Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR

Makalah

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan
Dasar (MI/SD)

Dosen Pengampu:

Dr. Ridwan, M.Pd.I.

Disusun oleh:

Asa Robby Azizan : NIM. 17.3.002

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSATUAN ISLAM

GARUT

Jl. Aruji Kartawinata Ciawitali Depan Lap. Ciateul. Telp. 0262-232413 Tarogong
Kidul Garut – 44151
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah subhanahu wata’ala. Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Rasulullah shallawlahu ‘alayhi wasallam. Berkat
limpahan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah
Manajemen Pendidikan Dasar (MI/SD).

Makalah tentang manajemen pendidikan ini disusun untuk melengkapi


tugas Manajemen Pendidikan Dasar (MI/SD). Pengembangan dan penyusunan
materi diberikan secara urut. Penyajian materi didesain untuk memperkuat
pemahaman konsep tentang manajemen mengenai manajemen bembiayaan.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penyusun hadapi. Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari
teman-teman, sehingga kendala-kendala tersebut dapat teratasi.

Penyusunan makalah ini disesuaikan dengan referensi yang didapat dari


buku maupun internet. Segala kritik dan saran yang membangun senantiasa
diharapkan penyusun demi penyempurnaan tugas makalah ini. Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca dan bermanfaat bagi pendidik serta rekan-rekan dalam
mengembangkan materi Manajemen Pendidikan Dasar (MI/SD).

Garut, 9 Mei 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Manajemen Pengelolaan Sekolah Dasar.............................3
B. Konsep Manajemen Pengelolaan Sekolah Dasar..................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................24
A. Kesimpulan.........................................................................................24
B. Saran....................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persoalan pendidikan di zaman teknologi dan informasi sekarang ini


dipandang sebagai problem yang sangat luar biasa sulit di berbagai negara.
Walaupun demikian negara-negera yang peduli terhadap masalah ini mengakui
bahwa pendidikan sebagai tugas negarayang maha penting. Pendidikan
merupakan kunci dalam membangun dan memperbaiki sikap individu dalam
menghadapi keadaan dunia yang terancam oleh berbagai potensi bencana boleh
jadi diawali oleh pemenasan global, dan tanpa kunci itu usaha tersebut akan gagal.
Dalam konteks tersebut, maka setiap negara di dunia terus melakukan peningkatan
pendidikan masing-masing. Indonesia, dalam hal ini melakukan perubahan sistem
pendidikan guna mencapai kualitas atau mutu pendidikan yang terus menerus
menuju ke arah lebih baik. Hal ini perlu diupayakan secara serius dan fokus, oleh
karena peradaban masyarakat bangsa Indonesia ditentukan oleh bagaimana
pendidikan dijalani oleh masyarakat.. Oleh karena itu kebijakan pendidikan yang
tepat pada umumnya harus secara struktural dapat memadukan daya masyarakat,
negara dan dunia usaha secara tepat dan secara individual memicu mobilitas
kultural, vertikal dan horisontal individu yang ketiganya pada gilirannya
mengembangkan produktifitas budaya, sosial dan ekonomi sekaligus menuntut
pengembangan habitat yang demokratis. Namun demikian, bila kebijakan yang
diambil salah, upaya pendidikan dapat jatuh menjadi sekedar upaya mereproduksi
tatanan dan struktur sosial ekonomi dan politik lama dan memberikan bahan ajar-
materi didik, sistem pengelolaan dan akses pendidikan maupun peluang kerja
yang tidak memadai dan tidak berkeadilan. Ketertinggalan structural (tata
hubungan kuasa) dan budaya (nilai, ilmu, teknologi dan tata-nilai hubungan
kuasa), akan lebih mempersulit bagi upaya transisi menuju demokrasi dan upaya
memenangkan kompetisi dari globalisasi.
Namun kendati demikian, dalam pengelolaan sistem pendidikan khususnya
di sekolah-sekolah saat ini cukup buruk di lapangan dikarenakan pengelolaan oleh

1
oknum stakeholder yang buruk dan juga tidak tepatnya pengelolaan sistem
pendidikan. Terkait dengan penugasan yang diberikan oleh selaku dosen, dan juga
adanya problematika terkait pengelolaan sekolah dasar. Disini penyusun membuat
makalah yang berjudul Manajemen Pengelolaan Sekolah Dasar.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat penulis ambil dari latar belakang
masalah diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen pengelolaan sekolah dasar?
2. Bagaimana konsep manajemen pengelolaan sekolah dasar?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuan penyusun adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian manajemen pengelolaan sekolah dasar


2. Untuk mengetahui konsep manajemen pengelolaan sekolah dasar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pengelolaan Sekolah Dasar

