Anda di halaman 1dari 14

ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Pendidikan Islam

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Dr. Asnil Aidah Ritonga, MA.

Kelompok I

Khairunnisa Lubis 0301181011

Ray Yolanza 0301182140

Rika Fauziah 0301182199

Swidya Ningrum 0301182105

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
kelompok mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam dengan judul “Pengertian, Tujuan, dan
Fungsi Pendidikan Islam".

Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Muhammad ﷽.


“Allahumma sholli wasallim wabarik ‘alaih”. Kepada keluarga, sahabat dan semoga
dengan bersholawat kepadanya kita bisa mendapatkan kebahagiaan fiddunya wal
akhiroh.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala urusan kita. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Medan, Maret 2019

Penulis

DAFTAR ISI

2
Kata Pengantar .................................................................. ii
Daftar isi .................................................................. iii

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 4
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................. 4

Bab II Pembahasan
A. Pendidikan Islam .................................................................. 5
2.1 Pengertian Pendidikan Islam .................................................................. 5
2.2 Pengertian Islam .................................................................. 6
2.3 Pengertian Pendidikan Islam .................................................................. 6
B. Tujuan Pendidikan Islam .................................................................. 7
C.Fungsi Pendidikan Islam .................................................................. 8

Bab III Penutup


3.1 Kesimpulan .................................................................. 9
3.2 Saran .................................................................. 9
3.3 Daftar Pustaka .................................................................. 10

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Islam mempunyai peranan yang sangat strategis dalam


meningkatkan sumber daya manusia (SDM), yang mana dalam ajaran Islam
menempatkan manusia sebagai kesatuan yang utuh antara sisi duniawi maupun
ukhrowi. Manusia telah diamanahi sebagai khalifah oleh Allah SWT dimuka bumi
dengan tugas mensejahterakan dan memakmurkan kehidupan manusia itu sendiri. 1
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut manusia dilengkapi dengan kewenangan
untuk mengambil inisatif dalam mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Al
qur’an menegaskan tentang sendi sendi kemuliaan serta kedudukan ilmu pengetahuan
secara kreatif, sehingga manusia mampu mengaktualisasikan perwujudan potensi
dalam dirinya. Keberadaan pendidikan Islam harus mampu mengantisipasi
perkembangan era informasi dan globalisasi antara lain dengan jalan meningkatkan
sumber daya manusia, dalam arti diperlukan pengembangan kepribadian seutuhnya
terutama dalam pengembangan nalar yang rasional dan pemikiran yang kritis dan
analitis dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam Undang Undang
Sistem Pendidikan Nasional (pasal 1 UU RI No. 20 Thn. 2003) menyatakan bahwa,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.

Kemampuan manusia serta kreativitasnya dalam ilmu pengetahuan dan


tekhnologi telah memberi dampak pada perubahan nilai, terbukti telah membawa
implikasi yang beragam bagi kehidupan manusia, meskipun disadari perubahan sosial
telah membawa berkah keuntungan, kemudahan, dan kenikmatan hidup manusia, dan
1 M.Rosyid, Sosiologi Pendidikan, (Idea Pres: Yogyakarta, 2010). h. 62
dampak negatif yamg mengiringinya tidak bisa dihindarkan juga. Gelombang
modernisasi dan industrialisasi yang dilakukan dihampir semua negara berkembang
seperti Indonesia, ditambah dengan pesatnya ilmu pengetehuan dan teknologi disatu
sisi memang membawa kemajuan dan kemakmuran. Akan tetapi modernisasi yang
kebablasan dan perkembangan IPTEK yang tidak terkontrol mengakibatkan proses
dehumanisasi semakin jelas arahnya sehingga manusia hidup tanpa wajah
kemanusiaanya. Pola hidup masyarakat menjadi sangat hedonis, materialis,
individualis, konsumtif dan menjadi budak dekade dari apa yang disebut “berhala-
berhala modern” yang berupa materi, jabatan, popularitas dan IPTEK. Dalam setting
perubahan sosial yang bersifat mondial semacam ini, pendidikan karakter dapat
dijadikan kerangka acuan peningkatan SDM. Internalisasi pendidikan agama Islam
dalam pendidikan karakter disekolah mampu menjadi sebuah kekuatan pengarah bagi
proses revitalisasi nilai nilai dalam konteks perubahan sosial, baik yang sedang
maupun yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Sebagaimana terdapat dalam
hadits Rosul ﷽ yang memberikan penguat atas pengaruh hereditas (keturunan) dan
lingkungan pada perkembangan anak, bahwa tiap tiap anak dilahirkan menurut
fitrahnya, orang tua lah yang menjadikan yahudi, nasrani, atau majusi. (HR. Bukhori).
Makna fitrah dalam hadits tersebut adalah potensi hereditas dan merupakan bawaan
sejak lahir. Sedangkan pada kalimat sesudahnya merupakan proses perkembangan
dan pertumbuhan anak yang dipengaruhi oleh kondisi diluar dirinya, baik itu
lingkungan keluarga, sekolah, dan sosial disekitarnya. Dan dari Qurais Shihab
(2001:285) mengutip pendapat Muhammad bin Ashur menyatakan : “Fitrah adalah
bentuk dari sistem yang diwujudkan Allah SWT pada setiap makhluk, fitrah yang
berkaitan dengan manusia adalah apa diciptakan yang Allah SWT kepada manusia
yang berkaitan dengan jasmani dan akalnya, serta ruhnya”. Dengan demikian, dalam
Islam pengaruh lingkungan dan faktor fitrah (hereditas) dan mempunyai peran yang
signifikan dalam perkembangan dan pertumbuhan anak dalam proses pembelajaran.
Pendidikan agama Islam mempunyai kaitan fungsional dengan pendidikan karakter
yang berkepentingan mengarahkan proses pendidikan.

