Anda di halaman 1dari 138

DIFUSI INOVASI PENGGUNAAN APLIKASI DAKWAH

(Studi Fenomenologi pada Pengguna Aplikasi Yaumi di


Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat)

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:
Nida Arafat
NIM : 11150510000022

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2019/1441
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdu lillahirrabbil ’alamiin, puji serta syukur


senantiasa tercurahkan limpahkan kehadirat Allah SWT karena
atas limpahan nikmat, anugerah, serta kesehatan dalam lahir dan
batin yang telah diberika kepada penulis sehingga penulis dapat
memulai dan menyelesaikan penelitian ini dengan sebaik-
baiknya. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk bagida
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya
yang sebagai simbol revosioner akan akhlak dan berbagai ilmu
pengetahuan, yang memicu akan perkembangan insan akademisi.

Atas limpahan nikmat ilmu dari Nya penulis dapat


menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul “Difusi Inovasi
Penggunaan Aplikasi Dakwah (Studi Fenomenologi pada
Aplikasi Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat”
sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana dan merupakan
kewajiban akademis di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Dalam proses
menyelesaikan skripsi ini tentu tak luput dari berbagai macam
kesulitan yang beragam yang penulis lalui baik itu dari segi
internal maupun eksternal, serta dari segi materi dan non materi.
Sungguh merupakan proses pembelajaran diri yang menguji
pikiran, keimanan, mental, kesabaran, keberanian dan ketekunan

v
dalam proses menuju diri yang lebih baik terhadap pencapaian
prestisius sebagai mahasiswa strata satu yang tentu saja masih
terdapat kekurangan yang harus direnungi, diperbaiki dan
dievaluasi agar tercipta sebuah motivasi diri yang hakiki sebagai
pembelajaran diri ke arah yang lebih baik lagi.

Sebagai tanda syukur, penulis ingin mengucapkan beribu-


ribu terima kasih untuk Umi dan Bapak yang telah memberikan
cinta dan kasih sayang yang tulus mengasuh, mendidik, serta
mendoakan penulis sehingga bisa mengeyam Pendidikan formal
tingkat perguruan tinggi sampai selesai, dan senantiasa diberikan
umur yang panjang, senantiasa ada dalam kesehatan. Selanjutnya
penulis ucapkan terimakasih kepada saudara, keluarga, terutama
keluarga besar incu ama yang telah menyuport baik dalam segi
maeri maupun nonmateri, saran, solusi serta motivasi yang telah
diberikan selama masa studi di jenjang kuliah ini. Kemudian juga
tak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak akademis, non akademis, narasumber, serta
keluarga yang dengan tulus memberikan do’a, bantuan baik
secara moril maupun materil, motivasi, bimbingan dan
pengarahan yang sangat berharga dari berbagai pihak yaitu:

1. Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu


Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag
sebagai wakil Dekan I Bidang Akademik. Dr. Sihabbudin
Noor, M.Ag sebagai wakil dekan II Bidang Administrasi
Umum dan Dr. Cecep Castrawijaya, MA. sebagai wakil
Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

vi
2. Dr. Armawati Arbi, M.Si selaku Ketua Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan Dr. H. Edi Amin,
MA. dan selaku sekertaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
3. Muhammad Zen M.A. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukannya
untuk membimbing, mengarahkan, memotivas dan
membagi ilmu kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga Allah
SWT senantiasa memberikan keberkahan dan kebaikan
kepada beliau.
4. Fita Fathurokhmah, M.Si. Dosen Penasehat Akademik
yang telah membantu penulis dalam hal mengarahkan
serta membimbing dengan baik. dan Seluruh Dosen
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
mengajar dan memagi ilmunya kepada penulis, semoga
berkah dan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat.
5. Seluruh tenaga kependidikan Perpustakaan Utama dan
Perpustakaa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
yang membantu penelitian dalam pencarian bahan untuk
skripsi ini.
6. Seluruh tenaga kependidikan Tata Usaha Fakultas Ilmu
Dakwah da Ilmu Komunikasi yang telah memberikan
pelayanannya dengan baik.
7. Yaumi Indonesia dan Ikhsanuz Zaki sebagai Community
Manager Yaumi Indonesia yang sudah menerima, serta
menjamu untuk menjadi narasumber penelitian ini dan

vii
sudah meluangkan waktu kepada penulis untuk
diwawancarai di tengah kesibukannya.
8. Keluarga besar Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat,
yang Telah Menerima Penulis dalam melakukan
penelitian ini hingga tuntas.
9. Alam, Bagya, Arya, Syahru, Febri, Tarmizi, Aziz, Nizam,
Kayis, dan Ikbal sebagai Mahasantru Pesantren Luhur
Sabilussalam Ciputat, yang telah meluangkan waktunya
untuk diwawancarai oleh penulis sebagai narasumber
dalam penelitian ini.
10. Sahabat terbaik, sahabat seperjuangan yang ikut andil
dalam memberikan bantuan dan dorongan motivasi.
Untuk semua teman-teman satu angkatan dan khusus
untuk KPI A angkatan 2015 yang sudah bersama-sama
berjuang dalam menimba ilmu dan saling memberikan
semangat satu sama lain selama empat tahun ini.
11. Keluarga besar Ikatan Keluarga Alumni Pesantren
Condong, yang menjadi tempat penulis mendapatkan
motivasi, serta menjadi keluarga kedua selama masa
perkuliahan ini.
12. Juga teman seperjuangan Awing Management ( Awing,
Rifan, Ikbal) teman satu visi misi dalam industry kreatif,
yang mengajak saya menjadi lebih aktif dan kreatif.
Tarmizi Kadir Dhalimunthe teman satu kamar, satu
perjuangan dan satu penderitaan. Yauma Sabta, teman se-
permusikan dan sepemikiran menjadi lebih kritis. Abdul
Ghofur abang yang paling kalem yang melalu menyuport

viii
penulis dalam segi rohaniah. Pudin teman satu
tongkrongan ketika perkuliahan yang selalu bersama-
sama dalam keluh kesah. Muhaemin (Emin) teman tempat
sharing saling memotivasi versi sunda boaedi. Aditya
Agung kaka kelas yang selalu rutin memberikan imunisasi
bagi penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas
dari kekurangan, namun penulis berharap agar skripsi ini
dapat bermanfaat dan berguna sebagai refrensi baik bagi
para pembaca, peneliti lama, maupun peneliti baru yang
sedang menulis karya ilmiah. Selain itu juga penulis
berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi generasi
mendatang dalam dunia keislaman dan dunia teknologi
komunikasi. Semoga skripsi ini dapat memberikan
kontribusi positif, memperluas wawasan keilmuan, serta
menambah khazanah perpusatakaan.

Wassalamu’alaiku Warahmatullahi Wabarakatuh

Ciputat, 25 Agustus 2019

Penulis

ix
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................... i

LEMBAR PERNYATAAN .................................................... ii

PENGESAHAN PENGUJI .................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................... iv

KATA PENGANTAR ............................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................ x

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR .......................................xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................... 1


B. Batasan Masalah ...................................................... 8
C. Rumusan Masalah .................................................... 8
D. Tujuan Penelitian...................................................... 8
E. Manfaat Penelitian .................................................... 8
1. Manfaat Teoritis ............................................ 7
2. Manfaat Praktis ............................................. 9
F. Tijauan Kajian Terdahulu ......................................... 10
G. Metodelogi Penelitian .............................................. 11
1. Metode Penelitian......................................... 11
2. Teknik Pengumpulan data ............................. 12

x
3. Teknik Pengolahan data ................................ 13
4. Teknik Analisis Data ..................................... 14
5. Waktu dan Tempat Penelitian ....................... 15
6. Pengujian Keabsahan Data ............................ 15
7. Pedoman Penulisan Skripsi ........................... 17
8. Sistematika Penulisan ................................... 17

BAB II LANDASAN TEORI ................................................. 19

A. Komunikasi ............................................................. 19
1. Pengertian Komunikasi ...................................... 19
2. Unsur- Unsur Komunikasi ................................. 20
3. Proses Komunikasi ............................................. 22
4. Teknologi Komunikasi ....................................... 22
B. Difusi Inovasi .......................................................... 23
1. Pengertian Difusi Inovasi ................................... 24
2. Elemen Difusi Inovasi ......................................... 25
3. Proses Putusan Inovasi ........................................ 27
4. Faktor Pendukung Difusi Inovasi........................ 28
C. Dakwah Islam.......................................................... 30
1. Pengertian Dakwah ............................................ 30
2. Ayat-Ayat Dakwah dalam Alquran ................... 34
3. Perkembangan Dakwah Di Era Digital .............. 37

BAB III GAMBARAN UMUM.............................................. 42

A. Sejarah Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat ....... 42


B. Visi, Misai dan Tujuan ............................................ 45
C. Letak Geografis ....................................................... 46
D. Kurikulum Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat . 47
E. Tata Tertib ............................................................... 49

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . 51

xi
A. Difusi Inovasi Penggunaan Aplikasi Yaumi di
Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat .................... 51
1. Element difusi inovasi ....................................... 51
a. An Innovation (inovasi) ............................... 51
b. Communicated trough certain chanel
(komunikasi melalui saluran tertentu) ......... 59
c. Over time (kelebihan waktu) ....................... 61
d. Among a member sosial system ................... 63
2. Proses Putusan Inovasi ...................................... 65
a. Knowlage (pengetahuan) ............................ 65
b. Persuasion (persuasi) ................................. 70
c. Decision (keputusan) .................................. 71
d. Implementation (implementasi) ................... 76
e. Confirmation (konfirmasi).......................... 83
B. Faktor Pendukung Difusi Inovasi Penggunaan
Aplikasi Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam
Ciputat ..................................................................... 86
1. Derajat Manfaat ................................................ 86
2. Efektivitas Diri ................................................. 87
3. Insentif Status .................................................. 88
4. Nilai Individu ................................................... 90
5. Uji Coba ........................................................... 93

BAB V PENUTUP ................................................................... 95

A. Kesimpulan ............................................................. 95
B. Implikasi ................................................................. 96
C. Saran ...................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 99

LAMPIRAN ............................................................................xiii

xii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 3.1 Badan Pendiri Yayasan Sabilussalam ...................... 43


Gambar 4.1 Fitur Mutaba’ah ..................................................... 53
Gambar 4.2 Fitur Raprt Ibadah ................................................. 54
Gambar 4.3 Fitur Konten Islami ............................................... 56
Gambar 4.4 Fitur Alqur’an Terjemah ....................................... 57
Gambar 4.5 Fitur Jadwal Shalat ................................................ 58

xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi di era globalisasi tidak lagi dapat
terbendung, perkembangannya pun pesat, dan masif, tidak hanya
barang elektronik saja, namun mencakup konvergensi dakwah ke
dalam dunia digital, Berkembangnya teknologi sebagai pemacu
terus berkembangnya inovasi-inovasi di semua lini, baik
ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya. Begitupun dalam
konteks komunikasi, media komunikasi semakin banyak,
digitalisasi yang semakin pesat ini, sangat dimanfaatkan baik
secara perorangan maupun secara organisasi, atau lembaga dalam
melakukan komunikasinya, sesuai dengan kepentingannya.
Pengguna smartphone Indonesia juga bertumbuh dengan
pesat. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan
pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih
dari 100 juta orang. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan
menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar
keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.1
Penggunaan telepon seluler merupakan suatu media
komunikasi dalam penyampaian dan penerimaaan pesan yang
dapat dilakukan secara cepat, praktis dan mudah untuk dibawa
kemana-mana. Bahkan sekarang ini warnet tidak seramai dahulu,
karena hanya dengan memiliki ponsel yang memiliki fitur yang

1
“Berapa Banyak Pengguna Gadget Di Indonesia”
https://kominfo.go.id/content/detail/6095/indonesia-raksasa-teknologi-digital-
asia/0/sorotan_media diakses pada hari kamis, tanggal, 7 maret 2019

1
2

mumpuni, menggunakan layanan internet tidak perlu lagi pergi ke


warnet, cukup menggunakan ponsel.
Pada saat ini, ponsel tidak hanya sebagai teknologi
komunikasi namun juga sebagai hal yang mencerminkan ikatan
emosional dan budaya yang melambangkan status sosial
manusia sehingga manusia selalu melihat ponsel sebagai ukuran
status manusia dan berlomba untuk selalu mengganti ponsel
dengan tipe yang terbaru. Telepon seluler sebagai sebuah
produk teknologi komunikasi baru hadir diberbagai kalangan
masyarakat dan telah menjadi ikon sosial.
Fenomena tersebut merupakan buah dari perkembangan
teknologi dan informatika yang semakin pesat. Fakta
kehidupan dewasa ini, dimana teknologi komunikasi sudah
menjadi bagian penting dalam hidup sehari-hari, semakin
menegaskan bahwa manusia senantiasa berinteraksi dengan orang
lain. Manusia era teknologi komunikasi senantiasa menjalin
interaksi baik secara bertatap muka maupun memanfaatkan
berbagai media2.
Teknologi komunikasi memungkinkan seseorang untuk
mengumpulkan dan mengirimkan informasi dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Teknologi memungkinkan kita untuk
“menjembatani” atau “mengikat” waktu-untuk menggunakan
rekaman dari masa lalu seperti halnya masa kini, serta untuk

2
Suranto Aw, Komunikasi Interpersonal, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2011), 2.
3

membuat pesan hari ini yang akan menjadi bagian dari generasi
mendatang3.
Menurut Mc. Luhan dalam buku Teknologi komunikasi
karya Agoeng Noegroho mengatakan bahwa:
Teknologi Komunikasi diartikan sebagai perlengkapan
hardware, struktur organisasi, dan nilai-nilai sosial dimana
individu-individu mengumpulkan, memproses, dan tukar-
menukar informasi dengan invidu lain. Seluruh teknologi
komunikasi sudah menjangkau pancaindera manusia,
seperti sentuhan, penciuman, rasa, pendengar, dan
penglihatan.Bahkan teknologi komunikasi dapat
membawa seseorang invidividu melintasi batas ruang dan
waktu serta mendapatkan informasi yang tidak didapat
sebelumnya4.

Anak-anak berusia 8-18 tahun menghabiskan lebih dari 8


jam dan 33 menit sehari dengan konten media, lebih dari satu jam
dari 5 tahun yang lalu, orang dewasa Amerika menghabiskan
rata-rata 9 jam dan 35 menit sehari atau 60% dari waktu
bangunnya yang semuanya mengomsumsi isi media. Ball State
University Middletown Studies melaporkan konsumsi media
menempatkan jumlah penggunaan media yang lebih tinggi, 30%
dari jam orang bangun dihabiskan menggunakan media “secara
eksklusif”, dan 39% waktu bangun mereka dihabiskan

3
Brent D. penerjemah: Ruben, dkk, Komunikasi dan Perilaku
Manusia, Edisi Kelima, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013), 86.
4
Agoeng Noegroho, Teknologi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha ilmu,
2010),18.
4

menggunakan media dalam kombinasi dengan kegiatan lain,


seperti membuat makan malam. Jumlah rata-rata orang
menghabiskan waktu dengan media yang mereka bayar langsung
(internet, video games, dan televisi kabel dan satelit) telah
meningkat hampir 20% sejak tahun 20015.
Melihat dari fenomena ini, banyak sekali unsur
masyarakat yang memanfaatkan atas perkembangan teknologi
komunikasi ini, terutama pada smartphone, mulai dari aplikasi
jual beli online, ojek online, dan aplikasi transaksi lain nya,
dampak dari fenomena ini menjadikan adanya pergeseran budaya
pada masyarakat, sehingga ketergantungan pada smartphone
menjadi hal yang nampak pada masyarakat saat ini.
Berbagai macam bentuk dan cara berdakwah dalam Islam
sehingga kewajiban berdakwah juga harus disesuaikan dengan
kemampuan dan keahlian masing-masing orang, setiap orang
tidak harus berdakwah seperti layaknya seorang penceramah atau
mubaligh, karena dakwah bisa dilakukan dimana saja dan oleh
siapa saja yang terpenting semua dilakukan dengan tujuan utama
yaitu amar ma’ruf nahi munkar6.
Ditegaskan dalam Al-Qur’an, Amr Maʻrûf Nahî Munkar
tak lain merupakan kewajiban bagi setiap muslim sekaligus
sebagai identitas orang mukmin. Pelaksanaannya diutamakan
kepada orang-orang yang terdekat sesuai dengan kemampuannya.
Cukup banyak ayat-ayat yang mengandung seruan untuk

5
Stanley J. Baran, Pengantar Komunikasi Massa Literasi Media dan
Budaya, Edisi 6 Buku 1, (Jakarta: Penerbit Salemba Humanika, 2011), 49-50.
6
Aripudin, Pengembangan Metode Dakwah, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.2011), 4.
5

menegakkan amar ma’ru nahi munkar. Antara lain dalam seperti


dalam firman-Nya;
ٌَ‫ُوف َوٌَ ُۡهَ ۡى‬ ‫ض ٌَ ۡأ ُيزُوٌَ بِ ۡٱن ًَ ۡعز‬
ٖۚ ‫ضهُىۡ أَ ۡونٍَِبٓ ُء بَ ۡع‬
ُ ‫ت بَ ۡع‬ُ ََُٰ ‫َو ۡٱن ًُ ۡؤ ِيُُىٌَ َو ۡٱن ًُ ۡؤ ِي‬
َٓ َٰ ُ ٖۚ َ ِ
َّ ‫ع ٍَِ ۡٱن ًُُ َك ِز َوٌُقٍِ ًُىٌَ ٱن‬
َّ ٌَ‫صهَ َٰىةَ َوٌ ُۡؤتُىٌَ ٱن َّز َك َٰىةَ َوٌُ ِطٍعُى‬
َ‫ٱَّللَ َو َرسُىن ٓۥهُ أوْ نئِك‬
۞‫ٍى‬ٞ ‫َزٌ ٌز َح ِك‬ َّ ٌَّ ِ‫ٱَّللُ إ‬ُۗ َّ ‫َسٍَ ۡز َح ًُهُ ُى‬
ِ ‫ٱَّللَ ع‬
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian
yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma´ruf,
mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan
zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu
akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Taubah[9]71).7
Kewajiban dakwah juga menjadi lading pahala kepada
kaum muslim, karena pada praktiknya dakwah merupakan
perbuatan dalam kebaikan, yang mana hadist nabi menegaskan:
‫َي ٍْ َد َّل َعهَى خَ ٍ ٍْزفَهَهُ ِي ْث ُم اَجْ ٍز فَب ِعهِ ِه‬
“Barangsiapa menunjukkan orang lain untuk berbuat baik,
maka orang itu mendapat pahala sama seperti pahala orang yang
mengerjakannya”. (HR. Muslim)
Tidak dapat dinafikan lagi, kini dakwah senantiasa ikut
pada pergeseran budaya yang sedang terjadi.
Fenomena ini dibuktikan dengan hadirnya inovasi dakwah
melalui aplikasi pada smart phone. Yang mana aplikasi ini diberi
nama aplikasi Yaumi, dengan takeline aplikasi “Teman Ibadah
Muslim Millenial, aplikasi ini membantu muslim melakukan
ibadah harian”. Dengan Yaumi, pengguna bisa melakukan
7
Addins Quran in Ms Word, made by Mohamad Taufiq, version
2.2.0.0., 2013
6

evaluasi ibadah bersama orang-orang terdekat, sehingga bisa


membantu konsistensi ibadah. Yaumi saat ini telah hadir di
Playstore untuk Android dan App Store untuk iOS dan telah
didownload lebih dari 29 ribu pengguna di seluruh Indonesia.
Tidak hanya evaluasi beribadah yang terdapat di dalamnya, tetapi
ada juga artikel islami yang diperbarui setiap hari, sealain itu juga
fitur group chat yang memiliki cara kerja seperti grup di aplikasi
WhatsApp, namun dengan nilai tambah yaitu masing-masing grup
bisa berlomba-lomba mendapatkan poin dari ibadah yang dia
lakukan8.
Difusi sebagai proses dimana suatu inovasi
dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu
tertentu di Antara para anggota suatu system sosial. Pada
dasarnya Teori difusi inovasi menjelaskan proses bagaimana
suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran-saluran tertentu
sepanjang waktu kepada sekelompok anggota dari system sosial9.
Adapun inovasi yang dimaksud adalah, adanya aplikasi
Yaume, yang merupakan inovasi dakwah dalam mobile private
communication. Yang mana inovasi ini dikomuniksasikan kepada
sisytem sosial, sisytem sosial dimaksud oleh penulis adalah,
mahasantri di Pesantren Sabilussalam, yang mana mahasantri
pesantren luhur sabilussalam merupakan pokus penelitian ini.

