Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ILMU ALAMIAH DASAR


“PERKEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA”

Disusun Oleh :

LUSIA KUNDALIM 20188600001

IRMA SUSANTI 20188600002

DWI NURYANTI 20188600011

HOTNIDA PARIAMA SILAEN 20188600062

DINDA KARTININGRUM 20188600065

Dosen : Purwani Puji Utami, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAS DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat

dan kekuatan-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Penyusunan makalah ini membahas

tentang Pekembangan pola pikir manusia. Penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk

itu, kami mengharapkan pembaca dapat memberikan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah

ini. Dan kami juga berharap hal tersebut mampu menjadi cambuk untuk kami agar kami bisa

meningkatkan kualitas di makalah sselanjutnya.

Jakarta, 03 Ooktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN
 LATAR
BELAKANG ............................................................................................................. 1
 TUJUAN ..........................................................................................................................
... 2
 METODE
PENULISAN ......................................................................................................... 2
 RUMUSAN
MASALAH ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN
 MANUSIA BERSIFAT UNIK
……………………………………………………………………………………………. 3
 PERKEMBANGAN POLA PIKIR
MANUSIA .......................................................................... 3
 FATOR PERKEMBANGAN POLA PIKIR MANUSIA ………………………………………………….
……..... 3
 SEJRAH PERKEMBANGAN ILMU ……………………………………………………………………….
………….. 5

BAB III PENUTUP


 KESIMPULAN ..................................................................................................................
... 7
 SARAN
…………………………………………………………................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 8


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia dewasa ini telah banyak merasakan kenikmatan hidup, baik berupa nikmat jasmani
maupun nikmat rohani. Kenikmatan jasmani dapat dilihat dari terpenuhinya berbagai macam
kebutuhan manusia mulai dari kebutuhan sandang, pangan, maupun papan sampai dengan
kebutuhan sarana pendidikan, sosial, budaya dan lain-lain. Sedangkan kenikmatan rohani dapat
dilihat dengan terpenuhinya berbagai jenis keperluan sosial keagamaan, penyegaran jiwa semisal
adanya tempat-tempat wisata, pagelaran kesenian musik, lukis, maupun drama serta banyaknya
berdiri tempat-tempat ibadah keagamaan dan lain-lain.

Pemenuhan berbagai macam kenikmatan ini merupakan hasil dari kemudahan-kemudahan


yang diperoleh manusia berkat kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi atau
iptek. Dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling rumit sekalipun telah dapat
ditundukkan oleh manusia dan sekaligus dapat dimanfaatkan.
Sebagai contoh untuk keperluan sandang, manusia tidak perlu lagi memintal sendiri bahan-bahan
yang akan dijadikan pakaian, baju dan celana, tetapi cukup membelinya di toko pakaian atau toko
bahan sandang. Sedangkan untuk keperluan rohani semisal bagi umat Islam dalam pelaksanaan
beribadah haji, pada saat ini tidak perlu lagi berlama-lama mengarungi samudra atau mengendarai
onta di tengah-tengah padang pasir, tetapi cukup dengan naik pesawat terbang dan atau
mengendarai mobil berpendingin dalam waktu yang relatif singkat.

Kemudahan semacam ini, jika dituliskan semuanya tentu akan menambah deretan yang
sangat panjang bahkan mungkin takterhitung jumlah dan jenisnya. Penguasaan iptek yang demikian
hebat yang mampu melahirkan kenikmatan hidup sehingga sampai dapat dirasakan di masa awal
milenium ke tiga ini, tidaklah datang dengan cara tiba-tiba, tetapi melalui tahapan demi tahapan
yang sangat panjang, mulai dari iptek sederhana sampai dengan yang sangat canggih dan
rumit.Tentunya tahap demi tahap yang dimaksud jelas akan menentukan proses terbentuknya iptek
sampai saat ini.
B. TUJUAN
Tujuan penulisan ini agar kita dapat memahami:

 Bagaimana perkembangan pada otak manusia pada mitos


 Tanggapan manusia pada mitos.

C. METODE PENULISAN
Metode penulisan makalah ini adalah bersifat Deskriptif yang artinya menjelaskan dengan
metode kajian kepustakaan, yaitu penelitian yang dilakukan melalui kepustakaan, mengumpulkan
data-data dan keterangan melalui buku-buku dan bahan lainnya yang ada hubungannya dengan
masalah-masalah yang diteliti.