1. Pengertian Manajemen

Pengertian ilmu manajemen sangat beragam dan tergantung dari sudut


pandang, keyakinan dan komprehensi pakar manajemen. Pakar Pendidikan AT
Sugito, memberikan definisi bahwa Manajemen adalah tindakan memikirkan dan
mencapai hasil-hasil yang diinginkan melalui usaha kelompok yang terdiri-dari
tindakan mendayagunakan bakat-bakat manusia dan sumber-sumber daya.
Manajemen tidak lain adalah usaha melaksanakan hal-hal tertentu melalui
manusia dengan merencanakan dan mengimplementasikannya, ini berarti bahwa
manajemen adalah pemuasan kebutuhan-kebutuhan ekonomi dan sosial karena
sifat produktif manusia bagi manusia, perekonomian dan masyarakat 1. Senada
dengan pendapat tersebut Muwahid Shulhan dan Soim memberikan pengertian ,
manajemen adalah suatu proses dengan menggunakan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan manajemen sebagai
ilmu dan seni mengatur proses pendayagunaan sumber daya manusia dan lainnya
secara efisien, efektif dan produktif dalam mencapai suatu tujuan 2. Bersesuaian
dengan Muwahid Shulhan dan Soim, Husaini Usman memberikan pengertian
lebih detail, manajemen dalam arti sempit adalah manajemen sekolah/madrasah,
yang meliputi, perencanaan program sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala
sekolah/madrasah, pengawasan, dan sistem informasi sekolah/madrasah, pala
sekolah/madrasah.3

Nanang Fattah, mengemukakan bahwa manajemen adalah proses


merencana, mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi

1
Sugito A.T., Pergeseran Paradigmatik Manajemen Pendidikan, Widya Karya ,
Semarang, 2013, hal. 21
2
Shulhan Muwahid dan Soim, Manajemen Pendidikan Islam, Teras, Bandung,2013, hal.
7.
3
Usman, Husaini, Manajemen, Teori, Praktik,, dan Riset Pendidikan, PTBumi Aksara,
Jakarta, 2013, hal.6.

3
dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. 4
Fungsi perencanaan antara lain menentukan tujuan atau kerangka tindakan yang
diperlukan untuk pencapaian tujuan tertentu yang dilakukan dengan mengkaji
kekuatan dan kelemahan organisasi, menentukan kesempatan dan ancaman,
menentukan strategi, kebijakan dan program yang dilakukan berdasarkan proses
pengambilan keputusan secara ilmiah. Fungsi pengorganisasian meliputi
penentuan fungsi, hubungan (tanggung jawab dan wewenang) struktur (horisontal
dan vertikal), semuanya itu memperlancar alokasi sumber daya dengan kombinasi
yang tepat untuk mengimplementasikan rencana. Fungsi pemimpin
menggambarkan bagaimana manajer mengarahkan dan mempengaruhi para
bawahan. Fungsi pengawasan meliputi penentuan standar, supervisi dan
mengukur pelaksanaan terhadap standar dan memberikan keyakinan bahwa tujuan
organisasi tercapai. Pengawasan saling terkait dengan perencanaan, karena
melalui pengawasan efektifitas manajemen dapat diukur.5

Manajemen menurut Islam adalah aktifitas yang berlandaskan nilai- nilai


keadilan yang merupakan perbuatan pimpinan yang tidak menyakiti atau
menzalimi bawahan6. Jadi manajemen adalah tindakan untuk mencapai hasil-hasil
yang diinginkan dengan menggunakan sumber daya manusia melalui kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan berlandaskan
nilai-nilai keadilan. Dalam pandangan Islam, segala sesuatu harus dilakukan
dengan secara tertib, sahih, rapi dan teratur mulai dari urusan sederhana hingga
yang kompleks, semua itu diperlukan pengaturan yang baik dan terarah dalam
sebuah manajemen agar tujuan yang hendak dicapai dapat diraih secara efisien
dan efektif.

2. Pengertian Pengelolaan

4
Fattah. Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, PT Remaja RosdaKarya, Bandung,
2013, hal .1.
5
Ibid, hlm.2.
6
Seafullah. U. KH., Manajemen Pendidikan Islam, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,
hal.49.

4
Menurut KBBI, pengelolaan adalah proses, cara. Mengelola proses yang
memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan
kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.7 Pengelolaan adalah proses yang membantu
merumuskan kebijaksanaan dan tujuan memberikan pengawasan pada semua hal
yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan8

Menurut Soewarno Handayaningrat pengelolaan juga bisa diartikan


penyelenggaraan suatu kegiatan. Pengelolaan bisa diartikan manajemen, yaitu
suatu proses kegiatan yang di mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan-penggunaan sumber daya sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.9

Menurut T.Hani Handoko pengelolaan adalah proses yang membantu


merumuskan suatu kebijakan dan tujuan organisasi atau proses yang memberikan
pengawasan pada suatu yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan.10

Pengelolaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan organisasi dalam


rangka penertiban, pemeliharaan, pengaturan secara sistematika sumber-sumber
yang ada dalam organisasi. Pengelolaan merupakan tindakan pengusahakan
pengorganisasian sumber-sumber yang ada dalam organisasi dengan tujuan agar
sumber-sumber tersebut dapat bermanfaat untuk kepentingan organisasi. Dengan
demikian pengelolaan senantiasa berhubungan dengan seluruh elemen yang
terdapat di dalam suatu organisasi, seperti pengelolaan berkaitan dengan personal,
administrasi, ketatausahaan, peralatan ataupun prasarana yang ada di dalam
organisasi. Pengelolaan bidang keuangan/dana, bidang sumber daya manusia,
bidang pemasaran dan lainnya.11

7
https://kbbi.web.id/pengelolaan diakses pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 11:00 WIB
8
Salim, Peter dan Yenny Salim. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern
English Press. 2002. Hal. 214
9
Handayaningrat, Soewarno. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. Jakarta
: Cv Haji Masagung. 1992 Hal 9
10
Handoko, T. Hani. Manajemen dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit
Liberty. 1997. Hal. 8
11
Depdikbud.. Petunjuk Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdikbud. 1995/1996. Hal. 1-2

5
Berdasarkan beberapa pendapat di atas pengelolaan tidak akan terlepas
dari kegiatan sumber daya manusia yang ada dalam suatu kantor atau instansi,
pengelolaan kegiatan ketatausahaan pada perguruan tinggi swasta merupakan hal
yang pokok dalam menjalan aktivitas perguruan tinggi antara lain : memberikan
pelayanan terhadap kegiatan yang berhubungan dengan perguruan tinggi baik
secara internal maupun eksternal, menyusun program kerja ketatausahaan,
melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan/dana perguruan tinggi sesuai
dengan petunjuk atau pedoman dan peraturan yang berlaku untuk mencapai
tujuan. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut diperlukan sumber daya manusia
yang punya kemampuan, dedikasi kerja yang baik dan mengerti dengan tugas
pokok dan fungsinya masing-masing agar tujuan dari perguruan tinggi tercapai.

3. Pengertian Manajemen Pengelolaan Sekolah Dasar

Karena bentuk penilitian dari penyusun merupakan kajian pustaka,


penyusun tidak mendapatkan adanya pengertian secara khusus mengenai
manajemen pengelolaan karena dari segi kata, manajemen dan pengelolaan
merupakan dua hal yang hampir sama dan saling berkaitan. Maka dari itu
penyusun menyimpulkan bahwasanya manajemen pengelolaan merupakan proses
perencanaan, pengelompokan, pengoordinasian, dan pengontrolan dalam
mengelola sistem secara menyeluruh untuk mencapai tujuan dengan efektif. Dan
disini saya menyimpulkan bahwasanya manajemen pengelolaan sekolah dasar
adalah proses perencanaan, pengelompokan, pengoordinasian dan pengontrolan
dalam mengelola sistem pendidikan di sekolah dasar untuk mencapai visi dan misi
yang telah ditetapkan secara efektif.

D. Konsep Manajemen Pengelolaan Sekolah Dasar

1. Fungsi Manajemen Pengelolaan Sekolah Dasar

Fungsi dari manajemen pengelolaan sekolah dasar mengikuti pada fungsi-


fungsi manajemen/administrasi pada umumnya, yaitu meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengembangan.

a. Perencanaan (Planning)

6
Perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu
hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencanaan
merupakan penetapan pada tindakan apa yang harus dilakukan? Apakah sebab
tindakan itu harus dikerjakan? Dimanakah tindakan itu harus dikerjakan?
Kapankah tindakan itu harus dikerjakan? Siapakah yang akan mengerjakan
tindakan itu? Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?

b. Pengorganisasian (Organizing)

Oganisasi adalah dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam cara yang
terstruktur untuk mencapai sasaran specific atau sejumlah sasaran. Dalam sebuah
organisasi membutuhkan seorang pemimpin, pekerjaan pemimpin meliputi
beberapa kegiatan yaitu mengambil keputusan, mengadakan komunikasi agar ada
saling pengertian antara atsan dan bawahan, memberi semangat, inspirasi dan
dorongan kepada bawahan agar supaya mereka melaksanakan apa yang
diperintahkan.

c. Pengarahan (Directing)

Pengarahan adalah fungsi pengelolaan yang berhubungan dengan usaha


memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan
dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan
baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

d. Pengawasan

Pengawasan adalah fungsi pengelolaan yang berhubungan dengan usaha


pemantauan kinerja agar supaya kinerja tersebut terarah dan tidak melenceng dari
aturan yang sudah ditetapkan dan pemantauan berfungsi sebagai media agar
kinerja tersebut terarah dan tersampaikan secara tepat.

e. Pengembangan

Pengembangan adalah fungsi pengelolaan yang harus dijadikan tolak ukur


keberhasilan suatu pengelolaan, dengan adanya pengembangan pengelolaan akan
berjalan sesuai dan melebihi target yang akan diperoleh.