8
”Aplikasi Yaumi” https://inet.detik.com/mobile-apps/d-
4037469/aplikasi-yawme-ingin-jadi-sobat-hijrah-milenial diakses pada hari
kamis, tanggal 7 maret 2019.
9
Everett M Rogers, Diffusion of Innofation Fifth edition, (New York:
The Free Press, 2003), 4.
7

Berdasarkan uraian di atas, teknologi komunikasi


memberikan inovasi-inovasi baru yang dapat menciptakan
fasilitas yang dapat memudahkan kehidupan manusia, terkhusus
dalam aspek keagamaan, baik dari kalangan remaja maupun
dewasa. Di pesantren luhur sabilussalam aplikasi Yaumi telah
dimanfaatkan oleh beberapa mahasantri dalam melakukan
praktek keagamaannya, meskipun pengguna aplikasi ini
terkadang tidak digunakan secara intens, namun mahasantri
pesantren luhur sabilussalam telah mencoba untuk memanfaatkan
keberadaan aplikasi dakwah ini.
Dengan demikian judul yang dimaksud dalam skripsi ini
adalah DIFUSI INOVASI PENGGUNAAN APLIKASI
DAKWAH (Studi fenomenologi pada Pengguna Aplikasi Yaumi
di Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat).
8

B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dibahas. Maka
penulis membatasi kajian pembahasannya hanya pada studi
fenomenologi difusi inovasi sepuluh orang pengguna Aplikasi
Yaumi oleh Mahasantri di pesantren luhur sabilussalam.
C. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas dan mempermudah mencari data, maka
penulis merumuskan permasalahan yaitu:
1. Bagaimana difusi inovasi penggunaan aplikasi Yaumi di
Pesantren luhur sabilussalam.
2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung difusi inovasi
penggunaan aplikasi yaumi di Pesantren luhur
sabilussalam?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini antara lain:
1. Untuk mengetahui difusi inovasi penggunaan Aplikasi
Yaume di pesantren luhur sabilussalam.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang menjadi faktor pendukung
difusi inovasi Yaumi di pesantren luhur sabilussalam.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Memperkaya
kajian ilmu komunikasi yang menjelaskan keberlakuan
teori-teori komunikasi mengenai difusi inovasi, dan dapat
memberikan informasi tentang penggunaan pendekatan
fenomenologi. bagi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
9

Jakarta khususnya Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam


Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan bagi akademisi, praktisi, dan kepada
pembaca pada umumnya, dapat memberikan manfaat
bagi seluruh lapisan masyarakat dan dapat memberikan
gambaran mengenai proses difusi inovasi beserta faktor-
faktornya, terkhusus dalam proses difusi inovasi aplikasi
Yaumi di pesantren luhur sabilussalam.
F. Tinjauan Kajian Terdahulu
Dalam pembuatan karya ilmiah atau skripsi, untuk
menghindari tindakan plagiarisme, maka sebelumnya penulis
melakukan pengamatan dan tinjauan pustaka terhadap skripsi-
skripsi sebelumnya yang memiliki kemiripan dengan
penelitian yang akan dilakuka. Skripsi-skripsi yang memiliki
kemiripan tersebut diantaranya ialah:
1. Skripsi Fuandani Istiati mahasiswa universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (2016) yang berjudul
“DIFUSI INOVASI DALAM KEGIATAN
KOMUNIKASI PEMBANGUNAN (Studi Deskriptif
Kualitatif Terhadap Program Bantuan Bibit Gratis Oleh
Persemaian Permanen Balai Pengelola Daerah Aliran
Sungai Dan Hutan Lindung Serayu Opak Ponorogo
Yogyakarta Pada Masyarakat Desa Gading, Kecamatan
Playen, Kabupaten Gunung Kidul)”. Adapun
persamaannya, skripsi ini terdapat kesamaan dalam hal
10

penggunaan teori, yaitu menggunakan difusi inovasi, akan


tetapi objek penelitian fuandani adalah program bantuan
bibit gratis, dan mengunakan saluran komunikasi
pembangunan, sedangkan peneliti lebih fokus pada
aplikasi dakwah, aplikasi sobat hijrah muslim
millennial/Yawme, dan yang menjadi subjeknya ialah
mahasantri pesantren luhur sabilussalam.
2. Skripsi Farah Dwi Kania Nur Haida mahasiswa
Universitas Sebelas Maret Surakarta(2017) yang berjudul “
DIFUSI ADOPSI INOVASI CYBER VILLAGE
SEBAGAI FASILITAS INTERNET DESA ( Studi
Deskripsi Kualitatif Difusi Inovasi Dan Adopsi Inovasi
Cyber Village Pada Remaja Di Desa Campurejo,
Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung)” Yang
menjadi persamaan dengan skripsi Farah adalah dalam
penggunaan teori difusi inovasi, akan tetapi farah
menambahkan satu teori yaitu adopsi inovasi, sedangkan
pada objek penelitiannya, sangat jauh berbeda, farah
menekankan pada cyber village, sedangkan subjek
penelitian yang dilakukan oleh penulis ialah mahasantri
pesantren luhur sabilussalam, selain itu dalam metode
penelitiannya farah, farah menggunakan studi deskriftif
Kualitatif, adapun metode yang dilakukan oleh penulis
Studi fenomenologi.
11

G. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah penelitian
fenomenologi. Penelitian fenomenologi mencoba
menjelaskan makna konsep atau fenomena dalam
pengalaman yang didasari oleh kesadaran pada beberapa
individu. Fenomena yang dikaji dalam penelitian ini adalah
penggunaan Aplikasi Yaumi oleh mahasantri pesantren
luhur sabilussalam.
Pendekatan fenomenologis berusaha memahami
arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang
biasa dalam situasi-situasi tertentu. Fenomenologi tidak
berasumsi bahwa peneliti mengetahui sesuatu bagi orang-
orang yang sedang diteliti. Inkuiri fenomenologis memulai
dengan diam. Diam merupakan tindakan untuk menangkap
pengertian sesuatu yang sedang diteliti. Hal yang
ditekankan dalam oleh kaum fenomenologis ialah aspek
subjektif dari perilaku orang, dan berusaha untuk masuk ke
dunia konseptual para subjek yang ditelitinya sedemikian
rupa sehingga dapat dimengerti apa dan bagaimana suatu
pengertian di kembangkan di sekitar peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari10.

10
LexyJ Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT.
RemajaRosdakarya, 2002), 9.
12

2. Teknik Pengumpulan Data


a. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data
dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung
ke objek penelitian untuk melihat bagaimana keadaan
yang terjadi di lapangan. Menurut Karl Weick yang
dikutip Jalaluddin Rakhmat dalam buku “Metode
Penelitian Komunikasi dilengkapi contoh analisis statis”
mengatakan bahwa: Observasi merupakan pemilihan,
pengubahan, pengcatatan, dan pengkodean serangkaian
perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme,
sesuai dengan tujuan-tujuan empiris11
Dalam penelitian ini, peneliti akan terjun
langsung ke lapangan dan mengamati situasi, kondisi,
dan keadaan yang terjadi pada mahasantri di pesantren
luhur sabilussalam dalam proses pendifusian perilaku
pengguna terhadap aplikasi Yaumi, sehingga peneliti
mendapatkan data yang akurat.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan
dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu12.

11
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi
contoh analisis praktis, (Bandung : PT. RemajaRosdakarya, 2009), 83.
12
LexyJ. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, 135.
13

Wawancara merupakan salah satu metode


pengumpulan data yang akan dipakai oleh peneliti.
Peneliti akan mengadakan wawancara kepada pengguna
Aplikasi Yaumi yang bertempat tinggal di pesantren
luhur sabilussalam, sehingga peneliti mendapatkan data
akurat yang sesuai dengan masalah yang diteliti.
c. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang
artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan
metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda
tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-
peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya13.
Dengan menggunakan metode ini, penulis dapat
memahami mengenai penyebaran dan dapat
mengumpulkan data yang lebih banyak lagi tentang
pendifusian di pesantren luhur sabilussalam.
3. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data adalah teknik yang
digunakan dalam mengolah data yang bersumber dari
informan mengenai topik tertentu yang dilakukan dengan
wawancara oleh penulis dengan informan ke dalam
tulisan untuk kemudian di analisis untuk menjadi sebuah
data.

13
Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, (edisi Revisi VI, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), 158.
14

Teknik pengolahan data yang digunakan pada


penelitian ini berupa data penelitian yang diperoleh dari
jawaban para informan dengan menggunakan instrumen
penelitian berupa daftar pertanyaan dan wawancara.
Setelah data diperoleh melalui wawancara dengan para
informan, maka percakapan yang dihasilkan dari rekaman
wawancara tersebut dicatat dan dibuat tranksripnya untuk
kemudian dianalisis lebih lanjut.
Dalam mengambil data untuk diolah diperlukan
instrumen yang menunjang. Instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Fenomena
ini disebut juga sebagai variabel penelitian. Dalam
penelitian kualitatif instrumen penelitian atau alat
penelitian yang utama adalah peneliti itu sendiri. Tetapi
secara spesifik instrumen penelitian yang digunakan
adalah daftar pertanyaan untuk wawancara.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian kualitatif
adalah teknik yang bersifat induktif, yaitu teknik analisis
yang berdasarkan data yang diperoleh, kemudian
dikembangkan menjadi sebuah hipotesis14 . Berikut ini
adalah tahapan dalam teknik analisis data yang
digunakan pada penelitian ini:

14
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif, (Bandung:
Alfabet, 2013), 241.
15

a. Bracketing (apoche) yaitu membaca seluruh data tanpa


prakonsepsi yaitu penulis hanya membaca hasil
transkrip wawancara tanpa memikirkan konsep yang
terkandung.
b. Tahap Horizonalization yaitu tahap menginventarisasi
pertanyaan- pertanyaan penting yang relevan dengan
topik penelitian.
c. Tahap paling penting dan merupakan tahap terakhir
adalah tahap Cluster of Meaning yaitu
memformulasikan rincian pertanyaan penting tersebut
ke dalam makna, dan dikelompokkan ke dalam tema-
tema tertentu dan cocok karena ada kalanya
kesimpulan yang tergambar sejak awal, akan berbeda
dengan kesimpulan pada akhirnya
5. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di pesantren luhur
sabilussalam. Penelitian ini dilaksanakan pada 01 April
2019 -30 agustus 2019.
6. Pengujian Keabsahan Data
Pengujian keabsahan data dilakukan dengan cara
triangulasi. Menurut Sugiyono, teknik triangulasi
diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data
dan sumber data yang telah ada. Menurut Sugiyono ada
tiga macam triangulasi data15 . Yaitu:
a. Triangulasi sumber
15
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, 245.
16

Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan


cara mengecek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber.
b. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber
yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data
diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan
observasi, dokumentasi. Bila dengan teknik pengujian
kredibilitas data tersebut, menghasilakan data yang
berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih
lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang
lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar.
c. Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi
kredibilitas data. Data yang dikumpul dengan teknik
wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih
segar, belum banyak masalah akan memberikan data
yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu,
dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan
dengan cara melakukan pengecekan dengan observasi,
wawancara, atau teknik lain dalam waktu atau situasi
yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang
berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga
ditemukan kepastian datanya. Triangulasi dapat juga
dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian dari tim
17

peneliti lain yang diberi tugas melakukan pengumpulan


data.
7. Pedoman Penulisan Skripsi
Pedoman penulisan skripsi sesuai dengan SK
Rektor No 5 Tahun 2017.
8. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penelitian yang disusun yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menjelaska latar belakang,


Batasan masalah, identifikasi masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan
kajian terdahulu, metodelogi penelitian dan
sistematika penuisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bagian landasan teori penulis menjelaskan


tentang teori komunikasi, Teori Difusi Inovasi,
dakwah islam, dan aplikasi yaumi, yang akan
digunakan sebagai konsep dan landasan teori.

BAB III : GAMBARAN UMUM

Pada bab ini penulis membahas tentang profil


pesantren luhur sabilussalam ciputat, berupa
Sejarah pesantren luhur sabilussalam ciputat, dan
visi misi pesantren luhur sabilussalam, letak
18

geografis dan kurukulum pesantren luhur


sabilussalam.

BAB IV : TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini penulis membahas tentang data dan


temuan penelitian yang di dapatkan setelah
melakukan penelitian mengenai difusi inovasi
penggunaan aplikasi yaumi di pesantren luhur
sabilussalam ciputat.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini penulis membahas tentang


kesimpulan dari penelitian yang didapatkan ,
implikasi dan saran-saran yang diharapkan dapat
berguna bagi para praktisi maupun akademisi.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin


“communis” yang artinya membuat kebersamaan atau
membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih.
Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa Latin
“communico” yang artinya membagi.1 Para ahli
mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka
masing-masing. Sarah Trenholm dan Arthur Jensen yang
dikutip dalam bukunya wiryanto. mendefinisikan komunikasi
demikian: “a process by which a source transmits a message
to a receiver throught some channel.” (komunikasi adalah
suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan kepada
penerima melalui beragam saluran)2.

Sedangkan menurut Everett M. Rogers yang dikutip


oleh hafid cangara dalam bukunya, seorang pakar Sosiologi
Pedesaan Amerika yang telah banyak memberi perhatian pada
studi riset komunikasi, khususnya pada penyebaran inovasi
membuat definisi bahwa: komunikasi adalah proses di mana
suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau
lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

1
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2010), 18.
2
Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Grasindo, 2004), 6.

19
20

Definisi ini kemudian dikembangkan oleh Rogers bersama D.


Lawrence Kincaid sehingga melahirkan suatu definisi baru
yang menyatakan bahwa: Komunikasi adalah suatu proses di
mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada
gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam3.

Melalui Harold Laswell yang dikutip Deddy


Mulyana, cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi
adalah dengan menjawab pertanyaanpertanyaan berikut: Who
Says,What In Which, Channel, To Whom With, What Effect?
Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada
Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?.4

Komunikasi dari pengertian-pengertian para ahli di


atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dan
adanya respon atau feedback dari pihak komunikan.

2. Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada
proses komunikasi yang sedang berlangsung. Sedangkan
dalam proses komunikasi sangat dibutuhkan unsur-unsur
komunikasi yang dapat membantu terjadinya proses
komunikasi tersebut. Unsur-unsur komunikasi itu adalah
sebagai berikut:

3
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, 20.
4
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2005), 62.
21

a. Sender : Komunikator yang menyampaikan pesan


kepada seseorang atau sejumlah orang.
b. Encoding : Penyandian, yakni proses pengalihan
pikiran ke dalam bentuk lambang.
c. Message : Pesan yang merupakan seperangkat lambing
bermakna yang disampaikan oleh komunikator.
d. Media : Saluran Komunikasi tempat berlalunya
pesan dari komunikator kepada komunikan.
e. Decoding : Pengawasandian, yaitu proses di mana
komunikan menetapkan makna pada lambang yang
disampaikan oleh komunikator kepadanya.
f. Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari
komunikator.
g. Response : Tanggapan, seperangkat reaksi pada
komunikan setelah diterpa pesan.
h. Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan
apabila tersampaikan atau disampaikan kepada
komunikator.
i. Noise : Gangguan tak terencana yang terjadi
dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya
pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan
yang disampaikan oleh komunikator kepadanya5.

5
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek
(Bandung: PT .Remaja Rosdakarya, 2011),19
22

3. Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari
saat menciptakan informasi sampai dipahami oleh
komunikan. Joseph De Vito yang dikutip oleh tommy
suprapto, dalam bukunya mengemukakan komunikasi
adalah transaksi. Hal tersebut dimasudkan bahwa
komunikasi merupakan suatu proses, di mana komponen-
komponen saling terkait. Dalam setiap transaksi, setiap
elemen berkaitan secara integral dengan elemen yang lain.
Artinya, elemen-elemen komunikasi saling bergantung,
tidak pernah independen, masing-masing komponen saling
mengait dengan komponen yang lain. Dalam aplikasinya,
langkah-langkah dalam proses komunikasi adalah sebagai
berikut:6
a. Langkah pertama, ide / gagasan diciptakan oleh
sumber / komunikator.
b. Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut
kemudian dialih bentukkan menjadi lambang-lambang
komunikasi yang mempunyai makna dan dapat
dikirim.
c. Langkah ketiga, pesan yang telah diencoding tersebut
selanjutnya dikirim melalui saluran / media yang
sesuai dengan karakteristik lambang-lambang
komunikasi ditujukan kepada komunikan.

6
Tommy Suprapto, Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi
(Yogyakarta: MedPress, 2009), 7.
23

d. Langkah keempat, penerima menafsirkan isi pesan


sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud
pesan tersebut.
e. Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil
didecoding, khalayak akan mengirim kembali pesan
tersebut ke komunikator.7

Dengan demikian, sejak ide itu diciptakan sampai


dengan dipahaminya pesan komunikasi yang menimbulkan
umpan balik merupakan suatu proses komunikasi.

4. Teknologi Komunikasi
Communication technology is the hardware
equiptment, organizational structures, and social values by
which individual collect, process, and exchange information
with other individuals8. ( Teknologi komunikasi adalah
peralatan prangkat keras, struktur organisasi, dan nilai nilai
sosial dimana individu mengumpulkan, memproses, dan
bertukar informasi dengan orang lain).
Teknologi komunikasi atau teknologi telekomunikasi
terdiri dari system dan pralatan electromagnetic untuk
berkomunikasi jarak jauh. Misalnya telepon, radio, televisi dan
tv kabel. Dengan adanya gabungan Antara teknologi computer

7
Tommy Suprapto, Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi, 8.
8
Agoeng Noegroho, Teknologi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha ilmu,
2010),18.
24

dan teknologi komunikasi maka orang dapat go online di


internet9.
Ditarik dari uraian unsur unsur komunikasi maka
teknologi komunikasi ini merupakan media atau chanel yang
dilakukan dalam pertukaran informasi atau massage, yang
menjadikan jalannya kegiatan komunikasi antara sender dan
encoding.
B. Difusi Inovasi
1. Pengertian Difusi dan Inovasi
Difusi inovasi terdiri dari dua unsur kata yaitu difusi
dan inovasi. Rogers dalam bukunya Diffusion of innovations
mendefinisikan sebagai berikut: Diffusion in the process by
which an innovation is communicatiated trough certain chanel
over time among the member of a social system10. ( difusi
sebagai proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui
saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu diantara para
anggota suatu sistem sosial). Pada dasarnya Teori difusi
inovasi menjelaskan proses bagaimana suatu inovasi
komunikasikan melalui saluran-saluran tertentu sepanjang
waktu kepada sekelompok anggota dari sistem sosial.
So, diffusion is a special type of communication, in
which the message are about a new idea.11

9
M Suyanto, Pengantar Teknologi Untuk Bisnis (Yogyakarta: Andi
Offset, 2005), 11.
10
Everett M Rogers, Diffusion of Innofation Fifth edition, (New
York: The Free Press, 2003), 4.
11
Everett M. Rogers, Diffusion of Innovatios Fifth Edition, 5.
25

Ini artinya difusi merupakan tipe komunikasi dimana


sebuah pesan berkonsetrasi pada penyebaran sebuah ide
terbaru.
Sedangkan an innovation is an idea, practice, or
object that is perceived as new by an individual or other unit
of adoption12.
(Inovasi adalah ide, praktik, atau objek yang dianggap
baru oleh individu atau unit adopsi yang lain).
Dari dua padanan kata diatas, maka difusi inovasi adalah
suatu proses dimana penyebaran ide-ide atau hal-hal baru
didalam sebuah kelompok sosial, dan jelasnya bahwa difusi
inovasi berfokus pada bagai mana sebuah gagasan atau idebaru
dan dapat dimungkinkan diadopsi oleh suatu kelompok
sosialatau kebudayaan tertentu.

