dari empat bersaudara, Informan anak kedua dari
Nak. Kakanya yang perempuan udah nikah punya empat bersaudara, adiknya
anak satu mereka sekarang ngontrak di gang E3 masih sekolah SD, SMP dan
soalnya gak mungkin tinggal disini wong kamer adik yang pertama SMK.
25 diatas cuma ada dua itu ajah udah dipake ama ibu Rumah terdiri dari dua
dan adiknya Joko yang SMA dan SMP kadang Joko lantai, dua kamar diatas dan
ajah tidur dibawah tuh, sedangkan ketiga adik satu kamar terdapat kamar
perempuannya masih pada sekolah si bungsu SD, mandi, dapur dan ruang TV
adik yang ke dua SMP dan adiknya Joko yang yang tidak terlalu luas.
30
pertama SMA kelas 1. Kadang-kadang emponya
Joko juga sering maen kesini untuk nengok Ibu.
Oh gitu Bu, sekarang kesibukan Ibu apa Bu?
35 Semenjak bapaknye Joko meninggal dan anak-anak
udeh pada besar saya udah gak dibolehin kerja ama Informan tidak mengijinkan
si Joko katanya kasian liat emaknye kecapean gak Ibunya untuk kerja.
tega katanya. Jadi sekaranng diem aje di rumah
ngurus rumah ama anak cucu doang, soalnya
sekarang emponye Joko juga kerja di saya jaga
40 cucu saya selagi emponya Joko kerja. Yah
lumayanlah dari pada bengong aje dirumah
mending jaga cucukan yah Neng?
Iya Bu jadi ada temennya yah Bu di rumah
45 ketika adik-adiknya Joko pada sekolah.
Iyah Neng, eneng sendiri masih sekolah ape kerja?
Alhamdulillah masih sekolah Bu
Oh gitu sekolah dimane?
50 Diciputat Tanggerang Bu
Wiih jauh amat Neng sekolahnye, si Joko mah gak
mau lanjut sekolah Neng padahal Ibu mah
ngebebasin ajah si kalau si Joko mau sekolah lagi
55 tapi katanya dia lebih milih kerja ajah buat
keluarga. Tau dah tuh anak dari zaman sekolah Merokok, bolos sekolah,
kelakuan ampun bikin pusing kepala, yah boloslah, dan mabuk-mabukkan
ngerokoklah, maboklah yah meskipun Ibu gak liat
60 langsung tapi tuh tetangga suka pada bilang ke Ibu,
awalnya si Ibu gak percaya soalnya die pinter
banget kalau mabok gak pulang kerumah terus
maboknya tuh gak disini jauh dari rumah, nah pasti
65 sangking penasarannya akhirnya Ibu samperintuh
anak dan bener aje disitu Ibu marah banget Neng
ampe bapaknye mukulin die sangkinng keselnya.
Tapi nih Neng akhir-akhir ini semenjak tuh Semenjak bapaknya
70 bapaknye meninggal udeh mulai dewasa tuh meninggal sudah mulai
pikirannya dan sekarang ini mah tuh anak asa berubah, lebih dewasa.
berubah dah Neng.
Oh gitu maksudnya berubah gimana Bu?
75 Yah gitu Neng sekarang kayanya si die udah gak
pernah maen tuh ama anak-anak gang sebelah terus Sekarang selalu izin dengan
sekarang mah yah Neng dikit-dikit izin ama Ibu, ibu Lili, aktif di masjid dan
dulu mah boro-boro kalau ditanya mau kemana eh sholat tepat waktu.
80 jawabnya malah sewot sekarang mah izin Neng.
Udeh gitu dia sekarang aktif Neng di masjid
kayanye udeh insyaf deh tuh anak soalnya biasanya
kalau disuruh shalat asa susah baget tapi sekarang
85 mah baru juga Allahu Akbar udah siap-siap ke
masjid kalau di rumah tuh.
Wah Alhamdulillah yah Bu, kalau lebih baik
dari sebelumnya. Memang sekarang Joko lagi
90 sibuk apa ajah Bu?
Biasa Neng kerja, aah dia mah suka banget Neng Orangnya bosenan, suka
pindah-pindah kalau udah gak srek ama moodnya pindah-pindah kerja, dari
die pasti pindah emang dasar anaknya keras kepala JNE sampai sekarang di
95 yee jadi gak seenaknye ajah tuh. Sekarang mah Hari-Hari dan juga diselingi
Alhamdulillah udeh hampir satu tahun masih di oleh ojek online.
Hari-Hari, dulu mah gak pernah bertahan lama baru
beberapa bulan udeh keluar tuh terakhir keluar dari
100 JNE terus jadi pengangguran gak jelas nongkrong
ampe malem kadang-kadang pergi entah kemane
tau-tau pulang ajah kalau ditanya darimana
jawabnya cuma maen. Tapi Alhamdulillah
105 sekarang udah ada kemajuan kayanya tuh betah tuh
anak mungkin udeh ngerasain kali yeh nyari kerja
itu susah. Nah kayanya semenjak kerja yang
sekarang dia mulai berubah tuh Neng, ikut pngajian
110 sering juga ngebilangin adenye nyuruh shalat dan
ngasih waktu batas maen buat adenye. Semenjak
gabung di masjid dia udah mulai aktif ikut kajian Aktif di pengajian dan suka
terus sekarang mah dikit-dikit nyeramahin adeknye menasihati adik-adiknya.
115 kadang saya pun sering dibilangin ama tuh anak,
Neng. Pokonya ngejaga banget dah sekaranng mah
sampe Ibu pernah nangis Neng pas die bilang ke
Ibu “emak Joko minta maaf selama ini udah
120 nyesahin emak dan doain terus Joko buat jadi
pribadi yang lebih baik yah emak” gitu Neng Ya
Allah bener-bener gak nyangka si saya Neng Meminta restu Ibu ketika
akhirnya dia bisa bikin saya dan suami lega ngeliat ingin memutuskan untuk
125 kelakuannya sekarang ini. Saya mah ngedung berubah perilakunya.
banget Neng ama anak-anak saya tanpa diminta
pun saya selalu mendoakan mereka biar jadi anak
yangn sholeh dan sholehah, jujur si Neng semenjak
bapaknye meninggal tuh si Joko jadi tulang
130 punggung keluarga sampe dia kerja diwaktu
senggang jadi tukang ojek online tuh.
Alhamdulillah si die gak pelit ama saya kalau
gajian kadang semua uangnya dikasih ke saya tapi Informan menjadi tulang
135 saya suka suka bilang “setengahnya ajah kasih punggung keluarga, tidak
emak Jo, selebihnya simpen buat kehidupan lu
sehari-hari. Emak mah dapet segini ajah udeh pelit dengan Ibunya dan
syukur banget yang penting bisa makan” bukannya berbakti pada Ibunya.
140 saya gak mau nerima uangnya semua dia juga butuh
buat seneng-senengkan Neng ama temennya.
Lagian Ibu juga terkadang suka dikasih uang ama
empoknye Joko jadi kayanya kalau Ibu ambil Ibu Lili menitipkan
semua gajinya serakah bangetkan, lagian gorengan ke warung,
145 disamping jaga cucu juga Ibu suka nitip makan gitu menjaga cucu dan selalu
ke warung kaya gorengan gitu kan luyan buat diberikan jatah oleh anak-
pegangan Ibu. Mangkanya kadang Ibu suka kasian anaknya.
ama tuh bocah kerja dari pagi ampe malem gitu,
semoga ajah dapet cewe yang ngertiin die ama
keluarga yah Neng. Ibu suka gak tega ngeliatnya
150 diusia yang masih muda udeh harus biayain ibu
ama adik-adiknya.
Yang sabar Bu, Insya Allah Joko ikhlas Bu do’a
kan saja semoga rejekinya bertambah dan sehat
terus Jokonya.
155 Aamiin selalu Ibu doakan dia dan semua anak-anak
Ibu. Eneng sendiri anak keberapa? Bapaknya kerja
dimana?
Alhamdulillah Bu saya anak bontot dari
160 Sembilan bersaudara, bapak sudah meninggal
Bu.
Wealah maaf Neng Ibu gak tau, yang sabar yah
Neng Insya Allah bapak Neng ada di syurga
165 aamiin. Berarti Eneng kaya Joko yah tinggalnya
cuma ama mama dan kaka ajah?
Alhamdulillah Bu Ibu ssaya juga udah
meninggal bahkan sebelum bapak ibu dulu, iyah
saya tinggal ama kaka saya yang belum
170 menikah hehe
Innalillahi Ya Allah Neng jadi kamu udah gak
punya kedua orang tua yang ikhlas yah Neng semua
175 udah di garisin ama yang diatas, ya ampun maaf
Neng maaf banget ibu gak tau, yaudah Neng
semangat terus tunjukin dan buat mereka bangga
yah Neng. Anggap ajah Ibu ini Ibu Eneng.
180 Iyah Bu insya Allah saya udah ikhlas, makasih
Bu udah mau nganggep saya seperti anak Ibu,
oh iyah Bu nghomong-ngomong Ibu suka gak si
dengan Joko yang sekarnag?
Iyah Neng, suka banget neng Ibu bersyukur malah Adanya dukungan dari Ibu
185 ngeliat dia yang kaya sekarang udah bisa lili untuk Informan.
dibanggain, rasanya apa yang ibu dan bapaknya
inginkan terkabul Neng kalau liat dia yang
sekarang mah.
Oh gitu Bu, yasudah Bu saya pamit dulu yah bu,
190 terimakasih banyak atas waktunya maaf
mengganggu hari libur ibu dan terimakasih
juga atas suguhannya yah Bu, kapan-kapan
saya boleh main kesinih lagi kan Bu?
Cepat ajah si Neng, santai ajah Ibu juga lagi gak
195 sibuk ko Neng. Kesini ajah Neng maaf yah Neng
cuma bisa kasih seadanya.
Iyah Bu gak apa-apa mari Bu.
Assalammualaikum
Pengkatagorian dari Wawancara Ibu Lili sebagai Significan
Other Mengenai Implementasi Dakwah Melalui Media Sosial
Terhadap Perubahan Perilaku Muslim Milenial
Interpretasi Sub Kategori Kategorisasi
Informan anak kedua dari empat
bersaudara, adiknya masih sekolah
SD, SMP dan adik yang pertama
SMK. Rumah terdiri dari dua Identitas keluarga
lantai, dua kamar diatas dan satu informan
kamar terdapat kamar mandi,
dapur dan ruang TV yang tidak
terlalu luas (W1/Ibu Lili: 20-31)
Merokok, bolos sekolah dan
Sebelum terjadinya
mabuk-mabukan. (W1/Ibu Lili:
perubahan perilaku
61-65)
Semenjak bapaknya meninggal Tahap perkembangan Proses untuk
sudah mulai berubah, lebih perubahan perilaku mempertahankan dan usaha
dewasa. (W1/Ibu Lili:75-80) informan dalam merubah
Sekarang selalu izin dengan Ibu perilaku {Self-efficacy
informan, aktif di masjid dan (keefektifan diri)}
sholat tepat waktu. (W1/Ibu Lili:
83-95)

Aktif di pengajian dan suka Menuju pada peroses


menasehati adik-adik. (W1/Ibu Behavioral Capability
Lili:120-126) (kapabilitas berperilaku),
berdasarkan pada
kemampuan seseorang
untuk mengubah suatu
perilaku melalui pemilihan
pengetahuan dan
keterampilan yang
diperlukan untuk
melakukan suatu perilaku
yang diinginkan.
Adanya dukungan dari Ibu Tahap dimana adanya Proses ini dinamakan
informan untuk informan. (W1/Ibu penguatan yang diberikan Reinforcement (dorongan),
Lili: 199-203) dari luar informan. tanggapan terhadap perilaku
seseorang yang dapat
meningkatkan
kesinambungan perilaku.
VERBATIM WAWANCARA DENGAN SIGNIFICAN
OTHER
Nama : Gilang Ramadhan (Sahabat Joko)
Usia : 22 tahun
Alamat : Jl. Budi Mulya Rt 003/Rw 005 No.10 A
Pademanagan Barat
Jakarta Utara
Pekerjaan : Karyawan
Pendidikan : SMK
Hari/Tanggal : Minggu, 20 Januari 2019
Lokasi Wawancara : Masjid Al-Huda
Tujuan Wawancara : Menggali lebih dalam
Wawancara Ke-1 :1
Kode Wawancara : W1/Gilang
Baris Verbatim Interpretasi
1 Assalammualaikum Lang, gimana
kabarnya sekarang? Kenalin saya Rizkah
maaf yah ganggu waktunya.
Waalaikumsalam iyah Ris gak apa-apa santai
5 ajah gue mah, bae gue Alhamdulillah, lue
udeh lama kenal ama Joko?
Alhamdulillah kalau baik mah yah, gak si
baru kenal juga ama Joko. Kalau boleh tau
sekarang kesibukannya apa?
10 Oh kirain kenalnya udah lama. Kerja doang
Kah yah paling aktif di pengajian juga bareng
Joko.
Oh gitu yah emang kerja dimana Lang?
Gue kerja di bengkel Honda di daerah Kerja di montir gerai Honda.
Kemayoran
Wih hebat bisa benerin motor ama mobil
15 hehe, udeh berapa lama kenal Joko, Lang?
Udah lama si Kah gue sempat SMP sama dia Kenal dari masa SMP sampai
tapi pas SMA kita beda dia di At-Taqwa gue sekarang, meski sempet
di BudUt. Gue tau banget tuh buruknye die berbeda sekolah pas SMA. Dan
dari SMP meskipun kita beda sekolah tapi Bolos bareng, merokok, pernah
20 kadang kita maen PS bareng kalau gue ada ikut tauran dan sering masuk
waktu longgar. Mangkanya gue tau banget tuh ruang BK.
kejelekan dia orang apa-apa ngajak gue
bahkan kita sempet bolos bareng tapi gue gak
keterusan Kah, soalnya ortu gue marah besar
25 Kah jadi gue takut deh semenjak itu ortu gue
nyibukin gue buat ngaji TPA gitu akhirnya
gue juga takut sendiri dan kebutulan gue
bukan orang yang nakal banget si jadi cepet
sadarnya. Sedangkan Joko dia lebih
30 keseringan dipanggil ama guru BK soalnya
banyak banget kasus tuh die dari bolos,
ketahuan ngeroko, terus pernah juga tauran
tuh di rel.
Oh gitu yah, ada perbedaan gak si ama
35 Joko yang kamu kenal?
Beda banget sekarang mah Kah gue ajah Aktif di masjid ketika sudah
semepet kaget awalnya pas dia aktif juga di mantap untuk berubah.
masjid, soalnya gue tau banget kelakuan dia
pas sekolah dulu, dari mabuk ampe suka
40 taruhan gitu. Meskipun gue jarang ketemu dia Pernah gabung dengan teman-
tapi gue juga pernah gabung ama temen- teman yang suka melakukan
temennya dia yang gak bener bahkan sampe kegiatan merusak keimanan.
dia udah kerja ajah kadang masih ngelakuin Informan suka emosian, keras
itu tapi meskipun dia kaya gitu tapi dia paling kepala dan pemarah.
45 care ama temen-temennya meskipun kadang
suka emosian si orangnya keras kepala dia
kalau udah A yah A ribet dah kalau berantem
ama dia kaya cewe ngambekan hehe.
Hehehe gitu yah? Terus selain aktif di
50 masjid apa lagi, Lang?
Banyak Kah sekarnag mah udah mulai aktif di Informan aktif di kajian-kajian
kajian-kajian online kenapa gue tau soalnya online, terbukti dari beberapa
sekarang mah die sering repost atau update uploadannya di medsosnya.
tentang keIslaman gitu dulu mah boro-boro Dulu medsos digunakan
55 yang dia upload pasti curhatan die entah itu informan untuk curhat
masalah cewe atau kegalauan lainnya. kegalauannya tetapi sekarang
Sekarang mah kalau kita liat sosmednya dia digunakan untuk menyebarkan
udah gak pernah tuh upload curhatan die yang kajian keagamaan.
menye-menye tapi lebih membagi ilmu
60 tentang keagamaan. selain itu sekarnag mah
udah bisa mereda emosinya udah gitu juga dia
udah gak lagi deket ama cewe apa pun dan dia
juga udah gak pernah mabok-mabokan
soalnya dia kan udah sibuk banget sekarang
65 mah, orang pulang kerja ajah udah malam
soalnya dia jugakan sekalian ngojek online
jadi kaya buat ngatur ke hal-hal negatif tuh
udah gak dan kadang juga dia nongkrongnya
di masjid ama anak-anak masjid lainnya.
70 Oh iyah sekarang juga dia aktif tuh di Informan aktif di pengajian
pengajian-pengajian. Gue mah seneng banget online atau ofline, suka curhat
liat dia yang kaya sekarang sumpah sekarang kepada Ustad, salinng
udah keliatan banget keseriusannya untuk jadi mengingatkan satu sama lain,
yang lebih baik, sekrang gue ama die udah selalau mencari jalan keluar
75 kaya dulu lagi kadang kita saling ngingetin bareng dan kebanggaan untuk
satu sama lain dan kadang juga kalau ada Gilang melihat informan
kajian Ustad felix atau habib gitu kita sekarang.
berangkat bareng ketempat acara. Nah
biasanya kalau kita cuma berdua kita habisin
80 dengan saling curhat maslah apa pun nanti dan
kalau gak nemu solusinya yah kita tanya ke
Ustad yang nagjarin kita.
Masya Allah pertemanannya keren semoga
bisa saling menolong yah di surga kelak
85 aamiin
Aamiin ya Rabb, eh btw lue kuliah dimane
Kah?
Di UIN Ciputat
Wih gile jauh bener Kah, lue ngekos disono?
Iyah Lang, oh iyah kalau boleh tau gimana
90 si sikap Joko kalau lagi di kajian?
Mm die mah khusyu Kah, ampe kadang dia Khusyu, memiliki catatan kecil
punya catetan kecil gitu terus kadang apa yang dan memperaktekan dalam
disampaikan oleh Ustad itu tuh ama dia suka kehidupan sehari-hari ketika
diikutin kalau misalkan kita perhatiin mah mendengarkan ceramah dari
95 pasti tau dah. Lagian setau gue semenjak dia Ustad,
mutusin untuk berhijrah die bener-bener total Total dalam merubah
banget belajar agamanya. Pernah tuh ketika perilakunya.
kita lagi sibuk buat ngerjain kegiatan
keIslaman di masjid tiba-tiba dia ngilang gitu
100 ajah eh ternyata tuh bocah sholat dhuha di
masjid padahal biasanya boro-boro shalat Selalu menyempatkan
dhuha shalat fardu aje bolong-bolong kaya beribadah kepada Allah
baju bolong hehe. Tapi beneran deh gue salut ditengah kesibukannya, lebih
ama dia yang sekarang lebih dewasa dan rasa dewasa da nada jiwa
105 kepemimpinan di dirinya tuh gak pernah ilang kepemimpinan.
Kah.
Oh iyah kamu tau gak alasan Joko berubah
itu kenapa?
Setau gue si die tuh berubah karena pernah Berawal dari mimpi alm.
110 mimpi ketemu bokepnya yang udah Bapaknya, saat itu sudah mulai
meninggal disana tuh bapaknya nasehatin die berubah sedikit-sedikit.
nah dari situ tuh udah mulai keliatan ada
perubahan, udah mulai membiasakan diri
shalat di masjid terus berapa kali juga dia
115 sempet nanya-nanya terkait mimpinya itu ke
gue yah gue bilang ajah “berarti itu tandanya
bokap lue minta lue buat berubah dan juga
nyuruh lue buat jaga rumahnya yang die
tinggal, mangkanya berubah Jo kasian bokap
120 ama nyokap lue yekali mereka kehalang
masuk surga gara-gara kelakukan anaknya
emang lue mau” nah dari situ tuh gue udah
bisa liat gelagatnya udah mulai berubah dikit-
dikit, minta gue untuk nyariin guru ngaji dan
125 oh iya satu lagi setelah nanya itu ke gue dua
bulan berikutnya dia mulai tuh stalkingin Selama dua bulan dia akif
ceramah-cerah di youtube ama instagram stalking menyaksikan ceramah-
Alhamdulillah sampe sekarang deh dan ceramah di youtube dan
semoga ajah istiqomah terus di jalan-Nya isntagram.
130 aamiin.
Aamiin semangaat yah buat kita biar selalu
istiqamah dan mendapatkan jannah-Nya
kelak. Oh iyah Lang menurut kamu Joko
tuh kaya gimana si orangnya?
135 Aamiin, kalau menurut gue si die tuh
orangnya care ama temen, dari dulu ampe
sekarang tuh jiwa sosialnya keren, meskipun Care sama teman, penyayang,
emosian diatuh penyayang sebenrnya mah, selalu menebar kebaikan
apa lagi sekrang pas bener-bener hijrah klau dengan teman-temannya,
140 lagi nongkrong ama temen-temennya pasti berbakti pada Ibunya dan juga
keselip tuh cerah buat temen-temennya dan menjadi driver ojek online
sekarang mah dia lebih mentingin keuarganya
apa lagi tinggal ibunya doang yang masih ada
pokonya berbakti banget dah sekarang mah
145 kenapa gue berani ngomong kaya gitu Kah
karena gue liat sendiri pas die lagi maen ama
kita-kita disuruh beli sesuatu kalau pulang dia
beneran beliin apalagi pas emaknya nngeluh
masalah keuangan dia bener-bener berusaha
150 banget buat nyari duitnye sampe-sampe die
pernah jual HP nya buat keperluan
keluarganya dan mangkanya die juga jadi
driver ojek online yah itu salah satunya demi
buat nutupin kekurangan ekonomi
155 keluarganya.
Mm gitu yah Lang semoga selalu
dipermudah yah rizki kita semua sehingga
tidak kekurangan sedikit pun aamiin
160 Aamiin Kah
Makasih yah Lang atas waktunya, udah
mau di tanya-tanya kapan-kapan boleh
nanya-nanya lagi kan Lang?
165 Iyeh Kah slow ajeh si kan ada haditsnya tuh
“sesame muslim bersaudara” jadi pan kita
harus bantu kalau lue masih butuh bantuan
gue tinggal WA ajeh Kah.
Siip makasih ye, Lang. Assalammualaikum
Pengkatagorian dari Wawancara Gilang Ramadhan (sahabat
Joko) sebagai Significan Other Mengenai Implementasi
Dakwah Melalui Media Sosial Terhadap Perubahan Perilaku
Muslim Milenial
Interpretasi Sub Kategori Keterangan
Berawal dari mimpi alm.
Bapaknya, saat itu sudah mulai
berubahh sedikit-sedikit.
(W1/Gilang:109-122)
Awal mula
Tahap dimana Informan
informan
memutuskan untuk
Selama dua bulan informan aktif memutuskan untuk
merubah perilaku sesuai
stalking menyaksikan ceramah- merubah perilaku.
yang diinginkan
ceramah di youtube dan
dinamakan, Behavioral
instagram (W1/Gilang:124-128)
Capability (kapabilitas
berperilaku),
Hubungan
Kenal dari masa SMP sampai
significan other
sekarang, meskipun sempet
(sahabat informan)
berbeda sekolah pas SMA.
dengan informan
Bolos bareng, merokok, pernah
Tahap dimana
ikut tauran dan sering masuk
sebelum terjadinya
ruang BK(W1/Gilang:16-32)
perubhan perilaku.
Aktif di masjid ketika sudah Proses dimana Self-efficacy (keefektifan
mantap untuk berubah informan berusaha diri), berarti yakin bahwa
(W1/Gilang:35-38) untuk memulai kita memiliki kemampuan
perubahan perilaku untuk bertindak dan
bertahan dengan usaha
kita.
Informan aktif di kajian-kajian Tahap dimana Self-efficacy (keefektifan
online, terbukti dari beberapa informan berusaha diri), berarti yakin bahwa
uploadannya di media sosial. untuk merubah kita memiliki kemampuan
Dulu medsos digunakan perilaku dengan untuk bertindak dan
informan untuk curhat cara aktif di bertahan dengan usaha
kegalauannya tetapi sekarang berbagai kegiatan kita. Seperti aktif dalam
digunakan untuk menyebar Adanya proses kegiatan yang mamapu
kajian keagamaan. perubahan dengan mengasah kemampuan
(W1/Gilang:50-68) memanfaatkan muslim millennial.
fasilitas umum Reciprocal Determinism
denngan baik. (determinisme timbal
balik), berarti bahwa
perubahan perilaku
ditentukan dari interaksi
antara seseorang dan
lingkungannya.
Informan aktif di pengajian Adanya tindakan Tahap ini dimulai dari
online atau ofline, suka curhat dan usaha untuk Behavioral Capability
kepada Ustad,saling merubah perilaku (kapabilitas berperilaku),
mengingatkan satu sama lain, dengan cara belajar lalu Self-efficacy
selalu mencari jalan keluar dengan orang lain (keefektifan diri), menuju
bareng dan kebanggaan untuk dan juga informan Reciprocal Determinism
Gilang melihat informan sering berdiskusi (determinisme timbal
sekarang. (W1/Gilang: 69-81) untuk balik), berarti bahwa
mendapatkan perubahan perilaku
penyelesaiaan. ditentukan dari interaksi
antara seseorang dan
lingkungannya.
Khusyu, memiliki catatan kecil
dan mempraktekkan dalam
kehidupan sehari-hari ketika
mendengar ceramah dari Ustad,
total dalam merubah perilaku
(W1/Gilang:90-96)
Selalu menyempatkan beribadah
kepada Allah ditengah
Setelah terjadinya
kesibukannya, lebih dewasa da
perubahan perilaku
nada jiwa kepemimpinan
(W1/Gilanng:97-105)
Care sama teman, penyayang,
selalu menebar kebaikan dengan
teman-temannya, berbakti
kepada ibunya dan menjadi
driver ojek
online(W1/Gilang:133-152)
VERBATIM WAWANCARA DENNGAN INFORMAN
(KEY INFORMAN)
Nama : Ayu Reni
Usia : 22 Tahun
Alamat : Jalan Pemandangan (Kalimati) RT
02/RW 01 Gunung
Sahari Mangga Dua Jakarta
Pekerjaan : Karyawan
Pendidikan : SMA
Hari/tanggal Wawancara : Sabtu, 2 Maret 2019

