Anda di halaman 1dari 22

NILAI-NILAI KEASWAJAAN PEMUDA IPNU-IPPNU TERHADAP

AKHLAQ (STUDI KASUS: DUSUN SEREN DESA JATIPANDAK


KECAMATAN SAMBENG KABUPATEN LAMONGAN)

PROPOSAL

MOH. ANDRIK ROBIL ALAMSYAH (1801011576)

NUR HOTIMAH (1801011597)

UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PRODI S1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rohmat tafiq
nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Sholawat dan salam dihaturkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW
teladan terbaik umat manusia, sosok pemimpin yang paling berpengaruh
sepanjang sejarah kepemimpinan umat manusia, sosok yang mampu mengangkat
derajat manusia dari jurang kemaksiatan menuju alam yang lebih mulia dan
karenanya manusia mampu berhijrah dari suatu masa yang tidak mengenal
peradaban menuju kepada suatu masa yang berperadaban.

Adanya Tugas Akhir ini membahas tentang Nilai-Nilai Keaswajaan Pemuda


IPNU-IPPNU Terhadap Akhlaq (Studi Kasus: Dusun Seren Desa Jatipandak
Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan). Sepenuhnya penulis menyadari
bahwa pada proses penulisan Tugas Akhir ini dari awal sampai akhir tidak luput
dari segala kekurangan dan kelemahan penulis sendiri maupun berbagai hambatan
dan kendala yang sifatnya datang dari eksternal mapun internal. Selalu mengiringi
proses penulisan, namun hal itu dapat teratasi lewat bantuan dari semua pihak
yang dengan senang hati membantu penulis dalam proses penulisan ini. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih dalam menyelesaikan karya
ilmiah ini kepada:

1. Kedua orangtua saya tercinta (Bapak Harun Arosyid dan Ibu Lasirah )
tanpa kenal lelah yang selalu mendukung dalam belajar baik lahir dan
batin, mengorbankan segala-galanya, selalu memberikan yang terbaik
mendoakan dan memberikan motivasi, mencurahkan perhatian dan kasih
sayang kepada penulis.

2. Dr. Anton Muhibbudin, M.P. selaku rektor Universitas KH.A. Wahab


Hasbullah, Dr. H. Abdul Kholid, M. Ag, selaku wakil rektor 1, Dr. H.
Fatkhullah, M. Pd. I, selaku wakil rektor II, Dr. H. Muhyidin. Z. A, M. M.
selaku wakil rektor III Universitas KH. A. Wahab Hasbullah, dan Ali
Priroyo R, M. Pd. I, selaku wakil rektor IV beserta jajarannya yang telah

i
memberikan bantuan dalam pengembangan kemampuan dan keterampilan
kepada penulis.

3. KH. M. Wafiyul Ahdi, S. H, M. Pd. I. selaku Dekan Fakultas Agama


Islam, Universitas KH. A. Wahab Hasbullah yang telah memberikan
bantuan dalam pengembangan kemampuan dan keterampilan kepada
penulis.

4. M. Saat Ibnu Waqfin, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama


Islam, yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan dan motivasi kepada penulis.

5. Dian Kusuma Wardani, M.Si. Selaku dosen pembimbing dan sekaligus


mengarahakan, memberi suri tauladan, sehingga penulis bisa
menyelesaikan tugas akhir dengan sebaik-baik mungkin.

6. Bapak dan ibu guru dosen, sekaligus karyawan dan karyawati Fakultas
Agama Islam yang secara riil memberikan sumbangsihnya baik langsung
maupun tidak langsung.

7. Ketua ranting NU dan ketua IPNU-IPPNU Dusun Seren masa khidmat


2021/2023. yang telah memberikan izin penulis dalam proses penelitian
Tugas Akhir ini.

8. Sekaligus pula pembina dan juga rekan-rekanita IPNU-IPPNU Dusun


Seren yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu setia membantu
dan memberikan semangat kepada penulis.