7
Tanpa suatu program yang baik sulit kiranya tujuan pendidikan akan
tercapai. Oleh karena itu, pengelolaan harus disusun guna memenuhi tuntutan,
kebutuhan, harapan dan penentuan arah kebijakan sekolah dalam mencapai tujuan
pendidikan. Pengelolaan kerja SD merupakan penjabaran tugas dan pelaksanaan
kebijakan Depdiknas yang di sesuaikan dengan kondisi obyektif. Dalam
pelaksanaannya setiap kegiatan mengacu pada pengelolaan yang ada sehingga
proses dan pelaksanaan aktifitas di sekolah lebih terukur, terpantau dan terkendali.

Adapun manajemen pengelolaan sekolah dasar ini berdasarkan standar


pendidikan yang berfungsi sebagai acuan bagi sekolah dalam mengukur,
mengevaluasi dan merevisi kegiatan-kegiatan yang di anggap perlu. Selain itu
manajemen pengelolaan sekolah dasar bertujuan agar setiap komponen sistem
pendidikan di sekolah dasar dapat di kelola secara efektif dan diharapkan mampu
mewujudkan cita-cita sekolah yakni visi dan misi setiap sekolah khususnya
sekolah dasar.

4. Ruang Lingkup Manajemen Pengelolaan Sekolah Dasar

Ruang lingkup manajemen pengelolaan sekolah dasar merupakan upaya


untuk menggali, memupuk, menggerakan dan mempertahankan sumber daya
pendidikan secara seimbang dan berkesinambungan demi tercapainya tujuan
melalui sistem kerja sama. Adapun bidang garapan antara lain:

a. Inventarisasi sumberdaya sekolah dasar.

f. Program pengelolaan sistem kerja sama disetiap bidang garapan


melalui:
1) Pengelolaan Kurikulum.

2) Pengelolaan Kesiswaan.

3) Pengelolaan Ketenagaan.

4) Pengelolaan Keuangan.

5) Pengelolaan Sarana Prasarana.

8
6) Pengelolaan Potensi Masyarakat Sekitar.

7) Pengelolaan Program SK.

8) Pengelolaan Administrasi Sekolah.

9) Pengelolaan BP/BK.

10) Pengelolan Laboratorium.

11) Pengelolaan Perpustakaan.

12) Pengelolaan Hasil Penelitian.

13) Pengelolaan Manajemen keterampilan.

5. Standar Pengelolaan Pendidikan

a. Kerangka PP No.19 Tahun 2005

Kehadiran Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 ini merupakan salah


satu tuntutan dari UU No.20 Tahun 2003 yang mngisayartkan adanya standarisasi
pendidikan di Indonesia. Ketentuan tersebut berdasarkan Pasal 35 ayat (4), Pasal
36 ayat (4), Pasal 37 ayat (3), Pasal 42 ayat (3), Pasal 43 ayat (2), Pasal 59 ayat
(3), Pasal 60 ayat (4), dan Pasal 61 ayat (4) Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003.

Oleh karena itu, PP ini hadir untuk memenuhi Amanat UU tersebut. Selain
itu, UUD 1945 pun sudah mengisyaratkan adanya satu sistem pendidikan yang
bisa mencerdasakan kehidupan bangsa.

Dalam PP ini, terkandung 17 Bab dan 97 Pasal. Secara keseluruhan,


semuanya mengatur tentang delapan standar nasional pendidikan (SNP) yang
harus dilaksanakan oleh setiap lembaga pendidikan di Indonesia. Secara garis
besar, kedelapan standar pendidikan diatur dalam PP ini, namun secara rinci,
setiap standar memiliki peraturan tersendiri.

17 bab dalam PP tersebut, adalah :

9
Bab I : Ketentuan Umum

Bab II : Lingkup, Fungsi dan Tujuan

Bab III : Standar Isi

Bab IV : Sandar Proses

Bab V : Standar Kompetensi Lulusan

Bab VI : Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Bab VII : Standar Sarana dan Prasarana

Bab VIII : Standar Pengelolaan

Bab IX : Standar Pembiayaan

Bab X : Penilaian Pendidikan

Bab XI : Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

Bab XII : Evaluasi

Bab XIII : Akreditasi

Bab XIV : Sertifikasi

Bab XV : Penjaminan Mutu

Bab XVI : Ketentuan Peralihan

Bab XVII : Ketentuan Penutup

b. Kerangka Permendiknas No.19 tahun 2007

Permendiknas No.19 Tahun 2007 ini merupakan penejelasan dari PP


No.19 Tahun 2005 mengenai standar pengelolaan. Permen ini membahas
standardisasi, pengelolaan pendidikan yang diselenggarakan oleh satuan

10
pendidikan dasar dan menengah. Selain itu, Permendiknas ini merupakan
penjabaran lebih rinci dari UU sistem pendidikan nasioanal.