2. Elemen Difusi Inovasi


Dalam proses difusi inovasi terdapat unsur pokok yaitu :
a. The Innovation ( inovasi).
An idea, or object perceived as new by the
individual (Adalah ide, praktik, atau objek yang dianggap
baru oleh individu atau unit adopsi lain). Dengan definisi
ini maka kata perceived merupakan kata yang penting,
karena pada umumnya suatu ide atau praktek yang
dianggap sebagi inovasi hanya bagi sebagian orang, dan
sebagian orang lainnya tidak tergantung apa yang dirasakan

12
Everett M. Rogers, Diffusion of Innovatios Fifth Edition, 10.
26

oleh individu yang menganggap ide atau praktek sebagai


inovasi.
b. Communication chanel (komunikasi melalui saluran
tertentu)
Adalah sarana dimana pesan itu didapatkan
dari satu individu ke individu lainnya. Jika dikaitkan
dengan teori dasar komunikasi, yang mana komunikasi
akan berjalan dengan sempurna jika mempunyai unsur
chanel atau saluran dalam menyampaikan pesan dari
komunikator kepda komunikan, hal itu pula sangat
berlaku dalam difusi inovasi.
c. Time ( Kelebihan waktu )
Waktu merupakan proses yang jelas dalam
komunikasi, tetapi kebanyakan penelitian komunikasi
(non difusi) tidak berurusan dengan waktu secara
ekplisit). Waktu merupakan salah satu unsur penting
dalam proses difusi, dimensi waktu dalam proses difusi
berpengaruh dalam proses keputusan menerima
informasi pertama sampai seseorang menerima atau
menolak inovasi dan dimensi waktu pula berpengaruh
dalam menentukan berapa banyak adopter sebuah
inovasi dengan jangka waktu.
d. A sosial sistem (diantara anggota system sosial)
27

System sosial didefinisikan sebagai suatu unit


yang saling terkait yang terlibat dalam pemecahan
masalah bersama untuk mencapai tujuan bersama)13

3. Proses Putusan Inovasi


Ketika suatu individu atau sistem sosial sudah
memasuki tahapan element difusi di atas maka proses
selanjutnya adalah proses putusan akan inovasi yang
dilakukannya, yang mana proses putusan itu sendiri
adalah proses adalah proses mental yang dilalui individu
atau unit lain yang membuat keputusan. Proses ini terdiri
atas lima tahap yaitu:
1. Knowledge
Knowledge occurs when an individual or
other decision making unit is exposed to the
innovation's existence and some understanding of how
it functions. (Pengetahuan, pengetahuan terjadi ketika
unit pengambilan keputusan individu atau lainnya
terkena keberadaan inovasi dan beberapa pemahaman
tentang bagaimana fungsinya).
2. Persuasion
Persuasion occurs when individual forms a
favorable or unfavorable attitude toward the
innovation. (Persuasi, persuasi terjadi ketika individu
membentuk sikap menguntungkan atau tidak
menguntungkan terhadap inovasi).
13
Everett M. Rogers, Diffusion of Innovatios Fifth Edition, 10-22
28

3. Decision
Decision occurs when an individual engages
in activities that lead to a choice to adopt or reject the
innovation. (Keputusan, keputusan Keputusan terjadi
ketika seseorang terlibat dalam kegiatan yang
mengarah pada pilihan untuk mengadopsi atau
menolak inovasi).
4. Implementation,
Implementation occur when an individual puts
an innovation into use. (Implementasi, implementasi
terjadi ketika seorang individu menempatkan suatu
inovasi mulai digunakan).
5. Confirmation,
Confirmation occurs when an individual seeks
reinforcement of an innovation decision that has
already been made, but he or she may reverse this
previous decision if exposed to conflicting messages
about the innovation. (Konfirmasi, konfirmasi terjadi
ketika seorang individu mencari penguatan keputusan
inovasi yang telah dibuat, tetapi dia dapat
membalikkan keputusan ini sebelumnya jika terkena
pesan yang bertentangan tentang inovasi)14
4. Faktor Pendukung Difusi Inovasi
Sebuah system sosial atau sekumpulan orang yang
ada dalam satu lingkungan, yang mana disetiap harinya
pasti ada interaksi yang dilakukannya, untuk memakai
14
Everett M. Rogers, Diffusion of Innovatios Fifth Edition, 159.
29

sebuah inovasi bahkan sampai bisa memutuskan


bahwasannya sebuah inovasi yang diadopsinya itu
merupakan sesuatu yang bermanfaat dan menjadikannya
sesuatu yang pokok didalam kehidupannya, pasti ada
alasan yang melatar belakanginya, atau dengan kata lain
factor pendukung dalam proses difusi inovasi ini.
Berikut faktor-faktor pendukung sebuah inovasi
dan bisa kita kaitkan juga sebagai faktor-faktor difusi
inovasi diantaranya:
a. Derajat Manfaat.
Riset menunjukkan bahwa semakin besar
manfaat yang diperoleh dari inovasi tersebut,
makin semakin kuat dorongan untuk menerima
inovasi bersangkutan.
b. Efektivitas Diri.
Penerimaan inovasi juga dipengaruhi oleh
“efektivitas diri” atau kepercayaan pada
kemampuan diri sendiri. Sebelum seseorang
memutuskan untuk mencoba sesuatu yang baru, ia
akan bertanya pada dirinya, “dapatkah saya
melakukannya?” jika ia percaya akan berhasil,
maka kemungkinan lebih besar baginya untuk
mencoba dan menerima inovasi atau perilaku baru
tersebut.
c. Insentif Status.
30

Adanya insentif status merupakan salah


satu faktor motivasi yang paling kuat bagi
penerimaan sesuatu yang baru.
d. Nilai Individu.
Penerimaan atau adopsi juga tergantung
pada nilai-nilai individu seseorang dan persepsi
dirinya. Jika inovasi atau perilaku baru tersebut
berkonflik dengan nilai atau persepsi yang
dimilikinya, maka kecil peluang orang itu akan
menerimanya.
e. Uji Coba.
Penelitian juga menunjukkan bahwa
inovasi yang dapat diuji coba sebelumnya secara
terbatas memiliki kemungkinan lebih besar untuk
dapat diterima dan digunakan secara lebih cepat.
Semakin besar biaya dan upaya yang harus
dilakukan untuk mencoba suatu inovasi, semakin
kecil kemungkinannya untuk berhasil15.
C. Dakwah Islam
1. Pengertian Dakwah
Dakwah secara etimologi (bahasa) berasal dari
bahasa arab da’watan yaitu kata masdar dari kata kerja da’a
yad’u da’watan yang berati panggilan, seruan atau ajakan.
Dalam kamus al munjid kata dakwah diambil dari kata da’a
yad’u dua’an yang mempunyai arti nidaaun “memanggil” ,

15
Morissan, dkk, Teori Komunikasi Massa, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2013) , 147.
31

“cenderung mengajak” dan “permohonan. Sedangkan


dalam lisan al-a’rab, kata da’a mempunyai dua pengertian,
yakni: permohonan (do’a) dan I’badah (pengabdian )
kepada Allah Swt16.
Sedangkan menurut istilah, para ulama
memberikan definisi yang bermacam-macam, antara lain :
a. Toha Yahya Umar mengatakan dalam bukunya “Islam
dan Dakwah”, dakwah adalah mengajak manusia dengan
cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan
perintah tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan di
dunia dan akhirat17.
b. Dalam bukunya “Ilmu Dakwah”, Dr. Moh. Ali Aziz
menjelaskan bahwa dakwah adalah aktivitas dan upaya
untuk mengubah manusia, baik individu maupun
kolektif dari situasi yang tidak baik kepada situasi yang
lebih baik. Sementara itu, dalam bahasa Islam dakwah
adalah tindakan mengomunikasikan pesan-pesan Islam.
Dakwah adalah istilah teknis yang pada dasarnya
dipahami sebagai upaya untuk menghimbau orang lain
kearah Islam18.
c. Menurut KH. A. Hasyim Muzadi, dakwah diartikan
sebagai proses mengumpulkan manusia dalam kebaikan

16
Muhammad Zen, Dkk, Peta Dakwah Dosen FIDIKOM UIN
JAKARTA di Jabodetabek, (Tangerang selatan: cinta buku media, 2017. cet.ke-
1), 18.
17
H.M. Toha Yahya Omar, Islam dan Dakwah, (Jakarta: PT. AL
Mawardi Prima, 2004), 67.
18
Muhammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media,
2004), 22.
32

dan menunjukan mereka kepada jalan yang benar dengan


cara amar ma’ruf nahi munkar19.
d. Moesa A. Machfoed dalam bukunya Filsafat Dakwah
(Ilmu Dakwah dan Penerapannya) mendefinisikan
dakwah yaitu sebagai panggilan. Tujuannya
membangkitkan kesadaran manusia untuk kembali ke
jalan Allah SWT. Upaya memanggil atau mengajak
kembali manusia ke jalan Allah tersebut bersifat
ekspansif, yaitu memperbanyak jumlah manusia yang
berda di jalan-Nya20.
Dari penjelasan-penjelasan yang telah dipaparkan
di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan dakwah adalah usaha dan ajakan kepada manusia
menuju kepada jalan kebenaran tanpa adanya paksaan dan
sesuai dengan tuntunan al- Qur’an dan as- Sunnah.
Pada hakikatnya, dakwah Islam merupakan
aktualisasi imani yang dimanifestasikan dalam suatu
sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang
kemsayarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk
mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap dan
tindakan manusia pada dataran kenyataan individual dan
sosio-kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya

19
8PP LDNU, Potret Gerakan Dakwah NU, (Jakarta: PP LDNU
Publishing, 2007), cetakan pertama,5.
20
A. Machfoed, Filsafat Dakwah “Ilmu Dakwah dan Penerapannya”,
(Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2004), 15.
33

ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan


menggunakan cara tertentu21.

Dakwah jika dikaitkan denan komunikasi maka


dakwah merupakan bagian dari komunikasi, hanya saja
dakwah dilaksanakan lebih khusus , karena pesan yang
disampaikannya lebih ditekankan pada masalah
keagamaan. Hal ini dapat di lihat dari pengertian
komunikasi yang dikemukaka oleh wiliam Albiq yaitu
“proses pengoperan lambang-lambang yang berarti
diantara individu-individu. Dan menurut laswel :
komunikasi pada dasar nya merupakan proses yang
menjelaskan “siapa“, “mengatakan apa”, “dengan saluran
apa”, “kepada siapa”, dan “ dengan akibat/hasil apa”.22

Dari pengertian di atas, dapat dijelaskan bahwa


dakwah merupakan bagian dari komunikasi, karena
mengoperkan pesan dari seseorang kepada orang lain atau
dari seseorang individu kepada kelompok orang, dan
unsur-unsur komunikasi juga sama dengan unsur-unsur
yang ada pada dakwah, hanya pada unsur komunikasi
tidak ada unsur metode, seperti yang ada dalam dakwah.
Metode atau cara merupakan unsur yang penting, karena
dengan metode yang salah, maka akan mengakibatkan
tujuan tidak tercapai.

21
Amrullah Achmad, Dakwah Islam dan Perubaahan Sosial
(Yogyakarta: Prima Duta Yogyakarta, 1983), 32.
22
Muhammad Zen, Dkk. Peta Dakwah Dosen FIDIKOM UIN
JAKARTA di Jabodetabek, 22
34

2. Ayat-ayat Dakwah dalam Alquran


Moh. Ali Aziz, menyebutkan bahwa kata dakwah
dalam Alquran ini dapat ditelusuri pula istilah-istilah lain yang
sepadan dengan kata dakwah, antara lain tabligh, naṣihah, amr
maʻrûf nahî munkar, tabsyîr wa tandzîr, tarbiyah wa taʻlîm.
Masing-masing istilah ini berasal dari bahasa Arab yang telah
menjadi istilah agama Islam dan sebagian telah populer dalam
masyarakat muslim. Di bawah ini merupakan ayatayat Alquran
yang mempunyai istilah atau arti serupa dengan kata
dakwah23;
1) Tablîgh
Arti asal tabligh adalah menyampaikan. Pelakunya
disebut Muballig. Tablig lebih bersifat pengenalan dasar
tentang hukum Islam. Tablig bisa bersifat argumentatif
ataupun komunikatif. Salah satu ayat yang terdapat kata tablig
adalah seperti firmanNya:
َ‫َز َل إِنَ ٍۡكَ ِيٍ َّرب َِّۖكَ َوإٌِ نَّىۡ ت َۡف َع ۡم فَ ًَب بَهَّ ۡغت‬ ُ ٓ
ِ ‫۞ ٌََٰأٌَُّهَب ٱن َّزسُى ُل بَهِّ ۡغ َيبٓ أ‬
٧٦ ٌٍَ‫ٱَّللَ ََل ٌَ ۡه ِذي ۡٱنقَ ۡى َو ۡٱن َٰ َكفِ ِز‬َّ ٌَّ ِ‫بس إ‬
ِ ُۗ َّ ُ‫ص ًُكَ ِيٍَ ٱن‬ َّ ‫ِر َسبنَتَ ٖۚۥهُ َو‬
ِ ‫ٱَّللُ ٌَ ۡع‬
“Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa
yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan
amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan)
manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang kafir.” (QS. AlMaidah[5]:67).24
d. Naṣîẖah

23
Muhammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah,20.
24
Addins Quran in Ms Word, made by Mohamad Taufiq, version
2.2.0.0., 2013.
35

Nasihat adalah menyampaikan suatu ucapan kepada


orang lain untuk memperbaiki kekurangan atau kekeliruan
tingkah lakunya25. Dalam Alquran, kata ini termuat dalam QS.
Al A’raf[7]:62,

َّ ٍَ‫ص ُح نَ ُكىۡ َوأَ ۡعهَ ُى ِي‬


٧٦ ٌَ‫ٱَّللِ َيب ََل ت َۡعهَ ًُى‬ ِ َ‫أُبَهِّ ُغ ُكىۡ ِر َٰ َس َٰه‬
َ ََ‫ت َربًِّ َوأ‬
"Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku
dan aku memberi nasihat kepadamu. dan aku mengetahui dari
Allah apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al A’raf[7]:62).
e. Amr Maʻrûf Nahî Munkar
Cukup banyak ayat-ayat yang mengandung seruan
untuk menegakkan amar ma’ru nahi munkar. Antara lain
seperti dalam firman-Nya;
ِ ‫ت ٌَ ۡذ ُعىٌَ إِنَى ۡٱنخَ ٍۡ ِز َوٌَ ۡأ ُيزُوٌَ بِ ۡٱن ًَ ۡعز‬ٞ ٓ ‫َو ۡنتَ ُكٍ ِّيُ ُكىۡ أُ َّي‬
ٌَ‫ُوف َوٌَ ُۡهَ ۡى‬
٤٠١ ٌَ‫ع ٍَِ ۡٱن ًُُ َك ٖۚ ِز َوأُوْ َٰنَئِكَ هُ ُى ۡٱن ًُ ۡفهِحُى‬
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
ma´ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-
orang yang beruntung.” (QS. Alî ʻImrân[3]:104)26.

f. Tabsyîr wa Tandzîr

Tabsyir adalah memberikan uraian keagamaan kepada


orang lain yang isinya berupa berita-berita yang
menggembirakan pendengar, seperti berita tentang janji Allah
Swt. berupa pahala surga bagi yang beriman. Sedangkan

25
Muhammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah,23.
26
Addins Quran in Ms Word, made by Mohamad Taufiq, version
2.2.0.0., 2013
36

Tandzir ialah kebalikannya. Yaitu menyampaikan uraian


keagamaan kepada orang lain yang isinya peringatan atau
ancaman bagi orang-orang yang melanggar syari’at Allah
Swt27.

Terdapat sejumlah ayat yang menyebut tabsyir dan


tandzir. Di antaranya adalah QS. Al-Baqarah[2]:119,

٤٤١‫ح َٰ َح ِ ۡٱن َح ِح ٍِى‬


ۡ َ‫ٌز َۖا َو ََل تُ ۡسَ ُم ع ٍَۡ أ‬
ٗ ‫ٍزا َوََ ِذ‬ ِّ ‫إََِّبٓ أَ ۡر َس ۡه ََُٰكَ بِ ۡٱن َح‬
ٗ ‫ق بَ ِش‬
“Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad)
dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan
pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta
(pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka.”28
g. Tarbiyah wa Taʻlîm
Kedua istilah ini memiliki arti yang tidak jauh berbeda
dengan dakwah. Keduanya umumnya diartikan dengan
pendidikan dan pengajaran. Pendidikan merupakan
transformasi nilai-nilai, ilmu pengetahuan, maupun
keterampilan yang membentuk wawasan, sikap, dan tingkah
laku individu atau masyarakat29. Dalam Alquran, salahsatu
ayat yang merepresentasikan Tarbiyah wa Taʻlîm ini terdapat
QS. Al-Jumu’ah[62]:2,
ْ ُ‫ث فًِ ۡٱۡلُ ِّيٍٍَِّۧ َرسُى َٗل ِّي ُۡهُىۡ ٌَ ۡته‬
ۡ‫ىا َعهَ ٍۡ ِهىۡ َءا ٌََٰتِ ِهۦ َوٌُزَ ِّكٍ ِهى‬ َ ‫هُ َى ٱنَّ ِذي بَ َع‬
٦ٍٍِ‫ضهَم ُّيب‬ َٰ َ ًِ‫ىا ِيٍ قَ ۡب ُم نَف‬ ْ َُ‫َوٌُ َعهِّ ًُهُ ُى ۡٱن ِك َٰتَ َ َوٱن ِح ۡك ًَتَ َوإٌِ َكب‬
ۡ

27
Muhammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah,26.
28
Addins Quran in Ms Word, made by Mohamad Taufiq, version
2.2.0.0., 2013
29
Muhammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah,34.
37

“Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf


seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-
Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan
mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya
mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
(QS. AlJumu’ah[62]:2)30.
3. Perkembangan Dakwah di era digital
Dalam era global ini sekat-sekat regional relatif pudar
dengan alat Bantu tehnologi komunikasi. Semuannya
merupakan tantangan bagi dakwah Islamiyah jika aktivitas
dakwah tidak mengambil bagian dalam proses tersebut. Hanya
ada satu pertanyaan, dipermainkan atau menjadi pemain?
Untuk menjadi pemain dalam tentu saja harus mengenal
berbagai media yang tersedia dewasa ini mulai yang baru
sampai yang konvensional. Beberapa media yang bisa
diinventarisir dan sangat potensial untuk media dakwah
adalah:
1. Radio
Adalah media elektronik yang paling dini dan
sudah dipakai sejak lama dan sudah dikenal masyarakat.
Media ini memiliki kelebihan :
1) Daya pancar yang luas hingga bisa mengunjungi pemirsa
yang jauh bahkan sampai ke kamar-kamar mereka.

30
Addins Quran in Ms Word, made by Mohamad Taufiq, version
2.2.0.0., 2013.
38

2) Berifat mobil dan mudah dibawa kemana-mana di mobil di


lading atau di hutan sekalipun.
3) Tidak menuntut perhatian yang besar bagi pendengar,
karena dia akan senantiasa bunyi tanpa harus dilihat, dan
pesan akan tetap mengalir begitu saja. Sehinga bisa
menemani pendengarnya tanpa harus berhenti dari
pekerjaanya, menyetir mobil, memasak, dll.
4) Mudah dimiliki, harga terjangkau, biaya produksi murah.
5) Tidak akan ditinggalkan orang karena sifatnya yang bisa
menjadi sahabat dalam berbagai kegiatan31.
Melihat kelebihan ini nampaknya radio patut
mendapat perhatian untuk dijadikan media dakwah,
berbagai format dakwah bisa digarap dengan pesan-pesan
yang menarik dan edukatif. Di Indonesia al-hamulillah
telah banyak radio yang formatnya sarat dengan muatan
dakwah, dengan berbagai ragam corak dan gayanya.
2. Televisi
Sebagai media dakwah sangatlah efektif dengan
kelebihannya sebagai media audio visual, selain bersuara
juga dapat dilihat, penggunaan TV sebagai media tentu
saja bisa dilakukan dengan membuat program-program
tayangan yang bermuatan pesan dakwah, baik berupa
drama, ceramah, flm-film atau kata-kata hikmah
sebagaimana telah banyak ditayangkan berbagai station
TV.

