Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

Konsep dan Fungsi-fungsi Manajemen di Lembaga Pendidikan

DOSEN PENGAMPU

JAILANI SYAHPUTRA SIREGAR, M.Pd.I.

DISUSUN OLEH:

NAMA : DEASY AANTITA

NIM : 2111011328

UNIVERSITAS AL WASHLIYAH LABUHANBATU


FAKULTAS AGAMA ISLAM
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Dengan menyebut nama Allah


SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis panjatkan puji dan syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Serta
tak lupa pula salawat beriring salam kita hadiahkan kepada Nabi besar junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW, semoga kelak kita mendapat syafaatnya di kemudian hari.
Alhamdulillah dengan selesainya makalah ini yang tujuan disusunya adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan Islam yaitu makalah yang
tentang Konsep dan Fungsi-fungsi Manajemen di Lembaga Pendidikan, oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dosen pengampu yang memberi bimbingan dalam penyusunan makalah ini,
Jailani Syahputra Siregar, M.Pd.I.
2. Rekan-rekan mahasiswa sekalian.
3. Serta seluruh teman-teman yang sudah berpartisipasi dalam penyusunan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik yang membangun dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat pagi pembaca.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Agustus, 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................i


DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................3

1.3 Tujuan....................................................................................................3

1.4 Metode...................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pendidikan...........................................................................5

2.2 Pengertian Lembaga Pendidikan ..........................................................6

2.3 Pengertian Manajemen..........................................................................9

2.4 Konsep Manajemen Pendidikan..........................................................11

2.5 Manfaat dan Tujuan Manajemen Pendidikan......................................13

2.6 Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan.............................................14

2.7 Fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan................................................15

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..........................................................................................18

3.2 Saran....................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Manusia ketika dilahirkan berada dalam keadaan nyaris tak berdaya, tanpa
bantuan dan pertolongan orang lain, terutama orang tuanya, ia tidak bisa berbuat apa-
apa. Namun di balik keadaannya yang lemah itu, ia memiliki potensi baik yang bersifat
jasmani maupun rohani sebagai makhluk yang dapat dididik. Potensi ini secara
berangsur-angsur tumbuh dan berkembang dari dalam diri anak. Untuk mewujudkan
perkembangan potensi anak tersebut maka diperlukan pertolongan, dan tuntunan dari
luar. Jika unsur pertolongan tidak ada, maka potensi tersebut tetap tinggal potensi
belaka yang tak sempat diaktualisasikan. Karenanya, dalam konteks pencerdasan anak
bangsa, maka lembaga pendidikan (keluarga, sekolah dan masyarakat) memiliki
peranan yang sangat strategis yang akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan untuk
menumbuhkan dan mengembangkan potensi anak sebagai makhluk individu, sosial,
susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang
berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus
dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Pendidikan harus dapat memberikan
motivasi dalam mengaktifkan anak. Anak adalah pemilik hak yang wajib dihormati
oleh pemangku kewajiban, yaitu orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya, serta
institusi masyarakat bangsa dan negara. Hak anak merupakan keniscayaan agar anak
dapat tumbuh dan berkembang secara humanis sejalan dengan perkembangan
kejiwaannya.
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam meningkatkan
sumber daya manusia (SDM), yang mana dalam ajaran di dalam pendidikan
menempatkan manusia sebagai kesatuan yang utuh antara sisi duniawi maupun
ukhrowi. Manusia telah diamanahi sebagai khalifah oleh Allah SWT di muka bumi
dengan tugas mensejahterakan dan memakmurkan kehidupan manusia itu sendiri.
Kemampuan manusia serta kreatifitasnya dalam ilmu pengetahuan dan
tekhnologi telah memberi dampak pada perubahan nilai, terbukti telah membawa
implikasi yang beragam bagi kehidupan manusia, meskipun disadari perubahan sosial
telah membawa berkah keuntungan, kemudahan, dan kenikmatan hidup manusia, dan
dampak negatif yang mengiringinya tidak bisa dihindarkan juga.
Gelombang modernisasi dan industrialisasi yang dilakukan dihampir semua
negara berkembang seperti Indonesia, ditambah dengan pesatnya ilmu pengetahuan dan
teknologi di satu sisi memang membawa kemajuan dan kemakmuran. Akan tetapi
modernisasi yang kebablasan dan perkembangan iptek yang tidak terkontrol
mengakibatkan proses dehumanisasi semakin jelas.
Dalam setting perubahan sosial yang bersifat mondial semacam ini, pendidikan
karakter dapat dijadikan kerangka acuan peningkatan SDM. Internalisasi pendidikan
dalam pendidikan karakter mampu menjadi sebuah kekuatan pengarah bagi proses
revitalisasi nilai-nilai dalam konteks perubahan sosial, baik yang sedang maupun yang
akan terjadi pada masa yang akan datang. Sebagaimana terdapat dalam hadist
Rasulullah SAW yang memberikan penguat atas pengaruh hereditas (keturunan) dan
lingkungan pada perkembangan anak, bahwa “Tiap-tiap anak diahirkan menurut
fitrahnya, orang tualah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR. Bukhori).1
Makna fitrah dalam hadist tersebut adalah potensi hereditas dan merupakan
bawaan sejak lahir. Sedangkan pada kalimat sesudahnya merupakan roses
perkembangan dan pertumbuhan anak yang dipengaruhi oleh kondisi diluar dirinya,
baik itu lingkungan keluarga, sekolah, dan sosial di sekitarnya. Muhammad bin Ashur
menyatakan: “Fitrah adalah bentuk dari sistem yang diwujudkan Allah SWT pada
setiap makhluk, fitrah yang berkaitan dengan manusia adalah apa diciptakan yang Allah
SWT kepada manusia yang berkaitan dengan jasmani dan akalnya, serta ruhnya”. 2
Dengan demikian, dalam Islam pengaruh lingkungan dan faktor fitrah
(hereditas) mempunyai peran yang signifikan dalam perkembangan dan pertumbuhan
anak dalam proses pembelajaran. Pendidikan mempunyai kaitan fungsional dengan
pendidikan karakter yang berkepentingan mengarahkan proses pendidikan.
Dalam pendidikan terpadu, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar,
tertib, dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Sesuatu tidak boleh
dilakukan secara asal-asalan.3 Mulai dari urusan terkecil seperti mengatur urusan
Rumah Tangga sampai dengan urusan terbesar seperti mengatur urusan sebuah negara