Waktu :
Lokasi Wawancara :
Tujuan Wawancara :
Wawancara Ke- :1
Kode Wawancara : W1/Ayu
Baris Verbatim Interpretasi
1 Assalammualaikum Ay, gimana
kabarnya?
Baik Ka, sendiri ajah Ka kesininya?
Alhamdulillah, iyah Ay. Ay boleh berbagi
5 awalnya kamu memutuskan berhijab?
Boleh Ka, Aku pake jilbab baru-baru ini Ka Baru 1 tahun menggunakan
kayanya baru satu tahun lebih deh pokonya hijab dan busana muslim,
semenjak memutuskan untuk berubah maka dulu sering menggunakan
yang pertama Ay lakukan yah merubah hotpet.
10 penampilan Ka, dulu kan aku gak pake
jilbab selalu pake kaos pendek ama celana
hot pants sehari-hari mah.
Memang apa si yang bikin Ay pengen
berubah atau hijrah ke jalan yang lebih
15 baik?
Banyak Ka yang melatarbelaki Ay berubah,
pertama Ay sadar sebagai seorang wanita
kodratnyakan menutup aurat tapi sampe usia Mandapat dorongan setelah
20 tahun belum juga menutup aurat sampe menyaksikan ceramah di
Ay dengan ceramah di Youtube tentang youtube dan karena adanya
20 siksa seorang wanita tidak berhijab, Ya suatu kejadian.
Allah Ka masa setiap kita keluar gak pake
kerudung berarti sama ajah satu langkah
kaki bapak kita ke neraka, kan serem yah Ka
dari situ Ay mulai mikir si jadi selama ini
25 berapa langkah kaki bapak Ay ke neraka, Ay
gak mau bapak yang paling Ay sayangi
masuk neraka.
Yang kedua itu karna ada sesuatu yang
menngharuskan dan menyadarkan Ay untuk
30 menutup aurat dan juga berhijrah alasannya
selain yang tadi itu ka.
Emang sesuatu apa yang udah terjadi
Ay?
Ada lah Ka, Ay malu ngomongnya soalnya Menutupinya dari orang tua
35 orang tua Ay sampe sekarang juga gak tau
yang tau paling sahabat-sahabat Ay ajah si
yang bener-bener tau alasannya.
Gak usah malu Ay cerita ajah siapa tau
kita bisa saling menguatkan dan belajar
40 bersama untuk memeperbaiki keadaan
itu.
Mm gimana yah Ka sumpah Ay malu Ka.
Tenang Ay aman semuanya, anggap ajah
aku ini sahabat dan kaka untuk kamu
gak usah sungkan Ay.
Iyah Ka, Ay gak sungkan ko kalau ama Kaka
45 mah, tapi jangan sampe ortu Ay tau yah, Ka.
Soalnya Ay gak mau mereka ngehawatirin
Ay karena sekaranng Ay udah ikhlas
ngejalaninnya.
Insya Allah aman dan gak akan
50 terdenngar ke orang tua Ay.
Mmm gimana yah ngejelasinnya bingung
hehe. Dulu pas Ay belum berubah aku kan
pake baju yang kekurangan bahan nah Pernah mengalami
sejujurnya aku pernah dilecehkan Ka, sama perbuatan pelecahan baik
55 temen dan pacar Aku Ka, meskipun tidak verbal maupun nonverbal,
sampe ketahap suami istri tapi semua itu dari sekolah sampai usia 19
yang bikin aku ketakutan Ka, temen- tahun. Pernah dijamah oleh
temenku yang cowo pernah Ka pacarnya, tidak sampai
merendahkan Aku dengan kata-kata yang melakukan hubungan intim.
60 tidak senono dengan menilai atau menatap
tubuhku dengan seenaknya ajah perlakuan
itu Ay dapet ketika Ay masih sekolah sampe
umur Ay 19 tahun dan yang paling parah itu
pas Ay punya pacar yang usianya diatas Ay
65 awalnya mah biasa ajah Ka kaya orang
pacaran pada umumnya tapi pas kesini-sini
gelagatnya udah aneh banget Ka saat itu Ay
baru pulang kerja nah dia ngejemput Aku
dan pas dijalan kita kumpul dulu ama temen-
70 temen dia karena ada acara ulang tahun
temennya jadilah kita ditraktir gitu, nah
pulangnya entah itu orang kerasukan setan
dijalan apa gimana bukannya langsung
pulanng kerumah Ay dia malah ngajak Ay
75 ke kosannya dia, Ay pikirkan cuma mampir
bentar eh gak taunya hiks…hiks dia mau
berbuat yang macem-macem untuknya saat
itu Allah masih ngijinin Ay buat sadar dan
inget bahwa apa yang akan terjadi nanti akan
80 berakibat fatal buat Ay langsung tuh buru-
buru Ay kabur Ka hiks..hiks.. meskipun
sebelumnya emang Ay gak pernah
mempermaslahkan kalau tangannya gak
pernah diem dibagian atas tapi Ay gak bisa
85 diem kalau udah sampe kearah yang
sensitive. Ay bego kan Ka mau ajah
nyerahin tubuh bagian atas buat bajingan itu Masih memikirkan keadaan
hiks..hiks… tapi demi Allah Ay gak pernah orang tua dan dirinya
ngasih lebih kecuali atas, sejujurnya Ay juga kedepannya, memikirkan
90 takut Ka kalau misalkan kebablasan terus dan takut akan dosa.
dia gak tanggung jawab gimana? Apa kabar
nasib Ayu ama keluarga?. Ya Allah Ka itu
dosa ayu yang paling besar Ka, Ayu bener-
bener nyesel banget Ka sekarang Ayu takut
95 ama dosa Ayu sendiri Ka hiks..hiks..
Sabar Ay cep cep cep jangan nangis gak
enak dilihat orang ay, inget Ay allah itu
Maha Pemaaf jadi ay gak usah takut, Ay
harus semangat ngejalanin hidup ini
100 anggap ajah pengalaman itu sebagai
pelajar buat Ay untuk bisa menjaga diri
kita sendiri. Dateng ke Allah mohon
ampun sama Allah insya Allah kalau niat
Ay sungguh-sungguh untuk bertaubat
105 insya Allah Allah mengampuni dosa-dosa
kita jadi sebagai seorang hamba kita
cukup berdoa dan memperbaikinya ajah
Ay dan berjanji tidak akan mengulangi
lagi. Kesungguhan untuk
memeperbaiki perilaku dan
110 Iyah Ka makasih Ka nasihatnya. meningkatkan
Alhamdulillah niat Ayu sungguh-sungguh keimanannya.
ingin bertaubat dan Ayu juga sudah pasrah
dan ikhlas menerima semuanya ko Ka, ayu
mau membenah diri Ayu biar terus ada di
115 jalan Allah dan menguatkan keimanan serta
akhlak Ayu agar lebih baik lagi. Sekali lagi
makasih yah Ka.
Iyah Ay gitu dong harus semangaat yah
hehe udah jangan nangis lagi hehe. Awal
120 mula kamu mutusin untuk berhijrah
kapan Ay? 1 bulan setelah peristiwa itu
Iyah Ka jadi malu hahaha. Awal berubahnya Informan mulai
itu sebulan setelah kejadian itu Ka, mempelajari keIslaman
semenjak itu Ayu mulai merapihkan pakaian melalui Google dan
125 meskipun belum pake kerudung tapi Ay Istagram.
udah mulai mempelajari agama Islam dan
sempet tuh Ay shearching di google cara
meminta ampunan kepada Allah atau taubat,
nah dari situ Ayu mulai mencari-cari
130 caranya gimana sampe Ayu langsung
ngelaksanain shalat taubat tau Ka sesuai
petunjuk yang ada di google pokonya Ayu
bener-bener ngikutin tata cara yang ada
disana deh. Ayu sampe ngefollow akun Merasa ada kesamaan antar
135 ustad dan ustadah Oki Setiana dari situ ayu dirinya dan orang lain
belajar dari IG mereka dan saat itu juga tepat terlebih denngan seorang
banget Qodarullah saat itu Ustadah Oki tokoh agama.
sedang bahas masalah perempuan nah dia
menceritakan tentang pengalaman dia juga
140 tuh sebelum memutuskan untuk berhijrah
dari situ Ay merasa kaya ada dorongan gitu
di hati Ay dan keyakianan untuk berubah tuh
bener-bener kuat banget. Setelah proses itu
Ay coba cari kontak temen Ay yang dulu Mencari teman di Fecebook
145 zaman sekolah tuh alim banget nah pas udah untuk membantu proses
ketemu tuh aku chat di FB niatnya buat merubah perilakuny.
bantu Aku untuk berhijrah dan lagi-lagi
Allah memberikan kemudahan sampai
akhirnya Aku bisa memperbaiki diriku
150 dengan bantuan temenku itu.
Saat itu pas kamu ingin berubah kamu
gak mencoba nanya ke Ustad yang ada di
daerah kamu gitu Ay kan lebih mudah
155 dan bisa di bombing langsung? Informan tidak pernah ikut
Malu Ka kalau langsung dateng ke ustad mengaji, tidak punya teman
apalagi aku gak pernah ikut ngaji di daerah dan hanya mengandalkan
sini jadi gak terlalu kenal ama ustad disini google dan ustad-ustad di
Ka, Akupun gak terlalu banyak temen disini instagram.
160 Ka jadi yang paling gampang yah tinggal
cari di google ajah Ka palingan nanya ke
ustad atau ustadah yang ada di instagram
ajah Ka.
Oh gitu Ay, nah dari goole dan media Lebih mudah dimengerti,
sosial itu sesuai gak sama apa yang kamu ada feedback dan lebih
165 cari? mudah belajar di media
Iyah Alhamdulillah sesuai Ka, dan mereka sosial.
itu menjelaskan tidak tanggung-tanggung
dan mudah dimengerti apa lagi enaknya
sekarang tuh bisa komen-komenan sama
170 ustad ustadah tersebut dan mereka juga Belajar membaca Al-Qur’an
selalu bales ko jadi enak ajah Ka sekarang dan memahami Tafsirannya
mah lebih mudah kalau kita beneran mau bersama dengan Ai.
belajar mah udah tersedia Ka, dan semenjak
Aku deket ama Ai Aku diajak untuk belajar
175 bacaan Al-Qur’an dan sela-sela kita ngaji
juga diberikan pengetahuan tentang ayat
yang tadi kita baca Ka jadi Alhamdulillah
Allah memberika kemudahan untuk Ay
belajar menguatkan keimanan Ay.
180 Alhamdulillah kalau gitu Ay, jadi
menurut Ay maraknya media sosial di
zaman sekarang ini gimana baik gak si
atau bahkan malah Ay merasa terancam
akan adanya kemudahan media sosial Media sosial digunakan
185 ini? untuk nonton drama atau
Kalau menurut Ay si Ka ada pengaruhnya film, talkshow dan mngikuti
baik negatif maupun positif tergantung akun gosip.
orangnya Ka, dulu saat Ay belum hijrah Ay
kan termasuk orang yang aktif ngegunain
190 media sosial tapi biasanya Ay cuma gunain
untuk menonton film atau drama korea atau
film-film yang lagi buming, terus juga Media sosila membantu
kadang dipake buat ngeliat acara talkshow Informan dalam
atau akun gosip sama buat chattingan ajah. memperdalam ilmu agama
195 Tapi disamping itu juga Ay bersyukur Islam, mempromosikan
dengan adanya medsos Ay lebih mudah usaha Ibunya.
mencari sesuatu dan bahkan membantu Ay
untuk berhijrah dan belajar ilmu keagamaan
disana. Dan dengan adanya medsos juga Ay
200 bisa membantu usaha Ibu untuk menambah
pelanggan jahitnya kan lumayan jadi
nambah pengahasilan Ka.
Alhamdulillha yah kalau kaya gitu mah
Ay, berarti ada positif dan negatifnya
205 juga yah Ay. Lalu kesibukan kamu
sekarnag apa Ay?
Iyah Ka, sekarang Ay Kerja di permata
Ancol Ka dan bantuin Ibu buat anter jahitan
ke konsumen.
210 Ay kan sekarnag kan Alhamdulillah
sudah lebih baik, apa si Ay yang kamu
rasain sekarnag?
Seneng banget Ka kaya semua masalah yang
kemarin tuh ilang gitu ajah Ka. Dulu kan
215 waktu belum hijrah yah begitu pergaulannya Pergaulan bebas, sering
lumayan bebas, boro-boro buat sholat inget meninggalkan shalat, selalu
sholat ajah udah syukur Ka, belum lagi melawan dan mengeluarkan
selalu ngengucapkan kata-kata kasar sama kata-kata kasar kepada
orang tua kalau disuruh gak pernah jalan orang tua.
220 ujung-ujungnya malah berantem dan pergi
gitu ajah tapi pas usia Ay udah 19 tahun
udah gak terlalu marah-marah si sama orang
tua mah tapi masih suka ngebantah dan gak
dengerin omongan omongan mereka. Ayu
225 itu baru bener-bener hijrah pas usia Ayu 20
tahun Ka itupun gak langsung kaya sekarang
masih proseslah sampe sekarang juga masih
proses si hehe. Mulai sadar usia 20 tahun.
Semangaat untuk berproses yah Ay. Oh
230 iya selama brproses ini pernah gak si
ngalamin nyerah untuk berubah?
Pernah Ka biasalah omongan orang pada
bikin sakit hati, padahal Ay gak pernah tuh
ngusik kehidupan mereka tapi Masya Allah
235 kata-katanya bikin aku downd banget Ka.
Waktu awal-awal Ay pake gamis ama Dikucilkan oleh tetangga
kerudung tuh tetangga dan temen Ay pada dan teman-temannya awal
nyeletuk “tumben lue Ay pake kerudung menggunakan gamis dan
pakeannya bener”, “ada angina ape lue pake kerudung.
240 baju begitu”, “insyaf lue Ay”, “biasanya
juga kaya jablay lue kalau pake baju”, “udeh
malu luyah mangkanya ditutupin” dan
masih banyak yang lainnya, Ya Allah kalau
inget awal-awal tuh bikin sakit hati doang
245 tapi Alhamdulillah sekarang mereka udah
gak kaya gitu mungkin karena mereka Sekarang mereka menerima
melihat Ay sungguh-sungguh kalli yah pilihan informan untuk
mangkanya mereka gak nyinyir lagi hehe. berubah.
Yang sabar ajah dan terus berdoa sama
250 Allah ajah Ay biar selalu diberi
kemudahan buat ngejalaninnya, kalau
orang tua sendiri gimana Ay
tanggepannya?
Iyah selalu itu mah bahkan ada salah satu
255 ustad yang di IG itu bilang gini “doakanlah
mereka yang mendzalimimu semoga Allah Memasukkan pesan dakwah
menghapus segalanya dosanya dan semoga dalam kehidupan sehari-
Allah titipkan hidayah kepadanya karena hari.
Allahlah sebaik-baiknya pelindung kita (Al-
260 Imran:173)” gitu Ka berartikan sejahat-
jahatnya orang ke kita tetep harus kita
doakan yang terbaik buat mereka.biar kita
sama-sama mengurangi dosa kita yahkan
Ka. Kalau untuk orang tua sendiri si mereka Anak pertama dan memiliki
265 seneng banget Ka liat aku kaya sekarang apa dua adik, menginginkan
lagikan Aku anak pertama perempuan pula orang tuanya masuk surga.
jadi mereka mah selalu mendukung dan
selalu ada untuk Aku, apalagi kedua adikku
masih kecil, Ka. Mangkanya salah satu aku
270 berubah juga karena aku sayang sama orang
tuaku dan aku gak mau langkah mereka ke
surga kehalang oleh perbuatanku, Ka.
Alhamdulillah kalau orang tuamu
mendukung mah. Oh iyah kamu lebih Mengikuti kajian Ustad Adi
275 serinng ngikutin kajian siapa kalau di Hidayat dan Hanan Attaki,
media sosial? mengandalkan Youtub dan
Alhamadulillah Ka, mmm biasanya si Ay Instagram.
ngikutin Ustad Adi Hidayat ama Hanan
Attaki, kadang juga Ayu dateng Ka
280 kekajiannya itu pun kalau Ayu ada waktu
dan juga jaraknya dekat kalau jauh mah gak
dateng apa lagi kalau gak ada teman aduh
bikin males Ka hehe tapi semua perkataan
beliau coba ay ikutin Ka. Mangkanya Ayu
285 sering liat di Youtube atau Instagramnya
ajah. aktif graup whatsapp; one
Oh gitu, selain ngikutin kajian kamu ikut day one ayat dan pengajian
gabung ke salah satu group dakwah gitu malam minggu.
gak Yu?
290 Ada Ka cuma dua di whatsaap si yang
pertama group one day one ayat sama
pengajian malam minggu.
Subhanllah Ayu aktif di dalamnya?
Alhamdulillah Ka sejauh ini si mengikitu
295 terus tapi kadang juga kalau lagi datang
malasnya suka mangkir gak ngapalin hehe.
Oh wealah semangat Ay untuk gapai
target menghafalnya. Yasudah nanti kita
sambung lagi yah Ay gak enak udah
malam. Terimakasih yah Ay atas
waktunya
Iyah Ka sama-sama nanti kalau masih perlu
mau nanya-nanya lewat WA ajah yah Ka
insya allah Ay aktif terus.
Siap Ay sekali lagi makasih yah,
Assalammualaikum
Pengkatagorian dari Wawancara Informan Ayu Mengenai
Implementasi Dakwah Melalui Media Sosial Terhadap
Perubahan Perilaku Muslim Milenial
Interpretasi Subkategori Kategorisasi
Mulai sadar usia 20 tahun
(W1/Ayu:219-222)
Baru 1 tahun menggunakan
hijab dan busana muslim,
dulu sering menggunakan hot Awal proses untuk
pants (W1/Ayu:6-12) berubah dengan
Pergaulan bebas, sering memperhatikan pakaian.
meninggalkan shalat, selalu
melawan dan mengeluarkan
kata-kata kasar kepada orang
tua (W1/Ayu:208-213) Tahap awal untuk dalam
Pernah mengalami perbuatan proses perubahan perilaku
pelecehan baik verbal
maupun nonverbal, dari
sekolah sampai usia 19 tahun.
Pernah dijamah oleh Informasi dan perilaku
pacarnya, tidak sampai informan sebelum
melakukan hubungan intim memutuskan untuk
(W1/Ayu:51-85) merubah perilaku

