Anda di halaman 1dari 22

MANUSIA DAN PENDIDIKAN

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Landasan Pendidikan


Pada semester ganjil tahun akademik 2022/2023
Dengan dosen pengampu Dr. Cucun Sunaengsih, S.Pd., M.Pd.

Oleh :

Kelompok 6 Kelas 1B PGSD

1. Amanda Oktavia ( 2201857 )


2. Nery Yulianti ( 2202881 )
3. Ummi Muthi'ah Zaujaha ( 2201228 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SUMEDANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan hidayah-Nya hingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini, yaitu untuk memberikan wawasan bagi mahasiswa dan
mahasiswi khususnya bagi kami penulis, mengenai “Manusia dan Pendidikan”
Mata Kuliah Landasan Pendidikan.

Dengan tulisan ini kami berharap agar mahasiswa dan mahasiswi mampu
memahami makna dari Manusia dan Pendidikan serta dapat mengetahui dan juga
menerapkan bagaimana cara penerapan pendidikan khususnya untuk murid murid
Sekolah Dasar.

Dalam penulisan makalah ini, kami sadar masih ada kekurangan dan
kekeliruan dalam

penulisan, Maka dari itu kami selaku penulis berharap kepada pembaca
memberikan kritik dan saran yang positif, sehingga bisa di perbaiki lagi.

Sumedang, 12 Desember 2022

Penulis

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................3
A. Hakikat Manusia ..................................................................................................3
2.1 Dimensi-dimensi Manusia..................................................................................4
B. Landasan Antropo-Filosofis Pendidikan ............................................................5
2.1. Pengertian dari Landasan Filosofis Pendidikan .............................................5
2.2. Fungsi Landasan Pendidikan ...........................................................................6
2.3. Pengertian Antropo-Filosofis............................................................................6
C. Pendidikan Sebagai Humanisasi .........................................................................7
BAB 1V PENUTUP..........................................................................................................9
A. Kesimpulan ..............................................................................................................9
B. Saran ........................................................................................................................9
GLOSARIUM ................................................................................................................10
INDEKS ..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................12
LAMPIRAN ...................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian manusia yang disampaikan oleh para ahli sangat beragam,
Upanishads mengatakan bahwa “Manusia merupakan kombinasi dari beberapa
unsur kehidupan seperti roh (atman), pikiran, jiwa, dan prana (tubuh / fisik). Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “Manusia yaitu makhluk yang memiliki
akal dan juga memiliki budi pekerti serta mampu menguasai makhluk lain”. Dapat
disimpulan bahwa manusia(human) identik dengan kata berakal dan berbudi
pekerti.
Karena di berikan akal semenjak lahir, manusia sudah terlibat dengan
kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Dimulai sejak kecil hingga akhir hidupnya,
bermulai dari pendidikan keluarga, pendidikan di sekolah bahkan pendidikan di
masyarakat. Dalam konteks pendidikan, manusia yaitu makhluk yang mempunyai
keinginan untuk tahu banyak hal, karena itu manusia harus terus belajar untuk
mengembangkan kemampuan dalam diri nya dan juga mengetahui apa yang mereka
ingin ketahui.
Dari sini jelaslah, bahwa tujuan dari pendidikan yaitu untuk meningkatkan
kualitas dalam diri setiap manusia, berawal dari tidak tahu menjadi tahu. Bisa
melalui pendidikan formal maupun non formal. Kesimpulannya manusia
mempunyai beberapa potensi di dalam dirinya, diantaranya potensi intelektual,
rasa, karsa, dan karya yang bisa tumbuh serta berkembang dengan proses
pendidikan secara baik serta terarah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Manusia?
2. Apa yang dimaksud landasan antro-filosofis pendidikan?
3. Apa fungsi landasan pendidikan
4. Bagaimana pendidikan sebagai proses humanisasi?

