Disusun Oleh :
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan kekuatan-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Penyusunan makalah ini membahas
tentang Pekembangan pola pikir manusia. Penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu, kami mengharapkan pembaca dapat memberikan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah
ini. Dan kami juga berharap hal tersebut mampu menjadi cambuk untuk kami agar kami bisa
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG ............................................................................................................. 1
TUJUAN ..........................................................................................................................
... 2
METODE
PENULISAN ......................................................................................................... 2
RUMUSAN
MASALAH ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
MANUSIA BERSIFAT UNIK
……………………………………………………………………………………………. 3
PERKEMBANGAN POLA PIKIR
MANUSIA .......................................................................... 3
FATOR PERKEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA ………………………………………………….
……..... 3
SEJRAH PERKEMBANGAN ILMU ……………………………………………………………………….
………….. 5
A. LATAR BELAKANG
Manusia dewasa ini telah banyak merasakan kenikmatan hidup, baik berupa nikmat jasmani
maupun nikmat rohani. Kenikmatan jasmani dapat dilihat dari terpenuhinya berbagai macam
kebutuhan manusia mulai dari kebutuhan sandang, pangan, maupun papan sampai dengan
kebutuhan sarana pendidikan, sosial, budaya dan lain-lain. Sedangkan kenikmatan rohani dapat
dilihat dengan terpenuhinya berbagai jenis keperluan sosial keagamaan, penyegaran jiwa semisal
adanya tempat-tempat wisata, pagelaran kesenian musik, lukis, maupun drama serta banyaknya
berdiri tempat-tempat ibadah keagamaan dan lain-lain.
Kemudahan semacam ini, jika dituliskan semuanya tentu akan menambah deretan yang
sangat panjang bahkan mungkin takterhitung jumlah dan jenisnya. Penguasaan iptek yang demikian
hebat yang mampu melahirkan kenikmatan hidup sehingga sampai dapat dirasakan di masa awal
milenium ke tiga ini, tidaklah datang dengan cara tiba-tiba, tetapi melalui tahapan demi tahapan
yang sangat panjang, mulai dari iptek sederhana sampai dengan yang sangat canggih dan
rumit.Tentunya tahap demi tahap yang dimaksud jelas akan menentukan proses terbentuknya iptek
sampai saat ini.
B. TUJUAN
Tujuan penulisan ini agar kita dapat memahami:
C. METODE PENULISAN
Metode penulisan makalah ini adalah bersifat Deskriptif yang artinya menjelaskan dengan
metode kajian kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan melalui kepustakaan, mengumpulkan
data-data dan keterangan melalui buku-buku dan bahan lainnya yang ada hubungannya dengan
masalah-masalah yang diteliti.
D. RUMUSAN MASALAH
Banyak persoalan yang perlu dibahas mengenai Perkembangan Pola Pikir Manusia Namun untuk
membatasi ruang lingkup dalam pembahasan masalah, penulis hanya membatasi pada masalah
Sudah kita ketahui, bahwa pada poin satu tadi telah menunjukkan bahwa manusia
mempunyai otak, sama halnya dengan binatang, namun inilah yang menjadi perbedaan manusia
dengan binatang. Mungkin memang benar binatang juga mempunyai kehendak, misalnya burung
burung mempunyai kehendak untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain didorong oleh suatu
keinginan, rasa ingin tahu. Ingin tahu apakah sutau tempat cukup aman untuk membuat sarang?
Setelah mengadakan eksplorasi, tentu mereka jadi tahu. Itulah pengetahuan dari burung tadi.
Bagaimana halnya dengan manusia? Manusia juga memiliki insting seperti yang dimiliki oleh
hewan. Namun manusia memiliki kelebihan yaitu adanya kemampuan berfikir. Manusia memiliki rasa
ingin tahu yang berkembang, atau kemampuan berfikir. Setelah tahu tentang apanya, mereka ingin
tahu bagaimana dan mengapa begitu.
Rasa ingin tahu semacam ini tidak dimiliki oleh hewan. Rasa ingin tahu pada hewan hanya
terbatas pada rasa ingin tahu yang tetap. Yang tidak berubah dari zaman ke zaman. Hewan bergerak
dari satu tempat ke tempat lain hanya didorong oleh rasa ingin tahunya yang bersangkutan erat
dengan nalurinya saja.
Dengan selalu berlangsungnya perkembangan pengetahuan itu tampak lebih nyata bahwa
manusia berbeda dengan hewan. Manusia merupakan mahluk hidup yang berakal serta mempunyai
derajat yang tertinggi bila dibandingkan dengan hewan atau mahluk lainnya.
Mitos merupakan tahap kedua dari perkembangan pola pikir manusia. Karena manusia juga
berusaha memenuhi kebutuhan non fisik atau kebutuhan alam pikirannya. Rasa ingin tahu manusia
ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan maupun pengalamannya. Untuk
itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban atas keingintahuannya itu. Sebagai contoh asal mula
telaga warna yang menghasilkan warna sehingga timbul pertanyaan “kenapa telaga itu berwarna
warni?” mitosnya adalah ada seorang putri yang menolak kalung indah pemberian ibunya sehingga
ibunya menjadi nangis tersedu sedu kemudian air mata ibunya berubah menjadi telaga yang
berwarna warni. Sedangkan faktanya adalah telaga tersebut dikelilingi oleh tumbuhan dan cahaya
matahari memantulkan warna-warna dari tumbuhan tersebut ke arah telaga sehingga telaga
tersebut nampak berwarna.