Secara garis besar, peraturan ini hanya memuat dua pasal. Selebihnya,
penejelasan dari permen ini ada pada bagaian lampiran. Dalam lampiran permen
ini ada enam poin penting yang harus diperhatikan oleh setiap satuan pendidikan
dasar dan menengah. Enam poin tersebut adalah :

1) Perencanaan Program

14) Pelaksanaan Rencana Kerja

15) Pengawasan dan Evaluasi

16) Kepemimpinan Sekolah/Madrasah

17) Sistem Informasi Manajemen

18) Penilaiaan Khusus

g. Kandungan PP No.19 tahun 2005 dan Permendiknas No.19 2007 PP


No.19 tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Peraturan pemerintah No.19 tahun


2005 mengatur tentang standar nasional pendidikan yang ada di Indonesia.
Delapan standar tersebut diatur secara garis besar dalam PP ini, namun
penjelasannya dijabarkan oleh peraturan lain.

Delapan standar penidikan yang dimaksud adalah :

1) Standar isi

Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Secara lebih rinci,
standar isi diatur dalam Permendiknas No. 22 th 2006

11
19) Standar Proses

Standar Proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan


pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi. Secara lebih rinci lagi, standar ini diatur dalam Permendiknas No. 41
th 2007

20) Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang


mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Secara lebih rinci lagi, peraturan
tentang standar kompetensi lulusan diatur dalam Permendiknas No. 23 Tahun
2006.

21) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar Pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan


prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Secara lebih rinci, peraturan yang terkait dengan standar ini adalah Permendiknas
No. 16 th 2007, Permendiknas No. 13 th 2007, Permendiknas No. 12 th 2007

22) Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan adalah standar dalam mengelola pendidikan dalam


satu lembaga pendidikan. Dalam standar ini, pendidikan dikelola oleh satuan
pendidikan, pemerintah daerah, dan pemerintah.

Dalam PP ini Dikdasmen menerapkan manajemen berbasis sekolah yang


ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan
akuntabilitas. Sedangkan Pendidikan tinggi (PT) menerapkan otonomi perguruan
tinggi yang dalam batas-batas yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan
yang berlaku memberikan kebebasan dan mendorong kemandirian.

Secara lebih rincinya lagi peraturan ini diatur dalam Permendiknas No. 19
th 2007, dan dipertegas lagi secara menyeluruh untuk setiap satuan pendidikan
oleh PP No.17 tahun 2010.

12
23) Standar Sarana dan Prasarana

Standar sarana dan Prasarana adalah standar nasional pendidikan yang


berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain,
tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi. Secara lebih rinci, standar ini diatur dalam Permendiknas No. 24 th
2007.

24) Standar Pembiayaan

Standar Pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan


besarnya biaya operasiional satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
Sedangkanlebih rinci lagi, standar pembiayaan diatur dalam Permendiknas No. Th
2008.

25) Standar Penilaian Pendidikan

Standar Penilaian Pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang


berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik. Secara lebih rinci, standar ini diatur dalam Permendiknas No. 20 th.
2007.

h. Permendiknas No.19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan


Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Dalam Permendiknas ini terkandung beberapa poin penting, diantaranya :

1) Perencanaan Program

Perencanaan program dalam pengelolaan pendidikan meliputi : Pembuatan


Visi, Misi, Tujuan, dan rencana Kerja.

a) Visi sekolah/madrasah :

Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan
ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang

13
diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang
menjangkau masa yang akan datang (Akdon, 2006:94). Hax dan Majluf dalam
Akdon (2006:95) menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan
sarana untuk:

Bagi sekolah Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil


sekolah yang diinginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu
diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa datang.
Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan
dan tantangan masa depan.

Visi sekolah menurut Permendiknas No 19 Tahun 2007 arus memenuhi


kritria sebagai berikut :

 Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan


segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang;
 Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga
sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan;
 Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah
dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di
atasnya serta visi pendidikan nasional;
 Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah;
 Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak
yang berkepentingan;
 Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.

b) Misi Sekolah /Madrasah

Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi


bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa datang (Akdon, 2006: 97).

14
Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang
ditawarkan.

Misi merupakan tindakan atau upaya untuk mewujudkan visi. Jadi misi
merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan
rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dengan kata
lain, misi adalah bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam
visi dengan berbagai indikatornya.