1
Miftahul Achyar Kertamuda, Golden Age (Jakarta, Gramedia, 2015), Hal. 2
2
Muhammad Quraish Shibab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian alQur'an (Jakarta, Lentera Hati, 2001), Hal.
285
3
Didin Hafidudin, Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Prkatik (Jakarta, Gema Insani, 2003), Hal. 3
semua itu diperlukan pengaturan yang baik, tepat dan terarah dalam bingkai sebuah
manajemen agar tujuan yang hendak dicapai bisa diraih dan bisa selesai secara efisien
dan efektif.
Untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang bermutu tinggi, maka
diperlukan pendidikan yang bermutu, berperadaban, efektif dan efisien. Karena SDM
yang bermutu hanyalah dapat dibentuk, dikembangkan segala potensi dan
kemampuannya melalui pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya.
Manajemen pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu memainkan peranan yang
amat penting dalam mewujudkan system pendidikan yang bermutu dan berkelanjutan.
Manajemen system pendidikan amat penting karena proses penataan sumber daya
pendidikan (pengelolaan tenaga kependidikan, kurikulum dan pembelejaran,
keuangan, sarana dan prasarana  pendidikan, serta keterlibatan secara terpadu dan
simultan antara pemerintah, sekolah dan masyarakat) perlu dimenej secara
professional.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian pendidikan?
b. Apa pengertian lembaga pendidikan?
c. Apa pengertian manajemen?
d. Bagaimana konsep manajemen pendidikan?
e. Bagaimana manfaat dan tujuan manajemen pendidikan?
f. Bagaimana ruang lingkup manajemen pendidikan?
g. Bagaimana fungsi-fungsi maanajemen pendidikan?

1.3 Tujuan Masalah


a. Untuk mengetahui pengertian pendidikan
b. Untuk mengetahui pengertian lembaga pendidikan
c. Untuk mengetahui pengertian manajemen
d. Untuk mengetahui konsep manajemen pendidikan
e. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan manajemen pendidikan
f. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen pendidikan
g. Bagaimana Fungsi-fungsi manajemen pendidikan
1.4 Metode
Metode penelitian adalah cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan data
dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dapam penyusunan makalah ini adalah
metode kualitatif degan cara penyajian berbentuk deskriptif yaitu suatu cara penyajian
yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi
tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.4
Jenis penelitian ini adalah kualitatif diskriptif yang bertujuan mengamati dan
mengevaluasi. Penelitian yang prosedurnya menghasilkan data diskriptif yang berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati . Cara
pengumpulan data melalui studi kepustakaan yaitu lokasi dan tempat penelitiannya
dilakukan di pustaka, dokumen, arsip, dan lain sejenisnya.5