Kesungguhan untuk Adanya niat untuk Behavioral Capability


memperbaiki perilaku dan merubah dan(kapabilitas berperilaku),
meningkatkan keimanannya meningkatkan nilai-nilai
berdasarkan pada
(W1/Ayu:108-114) agama kemampuan seseorang
Mencari teman di Facebook untuk mengubah suatu
untuk membantu proses perilaku melalui
merubah perilaku pemilihan pengetahuan
(W1/Ayu:140-146) dan keterampilan yang
Adanya tindakan dan
Informan tidak pernah ikut diperlukan untuk
usaha informan untuk
ngaji, tidak punya teman dan melakukan suatu perilaku
memperbaiki dan
hanya mengandalkan goole yang diinginkan.
merubah perilakunya.
dan ustad-ustad di istagram
(W1/Ayu:152-157) Lalu dilanjutkan dengan
Faktor pendukung,
tahap Observation
adanya sarana atau
Learning, kemampuan
fasilitas yang memadai.
belajar untuk mengamati
orang lain.
Mandapat dorongan setelah Ada faktor pendukung Reinforcement
menyaksikan ceramah di dan Pendoronng (dorongan), tanggapan
youtube dan karena adanya informan untuk berubah terhadap perilaku
suatu kejadian. perilakunya. seseorang yang dapat
(W1/Ayu:17-31) meningkatkan
kesinambungan perilaku.
1 bulan setelah peristiwa itu Adanya kesamaan Tahap yang dilakukan
informan mulai mempelajari dengan tokoh agama informan adalah belajar
keislaman melalui Google yang mendorong dari orang lain dengan
dan Istagram (W1/Ayu:119- informan untuk berubah, memanfaatkan media
130) faktor pendorong sosial, Observational
Merasa ada kesamaan antar learning (pemebelajaran
dirinya dan orang lain terlebih observasional),
denngan seorang tokoh kemampuan untuk belajar
agama. (W1/Ayu:132-139) dengan mengamati orang
lain.
Lebih mudah dimengerti, ada Reciprocal Determinism
feedback dan lebih mudah (determinisme timbal
belajar di media sosial balik), berarti bahwa
(W1/Ayu: 161-167) perubahan perilaku
Media sosial membantu ditentukan dari interaksi
informan dalam antara seseorang dan
memperdalam ilmu agama lingkungannya.
Islam, mempromosikan usaha
Ibunya. (W1/Ayu:189-195)
Belajar membaca Al-Qur’an Observational learning
dan memahami tafsirnya (pemebelajaran
bersama Ai (W1/Ayu:168- observasional),
173) kemampuan untuk belajar
199) dengan mengamati orang
lain.
Media sosial digunakan untuk
Sebelum adanya
nonton drama atau film, perubahan perilaku
tolkshow dan mengikuti gosip
media sosial digunakan
(W1/Ayu:179-187) hanya untuk melihat hal-
hal yang kurang
bermanfaat dan
menjauhkan informan
dari ajaran nilai-nilai
Islam.
Anak pertama dan memiliki Adanya keinginan Expectation (harapan),
dua adik, menginginkan informan untuk sesuatu yang diharapkan
orang tuanya masuk surga memberikan surga di seseorang sebagai hasil
(W/Ayu:259-263) akhirat kelak. dari perubahan perilaku.
Mengikuti kajianUstad Adi Usaha informan untuk Self-efficacy (keefektifan
Hidayat dan Hanan Attaki, menguatkan dan diri), berarti yakin bahwa
mengandalkan youtube dan meningkatkan kita memiliki kemampuan
instagram (269-276) keimanannya untuk bertindak dan
Memiliki dan aktif group bertahan dengan usaha
whatsapp; one day one ayat kita.
dan pengajian malam
minggu. (W1/Ayu:281-283)
VERBATIM WAWANCARA DENNGAN INFORMAN
(KEY INFORMAN)
Nama : Ayu Reni
Usia : 22 Tahun
Alamat : Jalan Pemandangan (Kalimati) RT
02/RW 01 Gunung
Sahari, Jakarat Utara
Pekerjaan : Karyawan
Pendidikan : SMA
Hari/tanggal Wawancara : Minggu, 3 Maret 2019
Waktu :
Lokasi Wawancara :
Tujuan Wawancara :
Wawancara Ke- :2
Kode Wawancara : W2/Ayu
Baris Verbatim Interpretasi
1 Assalammualaikum Ay ketemu lagi kita
hehe, gimana kabarnya Ay?
Alhamdulillah baik Ka. Kaka sendiri gimana
kabarnya?
5 Alhamdulillah baik juga Ay, pada kemana
Ay orang rumah?
Ibu ama bapak lagi kondangan Ka di Bogor.
Sedangkan ade Ayu lagi maen yang satunya
ikut ortu ke Bogor. Maaf yah Ka gak ada apa-
10 apa di rumah cuma bisa kasih tea pucuk ajah
hehe
Oh gitu pantes sepi, ya ampun gak usah
repot-repot tapi kalau ada lagi keluarin ajah
hehe
Haha ada-ada si Kaka di warung mah banyak
15 Ka haha.
Kalau di warung gak usah Ay yang ada ajah.
Oh iyah Aku ganggu kamu gak ini?
Slow Ka gak mengganggu Ko, Ayu juga lagi
santai tinggal ngejemur baju doang si hehe
20 biasalah hari libur.
Maaf yah Ay ngeganggu. Bapak dan ibu
kerja apa Ay?
Iyah Ka gak apa-apa, supir angkot metro mini Bapak supir angkut dan ibu
kalau ibu mah jadi ibu rumah tangga ajah, Ka. informan tukang jahit dan ibu
25 Yah palingan ngejahit permakan gitu Ka di rumah tangga.
rumah tapi waktu fleksibel si gak terlalu
terforsir kalau kata ibu mah “dari pada
nganggur dirumah gak ngapa-ngapain” gitu.
Oh bisa dong kalau aku mau jahit tinggal
30 kesini biar dapet diskon hehe bercada Ay.
Bisa bisa Ka nanti Ay bilangin ke Ibu hehe
Siap Ay haha, adik kamu kelas berapa ajah
ay?
35 Kalau yang nomer dua Fahri kelas 1 SMA dan Info keluarga informan; fahri
si kecil Aya baru kelas 5 SD. 1 SMA dan Ayu kelas 5 SD
Wealah masih pada sekolah toh, berarti
dirumah yang nyari kerja cuma bapak ama
kamu doang yah Ay?
40 Iyah Ka begitulah anak pertama harus jadi
bantu-bantu buat keluarga hehe, btw kaka
sendiri anak keberapah?
Iyah yah semangat Ay, kalau Aku mah anak
terakhir Ay hehe
Wah enak dong Ka punya Kaka dong, Ayu
45 pengen deh punya Kaka gitu kayanya enak deh
bisa diajak diskusi gitu yah Ka.
Alhamdulillah Ay sebenernya ada enak dan
gak enaknya juga Ay tergantung kita yang
ngejalaninnya ajah si Ay. Oh iyah Ay kamu
50 pake gamis gitu gak dipermasalahkan di
tempat kerja? Kan suka ada tuh peraturan
kaya gitu?
Alhamdulillah Ka kalau yang sekarang mah
biasa ajah gak dipermaslahin bahkan di kantor
55 ada beberapa yang menggunakan gamis ko Ka,
kecuali tuh waktu di kerjaan Ay sebelumnya
disana Ay suka risih sama lingkungannya
soalnya rata-rata disana gak pada pake Keluar dari kerjaan yang
60 kerudung, mangkanya pas Ay mutusin untuk sebelumnya karena
merubah perilaku Ay keluar Ka dari situ dan lingkungan kerja tidak
Alhamdulillah nemuin tempat kerja yang mendukung dengan
sekarang jadi lebih nyaman dari sebelumnya. perubahannya yang sekarang.
Masya Allah semoga perjuangan kamu
65 mendapat balasannya sama Allah SWT
aamiin
Aamiin Ka, Ay juga masih belajar Ka. Waktu
itu sepet liat kajian ustad gitu nah disana beliau
menjelaskan bahwa kalau kita niat untuk
merubah dan meningkatkan keimanan kita
70 salah satu adalah itu berteman dengan orang Mengimplementasikan apa
yang shaleh dan lingkungan kita berada. yang informan dengar dari
Mangkanya saat itu Ay memutuskan untuk salah satu konten dakwah di
berhenti Ka dan selang dua bulan medsos.
Alhamdulillah Ayu diterima di salah satu PT
75 yang ada di permata Ancol di situ Ay udah mau
dua tahun Ka.
Mmm gitu Alhamdulillah syukur kalau
tempat kerja yang sekarang bisa
memberikan efek yang baik buat diri Ayu
80 lebih baik lagi.
Iyah Ka Alhamdulillah, Ayu ngerasa Allah tuh
baik banget sama Ayu soalnya dari awal ayu
memperbaiki perilaku kaya dipermudah ajah
gitu Ka, bahkan ketika orang menghujat tapi Rasa syukur dan penyesalan
85 Allah selalu menunjukkan jalan-Nya, informan atas perilaku
mangkanya kalau inget dulu Ayu ngerasa sebelumnya.
menyesal kenapa baru diberi hidayah sama
Allah sekarang padahal keadaan sekarang bikin
Ayu tambah percaya diri dan adem ajah
90 kayanya meskipun masalah mah pasti ada yah
namanya juga hidup yahkan Ka. Tambah percaya diri dan
Iyah Ay jalanin ajah segala prosesnya merasa lebih adem, damai.
dengan ikhlas yah Ay Insya Allah akhirnya
akan sesuai ama apa yang diinginkan Ayu.
Btw kamu pernah gak si liat ceramah salah
95 satu Ustad di media sosial terus kamu ikutin
dalam kehidupan kamu?
Kayanya dari awal Aku menetapkan pilihan
untuk merubah perilaku Aku selalu berusaha
untuk mempraktekkan apa saja yang diajarkan
100 Ustad tersebut bahkan Aku buat catatan kecil
gunanya untuk mengingat hal-hal penting yang
disampaikanagar tidak lupa. Contohnya tuh
kaya kemarin ayu abis liat video Ustad Adi Membuat catatan kecil dan
Hidayat di YouTube beliau menerangkan mengimplementasikan apa
105 terkait tentang zakat dan Ayu baru tau kalau yang telah diajarkan oleh
setiap orang wajib bayar zakat penghasilan atau ustad.
zakat mal, sekarang Ayu mencoba
mempraktekan zakat penghasilan supaya apa
yang Ayu dapatkan menjadi berkah dan halal
110 untuk kehidupan Ayu dan keluarga. Dan ada
beberapa yang lainnya yang Ayu coba ikuti dari
cara berpakaian, cara berperilaku dengan lawan
jenis dan sampai pada urusan hati pun Ayu coba
praktekan Ka tapi masih bertahap si Ka apa lagi
115 yang berhubungan dengan lawan jenis rada
susah Ka soalnya biargimana pun Ayu kerja
yang didalamnya berhubungan langsung
dengan orang-orang jadi sebisa mungkin Ayu
menjaga pandangan pada laki-laki Ka.
120 Iyah Ay yang penting kita mengetahui
batasan-batasan antara laki-laki dan
perempuan dan interaksi yang sewajarnya
ajah Ay biar tidak menimbulkan fitnah.
Iyah Ka makasih Ka.
Oh iya Ay media sosial apa ajah yang kamu Akun media sosial yang
125 gunakan saat ini Ay? dimiliki, isinya tentang repost
Gak banyak si Ka cuma instagram, facebook, salah satu ustad, kata-kata
youtube, sama WhatApp ajah palingan. Tapi bijak atau motivasi.
sekarang mah Aku jarang uploaud Ka palingan
kalau Aku mau upload juga repostan dari salah
130 satu ustad sama kata-kata bijak atau motivasi
Ka.
Loh emang kenapa kamu udah gak upload
foto-foto kamu lagi Yu? Informan menahan diri untuk
Soalnya aku pernah denger salah satu ceramah tidak melakukan hal-hal yang
di instagram tentang perempuan yang selalu dilarang agama; istigfar dan
135 memamerkan keindahannya kepublik nah kalau membaginya di kolom chat
kata Ustad tersebut “sangat disayangkan jika pribadi.
paras cantikmu dijadikan bejetan seorang laki-
laki dan nafsunya, tutuplah keindahanmu hanya
untuk muhrammu” gitu Ka sejak saat itu Ay
140 coba menahan diri untuk upload diri Ay ke
medsos meskipun hasrat untuk mngupload
sangat besar tapi coba Ay tepis dan terus
beristigfar tapi Ay tetep upload si Ka tapi di
kolom chat pribadi Ay sendiri dan hanya Ay
145 ajah yang liat yang penting apa yang diinginkan
tercapaikan Ka hehee
Masya Allah penter banget kamu Ay Aku
ajah gak kepikiran ampe kesitu hebat Ay
Subhanallah. Itu dapet ide dari mane ampe
150 buat kolom chat sendiri gitu hehe
Ide itu tuh dateng gitu ajah Ka karena Ay
pengen banget upload yekan jadi Ay cari cara Membagikannya ke Ai selaku
buat hasrat ay terlaksana dan itupun harus teman informan.
positif tidak merugikan siapa pun. Tapi
155 sekarang si kalau emang pengen pujian
biasanya foto Ay dikirim ke Ai dan begitu
sebaliknya terus kita saling puji deh haha kan
yang penting Ay dapet pujian ye kan hehe
Hahaha betul juga Ay karena notabennya
160 kalau kita upload hasil yang kita inginkan
biasanya ingin di puji.
Iyah Ka mangkanya Ay lakuin itu sama Ai hehe
Yaudah Ay sudah sore plus mendung pula,
maksih yah Ay udah nyempetin waktunya
165 untuk cerita-cerita sama Aku.
Iyah Ka sama-sama Ay seneng ko jadi bisa
ngobrol-ngobrol ama Kaka.
Yaudah aku balik dulu yah Ay salam buat
ibu ama bapak Aku pulang dulu yah
Assalammualaikum.
Pengkatagorian dari Wawancara Informan Ayu Mengenai
Implementasi Dakwah Melalui Media Sosial Terhadap
Perubahan Perilaku Muslim Milenial
Interpretasi Sub Kategori Kategorisasi
Bapak supir angkot dan ibu Info tentang keluarga
informan tukang Jahit serta ibu informan
rumah tangga (W2/Ayu:22-27)
Info keluarga informan; fahri 1
SMA dan Ayu kelas 5 SD
(W2/Ayu:34-35)
Keluar dari kerjaan yang
sebelumnya karena lingkungan
kerja tidak mendukung dengan
perubahan yang sekarang Awal proses perubahan
Tahap dimana
(W2/Ayu:55-60) perilaku yang dipilih
Behavioral Capability
oleh informan.
(kapabilitas
Informan menahan diri untuk Adanya fakto
berperilaku), perilaku
tidak melakukan hal-hal yang predisposisi;
dimana seseorang harus
dilarang agama; istigfar dan pengetahuan, sikap,
memutuskan pilihan
membagikan di kolom pribadi kepercayaan, keyakinan
yang diinginkan.
(W2/Ayu:133-146) dan nilai
Membagikannya ke Ai selaku
teman informan (W2/Ayu:154-
158)
Mengimplementasikan apa yang Adanya tindakan dan Self-efficacy
informan dengar dari salah satu usaha untuk menguatkan (keefektifan diri),
konten dakwah di media sosial pilihan kita. berarti yakin bahwa
(W2/Ayu:67-76) kita memiliki
Membuat catatan kecil dan kemampuan untuk
mengimplementasikan apa yang bertindak dan bertahan
telah diajarkan oleh ustad dengan usaha kita.
(W2/Ayu:100-119)