Dalam fenomena masyarakat akhir akhir ini banyak dijumpai kegagalan


didunia pendidikan, yaitu lingkungan sekolah yang bertujuan luhur membangun
kepribadian dan karakter manusia kenyataanya output pendidikan sangat kontradiktif
dengan tujuan pendidikan. Hal yang paling menggelisahkan adalah berbagai macam
psikotropika dan narkotika begitu banyak beredar dikalangan anak sekolah. Bahkan
lebih mengerikan, karena penjual dan pembelinya adalah orang orang yang masih
berstatus pelajar. Mereka menjadi pengedar dan sekaligus pengguna dengan berbagai
pesta yang berujung pada tindakan amoral dikalangan remaja. Selain itu kegagalan
peranan pendidikan, dapat disaksikan maraknya berbagai tawuran dikalangan anak
sekolah yang telah membuat resah masyarakat beberapa tempat kota besar di
Indonesia. Dan kejadian tersebut terkadang sulit diatasi oleh pihak sekolah sendiri,
sampai sampai melibatkan aparat kepolisian yang berujung pada tindakan kriminal
yang merenggut nyawa. Belum lagi masih dijumpai dengan berbagai kasus lainnya
seperti kecurangan dalam ujian, berkata kata kasar dan jorok, serta berbagai tindakan
yang tidak mencerminkan moral seorang pelajar. Padahal sekolah mempunyai posisi
sebagai media yang berperan dalam mengenalkan dan menanamkan nilai nilai serta
norma norma dalam pembentukan kepribadiannya setelah keluarga.

Pendidik dalam proses pendidikan mempunyai pengaruh yang sangat besar


karena pendidik merupakan pemegang utama dalam proses pendidikan. Adapun
peranan dan kompetensi pendidik dalam proses pendidikan meliputi banyak hal,
diantaranya sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingungan,
partisipan, ekspediator, perencana, supervisor, motivator, konselor dan tidak lupa
bahwa pendidik juga sebagai orang tua kedua bagi peserta didik.2

Jadi dalam pelaksanaan pendidikan, pendidik sangat diperlukan. Pendidik


merupakan salah satu faktor atas tercapainya suatu tujuan pendidikan, tanpa adanya
pendidik, mustahil pendidian dapat berjalan dengan baik. Dalam makalah ini
pemakalah akan berusaha memaparkan tentang syarat-syarat dan tugas menjadi
seorang pendidik, serta hal-hal yang berhubungan dengan pendidik dalam pendidikan.

2 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, ( PT.Remaja Rosdakarya: Bandung, 2002). h. 7
1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, dapat diambil sebuah kesimpulan untuk dijadikan
sebagai rumusan masalah, adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Apa pengertian pendidikan Islam?
2. Apa saja tujuan pendidikan Islam?
3. Bagaimana fungsi pendidikan Islam?