4
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung, CV. Alfabeta, 2005), Hal. 21
5
Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian(Yogyakarta, Ar-Ruzz Media, 2016), Hal.
190.
BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Pengertian Pendidikan


Pendidikan adalah kata yang sering sekali kita dengar dalam kehidupan sehari-
hari. Tapi kadang kita kurang memahami apa yang disebut pendidikan, apa landasan
pendidkan itu dan lain sebagianya. Makalah ini akan mencoba menguraikan
pendidikan di tinjau dari pendapat para ahli teori tentang pendidikan dan lembaga-
lembaga pendidikan.  Beberapa ahli telah mengungkapkan mengenai pengertian
pendidikan diantaranya:
a. Menurut Carter V. God dalam “Dictionary of Education”, Pendidikan
merupakan seni, praktek, atau profesi sebagai pengajar
b. Merupakan ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan
prinsip prinsip dan metode metode mengajar,bpengawasan dan bimbingan
murid. Dalam arti luas digantikan dengan istilah pendidikan.
c. Merupakan seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang
tersusun yang diwarisi atau dikembangkan masa lampau oleh generasi
bangsa.
d. Menurut buku “Higher Education for American Democracy”, Pendidikan
adalah suatu lembaga dalam tiap-tiap masyarakata yang beradab, tetapi
tujuan tujuan pendidikn tidaklah sama dalam setiap masyarakat. Sistem
pendidikan suatu masyarakat tertentu dan tujuan pendidikan didasarkan atas
prinsip-prinsip cita-cita dan filsafat yang berlaku dalam suatu masyarakat.
e. Menurut professor Rechey dalam buku “Planing for Teaching an Introduction
to Education” istilah Pendidikan bekenaan dengan fungsi yang luas dari
pemeliharaan dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat yang baru (generasi
muda) bagi penuaian kewajiban dan tanggung jawabnya kepada masyarakat.
Jadi pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas dari proses yang
berlangsung disekolahan saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas sosial yang
esensial yang memungkinkan masyarakat yang kompleks.
f. Menurut Prof Lodge dalam buku “Philosophy of Education” Pendidikan
dalam arti luas semua pengalaman dapat dikatakan sebagai pendidikan.
Dalam pengertian yang lebih sempit pendidikan dibatasi pada fungsi tertentu
didalam masyarakat yang terdiri atas penyerahan adat istiadat dengan latar
belakang sosialnya, pandangan hidup masyarakatnya kepada warga
masyarakat gnerasi berikutnya dan demikian seterusnya.
g. Menurut Brubacher, Pendidikan diartikan sebagai proses timbal balik dari
tiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan alam, dengan
teman,dan dengan alam semesta. Dari semua pendapat para ahi tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa :
 Pendidikan merupakan usaha manusia dalam meningkatkan
kepribadianya dengan mengembangkan potensi yang dimilikinya baik
secara rohani maupun jasmani.
 Pendidikan berarti juga lembaga yang bertanggung jawab terhadap
terciptanya tujuan pendidikan.
 Pendidikan merupakan hasil yang dicapai oleh perkembangan manusia.
 Definisi pendidikan menurut Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003
tentang Sisdiknas yaitu pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk
mewujudkan suasana belajar diproses pembelajaran agar peserta didik
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara. (Pasal 1 ayat 1).

