Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Orang-orang Yunani dulu kala mempunyai banyak cerita dan dongeng


takhayul. Mitos tersebut meskipun jauh dari kebenaran rasional, tetapi sudah
merupakan percobaan untuk mengerti tentang rahasia alam ini. Mitos-mitos
tersebut sudah memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang timbul
dalam hati mereka.

Pada abad ke-6 SM mulai berkembang di Yunani suatu sikap baru,


dimana orang mulai mencari jawaban-jawaban tentang rahasia-rahasia alam
semesta. Rasio mulai menggantikan mitos dan logika menggantikan legenda.
Dengan demikian, lahirlah filsafat Yunani, di mana mereka tidak mencari-cari
lagi keterangan-keterangan tentang alam semesta ini dalam cerita-cerita mitos,
tetapi mereka mulai berpikir sendiri, untuk memperoleh keterangan-keterangan
yang memungkinkan mereka mengerti kejadian-kejadian dalam alam ini.

Periode filsafat Yunani merupakan periode sangat penting dalam sejarah


peradaban manusia karena pada waktu itu terjadi perubahan pola pikir manusia
dari mite-mitemenjadi lebih rasional. Pola pikir mite adalah pola pikir yang
mengandalkan mitos-mitos untuk menjelaskan fenomena alam seperti gempa
bumi dan pelangi. Gempa bumi tidak dianggap kejadian alam biasa, tapi dewa
bumi sedang menggoyangkan kepalanya. Namun setelah filsafat ditemukan,
fenomena tersebut tidak lagi dianggap sebagai aktivitas dewa melainkan
fenomena alam yang terjadi. Dan hal ini terus dikembangkan oleh manusia
melalui filsafat sehingga alam dijadikan obyek penelitian dan pengkajian sampai
dalam bentuk yang paling mutakhir, seperti yang kita kenal sekarang.

Dengan demikian, filsafat merupakan suatu pandangan rasional tentang


segala sesuatu. Oleh karena itu, filsafat bagi orang Yunani pada masa itu bukan
merupakan ilmu pengetahuan yang terpisah dari ilmu pengetahuan yang lainnya,
melainkan meliputi segala pengetahuan.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam pembahasan makalah
kali akan dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah Filsafat Yunani?


2. Bagaimana perjalanan Filsafat Yunani Kuno dan Yunani Klasik?
3. Siapa saja tokoh Pemikir Filsafat Yunani Kuno dan Yunani Klasik?

C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah Filsafat Yunani
2. Mengetahui Bagaimana perjalanan Filsafat Yunani Kuno dan Yunani
Klasik
3. Mengetahui Siapa saja tokoh Pemikir Filsafat Yunani Kuno dan Yunani
Klasik

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Filsafat Yunani (7 SM – 6 M)

Orang Yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem


kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang
bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Artinya suatu kebenaran lewat
akal pikir (logis) tidak berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang
bersumber dari mitos (dongeng-dongeng).
Setelah abad ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yang menentang
adanya mitos. Mereka menginginkan adanya pertanyaan tentang misteri alam
semesta ini, jawabannya dapat diterima akal (rasional). Keadaan yang demikian
ini sebagai suatu demitiologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk
menggunakan akal pikir dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya mitologi. Upaya
para ahli pikir untuk mengarahkan kepada suatu kebebasan berfikir, ini kemudian
banyak orang mencoba membuat suatu konsep yang dilandasi kekuatan akal pikir
secara murni, maka timbullah peristiwa ajaib The Greek Miracle yang artinya
dapat dijadikan sebagai landasan peradaban dunia.{1}
Filsafat Yunani menjadi dua periode, yaitu periode Filsafat Yunani Kuno
dan Periode Filsafat Yunani Klasik, berikut akan di jelaskan bagaimana
perjalanan dari setiap Periode Filsafat Yunani ini.

1. Periode Filsafat Yunani Kuno

Periode yunani kuno ini disebut dengan periode filsafat alam, disebut
demikian karena pada periode ini telah ditandai dengan banyaknya muncul para
ahli pikir tentang alam, dimana seluruh arah dan perhatian pemikirannya kepada
apa yang diamati pada keadaan alam sekitarnya. Para pemikir ini membuat
sejumlah pernyataan-pernyataan tentang gejala alam yang bersifat filsafati, yaitu
berdasarkan akal pikir dan tidak berdasarkan pada mitos atau dongeng-dongeng.

1 Muzairi, Filsafat Umum, (Yogjakarta: Teras, 2009)

3
Yunani pada masa itu di anggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena
bangsa yunani pada masa itu tidak lagi mempercayai hal-hal yang berbau mitos-
mitos. Bangsa yunani ini juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan
pada sikap menerima begitu saja, namun mereka menumbuhkan sikap yang
senang menyelidiki sesuatu secara kritis. Sikap ini lah yang menjadi cikal bakal
tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis dan tidak mudah untuk
menerima ini lah yang menjadikan bangsa yunani tampil sebagai ahli pikir
terkenal sepanjang masa.

Pemerintahan Yunani Kuno sering di sebut sebagai cikal bakal


pemerintahan demokratis, ini dapat di pahami karena di Negara ini menerapkan
kehidupan sosial politik yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Setiap warga negara memiliki otonomi dalam bidang hukum dan memiliki
kemerdekaan ppolitik untuk mengemukakan pendapat.
b. Ada negara-negara bagian yang disebut polis, kondisi polis pada saat itu
sangat kondusif untuk perkembangan intelektual.
Filsafat zaman Yunani kuno mencakup zaman Pra Socrates dan zaman
keemasan filsafat. Tokoh-tokoh filosof pada masa itu adalah Thales,
Anaximandros, Anaximenes, Pythagoras, dan Heraklitos. Mereka dikenal dengan
filosof alam. Sedangkan masa keemasan filsafat dimeriahkan oleh tokoh-tokoh
seperti, Socrates, Plato dan Aristoteles.

Tokoh-tokoh filosof pada saat itu dibagi menjadi beberapa golongan


berdasarkan bidang kajiannya masing-masing. Berikut merupakan nama-nama
Tokohnya berdasarkan bidangnya masing-masing :

a. Filsuf-Filsuf tentang Alam


1) Thales (624 SM-546 SM)
Thales lahir di miletus digelari bapak filsafat karena dialah orang yang
mula - mula berfilsafat. Ia adalah seorang politikus, ahli geometri dan
pemikir. Ia juga berjasa dengan meramalkan secara tepat gerhana matahari
pada tahun 585 SM. Thales di anggap sebagai Filsuf pertama di Yunani. Ia
adalah filsuf yang berusaha untuk menemukan asas atau prinsip alam
semesta. Ia tidak tertarik pada mitos tetapi pada pengetahuan mengenai
dunia dan bintang. Gelar itu diberikan karena ia mengajukan pertanyaan

4
yang amat mendasar, yang jarang diperhatikan orang, juga orang jaman
sekarang. Apa sebenarnya bahan alam semesta ini? Ia sendiri menjawab air.
Jawaban ini sebenarnya amat sederhana dan belum tuntas. Belum tuntas
karena dari apa air itu ? Thales mengambil air sebagai alam semesta barang
kali karena ia melihat nya sebagai sesuatu yang amat diperlukan dalam
kehidupan, dan menurut pendapatnya bumi ini terapung di atas air.
Menurutnya, prinsip pertama alam semesta ini adalah air. Semua bermula
dari air dan berakhir ke air juga. Tidak ada kehidupan tanpa ada air. Tidak
ada satu makhluk hidup pun bisa bisa hidup tanpa air, termasuk juga
Manusia. Saat ini sejumlah Ilmuwan dalam bidang kedokteran pun
menyebutkan bahwa unsur terbanyak dalam tubuh manusia yaitu air ( di atas
dari 80%).

Selain hal di atas Thales juga mengembangkan astronomi dan


matematika dengan mengemukakan pendapat bahwa bulan bersinar karena
memantulkan cahaya matahari, menghitung terjadinya gerhana matahari, dan
bahwa kedua sudut alas dari suatu segi tiga sama kaki sama besarnya.{2}

2) Anaximandros (610 SM – 546 SM)


Anaximandros adalah murid dari thales. Dia mencoba menjelaskan
bahwa substansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan. Anaximandros
mengatakan itu udara. Udara merupakan sumber segala kehidupan. Dia
adalah orang yang berjasa dalam dunia astronomi dan geografi sebab dia
orang pertama yang membuat peta. Anaximandros juga mencari prinsip
terakhir yang dapat memberikan 1`pengertian mengenai kejadian-kejadian
dalam alam semesta. Seperti yang dilakukan gurunya, Anaximandros juga
mencari arkhe ( asas pertama alam semesta ). Pemikirannya dalam
memberikan pendapat tentang arkhe adalah ia tidak menunjuk pada salah
satu unsur yang dapat di amati oleh panca indra, tetapi ia menunjuk dan
memilih pada sesuatu yang tidak dapat di amati oleh panca indra, yaitu to
apeiron, “ yang tak terbatas”. Alasannya, sesuatu yang fisik pasti berubah,
sedangkan yang berubah pasti bukan arkhe.{3}

2 Achmadi, Asmoro. Hal : 33


3 Pengantar Filsafat, Zainal Abidin. Hal : 86

5
Pendapatnya yang lain adalah bumi seperti silinder, lebarnya tiga kali
lebih besar dari tinggi nya. Bumi tidak terletak atau bersandar pada sesuatu
apa pun. Mengapa bumi tidak jatuh? Karena bumi berada pada pusat jagad
raya. Pemikirannya ini harus kita pandang sebagai titik ajaran yang
mengherankan bagi orang-orang modern.

3) Anaximenes (585-528 SM)


Dia adalah murid Anaximandros yang secara substansial pemahamannya
tentang alam tidak berbeda dengan gurunya. Ia berpendapat bahwa prinsip
yang merupakan asal-usul segala sesuatu yaitu udara. Kenapa udara? Karena
udara merupakan bahan dasar yang membentuk semua benda yang ada
dalam alam semesta. Jika kumpulan udara sangat banyak maka ia berubah
bentuk menjadi awan atau sesuatu yang dapat dipandang oleh mata, jika
basah maka ia menjadi air hujan, dan jika awan menjadi semakin padat,
maka ia menjadi tanah atau batu atau bahkan badan manusia. Menurutnya
jiwa menjamin kesatuan tubuh kita demikianpun udara meliputi segala-
galanya. Jiwa sendiri juga tidak lain dari udara saja yang dipupuk dengan
bernafas. Maka dia merupakan yang pertama berpikir persamaan antara
tubuh manusia dan jagat raya. Pandangan tersebut didasarkan atas alasan:

a) Udara terdapat dimana-mana, dunia itu diliputi oleh udara, tidak ada satu
ruanganpun tidak terdapat udara didalamnya maka udara itu tidak ada
habisnya.

b) Keistimewaan udara yaitu senantiasa bergerak oleh karena itu udara


memegang peranan yang penting dalam berbagai perubahan dalam alam
ini.

c) Udara adalah unsur kehidupan karena tak ada sesuatupun yang hidup
tanpa udara.