1.3. Tujuan Penulisan

Dari rumusan di atas, tujuan pembuatan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan Islam


2. Untuk mengetahui apa saja tujuan pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui bagaimana fungsi pendidikan Islam yang sebenarnya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan Islam

2.1. Pengertian Pendidikan

Pendidikan berasal dari kata didik, dengan memberinya awalan


“pe” dan akhiran “kan”, yang mengandung arti perbuatan (hal, cara, dan
sebagainya). Pendidikan berasal dari bahasa Yunani, paedagogi yang
berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Kemudian istilah ini
diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan kata education yang berarti
pengembangan atau bimbingan.3

Istilah pendidikan berasal dari kata paedagogi, dalam bahasa Yunani


pae artinya anak dan ego artinya aku membimbing. Secara harfiah pendidikan
artinya membimbing peserta didik agar menjadi dewasa. Secara singkat
Drikayarkara yang dikutip oleh Istiqomah mengatakan bahwa pendidikan
adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik melalui
pembimbingan dan pengajaran serta pelatihan untuk membentuk peserta didik
mengalami proses pemanusiaan diri kearah tercapainya pribadi dewasa, susila
dan dinamis.4

Menurut Hasan Langgulung, pendidikan dapat dilihat dari dua segi.


Pertama dari sudut masyarakat dan kedua dari sudut individu. Pendidikan dari
segi masyarakat adalah menekankan atau memanfaatkan. Sedangkan
pendidikan dari segi individu yaitu proses untuk menemukan dan

3 Muhammad Muntahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam, (Teras : Yogyakarta,


2011). h. 1

4 Nurhasanah Bakhtiar, Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum,


(Aswaja Pressindo : Riau, 2013). h. 255
mengembangkan kemampuan. Jadi, pendidikan adalah proses menampakkan
atau manifest dari yang tersembunyi dari peserta didik.

2.2. Pengertian Islam

Prof. Dr. Harun Nasution mengatakan bahwa Islam adalah agama


agama yang ajaran ajarannya diwahyukan tuhan kepada manusia melalui
nabi Muhammad ‫ ﷺ‬sebagai rosul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran
ajaran yang bukan hanya mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia.
Sementara itu, Maulana Muhammad Ali mengatakan bahwa Islam
adalah agama perdamaian dan dua ajaran pokoknya, yaitu keesaan Allah dan
kesatuan serta persaudaraan umat manusia menjadi bukti nyata bahwa agama
Islam selaras benar dengan namanya.

           
           
    
19. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-
orang yang telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat
Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

2.3. Pengertian Pendidikan Islam

Dengan pemaparan definisi pendidikan Islam di atas dapat


disimpulkan bahwa definisi pendidikan Islam adalah proses pembentukan
kepribadian manusia kepribadian Islam yang luhur. Bahwa pendidikan
Islam bertujuan untuk menjadikannya selaras dengan tujuan utama
manusia menurut Islam, yakni beribadah kepada Allah SWT. Diharapkan
dengan pemahaman hakikat pendidikan Islam ini.

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang mempunyai tujuan


yang jelas oleh sebab itu Allah meletakkan aturan-aturan untuk mencapai
tujuan tersebut atau yang di kenal istilah syariat. Sesungguhnya Allah
menciptakan alamraya ini dengan tujuan yang telah di tetapkan dan
manusia diwujudkan dialam raya ini untuk mengatur yang ada di
dalamnya dengan dasar pengabdian kepada Allah maka dari itu guna
mewujudkan manusia yang mempunyai siafat khalifah di perlukan sebuah
cara yang di kenal dengan pendidikan Islam.5

A. Tujuan Pendidikan Islam

Dalam proses pendidikan merupakan kristalisasi nilai-nilai yang


ingin di wujudkan kedalam pribadi peserta didik. Oleh karena itu, rumusan
tujuan pendidikan bersifat komprehensif, mencakup semua aspek, dan
terintegrasi dalam pola kepribadian yang ideal. Menurut sikun pribadi
dalam A. Zayadi, tujuan pendidikan merupakan masalah inti dalam
pendidikan dansari pati dari seluruh renungan pedagogik.

Tujuan Islam yang paling sederhana adalah memanusiakan


manusia atau membantu manusia menjadi. Naquib Al-Attas
menyatakanbahwa tujuan pendidikan Islam adalah manusia yang baik.
Kemudian Marimba mengatakan tujuan pendidikan Islam adalah
terciptanya orang yang berkepribadian muslim. Al-Abrasy menghendaki
tujuan (goal) akhir pendidikan Islam itu adalah terbentuknya manusia
yang berakhlak mulia (akhlak al-karimah).

