Anda di halaman 1dari 5

Reaction paper

Perbedaan Individu, inteligensi, gaya berfikir dan gaya belajar

Nama : Dedeh Maesaroh

Kelas : 4/C

Pentingnya bagi guru untuk mengenali dan memahami perbedaan individu yaitu

1. intelejen
2. Bakat
3. Gaya belajar
4. Kepribadian
5. Tempramen

Agar siswa mampu Melakukan langkah-langkah berbeda dari perkembangan kognitif untuk
dirinya sendiri. Jadi, Tujuan kita memberikan penjelasan bahwa guru perlu
mempertimbangkan dan mengatur strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan
kognitif siswa.

Berhubung para siswa memiliki perbedaan individu yang baik perbedaan intelejensi, bakat,
gaya belajar, kepribadian, dan perbedaan tempramen, maka guru harus mampu melaksanakan
pembelajaran dengan mempertimbangkan perbedaan individu atau kelompok. Yakni dengan
cara :

1. Memvariasikan waktu yang dibutuhkan Setiap anak


2. Memvariasikan perhatian
3. Memanfaatkan orang-orang dan
4. Memvariasikan metode pengajaran.

Nah jadi peserta didik sebagai individu pada hakekatnya merupakan pribadi yang unik,
karena di setiap peserta didik memiliki intelegensi, bakat, gaya belajar, kepribadian dan
tempramennya Masing-masing. Oleh karena itu merupakan kewajiban bagi seorang pendidik
untuk mengenali, dan memahami perbedaan individu dari peserta didik, sehingga ia dapat
mengambil langkah dan cara terbaik dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Adapun
perbedaan individual yang dimiliki peserta didik adalah sebagai berikut intelegensi, bakat,
gaya belajar, kepribadian dan tempramen.
A. INTELEJENSI
Istilah inteligensi berasal dari kata latin “intelligere” yangberarti
menghubungkan atau menyatukan satu sama lainnya(to organize, to relate, to
bind together). Menurut Binet(Arifmiboy, 2014) sifat hakikat dari intelegensi
tersebut adatiga macam yaitu :
1. Kecenderungan untuk menetapkan danmempertahankan (memperjuangkan)
tujuan tertentu.Makin cerdas seseorang, akan semakin cakaplah
diamembuat tujuan sendiri, punya inisiatif sendiri, tidakmenunggu perintah saja,
serta tidak mudah dibelokkanoleh orang lain dan suasana lain. Prof.
Waterinkseorang mahaguru di Ansterdam, menyatakan bahwamenurut
penyelidikannya belum dapat dibuktikanbahwa intelijensi dapat diperbaiki
atau dilatih.
2. Kemampuan untuk oto-kritik, yaitu kemampuan untukmengkritik diri sendiri,
makin cerdas seseorang makindapat dia belajar dari kesalahannya,
kesalahan yangtelah dibuatnya tidak mudah diulangi lagi.
3. Kemampuan untuk mengadakan penyesuaian denganmaksud untuk
mencapai tujuan yang akan dicapai. Jadimakin cerdas seseorang dia makin dapat
menyesuaikancara-cara menghadapi sesuatu dengan semestinya, danmakin dapat
bersikap kritis.