Demikianlah, karena filsafat mereka memfokuskan diri pada


kejadian dan gejala alam semesta, maka filsafat mereka disebut dengan
filsafat alam. Thales mengasalkan bahwa penciptaan alam ini bersumber dari
air, anaximandros pada to apeiron, dan anaximenes pada Udara.

6
b. Filsuf-filsuf Ilmu pasti dan Metafiska
1) Pythagoras (570 – 490 SM)
Ilmu sejarah menghadapi banyak kesulitan dalam melukiskan kehidupan
dan ajaran Pythagoras. Pythagoras tidak menulis apa-apa dan begitu juga
muridnya. Dalam abad ke-5 data-data mengenai kehidupan Pythagoras sudah
diselubungi dengan berbagai legenda, sehingga kebenarannya masih
dipertanyakan. Dengan demikian, kita tidak sanggup menentukan unsur-unsur
mana yang termasuk ajaran Pythagoras dan muridnya.
Pythagoras lahir di pulau Samos. Tahun kelahirannya tidak diketahui.
Kira-kira tahun 530 SM ia berpindah ke kota Kroton, Italia Selatan. Tarekat
yang didirikan Pythagoras bersifat religius, bukan politik, seperti yang
diperkirakan. Mereka menghormati dewa Apollo. Kaum pythagorean tidak
berfilsafat karena alasan-alasan ilmiyah saja, melainkan mereka mempraktikkan
filsafat sebagai a way of life.
Ajaran pythagoras yang terkenal adalah bilangan atau angka. Ia
menyusun oktaf-oktaf (musik) yang bisa dibaca berdasarkan bilangan
(matematik). Menurutnya, nada-nada dalam musik dikuasai oleh hukum-hukum
matematis, sehingga untuk menguasai nada-nada diperlukan kemampuan
memahami angka-angka. Pythagoraslah yang mengatakan pertama kali bahwa
alam semesta itu merupakan satu keseluruhan yang teratur, sesuatu yang
harmonis seperti dalam musik. Keharmonisan dapat tercapai denngan
mengabungkan hal-hal yang berlawanan, seperti :

a) Terbatas – Tak Terbatas

b) Ganjil – Genap

c) Satu – Banyak

d) Laki-laki – Perempuan

e) Bujur sangkar – empat persegi panjang

f) Diam – gerak

g) Lurus – Bengkok

h) Baik – Buruk

7
i) Terang – Gelap

j) Kanan – Kiri

Sebagai seorang yang ahli matematika abadi ia dengan dalilnya, yaitu


jumlah dari luas dua sisi sebuah segi tiga siku-siku adalah sama dengan luas sisi
miringnya ( a2 + b2 = c2 ).

2) Herakleitos ( 535 – 475 SM )


Heraklitus hidup antara tahun 535-475 SM di Italia Selatan sekawan
dengan Pythagoras dan Xenophanes. Herakleitos membahas mengenai
metafisika. Menurutnya, segala sesuatu yang ada di alam semesta itu mengalir,
berubah-rubah. Tidak ada sesuatu apapun di muka bumi ini yang tinggal mantap
tanpa mengalami perubahan. Pernyataannya yang masyhur "Pantarhei kai uden
menei" yang artinya semuanya mengalir dan tidak ada sesuatupun yang tinggal
tetap. Apa yang menjadi perubahan itu? Sumber perubahan itu adalah api. Api
(panas) adalah lambang perubahan. Api menyebabkan kayu atau bahan apa saja
berubah menjadi abu sementara apinya sendiri tetap menjadi api.
3) Parmenides ( 540 – 475 SM )
Parmanides adalah salah seorang tokoh relatifisme yang penting.. Ia lahir
pada kira kira tahun 450 SM di Elea. Dikatakan sebagai logikawan pertama
dalam sejarah filsafat, bahkan dapat disebut filosof pertama dalam pengertian
modern. Parmenides mengakui adanya pengetahuan yang bersifat tidak tetap
dan berubah- ubah, pengetahuan indra dan pengetahuan budi, tetapi menurutnya
pengetahuan yang bersifat indra itu tidak dapat di percaya karena banyak orang
yang tidak mempercayai kebenaran setelah mengikuti indranya. Sebab itu yang
merupakan realitas adalah bukan yang berubah dan bergerak serta beralih dan
bermacam – macam, melainkan tetap. Ia menantang pendapat Herakleitos
tendang perubahan. Realitas bukanlah menjadi, melainkan ada. Oleh karena itu,
filsafatnya disebut juga “filsafat ada” . Parmenides membuktikannya sebagai
berikut:
a) Di luar ada tentu hanya tak ada. Tak ada ini juga bukan tentu realitas, juga
tak mungkin kita kenal dan kita ketahui. Hanya adalah yang dapat dipahami,
bagi Parmenides ada dan berfikir itu sama. Oleh karena itu ada itu tetap, tak
mungkin ia beralih, tak mungkin bergerak, tak mungkin ada permacamnya,
yang ada hanya satu saja ada.