1
C. Tujuan
1. Dapat menjelaskan hakikat dari manusia.
2. Dapat menjelaskan pengertian landasan antro-filosofis pendidikan
3. Dapat mengetahui fungsi landasan pendidikan
4. Untuk mengetahui bagaimana caranya pendidikan digunakan sebagai
proses humanisasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Manusia
Dalam hidup nya, manusia akan mempertanyakan mengenai asal usul
dirinya bahkan alam semesta. Ada 2 aliran filsafat yang mampu menjelaskan
mengenai asal usul manusia, diantaranya yaitu teori kreasionisme dan
evolusionisme (J.D, 1968). Teori evolusionisme, menyatakan bahwa manusia ialah
hasil evolusi di alam semesta. Hadirnya manusia itu dengan sendirinya tanpa
adanya pencipta. Penganut teori ini salah satunya Charles Darwin.
Sedangkan pemikiran kreasionisme mengatakan asal usul dan asal manusia
seperti alam semesta, yaitu diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Penganut dari
aliran ini salah satunya adalah Al Ghazali. Para filsuf ,memberikan penjelasan
bahwa manusia merupakan makhluk yang berfikir. Hal ini ada kaitannya mengenai
menggunakan logika berfikir secara paradigma. Mereka melihat manusia dari
dimensi ini dikarenakan logika yang ditekankan pada pola berfikir. Secara potensi
kodrati manusia. Hamdani Ihsan mengelompokan penamaan dan jenis manusia
sebagai berikut :
a. Homo sapiens
b. Animal rational
c. Homo laquen
d. Homo faber
e. Zoom politicon
f. Homo economicus
g. Homo religious
h. Homo educandum dan homo educable
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa manusia memiliki beraneka-
ragam nama disertai dengan artinya yang juga berbeda. Manusia juga di sebut
makhluk sosial, walaupun lahir seorang diri, namun dalam hidup dia harus
berdampingan dengan suatu masyarakat. Sejak lahirpun manusia sudah terhubung
dengan manusia lain.

3
Potensi manusia, sebagai kesatuan badan dan rohani manusia memiliki
kesadaran, memiliki penyandaran diri, serta memiliki tujuan. Manusia punya
keahlian beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga memiliki keahlian
berbuat baik yang di dukung karena akal dan juga potensi berbuat jahat yang di
dukung oleh nafsu. Selain potensi itu manusia mempunyai keahlian berfikir,
berperasa dan juga berkehendak (karsa). Ada pun dalam personalitas, sosialitas,
moralitas,keberbudayaan dan keagamaan.

2.1 Dimensi-dimensi Manusia


1) Keindividuan/Personalita
Anda menyaksikan perbedaan dari setiap orang, manusia itu bersifat
unik, berbeda dari manusia satu dengan yang lainnya. Bahkan, bayi
kembar siam pun mempunyai perbedaan/ karakteristik dari satu dengan
yang lainnya. Dikarenakan semua manusia mempunyai sifat
subjektivitas (ke-diri-sendirian), maka hakikatnya manusia merupakan
subjek/pribadi. Sebagai pribadi, manusia bebas
mengambil/memberikan suatu keputusan atas pilihannya dan berani
untuk mempertanggung jawabkan pilihannya tersebut.
2) Kesosialan
Manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri, melainkan harus dalam
keterpautan nya dengan manusia lain. Aristoteles bahwa Manusia
sebagai makhluk social atau bermasyarakat. Manusia tidak akan
menemukan diri, takan menyadari individualitasnya kecuali melalu
perantara social.
3) Kesusilaan
Kesusilaan selalu berhubungan erat dengan nilai-nilai. Nilai kehidupan
berupa norma yang berlaku di masyarakat dan moral yaitu ajaran
tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan. Dalam moral diajarkan
segala perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan, dan suatu
perbuatan yang dinilai buruk yang ditinggalkan. Pada hakikatnya
manusia memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan susila,

4
serta melaksanakannya sehingga disebutkan manusia itu adalah
makhluk susila.
4) Keberagaman
Keberagaman yaitu kenyataan yang biasa dipungkiri didalam
kehidupan bermasyarakat bahwa keberagaman adalah keindahan dan
kekayaan bangsa. Keberagaman menjadi salah- satu modal kesatuan
dan persatuan bangsa.

B. Landasan Antropo-Filosofis Pendidikan

2.1. Pengertian dari Landasan Filosofis Pendidikan


Terdapat dua istilah, diantaranya istilah landasan dan istilah
pendidikan, Sangat perlu untuk kita pelajari dalam mengerti pengertian dari
landasan pendidikan. Menurut KBBI, istilah dari landasan itu sendiri adalah
alas , dasar , ataupun tumpuan. Dan istilah dari landasan dikenal juga sebagai
fondasi. Mudah dimengerti pengertian landasan merupakan suatu tumpuan
ataupun alas dari merupakan suatu fondasi tempat berdirinya suatu hal.

Dilihat dari bentuknya landasan terbagi menjadi 2 jenis, yakni (1)


landasan dengan sifat konseptual, dan (2) landasan yang bersifat material.
Misalnya dari landasan material misalnya landasan mendaratnya pesawat
terbang dan fondasi dari suatu bangunan atau kerangka sebuah gedung. Ada
juga contoh dari landasan berupa sifatnya konseptual, misalnya dasar Negara
Indonesia yakni Pancasila serta UUD RI Tahun 1945; landasan pendidikan.
Aksioma merupakan asumsi yang diterima kebenarannya .tanpa harus
dibuktikan. Contohnya: “saat hidup manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan”. Premis Tersembunyi adalah suatu asumsi yang tidak
dinyatakan dengan tesirat dengan harapan untuk dimengerti dan di terima
secara umum.

Filosofis merupakan terjemahan dari bahasa Yunani, yang berdasarkan


dari kepala kata philos/philein berarti cinta, dan d Sophia/shopos berarti ilmu ,
kebenaran, hikmah dan kebijaksanaan. Secara maknawi filsafat berarti sebuah

5
ilmu yang berusaha untuk menerjemahkan kenyataan yang sebenarnya atas
segala sesuatu untuk meraih sebuah kebijaksanaan atau kebenaran. Agar bisa
menemukan dan meraih fakta tersebut, masing-masing filosof punya ciri-ciri
atau karakter yang berbeda.

Tujuan dari pendidikan yaitu tercapainya manusia yang sempurna atau


manusia yang selaras aturan-aturan dan hal-hal yang dianut. Landasan filosofis
pendidikan ialah landasan atau masukan filosofis yang menjadi sebagai pijakan
untuk suatu rencana belajar dan juga pelaksaan secara nyata dari pendidikan.

2.2. Fungsi Landasan Pendidikan


Pendidikan yang memiliki maksud dalam landasan yang kuat, maka
dari itu praktiknya akan sangat baik, jelas dan benar. Dengan tidak mutlak atas
apa yang akan mempunyai kesalahan jika ada sesuatu yang kurang baik,
sehingga praktek Pendidikan menjadi relevan, tepat dan cermat serta membawa
hasil yang berguna. Yang diperlukan untuk diri sendiri, mengenai proses-
proses yang ada di masyarakat. Landasan Pendidikan yang memiliki fungsi
sebagai pokok kesepakatan dalam kaitan dengan pelaksanaan secara nyata
tentang teori Pendidikan dan pembelajaran Pendidikan yang lebih berkembang
untuk kedepannya

2.3. Pengertian Antropo-Filosofis


Antropologi Filosofis adalah ilmu filsafat yang mempelajari tentang
hakikat manusia dengan pertanyaan-pertanyaan metafisika dalam filsafat ilmu
maupun ilmu-ilmu manusia. Contohnya tingkah laku manusia sebagai,
manusia sebagai religious, manusia sebagai pribadi dirinya sendiri, makhluk
sosial dan manusia sebagai makhluk Susila. Terdapat lima prinsip antropologis
jika dilihat dari antropologi filosofis, diantanya :
1. Prinsip potensialitas
Prinsip ini memiliki tujuan supaya manusia bertakwa dan beriman kepada
Tuhan dan manusia diharapkan memiliki potensi berperilaku yang baik
untuk membuat seseorang yang dikehendaki.