1.2. Pengertian Lembaga Pendidikan


Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya
proses pendidikan untuk mengubah tingkah laku individu ke arah lebih baik
melalui interaksi sosial dengan lingkungan sekitar. Lembaga pendidikan pun bisa
diartikan sebagai sebuah organisasi yang dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu,
yakni transfer ilmu pengetahuan serta budaya terhadap individu guna mengubah
tingkah laku seseorang menjadi lebih dewasa serta memperoleh kehidupan yang
lebih baik di masa yang akan datang.
Lembaga pendidkan adalah suatu wadah untuk membina manusia,
membawa ke arah masa depan yang lebih baik. Setiap orang yang berada pada
wadah tersebut akan mengalami perubahan dan perkembangan menurut warna dan
corak institusi tersebut. Lembaga pendidikan yang dimaksud adalah lembaga
keluarga, sekolah dan masyarakat yang memiliki peranan sangat strategis yang
akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan untuk menumbuhkan dan
mengembangkan potensi anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius.
Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang berkembang, ia
membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak harus dapat
berkembang secara bebas, tetapi terarah. Pendidikan harus dapat memberikan
motivasi dalam mengaktifkan anak. Anak adalah pemilik hak yang wajib dihormati
oleh pemangku kewajiban, yaitu orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya, serta
institusi masyarakat bangsa dan negara. Hak anak merupakan keniscayaan agar
anak dapat tumbuh dan berkembang secara humanis sejalan dengan perkembangan
kejiwaannya. Dengan mengoptimalkan peran ketiga lembaga pendidikan tersebut
dapat dipastikan akan melahirkan anak bangsa yang cerdas. Selanjutnya hanya dari
individu yang cerdas akan lahir bangsa yang cerdas yang mampu memecahkan
masalahnya sendiri, dengan solusi yang cerdas dan mumpuni. Sehingga impian
untuk mencerdaskan bangsa sebagaimana amanah Undang-Undang Dasar 1945
bisa terwujud manakala ketiga lembaga pendidikan menjalankan perannya secara
optimal, karena masing-masing lembaga pendidikan tersebut, mempunyai kaitan
tanggung jawab yang terpadu dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan
nasional.

a. Fungsi Lembaga Pendidikan


 Fungsi Sosialisasi
Adanya lembaga pendidikan berperan besar dalam proses sosialisasi
peserta didik dengan lingkungan masyarakat. Fungsi sosialisasi tersebut
dilaksanaan lewat berbagai program serta kurikulum pendidikan di
sekolah sehingga transmisi nilai-nilai budaya bisa selaras dengan
pendidikan lainnya.
 Fungsi Pengendalian Sosial
Lembaga ini pun berperan dalam hal kontrol sosial dengan cara
menanamkan nilai-nilai, norma, serta loyalitas tatanan tradisional
terhadap peserta didik. Dengan adanya fungsi kontrol sosial tersebut
maka diharapkan para peserta didik mempunyai karakter yang
berkualitas sehingga tatanan masyarakat yang harmonis bisa terwujud.
 Melestarikan Budaya
Kelestarian budaya masyarakat Indonesia yang sangat beragam pastinya
mesti dilestarikan. Dalam hal ini, lembaga pendidikan memiliki peranan
penting dalam mengajarkan keanekaragaman budaya nasional itu kepada
para peserta didik.
 Seleksi, pelatihan, dan pengembangan manusia
Lembaga ini pun mempunyai fungsi serta peranan yang amat penting
didalam proses seleksi, pelatihan, serta mengembangkan individu yang
berkualitas guna di dunia kerja dan dunia bisnis.
 Perubahan Sosial
Dengan adanya lembaga pendidikan dan semua kegiatannya, maka hal
itu akan mempengaruhi kehidupan sosial secara umum. Hal tersebut
terjadi karena nilai-nilai, keyakinan, norma, serta pola pikir yang sudah
ditanamkan kepada para peserta didik yang membentuk kepribadiannya
sehingga mempengaruhi tingkah lakunya di masyarakat. Lewat
pendidikan, para peserta didik pun akan mendapatkan kemampuan
berpikir secara kritis, mandiri, serta tak mudah menyerah menghadapi
rintangan. Dengan demikian, diharapkan pada para peserta didik bisa
berperanP menjadi jalan perubahan di masyarakat.

b. Tujuan Lembaga Pendidikan


 Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar terhadap peserta didik, baik di
keluarga, sekolah, ataupun lingkungannya.
 Melaksanakan kegiatan pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan
serta kurikulum yang berlaku.
 Memberikan bimbingan konseling terhadap peserta didik.
 Membina kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua,
dan juga masyarakat.

