Disusun Oleh:
Dwi Yulfani
NIM: 11190520000023
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabil’alamin, segala puji Syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, karena akan karunia dan hidayah-
Nya, penulis masih diberikan kekuatan untuk selalu beriman dan
taat kepada-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Bimbingan Agama dalam Membentuk Konsep
Diri Remaja di Yayasan Irtiqo Kebajikan Rempoa Tangerang
Selatan”. Sholawat serta salam tak lupa penulis curah limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan
kita selaku umatnya. Semoga kita bisa mendapatkan syafaat-Nya
di Yaumul Akhir.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Sosial bagi
mahasiswa program S1 pada program studi Bimbingan dan
Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, dikarenakan keterbatasan ilmu dan wawasan penulis
serta kemampuan penulis.
Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, izinkan penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan, dukungan, secara materil dan non materil.
Dengan penuh rasa kasih sayang, penulis mengucapkan terima
kasih yang tidak terhingga kepada kedua orang tua tercinta, dan
ii
sahabat-sahabat saya yang telah memberikan dukungan, motivasi
dan doa kepada penulis.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr.
Fita Fathurokhmah, M.Si. selaku Wakil Dekan I Bidang
Akademik. Dr. Rubiyanah, M.A. selaku Wakil Dekan II
Bidang Administrasi Umum dan Keuangan. Dr. Muhtadi,
M.Si. selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan
Kerjasama Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Nasichah, M.A. selaku Ketua Program Studi Bimbingan
dan Penyuluhan Islam Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
Ir. Noor Bekti Negoro, selaku dosen pembimbing akademik
Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
3. Dr. Fauzun Jamal, M.A. selaku dosen pembimbing yang sudah
meluangkan waktu, tenaga, dan fikiran untuk selalu
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun
skripsi ini. Terima kasih selalu sabar membimbing saya, terima
kasih atas ilmu, nasihat dan motivasi yang selalu bapak
berikan.
4. Dr. Muhtadi, M.Si selaku ketua sidang dan Yulia Rosa Dewi,
M.M selaku sekretaris sidang munaqosah.
iii
5. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si dan Muhtar Muchammad
Solihin, M.Si selaku penguji sidang skripsi yang sudah
memberikan kritik dan saran yang membangun.
6. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
khususnya Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam
yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat untuk
penulis.
7. Kedua orang tua tercinta, Bapak Yudi Wahyudi dan Ummi
Suryanah terima kasih atas perjuangannya dan kerja kerasnya
untuk selalu memberikan yang terbaik bagi penulis, terima
kasih atas doa, dukungan, cinta dan kasih sayang yang tiada
henti sehingga penulis bisa menempuh pendidikan sampai
pada titik ini.
8. Kakak yang sangat saya sayangi Nurdiansyah dan Dini
Wahyuningtias terima kasih banyak atas dukungannya, baik
berupa materi atau non materi. Terima kasih selalu berbagi
pengalaman, menjadi contoh yang baik, selalu memberikan
motivasi, arahan, semangat dan mensupport penulis dari awal
perkuliahan sampai penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
9. Adik dan keponakan tercinta penulis, Kirani Asya Shabira dan
Arsakha Kaivansyah yang selalu memberikan semangat
kepada penulis.
10. Arina Mayang Fa’una sahabat penulis dari awal perkuliahan
hingga saat ini. Terima kasih atas doa nya, terima kasih selalu
menjadi pendengar yang baik, menjadi teman yang sangat
suportif, dan selalu memberikan saran juga semangat.
iv
11. Selfiah, Nurul Hassanah, Choirotunnisa, Wulandari Rizka
Meylinda, Lia OKtaviani, Faradilla Hassa, Sari Rahayu, Joya
Esliana Wulan terima kasih selalu mendukung, memotivasi
dan membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi.
12. Pihak Yayasan Irtiqo Kebajikan terutama kepada Ustadzah Tia
Subu Simamora, S.Ag yang telah memberikan kesempatan dan
selalu menyambut baik penulis dalam melakukan penelitian.
Seluruh pembimbing agama dan para remaja Yayasan Irtiqo
Kebajikan yang telah membantu keberhasilan dan kelancaran
penulis dalam proses penelitian.
13. Kelompok 4 Makro, Rahma, Kamila, Nida, Retna, Husna,
Haifa, Livia, Ramzi dan Sayyid yang selalu mendukung
penulis dalam penyusunan skripsi ini
14. Keluarga besar Bimbingan dan Penyuluhan Islam khususnya
Angkatan 2019 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
yang telah mendukung penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah SWT. selalu memberikan keberkahan dan
membalas kebaikan atas segala jasa yang telah diberikan. Peneliti
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Oleh karena itu, besar harapan peneliti untuk segala kritikan dan
saran dalam penelitian ini agar kedepannya bisa lebih baik lagi.
Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
bagi segenap keluarga besar Program Studi Bimbingan dan
Penyuluhan Islam. Aamiin.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................1
B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah......................7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................8
D. Tinjauan Kajian Terdahulu ..............................................9
E. Metode Penelitian ...........................................................15
F. Sistematika Penulisan.....................................................23
BAB II TINJAUAN TEORITIS ............................................. 26
A. Bimbingan Agama ..........................................................26
B. Konsep Diri .....................................................................40
C. Remaja..............................................................................53
D. Kerangka Pikir ................................................................57
BAB III ....................................................................................... 59
GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN...................... 59
A. Sejarah Berdirinya Yayasan Irtiqo Kebajikan Rempoa
Tangerang Selatan ..........................................................59
B. Visi dan Misi ...................................................................62
C. Tujuan Yayasan Irtiqo Kebajikan .................................62
D. Struktur Organisasi Yayasan Irtiqo Kebajikan ...........62
E. Sarana dan Prasarana ......................................................63
F. Keadaan Anak Binaan Yayasan Irtiqo Kebajikan ......64
G. Kegiatan Anak Binaan Yayasan Irtiqo Kebajikan......67
vi
H. Jadwal Kegiatan di Yayasan Irtiqo Kebajikan Rempoa
Tangerang Selatan ..........................................................68
I. Program Yayasan Irtiqo Kebajikan ..............................69
BAB IV ....................................................................................... 71
DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ................................... 71
A. Deskripsi Informan .........................................................71
B. Temuan Penelitian ..........................................................77
BAB V......................................................................................... 90
PEMBAHASAN ........................................................................ 90
A. Pelaksanaan Bimbingan Agama di Yayasan Irtiqo
Kebajikan Rempoa Tangerang Selatan. .......................90
B. Konsep Diri Remaja di Yayasan Irtiqo Kebajikan
Rempoa Tangerang Selatan ...........................................97
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan
Bimbingan Agama dalam Membentuk Konsep Diri
Remaja di Yayasan Irtiqo Kebajikan Rempoa
Tangerang Selatan…………………………………105
D. Analisis SWOT .............................................................108
BAB VI ..................................................................................... 113
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ....................... 113
A. Kesimpulan ....................................................................114
B. Implikasi ........................................................................115
C. Saran ...............................................................................116
DAFTAR PUSTAKA .............................................................. 117
LAMPIRAN ............................................................................. 124
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak
menuju dewasa. Masa remaja merupakan salah satu periode
dari perkembangan manusia. Masa peralihan ini meliputi
semua perkembangan, perubahan perkembangan tersebut
meliputi aspek fisik, mental, dan psikososial. Masa remaja
merupakan salah satu fase paling kritis dalam kehidupan
manusia karena merupakan fase peralihan dari masa kanak-
kanak menuju masa dewasa. Dewasa ini, banyak perubahan
yang terjadi pada remaja, baik secara fisik, emosional, maupun
sosial.
Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui jumlah penduduk
Indonesia hingga 2020 didominasi generasi Z dan generasi
milenial. Generasi Z adalah penduduk yang lahir pada kurun
tahun 1997-2012, dan generasi milenial yang lahir periode
1981-1996. Dari hasil survei sepanjang Februari-September
2020 itu didapati jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa
atau setara dengan 27,94 persen dari total populasi berjumlah
270,2 juta jiwa. Sementara, generasi milenial mencapai 69,90
juta jiwa atau 25,87 persen.1
Fase remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa.
Pada fase ini, remaja sudah mulai banyak berfikiran ke masa
1
https://bisnis.tempo.co/read/1425919/sensus-penduduk-2020-bps-
generasi-z-dan-milenial-dominasi-jumlah-penduduk-ri diakses pada 15 Januari
2024 pukul 00.21 WIB
1
2
2
Gia Sugiantoro Fauzan, dkk. Problematika Remaja dalam Mengikuti
Bimbingan Keagamaan, Jurnal Bimbingan, Penyuluhan, Konseling, dan
Psikoterapi Islam Vol. 7, No. 4, 2019
3
3
Kemeneterian Sosial RI, Rekapan Data Anak Terlantar, Jakarta:
Pusat data dan Informasi Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak, 2011
4
Mujahidin Nur, Keajaiban Menyantuni Anak Yatim, PT Zaytuna Ufuk
Abadi, Jakarta, 2008, hlm. 10
5
Chaplin, J.P, Kamus lengkap psikologi. Alih Bahasa: Kartini
Kartono Raja Grafindo Persada Jakarta, 2000.
4
6
Syekh Khalid bin Abdul Rahman, Kitab Fikhi Mendidik anak
(Jogjakarta: Diva Press, 2012), hlm. 422
7
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Kepribadian, Jakarta:
RajaGrafindoPersada, 2007. Hlm. 247
5
8
Walgito, Bimbingan Penyuluhan di Sekolah, (Yogyakarta: Andi
Offset, 1984) hlm. 4
9
Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam, Yogyakarta:
UII Press, 2001, hlm.4
6
10
Wawancara pribadi dengan Kak Tya, Pengurus YIK, 25 Mei 2023.
7
2. Manfaat penelitian
Peneliti berharap penelitian ini dapat menghasilkan
beberapa manfaat, diantaranya sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan
dapat memperkaya keilmuan khususnya dalam bidang
kajian Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Penelitian ini
mampu dijadikan sebagai pijakan dan referensi pada
penelitian-penelitian selanjutnya khususnya yang
berhubungan dengan bimbingan agama dalam
membentuk konsep diri anak di Yayasan Irtiqo
Kebajikan Rempoa Tangerang Selatan.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai penelitian tentang
bimbingan agama dalam membentuk konsep diri.
Penulis juga berharap penelitian ini dapat bermanfaat
untuk orang banyak serta bisa dijadikan bahan evaluasi
dan referensi bagi peneliti yang mendatang.
11
Putri Diah Puspitasari, Pembentukan Konsep Diri Penerima Manfaat
Melalui Bimbingan Mental Agama di Sasana Pelayanan Sosial Anak Suko
Mulyo Tegal, Skripsi, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Walisongo Semarang, 2018.
11
12
Nur Mala Syamsiatul Fauziah, Pengaruh Bimbingan Agama
terhadap Konsep Diri Siswa di Asrama SMART Ekselensia Indonesia Bogor,
Skripsi, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2021.
12
13
Annisah Nur Amaliah, Bimbingan Agama dalam Pengembangan
Potensi Diri Remaja di Lembaga Quantum Of Succes Training and Consulting
Institut Cirebon, Skripsi, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2019.