Pada zaman dahulu mitos sangat berpengaruh, bahkan sampai saat inipun kepercayaan terhadap
mitos tidak sepenuhnya hilang. Pencarian jawaban atas masalah seperti itu belum dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Beberapa hal sebagai penyebab timulnya mitos
:
Karena keterbatasan pengetahuan manusia maka mereka mencoba mereka – reka dengan
khayalan dan imajinasinya untuk memperoleh jawaban atas sebuah permasalahan. Pengetahuan
yang diperoleh dan belum tentu benar tersbut di ceritakan kembali kepada orang lain dan generasi
berikutnya.
Kebenaran memang harus dapat diterima oleh akal. Namun sebagian lagi dapat diterima secara
intuisi, yakni penerimaan atas dasar kata hati tentang sesuatu yang benar.
3. Penalaran
Berdasarkan kemampuan berpikir manusia yang semakin maju dan perlengkapan
pengamatan makin sempurna, misalnya teropong bintang yang semakin sempurna, maka mitos
dengan berbagai legenda makin ditinggalkan orang dan mereka cenderung berpikir secara logis
dengan menggunakan akal sehat (rasio).
Pada zaman ini manusia belum mengenal peralatan yang kita gunakan sekarang ini. Manusia
menggunakan batu sebagai peralatan.
Pada zaman ini dipandang sebagai zaman kemasan filsafat kerena pada masa ini manusia
memliki kebebasan mengungkapkan pendapat atau ide-idenya. Bangsa Yunani tidak menerima
pengalaman begitu saja tetapi menyelidiki ssuatu secara kritis sehingga menjadikan bangsa Yunani
sebagai ahli piker yang terkenal.
Tokoh-tokoh Yunani yang dianggap sebagai pelopor perubahan pola berpikir masa itu antara lain
adalah :
Seorang pemikir yang sezaman dengan Thales berpendapat bahwa alam semesta yang kita lihat
berbentuk seperti bola dan bumi sebagai pusatnya. Selain itu dia juga mengajarkan pembuatan jam
matahari dengan menegakkan sebuah tongkat di atas bumi yang horizontal dan menentukan
bayangan tongkat itu menjadi petunjuk waktu dan juga titik balik matahari.
Dia melahirkan teori pertama tentang transmutasi unsur-unsur, yang menyatakan bahwa unsur
dasar pembentukan semua benda adalah air. Bila merenggang akan menjadi api atau gas, sedangkan
bila memadat akan menjadi tanah.
Bagian terkecil dari suatu benda yang tidak bisa dibagi-bagi lagi disebut atomos atau atom.
4. Zaman Renaissance
Kata Renaissance berarti lahir kembali. Zaman ini merupakan zaman pralihan ketika
kebudayaan barat berubah menjadi kebudayaan yang modern. Pada zaman ini pemikiran
manusia mulai bebas dan berkembang.
Pada zaman ini sudah mulai muncul penemuan-penemuan oleh oara ilmu yang berate
pemikiran dan pengetahuan manusia sudah sangat berkembang.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penjabaran yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa tahapan yang mempengaruhi perkembangan pola pikir manusia dari waktu ke waktu, yang
pertama rasa ingin tahu dimana manusia sebagai makhluk berfikir memiliki rasa ingin tahu yang
merupakan salah satu ciri khas manusia dan rasa ingin tahu itu selalu berkembang, baik tentang
dirinya sendiri maupun benda-benda di sekelilingnya, kedua mitos dimana manusia juga ingin
berusaha memenuhi kebeutuhan non fisik atau kebutuhan alam pikirannya. Rasa ingin tahu manusia
ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan maupun pengalamannya. Untuk
itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban atas keingintahuannya itu, dan ketiga penalaran,
setelah kemampuan berpikir manusia yang semakin maju dan perlengkapan pengamatan makin
sempurna misalya teropong bintang yang semakin sempurna, maka mitos dengan berbagai legenda
makin ditinggalkan orang dan mereka cenderung berpikir secara logis dengan menggunakan akal
sehat (rasio).
Oleh karena itu manusia berbeda dengan makhluk Tuhan lainnya, karena manusia satu-
satunya makhluk yang diberikan akal pikiran oleh Allah SWT, dengan kata lain pola pikir manusia akan
terus berkembang setiap zaman.
B. SARAN
Demikian dengan isi makalah yang kami sajikan, bila ada kesalahan dalam penulisan mohon
dimaklumi. Dengan segala kerendahan hati kami, kami sebagai pemakalah mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari teman-
DAFTAR PUSTAKA
http://perkembanganpolapikirmanusiaberdsarkanmitos.wordpress.com/2012/11/28/hello-world/
Aly, Abdullah, dkk. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara, 1993.
Jasin, Makoeri. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1997.
Mas`ud, Ibnu, dkk. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung : CV Pustaka Setia, 1998.
Maskoeri Jasin. Ilmu Alamiah Dasar, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1997),
Abdullah Aly, dkk. Ilmu Alamiah Dasar, ( Jakarta : Bumi Aksara, 1993 ), hal. 3
Ibid. hal. 7
Ibnu Mas`ud, dkk. Ilmu Alamiah Dasar, ( Bandung : CV Pustaka Setia, 1998 ), hal. 11