1.3. Pengertian Manajemen


Pengertian manajemen yaitu suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola sumber daya yang mana hal itu bisa
berupa man, money, materials, method, machines, market, dan segala hal untuk
mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien. Untuk mewujudkan hal
tersebut tentu membutuhkan sebuah rancangan dan perencanaan yang matang
sebelumnya. Itulah yang disebut dengan manajemen.
Para ahli mengemukakan berbagai pengertian manajemen pendidikan,
namun inti dari penjelasan tersebut adalah sama yakni sebuah pengorganisasian
pendidikan yang meliputi semua elemen-elemen pendidikan tersebut. Hasil
akhirnya adalah tercapainya sebuah tujuan pendidikan yang diharapkan.
Kata manajemen berasal dari bahasa latin yaitu manus yang berarti tangan
dan ageryang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja
manegere yang artinya menangani, Managere diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris yaitu dalam bentuk kerja to manage dengan kata benda management.
Manajer untuk orang yang melakukan kegiatan manejemen. Akhirnya
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan.
Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli:
a. Mary Parker F mendefinisikan pengertian manajemen sebagai suatu seni, tiap
tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain.
b. George Terry memberikan pendapat, Definisi Manajemen merupakan ilmu
sekaligus seni, manajemen adalah wadah didalam ilmu pengetahuan, sehingga
manajemen bisa dibuktikan secara umum kebenarannya.
c. Manajemen yang didefinisikan oleh Koontz adalah suatu seni yang produktif
yang didasarkan pada suatu pemahaman ilmu. Koontz menambahkan, ilmu dan
seni tidaklah bertentangan, namun masing masing saling melengkapi.
d. Stoner memiliki pendapat, Ilmu Manajemen merupakan proses dalam membuat
suatu perencanaan, pengorganisisasian, pengendalian serta memimpin berbagai
usahda dari anggota entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber
daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
e. Wilson berpendapat definisi manajemen sebagai sebuah rangkaian tindakan
tindakan yang dilakukan oleh para anggota organisasi dalam upaya mencapai
sasaran organisasi. prosess merupakan suatu rangkaian aktivitas yang
dijalankan dengan sistematis.
f. Menurut Oey Liang Lee, Arti Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,
peng-organisasi-an, penyusunann, pengarahan serta pengendalian
(pengawasan) dari sumber daya perusahaan guna mencapai goal atau tujuan
yang telah diputuskan.
g. Menurut Lawrence A Appley, pengertian manajemen adalah sebuah seni dalam
mencapai tujuan yang diinginkan yang dilaksanakan dengan usaha orang yang
lain.
h. Menurut Sulistyorini, manajemen adalah suatu hal penting yang menyentuh,
mempengaruhi, bahkan merasuki hampir seluruh aspek kehidupan manusia
layaknya darah dan raga.
i. A. Sayyid Mahmud al Hawariy dalam bukunya Al Idarah Al Ushul Wal
Ushushil Ilmiyah menerangkan manajemen adalah mengetahui kemana yang
dituju, kesukaran apa yang harus dihindari, kekuatan apa yang harus
dijalankan, dan bagaimana mengemudikan kapal Anda serta anggota dengan
sebaik-baiknya tanpa pemborosan waktu dalam proses mengerjakannya.
j. Stooner berpendapat bahwa manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan pengguna sumberdaya ditambah sumberdaya organisasi lain
agar dapat mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan.
k. Sondang Palan Siagian, manajemen adalah keseluruhan proses kerjasama
antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk
mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
l. Yati Siti Mulyati dan Aan Komariah mendefinisikan manajemen sebagai
kemampuan dan ketrampilan khusus yang dimiliki seseorang untuk melakukan
suatu kegiatan baik secara perorangan atau bersama orang lain atau melalui
orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif,
dan efisien.
m. Mamduh M. Hanafi berpendapat bahwa manajemen adalah proses
merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan
untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumber daya
organisasi.
n. Nanang Fatah dalam bukunya Landasan Manajemen Pendidikan, menjelaskan
manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi, memimpin, dan
mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan
organisasi tercapai secara efektif dan efisien.
o. Oemar Hamalik berpendapat bahwa manajemen adalah suatu proses sosial
yang berkenaan dengan keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia
lain serta sumber-sumber lain, menggunakan metode yang efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
p. Geroge R. Terry memberikan pengertian manajemen adalah sebuah proses
yang khas, terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengawasan
(controlling).

