“FILSAFAT ILMU”
Oleh,
Asa Robby Azizan
NIM 17.3.002
Dosen Pengampu,
Dr. Undang M.A.
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
STAI PERSIS GARUT
2020
LAPORAN BUKU
Identitas Buku
Judul Buku : Filsafat Ilmu
Karangan : ADE HIDAYAT, S.Fil., M.Pd
Tahun Terbit : 2014
A. RINGKASAN BUKU
D. Klasifikasi Filsafat
Pada dewasa ini filsafat biasa dibagi menjadi: “Filsafat Barat”, “Filsafat Timur”, dan
“Filsafat Islam”.
1. Filsafat Barat
Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di universitas-
universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari
tradisi falsafi orang Yunani kuno. Menurut Takwin (2001) dalam pemikiran barat
konvensional pemikiran yang sistematis, radikal, dan kritis seringkali merujuk
pengertian yang ketat dan harus mengandung kebenaran logis. Misalnya aliran
empirisme, positivisme, dan filsafat analitik memberikan kriteria
bahwa pemikiran dianggap filosofis jika mengadung kebenaran korespondensi dan
koherensi. Korespondensi yakni sebuah pengetahuan dinilai benar jika pernyataan
itu sesuai dengan kenyataan empiris. Contoh: jika pernyataan ”Saat ini hujan turun”,
adalah benar jika indra kita menangkap hujan turun, jika kenyataannya tidak maka
pernyataannya dianggap salah. Koherensi berarti sebuah pernyataan dinilai benar
jika pernyataan itu mengandung koherensi logis (dapat diuji dengan logika barat).
Dalam filsafat barat secara sistematis terbagi menjadi tiga bagian besar yakni: (a)
bagian filsafat yang mengkaji tentang ”ada” atau being (ontologi), (b) bidang filsafat
yang mengkaji pengetahuan (epistemologi dalam arti luas), (c) bidang filsafat yang
mengkaji nilai-nilai menentukan apa yang seharusnya dilakukan manusia
(aksiologi).
2. Filsafat Timur
Filsafat Timur adalah tradisi falsafiyang terutama berkembang di Asia,
khususnya di India, Tiongkok, nusantara, dan daerah-daerah lainyang pernah
dipengaruhi budayanya. Sebuah ciri khas filsafat timur ialah dekatnya hubungan
filsafat dengan agama. Meskipun hal ini kurang lebih juga bisa dikatakan untuk
filsafat barat, terutama di Abad Pertengahan, tetapi di Dunia Barat filsafat ’an sich’
masih lebih menonjol daripada agama. Nama-nama beberapa filosof: Lao Tse, Kong
Hu Cu, Zhuang Zi, dan lain-lain.
Pemikiran filsafat timur sering dianggap sebagai pemikiran yang tidak rasional,
tidak sistematis, dan tidak kritis. Hal ini disebabkan pemikiran timur lebih dianggap
agama dibanding filsafat. Pemikiran timur tidak menampilkan sistematika seperti
dalam filsafat barat. Misalnya dalam pemikiran Cina, sistematikanya berdasarkan
pada konstrusksi kronologis mulai dari penciptaan alam hingga meninggalnya
manusia dijalin secara runut (Takwin, 2001).
Belakangan ini, beberapa intelektual barat telah beralih ke filsafat timur, misalnya
Fritjop Capra, seorang ahli fisika yang mendalami taoisme, untuk membangun
kembali bangunan ilmu pengetahuan yang sudah terlanjur dirongrong oleh
relativisme dan skeptisisme (Bagir, 2005). Skeptisisme terhadap metafisika dan
filsafat dipelopori oleh Rene Descartes dan William Ockham.
3. Filsafat Islam
Majid Fakhri (2006) cenderung menganggap filsafat Islam sebagai mata rantai yang
menghubungkan Yunani dengan Eropa modern. Kecenderungan ini disebut
europosentris yang berpendapat filsafat Islam telah berakhir sejak kematian Ibn
Rusyd. Pendapat ini ditentang oleh Henry Corbin dan Louis Massignon yang
menilai adanya eksistensi filsafat Islam. Dalam filsafat Islam ada empat aliran yakni:
1)Peripatetik(memutaratauberkeliling)merujukkebiasaanAristotelesyang selalu
berjalan-jalan mengelilingi muridnya ketika mengajarkan filsafat.
2) Aliran Iluminasionis (Israqi). Didirikan oleh pemikir Iran, Suhrawardi Al Maqtul
(w. 1191). Aliran ini memberikan tempat yang penting bagi metode intuitif (irfani)..
3) Aliran Irfani (Tasawuf). Tasawuf bertumpu pada pengalaman mistis yang bersifat
supra-rasional.
4)AliranHikmahMuta’aliyyah(TeosofiTranseden).Diwakiliolehseorang filosof syi’ah
yakni Muhammad Ibn Ibrahim Yahya Qawami yang dikenal dengan nama Shadr al
Din al Syirazi, Atau yang dikenal dengan Mulla Shadra yaitu seorang filosof yang
berhasil mensintesiskan ketiga aliran di atas.
Dalam Islam ilmu merupakan hal yang sangat dianjurkan. Dalam Al Quran kata al-
ilm dan kata-kata jadiannya digunakan lebih 780 kali. Hadis juga menyatakan
mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Dalam pandangan Allamah Faydh
Kasyani dalam bukunya Al Wafi: ilmu yang diwajibkan kepada setiap muslim
adalah ilmu yang mengangkat posisi manusia pada hari akhirat, dan
mengantarkannya pada pengetahuan tentang dirinya, penciptanya, para nabinya,
utusan Allah, pemimpin Islam, sifat Tuhan, hari akhirat, dan hal-hal yang
mendekatkan diri kepada Allah.
Dalam pandangan keilmuan Islam, fenomena alam tidaklah berdiri tanpa relasi dan
relevansinya dengan kuasa Ilahi. Mempelajari alam berarti akan mempelajari dan
mengenal dari dekat cara kerja Tuhan. Dengan demikian penelitian alam semesta
(jejak-jejak Ilahi) akan mendorong manusia untuk mengenal Tuhan dan menambah
keyakinan terhadapnya. Fenomena alam bukanlah realitas-realitas independen
melainkan tanda-tanda Allah SWT. Fenomena alam adalah ayat-ayat yang bersifat
qauniyyah, sedangkan kitab suci ayat-ayat yang besifat qauliyah. Oleh karena itu
ilmu-ilmu agama dan umum menempati posisi yang mulia sebagai obyek ilmu.
E. Cabang-cabang Filsafat
Filsafat itu selalu bersifat "filsafat tentang" sesuatu yang tertentu karena filsafat
bertanya tentang seluruh kenyataan. Contohnya filsafat tentang manusia, filsafat
alam, filsafat kebudayaan, filsafat seni, filsafat agama, filsafat bahasa, filsafat
sejarah, filsafat hukum, filsafat pengetahuan dan seterusnya. Seluruh jenis filsafat
tersebut dapat dikembalikan lagi kepada empat bidang induk, seperti dalam skema
ini.
Tabel 1.1. Skema Kajian Filsafat
Di sisi lain, Lorens Bagus (1996) memberikan penjelasan tentang fakta obyektif dan
fakta ilmiah. Fakta obyektif yaitu peristiwa, fenomen atau bagian realitas yang merupakan
obyek kegiatan atau pengetahuan praktis manusia. Sedangkan fakta ilmiah merupakan
refleksi (deskripsi fakta obyektif dalam bahasa tertentu) terhadap fakta obyektif dalam
kesadaran manusia. Fakta ilmiah merupakan dasar bagi bangunan teoritis. Tanpa fakta-fakta
ini bangunan teoritis itu mustahil. Fakta ilmiah tidak terpisahkan dari bahasa yang
diungkapkan dalam istilah-istilah dan kumpulan fakta ilmiah membentuk suatu deskripsi
ilmiah.
2. KEBENARAN (truth)
Sesungguhnya, terdapat berbagai teori tentang rumusan kebenaran. Namun secara
tradisional, kita mengenal 3 teori kebenaran yaitu koherensi, korespondensi dan pragmatik
(Jujun S. Suriasumantri, 1982). Sementara, Michel William mengenalkan 5 teori kebenaran
dalam ilmu, yaitu : kebenaran koherensi, kebenaran korespondensi, kebenaran performatif,
kebenaran pragmatik dan kebenaran proposisi. Bahkan, Noeng Muhadjir menambahkannya
satu teori lagi yaitukebenaran paradigmatik.(Ismaun;2001)
a. Kebenaran koherensi
Kebenaran koherensi yaitu adanya kesesuaian atau keharmonisan antara sesuatu yang
lain dengan sesuatu yang memiliki hirarki yang lebih tinggi dari sesuatu unsur tersebut, baik
berupa skema, sistem, atau pun nilai. Koherensi ini bisa pada tatanan sensual rasional mau
pun pada dataran transendental.
b. Kebenaran korespondensi
Berfikir benar korespondensial adalah berfikir tentang terbuktinya sesuatu itu relevan
dengan sesuatu lain. Koresponsdensi relevan dibuktikan adanya kejadian sejalan atau
berlawanan arah antara fakta dengan fakta yang diharapkan, antara fakta dengan belief yang
diyakini, yang sifatnya spesifik.
c. Kebenaran peformatif
Ketika pemikiran manusia menyatukan segalanya dalam tampilan aktual dan
menyatukan apapun yang ada dibaliknya, baik yang praktis yang teoritik, maupun yang
filosofik, orang mengetengahkan kebenaran tampilan aktual. Sesuatu benar bila memang
dapat diaktualkan dalam tindakan.
d.Kebenaran Pragmatif
Yang benar adalah yang konkret, yang individual dan yang spesifik dan memiliki
kegunaan praktis.