31
Tata Taufik, Dakwah Era Digital, (Kuningan Jawa Barat: Pustaka
Al-Ikhlash, 2013 ), 203
39

3. Dakwah via Animasi


Salah satu yang perlu digarap dakwah Islamiyah
adalah membuat film-film kartoon yang islami, dengan
meperkenalkan budaya dan ajaran Islam, serta cerita-
certia kepahlawanan , hal ini bisa dilakukan dengan
membuat film-film animasi yang bisa dilakukan oleh
para animator muslim. Sehingga anak-anak muslim tidak
kehilangan sejarah dan identitasnya.
4. Dakwah via Internet
Internet merupakan barang baru yang secara
langsung berperan dalam menciptakan dunia yang
mengelobal. Media ini dapat menghubungkan antar
individu penduduk dunia tanpa mengenal batas. Media
ini akan sangat baik juga digunakan sebagai sarana
dakwah, dan sekaligus merupakan ciri utama dakwah era
global. Berbagai kemungkinan bisa dibuat untuk dakwah
menggunakan media ini anatara lain32:
1) Mailing List: Membuat mail langganan bagi siapa
saja yang hendak mendapatkan brosur atau artikel-
artikel dakwah. Langkahnya dengan menghimpun
artikel dakwah serta mendistribusikannya via e-mail
yang akan didistribusikan kepada seluruh pelanggan.
Para cendikiawan dan aktivis dakwah internasional
sudah banyak menggunakan media ini. Sehingga

32
Tata Taufik, Dakwah Era Digital, 204-206
40

setiap minggu kita bisa saja mendapat kiriman e-mail


yang berupa pesan-pesan dakwah.
2) Membuat layanan website dengan memberikan
informasi dan ilmu-ilmu keagamaan di Indonesia
akhir-akhir ini sudah mulai bermunclan situs-situs
dakwah yang dilakukan oleh para da’i dunia maya.
Demikian juga negara-negara Ilam lain telah banyak
mepelopori situs dakwah. Layanana yang bisa
diberikan oleh website selain mailing list adalah:
1- E-book, penyediaan buku elektronik yang bisa
dibaca, dikofy atau diprint.
2- Layanan tanya jawab masalah-masalah agama dan
berbagai persoalan kehidupan dengan pendekatan
agama.
3- Chatting Room, menyediakan layanan untuk
mengobrol via internet yang berhubungan dengan
masalah agama atau chatting periodik dengan
menghadirkan tokoh-tokoh tertentu.
4- Forum Diskusi, membuat forum diskusi jarak jauh
dimana seseorang bisa mengajukan suatu
permasalahan yang ditanggapi oleh anggota
lainnya.
5- Penerbitan Jurnal dan majalah dan bulletin
6- Pemanfaatan jejaring sosial untuk diskusi dan
berdakwah, Kisah Ahung Sang Mualaf adalah
contoh buku karya Kanda Irfan yang mencoba
membuat catatan-catatan jenaka sarat dengan
41

dialog dakwah yang dimual di facebook, bahkan


yang terbaru yaitu menggunakan media sosial
Instagram yang sedang marak.
Semua peluang tersebut merupakan pekerjaan
rumah aktivitas dakwah Islamiyah yang harus
disemarakkan untuk mengahdapi tantangan dan
serangan peradaban global. Beragai gairah dan
semangat untuk menyemarakan segala jenis media
elekronik untuk berdakwah.
BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat


Membahas tentang sejarah berdirinya Pesantren
Luhur Sabilussalam tidak terlepas dari sejarah Yayasan Islam
Sabilussalam, karena pesantren Sabilussalam ini berada di
bawah pengelolaan Yayasan Islam Sabilussalam juga sejak
awal berdirinya para pendiri Yayasan ini tidak langsung
membentuk pesantren, akan tetapi didahului oleh Madrasah
Diniyyah dan Raudhatul Athfal (TK). Oleh karena itu,
sebelum masuk dalam pembahasan latar belakang berdirinya
Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat, peneliti hendak
menjelaskan sejarah Yayasan Islam Sabilussalam terlebih
dahulu.
Yayasan Islam Sabilussalam berkedudukan di
Kecamatan Ciputat Kabupaten Tanggerang Banten. Yayasan
ini didirikan pada tanggal 24 Oktober 1981 dengan akte
notaris No. 23 tanggal 12 November 1981 dengan Notaris R.
Soerojo Wongsiwidjojo, SH. Berdiri di atas lahan tanah
seluas 710 m2 (tujuh ratus sepuluh meter persegi) yang
awalnya hasil wakaf dari tanah bekas milik adat. Yayasan ini
merupakan wadah bagi penyelenggara pendidikan, dakwah
dan kegiatan sosial.1

1
Dokumentasi, Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat, Tanggal, 30,
juli 2019.

42
43

Pendiri yayasan ini diprakarsai oleh beberapa orang


dari tenaga pengajar di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta (saat ini telah ,em jadi Universitas
Islam Negeri (UIN)) dan beberapa warga masyarakat
Kampung Utan Ciputat. Adapun susunan Badan Pendiri
Yayasan tersebut peneliti uraikan pada tabel antara lain:

Tabel 3.1 Badan Pendiri Yayasan Sabilussalam

No. Nama Jabatan


1 Prof. Dr. H.A.R. Patrosentono ketua

2 Prof. Drs. H. Chatibul Umam Anggota


3 Drs. H. Muchsin Idham Anggota

4 Drs. Ibrahim Gade Anggota

5 Drs. H. Mohammad Mansyur Anggota

6 H. Ir. A. Sjofjan Anggota

7 J. Rosyadi Anggota

Latar belakang berdirinya yayasan ini karena semata-


mata mereka terpanggil dan merasa bertanggung jawab atas
pendidikan anakanak dan masyarakat sekitarnya maupun
masyarakat luas. Pendirian yayasan ini juga ikut membantu
program pemerintah. Yayasan ini didirikan oleh para pemuka
masyarakat di daerah Kampung Utan desa Cempaka Putih
kecamatan Ciputat kabupaten Tanggerang. Khusus untuk
44

lembaga pesantren, baru dibuka pada tahun 1994 untuk tahun


ajaran 1994-1995. Cita-cita pendirian pesantren mahasiswa ini
telah ada sebelum Yayasan dibentuk (sekitar tahun 1980-an),
yaitu berawal dari cita-cita Bapak H.M. Mansyur, salah satu
pendiri Yayasan Islam Sabilussalam ketika masih menjalani
studi S1 di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ia bersama
teman-temannya dari jurusan Bahasa Arab (antara lain: H.D
Hidayat, S. Shodikin dan Fahrurrazi) memiliki kegiatan
dakwah keliling melalui pengajian mingguan secara bergilir di
sekitar Kampung Utan desa Cempaka Putih kecamatan
Ciputat. Dari jalan dakwah itulah akhirnya ada salah seorang
warga yang mewakafkan tanahnya untuk kepentingan dakwah.
Tanah tersebut yang pada saat ini berdiri Yayasan Islam
Sabilussalam, yang di dalamnya terdapat Raudhatul Athfal
(TK), Madrasah Diniyyah dan akhirnya pada periode 1991-
1993 dibangun gedung Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat.
Sejak dibuka pada tahun 1994 hingga saat ini pesantren
tersebut telah mewisudakan 22 angkatan2.

Selain itu, faktor lain didirikannya Pesantren


Sabilussalam ini adalah para pendiri merasakan sangat
kurangnya sarjana Islam yang memiliki kemampuan memadai
dalam membaca dan memahami khazanah keislaman yang
berbahasa Arab. Akibatnya sering terdengar sajian dalam
berbagai diskusi memahami tentang agama secara tidak utuh,

2
Dokumentasi, Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat, Tanggal 30,
juli 2019.
45

sehingga berakibat banyak mengundang reaksi dari


masyarakat.

B. Visi, Misi dan Tujuan


Adapun tujuan didirikannya Pesantren Luhur
Sabilussalam Ciputat, antara lain:
1. Membantu usaha pemerintah Indonesia dalam membangun
manusia Indonesia seutuhnya, khususnya di bidang
pendidikan dan sosial.
2. Membangun manusia Indonesia yang sejahtera,
berpengetahuan luas, berakhlak luhur, beramal ikhlas,
cinta kepada nusa, bangsa dan agama serta bertaqwa
kepada Allah Swt.
3. Mencetak pemikir Islam yang mampu memahami dan
mengaplikasikan hasil karya ulama-ulama besar zaman
klasik, pertengahan, maupun zaman kontemporer yang
terdapat pada bukubuku bahasa Arab.
4. Mendidik kader ulama yang mendalami ilmu keagamaan
karena semakin langka ulama pada dewasa ini. Pesantren
Luhur Sabilussalam Ciputat ini merupakan badan otonom
yayasan Islam Sabilussalam Ciputat. Namun
pengelolaannya secara teknik operasional di bawah
lembaga Pesantren Sablussalam Ciputat serta secara
administratif di bawah Yayasan Islam Sabilussalam.

Adapun Visi Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat


adalah: “Melahirkan generasi Islam yang memiliki
pemahaman yang integral tentang Islam serta mampu
46

memberikan solusi bagi permasalahan masyarakat dan ummat


dengan bersandarkan pada alQur’an dan al-Hadits”.

Misi Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat adalah:

1. Membina pribadi muslim yang mampu memahami dan


mengaplikasikan hasil karya ulama-ulama besar dari
zaman klasik pertengahan maupun zaman kontemporer
yang terdapat pada bukubuku berbahasa Arab.
2. Mendidik kader ulama yang mendalami ilmu keagamaan,
karena langkanya ulama dewasa ini.
3. Menumbuhkan kepekaan dan rasa tanggung jawab
terhadap masalah sosial masyarakat.
C. Letak Geografis
Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat berlokasi di
Jl. WR. Supratman Gg Bacang RT. 002/09 Kp. Utan, desa
Cempaka Utih, kecamatan Ciputat Timur 15412, kabupaten
Tanggerang, provinsi Banten. Secara geografis, batas-batas
wilayah keberadaan pesantren adalah:

Sebelah Barat : RT. 02/09 Jl. WR. Supratman

Sebelah Timur : RT.03/09, persawahan dan komplek


mabad

Sebelah Utara : RT. 02/09, kelurahan Pondok Ranji

Sebelah Selatan : RT. 01/09, Gg H. Echo

Pesantren ini berada tidak jauh dengan kampus UIN


Syarif Hidayatullah Jakarta, kurang lebih berjarak 2 km. Alat
47

transportasi yang dapat digunakan untuk mencapai lokasi


pesantren dari kampus UIN naik angkot S10 (jurusan Ciputat-
Bintaro)3.

D. Kurikulum Pendidikan Pesantren Luhur Sabilussalam


Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat, menetapkan
kurikulum yang tidak terbatas pada bidang pengajaran. Semua
kegiatan baik di kelas maupun di luar kelas (masih dalam
lingkungan pesantren) mengacu kepada kurikulum terapan
yang baku dan dinamis. Kurikulum yang digunakan oleh
Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat terdiri dari:
1. Kegiatan Klasikal
Kegiatan klasikal yang dimaksud adalah proses
pembelajaran (pengajian) yang dilakukan di kelas.
Kegiatan ini dilakukan dalam satu minggu hanya lima hari
(Senin-Jum’at) dengan waktu malam hari dan subuh. Hal
ini dilakukan karena menyesuaikan dengan jadwal kuliah
para santri di kampusnya masing-masing.
2. Kegiatan non-Klasikal
Kegiatan non-klasikal merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh para santri di luar jadwal kelas. Pesanterl
Luhur Sabilussalam ini para santri tidak hanya dibekali
pelajaran yang bersifat materi ajar, akan tetapi diajarkan
pula cara berorganisasi dan bermasyarakat. Organisasi
yang dibentuk oleh, dari (kesadaran) dan untuk
(kepentingan) santri yang diberi nama Keluarga Besar

3
Dokumentasi, Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat, Tanggal 30,
juli 2019.
48

Mahasantri Pesantren Luhur Sabilussalam (KMPLS).


Kegiatan yang dilakukan oleh KMPLS berada di baawah
bimbingan pengurus pesantren. Adapun beberapa kegiatan
santri yang dimaksud antara lain:
a. Kegiatan
1) Mengadakan diskusi, dengan mengundang
narasumber yang dilakukan oleh internal organisasi
ataupun bekerja sama dengan pihak lain.
2) Membudayakan berdialog bahasa Arab dan Inggris
di lingkungan pesantren.
3) Mengadakan bimbingan tes (bimtes) masuk UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4) Mengadakan debat atau lomba pidato bahasa Arab
dan Inggris.
b. Kegiatan Keagamaan dan kemasyarakatan
a) Mengadakan jadwal muadzin, bilal, imam dan
khatib jum’at di Masjid Dasussalam dengan
melibatkan santri sebagai petugasnya.
b) Mengajak para santri ikut serta dalam kegiatan
tahlilan di lingkungan Gg Bacang.
c) Mewajibkan para santri untuk shalat subuh
berjama’ah dan memberikan kultum secara
bergiliran di mushalla Sabilussalam setiap hari.
d) Mengadakan Perngatan Hari Besar Keagamaan
(PHBI) di lingkungan masyarakat Gg Bacang
bekerja sama dengan para remaja dan Dewan
49

Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Darussalam


seperti, Maulid Nabi, Isra Mi’raj dan lain-lain.
e) Mengadakan penyembelihan dan penyaluran hewan
qurban pada Hari Raya Idul Adha Jadwal Kegiatan
dan Tata Tertib Pesantren Luhur Sabilussalam
E. Tata Tertib
Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat menetapkan
tata tertib agar proses pembelajaran yang berlangsung
berjalan sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Adapun bentuk tata tertib yang terdapat di
Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat adalah:
1. Santri wajib memenuhi semua tata tertib dan ketentuan
yang telah ditetapkan.
2. Santri wajib mengikuti seluruh kegiatan yang
diselenggarakan oleh pihak pesantren.
3. Santri wajib shalat subuh secara berjama’ah di pesantren.
4. Santri harus mempersiapkan diri minimal 5 menit sebelum
jam pelajaran dimulai.
5. Santri yang mengikuti perkuliahan kurang dari 75% tidak
diperkenankan mengikuti ujian dan akan diberikan sanksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6. Santri harus berpakaian rapih dan tidak berambut panjang
ketika mengikuti pelajaran di pesantren dan tidak boleh
memakai kaos oblong.
7. Santri harus mendapat izin tertulis (tashrieh) kepada
pegurus pesantren bila berhalangan hadir untuk mengikuti
kuliah.
50

8. Santri harus menjaga kebersihan, kerapihan dan


ketenangan di lingkungan pesantren.
9. Santri wajib menjaga nama baik pesantren dengan tidak
melakukan dan tidak diperbolehkan mengganggu aktivitas
pembelajaran atau kegiatan di Pesantren Sabilussalam
Ciputat.
10. KMPLS bersama pengurus harian membentuk jadwal piket
harian di sekitar komplek Sabiluusalam. Bagi yang
membawa komputer pribadi atau laptop harap di ruang
komputer atau lapor ke pengurus pesantren.

Bila santri melakukan pelanggaran terhadap tata tertib


di atas, maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan berat dan
ringannya pelanngaran. Sanksi yang diberikan terdapat tiga
kategori, yaitu:

1. Sanksi ringan, berupa peringatan untuk tidak


mengulanginya lagi.
2. Sanksi sedang, berupa peringatan tertulis dengan disertai
penugasan atau denda dengan sejumlah uang.
3. Sanksi berat. Dikeluarkan dari pesantren4.

4
Dokumentasi, Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat, Tanggal 30,
juli 2019
BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Difusi Inovasi Penggunaan Aplikasi Yaumi di Pesantren


Luhur Sabilussalam Ciputat.
M. Rogers Everett dalam teorinya difusi inovasi
menjelaskan bahawa dalam proses difusi inovasi ini terdapat
dua poin utama, yang pertama adalah elemen difusi inovasi
dan yang kedua adalah proses putusan inovasi. Dalam hal ini
penulis menemukan temuan yang sejalan dengan dua poin di
atas.
1. Elemen difusi inovasi
Sebelum memasuki tahapan putusan sebuah
inovasi yang dilakukan oleh mahasantri pensantren luhur
sabilussalam, maka baiknya dan sesuai dengan teori difusi
inovasi itu sendiri, penulis harus mengetahui elemen apa
saja yang ada dalam sebuah inovasi. Berikut merupakan
beberapa hasil temuan penulis melalui waawancaara pihak
aplikasi yaumi dan beberapa perspektif pengguna aplikasi.
a. An Innovation (inovasi)
Elemen yang paling penting dalam difusi
inovasi adalah sebuah inovasi, yang mana inovasi
adalah ide, praktik, atau objek yang dianggap baru
oleh individu atau unit adopsi lain.
Dalam elememn ini penulis melakukan
wawancara dengan narasumber aplikasi yaumi, yaitu
saudara Ikhsanuz Zaki dimana dalam jabatannya

51
52

sebagai community Manager yang mengungkapkan


bahwa:
“Munculnya aplikasi ini berangkat dari adanya
masalah, dan tidak mungkin kita mengeluarkan
uang, waktu dan sumber daya untuk melakukan
sesuatu yang tidak ada gunanya, yaumi hadir
sebagai solusi, tentunya solusi yang dibutuhkan
dan yang baru, salah satunya seperti digitalisasi
evaluasi ibadah harian, mutaba’ah. Maka kita
belum melihat hal itu di aplikasi lain, dan menurut
kita konten ini merupakan satu-satunya dan
terbesar di Indonesia pada saat ini.”1
Pernyataan di atas, ada beberapa hal yang
baru yang dilakukan oleh aplikasi yaumi, yang mana
sesuatu yang baru ini mengambil dari konten
keislaman, terutama dalam melakukan ibadah. Tidak
berhenti dalam konten ibadah saja yaumi juga
menciptakan inovasinya, dalam fitur yang lain, tetapi
tetap berada dalam nuansa islami, karena pada
dasarnya yaumi diciptakan, untuk membantu muslim
dalam bentuk digitalisasi.
Berikut beberapa fitur yang dilahirkan oleh
aplikasi yaumi yang mana fitur ini merupakan sesuatu
yang baru dan dianggap sebuah inovasi :
1. Mutaba’ah
Mutabaah merupakan fitur yang berisikan
short list kegiatan ibadah yang akan dilakukan
oleh pengguna, mutaba’ah dilakukan setiap

1
Wawancara Pribadi dengan Ikhsanuz Zaki (Community Manager,
Yaumi Indonesia), Tanggal 26, Agustus, 2019.
53

harinya, berdasarkan kalender, pengguna bisa


memantau kegiatan ibadah apa saja yang telah
dilakukan dan yang belum dilakukan. Berikut
contoh gambar mutaba’ah
Gambar 4.1, fitur Mutaba’ah

Dengan mutaba’ah inilah pengguna


dapat mengetahui target ibadah harian yang
akan dilakukan. Mutabaah itu sendiri dianggap
sebagai inovasi berdasarkan penuturan
pengguna yaitu informan M. Afzainizam yang
ngungkapkan bahwa:
“awalnya saya membandingkan dengan
aplikasi lain, tapi saya lebih suka yaumi,
lebih ke kinian buat kaum millenials
seperti saya, dan ada fitur evaluasi ibadah
54

yang menurut saya ini adalah sesuatu yang


baru.”2
Penyataan tersebut sebagai bukti bahwa
pengguna memang merasakan manfaat dan
menganggap fitur mutaba’ah sebagai sesuatu
yang baru baginya.

2. Rapor ibadah
Pada fitur ini pengguna bisa mengevaluasi
ibadahnya per setiap bulan, aplikasi yaumi
memberikan fitur persentase tercapai dan tidaknya
pelaksanaan ibadah, yang telah disusun pada fitur
mutaba’ah. Berikut cobtoh raport ibadah:
Gambar 4.2 Fitur Rapor Ibadah

Dengan rapor ibadah inilah pengguna


dapat melakukan evaluasi dalam beribadahnya.

2
Wawancara Pribadi dengan M. Afzainizam (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 30, Juni, 2019.
55

Berikut pernyataan informan Tarmizi


tentang bahwa rapor ibadah merupakan sesuatu
yang baru dalam kebutuhan ibadahnya :

“saya suka dan menurut saya, ini merupakan


inovasi dalam aplikasi ke agamaan, dengan
yaumi bisa menjadikan peningkatan ibadah
saya pada setiap harinya, ketika saya
mempunyai waktu senggang atau sedang
lalai, seketika itu muncul notifikasi yaumi,
yang mengingatkan saya untuk melakukan
sesuatu yang bermanfaat, sesuai dengan
konten aplikasi yaumi.”3
3. Konten islami
Konten pada satu ini, merupakan konten
yang berisikan artikel islami, guna untuk
menambah wawasan dan pengetahuan terhadap
pengguna, konten ini di sinergikan dengan target
ibdah yang akan dicapai, dimana pada artikel ini
mencakup, pelajaran tentang hukum islam,
pelajaran tentang akhlak, pelajaran tentang akidah
islam, hingga pada pelajaran yang mencakup
masalah terbaru yang disinergikan dengan islam.
Berikut contoh gambar konten islami:

3
Wawancara Pribadi dengan Tarmizi Kadir Dalimunthe (Pengguna
Aplikasi Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus,
2019.
56

Gambar 4.3 Fitur Konten Islami

Ditegaskan dalam penuturan pengguna S.