13
14
Fety Unjiyati, Pembinaan Keagamaan dan Konsep Diri Remaja
dalam Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Desa Tempuranduwur
Kecamatan Sapuran Kabupaten Wonosobo, Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan, IAIN Salatiga, 2021.
15
E. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Pengertian metode penelitian adalah cara-cara berpikir
dan berbuat yang dipersiapkan dengan sebaik-baiknya
(hati-hati, kritis, dalam mencari fakta, prinsip-prinsip)
untuk mengadakan penelitian dan mencapai tujuan
15
Sapto Irawan, Pengaruh Konsep Diri Terhadap Komunikasi
Interpersonal Mahasiswa, Jurnal Scholaria Vol. 7 No. 1, Januari 2017 hlm. 39-
48
16
16
Deni Kurniawan, Peran Majelis Taklim Dalam Menanamkan Nilai-
Nilai Keislaman Kepada Masyarakat. Jurnal Staialhidayah Vol. 1 No 2, 2018
17
E. Ktisti Poerwandari, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian,
(Jakarta: Lembaga Pengembangan dan pengukuran psikologi, Fakultas.
Psikologi UI, 1998), 34.
18
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian
Pendidikan Bahasa, (Surakarta: 2014) Hlm 87.
17
19
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2017), hlm. 274
19
20
Abdurrahman Fatoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyususna
Skripsi (Jakarta: Rineka Cipta,2011), hlm.104.
21
Sutrisno Hadi, Metodologi Reserch (Yogyakarta:Andi Ofset,Edisi
Refisi,2002), hlm.136.
22
Gulo, Metodologi Penelitian (Jakarta: Grasindo,cet.1,2002), hlm.116
23
Gulo, Metodologi Penelitian (Jakarta: Grasindo,cet.1,2002), hlm.119
20
24
Abdurrahman Fatoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyususna
Skripsi (Jakarta: Rineka Cipta,2011), hlm.112
21
25
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2018), hlm. 236
26
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian
Pendidikan Bahasa, (Surakarta: 2014) Hlm. 174
22
27
Sugiyono, Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: CV Alfabeta,
2014) Hlm. 247
28
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian
Pendidikan Bahasa, (Surakarta: 2014) Hlm. 176
29
Ibid, Hlm 177
23
30
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis,
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
24
A. Bimbingan Agama
1. Pengertian Bimbingan
Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan
dari bahasa Inggris yaitu “guidance”.1 Kata “guidance”
merupakan kata dalam bentuk mashdar (kata benda) yang
berasal dari kata kerja “to guide” artinya menunjukan,
membimbing.2 Jadi kata guidance berarti pemberian petunjuk,
pemberian bimbingan atau tuntunan kepada orang yang
membutuhkan.
Menurut Prayitno, bimbingan adalah proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang
atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun
dewasa, agar orang yang dibimbing mampu mengembangkan
kemampuan dirinya sendiri dan mandiri memanfaatkan
kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang ada.3
Kartini Kartono lebih lanjut mengungkapkan, Bimbingan
adalah pertolongan yang diberikan oleh seseorang yang telah
dipersiapkan dengan pengetahuan pemahaman keterampilan-
keterampilan tertentu yang diperlukan dalam menolong kepada
1
Samito, Kamus Bahasa Inggris, (Surabaya: Mita Pelajar, 2012), hlm.
139.
2
Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: Sinar
Grafika Offset, 2010), hlm. 3.
3
Prayitno dan Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:
Rineke Cipta, 1999), hlm. 99.
26
27
4
Katini Kartono, Bimbingan Dan Dasar-Dasar Pelaksanaanya,
(Jakarta: Rajawali, 1985), hlm.9
5
Dewa Ketut Sukardi, Proses Bimbingan dan Penyuluhan, (Jakarta :
Rineka Cipta, 1995) hlm. 12
6
Sutirna, Bimbingan dan Konseling Pendidikan Formal, Nonformal
dan Informal, (Yogyakarta: Andi Offset, 2013), hlm. 6.
28
2. Pengertian Agama
Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “a” yang
artinya tidak dan “gama” yang artinya kacau. Maka agama
berarti tidak kacau (teratur). Menurut M. Thaib Thahir Abdul
Muin, agama merupakan suatu peraturan Tuhan yang
mendorong jiwa seseorang yang memiliki akal memegang
peraturan Tuhan dengan kehendaknya sendiri untuk mencapai
kebahagiaan hidup dan kebahagiaan kelak di akhirat.7
Menurut Zakiah Darajat, agama merupakan kebutuhan
jiwa atau psikis manusia yang akan mengatur dan
mengendalikan sikap, pandangan hidup, kelakuan dan cara
menghadapi tiap-tiap masalah.8 Agama adalah risalah yang
disampaikan Tuhan kepada utusan-Nya sebagai petunjuk bagi
manusia dan hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan
manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata
serta mengatur hubungan dengan Tuhan, sesama manusia dan
masyarakat.9
Sedangkan menurut Harun Nasution pengertian agama
adalah sebagai berikut:
a. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan
kekuatan ghaib yang harus dipatuhi.
7
Asian Hady, Pengantar Filsafat Agama, Jakarta: Rajawali Press,
1986, Hlm. 7
8
Zakiah Darajat, Pendidikan Agama dan Pembinaan Mental, (Jakarta:
BBulan Bintang, 1982) cet, Ke-3, hlm. 52
9
Rusyja Rustam dan Zainal A. Haris, Buku Ajar Agama Islam
Perguruan Tinggi, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm 63
29
10
Harun Nasution, Islam ditinjau dari berbagai aspeknya, (Jakarta:
UI Pers, 1979), jilid 1, hlm. 10.