9. Rekan-rekan seperjuangan jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan


2018 terkhusus kelompok tugas akhir dari ibu Dian Kusuma Wardani,
M.Si. Yang telah merasakan susah senang bersama dalam proses
menyelesaiakan Tugas Akhir ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak
memberikan bantuan baik bersifat moral maupun materi, sehingga penulis
bisa menyelesaikan tugas akhir ini.

ii
11. Maka dari itu penulis memintak saran dan kritik yang membangun sangat
disarankan untuk perbaikan tugas akhir ini. Semoga Allah memberikan
balasan yang sebesar-besarnya atas jasa, kebaikan, serta bantuan yang
telah diberikan. Akhirnya tugas akhir ini telah terselesaikan walau ada
halangan maupun rintangan yang menghadang, semoga dapat memberikan
manfaat dan membawa berkah bagi kita semua, Aamin.

Jombang, 8 Desember 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..... iv
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………....... 3
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………… 4
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………….. 4
BAB II KAJIAN TEORI……….…..……………………………..……………. 5
A. Landasan Teori…………………………………………………………… 5
B. Hasil Penelitian Terdahulu……………………………………………..… 9
C. Kerangka Berpikir………………………………………………………. 12
BAB III METODE PENELITIAN…………………….……………………... 13
A. Pendekatan dan Jenis penelitian………………………………………… 13
B. Kehadiran Peneliti………………………………………………………. 13
C. Lokasi Penelitian………………………………………………………... 14
D. Sumber Data…………………………………………………………….. 14
E. Prosedur Pengumpulan Data……………………………………………. 15
F. Teknik Analisis Data……………………………………………………. 16
G. Kesimpulan………………………………………………………….….. 16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..… 17

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesungguhnya dewasa ini terjadi krisis akhlaq dalam segala aspek


kehidupan ditengah-tengah masyarakat, adanya kebodohan disegala bidang
berbagai penyakit sosial lainya, seolah menjadi bagian dari kehidupan kita.
Kemajuan ilmu teknologi dan seni tidak diimbangi dengan kebudayaan yang
pantas, sehingga melahirkan manusia kurang beradab. Hal ini dapat dirasakan
adanya krisis moral yang sedang melanda bangsa Indonesia semakin hari semakin
bertambah dimana-mana. Salah satu pergaulan bebas, tawuran, mengonsumsi
minuman keras, dan tindak asusila lainnya, semua berkembang menjadi fenomena
sosial yang sedemikian meresahkan jumblah pelaku dikalangan pelajar terus
mengalami peningkatan dari waktu kewaktu.

Seperti yang kita ketahui bersama dimana seorang remaja yang merupakan
suporter bola tewas dikeroyok oleh suporter bola lainnya. Korban bernama
Haringga Sirilia, yang merupakan suporter Persija Jakarta. Haringga ditemukan
tewas diarea Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebelum duel Persib
dan Persija dimulai pukul 16:00 WIB. Dari berbagai keterangan, korban
dikeroyok sekelompok orang yang diduga pendukung Persib Bobotoh. Korban
tewas ditempat dengan luka berupa pukulan dan hantaman benda tumpul.1

Masa remaja merupakan masa peralihan yang dilalui oleh seorang anak
menuju masa kedewasaannya, atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah
perpanjangan masa anak-anak sebelum mencapai masa dewasa. Sikap dan minat
remaja terhadap masalah keagamaan boleh dikatan sangat kecil. Sikap dan
minatnya dalam masalah keuangan, material, dan sukses pribadi memeliki

1
Juenda Hadani, Persepsi Masyarakat Tentang Terjadinya Krisis Moral Pada Remaja di
Desa Padang Leban Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur, (Bengkulu: IAIN
Bengkulu, 2019), 6.

1
kecendruangan yang besar dibandingkan dengan sikap dan minat terhadap
masalah keagamaan. Umumnya mereka yang memiliki kecenderungan terhadap
masalah keagamaan dimasa remaja itu kebanyakan bergantung dari kebiasaan
dimasa kecil serta lingkungan agama yang mempengaruhi mereka. Oleh karena itu
apabila masa kecil anak mendapatkan perhatian yang lebih terhadap
perkembangan keagamaan, maka hal ini sangat berperan terhadap perkembangan
keagamaan dimasa remajanya.

Pada dasarnya pendidikan nasional di Indonesia berfungsi


mengembangkan kemampuan dan membentuk watak yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, berkembangnya potensi peserta didik
bertujuan agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang
maha esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sebagaimana telah
dirumuskan dalam UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.2

Jika melihat dunia pendidikan, seharusnya seorang akademisi memiliki


nilai-nilai luhur yang mewujudkan didalam perilaku dan sikapnya. hanya
mengedepankan aspek keilmuan dan kecerdasan pelajar. Adapun aspek moral dan
etis pembentukan karakter dan budaya bangsa semakin terpinggirkan. Kondisi
karakter dan budi pekerti bangsa yang memperhatikan seperti perilaku yang
menyimpang, perilaku seolah tidak sesuai dengan tatanan norma budaya bangsa
Indonesia. Keadaan tersebut mendorong lembaga pendidikan memiliki tanggung
jawab untuk memberi pengetahuan, keterampilan, dan mengembangkannya baik

2
Risnanto, Relevan Teori Multiple Intelligences Dengan Konsep Fitrah Dalam
Pendidikan Islam, (Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2020), 1.

2
melalui pendidikan formal maupun nonformal. Salah satu pendidikan non formal
itu adalah melalui organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar
Putri Nahdlatul Ulama.

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul
Ulama (IPPNU) adalah organisasi pelajar yang berada dibawah naungan
Jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU), dalam sisi ini IPNU-IPPNU merupakan wadah
kaderisasi pelajar NU. Sementara disisi lain IPNU-IPPNU merupakan bagian dari
generasi muda terpelajar Indonesia yang menitik beratkan bidang garapanya pada
pembinaan pelajar dan remaja pada umumnya. Dengan posisi strategis itulah
IPNU-IPPNU mengemban sejarah yang tidak ringan. Dalam hal ini Ikatan Pelajar
Nahdlatul Ulama adalah badan otonom yang berfungsi membantu melaksanakan
kebijakan Nahdlatul Ulama pada segmen pelajar laki-laki, (pasal 18 ayat 6 poin f
ART NU). Sedangkan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama adalah badan otonom
yang berfungsi membantu melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama pada segmen
pelajar perempuan, (pasal 18 ayat 6 poin g ART NU).

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama
memiliki tugas dan peran besar didalam permasalahan pelajar, seperti tawuran dan
kekerasan atau anarkisme tersebut. Peran IPNU-IPPNU adalah sebagai
penanaman nilai. karena lahir dari organisasi Nahdlatul Ulama yang berwawasan
Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah, dimana dikenal sebagai firqoh Islam yang
mampu menampilkan sebenarnya yang bersifat moderat. IPNU-IPPNU dapat
menjalankan peranya dengan berbagai banyak kegiatan, misalkan kegiatan
keagamaan, pendamping keagamaan, seminar, berdakwah, mendekatkan pelajar
dengan tokoh-tokoh sejarah Islam, dan lain sebagainya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana nilai-nilai aswaja pemuda ipnu-ippnu terhadap akhlaq (Studi
Kasus: Dusun Seren Desa Jatipandak Kecamatan Sambeng Kabupaten
Lamongan) ?

3
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui nilai-nilai faham keaswajaan pemuda ipnu-ippnu terhadap
akhlaq Studi Kasus: Dusun Seren Desa Jatipandak Kecamatan Sambeng
Kabupaten Lamongan)
D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk :

a. Manfaat Teoritis

Untuk memberikan tambahan kontribusi terhadap kajian sosiologi khusus


dan dalam ilmu sosial lainya, juga memberikan tambahan wawasan terkait dengan
permasalahan organisasi masyarakat, dan hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.

b. Manfaat Praktis

Bagi pelajar dan pemuda untuk mengetahui betapa pentingnya


berorganisasi guna membentuk karakter religius. Dan membentuk pemuda
Indonesia menjadi generasi yang berakhlakul karimah bisa mengembangkan
potensinya dengan mengikuti organisasi IPNU-IPPNU.

Bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan sosial pada umumnya.


Penelitian ini juga berguna bagi pemuda dusun seren untuk landasan evaluasi
dibidang penanaman faham Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Bagi perpustakaan UNWAHA Tambakberas Jombang berguna untuk


menambah referensi, serta literatur dalam bidang pendidikan agama Islam
sehingga bisa dijadikan media belajar mahasiswa.