8
b) Kalau ada itu satu maka ia tak berawal, sebab dari manakah kiranya ia harus
timbul. Bagi ada tak terdapat dahulu dan kemudian . Ada itu hanya ada belaka,
sekarang yang baka.

c) Ada itu tak mungkin terbagi-bagi, sebab sekiranya mungkin terbagi, maka
terdapatlah bermacam- macam ( lebih dari satu ) ada.

4) Zeno ( 490 – 430 SM )


Menurut Plato ia lahir di Elea pada tahun 490 SM. Ia adalah murid setia
Parmenides yang paling cerdas. Ia membela gurunya dalam perdebatan dengan
Herakleitos. Menurutnya gerak atau perubahan tidak mungkin. Ia mengajukan
beberapa pemikiran penting tentang :

a) Argumentasi melawan gerak ( perubahan)

b) Argumentasi melawan pluralitas

c) Argumentasi melawan ruang

Ia mulai mengemukakan suatu hipotesa, yaitu salah satu anggapan yang


dianut oleh pelawan-pelawan Parmenides. Lalu ia menunjukan dari hipotesa itu
harus ditarik kesimpulan-kesimpulan yang mustahil. Jadi, hipotesa semula tidak
benar. Itu berarti bahwa kebalikannya harus dianggap benar. Menurut metode
ini, Zeno membuktikan bahwa adanya ruang kosong, pluralitas, dan gerak
sama-sama mustahil.

c. Filsuf-filsuf Pluralis ( Jamak )


1) Empedokles ( 490-435 SM )
Empedokles lahir di Akragos, pulau Sicilia. Ia sangat dipengaruhi oleh
ajarankaum Pythagorian, parmenides. Ia pandai dalam bidang kedokteran,
penyair retorika, politik, dan pemikir. Ia menulis karyanya dalam bentuk puisi.
Empedokles sependapat dengan Parmenides, bahwa alam semesta di
dalamnya tidak ada hal yang dilahirkan secara baru, dan tidak ada hal yang
hilang. Ia tidak setuju dengan konsep ruang kosong, akan tetapi ia
mempertahankan adanya pluralitas dan perubahan dari hasil pengamatan
panca indra. Ada empat unsur dalam alam semesta menurutnya, yaitu : api,
udara, tanah dan air. Dia menyebut unsur-unsur tersebut dengan sebutan

9
“akar-akar”. Setiap benda berasal dari empat unsur tersebut. Komposisi unsur-
unsur yang berbeda tentu menghasilkan benda-benda yang berbeda pula.

Terdapat dua unsur yang mengatur perubahan-perubahan di alam


semesta ini, yaitu Cinta dan Benci. Cinta mengatur ke arah penggabungan atau
persatuan, sedangkan Benci mengatur ke arah perceraian atau perpisahan.
Kedua unsur tersebut dapat meresap kemana saja. Proses penggabungan dan
perceraian ini terjadi terus menerus, tiada henti-hentinya. Sementara itu,
manusia pun di samping terdiri dari empat unsur ( api, udara, tanah dan air )
juga mengenal ke empat unsur tersebut. Hal ini disebabkan oleh teori
pengenalan yang dikemukakan oleh Empedokles bahwa yang sama mengenal
yang sama.

2) Anaxagoras ( 500-428 )
Anaxagoras lahir di kota Klazomenai, Lonia, kemudian menetap di
athena selama 30 tahun. Anaxagoras adalah ahli pikir yang pertama yang
berdomisili di athena, dimana di kemudian hari athena inilah yang menjadi
pusat utama perkembangan filsafat yunani sampai abad ke-2 SM. Anaxagoras
tidak setuju dengan pendapat Empedokles, menurutnya unsur-unsur itu
jumlahnya pasti lebih dari empat, melainkan tidak terhingga dan masing-
masing unsur bercampur baur satu sama lain.
Pemikirannya, realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak unsur dan
tidak dapat dibagi-bagi, yaitu Atom. Atom ini sebagai bagian yang terkecil
dari matei sehingga tidak dapat terlihat dan jumlahnya tidak terhingga.
Anaxagoras mengemukakan pemikirannya tentang nus, bahwa apa yang
dikemukakan oleh Empedokles tentang cinta dan benci yang menyebabkan
adanya penggabungan dan perceraian, maka anaxagoras mengemukakan yang
menyebabkan benih-benih menjadi kosmos adalah nus. Nus yang berarti roh
atau rasi, tidak bercampur dengan benih-benih dan terpisah dari semua
benda. Nus mengenal dan menguasai segala sesuatu.
Karena ajaran anaxagoras tentang nus inilah, untuk pertama kalinya
dalam filsafat dikenal dengan adanya perbedaan antara jasmani dan rohani.

d. Filsuf-Filsuf Atomis
1) Leukippos

10
Leukippos hidup di awal pertengahan abad ke-5 SM, Ia adalah filsuf
pertama yang mengembangkan teori atomisme, selain mengajukan teori
mengenai atom leukippos pun mengajukan pendapat mengenai kejadian-
kejadian dalam alam semesta. Dia menulis “Nothing happens at random
(maten), but everything frrom reason (ek logou) and by necessity”. Pernyataan
ini adalah prinsip dasar pertama dalam logika, yaitu the principle of sufficient
reason.