30
11
M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan
Agama, (Jakarta: PT Golden terayon Press: 1982), hlm. 2
12
Syamsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:
Amzah, 2010), hlm. 19
13
Faqih dan Aunur Rahim, Bimbingan dan Konseling dalam Islam,
(Jakarta: Pusat Penerbit UII Press, 2001), hlm. 4
31
14
Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Kudus: Buku
Daros Stain Kudus, 2008), hlm. 7
32
15
Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan
Praktek), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h.21
33
16
Hamdani Bakran, Konseling dan Psikoterapi Islam, (Yogyakarta:
Fajar Pustaka, 2001), hlm. 218
17
Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam,
(Yogyakarta: UII Press, 2000)
34
18
Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta:
UII Press, 2001), Hal.55
19
WS. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Industri Pendidikan,
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1991, Hlm 121
20
Jamal Makmur Asmani. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling
di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press, 2010. Hal. 208-21
35
21
Ainur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta:
UII Press, 2001), Hal.55
22
Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1999) Hlm. 44
36
5) Metode Pencerahan
Metode ini merupakan cara pengungkapan tekanan
perasaan yang menghambat perkembangan belajar dengan
mencari tahu yang sebenarnya.
Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa metode bimbingan agama islam terdiri dari dua metode
yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Metode
diatas dapat memberikan gambaran tentang metode yang
selayaknya digunakan oleh pengasuh dalam melakukan
bimbingan agama kepada anak asuh di Yayasan Irtiqo
Kebajikan.
6. Materi Bimbingan Agama
Materi bimbingan agama merupakan segala sesuatu yang
harus disampaikan oleh pembimbing kepada terbimbing dalam
rangka pemulihan rohani dengan bersandarkan ajaran islam
yang ada di dalam Al-Qur’an maupun Sunnah Nabi dan
pemberian materi disesuaikan dengan kondisi terbimbing serta
berorientasi pada motivasi, mengingatkan dan membimbing.23
Adapun materi bimbingan agama antara lain:
1) Akidah
Akidah merupakan keyakinan atau kepercayaan.
Akidah islam adalah suatu kepercayaan yang diyakini
kebenarannya dengan sepenuh hati oleh setiap muslim.
Dalam Islam, akidah bukan hanya sebagai konsep dasar
yang ideal untuk diyakini dalam hati seorang muslim.
23
Dika Sahputra, Buku Ajar Bimbingan Kerohanian Islam di Rumah
Sakit, (Medan: UIN Sumatera Utara Medan, 2020) h. 28
37
24
Lilis Fauziyah dan Andi Setyawan, Kebenaran Al-Qur’an dan
Hadis, (Malang: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), hlm.21
25
Aminuddin Sanwar, Pengantar Studi Ilmu Dakwah (Semarang:
Fakultas Dakwah IAIN Walisongo, 1985), hlm. 75
26
Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, (Jakarta: Prenada
Medika, 2003), hlm. 17-18
38
27
Lilis Fauziyah dan Andi Setyawan, Kebenaran Al-Qur’an dan Hadis,
(Malang: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009), hlm. 22-23.
28
Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, (Jakarta: Prenada
Medika, 2003), hlm. 8
39
29
Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak (Jakarta: Bumi Aksara, 2016),
hlm. 59
40
30
Asmuni, Syukir. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al
Ikhlas, 1983) hlm. 163
31
Bukhori, Baidi, Hubungan Kematangan Beragama, Latar Belakang
Fakultas, Dan Jenis Kelamin Dengan Kecemasan Mahasiswa Semester Akhir
Iain Walisongo Dalam Menghadapi Sempitnya Lapangan Pekerjaan, Semarang:
IAIN Walisongo Semarang, 2008.
41
32
Athur S. Reber & Emily S. Reber, Kamus Psikologi (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010), 871.
33
Hendriati Agustiani, Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi
Kaitannya Dengan Konsep Diri Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja (Bandung:
PT Refika Aditama, 2006), 138
42
34
Agustiani, H. (2006). Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi
Kaitannya dengan Konsep Diri pada Remaja. PT Refika Aditama, Bandung
35
Hurlock, E. B. 1976 Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan oleh Med. Meitasari Tjandrasa &
Muslichah Zarkasih. (Jakarta: Erlangga), hal. 22
36
Ratna Dwi Astuti, “Identifikasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Konsep Diri Siswa Sekolah Dasar Negeri Mendungan 1 Yogyakarta”, Skripsi
Universitas Negeri Yogyakarta, (2014), hlm. 1-125
43
Jadi konsep diri menurut Islam yang menciptakan sifat dari diri
manusia sebelum terjadinya gambaran pada diri manusia.37
Konsep diri dalam pandangan Islam juga sesuai dengan
firman Allah SWT :
ًۖ
ِٰٰٓٓطوت َّ ٰٓيا َ ُّي َهآٰالَّ ِذيْنَ ٰٓا َمنُوآٰا ْد ُخلُ ْوآٰفِىٰٓالس ِْل ِمٰٓ َك ۤافَّة
ُ ٰٓو ََلٰٓتَتَّ ِبعُ ْوآٰ ُخ
َ ٰٓشيْط ِۗ ِنٰٓاِ َّنهٗ ٰٓلَ ُك ْم
٢٠٨ ٰٓعد ٌُّوٰٓ ُّم ِبي ٌْن َّ ال
ٰٓع ِزي ٌْزٰٓ َح ِك ْي ٌم َ ٰٓال َب ِينتُ ٰٓفَا ْعلَ ُم ْوآٰا َ َّن ه
َ ّٰٰٰٓٓللا ْ ٰٓم ْۢ ْنٰٓ َب ْعدِٰٓ َمآٰ َج ۤا َء ْت ُك ُم
ِ فَا ِْنٰٓزَ لَ ْلت ُ ْم
٢٠٩
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, masuklah
kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh
yang nyata bagimu. Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan
Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran,
Maka ketahuilah, bahwasannya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana” (QS. Al-Baqarah : 208-209)
Ini menunjukkan bahwa kita diberdayakan untuk terbiasa
melakukan perbaikan diri. Upaya perbaikan ini dapat membentuk
konsep diri yang positif bagi individu. Konsep diri bukanlah
sesuatu yang bawaan sejak lahir, melainkan dipelajari dan
terbentuk melalui pengalaman berinteraksi dengan orang lain.
Setiap individu menerima tanggapan dalam interaksi, yang
menjadi cermin untuk menilai dan memahami dirinya sendiri.
Seiring berjalannya waktu, individu mulai mengenali identitas,
keinginan, dan mampu menilai dirinya sendiri.
Dijelaskan pula dalam surat Al-Hasyr ayat 18, yang berbunyi:
37
Umar Sulaiman Al-Asqar, Al-Asmaul Husna, (Jakarta: Qitshi Press,
2010), hlm. 90
44
38
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005. Hlm. 105
46
39
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Hlm. 99
47
40
Kartini Kartono, Patologi Sosial (Jakarta: Rajawali, 1992), hlm. 303
41
Agustiani, H. (2006). Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi
Kaitannya dengan Konsep Diri pada Remaja. sPT Refika Aditama, Bandung.
49
42
M. Ghufron dan Rini Risnawita, Teori-Teori Psikologi, (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2010), hlm 17-18.
51
43
David G. Myers, Psikologi Sosial, (Jakarta: Penerbit Salemba
Humanika, 2012), hlm. 48
44
Singgih, D. Gunarsa, Psikologi Praktis Anak, Remaja dan Keluarga,
Cetakan ke-7, Jakarta: PT. Gunung Mulia, 2004, hlm. 238
53
45
Mohamad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja
Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: PT Bumi Aksaea, 2016) hlm.9
46
Jhon W. Santrock, Adolescence Perkembangan Remaja, (Jakarta:
Erlangga, 2002), hal.23
55
47
Putro Khamim Zarkasih, Orangtua Sahabat Anak dan Remaja,
Yogyakarta: Cerdas Pustaka, 2005.
48
Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
(Bandung: Alfabeta, 2013.
58
Bimbingan Agama
Metode langsung dan tidak
langsung. Materi bimbingan
agama (akidah, akhlak, ibadah)
membentuk konsep diri
Konsep Diri
59
60
1
Wawancara dengan Ust Sholeh Sekretaris Yayasan Irtiqo Kebajikan,
19 Agustus 2023
62
KETUA
Komarudin, S.Ag
SEKRETARIS BENDAHARA
Soleh, S.Pd Tri Esti Rahmaningsih, S.Pd
A. Deskripsi Informan
Pada Bab ini penulis memaparkan tentang bimbingan
agama dalam membentuk konsep diri remaja di Yayasan Irtiqo
Kebajikan Rempoa Tangerang Selatan, terlebih dahulu penulis
akan mendeskripsikan informan dalam penelitian ini. penulis
membagi menjadi dua narasumber yang diteliti oleh penulis.
Pertama, terdiri dari pembimbing agama. Kedua, informan
anak yatim dan dhuafa yang terdiri dari 5 orang.
71
72
B. Temuan Penelitian
1. Bimbingan Agama dalam Membentuk Konsep Diri
Remaja di Yayasan Irtiqo Kebajikan Rempoa
Tangerang Selatan
Setelah memperoleh data informan penulis
mendapatkan temuan-temuan penelitian lapangan yaitu:
Bimbingan agama merupakan proses pemberian
bantuan terhadap individu agar dalam kehidupan
keagamaannya senantiasa selalu dengan ketentuan dan
petunjuk Allah SWT, sehingga dapat mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.1 Bimbingan
agama melibatkan pendekatan yang mempertimbangkan
ajaran dan prinsip-prinsip keagamaan sebagai panduan
dalam mengatasi masalah, membuat keputusan, dan
mengembangkan kesejahteraan spiritual. Ini dapat
mencakup peningkatan pemahaman terhadap ajaran
agama, praktik keagamaan, serta pengintegrasian nilai-
nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan
utamanya adalah membantu individu dalam mencapai
pertumbuhan spiritual, memahami makna hidup, dan
menghadapi tantangan hidup dengan dasar nilai-nilai
keagamaan yang diyakini, dan membantu manusia dalam
1
Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Press
Yogyakarta, Yogyakarta, 1994, hlm. 61
78
2
Wawancara pribadi dengan Kak Tia Subu Simamora (Pengurus dan
Pembimbing Agama Yayasan Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11
November 2023 pukul 10.12 WIB.
79
3
Wawancara pribadi dengan Kak Tia Subu Simamora (Pengurus dan
Pembimbing Agama Yayasan Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11
November 2023 pukul 10.37 WIB.
4
Wawancara pribadi dengan Muhammad Faizal (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11 November 2023 pukul 08.40 WIB.
81
1. Akidah
Keyakinan atau kepercayaan, yang disebut sebagai
akidah merupakan suatu keyakinan yang diyakini
sepenuh hati oleh setiap muslim. Dalam Islam, akidah
tidak hanya dianggap sebagai konsep dasar yang ideal
untuk diyakini dalam hati seorang muslim, melainkan
juga sebagai suatu kepercayaan yang harus tercermin
dalam tindakan, perbuatan, dan perilaku sehari-hari.