D. RUMUSAN MASALAH
Banyak persoalan yang perlu dibahas mengenai Perkembangan Pola Pikir Manusia Namun untuk
membatasi ruang lingkup dalam pembahasan masalah, penulis hanya membatasi pada masalah

1. Perkembangan Pola Pikir Manusia berdasarkan rasa ingin tahu.


2. Perkembangan pola pikir manusia berdsarkan mitos.
3. Perkembangan pola pikir manusia berdasarkan penalaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Manusia Bersifat Unik
Manusia memiliki sifat yang unik yaitu dengan ciri-ciri :

1. Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus terutama otaknya.


2. Mengadakan metabolism atau penyusunan zat.
3. Memberikan tanggapan terhadap ragsangan dari dalam dan luar.
4. Tumbuh dan berkembang.
5. Berinteraksi denga lingkungan.
6. Memiliki akal budi dan kemauan yang keras.

Perkembangan Pola Pikir Manusia


Sejak lahirnya di muka bumi ini, manusia bersentuhan dengan alam. Persentuhan dengan
alam menimbulkan pengalaman. Alam memberikan rangsangan kepada manusia melalui
pancaindera. Jadi, pancaindera merupakan alat komunikasi antara alam dengan manusia yang
membuahkan pengalaman. Pengalaman itu waktu demi waktu bertambah, karena manusia ingin
mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang hakiki; apa, bagaimana, dan mengapa, baik atas
kehadirannya di dunia ini, maupun atas segala benda yang telah mengadakan kontak dengan dirinya.

Faktor Perkembangan Pola Pikir Manusia Berubah dan Bertambah


Perkembangan pola pikir manusia ini dari zaman ke zaman terus berubah bahkan
bertambah, karena dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya :

1. Rasa Ingin Tahu


Ilmu Pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu (curiousity). Perasaan ini merupakan salah
satu ciri khas manusia. Rasa ingin tahu berkembang, baik tentang dirinya sendiri maupun benda-
benda di sekelilingnya dan rasa yang seperti itu tidak dimiliki oleh makhluk hidup lainnya.

Sudah kita ketahui, bahwa pada poin satu tadi telah menunjukkan bahwa manusia
mempunyai otak, sama halnya dengan binatang, namun inilah yang menjadi perbedaan manusia
dengan binatang. Mungkin memang benar binatang juga mempunyai kehendak, misalnya burung
burung mempunyai kehendak untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain didorong oleh suatu
keinginan, rasa ingin tahu. Ingin tahu apakah sutau tempat cukup aman untuk membuat sarang?
Setelah mengadakan eksplorasi, tentu mereka jadi tahu. Itulah pengetahuan dari burung tadi.

Bagaimana halnya dengan manusia? Manusia juga memiliki insting seperti yang dimiliki oleh
hewan. Namun manusia memiliki kelebihan yaitu adanya kemampuan berfikir. Manusia memiliki rasa
ingin tahu yang berkembang, atau kemampuan berfikir. Setelah tahu tentang apanya, mereka ingin
tahu bagaimana dan mengapa begitu.

Manusia mampu menggunakan pengetahuannya yang dimiliki untuk dikombinasikan dengan


pengetahuan yang baru. Rasa ingin tahu manusia ini menyebabkan pengetahuan mereka menjadi
berkembang. Hal ini tidak saja meliputi kebutuhan-kebutuhan praktis untuk hidupnya sehari-hari,
seperti bercocok tanam atau membuat panah atau lembing untuk berburu, tetapi juga berkembang
sampai pada hal-hal yang menyangkut keindahan.

Rasa ingin tahu semacam ini tidak dimiliki oleh hewan. Rasa ingin tahu pada hewan hanya
terbatas pada rasa ingin tahu yang tetap. Yang tidak berubah dari zaman ke zaman. Hewan bergerak
dari satu tempat ke tempat lain hanya didorong oleh rasa ingin tahunya yang bersangkutan erat
dengan nalurinya saja.

Dengan selalu berlangsungnya perkembangan pengetahuan itu tampak lebih nyata bahwa
manusia berbeda dengan hewan. Manusia merupakan mahluk hidup yang berakal serta mempunyai
derajat yang tertinggi bila dibandingkan dengan hewan atau mahluk lainnya.

2. Mitos / Cerita Rakyat / Legenda


Mitos adalah suatu pengetahuan berdasarkan penghayatan digabungkan dengan pengalaman
dan didasarkan dengan kepercayaan. Dalam istilah lain disebutkan bahwa mitos adalah pengetahuan
baru yang merupakan kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan.