2) Democritus ( 460 – 370 SM )


Ia lahir di kota Abdera di pesisir Thrake di yunani utara. Democritus
merupakan murid dari Leukippos, Ia menyempurnakan dan
mensistematisasikan pemikiran Leukippos gurunya. Karena ia berasal dari
keluarga yang kaya raya, maka dengan kekayaan nya itu ia pergi ke mesir dan
negeri-negeri timur lainnya. Dari karya-karyanya ia telah mewariskan
sebanyak 70 karangan tentang bermacam masalah, seperti kosmologi,
matematika, astronomi, logika, etika, etnik, musik, puisi dan lain-lainya. Oleh
karena itu, ia dipandang sebagai seorang sarjana yang menguasai banyak
bidang.

Democritus melangkah lebih maju dari gurunya dengan menjelaskan


bentuk dan hubungan antar atom-atom. Atom-atom membentuk materi-materi.
Materi-materi yang padat di bentuk oleh atom-atom yang padat, sebaliknya
benda yang lembut dibentuk dari atom-atom yang lebih halus lagi. Atom-atom
ini tidak dijadikan dan tidak dapat dimusnahkan, tidak berubah dan tidak
berkualitas. Menurut pendapatnya, atom-atom itu selalu bergerak, berarti ada
ruang kosong. Satu atom hanya dapat bergerak dan menduduki satu tempat.
Maka, ia berpendapat bahwa realitas itu ada dua,yaitu atom itu sendiri (yang
penuh) dan ruang tempat atom bergerak (yang kosong).

2. Periode Filsafat Yunani Klasik

Periode Yunani kuno ini dipandang sebagai zaman keemasan Filsafat,


karena pada periode ini lah dimana orang-orang memiliki kebebasan untuk
mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Pada periode yunani klasik ini
perkembangan filsafat menunjukkan kepesatan, yaitu ditandainya dengan
semakin besarnya minat orang terhadap filsafat. Aliran yang mengawali periode

11
yunani klasik ini adalah sofisme. Penamaan aliran sofisme ini berasal dari
kata sophos yang artinya cerdik pandai. Keberadaan sofisme ini dengan
keahliannya dalam bidang-bidang bahasa, politik, retorika, dan terutama
memparkan tentang kosmos dan kehidupan manusia di masyarakat sehingga
keberadaan sofisme ini dapat membawa perubahan budaya dan peradaban athena.
Ajaran para sofis sangat berbeda dari ajaran para filsuf sebelumnya. Mereka tidak
tertarik pada filsafat alam, ilmu pasti, atau metafisika. Mereka menilai filsafat-
filsafat sebelumnya terlalu mengawang-awang. Mereka mengkritik filsafat-
filsafat sebelumnya. Mereka lebih tertarik pada hal-hal yang lebih konkret seperti
makna hidup manusia, moral, norma, dan politik. Hal-hal inilah yang dianggap
perlu diajarkan pada generasi muda dan dikembangkan untuk kelangsungan
Negara.{4}

Diatas telah disebutkan bahwa timbulnya kaum sofis karena akibat dari
minat orang terhadap filsafat. Akan tetapi, terdapat tiga faktor yang mendorong
timbulnya kaum sofis, yaitu sebagai berikut :

a. Perkembangan secara pesat kota athena dalam bidang politik dan ekonomi. Hal
ini mengakibatkan kota athena menjadi ramai, demikian juga para ahli pikir
atau intelektual yang mengunjungi athena. Dengan demikian, athena menjadi
kota yang berkembang sangat pesat dalam bidang intelektual maupun bidang
kultural

b. Setelah kota athena mengalami keramaian penduduknya yang bertempat


tinggal, maka kebutuhan dalam bidang pendidikan tidak terelakkan lagi karena
desakan kaum intelektual. Lebih-lebih kota athena sebagai pusat politik
sehingga peranan pendidikan sangat penting untuk mendidik kamu mudanya.

c. Karena pemukiman perkotaan bangsa yunani biasanya terletak di pantai,


kontak dan pergaulan dengan bangsa lain tidak dapat terelakkan lagi. Hingga
akhirnya, orang-orang yunani banyak mengenal berbagai kebudayaan, dan
sekaligus terjadi akulturasi kebudayaan. Sehingga dengan terbukanya
masyarakat yunani terhadap budaya luar akan membuat orang-orang yunani
menjadi dinamis dan berkembang.