Misi sekolah menurut Permendiknas No.19 tahun 2007 harus memenuhi


kriteria :

 memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai


dengan tujuan pendidikan nasional;
 merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu;
 menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah;
 menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan
yang diharapkan oleh sekolah/madrasah;
 memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan
program sekolah/madrasah;
 memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan
satuan-satuan unit sekolah/madrasah yang terlibat;
 dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang
berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan
oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah;
 disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak
yang berkepentingan;
 ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.

c) Tujuan Sekolah /Madrasah

15
Tujuan menggambarkan arahan yang jelas bagi sekolah. Perumusan tujuan
akan strategi/perlakuan, arah kebijakan dan program suatu sekolah. Oleh karena
itu perumusan tujuan harus memberikan ukuran lebih spesifik dan akuntabel.

Perumusan tujuan menurut Permendiknas no.19 Tahun 2007 harus


memenuhi kriteria sebagai berikut :

 menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka


menengah (empat tahunan);
 mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta
relevan dengan kebutuhan masyarakat;
 mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan
oleh sekolah/madrasah dan Pemerintah;
 Mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan
pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah;
 disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak
yang berkepentingan.

d) Program/ Rencana Kerja Sekolah / Madrasah

Program merupakan implementasi dari visi, misi dan tujuan. Program yang
dimaksudkan dalam makalah ini adalah program operasional. Program
operasional didefinisikan sebagai kumpulan kegiatan yang dihimpun dalam satu
kelompok yang sama secara sendiri-sndiri atau bersama-sama untuk mencapai
tujuan dan sasaran (Kdon, 2006:135). Program merupakan kumpulan kegiatan
nyata, sistematis dan terpadu, dilaksanakan oleh satu instansi pemerintah atau
lebih ataupun dalam rangka kerja sama dengan masyarakat atau yang merupakan
partisipasi aktif masyarakat guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.

16
Perumusan program kerja sekolah berdasarkan atas perumusan visi, misi,
tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam merumuskan
program kerja sekolah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

i. rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang


akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan
dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen
yang mendukung peningkatan mutu lulusan;
 disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan
pertimbangan dari komite sekolah/madrasah dan disahkan
berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota. Pada
sekolah/madrasah swasta rencana kerja ini disahkan berlakunya
oleh penyelenggara sekolah/madrasah;
 dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-
pihak yang terkait.
ii. Rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan
berdasarkan rencana jangka menengah.

 Rencana kerja empat tahun dan tahunan disesuaikan dengan


persetujuan rapat dewan pendidik dan pertimbangan komite
sekolah/madrasah.

 Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan


sekolah/madrasah yang ditunjukkan dengan kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.

Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai:

 kesiswaan;
 kurikulum dan kegiatan pembelajaran;
 pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya;
 sarana dan prasarana;

17
 keuangan dan pembiayaan;
 budaya dan lingkungan sekolah;
 peranserta masyarakat dan kemitraan;
 rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan
pengembangan mutu.

26) Pelaksanan Program

Pelaksanaan Rencana Kerja Sekolah/Madrasah meliputi seluruh bidang


pelaksanaan operasionalsekolah, meliputi: bidang kesiswaan, kurikulum dan
kegiatan pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
keuangan dan pembiayaan, budaya dan lingkungan sekitar serta peran serta
masyarakat dan kemitraan sekolah. Seluruh bidang tersebut diselenggarakan dan
dikelola oleh satuan pendidikan yang dibentuk dalam struktur organisasi
sekolah/madrasah. Struktur organisasi sekolah terdiri dari: semua pimpinan,
pendidik, dan tenaga kependidikan yang mempunyai uraian tugas, wewenang, dan
tanggung jawab yang jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan dan administrasi
sekolah.

Pelaksanaan rencana kerja/kegiatan sekolah dilaksanakan berdasarkan


rencna kerja tahunan oleh penanggung jawab kegiatan. Berikut ini beberapa
pelaksanaan kegiatan sekolah yang dilaksanakan berdasarkan bidang garapannya,
meliputi:

a) Bidang Kesiswaan

 Menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai proses


penerimaan peserta didik.
 Memberikan layanan konseling kepada peserta didik.
 Melaksanakan kegiatan ekstra dan nonkurikuler untuk para peserta
didik.
 Melakukan pembinaan prestasi unggulan.
 Melakukan pelacakan terhadap alumni.

18
e) Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran

 Menyusun KTSP dan jadwal berdasarkan kalender pendidikan.


 Menyusun dan mengembangkan program pembelajaran berdasarkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan.
 Menyusun program penilaian hasil belajar peserta didik.
 Menyusun dan menetapkan peraturan akademik.

f) Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan

 Menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga


kependidikan.
 Mengangkat pendidik dan tenaga kependidikan tambahan yang
dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
penyelenggara sekolah.

g) Bidang Sarana dan Prasarana

 Menetapkan kebijakan program secara terttulis mengenai pengelolaan


sarana dan prasarana.
 Merencanakan, mengadakan, memelihara sarana dan prasarana yang
ada di sekolah.
 Menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai
dengan tujuan pendidikan dan kurikulum.

h) Bidang Keuangan dan Pembiayaan

 Menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional yang


mengacu pada standar pembiayaan.

i) Bidang Budaya dan Lingkungan Sekolah

 Menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan yang


kondusif untuk pembelajaran yang efisien dalam prosedur
pelaksanaan.

19
 Menetapkan pedoman tata tertib/peraturan sekolah.
 Menetapkan kode etik warga sekolah.

j) Bidang Humas/Peran serta Masyarakat dan Kemitraan Sekolah

Sekolah menjalin kemitraan dan kerja sama dengan masyarakatt dan


lembaga lain untuk mendukung program pelaksanaan kegiatan sekolah dalam
rangka pengelolaan pendidikan.

27) Pengawasan dan Evaluasi

Pengawasan dapat diartikan sebagai proses kegiatan monitoring untuk


meyakinkan bahwa semua kegiatan organisasi terlaksana seperti yang
direncanakan dan sekaligus juga merupakan kegiatan untuk mengoreksi dan
memperbaiki bila ditemukan adanya penyimpangan yang akan mengganggu
pencapaian tujuan (Robbins 1997).

Sekolah harus objektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan dalam


melakukan pengawasan. Pengawasan meliputi pemantauan, supervise, evaluasi,
pelaporan dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan dilakukan oleh komite
sekolah, sedangkan supervise dilakukan secara teratur dilakukan oleh kepala
sekolah . guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian sekurang-kurangnya
kepada kepala sekolah.

Setiap pihak yang menerima laporan hasil pengawasan harus


menindaklanjuti setiap laporan yang diterimanya dan menggunakan hasil
pemantauan atau pengawasan tersebut untuk memperbaiki kinerja sekolah dan
sebagai sarana pendidikan.

a) Program Evaluasi

Jenis-Jenis Evaluasi:

i. Evaluasi diri adalah evaluasi yang dilakukan pihak sekolah untuk


menilai kinerja sekolah itu sendiri. Pihak sekolah menetapkan
prioritas indicator untuk mengukur, menilai kinerja dan melakukan

20
perbaikan dalam rangka pelaksaaan Standar Nasional Pendidikan.
Evaluasi diri atau evaluasi sekolah dilakukan secara periodic
berdasarkan pada data dan informasi yang sahih
ii. Evaluasi dan pengembangan KTSP adalah proses yang dilakukan
secara komprehensif dan flexible agar bisa menghadapi kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir danbersifat
menyeluruh yang artinya melibatkan semua pihak
iii. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga pendidik meliputi
kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja
dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksaan tugas.
Evaluasi harus memperhatikan pencapaian prestasi dan perubahan
perubahan peserta didik

6. Kepemimpinan Sekolah

Secara umum kepemiminan dapat dirumuskan sebagai berikut.


“Kepemimpinan berarti kemauan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang ubtuk
dapat memengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan,
mengarahkan dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima
pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat menbantu
tercapainya suatu tujuan tertentu ang telah ditetapkan.

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok


yang diorganisir menuju kepada penentuan dan pencapaian tujuan (Ralp M
Stogdil). Sedangkan menurut Sondang P. Siagian, kepemimpinan mrupakan
motor atau daya penggerak daripada semua sumber-sumber, dan alat yang tersedia
bagi suatu organisasi.

a. Fungsi Pemimpin

Fungsi utama pemimpin pendidikan adalah kelompok untuk belajar


memutuskan dan bekerja, antara lain:

21
1) Pemimpin membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama
dengan penuh rasa kebebasan.

28) Pemimpin membatu kelompok untuk menorganisir diri yaitu ikut


serta dalam memberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok
dalam menetapkan dan menjelaskan tujuan.

29) Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja,


yaitu membantu kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian
mentapkan prosedur mana yang paling praktis dan efektif.

30) Pemimpin bertanggung jawb dalam mengambil keputusan bersama


dengan kelompok. Pemimpin member kesempatan kepada kelompok
untuk belajar dari pengalaman. Pemimpin mempunyai tanggung jawab
untuk melatih kelompok menyadari proses dan isi pekerjaan yang
dilakukan dan beran menilai hasilnya secara jujur dan objektif.

i. Tugas dan Kewajiban Pemimpin sekolah/madrasah :

1) Menjabarkan visi ke dalam misi target mutu yang akan dicapai

31) Merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai

32) Menganalisis tnatangan, peluang, kekuatan dan kelemahan sekolah


dan madrasah

33) Membuat rencana kerja strategis dan rencan kerja tahunan untuk
pelaksanaan peningkatan mutu

34) Bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah


dan madrasah

35) Melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan


penting sekolah/madrasah. Dalam hal ini sekolah / madrasah swasta,
pengambilan keputusan tersebut harus melibatkan penyelenggara sekolah
dan madrasah.