Rasa syukur ddan penyesalan


informan atas perilaku
sebelumnya. (W2/Ayu:81-86)
Tambah percaya diri dan merasa
lebih adem, damai. (W2/Ayu:89-
91) Reciprocal
Dikucilkan oleh tetangga dan determinism, adanya
teman-temannya awal timbal balik yang
menggunakan gamis dan dirasakan setelah
kerudung. (W1/Ayu:226-236) mengambil keputusan.
VERBATIM WAWANCARA DENGAN SIGNIFIVAN
OTHER
Nama : Ibu Wati (Ibu Ayu Reni)
Usia : 40 tahun
Alamat : Jalan Pemandangan Satu (Kalimati)
Rt02/Rw01 Pademangan
Jakarta Utara
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Hari/Tanggal : Minggu, 10 Maret 2019
Lokasi Wawancara : Rumah Ayu
Tujuan Wawancara : Menggali lebih dalam
Wawancara Ke-1 :1
Kode Wawancara : W1/Ibu Wati
Baris Verbatim Interpretasi
1 Assalammualaikum Bu maaf mengganggu
waktu Ibu, perkenalkan dulu bu nama saya
Rizkah saya temannya Ayu saya kesini mau
ngobrol-ngobrol sama Ibu bisa Bu?
5 Waalaikumsalam iyah nak gak papa Insya Allah
bisa tapi bentar yah Ibu masih goreng tempe nanti
tunggu bentar gak apa-apa kan nak?
Iyah Bu silahkan.
Alhamdulillah kelar, ayok nak silahkan diminum
10 maaf yahh nunggu hehe abis nanggung Ayu masih
di pasar soalnya tadi baru Ibu suruh buat beli
benang yang beberapa udah habis.
Iyah Bu gak apa-apa ko tadi Ay juga sudah WA
sayako Bu, Bapaknya Ay ada di rumah Bu?
15 Masih narik nak kalau jam segini mah nanti
pulangnya kalau makan siang tapi gak nentu juga
si kadang ibu suruh Ayu kalau gak adeknya buat
anter makanan ke pull.
Oh gitu Bu pantas tidak keliatan kalau adik- Bapak informan bekerja
adiknya Ayu kemana Bu? sebagai supir angkot.
20 Yang SMA tadi si izinnya belajar kelompok di
rumah temennya sedangkan yang kecil lagi maen
di luar. Ayuk nak sambil dimakanin maaf yah
cuma itu ajah yang bisa disuguhin.
Iyah Bu ini ajah udah cukup ko Bu, saya coba
yah Bu
25
Iyah nak silahkan, kamu temennyta Ayu di
pengajian atau sekolah nak?
Mmm saya temen Ay baru kenal Bu
Wealah pantes Ibu gak pernah liat kamu nak,
30 soalnya kalau temen deket Ay Ibu tau apa lagi
sekarang tuh bocah lagi deket banget ama si Ai
temen SMPnya tuh tapi Ibu seneng si tuh anak jadi
lebih baik sekrang mah gak kaya dulu.
Oh gitu kalau boleh tau emang Ayu dulu
35 kenapa Bu? Informan berteman
Yah gitu suka marah-marah gak jelas, tidak pake dengan Ai dari SMP.
kerudung pake baju ajah bikin Ibu ngelus dada tapi
yah gimana nak Ibu cape bilanginnya, mana sering
jalan dan nongkrong ama anak laki-laki. Hampir
40 tiap Ibu keluar ada ajah laporan dan gosip tentang
Ayu yang jalan ama cowo kesinilah kesitulah
pusing Ibu dengernya meskipun Ibu tau Ay gak Suka marah-marah, tidak
mungkin berbuat yang macem-macem tapi pakai kerudung, baju
meskipun begitu Ibu tetep khawatir nak sampe yang kekurangan bahan
45 waktu itu Ibu ama Bapak coba ajak ngobrol ama dan sering ngumpul serta
Ay dan menanyakan apa ajah yang dia lakuin ama jalan sama laki-laki.
temen-temennya itu dan Ay bilang dia gak
ngelakuin apa-apa cuma maen ajah dan distu Ibu
liat dia jujur, kadang-kadang Ibu juga suka nanya
50 sama temen tongkrongannya si Devi tuh dan dia
bilang juga hal yang sama jadi Ibu agak tenang
ternyata Ay gak seperti yang orang-orang gosipin.
Meskipun gitu Ibu juga selalu ngikutin dia nak
tanpa sepetahuan si Ayu dan dari apa yang Ibu liat
55 si masih aman.
Oh gitu Bu, kalau sekarang Ay seperti apa si
Bu?
Alhamdulillah sekarang mah nak Ibu seneng
liatnya, pas denger Ayu mutusin pake jilbab Ibu
60 sampe netesin air mata seneng dan haru jadi satu
yah meskipun Ibu gak tau die dapet hidayah dari
mana tapi Ibu tetep bersyukur do’a-do’a Ibu
diijabah sama Allah. Sekarang mah dia rajin shalat Rajin shalat, puasa
dan puasa sunnah dulu mah boro-boro puasa sunnah, sering ngaji di
65 sunnah disuruh shalat ajah harus adu otot dulu ama rumah dan aktif
Ibu dan Bapak, udah mulai ngaji dirumah dan mengikuti pengajian-
sering ngikutin pengajian gitu tuh sama si Ai. Ibu pengajian di luar rumah.
si cuma bisa mendoakan semoga Ay berubah
dengan kemauannya dan selalu taat sama Allah.
70 Aamiin Insya Allah Bu, doain terus ajah Bu
Ayunya. Oh iyah Bu kegiatan Ayu sekarang apa
ajah yah Bu?
Sekarang mah kalau Ibu liat dia udah mulai banyak
perubahan udah nurut dan mulai terbuka sama Ibu Lebih nurut, suka izin
75 kalau apa-apa izin dulu kaya waktu itu pas di kalau mau keluar rumah,
kantor pertama tuh dia keluar gara-gara pengen sempet keluar kerja
pake hijab yah Ibu mah dukung banget kalau ketika ingin berhijab.
tujuannya baik yah kan nak, sebagai seorang Ibu
mah cuma pengen anak-anaknya jauh lebih baik
80 dari pada orang tuanya dan Ibu sama Bapak selalu
ngedukung apapun untuk Ayu dan adek-adeknya
selagi itu baik.
Oh iyah kadang dia juga ikutan kajian-kajian gitu
ama si Ai dan kadang dia suka ngingetin kita dan Ikut kajian denngan Ai
85 memberikan masukan kalau kita di rumah dan memberikan
ngelakuin kesalahan. Ibu ama bapak seneng deh masukan atau
neng dengernya akhirnya anak perempuan Ibu ama pendapatnya kepada
Bapak udah bisa jadi panutan buat adik-adiknya. keluarganya.
Alhamdulillah kalau Ayu lebih baik, ngomong-
90 ngomong Ibu kesibukannya apa nih di rumah?
Yah nak Ibu mah gini-gini ajah jadi Ibu rumah
tangga ajah paling diselingin ama jahit yah itung-
itung nambah pemasukan nak dan ngisi kesepian
ajah si ketika anak-anak dan bapak pada sekolah
95 dan kerja kan lumayanlah buat jajan si kecil hehe.
Iyah Bu dari pada bengong yah bu di rumah Ibu rumah tangga dan
hehe menjahit pakaian.
Iyah nak, eh nak masih lama gak yah ibu mau ada
pengajian nih abis dzuhur mau siap-siap dulu tuh si
100 Ayu juga kayanya udah dateng udeh kedengeran
suara motornya hehe.
Sudah ko Bu makasih yah Bu informasinya.
Iyah nak sama kapan-kapan maen kesini lagi yah
Siap Bu hehe
Pengkatagorian dari Wawancara Significan Other (Ibu Wati)
Mengenai Implementasi Dakwah Melalui Media Sosial
Terhadap Perubahan Perilaku Muslim Milenial
Interpretasi Sub Kategori Kategorisasi
Bapak informan bekerja Informasi kehidupan
sebagai supir angkot (W1/Ibu sehari-hari keluarga
Wati:18-20) informan.
Ibu rumah tangga dan
menjahid pakaian(W1/Ibu
Wati:109-115)
Informan berteman dengan Informasi pertemanan
Ai (sahabat informan) dari informan
SMP (W1/Ibu Wati:25-27)
Suka marah-marah, tidak Sebelum terjadinya
pakai kerudung, baju yang perubahan perilaku
kekurangan bahan dan sering
ngumpul serta jalan sama
laki-laki (W1/Ibu Wati: 42-
46)
Rajin shalat, puasa sunnah, Awal terjadinya proses Self-efficacy
sering ngaji di rumah dan perubahan perilaku, (keefektifan diri),
aktif mengikuti pengajian- adanya faktor proposisi, berarti yakin bahwa
pengajian di luar yang mencakup kita memiliki
rumah(W1/Ibu Wati:75-81) pengetahuan, sikap, kemampuan untuk
Ikut kajian dengan Ai kepercayaan, keyakinan, bertindak dan bertahan
(sahabat informan) dan nilai. dengan usaha kita.
memberikan masukan atau
pendapatnya kepada keluarga
(W1/Ibu Wati:100-105)
VERBATIM WAWANCARA DENGAN SIGNIFIVAN
OTHER
Nama : Aini Suwarni (Sahabat Ayu)
Usia : 22 tahun
Alamat : Jl. Pademangan IV Gang XI Rt 008/008
No. 39
Pekerjaan : Karyawan
Pendidikan : SMA
Hari/Tanggal : Minggu, 16 Maret 201
Lokasi Wawancara : Masjid
Tujuan Wawancara : Menggali lebih dalam
Wawancara Ke-1 :1
Kode Wawancara : W1/Ai

Baris Verbatim Interpretasi


1 Assalammualaikum Ai maaf yah ganggu
waktunya sebentar, mananya-nanya tentanng
Ayu si. Btw aku gak ganggukan Ai?
Waalaikumsalam warrahmatullahiwabarakatuh
5 Insya Allah enggak ka, boleh ko Ka silahkan.
Ai kalau boleh tau kamu temenan ama Ayu
dari kapan?
Oh Alhamdulillah dari SMP Ka cuma kita sempet Dari SMP sampai sekarang
renggang karena SMAnya beda dan sekarang deketnya.
10 Alhamdulillah deket lagi Ka.
Masya Allah lumayanlah yah tau luar
dalemnya dong hehe
Hehe yah gitu Ka ampe buruk-buruknya kayanya
kita tau deh hehe
15 Karena kalian udah tau buruk-buruk dari
masing-masing kalian, nah menurut Ai Ayu
tuh gimana si orangnya?
Baik, care ama sahabatnya, mudah bergaul, ceria
dan shalahah Insya Allah. Ayu tuh orangnya rada Baik, care sama temen,
20 ngeyelkan jadi kalau mau ngasih Ayu tuh kudu mudah bergaul, ceria,
bener-bener detail baru bisa ditangkep ama dia. sedikit emosian tapi sudah
Oh iyah satu lagi dia rada emosian tapi sekarang bisa mengontrolnya.
mah udah bisa ngontrol si.
Dulu Ayu kaya sekarang gak si Ai?
25 Setau Ai si enggak Ka, soalnya dulu Ay enggak Dulu tidak pakai kerudung
pake keruudung dah baru pake kerudung satu serang sudah pakai
tahunan deh kalau gak salah. kerudung, sudah 1 tahu
Kamu tau alasan Ai make kerudung Ai?
Tau si Ka tapi ini rahasia kita jangann sampe
30 bocor yah Ka, aku gak enak soalnya kalau sampe
bocor.
Siap Ai Insya Allah aman
Ok Ka, aku juga rada lupa tepatnya kapan
kejadiannya pokonya yang aku tau dia pernah
35 bilang kalau dia pernah diperlakukan tidak baik Pelecehan seksual secara
sama pacar dan temannya. Seperti pelecehan fisik dan verbal sama pacar
sexsual gitu Ka, katanya itu sering dilakukan oleh dan sahabatnya.
temen dan pacaranya baik secara fisik maupun
ucapan, emang si kita gak bisa nyalahin temen
40 dan pacarnya wong Ay sendiri yang mengundang
itu terjadi, awalnya Ai syok ka denger cerita Ay
secara keseluruhan, mungkin Kaka sudah tau
terkait Ayu sama pacar-pacarnya yang dulu kan
Ka? Kayanya gak etis kalau Aku ngulang lagi
45 pokonya perilaku Ay dulu tidaklah baik dan Dulu tidaklah baik, sudah
Alhamdulillah Ayu Insya Allah sudah taubat.
mengetahui kesalahannya dan mau bertaubat.
Dan sekarang Ay juga sudah mau hijrah dari yang
50 kemarin menuju ke kaffah, Aku si sebagai temen
hanya ingin yang terbaik buat Ay apalagi buat
keselamatan dunia akhiratnya jangan sampai Ay
terjebak lagi dengan dunia jahiliyyahnya.
Aamiin semoga Allah kuatkan keimanannya
55 Ay yah, Ay sering cerita apa ajah sama kamu
Ai?
Banyak Ka kayanya hampir semua dia cerita deh
ke Aku.
Masya Allah solid yah kalian, berrti kamu
60 tahu dong perjalanan Ay hijrah?
Kurang lebihnya tahulah Ka, setelaah mengalami
gejolak batin dari masalah yang itu sampai
memutuskan untuk hijrah itu prosesnya bener- Mengalami gejolak batin.
bener berat banget Ka. Awal Ay memutusan
berhijrah itu juga ia mendapat tamparan dari
65 salah satu Ustad yang ada di medsos katanya Ka
dan sebelum ketemu aku juga dia belajarnya Mendapat tamparan dari
lewat medsos hingga sampe akhirnya dia bener- Ustad di medsos, baru WA
bener yakin barulah dia chat Aku untuk Aini.
membantunya berhijrah.
70 Orang tua Ay untungnya baik Ka mereka selalu
mendukung apapun yang Ay lakukan selagi baik
untuk Ay. Kenapa Ai tau karena ketika Ai
berkunjung kerumahnya Ay mereka
memperlakukan aku dengan baik bahkan Ibunya
75 pernah cerita ke Ai, katanya penngen liat Ayu Orang tua Ayu sangatlah
berubah ke jalan yang lebih baik, Ai Ibu minta baik dan selalu
tolong coba bantu Ay untuk menata hidupnya mendukung.
agar Ay bisa sukses dan punya tujuan hidup yang
jelas.
Dari situlah Aku menyimpulkan ortu Ay sangat
80 baik dan selalu mendukung Ay kaya gimana pun
Ay.
Oh iyah Ka selama proses berubah Ay sempet
diejekin sama tetangga dan bahkan di jauhin
dengan temannya dulu tapi Ay tetep lakuin
85 semuanya dengan ikhlas gak prnah diambil
pusinng diamah meskipun ada adegan nangis-
nangis gitu tapi tetep dia jalanin sampe sekarang.
Bahkan waktu itu sempet juga dia keluar dari
tempat kerjanya yang sebelum ini karena Diejek tetangga dan
90 lingkungan kerjanya yang dulu tidak adanya yang dijauhin oleh temennya.
menggunkan hijab akhirnya dengan kesungguhan
Ay untuk berubah Ay keluar dari sana dan
Alhamdulillah sekarang memiliki lingkungan Keluar dari kerjaan, karena
yang mendung Ay untuk menggunakan jilbab lingkungan yang kurang
95 meskipun gajinya tidak terlalu besar dari mendukung.
sebelumnya. Jujur Ka Aku salut sama tekat dan
semangat yang Ay tunjukkan dalam berubah, dia
gak segan-segan ngambil keputusan keluar dari
untuk mempertahankan komitmennya untuk
100 berada di jalan Allah dan Aku sempet nanya sama
Ay kenapa Ayu lebih memutuskan keluar kerjaan
padahal tidak masalah toh bukannya dilarang dari
perusahaan itu dan jawabannya yang bikin Aku
takjub sama dia Ka dia bilang “kemarin Ayu Salut akan perubahan yang
105 pernah denger salah satu Ustad yang dialami oleh Ayu.
menyarankan kalau kita mau menjadi lebih baik
maka lingkungan yang kita tempatkan juga harus
baik supaya dapat membantumu untuk kearah
yang lebih baik jadi Ayu ikutin ajah sarannya”
110 cuma gitu doang Ka padahalkan Ayu hanya
denger cerama salah satu Ustad tapi dia bener-
bener mempraktekannya Aku si salut sama dia
Ka.
115 Iyah-yah, Ai. Kadang banyak orang yang Mempraktekkan ceramah
masih berpikir-pikir dulu untuk keluar dari Ustad di media sosial salah
tempat kerja apa lagi dapet gaji yang lumayan satunya mencari
besar tapi Ayu bener-bener tidak lingkungan yang
mempermaslahkan itu mendukung.
120 Iyah Ka itu dia yang bikin aku respek banget
sama dia keinginan untuk hijarah tuh luar biasa
yah meskipun banyak cobaannya tapi dia bisa
bertahan sampe sekarang.
Ai menurut kamu adanya media sosial
125 sekarang tuh gimana si?
Kalau menurut Aku si yah Ka, sebenernya selalu
ada positif dan negatifnya tergantung dari kitanya Tidak mempermasalahkan
ajah. Sekarang kita banyak menjumpai Ustad- tentang gaji ketika keluar
Ustad di instagram, youtube, group-group kajian kerja.
130 di fb atau di WA sendiri, dulu kalau kita mau
belajar agama harus mendatangi Ustad sekarang Ada positif dan negatif,
mah tinggal manfaatkan media sosial ajah sudah Ustad di media sosial
bisa kita dapatkan, dulu masyarakat buta akan sepertinya Fb, Instagrim,
perkembangan Islam sekarang media sosial YouTube, WA.
seolah-olah berlomba untuk menyebarkan berita
135 tentang keadaan Islam di seluruh dunia, bahkan
ketika ada teroris pun selalu menyalahkan orang Dulu belajar agama harus
Islam belum tentu orang tersebut benar-benar datang ke pengajian-
Islam bisa jadikan Islam dijadikan tameng untuk pengajian, sekarang tinggal
memecah umat Islam. Semakin gencarnya kabar klik, dulu masyarakat buta
140 Islam juga selalu dijadikan oleh orang-orang informasi sekarang
yang tidak bertanggung jawab untuk memecah berlomba-lomba untuk
umat Islam mereka selalu menyebarkan berita- menyebarkan berita.
berita bohong atau Hoax mangkanya kita sebagai
seorang muslim yang hidup di zaman kaya
145 sekarang ini harus benar berpikir dengan logis
dan terbuka agar musuh Islam tidak akan
menang.
Emm gitu yah Ai, lalu menurut kamu penting
gak si dakwah di media sosial?
150 Menurut Aku si penting Ka buktinya temen Aku Teroris di bilang orang
tuh si Ayu memutuskan untuk hijrah gara-gara Islam, hoax merajalela, dan
liat konten dakwah di medsos dan dakwah di harus berpikir logis dan
media sosial juga membantu kita-kita kaum muda terbuka.
yang kadang suka malas untuk datang atau
155 belajar secara langsung karena kalau datang
ketempat kajian-kajian itu pasti nunggu temen Ayu berubah karena
atau gak males untuk datang ketempat pengajian dakwah di media sosial,
tersebut sedangkan di media sosial kita bisa membantu anak muda yang
dengarkan dimanapun kita berada tanpa terkenal malas, praktis
160 mengganggu aktivitas kita terwaktunya bisa dalam belajar ilmu agama
fleksibel yah kan Ka. dan flaksibel.
Iyah Ai berarti kamu setuju yah dengan
dakwah dimedia sosial
Iyah Ka, apalagi sekarang banyak Ustad-Ustad Ngefans Ustad medsos,
165 yang jadi idaman atau yang ngefans sama Ustad- mampu menghipnotis
Ustad di media sosial kaya ustad felix, Hanan remaja untuk memperbaiki
Attaki, ustad Somad dan masih banyak lagi. diri, dituntut untuk
Pembawaan ceramah mereka mampu berpikir, mudah dipahami.
menghipnotis remaja-remaja sekarang Ka banyak
170 yang berhijrah karena sering menyaksikan konten
dakwah mereka karena disana kita dituntut untuk
berpikir dan seolah membayangkan imbas dari
apa yang kita buat dan juga bagi kami yang
remaja jadi lebih mudah dicerna dari ganya
175 penyampaiaannya.
Oh gitu Ai, kamu sama Ayu sering dateng
kajian gitu gak kan sekarang banyak tuh kaya
Ustad medsos itu bikin acara kajian gitu,
kalian dateng gk? Apa cuma liat di media
180 sosial ajah?
Alhamdulillah Ka. Aku sama Ay selalu
menyempatkan hadir itu pun kalau kita ada Menyempatkan hadir acara
waktu, karena penasaran Ka sama beliau-beliau kajian salah satu Ustad
dan disana juga kita bisa shaering sama teman- Medsos.
185 teman disana dan bahkan dapat temen baru juga
yang jadinya bisa bantu kita untuk memperkuat
keimanan kita Ka.
Bagus dong jadi nambah teman dan pastinya
nambah pengetahuan juga yah Ai
190 Iyah Ka kita selalu shaering bertukar pikiran
terkait keadaan Islam sekarang terus juga kadang
kita shareing masalah atau kegundahan kita nanti Saling shearing dan
kalau diantara kta belum bisa memcahkannya kita bertukar pikiran dalam
biasanya limpahin ke Ustad ketika kajian lagi. menghadapi masalah Islam
Oh gitu yah Ai jadi lebih mudah yah dalam maupun pribadi.
195 belajar sekarang?
Iyah Ka meskipun kita gak semuanya lulusan
pesantren tapi kita juga gak mau kalah dengan
anak pesantren, kita juga bisa aslakan mau
berusaha.
200 Masya Allah semangaat terus yah
memperbaiki dirinya semoga setiap
perosesnya mendapatkan pahala disisi Allah
aamiin
Aamiin Ka semoga kita bisa sama-sama bertemu
205 di jannah-Nya aamiin
Aamiin Ya Raabb Aamiin.
Btw kesibukan kamu sehari-hari apa Ai?
Kerja Ka jaga toko gitu di Harco Mangga Dua
sebagai admin.
Oh deket yah dari sini mah, selain kerja
210 kesibukannya apa ajah?
Iyah Ka. Palingan cuma ngaji ama ikut remaja
masjid ajah si Ka.
Oh gitu ok Ai makasih yah atas waktunya,
maaf mengganggu sebelumnya. Mungkin
215 sampai disini dulu kali yah Ai next time kita
bisa meet up lagi yah hehe
Siap Ka sama-sama besok-besok gabung lagi ka
ama kita-kita.
Insya Allah yasudah sekali lagi terimakasih.
220 Assalammualaikum Wr.Wb
Pengkatagorian dari Wawancara Significan Other (Nur Aini)
Mengenai Implementasi Dakwah Melalui Media Sosial
Terhadap Perubahan Perilaku Muslim Millennial
Interpretasi Sub Kategori Kategorisasi
Dari SMP sampai sekarang Informasi kedekatan Ai
deketnya (W1/Ai:10-13) dengan informan
Baik care sama temen, mudah
bergaul, sedikit emosian tapi
sudah bisa mengontrol
(W1/Ai:20-26)
Dulu tidak pakai kerudung,
sekarang sudah pakai kerudung
dan sudah 1 tahun. Belum terjadinya
Pelecehan seksual secara fisik perubahan perilaku
dan verbal sama pacar dan
sahabatnya (W1/Ayu:38-46)
Mendapatkan tamparan dari Tahap awal ketika Behavioral Capability
ustad medsos, baru WA Ai informan memutuskan (kapabilitas
(W1/Ai:64-76) untuk merubah perilaku. berperilaku),
Keluar dari kerjaan karena berdasarkan pada
lingkungan yang kurang Faktor predispose dan ada kemampuan seorang
mendukung (W1/Ai:96-111) juga faktor pendukung muslim millennial untuk
Mempraktekkan ceramah Ustad serta pendorong mengubah suatu perilaku
di media sosial salah satunya melalui pemilihan
mencari lingkungan yang pengetahuan dan
mendukung (W1/Ai:115-123) keterampilan yang
diperlukan untuk
melakukan suatu
perilaku yang diinginkan
atau memutuskan untuk
merubah perilaku
muslim millennial.
Dulu belajar agama harus datang
Adanya perubahan zaman
kepengajian-pengajian, sekarang
dan fasilitas yang
tinggal klik, dulu masyarakat
berpengaruh dalam proses
buta informasi sekarang
perubahan perilaku,
berlomba-lomba untuk
berarti faktor pendukung
menyebarkan informasi
yang beruba fasilitas fisik
(W1/Ai:140-146)
(kesiapan menerima
Ayu berubah karena dakwan di
adanya perubahan) dan
media sosia, membantu anak
fasilitas umum (medsos)
mudda yang terkenal malas,
praktis dalam belajar ilmu agama
dan fleksibel (W1/Ai:161-174)
Nngefans Ustad medsos, mampu
menghipnotis remaja untuk
memperbaiki diri, dituntut untuk
berpikir, mudah di pahami
(W1/Ai:177-185)
Menyempatkan hadir acara Behavioral Capability
kajian salah satu ustad medsos (kapabilitas
(W1/Ai:194-199) berperilaku),
kemampuan seorang
muslim millennial untuk
mengubah suatu perilaku
melalui pemilihan
pengetahuan dan
keterampilan yang
diperlukan untuk
melakukan suatu
perilaku yang diinginkan
atau memutuskan untuk
merubah perilaku
muslim millennial.
Saling shearing dan bertukar Reciprocal Determinism
pikiran dalam menghadapi Adanya interaksi antara (determinisme timbal
masalah Islam maupun pribadi imforman dengan sahabat balik), berarti bahwa
(W1/Ai:201-208) informan untuk saling perubahan perilaku
menguatkan dalam proses ditentukan dari interaksi
perubahan perilaku antara seseorang dan
lingkungannya.
VERBATIM WAWANCARA DENNGAN INFORMAN
(KEY INFORMAN)
Nama : Johan
Usia : 24 Tahun
Alamat : Jalan Bahari Raya Rt 12/Rw 16 No.
26A Ancol Timur.
Pekerjaan : Driver OJOL
Pendidikan : SMA
Hari/tanggal Wawancara : Sabtu, 02 Februari 2019
Waktu :
Lokasi Wawancara :
Tujuan Wawancara :
Wawancara Ke- :1
Kode Wawancara : W1/Johan
Baris Verbatim Interpretasi
1 Assalammualaikum Bang gimana kabarnya?
Alhamdulillah Baik Kah
Udah selesai Bang nariknya?
Yah santailah kalau kerja kaya gini mah Kah,
gak terikat hehe
5 Oh iyah yah waktunya bisa kita atur sendiri
yah Bang hehe
Iyap betul banget jadi ok lah.
Boleh nanya-nanya gak Bang?
Boleh Insha Allah kalau ane bisa ane jawab hehe
10 berasa lagi ujian kita hehe
Hahaha iyah Bang acara pake Tanya jawab
segala ya. Bang boleh tau gak si Bang, abang
menjadi seorang muslim itu sejak kapan yah
bang?
15 Baru Kah, ane masuk Islam pas usia ane 21 tahun Usia 21 tahun menjadi mualaf,
tepatnya, tapi keinginan masuk Islam sendiri si mengenal Islam ketika usia 18
udah dari usia 18 tahun tapi itu masih gamang tahun.
gitu loh Kah dan saat itu belum berani ama si
mama karena kan si mama tuh orangnya keras keras kepala, galak dan
kepala, galak dan tempramen jadi saat itu ane tempramen jadi Johan tidak
20 belum sanggup bilang keinginan ane. Dari usia berani mengungkapkan
18 tahun ane udah kepo-kepo gitu ama temen- keinginanya.
temen gangan, ane sering diajak ama mereka
keacara-acara besar Islam bahkan kadang ane
juga bantu atau jadi panitia acara keagamaan gitu
25 di gangan meskipun saat itu ane masih nasrani.
Atas dasar apa si bang sampe Abang pindah
agama?
Awalnya si karena lingkungan dan teman-teman Berawal dari lingkungan dan
ada rasa penasaran sama agama Islam, sempet teman-teman sekitar sehingga
30 nanya-nanya kenapa si orang Islam harus sholat timbul pertanyaan-pertanyaan
setiap waktu? dan banyak lagi pertanyaan- terkait tentang agama Islam.
pertanyaan gitu sampe pada satu titik ane ngerasa
hidup ane ko gini-gini ajah dan banyak
keresahan-keresahan yang ane rasakan dan
35 hampir setiap saat keresahan itu selalu dateng
sampe-sampe ane merenungin semuanya hingga Ada perbedaan cara untuk
ane terpancing buat cari tau tentanng cara menghilangkan keresahan
menghilangkan keresahan di hati nah yang antara cara agama Islam dan
muncul itu tata caranya orang Islam, sebenernya agama non Islam, Johan lebih
40 ane pernah ikutin yang sesuai agama ane tenang ketika mengikuti cara
sebelumnya tapi tetp ajah keresahan itu ada terus agama Islam.
alhasil akhirnya ane coba ikutin tata cara yang
Islam nah disitu ane ngerasa ada perbedaan
diantara keduanya. Sejak saat itu ane jadi sering Usisa 20 tahun Johan
45 searching tentang Islam dan sampai usia ane menguatkan keinginannya
udah 20 tahun ane nguatin mental dan untuk masuk Islam dan belajar
ngeyakinin diri ane untuk bener-bener masuk agama Islam melalui media
Islam itu gak lepas dari salah satu video yang ane sosial yaitu youtube.
liat di YouTube terkait sejarah agama Islam dan
50 tentang agama Islam itu apa. Dari sana ane
banyak mengetahui tentang agama Islam karena
ane butuh seseorang untuk menguatin
kepercayaan ane dari situ nae datengin salah satu Masuk Islam pada usia 21
Ustad di daerah kemayoran untuk belajar lebih tahun di masjid dan disaksikan
55 lanjut tentang Islam dan ketika usia 21 tahun ane oleh Jama’ah masjid tersebut.
bener-bener masuk Islam dengan mengucapkan
syahadat disaksikan oleh jama’ah masjid
setempat dan saat itulah ane masuk Islam. Dalam
mengetahui tentang Islam ane selalu belajar Langsung dibimbing oleh
60 dengan dua metode yang pertama seminggu Ustad Ahmad dan juga dibantu
sekali ane harus datang ke Ustad Ahmad untuk oleh media sosial seperti
memperdalam bacaan dan mengaji, lalu proses youtube dalam proses
belajar juga ane dapat dari berbagai media sosial menjalankan perintahNya.
seperti YouTube dari tata cara sholat dan wudhu
65 yang benar dan bacaannya yang baik semua
tersedia disana itu membantu banget ane yang
baru mengenal Islam jadi lebih mudah
ngehafalnya.
70 Berarti baru berjalan 3 tahunan yah bang,
nah selama 3 tahunan itu apa yang abang
rasakan?
Apa yah Kah sekarang si jauh lebih terarah ajah Lebih terarah hidupnya, lebih
hidup ane, terus lebih tentram dan damai yang tentram dan damai, selalu
75 ane rasain. Udah gitu kaya ada satu titik dimana bersyukur atas nikmat-Nya.
titik itu sekaranng lebih nikmat gitu Kah susah
Kah kalau di ungkapin. Yang pasti ane bersyukur
Allah mengizinkan ane untuk mengenal Islam
seperti sekarang ini.
80 Alhamdulillah kalau Abang ngerasa damai,
lalu gimana tnggapan mama Abang ketika
beliau tau bahwa Abang masuk Islam? Anak angkat mama lisa (ibu
Sebenernya Kah ane itu bukan anak kandung angkatnya), sempat diusir oleh
dari mama Lisa, beliau yang ngasuh ane dari ibu angkatnya karena
85 orok kalau orang tua ane sendiri si Islam Kah. memutuskan untuk masuk
Respon mama Lisa saat itu marah sama ane Islam. Usia 23 tahun mulai