Seorang muslim diharapkan dapat mengekspresikan
keyakinannya melalui perbuatan baik (amal saleh) dan
perilaku yang terpuji. Berkaitan dengan hal tersebut
disampaikan dan dijelaskan oleh Kak Tia Subu
Simamora, bahwa:
“Kalo saya ngajar Fiqh terus sekarang ngajar
Qur’an pas ngajar qur’an ada yang masih belum
paham cara bacanya gimana saya ajarin yang bener
tuh seperti apa, kita belajar ilmu tajwid. Selain itu
sih saya fokus ke akhlak jadi kalo ada masalah-
masalah atau ada sesuatu mungkin kaya ada yang
pacaran saya selalu menegur dan ngasih masukan
biar mereka gak melakukan hal-hal yang melanggar
dan mengganggu proses belajar mereka. Anak-anak
harus memiliki akhlak dan akidah yang baik maka
kita sebagai pembimbing agama sebisa mungkin
mencontohkan sesuatu yang baik.”5
2. Ibadah
Aspek ibadah merupakan tindakan berbakti, patuh,
taat, mengesakan, dan merendahkan diri sebagai cara
5
Wawancara pribadi dengan Kak Tia Subu Simamora (Pengurus dan
Pembimbing Agama Yayasan Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11
November 2023 pukul 10.17 WIB.
83
3. Akhlak
Materi akhlak merupakan bagian ajaran Islam yang
mengatur etika dan tingkah laku. Materi akhlak meliputi
cara bertingkah laku yang baik kepada Allah
(hablumminaallah), bertingkah laku baik kepada sesama
manusia (hablumminannas) dan bertingkah laku baik
kepada alam (habluminal alam).
Berkaitan dengan hal tersebut disampaikan dan
dijelaskan oleh Kak Faiza, bahwa:
“Itu tadi fikih, siroh nabawiyah, sama itu tadi
akhlak yang paling penting”7
6
Wawancara pribadi dengan Kak Ahmad Covaludin (Pembina dan
Pembimbing Agama Yayasan Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11
November 2023 pukul 10.06 WIB.
7
Wawancara pribadi dengan Kak Rizky Faiza (Pembina dan
Pembimbing Agama Yayasan Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11
November 2023 pukul 09.47 WIB.
84
8
Wawancara pribadi dengan Kak Tia Subu Simamora (Pengurus dan
Pembimbing Agama Yayasan Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11
November 2023 pukul 10.28 WIB.
86
b. Harapan diri
Harapan diri adalah gambaran mental atau aspirasi
mengenai hal-hal yang diinginkan atau diharapkan
seseorang untuk dicapai di masa depan. Ini melibatkan
tujuan, impian, dan cita-cita yang membentuk
pandangan individu terhadap kemungkinan dan arah
perkembangan pribadi mereka. Harapan diri dapat
menjadi sumber motivasi dan panduan untuk tindakan
dan keputusan. Beberapa remaja di Yayasan ini setelah
lama tinggal dan mengikuti kegiatan bimbingan agama
di Yayasan sudah mampu mengetahui dan mencoba
mengusahakan apa yang dia inginkan berkat bimbingan
agama yang diikuti.
9
Wawancara pribadi dengan Muhammad Faizal (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan), Tangerang Selatan 11 November 2023 pukul 08.34
10
Wawancara pribadi dengan Yunita Sandra Aisyah (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan), Tangerang Selatan 11 November 2023 pukul 08.47
11
Wawancara pribadi dengan Agung Zulfiq Rais (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan), Tangerang Selatan 11 November 2023 pukul 09.31
88
c. Penilaian diri
Penilaian diri adalah proses di mana individu
mengevaluasi, mengukur, dan membuat penilaian
terhadap berbagai aspek dari diri mereka sendiri. Ini
12
Wawancara pribadi dengan Yunita Sandra Aisyah (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan), Tangerang Selatan 11 November 2023 pukul 08.49
13
Wawancara pribadi dengan Muhammada Faizal (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan), Tangerang Selatan 11 November 2023 pukul 08.37
89
14
Wawancara pribadi dengan Aulia Nurohmah (Remaja Yayasan Irtiqo
Kebajikan), Tangerang Selatan 11 November 2023 09.10
15
Wawancara pribadi dengan Muhammada Faizal (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan), Tangerang Selatan 11 November 2023 08.40
16
Wawancara pribadi dengan Lia Rubaeatul Awaliyah (Remaja
Yayasan Irtiqo Kebajikan), Tangerang Selatan 11 November 2023 pukul 09.35
BAB V
PEMBAHASAN
90
91
1
Syamsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:
Amzah, 2010), hlm. 19
92
Tapi itu gak semua ya ada beberapa juga yang saya rasa
masih harus dibimbing.”2
2
Wawancara pribadi dengan Kak Tia Subu Simamora (Pengurus dan
Pembimbing Agama Yayasan Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11
November 2023 pukul 10.21 WIB.
93
3
Wawancara pribadi dengan Muhammad Faizal (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11 November 2023 pukul 08.31 WIB.
4
Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Islam, (Yogyakarta:
UII Press, 2001), Hal.55
5
Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1999) Hlm. 44
94
6
Wawancara pribadi dengan Kak Ahmad Covaludin (Pembina dan
Pembimbing Agama Yayasan Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11
November 2023 pukul 10.02 WIB.
95
nya udah sesuai karena dalam ruang diskusi itu saya dikasih
waktu untuk bertanya mengenai materi yang belum
dipahami jadi itu sangat membantu saya kak, apalagi saya
seringkali merasa lamban dalam memproses materi yang
disampaikan sehingga saya harus memastikan nya lagi
dengan cara bertanya kepada pembimbing”7
7
Wawancara pribadi dengan Muhammad Faizal (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11 November 2023 pukul 08.40 WIB.
96
8
Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1999), Hlm. 44
97
9
Singgih. D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,
(Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 2004), hlm. 238
98
10
Agustiani, H. (2006). Psikologi Perkembangan: Pendekatan Ekologi
Kaitannya dengan Konsep Diri pada Remaja. PT Refika Aditama, Bandung
99
11
Wawancara pribadi dengan Muhammad Faizal (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11 November 2023 pukul 08.34 WIB.
12
Wawancara pribadi dengan Yunita Sandra Aisyah (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11 November 2023 pukul 08.47 WIB.
100
13
Wawancara pribadi dengan Agung Zulfiq Rais (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11 November 2023 pukul 09.31 WIB.
14
M. Ghufron dan Rini Risnawita, Teori-Teori Psikologi,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm 17-18.
101
15
Wawancara pribadi dengan Muhammad Faizal (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11 November 2023 pukul 08.33
16
Wawancara pribadi dengan Muhammad Faizal (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11 November 2023 pukul 08.35 WIB.
102
17
Wawancara pribadi dengan Yunita Sandra Aisyah (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11 November 2023 pukul 08.53 WIB.
103
18
Santrock, Jhon W, Life-Span Development, Brown & Benchmark,
Publishers Ltd. USA, 1995. Hlm 23
19
Wawancara pribadi dengan Agung Zulfiq Rais (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11 November 2023 pukul 09.34 WIB.
104
3) Penilaian Diri
Penilaian diri dalam konsep diri merujuk pada cara
individu menilai atau mengevaluasi diri mereka sendiri.
Individu berkedudukan sebagai penilai tentang dirinya
sendiri. Apakah betentangan dengan (1) “siapakah saya?”,
pengharapan bagi individu; (2) “seharusnya saya menjadi
apa?”, standar bagi individu. Hasil penilaian tersebut
disebut harga diri. Semakin tidak sesuai antara harapan dan
standar diri, maka akan semakin rendah harga diri
seseorang.20 Penampilan diri mencakup pandangan
individu terhadap aspek-aspek tertentu dari diri mereka,
seperti kemampuan, nilai, penampilan fisik dan prestasi.
Pernyataan informan 1 yaitu Muhammad Faizal, ia
menyatakan dan meyakini potensi yang ada dalam dirinya,
ini juga dibuktikan dalam kontribusinya dalam memimpin
beberapa organisasi. Sebagaimana yang dikatakan oleh
Faizal bahwa:
“Potensi saya lebih ke kepemimpinan sih kak”
“Dari sini saya sudah banyak mengikuti organisasi,
sama sekarang saya udah megang 4 organisasi. Jadi
ketua osis, ketua ambalan, disini saya jadi staff ISO
(Irtiqo Student Organization), dan disekolah saya
juga ikut PKPR.”21
20
M. Ghufron dan Rini Risnawita, Teori-Teori Psikologi, (Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media, 2010), hlm 17-18.
21
Wawancara pribadi dengan Muhammad Faizal (Remaja Yayasan
Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11 November 2023 pukul 08.40 WIB.
105
22
Wawancara pribadi dengan Lia Rubaeatul Awaliyah (Remaja
Yayasan Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11 November 2023 pukul 09.25
WIB.
23
Wawancara pribadi dengan Aulia Nurohmah (Remaja Yayasan Irtiqo
Kebajikan) Tangerang Selatan, 11 November 2023 pukul 09.12 WIB.
106
24
Wawancara pribadi dengan Kak Ahmad Covaludin (Pembina dan
Pembimbing Agama Yayasan Irtiqo Kebajikan) Tangerang Selatan, 11
November 2023 pukul 10.02 WIB.
25
Arid Yunus Hamali, Pemahaman Strategi Bisnis dan
Kewirausahaan, (Jakarta: Prenamedia Group, 2016) Hal. 107
26
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Khusus Bisnis,
(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013) Hlm. 193
109
2. Kerjasama dengan
lembaga lain
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis teliti tentang
Bimbingan Agama dalam Membentuk Konsep Diri Remaja di
Yayasan Irtiqo Kebajikan Rempoa Tangerang Selatan, di
peroleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Bimbingan agama yang diberikan oleh pembimbing
kepada remaja di yayasan telah memberikan dampak
positif pada pembentukan konsep diri mereka. Beragam
kegiatan bimbingan agama tidak hanya membantu remaja
dalam melatih dan mengasah keterampilan mereka dalam
membentuk konsep diri, tetapi juga membantu mereka
dalam membentuk konsep diri yang mencakup aspek
pengetahuan diri, harapan diri, dan penilaian diri. Terlihat
dari cara mereka yang mulai mampu percaya diri, berpikir
optimis dan selalu berperilaku positif. Materi yang
disampaikan dalam bimbingan ini mencakup akidah,
akhlak, dan ibadah. Metode yang digunakan dalam proses
bimbingan agama yaitu ceramah, diskusi, tanya jawab,
praktik tanya jawab dan teladan terbilang efektif dan sesuai
dengan kebutuhan mereka. Mereka menjadi lebih terarah
dan tumbuh menjadi remaja yang memiliki etika yang baik
serta bisa saling menghargai satu sama lain.
2. Faktor pendukung dan penghambat dianalisis
menggunakan SWOT dimana (1) strengths (kekuatan)
113
114
Aditama.
Yogyakarta.
117
118
Salemba Humanika.
4.
Press.
https://bisnis.tempo.co/read/1425919/sensus-penduduk-2020-bps-
generasi-z-dan-milenial-dominasi-jumlah-penduduk-ri
Jakarta: Erlangga.
Vol. 7 No. 1.
120
Jakarta: Erlangga.
Anak, 2011
Grafindo Persada.
Prenada Medika.
123
Qitshi Press.
Andi Offset.