Alamsyah yang mengungkapkan bahwa :

“Menurut saya aplikasi ini merupakan


inovasi dari hal yang bersangkutan dengan
keagamaan, pada awalnya saya jarang
menemukan konten atau pengingat akan hal
yang bersangkutan dengan agama, mungkin
dulu saya sering mengikuti pengajian,
diskusi dan sebagainya demi menemukan
ilmu atau pengetahuan islam, ketika ada
aplikasi ini, setidaknya saya lumayan sering
membaca artikel ataupun pelajaran dari
alqur’an, setiap hari karena adanya notifikasi
dari aplikasi ini”4
4. Al-qur’an Terjemah
Mungkin fitur al-quran dalam digital sudah
dapat kita temui dari mulai adanya gadget, lalu apa

4
Wawancara Pribadi dengan Sanwani Alamsyah (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus, 2019.
57

yang membedakannya dengan aplikasi lain?,


yaumi memberikan fitur al-qur’an guna memenuhi
kebutuhan ibadah pengguna, selain itu juga yaumi
memberikan notifikasi, pelajaran dalam al-quran,
yang menjadi stimulus bagi pengguna dalam
mebaca alquran.
Berikiut penuturan informan Ikbal tentang
fitur al-qur’an terjemah :
“saya bisa membaca al quran, terus yang
paling menarik ada notifikasi tentang
pelajaran dalam al qur’an, jadi saya tidak
hanya mebaca saja tetapi bisa sedikit sedikit
memahami ayat al-qur’an”5
Berikut contoh gambar fitur al-qur’an
terjemah dan notifikasinya:

Gambar 4.4 Fitur Al-qur’an Terjemah

5
Wawancara Pribadi dengan Ikbal Ali Muzaky (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus, 2019.
58

5. Jadwal Shalat
Fitur ini merupakan pengingat shalat, yang
mana didalamnya ada jawal shalat yang
disesuaikan dengan tempat pengguna berada,
memang sebelumnya ada beberapa aplikasi yang
menyediakan jawal shalat sehingga ketika
masuknya waktu shalat hanphone tersebut
berbunyi adzan berkumandang, tetapi yaumi
mempunyai inovasi baru yaitu adanya notifikasi
secara popup dalam hanphone pengguna, ketika
waktu shalat telah mendekati. Berikut contoh
gambar jadwal shalat dan notifikasi popup aplikasi
yaumi:
Gambar 4.5 Fitur Jadwal Shalat
59

Seperti yang diungkapkan informan Ikbal


menyatakan bahwa:
“yang baru menurut saya setiap sepuluh
menit memasuki waktu shalat , aplikasi ini
mengirimkan notifikasi popup.”6

Dari semua pernyataan diatas


membuktikan bahwa aplikasi yaumi hadir di
masyarakat sebagai hal yang dianggap baru, dan
menjadikan yaumi sebuah inovasi dalam flatform
aplikasi mobile, yang pada fungsinya sebagai
aplikasi yang membantu umat muslim dalam
meningkatkan ibadahnya.
b. Communicated trough certain chanel (komunikasi
melalui saluran tertentu)
Pada unsur yang kedua dalam difusi inovasi
adalah sarana dimana pesan itu didapatkan dari satu
individu ke individu lainnya. Dalam hal ini adalah apa
saja sarana aplikasi yaumi dalam melakukan
penyebaran inovasinya.
Seperti yang ditutrkan oleh ikhsanuz zaki
menyatakan bahwa:
“Karena kita menjaring muslim millennial,
maka otomatis kita menggunakan flatform
yang banyak digunakan oleh muslim
millennial, selama ini kita menginformasikan
lewat flatform media sosial instagram,

6
Wawancara Pribadi dengan Sanwani Alamsyah (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus, 2019.
60

kemudian kita juga memasarkannya lewat


flatform marketing, lalu media whatshaap,
pada itu kita membuka kelas kuliah
keagamaan di whatshapp grup.”7
Memperjelas dari penuturan di atas
bahwasannya aplikasi yaumi melakukan
komunikasinya kepada masyarakat dalam penyebaran
inovasinya setidaknya ada dua media yang digunakan,
yang pertama media sosial instagram, dengan dasar
target pengguna, yang mana pada saat sekarang media
sosial instagram merupakan flatform yang diminati
oleh kaum millenials. Selain itu juga pada awalnya
aplikasi yaumi membuat whatsapp group, tentang
kuliah keagamaan, lalu dimanfaatkan sebagai sarana
penyebaran inovasi aplikasi yaumi tersebut.
Hal tersebut selaras dengan pernyataan
pengguna, informan Febriansyah, mengungkapkan
bahwa:
“saya tahu aplikasi ini dari media sosial
instagram, ada beberapa teman saya yang
memposting tentang aplikasi ini”8
Pernyataan yang hampir sama juga di
ungkapkan informan Afzainizam:
“saya tahu aplikasi ini dari teman asrama.
kemudian mencari lebih dalam lagi lewat
media sosial instagram”

7
Wawancara Pribadi dengan Ikhsanuz Zaki (Community Manager,
Yaumi Indonesia), Tanggal 26, Agustus, 2019.
8
Wawancara Pribadi dengan Febriansyah (Pengguna Aplikasi Yaumi
di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus, 2019.
61

Dengan media komunikasi flatform instagram,


penyampaian inovasi yang dilakukan oleh yaumi,
terbukti efektif, dengan ukuran pengikut instagram
yaumi sudah melebihi tiga belas ribu pengikut lebih,
hal ini di tuturkan oleh ikhsanuz zaki yang
mengungkapkan bahwa:

“berbicara ke efektifan penerimaan aplikasi


yaumi dengan menggunakan media sosial
instagram, menurut saya sudah sangat
efektif, karena melihat dari pengikut akun
instagram yaumi yang kurang lebih tiga
belas ribu pengikut.”9
Hal inilah yang menjadi cara yaumi
menyebarluaskan inovasinya kepada khalayak,
dengan menggunakan akun sosial media instagram,
dan dimuat berbagai konten tentang keagamaan, yang
mana konten tersebut menjadi stimulus para pengikut
instagramnya untuk mendownload dan mengintal
aplikasi yaumi ini.
c. Over time ( Kelebihan waktu )
Pada unsur ini merupakan proses yang
jelaskan waktu dalam komunikasi, intinya apakah
sesuatu yang baru itu, telah di nyatakan sebuah
inovasi, dan mempunyai media dalam
mengkomunikasikan inovasi tersebut, ketika sesuatu
tersebut dinyatakan sebuah inovasi dan mempunyai

9
Wawancara Pribadi dengan Ikhsanuz Zaki (Community Manager,
Yaumi Indonesia), Tanggal 26, Agustus, 2019.
62

media atau saluran dalam mengkomunikasikan sebuah


inovasi, maka unsur selanjutnya adalah menyatakan
waktu yang digunakan dalam menyampaikan inovasi
tersebut.
Dalam hal ini berdasarkan penuturan ikhsanuz
zaki yang mengungkapkan bahwa:
“Pada awalnya yaumi ini merupakan aplikasi
ibadah saja, kalau teman-teman menyebutnya .
mutaba’ah, lalu muncul sekitar tahun 2017 pada
bulan ramadhan, kita bisa memonitoring, dan
meningkatkan ibadah ramadhan pada waktu itu,
lalu kemudian pasar waktu itu bagus, kemudian
usernya lumayan banyak. Tetapi yaumi sampai
saat ini terus meningkatkan pembaharuan,
dimana yaumi bukan aplikasi yang secara
temporary semata. Terus kita kembangkan, dan
mencoba membuat sebuah ekosistem lalu kita
memberikan kebutuhan mereka.”10
Dari pernyataan diatas bahwasanya adanya
dimensi waktu yang dibuat oleh aplikasi yaumi,
yang mana dimensi waktu dalam proses difusi
inovasi ini berawal pada ramadhan 2017, dengan
berjalannya waktu, melihat respon pengnguna
maka aplikasi yaumi terus melakukan
pembaharuan demi meningkatkan pengguna
lainnya.

10
Wawancara Pribadi dengan Ikhsanuz Zaki (Community Manager,
Yaumi Indonesia), Tanggal 26, Agustus, 2019.
63

d. Among a member of a sosial system


Sistem sosial didefinisikan sebagai suatu unit
yang saling terkait yang terlibat dalam pemecahan
masalah bersama untuk mencapai tujuan bersama.
Pada dasarnya system sosial yang dimaksud adalah,
system sosial yang mengetahui serta menggunakan
aplikasi yaumi ini.
Segmentasi yang dimaksud oleh aplikasi
yaumi dalam menyampaikan inovasinya, yaitu kaum
millenials, seperti dalam takelinenya “teman ibadah
muslim millennial”
Dikuatkan dengan penuturan ikhsanuz zaki
menungkapkan bahwa:
“Aplikasi yaumi ini sebuah flatform aplikasi
mobile, untuk membantu muslim, terutama
segmentasi kita adalah mulim millenials muda
dan millenials tua, millenials muda itu mulai
usia 19-25, adapun millenials tua yauitu usia
26-30 keatas.”11
Dengan adanya segmentasi yang dibuat, hal
ini akan membantu dalam menentukan pasar,
sehingga inovasi yang dibuat memenuhi target pasar,
serta mudah dalam mengklasifikasikan dalam
pembuatan fitur.

Dibuktikan dengan pengguna aplikasi yaumi


yang penulis teliti, rata-rata pengguna aplikasi yaumi

11
Wawancara Pribadi dengan Ikhsanuz Zaki (Community Manager,
Yaumi Indonesia), Tanggal 26 , Agustus, 2019.
64

ini adalah seorang mahasantri sekaligus mahasiswa,


yang mana pada umumnya mahasiswa berada pada
usia 19-23 tahun, jika melihat dari klasifikasi yang
dibuat oleh ikhsanuz zaki, pengguna di pesantren
luhur sabilussalam termasuk pada kalangan millenials
muda, dengan tolak ukur usia dari 19-25 tahun.

Pada tahap mahasiswa, rata-rata seorang


mahasiswa memasuki pase menentukan jati diri, dan
terus menggali akan kebutuhan dan jalan yang
ditempuh dalam kehidupan mendatang. Melihat
kondisi pase pada mahasiswa, yaumi hadir sebagai
sarana dalam membantu memenuhi kebutuhan
keagamaan, guna mengajak kepada kaum muda untuk
senantiasa meningkatkan rohaniah keagamaanya.
Seperti yang ditututrkan ikhsanuz zaki yang
mengungkapkan bahwa:

“segmentasi kita kurang lebih seperti


mahasiswa, dimana mahasiswa memasuki
pase mengenal dirinya sendiri, yang
mempunyai keinginan ingin lebih dalam lagi
memahami islam, maka yaumi lah sebagai
teman dalam melakukan peningkatan
tersebut”.
Empat poin di atas menegaskan bahwa
adanya elemen-elemen difusi inovasi dalam
kaitannya penggunaan aplikasi yaumi di pesantren
luhur sabilussalam, yang mana aplikasi yaumi
diakui sebagai sesuatu atau prilaku yang baru oleh
65

mahasantri pesantren luhur sabilussam, mempunyai


sarana komunikasi dalam penyampaian inovasi,
dengan berbagai sarana, diantaranya media sosial
instagram, kemudian adanya dimensi waktu mulai
dari penyampaian informasi tentang inovasi sampai
dengan adanya system sosial yang mengakui dan
mengadopsi inovasi tersebut, dan yang terakhir
mempunyai segmentasi yang ekplisit dalam
menentukan adopter, dengan hal ini kaitannya
adalah sistem sosial yang memasuki tahap remaja,
atau yang pada saat sekarang sebut adalah kaum
millennial, yang dalam klasifikasinya terbagi dua
yaitu millenials muda dengan ukuran usia 19-25
tahun dan millennial tua, dengan ukuran usia 26-30
ketas.

2. Proses Putusan Inovasi


Pada difusi inovasi penggunaan aplikasi Yaumi
di pesantren luhur sabilussalam terdapat lima tahap proses
putusan inovasi yang akan dilalui. Lima tahapan ini
adalah:
a. Knowledge (pengetahuan)
Tahap pengetahuan merupakan tahap dimana
para informan mengetahui adanya sebuah inovasi baru
yang tersebar di masyarakat, dan mencoba untuk
mencari tahu tentang inovasi yang tersebar pada
masyarakat tersebut.
66

Pada informan S. Alamsyah, pengetahuan


tentang aplikasi Yaumi didapatkan dari sebuah
tayangan program dalam salah satu stasiun televisi.
“Saya mengetahuinya melihat ada sebuah
program ke islaman disalah satu stasiun televisi
yang membahas aplikasi ini”12

Dari pernyataan yang diberikan oleh S.


Alamstah, bahwa tayangan yang disebar luaskan oleh
program televisi mempunyai peranan yang amat
penting dalam tahapan proses pengetahuan aplikasi
Yaumi ini. sehingga Alamsyah dapat mengenal dan
mengetahui sebuah aplikasi Yaumi.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Syahru
Royhan, yang menyatakan bahwa:
“saya tahu dari televisi, ada program yang
membahas tentang aplikasi ini”13

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan


bahwa media televisi merupakan salah satu media
teknologi komunikasi yang digunakan oleh
masyarakat sehingga Aplikasi Yaumi dapat tersebar
luas dimasyarakat dan semakin menambah
pengetahuan masyarakat tentang tentang aplikasi
ini.Yang mana televisi merupakan media komunikasi
yang berbentuk audio visual, yang merupakan media
12
Wawancara Pribadi dengan Sanwani Alamsyah (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus, 2019.
13
Wawancara Pribadi dengan Syahru Royhan (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus, 2019.
67

efektif dalam menyampaikan informasi baik konten


entertainment, news maupun konten edukasi edukasi.
Pada informan Bagya, pengetahuan tentang
Aplikasi Yaumi didapatkan dari teman-teman serta
media sosial yang saat ini sedang digunakannya.
“Saya mengetahui aplikasi ini waktu saya
semester tiga pada tahun 2018, dan karena pada
waktu itu ada teman sekelas saya yang menjadi
ambassador aplikasi itu di media sosial
instagram.”

Hal yang sama juga diungkapkan oleh


Afzainizam, yang menyatakan bahwa:
“saya tahu aplikasi ini dari teman
asrama.kemudian mencari lebih dalam lagi
lewat akun instagram ”

Pernyataan diatas juga memberikan


pengertian bahwa informan mengenal dan
mengetahui tentang adanya Aplikasi Yaumi melalui
media sosial yang mereka gunakannya.
Adapun pernyataan selanjutnya yang hampir
sama dengan pertanyaan diatas adalah pernyataan dari
informan Tarmizi dan Ikbal, yang mana mereka
mengetahuinya dari teman dekatnya, kemudian
mereka merasa ada ketertarikan untuk mencobanya
dan mendownload aplikasi Yaumi ini.
Dari pernyataan diatas bahwa teman dan
media sosial mempunyai peranan yang amat penting
68

dalam tahapan proses pengetahuan aplikasi yaumi ini.


Teman menjadi faktor utama sehingga dapat
mengenal dan mengetahui sebuah aplikasi Yaumi.
Ketertarikan Arya Dzulkaffa terhadap aplikasi
Yaumi diawali ketika membutuhkan sebuah teknologi
berbasis internet yang menyediakan arah kiblat shalat.
“Saat itu saya mencari aplikasi arah kiblat untuk
shalat, karena saya sering bepergian keluar kota
dan saya tidak mengetahui arah kiblat.”14
Sedangkan Mualif tertarik dengan aplikasi
Yaumi karena konten yang dibutuhkannya terdapat di
aplikasi Yaumi, yang mana pada saat itu sedang
mencari aplikasi yang bisa menjawab segala
problema dalam kehidupan ibadahnya.
“saya mencari aplikasi ibadah, yang mana
pada saat itu saya mempunyai banyak
pertanyaan seputar ibadah, Tanya jawab ustad ,
dan ada muncul yaumi.”15
Kedua informan diatas menyatakan bahwa:
“Saya mengetahui Aplikasi Yaumi dari media
sosial instagram”

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan


bahwa internet merupakan salah satu media teknologi
komunikasi yang digunakan oleh masyarakat
sehingga aplikasi yaumi tersebar luas kepada
masyarakat.

14
Wawancara Pribadi dengan Arya Dzulkaffa (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus, 2019.
15
Wawancara Pribadi dengan Mualif Wijdan Kayis (Pengguna
Aplikasi Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, A gustus,
2019.
69

Informan selanjutnya yaitu Febriansyah dan


Abdul Aziz menyatakan bahwa:
“Saya mengetahui dan menggunakan aplikasi
yaumi melalui media sosial instagram,dan
youtube ”16

Pada saat sekarang media sosial instagram


dan flatform youtube sudah menjadi kebutuhan
masyarakat yang dominan, dangan media sosial
intagram dan flatform youtube ini pula dapat
mengantarkan pesan informasi terkait aplikasi
Yaumi, sehinnga aplikasi yaumi tersebar kepada
masyarakat.
Dari kesepuluh informan di atas, proses
pengetahuan dalam difusi inovasi penggunaan
aplikasi Yaumi di pesantren luhur sabilussalam
ciputat, dilalui setidaknya ada tiga unsur yaitu,
pengetahuan melalui media mainstream yaitu media
televisi, lalu pengetahuan melalui interaktif sesama
sistem sosial, yang saling bertukar wawasan, dalam
hal ini adalah teman kerabatnya, dan yang terakhir
pengetahuan melalui situasi dan kondisi yang
mendukung serta menggunakan media sosial.
Dan dari kesepuluh informan diatas pula,
semuanya tidak terlepas dari media internet dan
media sosial karena media internet dan media sosial

16
Wawancara Pribadi Febriansyah (Pengguna Aplikasi Yaumi di
Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus, 2019.
70

merupakan media yang digunakan dalam melakukan


pengiriman pesan yang dilakukan oleh aplikasi
Yaumi tersebut. Sebagaimana yang diketahui
bersama bahwa internet dan media sosial merupakan
media yang digunakan oleh seluruh orang di
Indonesia dan dapat digunakan untuk berbagi
informasi dan dengan sangat cepat pula informasi
akan tersebar ke seluruh pelosok dunia.
b. Persuasion (persuasi)
Persuasi ini adalah tahap dimana pembentukan
sikap yang dilakukan oleh informan terhadap suatu
inovasi sebelum menerima inovasi tersebut. Dari
kesepuluh informan yang telah di wawancara,
kesepuluh informan menyatakan bahwa:
“Saya mendownload, menginstall,
menggunakan, mengetahui, dan mengenal
aplikasi yaumi”17

Dari hasil pernyataan di atas dapat diketahui


bahwa kesepuluh informan tersebut menggunakan,
mengetahui, dan mengenal aplikasi yaumi ini, hal ini
membuktikan bahwa para informan menganganggap
bahwa aplikasi yaumi merupakan hal yang bermanfaat
dan mengakibatkan terbukanya pikiran dan hati para
informan untuk menerima keberadaan aplikasi yaumi

17
Wawancara Pribadi dengan Sepuluh Informan (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 30 juli dan 27, Agustus,
2019.
71

ini. Jika dilihat dari pendapat yang diberikan oleh para


informan dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini dapat
diterima dengan lapang dada oleh mahasantri di
pesantren luhur sabilussalam ciputat.
c. Decision (Keputusan)
Tahap keputusan merupakan tahap dimana
para informan melakukan aktivitas yang menghasilkan
pilihan, menggunakan atau menolak inovasi aplikasi
yaumi, memiliki banyak manfaat bagi penggunannya
dan ada pula berbagai alasan mengapa seseorang
menggunakan aplikasi yaumi. Seperti pernyataan dari
Ikbal yang mengatakan bahwa:
“saya menerima aplikasi ini, karena konten islam
dan hal yang bersangkutan dalam ibadah tersedia
lengkap didalamnya”

Aplikasi yaumi ini menawarkan konten ke


islaman, yang bisa diakses oleh penggunanya, sehingga
pengguna bisa membaca artikel, membaca pelajaran
ayat al qur’an, serta bisa juga menonton video yang ada
di dalamnya.
Hal yang sama di juga dirasakan oleh Bagya
yang menyatakan bahwa:
“pada awalnya saya tidak begitu peduli, tapi
lumayan lah setidaknya saya bisa membaca al
72

quran lewat aplikasi ini dan tidak perlu


mendownload aplikasi quran lainnya”18
Al qur’an dalam bentuk digital menjadi konten
yang paling sering digunakan oleh masyarakat, dalam
membaca kondisi seperti ini aplikasi Yaumi
memberikan inovasi menciptakan aplikasi ibadah yang
didalamnya terdapat al qur’an digital.
Hampir mirip dengan dua pernyataan informan
di atas, seperti yang dirasakan oleh Afzainizam, karena
dia senang membaca hukum-hukum islam, senang
mendalami ajaran islam, dengan adanya aplikasi yaumi
ini, kebutuhan yang dia butuhkan lumayan terpenuhi,
sepetri ungkapannya bahwa:
“awalnya sedikit bingung dalam
menggunakannya, ya mungkin saya lebih suka
pelajaran agama islam, terkait hukum fiqih islam
dan lain lain”.
Dari tiga pernyataan informan diatas, memang
adanya aplikasi yaumi ini merupakan sarana
pengetahuan dalam ajaran islam, dengan konten yang
mumpuni, mengajak para penggunanya untuk
melakukan literasi terhadap agama islam, terutama
dikalangan anak muda, dengan desain konten yang
kekinian, memanjakan penggunanya dalam membaca
ilmu keagamaan, ini merupakan sebuah inovasi
dakwah menyeru akan kebaikan dengan media baru.