4
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Nilai-Nilai Keaswajaan Terhadap Pemuda Ipnu-Ippnu


Dalam pengertian nilai mempunyai sifat-sifat yang sangat penting
berguna bagi semua manusia. Yang memang mebangkitkan respon
penghargaan, khususnya dikalangan para pemuda IPNU-IPPNU. Menurut
Milton Rokeach dan James Bank, nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang
berada dalam lingkup sistem kepercayaan dimana seseorang bertindak atau
menghindari suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak
pantas dikerjakan.
Defini tentang nilai merupakan suatu proses, baik tersirat maupun
tersurat yang sifatnya membedakan individu, satu dengan yang lainya
yang menjadi keinginannya, yang mempengaruhi pilihannya baik itu
terhadap cara, tujuan awal antara dan tujuan akhir tindakannya. Jadi, dapat
diketahui bahwa nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak, bisa diukur
akan tetapi tidak bisa tepat, merupakan sesuatu yang bermanfaat bagi
manusia sebagai acuan tingkah laku yang bersumber pada hati dan
perasaan manusia, yang dikaitkan dengan keseusaian antara harapan dan
tujuan hidup manusia dalam menjalankan kaidah sosial masyarakat.
Ahlussunnah Wal Jamaah yang biasa disingkat dengan ASWAJA
secara bahasa berasal dari kata Ahlun yang artinya pengikut. Ahlussunnah
berarti orang orang yang mengikuti sunnah (perkataan, pemikiran atau
amal perbuatan Nabi Muhammad SAW.) Sedangkan Al-Jama’ah
sekumpulan orang yang memiliki tujuan. Jika dikaitkan dengan madzhab
mempunyai arti sekumpulan orang yang berpegang teguh pada salah satu
imam madzhab dengan tujuan mendapatkan keselamatan dunia dan
akhirat.

5
Sedangkan secara Istilah Berarti golongan umat Islam dalam
bidang Tauhid menganut pemikiran Imam Abu Hasan Al Asy’ari dan Abu
Mansur Al Maturidi.3 sedangkan dalam bidang ilmu fiqih menganut Imam
Madzhab 4 (Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali) serta dalam bidang tasawuf
menganut pada Imam Al-Ghazali dan Imam Junaid Al-Baghdadi.
Adapun berdasarkan penelitian yang dilakukan dilapangan yakni di
IPNU-IPPNU Dusun Seren yang merupakan lembaga dibawah naungan
Jamiyah Nahdlatul Ulama, ditemukan temuan penelitian bahwa konsep
dari nilai-nilai prinsip Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam berinteraksi dan
bersosial masyarakat sebagai berikut:
a. Sidiq berkata yang benar
b. Amanah dapat dipercaya
c. Tabligh menyampaikan perintah
d. Fathonah kecerdasan bertindak
Prinsip-prinsip hidup ini lah yang senantiasa dipegang oleh
masyarakat Nahdlatul Ulama dalam berinteraksi dan bersosial dalam
kehidupannya.

2. Strategi Pengembangan Faham Aswaja Bagi Pemuda

Diseminasi strategi pengembangan Ahlussunnah Wal Jama’ah melalui


pembelajaran kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah yang harus selalu
dilakukan oleh kalangan pemuda dan orang-orang sekitarnya. Proses diseminasi
ini dilakukan untuk membentengi akidah dengan cara mengajarkan yang menjadi
rujukan. Baik melalui pembelajaran dikelas maupun dalam metode diskusi yang
selalu didampingi oleh pendidik dari kalangan Ahlussunnah.

Dalam melakukan diseminasi paham Aswaja, strategi yang dilakukan


pembelajran kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah melalui beberapa tahap

3
Irfan Taufiq Mustari, Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Ahlussunah Wal-Jama’ah
An-Nahdliyah Melalui Program Kegiatan Keagamaan di SMA Islam Nusantara Malang, (Malang:
UIN Malang, 2020), 33.