4 Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012)

12
Dari pendapat beberapa orang terhadap aliran sofisme ini terdapat
perbedaan, yaitu ada yang menganggap aliran sofisme ini sebagai aliran yang
merusak dunia filsafat. Juga sebaliknya ada yang menganggap bahwa aliran
sofisme ini mengajarkan kepada orang agar kita dapat berpikir kritis. Aspek
positif dari adanya aliran sofisme ini akan mempengaruhi terhadap
kebudayaan yunani, yaitu revolusi intelektual, dan mengangkat manusia
sebagai objek pemikiran filsafat. Aspek negatifnya adalah membawa pengaruh
yang tidak baik terhadap kebudayaan yunani, terutama nilai-nilai tradisional
(agama dan moral) dihancurkan. Kecakapan berpidato dipergunakan untuk
memutarbalikkan kebenaran karena sofisme meragukan kebenaran dan ilmu
pengetahuan digoncangkan.

a. Filsuf-Filsuf Yunani Klasik


Hal terpenting dengan munculnya sofisme ini adalah mempunyai peran
yang sangat penting dalam rangka menyiapkan kelahiran pemikiran filsafat
yunani klasik yang di plopori oleh beberapa orang filsuf nya, antara lain
adalah :
1) Socrates ( 470-399 SM )
Ia adalah anak dari seorang pemahat sophroniccos, dan ibunya
bernama phairnarete, yang pekerjaannya adalah seorang bidan. Istrinya
bernama Xantipe yang dikenal sebagai seorang yang galak dan keras. Ia
berasal dari keluarga yang kaya dengan mendapatkan pendidikan yang baik,
kemudian menjadi prajurit athena. Ia terkenal sebagai prajurit yang gagah
berani. Karena ia tidak suka terhadap urusan politik, maka ia lebih senang
memusatkan perhatiannya kepada filsafat, yang akhirnya membawa ia
dalam kemiskinan.
Socrates merupakan guru Plato, mengajar bahwa akal budi harus
menjadi norma terpenting untuk tindakan kita. Socrates sendiri tidak
menulis apa-apa. Pikiran-pikirannya hanya dapat diketahui secara tidak
langsung melalui tulisan-tulisan dari cukup banyak pemikir Yunani lain,
terutama melalui karya plato. Sebagaimana para sofis, Socrates memulai
filsafatnya dengan bertitik tolak dari pengalaman keseharian dan kehidupan
kongkret. Perbedaannya terletak pada penolakan Socrates terhadap
relatifisme (pandangan yg berpendapat bahwa kebenaran tergantung pada

13
manusia) yg pada umumnya dianut para sofis. Menurut Socrates tidak benar
bahwa yg baik itu baik bagi warga Athena dan lain bagi warga negara
Sparta. Yang baik mempunyai nilai yg sama bagi semua manusia dan harus
dijunjung tinggi oleh semua orang. Pendirinya yg terkenal adalah
pandangannya yg menyatakan bahwa keutamaan (arete) adalah
pengetahuan, pandangan ini kadang-kadang disebut intelektualisme etis.
Dengan demikian Socrates menciptakan suatu etika yg berlaku bagi semua
manusia. Sedangkan ilmu pengetahuan Socrates menemukan metode
induksi dan memperkenalkan definisi-definisi umum. Akibat pandangannya
ini Socrates dihukum mati.
Filsafat Socrates banyak membahas masalah-masalah etika. Ia
beranggapan bahwa yang paling utama dalam kehidupan bukanlah
kekayaan atau kehormatan, melainkan kesehatan jiwa. Prasyarat utama
dalam hidup manusia adalah jiwa yang sehat. Jiwa manusia harus sehat
terlebih dahulu agar tujuan-tujuan hidup yang lainnya dapat di raih.
Akhirnya adalah socrates dengan pemikiran filsafatnya untuk menyelidi
manusia secara keseluruhan, yaitu dengan mengharfai nilai-nilai jasmaniah
dan rohaniah yang keduanya tidak dapat dipisahkan karena dengan
keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai yang di hasilkan.
2) Plato ( 427 - 347 SM )
Menurut Plato, tanpa melalui pengalaman (pengamatan), apabila
manusia sudah terlatih dalam hal intuisi, maka ia pasti sanggup menatap ke
dunia idea dan karenanya lalu memiliki sejumlah gagasan tentang semua
hal, termasuk tentang kebaikan, kebenaran, keadilan, dan sebagainya. Plato
mengembangkan pendekatan yang sifatnya rasional-deduktif sebagaimana
mudah dijumpai dalam matematika. Problem filsafati yang digarap oleh
Plato adalah keterlemparan jiwa manusia kedalam penjara dunia inderawi,
yaitu tubuh. Itu persoalan ada ("being") dan mengada (menjadi,
"becoming"). Plato salah seorang murid Socrates yang hidup antara 427 –
347 SM.
Plato adalah salah satu dari filsuf besar Yunani yang hidup
sekitar abad ke-4 SM yang gagasannya banyak dikembangkan oleh era
filsafat maupun para pemikir selanjutnya, termasuk gagasan-gagasan
keagamaan dikemudian hari yang juga menjadi perhatian Plato dibawah