sampe-sampe ane diusir dari rumah mama Lisa memberi pemahaman terkait
tapi itu semua udah terlewati si ketika usia ane keputusannya.
23 tahun ane dateng ke rumah mama Lisa untuk
90 minta maaf atas keputusan dan kenakalan ane
karena tidak mau menuruti keinginan mama Lisa
dan saat itu ane coba nagsih penegertian ke
mama Lisa dan Alhamdulillahnya beliau
mengerti akhirnya hubungan kita berjalan baik
95 sampe sekarang.
Mmmm maaf nih bang kalau boleh tau abang
ko bisa di rawat sama mama Lisa? Dan
keluarga kandung abang gak marah gitu
ketika abang dirawat oleh seorang nasrani?
100 Gimana yah ane juga bingung Kah sampe
sekarang ane belum tau cerita detailnya, dulu Informan bukanlah anak
ketika ane masih SD ane sempet ketemu sama kandung ibunya (mama lisa),
keluarga ane tanpa sepengetahuan mama Lisa, karena hutang ibu kandung
itu pun mereka yang mendatangi ane dan bilang informan harus rela diberikan
105 kalau mereka adalah keluarga ane tapi ketika ane oleh mama Lisa sebagai
minta kejelasan kenapa ane bisa sama mama Lisa jaminan.
mereka cuma bilang dulu ibu punya utang sama
mama Lisa terus gak bisa bayar maka saat itu ibu
baru melahirkan ane dan kebetulan mama Lisa
110 gak punya anak jadilah ane sebagai jaminannya.
Saat itu ane gak ngerti apa-apa yang ane tau
mama Lisa adalah mama ane, meskipun
tetangga-tetangga ane juga pada bilang kalau ane
bukan anak kandung dari mama Lisa dan ketika Saat SMP informan mencoba
115 SMP ane coba tanya sama mama maksud dari menanyakan terkait
omongan-omongan mereka malah ane yang kehidupannya dan berakhir
diomelin abis-abisan saat itu ane jadi gak informan tidak dibolehkan
dibolehin lagi ketemu sama keluarga kandung ketemu orang tua kandungnya.
ane sendiri.
120 Bahkan ane belum sempet yang namanya
bertanya sama mereka kenapa ane di kasih ke
mama Lisa, kalau kata tetangga ane si ane
sebagai jaminan buat bayar hutang keluarga ane Ibu angkatnya seorang
karena kebetulan mama Lisa tidak bisa punya rentenir.
125 anak dan mama Lisa dulunya adalah seoranng
rentenir jadi yah seperti itulah Kah.
Oh gitu Bang, terus sekarang Abang tinggal
ama siapa?
Sekarang mah sendiri Kah abis Abang udah
130 penngen hidup mandiri ajah si tapi tetap maen ke
Mama Lisa buat nengokin beliau kadang sedih
sih karena mama tinggal sendiri tapi yah mau Keyakinan sudah beda dengan
gimana kalau ane terus sama mama kita beda ibu angkatnya jadi mmilih
banget secara keyakinan dan pemikiran jadi hidup sendiri.
135 lebih baik seperti ini Kah.
Mmm iyah Bang, lalu kalau orang tua
kandung Abang gimana?
Orang tua abang sendiri gak tau dimana soalnya
udah gak punya kontaknya lagi tapi dimanapun
140 mereka berada Insya Allah selalu dalam
lindungan Allah SWT aamiin.
Aamiin- Aamiin Insya Allah Bang. Kegiatan
Abang sekarang apa ajah?
Mm cuma ngojek online ajah si palingan bantu- Driver OJOL dan bantu-bantu
145 bantu tokonya Ustad Ahmad karena biar gimana di toko Ustad Ahmad. Toko
pun beliau adalah salah satu keluarga muslim yang sangat berjasa dan di
yang ane punya. hormati.
Oh iyah Bang, kalau boleh tau sebelum
Abang mutusin untuk memeluk agama Islam,
150 apa yang Abang lakukan? Pernah gak si maaf
yaah Bang kaya melakukan yang dilarang
oleh agama Islam sendiri?
Pernah karena sebelum menjadi seorang muslim
dan sebelum mengetahui tentang agama Islam,
155 ane pernah melakukan hal-hal yang dilarang oleh
agama Islam karena di agama ane dulu tidak
dipermasalahkan dulu ane salah satu pecandu
minuman yang beralkohol meskipun kadar Pecandu minuman dan berjudi,
alkoholnya tidak terlalu tinggi dan berjudi ini taat akan keyakinannya dulu.
160 yang selalu ane lakukan dulu. Alhamdulillah ane
gak pernah melakukan hal-hal yang diluar batas
karena dulu ane termasuk seorang yang taat jadi
Insya Allah dulu ane tidak melakukan hal-hal
yang dilarang agama.
165 Mm kalau sekarang masih suka minum
alkohol bang? Terus gimana cara Abang
untuk menghilangkan hal buruk tersebut?
Yaudah enggak atuh Kah, awal-awal untuk
memutuskan berubah tuh berat banget si soalnya Berat meninggalkan kebiasaan
170 kaya minuman alkohol itu udah jadi kebiasaan minuman beralkohol
kalau ane makan atau kumpul pasti selalu ada
minuman beralkohol soalnya kalau gak tuh kaya
ada yang kurang gitu, mangkanya waktu awal-
awal ane disaranin ama Ustad Ahmad dan temen
175 ane Farhan disuruh minum racikan gitu racikan Ustad Ahmad dan Farhan yang
itu ane minum sampe setahun dari intensitas membantu berhenti meminum
yang setiap saat hingga dua hari sekali ane alkohol.
jalanin minum racikan itu dan Alhamdulillah
sekarang ane udah gak mengkonsumsi minuman
180 racikan itu karena sekarang Alhamdulillah udah
gak nyentuh hal-hal gitu lagi.
Alhamdulillah kalau gitu yah Bang, btw
Abang aktif di media sosial gak si?
Alhamdulillah yah pahamm dan serinng gunain
si.
185 Biasanya Abang gunain buat apa ajah bang
medsosnya?
Lebih buat belajar tentang agama Islam dan
silaturahmi sama temen-temen ajah si Kah.
Biasanya belajar di aplikasi apa yang bisa
membantu Abang dalam belajar?
190 Youtube, google buat nyari artikel dan
Instagram. Karena sekarang tuh udash mudah
banget Kah apa yang kita butuhin udah tersedia Youtube, google untuk
di HP dulu ane cuma liar artikel ajah di google mencari artikel tentang agama
sekarang semakin berkembangnya zaman ane Islamdan istagram, media
195 bisa liat dan belajar juga tuh di Youtube tinggal sosial yang akhirnya
tulis ajah apa yang kita mau cari udah ketemu mengambil keputusan untuk
bahkan ane belajar sholat itu dari Youtube berubah keyakinan.
karena jauh lebih mudah ngafalnya dan kita bisa
langsung lliat gerakan yang benarnya. Semenjak
200 ada instagram dna youtube ane mudah belajar
dan mengetahui tentang agama Islam serta
mendengarkan ceramah dari berbagai Ustad.
Mm gitu yah Bang, Abang sendiri ngikutin
konten dakwah gitu gak Bang? Terus
205 biasanya ketika nonton dakwah itu di jam-
jam kapan Bang?
Ikutin dong Kah, karena dari situ ane jadi tau dan 15 menit setelah shalat fardhu
bisa belajar lagi dari ceramah-ceramah para menyempatkan untuk
Ustad. Untuk waktunya biasanya ane gunain menyaksikan ceramah para
210 sehabis sholat fardhu kah yah kira-kira 15 ustad di media sosial.
meninlah ane pahamin makna dari ceramah-
ceramah itu.
Dan dengan adanya ceramah di media sosial
seolah tuh kaya ane punya waktu banyak Kah
bisa nonton dimana ajah, medsos ini
215 memudahkan ane banget berhubung ane
kerjanya serabutan jadi lebih mudah untuk
memahami ajaran Islam selain dari Ustad
Ahmad.
Dari konten dakwah yang Abang liat tuh
220 biasanya konten apa yang pada saat itu
Abang bersyukur gitu memilih masuk Islam?
Kalau yang bikin ane tersadar itu ketika
membahas tentang Allah, disitu ane mikir tuh Informan terbuka pikiran dan
“iyah juga yah ane memohon sama Tuhan yang hatinya ketika tentang Allah
225 diem ajah di iket” terus juga sempet mikir kalau (keTuhanan)
Tuhan itu punya anak dan sebagainya dia kaya
kita dong yang masih membutuhkan bantuan?
Dan masih banyak lagi deh pemikiran-pemikiran
tentang Allah dan selain konten itu ane juga suka
230 tuh pembahasan tentang riba karena dari situ ane
bisa dikit-dikit bantu memberikan pemahaman
Mama Lisa dan Alhamdulillah sekarang Mama
Lisa udah gak jadi rentenir lagi karena ane kasih
pemahaman terkait uang riba tersebut, selain itu Menasihati ibu angkatnya
juga ane banyak belajar tentang car abaca al- tentang larang riba.
235 Qur’an dan masih banyak yang lainnya.
Selama Abang nonton dakwah di medsos itu
Abang pernah dateng kajian Ustad-Ustad
gitu gak?
Alhamdulillah biasanya ane selalu nyempetin
240 dateng kalau emang jaraknya masih terjangkau
dan emang ane lagi senggang baru ane dateng
tapi gak setiap saat juga Kah. Palingan kalau Datang di kajian-kajian ustad
Ustad favorit ane ajah kaya Ustad Abdul Somad, Abdul Somad, Felixsauw dan
Ustad Felixsauw dan Ustad Yusuf Mansur ustad Yusuf Masnsur.
245 Ane suka sama pembawaan mereka kalau Ustad
Yusuf Mansur itu ane ngambil dari sisi beliau
yang memiliki sifat sadaqoh dan bisnis secara
Islam, Ustad Falix ini mungkin menajdi sebuah
gambaran buat diri ane karena mungkin kita
250 sama-sama sebagai mualaf jadi ane sering si
belajar dari beliau terkait tentang pandangan Adanya kesamaan kehidupan
Islam, sedangkan kalau Ustad Abdul Somad ane informan dengan felixsiauw
sukapembawaan beliau yang tegas dan sesuai dan banyak belajar dari beliau.
dengan faktanya yaitu Al-Qur’anul Karim.
255 Berarti Abang suka hadir dong yang acara di
Istiqlal itu?
Alhamdulillah iyah ane suka hadir karena ane
juga masu k group di majelis Rasulullah itu loh,
itu pun ane di ajak si awalnya ama Farhan temen
260 ane die yang membantu ane untuk mengenal Aktif dalam komunitas Islam
Islam dan memasukkan ane ke group Islam yakni majelis Rasulullah
tersebut.
Oh gitu, menurut Abang sendiri dengan
adanya group tersebut bisa membantu Abang
265 gak untuk mengenal Islam itu sendiri?
Alhamdulillah ane seneng banget bisa bergabung
disana soalnya selain menambah silaturrahmi Bergabung dengan forum di
kita juga sering shearing terkait tentang group media sosial, dengan
kehidupan kita dan keadaan Islam sekarang. begitu informan dapat
Terlebih lagi dari sanalah ane jadi merasa bahwa pelajaran yang akan
270 apa yang ane pilih ini memang sudah menajdi meyakinkan, mengguatkan
taqdir Allah dan dengan adanya mereka apa yang keimanannya.
ane jalanin jadi lebih mudah karena di dalam
275 group tersebut juga ada yang seperti ane kita jadi
shaering deh disana.
Masya Allah semoga selalu diberi kemudahan
untuk terus memperbaiki diri yah Bang, btw
Bang hal apa ajah yang udah abang lakuin
280 setelah masuk agama Islam? Oh iyah di
dalam Islam sendirikan ada tuh yang
namanya bulan Ramadhan atau puasa, nah
itu awal-awal gimana Bang?
Aamiin Insya Allah Kah, banyak si hal baru yang
285 ane lakuin waktu satu tahun pertama jadi mualaf
tuh masih belum terbiasa karena beda bangetkan
ama yang sebelumnya meskipun ane juga di 1 tahun pertama masih
agama sebelumnya taat tapi beda banget ama menyesuaikan diri, bejar buat
yang sekarang, jadi bener-bener Masya Allah berpuasa dan belajar shalat.
290 untung punya temen Farhan yang membantu ane Tetapi informan mengikutinya
dengan sabar. Nah itu dia tuh kalau nginget itu dengan semangat
jadi lucu sendiri waktu tahun pertama puasa ane
bener-bener gak kuat semua-muanya dari nahan
laper apa lagi kalau kerjanya kaya ane aduh
cobaan dah hehe, terus juga banyak banget rakaat
295 ketika terawih aduh ane bener-bener syok banget
tuh awal-awal mah tapi setalah tahun kedua si
ane bisa ngikutin dan sudah terbiasa sampe
sekarang. Tapi seru yah kalau di agama Islam itu
kita bisa merasakan hal-hal yang sebelumnya
300 kita dapatkan di bulan-bulan lainnya.
Alhamdulillah perlahan Insya Allah bisa ko
Bang ngikutin, oh iyah Bang menurut Abang
nih Islam tuh gimana si?
Kalau menurut ane si yang baru mengenal Islam
305 nih yah, Subhanallah banget Islam tuh bener-
bener agama yang paling utama kenapa ane
bilang paling utama karena cuma di Islam ajah Merasa bangga dan bersyukur
yang mau ngapa-ngapain ajah ada doanya, di karena telah merubah
Islam doang yang hal terkecil ampe yang keyakinannya untuk memeluk
310 terbesar tuh udah diatur di dalam Al-qur’an dan agama Islam.
hanya di Islam perempuan itu dimuliakan dan
dihormati, di agama ane sebelumnya memang
diajarkan tentang berbakti dan menolonng
sesama tetapi tidak untuk menjaga atau menutup
315 aurat untuk perempuan mangkanya kita bisa liat
di agama ane sebelumnya perempuan dan laki-
laki bebas melakukan apapun bahkan di agama
ane sebelumnya bisa berbuat zina dengan sesuka
hatinya, tapi Masya Allah Islam memiliki aturan
320 yang sangat luar biasa untuk memudahkan kita Nilai-nilai Islam masuk ke
ketika kita belum menikah maka kita diharuskan dalam seluruh aspek kehidupan
untuk berpuasa supaya mampu mengurangi
hawa nafsu jadi ane bersyukur banget ane
disadarkan ketika ane masih hidup.
Alhamdulillah yah Bang, masya Allah Ikah
325 jadi banyak belajar nih sama Abang
terkadang kami orang Islam secara lahir ajah
masih suka masa bodo tentang agama Islam
sendiri tapi Abang udah mau berjuang untuk
mengenal Islam lebih menyeluruh, semoga
330 Istiqomah dan terus berjuang untuk
mendapatkan ridho Allah swt aamiin.
Aamiin makasih Kah, Insya Allah apa yang
Abang pilih ini memang semata-mata karena
Allah dan diberi kemudahan untuk terus belajar Ingin meninggal dalam
335 agama Islam dan semoga kita meninggal dalam keadaan khusnul khatimah.
keadaan khusnul khotimah dan dengan keadaan
Islam dan Iman hanya kepada Allah aamiin.
Aamiin aamiin ya rabb, maksih yah Bang
udah mau shearing ama Ikah terkait
340 kehidupan Abang semoga selalu diberi
kemudahan sama Allah.
Iyah Kah sama-sama kalau ada yang ditanyakan
lagi WA ajah Kah.
Siap Bang, sekali lagi makasih yah Bang,
345 Assalammualaikum Bang.
Pengkatagorian dari Wawancara Informan Johan Mengenai
Implementasi Dakwah Melalui Media Sosial Terhadap
Perubahan Perilaku Muslim Milenial
Interpretasi Sub Kategori Kategorisasi
Sempat diusir oleh ibu
angkatnya karena
memutuskan untuk
masuk Islam. Usia 23
tahun mulai memberi
pemahaman terkait
keputusannya.
(W1/Johan:85-97)
Identitas dan informasi
Saat SMP mencoba
informan sebelum
menanyakan terkait
terjadinya perubahan
kehidupannya dan
perilaku.
berakhir informan tidak
dibolehkan ketemu orang
tua kandungnya
(W1/Johan:116-123)
Pecandu minuman
beralkohol danb berjudi,
taat akan keyakinannya
dulu (W1/Johan:162-165)
Ibu angkatnya memiliki
sifat yang keras kepala,
galak dan tempramen jadi
Johan tidak berani
mengungkapkan Identitas dan informasi
keinginannya. ibu angkat informan
(W1/Johan:19-28)
Ibu angkatnya seorang
rentenir (W1/Johan:126-
130)
Adanya gejolak batin Tahap reciprocal
Berawal dari lingkungann
setelah menngamati determinism
dan teman-teman sekitar
lingkungan dan teman- (determinasi timbal
sehingga timbul
teman sekitar balik), perubahan
pertanyaan-pertanyaan
perilaku ditentukan dari
terkait tentang agama
Faktor predisposisi, interaksi antara
Islam (W1/Johan:30-38)
mendapat pengetahuan
Informan terbuka pikiran sehingga menjadi tahu seseorang dan
dan hatinya ketika tentang kebenaran lingkungan.
membahas tentang Allah agama Islam
(keTuhanan)
(W1/Johan:234-238)
Usia 20 tahun Johan Memutuskan untuk Tahap Behavioral
menguatkan merubah perilaku Capability (kapabilitas
keinginannya untuk dengan memutuskan berperilaku),
masuk Islam dan belajar untuk menjadi berdasarkan pada
agama Islam melalui muallaf. kemampuan seorang
media sosial Memanfaatkan muslim millennial untuk
(W1/Johan:48-52) perkembangan internet mengubah suatu
Masuk Islam pada usia 21 seperti media soisal perilaku melalui
tahun di masjid dan yang di mana yutube pemilihan pengetahuan
disaksikan oleh jama’ah menjadi dan keterampilan yang
masjid tersebut diperlukan untuk
(W1/Johan:58-62) melakukan suatu
perilaku yang
Langsung dibimbing oleh diinginkan atau
Ustad Ahmad dan juga memutuskan untuk
dibantu oleh media sosial merubah perilaku
seperti youtube dalam Adanya faktor muslim millennial.
proses menjalankan pendorong dan faktor Reinforcement
perintahNya. pendukung, dimana (dorongan), tanggapan
(W1/Johan:63-71) disini lebih terhadap perilaku
Youtube, google untuk memanfaatkan media seseorang yang dapat
mencari artikel tentang sosial. meningkatkan
agama Islam dan kesinambungan
Instagram, media sosial perilaku.
yang akhirnya mengambil
keputusan untuk berubah Tahap Observational
(W1/Johan:197-210) learning
15 menit setelah shalat (pemebelajaran
fardhu menyempatkan observasional),
untuk menyaksikan kemampuan untuk
ceramah para ustad di belajar dengan
media sosial. mengamati orang lain.
(W1/Johan:214-219)
Media sosial membantu
informan mempelajari
ilmu agama Islam selain
dari Ustad Ahmad
(W1/Johan:220-226)
1 tahun pertama masih
menyesuaikan diri belajar
buat puasa dan belajar
shalat. Tetapi informan
mengikutinya dengan
semangat
(W1/Johan:298-315)
Nilai-nilai Islam masuk
kedalam seluruh aspek
kehidupan.
(W1/Johan:334-340)
Driver OJOL dan bantu- Pekerjaan Informan
bantu di toko Ustad dengan memanfaatkan
Ahmad. Tokoh yang perkembangan zaman
sangat berjasa dan disebut dengan zaman
dihormati millennial
Datang di kajian-kajian Self-efficacy
Ustad Abdul Somad, (keefektifan diri),
Felixsauw dan Ustad berarti yakin bahwa kita
Yusuf Mansur memiliki kemampuan
(W1/Johan:250-256) Usaha untuk untuk bertindak dan
Aktif dalam komunitas mempertahankan apa bertahan dengan usaha
Majelis Rasulullah yang telah dipilihnya kita.
(W1/Johan:269-276) dan juga membuat
Bergabung dengan forum informan menjadi
di group media sosial, lebih taat kepada Allah
dengan begitu informan SWT.
dapat pelajaran yang akan
meyakinkan, menguatkan
keimanannya.
(W1/Johan:281-290)
Menasehati ibu Reciprocal
Adanya faktor
angkatnya terkait Determinism
pendorong, pada hal
larangan riba (determinisme timbal
ini di lakukan oleh
(W1/Johan:241-246) balik), berarti bahwa
toko agama dan teman
Ustad Ahmad dan Farhan perubahan perilaku
terdekat.
yang membantu berhenti ditentukan dari interaksi
minum alkohol antara seseorang dan
(W1/Johan:179-186) lingkungan dan teman
sekitarnya.
Adanya kesamaan Tahap Reinforcement
kehidupan informan (dorongan), tanggapan
dengan Ustad Felixsiauw terhadap perilaku
dan banyak belajar dari seseorang yang dapat
beliau. (W1/Johan:260- meningkatkan
268) kesinambungan
perilaku.
Lebih terarah hidupnya, Expectation (harapan),
lebih tentram dan damai, sesuatu yang diharapkan
selalu bersyukur atas seseorang sebagai hasil
nikmat-Nya dari perubahan perilaku.
(W1/johan:75-81)
Merasa bangga dan
bersyukur karena telah Setelah terjadinya
merubah keyakinannya proses perubahan
untuk memeluk agama perilaku
Islam (W1/Johan:320-
330)
Ingin meninggal dalam
keadaan khusnul
khotimah
(W1/Johan:350-356)
VERBATIM WAWANCARA DENNGAN INFORMAN
(KEY INFORMAN)
Nama : Johan
Usia : 24 Tahun
Alamat : Jalan Bahari Raya Rt 12/Rw 16 No.
26A Ancol Timur.
Pekerjaan : Driver OJOL
Pendidikan : SMA
Hari/tanggal Wawancara : Sabtu, 9 Februari 2019
Waktu :
Lokasi Wawancara :
Tujuan Wawancara :
Wawancara Ke- :2
Kode Wawancara : W2/Johan
Baris Verbatim Interpretasi
1 Assalammualaikum Bang Jo gimana
kabarnya maaf yah bang ganggu lagi nih