22
36) Berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang
tua peserta didikdan masyarakat

37) Menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidikan dan tenaga


kependidikan dengan menggunakan sistem pemberian penghargaan atas
prestasi dan sangsi atas pelanggaran peraturan dank kode etik

38) Menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta


didik

39) Bertanggungjwab atas perencanaan partisifatif mengenai


pelaksanaan dan kurikulum

40) Melaksanakan dan merumuskan program supervise, serta


memanfaatkan hasil supervise untuk meningkatkan kinerja sekolah dan
madrasah

41) Meningkatkan mutu pendidikan

42) Member teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan
kedudukan sesuaidengan kepercayaan yang diberikan kepadanya

43) Memfasilitasi pengembanga, penyebarluasan dan pelaksanaan visi


pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh
komunitas sekolah/madrasah

44) Membantu, membina dan mempertahankan lingkungan sekolah /


madrasah dan progam pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar
peserta didik dan pertumbuhan profesional para guru dan tenaga
kependidikan

45) Menjamin manajemen organisasi dan pengoperasian sumber daya


sekolah/madrasah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman,
sehat efisien dan efektif

23
46) Menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik dan masyarakat
dan komite sekolah/madrasah menanggapi kepentingan dan kebutuhan
komunitas yang beragam dan memobilisasi sumber daya masyrakat

47) Member contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab

24
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen pengelolaan merupakan proses perencanaan, pengelompokan,


pengoordinasian, dan pengontrolan dalam mengelola sistem secara menyeluruh
untuk mencapai tujuan dengan efektif. Dan disini saya menyimpulkan
bahwasanya manajemen pengelolaan sekolah dasar adalah proses perencanaan,
pengelompokan, pengoordinasian dan pengontrolan dalam mengelola sistem
pendidikan di sekolah dasar untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan
secara efektif.

Manajemen pengelolaan sekolah dasar memiliki fungsi yang sama seperti


manajemen/administrasi pada umumnya, yaitu meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengembangan. Lalu manajemen
pengelolaan sekolah dasar ini terdiri dari pengelolaan Kurikulum, Kesiswaan,
Ketenagaan, Keuangan, Sarana Prasarana, Pengelolaan Potensi Masyarakat
Sekitar, Program SK, Administrasi Sekolah, BP/BK, Laboratorium, Perpustakaan,
Hasil Penelitian, dan Manajemen keterampilan. Dan juga diatur dalam
Permendiknas no.19 tahun 2007 ada enam hal yang harus diperhatikan dalam
pengelolaan pendidikan yang dilaksanakan di satuan pendidikan dasar dan
menengah. Enam hal tersebut yaitu : Perencanaan program, pelaksanaan program,
pengawasan dan evaluasi program, Kepemimpinan sekolah, Sistem informasi
manajemen, dan penilaian khusus. Badan yang berhak menilai dan memantau
standar pengelolaan ini adalah Badan Standardisasi Nasioanl Pendidikan (BSNP).

E. Saran

Dalam penulisan makalah ini, pemakalah menyadari bahwa makalah ini


masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu pemakalah
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman-teman dan dosen
pembimbing demi kesempurnaan makalah ini.

25
DAFTAR PUSTAKA

Salim, Peter dan Yenny Salim, 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer,
Jakarta: Modern English Press.

Seafullah, U, KH, 2012, Manajemen Pendidikan Islam, Bandung: CV Pustaka


Setia.

Shulhan Muwahid dan Soim, 2013, Manajemen Pendidikan Islam, Bandung:


Teras.

Sugito, AT, 2013, Pergeseran Paradigmatik Manajemen Pendidikan, Semarang:


Widya Karya.

Usman, Husaini, 2013, Manajemen, Teori, Praktik,, dan Riset Pendidikan, PT.
Jakarta: Bumi Aksara.

Depdikbud. 1995/1996. Petunjuk Peningkatan Mutu Pendidikan di Sekolah


Dasar. Jakarta: Depdikbud.

Fattah, Nanang, 2013, Landasan Manajemen Pendidikan, PT Remaja Rosda


Karya, Bandung.

Handayaningrat, Soewarno. 1992, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan


Manajemen, Jakarta : Cv Haji Masagung.

Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:


Penerbit Liberty.

https://kbbi.web.id/pengelolaan diakses pada tanggal 10 Mei 2019, pukul 11:00


WIB

26

Anda mungkin juga menyukai