124
Lampiran 1. Proposal Penelitian
Lampiran 2. Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian
Lampiran 4. Surat Pernyataan Informan 1
Lampiran 5. Surat Pernyataan Informan 2
Lampran 6. Surat Pernyataan Informan 3
Lampiran 7. Surat Pernyataan Informan 4
Lampiran 8. Surat Pernyataan Informan 5
Lampiran 9. Surat Pernyataan Informan 6
Lampiran 10. Surat Pernyataan Informan 7
Lampiran 11. Surat Pernyataan Informan 8
Lampiran 12. Pedoman Wawancara
Pertanyaan untuk pembimbing agama
1. Apa tujuan bimbingan agama yang dilaksanakan di
Yayasan Irtiqo Kebajikan?
2. Apa metode yang digunakan dalam kegiatan bimbingan
agama di Yayasan Irtiqo Kebajikan?
3. Apakah metode tersebut dapat membantu remaja dalam
memahami konsep diri?
4. Apa saja materi yang disampaikan dalam kegiatan
bimbingan agama?
5. Apakah materi tersebut dapat dipahami oleh remaja
Yayasan?
6. Apa faktor pendorong pelaksanaan bimbingan agama di
Yayasan Irtiqo Kebajikan?
7. Apa faktor penghambat dalam memberikan bimbingan
agama kepada remaja di Yayasan Irtiqo Kebajikan?
8. Menurut Bapak/Ibu, apakah kegiatan bimbingan agama
dapat membantu remaja dalam membentuk konsep diri?
9. Motivasi apa yang Bapak/Ibu berikan kepada remaja di
Yayasan dalam membentuk konsep diri?
10. Apakah terdapat perbedaan mengenai konsep diri remaja
sebelum dan setelah mengikuti bimbingan agama di
Yayasan Irtiqo Kebajikan?
11. Bagaimana Bapak/Ibu mengetahui perkembangan konsep
diri remaja sebelum dan sesudah mengikuti bimbingan
agama? Apakah remaja tersebut jadi lebih mengetahui diri,
harapan, dan menilai dirinya dengan baik?
Pertanyaan untuk anak binaan
Pertanyaan mengenai bimbingan agama
1. Apakah kamu mengikuti kegiatan bimbingan agama di
Yayasan Irtiqo Kebajikan?
2. Apa saja bentuk kegiatan bimbingan agama yang kamu
ikuti di Yayasan?
3. Apakah materi bimbingan yang diberikan dapat kamu
pahami dengan baik?
4. Apa saja metode yang diterapkan saat bimbingan agama?
Apakah metode tersebut sudah sesuai dan bisa kamu ikuti
dengan baik?
5. Bagaimana pengetahuan keagamaan kamu sebelum dan
sesudah mengikuti kegiatan bimbingan agama di Yayasan
Irtiqo Kebajikan?
Pertanyaan mengenai konsep diri
Pengetahuan diri
1. Apakah kamu orang yang terbuka atau tertutup?
2. Apakah kamu termasuk orang yang percaya diri dalam
mengahadapi tantangan dan rintangan dalam hidupmu?
3. Apa minat atau hobi kamu yang paling menggambarkan
dirimu? Dan bagaimana minat ini mempengaruhi dirimu?
4. Bagaimana kamu mengidentifikasi dan mengartikan emosi
serta perasaanmu?
5. Apakah kamu mampu memahami diri sendiri termasuk
kebutuhanmu?
6. Apa yang kamu ketahui tentang kekuatan dan kelemahan
dirimu?
7. Apakah bimbingan yang kamu ikuti dapat membantu
meningkatkan pengetahuan diri?
Harapan diri
1. Apa yang ingin kamu capai dalam hidupmu? Adakah
tujuan atau impian besar yang ingin kamu raih?
2. Apa langkah-langkah atau rencana untuk mencapai
harapan-harapan tersebut?
3. Apa motivasi yang mendukung terwujudnya harapan
tersebut?
4. Apakah menurut kamu harapan yang kamu inginkah saat
ini dapat terwujud secara cepat atau lambat? Mengapa?
5. Bagaimana kamu mengatasi rintangan atau hambatan
dalam mencapai harapan-harapanmu?
6. Bagaimana perasaanmu ketika mencapai sebuah
pencapaian yang kamu harapkan?
7. Apakah kamu percaya bahwa memiliki harapan yang kuat
terhadap diri sendiri dapat mempengaruhi keberhasilanmu
dalam mencapai tujuan?
8. Apakah ada pengalaman atau teladan yang mempengaruhi
harapan-harapan kamu?
9. Apakah bimbingan yang kamu ikuti dapat membantu
meningkatkan harapan diri?
Penilaian diri
1. Apakah kamu merasa cukup percaya diri dalam berbagai
aspek kehidupan, seperti hubungan sosial, prestasi
akademik, atau keterampilan kreatif? Mengapa begitu?
2. Bagaimana kamu menghadapi kritik atau pendapat
negative orang lain tentang dirimu? Apakah ini akan
memengaruhi penilaian diri anda?
3. Bagaimana kamu menghadapi perbedaan (pendapat,
perilaku, perasaan, dan keinginan) dengan orang lain?
4. Bagaimana kamu dalam menyikapi masalah yang sedang
kamu alami?
5. Menurutmu, potensi apa yang ada pada diri kamu? Lalu apa
yang dapat kamu lakukan dari potensi tersebut?
6. Bagaimana respon kamu ketika mendapat pujian dari orang
lain?
7. Bagaimana kamu dalam melihat (menilai) diri kamu
sendiri?
8. Apakah kamu sering merasa puas dengan pencapaianmu,
ataukah kamu selalu merasa harus lebih baik?
9. Apakah bimbingan yang kamu ikuti dapat membantu
meningkatkan penilaian diri?
Lampiran 13. Hasil Wawancara
TRANSKIP WAWANCARA
CATATAN LAPANGAN