Mitos merupakan tahap kedua dari perkembangan pola pikir manusia. Karena manusia juga
berusaha memenuhi kebutuhan non fisik atau kebutuhan alam pikirannya. Rasa ingin tahu manusia
ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan maupun pengalamannya. Untuk
itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban atas keingintahuannya itu. Sebagai contoh asal mula
telaga warna yang menghasilkan warna sehingga timbul pertanyaan “kenapa telaga itu berwarna
warni?” mitosnya adalah ada seorang putri yang menolak kalung indah pemberian ibunya sehingga
ibunya menjadi nangis tersedu sedu kemudian air mata ibunya berubah menjadi telaga yang
berwarna warni. Sedangkan faktanya adalah telaga tersebut dikelilingi oleh tumbuhan dan cahaya
matahari memantulkan warna-warna dari tumbuhan tersebut ke arah telaga sehingga telaga
tersebut nampak berwarna.

Pada zaman dahulu mitos sangat berpengaruh, bahkan sampai saat inipun kepercayaan terhadap
mitos tidak sepenuhnya hilang. Pencarian jawaban atas masalah seperti itu belum dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Beberapa hal sebagai penyebab timulnya mitos
:

 Keterbatasan pengetahuan manusia

Karena keterbatasan pengetahuan manusia maka mereka mencoba mereka – reka dengan
khayalan dan imajinasinya untuk memperoleh jawaban atas sebuah permasalahan. Pengetahuan
yang diperoleh dan belum tentu benar tersbut di ceritakan kembali kepada orang lain dan generasi
berikutnya.

 Keterbatasan penalaran manusia


Manusia memang mempunyai kemampuan berpikir, namun belum terlatih. Pemikirannya dapat
benar dan dapat salah. Dengan perkembangan pemikiran manusia, lama ke lamaan pemikiran yang
salah akan ditinggalkan orang, sedangkan yang benar akan bertahan sampai kebenaran yang
sesungguhnya muncul.

 Keinginan manusia telah di penuhi untuk sementara

Kebenaran memang harus dapat diterima oleh akal. Namun sebagian lagi dapat diterima secara
intuisi, yakni penerimaan atas dasar kata hati tentang sesuatu yang benar.

3. Penalaran
Berdasarkan kemampuan berpikir manusia yang semakin maju dan perlengkapan
pengamatan makin sempurna, misalnya teropong bintang yang semakin sempurna, maka mitos
dengan berbagai legenda makin ditinggalkan orang dan mereka cenderung berpikir secara logis
dengan menggunakan akal sehat (rasio).

Sejarah Perkembangan Ilmu dari Zaman Pra-Sejarah sampai Zaman


Kompoter
Perkembangan ilmu pengetahuan tidak tejadi secara mendadak tetapi secara bertahap.
Setiap priode memiliki ciri khas tertentu dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

1. Zaman Pra-Yunani Kuno (abad XV – VII SM)

Pada zaman ini manusia belum mengenal peralatan yang kita gunakan sekarang ini. Manusia
menggunakan batu sebagai peralatan.

2. Zaman Yunani Kuno (Abad VII-II SM)

Pada zaman ini dipandang sebagai zaman kemasan filsafat kerena pada masa ini manusia
memliki kebebasan mengungkapkan pendapat atau ide-idenya. Bangsa Yunani tidak menerima
pengalaman begitu saja tetapi menyelidiki ssuatu secara kritis sehingga menjadikan bangsa Yunani
sebagai ahli piker yang terkenal.

Tokoh-tokoh Yunani yang dianggap sebagai pelopor perubahan pola berpikir masa itu antara lain
adalah :

a. Anaximander ( 610 – 546 SM)

Seorang pemikir yang sezaman dengan Thales berpendapat bahwa alam semesta yang kita lihat
berbentuk seperti bola dan bumi sebagai pusatnya. Selain itu dia juga mengajarkan pembuatan jam
matahari dengan menegakkan sebuah tongkat di atas bumi yang horizontal dan menentukan
bayangan tongkat itu menjadi petunjuk waktu dan juga titik balik matahari.

b. Anaximenes (560 – 520 SM)

Dia melahirkan teori pertama tentang transmutasi unsur-unsur, yang menyatakan bahwa unsur
dasar pembentukan semua benda adalah air. Bila merenggang akan menjadi api atau gas, sedangkan
bila memadat akan menjadi tanah.

c. Pythagoras (± 500 SM)


Unsur dasar semua benda sebenarnya ada 4 : tanah, api, udara, dan air. Bumi bulat dan berputar,
karena itu seolah-olah benda-benda alam lainnya termasuk matahari mengelilingi bumi. Melahirkan
dalil Pythagoras dalam ilmu matematika : kuadrat sisi miring suatu segitiga siku-siku sama dengan
jumlah kuadrat kedua siku-sikunya ( c2= a2 + b2 ) Pernyataan bahwa jumlah sudut suatu segitiga
adalah 180º

d. Demokritos (460 – 370 SM)