e. Kebenaran Proposisi
Proposisi adalah suatu pernyataan yang berisi banyak konsep kompleks, yang
merentang dari yang subyektif individual sampai yang obyektif. Suatu kebenaran dapat
diperoleh bila proposisi-proposisinya benar. Dalam logika Aristoteles, proposisi benar adalah
bila sesuai dengan persyaratan formal suatu proposisi. Pendapat lain yaitu dari Euclides,
bahwa proposisi benar tidak dilihat dari benar formalnya, melainkan dilihat dari benar
materialnya.
f. Kebenaran Structural Paradigmatik
Sesungguhnya kebenaran struktural paradigmatik ini merupakan perkembangan dari
kebenaran korespondensi. Sampai sekarang analisis regresi, analisis faktor, dan analisis
statistik lanjut lainnya masih dimaknai pada korespondensi unsur satu dengan lainnya.
Padahal semestinya keseluruhan struktural tata hubungan itu yang dimaknai, karena akan
mampu memberi eksplanasi atau inferensi yang lebih menyeluruh..
C. SIMPULAN
filsafat adalah suatu kajian penelaahan atau pembentukan pengetahuan itu,yaitu
segala sesuatu yang ada dan mungkin ada,mencakup segala hal,baik hal-hal yang
kongkret/nyata maupun hal-hal yang abstrak atau tak tampak. Mengenai objek material
filsafat ini banyak kesamaan dengan objek material sains. Hanya terdapat dua perbedaan,
yaitu pertama sains menyelidiki objek material yang empiris, sementara filsafat ilmu
menyelidiki bagian objek yang abstrak. Kedua, ada objek material filsafat yang memang
tidak dapat diteliti oleh sains, seperti Tuhan, hari kiamat, yaitu objek material yang
selamanya tidak empiris. Dan Sumber dari filsafat adalah manusia, dalam hal ini akal dan
kalbu manusia yang sehat yang berusaha keras dengan sungguh-sungguh untuk mencari
kebenaran dan akhirnya memperoleh kebenaran. Objek kajian dari filsafat meliputi objek
materiil dan objek formal. Ciri-ciri filsafat yaitu, filsafat sebagai ilmu, filsafat sebagai cara
berfikir dan filsafat sebagai pandangan hidup.
Filsafat ilmu merupakan bagian dari pengetahuan yang memiliki karakteristik tertentu,
filsafat ilmu tidak membedakan anatara ilmu-ilmu alam dan ilmu sosial, tetapi karena adanya
kesalahan teknis yang menyebakan terbaginya ilmu-ilmu filsafat itu.
Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam filsafat ilmu untuk menjawab pertanyaan
yang ada, diantaranya adalah: pendekatan ontologi dimana pendekatan ini merupakan
hubungan antara subjek dengan subjek. Pendekatan epistemologis dimana pendekatan ini
mempersoalkan bagaimana proses terjadinya ilmu pengetahuan termasuk didalamnya sarana
ilmiah dll. Pendekatan aksiologis dimana pendekatan ini menyangkut tentang pertanyaan
untuk apa pengetahuan itu?, bagaimana hubungan antara ilmu dan nilai?
Ketiga pendekatan ini memiliki keterkaitan antara satu sama lain, sehingga akan
mengahasilkan jawaban yang memuaskan
Substansi ilmu filsafat terdiri dari kenyataan atau fakta, konfirmasi, serta konsep dan
definisi. Pada subbab kenyataan atau fakta terdairi dari a) kesenjangan antara kebenaran dan
fakta, b) cara mencari kebenaran menurut ilmu, filsafat, dan agama, c) sifat kebenaran
menurut perspektif ilmu, agama, dan filsafat, d) keterkaitan antara fakta dan kebenaran.
Dimensi kajian filsafat terdiri dari dimensi ontologi, dimensi epistemologi dan dimendi
aksiologi. Ilmu adalah pengetahuan yang pasti, sistematis, metodik, ilmiah dan mencakup
kebenaran umum mengenai objek studi. Sedangkan pengetahuan adalah suatu yang
menjelaskan tentang adanya sesuatu hal yang diperoleh secara biasa antau sehari-hari melalui
pengalaman (empiris), kesadaran (intuitis), informasi dan sebagainya. Logika merupakan
bidang pengetahuan yang mempelajari tentang asa, aturan, dan prosedur penalaran yang
benar. Etika pada prinsipnya dapat dibedakanmenjadi tiga macam yaitu, etika sebagai ilmu,
etika dalam arti perbuatan, etika sebagai filsafat. Bentuk tertinggi dari ilmu adalah
kebijaksanaan yang menggambarkan suatu etika atau sikap ilmiah. Sikap ilmiah adalah sikap-
sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuan dalam melakukan tugasnya mempelajari,
mengkaji, dan mengembangkan ilmu
Daftar Rujukan
Surajiyo . 2010. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Knight, George R. 2007. Filsafat Pendidikan (Terjemahan oleh: Mahmud Arif). Yogyakarta:
Gama Media.
Salam, Burhanuddin . 2005. Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara.