PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam pembahasan makalah
kali akan dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
C. Tujuan
1. Mengetahui sejarah Filsafat Yunani
2. Mengetahui Bagaimana perjalanan Filsafat Yunani Kuno dan Yunani
Klasik
3. Mengetahui Siapa saja tokoh Pemikir Filsafat Yunani Kuno dan Yunani
Klasik
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Filsafat Yunani (7 SM – 6 M)
Periode yunani kuno ini disebut dengan periode filsafat alam, disebut
demikian karena pada periode ini telah ditandai dengan banyaknya muncul para
ahli pikir tentang alam, dimana seluruh arah dan perhatian pemikirannya kepada
apa yang diamati pada keadaan alam sekitarnya. Para pemikir ini membuat
sejumlah pernyataan-pernyataan tentang gejala alam yang bersifat filsafati, yaitu
berdasarkan akal pikir dan tidak berdasarkan pada mitos atau dongeng-dongeng.
3
Yunani pada masa itu di anggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena
bangsa yunani pada masa itu tidak lagi mempercayai hal-hal yang berbau mitos-
mitos. Bangsa yunani ini juga tidak dapat menerima pengalaman yang didasarkan
pada sikap menerima begitu saja, namun mereka menumbuhkan sikap yang
senang menyelidiki sesuatu secara kritis. Sikap ini lah yang menjadi cikal bakal
tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis dan tidak mudah untuk
menerima ini lah yang menjadikan bangsa yunani tampil sebagai ahli pikir
terkenal sepanjang masa.
a. Setiap warga negara memiliki otonomi dalam bidang hukum dan memiliki
kemerdekaan ppolitik untuk mengemukakan pendapat.
b. Ada negara-negara bagian yang disebut polis, kondisi polis pada saat itu
sangat kondusif untuk perkembangan intelektual.
Filsafat zaman Yunani kuno mencakup zaman Pra Socrates dan zaman
keemasan filsafat. Tokoh-tokoh filosof pada masa itu adalah Thales,
Anaximandros, Anaximenes, Pythagoras, dan Heraklitos. Mereka dikenal dengan
filosof alam. Sedangkan masa keemasan filsafat dimeriahkan oleh tokoh-tokoh
seperti, Socrates, Plato dan Aristoteles.
4
yang amat mendasar, yang jarang diperhatikan orang, juga orang jaman
sekarang. Apa sebenarnya bahan alam semesta ini? Ia sendiri menjawab air.
Jawaban ini sebenarnya amat sederhana dan belum tuntas. Belum tuntas
karena dari apa air itu ? Thales mengambil air sebagai alam semesta barang
kali karena ia melihat nya sebagai sesuatu yang amat diperlukan dalam
kehidupan, dan menurut pendapatnya bumi ini terapung di atas air.
Menurutnya, prinsip pertama alam semesta ini adalah air. Semua bermula
dari air dan berakhir ke air juga. Tidak ada kehidupan tanpa ada air. Tidak
ada satu makhluk hidup pun bisa bisa hidup tanpa air, termasuk juga
Manusia. Saat ini sejumlah Ilmuwan dalam bidang kedokteran pun
menyebutkan bahwa unsur terbanyak dalam tubuh manusia yaitu air ( di atas
dari 80%).
5
Pendapatnya yang lain adalah bumi seperti silinder, lebarnya tiga kali
lebih besar dari tinggi nya. Bumi tidak terletak atau bersandar pada sesuatu
apa pun. Mengapa bumi tidak jatuh? Karena bumi berada pada pusat jagad
raya. Pemikirannya ini harus kita pandang sebagai titik ajaran yang
mengherankan bagi orang-orang modern.
a) Udara terdapat dimana-mana, dunia itu diliputi oleh udara, tidak ada satu
ruanganpun tidak terdapat udara didalamnya maka udara itu tidak ada
habisnya.
c) Udara adalah unsur kehidupan karena tak ada sesuatupun yang hidup
tanpa udara.
6
b. Filsuf-filsuf Ilmu pasti dan Metafiska
1) Pythagoras (570 – 490 SM)
Ilmu sejarah menghadapi banyak kesulitan dalam melukiskan kehidupan
dan ajaran Pythagoras. Pythagoras tidak menulis apa-apa dan begitu juga
muridnya. Dalam abad ke-5 data-data mengenai kehidupan Pythagoras sudah
diselubungi dengan berbagai legenda, sehingga kebenarannya masih
dipertanyakan. Dengan demikian, kita tidak sanggup menentukan unsur-unsur
mana yang termasuk ajaran Pythagoras dan muridnya.
Pythagoras lahir di pulau Samos. Tahun kelahirannya tidak diketahui.
Kira-kira tahun 530 SM ia berpindah ke kota Kroton, Italia Selatan. Tarekat
yang didirikan Pythagoras bersifat religius, bukan politik, seperti yang
diperkirakan. Mereka menghormati dewa Apollo. Kaum pythagorean tidak
berfilsafat karena alasan-alasan ilmiyah saja, melainkan mereka mempraktikkan
filsafat sebagai a way of life.
Ajaran pythagoras yang terkenal adalah bilangan atau angka. Ia
menyusun oktaf-oktaf (musik) yang bisa dibaca berdasarkan bilangan
(matematik). Menurutnya, nada-nada dalam musik dikuasai oleh hukum-hukum
matematis, sehingga untuk menguasai nada-nada diperlukan kemampuan
memahami angka-angka. Pythagoraslah yang mengatakan pertama kali bahwa
alam semesta itu merupakan satu keseluruhan yang teratur, sesuatu yang
harmonis seperti dalam musik. Keharmonisan dapat tercapai denngan
mengabungkan hal-hal yang berlawanan, seperti :
b) Ganjil – Genap
c) Satu – Banyak
d) Laki-laki – Perempuan
f) Diam – gerak
g) Lurus – Bengkok
h) Baik – Buruk
7
i) Terang – Gelap
j) Kanan – Kiri
8
b) Kalau ada itu satu maka ia tak berawal, sebab dari manakah kiranya ia harus
timbul. Bagi ada tak terdapat dahulu dan kemudian . Ada itu hanya ada belaka,
sekarang yang baka.
c) Ada itu tak mungkin terbagi-bagi, sebab sekiranya mungkin terbagi, maka
terdapatlah bermacam- macam ( lebih dari satu ) ada.
9
“akar-akar”. Setiap benda berasal dari empat unsur tersebut. Komposisi unsur-
unsur yang berbeda tentu menghasilkan benda-benda yang berbeda pula.
2) Anaxagoras ( 500-428 )
Anaxagoras lahir di kota Klazomenai, Lonia, kemudian menetap di
athena selama 30 tahun. Anaxagoras adalah ahli pikir yang pertama yang
berdomisili di athena, dimana di kemudian hari athena inilah yang menjadi
pusat utama perkembangan filsafat yunani sampai abad ke-2 SM. Anaxagoras
tidak setuju dengan pendapat Empedokles, menurutnya unsur-unsur itu
jumlahnya pasti lebih dari empat, melainkan tidak terhingga dan masing-
masing unsur bercampur baur satu sama lain.
Pemikirannya, realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak unsur dan
tidak dapat dibagi-bagi, yaitu Atom. Atom ini sebagai bagian yang terkecil
dari matei sehingga tidak dapat terlihat dan jumlahnya tidak terhingga.
Anaxagoras mengemukakan pemikirannya tentang nus, bahwa apa yang
dikemukakan oleh Empedokles tentang cinta dan benci yang menyebabkan
adanya penggabungan dan perceraian, maka anaxagoras mengemukakan yang
menyebabkan benih-benih menjadi kosmos adalah nus. Nus yang berarti roh
atau rasi, tidak bercampur dengan benih-benih dan terpisah dari semua
benda. Nus mengenal dan menguasai segala sesuatu.
Karena ajaran anaxagoras tentang nus inilah, untuk pertama kalinya
dalam filsafat dikenal dengan adanya perbedaan antara jasmani dan rohani.
d. Filsuf-Filsuf Atomis
1) Leukippos
10
Leukippos hidup di awal pertengahan abad ke-5 SM, Ia adalah filsuf
pertama yang mengembangkan teori atomisme, selain mengajukan teori
mengenai atom leukippos pun mengajukan pendapat mengenai kejadian-
kejadian dalam alam semesta. Dia menulis “Nothing happens at random
(maten), but everything frrom reason (ek logou) and by necessity”. Pernyataan
ini adalah prinsip dasar pertama dalam logika, yaitu the principle of sufficient
reason.
11
yunani klasik ini adalah sofisme. Penamaan aliran sofisme ini berasal dari
kata sophos yang artinya cerdik pandai. Keberadaan sofisme ini dengan
keahliannya dalam bidang-bidang bahasa, politik, retorika, dan terutama
memparkan tentang kosmos dan kehidupan manusia di masyarakat sehingga
keberadaan sofisme ini dapat membawa perubahan budaya dan peradaban athena.