waktunya hehe
Waalaikumsalam Kah, slowlah Kah selagi ane
5 bisa bantu mah sok ajah, ada apa nih Kah tapi
sebelumnya maaf yah gak bisa lama ane juga
ada janji ama temen nih
Insya Allah gak lama ko Bang, mau lanjutin
yang kemarin si Bang kan Abang belum
10 ketemu ortu kandung Abang lagi nih sampe
sekarang, udah pernah nyoba nyari gitu gak
si Bang terkait ortu abang?
Mmm gimana yah Kah dua tahun yang lalu ane 2 tahun yang lalu bertemu dengan
nyari mereka dan Alhamdulillah ketemu si salah satu keluarga kandungnya
15 cuma bukan ortu ane tapi kaka kandung ane itu dan berusaha menjadi anak
pun ada di karawang dan beberapa kali ane berbakti kepada orang tuanya.
suka kesana buat silaturahmi tapi kalau ortu
ane di Kalimantan soalnya udah tua jadi tinggal
disana jadi ane belum sempet kesana karena
20 faktor biaya palingan ane komunikasinya cuma
lewat telpon dan Alhamdulillah sedikit dari
penghasilan ane buat mereka yah meskipun
tidak seberapa tapi setidaknya dengan itu ane
bisa berbakti sama ortu ane Kah.
25 Oh jauh yah Bang di Kalimantan, gak papa
Bang yang pentinng niatnya buat
jumlahnya, keadaan mereka disana gimana
bang?
30 Alhamdulillah baik cuma bapak dua bulan Dua bulan yang lalu bapak
yang lalu abis oprasi tapi Alhamdulillah informan telah melakukan oprasi
sekarang udah sehat semuanya cuma yang gak
sehat tuh yah dompetnya hehe
Haha si Abang bisa aja, Alhamdulillah
35 kalau pada sehat mah. Abang pernah protes
atau ada rasa marah gitu gak si bang sama
orang tua kandung abang? Menerima takdir yang telah
Awalnya si iyah tapi ketika kedua orang tua ditetapkan oleh Allah SWT.
memberikan pemahaman yah mencoba nerima
40 keadaan si kan gak baik juga kalau kita
memiliki dendam atau marah sama orang yang
udah melahirkan kita.
Iyah betul Bang dari pada kita pusing
mikirin dendam mending memperbaiki diri
45 ajah yah Bang hehe
Iyah betul Kah dosa ane ajah gak tau seberapa
banyak masa mau nambah lagi si hehe, tapi Waktu kecil informan sempat
bohong si kalau ane gak marah bahkan ketika kecewa dan marah sama orang tua
waktu itu tau faktanya ane bener-bener gak kandungnya, tetapi lambat laun
50 mau ikut kaka ane tuh waktu pertama ketemu terkikis dengan menerima maaf
mah yah maklumlah saat itu ane masih kecil keluarga kandungnya
jadi gak yang ane tau saat itu berarti orang tua
ane gak sayanng sama ane tapi ketika udah
SMA ane mencoba menerima sampe sekarang.
55 Lalu orang tua Abang tau kalau Abang dulu
Kristen dan Abang sekarang masuk Islam?
Gimana si tanggapan Orang tua kandung
Abang?
Sebenernya mereka tau kalau saat itu ane
60 Kristen soalnyakan keluarga mama Lisa jelas-
jelas Kristen yah mau gimana lagi itu tuntutan
demi menyambung kehidupan, mangkanya pas
pertama ketemu orang tua ane nangis sambil Informan akhirnya memutuskan
minta maaf ke ane atas perbuatannya terdahulu untuk menjadi mualaf dan
65 dan pas tau kalau ane akhirnya mutusin jadi merubah perilakunya.
mualaf mereka bersyukur akhirnya ane balik
lagi seperti mereka. Dan sampe sekarang kalau
ane telponan sama Ibu pasti beliau selalu
nangis dan menta maaf terus mangkanya ane
70 jarang hubungin beliau bukannya kenapa-napa
ane gak bisa liat Ibu nangis jadi kalau untuk
nanya kabar biasanya ane tanya kaka yang di
Karawang.
Mm gitu yah Bang, jadi kalau Abang itu
anak keberapa dari berapa saudara?
75 Ane anak terakhir dari empat bersaudara dan Informan diberikan kepada ibu
jaraknya memang tidak terlalu jauh sama kaka- angkatnya dan dijadikan untuk
kaka ane amngkanya saat itu ane yang jadi melunasi hutang orang tua
korban karena saat itu pas ane dilahirkan ane kandungnya.
harus di oprasi karena ada apa gitu ane lupa
80 mangkanya saat itu ane lah yang di kasih ke
mama Lisa buat diadopsi dan sekaligus
melunasi utang-utang Ibu.
Masya Allah pasti saat itu orang tua Abang
berat yah memutuskan pilihannya, emang
85 saat itu orang tua Abang kerja apa?
Kalau kata Ibu si dulu Ibu cuma jadi tukang Ibu kandungnya jualan keliling
jualan keliling gitu sedangkan Bapak narik dan bapaknya narik becak.
beca, jadi yah itulah mengapa ane nerima takdir
ane kaya gini Insya Allah ane ikhlas dan
90 menerima semuanya.
Masya Allah yang tabah dan ikhlas percaya
ajah ama Allah Bang semua akan indah
pada waktunya. Ikhlas dan bersyukur atas apa yang
Iyah Alhamdulillah dengan garis takdir kaya dialaminya.
95 sekarang ane jadi sempet merasakan dan tau
kelamnya hidup dan menjadi sebuah pelajaran
terbesar bagi ane nanti.
Iyah Bang segala sesuatu pasti ada
hikmahnya, btw Bang ada keinginan untuk
100 ketemu Ibu secara langsung gak si?
Pasti ada dong Kah ini juga lagi ngumpulin
pengennya si kesana sekalian ngenalin calon
istri hehe
Aamiin semoga kesampean semangaat
nabung Bang hehe, oh iyah Bang Abang
pernah ngajak mama Lisa untuk meluk
105 agama Islam gak?
Sering Kah kalau ada kesempatan ane pasti
ngebahas tentang agama Islam tapi memang
rada susah soalnya mama Lisa udah ketel
banget ama kristennya mama kan kerja juga di Belum ada keinginan ibu
gereja jadi susah kalau di kasih taunya tapi angkatnnya untuk memeluk agama
110 nerima si kalau ane bilangin tapi kalau Islam. Galak, darah tinggi dan
kemauan masuk Islam belum mau, sebenernya suka mukul.
ane juga rada takut si sama mama Lisa dia itu
galak banget dari kecil kalau ane ngelanggar
peraturan mama Lisa pasti kena pukulan
115 mangkanya kalau mau ngobrol ama mama Lisa
harus ati-ati takutnya mama marah dan darah
tingginya naik kan bahaya.
Oh gitu Abang pernah dipukul waktu kecil,
itu gara-gara Abang salah atau gimana? Itu
120 dipukulnya serinng atau jarang-jaranng?
Dulu mah sering Kah sampe SMP cuma pas
SMA udah jarang mukul cuma masih suka
marah-marah padahal masalahnya sepele yah
namanya juga bocah yah Kah ane inget banget Dipukul dengan gantungan, sapu
125 tuh kalau ane gak mau ngerjain PR pasti mama dan lainnya. Ibu angkatnya tidak
marah-marah dan akhirnya mukulin ane pake sabaran, tidak percaya sama orang.
gantunganlah atau sapu pokonya barang apa
ajah yang ada disitu saat itu. Udah gitu mama
Lisa tuh orangnya gak sabaran terus gak
130 percayaan sama orang tuh mangkanya kalau
ngobrol ama mama harus bener-bener lagi
happy mamanya biar gak kena amukan.
Wealah kalau dipikir-pikir
permaslaahannya gak terlalu berat yah
135 Bang, Abang pernah ngelawan gak kalau
dipukul tuh?
Yah gimana si Kah saat itu ane masih kecil
palingan cuma bilang ampun doang tapi tetep
ajah dipukul juga dan anehnya tuh mama gak Ingin melawan dan kabur tetapi
140 pernah minta maaf setelah mukul ane tuh, ane informan tidak memiliki
mau lawan atau kabur juga saat itu mau kabur kemapuan dan saudara.
kemana orang gak punya saudara disana,
palingan sama ibu pengasuh ane ajah dibelanya
selebihnya gak ada yang bela ane Kah.
145 Tetangga ane ajah diem semua soalnya pada
males rebut sama mama, meskipun ada satu
tetangga persis sebelah rumah mama itu yang
selalu iba sama ane dia orang Islam tapi dia
juga gak bisa bantu banyak karena mama Lisa
150 sama sebelah rumah gak akur sering berantem,
kalau dipikir-pikir emang si yang nyari gara-
gara mama padahal orang sebelah gak pernah
ngusik mama cuma mulut mama yang gak bisa
direm selalu ngadu domba antar tetangga
155 sampai suatu hari tetangga sebelah manggil
kuasa hukum buat meleraikan masalah yang
dibuat mama dan Alhamdulillah sampai
sekarang mama udah gak berani tuh macem-
macem karena ada surat kuasa yang apa bila
160 mama memercikkan api masalah maka akan
ditindak kejalur hukum. Pokonya mama tuh
sebenernya baik cuma yah gitu gak bisa
ngontrol emosi dan juga orangnya keras kepala Ibu angkatnya tidak bisa
mungkin tetangga juga males kali yah kalau mengontrol emosi dan juga keras
165 berantem sama mama apalagi mayoritas di kepala.
ganggan orang Islam semua jadi mereka lebih
baik diam dari pada ikut meninggi yanga da
gak akan kelar.
Ya Allah ampe segitunya yah waktu itu
170 Abang pernah mikir untuk lapor gitu gak si
Bang kan hampir tiap hari dipukul tuh?
Yah enggaklah Kah, saat itu mikirnya mungkin
salah ane yang versi mama aku tuh nakal jadi
yah udah tapi disaat dipukulin juga ane sempet
175 bilanng kenapa si mama selalu mukulin ane
kan bisa bilang ajah tanpa mukul, mama lisa
cuma ngomong “mangkanya jangan nakal
nurut sama saya” gitu. Pokonya mama tuh
emang orangnya kaya gitu kalau dia manggil
180 harus kitanya tuh buru-buru nyamperin karena
kalau gak buru-buru mama pasti marah.
Oh wealah itu sampe kapan Bang mama
Abang kaya gitu?
Sampe Abang SMA juga masih kaya gitu cuma
kalau SMA gak mukul cuma marah-marah ajah Sampe SMA perilaku
185 ampe sekarang mangkanya ane lebih memilih memukulnya, setelah lulus
ngekost karena ane takut khilaf kebayang kan informan memilih nngekost.
Kah kalau ane tinggal sama mama pasti mama
marah-marah terus sama ane, ane juga pengen
hidup damai gak pengen ribut mulu.
185 Iyah juga si yah Bang, berarti Abang ngekos
dari kapan?
Dari semenjak kerja jadi OB setahun sampe
sekarang deh
Oh Abang pernah jadi OB juga
190 sebelumnya? Berarti OJOL baru yah?
Pernah Kah, tapi cuma setahun doang sekarnag
mah cuma OJOL doang karena cape jadi OB Bekerja sebagai driver OJOL.
kan kalau OJOL waktunya fleksibel.
Iyah bener Bang, yasudah Bang makasih
195 yah Bang infonya semoga selalu istiqomah
untuk terus belajar agama.
Aamiin makasih Kah doanya.
Assalammualaikum Bang Jo.
Pengkatagorian dari Wawancara Informan Mengenai
Implementasi Dakwah Melalui Media Sosial Terhadap
Perubahan Perilaku Muslim Milenial
Interpetasi Sub Kategori Kategorisasi
2 tahun yang lalu bertemu dengan
salah satu keluarga kandungnya
dan berusaha menjadi anak yang
berbakti (W2/Johan:13-26)
Waktu kecil informan sempat
merasa kecewa dan marah sama
orang tua kandungnya, tetapi
lambat laun rasa marah itu terkikis
menerima maaf keluarga
kandungnya (W2/Johan:49-55)
Informan diberikan kepada ibu Gambaran kehidupan
angkatnya dan dijadikan untuk informan dan
melunasi hutang orang tuanya keluarganya.
(W2/Johan:78-85)
Ibu kandungnya jualan keliling
dan bapaknya narik becak (90-94)
Sampai SMA perilaku Kehidupan sehari-hari
memukulnya, setelah lulus informan sbelum
informan memilih ngekost memutuskan untuk
(W2/Joko:186-193) merubah perilakunya.
Bekerja sebagai driver OJOL Dan kehidupan
(W2/Johan:200-202) informan bersama ibu
angkatnya.
Ibu angkatnya tidak bisa Informasi terkait orang
mengontrol emosi dan juga keras tua angkatnya
kepala (W2/Johan:168-175) informan.
Belum ada keinginan ibu
angkatnyauntuk masuk Islam,
galak, darah tinggi dan suka
memukul (W2/Johan:109-121)
Adanya rasa syukur dan selalu Tahap Reinforcement
mendukung apapun yang menjadi (dorongan), tanggapan
keputusannya. (W2/Johan:66-75) terhadap perilaku
Ikhlas dan bersyukur atas apa yang seseorang yang dapat
dialaminya. (W2/Johan:98-101 meningkatkan
kesinambungan perilaku.
VERBATIM WAWANCARA DENNGAN SIGNIFIKAN
OTHER
Nama : Ustad Ahmad
Usia : 57 Tahun
Alamat : Kemayoran
Pekerjaan : Wirausaha
Pendidikan : SI Pendidikan Agama Islam
Hari/tanggal Wawancara : Sabtu, 16 Februari 2019
Waktu :
Lokasi Wawancara : Masjid Raya Kemayoran Jakarta
Pusat
Tujuan Wawancara :
Wawancara Ke- :1
Kode Wawancara : W1/Ustad Ahmad
Baris Verbatim Interpretasi
1 Assalammualaikum Ustad Ahmad maaf
mengganggu kegiatannya, saya Rizkah dari
UIN Jakarta ingin bertanya kepada Ustad
terkait anak didik Ustad yang bernama Johan.
Waalaikumsalam warrahmatullahiwaabarrakatuh
5 oh Iyah nak Rizkah, iyah betul Joh adalah anak
didik saya, ada perlu apa yah?
Gini pak Ustad saya lagi meneliti tentang
remaja millinial dan kebetul Bang Johan
masuk dalam penelitian saya, saya mau nanya-
10 nanya terkait Bang Jo kesehariannya gimana
yah Tad? Kata Bang Jo dia suka bantu-bantu
jaga tokonya pak Ustad?
Oh iyah Alhamdulillah si Jo emang suka bantu- Suka membantu sesama
bantu disini kalau senggang tepatnya si kalau abis dan baru masuk Islam.
15 narik sekitaran sini pasti kesini buat ngadem. Jo itu
anak saya dia baru masuk Islam nak, kayanya baru
beberapa tahun deh.
Oh gitu yah Tad, itu awalnya gimana dia
dateng ke pak Ustad apa gimana?
20 Katanya si dia beberapa kali denger ceramah Saya Pengalaman pertama
kalau lagi ngaso abis narik, disekitar masjid tuh dia Informan dan
istirahat. Nah karena penasaran malam Jum’at dia mengutarakan niat untuk
datengin saya kerumah dan dia bilang mau masuk memilih memeluk agama
Islam dan mau belajar Ilmu agama. Masya Allah Islam dengan mendatangi
25 saya seneng dengernya padahal saya gak kenal nak rumah Ustad Ahmad
Jo ini tapi atas izin Allah dan tanpa di sangka-
sangka nak Jo datang kerumah dan minta diajarin
untuk belajar agama Islam dan masuk Islam.
Saya mah dengan senang hati mensyahadati nak Jo
30 tetapi saat itu saya sempet tanya apa yang dia
ucapkan itu sungguh-sungguh atau karena
terdesak? Nak Jo hanya bilang “Saya siap Pak
Ustad untuk jadi mualaf, Saya sungguh-sungguh Kesungguhan Informan
tidak ada paksaan dari siapapun karena ini niat yang ingin memeluk agam
35 Saya sendiri Pak Ustad, sebelum kesini saya sudah Islam (pindah agama).
meyakinkan diri saya untuk masuk Islam satu
tahun yang lalu dan saya juga sudah belajar dari
berbagai artekel dan video dakwah di youtube Pak
Ustad mangkanya saya datang kesini untuk 1 tahun Informan
40 meminta tolong sekiranya berkenan untuk mempelajari agama Islam
mengIslamkan saya Pak Ustad” kurang lebihnya melalui artikel, video
seperti itu, akhirnya saya bilang ke nak Jo besok youtube dan ceramah
selepas ba’da Jum’at nak Jo harus ke masjid Raya Ustad Ahmad.
nanti akan saya Islamkan di depan jama’ah shalat
45 Jum’at.
Dan Alhamdulillah ternyata apa yang diucapkan
nak Jo itu benar, besokannya dia datang ke masjid
Subhanallah keharuan terasa disana saya pun membaca syahadat di
merasa sedih dan senang akhirnya ada satu lagi depan jama’ah sholat
50 yang hatinya dipanggil oleh Allah dan jum’at di Masjid Raya.
Alhamdulillah masya Allah sampe sekarang nak
Jo aktif dan taat sama agama.
Masya Allah gitu yah Pak Ustad, Bang Jo
sering cerita tentang keluarganya gak si Tad?
55 Kayanya hampir semua anak-anak saya sering
shearing sama saya masalah apa pun dan
kebutulan nak Jo selalu shearing terkait
kehidupannya yang dimana dia diangkat oleh ibu diangkat oleh keluarga
Nasrani dan dibesarkan sehingga nak Jo jadi Nasrani dan padahal orang
60 Nasrani padahal orang tua kandungnya kata nak Jo tua kandung memeluk
orang Islam dan kebutulan saya juga sempat agam Islam.
komunikasi dengan Ibu nak Jo karena sebelum
masuk Islam saya mengharuskan nak Jo untuk
meminta izin kepada orang tuanya dan
Alhamdulillah diizinkan oleh ibunya. Meskipun
65 saat itu belum ada kesepakatan dari ibu angkatnya
tapi nak Jo meyakinkan bahwa apa yang dia pilih
sudah tepat dan dia sungguh-sungguh ingin
berubah dan Alhasil atas izin Allah semuanya
berjalan dengan semestinya.
70 Mmm kalau terkait pengalaman awal Jo
memutuskan untuk berhijrah Jo sendiri
pernah cerita-cerita tidak ke Pak Ustad?
Kalau inget cerita nak Jo tuh terkadang buat saya
sebagai orang tua harus lebih lagi bersyukur dan Ada interaksi antara anak
75 belajar ikhlas, karena apa yang pernah nak Jo dan orang tua kandung
alami pasti bikin siapa pun merasa simpatik dan untuk meminta izin masuk
haru, soalnya dia mampu berjuang untuk bertahan Islam.
dan gak pergi ninggalin orang tua angkatnya, tuh
anak emang bener-bener patuh sama orang tua Anak yang penurut, patuh
80 jangankan kemamanya kesaya ajah tuh anak patuh dan menghormati orang
banget nak, emang dasar anaknya tuh penurut, tua, meskipun orang tua
patuh dan menghormati orang tua. Kalau ditanya angkat tidak mengijinkan.
awal hijrahnya yah saya cuma bisa bilang Allahlah
yang memberi petunjuk kapada nak Jo meskipun
85 lewat berbagai cara contohnya yah itu pertama dari
lingkungan pertemanannya yang mayoritas
muslim lalu dari media sosial yang membantu nak Allah yang memberi
Jo kembali membuka hati dan pikirannya terkait petunjuk kepada Johan
agama atau keyakinannya. Apalagikan sekarang melalui lingkungan
memang lagi marak-maraknya Islam bergerak di sekitar, dari media sosial
90 ranah media sosial yang semakin kesini banyak yang kemudian dicerna
digandrungi oleh kaum muda dan bahkan sekarang dan terbukalah hati serta
bapak-bapak yang seumuran kaya Saya ajah pikirannya sehingga
dituntut untuk memahami media sosial supaya memilih untuk beragama
tidak ketinggalan zaman kalau kata anak sekarang Islam.
95 tuh zaman old hehe
Hehe iyah Ustad, selain itu kalau boleh tau
Bang Jo pernah cerita-cerita gitu atau curhat
gitu tentang hidupnya yang sekarang?
Alhamdulillah nak Jo selalu terbuka dengan saya Maraknya dakwah masuk
100 karena saya selalu memperlakukan anak didik ke media sosial yang
saya sama seperti dua orang anak saya si Farhan menjadi trend di kalangan
dan Nanda, karena bagi saya anak didik itu sama pemuda dan bapak-bapak.
dengan anak kandung saya karena nanti akan
dipertanggung jawabkannya di akhirat kelak. Nah
105 untuk Nak Jo sendiri suka cerita kesaya terkait
pengalamannya dari awal hijrah sampai sekarang,
diawal dia merasa berat karena dia belum terbiasa Johan mengalami
yang namanya shalat fardhu’ dan puasa. Sampe kesulitan dalam berpuasa,
suatu hari pas awal-awal tuh dia ampe bingung sholat 5 waktu dan belajar
110 sendiri sholat yang dia kerjakan tadi sholat apa?, Tahsin (huruf hijaiyyah).
terus kadang dia juga suka nyerah karena selalu
mengulang hijaiyyah tapi meskipun kadang ada
perasaan nyerah dan lelah nak Jo tidak pernah Terbesit rasa nyerah dan
mundur bahkan semakin giat dan bahkan sekarang lelah tetapi Johan tidak
115 Alhamduilillah dia udah hafal Juz ke 30 meskipun mau mundur sedikitpun.
belum rampung tapi saya bangga akan itu Orang yang taat dan patuh
prospeknya dia tentang agama yang baru makin pada agama dan juga
taat dan patuh pada perintah-Nya. memiliki hafalan juz ke
Masya Allah berarti Bang Jo ini bener-bener 30.
120 serius yah Ustad untuk berubah kejalan Allah?
Insya Allah iyah dan setiap ketemu Saya, Saya
juga gak pernah lupa menanyakan perasaan dia
terhadap agama Islam makin bertambah atau
berkurang kadar keimanannya. Dan Adanya perubahan setiap
125 Alhamdulillah setiap hari dia menunjukkan harinya dan makin
perubahan terus menurus dan sekarnag dia deket meningkat tingkat