1.4. Pengertian Manajemen Pendidikan


Manajemen pendidikan merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang pada
intinya adalah mempelajari tentang prilaku manusia yang kegiatannya sebagai
subjek dan objek. Secara filosofis, prilaku manusia terbentuk oleh interaksi antar
manusia, iklim organisasi (konteks organisasi), dan sistem. Ketiga interaksi
tersebut baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama saling berinteraksi pula
dengan lingkungan eksternalnya.
Beberapa ahli menggunakan istilah yang berbeda dalam pemakaian kata
administrasi pendidikan dan manajemen pendidikan, tetapi ketika ditinjau
pengertiannya hampir mirip. Walaupun pada dasarnya kedua istilah tersebut tidak
sama persis. Nanang Suhardan dan Nugraha Suharto dalam hal ini mereka
memakai istilah administrasi pendidikan yaitu ilmu yang membahas pendidikan
dari sudut pandang kerjasama dalam proses mencapai tujuan pendidikan.
Manajemen pendidikan menurut Made Pidarta yaitu aktifitas memadukan sumber-
sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditentukan sebelumnya.
Manusia (manajer atau administrator) dimanapun berada tidak terlepas dari
wadah melakukan kegiatan yang disebut organisasi (lembaga pendidikan baik
formal, nonformal, maupun informal) Organisasi tidak akan ada tanpa ada
manusianya. Manusia dalam organisasi tidak luput dari sistem yang dibuatnya
sendiri (misal Sisdiknas).
Dilihat dari pengertian manajemen dan pengertian pendidikan diatas, maka
kita dapat mendefinisikan Manajemen Pendidikan sebagai suatu Proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dalam mengelola
sumber daya yang berupa man, money, materials, method, machines, market,
minute dan information untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien dalam
bidang pendidikan. Objek atau sumber daya yang menjadi kajian dalam
manajemen pendidikan ada tujuh , yaitu :

a. Man
Man atau manusia adalah unsur terpenting yang perlu dikelola dalam
manajemen pendidikan, pengelolaan yang biasa dilakukan misalnya dengan
mengorganisasikan manusia dengan melihat apa yang menjadi keahlian orang
tersebut.
b. Money

Money atau uang dimaksudkan untuk mengelola pemdanaan atau


pembiayaan secara efisien sehingga tidak terjadi pemborosan dalam suatu lembaga
pendidikan.

c. Materials
Materials atau bahan materi merupakan aspek yang tidak kalah penting
dalam manajemen pendidikan, melalui pengelolaan material maka bisa
terbentuk kurikulum yang berisi panduan dasar untuk mentranfer ilmu dari guru
ke siswa.
d. Method
Pengelolaan metode juga harus dilakukan dengan baik, metode yang
digunakan untuk mengajar guru di sekolah satu dengan guru di sekolah lain
tidak sama karena tergantung pada kesiapan siswa yang diajar.
e. Machines
Pengelolaan mesin bertujuan untuk dapat mengelola mesin yang digunakan
untuk mendukung proses belajar mengajar supaya dapat digunakan sebaik
mungkin dan tidak cepat mengalami kerusakan, untuk orang yang mengelola
mesin biasanya harus orang yang benar-benar tau cara merawat mesin tersebut
dengan baik.
f. Market
Market atau pasar adalah salah satu kunci yang menentukan sekolah atau
lembaga pendidikan tersebut menjadi lembaga pendidikan yang besar atau kecil,
pasar yang dimaksud adalah masyarakat secara luas, sasaran yang dituju adalah
masyarakat yang berniat menyekolahkan putra putri mereka.
g. Minutes
Minutes atau waktu perlu dikelola dengan baik karena waktu belajar peserta
didik di sekolah sangat terbatas, sehingga perlu pengelolaan yang baik supaya
waktu belajar mengajar menjadi lebih efisien.

1.5. Manfaat dan Tujuan Manajemen Pendidikan


a. Manfaat manajemen pendidikan antara lain:6
 Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM).
 Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
 Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
 Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan tugas
administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau
konsultan manajemen pendidikan.
 Teratasinya masalah mutu pendidikan.

b. Tujuan Manajemen Lapangan Pendidikan antara lain :7


 Tujuan pendidikan jasmani dengan keterampilan fisik, yaitu untuk
mempersiapkan diri manusia sebagai khalifah di muka bumi melalui
keterampilan fisik.

6
Husaini Usman, Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), Hlm. 8
7
Imron Fauzi, Manajemen Pendidikan ala Rasulullah, (Jogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), Hlm. 61
 Tujuan pendidikan rohani, yaitu untuk meningkatkan jiwa dari kesetiaan
yang hanya menyembah Allah semata dan melaksanakan moralitas Islami
yang diteladani Rasulullah SAW.
 Tujuan pendidikan akal, yaitu pengarahan kecerdasan untuk kekuasaan
Allah dan menentukan pesan ayat-ayat-Nya yang berimplikasi kepada
peningkatan iman dan taqwa kepada Allah. Hal ini meliputi tiga tahapan,
yaitu pencapaian kebenaran ilmiah (‘ilm al-yaqin), pencapaian kebenaran
empiris (‘ain al-yaqin), dan pencapaian kebenaran meta-empiris (haqq al-
yaqin).
 Tujuan pendidikan sosial, yaitu membentuk kepribadian yang utuh yang
menjadi bagian dari komunitas sosial.
 Tujuan pendidikan karier, yaitu untuk mempersiapkan anak didik dalam
memasuki dunia kerja dan karier.

1.6. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan


Ruang lingkup manajemen pendidikan terbagi menjadi 4 hal, yaitu ruang
lingkup menurut wilayah kerja, ruang lingkup menurut objek garapan, ruang
lingkup menurut fungsi atau urutan kegiatannya dan menurut pelaksana. Untuk
ruang lingkup pertama meliputi manajemen pendidikan suruh negara, manajemen
pendidikan satu provinsi, satu kabupaten/ kota, unit kerja dan manajemen kelas.
Manajemen kelas ini adalah inti dari sebuah manajemen pendidikan tersebut,
karena di dalam kelas proses pengajaran berlangsung.
Ruang lingkup menurut objek garapan meliputi; manajemen siswa, personil
sekolah, kurikulum, sarana/ material, anggaran, ketata laksanaan, humas dan
komunikasi pendidikan. Sedangkan ruang lingkup menurut fungsi / urutan kegiatan
atau yang disebut juga manajemen administrasi meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, komunikasi dan evaluasi.

1.7. Fungsi-Fungsi Manajemen Lapangan Pendidikan


Fungsi manajemen pendidikan adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan yang
efektif dan efisien. Dalam Manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang
terkait erat di dalamnya yaitu: 8

a. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan


sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Perencanaan juga dapat didefinisikan sebagai prosespenyusunan tujuan dan
sasaran organisasi serta penyusunan “peta kerja” yang memperlihatkan cara
pencapaian tujuan dan sasaran tersebut
b. Pelaksanaan (actuating) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha. Pelaksanaan adalah proses penggerakan orang-orang
untuk melakukan kegiatan pencapaian tujuan sehingga terwujud efisiensi proses
dan efektivitas hasil kerja.
c. Pengendalian (controlling) adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan
standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika
diperlukan. Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian
kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat
berjalan sesuai dengan target yang pendidikan yang dihadapi.
d. Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam
cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Dalam lembaga pendidikan Islam, baik yang bersifat individual, kelompok,
maupun kelembagaan.9
e. Leading
Pekerjaan leading meliputi beberapa kegiatan yaitu mengambil keputusan
Fungsi manajemen pendidikan berikutnya yaitu pengambilan keputusan.
Dikatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan faktor kunci dalam
konsep manajemen pendidikan. Dengan fungsi ini, lembaga pendidikan dapat
membuat gambaran pengaruh dari kebijakan yang diambil atau diterapkan.
f. Directing atau Commanding

8
Badarudin, Dasar-dasar Manajemen, (Bandung: Alfabeta. Cet 1, 2013), Hal. 2
9
Ramayulis,  Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, Kalam Mulia, 2008), Hal. 272p
adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan,
saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan
tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-
benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula
g. Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen
berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar
bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh
atasan.

h. Coordinating
Fungsi manajemen pendidikan juga mencakup kerja sama. Dalam hal ini,
diperlukan semua elemen orang, materi dan ide-ide, pengetahuan, hingga
prinsip untuk mencapai tujuan bersama. Dengan manajemen pendidikan,
lembaga pendidikan harus membangun kerjasama antara anggota dan pihak
terkait dengan baik, serta melakukan alokasi tugas dan pembagian kerja yang
efektif dan efisien. sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya
mencapai tujuan organisasi.
i. Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah
satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu
mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke
jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
j. Reporting
Reporting Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian
perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala
hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih
tinggi.
k. Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia
pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya
sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada
organisasi.
l. Acting
Acting merupakan tindakan pelaksana dari rencana yang telah dibuat.
Pelaksanaan dilaksanakan jika fungsi perencanaan sudah matang dibuat
pelaksanaan dalam manajemen lebih dikenal dengan bahasa implementasi dari
program.
m. Facilitating
Facilitating merupaka kegiatan memfasilitasi karyawan dengan alat atau model
yang dibutuhkan. Fasilitas bias berupa barang atau jasa sesuai kebutuhan
karyawan.