6
sebagaimana pendapat mukaffa. Strategi dan metode pembelajaran kitab
klasik dengan cara “Bilma’na Al-Lughawy, Bilma’na Al-Murad, Bilma’na Al-
Waqi’iy, Al-Istifkar Watawazun Baina Al-Nash Wal Waqi”, yang dijelaskan
sebagai berikut:

a. Tahapan pertama, adalah pendidik membacakan dan menerangkan dari


setiap kata teks Arab kitab Risalah Ahlussunnah Wal jama’ah dengan
menyuruh kepada peserta didik untuk mencatat dan mengartikan dalam
setiap kitabnya dengan makna Jawa pegon. Yakni dengan pemahaman
makna bahasa (Bilma’na Al-Lughawy)
b. Tahapan kedua, Pendidik memberikan pengertian tentang apa yang
dikandung teks kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah dengan apa
adanya. Yakni dengan memahami maksud dari makna (Bilma’na Al-
Murad).
c. Tahapan ketiga, Bilma’na Al-Waqi’iy yakni dengan cara pendidik
memberikan keterangan atau penjelasan terkait teks kitab Risalah
Ahlusunnah Wal Jama’ah yang sedang dikaji dengan menggunakan
pendekatan tekstual dan kontekstual.
d. Tahapan keempat, Pendidik menfasilitasi peserta didik untuk melakukan
diskusi atau musyawarah dan berpikir kritis untuk berdialog tentang isi
kandungan dari teks kitab Risalah Ahlusunnah Waljama’ah dan
konteksnya. Sehingga peserta didik haruskan memahami, mendiskusikan
dan mengaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari. Dengan berpikir
seimbang antara dalil dan realitas (Al-Istifkar Watawazun Baina Al-Nash
Wal Waqi’).

Dari beberapa tahapan pembelajaran yang telah disebutkan diatas. Strategi


pengembangan faham Aswaja bermanfaat dikalangan para pemuda guna meberi
halaqoh para kader-kader Jamiyah Nahdlatul Ulama. Guna mempunyai sikap
aplikatif, aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan, sesuai dengan
pengorganisasian.

7
3. Strategi Penguatan Faham Aswaja Bagi Pemuda

Dalam implikasi faham aswaja khususnya kalangan pemuda sebagai tolak


ukur keberhasilan yang harus dicapai oleh para pemuda. Diseminasi penguatan
faham Aswaja ini melalui mengkaji kitab para ulama, khusunya kitab yang
berjudul Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah indikator pencapaian dalam
pembelajaran ini terdapat 5 macam arah, yakni:

Pertama, lisanul hal mengaplikasikan yaitu keteladanan terhadap Akhlaq.


ini sesuatu yang patut diamalkan dan dicontohkan oleh seseorang. Imam Al-
Ghozali menegaskan bahwa “Realita lebih berbekas dibandingkan ucapan”.

Kedua, Ittiba’ul Ulama yaitu mengikuti para ulama. Karena ulama adalah
pewaris para nabi, mereka membekali diri dengan pemahaman yang matang dan
kuat tentang agama, yang bertujuan untuk ikut membangun dan mengembangkan
insane dan masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT, cerdas, terampil,
berakhlak mulia, tentram, adil dan sejahtera.4

Ketiga, bertaqlid dalam bermadżhab. Mengikuti mażhab yang dianut oleh


Ahlusunnah Wal Jama’ah.

Keempat, ber-Islam dan ber-Indonesia, yaitu seseorang beragama Islam


yang cinta Islam dan cinta tanah airnya. Hal ini menyatakan bahwa “cinta tanah
air sebagian dari keimanan.” Cinta tanah air adalah menunjukkan kesetiaan,
kepedulian, dan penghargaan tinggi terhadap lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik bangsa.5

Kelima, memiliki sikap tawasuṭh, i’tidal, tasamuh, dan tawazun. Keempat


nilai dan prinsip Aswaja ini telah diajarkan oleh Rasulullah dan para sahabat.

4
Rokhman Tafuzj, Implementasi Nilai-Nilai Aswaja Menurut Nahdlatul Ulama Dalam
Pembentukan Akhlak Siswa di MTS Ribatul Muta’alimin Pekalongan, (Semarang: UIN Semarang
2018), 15.
5
Zidni Muzakki, Internalisasi Nilai Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air Melalui
Ekstrakurikuler Drumband di SDN Bandar 1 Pacitan, (Ponorogo: IAIN Ponorogo, 2018), 27.

8
Berdasar temuan diatas, bahwasanya implikasi dari diseminasi Aswaja
melalui pembelajaran kitab Risalah Ahlussunnah Waljama’ah yang dilakukan
semakin yakin dan percaya diri menjalankan amaliyah-amaliyah Aswaja, dan
mampu menjadikan Aswaja sebagai cerminan hidup dalam bermasyarakat.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

No. Nama Judul Abstrak

Penelitian / Tahun

1. Badruzzaman (2018) Komparasi Sistem Hasil penelitian


Pembelajaran menunjukkan bahwa: (1)
Berbasis Paham Diseminasi pemahaman
Keagamaan pada Aswaja di MTs Salfiyah
Pondok Pesantren Syafiʻiyah Tebuireng
An-Nahdah dan dilakukan melalui lembaga
Pondok Pesantren pendidikan dan
Wahdah Islamiyah pembelajaran dengan
di Kota Makasar.” menghayati dan mendalami
(Disertasi) nilai-nilai Aswaja yang
terkandung dalam kitab
Risalah Ahlussunnah Wal
Jama’ah, (2) Strategi
pembelajaran kitab Risalah
Ahlussunnah Waljama’ah
dalam diseminasi
pemahaman Aswaja di MTs
Salafiyah Syafi’iyah
Tebuireng setelah
mengetahu bebrapa faktor

9
pendukung dan faktor
penghambatan kemudian
dengan metode dan tahapan
internalisasi nilai-nilai
Aswaja, (3) Implikasi dari
strategi diseminasi
pemahaman Aswaja melalui
pembelajaran kitab Risalah
Ahlussunnah Wal Jama’ah
adalah peserta didik mampu
untuk melaksanakan
indikator keberhasilan
pembelajaran Aswaja yaitu:
mengaplikasikan, Ittiba’ul
Ulama, bertaqlid dalam ber-
Madzhab, ber-Islam dan
ber-Indonesia, dan memiliki
sikap tawasuṭ, tawazun dan
tasamuh.

2. Ahmad Ma’arif Sistem Pendidikan Hasil penelitian


(2017) menunjukkan bahwa: (1)
Kader Madrasah
Diseminasi pemahaman

Mu'allimin Aswaja di MTs Salfiyah


Syafi’iyah Tebuireng
Muhammadiyah dilakukan melalui lembaga
pendidikan dan
Yogyakarta dan
pembelajaran dengan
Madrasah menghayati dan mendalami

10
Mu’allimin nilai-nilai Aswaja yang
terkandung dalam kitab
Bahrul Ulum
Risalah Ahlussunnah Wal

Jombang Jawa Jama’ah, (2) Strategi


pembelajaran kitab Risaah
Timur.” (Tesis) Ahlussunnah Wal Jama’ah
dalam diseminasi
pemahaman Aswaja di MTs
Salafiyah Syafi’iyah
Tebuireng setelah
mengetahui bebrapa faktor
pendukung dan faktor
penghambatan kemudian
dengan metode dan tahapan
internalisasi nilai-nilai
Aswaja, (3) Implikasi dari
strategi diseminasi
pemahaman Aswaja melalui
pembelajaran kitab Risalah
Ahlussunnah Wal Jama’ah
adalah peserta didik mampu
untuk melaksanakan
indikator keberhasilan
pembelajaran Aswaja yaitu:
mengaplikasikan, Ittiba’ul
Ulama, bertaqlid dalam ber-
Madzhab, ber-Islam dan
ber-Indonesia, dan memiliki
sikap tawasuṭ, tawazun dan
tasamuh

11
C. Kerangka Berpikir

Permasalahan: Harapan:

1. Macam-macam 1. Agar mengetahui


nilai-nilai ke Macam-macam
Aswajaan pemuda nilai-nilai ke
IPNU-IPPNU Aswajaan pemuda
terhadap Akhlaq IPNU-IPPNU
(Studi Kasus: terhadap Akhlaq
Dusun Seren Desa (Studi Kasus: Dusun
Jatipandak Sren Desa
Kecamatan Jatipandak
Sambeng Kecamatan Sambeng
Kabupaten Kabupaten
Lamongan) Lamongan)