Menurut Langgulung tujuan pendidikan adalah tujuan hidup


manusia itu sendiri sebagaimana yang tersirat dalam peran dan
kedudukanya sebagai khalifatullah dan Abdullah. Oleh karena itu
menurutnya tugas pendidikan adalah memelihara kehidupan manusia agar
dapat mengemban tugas dan kedudukan tersebut. Dengan demikian tujuan
tujuan menurut langgulung adalah membentuk pribadi khalifah yang di

5 Abdurrahman Annahlawi,Usulut Tarbiyatul Islamiyah Waasaalibiha,


(Damaskus/siriya, 1996), h. 3.
landasi dengan sikap ketundukan,kepatuhan, dan kepasrahan sebagaimana
hamba Allah.6

             
          

29. Katakanlah: "Jika kamu Menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau
kamu melahirkannya, pasti Allah Mengetahui". Allah mengetahui apa-apa yang ada di
langit dan apa-apa yang ada di bumi. dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa tujuan dari


pendidikan Islam adalah mewujudkan manusia yang berketuhanan dan
mengembangkan pemikiranya, mengatur tingkah lakunya dan perasaanya
berdasarkan asas keislaman.7

B. Fungsi Pendidikan Islam

1. Sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia dari aspek


aspek rohaniah dan jasmaniah yang berlangsung secara bertahap.
2. Membangun sumber daya manusia dan menanamkan nilai nilai kemanusiaan
untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang beradab.
3. Sebagai manifestasi dari cita cita hidup Islam untuk melestarikan,
mengalihkan, menanamkan dan mentansformasikan nilai nilai Islam tersebut
kepada generasi penerus sehingga dapat berkembang dari waktu kewaktu.
4. Sebagai sarana untuk meningkatkan potensi spiritual dan membentuk peserta
didik menjadi manusia yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia.
5. Meningkatkan potensi spiritual mencakup penalaran, pengenalan dan
pemahaman yang pada akhirnya bertujuan untuk mencerminkan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Allah.

6 Heri Gunawan, Pendidkan Islam Kajian teoritis dan pemikiran tokoh, (Remaja
Rosdakarya: Bandung, 2014). h. 7.

7 Abdurrahman Annahlawi,Op.Cit. h. 5.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pendidikan Islam adalah proses pembentukan kepribadian manusia


kepribadian Islam yang luhur. Bahwa pendidikan Islam bertujuan untuk
menjadikannya selaras dengan tujuan utama manusia menurut Islam,
yakni beribadah kepada Allah SWT. Pendidikan Islam merupakan
pendidikan yang mempunyai tujuan yang jelas oleh sebab itu Allah
meletakkan aturan-aturan untuk mencapai tujuan terse but atau yang di
kenal istilah syariat. Sesungguhnya Allah menciptakan alamraya ini
dengan tujuan yang telah di tetapkan dan manusia diwujudkan dialam raya
ini untuk mengatur yang ada di dalamnya dengan dasar pengabdian
kepada Allah maka dari itu guna mewujudkan manusia yang mempunyai
sifat khalifah di perlukan sebuah cara yang di kenal dengan pendidikan
Islam sehingga dapat mewujudkan manusia yang berketuhanan dan
mengembangkan pemikiranya mengatur, tingkah lakunya dan perasaanya
berdasarkan asas keislaman.

3.2. Saran

Demikianlah makalah ini kami perbuat. Kami menyadari masih


banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini dan makalah ini pun masih
jauh dari kesempurnaan serta kritik dan saran yang konstruktif kami harapkan
dari pembaca. Semoga apa yang telah kami susun dapat bermanfaat bagi
pembaca khususnya bagi penyusun makalah ini sendiri dan seluruh teman-
teman yang telah mendukung terwujudnya makalah
ini. Pesan dari penyusun untuk kelas semester II/PAI/6 yaitu
tetaplah berproses menuju dewasa. Sekian.

3.3. Daftar Pustaka

Rosyid, Muhammad. Sosiologi Pendidikan. Idea Pres: Yogyakarta. 2010

Uzer Usman, Mohammad. Menjadi Guru Profesional. PT.Remaja


Rosdakarya: Bandung. 2002

Muntahibun Nafis, Muhammad. Ilmu Pendidikan Islam. Teras:Yogyakarta.


2011

Bakhtiar, Nurhasanah. Pendidikan Agama Islam Di perguruan tinggi umum.


Aswaja Pressindo: Riau. 2013

Langgulung, Hasan. Pendidikan Islam Menghadapi Abad Ke- 21. Pustaka


Al-Husna: Jakarta. 1988

Annahlawi, Abdurrahman. Usulut Tarbiyatul Islamiyah Waasaalibiha.


Damaskus/siriya. 1996.

Gunawan, Heri. Pendidkan Islam Kajian teoritis dan pemikiran tokoh.


Remaja Rosdakarya: Bandung. 2014

Anda mungkin juga menyukai