banget tuh ama si Farhan ampe kalau kemana- keimanan dan ketaatannya
mana bareng kadang juga dia di ajak ama Farhan kepada Allah.
ke kampusya untuk ketemu teman lamanya buat
130 kumpul-kumpul gitu.
Wealah pantesan setiap saya ketemu Bang Jo
pasti ada Bang Farhan hehe
Iyah itulah mereka kemana-mana bareng jadi saya
mah udah gak heran dan yang penting apa yang
135 mereka lakukan memang di jalan Allah Insya
Allah saya meridhoi mereka.
Oh iyah nak Rizkah kira-kira sudah belum maaf
yah sebelumnya soalnya udah gak enak ditungguin
orang, maaf loh yah kamu datangnya gak ngabarin
140 dulu sih jadi kepotongkan ngobrolnya hehe
Alhadulillah sudah Ustad makasih banyak yah
Ustad atas waktunya maaf sebelumnya udah
mengganggu waktu pak Ustad, yasudah kalau
gitu saya pamit pulang dulu yah Ustad
145 Asslammualaikumwarrahmatullahi
wabarrakatuh.
Pengkatagorian dari Wawancara Significan Other (Ustad
Ahmad) Mengenai Implementasi Dakwah Melalui Media
Sosial Terhadap Perubahan Perilaku Muslim Milenial
Interpretasi Sub Kategori Kategorisasi
Suka membantu sesama dan baru
masuk Islam (W1/Ustad Informasi terkait
Ahmad:17-21) informan.
Adanya komunikasi anatara anak Adanya faktor
dan orang tua kandung untuk predisposisi tentang
meminta izin masuk Islam, keyakinan dan
meskipun orang tua angkatnya kepercayaan dengan
tidak mengizinkan (W1/Ustad adama Islam.
Ahmad:75-86)
Diangkat oleh keluarga Nasrani
dan padahal orang tua kandung
memeluk agama Islam (W1/Ustad
Ahmad:72-74) Identitas informan
Anak yang penurut, patuh dan
menghormati orang tua.
(W1/Ustad Ahmad: 98-103)
Pengalaman pertama Informan dan Behavioral Capability
mengutarakan niat untuk memilih (kapabilitas
Adanya tindakan untuk
memeluk agama Islam dengan berperilaku),
merubah perilakunya.
mendatangi rumah Ustad Ahmad berdasarkan pada
(W1/Ustad Ahmad:24-35) kemampuan seorang
muslim millennial
untuk mengubah suatu
Allah yang memberi petunjuk
perilaku melalui
kepada Johan melalui lingkungan
pemilihan pengetahuan
sekitar, media sosial yang Mencakup beberapa
dan keterampilan yang
kemudian dicerna dan terbukalah faktor; faktor
diperlukan untuk
hati serta pikirannya sehingga predisposisi
melakukan suatu
memilih untuk beragama Islam (pengetahuan, sikap,
perilaku yang
(W1/Ustad Ahmad:104-114) keyakinan, kepercayaan,
diinginkan atau
Johan mengalami kesulitan dalam nilai), faktor pendukung
memutuskan untuk
berpuasa, sholat 5 waktu dan (fasilitas fisik dan
merubah perilaku
belajar Tahsin (huruf hijaiyyah). fasilitas umum), faktor
muslim millennial.
(W1/Ustad Ahmad:135-143) pendukung (perilaku
Terbesit rasa nyerah dan lelah masyarakat dan tokoh
tetapi Johan tidak mau mundur agama).
sedikitpun. (W1/Ustad
Ahmad:144-146)
Meneju Self-efficacy
(keefektifan diri),
berarti yakin bahwa
kita memiliki
kemampuan untuk
bertindak dan bertahan
dengan usaha kita.
Informan mempelajari
agama Islam dengan Observational learning
1 tahun informan mempelajari bantuan media sosial, (pemebelajaran
agama Islam melalui artikel, video faktor pendukung yakni observasional),
youtube dan ceramah Ustad fasilitas umum dan kemampuan untuk
Ahmad (W1/Ustad Ahmad:45-51) faktor pendorong seperti belajar dengan
tokoh masyarakat atau mengamati orang lain.
tokoh agama.
Self-efficacy
(keefektifan diri),
Adanya faktor
Membaca syahadat di depan berarti yakin bahwa
keyakinan dan tindakan
jama’ah shalat jum’at di Masjid kita memiliki
untuk mengawali proses
Raya (W1/Ustad Ahmad:54-64) kemampuan untuk
perubahan sosial
bertindak dan bertahan
dengan usaha kita.
Adanya perubahan setiap harinya
dan makin meningkatkan tingakat
keimanannya kepada Allah Keseharian dan hasil dari
(W1/Ustad Ahmad: 156-161) proses perubahan
Orang yang taat dan patuh pada perilaku yang terjadi
agama dan juga memiliki hafalan pada informan.
juz 30 (W1/Ustad Ahmad:147-
151)
Maraknya dakwah masuk ke Adanya perubahan
media sosial yang manjadi trend di zaman sehingga para
kalangan pemuda dan bapak- da’i atau pendakwah
bapak (W1/Ustad Ahmad:114- mendakwah umat
121) melalui media sosial
VERBATIM WAWANCARA DENNGAN SIGNIFIKAN
OTHER
Nama : Muhammad Farhan Siddiq
Usia : 24 Tahun
Alamat : Kemayoran
Pekerjaan : Karyawan
Pendidikan : SI Ekonomi dan Bisnis
Hari/tanggal Wawancara : Minggu, 3 Februari 2019
Waktu :
Lokasi Wawancara :
Tujuan Wawancara :
Wawancara Ke- :1
Kode Wawancara : W1/Farhan
Baris Verbatim Interpretasi
1 Assalammualaikum Bang Farhan saya
Rizkah, maaf mengganggu waktu
senggangnya mau nanya-nanya tentang
Bang Jo
5 Waalaikumsalam iyah silahkan Insya Allah
kalau bisa nanti ane jawab.
Abang deket sama Bang Jo dari kapan
Bang?
Dari awal dia masuk Islam waktu itu dikenalin
sama Abi katanya ada muridnya yang baru
10 mualaf dan dari saat itu kita sering shearing dan
Alhadmulillah sampe sekarang deh.
Oh gitu berarti Abang tau dong yang
melandasi Bang Jo mau pindah agama itu
karena apa?
15 Kurang lebihnya taulah wong pas awal-awal
jadi mualaf ane disuruh Abi untuk bantu dia
buat belajar dan bahkan untuk awal-awal masuk Johan menginap di rumah Ustad
Islam dia nginep dirumah dan tidurnya bareng Ahmad untuk memperdalam
ane soalnya untuk memudahkan Jo belajar Ilmu ilmu agama Islam.
20 Agama jadi cara melatihnya yah harus tinggal
dengan keluarga yang beragama Islam,
berhubung Jo gak punya sanak sodara yang
dekat akhirnya Abi nyuh Jo untuk tinggal
bareng kami sampai Jo bener-bener bisa
25 dilepas.
Oh Bang Jo pernah tinggal bareng abang, itu
sampai kapan Bang?
Mmm kalau gak salah tiga atau empat bulanan
deh soalnyakan dia masih awam banget soal
agama Islam jadi haurus bener-bener harus kita Johan tinggal di Ustad Ahmad
30 bantu untuk memahami ajaran agama Islam. selama 3-4 bulanan untuk
Meskipun sebelumnya dia udah belajar dari dibimbing secara intens, meski
berbagai artikel dan video tentang tuntunan sudah belajar melalui artikel dan
sholat dan sebagainya tapikan tetap yang video di youtube.
namanya kita berubah apalagi ini berubah
35 agamanya harus bener-bener di bimbing
supanya apa yang ia dapat tidak menyimpang
dari syari’at agama karena dia baru mengenal
jadi belum bisa memilih mana yang sesuai mana
yang gak.
40 Iyah juga yah Bang, biargimana pun
memang sudah tugas dna kewajiban kita
untuk membimbing saudara-saudara kita
yang ingin mengetahui tentang agama Islam,
untuk Bang Jo sendiri tipe irang susah gak si
45 Bang ketika mendapatkan hal baru dalam
belajar?
Alhamdulillah si lumayan cepet meskipun yah Menyerah dan lelah selalu ada
sering nyerah dan lelah tapi Alhamdulillah tapi tidak pernah memutuskan
karena ada kemauan jadi bisa ngikutin dengan semangat untuk belajar agama
50 baik, cuma kitanya juga harus sabar dan pelan- Islam, overall Johan orang yang
pelan tapi overall Jo ini tipe orang yang mudah mudah dan pandai dalam belajar.
dan pandai dalam belajar.
Mm gitu yah Bang, biasanya dia nyerah
dalam hal apa si Bang kalau belajar?
55 Belajar Al-Qur’an rada belibet ngomongnya
karena cukup lama untuk mengenal huruf
hijaiyyah hampir sebulan lebih yah maklumlah Proses dalam mempelajari huruf
yah di agama sebelumnya gak ada yang hijaiyyah cukup lama hampir
seistimewah agama kita karena gak perlu jadi satu bulan. Pengertian tentang
60 orang Arab kita juga bisa bahasa Arab buktinya agama Islam mampu mengikuti
kita mampu membaca Al-Qur’an dan bahkan dengan cepat.
kita juga diwajibkan mengetahui kandungan
yang ada didalamnya supaya mampu kita
peraktikan kedalam kehidupan kita sehari-hari.
65 Tapi kalau masalah pemahaman tentang agama
Islam Alhamdulillah Jo cepet nangkepnya.
Iyap betul Bang terkadang kita yang ngaku
umat Islam masih suka melalaikannya, jadi
emang perlu yang namanya pembimbing
70 saat kita ingin memperbaiki keimanan kita,
btw boleh tau kenapa Bang Jo milih masuk
agama Islam?
Karena kalau kata Jo dia ngerasa apa yang
dialakuin selama ini tuh hambar gitu gak ada Adanya tanda tanya, keresahan
perubahannya gitu-gitu ajah, dia sering resah yang dialami informan.
75 dan merasa ketakutan gitu kalau dia mati
gimana? Terus bener gak si bisa masuk surga?
Meskipun kata Jo di dalan kitap Injil juga
dejelaskan golongan mereka akan masuk surga
kalau mereka berbuat baik dan taat sama
80 tuhannya, tapi kalau kata dia mah kurang yakin
ama kalimat itu sampai-samapai dia mendengar Merasakan ketakutan dan
ceramah di Youtube tentang akhirat dia mulai kekhawatiran setelah mendengar
merasa kekhawatiran dan ketakutan dari ceramah di youtube dan ceramah
sanalah dia coba baca-baca artikel tentang ustad Ahmad.
85 agama Islam dan video-video ceramah-ceramah
gitu, kegejolakan batin itu lumayan lama
sampai dia merasa yakin itu ketika dia denger
ceramah Abi di masjid terus baru deh masuk
Islam pas Hari Jum’at.
90 Waktu awal-awal masuk Islam Abang tau
gak apa yang membuat Bang Jo semangat
belajar agama Islam?
Mmm kalau kata dia itu ada rasa nyaman,
tenang dan adem gitu di atinya apalagi ketika
95 dia berwudhu dia ngerasa beban yang ada di merasa lehih nyaman, tenang dan
dirinya Jo itu terangkat oleh air wudhu tersebut adem.
mangkanya sampai sekarang si Jo selalu
menjaga wudhunya, bukan hanya itu menurut
Jo mah agama Islam itu agama yang
100 menghargai dan menghormati perempuan dan
juga mengatur segala aspek kehidupan jadi
menurut Jo agama Islamlah agama yang paling selalu senang dan semangat,
sempurna. selalu bertanya ketika berada di
Mangkanya dia setiap belajar selalu senang dan pengajian atau forum diskosi.
semangat dan dia selalu bertanya ketika kami di
dalam forum pengajiaan dan terkadang dia
105 selalu diskusi dengan saya terkait kajian
tersebut.
Bang Farhan mengetahui gak tentang Anak angkat keluarga Nasrani
kehidupan Jo sebelum menjadi mualaf? yang taat pada agamanya.
Kurang lebihnya taulah yah dia pernah cerita Dari SD-SMA sering dipukuli
110 katanya dia anak angkat dari mama Lisa yang oleh maama angkatnya.
kebetulan seorang Nasrani, dia sering dipukul
ketika SD sampai SMA, Jo adalah orang yang Anak yang patuh, penurut, jiwa
sangat penurut terbukti yah Kah waktu dia penolong yang tak pandang bulu.
nginep di rumah saya dia rajin banget bantu Abi Pengalaman buruk Johan belum
115 dan Umi meski gak disuruh, jiwa menolongnya memeluk Islam yaitu minum-
gak pernah pandang bulu dan perilakunya baik minuman beralkohol.
meskipun sebelum mualaf dia juga pernah
minum-minuman alkohol karena wajar di
agama sebelumnya tidak dipermasalahkan
120 tentang hal itu tetapi perlahan dia mulai
meninggalkan itu, dan dia juga termasuk orang
nasrani yang taat jadi dia termasuk orang
Nasrani yang taat jadi dia gak terlalu melanggar
aturan yang ada.
125 Selama Bang Farhan ketemu dan berteman
sampai sekarang dengan Bang Jo itu adakah
hal atau prilaku yang membuat Bang farhan
tersentuh?
Ada dan itu sering Kah, pertama dari
130 semangatnya mengenal dan belajar Islam itu Semangat dalam belajar agama
udah membuat ane sempet mikir dia yang baru Islam, rasa ingin tahunya tinggi,
tau agama Islam ajah semangat banget dan rasa selalu menjalankan sunnah yang
ingin tahunya tinggi banget dan sekarang tuh Jo di ajarkan Nabi, selalu optimis
rajin banget ngejalanin sunnah yang diajarkan dalam menjalankan taqdir Allah.
135 oleh baginda Rasullah dan itu semua mampu
membuat ane sadar bahwa Allah tidak akan
pernah tidur dan janji Allah itu terbukti
sehingga terkadang Allah mengajarkan kepada
kita dari orang-orang seperti Jo ini yang tidak
140 pernah menyerah dalam menjalani kehidupan
terlebih lagi kalau kita lihat kehidupan Jo
sendiri sangat memprihatinkan dia dibesarkan
oleh keluarga Nasrani karena orang tua Dibesarkan oleh keluarga
kandungnya tidak mampu membayar hutang Naasrani yang suka memukul,
145 sehingga dialah yang bisa diberikan untuk orang tua kandungnya tidak
melunasinya, belum menghadapi kekejaman mampu membayar hutang Johan
mama angkatnya dan kekangan lainnya. kecil yang menjadi taruhannya.
Disinilah Allah menyadarkan kita bahkan
dibalik kesusahan pasti akan ada kemudahan
150 dan takdir Allah itu nyata semua akan terjadi
atas izinnya.
Menurut Bang Farhan ini yah gimana si
tanggapan abang terkait media sosial?
Menurut ane dengan adanya media sosial yang
155 seperti sekarang ini memudahkan untuk siapa
pun mengetahui kegiatan dan aktivitas serta Adanya media sosial sangat
mengetahui apapun yang dibutuhkan mudah, membantu dikalangan anak
seperti halnya Jo dia mudah untuk mengetahui muda yang sibuk tetapi ingin
ajaran agama Islam dengan mudah terlebih mengetahui atau belajar agama
160 sekarangkan para Dai atau Ustad memiliki akun Islam.
dakwah di media sosial dan mereka
memanfaatkan itu untuk membantu orang-
orang yang sibuk akan dunia siehingga sebisa
mungkin mereka juga dapat meningkatkan
165 keimanannya seengganya memudahkan mereka
yang sibuk untuk tetap menadapat ilmu agama
Islam dimana pun dan kapan pun. Dulu mah
waktu usia ane masih remaja ane hanya
mendapatkannya dari pendidikan Formal atau Sebelum berkembangnya media
170 gak dari pengajian-pengajian yang ane ikuti sosial, ilmu hanya di dapat
tidak seperti sekarang mangkanya Abi selalu melalui pendidikan formal dan
memasukkan ane kedalam pesantren karena forum pengajian.
dulu media sosial itu selalu digunakan untuk
hal-hal negatif meskipun sekarang juga masih
175 ada yang menggunakan untuk hal negatif tapi Dulu media sosial sering
setidaknya sekarang mah masih bisa dikontrol digunakan untuk hal-hal negatif
dengan adanya ceramah atau dakwah Ustad- tetapi sekarang dapat dikontrol
Ustad yang sangat gencar di berbagai media. dengan akun positif (ceramah).
Kalau kata ane mah Islam sekarang lagi diatas
180 karena anak muda sekarang banyak yang aktif
dan simpatik terhadap agama dulu mah jarang
yang namanya remaja masjid isinya remaja
semua hampir rata-rata di isi sama usia seperti
Saya tapi sekarang mah remaja masjid isinya
185 bener-bener remaja yang masih SMA bahkan
sampai seusia ane.
Mm gitu Bang, apa yang ingin Abang
ungkapkan atau katakana terkait Bang Jo
yang sedang menpelajari agam Islam?
190 Ane si cuma mau pesen sama Jo dan semua
temen-temen yang baru mengenal Islam, terus
berjuang dan istiqomah lue gak sendiri men kita
berjuang bersama-sama mencari Surganya
Allah. Jangan meresa kecil karena di dunia
195 tidak ada yang besar selaian kebesaran Allah
biarin orang mau ngomongin lue gimana yang
penting lue kemereka tetep baik, inget penilian
terakhir kita hanya ingin dinilai baik dan sholeh
200 di mata Allah bukan manusia. Intinya gue dan
keluarga gue selalu ada buat loe.
Aamiin semoga bang Jo selalu istiqomah,
mungkin itu ajah yah Bang, makasih atas
waktu luangnya udah nyempetin ketemu
205 Ikah
Iyah Kah sama-sama semoga bermanfaat dan
lancar yah Kah biar cepet wisuda aamiin
Aamiin Bang makasih doanya, duluan yah
Bang Assalammualaikum.
Pengkatagorian dari Wawancara Significan Other (Ustad
Ahmad) Mengenai Implementasi Dakwah Melalui Media
Sosial Terhadap Perubahan Perilaku Muslim Milenial
Interpretasi Sub Kategori Kategorisasi
Anak angkat keluarga Nasrani
yang taat pada agama. Dari SD-
SMA sering dipukuli oleh mama
angkatnya (W1/Farhan:120-124)
Dibesarkan oleh keluarga Nasrani
yang suka memukul, orang tua
Identitas dan kebiasaan
kandung tidak ssanggup
informan sebelum
membayar hutang johan kecil
memeluk agama Islam
yang menjadi taruhannya
(W1/Farhan:155-165)
Anak yang patuh, penurut, jiwa
penolong yang tak pandanng bulu,
peminum berat (W1/Farhan:129-
136)
Adanya tanda tanya, keresahan
Perasaan yang di alami
yang dialami informan
informan sebelum Behavioral
(W1/Farhan 80-89)
memutuskan untuk Capability
Merasakan ketakutan dan
merubah perilaku (kapabilitas
kekhawatiran setelah mendengar
dengan mempelajari berperilaku) dan
ceramah di youtube dan ceramah
agama Islam. selanjutnya
ustad Ahmad (W1/Farhan: 90-99)
Observational
Johan menginap di rumah Ustad
learning
Ahmad untuk memperdalam ilmu
(pemebelajaran
agama Islam (W1/Farhan:15-23)
observasional),
Johan tinggal di Ustad Ahmad Langkah awal untuk
kemampuan untuk
selam 3-4 bulanan untuk di memulai proses
belajar dengan
bombing secara intens meski perubahan perilaku
mengamati orang
sudah belajar melalui artikel dan
lain.
video di youtube (W1/Farhan:29-
42)
Menyerah dan lelah selalu ada
Self-efficacy
tetapi tidak pernah memutuskan
(keefektifan diri),
semangat untuk belajar agama
berarti yakin bahwa
Islam, overall Johan orang yang Adanya usaha dan
kita memiliki
mudah dan pandai dalam belajar perjuangan setelah
kemampuan untuk
(W1/Farhan: 51-57) memilih masuk Islam
bertindak dan
Proses dalam mempelajari huruf
bertahan dengan
hijaiyyah cukup lama hampir satu
usaha kita.
bulan. Pengertian tentang agama
Islam mampu mengikuti dengan
cepat (W1/Farhan:60-73)
Merasa lebih nyaman, tenang dan
adem (W1/Farhan:103-112)
Selalu senang dan semangat, Setelah melakukan
selalu bertanya ketika berada di perubahan perilaku.
pengajian atau forum diskusi.
(W1/Farhan:113-117)
Self-efficacy
(keefektifan diri),
Semangat belajarnya tinggi, selalu Adanya usaha dan
berarti yakin bahwa
menajalankan sunnah yang tindakan untuk
kita memiliki
diajarkan Nabi, selalu optimis mempertahankan apa
kemampuan untuk
dalam menjalankan taqdir Allah yang telah menjadi
bertindak dan
(W1/Farhan:141-154) keputusannya.
bertahan dengan
usaha kita.
Adanya media sosial sangat
membantu dikalangan anak muda
yang sibuk tetapi ingin belajar
agama Islam (W1/Farhan:167-
182)
Adanya perubahan
Sebelum berkembangnya media
zaman yang terjadi dan
sosial, ilmu hanya di dapat
adanya perubahan
melalui pendidikan formal dan
media sosial mampu
forum pengajian.(W1/farhan:183-
mempengaruhi perilaku
189)
muslim millennial.
Dulu media sosial digunakan
untuk hal-hal negatif tetapi
sekarang dapat dikontrol dengan
akun positif (ceramah).
(W1/Farhan:190-196)
DOKUMENTASI FOTO

Wawancara dengan Informan Joko di Wawancara dengan Joko di Rumah


Masjid Al-Huda

Wawancara bersama Gilang Wawancara bersama Ibu Lili


(Significant Other Joko)

Wawancara bersama Informan Ayu Ren


Wawancara bersama Ibu Wati Wawancara bersama Aini
(Significan Other Ayu Reni)

Wawancara bersama Johan

Wawancara bersama Farhan Wawancara Bersama Ustad Ahmasd


Foto Bersama Setelah Dinyatakan Lulus Pada Tanggal 25
September 2019

Anda mungkin juga menyukai