14
pengaruh Ofirisme Phytagoras. Sedikit banyak, setelah masa filosofis, Plato
mentransformaiskan pemikirannya ke wilayah relijius dengan gagasannya
tentang Idea dan Cinta atau Eros sebagai pendorong gerak untuk mencari
hakikat dari kehidupan. Dalam buku Mohammad Hatta, “Alam Pikiran
Yunani’, ia digambarkan sebagai orang paling bijak yang pernah dilahirkan
sejak era Phytagoras dan sebelum Aristoteles dilahirkan. Setidaknya
demikianlah yang diyakin oleh mereka yang mengenal benar pikiran Plato.
Salah satunya yang kontroversial dan mengundang pertanyaan banyak
orang dan para arkeolog adalah hipotesis metaforisnya tentang Atlantis
sebagai Benua Yang Tenggelam, yang konon digambarkan Plato sebagai
suatu pulau atau anak benua “Nesos” atau “Continent” dimana peradaban
manusia masa kini berasal. Demikian tingginya peradaban manusia Atlantis
sampai-sampai kesombongan hinggap pada para penduduknya dan dalam
sekejap mata menurut taksiran para ahli purbakala yang berminat
membuktikan keberadaan Benua Atlantis, benua itu lenyap ditelan tsunami
yang sekarang disebut Atlantik. Jadi peristiwa lenyapnya Atlantis mirip
dengan Gempa bawah Laut dan Tsunami yang menimpa Serambi Mekah
pada tanggal 26-12-2004 yang lalu.

Sebagai titik tolak pemikiran filsafatnya, ia mencoba


menyelesaikan permasalahan lama, mana yang benar yang berubah-rubah (
Heracleitos ) atau yang tetap ( Parmenides ). Mana yang benar antara
pengetahuan yang lewat indra dengan pengetahuan yang lewat akal.
Pengetahuan yang diperoleh lewat indra disebutnya pengetahuan
pengalaman, sedangkan pengetahuan yang diperoleh lewat akal di sebut
pengetahuan akal. Jadi, dengan ajarannya tentang ide, telah berhasil
menjembatani pertentangan pendapat antara Herakleitos dan Parmenides.
Plato mengemukakan bahwa ajaran dan pemikiran Herakleitos itu adalah
benar, tetapi hanya berlaku pada dunia pengalaman. Sebaliknya pendapat
dan juga pemikiran Parmenides juga adalah benar, tetapi hanya berlaku
pada dunia ide yang hanya dapat dipikirkan oleh akal saja.

Sebagai puncak dari pemikiran plato adalah pemikirannya tentang


negara, yang tertera dalam polites dan nomoi. Pemikirannya tentang negara
ini sebagai upaya untuk memperbaiki keadaan negara yang dirasakan buruk.

15
Konsep tentang negara didalam nya terkait dengan etika dan teori tentang
negara. Untuk konsepnya tentang etika sama seperti socrates gurunya, yaitu
tujuan hidup manusia adalah hidup yang baik, dan untuk hidup yang baik
maka di tuntut pula lah adanya negara yang baik.

3) Aristoteles ( 384 – 322 SM )


Aristoteles lahir di Stageira, Yunani Utara, Ayahnya seorang dokter
pribadi di raja Macedonia Amyntas. Ketika umur 17 tahun Ia dikirim ke
Athena untuk belajar ke Plato pada sekolah Akademi. Pada akhirnya
Aristoteles mendirikan sekolah yang diberi nama Peripatacici bermakna
berjalan-jalan. Sistem pengajaran yang diberikan sambil jalan-jalan di
taman. Aristoteles disebut dengan aliran realis, karena mendasarkan
pemikirannya pada pengalaman kemudian memberikan uraian mendasar
mengenai data-data pengalaman. Karya aristoteles dapat dibagi atas 8
bagian, mengenai logika, filsafat alam, psikologi, biologi, metafisika, etika,
politik dan ekonomi, retorika, dan poetika. Ia juga mengembangkan ilmu
tentang penalaran (logika), yang dalam hal ini disebutnya dengan
nama analytika, yaitu ilmu penalaran yang berpangkal pada premis yang
benar, dan dialektika, yaitu ilmu penalaran yang berpangkal pikir pada hal-
hal yang bersifat tidak pasti (hipotesis).

Berikut ini akan di uraikan tentang beberapa pemikiran Aristoteles, antara


lain adalah :

a) Ajaran tentang Logika


Menurut aristoteles, berpikir harus dilakukan dengan bertitik tolak pada
pengertian-pengertian sesuatu benda. Suatu pengertian memuat dua
golongan, yaitu substansi ( sifat yang umum ), dan aksidensia ( sebagai
sifat yang secara tidak kebetulan ).
b) Ajaran tentang silogisme
Menurutnya, pengetahuan manusia hanya dapat di mmunculkan dengan
dua cara, yaitu induksi dan deduksi. Induksi adalah suatu proses
berpikir yang bertolak pada hal-hal yang bersifat khusus untuk
mencapai kesimpulan yang sifat ny umum. Sementara itu deduksi
adalah proses berpikir yang bertolak pada dua kebenaran yang tidak

16
diragukan lagi untuk mencapai kesimpulan sebagai kebenaran yang
ketiga.
c) Ajaran tentang pengelompokan ilmu pengetahuan

Aristoteles mengelompokkan ilmu pengetahuan menjadi tiga golongan,


yaitu :

1. Ilmu Pengetahuan Praktis ( Etika dan Politik )


2. Ilmu Pengetahuan Produktif ( Teknik dan Kesenian )
3. Ilmu pengetahuan teoretis ( fisika, matematika, metafisika )
d) Ajaran tentang aktus dan potensia
Mengenai realitas yang ada, Ia tidak sependapat dengan gurunya Plato
yang mengatakan bahwa realitas itu ada pada dunia ide. Sedangkan
menurut dia yang ada itu berada pada hal-hal yang khusus dan konkret.
e) Ajaran tentang pengenalan