Ajaran para sofis sangat berbeda dari ajaran para filsuf sebelumnya. Mereka tidak
tertarik pada filsafat alam, ilmu pasti, atau metafisika. Mereka menilai filsafat-
filsafat sebelumnya terlalu mengawang-awang. Mereka mengkritik filsafat-
filsafat sebelumnya. Mereka lebih tertarik pada hal-hal yang lebih konkret seperti
makna hidup manusia, moral, norma, dan politik. Hal-hal inilah yang dianggap
perlu diajarkan pada generasi muda dan dikembangkan untuk kelangsungan
Negara.{4}
Diatas telah disebutkan bahwa timbulnya kaum sofis karena akibat dari
minat orang terhadap filsafat. Akan tetapi, terdapat tiga faktor yang mendorong
timbulnya kaum sofis, yaitu sebagai berikut :
a. Perkembangan secara pesat kota athena dalam bidang politik dan ekonomi. Hal
ini mengakibatkan kota athena menjadi ramai, demikian juga para ahli pikir
atau intelektual yang mengunjungi athena. Dengan demikian, athena menjadi
kota yang berkembang sangat pesat dalam bidang intelektual maupun bidang
kultural
12
Dari pendapat beberapa orang terhadap aliran sofisme ini terdapat
perbedaan, yaitu ada yang menganggap aliran sofisme ini sebagai aliran yang
merusak dunia filsafat. Juga sebaliknya ada yang menganggap bahwa aliran
sofisme ini mengajarkan kepada orang agar kita dapat berpikir kritis. Aspek
positif dari adanya aliran sofisme ini akan mempengaruhi terhadap
kebudayaan yunani, yaitu revolusi intelektual, dan mengangkat manusia
sebagai objek pemikiran filsafat. Aspek negatifnya adalah membawa pengaruh
yang tidak baik terhadap kebudayaan yunani, terutama nilai-nilai tradisional
(agama dan moral) dihancurkan. Kecakapan berpidato dipergunakan untuk
memutarbalikkan kebenaran karena sofisme meragukan kebenaran dan ilmu
pengetahuan digoncangkan.
13
manusia) yg pada umumnya dianut para sofis. Menurut Socrates tidak benar
bahwa yg baik itu baik bagi warga Athena dan lain bagi warga negara
Sparta. Yang baik mempunyai nilai yg sama bagi semua manusia dan harus
dijunjung tinggi oleh semua orang. Pendirinya yg terkenal adalah
pandangannya yg menyatakan bahwa keutamaan (arete) adalah
pengetahuan, pandangan ini kadang-kadang disebut intelektualisme etis.
Dengan demikian Socrates menciptakan suatu etika yg berlaku bagi semua
manusia. Sedangkan ilmu pengetahuan Socrates menemukan metode
induksi dan memperkenalkan definisi-definisi umum. Akibat pandangannya
ini Socrates dihukum mati.
Filsafat Socrates banyak membahas masalah-masalah etika. Ia
beranggapan bahwa yang paling utama dalam kehidupan bukanlah
kekayaan atau kehormatan, melainkan kesehatan jiwa. Prasyarat utama
dalam hidup manusia adalah jiwa yang sehat. Jiwa manusia harus sehat
terlebih dahulu agar tujuan-tujuan hidup yang lainnya dapat di raih.
Akhirnya adalah socrates dengan pemikiran filsafatnya untuk menyelidi
manusia secara keseluruhan, yaitu dengan mengharfai nilai-nilai jasmaniah
dan rohaniah yang keduanya tidak dapat dipisahkan karena dengan
keterkaitan kedua hal tersebut banyak nilai yang di hasilkan.
2) Plato ( 427 - 347 SM )
Menurut Plato, tanpa melalui pengalaman (pengamatan), apabila
manusia sudah terlatih dalam hal intuisi, maka ia pasti sanggup menatap ke
dunia idea dan karenanya lalu memiliki sejumlah gagasan tentang semua
hal, termasuk tentang kebaikan, kebenaran, keadilan, dan sebagainya. Plato
mengembangkan pendekatan yang sifatnya rasional-deduktif sebagaimana
mudah dijumpai dalam matematika. Problem filsafati yang digarap oleh
Plato adalah keterlemparan jiwa manusia kedalam penjara dunia inderawi,
yaitu tubuh. Itu persoalan ada ("being") dan mengada (menjadi,
"becoming"). Plato salah seorang murid Socrates yang hidup antara 427 –
347 SM.
Plato adalah salah satu dari filsuf besar Yunani yang hidup
sekitar abad ke-4 SM yang gagasannya banyak dikembangkan oleh era
filsafat maupun para pemikir selanjutnya, termasuk gagasan-gagasan
keagamaan dikemudian hari yang juga menjadi perhatian Plato dibawah
14
pengaruh Ofirisme Phytagoras. Sedikit banyak, setelah masa filosofis, Plato
mentransformaiskan pemikirannya ke wilayah relijius dengan gagasannya
tentang Idea dan Cinta atau Eros sebagai pendorong gerak untuk mencari
hakikat dari kehidupan. Dalam buku Mohammad Hatta, “Alam Pikiran
Yunani’, ia digambarkan sebagai orang paling bijak yang pernah dilahirkan
sejak era Phytagoras dan sebelum Aristoteles dilahirkan. Setidaknya
demikianlah yang diyakin oleh mereka yang mengenal benar pikiran Plato.
Salah satunya yang kontroversial dan mengundang pertanyaan banyak
orang dan para arkeolog adalah hipotesis metaforisnya tentang Atlantis
sebagai Benua Yang Tenggelam, yang konon digambarkan Plato sebagai
suatu pulau atau anak benua “Nesos” atau “Continent” dimana peradaban
manusia masa kini berasal. Demikian tingginya peradaban manusia Atlantis
sampai-sampai kesombongan hinggap pada para penduduknya dan dalam
sekejap mata menurut taksiran para ahli purbakala yang berminat
membuktikan keberadaan Benua Atlantis, benua itu lenyap ditelan tsunami
yang sekarang disebut Atlantik. Jadi peristiwa lenyapnya Atlantis mirip
dengan Gempa bawah Laut dan Tsunami yang menimpa Serambi Mekah
pada tanggal 26-12-2004 yang lalu.
15
Konsep tentang negara didalam nya terkait dengan etika dan teori tentang
negara. Untuk konsepnya tentang etika sama seperti socrates gurunya, yaitu
tujuan hidup manusia adalah hidup yang baik, dan untuk hidup yang baik
maka di tuntut pula lah adanya negara yang baik.
16
diragukan lagi untuk mencapai kesimpulan sebagai kebenaran yang
ketiga.
c) Ajaran tentang pengelompokan ilmu pengetahuan
17
B. Faktor-faktor lahirnya Filsafat Yunani
a. Bangsa yunani yang kaya akan mitos atau dongeng, dimana mitos dianggap
sebagai awal dari upaya orang untuk mengetahui atau mengerti. Mitos-mitos
atau dongeng tersebut kemudian disusun secara sistematis yang untuk
sementara kelihatan masuk akal atau rasional sehingga muncul mitos yang
selektif dan rasional.
Dengan adanya ketiga faktor tersebut maka mitos atau dongeng pun
tergeserkan oleh logos atau akal, sehingga lahirlah Filsafat.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Masa filsafat Yunani merupakan masa terpenting dalam sejarah peradaban
manusia. Hal ini disebabkan karena pada saat itu terjadi perubahan pola pikir
mitosentris yaitu pola pikir yang sangat mengandalkan mitos untuk
menjelaskan fenomena alam.
2. Periode Yunani kuno ini dipandang sebagai zaman keemasan Filsafat, karena
pada periode ini lah dimana orang-orang memiliki kebebasan untuk
mengungkapkan ide-ide atau pendapatnya. Disisi yang lain periode yunani
kuno ini disebut juga dengan periode filsafat alam, disebut demikian karena
pada periode ini telah ditandai dengan banyaknya muncul para ahli pikir
tentang alam, dimana seluruh arah dan perhatian pemikirannya kepada apa
yang diamati pada keadaan alam sekitarnya.
3. Filsuf pada periode Yunani Kuno adalah :
- Thales
- Anaximandros
- Anaximenes
- Phytagoras
- Herakleitos
- Parmenides
- Zeno
- Empedokles
- Anaxagoras
- Leukippos
- Democritus
19
- Socrates
- Plato
- Aristoteles
- Bangsa yunani yang kaya akan mitos atau dongeng, dimana mitos dianggap
sebagai awal dari upaya orang untuk mengetahui atau mengerti.
20
DAFTAR PUSTAKA
http://www.rangkumanmakalah.com/filsafat-yunani-kuno/
http://kuliahfilsafat.blogspot.co.id/2009/04/sejarah-filsafat-klasik-filsafat
yunani.html
21