6
2. Prinsip dinamika

Dalam prinsip ini membantu manusia dalam dunia Pendidikan, manusia


mempunyai gerakan untuk mencapai manusia yang sesuai dikehendaki.
Bahkan, manusia juga harus giat dalam hal segala hal, misalnya aspek
fisiologik maupun spiritualnya. Untuk itu manusia perlu melibatkan dirinya
untuk bisa berinteraksi secara horizontal maupun vertical.

3. Prinsip individualitas

Dalam prinsip ini masih membahas Pendidikan. Namun, manusia peserta


didik ini lebih diarahkan untuk mampu menjadi dirinya sendiri atau aktif
dalam melakukan segala hal untuk kepribadiannya sendiri.

4. Prinsip sosialitas
Prinsip masih mengenai tentang Pendidikan tetapi prinsip ini Pendidikan
yang termasuk kedalam prinsip pergaulan, interaksi antar manusia. Melalui
pendidikan ini berpengaruh pada Pendidikan oleh pengajar dan untuk
diterima oleh peserta didik. Disebut juga manusia sebagai makhluk social
karena terjadi suatu hubungan antar timbal balik dimana satu individu dan
individu yang lain saling membutuhkan.

C. Pendidikan Sebagai Humanisasi


Pendidikan sebagai humanisasi adalah suatu proses memanusiakan manusia
remaja menjadi manusia dewasa. Dan manusia juga, dapat menjadi manusia yang
mempunyai pendiriannya sendiri melalui Pendidikan sebagai humanisasi. Bahkan
pendidikan adalah usaha untuk membantu manusia supaya mampu hidup sesuai
dengan tingkat harkat kemanusiaannya. Manusia merupakan makhluk ciptaan
Allah Swt, manusia mempunyai potesi mengenai kemampuan untuk bertakwa dan
beriman kepada tuhan yang maha Esa. Selalu melakukan kebaikan, cipta, rasa, dan
karya. Jika dilihat dari keberadaannya manusia mempunyai tanda sebagai moralitas,
sosialitas, rasa, spiritualitas, dan rasionalitas.

7
Pendidikan secara umum memiliki tujuan untuk membantu setiap manusia
mendapat kenyataan yang sebenarnya atas dasar kemanusiaannya sendiri.
Maksudnya manusia meski dapat menjadikan dirinya sebagai manusia seutuhnya.
Fungsi pendidikan sebagai pengenalan atau proses terhadap manusia untuk
memahami kenyataan dari kehidupan yang ada di lingkungan sekitarnya. Bahkan,
pendidikan harus menghasilkan pribadi-pribadi yang lebih manusiawi, bermanfaat
dan mendatangkan kebaikan di lingkungan masyarakat, dapat bertanggung jawab
apa yang ia perbuat, proaktif, aktif dan koperatif.

8
BAB 1V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia merupakan makhluk yang memiliki akal untuk berfikir dengan logis dan
juga memiliki budi pekerti serta mampu menguasai makhluk lain. Pendidikan meru-
pakan suatu perubahan sikap dan cara berperilaku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha menjadikan manusia dewasa melalui usaha mengajar dan melatih.
Dengan demikian, kedua hal tersebut sangat berkaitan erat, karena manusia memer-
lukan pendidikan agar menjadi dirinya sendiri dan sebaliknya pendidikan membu-
tuhkan manusia sebagai objek untuk di didik. Pada dasarnya manusia membutuh-
kan pendidikan yang bertujuan untuk memanusiakan manusia (humanisasi) yang
dapat memiliki pendirian sendiri dan dapat hidup dengan harkat kemanusiaanya.
Dalam Pendidikan secara umum bertujuan untuk membantu setiap manusia
mendapatkan kenyataan yang sebenarnya atas dasar kemanusiaannya itu sendiri,
menemukan bakat, mengetahui bagaimana cara beradaptasi/ menghadapi keadaan
lingkungan.

B. Saran
Manusia mempunyai suatu kemampuan yang dikembangkan, mampu beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta memiliki tujuan yang baik dalam
melakukan suatu hal. Pendidikan dalam hidup manusia sangat penting yang diakui
dari diri manusia, untuk mengembangkan wawasan kependidikan baik secara indi-
vidual maupun kelompok. Setiap manusia harus menyiapkan pendidikan ke de-
pannya untuk lebih menunjang yang terbaik di masa yang akan datang. Manusia
membutuhkan pendidikan untuk mengembangkan kehidupan dalam rasa keingint-
ahuannya. Untuk memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa dalam hal pen-
didikan.

9
GLOSARIUM

Aksiologi : cabang filsafat yang membahas tentang masalah-masalah moral

Asumsi : dugaan yang diterima sebagai dasar

Dimensi : ruang

Epistemology : cabang dari filsafat yang berkaitan dengan teori pengetahuan

Evolusi : perubahan

Filsafat : ilmu yang mengkaji persoalan eksistensi, pengetahuan, nilai,

akal, pikiran, dan bahasa

Filusuf : orang yang berfikir secara filsafat

Idealisme : aliran filsafat yang memandang sesuai hakikat realitas

Implikasi : keterlibatan atau hal yang mengandung sesuatu

Kooperatif : bekerja sama

Kompleks : himpunan kesatuan

Komprehensif : luas/ meliputi banyak hal/ pemahaman

Logika : dapat dipikir secara akal

Metafisika : cabang filsafat nyata atau realitas

Moralitas : suatu tindakan yang memiliki nilai negatif dan positif

Normative : berpegang teguh pada norma

Paradigma : cara seseorang berfikir

Premis : pernyataan/ argument sesuai dengan fakta

Proaktif : tindakan yang lebih aktif

Realisme : pandangan suatu objek yang real

10
INDEKS

11
DAFTAR PUSTAKA

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Landasan Pendidikan , Manusia , dan


Pendidikan.

Bandung : File.upi.edu

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Modul 1 Manusia dan Pendidikan.


Bandung File.upi.edu

Sholehuddin. (2018). Humanisasi Pendidikan ; Meneguhkan Sisi Kemanusiaan


Dalam Proses

Pembelajaran. Al-Afkar, journal for Islamic studies. 1(2). 74-76 .

Antara Sulut. (2015). Manado.antarnews.com. [Online]. Diakses dari


https://manado.antaranews.com/berita/27779/pendidikan-sebagai-proses-
humanisasi

Hermawah, D,K. (2011). hardikadwihermawan.blogspot.com. [Online]. Diakses


dari https://hardikadwihermawan.blogspot.com/2011/07/pengertian-humanisasi-
liberasi-dan.html

12
LAMPIRAN

PILIHAN GANDA

1. Manusia merupakan hasil dari puncak evolusi di alam semesta. Itu


merupakan penjelasan dari teori ...
a. Evolusionisme
b. Kresionisme
c. Kreatifisme
d. Big bang
e. Filsafatisme
2. Dibawah ini yang bukan termasuk pengelompokan nama-nama manusia
yaitu ...
a. Homo laquen
b. Homo economicus
c. Animal rational
d. Homo wajakensis
e. Zoom politicon
3. Setiap manusia yang lahir dikaruniai potensi untuk menjadi berbeda dari
yang lain atau menjadi dirinya sendiri. Hal ini merupakan penjelasan dari
dimensi manusia yang berupa …
a. Moralitas
b. Keberagaman
c. Historisitas
d. Keindividuan
e. Sosialitas
4. Manusia tidak akan mendapatkan sesuatu dengan sendiri, manusia tidak
akan mengetahui individualitasnya kecuali melalui perantaraan ...
a. Kebudayaan
b. Pengembangan diri sendiri
c. Gotong royong