n. Forecasting
Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran
terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang
lebih pasti dapat dilakukan.
o. Evaluating
Evaluating merupakan fungsi sebelum mengambil tindakan korektif oleh
pimpinan. Fungsi ini dilaksanakan jika dalam organisasi terdapat hal yang harus
dievaluasi.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Konsep Manajemen Pendidikan Islam adalah Dari pengertian di atas
penulis dapat menyimpulkan bahwa Manajemen Pendidikan Islam adalah suatu
rencana, mengelola/mengatur, memimpin dan mengajarkan pendidikan Islam agar
tujuan pendidikan Islam tercapai secara efektif, efisien dan produktif.
Ada banyak Para Ahli menyebutkan Fungsi-Fungsi Manajemen Pendidikan
Islam, tetapi di sini penulis akan menjelaskan salah satu dari pendapat Para Ahli
yang sering di gunakan, yaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating dan
Controlling), yang di kemukakan oleh G.R Terry.
a. Planning yaitu Perencanaan maksudnya Seorang harus mempunyai rencana
jangka panjang yang ingin di capai dalam suatu lembaga. Contohnya: Visi
dan Misi dari Lembaga.
b. Organizing yaitu Pengorganisasian dimana suatu kepala lembaga harus bisa
dan mampu menjadikan struktur aktif dan berjalan sesuai dengan bidang
masing-masing.
c. Actuating yaitu Tindakan yang bertujuan menggerak kan setiap bidang
didalam lembaga sesuai dengan bidangnya, agar bisa mencapai pada tujuan
yang di dirikan oleh suatu lembaga.
d. Controlling yaitu Pengontrolan, di dalam lembaga dari bawah ke atas, baik
berupa kurikulum, kebersihan pendidikan, ke aktifan Guru, kepuasan Wali
dsb.
1. Manfaat dan Tujuan Manajemen Pendidikan Islam.
a. Manfaatnya yaitu:
1) Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM).
2) Terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
3) Tercapainya tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

19
4) Terbekalinya tenaga kependidikan dengan teori tentang proses dan
tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer
atau konsultan manajemen pendidikan.
5) Teratasinya masalah mutu pendidikan.

2. Tujuannya adalah:
1) Tujuan pendidikan jasmani dengan keterampilan fisik, yaitu untuk
mempersiapkan diri manusia sebagai khalifah di muka bumi melalui
keterampilan fisik.
2) Tujuan pendidikan rohani, yaitu untuk meningkatkan jiwa dari
kesetiaan yang hanya menyembah Allah semata dan melaksanakan
moralitas Islami yang diteladani Rasulullah SAW.
3) Tujuan pendidikan akal, yaitu pengarahan kecerdasan untuk kekuasaan
Allah dan menentukan pesan ayat-ayat-Nya yang berimplikasi kepada
peningkatan iman dan taqwa kepada Allah.
4) Tujuan pendidikan sosial, yaitu membentuk kepribadian yang utuh
yang menjadi bagian dari komunitas sosial.
5) Tujuan pendidikan karier, yaitu untuk mempersiapkan anak didik
dalam memasuki dunia kerja dan karier.

3.2. Saran
Dengan adanya penulisan makalah ini, diharapkan bagi mahasiswa/I
mampu memahami mata kuliag khususnya di bidang Konsep dan Fungsi-fungsi
Manajemen di Lapangan Pendidikan serta diharapkan bagi Universitas agar
mampu menunjang pembelajaran dengan memfasilitasi mahasiswa untuk
mempelajari konsep dan fungsi-fungsi manajemen di lapangan

19
DAFTAR PUSTAKA

Badarudin. “Dasar-dasar Manajemen”. Bandung: Alfabeta


Hafidudin, Didin dan Hendri Tanjung. 2003. “Manajemen Syariah dalam Praktik”
Jakarta: Gema Insani
Husaini Usman. 2006 “Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan”. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Imron Fauzi. 2012 “Manajemen Pendidikan ala Rasulullah” Jogyakarta: Ar-Ruzz Media
Ramayulis. 2008 . “Ilmu Pendidikan Islam” Jakarta: Kalam Mulia
Miftahul Achyar Kertamuda. 2015. “Golden Age”. Jakarta: Gramedia
Muhammad Quraish Shibab. 2001. “Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-
Qur'an” Jakarta: Lentera Hati
Prastowo. 2016 “Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian”.
Yogyakarta: Ar-Ruzz
Sugiyono. 2005 “Memahami Penelitian Kualitatif”. Bandung : CV. Alfabeta

20

Anda mungkin juga menyukai