Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Arus globalisasi semakin pesat telah membuat jarak antarnegara seakan tak berarti
lagi. Pada masa sekarang ini, tak sulit untuk anak nelayan terpencil mengetahui robohnya
gedung WTC di Amerika Serikat dalam hitungan jam, kemajuan teknologi yang semakin
pesat sebagai dampak globalisasi ternyata juga berpengaruh di bidang pendidikan Indonesia.
Home Schooling, Virtual learning dan program-program pendidikan import lainnya yang
mulai diterapkan di Indonesia sebagai akibat dari cepatnya akses internet. Globalisasilah yang
telah memberikan inspirasi-inspirasi baru tersebut untuk mengadopsi program-program
pendidikan dari luar Indonesia. Belum lagi musim internasional yang akhir-akhir ini melanda
Indonesia, pengadaan sekolah-sekolah bertaraf internasional sedang booming digalakan.
Tidak hanya pada tingkat sekolah menengah , bahkan kanak-kanak pun telah diprogram
menjadi sekolah bertaraf internasional. Les bahasa inggris, mandarin, komputer semua
tersedia disekolah, fenomena tersebut tak lain adalah akibat dari globalisasi. Perubahan
kurikulum pendidikan yang berkali-kali juga merupakan dampak dari pesatnya arus
globalisasi. Pesatnya arus globalisasi menyebabkan pemerintah harus bergerak cepat
mengubah kurikulum pendidikan yang lama, yang dianggap ketinggalan jaman dengan
kurikulum yang baru yang dianggap sesuai dan mampu menjawab tantangan global. Hal ini
disebabkan karena dunia pendidikan adalah salah satu sector penting dalam suatu Negara
yang menopang berdirinya suatu Negara. Kehancuran dunia pendidikan merupakan langkah
awal kehancuran suatu Negara. Kegagalan bangsa Indonesia di masa lampau
mempertahankan kedaulatan , karena pendidikan rakyat yang lemah.

1.2  Rumusan Masalah


1.   Apa ciri-ciri globalisasi ?
2.   Apa dampak positif dan negatif dari pengaruh globalisasi di bidang pendidikan ?
3.   Bagaimana sikap menghadapi pengaruh globalisasi di bidang pendidikan ?
4.   Bagaimana cara penyesuaian pendidikan Indonesia di era globalisasi sekarang ini?

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Pengertian Globalisasi


Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.
Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working
definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya
sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa
seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan
kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis,
ekonomi dan budaya masyarakat. Mitos yang hidup selama ini tentang globalisasi adalah
bahwa proses globalisasi akan membuat dunia seragam. Proses globalisasi akan menghapus
identitas dan jati diri. Kebudayaan lokal atau etnis akan ditelan oleh kekuatan budaya besar
atau kekuatan budaya global.
Ada banyak ahli yang memberikan pengertian tentang globalisasi. Mereka
mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda. Mari kita pahami pendapat para ahli tentang
definisi atau pengertia globalisasi berikut ini :
a.       Selo Soemardjan, Bapak Sosiologi Indonesia, Berpendapat bahwa globalisasi adalah
terbentuknya organisasi dan komunikasi antara masnyarakat di seluruh dunia untuk
mengikuti system dan kaidah-kaidah yang sama.
b.      Malcom Waters, seorang professor sosiologi dai Universitas Tasmania, berpendapat bahwa
globlalisasi adalah sebuah proses social yang berakibat pembatasan geografis pada keadaan
social budaya menjadi kurang penting, yang terjelma di salam kesadaran orang.
c.       Princenton N. Lyman, mantan duta besar Amerika Serikat untuk Afrika Selatan,
berpendapat bahwa globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling
ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara di dunia dalam hal perdagangan dan
keuangan.
d.      Emanuel Ritcer, Guru besar ilmu politik Universitas Aachen, Jerman, berpendapat bahwa
globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan yang menyatukan masyarakat, yang
sebelumnya terpencar-terpencar dan terisolasi, ke dalam saling ketergantungan dan persatuan
dunia.
2.2  Pengertian Pendidikan
Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan.
Dalam perkembangan, istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan
dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dewasa di sini dimaksudkan
adalah dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri secara biologis, psikologis,dan
sosiologis. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang
atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau kehidupan
yang lebih tinggi dalam arti mental.
 Berikut ini akan dikemukakan sejumlah pengertian pendidikan yang diberikan oleh para
ahli pendidikan :
a.           Ki Hajar Dewantara, Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak,
adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-

2
anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
b.           Ahmad D. Marimba, Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si
pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuuju terbentuknya
kepribadian yang utama.
c.           J.J. Rousseau, Pendidikan memberikan kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-
kanak, akan tetapi kita  membutuhkannya pada waktu dewasa.
d.          John Dewey, Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental
secara intelektual dan emosional kearah alam da sesama manusia.

Dari beberapa pengertian atau batasan pendidikan yang diberikan oleh para ahli tersebut,
meskipun berbeda secara redaksional, namun secara essensial terdapat kesatuan unsur-unsur
atau faktor-faktor yang terdapat di dalamnya, yaitu bahwa pengertian pendidikan tersebut
menunjukan suatu proses bimbingan, tuntutan, atau pimpinan yang di dalamnya mengandung
unsur-unsur .

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Ciri-Ciri Globalisasi


Globalisasi telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Globalisasi identik dengan
sesutu yang berkaitn dengan dunia internasional. Siap atau tidak kita harus berhadapan
dengan globalisasi. Ciri-ciri globalisasi :
a) Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Semakin berkembangnya alat-alat
komunikasi seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet mengakibatkan
komunikasi global begitu cepat terjadi. Selain itu, melalui pergerakan massa semacam
turisme memungkinkan setiap orang merasakan banyak hal dari budidaya yang berbeda.
b) Pasar dan produksi ekonomi dari negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan internasionl, dan dominasi organisasi semacam World Trade Orgnization
(WTO).
c) Peningkatan interaksi kultural lewat perkembangan media massa, terutama melalui tv,
film,musik, serta transmisi berita dan olahraga internasional.
d) Meningkatnya masalah bersama, misalnya dalam persoalan lingkungan hidup, krisis
multinasional, serta inflasi regional.

3.2  Dampak Positif dan Negatif Pengaruh Globalisasi di Bidang Pendidikan


1. Dampak Positif Globalisasi dalam Pendidikan :
a) Pendidikan semakin berkembang melalui berbagai sarana dan prasarana selaku media
yang digunakan dalam proses belajar mengajar.
b) Contohnya: internet. Sekolah-sekolah pada era globalisasi seperti sekarang ini, telah
menggunakan fasilitas internet sebagai media belajar siswa.Hal tersebut menandakan
adanya kemajuan teknologi yang mempengaruhi kemajuan di bidang pendidikan.Karena
baik siswa maupun tenaga pendidik mampu mengakses ilmu dari berbagai sumber yang
dapat menunjang bahan ajar untuk para siswa.Sehingga ilmu yang diperoleh dapat
berkembang dan menghasilkan cikal bakal generasi muda Indonesia yang lebih unggul
dan berkompeten.
c) Mengembangkan pola pikir siswa dan tenaga pendidik secara progresif.
d) Contohnya: Siswa dapat mengembangkan nalar berpikir secara ilmiah seperti menyusun
karya-karya ilmiah yang digunakan untuk kemaslahatan umat.
e) Mampu menciptakan karya-karya inovatif yang bersumber dari pemikiran-pemikiran
siswa melalui media yang ada serta dibantu oleh tenaga pendidik.
f) Meningkatkan kualitas tenaga pendidik sehingga pendidikan juga semakin berkembang
pesat.

2. Dampak negatif globalisasi dalam pendidikan :


a) Menurunkan kualitas moral siswa. Karena melalui media internet, setiap siswa dapat
mengakses segala informasi tanpa batas. Sehingga ada kemungkinan siswa terpengaruh
akan situs-situs yang kurang baik dan dapat mempengaruhi pola pikir siswa serta tingkah
laku siswa.

4
b) Mengurangi minat baca siswa. Karena adanya media internet, siswa cenderung malas
membaca buku-buku ataupun literatur yang ada. Sehingga, siswa cenderung memiliki
pemikiran yang sempit.
c) Menimbulkan kesenjangan social, karena adanya globalisasi yang tidak merata, masih
ada daerah-daerah yang jauh dari kemajuan jaman. Hal tersebut mengakibatkan
kesenjangan sosial dengan daerah-daerah yang cenderung lebih maju.

3.3  Sikap Menghadapi Pengaruh Globalisasi di Bidang Pendidikan


Beberapa sikap yang dapat kita lakukan untuk menyikapi pengaruh dari globalisasi
yaitu:
·                Sikap terhadap pengaruh positif globalisasi
Agar pengaruh globalisasi tidak merusak kehidupan masyarakat maka kita harus mengetahui
misi positifnya, sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari .
Beberapa contoh sikap yang dapat kita lakukan adalah :
1)Memanfaatkan keunggulan alat komunikasi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan fungsi dan
kebutuhan .
2)Memanfaatkan keunggulan alat teknologi komputer dan lain sebagainya demi kemajuan masa
depan dan tidak menyalah gunakannya .
3)Dalam melihat acara televisi harus dapat memilih mana yang baik dan mendukung proses
pembelajaran diri .

·           Sikap terhadap pengaruh negatif globalisasi


Pengaruh negatif globalisasi globalisasi dapat mempengaruhi tingkah laku kita dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk itu kita harus dapat menentukan sikap dalam menghadapi
globalisasi , khususnya dari pengaruh negatif .
Beberapa contoh sikap untuk menghadapi pengaruh negatif dari globalisasi misalnya:
1) Memperkuat keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2) Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan perilaku yang
benar dan salah.
3) Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa .
4) Menggunakan produk dalam negeri .
5) Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan diri sendiri dan oranglain .
6) Menggunakan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat .
7) Bergaul dengan orang-oprang yang berakhlak baik dan tidak terpengaruh terhadap
lingkungan dan pergaulan buruk.

3.4  Penyesuaian Pendidikan di Era Globalisasi


Dalam menghadapi era globalisasi, kita tidak hanya membutuhkan sumber daya
manusia dengan latar belakang pendidikan yang baik, tetapi juga di perlukan sumberdaya
manusia yang mempunyai latar belakang pendidikan non formal. Dari tulisan di atas, kita
bisa menyimpulkan :
1) Bahwa dalam berbagai takaran dan ukuran dunia pendidikan kita belum siap menghadapi
globalisasi. Belum siap tidak berarti bangsa kita akan hanyut begitu saja dalam arus
globalisasi tersebut. Kita harus menyadari bahwa Indonesia masih dalam masa transisi dan

5
memiliki potensi yang sangat besar untuk memainkan peran dalam globalisasi khususnya
pada konteks regional. Inilah salah satu tantangan dunia pendidikan kita yaitu
menghasilkan SDM yang kompetitif dan tangguh.
2) Dunia pendidikan kita menghadapi banyak kendala dan tantangan. Namun dari uraian
diatas, kita optimis bahwa masih ada peluang.
3) Alternatif yang di tawarkan disini adalah penguatan fungsi keluarga dalam pendidikan
anak dengan penekanan pada pendidikan informal sebagai bagian dari pendidikan formal
anak di sekolah. Kesadaran yang tumbuh bahwa keluarga memainkan peranan yang sangat
penting dalam pendidikan anak akan membuat kita lebih berhati-hari untuk tidak mudah
melemparkan kesalahandunia pendidikan nasional kepada otoritas dan sektor-sektor lain
dalam masyarakat, karena mendidik itu ternyata tidak mudah .
4) Yang dibutuhkan Indonesia sekarang ini adalah visioning, repositioning, strategy dan
leadership. Tanpa semua itu, kia tidak akan pernah beranjak dari transformasi yang terus
berputar-putar . Dengan visi jelas, tahapan-tahapan yang juga jelas, dan komitmen semua
pihak serta kepemimpinan yang kuat untuk mencapai itu, tahun 2020 tidak mungkin
Indonesia juga bisa bangkit kembali menjadi bangsa yang lebih bermartabat dan jaya
sebagai pemenang dalam globalisasi

6
BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Globalisasi identik dengan sesutu yang berkaitan dengan dunia
internasional. Dampak Positif Globalisasi dalam Pendidikan yaitu Pendidikan semakin
berkembang melalui berbagai sarana dan prasarana selaku media yang digunakan dalam
proses belajar mengajar. Mengembangkan pola pikir siswa dan tenaga pendidik secara
progresif, mampu menciptakan karya-karya inovatif yang bersumber dari pemikiran-
pemikiran siswa melalui media yang ada serta dibantu oleh tenaga pendidik, meningkatkan
kualitas tenaga pendidik sehingga pendidikan juga semakin berkembang pesat. Dampak
negatif globalisasi dalam pendidikan: Menurunkan kualitas moral siswa, mengurangi minat
baca siswa, menimbulkan kesenjangan sosial. Kita dapat menyikapi dari era globalisasi,
seperti: Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan perilaku
yang benar dan salah. Cara penyesuian pendidikan Indonesia di Era Globalisasi ini adalah
visioning, repositioning, strategy dan leadership. Tanpa semua itu, kia tidak akan pernah
beranjak dari transformasi yang terus berputar-putar. Dengan visi jelas, tahapan-tahapan yang
juga jelas, dan komitmen semua pihak serta kepemimpinan yang kuat untuk mencapai itu,
tahun yang akan datang mungkin Indonesia juga bisa bangkit kembali menjadi bangsa yang
lebih bermartabat dan jaya sebagai pemenang dalam globalisasi.

4.2  Saran
Penulis menyarankan kepada pemerintah utntuk lebih meningkatkan mutu SDM
yang berkualitas dan bermoral agar dapat lebih siap menerima dampak positif maupun
dampak negatif dari adanya globalisasi. Peningkatan mutu SDM bisa di tingkatkan melalui
progran pendidikan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu. Hendaknya pemerintah juga
lebih memperhatikan tentang dampak globalisasi, karena dampak globalisasi tidak hanya
merugikan warga negaranya, akan tetapi juuga dapat berimbat pada pemerintah sendiri.

7
DAFTAR PUSTAKA

Asri B. 2008. Pembelajaran Moral. Jakarta: PT Rineka Cipta.


Faizah, F. 2009. Pengertian Globalisasi Dampak Globalisasi Terhadap Dunia Pendidikan,
(Online), (http://www.blogger.com/profile/14458280955885383127),
Munir. 2010. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Maqdani, Anggota IKPI.
Surya, M. 2002. Dasar-dasar Kependidikan di SD. Pusat penerbitan Universitas Terbuka.
Suryabrata, S. 2010. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Rajawali Pers. Januari, I. 2006.
Globalisasi pendidikan dI indonesia, (Online),
(www.friendster.com/group/tabmain.php?statpos=mygroup&gid=340151),
Wardoyo, C. 2007. Urgensi Pendidikan Moral (Online), (http://www.nu.or.i)

Anda mungkin juga menyukai