18
Wawancara Pribadi dengan Bagya Husna Fatwa (Pengguna
Aplikasi Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus,
2019.
73

Beda halnya dengan informan di atas, informan


S. Alamsyah, menyatakan bahwa:
“Karena ada beberapa manfaat yang selalu
saya rasakan, terutama pada konten pengingat
waktu shalat/adzan, yang mana sampai
sekarang saya suka melakukan puasa senin
kamis, jadi saya tahu kapan waktu imsyak dan
waktu berbuka”19
Selain dalam bentuk literasi pelajaran islam,
aplikasi yaumi menyediakan konten pengingat shalat,
dan adzan, setiap sepulum menit menuju adzan aplikasi
ini melakukan notifikasi popup, dan adanya suara
adzan di hp pengguna.
Hal yang hampir sama di ungkapkan oleh
informan Arya Dzulkaffa, yang mengungkapkan
bahwa:
“karena lebih lengkap dalam fiturnya, saya
menerima aplikasi ini sedangkan aplikasi yang
lainnya yang mempunyai fitur arah kiblat saja,
saya hapus, dan saya memilih yaumi,demi
kebutuhan keagamaan saya”20

Layanan ibadah selanjutnya yang disediakan


oleh yaumi adalah menentukan arah kiblat, dengan
menghubungkan gps tempat informan berada, bisa
mengetahui arah kiblat shalat.
Dua pernyataan informan diatas menunjukan
bahwa aplikasi yaumi memberi manfaat bagi
19
Wawancara Pribadi dengan Sanwani Alamsyah (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus, 2019.
20
Wawancara Pribadi dengan Arya Dzulkaffa (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus, 2019.
74

kehidupannya, dua konten yang saling mendukung


seseorang melakukan ibadah, adanya konten pengingat
shalat, adzan dan ditambah konten menentukan arah
kiblat, kini pengguna tidak merasakan kebingungan
terkait waktu shalat dan arah kiblat shalat.
Aplikasi Yaumi layaknya aplikasi yang
membantu muslim dalam melakukan beribadah,
aplikasi yaumi juga menawarkan berbagai konten yang
tidak biasanya di sajikan oleh aplikasi lainnya. Aplikasi
yaumi merupakan salah satu kemudahan dalam
melakukan perbaikan ibadah orang muslim yang bisa
dicapai melalui jaringan internet. Aplikasi yaumi
sangat memberikan kemudahan dalam ibadah
keseharian, mulai dari artikel islami, pengingat shalat,
arah kiblat shalat, tanyajawab dengan ustad tips-tips
yang berkesinambungan dalam beribadah, dan selain
itu konten yang paling utama adalah dari semua konten
beribadah di atas, pengguna dapat melakukan evaluasi
harian, ibadah apa saja yang akan ditempuh selama
sehari penuh. Febriansyah, menyatakan bahwa:
“karena yaumi ini bagus , ada konten evaluasi
ibadah harian, jadi bisa dilihat perkembangan
ibadah saya”21

Hal yang sama juga dirasakan oleh Mualif


yang menyatakan bahwa:

21
Wawancara Pribadi Febriansyah (Pengguna Aplikasi Yaumi di
Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus, 2019.
75

“karena ada konten evaluasi ibadahnya saya


menerima aplikasi ini dengan senang hati”.

Begitu juga dengan yang dirasakan oleh Tarmizi


menyatakan bahwa:
“saya lihat temen saya , saya tertarik untuk
menggunakannya terutama dalam konten
evaluasi ibadah”.
Dengan adanya aplikasi Yaumi dan media
teknologi, maka kini beribadah dapat dipantau atas
perkembangannya. seperti penuturan kedua informan
diatas yang merasa sangat terbantu dengan kehadiran
aplikasi yaumi. Karena mereka dapat mengetahui dan
bisa mengevaluasi atas ibdahnya masing-masing.
Pendapat lain datang dari Syahru Royhan, yang
mengatakan bahwa:
“saya menerima aplikasi ini dan saya
menggunakannya, karena satu satunya aplikasi
dalam hp saya yang berbasis islam, ya yaumi”22
Hal yang hampir sama diungkapkan oleh Abdul
Aziz yang mengatakan bahwa :
“saya menerima , bagus ini inovasi dalam dunia
ibadah, cocok buat saya yang masih awam
dalam pelajaran agama”23

Dengan bantuan media teknologi komunikasi


yang semakin berkembang dari hari ke hari
22
Wawancara Pribadi dengan Syahru Royhan (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus, 2019.
23
Wawancara Pribadi dengan Abdul Aziz (Pengguna Aplikasi Yaumi
di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 28, Agustus, 2019.
76

menyebabkan media komunikasi seperti laptop,


komputer, dan ponsel semakin canggih dan semakin
murah harganya sehingga dapat dijangkau oleh semua
kalangan. Seperti yang diketahui bersama bahwa
banyak masyarakat yang memanfaatkan media
komunikasi ini dengan hal-hal yang biasa banyak
digunakan, seperti media sosial, online shop, m-
banking dan lain sebagainya. Dan tidak jarang
masyarakat lebih menyukai hal yang menjadi hiburan
dan informasinya. Seperti yang di ungkapkan Syahru
Royhan, membuktikan bahwa adanya aplikasi yaumi
ini merupakan pelengkap konten dalam teknologi
komunikasinya yang berisi konten keagamaan, untuk
memenuhi dalam beribadahnya.
Dari kesepuluh pendapat diatas
menunjukkan bahwa para informan telah mengambil
keputusan untuk menerima inovasi baru tersebut yang
berupa aplikasi Yaumi, karena jika dilihat dari
pendapat para informan, aplikasi yaumi ini memiliki
banyak manfaat bagi informan itu sendiri, sehingga hal
ini semakin membulatkan tekad informan untuk
menerima aplikasi yaumi ini sebagai inovasi baru yang
sedang berkembang di pesantren luhur sabilussalam
ciputat.
d. Implementation (Implementasi)
Tahap implementasi merupakan tahap dimana
para informan mulai menggunakan aplikasi Yaumi
77

untuk memenuhi kebutuhannya terutama dalam


bidang keagamaanya. Setelah melalui proses
keputusan, jika informan menerima penggunaan
aplikasi Yaumi maka, tahap selanjutnya yaitu tahap
implementasi, yang akan semakin menegaskan bahwa
informan benar-benar telah menerima keberadaan
aplikasi Yaumi ini.
Dalam menggunakan sebuah aplikasi Yaumi
sangat diperhatikan perilaku pengguna yang akan
memanfaatkan aplikasi Yaumi ini, karena perilaku
pengguna yang melekat pada diri manusia berbeda-
beda. Seperti yang di ungkapkan oleh Bagya yang
mengatakan bahwa:
“saya membuka al qu’an lalu saya suka juga
membaca artikel-artikel keislaman yang ada di
dalam aplikasi ini.”24

Prilaku pengguna pada informan Bagya


merupakan implementasi setelah proses
penerimaannya, peningkatan beribadah
dibuktikannya, kini pengguna dapat membaca al-
quran dimana pun.
Hal yang sama seperti informan Bagya,
informan Mualif dan Ikbal dalam implementasinya
mengungkapkan bahwa :

24
Wawancara Pribadi dengan Bagya Husna Fatwa (Pengguna
Aplikasi Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus,
2019.
78

“membaca al quran, mebaca artikel , ada


pengingat shalat adzan, dan evaluasi ibadah
harian”
“Saya lebih sering membaca al qur’an dan
membaca tips tips dalam pandangan islam”25
Membaca alquran dalam islam merupakan
ibadah yang diwajibkan oleh islam, tuntutan
membaca dan memahami al qur’an sudah dilakukan
dari masa dini, mengingat al qur’an merupakan kitab
suci agama islam, dan menjadi sesuatu yang harus
dipercayai oleh semua orang yang beriman. Melihat
pada era sekarang, terutama pada kalangan muda,
nampaknya mebaca al-qur’an tidak begitu nampak
terlihat. Aplikasi yaumi memberikan solusi dalam
membaca keberadaan kaum muda muslim, untuk
senantiasa mendawamkan membaca al-qur’an.
Adapun pernyataan selanjutnya diungkapkan
oleh informan Arya Dzulkaffa yang mengungkapkan
bahwa:
“saya suka sekali dengan notifikasi yang
diberikan oleh aplikasi yaumi ini, demi
membuka wawasan saya terhadap pelajaran
pelajaran islam dalam al quran, dan tidak
hanya belajar dikampus dan di pesantren
saya”26

25
Wawancara Pribadi dengan Ikbal ali Muzaky dan Mualif
(Pengguna Aplikasi Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27,
Agustus, 2019.
26
Wawancara Pribadi dengan Arya Dzulkaffa (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus, 2019.
79

Rasa ingin tahu dan ingin mendalami ilmu


tentang keagamaan, hukum fikih akidah dan amaliah
harian, tebukti oleh informan Arya Dzulkaffa, tidak
hanya dilakukan ditempat akademisi saja, tapi
mencari sesuatu hal di tempat, media bahkan
teknologi komunikasi, salah satunya dengan
menggunakan aplikasi yaumi.
Hal yang sama diungkapkan oleh informan S.
Alamsyah, yang mengungkapkan bahwa:
“sebetulnya saya tidak begitu aktif dalam
menggunakan aplikasi ini, tapi saya suka
mengikuti konten artikel islami dan kajian
fiqih, karena saya suka hal itu dan adanya
notifikasi dari aplikasi ini.”

Notifikasi yang diberikan oleh aplikasi


yaumi, merupakan sesuatu yang merubah sikap
pengguna, seolah-olah aplikasi yaumi ini memberikan
stimulus kepada pengguna, lalu direspon oleh
pengguna, yang mana isinya merupakan imuninasi ke
imanan dan beribadah bagi pengguna.
Beda halnya dengan informan diatas,
informan Afzainizam, menentukan sikap imlementasi
nya dengan melakukan secara aktif, fitur chat room
yang ada dalam aplikasi yaumi ini, informan
melakukan sharing dengan pengguna yaumi lainnya
yang membahas tentang kajian keislaman. Seperti
yang di ungkapkannya:
80

“ saya bisa bertanya dengan pengguna yaumi di


fitur chat room, terus saya juga bisa lihat
sharing-sharing ustad yang tersedia di aplikasi
ini”27
Aplikasi yaumi menyediakan sarana untuk
pengguna dalam menyanyakan segala pemasalahan
tentang keagamaan, dengan sarana ini pula,
merupakan media bagi pengguna untuk
mengungkapkan responnya, demi terjalin komunikasi
yang diinginkan.
Pernyataan selanjutnya dituturkan oleh
informan Syahru Royhan, yang mengungkapkan
bahwa:
“saya tidak begitu sering menggunakannya,
tapi karena waktu itu momen ramadhan, ya
lumayan aplikasi ini pengingat saya untuk
beribadah”28

Informan Syahru Royhan lebih memanfaatkan


aplikasi yaumi di momen-momen tertentu saja.
Beda halnya dengan informan Febriansyah
mengungkapkan bahwa:
“selain membaca artikel yang disediakan,
yang saya lakukan mengisi target ibadah
harian yang telah saya catat, jadi saya
mengetahui ibadah apa saja yang belum saya
lakukan”

27
Wawancara Pribadi dengan M. Afzainizam (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 30 Juni 2019.
28
Wawancara Pribadi dengan Syahru Royhan (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27 Agustus 2019.
81

Begitu juga yang diungkapkan informan


Tarmizi yang mengungkapkan bahwa:
“saya lebih menggunakan konten evaluasi
ibdah harian, saya membuat list ibadah yang
kan saya lakukan hari itu, lalu saya bisa
evaluasi ibadah apa saja yang belum saya
lakukan”29
Melihat pernyataan dua informan diatas,
menunjukan prilaku pengguna sangat antusias dalam
menggunakan aplikasi yaumi ini, mereka manfaatkan
sebagai indikator peningkatan dalam melakukan
ibadah setiap harinya, hal ini sesuai dengan takeline
yang di usung oleh aplikasi yaumi itu sendiri adalah
teman ibadah muslim millenials.
Pernyataan selanjutnya datang dari informan
Abdul Aziz, yang mengungkapkan bahwa:
“saya lebih sering suka membaca konsultasi
ustad, dan melihat video ceramah ustad yang
ada di dalam aplikasi ini”30

Informan Abdul Aziz melakukan implementasinya


dengan menempatkannya tidak sebagai pengguna
aktif, tapi dia memanfaatkan konten yang terdapat di
aplikasi yaumi, dengan sikap seperti itu pula
membuktikan informan merasakan manfaat bagi
dirinya.

29
Wawancara Pribadi dengan Tarmizi (Pengguna Aplikasi Yaumi di
Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27 Agustus 2019.
30
Wawancara Pribadi dengan Abdul Aziz (Pengguna Aplikasi Yaumi
di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27 Agustus 2019.
82

Dari kesepuluh pendapat diatas dapat dilihat


bahwa para informan telah menggunakan aplikasi
yaumi dengan kebutuhan para pengguna. Untuk
menyebarkan suatu inovasi ke dalam masyarakat,
perilaku pengguna mempunyai peranan yang sangat
penting. Dimana perilaku pengguna yang secara
alami tumbuh dalam diri seseorang, hal ini dibuktikan
dengan spontan menentukan kebutuhan yang di
inginkannya. Komunikasi juga mempunyai peranan
yang penting dalam penyebaran inovasi dimasyarakat,
karena seperti yang diketahui bersama dengan adanya
komunikasi, informasi dapat tersebar dengan cepat
dimasyarakat. Ditambah lagi dengan zaman yang
semakin modern dengan bermunculannya berbagai
jenis gadget yang dapat membantu informasi tersebar
dengan cepat dan mudah.
Melalui komunikasi yang terjalin antara
masyarakat, mereka dapat memberikan informasi
tentang aplikasi yaumi dengan konten notifikasi
kepada pengguna, yang menjadi stimulus respon
pengguna, lalu membuka aplikasi yaumi ini. Sehingga
dengan adanya respon dari para pengguna maka,
aplikasi yaumi akan bertahan dan tetap eksis di
masyarakat.
Eksistensi sebuah aplikasi sangat dipengaruhi
oleh perilaku penggunanya, apabila pengguna
mempercayai dan merasakan manfaat yang dominan
83

dari aplikasi tersebut, maka eksistensi aplikasi


tersebut akan bertahan di masyarakat, begitupun
sebaliknya apabila pengguna tidak mempercayai dan
tidak merasakan manfaat dominan aplikasi tersebut
maka, eksistensi sebuah aplikasi akan tenggelam dan
hilang di masyarakat. Karena seperti yang diketahui
bahwa masyarakat akan saling berbagi informasi
ataupun berdiskusi untuk mengetahui bagaimana
kualitas suatu aplikasi
e. Confirmation (Konfirmasi)
Tahap konfirmasi merupakan tahap dimana
setelah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan
mencari pembenaran akan keputusannya. Dalam
penelitian ini ada beberapa informan yang melakukan
tahap ini ada juga yang tidak melakukannya. Tepatnya
pada tahap konfirmasi ini merupakan tahap
penyeleksian atau perbandingan apa yang mereka
anggap benar, dalam keputusannya dari sepuluh
informan yang penulis teliti, hanya ada dua pernyataan
informan yang dianggap bahwa informan tersebut
melakukan konfirmasi. Seperti yang di ungkapkan
informan Afzainizam, bahwa:
“awalnya saya membandingkan dengan aplikasi
lain, tapi saya lebih suka yaumi, lebih ke kinian
buat kaum millenials seperti saya, da nada fitur
evaluasi ibadah.”31

31
Wawancara Pribadi dengan M. Afzainizam (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 30 Juni, 2019.
84

Pernyataan tersebut merupakan sikap


seseorang yang melakukan pertimbangan setelah
melakukan keputusan, meski informan Afzainizam,
sudah menerima serta menggunakan dan
mengimplementasikan dari aplikasi yaumi ini, tetapi
informan tersebut melakukan perbandingan dengan
aplikasi lain, walaupun pada akhirnya informan
tersebut tetap memilih keputusannya.

Adapun pernyataan yang selanjutnya terlahir


dari informan Abdul Aziz, yang mengatakan bahwa:

“bagus, tapi sarannya isi kontennya lebih


cepat updatenya, soalnya saya tunggu-
tunggu.”32
Pernyataan tersebut memang tidak
diklasifikasikan sebagai konfirmasi, akan tetapi lebih
mengarah kepada keluhan dan solusi, tetapi dengan
sikap seperti itu, informan akan mendekati menolak
atas keputusan awalnya, yaitu menerima atas aplikasi
yaumi, dengan keluhan tersebut berharap informan
Abdul Aziz supaya, memenuhi kebutuhannya, sehingga
informan Abdul Aziz dapat mempertahankan
keputusannya.

Adapun informan yang lainnya yang tidak


melakukan tahap ini karena mereka merasa ada

32
Wawancara Pribadi dengan Abdul Aziz (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus, 2019.
85

kebenaran yang dominan setelah mereka mendapatkan


informasi ini, bahkan tidak melakukannnya tahap
konfirmasi ini. Jika dilihat dari tahapan implementasi,
menjelaskan bahwa para informan menerima adanya
aplikasi yaumi serta menggunakanya, dengan
penggunaan yang relatif dominan, karena jika
kesepuluh informan merubah keputusannya dari
menerima aplikasi yaumi ke menolak aplikasi yaumi,
maka hanya akan ada pernyataan pada tahap
imlementasi yang mana pada tahap implementasi ini
tidak begitu maksimal, dan ada nada yang mengarah
kepada penolakan.

Diantara kesepuluh informan ini tidak ada


satupun yang pernah melakukan evaluasi untuk
mengetahui tindakan untuk menerima inovasi berupa
aplikasi yaumi itu benar atau salah. Karena mereka
merasakan adanya dominasi hal yang positif, pun
aplikasi yaumi ini merupakan aplikasi untuk membantu
umat muslin dalam melakukan ibadah, jadi tidak ada
keputusan yang mengarah kepada penolakan sebuah
inovasi yang diluncurkan oleh aplikasi yaumi ini.

Akan tetapi pengawasan, klarifikasi dan


validasi materi ke islaman dalam aplikasi yaumi ini,
oleh para informan terus diperhatikan, berhubung
informan yang menggunakan aplikasi ini adalah
mahasantri, yang notabenenya mempunyai dasar
86

pemahaman islam, maka para informan dapat


memahami dan mengetahui jika ada salah satu konten
dalam aplikasi yaumi ini yang bertentangan dengan
pada keumumannya. Sampai saat ini informan tidak
menemukan hal yang bertentangan dengan materi
keislaman pada umumnya, sehingga kebanyakan
informan tidak melakukan tahap konfirmasi. Jadi, dari
kelima tahapan di atas para informan yang
menggunakan aplikasi yaumi hanya ada dua informan
yang penulis anggap melakukan tahap konfirmasi dan
informan lainnya berhenti pada tahapan implementasi.
Yang mana tahapan menggunakan aplikasi yaumi ini,
para informan hanya melalui tahap pengetahuan,
persuasi, keputusan, dan implementasi.

B. Faktor Pendukung Difusi Inovasi Penggunaan Aplikasi


Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam Ciputat
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
diterima atau ditolaknya suatu inovasi atau perilaku baru. Di
pesantren luhur sabilussalam ciputat, faktor yang mendukung
adalah sebagai berikut:
1. Derajat Manfaat
Derajat manfaat dimaksudkan apabila inovasi baru
tersebut bermanfaat bagi masyarakat, maka inovasi
tersebut dengan cepat akan diterima oleh masyarakat.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Arya Dzulkaffa,
bahwa:
87

“Faktor yang mendukung difusi inovasi


penggunaan aplikasi yaumi di pesantren luhur
sabilussalam ciputat, karena aplikasi yaumi dapat
memenuhi kebutuhan dalam beribadahnya,
memberikan kemudahan dan efisien waktu dalam
praktiknya”33
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan
bahwa aplikasi yaumi memiliki manfaat ataupun
kegunaan dengan menyediakan fitur untuk membantu
pengguna dalam meningkatkan ibadahnya, dan fitur yang
berhubungan dengan hal keagamaan. Dengan adanya
manfaat dari aplikasi yaumi ini maka, kemungkinan besar
untuk diterimanya aplikasi yaumi inisebagai inovasi baru
bagi masyarakat di pesantren luhur sabilussalam ciputat
semakin besar.

2. Efektivitas Diri
Efektivitas diri dimaksudkan yaitu kepercayaan
pada diri sendiri dalam melakukan penerimaan inovasi.
Kadang perilaku pengguna membuat seorang pengguna
menjadi ragu untuk menggunakan aplikasi yaimi ini.
Berbagai kemungkinan buruk akan memenuhi
kepala pengguna salah, salah satunya yaitu takut terjadi
hal yang tidak diinginkan. Namun, untuk difusi inovasi
penggunaan aplikasi dakwah diperlukan keyakinan pada
diri sendiri bahwa aplikasi yaumi yang digunakan tidak
ada unsur negatif dan merugikan, sehingga menyebabkan
33
Wawancara Pribadi dengan sepuluh informan (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 30, juni dan 27-28,
Agustus, 2019.
88

pengguna akan berani dalam mencoba menggunakan


aplikasi yaumi ini.
Hal ini dibuktikan oleh penuturan informan
Bagya yang mengungkapkan bahwa:
“pada awalnya saya tidak begitu peduli, tapi
lumayan lah setidaknya saya bisa membaca al
quran lewat aplikasi ini dan tidak perlu
mendownload aplikasi quran lainnya”34

Insentif pernyataan di atas menunjukan bahwa


adanya rasa efektivitas diri yang tumbuh dari seorang
pengguna, dimana pengguna menemukan kepercayaan
dirinya dan mengaggap bahwa aplikasi yaumi bukan hal
yang negatif untuk dirinya.
Adapun informan lainya, tidak ada yang
menjadikan efektivitas diri sebagai salah satu faktor
pendukung difusi inovasi penggunaan aplikasi yaumi,
karena sebenarnya informan yang mengetahui tentang
aplikasi yaumi ini berani untuk menggunakan aplikasi
yaumi tanpa memikirkan konsekuensi karena mereka
sudah berfikir jelas aplikasi tersebut mencerminkan
aplikasi yang menguntungkan untuk penggunanya.
3. Insentif Status
Status ini menjadi faktor paling mempengaruhi
penerimaan inovasi.Yang dimaksud dengan insentif status
ialah penerimaan terhadap sesuatu yang baru, baik itu

34
Wawancara Pribadi dengan Bagya Husna Fatwa (Pengguna
Aplikasi Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus,
2019.
89

potongan rambut terbaru, fasilitas jejaring sosial terbaru


dan segala seuatu yang baru. Informan menyatakan
bahwa:
“faktor pendukung difusi inovasi di pesantren
luhur sabilussalam ciputat, karena menurut saya
pertama, kebetulan penggunanya yang sedang
dalam lingkungan pesantren yang lengket dengan
hal keagamaan dan kemasyarakatan, lalu aplikasi
ini menjadi tren pada saat sekarang, dengan
perkembangan teknologi dan alat yang digunakan
mendukung, hampir semua mahasantri di
pesantren luhur sabilussalam ciputat ini
mempunyai smartphone”35

Dengan demikian, factor insentif status dalam


proses difusi inovasi di pesantren sabilussalam, sangat
berpengaruh. Melihat kondisii sistem sosial yang ada
dalam lingkungan keagamaan dan mempunyai sarana
teknologi, atau smarphone pada setiap individunya. Dan
tidak dapat dinafikan lagi bahwa dari perkembangan
teknologi komunikasi ini, tidak sedikit mahasantri di
pesantren luhur sabilussal ciputa memanfaatkan beberapa
flatform media sosial seperti instagram, yang mana media
sosial instagram temoat para pengguna nya
mengkomunikasikan terkait keadaan dalam
kehidupannya, yang sangat digemari oleh kalangan orang
muda termasuk mahasantri pesantren luhur sabilussalam
ciputat.

35
Wawancara Pribadi dengan sepuluh informan (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 30 juni dan 27-28, Agustus,
2019.
90

Media sosial memang sangat berpengaruh dalam


proses penyampaian informasi, dengan bantuan media
sosial sebuah informasi dapat tersebar dimasyarakat luas
dengan cepat. Begitupun dengan difusi inovasi
penggunaan aplikasi yaumi. Aplikasi yaumi tersebar di
pesantren luhur sabilussalam ciputat dengan bantuan
media sosial. media sosial membantu mempromosikan
sebuah aplikasi yaumi dan dengan adanya komentar-
komentar para pengguna, serta snapgram yang dibuatnya
yang berisikan konten aplikasi yaumi tersebut semakin
membuat masyarakat lainnya yakin untuk menggunakan
aplikasi yaumi tersebut. Media sosial dan flatform mobile
lainnya banyak berperan dalam proses penyebaran
maupun penggunaan aplikasi yaumi itu sendiri, karena
proses penggunaan dalam aplikasi yaumi itu sendiri
dilakukan melalui flatform mobile.
4. Nilai Individu.
Penerimaan atau adopsi juga tergantung pada
nilai-nilai individu seseorang dan persepsi dirinya. Jika
inovasi atau perilaku baru tersebut berkonflik dengan nilai
atau persepsi yang dimilikinya, maka kecil peluang orang
itu akan menerimanya.
Hal ini di ungkapkan oleh informan Tarmizi bahwa:
“saya tahu dari teman sekamar asrama saya. ”
91

“saya lihat temen saya , saya tertarik untuk


menggunakannya terutama dalam konten evaluasi
ibadah”36

Hal yang sama di ungkapkan oleh informan


Afzainizam :
“waktunya saya lupa, waktu itu saya tahu aplikasi
ini dari teman asrama.kemudian mencari lebih
dalam lagi lewat media sosial instagram”37

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa


salah satu faktor pendukung difusi inovasi penggunaan
aplikasi yaumi di pesantren luhur sabilussalam ciputat
yaitu komunikasi. Komunikasi membantu penyebaran
aplikasi yaumi dimasyarakat dan dengan adanya interaksi
antara dua indifidu yang saling bertukar pikiran dan
wawsan, maka penyebaran aplikasi yaumi semakin luas,
yang tadinya tidak tahu, menjadi tahu dan dari yang
tadinya tidak menggunakan aplikasi yaumi, menjadi
menggunakan aplikasi yaumi. Namun, jika informasi yang
disampaikan tidak sesuai dengan persepsi komunikan
maka secara otomatis komunikan akan menolak suatu
inovasi, tapi jika informasi yang disampaikan oleh
komunikator sesuai dengan persepsi komunikan maka
dengan mudahnya komunikan akan menerima inovasi
tersebut.

36
Wawancara Pribadi dengan Tarmizi Kadir Dalimunthe (Pengguna
Aplikasi Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus,
2019.
37
Wawancara Pribadi dengan M. Afzainizam (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 30, Juni, 2019.
92

Begitu juga penuturan informa Bagya yang hampir


sama dengan penuturan dua informan diatas, yang
mengungkapkan bahwa:

“dan karena pada waktu itu ada teman sekelas saya


yang menjadi ambassador aplikasi itu di media
sosial instagram.”
“saya mendownload aplikasi ini, dan saya
menggunakannya”38
Dengan adanya pernyataan dari informan Bagya
tersebut dapat dipastikan bahwa faktor komunikasi dalam
suatu kelompok masyarakat dapat menjadi salah satu
faktor pendukung dalam difusi inovasi ini. Dengan kata
lain komunikasi secara tatap muka atau komunikasi
langsung yang terjadi antara komunikator dan komunikan
sangat efektif dalam membantu difusi inovasi penggunaan
aplikasi yaumi ini.

Komunikasi secara langsung atau komunikasi


tatap muka memang sangat efektif untuk digunakan dalam
mempengaruhi komunikannya, hal ini disebabkan karena
komunikan dapat melihat secara langsung ekspresi yang
ditunjukkan oleh komunikator sehingga komunikan dapat
yakin dengan apa yang disampaikan oleh komunikator.
Dan seorang komunikator pun dapat dengan mudah
mempengaruhi pemikiran komunikannya melalui tatapan
mata yang akan meyakinkan seorang komunikan.
38
Wawancara Pribadi dengan Bagya Husna Fatwa (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus, 2019.
93

Pendapat di atas dipercaya mampu meningkatkan


kepercayaan masyarakat terhadap aplikasi yaumi sehingga
dapat membangun persepsi yang baik bagi masyarakat
tentang aplikasi yaumi dan aplikasi yaumi dapat dikenal
dimasyarakat tanpa harus ada pemikiran yang buruk
terhadap aplikasi yaumi tersebut.

5. Uji Coba.
Dalam uji coba jika suatu inovasi dapat diuji
coba maka kemungkinan besar inovasi tersebut dapat
diterima dengan cepat. Semakin besar biaya dan upaya
yang harus dilakukan untuk mencoba suatu inovasi ,
semakin kecil kemungkinannya untuk berhasil, begitupun
sebaliknya. Hal ini dibuktikan dengan penuturan informan
Arya Dzulkaffa, yang mengungkapkan:

“yang pasti pada saat itu saya mencari aplikasi


arah kiblat untuk shalat, karena saya sering
bepergian keluar kota dan saya tidak mengetahui
arah kiblat. ”
“saya mendownload beberapa aplikasi terkait arah
kiblat dan saya juga mendownload aplikasi yaumi
ini, yang didalamnya ada konten arah kiblat.
Setelah mengetahui aplikasi yaumi saya merasa
aplikasi ini lebih lengkap”39
Dengan demikian informan Arya Dzulkaffa
termasuk memasuki faktor yang ke lima yaitu faktor uji
coba, dimana informan Arya Dzulkaffa menguji beberapa

39
Wawancara Pribadi dengan Arya Dzulkaffa (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27, Agustus, 2019.
94

aplikasi untuk kebutuhannya, setelah masa pengujian


informan Arya Dzulkaffa mencoba menentukan
pilihannya, dalam hal ini informan Arya Dzulkaffa
memilih untuk memilih aplikasi yaumi.

Melihat dari pendapat para informan mengenai


faktor pendukung penggunaan aplikasi yaumi di pesantren
luhur sabilussalam, disimpulkan bahwa terdapat lima
faktor yang mendukung yaitu derajat manfaat, evektifitas
diri, insentif status, nilai individu, dan uji coba.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan,
dianalisis dan diinterpretasi dalam penelitian ini, penulis dapat
menyimpulkan beberapa hal terkait difusi inovasi penggunaan
aplikasi yaumi di pesantren sabilussalam ciputat.
1. adanya unsur difusi inovasi, hal ini ditunjukan dengan
empat unsur yang ada didalamnya, yang mana dalam
unsur difusi inovasi ini, adapun empat unsur tersebut
adalah pertama adanya sebuah inovasi, yang mana inovasi
ini berupa flatform mobile atau aplikasi dakwah yaitu
aplikasi Yaumi, kedua yaitu adanya sarana dalam
melakukan komunikasinya, atau adanya sarana yang
digunakan dalam meyebar luaskan informasi terkait
aplikasi yaumi, ketiga yaitu mempunyai dimensi waktu
dalam penyampaian pesan tersebut, keempat yaitu
mempunyai segementasi yang dituju dalam melakukan
komunikasinya, dalam hal ini, segmentasi yaitu para kaum
millenials.
2. Adapun proses-proses yang dilalui oleh pengguna yaitu
proses yang sesuai dengan teori difusi inovasi yang
dikemukakan oleh Roger M. Everett, difusi inovasi
penggunaan aplikasi yaumi di pesantren luhur
sabilussalam ciputat, dengan melalui beberapa tahap
seperti: knowledge (pengetahuan), persuasion (persuasi),

95
96

decision (keputusan), implementation (implementasi), dan


confirmation (konfirmasi). .
3. Faktor pendukung yang berpengaruh diterimanya difusi
inovasi penggunaan aplikasi yaumi di pesantren luhur
sabilussalam setidaknya ada lima, yaitu derajat manfaat,
manfaat derajat merupakan proses dimana seseorang akan
menerima sesuatu dan ingin melakukan sesuatu karena
berdasarkan manfaat, lalu faktor selanjutnya yaitu Insentif
Status, dalam kaitan ini faktor tersebut lumayan berperan
dalam prilaku pengguna aplikasi yaumi di pesantren luhur
sabilussalam, dengan lingkungan yang lengket dengan hal
keagamaan, dan interaksi antara individu terjadi dengan
intensitas yang tinggi, Nilai individu, seorang indifidu atau
pengguna dapat melakukan penilaiannya terhadap aplikasi
yaumi ini, setelah memasuki tahap penilaian oleh seorang
indifidu maka prilaku selanjutnya yaitu menentukan
pilihannya,. Terakhir yaitu faktor uji coba, dalam faktor uji
coba ini, adanya berapa informan yang mencoba
membandingkan dengan sesuatu yang baru, lalu kemudian
diuji dalam beberapa klasifikasi individu tersebut.

B. IMPLIKASI
Implikasi merupakan dampak yang dirasakan secara
langsung karena adanya penemuan atau hasil penelitian.
Implikasi yang terlihat atas penelitian difusi inovasi
penggunaan aplikasi yaumi di pesantren luhur sabilussalam,
menimbulkan beberapa perubahan prilaku kepada objek
97

penelitan yang dilakukaan penulis, imlikasi tersebut salah


satunya, membuka wawasan atas pekembangan teknologi
komunikasi yang dijelaskan secara eksplisit dalam teori difusi
inovasi. Selain itu pula memberikan tambahan informasi
terkait aplikasi yaumi secara detail, dan bertambahnya
pengguna aplikasi yaumi di pesantren luhur sabilussalam.
Membuka wawasan bagi para pengguna sekaligus
yang sedang merancang sebuah inovasi dalam bidang yang
lain, tentang bagai mana sebuah inovasi disebarluaskan
kepada khalayak umum, serta memberikan pengetahuan
tentang betapa berpengaruhnya media komunikasi dalam
melakukan penyebaran sebuah inovasi, terutama media
sosial.dan pelaku inovasi dapat menentukan segmentasi atau
target pasar yang akan dituju, dengan harapan sebuah inovasi
tersebut dapat berkembang secara tepat sasaran.

C. SARAN
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan, maka
penulis memnberikan saran berkenaan dengan penelitian yang
telah dilakukan, yang ditunjukan kepada beberapa pihak
diantaranya:
Ditunjukan kepada Pelaku komunikasi, atau pelaku
pembuat inovasi terkhusus kepada aplikasi yaumi, penulis
berharap, implikasi jangka panjang yang akan terjadi yaitu
lahirnya generasi muda yang aktif, kreatif dan inovatif dalam
berkarya, terutama dalam konteks dakwah, yang senantiasa
menyeru akan kebaikan, jadikan perkembangan teknologi
98

yang terjadi sebagai sarana dalam melakukan kebaikan ke


semua orang, tanpa melepaskan hasil literasi akademisi,
sepertihalnya difusi inovasi penggunaan aplikasi yaumi di
pesantren luhursabilussalam.
Yang kedua ditunjukan insan akademis sebagai
literature akademisi, bahwasannya tri dharma perguruan
tinggi harus tetap menjadi sesuatu yang melekat dan tidak
melupakaannya, terutama pada poin tri dharma perguruan
tinggi, yaitu penelitian, guna memperluas wawasan dan dapat
kritis atas sesuatu yang sedang berkembang di masyarakat.
Dari dasar itu penulis harap memperdalam teori teori yang
selaras dengan kondisi perkembangan yang sedang terjadi,
dimana sebuah teori menjadi sebuauh pisau penilitian, guna
mengupas segala permasalah yang sedang terjadi, maka pisau
apa yang tepat untuk mengupas permasalahan tersebut.
Terakhir penulis memberikan saran kepada pembaca
khalayak, ketidak terbatasannya informasi, dijadikan peluang
untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, perkembangan
teknologi yang sedang berkembang ini harap mempunyai
batasan pada diri, dan lebih tepat dalam pemanfaatannya.
Pada dasarnya semua umat islam di dunia ini mempunyai
peran dalam melakukan dakwah, menyeru atas kebaikan dan
melarang akan keburukan, dengan melihat perkembangan
teknologi, terkhusus teknologi komunikasi, semua orang
mempunyai peranan penting dalam melakukan kebaikan,
melakukan dakwah dengan tingkah dan prilakunya masing.
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Achmad, Amrullah, Dakwah Islam dan Perubaahan Sosial


Yogyakarta: Prima Duta Yogyakarta, 1983.

Aziz, Muhammad Ali, Ilmu Dakwah, Jakarta: Prenada Media,


2004.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Edisi Revisi VI:Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006.
Aw, Suranto. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2011.
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT.
Rajagrafindo- Persada,2010.
J. Baran, Stanley. Pengantar Komunikasi Massa Literasi Media
dan Budaya: Edisi VI Buku. Jakarta: Salemba Humanika,
2011.
Langgulung, Hasan. Asas-asas Pendidikan Islam, Jakarta: Al-
Husna,2000.
Machfoed, Filsafat Dakwah Ilmu Dakwah dan Penerapannya,
Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2004

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya, 2002.
Morissan, dkk. Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia
Indonesia, 2013.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2005.
M. Rogers, Everett. Communication Technology The New
Mediain Society. New York: The Free Press, 1986.
M. Rogers, Everett. Diffusion of Innovatios Third Edition. New
York: The Free Press, 1983.

99
100

M. Suyanto. Pengantar Teknologi Informasi untuk Bisnis.


Yogyakarta: Andi Offset, 2005.
Noegroho, Agoeng. Teknologi Komunikasi. Yogyakarta:
GrahaIlmu, 2010.
Pusat Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi
contoh analisis praktis. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2009.
Ruben, Brent D, dkk. Komunikasi dan Perilaku Manusia. Edisi
V; Jakarta: PT. Rajagrafindo, 2013.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D.
Cetakan IX; Bandung: Alfabeta, 2009.
Suprapto, Tommy. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi.
Yogyakarta: MedPress, 2009.
Taufik Tata, Dakwah Era Digital. Kuningan Jawa Barat: Pustaka
Al-Ikhlash. 2013.

Toha Yahya Omar . H.M., Islam dan Dakwah, Jakarta: PT. AL


Mawardi Prima, 2004.

Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo, 2004.

8PP LDNU, Potret Gerakan Dakwah NU, Jakarta: PP LDNU


Publishing, 2007.

Internet

Aplikasi Sobat Muslim Millenials (Yawme)


Https://Inet.Detik.Com/Mobile-Apps/D-
4037469/Aplikasi-Yawme-Ingin-Jadi-Sobat-Hijrah-
Milenial. Diakses Pada Hari Kamis, Tanggal 7 Maret
2019.
101

Berapa Banyak Pengguna Gadget Di Indonesia.


Https://Kominfo.Go.Id/Content/Detail/6095/Indonesia-
Raksasa Teknologi-Digital-Asia/0/Sorotan_Media.
Diakses Pada Hari Kamis, Tanggal 7 Maret 2019.

Wawancara

Wawancara Pribadi dengan Ikhsanuz Zaki (Community Manager,


Yaumi Indonesia), Tanggal 26 Agustus 2019.
Wawancara Pribadi dengan M. Afzainizam (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 30 Juni
2019.
Wawancara Pribadi dengan Tarmizi Kadir Dalimunthe (Pengguna
Aplikasi Yaumi diPesantren Luhur Sabilussalam),
Tanggal 27 Agustus 2019.
Wawancara Pribadi dengan Sanwani Alamsyah (Pengguna
Aplikasi Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam),
Tanggal 27 Agustus 2019.

Wawancara Pribadi dengan Ikbal Ali Muzaky (Pengguna


Aplikasi Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam),
Tanggal 27 Agustus 2019.
Wawancara Pribadi dengan Febriansyah (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27
Agustus 2019.
Wawancara Pribadi dengan Syahru Royhan (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27
Agustus 2019.
Wawancara Pribadi dengan Arya Dzulkaffa (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 27
Agustus 2019.

Wawancara Pribadi dengan Mualif Wijdan Kayis (Pengguna


Aplikasi Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam),
Tanggal 27 Agustus 2019.
102

Wawancara Pribadi dengan Bagya Husna Fatwa (Pengguna


Aplikasi Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam),
Tanggal 27 Agustus 2019.
Wawancara Pribadi dengan Abdul Aziz (Pengguna Aplikasi
Yaumi di Pesantren Luhur Sabilussalam), Tanggal 28
Agustus 2019.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Halaman pengesahan seminar Proposal

xiii
Surat Bimbingan Skripsi

xiv
Surat pernyataan Telah Melakukan Penilitian di Yaumi Indonesia

xv
Surat Pernyataan Telah Melakukan Penilitian Kepada Pesantren
Luhur Sabilussalam Ciputat

xvi
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN PIHAK APLIKASI
YAUMI DALAM MENENTUKAN ELEMENT DIFUSI
INOVASI

Nama : Ikhsanuz zaki


Jabatan : Manager Community Yaumi Indonesia
1. Apa ide atau praktek yang dianggap baru sehingga
dikatakan inovasi dalam aplikasi Yaumi mi ?
“Munculnya aplikasi ini berangkat dari adanya masalah,
dan tidak mungkin kita mengeluarkan uang, waktu dan
sumber daya untuk melakukan sesuatu yang tidak ada
gunanya, yaumi hadi sebagai solusi, tentunya solusi yang
dibutuhkan dan yang baru, seperti kita melakukan
digitalisasi evaluasi ibadah harian, mutaba’ah. Maka kita
belum melihat itu di aplikasi lain, dan menurutkita konten
ini merupakan satu-satunya dan terbesar di Indonesia ini”.

2. Apa sarana atau media yang digunakan dalam


penyampaian inovasi atau aplikasi yaumi?
Karena kita menjaring muslim millennial, maka otomatis
kita menggunakan flatform yang banyak digunakan oleh
muslim millennial, selama ini kita menginformasikan
lewat flatform media sosial instagram, kemudian kitajuga
memasarkannya lewat flatform marketing, lalu media
whatshaap, pada itu kita membuka kelas kuliah
keagamaan di whatshapp grup.

3. Apakah ada batasan waktu atau inovasi yang


disampaikan hanya pada waktu tertentu saja?
“Pada awalnya yaumi ini merupakan aplikasi ibadah saja,
kalau teman-teman menyebutnya . mutaba’ah, lalu
muncul sekitar tahun 2017 pada bulan ramadhan, kita bisa
memonitoring, dan meningkatkan ibadah ramadhan pada

xvii
waktu itu, lalu kemudian pasar waktu itu bagus, kemudian
usernya lumayan banyak, maka dengan itu kita seriusin.
Tetapi yaumi sampai saat ini terus meningkatkan
pembaharuan, dimana yaumi bukan aplikasi yang secara
temporary semata. Terus kita kembangkan, dan mencoba
membuat sebuah ekosistem lalu kita memberikan
kebutuhan mereka, semisalnya pembayaran zakat, dan
bahkan bisa menjadi ecomarce mungkin. Kita terus
mengkomunikasikan tentang aplikasi ini karena kita tarsus
meningkatkan user, perbandingannya berapa sih umat
muslim di Indonesia, nah maka itulah target kita”.

4. System sosial atau Segmentasi apa yang dimaksud


oleh aplikasi yaumi ?
“Pengguna yaumi ini muslim muda, atau muslim
millennial, lebih tepatnya orang orang yang ingin
mendalami isu-isu untuk meningkatkan dirinya lebih baik
lagi. Itulah target yaumi, jika ditanya lebih spesifik target
yaumi seperti mahasiswa, dimana mahasiswa memasuki
pase mengenal dirinya sendiri, yang mempunyai
keinginan ingin lebih dalam lagi dalam memahami islam.
Akan tetapi pada hakikatnya target kita tidak berhenti
disitu, target kita yaitu muslim keseluruhan, ibarat Jakarta
tidak ada gojek , warga Jakarta merasa pusing, nah
analogi itu yang kita pakai, muslim tidak ada yaumi mersa
dirinya ada yang kurang”.

xviii
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN PENGGUNA
APLIKASI YAUMI DI PESANTREN LUHUR
SABILUSSALAM CIPUTAT DALAM MENENTUKAN
PROSES PUTUSAN DIFUSI INOVASI
Nama : Sanwani Alamsyah
Status : mahasantri/ mahasiswa uin jakarta
Tempat Tanggal Lahir : bekasi, 15 juni 2000
5. Kapan dan bagaimana anda mengetahui aplikasi
yaumi ?
“waktu itu pada tahun 2018, saya mengetahuinya melihat
ada sebuah program ke islaman disalah satu stasiun
televisi yang membahas aplikasi ini”

6. Apa sikap anda setelah mengetahui aplikasi yaumi?


“karena saya penasaran saya coba mendownload aplikasi
ini, mencoba mencari tahu dan menyamakan dengan apa
yang dikatakan program televise itu”

7. Apakah anda menolak atau menerima aplikasi yaumi


dan apa alasannya?
“Karena pada awalnya mendownload aplikasi ini dari
ketertarikan sebuah program, maka saya mulai menerima
aplikasi ini. Karena ada beberapa manfaat yang selalu
saya rasakan, terutama pada konten pengingat waktu
shalat/adzan, yang mana sampai sekarang saya suka
melakukan puasa senin kamis, jadi saya tahu kapan waktu
imsyak dan waktu berbuka”.

8. Apa saja yang anda laukukan setelah menerima atas


penggunaan aplikasi yaumi ?
“ sebetulnya saya tidak begitu aktif dalam menggunakan
aplikasi ini, tapi saya suka mengikuti konten artikel islami

xix
dan kajian fiqih, karena saya suka hal itu dan adanya
notifikasi dari aplikasi ini.”

9. Apa alasan anda bahwa anda benar benar menerima


atau menggunakan aplikasi Yaumi?
“Menurut saya aplikasi ini merupakan inovasi dari hal
yang bersangkutan dengan keagamaan, pada awalnya saya
jarang menemukan konten atau pengingat akan hal yang
bersangkutan dengan agama, mungkin dulu saya sering
mengikuti pengajian, diskusi dan sebagainya demi
menemukan ilmu atau pengetahuan islam, ketika ada
aplikasi ini, setidaknya saya lumayan sering membaca
artikel ataupun pelajaran dari alqur’an, setiap hari karena
adanya notifikasi dari aplikasi ini”

Tanggal :
Informan Peneliti

Sanwani Aalamsyah Nida Arafat

Nama : Bagya Husna Fatwa


Status : Mahasantri/Mahasiswa
Tempat Tanggal Lahir : Palangkaraya 9 mei 2000
1. Kapan dan bagaimana anda mengetahui aplikasi
yaumi ?
“saya tahu aplikasi ini waktu saya semester tiga pada
tahun 2018, dan karena pada waktu itu ada teman sekelas

xx
saya yang menjadi ambassador aplikasi itu di media sosial
instagram.”

2. Apa sikap anda setelah mengetahui aplikasi yaumi?


“saya mendownload aplikasi ini, dan saya
menggunakannya”

3. Apakah anda menolak atau menerima aplikasi yaumi


dan apa alasannya?
“pada awalnya saya tidak begitu peduli, tapi lumayan lah
setidaknya saya bisa membaca al quran lewat aplikasi ini
dan tidak perlu mendownload aplikasi quran lainnya”.

4. Apa saja yang anda laukukan setelah menerima atas


penggunaan aplikasi yaumi ?
“ saya membuka al qu’an lalu saya suka juga membaca
artikel-artikel keislaman yang ada di dalam aplikasi ini.”

5. Apa alasan anda bahwa anda benar benar menerima


atau menggunakan aplikasi Yaumi?
“saya tidak banyak pertimbangan dalam menggunakan
aplikasi ini, saya menggunakan, kerena saya merasakan
manfaat dan bisa mengingatkan saya dalam hal yang
bersangkutan dengan islam, sepetti waktu shalat,
keutamaan-keutamaan lainnya dalam islam.”

Tanggal :
Informan Peneliti

Bagya Husna Fatwa Nida Arafat

xxi
Nama : Arya Dzulkaffa
Status : Mahasanti/ Mahasiswa
Tempat Tanggal Lahir : 18 april 2000
1. Kapan dan bagaimana anda mengetahui aplikasi
yaumi ?
“saya lupa waktu tepatnya kapan, yang pasti pada saat itu
saya mencari aplikasi arah kiblat untuk shalat, karena saya
sering bepergian keluar kota dan saya tidak mengetahui
arah kiblat. ”

2. Apa sikap anda setelah mengetahui aplikasi yaumi?


“saya mendownload beberapa aplikasi terkait arah kiblat
dan saya juga mendownload aplikasi yaumi ini, yang
didalamnya ada konten arah kiblat. Setelah mengetaahu
aplikasi yaumi saya merasa aplikasi ini lebih lengkap”

3.
4. Apakah anda menolak atau menerima aplikasi yaumi
dan apa alasannya?
“karena lebih lengkat dalam fiturnya, saya menerima
aplikasi ini sedangkan aplikasi yang lainnya yang
mempunyai fitur arah kiblat saja , saya hapus, dan saya
memilih yaumi,demi kebutuhan keagamaan saya”.

5. Apa saja yang anda laukukan setelah menerima atas


penggunaan aplikasi yaumi ?
“ saya suka sekali dengan notifikasi yang diberikan oleh
aplikasi yaumi ini, demi membuka wawasan saya
terhadap pelajaran pelajaran islam dalam al quran, dan
tidak hanya belajar dikampus dan di pesantren saya”

6. Apa alasan anda bahwa anda benar benar menerima


atau menggunakan aplikasi Yaumi?

xxii
“karena aplikasi ini lebih lengkap dan memenuhi apa
kebutuhan saya.”

Tanggal :
Informan Peneliti

Arya Dzulkaffa Nida Arafat

Nama :Syahru Royhan


Status : Mahasantri/Mahasiswa
Tempat Tanggal Lahir : Tanggerang 30 Desember 1999
1. Kapan dan bagaimana anda mengetahui aplikasi
yaumi ?
“ramdhan 2018, pada saat itu saya tahu dari televisi, ada
program yang membahas tentang aplikasi ini”

2. Apa sikap anda setelah mengetahui aplikasi yaumi?


“saya coba di play store ternyata memang ada, lalu saya
menginstalnya”

3. Apakah anda menolak atau menerima aplikasi yaumi


dan apa alasannya?
“saya menerima aplikasi ini dan saya menggunakannya,
karena aplokai ini sangat bermanfaat”.

4. Apa saja yang anda laukukan setelah menerima atas


penggunaan aplikasi yaumi ?
“ saya tidak begitu sering menggunakannya, tapi karena
waktu itu momen ramadhan, ya lumayan aplikasi ini
pengingat saya untuk beribadah”

xxiii
5. Apa alasan anda bahwa anda benar benar menerima
atau menggunakan aplikasi Yaumi?
“karena bagus, untuk mengingat akan keagamaan, tidak
hanya dunia social media saja yang ada di hp saya, ada
aplikasi ini yang menjadi bahan evaluasi saya.”

Tanggal :
Informan Peneliti

Syahru Royhan Nida Arafat

Nama : Febriansyah
Status : Mahasantri/Mahasiswa
Tempat Tanggal Lahir : 15 Februari 1998
1. Kapan dan bagaimana anda mengetahui aplikasi
yaumi ?
“saya tahu aplikasi ini dari media sosial instagram, ada
beberapa teman saya yang memposting tentang aplikasi
ini. ”

2. Apa sikap anda setelah mengetahui aplikasi yaumi?


“saya menggunakannya meski ga betu sering si, tapi kan
setiap hari ada notifikasi jadi saya bisa mengikuti yang
ada dalam notifikasi itu”

3. Apakah anda menolak atau menerima aplikasi yaumi


dan apa alasannya?

xxiv
“karena yaumi ini bagus , ada konten evaluasi ibadah
harian, jadi bisa dilihat perkembangan ibadah saya”.

4. Apa saja yang anda laukukan setelah menerima atas


penggunaan aplikasi yaumi ?
“ selain membaca artikel yang disediakan yang saya
lakukan mengisi target ibadah harian yang telah saya
catat, jadi saya mengetahui ibdah apa saja yang belum
saya lakukan”

5. Apa alasan anda bahwa anda benar benar menerima


atau menggunakan aplikasi Yaumi?
“yang pertama ga boros koulta meski ada notifikasi setiap
hari, terus simple, hp saya lebih berwarna tidak hanya
aplikasi social media saja.”

Tanggal :
Informan Peneliti

Febriansyah Nida Arafat

Nama :Muhammad Afzainizam


Status : Mahasantri/Mahasiswa
Tempat Tanggal Lahir : Tuban 15 desember 1999
1. Kapan dan bagaimana anda mengetahui aplikasi
yaumi ?
“waktunya saya lupa, waktu itu saya tahu aplikasi ini dari
teman asrama.kemudian mencari lebih dalam lagi lewat
media sosial instagram”

xxv
2. Apa sikap anda setelah mengetahui aplikasi yaumi?
“saya coba aja install ”

3. Apakah anda menolak atau menerima aplikasi yaumi


dan apa alasannya?
“awalnya sedikit bingung dalam menggunakannya, ya
mungkin saya lebih suka pelajaran agama islam, terkait
hukum fiqih islam dan lain lain”.

4. Apa saja yang anda laukukan setelah menerima atas


penggunaan aplikasi yaumi ?
“ saya bisa bertanya dengan pengguna yaumi di fitur chat
room, terus saya juga bisa lihat sharing-sharing ustad
yang tersedia di aplikasi ini”

5. Apa alasan anda bahwa anda benar benar menerima


atau menggunakan aplikasi Yaumi?
“awalnya saya membandingkan dengan aplikasi lain, tapi
saya lebih suka yaumi, lebih ke kinian buat kaum
millenials seperti saya, dan ada fitur evaluasi ibadah yang
menurut saya ini adalah sesuatu yang baru.”

Tanggal :
Informan Peneliti

M. Afzainizam Nida Arafat

Nama :Mualif Wijdan Kayis


Status :Mahasantri/Mahasiswa

xxvi
Tempat Tanggal Lahir : Karawang 13 Juli 1996
1. Kapan dan bagaimana anda mengetahui aplikasi
yaumi ?
“saya tahu dari internet, saya mencari aplikasi ibadah
Tanya jawab ustad , dan ada muncul yaumi. ”

2. Apa sikap anda setelah mengetahui aplikasi yaumi?


“meng install dan menggunakannya”

3. Apakah anda menolak atau menerima aplikasi yaumi


dan apa alasannya?
“karena ada konten evaluasi ibadahnya saya menerima
aplikasi ini dengan senang hati”.

4. Apa saja yang anda laukukan setelah menerima atas


penggunaan aplikasi yaumi ?
“ membaca al quran, mebaca artikel , ada pengingat shalat
adzan, dan evaluasi ibadah harian”

5. Apa alasan anda bahwa anda benar benar menerima


atau menggunakan aplikasi Yaumi?
“dengan yaumi sudah memenuhi kebutuhan kegamaan
dan ibadah saya.”

Tanggal :
Informan Peneliti

Mualif Wijdan Kayis Nida Arafat

Nama : Abdul Aziz

xxvii
Status : Mahasantri/Mahasiswa
Tempat Tanggal Lahir : bekasi, 22 maret 2000
1. Kapan dan bagaimana anda mengetahui aplikasi
yaumi ?
“saya tahu dan saya menggunakan melalui youtube . ”

2. Apa sikap anda setelah mengetahui aplikasi yaumi?


“saya tanya ke teman saya itu aplikasi apa, lalu saya
download”

3. Apakah anda menolak atau menerima aplikasi yaumi


dan apa alasannya?
“saya menerima , bagus ini inovasi dalam dunia ibadah,
cocok buat saya yang masih awam dalam pelajaran
agama”.

4. Apa saja yang anda laukukan setelah menerima atas


penggunaan aplikasi yaumi ?
“ saya lebih sering suka membaca konsultasi ustad , dan
melihat video ceramah ustad yang ada di dalam aplikasi
ini”

5. Apa alasan anda bahwa anda benar benar menerima


atau menggunakan aplikasi Yaumi?
“bagus, tapi sarannya isi kontennya lebih cepat updatenya,
soalnya saya tunggu-tunggu.”

Tanggal :
Informan Peneliti

Abdul Aziz Nida Arafat

xxviii
Nama :Tarmizi Kadir Dalimunthe
Status : Mahasantri/Mahasiswa
Tempat Tanggal Lahir : Medan, 19 mei 1996
1. Kapan dan bagaimana anda mengetahui aplikasi
yaumi ?
“saya tahu dari teman sekamar asrama saya. ”

2. Apa sikap anda setelah mengetahui aplikasi yaumi?


“menginstal dan menggunakan aplikasi tersebut”

3. Apakah anda menolak atau menerima aplikasi yaumi


dan apa alasannya?
“saya lihat temen saya , saya tertarik untuk
menggunakannya terutama dalam konten evaluasi
ibadah”.

4. Apa saja yang anda laukukan setelah menerima atas


penggunaan aplikasi yaumi ?
“ saya lebih menggunakan konten evaluasi ibdah harian,
saya membuat list ibadah yang a kan saya lakukan hari
itu, lalu saya bisa evaluasi ibadah apa saja yang belum
saya lakukan”

5. Apa alasan anda bahwa anda benar benar menerima


atau menggunakan aplikasi Yaumi?
“saya suka dan menurut saya ini merupakan inovasi dalam
aplikasi ke agamaan, dengan yaumi bisa menjadikan
peningkatan ibadah saya pada setiap harinya, ketika saya
mempunyai waktu senggang atau sedang lalai, seketika itu
muncul notifikasi yaumi, yang mengingatkan saya untuk

xxix
melakukan sesuatu yang bermanfaat, sesuai dengan
konten aplikasi yaumi.”

Tanggal :
Informan Peneliti

Tarmizi Kadir Dalimunthe Nida Arafat

Nama :Ikbal Ali Muzaky


Status :Mahasantri/Mahasiswa
Tempat Tanggal Lahir :Bandung, 12 Maret 1999
1. Kapan dan bagaimana anda mengetahui aplikasi
yaumi ?
“saya tahu dari teman saya”

2. Apa sikap anda setelah mengetahui aplikasi yaumi?


“menginstall dan mengunakannya”

3. Apakah anda menolak atau menerima aplikasi yaumi


dan apa alasannya?
“saya menerima aplikasi ini, karena konten islam dan hal
yang bersangkutan dalam ibadah tersedia lengkap
didalamnya”.

4. Apa saja yang anda laukukan setelah menerima atas


penggunaan aplikasi yaumi ?
Saya lebih sering membaca al qur’an dan membaca tips
tips dalam pandangan islam”

xxx
5. Apa alasan anda bahwa anda benar benar menerima
atau menggunakan aplikasi Yaumi?
“saya bisa membaca al quran, terus yang paling menarik
ada notifikasi tentang pelajaran dalam al qur’an, jadi
tidakhanya mebaca saja dan yang baru menurut saya
setiap sepuluh menit memasuki waktu shalat , aplikasi ini
mengirimkan notifikasi popup.”

Tanggal :
Informan Peneliti

Ikbal Ali Muzaky Nida Arafat

xxxi
Lampiran Dokumentasi
Wawancara dengan Community Manager Yaumi Indonesia

Wawancara dengan Pengguna Aplikasi Yaumi di Pesantren


Luhur Ciputat

xxxii
xxxiii
xxxiv

Anda mungkin juga menyukai