Menurutnya, terdapat dua macam pengenalan, yaitu pengenalan


indrawi dan pengenalan rasional. Dengan pengenalan indrawi kita
hanya dapat memperoleh pengetahuan tentang bentuk benda dan hanya
mengenal hal-hal yang konkret. Sedangkan dengan pengenalan rasional
kita akan dapat memperoleh pengetahuan tentang hakikat dari sesuatu
benda.

f) Ajaran tentang etika


Aristoteles mempunyai perhatian yang khusus terhadap masalah
etika. Karena etika bukan di peruntukkan sebagai cita-cita, akan tetapi
dipakai sebagai hukum kesusilaan. Menurut pendapatnya, tujuan
tertinggi hidup manusia adalah kebahagiaan. Kebahagiaan manusia
yang tertinggi adalah berpikir murni.
g) Ajaran tentang Negara
Menurutnya, negara akan damai apabila rakyatnya juga damai,
negara yang paling baik adalah negara dengan sistem demokrasi
moderat, artinya sistem demokrasi yang berdasarkan Undang-undang
Dasar.

17
B. Faktor-faktor lahirnya Filsafat Yunani

Ada beberapa faktor lahirnya filsafat yunani ini, yaitu :

a. Bangsa yunani yang kaya akan mitos atau dongeng, dimana mitos dianggap
sebagai awal dari upaya orang untuk mengetahui atau mengerti. Mitos-mitos
atau dongeng tersebut kemudian disusun secara sistematis yang untuk
sementara kelihatan masuk akal atau rasional sehingga muncul mitos yang
selektif dan rasional.

b. Karya sastra yunani yang dianggap sebagai pendorong kelahiran filsafat


yunani, seperti karya puisi Homeros yang
berjudul Ilias dan Odysseamempunyai kedudukan yang istimewa dalam karya
sastra Yunani. Bahkan dalam jangka waktu yang cukup lama, karya tersebut
dijadikan sebagai semacam buku pedoman bagi bangsa Yunani.

c. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) di


lembah sungai Nil, kemudian berkat kemampuan dan kecakapannya ilmu-ilmu
tersebut dikembangkan sehingga mereka mempelajarinya tidak didasarkan
pada aspek praktis saja, tetapi juga aspek teoritis kreatif. Di sinilah letak
kecerdasan bangsa Yunani, yang mampu mengolah kembali ilmu pengetahuan
dari timur dengan begitu ilmiah.

Dengan adanya ketiga faktor tersebut maka mitos atau dongeng pun
tergeserkan oleh logos atau akal, sehingga lahirlah Filsafat.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Masa filsafat Yunani merupakan masa terpenting dalam sejarah peradaban
manusia. Hal ini disebabkan karena pada saat itu terjadi perubahan pola pikir
mitosentris yaitu pola pikir yang sangat mengandalkan mitos untuk
menjelaskan fenomena alam.
2. Periode Yunani kuno ini dipandang sebagai zaman keemasan Filsafat, karena
pada periode ini lah dimana orang-orang memiliki kebebasan untuk
mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Disisi yang lain periode yunani
kuno ini disebut juga dengan periode filsafat alam, disebut demikian karena
pada periode ini telah ditandai dengan banyaknya muncul para ahli pikir
tentang alam, dimana seluruh arah dan perhatian pemikirannya kepada apa
yang diamati pada keadaan alam sekitarnya.
3. Filsuf pada periode Yunani Kuno adalah :

- Thales

- Anaximandros

- Anaximenes

- Phytagoras

- Herakleitos

- Parmenides

- Zeno

- Empedokles

- Anaxagoras

- Leukippos

- Democritus

4. Pada periode yunani klasik ini perkembangan filsafat menunjukkan


kepesatan, yaitu ditandainya dengan semakin besarnya minat orang terhadap
filsafat. Aliran yang mengawali periode yunani klasik ini adalah sofisme.
5. Filsuf pada periode Yunani Klasik adalah sebagai berikut :

19
- Socrates

- Plato

- Aristoteles

6. Faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya filsafat adalah :

- Bangsa yunani yang kaya akan mitos atau dongeng, dimana mitos dianggap
sebagai awal dari upaya orang untuk mengetahui atau mengerti.

- Karya sastra yunani yang dianggap sebagai pendorong kelahiran filsafat


yunani, seperti karya puisi Homeros yang
berjudul Ilias dan Odysseamempunyai kedudukan yang istimewa dalam
karya sastra Yunani.

- Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) di


lembah sungai Nil.

B. Kritik dan Saran

Kami Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini


masih banyak kekurangan baik dari segi cara penulisan maupun materi
kajiannya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik ataupun
masukan yang bersifat membangun untuk perbaikan tugas makalah yang
lebih baik pada waktu yang akan datang. Serta setelah membaca makalah
ini diharapkan agar pembaca dapat dapat memahami dan mengetahui
tentang Filsafat Yunani.

20
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Asmoro. 2010. Filsafat Umum. Jakarta

http://www.rangkumanmakalah.com/filsafat-yunani-kuno/

http://kuliahfilsafat.blogspot.co.id/2009/04/sejarah-filsafat-klasik-filsafat
yunani.html

21

Anda mungkin juga menyukai