13
d. Pergaulan social
e. Keberagaman masyarakat
5. Ilmu filsafat yang mempelajari tentang hakikat manusia dengan pertanyaan-
pertanyaan metafisika dalam filsafat ilmu maupun ilmu-ilmu manusia yang
lain merupakan pengertian dari ...
a. Hakikat manusia
b. Antropologi filosofis
c. Filosofis Pendidikan
d. Pendidikan sebagai humanisasi
e. Dimensi manusia
6. Antropologi yaitu suatu ilmu yang sangat luas, hal ini dilihat dari
bermacam-macam tanda yang dipelajari, misalnya dalam aspek fisik dan
non fisik. Manakah yang termasuk dalam aspek fisik dan non fisik diantara
lain ...
a. Bahasa tubuh, dialek berbicara, dan logat bahasa
b. Dialek berbicara, warna kulit, dan kebudayaan
c. Kebudayaan, pola berpikir, dan persepsi
d. Warna kulit, bentuk wajah, dan nenek moyang
e. Bentuk rambut, warna kulit, dan kebudayaan
7. Prinsip yang membantu manusia dalam dunia pendidikan dan menjadi
manusia yang ideal. Termasuk kedalam prinsip ...
a. Sosialitas
b. Moralitas
c. Dinamika
d. Individualitas
e. Potensialitas
8. Antropologi yang mempelajari manusia dalam dimensi kesenian yang
dimiliki oleh seseorang yang mendalaminya seperti hasil karya, cipta rasa
dan cipta manusia yang disebut …
a. Kebudayaan
b. Fisik

14
c. Warna
d. Ras
e. Etika
9. Di bawah ini manakah yang termasuk dari macam-macam dimensi manusia,
kecuali ...
a. Moralitas
b. Sosialitas
c. Personalitas
d. Minimalis
e. Historitas
10. Manusia tidak akan mendapatkan sesuatu dengan sendiri, manusia tidak
akan megetahui individualitasnya kecuali melalui perantaraan pergaulan
sosial" pernyataan tersebut dikemukakan oleh ...
a. Aristoteles
b. Charles Darwin
c. N. Drijarkara S.J.
d. Ilmuan Yunani
e. Ernst Cassier
11. Membantu manusia menemukan kemanusiaanya merupakan tujuan umum
dari …
a. Humanisasi
b. Pendidikan
c. Manusia
d. Memanusiakan
e. Dehumanisasi
12. Apa fungsi dari Pendidikan ....
b. Sebagai pengenalan atau penyadaran terhadap guru
c. Sebagai pengenalan atau penyadaran terhadap manusia untuk
memahami realita kehidupan yang ada di sekeliling
d. Sebagai peneladanan
e. Sebagai humanisasi

15
f. Sebagai dehumanisasi
13. Proses pemberdayaan masyarakat melalui ilmu pengetahuan merupakan
pengertian dari …
a. Humanisasi.
b. Pendidikan.
c. Dehumanisasi
d. Mendidik
e. Manusia
14. Berikut ini aspek manakah yang termasuk eksistensi manusia …
a. Spiritual
b. Moralitas
c. Sosialitas
d. Rasa
e. Semua jawaban benar

15. Apa arti dari kata Sophos/Sophia ...


a. Adil
b. Kerjasama
c. Bijak
d. Sempurna
e. Kebijaksanaan
16. Apa arti kata philein/philos ...
a. Kasih
b. Cinta
c. Bersatu
d. Berjuang
e. Semangat
17. Apa studi pendidikan yang bersifat filsafiah adalah ...
a. Perjauhan
b. Pendekatan
c. Pendirian

16
d. Percaya diri
e. Material
18. Pernyataan manusia tidak pernah berhenti selalu dalam keaktifan, baik
dalam aspek
fisiologik maupun spiritualnya. Merupakan pengertian manusia sebagai ...
a. Manusia sebagai dinamika
b. Manusia sebagai pelopor
c. Manusia sebagai pendidik
d. Manusia sebagai makhluk sosial
e. Manusia sebagai diri sendiri
19. Manakah yang bukan merupakan prinsip antropologis yang bersangkutan
dengan manusia yang dapat dididik?
a. Prinsip Potensialitas
b. Prinsip Keberagaman
c. Prinsip dinamika
d. Prinsip individualis
e. Prinsip moralitas
20. Manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri, melainkan harus dalam
keterpautan nya dengan manusia lain. Merupakan pengertian dari dimensi?
a. Keindividuan
b. Kesusilaan
c. Keberagaman
d. Kesosialan
e. Moralitas

ESAI

1. Sebutkan dan jelaskan asal usul dari manusia !


Jawaban : Ada 2 aliran filsafat yang mampu menjelaskan pertanyaan
tersebut, yaitu evolusionisme dan kreasionisme. Menurut teori
evolusionisme, manusia merupakan hasil dari puncak evolusi di alam

17
semesta. Layaknya alam semesta, manusia ada dengan sendirinya tanpa
adanya pencipta. Penganut teori ini salah satunya Charles Darwin.
Sedangkan filsafat kreasionisme menyatakan bahwa asal usul manusia,
sebagaimana alam semesta, adalah ciptaan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penganut aliran ini salah satunya adalah Al Ghazali.
2. Sebutkan 5 prinsip – prinsip antropologis yang bersangkutan dengan
manusia yang dapat dididik!
Jawaban :
1. Prinsip potensialitas
2. Prinsip dinamika
3. Prinsip individualitas
4. Prinsip sosialitas
5. Prinsip moralitas
3. Jelaskan secara apa yang dimaksud dengan keberagaman dalam dimensi
manusia!
Jawaban : Dalam keberagamaan ini manusia dapat merasakan hidupnya
menjadi bermakna. Ia memperoleh kejelasan tentang asal-usulnya, dasar
hidupnya, tata cara hidupnya, dan menjadi jelas pula ke mana arah tujuan
hidupnya.
4. Jelaskan yang dimaksud dengan pendidikan sebagai humanisasi!
Jawaban : Pendidikan sebagai humanisasi adalah proses memanusiakan
manusia muda menjadi pribadi yang utuh. Dan manusia juga dapat
menjadi manusia melalui Pendidikan sebagai humanisasi (upaya
memanusiakan manusia).
5. Apa itu tujuan pendidikan dan landasan filosofis pendidikan ?
Jawaban : Tujuan pendidikan adalah terwujudnya manusia ideal atau
manusia yang dicita citakan sesuai nilai-nilai dan norma-norma yang
dianut . Landasan filosofis pendidikan adalah asumsi filosofis yang
dijadikan titik tolak dalam rangka studi dan praktek pendidikan.
Sebagaimana telah Anda pahami, dalam pendidikan mesti terdapat momen
studi pendidikan dan momen praktek pendidikan.

18
Laporan Diskusi

Pertanyaan : Qasthalani Yasmin (2202860) Apa pendapat kalian mengenai pen-


didikan berdasarkan humanisasi?

Jawaban : Amanda Oktavia (2201857) Menurut pendapat kami mengenai pen-


didikan sebagai humanisasi adalah suatu proses pendidikan yang dimana proses
pendidikan tersebut memiliki tujuan yaitu membentuk sebuah karakter yang ber-
prikemanusiaan. Yaitu memanusiakan manusia, bukan pendidikan namanya jika
sebagai manusia tidak memiliki karakter sebagai manusia yang baik. Memanusi-
akan manusia berarti senantiasa menghargai atau menghormati harkat dan derajat
manusia lainnya. Seperti tidak menindas, tidak menghardik, tidak bersifat kasar dan
lain sebagainya.

Pertanyaan : Fauzia Fahila (2210282) Mengapa manusia perlu di didik?

Jawaban : Ummi Muthi'ah Zaujaha (2201228) Manusia perlu di didik karena


manusia sebagai makhluk sosial dan mempunyai agama. Manusia di didik agar
tujuan hidupnya terarah, sifat dan sikapnya dapat dikembangkan menjadi lebih
baik, karakter atau bakat yang dimilikinya dapat diwujudkan.

Pertanyaan : Pitriyani (2203020) Sebutkan karateristik dari landasan filosofis


pendidikan?

Jawaban : Nery Yulianti (2202881) Landasan filosofis pendidikan berisi tentang


gagasan-gagasan atau konsep-konsep yang bersifat normatif atau perspektif. Sebab
tidak berisi konsep-konsep tentang pendidikan apa adanya (aktual).

19

Anda mungkin juga menyukai