Bagian terkecil dari suatu benda yang tidak bisa dibagi-bagi lagi disebut atomos atau atom.

e. Empedokles (480 – 430 SM)

Menyempurnakan ajaran Pythagoras tentang empat unsur dan memperkenalkan tenaga


penyekat/daya tarik-menarik dan daya tolak-menolak yang dapat mempersatukan atau memishkan
unsur-unsur itu.

f. Aristoteles ( 348 – 322 SM)


 Berhasil membukukan intisari dari ajaran para ahli sebelumnya dan membuang hal-
hal yang tidak masuk akal.
 Adanya zat tunggal yang disebutnya ‘hule’ bentuknya tergantung dari
kondisinya, bisa berbentuk tanah, air, udara atau api.
 Transmutasi disebabkan oleh keadaan dingin, lembab, panas dan kering.
 Tidak ada ruang yang hampa, bila suatu ruang tidak terisi oleh benda akan diisi
oleh sesuatu yang immaterial yaitu ether.
 Ajaran yang terpenting adalah suatu pola berpikir dalam memperoleh kebenaran

3. Pertengahan (Abad II-XIV M)

Zaman pertengahan ditandai dengan tampilnya para theology dibidang ilmu


pengetahuan.sekitar tahun 600-700 M kemajuan ilmu pengetahuan berada di peradaban islam.

4. Zaman Renaissance

Kata Renaissance berarti lahir kembali. Zaman ini merupakan zaman pralihan ketika
kebudayaan barat berubah menjadi kebudayaan yang modern. Pada zaman ini pemikiran
manusia mulai bebas dan berkembang.

5. Zaman Modern (Aba XVII-XIX M)

Pada zaman ini sudah mulai muncul penemuan-penemuan oleh oara ilmu yang berate
pemikiran dan pengetahuan manusia sudah sangat berkembang.

6. Zaman Kontemporer (Abad XX – Sekarang)

Pada zaman ini fisika mempunyai kedudukan yang paling tinggi.


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penjabaran yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa tahapan yang mempengaruhi perkembangan pola pikir manusia dari waktu ke waktu, yang
pertama rasa ingin tahu dimana manusia sebagai makhluk berfikir memiliki rasa ingin tahu yang
merupakan salah satu ciri khas manusia dan rasa ingin tahu itu selalu berkembang, baik tentang
dirinya sendiri maupun benda-benda di sekelilingnya, kedua mitos dimana manusia juga ingin
berusaha memenuhi kebeutuhan non fisik atau kebutuhan alam pikirannya. Rasa ingin tahu manusia
ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan maupun pengalamannya. Untuk
itulah, manusia mereka-reka sendiri jawaban atas keingintahuannya itu, dan ketiga penalaran,
setelah kemampuan berpikir manusia yang semakin maju dan perlengkapan pengamatan makin
sempurna misalya teropong bintang yang semakin sempurna, maka mitos dengan berbagai legenda
makin ditinggalkan orang dan mereka cenderung berpikir secara logis dengan menggunakan akal
sehat (rasio).

Oleh karena itu manusia berbeda dengan makhluk Tuhan lainnya, karena manusia satu-
satunya makhluk yang diberikan akal pikiran oleh Allah SWT, dengan kata lain pola pikir manusia akan
terus berkembang setiap zaman.

B. SARAN

Demikian dengan isi makalah yang kami sajikan, bila ada kesalahan dalam penulisan mohon
dimaklumi. Dengan segala kerendahan hati kami, kami sebagai pemakalah mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari teman-
DAFTAR PUSTAKA

http://perkembanganpolapikirmanusiaberdsarkanmitos.wordpress.com/2012/11/28/hello-world/

Aly, Abdullah, dkk. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara, 1993.

Jasin, Makoeri. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1997.

Mas`ud, Ibnu, dkk. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung : CV Pustaka Setia, 1998.

Badia, Maulia. Diktat Ilmu Alamiah Dasar. Padangsidimpuan, 1992.

Maskoeri Jasin. Ilmu Alamiah Dasar, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1997),

Abdullah Aly, dkk. Ilmu Alamiah Dasar, ( Jakarta : Bumi Aksara, 1993 ), hal. 3

Ibid. hal. 7

Ibnu Mas`ud, dkk. Ilmu Alamiah Dasar, ( Bandung : CV Pustaka Setia, 1998 ), hal. 11

Anda mungkin juga menyukai