Solusi:

1. Meniliti dan menganalisis bagaimana nilai-nilai ke


Aswajaan pemuda IPNU-IPPNU terhadap Akhlaq
(Studi Kasus: Dusun Seren Desa Jatipandak Kecamatan
Sambeng Kabupaten Lamongan)

12
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, menggunakan jenis peneltian kualitatif, yaitu


penelitian yang mengunakan data yang dinyatakan secara verbal dan
kualifikasinya bersifat teoritis secara terinci, yang merupakan suatu bukti dalam
menguji kebenaran dalam suatu penelitian.6 Pendekatan ini digunakan untuk
mengetahui peran organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, Ikatan Pelajar Putri
Nahdlatul Ulama dalam meningkatkan Nilai-Nilai ke Aswajaan Pemuda IPNU-
IPPNU Terhadap Akhlaq di Dusun Seren Desa Jatipandak Kecamatan Sambeng
Kabupaten Lamongan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena ada
beberapa pertimbangan antara lain:

1. Menyesuaikan metode kualitatif itu lebih mudah mengambarkan apa


adanya
2. Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti
dan responden
3. Metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak
penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

B. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti bertindak sebagai instrument


sekaligus pengumpul data yang dilakukan sendiri. Pada penelitian ini, peneliti
hadir langsung dilokasi melakukan wawancara kepada Ketua Ranting NU Dusun
Seren Desa Jatipandak Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan. Peneliti
melakukan pengamatan sendiri kemudian mencatat prilaku dan kejadian

6
Muhkamat Savi’I, Implementasi Mata Pelajaran Aswaja Dalam Pembentukan
Karakter di MA Darul Ulum Panaragan Jaya Tulang Bawang Barat Tahun Ajaran 2018/2019,
(Metro: IAIN Metro, 2020), 29.

13
sebagaimana yang terjadi pada kenyataan yang sebenarnya. Adapun tahap-tahap
penelitian yang dilakukan sebagai berikut:

1. Menyusun rencana penelitian, dengan membuat instrument-instrumen


pengumpulan data
2. Memilih lapangan penelitian yang berlokasi dikantor organisasi IPNU-
IPPNU
3. Menyerahkan surat perizinan
4. Memanfaatkan informasi penelitian tentang situasi dan kondisi walaupun
hanya bersifat informal.
5. Menyiapkan perlengkapan penelitian seperti alat tulis dan alat perekaman.

C. Lokasi Penelitian

Dilakukan disebuah kantor Pimpinan Ranting Organisasi Ikatan Pelajar


Nahdlatul Ulama, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama di Dusun Seren Desa
Jatipandak Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan yang merupakan sebuah
Organisasi pelajar Nahdlatul Ulama yang suda lama berdiri. Di samping itu
merupakan tempat dimana peneliti tinggal untuk saat ini, sehingga akan lebih
mudah dalam melakukan penelitian.

D. Sumber Data

Menurut sugiyono sumber data yang dilakukan memberikan seperangkat


pertanyaan yang tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Tujuan utama
dalam penelitian kualitatif ialah memberikan data tambahan seperti dokumen yang
berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti.7 Dalam hal ini dibagi menjadi
tiga macam :

1. Data kata-kata atau lisan dan tindakan

7
Muhammad Junaidi, Penerapan Mata Pelajaran Ke-NU-AN Dalam Memotivasi
Amaliyah Keagamaan Siswa di MTs Muslimat NU Kota Palangka Raya, (Palangkaraya: IAIN
Palangkaraya, 2020), 45.

14
Pencatatan data utama dilakukan melalui wawancara dan observasi
berperan serta hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mengamati, bertanya,
yang dilakukan oleh peneliti saat interview dilokasi penelitian secara langsung.
2. Data tertulis

Peneliti memperoleh data tertulis dengan cara mendatangi langsung


dikantor IPNU-IPPNU.

3. Data Foto

Merupakan alat bantu yang yang bersumber dari alat media, dalam hal ini
dapat diperoleh melalui 2 cara, yaitu :

a) Sumber data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari ketua ranting
NU.
b) Sumber data sekunder, yaitu data yang diperoleh berupa buku, majalah
ilmiah, arsip, dokumen pribadi, catatan-catatan dan foto-foto.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data tentang peran Organisasi Ikatan Pelajar


Nahdlatul Ulama, Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul di Dususn Seren Desa Jatipandak
Kecamatan Sambeng. Peneliti mengambil data-data yang diperlukan dengan
menggunakan beberapa metode pengumpulan data, anatara lain :

1. Metode Observasi

Metode observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara


mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sitematis.

2. Metode Interview

Menurut Suharsimi Arikunto Interview sering disebut dengan


wawancara berhadap-hadapan yang dilakaukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari yang diwawancarai.

15
F. Teknik Analisis Data

Sebuag proses penyusunan dan mencari data secara sistematis, data


yang diperoleh merupakan data hasil dari wawancara, catatan lapangan dan
dokumentasi, dengan cara penyusunan yang berkitan dengan masalah penelitian.
Sebab analisis data akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang obyek
penelitian dari hasil study. Dalam analisis data ini, peneliti menggunakan teknik
sebagai berikut :

Sebab analisis data akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang obyek
penelitian dari hasil study. Dalam analisis data ini, peneliti menggunakan teknik
sebagai berikut :

1. Pengambilan keputusan membatasi data


2. Pembatasan mengenai jenis kajian yang diperoleh
3. Mengembangkan pertanyaan-pertanyaan
4. Merencanakan pengumpulan data dengan memperhatikan hasil
pengamatan sebelumnya
5. Menulis catatan bagi diri sendiri mengenai hal yang dikaji

G. Kesimpulan

Dengan ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwasanya pengembangan


nilai Aswaja pemuda Ipnu-Ippnu terhadap Akhlaq yaitu suatu dampak yang
sangat baik. Memberikan suatu cerminan bagi kalangan para pemuda yang betul-
betul mempunyai akhlaqul karimah dengan landasan Islam Ahlusunah Wal
Jama’ah, Yang akan mencetak para umatnya sebagai orang-orang yang bertaqwa
kepada Allah SWT. Pengembangan dan faham aswaja bagi pemuda bisa
dilakukan dengan cara pengenalan kesejarahan ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah
meliputi pengkajian kitab pesantren dan merumuskan dasar-dasar nilai-nilai
pemuda kehidupan bermasyarakat.

16
DAFTAR PUSTAKA

Hadani, J. ( 2019 ). Persepsi Masyarakat Tentang Terjadinya Krisis Moral Pada


Remaja di Desa Padang Leban, Kecamatan Tanjung Kemuning,
Kabupaten Kaur. Institut Agama Islam Negeri Bengkulu.
Junaidi, M. (2020). Penerapan Mata Pelajaran Ke-NU-AN Dalam Memotivasi
Amaliyah Keagamaan Siswa di MTs Muslimat NU Kota Palangka Raya.
Insitut Agama Islam Negeri Palangkaraya.
Mustari, I. T. (2020). Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Ahlussunnah Wal-
Jama'ah An-Nahdliyyah Melalui Program Kegiatan Keagamaan di SMA
Islam Nusantara Malang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang.
Muzakki, Z. (2018). Internalisasi Nilai Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air
Melalui Ekstrakurikuler Drumband di SDN Bandar 1 Pacitan. Institut
Agama Islam Negeri Ponorogo.
Risnanto. (2020). Relevan Teori Multiple Intelligences Dengan Konsep Fitrah
Dalam Pendidikan Islam. Institut Agama Islam Negeri Purwokerto.
Savi’I, M. (2020). Implementasi Mata Pelajaran Aswaja Dalam Pembentukan
Karakter di MA Darul Ulum Panaragan Jaya Tulang Bawang Barat
Tahun Ajaran 2018/2019. Insitut Agama Islam Negeri Metro.
Tafuzi, R. (2018). Implementasi Nilai-Nilai Aswaja Menurut Nahdlatul Ulama
Dalam Pembentukan Akhlak Siswa di MTS Ribatul Muta’alimin
Pekalongan. Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

17

Anda mungkin juga menyukai