B. BAKAT

Bakat Adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu di
kembangkan dan dilatih lebih lanjut.
Guilford (Arifmiboy, 2014) menyatakan bahwa bakat
mencakup tiga dimensi psikologis, yaitu :
A. Dimensi perceptual,
B. Dimensi psiko-motor,
C. Dimensi intelektual.
Setiap dimensi mengandung faktor-faktor psikologis yang lebih khusus lagi,
misalnya faktor memori, reasoning, dan sebagainya. Variasi bakat timbul
karena variasi dalam kombinasi, korelasi dan intensitas faktor-faktor tersebut.
Terdapat dua jenis bakat, yaitu: bakat umum apabila kemampuan yang
berupa potensi itu bersifat umum, misalnya bakat intelektual umum, sedangkan
bakat khusus apabila kemampuan yang berupa potensi itu bersifat khusus, misalnya
bakat akademik, bakat kinestetik, bakat seni, atau bakat sosial
C. GAYA BELAJAR
Gaya belajar adalah cara yang digunakan seseorang dalam
menggunakan kemampuannya. Terdapat dua dikotomi gaya
belajar dan berpikir, yaitu:
1. gaya implusif/reflektif, disebut juga sebagai tempo konseptual, yakni
kecenderungan seseorang untuk bereaksi cepat (implusifl. atau
rnenggunakan banyak waktu untuk merespon dan merenungkan akurasi
jawabannya (refleltif).
2. gaya mendalam/dangkal adalah sejauh mana murid mempelajari materi
pelajaran dengan suatu cara yang membantu mereka memahami makna
materi (gaya mendalam), atau sekedar mencari apa-apa yang perlu
dipelajari (gaya dangkal. Berdasarkan prefensi sensori atau kemampuan yang
dimiliki otak dalam menyerap, mengelola dan menyampaikan informasi,
maka gaya belajar individu dibagi dalam tiga tipe
 gaya belajar yaitu:
 gaya belajar visual (melalui penglihatan),
 gaya belajar auditif (melalui pendengaran),
 gaya belajar kinestetik (melalui aktivitas tangan).
Sementara itu berdasarkan kemampuan mental, gaya belajar dapat
dikategorikan rnenjadi empat bagian, yaitu:
 gaya belajar konkret-sekuensial,
 gaya belajar abstrak-sekuensial,
 gaya belajar konkret-acak,
 gaya belajar abstrak-acak.

D. KEPRIBADIAN
Kepribadian (personalities) adalah pemikiran, emosi, dan
perilaku khas yang dipakai seseorang untuk beradaptasi
dengan dunianya. Berdasarkan aspek biologis, kepribadian
dibagi menjadi empat kelompok besar, yaitu:
 sanguinis, adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah
untuk membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang
lain, tetapi
kelemahannya adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang yang bertindak
sesuai emosi atau keinginannya.
 plegmatik, adalah orang yang cenderung tenang, diari luar cenderung tidak
beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Orang ini
memang cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik, ia
introspektif sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan
memikirkan masalah- masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang
plegmatik adalah ia cenderung mengambil mudahnya, tidak mau susah,
sehingga sukamengambil jalan pintas yang paling mudah dan gampang.
 melankolis, adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling bagus,
yang paling sempurna dan dia memang adalah seseorang yang
mengerti estetika keindahan hidup ini. Kelemahan orang melankolis, ia
mudah sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang
mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan murung.
 koleris, adalah seseorang yang dikatakan berorientasi pada pekerjaan dan
tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja yang sangat
tinggi.
Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan tugas dengan setia dan akan
bertanggung jawab dengan tugas yang diembannya. Kelemahan orang
yang berciri koleris adaiah kurangnya kemampuan untuk bisa
merasakan perasaan orang iain (empati), belas kasihannya terhadap
penderitaan orang lain juga agak minim, karena perasaannya kurang bermain.
Selanjutnya dalam referensi psikologi juga ditemukan pengklasifikasian
kepribadian ke dalam tujuh tipe berikut ini
yaitu: (1) tipe ambisius, (2) tipe tenang, (3) tipe pencemas, (4)
tipe tidak ambil peduli, (5) tipe pencuriga, (6) tipe tergantung,
dan (7) tipe formal.
Adapun faktor utama yang mempengaruhikepribadian,
yaitu: (1) keterbukaan (openness), (2) stabilitas emosional
(conscientiousness), (3) ektraversi (extraversion), (4) kepatuhan
(agreeabIeness), dan (5) kepekaan nurani (neuroticism).
E. TEMPERAMEN
Tempramen adalah gaya perilaku seseorang dan cara khasnya dalam memberi
tanggapan.
Terdapat tiga tipe tempramen, yaitu:
 anak mudah (easy child), biasanya memiliki mood positif, cepat
membangun rutinitas, dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru,
 anak sulit (dfficult child), cenderung beraksi negatif, cenderung agresif,
lamban dalam menerima pengalaman baru,
 anak lambat bersikap hangat (slow-to-warm-up child), biasanya beraktivitas
lamban, agak negatif, menunjukan kelambanan dalam beradaptasi, dan
intensitas mood yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai